PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PUISI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA KELAS X SMAN 4 BERAU KALIMANTAN TIMUR
Datu Haidar Saleh Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi pembelajaran bahasa Indonesia dengan pokok bahasan membaca puisi yang kurang memuaskan. Guru cenderung mengajarkan materi membaca puisi dengan bahan yang kurang sesuai perkembangan siswa, tidak adanya spesialis guru sastra. Kondisi pembelajaran membaca puisi tersebut akan menyebabkan siswa merasa bosan, jenuh, dan malas terhadap pembelajaran membaca puisi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrifsikan penggunaana media mobile learning dengan strategi pembelajaran interaktif, melakukan pengujian validitas pembelajaran membaca puisi menggunakan media mobile learning oleh, ahli media pembelajaran, ahlimateri pembelajaran, melakukan pengamatan respon siswa kelas X SMAN 4 Berau Kalimantan Timur dengan menggunakan media mobile learning. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pengembangan yang menggunakan model Luther. Pengembangan media mobile learning pembelajaran membaca puisi meliputi 6 tahap, yakni concept, design, collecting materials, assembly, test drive, distribution.Validator ahli terdiri atas satu ahli materi pembelajaran, satu ahli perancang dan media pembelajaran, lima orang siswa uji kelompok kecil dan sepuluh siswa uji lapangan. Data kualitas produk media mobile learning ini dikumpulkan dengan angket dan wawancara. Data siswa tentang respon siswa diperoleh dari angket, observasi dan daftar nilai dari guru bidang studi bahasa Indonesia.Data dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriftif, yaitu dengan teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengolah data kualitatif yang berbentuk kalimat komentar dan saran yang dikemukakan oleh validator.Penelitian pengembangan ini menghasilkan media mobile learning pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan pokok bahasan membaca puisi siswa kelas X SMAN 4 berau Kalimantan Timur. Aplikasi media mobile learning ini, dikemas dalam bentuk server dapat langsung diklik dengan mencantumkan alamat website pada handphone siswa. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: pengembangan media pada pembelajaran membaca puisi NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 360
dengan mobile learning menghasilkan produk media mobile learning, media mobile learning dengan strategi pembelajaran interaktif yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid setelah diadakan uji validasi, oleh ahli desain media pembelajaran berada pada kualifikasi baik, ahli materi pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik, dan respon siswa terhadap media mobile learning berada pada kualifikasi sangat baik. Kata kunci: pengembangan, media mobile learning, model Luther PENDAHULUAN
Pembelajaran sastra baik didalam maupun diluar kelas, tidak terlepas dari perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information Communication (ICT)yang memiliki dampak yang sangat besar dalam berbagai sisi kehidupan, mulai dari pemerintah, administrasi, ekonomi, pendidikan, danlain-lain. Dibidang pendidikan mulai banyak yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran misalnya e-leaning, online leaning, webbased leaning maupun perkembangan terbaru mobile learning. Simpulan umum tentang kondisi pembelajaran sastra berdasarkan penelitian dan analisis para pemerhati pembelajaran sastra,bahwa pengajar tidak memiliki banyak waktu dan tidak mengikuti perkembangan sastra khususnya pembelajaran membaca puisi, Siswa merasa kesulitan ketika pembelajaran sastra pada materi pembaca puisi, minat untuk memperdalam teknik membaca puisi cenderung menurun terlebih pada jam-jam pelajaran terakhir. Pengajar tidak terbiasa dengan pembelajaran yang berbasis ICT (Information and
