PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN CERITA YANG DIBACA MELALUI MODEL MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 4 NGENTRONG TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015
Mami Sulistyowati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak. Salah satu strategi pembelajaran menulis yang dapat dikembangkan untuk membuat ringkasan adalah mind mapping yaitu dengan tujuan penelitian: (1) mengetahui peningkatan proses dan hasil pembelajaran menulis ringkasan teks yang dibaca melalui model mind mapping pada siswa kelas VI SD Negeri 4 Ngentrong Tulungagung tahun pelajaran 2014/ 2015. Dalam penelitian tindakan kelas di kelas VI semester ganjil SDN 4 Ngentrong tahun pelajaran 2014/ 2015 yang berjumlah 25 siswadiperoleh peningkatan 2% keberhasilan aktivitas siswa dan 6% aktivitas pengelolaan pembelajaran. Dari data tersebut, dapat disimpulkan proses pembelajaran mengalami perbaikan dan pening-katan. Pada hasil belajar menulis ringkasan diperoleh kenaikan ketuntasan signifikan yaitu 36%dengan rata-rata siklus II 81. Kategori hasil lebih dari KKM kelas 75, sehingga secara umum penggunaan mind mapping dalam pembelajaran menulis ringkasan teks juga berhasil meningkatkan hasil pembelajaran menulis siswa Kata-kata kunci: kemampuan
menulis ringkasan, mind mapping, peningkatan
PENDAHULUAN Menulis merupakan salah satu dari aspek berbahasa yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran bahasa Indonesia. Suriamiharja, dkk (1996:2) menyebutkan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut. Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang penting, karena
dengan menulis seseorang mampu mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan, ide, pendapat maupun perasaan yang dimiliki. Untuk mendapatkan keterampilan menulis, tidak cukup hanya dengan mempelajari pengetahuan tentang teori menulis saja. Keterampilan menulis tidak dilakukan oleh seseorang secara instan tanpa adanya latihan, melainkan harus dimulai dengan banyak belajar dan latihan. Kegiatan belajar dan latihan inilah yang nantinya akan meningkatkan kemampuan dalam keterampilan menulis. Menurut Soenardji
(1998:103) pembelajaran menulis diberikan dalam pembelajaran formal dengan tujuan agar peserta didik dapat berbuat, berpikir, dan merasakan tentang dirinya, tentang orang lain, tentang lembaga sosial tempat mereka bermasyarakat. Selain itu, pembelajaran menulis diberikan dengan maksud agar peserta didik dapat memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. Salah satu bentuk menggunakan bahasa Indonesia yang tepat dan kreatif dapat diwujudkan melalui kegiatan menulis teks berita. Membuat ringkasan dari teks yag dibaca ataupun didengar merupakan salah satu kompetensi dasar dalam aspek menulis yang harus dikuasai siswa kelas VI sekolah dasar. Meringkas suatu bacaan bertujuan untuk menguji kemampuan penulis pemula dalam menemukan pokok-pokok permasalahan sebuah tulisan, kemudian menyusun kembali dalam sebuah tulisan yang lebih ringkas. Idealnya dengan adanya kompetensi dasar ini siswa dapat menguasai kemampuan meringkas, khususnya meringkas teks dengan baik. Dalam hal meringkas siswa terlebih dahulu harus memahami unsur-unsur penting yang akan diaplikasikan dalam membuat suatu ringkasan antara lain yaitu membaca naskah asli secara keseluruhan, menemukan kata kunci dan mencatat gagasan utama atau butir-butir pokok teks. Setelah itu, siswa dapat menulis rangkuman isi teks berdasarkan butir-butir pokok yang telah dicatat. Perlu diperhatikan pula bahwa hasil dari kegiatan meringkas harus runtut dan terpadu sehingga dapat
