208
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016
PENINGKATAN KETANGKASAN MENANGKAP DAN MELEMPAR BOLA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PADA PEMBELAJARAN PJOK MELALUI PERMAINAN BOLA ZIGZAG DI SDN 1 KARANGAN KECAMATAN KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK
Oleh: Toha SDN 1 Karangan, Karangan, Trenggalek
Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan permainan bola zig-zag yang dapat meningkatkan ketangkasan siswa kelas IV dalam menangkap dan melempar bola pada bidang studi PJOK di SDN 1 Karangan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015 semester I. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun 2014/2015 di kelas IV SDN 1 Karangan dengan jumlah siswa sebanyak 25. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Guru dalam menerapkan permainan bola zig-zag membagi siswa menjadi tim 2 tim. Dua tim saling berhadapan, siswa melempar bola secara zig-zag. Tim yang tidak menjatuhkan bola menjadi pemenang. Pada siklus II kegiatan pembelajaran PJOK dalam meningkatkan ketangkasan menangkap dan melempar bola menggunakan dua bola yang dilempar bersamaan oleh siswa yang berada pada ujung sebelah kiri dan kanan. Tim yang tidak menjatuhkan bola akan menjadi pemenang. Ketangkasan siswa dalam menangkap dan melempar bola dinyatakan dengan rerata skor unjuk kerja siswa untuk pra siklus sebesar 64,00 dengan ketuntasan sebesar 40,00 meningkat menjadi 71,60 dengan ketuntasan sebesar 68,00% pada siklus I dan meningkat lagi pada akhir siklus II dengan nilai rata-rata 81,40 dan persentase ketuntasan 100%. Kata kunci: Permainan bola zig-zag, ketangkasan menangkap dan melempar bola, Kelas IV
Kemampuan dasar dalam olahraga sepak bola, basket dan kasti adalah ketangkasan mennagkap dan menerima bola. Ketangkasan menangkap dan melem-par bola diperlukan seorang penjaga gawang dalam permainan sepak bola. Begitu juga dalam permainan bola basket ketangkasan pemain dalam menerima, mengoper dan melakukan shooting sangat diperlukan. Ketangkasan adalah kecepatan, kepandaian serta kecerdasan yang dimiliki seseorang. Untuk melatihnya, seseorang bisa dilakukan melalui sebuah game atau olahraga. Fungsi ketangkasan adalah untuk melatih untuk mengoptimalkan fungsi otak. Sedangkan fungsi-
nya melalui sebuah olahraga adalah untuk menjaga kebugaran serta melatih pertahan diri.(Soedarto.2013:hal 12) Akan tetapi kemampuan dasar ini jarang sekali diberikan. Guru PJOK cenderung melakukan kegiatan praktik langsung bersama siswa tanpa membekali kemampuan dasar kepada siswa. Untuk itu dalam penelitian ini akan digunakan model permainan bola zig zag untuk melatih ketangkasan siswa dalam menangkap dan melempar bola. Lempar Bola Zig-Zag dimainkan oleh dua tim yang berbaris saling berhadapan. Pemain nomor 1 akan melempar bola kepa-
Toha, Peningkatan Ketangkasan Menangkap dan Melempar Bola ...
