LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Kata Pengantar Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas asung kerta wara nugraha-Nya yang terhingga, sehingga penyusunan LKjIP Tahun 2015
dapat
diselesaikan,
sebagai
bentuk
kinerja
penyelenggaraan pemerintahan selama Tahun 2015. LKjIP Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli disusun berdasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 dengan semangat dan tekad yang kuat untuk menginformasikan capaian kinerja secara transparan dan akuntabel atas kinerja Pemerintah Kabupaten Bangli Tahun 2015. Secara keseluruhan penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2015 telah banyak membuahkan hasil pembangunan, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Berkenaan dengan itu, laporan ini dapat menjadi sarana evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan,
pengorganisasian,
manajemen
keuangan
maupun
koordinasi pelaksanaannya. Bangli, Maret 2016 Bupati Bangli,
I MADE GIANYAR, SH., M. Hum.
LKjIP | KATA PENGANTAR
i
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Iktisar Eksekutif Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan
yang
baik,
dimana
instansi
pemerintah
melaporkan
kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan. LKjIP Pemerintah Kabupaten Bangli tahun 2015 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomer 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan LKjIP dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, dimana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Kabupaten Bangli. LKjIP ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang telah dicanangkan pada RKPD tahun 2015 telah berhasil dicapai dengan mengukur indikator kinerja. Dari 27 Sasaran strategis pembangunan, 46 Indikator Kinerja yang ditetapkan untuk mencapai sasaran prioritas pembangunan Tahun 2015 sesuai dengan RKPD Tahun 2015, 31 indikator mencapai kriteria sangat baik, 6 dicapai dengan kriteria tinggi, 7 indikator dicapai dengan kriteria sedang, dan 2 sangat rendah yang merupakan indikator Prosentase luas ruang terbuka hijau wilayah perkotaan dan panjang jalan dalam kondisi baik.
LKjIP | IKTISAR EKSEKUTIF
ii
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Prioritas Pendidikan No.
Indikator Kinerja
Tahun 2015
Capaian Tahun 2014
Target
1.
% APK Paud
89,08
75,00 %
Realisasi Target 68,00 %
Capaian % 90,67%
2.
% anak usia sekolah yang tuntas wajib belajar sembilan tahun
100%
100 %
100 %
3.
% APK SMA/MA SMK
78,05%
85,00%
83,64%
98,40%
4.
% APM SMA/MA SMK
76,29%
65,00 %
61,30 %
94,31%
5.
% warga melek huruf
85,91%
100%
87,78%
87,78%
6.
Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
87,67
7.000 orang
4.911 orang
70,16%
7.
Persentase Guru SMA/MA/SMK yang memenuhi kualifikasi S1/S2 (%)
86,36
100%
73,15%
73,15%
100%
Prioritas Kesehatan No.
Indikator Kinerja
Tahun 2015
Capaian Tahun 2014
Target
59,32%
100%
Realisasi Target 67,80%
Capaian % 67,80%
8.
% Puskesmas Kondisi Baik
9.
Rasio dokter per satuan penduduk (per 1000 penduduk)
0,22
0,28
0,25
89,29%
10.
Rasio Tenaga Medis (per 1000 penduduk)
1,59
1,7
1,65
97,06%
11.
Angka usia harapan hidup (%)
72,18
75,00
72,37
97,00%
LKjIP | IKTISAR EKSEKUTIF
iii
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 12.
Persentase tingkat kecukupan ketersediaan obat di RSUD dan Puskesmas (%)
86,65
100%
91,00%
91,00%
13.
Cakupan TTU yang memenuhi syarat (%)
92,00
100%
95,00%
95,00%
14.
Cakupan pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin (%)
24,61
33,77
33,77
100%
15.
Cakupan pelayanan Kesehatan rujukan Pasien Masyarakat Miskin (%)
100
100
100
100%
16.
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (%)
73,68
100
75,11
75,11%
17.
Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan
70,71
77,00
72,80
95,71%
18.
Persentase Keluarga memiliki Jamban (%)
68,30
100
73,70
73,70%
Prioritas Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pengelolaan Bencana No.
Indikator Kinerja
19.
Jumlah rencana detail tata ruang kota yang telah disusun (buah)
20.
% Pelayanan pada masyarakat dalam pengurusan IMB di kabupaten/kota Persentase luas Ruang Terbuka Hijau wilayah perkotaan (ha)
21.
Tahun 2015
Capaian Tahun 2014 1
Realisasi Target 1
82,22
100
92,31
92,31%
0,29
0,29
0,16
55,18%
0
Target
Capaian % 100%
LKjIP | IKTISAR EKSEKUTIF
iv
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 22.
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air (%)
50,67
50,00
38,61
23.
Pelayanan pencegahan pencemaran air (%)
24.
Persentase tim penanggulangan bencana yang terdidik
77,22%
6,4
7,1
7,1
100%
100
100%
100
100%
Prioritas Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial. No.
Indikator Kinerja
25.
Laju pertumbuhan Ekonomi Jumlah industri kecil
26. 27.
Jumlah menengah
industri
Tahun 2015
Capaian Tahun 2014
Target
5,82
6,00
11,691 230
Realisasi Target 5,57
12.000
11.874
250
235
Capaian % 92,83% 98,95% 94%
Prioritas Penanggulangan Kemiskian dan Pengangguran No.
Indikator Kinerja
28.
Tingkat pengangguran
29.
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan (%)
Capaian Tahun 2014 0,75 94,14
Tahun 2015
0,50
Realisasi Target 0,67
100 %
94.45%
Target
Capaian % 74.63% 94.45%
Prioritas Peningkatan Infrastruktur Wilayah Tahun 2015
Capaian Tahun 2014
Target
No.
Indikator Kinerja
30.
Panjang jalan dalam kondisi Baik (Km)
295,729
733,274
Realisasi Target 390,05
31.
Panjang Jembatan dalam Kondisi Baik (meter)
287,50
320
287,50
Capaian % 53,05% 89.85%
LKjIP | IKTISAR EKSEKUTIF
v
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Prioritas Pertanian dan Ketahanan Pangan No.
Indikator Kinerja
Tahun 2015
Capaian Tahun 2014
Target
32.
Produktivitas (Ton/are)
Padi
28.820
30.000
Realisasi Target 28.571
33.
Produksi Arabika (Ton)
Kopi
2.338,38
2.495,19
2.456,36
98,44%
34.
Produksi Jeruk (ton)
45.950
70.698,10
65.145
92,15%
35.
Produksi Perikanan Budidaya (Ton)
6.397
7.000
6.415
91,63%
36.
Penguatan Cadangan (%)
50
61%
60%
98,36%
Pangan
Capaian % 95,24%
Prioritas Pelestarian Kebudayaan dan Pariwisata Berkelanjutan Capaian Tahun 2014
Tahun 2015
No.
Indikator Kinerja
37.
Jumlah sekaa-sekaa Kesenian yang dibina melalui pentas kesenian
25
25 Sekaa
Realisasi Target 25 sekaa
38.
Cakupan Gelar Seni
56
56 Kali
56 Kali
39.
Kunjungan wisata (orang)
647.493
775.000
610.349
78,75%
40.
Konstribusi sektor pariwisata terhadap PDRB (dalam Jutaan Rupiah)
6.184,40
18.000
14.144,84
78,58%
Target
Capaian % 100%
100%
Prioritas Peningkatan Keamanan, Ketertiban dan Supremasi Hukum No.
Indikator Kinerja
41.
Jumlah Penanganan Konplik sosial
Capaian Tahun 2014 20
Tahun 2015 Target 20 Kasus
Realisasi Target 20 Kasus
Capaian % 100%
LKjIP | IKTISAR EKSEKUTIF
vi
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 42.
Persentase penanganan keamanan dan kenyamanan lingkungan bagi wisatawan obyek pariwisata di Penelokan Kintamani Bangli
75
75%
75%
100%
43.
Persentase penanganan kejadian gangguan ketentraman, keamanan dan ketertiban di wilayah Kab.Bangli Persentase penanganan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah (PERDA) per tahun
75
75%
75%
100%
75
75 %
75 %
100%
44.
Prioritas Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola. No.
Indikator Kinerja
45.
Nilai AKIP
46.
Opini BPK
Pemeriksaan
Tahun 2015
Capaian Tahun 2014 C Disclaimer
B
Realisasi Target B
WTP
WTP
Target
Capaian % C WDP
Sebagai bagian dari perbaikan kinerja pemerintah daerah yang menjadi tujuan dari penyusunan LKjIP, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan oleh instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang akan datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik untuk peningkatan kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai.
LKjIP | vii IKTISAR EKSEKUTIF
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Daftar isi Kata Pengantar.........................................................................
i
Ikhtisar Eksekutif ......................................................................
ii
Daftar Isi .................................................................................
viii
Daftar Tabel .............................................................................
x
BAB I
Pendahuluan .................................................................
1
1.1. Latar Belakang .......................................................
1
1.2. Maksud dan Tujuan .................................................
2
1.3. Sejarah Singkat Kabupaten Bangli .............................
2
1.4. Kondisi Geografis Daerah .........................................
4
1.4.1. Batas Administrasi .........................................
4
1.4.2. Luas Wilayah ................................................
5
1.4.3. Topografi .....................................................
5
1.5. Gambaran Umum Demografi ....................................
7
1.5.1. Jumlah Penduduk ..........................................
7
1.5.2. Indeks Pembangunan Manusia ........................
8
1.6. Kondisi Ekonomi .....................................................
11
1.7. Sistematika Penyajian LKjIP .....................................
13
BAB II Perencanaan Kinerja ......................................................
14
2.1. Pernyataan Visi .......................................................
14
2.2. Pernyataan Misi ......................................................
17
2.3. Penetapan Tujuan, Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah ..................................................................
19
2.3.1. Penetapan Tujuan dan Sasaran .......................
19
2.3.2. Prioritas Pembangunan Daerah ........................
31
2.4. Penetapan Kinerja / Perjanjian Kinerja .......................
43
2.5. Rencana Anggaran Tahun 2015 .................................
52
LKjIP | viii DAFTAR ISI
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
BAB III Akuntabilitas Kinerja ......................................................
55
3.1. Capaian Kinerja ......................................................
56
3.2. Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja .........................
62
3.3. Realisasi Anggaran .................................................. 116 BAB IV Penutup ....................................................................... 117
LKjIP | DAFTAR ISI
ix
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Daftar Tabel Tabel 1.1
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Per Per Kecamatan di Kabupaten Bangli Tahun 2014 ..........
Tabel 1.2
8
Nilai IPM Kabupaten / Kota di Provinsi Bali Tahun 20122014 ......................................................................
10
Tabel 1.3
PDRB Kabupaten Bangli Tahun 2014 ..........................
12
Tabel 2.1
Prioritas dan sasaran strategis pembangunan Daerah Tahun 2015 Kabupaten Bangli ...................................
36
Tabel 2.2
Program untuk pencapaian sasaran Tahun 2015 ...........
41
Tabel 2.3
Penetapan Kinerja ...................................................
44
Tabel 2.4
Rencana Anggaran untuk pencapaian sasaran ..............
52
Tabel 3.1
Skala nilai peringkat Kinerja ......................................
55
Tabel 3.2
Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2015 ....................
56
Tabel 3.3
Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 1 Pendidikan ..............................................................
63
Tabel 3.4
APK/APM SMA/SMK/MA Kabupaten Bangli ..................
67
Tabel 3.5
Jumlah Guru kualifikasi Pendidikan S1 dan S2 ..............
71
Tabel 3.6
Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 2 Kesehatan ..............................................................
Tabel 3.7
Jumlah
Sarana
Kesehatan
Menurut
Kepemilikan
Kabupaten Bangli Tahun 2015 ................................... Tabel 3.8
74
Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 3 Kesehatan
Lingkungan
Hidup,
Tata
Ruang
dan
Pengelolaan Bencana ............................................... Tabel 3.9
72
81
Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 4 Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial ...........
