152
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH DENGAN PENERAPAN METODE BELAJAR SNOWBAL THROWING MATERI PERCAYA DIRI, TEKUN DAN HEMAT PADA SISWA KELAS III SEMESTER I TAHUN 2013/2014 DI SDN 1 SUKOWETAN KECAMATAN KARANGAN TRENGGALEK
Oleh: Siti Mariyam SDN 1 Sukowetan, Karangan, Trenggalek
Abstrak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan metode Snowball throwing terhadap pemahaman siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam. Lokasi penelitian yang akan digunakan adalah SDN 1 Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek. Peneliti dalam hal ini adalah guru pendidikan Agama Islam yang ada di SDN 1 Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014. Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa Kelas III SDN 1 Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 berjumlah 23 siswa. Dari hasil penelitian Nampak bahwa prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan Metode Snowball throwing menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siswa Kelas III Semester I SDN 1 Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek sebelum siklus: 59,13 dengan ketuntasan belajar sebesar 65,32%, siklus I: 79,57 dengan ketuntasan belajar sebesar 78,26%, dan siklus II: 89,57 dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan minat maka secara langsung prestasi belajar pada siswa Kelas III SDN 1 Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014. Dengan demikian metode Snowball throwing ini efektif digunakan pada bidang studi Pendidikan Agama Islam siswa Kelas III SDN 1 Sukowetan. Kata kunci: Snowball throwing, PAI, kelas III
Pembelajaran pendidikan agama Islam salah satunya terdapat pembelajara fiqih yang membekali siswa untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang hukum syariat islam. Demikian pula pengetahuan siswa dalam ibadah pada bulan ramadhan diperlukan pondasi pengetahuan yang kuat agar tidak terjadi penafsiran yang tidak tepat oleh siswa, sehingga siswa dapat beribadah dengan tennag sesuai syariat islam. Akan tetapi pengetahun siswa pada pengetahuan fiqih materi Percaya Diri, Tekun dan Hemat masih rendah. Hal ini terlihat dari kajian terhadap dokumentasi ulangan siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut,
peneliti ingin menerapkan pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi siswa, memfasilitasi kebutuhan siswa untuk berdiskusi dan bekerja sama, serta meningkatkan peran dan partisipasi siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Pembelajaran yang dirasa cocok di sini adalah metode Snowball throwing. Model belajar ini dapat memfasilitasi siswa dalam berdiskusi dan menyampaikan pendapat dalam belajar kelompok. Mereka dapat berbagi ide dan bekerjasama dalam kelompoknya membahas soal yang diberikan (asrori, Mohib.2010). “Bahan pelajaran dan waktu belajar itu sebenarnya dijabarkan untuk program bela-
Siti Mariyam, Peningkatan Prestasi Belajar Fiqih ...
jar murid-murid dengan kemampuan belajar rata-rata. Apabila bahan pelajaran ini sama untuk disajikan kepada anak didik yang lebih cepat kemampuan belajarnya, maka anak tersebut akan menguasai dalam waktu yang lebih pendek. Sebaliknya apabila bahan pelajaran yang sama itu disajikan ini kepada anak yang lebih lamban, dalam artian kurang mampu untuk menguasai dalam belajar, maka waktu yang dibutuhkannya lama (Dardji Darmodihardjo. Prof. 1982: 25). Model snowball throwing (melempar bola) merupakan jenis pembelajaaran kooperatif yang didesain seperti permainan melempar bola. Metode ini bertujuan untuk memancing kreatifitas dalam membuat soal sekaligus menguji daya serap materi yang disampaikan oleh ketua kelompok. Karena berupa permainan, Siswa harus dikondisikan dalam keadaan santai tetapi tetap terkendali tidak ribut, kisruh atau berbuat onar (Adin.2010). Langkah-langkah Model Pembelajaran Snowball throwing: (a) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi; (b) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya; (c) Kemudian masingmasing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok; (d) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit; (e) Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk
153
bola tersebut secara bergantian; (f) Evaluasi; (g) Penutup (Anitah, W, Sri dkk.2009). METODE PENELITIAN Lokasi penelitian yang akan digunakan adalah SDN 1 Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek. Peneliti dalam hal ini adalah guru pendidikan Agama Islam yang ada di SDN 1 Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014. Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa Kelas III SDN 1 Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 berjumlah 23 siswa. Penelitian ini dimulai bulan Oktober sampai dengan bulan Nopember tahun 2013 tahun pelajaran 2013/2014 pada Semester I. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini terdiri dari: (a) Instrumen Lembar Observasi Guru dalam PBM; (b) Instrumen Lembar Observasi Kerja Siswa dalam PBM; (c) Kuesioner untuk siswa; (d) Soal tes kinerja siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas III SDN 1 Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 23 siswa. Sedangkan sampel penelitian adalah seluruh siswa Kelas III SDN 1 Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 23 siswa. Prosedur Penelitian terdiri dari: (1) Persiapan, meliputi: (a) Menentukan topik yang akan didiskusikan; (b) Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK); (c) Bila kelas terlalu besar dibagi dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil; (d) Merumuskan butir-butir pengarahan, petunjuk dan tindakan-tindakan lain untuk kelancaran jalannya diskusi (kapan memberikan pujian, teguran, meluruskan pembicaraan yang
154
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016
menyimpang, dan sebagainya). (2) Pelaksanaan, meliputi: (a) Menjelaskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK); (b) Mengkomunikasikan topik diskusi; (c) Memberikan pengarahan diskusi; (d) Bila kelas besar dibagi dalam kelompok yang lebih kecil sesuai dengan kebutuhan; (e) Masing-masing kelompok memilih pimpinan diskusi, sekretaris ataupun pelapor; (f) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya. Guru berkeliling mendatangi tiap-tiap kelompok untuk menjaga ketertiban atau membantu kegiatan diskusi, misalnya mengarahkan diskusi, membantu menjawab pertanyaan dan sebagainya; (g) Kelompok-kelompok diskusi melaporkan hasil yang telah didiskusikan. Hasil diskusi tersebut kemudian ditanggapi oleh kelompok lain, bila perlu juga dapat membantu memberikan jawaban; (h) Hasil diskusi antar kelompok kemudian dicatat, ditulis dalam laporan; (i) Laporan hasil diskusi disampaikan kepada guru, oleh pimpinan diskusi atau pelapor. (3) Penutup, meliputi: (a) Guru menyimpulkan hasil penelitian dan mengumumkannya kepada siswa; (b) Guru memberikan latihan yang akan dikerjakan di rumah (PR). Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing meliputi: planning (perencanaan), Action (pelaksanaan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Masingmasing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II.
Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas pada siklus dalam penelitian ini tindakan yang diberikan berupa penggunaan Metode Snowball throwing dalam proses belajar mengajar. Untuk mendapatkan hasil penelitian maka digunakan instrumen sebagai berikut: (1) Lembar perencanaan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Percaya Diri, Tekun dan Hemat; (2) Lembar kisi-kisi dan lembar soal ulangan harian; (3) Lembar analisis penilaian formatif; (4) Lembar observasi aktivitas guru dan siswa; (5) Lembar angket siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus Pada tahap ini peneliti bersama kolabortaor penelitian mengidentifikasi permasalahan yang ada di kelas III pada Semester I yaitu tentang rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Untuk memperoleh data pada tahap refleksi awal peneliti melakukan kegiatan pra tindakan dengan menggunakan metode pembelajaran yang biasa digunakan oleh peneliti. Selanjutnya kolabortaor penelitian sebagai obsever melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran di kelas. Adri hasil pengamatan dan study dokumentasi yang dilakukan teridentifikasi bahwa rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh penerapan metode pembelajaran yang tidak tepat. Untuk itu diperlukan tindakan perbaikan pada pembelajaran berikutnya. Guna pertimbangan kenaikan prestasi belajar siswa berikut adalah tabel nilai siswa sebelum diadakan penelitian atau prasiklus