da pemain nomor 2 di hadapannya, begitu seterusnya hingga membentuk pola lemparan zig-zag. Langkah-langkah permainan bola zigzag, diantaranya: (1) Kelas dibagi menjadi dua kelompok, kelompok A dan B; (2) Setiap kelompok berbaris menghadap ke depan dan berhitung 1, 2, 3, 4, dan seterusnya; (3) Kelompok A dan B saling berhadapan; (4) Perhatikan siapa anggota kelompok di depanmu yang memiliki angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Mereka adalah timmu; (5) Anggota nomor 1 melempar bola ke anggota di hadapannya yang memiliki nomor 2. Nomor 2 harus menangkapnya dan melemparkannya ke anggota no 3; (6) Kelompok yang menyelesaikan lempar tangkap tanpa menjatuhkan bola adalah pemenangnya. (M. Sajoto.2012:hal 32-36). Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani itu berupa gerak yang membutuhkan keaktifan setiap anggota badan, sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kemampuan bergerak merupakan wujud dari pengembangan, peningkatan dan pemeliharaan kesegaran jasmani. Salah satu kemampuan gerak yang banyak digemari manusia yaitu olahraga. (Dangsima Morloek, 2012:hal 55) Olah raga adalah serangkaian gerak raga atau tubuh yang teratur dan terencana yang dilakukan orang untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu. (Satojo 2013:10). Olahraga merupakan aktifitas fisik manusia yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Dalam melakukan olahraga, manusia mempunyai empat tujuan dasar, yaitu: 1. Olahraga untuk pendidikan, 2. Olahraga untuk rekreasi, 3. Olahraga untuk kesegaran jasmani, 4. Olahraga untuk mencapai prestasi tertentu. (M. Satojo, 2013:10)
209
Tujuan pengajaran PJOK adalah: 1. Siswa mengerti dan dapat mengembangkan kesehatan, kesegaran jasmani, dan keterampilan gerak melalui berbagai permainan dan cabang olah raga, 2.siswa mengerti dan melaksanakan peraturan, ketentuan dan suka bekerja sama dengan siswa lain, 3. Siswa berpartisipasi secara positif untuk mengisi waktu luang dengan berolahraga, 4. Siswa mengerti dan dapat melakukan pencegahan penyakit/bahaya yang berkaitan dengan lingkungan dan kegiatan olahraga, 5. Siswa mengerti upaya penanggulangan dan perawatan penyakit secara sederhana. (Moch. Soebroto.2010:hal45) METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berupaya untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa. Hal ini sesuai dengan karakteristk penelitian tindakan kelas yang bersifat situasional yaitu mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu. Pada tahap ini kegiatan penelitian memuat beberapa kegiatan pra tindakan dan kegiatan tindakan pelaksanaan tindakan yaitu: (1) Kegiatan Pra Tindakan. Kegiatan pra tindakan dilakukan untuk mendata permasalahan yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung yaitu pada pembelajaran PJOK sekaligus melakukan studi dokumentasi. Studi dokumentasi dilakukan terhadap hasil nilai siswa pada mata pelajaran PJOK dari hasil unjuk kerja siswa pada pembelajaran sebelumnya, serta rencana pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru kelas. (2) Kegiatan Pelaksanaan Tin-
210
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016
dakan, meliputi: (a) Perencanaan Tindakan; (b) Pelaksanaan Tindakan; (c) Pengamatan; (d) Refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2014/2015 di SDN 1 Karangan. SDN 1 Karangan merpakan salah satu sekolah dasar negeri yang berada di Desa Karangan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek. Jumlah subyek penelitian ini adalah 25 siswa. Siswa kelas IV dipilih sebagai subyek penelitian karena siswa kelas IV SDN 1 Karangan mengalami kesulitan dalam pembelajaran PJOK materi ketangkasan menangkap dan melempar bola, sekaligus sebagai tempat peneliti melaksanakan tugas sebagai guru PJOK di sekolah tersebut. Ada beberapa jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yakni tes, Observasi, angket, catatan lapangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus 1 Refleksi Awal Pada tahap ini merupakan haisl refleksi dari kegiatan pra tindakan yang dilakukan oleh peneliti dengan kolaborator penelitian selaku observer. Peneliti bersama kolaborator penelitian mengidentifikasi permasalahan yang ada di Kelas IV yaitu tentang rendahnya ketangkasan menangkap dan melempar bola pada mata pelajaran PJOK. Hasil observasi awal dan studi dokumentasi dalam pembelajaran PJOK di Kelas IV dapat direfleksikan bahwa rendahnya prestasi belajar siswa pada pembelajaran PJOK disebabkan oleh penerapan metode pembelajaran yang kurang tepat. Pembelajaran cenderung monoton dan membosankan se-
hingga aktivitas belajar siswa tidak berkembang. Hal ini dibuktikan dengan hasil prestasi belajar PJOK sebelum siklus dengan nilai rata-rata 6,00 dengan ketuntasan belajar 40,00%, kondisi ini masih berada di bawah standar ketuntasan klasikal. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran baru yang sesuai dengan karakter permasalahan di Kelas IV dengan menggunakan permainan bola zig-zag. Perencanaan Langkah selanjutnya peneliti bersama kolaborator menyusun rencana tindakan perbaikan yang meliputi: (1) Menyusun Rencana Pembelajaran yang mengacu pada permainan bla zig-zag; (2) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika metode tersebut diaplikasikan; (3) Membuat/ mempersiapkan alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka memperlancar proses pembelajaran tersebut; (4) Mempersiapkan media pemmbelajaran berupa bola dan nomor dada. Pelaksanaan Selanjutnya peneliti melakukan aktivitas pembelajaran PJOK dengan pokok bahasan Ketangkasan Menangkap dan Melempar Bola, sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dirancang dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: (a) Pada tanggal 15 September 2014, pukul 07.00, guru memasuki ruang kelas dan meminta siswa untuk menuju lapangan sekolah; (b) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa bersama; (c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa; (d) Pada pukul 07.15 WIB, guru melakukan kegiatan inti; (e) Guru meminta 2 siswa untuk
Toha, Peningkatan Ketangkasan Menangkap dan Melempar Bola ...