menggambarkan isi maupun struktur teks keseluruhan yang telah diringkas. Dalam usaha untuk meningkatkan prestasi belajar menulis kreatif, salah satu strategi pembelajaran menulis yang dapat dikembangkan adalah mind mapping. Mind mapping diasumsikan dapat memperbaiki kekurangan pada pembelajaran meringkas teks. Mind mapping atau peta pikiran adalah suatu tekhnik pembuatan catatan-catatan yang dapat digunakan pada situasi, kondisi tertentu, seperti dalam pembuatan perencanaan, penyelesaian masalah, membuat ringkasan, membuat struktur, pengumpulan ide-ide, untuk membuat catatan, kuliah, rapat, debat dan wawancara(Svantesson, 2004 : 1). Konsep ini dikategorikan ke dalam model kreatif, karena pembuatan mind mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya. Siswa yang kreatif akan lebih mudah membuat mind mapping ini. Begitu pula, dengan semakin seringnya siswa membuat mind mapping, dia akan semakin kreatif. Sebuah mind mapping memiliki sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai 10 ide lain yang keluar dari ide sentral tersebut. Mind mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide terpendam yang siswa miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut. Catatan yang siswa buat membentuk sebuah pola gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama ditengah dan sub topik dan perincian menjadi cabangcabangnya, tekhnik ini dikenal juga dengan nama Radian Thinking
(Deporter dan Hernacki, 2011 : 152).Mind mapping merupakan tehnik penyusunan catatan demi membantu siswa menggunakan seluruh potensi otak agar optimum. Caranya, menggabungkan kerja otak bagian kiri dan kanan. Metode ini mempermudah memasukan informasi kedalam otak dan untuk kembali mengambil informasi dari dalam otak. Mind mapping merupakan model yang paling baik dalam membantu proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan model grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci universal sehingga membuka potensi otak. (Prayudi: 2008). Dengan metode mind mapping siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%. Berawal dari permasalahan yang muncul saat pembelajaan menulis ringkasan di SDN 4 Ngentrong serta asumsi pemecahan permasalahan dengan menggunakan model mind mapping, maka perbaikan pembelajaran dalam Peningkatan Kemampuan Menulis Ringkasan Teks yang dibaca melalui Model Mind Mapping pada Siswa Kelas VI SD Negeri 4 Ngentrong Tulungagung Tahun Pelajaran 2014/ 2015 disusun dengan tujuan:(1) mendeskripsikan peningkatan proses pembelajaran menulis ringkasan yang dibaca dalam hal motivasi dan keikutsertaan siswa melalui model mind mapping pada siswa kelas VI SDN 4 Ngentrong tahun pelajaran 2014/ 2015, (2) mendeskripsikan peningkatan hasil pembelajaran menulis ringkasan yang dibaca melalui model mind mapping pada
siswa kelas VI SDN 4 Ngentrong tahun pelajaran 2014/ 2015. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan berupa pengembangan strategi dan pemilihan media pembelajaran yang dapat dijadikan referensi untuk penelitian dan keterampilan berbahasa yang berbeda sesuai kebutuhan pembelajaran demi meningkatkan kualitas pembelajaran. METODE Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif kualitatif diambil karena memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal. Arikunto (2010: 3) menyatakan: Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksud untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian” Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah ragam penelitian yang dilakukan untuk mengubah keadaan, kenyataan, dan harapan pembelajaran menjadi lebih baik dan bermutu dengan cara melakukan sejumlah tindakan yang dipandang tepat. Alur penelitian tindakan model Kemmis dan Mc Taggart tersebut dapat digambarkan dalam skema seperti berikut.