Siti Mariyam, Peningkatan Prestasi Belajar Fiqih ... Tabel 1 Nilai hasil Belajar Siswa pra Siklus % Ketuntasan NO NAMA SISWA Nilai T TT 1 Alvin Ulin Nuha 50 TT 2 Deny Nuriman 50 TT 3 Meno Galoga 70 T 4 Nanda Bagus 40 TT 5 Ahmad Ribut S 70 T 6 Ardiansa 70 T 7 Clara Wulandari 70 T 8 Diah Ayu Indira 50 TT 9 Diana Novita 70 T 10 Fabel Khonero 50 TT 11 Febriya Xufa 70 T 12 Galuh Eka 60 TT 13 Gita Imelda 50 TT 14 Giuntur Erno 70 T 15 Indra Ardiyanto 70 T 16 Jajuk Prasetyo 60 TT 17 Lana Saidatun 60 TT 18 Mardiyatul 50 TT 19 Maulana Sholiku 50 TT 20 Nadila Rusuk 70 T 21 Nisa Aini 50 TT 22 Shelux Tria Amanda 60 TT 23 Xoga Richi P 50 TT JUMLAH JAWABAN BENAR 2010 15 20 DAYA PEMBEDA 59.13 65.22 86.96
Siklus I Planning (perencanaan) Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan ini adalah: (1) Menentukan topik yang akan didiskusikan; (b) Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK); (c) Bila kelas terlalu besar dibagi dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil; (d) Merumuskan butir-butir pengarahan, petunjuk dan tindakan-tindakan lain untuk kelancaran jalannya diskusi (kapan memberikan pujian, teguran, meluruskan pembicaraan yang menyimpang, dan sebagainya). Action (pelaksanaan) Dalam kegiatan proses pembelajaran ini guru dan siswa melaksanakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I mengacu pada hasil perencana-
155
an pembelajaran yang telah dirancang oleh peneliti. Adapun diskripsi dari pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut: (1) Pertemuan pertama kegiatan pemnbalajran terjadi pada tanggal 9 Oktober 2013; (2) Pukul 07.00 WIB, peneliti memasuki ruang kelas III dengan ditemani oleh seorang kolaborator penelitian; (3) Pada awal pembelajaran guru melakukan doa bersama siswa kemudian mengecek kehadiran siswa; (4) Pada kegiatan apersepsi dan motivasi, guru bersama siswa tadarus bersama surah-surah yang dihafal siswa; (5) Guru memberikan pertanyaan seputar sikap percaya diri yang dilakukan siswa; (6) Guru memberikan pengantar tentang bahan ajar yang disampaikan; (7) Pukul 07.15 WIB, peneliti melakukan kegiatan inti; (8) Pada tahap eksplorasi, siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan guru tentang bahan ajar yang disampaikan; (9) Siswa diperkenalkan tentang materi percaya diri; (10) Pukul 08.00 WIB, guru memasuki tahap konfirmasi; (11) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa; (12) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan; (13) Pukul 09.20 WIB, guru memasuki kegiatan penutup; (14) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa; (15) Pertemuan ke dua berlangusng pada tanggal 16 Oktober 2013; (16) Pukul 07.00 WIB, guru melakukan kegiatan pendahuluan; (17) Pada tahap ini guru melakukan apersepsi dan motivasi; (18) Mengkorelasikan materi sebelumnya dengan bahan ajar yang disampaikan; (19) Memberikan pertanyaan kepada siswa seputar perilaku percaya diri, tekun dan hemat yang pernah mereka lakukan; (20) Memberikan pengantar tentang bahan ajar yang disampaikan; (21) Pukul 07.15 WIB, guru melakukan kegiatan inti; (22)
156
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016