Communication Technology) sehingga membosankan peserta didik. Kondisi pembelajaran membaca puisi tersebut akan menyebabkan siswa menjadi jenuh, bosan, malas, dan enggan untuk memperdalam materi membaca puisi. Berdasarkan hasil diskusi, pengamatan langsung dengan guru-guru bahasa dan sastra Indonesia, bahwa minat membaca puisi siswa terhadap pembelajaran membaca puisi masih kurang memuaskan. Faktor-faktor yang menyebabkan tersebut karena kurangnya pengetahuan, pengalaman guru sastra tentang pembelajaran puisi yang tidak didukung oleh spesialisasi guru sastra, dimana guru jurusan bahasa Indonesia yang tidak membidangi sastra diminta untuk mengajarkan pembelajaran sastra. Tidak adanya kesesuaian bahan pembelajaran yang dipilih, ketepatan strategi atau metode yang dipergunakan dalam pembelajaran membaca puisi, serta ketidaksesuaian media pembelajaran. Kekurangan tersebut dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu, banyaknya siswa yang tidak berani tampil di depan kelas pada saat pembelajaran membaca puisi, suara, lafal, ekpresi, dan intonasi, tidak tertata dengan baik, bahan pembelajaran sastra terbatas
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 361
pada buku teks, buku panduan yang tidak sesuai dengan topik bahasan, dan pemakaian media berbasis ICT masih kurang. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan pembelajaran yaitu penggunaan media yang tepat, peran media pembelajaran sangat penting dalam menunjang peran guru dan siswa dalam proses pembelajaran baik di dalam kelas mau pun di luas kelas. Pada perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat ICT ikut mendukung dalam dunia pendidikan. Salah satu perangkat lunak yang sangat mendukung dan terbaru di era ICT saat ini yaitu media mobile learning. Beberapa kondisi nyata yang berhubungan dengan perkembangan alat teknologi,komunikasi handphone, yang mendasari operasional kemunculan mobile leaning, yaitu: Penetrasi perangkat mobile learning sangat cepat, lebih banyak dari PC, lebih mudah dioprasikan daripada PC, dan perangkat mobile dapat dipakai sebagai media. Salah satu alternatif bahwa layanan pembelajaran harus dilaksanakan di mana pun dan kapan pun. Berdasarkan analisis kebutuhan siswa, menunjukkan hal-hal berikut, perangkat mobile learning seperti smartphone dan tablet PC sangat popular, dimiliki oleh anak-anak hingga orang tua. Perangkat mobile learning makin terjangkau dan jumlah ponsel dengan ‘browser’ hampir 3 kali lebih besar dari jumlah total yang terhubung dari semua komputer pribadi apapun yang terhubung ke web termasuk deskop, laptop, netbook. Perangkat mobile tersedia pada penggunanya setiap
saat sepanjang hari. Belajar mendapatkan keuntungan dari situasi tersebut, mobile learning memungkinkan adanya lebih banyak kesempatan untuk kolaborasi dan berinteraksi secara informal di antara pembelajar. Selanjutnya, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pengembangan media mobile learning dengan strategi pembelajaran interaktif, (2) menguji ketepatan media mobile learning dengan strategi pembelajaran interaktif oleh, ahli desain media pembelajaran, ahli mater ipembelajaran, (3) mendeskripsikan respon siswa kelas X SMAN4 Berau Kalimantan Timur setelah mengikuti proses pembelajaran membaca puisi dengan media pembelajaran mobile learning. METODE PENGEMBANGAN Model pengembangan yang digunakan peneliti ini adalah metode pengembangan model Luther. Model ini disusun berdasarkan beberapa tahapan yang secara sistematis, yakni: concept, design, collecting material, assembly, test drive, dan distribution. Upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan media belajar sesuai dengan kebutuhan karakteristik siswa. Tujuan utama penelitian ini untuk menghasilkan produk media mobile learning pada pembelajaran membaca puisi dengan strategi pembelajaran interaktif, pada siswa X SMAN 4 Berau Kalimantan timur. Dalam pengembangan media pembelajaran ini, prosedur yang dilakukan ada beberapa tahapan, sebagai berikut.