Identifikasi Permasalahan
Identifikasi Permasalahan
Mengadakan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran menulis di kelas VI SDN 4 Ngentrong melalui studi dokumentasi rencana pembelajaran, pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran menulis, dan kegiatan wawancara siswa
Pembelajaran menulis di kelas VI SDN 4 Ngentrong: a. Siswa masih kaku dalam melaksanakan proses kegiatan meringkas sesuai langkahlangkah yang diinstruksikan oleh guru. b. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses c. Hasil pekerjaan siswa setelah melalui proses adalah dengan rata-rata nilai 58
Perencanaan Tindakan 1) Menyusun rencana pembelajaran siklus I 2) Menyusun indikator dan kriteria pencapaian siswa dalam pembelajaran 3) Menyusun, pedoman pengamatan, dan format pengamatan
Perencanaan Tindakan Siklus II 1) Merevisi rencana pembelajaran siklus I 2) Menyusun indikator dan kriteria pencapaian siswa dalam pembelajaran
Tindakan Siklus II 1)Tahap prapenulisan : menyusun peta fikiran dari teks yang dibaca 2)Tahap penulisan : menulis ringkasan cerita berdasarkan mind mapp yang disusun 3)Tahap penyuntingan dan perbaikan : menyunting dan memperbaiki ringkasan teks
Tindakan Siklus I 1) Prapenulisan : menentukan teks yang akan diringkas 2) Penulisan : menulis pokok-pokok ,menulis ringkasan 3) Pascapenulisan: penyuntingan dan perbaikan karangan
Observasi pelaksanaan dan efek tindakan siklus I
Analisis dan refleksi siklus I : hasil dan temuan
Observasi pelaksanaan dan efek tindakan siklus II
Analisis dan refleksi siklus II
Subyek Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI semester ganjil SDN 4 Ngentrong tahun pelajaran 2014/ 2015. Adapun jumlah siswa dimaksud adalah 25 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan sebanyak 12 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 dan penulisan laporan pada bulan Juli 2015. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VI tahun pelajaran 2014/ 2015 di SDN 4 Ngentrong yang beralamatkan di Desa Ngentrong, Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur. Sekolah ini dipilih dengan pertimbangan: a. Secara situasional, siswa kelas VI SDN 4 Ngentrong mengalami permasalahan dengan kegiatan menulis ringkasan. b. Dalam pembelajaran menulis pada umumnya siswa sudah beranggapan tidak suka Prosedur Penelitian Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian peningkatan kemampuan menulis ringkasan teks yang dibaca dengan model mind mapping pada siswa kelas VI SDN 4 Ngentrong Tulungagung tahun pelajaran 2014/ 2015,meliputi tiga tahapan sebagai berikut. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian tindakan kelas meliputi kegiatan pengidentifikasian masalah yang terdapat di kelas, penganalisisan tingkat keseriusan masalah,
pemilihan masalah menulis pada siswa kelas VI SDN 4 Ngentrong Kecamatan Campurarat Kabupaten Tulungagung, dan penetapan kreteria keberhasilan pemecahan masalah yang dipilih. Pelaksanaan Penelitian Pada tahap pelaksanaan penelitian ini diuraikan tentang jumlah siklus yang akan dilaksanakan dalam rangka pemecahan masalah dengan masingmasing siklus terdiri atas tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (implementation), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Rencana tindakan yang disusun berkaitan dengan pembelajaran meliputi kegiatan berikut. 1) Menyusun rencana pembelajaran menulis ringkasan teks yang dibaca dengan model mind mapping yang meliputi (a) standar kompetensi, (b) kompetensi dasar, (c) indikator pembelajaran, (d) tujuan pembelajaran, (e) pengembangan karakter yang diaharapkan, (f) materi pembelajaran, (g) metode/strategi pembelajaran, (h) kegiatan belajar mengajar, (i) sumber pembelajaran, dan (j) evaluasi pembelajaran. 2) Menyusun indikator dan kriteria keberhasilan siswa dalam pembelajaran menulis ringkasan teks yan dibacai dengan model mind mapping. 3) Menyusun pedoman pengamatan, format pengamatan, pedoman analisis data, dan format analisis data.