Pada kegiatan ini guru melakukan eksplorasi; (23) Siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan guru tentang bahan ajar yang disampaikan; (24) Pukul 07.30 WIB, guru melakukan kegiatan elaborasi; (25) Siswa menyebutkan sikap percaya diri; (26) Pukul 08.00 WIB, guru melakukan kegiatan konfirmasi; (27) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa; (28) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan; (29) Pukul 09.15 WIB, guru melakukan kegiatan penutup; (30) Guru dan siswa menyimpulkan inti hasil dari pembalajaran; (31) Guru mengumumkan akan diadakan tes evaluasi pada pertemuan selanjutnya; (32) Tes evaluasi siswa di lakukan pada tanggal 23 oktober 2013; (33) Guru membagikan lembar soal dan lembar jawab siswa; (34) Siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang ditentukan. Observation (pengamatan) Hasil observasi dapat dilihat dari hasil analisa data penilaian siswa, hasil test.Untuk hasil tes pada siklus I dapat peneliti sajikan pada Tabel 2. Reflection (refleksi) Dari hasil pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Snowball throwing tampak aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sudah menunjukkan aktivitas yang baik dengan persentase aktivitas sebesar 60,00%. Sedangkan aktivits guru dalam kegiatan pembelajaran siklus I sudah menunjukkan aktivitas yang baik pula dengan persentase sebesar 57,50%. Adanya beberapa kendala dalam pembelajaran ternyata berpengaruh terhadap perolehan prestais belajar siswa, yaitu belum tercapaianya ketuntasan belajar siwa secara kalsikal yang
hanya mencapai 78,26% dengan nilai ratarata sebesar 79,57. Untuk itu masih diperlukan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Tabel 2 Nilai hasil Belajar Siswa pada siklus I % Ketuntasan NO NAMA SISWA Nilai T TT 1 Alvin Ulin Nuha 70 T 2 Deny Nuriman 60 TT 3 Meno Galoga 100 T 4 Nanda Bagus 100 T 5 Ahmad Ribut S 70 T 6 Ardiansa 60 TT 7 Clara Wulandari 60 TT 8 Diah Ayu Indira 100 T 9 Diana Novita 100 T 10 Fabel Khonero 70 T 11 Febriya Xufa 70 T 12 Galuh Eka 100 T 13 Gita Imelda 100 T 14 Giuntur Erno 70 T 15 Indra Ardiyanto 60 TT 16 Jajuk Prasetyo 60 TT 17 Lana Saidatun 100 T 18 Mardiyatul 100 T 19 Maulana Sholiku 80 T 20 Nadila Rusuk 70 T 21 Nisa Aini 80 T 22 Shelux Tria Amanda 80 T 23 Xoga Richi P 70 T JUMLAH JAWABAN BENAR 1830 18 5 DAYA PEMBEDA 79.57 78.26 21.74
Siklus II Planning (perencanaan) Secara garis besar perencanaannya sama dengan siklus I dengan materi yang sama pada siklus I. Berdasar pada temuan siklus I maka ada beberapa tambahan dalam perencanaan sebagai berikut: (a) Meningkatkan perbaikan teknik bertanya; (b) Meningkatkan pemberian motivasi kepada siswa. Action (pelaksanaan) Pada siklus II pelaksanaan tindakannya secara garis besar sama dengan siklus I
Siti Mariyam, Peningkatan Prestasi Belajar Fiqih ...
dengan adanya perbaikan mengurangi dominasi guru, memperbaiki teknik bertanya dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi. Guru mempersiapkan buku referensi lain yang sesuai dengan materi pada sudut baca. Masih sama dengan siklus sebelumnya yaitu siklus I, pada siklus II ini peneliti juga membuat rencana pembelajaran yaitu rencana pembelajaran untuk siklus II: (1) Pertemuan pertama kegiatan pembelajaran terjadi pada tanggal 6 Nopember 2013; (2) Pukul 07.00 WIB, peneliti memasuki ruang kelas III dengan ditemani oleh seorang kolaborator penelitian; (3) Pada awal pembelajaran guru melakukan doa bersama siswa kemudian mengecek kehadiran siswa; (4) Pada kegiatan apersepsi dan motivasi, guru bersama siswa tadarus bersama surahsurah yang dihafal siswa; (5) Guru memberikan pertanyaan seputar sikap tekun dan hemat yang dilakukan siswa; (6) Guru mengulang kembali pembelajaran yang terdapat pada siklus I; (7) Pukul 07.15 WIB, peneliti melakukan kegiatan inti; (8) Pada tahap eksplorasi, siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan guru tentang bahan ajar yang disampaikan yaitu mengenai tekun dan hemat; (9) Siswa diperkenalkan tentang materi tekun dan hemat; (10) Pukul 08.00 WIB, guru memasuki tahap konfirmasi; (11) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa; (12) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan; (13) Pukul 09.20 WIB, guru memasuki kegiatan penutup; (14) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa; (15) Pertemuan ke dua berlangusng pada tanggal 13 Nopember 2013; (16) Pukul 07.00 WIB, guru melakukan kegiatan pendahuluan; (17) Pada tahap ini guru melakukan apersepsi dan motivasi; (18) Mengkorelasikan materi