memimpin pemanasan di depan temanteman yang lain; (f) Kelas dibagi menjadi dua kelompok, kelompok A dan B; (g) Setiap kelompok berbaris menghadap ke depan dan berhitung 1, 2, 3, 4, dan 5; (h) Kelompok A dan B saling berhadapan; (i) Perhatikan siapa anggota kelompok di depanmu yang memiliki angka 1, 2, 3, 4 dan 5. Mereka adalah timmu; (j) Anggota nomor 1 melempar bola ke anggota di hadapannya yang memiliki nomor 2. Nomor 2 harus menangkapnya dan melemparkannya ke anggota no 3.2. Setiap kelompok berbaris menghadap ke depan dan berhitung 1, 2, 3, 4, dan 5; (k) Kelompok yang menyelesaikan lempar tangkap tanpa menjatuhkan bola adalah pemenangnya; (l) Pada pukul 09.15 WIB, guru melakukan kegiatan penutup; (m) Siswa melakukan pendinginan; (n) Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa Observasi Kegiatan observasi aktivitas siswa dilakukan oleh observer dengan menggunakan format catatan aktivitas siswa. ada siklus I ini siswa memperoleh persentase aktivitas sebesar 75,00%. Artinya siswa dapat dengan baik menerima tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Sedangkan untuk ketangkasan siswa dalam menangkap dan melempar bola memperoleh persentase sebesar 68,00% dengan nilai ratarata 71,60. Refleksi Dari hasil observasi terhadap aktivitas pembelajaran dan perolehan hasil belajar siswa dapat direfleksikan bahwa Siswa masih belum mampu menerima secara maksimal pemberian tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan oleh guru, siswa masih tampak takut, dan kurang percaya diri dalam
211
melakukan teknik dasar ketangkasan menangkap dan melempar bola. Dengan adanya kendala yang muncul dalam pembelajaran PJOK pada siklus I, maka prestasi belajar yang dicapai tidak maksimal. Ketuntasan belajar siswa yang dicapai hanya 68,00% masih berada di bawah ketuntasan yang telah ditentukan sebesar 85%. Untuk itu masih diperlukan rencana perbaikan tindakan pada siklus selanjutnya. Siklus II Perencanaan Perencanaan pembelajaran pada siklus II secara umum hampir sama dengan perencanaan pada siklus I. Akan tetapi dengan adanya kendala yang muncul dalam pembelajaran siklus I, maka pada siklus II terdapat beberapa perubahan tindakan sebagai berikut: (a) Guru harus mampu menumbuhkan kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, percaya diri, dan sportivitas siswa, sehingga semua siswa aktif dalam kegiatan latihan; (b) Guru lebih meningkatkan peran sebagai motivator sehingga siswa dapat beraktivitas secara maksimal dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan tanpa ada rasa takut atau bersalah dalam melakukan teknik dasar Ketangkasan Menangkap dan Melempar Bola. Pelaksanaan Adapun langkah-langkah pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut: (a) Tanggal 29 September 2014; (b) Pada pukul 07.00, guru memasuki ruang kelas dan meminta siswa untuk menuju lapangan sekolah; (c) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa bersama; (d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa; (e) Pada pukul 07.15 WIB, guru melakukan kegiatan
212
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016
inti; (f) Guru meminta 2 siswa untuk memimpin pemanasan di depan teman- teman yang lain; (g) Kelas dibagi menjadi dua kelompok, kelompok A dan B; (h) Permainan bola zig-zag ini menggunakan dua bola; (i) Setiap kelompok berbaris menghadap ke depan dan berhitung 1, 2, 3, 4, sampai dengan 10; (j) Kelompok A dan B saling berhadapan; (k) Perhatikan siapa anggota kelompok di depanmu yang memiliki angka 1, 2, 3, 4 sampai dengan 10. Mereka adalah timmu; (l) Anggota nomor 1 melempar bola ke anggota di hadapannya yang memiliki nomor 2. Bersamaan itu siswa bernomor 10 melempar bola ke anggota dihadapannya yang memiliki nomor 8. Nomor 2 dan 8 harus menangkapnya dan melemparkannya ke anggota no 3 dan 9 sampai bola ke siswa paling ujung; (m) Kelompok yang menyelesaikan lempar tangkap tanpa menjatuhkan bola adalah pemenangnya; (n) Pada pukul 09.15 WIB, guru melakukan kegiatan penutup; (o) Siswa melakukan pendinginan; (p) Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa. Observasi