LKjIP | DAFTAR TABEL
86
x
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Tabel 3.10 Presentase laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000 Kabupaten Bangli Tahun 2011-2014 .......
89
Tabel 3.11 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 5 Penanggulangan Kemiskian dan Pengangguran ............ Tabel 3.12 Tingkat
Partisipasi
Angkatan
Kerja
dan
91
Tingkat
Pengangguran .........................................................
93
Tabel 3.13 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 6 Peningkatan Infrastruktur Wilayah .............................
96
Tabel 3.14 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 7 Pertanian dan Ketahanan Pangan ...............................
97
Tabel 3.15 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 8 Pelestarian Kebudayaan dan Pariwisata Berkelanjutan .. Tabel 3.16 Perbandingan
Kontribusi
103
Sektor Pariwisata Terhadap
Hasil Retribusi Daerah Tahun 2014 – 2015 ..................
106
Tabel 3.17 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 9 Peningkatan
Keamanan, Ketertiban
dan
Supremasi
Hukum ...................................................................
107
Tabel 3.18 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 10 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola ............................
110
Tabel 3.19 Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2015 .....................
116
LKjIP | DAFTAR TABEL
xi
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penyusunan
Laporan
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LKjIP)
merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan LKjIP dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, dimana pelaporan capaian kinerja organisasi secara
transparan
dan
akuntabel
merupakan
bentuk
pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Kabupaten Bangli. Proses penyusunan LKjIP dilakukan pada setiap akhir tahun anggaran bagi setiap instansi untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pengukuran
pencapaian
target
kinerja
ini
dilakukan
dengan
membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, yang dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Bangli. LKjIP menjadi dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung-jawaban
kinerja
suatu
instansi
dalam
mencapai
tujuan/ sasaran strategis instansi. Mengacu kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, LKJIP tingkat pemerintah provinsi disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi selambat-lambatnya tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir.
LKjIP | PENDAHULUAN
1
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 1.2. Maksud dan Tujuan LKJIP menjadi salah satu alat untuk mendapatkan masukan stakeholders demi perbaikan kinerja Pemerintah Kabupaten Bangli. Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan solusi yang tertuang dalam LKjIP, menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, LKjIP sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan di pemerintah untuk
meningkatkan
kinerja
pemerintahan
melalui
perbaikan
pelayanan publik, selain itu LKjIP merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah
selama
kurun
waktu
1
tahun
dalam
mencapai
tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan LKjIP juga menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit organisasi.
1.3. Sejarah Singkat Kabupaten Bangli Menurut Prasasti Pura Kehen kini tersimpan di Pura Kehen, diceritakan
bahwa
pada
zaman silam di Desa Bangli berkembang wabah penyakit yang
disebut
kegeringan
yang menyebabkan banyak penduduk Penduduk masih
meninggal. lainnya
hidup
dan
yang sehat
menjadi ketakutan setengah mati, sehingga mereka berbondongbondong meninggalkan desa guna menghindari wabah tersebut.
LKjIP | PENDAHULUAN
2
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Akibatnya
Desa
Bangli
menjadi
kosong
karena
tidak
ada
seorangpun yang berani tinggal disana. Raja Ida Bhatara Guru Sri Adikunti Ketana yang bertahta kala itu dengan segala upaya berusaha mengatasi wabah tersebut. Setelah keadaan pulih kembali sang raja yang kala itu bertahta pada tahun Caka 1126, tanggal 10 tahun Paro Terang, hari pasaran Maula, Kliwon, Chandra (senin), Wuku Klurut tepatnya tanggal 10 Mei 1204, memerintahkan kepada putra-putrinya yang bernama Dhana Dewi Ketu agar mengajak penduduk
ke
memperbaiki
Desa
Bangli
guna
rumahnya
bersama-sama masing-masing
membangun sekaligus
menyelenggarakan upacara/yadnya pada bulan Kasa, Karo, katiga, Kapat, Kalima, Kalima, Kanem, Kapitu, kaulu, Kasanga, Kadasa, Yjahstha dan Sadha. Disamping itu beliau memerintahkan kepada seluruh penduduk agar menambah keturunan di wilayah Pura Loka Serana di Desa Bangli dan mengijinkan membabat hutan untuk membuat sawah dan saluran air. Untuk itu pada setiap upacara besar penduduk yang ada di Desa Bangli harus sembahyang. Pada saat itu juga, tanggal 10 Mei 1204, Raja Idha Bhatara Guru Sri Adikunti Katana mengucapkan pemastu yaitu: “Barang siapa yang tidak tunduk dan melanggar perintah, semoga orang itu disambar petir tanpa hujan atau mendadak jatuh dari titian tanpa sebab, mata buta tanpa catok, setelah mati arwahnya disiksa oleh Yamabala, dilempar dari langit turun jatuh ke dalam api neraka.” Bertitik tolak dari titah-titah Sang Raja yang dikeluarkan pada tanggal 10 Mei 1204, maka pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Bangli.
LKjIP | PENDAHULUAN
3
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 1.4. Kondisi Geografis Daerah 1.4.1. Batas Administrasi Kabupaten Bangli memiliki batas-batas administrasi sebagai berikut
:
Kabupaten
Karangasem
(Timur),
Buleleng Kabupaten
(Utara),
Kabupaten
Klungkung
(Selatan),
Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung (Barat). Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Bangli
LKjIP | PENDAHULUAN
4
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 1.4.2. Luas Wilayah Luas wilayah Kabupaten Bangli sebesar 520,81 km2 atau 9,25 % dari luas wilayah Provinsi Bali.
1.4.3. Topografi Topografi wilayah Kabupaten Bangli berada pada ketinggian antara
100–2.152 mdpl, dengan puncak tertinggi adalah
Puncak
Penulisan.
Secara
umum
rentang
ketinggian
wilayah
Kecamatan
Susut
(225–950
mdpl),
Kecamatan
Bangli
(200–1.175
mdpl),
Kecamatan
Tembuku (300–891 mdpl) Kecamatan
dan Kintamani
(100–2.152
mdpl).
Kelerengan
wilayah bervariasi antar wilayah kecamatan dan secara umum berada pada kondisi dataran sampai landai (0-15
LKjIP | PENDAHULUAN
5
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 persen)
seluas
12,11
persen
dari
luas
wilayah,
bergelombang (15-30 persen) seluas 21,70 persen dari luas wilayah, curam (30-40 persen) seluas 18,18 persen dari luas wilayah dan sangat curam (lebih dari 40 persen) seluas 48,01 persen luas wilayah. Kondisi datar relatif hanya terdapat pada kawasan kaki Gunung Batur, landai dan bergelombang pada wilayah Kecamatan
Susut,
Bangli
dan
Tembuku
sedangkan
bergelombang dan curam serta sangat curam pada wilayah Kecamatan Kintamani. Hidrologi wilayah terdiri dari air permukaan dan air tanah. Air permukaan terdiri dari Danau Batur
dan
beberapa
Kabupaten Bangli.
sungai
yang
melintasi
wilayah
Jumlah potensi mata air di Kabupaten
Bangli tersebar di 88 buah titik di 42 desa dengan debit total 1.534,30 ltr/dt. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah umumnya pendek dan jenis alirannya bersifat ephemeral, yang sebagian besar terletak di sebelah Utara, sedangkan yang mengalir ke bagian Selatan lebih panjang, aliran sungainya kebanyakan bersifat perenmial. Dilihat dari pembagian wilayah, Bangli hanya memiliki 4 kecamatan dan
72
desa/kelurahan.
Bangli
bagian
utara
adalah
Kecamatan Kintamani dengan luas 70 persen wilayah Bangli, sedangkan 30 persen luas wilayah lainnya berada pada Bangli bagian selatan yang terdiri dari tiga kecamatan yaitu Kecamatan Susut, Kecamatan Bangli dan Kecamatan Tembuku. Perbedaan wilayah di Bangli cukup signifikan diikuti perbedaan topografi wilayah, dan iklim yang cukup mencolok. Kecamatan Kintamani memiliki topografi yang bergelombang hingga berbukit, dengan tingkat kemiringan
LKjIP | PENDAHULUAN
6
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 lahan berkisar antara 0 s.d. 60%. Daerah ini terletak berada pada ketinggian 900 s.d. 1.550 mdpl. Sebagian besar wilayahnya merupakan lahan pertanian. Kintamani termasyur dengan hortikultura, dengan produk unggulan kopi arabika, jeruk kintamani dan komoditas yang kini tengah dikembangkan yaitu terong belanda.
1.5. Gambaran Umum Demografi 1.5.1. Jumlah Penduduk Penduduk merupakan aset vital dalam suatu pembangunan. Penduduk
dapat
pembangunan
menjadi
sekaligus.
objek
dan
subjek
Pembangunan
dapat
dalam berjalan
dengan optimal apabila penduduk ikut serta berpartisipasi secara aktif di dalamnya merupakan peran penduduk sebagai
subjek.
Sedangkan
penduduk
sebagai
objek
pembangunan dimana bahwa karakteristik penduduk dari berbagai
dimensi
merupakan
ukuran
keberhasilan
pembangunan. Secara umum laju pertumbuhan penduduk Bangli mengalami penurunan. Fenomena ini dapat menjadi indikator keberhasilan program Keluarga Berencana (KB). Laju
pertumbuhan
penduduk
dapat
ditekan
hingga
mencapai 1,17 persen untuk Provinsi Bali dan 0,59 persen untuk
Kabupaten
Bangli
di
tahun
2015.
Kesadaran
masyarakat untuk mengikuti program KB telah membantu pemerintah untuk mengendalikan ledakan jumlah penduduk yang
terbukti
dengan
penurunan
laju
pertumbuhan
penduduk. Hasil ini menunjukkan bahwa penduduk Bangli sudah
berpartisipasi
aktif
dalam
pengendalian
jumlah
LKjIP | PENDAHULUAN
7
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 penduduk
yang
sesuai
dengan
tujuan
dalam
MDGs
(Millenium Development Goals). Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Luas
Penduduk
(Km2)
(Jiwa)
(1)
(2)
(3)
(4)
Susut
49,31
44 080
894
Bangli
56,26
50 080
890
Tembuku
48,32
34 420
712
Kintamani
366,92
92720
253
Kab. Bangli
520,81
221 300
425
Wilayah
Jiwa/km2
Sumber : Bangli Dalam Angka 2015
1.5.2. Indeks Pembangunan Manusia Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat, pengetahuan dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan,
digunakan
angka
umur
harapan
hidup.Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan ratarata lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli. Angka harapan hidup adalah rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. Ada dua jenis data yang digunakan dalam penghitungan
LKjIP | PENDAHULUAN
8
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 angka harapan hidup yaitu anak lahir hidup dan anak masih hidup. Untuk mengukur dimensi pengetahuan penduduk digunakan dua indikator, yaitu rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf. Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Sedangkan angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis. Indeks
Pembangunan
Manusia
(IPM)
atau
Human
Development Index (HDI) merupakan alat untuk mengukur kualitas sumber daya manusia suatu negara. IPM sebagai suatu indikator ukuran kualitas hidup manusia dibangun melalui 4 komponen dasar yaitu : angka harapan hidup yang mewakili bidang kesehatan, angka melek huruf dan angka rata-rata lama sekolah yang mengukur capaian di bidang pendidikan dan kemampuan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok yang dilihat dari rata rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai komponen yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak. IPM Bangli tahun 2014 sebesar 65,75 mengalami peningkatan dari tahun 2013. Secara peringkat Bangli masih menduduki peringkat ke 7 sama seperti pada tahun 2013. Capaian IPM terus meningkat dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa pemerintah terus berbenah dalam pelaksanaan progam terkait
pembangunan
manusia.