157
sebelumnya dengan bahan ajar yang disampaikan; (19) Memberikan pertanyaan kepada siswa seputar hemat yang pernah mereka lakukan; (20) Memberikan pengantar tentang bahan ajar yang disampaikan; (21) Pukul 07.15 WIB, guru melakukan kegiatan inti; (22) Pada kegiatan ini guru melakukan eksplorasi; (23) Siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan guru tentang bahan ajar yang disampaikan; (24) Pukul 07.30 WIB, guru melakukan kegiatan elaborasi; (25) Siswa menyebutkan manfaat hidup hemat; (26) Pukul 08.00 WIB, guru melakukan kegiatan konfirmasi; (27) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa; (28) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan; (29) Pukul 09.15 WIB, guru melakukan kegiatan penutup; (30) Guru dan siswa menyimpulkan inti hasil dari pembalajaran; (31) Guru mengumumkan akan diadakan tes evaluasi pada pertemuan selanjutnya; (32) Tes evaluasi siswa di lakukan pada tanggal 20 Nopember 2013; (33) Guru membagikan lembar soal dan lembar jawab siswa; (34) Siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang ditentukan. Observation (pengamatan) Hasil observasi selama proses belajar mengajar pada siklus II ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3 Nilai hasil Belajar Siklus II NO 1 2 3 4 5 6 7 8
NAMA SISWA Alvin Ulin Nuha Deny Nuriman Meno Galoga Nanda Bagus Ahmad Ribut S Ardiansa Clara Wulandari Diah Ayu Indira
Nilai 90 90 80 100 100 100 80 90
% Ketuntasan T TT T T T T T T T T
158
NO
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016
NAMA SISWA
9 Diana Novita 10 Fabel Khonero 11 Febriya Xufa 12 Galuh Eka 13 Gita Imelda 14 Giuntur Erno 15 Indra Ardiyanto 16 Jajuk Prasetyo 17 Lana Saidatun 18 Mardiyatul 19 Maulana Sholiku 20 Nadila Rusuk 21 Nisa Aini 22 Shelux Tria Amanda 23 Xoga Richi P JUMLAH JAWABAN BENAR DAYA PEMBEDA
Nilai 80 90 90 80 100 100 100 80 90 100 100 80 80 80 80 2060 89.57
% Ketuntasan T TT T T T T T T T T T T T T T T T 23 0 100.00 0.00
Reflection (refleksi) Dari hasil kegiatan pembelajaran pada siklus II dapat direfleksikan bahwa keberanian siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat lebih meningkat dibanding siklus I. bahkan ketika ada jawaban yang berbeda dengan kelompok lain, siswa berani menanyakan dari mana jawbaan itu diperoleh. Untuk aktivitas siswa pada siklus II berkembang menjadi sangat baik dengan persentase aktivitas sebesar 80,00%. Demikian aktivitas guru pada siklus II juga mengalami peningkatan menjadi sangat baik dengan persentase aktivitas sebesar 77,50%. Sedangkan prestasi belajar siswa pada siklus II telah berhasil dengan signifikan dengan tercapainya ketuntasan belajar siswa sebesar 100 % dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Prestasi Belajar Siswa Dari hasil data prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan metode Snowball throwing menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai ratarata pada siswa Kelas III SDN 1 Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trengga-
lek siklus I: 79,57 dengan ketuntasan belajar sebesar 78,26%, dan siklus II: 89,57 dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan minat maka secara langsung prestasi belajar pada siswa Kelas III Semester I SDN 1 Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian yang berhasil. Untuk dapat lebih jelasnya dalam peningkatan prestasi belajar ini peneliti sajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 1. 100,00 89,57 100,00 78,26 79,57 90,00 80,00 65,22 70,00 59,13 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00
RATA-RATA KETUNTASAN BELAJAR
Gambar 1 Prestasi Hasil Belajar Siswa
Aktivitas guru Tabel 4 Rekapitulasi Aktivitas Guru Siklus I Siklus II No Aktivitas P1 P2 ∑ P1 P2 ∑ Melakukan kegiatan 1 2 3 5 4 3 7 apersepsi dan motivasi Penguasaan 2 materi 2 3 5 4 3 7 pembelajaran Melaksanakan pembelajaran 3 sesuai dengan 2 2 4 3 4 7 rencana pembelajaran 4 Melaksanakan 2 2 4 2 4 6