siswa dapat dengan baik menerima tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Sedangkan untuk ketangkasan siswa dalam menangkap dan melempar bola memperoleh persentase sebesar 100% dengan nilai rata-rata 81,40. Refleksi Dari hasil observasi terhadap aktivitas pembelajaran dan perolehan hasil belajar siswa dapat direfleksikan bahwa pembelajaran PJOK dengan pokok bahasan Ketangkasan Menangkap dan Melempar Bola dapat berjalan secara optimal setelah diterapkannya permainan menangkap bola zig-zag. Kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I dapat teratasi dengan baik pada siklus II. Ketuntasan belajar secara klasikal dapat tercapai pada akhir siklus II sebesar 100,0%. Dari Tabel 1 tampak bahwa persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 75,00% meningkat menjadi 80.00% pada akhir siklus II. Artinya penerapan permainan lempar bola zig-zag yang diterapkan oleh guru dapat dilakukan dengan baik oleh siswa.
Pada siklus I ini siswa memperoleh persentase aktivitas sebesar 80,00%. Artinya Aktivitas Siswa Tabel 1 Aktivitas Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama Siswa Achile K A Ahmad M H Bondan T W Danu S Dyah R F Dyah T Y Febricha S V Garda W A Jovita W M. Solikin Miko R S Nabilla Amany N A Nanda Ayu T I Oktafianza A Z
A 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
B 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siklus I C 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Jumlah 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
A 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4
B 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siklus II C 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Jumlah 83,33 83,33 83,33 75,00 75,00 75,00 83,33 83,33 75,00 75,00 75,00 83,33 83,33 83,33
Toha, Peningkatan Ketangkasan Menangkap dan Melempar Bola ... No
Nama Siswa
15 Piki Candra F A 16 Ringga N M 17 Rosid J K 18 Windi H R 19 Yoga F P 20 Alifia S M 21 Angga D Y 22 Arfan M N 23 Debita F G 24 Darma H W 25 Dyah S Jumlah Rata-rata
A 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
B 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siklus I C 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Jumlah 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 1875 75,00
A 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
B 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siklus II C 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
213
Jumlah 83,33 83,33 83,33 83,33 83,33 83,33 83,33 75,00 75,00 75,00 75,00 2000,00 80,00
Keterangan tabel: A : Disiplin B : Kerjasama C : Tanggungjawab Ketangkasan menangkap dan melempar bola Dari hasil penelitian tentang situasi pembelajaran dengan permainan bola zigzag tampaknya pembelajaran PJOK dengan menggunakan metode ini membuat pembelajaran menjadi bergairah dibanding yang biasa dilakukan sebelumnya. Di dalam penelitian ini diketahui bahwa siswa aktif dalam kegiatan melempar dan menangkap bola. Latihan sangat memudahkan karena guru lebih mudah mengarahkan jalannya proses belajar mengajar. Profil (data) hasil penelitian dapat dilihat dalam Tabel 2.