Apabila
dianalisis
dari
reduksi shortfall IPM Kabupaten Bangli sebesar 0,81 artinya bahwa pembangunan manusia di Bangli pada tahun 2014 telah mengurangi jarak tempuh IPM tahun lalu menuju titik
LKjIP | PENDAHULUAN
9
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 ideal (IPM = 100) sebanyak 0,81 persen. Semakin besar nilai reduksi shortfall maka semakin banyak jarak tempuh yang dikurangi atau dalam artian semakin cepat daerah tersebut mencapai IPM kondisi ideal. Komponen IPM adalah usia hidup (longevity), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent living). Umur harapan hidup menunjukkan
peningkatan
derajat
kesehatan.
Secara
parsial capaian komponen penyusun IPM Bangli adalah : angka harapan hidup 69,44 tahun, harapan lama sekolah 11,15 tahun, rata-rata lama sekolah 6,38 tahun serta pengeluaran
per
kapita
yang
disesuaikan
sebesar
10.469.470 rupiah pertahun di tahun 2014. Tabel. 1.2 Nilai IPM Kabupaen/Kota di Provinsi Bali Tahun 2012-2014 Kabupaten
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
Jembrana
67,94
68,39
68,67
Tabanan
71,69
72,31
72,68
Badung
77,26
77,63
77,98
Gianyar
73,36
74,00
74,29
Klungkung
67,64
68,08
68,30
Bangli
64,53
65,47
65,75
Karangasem
62,95
63,70
64,01
Buleleng
68,29
68,83
69,16
Denpasar
80,45
81,32
81,65
Provinsi Bali
71,62
72,09
72,48
Sumber BPS
LKjIP | 10 PENDAHULUAN
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 1.6. Kondisi Ekonomi Daerah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada dasarnya merupakan total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha di suatu region dalam periode waktu tertentu. Produk domestik adalah semua barang dan jasa sebagai
hasil dari
kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi di wilayah domestik (Kabupaten Bangli) tanpa melihat apakah faktor produksinya berasal dari atau dimiliki oleh penduduk daerah tersebut. Pertumbuhan ekonomi secara umum dapat ditunjukkan oleh angka Produk Domestik Ragional Bruto (PDRB), Investasi, Inflasi, pajak dan retribusi, pinjaman dan pelayanan bidang ekonomi. Khusus untuk nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara nyata mampu memberikan gambaran mengenai nilai tambah bruto yang dihasilkan unit-unit produksi pada suatu daerah dalam periode tertentu. Lebih jauh, perkembangan besaran nilai PDRB merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu daerah, atau dengan kata lain pertumbuhan
ekonomi
suatu
daerah dapat
tercermin melalui
pertumbuhan nilai PDRB. Nilai tambah yang tercipta di Kabupaten Bangli sebesar 4,381 trilyun rupiah dalam hal ini adalah nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) tahun 2014. Sedangkan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan menghasilkan nilai tambah sebesar 3,472 triliyun rupiah.
LKjIP | 11 PENDAHULUAN
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Tabel 1.3 PDRB Kabupaten Bangli Tahun 2014 (Milyar Rupiah) LAPANGAN USAHA
ADHK (2010=100)
ADHB
(1)
(2)
(3)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
900,30
1178,13
87,89
113,68
341,20
418,38
Pengadaan Listrik dan Gas
1,13
1,02
Pengadaan Air, Pengelolaan sampah,
2,37
2,51
Konstruksi
261,04
332,77
Perdagangan Besar dan Eceran;
349,24
435,83
44,36
57,79
399,99
590,59
Informasi dan Komunikasi
169,07
178,92
Jasa Keuangan dan Asuransi
922,22
121,46
Real Estat
122,45
145,93
19,29
23,26
453,32
498,22
Jasa Pendidikan
81,06
99,24
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
51,18
61,06
Jasa-jasa lainnya
96,11
122,86
3.472,22
4.381,65
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan
Limbah dan Daur Ulang
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial wajib
PDRB Sumber : BPS, PDRB 2014
LKjIP | 12 PENDAHULUAN
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 1.7. Sistematika Penyajian LKjIP Bab I
: Pendahuluan Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan, sejarah Pemerintah Kabupaten Bangli, kondisi geografis, data demografi dan kondisi ekonomi daerah, serta sistematika penyajian.
Bab II
: Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Memuat Pengelolaan Kinerja Daerah, Rencana Strategis Daerah,
Tema-Prioritas
dan
Sasaran
Pembangunan
Daerah 2015 dan Penetapan Kinerja tahun 2015. Bab III : Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kab Bangli Berisi
penjelasan
singkat
tentang
Capaian
Sasaran
Strategis tahun 2015, juga Evaluasi dan Analisis Capaian Sasaran Stratesis Prioritas yang diuraikan per Sasaran dan Kinerja Keuangan Daerah. Bab IV : Penutup Berisi
ringkasan
dan
kesimpulan
terkait
pencapaian
kinerja dan pemanfaatannya untuk umpan balik dalam perencanaan pembangunan daerah.
LKjIP | 13 PENDAHULUAN
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
BAB II Perencanaan Kinerja 2.1. PERNYATAAN VISI Dalam
rangka
penyelengaraan
pemerintahan,
pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan masyarakat di Kabupaten Bangli secara sinergis, terarah dan terencana, maka Visi Kabupaten Bangli yang disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih Periode 2010 – 2015 adalah sebagai berikut : “Terwujudnya masyarakat Bangli yang GITA SANTI (Gigih, Ikhlas, Takwa, Aspiratif, Sejahtera, Aman, Nyaman, Tertib dan Indah) berlandaskan Tri Hita Karana” Sebagai sebuah kata, GITA memiliki makna nyanyian suci Tuhan sebagai
petunjuk
hidup
dan
SANTI
bermakna
kedamaian.
Kedamaian adalah kondisi idaman semua insan yang akan dapat terwujud dengan selalu mengikuti petunjuk atau ajaran suci Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai sebuah akronim kata GITA digunakan untuk dua jenis pemaknaan. Yang pertama, merupakan gabungan dari Gianyar – Sedana Artha, sebagai calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Bangli periode 2010-2015 dan yang kedua tergabung dalam GITA SANTI yang mengandung makna kondisi ideal seperti di bawah ini. GIGIH, di dalamnya terkandung makna semangat, ulet dan memiliki kepastian pendirian serta kerja keras. Masyarakat Bangli harus memiliki kegigihan yang lebih untuk menutupi kekurangan, misalnya dalam bidang anggaran. Tekad untuk berbenah diri guna dapat lebih mandiri harus didengungkan ke seluruh hati masyarakat sehingga menjadi pemacu dalam pembangunan Bangli ke depan. Motto Pembangunan :
LKjIP | 14 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 “Membangun Bali dari Bangli, Membangun Bangli dari Desa, membangun Desa dari Keluarga.” IKHLAS, bermakna tulus hati, jujur dan tanpa pamrih. Konsep ngayah/mengabdi tanpa pamrih menjadi dasar filosofinya. Dengan segala bentuk kekurangan material, Bangli hanya bisa bangkit dengan
keikhlasan
ngayah
untuk
mengabdi
kepada
rakyat.
Kegigihan yang dibarengi keikhlasan dipastikan menjadi dasar bagi kesuksesan Bangli ke depan. TAKWA, di dalamnya terkandung makna taat dan patuh pada ajaran Tuhan Yang Maha Esa serta takut melakukan pelanggaran terhadap ajaran-Nya. Artinya, membangun Bangli ke depan tidak boleh melepaskan ajaran agama dengan konsepsi mencegah diri untuk berbuat salah sebagai pendukung mewujudkan Bangli yang GITA SANTI berlandaskan Tri Hita Karana
serta mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi yang menjadi prioritas unggulan program bagi bupati dan wakil bupati terpilih. Motto Pemberantasan Korupsi : “Bangli Maju Tanpa Korupsi.” ASPIRATIF,
mengandung
keinginan dan cita-cita.
makna
sikap
menghargai
harapan,
Artinya suara masyarakat secara umum
maupun melalui perwakilannya di lembaga legislatif selalu akan diupayakan menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pemerintah. Dengan demikian aspiratif akan menjadi fondasi juga dalam mengabdi memberikan pelayanan kepada masyarakat. Motto Pelayanan : “Sewanam paramo Dharmah” “Melayani Merupakan Kewajiban Yang Mulia”
LKjIP | 15 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 SEJAHTERA, mengandung makna makmur, terlepas dari segala macam kesulitan. Peningkatan kualitas kehidupan lebih difokuskan pada pengentasan kemiskinan
sehingga
secara
simultan
dapat
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. AMAN di dalamnya terkandung makna: bebas dari gangguan, terlindungi, pasti dan tidak meragukan, tidak berisiko serta tentram tidak merasa takut. Artinya keamanan masyarakat harus terjamin dengan mengoptimalkan perangkat pemerintah yang berfungsi mengayomi kehidupan masyarakat secara umum. Ketika keamanan terjamin,
maka
ketika
itu
kondusivitas
pembangunan
akan
terwujud. NYAMAN, makna yang terkandung adalah sehat, segar, sedap dan sejuk. Kenyamanan mengandung dua sisi kepentingan, kenyamanan
secara
fisik
dan
kenyamanan
secara
yaitu psikis.
Kenyamanan fisik akan terwujud dengan meningkatkan pengelolaan komponen-komponen
yang
berpengaruh
secara
fisik
seperti
pembiasaan pola hidup sehat yang didukung oleh kondisi fisik lingkungan yang indah. Sementara yang lebih penting adalah mewujudkan kenyamanan psikis manusianya. Hal ini akan bisa terwujud bila terbebas dari rasa takut, terjadi pelayanan dengan dasar cinta kasih, serta terbebas dari arogansi kekuasaan. Untuk mewujudkan ini tidak terlepas dari konsep tertib yang juga menjadi acuan pembangunan di Bangli. TERTIB, di dalamnya terkandung makna teratur, mengikuti aturan, rapi serta sopan. Pemerintahan Bangli bertekad untuk menjunjung konsep tertib dan taat pada aturan yang ada sebagai cerminan Reformasi birokrasi.
LKjIP | 16 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 INDAH, mengandung makna cantik, bagus dan elok. Kata indah lebih mengarah pada penampilan fisik daerah Bangli. Keindahan lingkungan harus diwujudkan mengingat bahwa kita semua sangat membutuhkannya. Di samping itu keindahan adalah pendukung potensi pariwisata yang dimiliki oleh Bangli. Keindahan Bangli perlu ditata secara benar dan berkesinambungan sehingga kita merasa nyaman
dan
wisatawan
merasa
senang
datang
ke
Bangli.
Keindahan harus diwujudkan di semua tempat: mulai dari rumah tangga, tempat kerja, tempat persembahyangan bahkan sampai ke kuburan sekalipun yang pada akhirnya terbangun keindahan Bangli secara keseluruhan yang sekaligus merupakan bentuk implemtasi konsep Tri Hita Karana. 2.2. PERNYATAAN MISI Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan di atas, maka dirumuskan misi utama yang harus dipertanggungjawabkan seperti di bawah ini. 1.
Membangkitkan perekonomian lokal pada umumnya dengan perluasan investasi di bidang pertanian, pariwisata industri kecil dan sumber daya manusia serta pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat khususnya, seperti: pangan, sandang dan papan.
2.
Meningkatkan mendorong
pendapatan pertumbuhan
pengembangan
perkapita
masyarakat
perekonomian
simpul-simpul
ekonomi
rakyat rakyat,
dengan melalui
utamanya
pertanian, perdagangan dan jasa, lembaga keuangan dan koperasi, serta pariwisata yang didukung dengan infrastruktur yang memadai.
LKjIP | 17 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 3.
Meningkatkan
pendapatan
asli
daerah
pemungutan yang efisien dan efektif
dengan
sistem
dengan mendorong
peningkatan kesadaran masyarakat. 4.