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 362
Tahap Concept (konsep). Tahap konsep adalah tahap untuk menentukan tujuan dan pengguna program serta menentukan aplikasi yang dipergunakan dalam pembelajaran membaca puisi dengan mediamobile learning. Tahap Desain Produk (design). Perancangan (design) adalah tahap membuat spesifikasi mengenai arsitektur program,tampilan, dan kebutuhan bahan untuk program mendesain produk dilakukan melalui penetapan software yang digunakan, pemilihan softwere yang digunakan membuat media pembelajaran yaitu media mobile learning dengan strategi belajar interaktif kelas x SMAN 4 Berau Kalimantan Timur. Tahap Pengumpulan Materi (collegcting material). Tahapan ini dilakukan pengumpulan bahan yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.Pada tahap ini beberapa kegiatan berupa
pengumpulan bahan atau materi pelajaran yang diperlukan untuk membuat produk, diantaranya: materi pokok (membaca puisi), aspek pendukung seperti fitur-fitur, video pembacaan puisi. Pengumpulan materi pokok dilakukan dengan menggunakan sumber-sumber, buku mata pelajaran BahasaIndonesia yang sudah ada, dan memanfaatkan download dari internet. Tahap Perakitan (assembly). Pada tahap ini pengumpulan semua bahan siap dibuat pada media mobile learning. Pembuatan aplikasi didasarkan pada tahap desain menyusunan dan perakitan naskah materi pelajaran bahasa Indonesiaan dengan pokok bahasan membaca puisi, yang kemudian dirancang dan dimasukkan dalam media mobile leaning yang telah ditentukan sebagai media pembelajaran terbaru yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja.
Gambar 3.2 Tahap Pendistribusian
HASIL PENGEMBANGAN Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai yaitu, (1) mengembangkan media mobile learning pada pembelajaran membaca puisi siswa kelas X SMAN 4 Berau Kalimantan
Timur dengan pembelajaran interaktif, (2) menguji validasi media mobile learning dalam pembelajaran membaca puisi oleh ahli materi pembelajaran, ahli perancang dan media pembelajaran, dan (3) mendiskripsikan respon siswa kelas
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 363
X SMAN 4 Berau Kalimantan Timur saat mengikuti proses pembelajaran membaca puisi dengan media mobile learning Analisis Kurikulum. Hasil analisis kurikulum di SMAN 4 Berau Kalimantan Timur serta pengalaman peneliti dalam melakukan proses belajar-mengajar, dapat diidentifikasikan kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Indonesia semester ganjil, adalah bahasa Indonesia dengan pokok bahasan membaca puisi dengan intonasi, lafal, dan ekspresi yang tepat. Tujuan pembelajaran kemudian dirumuskan berdasarkan identifikasi kompetensi dasar (1) siswa dapat membaca pembaca puisi dengan lafal yang tepat, (2) siswa dapat membaca puisi dengan intonasi yang tepat, dan (3) siswa dapat membaca puisi dengan eksperesi yang tepat. Hasil Analisis Media Mobile Learning. Analisis pada tahap ini dilakukan pemanfaatan media mobile learning, ketersediaan handware dan software. Hasil analisis pengembangan dan diskusi dengan
guru mata pelajaran tentang analisis media mobile learning sebagai berikut: (1) media mobile learning dalam pembelajaran membaca puisi ini digunakan dimana saja dan kapan saja, (2) hardware yang digunakan untuk pembelajaran adalah hp, laptop, (3) membutuhkan sofrwaere khusus untukpembelajaran karena disajikan melalui internet, on line. Tahap Desain (design). Untuk melakukan desain media mobile learning, yang dibutuhkan adalah softwere untuk membuat media tersebut. Softwere digunakan untuk membuat media pembelajaran bahasa Indonesia dengan pokok bahasan membaca puisi adalah mobile learning yang berfungsi sebagai perangkat media untuk mendesain. Desain tampilan pembuka. Desain tampilan awal pada tahap ini, guru mengunggah materi, video, kuis dalam clod server, dengan buka server yang ada di cloud dengan alamat http://www.wiedhodho.web.id/haidar /admin/ Clou d Srver
Pese G rta u Gambar Model Pembelajaran dengan Mobile Learning Didik r u Materi tersebut diperoleh dari Tahap Pengumpulan Materi (collecting materials). Pada tahap ini sumber-sumber seperti buku dilakukan pengumpulan bahan yang pelajaran SMA, dari internet, atau sesuai dengan kebutuhan siswa. pembuatan khusus yang dilakukan NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 364
u r
oleh pengembang. Tahap Perakitan (assembbly). Tahap ini merupakan tahap produksi pembuatan mobile learning.Hasil pengumpulan materi kemudian diolah sesuai dengan desain tampilan mobile learning, dengan menggunakan softwere php. Tampilan Pembuka. Pada tahap ini materi yang telah dikumpulkan dalam bentuk naskahpuisi,video pembacaan puisi,
dan kuis, kemudian diset kedalam server. Untuk membuka media mobile learningini, dengan cara mengklikalamat pada handphonesiswa, dengan alamat. http://www.wiedhodho.web.id/haid ar/apk Bentuk tampil pembuka media mobile learning untuk siswa seperti ditunjukkan pada Gambar 4.3 berikut ini.