Siti Mariyam, Peningkatan Prestasi Belajar Fiqih ... No
Aktivitas
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu Menggunakan dan 5 memanfaatkan media secara efektif Menumbuhkan partisipasi aktif 6 siswa dalam pembelajaran Menumbuhkan keceriaan dan 7 antusiasme siswa dalam pembelajaran Menjadi fasilitator dan 8 motivator dalam pembelajaran Melakukan penilaian 9 secara berkelanjutan Melakukan kegiatan 10 refleksi pembelajaran Jumlah Rata-rata
P1
2
2
2
3
3
3
Siklus I P2 ∑
2
2
2
2
2
3
4
4
4
5
5
6 46 57.5
P1
4
2
3
3
2
3
Siklus II P2 ∑
3
2
3
3
3
4
7
4
6
6
5
7 62 77.5
Dari data pada Tabel 4 terihat bahwa guru dapat menerpakan metode pembelajaran dengan sangat baik. Hal ini dapat dibuktikan dari persentase aktivitas yang, meningkat pada setiap siklusnya, yaitu pada siklus I persentase aktivitas guru sebesar 57,50% meningkat menjadi 77,50% pada akhir siklus II Aktivitas siswa Tabel 5 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II No Aktivitas P1 P2 ∑ P1 P2 ∑ Sikap siswa saat 1 guru melakukan 2 3 5 3 3 6 apersepsi Kerjasama siswa 2 2 2 4 3 3 6 dalam kelompok 3 Tanggung jawab 3 3 6 3 3 6
No
Aktivitas
siswa dalam kelompok Keberanian siswa dalam 4 mengemukakan pendapat atau pertanyaan Komunikasi siswa 5 dalam kelompok Kemampuan siswa menghubungkan 6 materi dengan kegiatan seharihari Ketepatan dan kecepatan siswa 7 dalam menjawab persoalan yang diberikan oleh guru Komunikasi siswa 8 dengan guru Komunikasi siswa 9 dengan teman sebaya Kemampuan siswa 10 dalam menarik kesimpulan Jumlah Rata-rata
P1
Siklus I P2 ∑
P1
159
Siklus II P2 ∑
2
2
4
4
3
7
2
3
5
4
4
8
3
2
5
2
3
5
2
3
5
3
3
6
2
2
4
4
4
8
2
3
5
3
3
6
3
2
5
3
3
6
48 60
64 80
Dari Tabel 5 terbukti bahwa metode pembelajaran yang diterpakan oleh dapat diterima dengan baik oleh siswa. hal ini dapat dilihat dari persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 60,00% meningkat menjadi 80,00% pada akhir siklus II. PENUTUP Kesimpulan Dari hasil penelitian nampak bahwa prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan Metode Snowball throwing menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siswa Kelas III Semester I SDN 1 Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek sebelum
160
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016
siklus: 64,29 dengan ketuntasan belajar sebesar 42,86%, siklus I: 79,57 dengan ketuntasan belajar sebesar 78,26%, dan siklus II: 89,57 dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan minat maka secara langsung prestasi belajar pada siswa Kelas III SDN 1 Sukowetan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014. Dengan demikian metode Snowball throwing ini efektif digunakan pada bidang studi Pendidikan Agama Islam siswa Kelas III SDN 1 Sukowetan. Penggunaan Metode Snowball throwing dalam pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam dapat menambah pengalaman guru sehingga dalam pengajaran tidak monoton. Siswa
juga terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Sehingga Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Saran Perlu adanya beberapa metode atau metode bervariasi dalam penyampaian materi pada setiap PBM, sebab dengan metode yang bervariasi siswa tidak akan jenuh dan bahkan menyenangi materi yang disampaikan. Penulisan penelitian seperti ini perlu waktu yang cukup untuk mempersiapkan instrumen dan perangkat untuk pengambilan data. Hendaknya terjadi interaksi antara peserta didik dengan pendidik agar KBM berjalan efektif.
DAFTAR RUJUKAN Adin. 2010. Model Pembelajaran Snowball throwing. Tersedia di http://adinmuh2 samarinda.blogspot.com. Diunduh pada senin 12 juli 2012 Anitah, W, Sri, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka Asrori, Mohib. 2010. Penggunaan Model Belajar Snowball throwing dalam meningkatkan keaktifan belajar menyim-
pulkan isi cerita yang didengar pada anak.tersesia di http://gurutrenggalek. blogspot.com/2010/09/penggunaanmodel-belajar-snowball.html. diunduh pada 7 januari 2012 Prof. 1982. Dardji Darmodihardjo. Prof, Psikologi Pengajaran, 1982: 25 Jakarta, Grasindo.