Menekan
serendah-rendahnya
angka
pengangguran
dan
kemiskinan dengan penyediaan sumber-sumber pendanaan dan
ketepatan
alokasi
investasi
pembangunan
melalui
penciptaan iklim kondusif untuk pengembangan usaha dan penciptaan lapangan kerja. 5.
Mengembangkan
menejemen
pengelolaan
pendidikan,
kesehatan, pariwisata dan lingkungan dengan mengedepankan kebutuhan masyarakat menurut situasi dan kondisi yang berkembang serta menjamin keberlanjutan (sustinabelitas) program pembangunan. 6.
Meningkatkan disiplin kerja di kalangan aparatur pemerintah, swasta dan masyarakat untuk membentuk rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban masing-masing dengan selalu dilandasi rasa bakti dan sradha kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.
7.
Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih,
demokratis,
efisien dan efektif serta mengutamakan pelayanan yang prima kepada masyarakat dengan selalu berpegang pada peraturan hukum yang ada. 8.
Mengembangkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal
untuk
pemberdayaan
dalam
upaya
sejahtera,
aman,
pembangunan
masyarakat masyarakat
dan Bangli
kemitraan yang
nyaman, dan indah atau SANTI.
LKjIP | 18 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 2.3. PENETAPAN
TUJUAN,
SASARAN
DAN
PRIORITAS
PEMBANGUNAN DAERAH 2.3.1. PENETAPAN TUJUAN DAN SASARAN Misi 1 : “Membangkitkan perekonomian lokal pada umumnya dengan
perluasan
investasi
di
bidang
pertanian,
pariwisata industri kecil dan sumber daya manusia serta pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat khususnya, seperti: pangan, sandang dan papan”, dengan tujuan: 1. Meningkatnya
pemberdayaan
mewujudkan
masyarakat
perekonomian
lokal
untuk
(ekonomi
kerakyatan) yang inovatif, kreatif, unggul, berbasis pada
pertanian,
pariwisata,
industri
kecil
dan
koperasi, dengan sasaran : 1.1. Meningkatnya
kualitas
tercukupinya
kehidupan
kebutuhan
dasar
dan pokok
masyarakat seperti sandang, pangan, papan, kesehatan,
pendidikan
dan
tersedianya
lapangan kerja. 2. Meningkatnya
perekonomian
lokal
melalui
peningkatan iklim usaha yang kondusif yang dapat menarik investasi, dengan sasaran : 2.1. Meningkatnya
Pertumbuhan
mengikutsertakan sebanyak-banyaknya
dan
ekonomi
dapat
masyarakat
yang
dinikmati terutama
masyarakat miskin ( Pro poor growth ) 3. Meningkatnya usaha
pemberdayaan
pemenuhan
kebutuhan
masyarakat pokok
dalam
sandang,
pangan, dan papan, dengan sasaran :
LKjIP | 19 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 3.1. Meningkatnya iklim investasi untuk perluasan investasi
pertanian
perkebunan, perikanan
tanaman
perhutanan,
yang
pangan,
perternakan
disesuaikan
dengan
dan
kondisi
wilayah, pola tata ruang, dan upaya pelestarian lingkungan hidup. 3.2. Meningkatnya terhadap
akses
pemenuhan
masyarakat
miskin
kebutuhan
pokok
sandang, pangan dan papan. 4. Meningkatnya Daya Saing Daerah dan Kohesi Sosial melalui usaha penguatan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Bangli guna mewujudkan ekonomi dan pemberdayaan
masyarakat
berbasis
pengetahuan,
dengan sasaran : 4.1. Terwujudnya kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis. 4.2. Meningkatnya peras kelembagaan dan daya dukung iptek/libangyasa dalam pengembangan kemampuan absorsi oleh industri, khususnya UKM. 4.3. Meningkatnya meningkatnya
kolaborasi difusi
bagi
inovasi
inovasi,
dan
praktik
baik/terbaik dan/atau hasil litbangyasa serta meningkatnya pelayanan berbasis teknologi. 4.4. Meningkatnya
budaya
inovasi
dan
kohesi
daerah. 4.5. Meningkatnya keterpaduan
pemajuan sistem
inovasi dan klaster industri nasional dan daerah.
LKjIP | 20 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 4.6. Terciptanya
penyelarasan
dengan
perkembangan global. Misi 2 : ”Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat dengan mendorong pertumbuhan perekonomian rakyat melalui pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat, utamanya pertanian, perdagangan dan jasa, lembaga keuangan dan koperasi,
serta
pariwisata
yang
didukung
dengan
infrastruktur yang memadai”, dengan tujuan: 1. Meningkatnya
pendapatan
perkapita
masyarakat
dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dengan sasaran : 1.1. Meningkatnya daya saing bagi barang dan jasa yang
memiliki
bersaing
di
tingkat pasar
kemampuan
lokal,
untuk
nasional
dan
internasional. 2. Meningkatnya
pertumbuhan
ekonomi
melalui
pengembangan ekonomi kerakyatan yang kreatif, dengan sasaran : 2.1. Meningkatnya keseluruhan
partisipasi pembangunan
masyarakat untuk
dalam
menopang
pertumbuhan ekonomi daerah. 2.2. Meningkatnya perternakan,
daya
saing
sektor
perkebunan,
pertanian kehutanan,
perikanan, pariwisata industri kecil, mikro dan menengah serta koperasi yang kreatif berdaya saing dan produktif.
LKjIP | 21 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 3. Menguatnya
ketahanan
pertanian,
perkebunan,
perikanan,
industri
ekonomi
lokal
perhutanan,
kecil,
berbasis
peternakan
perdagangan,
lembaga
keuangan dan koperasi, serta pariwisata, dengan sasaran : 3.1. Meningkatnya sumber-sumber
ekonomi lokal
yang unggul dan berdaya saing lokal, regional dan global 3.2. Meningkatnya peran UMKM, lembaga keuangan mikro,
koperasi
sebagai
sentra
ekonomi
masyarakat 4. Meningkatnya
sistem
pendukung
manajemen
pembangunan untuk mendukung kemajuan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat, dengan sasaran : 4.1. Meningkatnya
penggunaan
teknologi
pengolahan pertanian, perkebunan, perhutanan, peternakan, dan perikanan serta industri kecil, mikro dan menengah serta sektor perdagangan dan koperasi. 4.2. Meningkatnya pariwisata yang berbasis budaya yang didukung oleh pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, dan industri kecil. 4.3. Meningkatnya produk
daya
komoditas
saing ekspor
dan dan
diversifikasi perdagangan
domestik. 5. Meningkatnya pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan pola peruntukan tata ruang wilayah (RTRW), dengan sasaran :
LKjIP | 22 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 5.1. Meningkatnya
partisipasi
masyarakat
dalam
perencanaan pembangunan untuk mendukung kemajuan
ekonomi,
sosial,
dan
budaya
masyarakat. 5.2. Meningkatnya pembangunan infrastruktur yang memadai bagi masyarakat secara merata dan proporsional. Misi 3 : “Meningkatkan pendapatan asli daerah dengan sistem pemungutan yang efisien dan efektif dengan mendorong peningkatan kesadaran masyarakat”, dengan tujuan: 1. Meningkatnya
pengelolaan
potensi
PAD
yang
akuntabel, jujur, dan trasnparan, dengan sasaran : 1.1. Optimalnya pengelolaan PAD Kabupaten Bangli 1.2. Meningkatnya kinerja pengelola PAD 2. Meningkatnya potensi sumber-sumber PAD untuk pembeayaan pembangunan daerah, dengan sasaran : 2.1. Meningkatnya kontribusi PAD terhadap belanja daerah 3. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap kewajiban retribusi daerah dan pajak daerah lainnya, dengan sasaran : 3.1. Meningkatnya
Meningkatnya
pembangunan
sektor ekonomi yang memiliki potensi terhadap peningkatan PAD secara langsung 3.2. Meningkatnya
pemahaman
dan
partisipasi
masyarakat terhadap kewajiban retribusi dan pajak daerah.
LKjIP | 23 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Misi 4 : “Menekan serendah-rendahnya angka pengangguran dan kemiskinan
dengan
penyediaan
sumber-sumber
pendanaan dan ketepatan alokasi investasi pembangunan melalui penciptaan iklim kondusif untuk pengembangan usaha dan penciptaan lapangan kerja”, dengan tujuan: 1. Menurunnya
laju
pertumbuhan
penduduk,
angka
pengangguran, dan kemiskinan, dengan sasaran : 1.1. Meningkatnya kependudukan
sistem dan
administrasi
manajemen
pengelolaan
kependudukan 1.2. Menurunnya dengan
laju
pertumbuhan
meningkatkan
penduduk
pelaksanaan
gerakan
keluarga berencana dan perlindungan anak 2. Terciptanya iklim penanaman modal yang kondusif sebagai sumber pendanaan dan meningkatnya daya saing perekonomian daerah dengan sasaran : 2.1. Meningkatnya akses investasi sampai polosok daerah di daerah yang mampu menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat 3. Meningkatnya kapasitas pendukung infrastruktur fisik yang memadai dan investasi yang dikembangkan dalam rangka penyelenggaraan demokrasi ekonomi yang akan dipergunakan sebesar-besarnya untuk penciptaan lapangan kerja dengan sasaran : 3.1. Meningkatnya
infrastruktur
wilayah
guna
mendukung investasi di bidang ekonomi yang mampu meningkatkan kesempatan kerja guna kesejahteraan masyarakat Bangli
LKjIP | 24 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 4. Meningkatnya
akses
penduduk
miskin
dan
pengangguran secara terpadu lintas sektor dalam program pembangunan daerah dengan sasaran : 4.1. Menurunnya
angka
pengangguran
dan
kemiskinan 5. Meningkatnya
keterampilan
pencari
kerja
serta
pengembangan kemampuan lembaga tripartit dalam hal keamanan, keselamatan kerja dan jaminan sosial pekerja
sesuai
dengan
peraturan
yang
berlaku,
dengan sasaran : 5.1. Meningkatnya kemampuan dan keterampilan calon pencari kerja 5.2. Meningkatnya hubungan yang harmonis antar lembaga
tripartit
dalam
hal
keamanan,
keselamatan kerja dan jaminan sosial pekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku Misi 5 : “Mengembangkan manajemen pengelolaan pendidikan, kesehatan,
pariwisata
dan
lingkungan
dengan
mengedepankan kebutuhan masyarakat menurut situasi dan
kondisi
yang
berkembang
serta
menjamin
keberlanjutan (sustinabelitas) pogram pembangunan”, dengan tujuan : 1. Meningkatnya perluasan akses, ketersediaan, dan mutu serta daya saing pendidikan bagi masyarakat, dengan sasaran :
LKjIP | 25 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 1.1. Meningkatnya
kinerja
pendidikan
yang
menjamin tercapainya sistem pendidikan yang efisien, efektif, dan berkualitas dan tersedianya data informasi pendidikan yang lengkap untuk layanan masyarakat. 1.2. Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan dalam kondisi yang baik sehingga tercapai suasana proses belajar mengajar yang kondusif 1.3. Meningkatnya
sumber
daya
kependidikan yang memadai
manusia
sesuai
dengan
spesifikasinya dan distribusi yang merata 1.4. Meningkatnya pemerataan
angka
partisipasi
pendidikan
serta
dan
tingkat
meningkatkan
secara nyata persentase penduduk yang dapat menyelesaikan
Program
Wajib
Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan
akses
masyarakat
dan
kualitas
pelayanan kesehatan, dengan sasaran : 2.1. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan dan kebersihan lingkungan secara optimal 2.2. Meningkatnya
manajemen
kesehatan
yang
menjamin tercapainya sistem kesehatan yang efisien,
efektif,
berkualitas,
dan
berkesinambungan 2.3. Meningkatnya derajat kesehatan dan kebersihan lingkungan
LKjIP | 26 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 3. Meningkatnya penyerapan
peran
tenaga
perolehan
devisa,
masyarakat
sektor
kerja,
pariwisata
kesempatan
meningkatnya
dan
dalam
berusaha,
kesejahteraan
perekonomian
daerah
yang
dicerminkan dari meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap PDRB dan semakin meningkatnya kontribusi pariwisata budaya
dalam
daerah
pengembangan
dan
dan
lingkungan
pelestarian
hidup,
dengan
sasaran : 3.1. Meningkatnya
peranan
sektor
pariwisata
sebagai sumber potensial dalam penciptaan pendapatan masyarakat, penyerapan lapangan kerja
dan
penerimaan
pajak
dan
retribusi
daerah, serta pembangunan pariwisata sebagai wahana