Gambar 4.3 Tampilan membuka aplikasi mobile learning
Tahap Awal Proses Pendaftaran Media Mobile Learning. Bentuk tampilan pendaftara baru aplikasi mobile learning khusus siswa.Ubah pengaturan keamanan pada smartphone siswa, agar bisa diinstall aplikasi dari Tahapan Proses Pengistallan Media Mobile
Learning. Pada tapan ini, siswa dapat mengistall media mobile learning dengan cara mengetik alamat padahand phone siswa.Bentuk tampilan dan alamat media mobile learning seperti yang ditunjukkan pada Tabel.4.5 berikut ini.http://www.wiedhodho.web.id/hai dar/apk
Gambar 4.5 Tampilan Install aplikasi haidar.apk NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 365
Tahap Pengisntalan mobile learning. Tahap Install kedua ini dilakukan, setelah tampilan gambar yang pertama diatas tampilan dengan sempurna. Bentuk tampilan gambar proses pemasangan media mobile learnig ditunjukkan pada Tabel.4.6 berikut.
Mulai
Belu m
Sudah Daftar?
Sudah Login
Daftar
Pilih Materi
Baca Materi Lihat Video Ikuti Kuis
Muncul Nilai Selesai
Gambar Tahap Alur Penggunaan Aplikasi Siswa
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 366
Tampilan gambar pada tahap ini ditunjukkan pada tabel.4.8 berikut Tahap Pendaftaran Siswa. Pada tahapan ini siswa yang akan menggunakan media mobile learning wajibmelakukan pendaftaranmelalui hand phone masing-masing sebagai siswa baru (jika belum daftar).Bentuk proses pendaftaran ditunjukkan pada tampilan gambar 4.9berikut ini.
Gambar Tampilan mobile learning proses pendaftaran
Tahap Proses Login. Pada tahapan ini siswa mengikuti proses login menggunakan user danpassword. Siswa pada tahap ini wajib memasukkan alamat user dengan mengetik haidardan memasukkan passwordsambaliung. Bentuk tampilan seperti ditunjukkan pada Gambar 4.9 berikut.
Gambar TampilanMobile Learning Proses Login
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 367
Tahap Memilih Materi Pembelajaran Pada tahapan ini, siswa mulai melihat tampilan dan segera menentukan pilihan materi apa yang
nanti akan dipelajari pada media mobile learning. Bentuk tampilan media mobile learning seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.9.2 berikut ini.