Rencana tindakan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus ditetapkan masing-masing dua kali pertemuan. Peneliti dan praktisi secara kolaboratif merencanakan kegiatan pembelajaran menulis ringkasan teks yan dibaca dengan model mind mapping yang dilaksanakan pada setiap pertemuan pembelajaran. Kegiatan tindakan pembelajaran menulis ringkasan teks yan dibacai dengan model mind mapping meliputi tiga tahap, yaitu (1) tahap prapenulisan dilaksanakan pada pertemuan pertama, (2) tahap penulisan dilaksanakan pada pertemuan pertama, (3) tahap pascapenulisan (penyuntingan dan perbaikan) dilaksanakan pada pertemuan kedua. Ketiga tahap pembelajaran ini saling berkaitan satu dengan lainnya. Pada tahap pelaksanaan dalam penelitian ini merupakan realiasasi dari rencana tindakan, dan dilakukan secara kolaboratif bersama guru kelas yang lain. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Melaksanakan pembelajaran menulis ringkasan teks yang dibaca dengan model mind mapping di kelas VI SDN 4 Ngentrong. Pembelajaran dilakukan dimulai tanggal 10 sampai dengan 15 November 2014 2) Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran secara cermat dan seksama. Secara komprehensif, semua gejala yang muncul dalam proses pembelajaran dicatat oleh peneliti dalam bentuk catatan lapangan sebagai hasil dari kegiatan pengamatan. Selanjutnya hasil
pengamatan itu didiskusikan oleh peneliti dengan guru (kolaborator) sebagai dasar untuk perbaikan pelaksanaan tindakan berikutnya. Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan tujuan untuk mendapatkan berbagai data yang diperlukan serta mengetahui kendala yang dihadapi guru dan siswa berkaitan dengan pembelajaran menulis ringkasan teks yang dibaca dengan model mind mapping. Kegiatan pengamatan inti dimaksudkan untuk mengenali, mencatat, dan mendokumentasikan semua indikator, baik proses maupun hasil, yang terjadi sebagai akibat dari tindakan.Pengamatan dilakukan pada siklus pertama dan siklus kedua. Hasil pengamatan ini didiskusikan oleh peneliti dan teman sejawat, kemudian hasilnya diperlukan untuk kepentingan refleksi. Pengamatan yang dilakukan dalam satu siklus akan memberikan masukan dan dijadikan dasar bagi penyusunan rencana tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Berhasil tidaknya tindakan yang diberikan dapat dilihat dari hasil pengamatan setiap siklus. Akhir tindakan setiap tahap pembelajaran, dilakukan kegiatan refleksi. Dalam kegiatan ini peneliti dan teman sejawat mendiskusikan hasil pengamatan dan data pendukung lainya yang berkaitan dengan pembelajaran menulis ringkasan teks yang dibaca dengan model mind mapping yang telah dilakukan. Hal-hal yang dibahas dan didiskusikan, yaitu (1) tindakan yang telah dilakukan, (2) perbedaan antara perencanaan dan tindakan yang telah dilakukan, (3) kendala-kendala yang
ditemui dalam pelaksanaan pembelajaran dan mencari solusinya, dan (4) melakukan interprestasi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang diperoleh. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi dan dokumentasi untuk memperoleh data kuantitatif yang akan dideskripsikan. Sedangkan teknik analisis data adalah klasifikasi data, penyajian data, dan penilaian menulis ringkasan teks. Aspek-aspek yang dinilai dalam menulis ringkasan teks meliputi (1) kesesuaian ringkasan
dengan teks yang diringkas, (2) penggunaan bahasa, (3) keruntutan. Data kuantitatif berupa skor ringkasan teks siswa pada akhir siklus akan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mencari nilai rata-rata. Perumusan nilai rata adalah sebagai berikut : X = ∑X N Keterangan :
X = Rata-rata X = Jumlah nilai yang diperoleh subjek N = Jumlah subjek
Tabel1: Format Penilaian Keaktifan Siswa
Kegiatan Pendahul uan
Inti
Penutup
Tahapan Mind Mapping
Aspek yang Dinilai
Penghubungan 1. Memperhatikan ketika guru dengan materi membuka kegiatan pembelajaran, yang sudah dan memeriksa kehadiran siswa diketahui 2. Menunjukkan antusiasme, di antaranya: keingintahuan besar, tampak bersemangat, senang Merancang 1. Membaca teks yan diberikan guru proses belajar 2. Membuat catatan berwarna dalam kertas Memantau 1. Berdiskusi dengan baik untuk proses belajar mengemukakan argumen masingmasing 2. Berani mempresentasikan hasil diskusi dengan mengemukakan argumen berdasarkan fakta yang mendukung Merefleksikan 1. Bertanya kepada guru jika ada proses belajar hal-hal yang kurang jelas atau kesulitan dalam memahami wacanaargumentasi 2. Antusias ketika guru meminta untukmenulis ringkasan teks Respon ketika guru memberikan motivasi
Jumlah Skor Tabel 2: format observasi terhadap kegiatan guru
Skor 1 2 3 4 Jml
No.