pelestarian
budaya
dan
lingkungan
hidup untuk pembangunan berkelanjutan 4. Terwujudnya
pembangunan
berkelanjutan
yang
berwawasan lingkungan berdasarkan
keseimbangan,
keselarasan
dinamis
dan
keserasian
yang
yang
didukung oleh sumber daya kultur dan aspek sosial budaya
sesuai
dengan
Tri
Hita
Karana,
dengan
lingkungan
hidup
sasaran : 4.1. Meningkatnya
kualitas
masyarakat serta pelestarian fungsi lingkungan dengan
berdasarkan
Tri
Hita
Karana
yang
dipadukan dengan teknologi modern
LKjIP | 27 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Misi 6 : “Meningkatkan
disiplin
kerja
dikalangan
aparatur
pemerintah, swasta dan masyarakat untuk membentuk rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban masing masing dengan selalu dilandasi rasa bakti dan sradha kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan yang Mahaesa”, dengan tujuan: 1. Terwujudnya
aparatur
yang
bersih,
profesional,
bertanggungjawab dan untuk menciptakan birokrasi yang efisien dan efektif agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu kepada seluruh masyarakat, dengan sasaran : 1.1. Terciptanya
pemerintahan
yang
bersih
dan
berwibawa yang mampu memberikan pelayanan pada masyarakat yang lebih efisien dan optimal 1.2. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan
tugas
dan
administrasi
pemerintahan yang memadai 1.3. Tewujudnya
pemerintahan yang bersih,
demokratis, bertanggungjawab, efisien, efektif dan
produktif
pelayanan
yang
untuk
dapat
prima
memberikan
kepada
seluruh
masyarakat 2. Terwujudnya aparatur yang gigih, iklas, takwa, dan aspiratif yang dilandasi rasa bakti pada Sang Hyang Widhi,
bakti
sesama
lingkungan
guna
kreativitas
untuk
manusia
serta
mengembangkan mampu
bakti
pada
inovasi
dan
memberikan
pelayanan
yang optimal, dengan sasaran :
LKjIP | 28 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 2.1. Meningkatnya rasa keimanan dan rasa sradha bakti terhadap Hyang widhi Wace/Tuhan Yang Maha Esa, untuk menciptakan aparatur yang jujur, bersih dan bertanggungjawab 2.2. Meningkatnya
inovasi
dilandasi rasa bakti
kreativitas
yang
bakti pada Sang Hyang Widhi,
sesama
lingkungan
dan
manusia
untuk
serta
bakti
mampu
pada
memberikan
pelayanan yang optimal Misi 7 : “Menyelenggarakan demokratis,
pemerintahan
efesien
dan
efektif
dan
yang
bersih,
mengutamakan
pelayanan yang prima kepada masyarakat dengan selalu berpegang pada peraturan hukum yang ada”, dengan tujuan: 1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih, demokratis, bertanggungjawab, untuk
dapat
efisien,
memberikan
efektif,
dan
pelayanan
produktif
yang
prima
kepada seluruh masyarakat, dengan sasaran : 1.1. Terselenggaranya pemerintahan yang bersih, demokratis, jujur, transparan, dan akuntabel 2. Terselenggaranya pelayanan publik yang bermutu kepada seluruh masyarakat, dengan sasaran : 2.1. Meningkatnya responsive,
pelayanan akuntabel
dan
publik
secara
efisien
kepada
masyarakat 3. Meningkatkan supremasi hukum serta mendorong partisipasi
masyarakat
dalam
mewujudkan
ketentraman dan ketertiban, dengan sasaran :
LKjIP | 29 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 3.1. Meningkatnya penegakan hukum yang mampu menghasilkan keputusan yang adil dan dapat mengayomi
masyarakat
dalam
mewujudkan
ketentraman dan ketertiban umum masyarakat Misi 8 : “Mengembangkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal untuk pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam upaya pembangunan masyarakat Bangli yang sejahtera, aman, nyaman, tertib dan indah atau SANTI”, dengan tujuan: 1. Terwujudnya
pemahaman
dan
penghargaan
masyarakat pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, serta
pelestarian kekayaan budaya daerah, dengan
sasaran : 1.1.
Terlaksananya pengarusutamaan nilai-nilai adat dan budaya pada berbagai aspek pembangunan serta
mendorong
terciptanya
iklim
yang
kondusif bagi pengembangan kreativitas budaya daerah 2. Meningkatnya apresiasi, kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan pelestarian budaya dan nilai-nilai kearifan kekayaan budaya lokal, dengan sasaran : 2.1.
Meningkatnya penerapan nilai-nilai luhur budaya lokal yang dijiwai oleh Agama Hindu dalam rangka
menumbuhkan
pemahaman
budaya
dan
meningkatkan
leluhur,
keragaman
budaya dan tradisi, dan meningkatkan kualitas berbudaya masyarakat, menumbuhkan sikap
LKjIP | 30 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 kritis
terhadap
nilai-nilai
budaya,
dan
memperkokoh ketahanan budaya 3. Meningkatnya persatuan, persaudaraan, dan rasa memiliki
dan
tanggungjawab
guna
mencapai
pembangunan masyarakat Bangli yang sejahtera, aman, nyaman, tertib dan indah atau SANTI, dengan sasaran : 3.1. Meningkatnya kualitas berbudaya masyarakat dan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya, serta
terciptanya
ketahanan
budaya
yang
kokoh. 2.3.2. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH Tema pembangunan untuk mewujudkan visi Bupati 20102015
dengan
fokus
diarahkan
pada
terwujudnya
masyarakat Bangli yang cerdas, sehat dan sejahtera yang akan
dicapai
dalam
5
tahun,
sehingga
diperlukan
pentahapan tahunan. Dalam pentahapan fokus ini akan dikombinasikan
dengan
fokus
kebijakan
pembangunan
Bangli lima tahun mendatang, diutamakan pada
Empat
Pilar bidang pembangunan, yaitu: Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan
Sosial;
Bidang
Pendidikan;
Bidang
Kesehatan; dan Lingkungan Hidup, yang didukung oleh bidang-bidang
lain
sesuai
dengan
potensi
wilayah
Kabupaten Bangli. RKPD Kabupaten Bangli Tahun 2015 ini merupakan tahun kelima/terakhir dari pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bangli 2010-2015 dilaksanakan
yaitu tahun
perencanaan 2015.
tahun
Fokus
2014
untuk
prioritas
dalam
LKjIP | 31 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 pentahapan
pelaksanaan
RPJMD
Kabupaten
Bangli
dinyatakan sebagai tema pembangunan tahunan, di mana Tema dalam RKPD 2015 adalah ”Peningkatan
Kesejahteraan
dan
Palayanan
Masyarakat yang Berkeadilan melalui Pemantapan Perekonomian Daerah dan Stabilitas Sosial Politik yang Berkelanjutan ” melalui Pengembangan kerjasama antar pemerintah-dunia usaha–masyarakat kompetitif
produk
perdagangan, regional
untuk lokal
jasa,
sehingga
meningkatkan
melalui
budaya
dan
berdampak
keunggulan
pengembangan pariwisata
pada
sektor
di
tingkat
kapasitas
daerah
meningkatkan kualitas pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, pangan, papan). Dengan berpedomanan pada tema pembangunan Tahun 2015 yang merupakan tema pentahapan pencapaian Visi Bupati Bangli, Prioritas pembangunan daerah ditetapkan berdasarkan teridentifikasi
isu
strategis
pembangunan
berdasarkan
hasil
evaluasi
daerah
yang
yang
telah
dilakukan. Selain itu, penentuan prioritas pembangunan daerah juga mempertimbangkan beberapa hal lain seperti kebijakan
pembangunan
provinsi
dan
nasional
serta
perkembangan ekonomi regional. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 dijelaskan bahwa
tema
RKP
Tahun
2015
adalah
“Melanjutkan
Reformasi bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan” dengan sasaran yang harus dicapai pada tahun 2015, adalah :
LKjIP | 32 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 1. Pertumbuhan
ekonomi
ditergetkan
untuk
tumbuh
sekitar 5,8 persen. 2. Inflasi ditargetkan pada kisaran 3,0 persen sampai dengan 5,0 persen. 3. Jumlah penduduk miskin berkisar antara 9,0 persen sampai dengan 10,0 persen. 4. Tingkat pengangguran terbuka diperkirakan sebesar 5,5 persen sampai dengan 5,7 persen. Berdasarkan tema dan sasaran tersebut diatas, dalam RKP Tahun 2015 dan Permendagri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi RKPD
Tahun
2015
terdapat
9
(sembilan)
Pembangunan sesuai Undang-undang
Bidang
Nomor 17 Tahun
2007 tengang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, dengan isu-isu strategis pada masingmasing bidang sebagai berikut : 1. Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama a. Pengendalian Jumlah Penduduk ; b. Reformasi Pembangunan Kesehatan; 1) Sistem Jaminan Sosial Nasional (demand and supplay) 2) Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi c. Reformasi Pembangunan Pendidikan; d. Sinergi Percepatan. 2. Bidang Ekonomi a. Transformasi Sektor Industri Dalam Arti Luas; b. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja; c. Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi ;
LKjIP | 33 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 d. Peningkatan Efisiensi Sistem Logistik dan Distribusi; e. Reformasi Keuangan Negara. 3. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Tekniogi a. Peningkatan Kapasitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 4. Bidang Sarana dan Prasarana. a. Peningkatan Ketahanan Air; b. Penguatan Konektivitas Nasional; 1) Keseimbangan Pembangunan Antar Wilayah ; 2) Pendorong Pertumbuhan Ekonomi; 3) Pembangunan Transportasi Massl Perkotaan. c. Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Dasar ; 1) Peningkatan Rasio Elektrifikasi Nasional; 2) Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi; 3) Penataan Perumahan/Permukinan. 5. Bidang Politik a. Konsolidasi Demokrasi. 6. Bidang Pertanahan dan Keamanan a. Percepatan Pembangunan MEF dan Almatsus POLRI dengan Pemberdayaan Industri Pertanahan; b. Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Dalam Negeri. 7. Bidang Hukum dan Aparatur a. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kapasita Kelembagaan Publik; b. Pencegahan dan Pembrantasan Korupsi.
LKjIP | 34 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 8. Bidang Wilayah dan Tata Ruang. a. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan; b. Pengelolaan Resiko Bencana; c. Sinergi Pembangunan Perdesaan. 9. Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan a. Perkuatan Ketahanan Pangan; b. Peningkatan Ketahanan Energi; c. Percepatan Pembangunan Kelautan; d. Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman Hayati dan Kualitas Lingkungan Hidup. Mengingat keberhasilan pencapaian sasaran dan bidangbidang
pembangunan
nasional
dimaksud
sangat
tergantung pada sinkronisasi kebijakan antara Pemerintah Provinsi
dengan
kabupaten dengan
pemerintah
dan
antara
pemerintah
pemerintah dan pemerintah provinsi
yang dituangkan dalam RKPD. Untuk itu, dalam rangka mendukung
tercapainya
pembangunan
nasional
tersebut
dengan potensi dan kondisi Rencana
Kerja
sasaran
dan
diatas,
bidang-bidang maka
sesuai
daerah serta, mengacu pada
Pemerintah
(RKP)
dan
prioritas
pembangunan pada RKPD Pemerintah Propinsi Bali maka prioritas dan sasaran pembangunan daerah Kabupaten Bangli pada tahun 2015 dirumuskan sebagai berikut: Prioritas 1 : Pendidikan Prioritas 2 : Kesehatan. Prioritas 3 : Lingkungan
Hidup,
Tata
Ruang
dan
Pengelolaan Bencana
LKjIP | 35 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Prioritas 4 : Peningkatan
Ekonomi
dan
Kesejahteraan
Sosial. Prioritas 5 : Penanggulangan
Kemiskian
dan
Pengangguran Prioritas 6 : Peningkatan Infrastruktur Wilayah Prioritas 7 : Pertanian dan Ketahanan Pangan Prioritas 8 : Pelestarian
Budaya
dan
Pariwisata
Berkelanjutan Prioritas 9 : Peningkatan
Keamanan,
Ketertiban
dan
Supremasi Hukum. Prioritas 10 : Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola. Tabel 2.1 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2015 Kabupaten Bangli Nomor (1) 1.