Gambar 4.9.2 Tampilan Daftar Materi Pembelajaran
Tahap Siswa Mulai Melihat Video Pembelajaran. Pada tahapan ini siswa diperkenankan untuk melihat video pembacaan puisi yang dibacakan oleh seorang penyair
terkenal, materi diaploud dari youtube/internet sebagai bahan media pembelajaran membaca puisi. Bentuk tampilan seperti ditunjukkan gambar 4.9.3
Tampilan Video Pembacaan Puisi
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 368
Tahap Melihat Nilai Siswa. Pada tahapan ini, aplikasimobile learning ini disediakan menu untuk melihat nilai dari seluruh peserta didik yang telah mengikuti kuis pada materi yang ada. Untuk melihat nilai
peserta didik, klik pada menu nilai disebelah kiri, lalu klik lihat pada materi yang diinginkan. Bentuk tampilan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Gambar Tampilan Nilai
Analisis Hasil Validasi. Media mobile learning merupakan hasil dari produk penelitian ini, dan dilakukan dengan beberapa tahap pengembangan. Media media mobile pada pembelajaran membaca puisi kemudian divalidasi. Kegiatan dilakukan untuk memperoleh kevalidan media tersebut, divalidasi oleh validator yang ahli dibidangnya agar layak digunakan oleh siswa kelas x. Validasi ini meliputi validasi ahli materi,ahli desain dan media pembelajaran. Analisis Hasil Validasi Ahli Materi. Validator ahli materi
memvalidasi media mobile learning.Hasil penilaian dari validator ahli materi adalah sebagai berikut.Tabel 1.4 Hasil uji validitas ahli materi media mobile learning.
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 369
Tabel Hasil Uji Validasi Ahli Materi Pembelajaran
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Aspek yang Dinilai Materi yang terdapat pada media mobile learning menarik perhatian siswa untuk belajar bahasa Indonesia pada pokok bahasan membaca puisi Video, yang terdapat pada media mobile learning cukup ideal Materi yang disajikan sesuai dengan silabus mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Materi yang disajikan sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Materi yang disajikan mencerminkan indikator-indikator mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Penyajian materi sistematis dan memudahkan peserta didik mempelajari dan memahami materi yang ada. Adanya petunjuk penggunaan media mobilelearning, penting bagi peserta didik dan menuntun mereka bagaimana menggunakan mobile learning ini dengan benar Adanya buku panduan memudahkan peserta didikmengetahui dan memahami media mobile learning secara lebih komprehensif Topik bahasan yang dikemas dalam media mobile learningmenarik minat dan perhatian peserta didik untuk mengetahui isi, mempelajari lebih jauh pembelajaran membaca puisi Adanya uraian kompetensi yang
Hasil Penilaian
4
3
4
Komentar dan Saran Media smarphone sangat akrap dengan siswa, jadi tepat untuk dijadikan media pembelajaran. Jangan lupa sinyal, tidak semua tempat sinyal kuat, sehingga akan mengganggu proses KBM.
3
3
4
Pastikan semua siswa memiliki smartphone
4
4
Contoh video “Kerawang Bekasi” apa termasuk”Puisi Kontemporer” tolong dicek kembali.
4
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 370
11
12
13
14
15
16
harus dicapai pada materi membaca puisi, membantu mengarahkan peserta didik untuk menguasai kompetensi yang ditetapkan. Materi yang disajikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik Petunjuk pengerjaan latihan yang tersedia dalam media mobile learning memperjelas apa yang harus dikerjakan peserta didik Bagian evaluasi sesuai dengan materi yang telah disajikan dan membantu peserta didik mengukur pemahaman terhadap materi. Pertanyaan atau masalah yang disajikan pada bagian evaluasi mudah dipahami dan dikerjakan. Materi dikemas dalam media mobile learning menjadikan pemahaman peserta didik terhadap materi semakin bertambah Media mobile learning ini, menambah motivasi peserta didik mempelajari materi kapan saja dan dimana saja.
Komentar keseluruhan
3
3
4 3
4
4
4
54
Ini menarik. Belajar sastra dimedia sosial melalui Teknologi Informasi, tetapi ada yang akan menjadi kurang menarik karena setiap yang ada di smartphone itu terkesan serba instan. Jadi siswa jangan sampai terbawa pada kesan dan suasana bahwa puisi itu instan.Puisi adalah
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 371
sesuatu yang kontemplatif. Jumlah
54 %
Kategori
90%
Keterangan: Interval presentase 86%—100% menunjukkan hasil Sangat Layak; 76%—85% menunjukkan hasil Baik/layak; 60%—75% menunjukkan hasil cukup layak; 55%—59% menunjukkan hasil kurang layak; 0%—54%
Sangat layak menunjukkan hasil Sangat Kurang Layak. Berdasarkan tabel.4.1 validasi ahli materi pembelajaran diketahui bahwa hasil kriteria nilai/poin yang diperoleh adalah 90% dengan keterangan media mobile learning layak.