Skor 4
Deskriptor Aktivitas Guru
3
2
1
1 Memotivasi 2 Apersepsi 3 Menyampaikan tujuan 4 Gaya bahasa guru 5 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya 6 Membimbing siswa 7 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran 8 Menguasai materi 9 Menguasai metode 10 Membimbing siswa untuk menyimpulkan 11 Mengadakan evaluasi Keterangan skor Skor 1, jika aspek muncul, tetapi kualitasnya kurang. Skor 2 , jika aspek muncul dan kualitas cukup. Skor 3, jika aspek muncul dankualitasnya baik . Skor 4, jika aspek muncul dankualitasnya baik sekali. Data kualitatif dianalisis menggunakan teknik analisis deksriptif kualitatif dengan prosentase sebagai berikut. Prosentase Skor Rata-rata (SR) = X 100% Sebagai pedoman dalam penarikan kesimpulan dari hasil analisis data, ditetapkan kriteria sebagai berikut: JumlahSkor Tabel 3: Taraf Keberhasilan Tindakan SkorMaksim al Nilai Keterangan 91 - 100
Sangat Baik
75 – 90
Baik
61 – 74
Cukup Baik
0 – 60
Kurang
(Diadaptasi dari KKM Bahasa Indonesiadi SDN 4 Ngentrong Tahun Pelajaran 2014/ 2015)
HASIL PENELITIAN Paparan Data Pratindakan Sebelum mengadakan penelitian dengan model mind mapping untuk meningkatkan kemampuan menulis ringkasan teks yang dibaca siswa kelas VI, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal. Hasil analisis dari produk meringkas siwa diperoleh rata-rata 58; nilai yang sangat jauh dari KKM 75. Ketidakberhasilan pembelajaran
pada tahap pra penelitian diperoleh fakta bahwa pembelajaran di kelas VI SD Negeri 4 Ngentrong belum maksimal. Siswa cenderung merasa kurang tertarik terhadap pembelajaran. Skemata dalam siswa adalah pembelajaran menulis itu sulit. Sehingga siswa cenderung mengerjakan dengan kemampuan seadanya. Hal ini juga terlihat dalam pembelajaran siswa jarang sekali mengajukan pertanyaan.