Prioritas Pembangunan Daerah (2) Pendidikan
Sasaran Pembangunan Daerah (3) Meningkatnya APK PAUD dan sarana/ prasarana pendidikan
Indikator Kinerja
Target 2015
(4) % APK Paud
(5) 75,00 %
Meningkatnya anak usia sekolah SD dan SMP
% anak usia sekolah yang tuntas wajib belajar sembilan tahun
100 %
Meningkatnya APK dan APM SMA/MA SMK
% APK SMA/MA SMK
85,00%
% APM SMA/MA SMK
65,00 %
% warga melek huruf
100%
Meningkatnya jumlah warga melek huruf
LKjIP | 36 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Nomor (1)
2.
Prioritas Pembangunan Daerah (2)
Kesehatan
Sasaran Pembangunan Daerah (3)
Indikator Kinerja
Target 2015
(4) Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
(5) 7.000 orang
Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik
Persentase Guru SMA/MA/SMK yang memenuhi kualifikasi S1/S2 (%)
100%
Meningkatnya sarana dan prasarana rumah sakit dan jaringannya
% Puskesmas Kondisi Baik
100%
Meningkatnya rasio aparatur kesehatan dan tenaga medis termasuk dokter specialis guna memberikan pelayanan yang optimal dan merata bagi masyarakat
Rasio dokter per satuan penduduk (per 1000 penduduk)
0,28
Rasio Tenaga Medis (per 1000 penduduk)
1,7
meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam bidang kesehatan
Angka usia harapan hidup)
75,00
Persentase tingkat kecukupan ketersediaan obat di RSUD dan Puskesmas (%)
100%
Cakupan TTU yang memenuhi syarat (%)
100%
Cakupan pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin (%)
100%
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
LKjIP | 37 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Nomor (1)
3.
Prioritas Pembangunan Daerah (2)
Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pengelolaan Bencana
Sasaran Pembangunan Daerah (3)
Target 2015
Indikator Kinerja (4) Cakupan pelayanan Kesehatan rujukan Pasien Masyarakat Miskin (%)
(5) 100%
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (%)
100%
Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan
77%
Persentase Keluarga memiliki Jamban (%)
100%
Jumlah rencana detail tata ruang kota yang telah disusun (buah)
1
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan IMB di Kabupaten/Kota (%)
100
Persentase luas Ruang Terbuka Hijau wilayah perkotaan (ha)
0,29
Terlaksananya reboisasi hutan dan penghijauan lahan kritis;
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air (%)
50,00
Terkendalinya pencemaran terhadap air bersih
Pelayanan pencegahan pencemaran air (%)
7,1
Terwujudnya pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan rencana tata ruang untuk mewujudkan tertib tata ruang;
LKjIP | 38 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Nomor (1)
4.
5.
6.
7.
Prioritas Pembangunan Daerah (2)
Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.
Penanggulangan Kemiskian dan Pengangguran
Peningkatan Infrastruktur Wilayah
Pertanian dan Ketahanan Pangan
Sasaran Pembangunan Daerah (3) Meningkatkan pelayanan penanggulangan bencana
Indikator Kinerja (4) Persentase tim penanggulangan bencana yang terdidik
Target 2015 (5) 100
Meningkatkan Kesejahteraan dan pemerataan ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi
6.00
meningkatnya kemitraan pemasaran hasil industri kecil dan menengah
Jumlah industri kecil
12.000
Jumlah industri menengah
250
Menurunnya jumlah pengangguran
Tingkat pengangguran
0,50
Berkurangnya penduduk miskin dan penyandang masalah sosial
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan (%)
100%
Meningkatnya kondisi prasarana dan sarana jalan dan jembatan serta mempertahankan kondisi baik yang telah dicapai
Panjang jalan dalam kondisi Baik (Km)
733,274
Panjang Jembatan dalam Kondisi Baik (meter)
320
Meningkatnya peran sektor pertanian dalam perekonomian daerah
Produksi Padi (Ton)
300.000
Produksi Kopi Arabika (Ton)
2.495,19
Produksi Jeruk (ton)
70.698,10
Produksi Perikanan Budidaya (Ton)
7.000
Meningkatnya pengelolaan sumber daya ikan serta ekosistem perairan
LKjIP | 39 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Nomor (1)
8.
9.
Prioritas Pembangunan Daerah (2)
Pelestarian Kebudayaan dan Pariwisata Berkelanjutan
Peningkatan Keamanan, Ketertiban Supremasi Hukum.
dan
Sasaran Pembangunan Daerah (3) Terpeliharanya ketersediaan pangan dan keamanan pangan
Indikator Kinerja (4) Penguatan Cadangan Pangan (%)
Target 2015 (5) 61%
Meningkatnya perhatian dan kesertaan pemerintah dalam program-program seni budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi masyarakat terhadap budaya Meningkatnya pengembangan Pariwisata agar dapat menambah konstribusi terhadap sektor perekonomian daerah
Jumlah sekaasekaa Kesenian yang dibina melalui pentas kesenian
25 sekaa
Cakupan Gelar Seni
56 Kali
Kunjungan wisata (orang)
775.000
Konstribusi sektor pariwisata terhadap PDRB (dalam Jutaan Rupiah)
18.000
Meningkatnya kecerdasan masyarakat dalam berpolitik
Jumlah Penanganan Konplik sosial
20 Kasus
Terwujudanya system keamanan yang terpadu
Persentase penanganan keamanan dan kenyamanan lingkungan bagi wisatawan obyek pariwisata di Penelokan Kintamani Bangli
75%
Persentase penanganan kejadian gangguan ketentraman,
75%
LKjIP | 40 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Nomor (1)
10.
Prioritas Pembangunan Daerah (2)
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola.
Sasaran Pembangunan Daerah (3)
Target 2015
Indikator Kinerja (4) keamanan dan ketertiban di wilayah Kab.Bangli
(5)
Persentase penanganan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah (PERDA) per tahun
75 %
Meningkatnya kinerja dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat;
Hasil LKJIP
B
Terlaksananya Pengawasan Internal secara berkala
Opini BPK
WTP
Tabel 2.2 Program untuk pencapaian sasaran tahun 2015 Nomor
Sasaran Pembangunan Daerah
Dukungan Jumlah Program
(1) 1.
(2) Meningkatnya APK PAUD dan sarana/ prasarana pendidikan
(3) 1
2.
Meningkatnya anak usia sekolah SD dan SMP
1
3.
Meningkatnya APK dan APM SMA/MA SMK
1
4.
Meningkatnya jumlah warga melek huruf
2
5.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik
1
LKjIP | 41 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Nomor
Sasaran Pembangunan Daerah
Dukungan Jumlah Program
(1) 6.
(2) Meningkatnya sarana dan prasarana rumah sakit dan jaringannya
(3) 1
7.
Meningkatnya rasio aparatur kesehatan dan tenaga medis termasuk dokter specialis guna memberikan pelayanan yang optimal dan merata bagi masyarakat
1`
8.
meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam bidang kesehatan
3
9.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
4
10.
Terwujudnya pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan rencana tata ruang untuk mewujudkan tertib tata ruang;
2
11.
Terlaksananya reboisasi hutan dan penghijauan lahan kritis;
1
12.
Terkendalinya pencemaran terhadap air bersih
1
13.
Meningkatkan Pelayanan Penanggulangan Bencana Meningkatkan Kesejahteraan dan pemerataan ekonomi
1
15.
meningkatnya kemitraan pemasaran hasil industri kecil dan menengah
1
16.
Menurunnya jumlah pengangguran
2
17.
Berkurangnya penduduk miskin dan penyandang masalah social
1
18.
Meningkatnya kondisi prasarana dan sarana jalan dan jembatan serta mempertahankan kondisi baik yang telah dicapai.
4
19.
Meningkatnya peran sektor pertanian dalam perekonomian daerah
2
14.
2
LKjIP | 42 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Sasaran Pembangunan Daerah
Nomor
3.
Dukungan Jumlah Program
(1) 20.
(2) Meningkatnya pengelolaan sumber daya ikan serta ekosistem perairan
(3) 1`
21.
Terpeliharanya ketersediaan pangan dan keamanan pangan
1
22.
Meningkatnya perhatian dan kesertaan pemerintah dalam program-program seni budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi masyarakat terhadap budaya
3
23.
Meningkatnya pengembangan Pariwisata agar dapat menambah konstribusi terhadap sektor perekonomian daerah
4
24.
Meningkatnya kecerdasan masyarakat dalam berpolitik
2
25.
Terwujudanya system keamanan yang terpadu
3
26.
Meningkatnya kinerja dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat;
2
27.
Terlaksananya Pengawasan Internal secara berkala
2
PENETAPAN KINERJA Dokumen
penetapan
kinerja
pernyataan/kesepakatan/perjanjian
merupakan kinerja
antara
dokumen atasan
dan
bawahan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan satu instansi. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran.
LKjIP | 43 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Tabel 2.3 Penetapan Kinerja Nomor 1.
Prioritas Pembangunan Daerah Pendidikan
Sasaran Pembangunan Daerah Meningkatnya APK PAUD dan sarana/ prasarana pendidikan Meningkatnya anak usia sekolah SD dan SMP
Target 2015
% APK Paud
75,00 %
% anak usia sekolah yang tuntas wajib belajar sembilan tahun
100 %
Meningkatnya APK dan APM SMA/MA SMK
% APK SMA/MA SMK
85,00%
% APM SMA/MA SMK
65,00 %
Meningkatnya jumlah warga melek huruf
% warga melek huruf
100%
Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
7.000 orang
Persentase Guru SMA/MA/SMK yang memenuhi kualifikasi S1/S2 (%)
100%
Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik
No.
Indikator Kinerja
Program
Kegiatan
1.
Program Pendidikan Anak usia dini
Rp
52.000.000
2.
Program wajib Belajar Sembilan Tahun
Rp
10.270.344.270
3.
Program Pendidikan menengah
Rp
8.601.958.104
4.
Program Pendidikan Non Formal
Rp
30.000.000
5.
Program publikasi dan Sosialisasi minat dan budaya baca
Rp
23.720.000
6.
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Rp
2.855.837.800
LKjIP | 44 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Nomor 2.
Prioritas Pembangunan Daerah Kesehatan
Sasaran Pembangunan Daerah Meningkatnya sarana dan prasarana rumah sakit dan jaringannya Meningkatnya rasio aparatur kesehatan dan tenaga medis termasuk dokter specialis guna memberikan pelayanan yang optimal dan merata bagi masyarakat meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam bidang kesehatan
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Indikator Kinerja
Target 2015
% Puskesmas Kondisi Baik
100%
Rasio dokter per satuan penduduk (per 1000 penduduk)
0,28
Rasio Tenaga Medis (per 1000 penduduk)
1,7
Angka usia harapan hidup)
75,00
Persentase tingkat kecukupan ketersediaan obat di RSUD dan Puskesmas (%)
100%
Cakupan TTU yang memenuhi syarat (%)
100%
Cakupan pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin (%)
100%
Cakupan pelayanan Kesehatan rujukan Pasien Masyarakat Miskin (%) Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (%)
100% 100%
LKjIP | 45 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan
77%
Persentase Keluarga memiliki Jamban (%)
100%
No.