Tabel 4.2 Validasi ahli desain dan media pembelajaran No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
Aspek yang Dinilai Icon/tombol memudahkan siswa dalam pengguna media mobile learning Penyajian tampilan awal yang memudahkan penentu kegiatan selanjutnya Kesesuaian penggunaan ukuran teks yang digunakan Kesuaian proporsi video yang disajikan dengan tampilan media Video yang terdapat pada media mobilelearning menarik perhatian siswa Video yang terdapat pada media mobilelaerning menarik perhatian siswa untuk mengetahui isi media lebih lanjut Proses loading media (hank/erash) Kemudahan dan kesederhanaan dalam pengoprasian. Kemudahan dalam pencarian konten (materi Media bisa digunakan kapan saja dan dimana saja oleh siswa
Penyampaian materi memungkinkan siswa untuk belajar mandiri
Hasil Penilaian
Komentar dan Saran
3
Tombol-tombol perlu disederhanakan lagi.
3 3 3 3 3 3 3 3 3
3
Perlu ditambah fitur-fitur yang memungkinkan siswa Memberi balikan. Konten hendaknya disesuaikan dengan KD – KD keterampilan harus berisi latihan-latihan. Media bergantung jaringan internet jadi kapasitas dan speed berpengaruh pada loading. Aktifitas siswa dalam pembelajaran belum optimal.
33 %
82.5%
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 372
Kategori
layak
Keterangan: Interval presentase86%—100% menunjukkan hasil Sangat Layak; 76%—85% menunjukkan hasil Baik/layak; 60%—75% menunjukkan hasil cukup layak; 55%—59% menunjukkan hasil kurang layak; 0%—54% menunjukkan hasil Sangat Kurang Layak. Berdasarkan tabel.4.2 validasi ahli desain dan media pembelajaran,
diketahui bahwa hasil kriteria nilai/poin yang diperoleh adalah 85,2% dengan keterangan layak. Hasil Analisis Respon Siswa. Pada analisis respon siswa terhadap media mobile learning dalam pembelajaranmembaca puisi kelas X SMAN4 Berau Kalimantan Timur Respon siswa terhadapa mobile learning pada pembelajaran membaca puisi
Rekapitulasi Hasil Respon Siswa N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Sherin A Yolanda Agnes Ruth A Desvi Arista Alma Nur J M. Haris Dessy. D Made O. M. Syachrul Afifah Setya
Jumlah ∑%
Aspek Penilaian 1 2 3 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3
6 4 4
7 4 4
8 4 4
9 3 3
10 4 4
11 4 3
12 3 4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3 3 4
3 3 4
4 4 4
4 3 4
3 3 4
3 4 4
3 4 4
4 3 3
3 3 4
3 3 4
3 3 4
2 4 4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3 6 6 0 %
3 7 37 6 2 62 % %
35
35
58 %
58 %
3 2 33 5 3 55 % %
3 6 35 6 0 58 % %
Interval presentase 51%—100% menunjukkan hasil Positif; 0%— 50% menunjukkan hasil Negatif. Berdasarkan hasil respon siswa pada tabel di atas bahwa 12 aspek penilaian itu mendapat respon positif, hanya ada 1dari sepuluh siswa tersebut berkomentar kurang setuju. Jumlah rerata respon siswa dalam ujicoba kelompok kecil sebesar 100% berada pada interval 51%--100%, hal ini menunjukkan
35 58 %
3 4 37 5 7 62 % %
∑
∑%
Katergori
43 42
90% 88%
positif positif positif
37
77%
41
85%
41 38 40 47
85% 79% 83% 98%
46
96%
47
98%
positif positif positif positif positif positif positif
100% siswa memberikan respon positif
respon positif siswa terhadap media pembelajaran mobile learning. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pertama, kajian produk pada kajian produk yang dimaksud adalah, bahwa media mobile learning dikembangkan melalui enam proses, yaitu konsep, desain, pengumpulan bahan, test, pembuatan, distribusi.