Paparan Data Siklus I Hasil pengamatan aktivitas siswa menunjukkan bahwa siswa sungguh-sungguh dalam mendengarkan penjelasan guru di awal pembelajaran, membaca teks yang diberikan guru, membuat peta dari pokok-pokok isi teks, serta membuat ringkasan dari teks yang Dalam memberikan tanggapan dan jawaban atas pertanyaan guru, siswa tampak kurang aktif. Selanjutnya, dalam kegiatan berdiskusi komunikasi siswa belum terlihat maksimal. Dalam mengemukakan gagasan tentang pokok teks, serta bertanya jawab tentang draf ringkasan teks yang dibaca siswa tampak kurang berani. Hasil pengamatan proses pada kegiatan siswa diperoleh keberhasilan 76% dan kegiatan guru selama melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model mindmapping 90%. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan persiapan guru baik, dan kelas dapat dikuasi dengan baik. Akan tetapi, terlihat sebagian siswa belum memahami penjelasan guru, mereka kurang berani bertanya. Hasil nilai produk siswa kelas VI SDN Ngentrong pada siklus Iyaitu dari 25 siswa terdapat 11 siswa mendapat nilai dibawah KKM 75. Sehingga ketercapaian belajar 56%. Rata-rata yang diperoleh adalah 75 dan rata-rata keberhasilan indikator pemahaman siswa adalah 75%. Refleksi terhadap perencanaan pembelajaran menulis ringkasan teks yang dibaca dengan model mindmapping adalah aktivitas siswa belum menggambarkan strategi yang digunakan. Oleh sebab itu, perlu dioperasionalkan secara lebih jelas, sehingga siswa dapat
mengembangkan kegiatan belajar sesuai dengan pola-pola yang mereka inginkan.Refleksi tindakan pembelajaran menulis ringkasan teks yang dibaca melalui model mindmapping pada tahap prapenulisan adalah sebagai berikut. 1) Kerja sama dalam kelompok pada tahap kegiatan ini belum tampak. Guru perlu memberikan motivasi kerjasama secara intensif. 2) Dalam menentukan isi pokok model ringkasan teks yang dibaca, beberapa siswa mendominasi kegiatan. Oleh karena itu, guru perlu memberikan pengarahan lebih intensif untuk melibatkan dan mengaktifkan siswa secara keseluruhan. Refleksi pembelajaran pada tahap penulisan ringkasan teks yang dibaca melalui model mindmapping adalah dalam tanya jawab tentang pengembangan pokok-pokok teks teks yang dibaca yang telah disusun siswa perlu dilakukan lebih intensif agar siswa dapat lebih memahaminya. Refleksi tindakan pelaksanaan pembelajaran menulis ringkasan teks yang dibaca melalui model mindmapping pada pascapenulisan adalah sebagai berikut. 1) Guru perlu memberikan contoh yang jelas kepada siswa tentang aspek-aspek yang perlu diperbaiki, serta cara melakukannya agar siswa dapat melakukannya dengan baik. 2) Siswa lebih dimotivasi untuk berani tampil ke depan. Refleksi tindakan pembelajaran menulis ringkasan teks
yang dibaca melalui model mindmapping terhadap evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut. 1) Sebelum siswa mulai menulis ringkasan teks yang dibaca, sebaiknya terlebih dahulu siswa mengetahui aspek-aspek yang akan dinilai. 2) Dalam menilai tulisan ringkasan teks yang dibaca siswa, guru perlu memberikan catatan-catatan perbaikan agar siswa memahami letak kesalahannya. 3) Hasil pekerjaan siswa umumnya belum menggambarkan pemahaman siswa terhadap ringkasan teks yang dibaca. 4) Waktu yang diberikan untuk mengerjakan tes akhir tindakan menulis singkat, sehingga sebagian dari siswa tidak menyelesaikan tulisannya dengan baik. Oleh karena itu, guru perlu mengatur pemanfaatan waktu secara efisien. 5) Guru perlu mempertimbangkan faktor lingkungan serta kondisi pendukung di sekitar siswa. Hal itu dimaksudkan agar siswa lebih berkonsentrasi untuk mendapatkan ide-ide yang akan dituangkan dalam tulisan. Berdasarkan hasil temuan dan refleksi, pembelajaran pada pada siklus I belum efektif dan belum memenuhi target yang ditetapkan. Oleh karena itu, perlu dilanjutkan pada siklus II sebagai perbaikan pada siklus sebelumnya. Paparan Data Siklus II Paparan data siklus II meliputi pengefektifan pembelajaran menulis ringkasan teks yang dibaca melalui model mindmapping pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi, serta