Program
1.
Rp
3.902.479.700
Rp
13.067.631.500
Rp
334.510.000
Rp
2.294.295.600
5.
Pengadaan,peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan jaringannya Program Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Penunjang Pelayanan Kesehatan Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak Program Obat dan Perbekalan kesehatan Pengawasan Obat dan Makanan
Rp
83.000.000
6.
Upaya Kesehatan Masyarakat
Rp
3.489.864.500
7.
Rp
110.640.000
8.
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Perbaikan Gizi Masyarakat
Rp
93.820.000
9.
Pengembangan Lingkungan Sehat
Rp
164.700.000
2. 3. 4.
Nomor 3.
Prioritas Pembangunan Daerah Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pengelolaan Bencana
Anggaran
Sasaran Pembangunan Daerah Terwujudnya pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan rencana tata ruang untuk mewujudkan tertib tata ruang;
Terlaksananya reboisasi hutan dan penghijauan lahan kritis;
Target 2015
Indikator Kinerja Jumlah rencana detail tata ruang kota yang telah disusun (buah)
1
% Pelaayanan pada masyarakat dalam pengurusan IMB di Kabupaten/kota
100
Persentase luas Ruang Terbuka Hijau wilayah perkotaan (ha)
0,29
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air (%)
50,00
LKjIP | 46 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
No.
Terkendalinya pencemaran terhadap air bersih
Pelayanan pencegahan pencemaran air (%)
7,1
Meningkatkan pelayanan penanggulangan bencana
Persentase tim penanggulangan bencana yang terdidik
100%
Program
Anggaran
1.
Program Perencanaan Tata Ruang
Rp
150.000.000
2.
Program (RTH)
Terbuka
Rp
15.000.000
3.
Program Perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam
Rp
441.404.900
4.
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Rp
330.000.000
5.
Program Penanganan darurat bencana
Rp
72.500.000
Nomor 4.
Pengelolaan
Prioritas Pembangunan Daerah Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.
ruang
Sasaran Pembangunan Daerah Meningkatkan Kesejahteraan dan pemerataan ekonomi meningkatnya kemitraan pemasaran hasil industri kecil dan menengah
No. 1.
Laju Pertumbuhan Ekonomi
6,00
Jumlah industri kecil
12.000
Jumlah industri menengah
250
Program
Peningkatan
Keberdayaan
Target 2015
Indikator Kinerja
Anggaran
Masyarakat
Rp
235.000.000
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Rp
425.751.000
Perdesaaan 3.
pembangunan desa 4.
Pengembangan menengah
industri
kecil
dan
Rp
325.000.000
LKjIP | 47 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Nomor 5.
Prioritas Pembangunan Daerah Penanggulangan Kemiskian dan Pengangguran
Sasaran Pembangunan Daerah Menurunnya jumlah pengangguran
Tingkat pengangguran
0,50
Berkurangnya penduduk miskin dan penyandang masalah sosial
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan (%)
100%
Target 2015
Indikator Kinerja
No.
Program
1.
Program Perlindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Peningkatan Kwalitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
Rp Rp
55.725.400
Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahtraan
Rp
382.193.000
2. 3.
Nomor 6.
Prioritas Pembangunan Daerah Peningkatan Infrastruktur Wilayah
No.
Anggaran
Sasaran Pembangunan Daerah Meningkatnya kondisi prasarana dan sarana jalan dan jembatan serta mempertahankan kondisi baik yang telah dicapai
40.851.000
Target 2015
Indikator Kinerja Panjang jalan dalam kondisi Baik (Km)
733,274
Panjang Jembatan dalam Kondisi Baik (meter)
320
Program
Anggaran
1.
Program Peningkatan sarana prasarana Kebinamargaan
dan
Rp
11.512.448.250
2.
Program pembangunan dan rehabilitasi sarana prasarana irigasi
Rp
3.431.473.900
3.
Program Pembangunan Infraststruktur
Rp
17.489.823.200
4.
Program memadai
Rp
49.941.112.434
sarana
/Peningkatan
trasportasi
yang
LKjIP | 48 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Nomor 7.
Prioritas Pembangunan Daerah Pertanian dan Ketahanan Pangan
Sasaran Pembangunan Daerah Meningkatnya peran sektor pertanian dalam perekonomian daerah
Target 2015
Indikator Kinerja Produks Padi (Ton)
30.000
Produksi Kopi Arabika (Ton)
2.495,19
Produksi Jeruk (ton) 70.698,10
No.
Meningkatnya pengelolaan sumber daya ikan serta ekosistem perairan
Produksi Perikanan Budidaya (Ton)
7.000
Terpeliharanya ketersediaan pangan dan keamanan pangan
Penguatan Cadangan Pangan (%)
61%
Program
Anggaran
1.
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
Rp
60.000.000
2.
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Rp
719.808.318
4.
Program Pengembangan Budidaya Perikanan
5.
Program peningkatan Ketahanan pangan
Nomor 8.
Prioritas Pembangunan Daerah Pelestarian Kebudayaan dan Pariwisata Berkelanjutan
Rp Rp
Sasaran Pembangunan Daerah Meningkatnya perhatian dan kesertaan pemerintah dalam program-program seni budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi masyarakat terhadap budaya
3.319.098.100 978.000.000
Indikator Kinerja
Target 2015
Jumlah sekaa-sekaa Kesenian yang dibina melalui pentas kesenian
25 Sekaa
Cakupan Gelar Seni
56 Kali
LKjIP | 49 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Meningkatnya pengembangan Pariwisata agar dapat menambah konstribusi terhadap sektor perekonomian daerah No.
Kunjungan wisata (orang)
775.000
Konstribusi sektor pariwisata terhadap PDRB (dalam Jutaan Rupiah)
18.000
Program
Anggaran
1.
Program Pengembangan nilai budaya
Rp
134.000.000
2.
Program pengelolaan keragaman budaya
Rp
700.000.000
3.
Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam maupun di luar negeri
Rp
400.000.000
4.
Program pengelolaan Keragaman Budaya/Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan daerah
Rp
1.447.000.000
5.
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya/Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan daerah
Rp
150.000.000
6.
Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaaan Budaya
Rp
350.000.000
7.
Program peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)/pengelolaan ODTW yang telah berkembang
Rp
2.078.776.600
Nomor 9.
Prioritas Pembangunan Daerah Peningkatan Keamanan, Ketertiban dan Supremasi Hukum.
Sasaran Pembangunan Daerah Meningkatnya kecerdasan masyarakat dalam berpolitik Terwujudanya system keamanan yang terpadu
Indikator Kinerja
Target 2015
Jumlah Penanganan Konplik sosial
20 Kasus
Persentase penanganan keamanan dan kenyamanan lingkungan bagi wisatawan obyek pariwisata di Penelokan Kintamani Bangli
75%
LKjIP | 50 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
No.
Persentase penanganan kejadian gangguan ketentraman, keamanan dan ketertiban di wilayah Kab.Bangli
75%
Persentase penanganan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah (PERDA) per tahun
75 %
Program
Anggaran
1.
Program Peningkatan kenyaman dan keamanan Lingkungan
Rp
1.441.141.000
2.
Program pengembangan Wawasan Kebangsaan
Rp
75.000.000
3.
Program pemeliharaan Kantratibmas dan Pencegahan tindak Kriminal
Rp
2.120.320.000
4.
Program Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan Keamanan
Rp
208.258.000
5.
Pendidikan politik masyarakat
Rp
78.000.000
Nomor 10.
Prioritas Pembangunan Daerah Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola.
Sasaran Pembangunan Daerah Meningkatnya kinerja dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat; Terlaksananya Pengawasan Internal secara berkala
No.
Target 2015
Indikator Kinerja Hasil LKJIP
B
Opini BPK
WTP
Program
Anggaran
1.
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Rp
110.000.000
2.
Program pembinaan dan pengembangan aparatur
Rp
560.578.000
LKjIP | 51 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 3.
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Rp
519.179.500
4.
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan keuangan Daerah
Rp
50.000.000
2.5. RENCANA ANGGARAN TAHUN 2015 Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai
program-program
prioritas
yang
langsung
mendukung
pencapaian sasaran pembangunan adalah sebagai berikut : Tabel 2.4 Rencana Anggaran untuk pencapaian sasaran Nomor
Sasaran Pembangunan Daerah
Anggaran (Rp.)
(1) 1.
(2) Meningkatnya APK PAUD dan sarana/ prasarana pendidikan
2.
%
(3) 52.000.000
(4) 0,04
Meningkatnya anak usia sekolah SD dan SMP
10.270.344.270
7,05
3.
Meningkatnya APK dan APM SMA/MA SMK
8.601.958.104
5,90
4.
Meningkatnya jumlah warga melek huruf
53.720.000
0,04
5.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik
2.855.837.800
1,96
6.
Meningkatnya sarana dan prasarana rumah sakit dan jaringannya
3.902.479.700
2,68
7.
Meningkatnya rasio aparatur kesehatan dan tenaga medis termasuk dokter specialis guna memberikan pelayanan yang optimal dan merata bagi masyarakat
13.067.631.500
8,97
LKjIP | 52 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Nomor
Sasaran Pembangunan Daerah
(1)
(2)
Anggaran (Rp.)
%
(3)
(4)
8.
meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam bidang kesehatan
2.711.805.600
1,86
9.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
3.859.024.500
2,65
10.
Terwujudnya pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan rencana tata ruang untuk mewujudkan tertib tata ruang;
165.000.000
0,11
11.
Terlaksananya reboisasi hutan dan penghijauan lahan kritis;
441.404.900
0,30
12.
Terkendalinya pencemaran terhadap air bersih
330.000.000
0,23
13.
Meningkatkan Pelayanan Penanggulangan Bencana
72.500.000
0,05
14.
Meningkatkan Kesejahteraan dan pemerataan ekonomi
660.751.000
0,45
15.
meningkatnya kemitraan pemasaran hasil industri kecil dan menengah
325.000.000
0,22
16.
Menurunnya jumlah pengangguran
96.576.400
0,07
17.
Berkurangnya penduduk miskin dan penyandang masalah social
382.193.000
0,26
18.
Meningkatnya kondisi prasarana dan sarana jalan dan jembatan serta mempertahankan kondisi baik yang telah dicapai.
19.
Meningkatnya peran sektor pertanian dalam perekonomian daerah
20.
Meningkatnya pengelolaan sumber daya ikan serta ekosistem perairan
82.374.857.748
56,53
779.808.318
0,54
3.319.098.100
2,28
LKjIP | 53 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Nomor
Sasaran Pembangunan Daerah
(1)
(2)
Anggaran (Rp.) (3)
21.
Terpeliharanya ketersediaan pangan dan keamanan pangan
22.
% (4)
978.000.000
0,67
Meningkatnya perhatian dan kesertaan pemerintah dalam programprogram seni budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi masyarakat terhadap budaya
1.234.000.000
0,85
23.
Meningkatnya pengembangan Pariwisata agar dapat menambah konstribusi terhadap sektor perekonomian daerah
4.025.776.600
2,76
24.
Meningkatnya kecerdasan masyarakat dalam berpolitik
153.000.000
0,10
25.
Terwujudanya system keamanan yang terpadu
3.769.719.000
2,59
26.
Meningkatnya kinerja dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat;
670.578.000
0,46
27.
Terlaksananya Pengawasan Internal secara berkala
569.179.500
0,39
JUMLAH
145.722.244.040
100,00
Jumlah kegiatan di atas tidak sama dengan APBD karena hanya diambil untuk memenuhi atau mencapai sasaran strategis.