Tabel 2 Profil (data) hasil penelitian No Indikator Tindakan Tahapan (hasil observasi) PraSiklus siklus I A Hasil Belajar 64,00 71,60 Nilai rata-rata Ketuntasan klasikal 40,00 68,00 B Aktivitas siswa 75,00
Siklus II 81,40 100,00 80,00
Untuk lebih jelasnya gambaran tentang peningkatan prestasi hasil belajar siswa yang dicapai dari sebelum siklus sampai siklus II, penulis ekspresikan dalam bentuk grafik peningkatan prestasi hasil belajar seperti pada Gambar 1.
Gambar 1 Peningkatan Ketangkasan Menangkap Dan Melempar Bola
214
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016
Ketangkasan siswa dalam menangkap dan melempar bola dinyatakan dengan rerata skor unjuk kerja siswa untuk pra siklus sebesar 64,00 dengan ketuntasan sebesar 40,00 meningkat menjadi 71,60 dengan ketuntasan sebesar 68,00% pada siklus I dan meningkat lagi pada akhir siklus II dengan nilai rata-rata 81,40 dan persentase ketuntasan 100%. Respon Siswa terhadap Pembelajaran Dari hasil angket yang diberikan kepada siswa dapat diketahui seberapa jauh respon siswa terhadap pembelajaran. Setelah dilakukan verifikasi terhadap hasil angket, diperoleh hasil dengan nilai rata-rata sebesar 97,60%, termasuk kategori sangat positif. Hal ini menunjukkan respon siswa terhadap pembelajaran PJOK menggunakan permainan bola zig-zag mendapat respon yang sangat baik dari siswa Kelas IV SDN 1 Karangan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa, dengan menggunakan permainan bola zig-zag dapat meningkatkan Ketangkasan Menangkap dan Melempar Bola pada bidang studi PJOK pada siswa kelas IV SDN 1 Karangan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek. Guru dalam menerapkan permainan bola zig-zag membagi siswa menjadi tim 2 tim. Dua tim saling berhadapan, siswa melempar bola secara zigzag. Tim yang tidak menjatuhkan bola men-
jadi pemenang. Pada siklus II kegiatan pembelajaran PJOK dalam meningkatkan ketangkasan menangkap dan melempar bola menggunakan dua bola yang dilempar bersamaan oleh siswa yang berada pada ujung sebelah kiri dan kanan. Tim yang tidak menjatuhkan bola akan menjadi pemenang. Ketangkasan siswa dalam menangkap dan melempar bola dinyatakan dengan rerata skor unjuk kerja siswa untuk pra siklus sebesar 64,00 dengan ketuntasan sebesar 40,00 meningkat menjadi 71,60 dengan ketuntasan sebesar 68,00% pada siklus I dan meningkat lagi pada akhir siklus II dengan nilai ratarata 81,40 dan persentase ketuntasan 100%. Saran Pembelajaran yang menggunakan permainan bola zig-zag perlu dikembangkan untuk mata pelajaran PJOK untuk dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa. Perlu dicoba melakukan kombinasi pola pembelajaran yang menggunakan permainan bola zig-zag dengan model belajar yang lain. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang studi PJOK siswa diberi macam-macam tes. Penggunaan model Pembelajaran yang menggunakan permainan bola zig-zag perlu terus dilakukan karena pembelajaran ini lebih menyenangkan bagi siswa, mendorong dan membiasakan siswa untuk belajar disiplin dan tertib. Untuk meningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan model Pembelajaran yang menggunakan permainan bola zig-zag, pelatihan perlu diberikan agar guru dapat mengembangkan kemampuannya.
DAFTAR RUJUKAN Dangsima Morloek. 2012. Kesehatan Olahraga. Jakarta FK – UI
Moch, Soebroto. 2010. Masalah-masalah Kedokteran Olahraga. Jakarta
Toha, Peningkatan Ketangkasan Menangkap dan Melempar Bola ...
215
M. Sajoto. 2012. Peningkatan Kekuatan Kondisi Fisik. Semarang
Satojo. 2013. Penunjang Olahraga Prestasi. Jakarta
Soedarto. 2013. Diklat Atletik Untuk SGO. Kediri
Winarno Surahmad. 2012. Penelitian. Jakarta
Metodologi