refleksi. Siklus II ini terlaksana pada tanggal 17-22 November 2014. Hasil pengamatan aktivitas siswa kelas VI SDN 4 Ngentrong pada menulistaraf keberhasilannya adalah 78%. Jika dikonversikan dengan tabel 2 maka diperoleh taraf keberhasilan “baik”.Hasil analisis dari lembar observasi pengelolaan pembelajaran 96%. Hasil tersebut menandakan bahwa kegiatan pengelolaan pembelajaran kategorinya sangat baik. Hasil nilai produk siswa kelas VI SDN 4Ngentrong pada siklus II dari 25 siswa yang memiliki nilai di atas 75 aalah 23 siswa sehingga diperoleh ketuntasanbelajar 92%. Rata-rata keberhasilan indikator pemahaman siswa adalah 83%. Dari hasil catatan lapangan pada siklus II diketahui bahwa situasi kelas tampak lebih kondusif. Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik dan tertib, dan interaksi antara siswa dan guru semakin baik, guru berkeliling saat siswa mengerjakan tugas dan memberikan bantuan kepada mereka yang mengalami kesulitan dalam pengembangan ide untuk menjadi kerangka karangan. Pada kegiatan penyuntingan dan perbaikan karangan, guru menjelaskan secara klasikal cara-cara yang dilakukan, dan memberikan contoh bagaimana memberikan koreksi pada karangan dan saran perbaikan. Refleksi terhadap perencanaan, pelaksanaan pembelajaran menulis ringkasan teks yang dibaca melalui model mindmapping adalah sebagai berikut. a) Hasil pekerjaan siswa umumnya sudah menggambarkan
b)
c)
d)
e)
f)
pemahaman siswa terhadap ringkasan teks yang dibaca. Pengetahuan atau gambaran siswa tentang strategi-strategi belajar siswa dapat membantu siswa lebih mudah untuk mendapatkan ide-ide dan mengembang-kan dalam tulisan sehingga pembelajaran lebih menyenangkan. Guru sudah dapat menerapkan model mindmapping pada tahap evaluasi pembelajaran secara baik. Evaluasi yang dilakukan selain dapat menentukan kualifikasi keberhasilan siswa dalam menulis ringkasan teks yang dibaca jug dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengidentifikasikan kesulitankesulitan belajar siswa. Hasil pencapaian siswa dalam evaluasi tes terakhir siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil yang dicapai siswa pada tes akhir tindakan siklus I. Dari hasil temuan dan refleksi pada kegiatan pembelajaran siklus II, menunjukkan bahwa pembelajaran menulis ringkasan teks yang dibaca melalui model mindmapping sudah efektif. Oleh karena itu, rancangan tindakan pembelajaran siklus selanjutnya tidak di perlukan lagi.
PEMBAHASAN Jika dilihat dari hasil observasi, refleksi maupun analisis data, dapat diketahui bahwa penerapan dengan model mind mapping siklus I mengalami
peningkatan pada siklus ke II. Peningkatan tersebut dapat dilihat baik pada aktivitas siswa maupun pada aktivitas guru, aktivitas siswa yang mengalami peningkatan salah satunya yaitu kerjasama yang baik dalam kelompok.Respon siswa terhadap pembelajaran meringkas dengan mind mapping sangat positif. Hasil refleksi siswa juga merasa semangat dalam mengikuti pembelajaran. Ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II yaitu 56% menjadi 92%. Hasil pada siklus II jika dikonversipada tabel konversi KKM SDN 4 Ngentrong adalah pada 91 ≤ x ≤ 100 yang dikategorikan sangat baik. Ketuntasan belajar siswa tersebut dikarenakan, penerapan model mind mapping pada pembelajaran meringkas teks yang dirancang dalam bentuk belajar kelompok. Dengan dengan model pembelajaran yang menyenangkan dan interaksi dalam kelompok maka hasil yang diperoleh juga semakin meningkat. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2010. Edisi Revisi 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika Cipta. Mulyasa, E. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, sebuah Panduan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Uno, Hamzah, dkk. 2012. Menjadi Peneliti PTK Yang Profesional. Jakarta: Bumi Aksara Buzan, Tony. 2013. Buku Pintar Mind Mapp. Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama. Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Semarang: Bumi Putera. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan. Bandung.Aksara.