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 373
Cara mengembangkan setiap tahapnya adalah sebagai berikut. Proses pengembangan media mobile learning pada tahap konsep adalah melakukan wawancara dan diskusi dengan siswa maupun guru SMAN 4 Berau Kalimantan Timur untuk mengetahui informasi tentang apa yang dibutuhkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada pokok bahasan membaca puisi siswa kelas X SMAN 4Berau. Proses mengembangkan media mobile learning pada tahap desain adalah membuat desain media mobile learning oleh seorang ahli desain kualifikasi S2 Teknologi, yang materinya dikemas melalui website. Pada tahap ini menentukan strategi apa digunakan dalam menyusun materi agar materi memiliki kekhasan tersendiri dibanding media pada umumnya.Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran interaktif, meliputi (1) pertanyaanpertanyaan muncul dari siswa dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mengetahui kemampuan awal siswa, (2) pertanyaan yang muncul sangat memungkinkan bervariasi, mungkin ada yang berkaitan dengan topik yang dibahas atau tidak, dan bahkan ada yang tidak perlu dijawab. Proses pengembangan pada pengumpulan bahan media mobile learning ini, yaitu dengan meramu materi yang ada pada buku teks,buku-buku rujukan yang sesuai, dan media internet, kemudian dikemas dalam server media mobile learning. Proses pengembangan media mobile learning tahap pembuatan, yaitu materi yang sudah terkumpul
dimasukkan kedalam clod server siap diunggah oleh pengguna media mobile learning dengan mengklik alamat yang telah ditentukan. Proses pengembangan media mobile learning tahap distribusi, adalah semua materi yang telah dikirim melaluiclod server, hanya dapat dipergunakan oleh siswa dan guru yang berada di lingkungan SMAN 4 Berau Kalimantan Timur dengan terlebih dahulu mendaftarkan diri serta memasukkan password khusus Saran Penelitian ini perlu ditindaklanjuti karena media mobile learning ini termasuk media yang mudah dipergunakan dan terbaru serta dapat membantu siswa dalam mengatasi segala kejenuhan pada saat mengikuti pembelajaran khususnya materi bahasa Indonesia dengan pokok bahasan membaca puisi. Saran bagi siswa untuk terus meningkatkan kompetensi berbahasa dan bersastra dengan belajar menggunakan media mobile learning sekaligus mengasah kemampuan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dengan demikian tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dapat tercapai dengan mudah, efektif, dan menyenangkan. Saran bagi guru untuk selalu membimbing siswa dan mengawasi siswa dalam menggunakan media mobile learning untuk mencapai kompetensi dan indikator tertinggi. Guru juga wajib meningkatkan kompetensi dalam bidang IT, sehingga mempermudah segala tugas-tugas yang dibebankan dan dapat memberikan solusi dalam pembelajaran khususnya
NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 374
pembelajaran bahasa Indonesia dengan pokok bahasan membaca puisi. DAFTAR RUJUKAN Aminuddin, 2013. Pengantar Apresiasi Karya sastra.Bandung:Sinar Baru Algensindo Offset Arsyad, Ashar. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta:Rajagrafindo Persada Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset Daryanto, 2012. Media Pembelajaran. Bandung:Cv.Yrama Widya Hasanuddin. 2009. Kesusatraan. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional Majid,Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset Salad, Hamdy. 2014. Panduan Wacana dan Apresiasi. Seni Baca Puisi.Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Siswanto, Wahyudi. 2013. Pengantar Teori Sastra.Malang:Aditya Media Publishing. Mulyadi, Yadi.2013. Bahasa dan Sastra Indonesai. Bandung:Yrama Widya Wahyuni, Sri.2014. Kuliah Umum.Pengembangan Media Pembelajaran. Malang: PPS Unisma. Berbasis ICT Pada Kurikulum 2013.Pengembangan Mobile Learning dengan eXeLearning dan PhoneGap.Makalah: Unisma Malang. NOSI Volume 3, Nomor 3, Agustus 2015____________________________________________Halaman | 375