LKjIP | 54 PERENCANAAN KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
BAB III Akuntabilitas Kinerja Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang juga dipakai dalam penyusunan LKjIP ini. Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja Interval Nilai Realisasi
Kriteria Penilaian
Kinerja
Realisasi Kinerja
1
91 ≤
Sangat Baik
2
76 ≤ 90
Tinggi
3
66 ≤ 75
Sedang
4
51 ≤ 65
Rendah
5
≤ 50
Sangat Rendah
No
Kode
LKjIP | 55 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 3.1. CAPAIAN KINERJA Pengukuran target
kinerja dari sasaran
strategis yang telah
ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Kriteria penilaian yang diuraikan dalam tabel 3.2 selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja Pemerintah Kabupaten Bangli untuk tahun 2015. Pencapaian secara ringkas ditunjukkan oleh tabel di bawah ini : Tabel 3.2 Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2015 No. (1)
Sasaran Pembangunan Daerah (2)
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Target
Capaian %
(3)
(4)
(5)
(6)
Prioritas Pendidikan 1.
Meningkatnya APK PAUD dan sarana/ prasarana pendidikan
% APK Paud
75,00 %
68,00 %
2.
Meningkatnya anak usia sekolah SD dan SMP
% anak usia sekolah yang tuntas wajib belajar sembilan tahun
100 %
100 %
3.
Meningkatnya APK dan APM SMA/MA SMK
% APK SMA/MA SMK
85,00%
83,64%
98,40%
% APM SMA/MA SMK
65,00 %
61,30 %
94,31%
% warga melek huruf
100%
87,78%
87,78%
Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
7.000 orang
4.911 orang
70,16%
4.
Meningkatnya jumlah warga melek huruf
90,67%
100%
LKjIP | 56 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
No. (1) 5.
Sasaran Pembangunan Daerah (2) Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik
Target
Indikator Kinerja
Realisasi Target
Capaian %
(3) Persentase Guru SMA/MA/SMK yang memenuhi kualifikasi S1/S2 (%)
(4) 100%
(5) 73,15%
(6) 73,15%
Prioritas Kesehatan 6.
Meningkatnya sarana dan prasarana rumah sakit dan jaringannya
% Puskesmas Kondisi Baik
100%
67,80%
67,80%
7.
Meningkatnya rasio aparatur kesehatan dan tenaga medis termasuk dokter specialis guna memberikan pelayanan yang optimal dan merata bagi masyarakat
Rasio dokter per satuan penduduk (per 1000 penduduk)
0,28
0,25
89,29%
Rasio Tenaga Medis (per 1000 penduduk)
1,7
1,65
97,06%
meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam bidang kesehatan
Angka usia harapan hidup)
75,00
72,37
97,00%
Persentase tingkat kecukupan ketersediaan obat di RSUD dan Puskesmas (%)
100%
91,00%
91,00%
Cakupan TTU yang memenuhi syarat (%)
100%
95,00%
95,00%
8.
LKjIP | 57 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
No. (1) 9.
Sasaran Pembangunan Daerah (2) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Target
Indikator Kinerja
Realisasi Target
Capaian %
(3) Cakupan pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin (%)
(4) 100%
(5) 100%
(6) 100%
Cakupan pelayanan Kesehatan rujukan Pasien Masyarakat Miskin (%)
100%
100%
100%
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (%)
100%
75,11%
75,11
Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan
77%
72,80%
95,71%
Persentase Keluarga memiliki Jamban (%)
100%
73,70%
73,70
Prioritas Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pengelolaan Bencana 10.
Terwujudnya pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan rencana tata ruang untuk mewujudkan tertib tata ruang;
Jumlah rencana detail tata ruang kota yang telah disusun (buah)
1
1
100%
% Pelatanan masyarakat dalam Pengurusan IMB di kabupaten/ kota (%)
100
92,31
92,31%
Persentase luas Ruang Terbuka Hijau wilayah perkotaan (ha)
0,29
0,16
55,18%
LKjIP | 58 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
No. (1) 11.
Sasaran Pembangunan Daerah (2) Terlaksananya reboisasi hutan dan penghijauan lahan kritis;
Target
Indikator Kinerja
12.
Terkendalinya pencemaran terhadap air bersih
(3) Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air (%) Pelayanan pencegahan pencemaran air (%)
13.
Meningkatkan pelayanan penanggulangan bencana
Persentase tim penanggulangan bencana yang terdidik
Realisasi Target
Capaian % (6) 77,22%
(4) 50,00
(5) 38,61
7,1
7,1
100%
100%
100%
100%
Prioritas Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial. 14
Meningkatkan Kesejahteraan dan pemerataan ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi
6,00
5,57
92,83%
15.
meningkatnya kemitraan pemasaran hasil industri kecil dan menengah
Jumlah industri kecil
12.000
11.874
98,95%
Jumlah industri menengah
250
235
94%
Prioritas Penanggulangan Kemiskian dan Pengangguran 16.
Menurunnya jumlah pengangguran
Tingkat pengangguran
0,50
0,67
74.63%
17.
Berkurangnya penduduk miskin dan penyandang masalah sosial
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan (%)
100 %
94.45%
94.45%
390
53,05%
Prioritas Peningkatan Infrastruktur Wilayah 18.
Meningkatnya kondisi prasarana dan sarana jalan dan jembatan
Panjang jalan dalam kondisi Baik (Km)
733,274
LKjIP | 59 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
No. (1)
Sasaran Pembangunan Daerah (2) serta mempertahankan kondisi baik yang telah dicapai
Target
Indikator Kinerja (3) Panjang Jembatan dalam Kondisi Baik (meter)
(4) 320
Realisasi Target
Capaian %
(5) 287,50
(6) 89.85%
Prioritas Pertanian dan Ketahanan Pangan 19.
Meningkatnya peran sektor pertanian dalam perekonomian daerah
Produksi Padi (Ton/are)
30.000
28.571
95,24%
Produksi Kopi Arabika (Ton)
2.495,19
2.456,36
98,44%
Produksi Jeruk (ton)
70.698,10
65.145
92,15%
20.
Meningkatnya pengelolaan sumber daya ikan serta ekosistem perairan
Produksi Perikanan Budidaya (Ton)
7.000
6.415
91,64%
21.
Terpeliharanya ketersediaan pangan dan keamanan pangan
Penguatan Cadangan Pangan (%)
61%
60%
98,36%
Prioritas Pelestarian Kebudayaan dan Pariwisata Berkelanjutan 22.
Meningkatnya perhatian dan kesertaan pemerintah dalam program-program seni budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi masyarakat terhadap budaya
Jumlah sekaasekaa Kesenian yang dibina melalui pentas kesenian
25 Sekaa
25 sekaa
100%
Cakupan Gelar Seni
56 Kali
56 Kali
100%
LKjIP | 60 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
No. (1) 23.
Sasaran Pembangunan Daerah (2) Meningkatnya pengembangan Pariwisata agar dapat menambah konstribusi terhadap sektor perekonomian daerah
Target
Indikator Kinerja
Realisasi Target
Capaian %
(3) Kunjungan wisata (orang)
(4) 775.000
(5) 610.349
(6) 78,75%
Konstribusi sektor pariwisata terhadap PDRB (dalam Jutaan Rupiah)
18.000
14.144,84
78,58%
Prioritas Peningkatan Keamanan, Ketertiban dan Supremasi Hukum 24.
Meningkatnya kecerdasan masyarakat dalam berpolitik
Jumlah Penanganan Konplik sosial
20 Kasus
20 Kasus
100%
25.
Terwujudanya system keamanan yang terpadu
Persentase penanganan keamanan dan kenyamanan lingkungan bagi wisatawan obyek pariwisata di Penelokan Kintamani Bangli
75%
75%
100%
Persentase penanganan kejadian gangguan ketentraman, keamanan dan ketertiban di wilayah Kab.Bangli
75%
75%
100%
Persentase penanganan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah (PERDA) per tahun
75 %
75 %
100%
LKjIP | 61 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
No. (1)
Sasaran Pembangunan Daerah (2)
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Target
Capaian %
(3)
(4)
(5)
(6)
Prioritas Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola. 26.
Meningkatnya kinerja dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat;
Nilai AKIP
B
B
C
27.
Terlaksananya Pengawasan Internal secara berkala
Opini Pemeriksaan BPK
WTP
WTP
WDP
3.2. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA Selanjutnya dalam evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap indikator
kinerja
yang
telah
dicapai
pada
tahun
2015
dan
membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 28 sasaran dari 10 Prioritas Pembangunan di Kabupaten Bangli, Bagian ini akan menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang menjelaskan capaian kinerja secara umum sebagaimana sudah diuraikan dalam sub bab sebelumnya. Penyajian untuk sub bab ini akan disajikan Program Prioritas dan per sasaran strategis sebagai berikut : Prioritas 1. Pendidikan Pendidikan
merupakan
salah
satu
faktor
yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia,
semakin
tinggi
tingkat
pendidikannya diharapkan kualitas sumber daya manusianya semakin baik pula. Namun
LKjIP | 62 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 hal ini tentunya harus ditunjang pula oleh kualitas, sarana dan prasarana
pendidikan
yang
memadai.
Dengan
mendapatkan
pendidikan yang memadai, masyarakat diharapkan lebih rasional dalam
menghadapi
permasalahan
yang
dihadapi.
Lebih
jauh
diharapkan dapat menciptakan peluang kerja sendiri sehingga, dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, pendidikan yang memadai dapat meringankan beban suatu daerah sebagai imbas dari peningkatan jumlah penduduk tersebut. Di Kabupaten Bangli jumlah sekolah selama 5 (lima) tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Di Kabupaten Bangli terdapat 144 buah TK. Sekolah Dasar sebanyak 163 sekolah, Sekolah Menengah Pertama sebanyak 28 sekolah dan Sekolah Menengah Umum sebanyak 20 sekolah. Dalam pencapaian prioritas pendidikan ini dilaksanakan melalui 5 sasaran
strategis
pembangunan.
Adapun
Pencapaian
Prioritas
Pendidikan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.3 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 1 Pendidikan Prioritas Pendidikan No.
Indikator Kinerja
Tahun 2015
Capaian Tahun 2014
Target
1.
% APK Paud
89,08
75,00 %
Realisasi Target 68,00 %
2.
% anak usia sekolah yang tuntas wajib belajar sembilan tahun
100%
100 %
100 %
3.
% APK SMA/MA SMK
78,05%
85,00%
83,64%
98,40%
4.
% APM SMA/MA SMK
76,29%
65,00 %
61,30 %
94,31%
5.
% warga melek huruf
85,91%
100%
87,78%
Capaian % 90,67% 100%
87,78%
LKjIP | 63 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 6.
Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
87,67
7.000 orang
4.911 orang
70,16%
7.
Persentase Guru SMA/MA/SMK yang memenuhi kualifikasi S1/S2 (%)
86,36
100%
73,15%
73,15%
1. Meningkatnya APK PAUD dan Sarana/ prasarana pendidikan. Target (APK)
Angka pada
Partisipasi jenjang
Kasar
Pendidikan
Anak Usia Dini tahun 2015 dalam RPJMD Bangli
Pemerintah adalah
75%.
Kabupaten Ini
berarti
bahwa ditargetkan 75% anak pada usia 2 – 6 tahun terakses pada sekolah Pendidikan Anak Usia Dini. Sedangkan realisasi APK PAUD pada tahun 2015 sebesar 68%. Ini berarti pencapaian kinerja untuk sasaran ini tahun 2015 adalah 90,67% dan nilai capaian ini meningkat dari tahun 2014 yang hanya mencapai 89,08%. Dari fakta ini dapat dilihat bahwa tingkat kesadaran masyarakat dalam hal pendidikan anak di usia dini sudah meningkat. 2. Meningkatnya Anak Usia Sekolah SD dan SMP. Wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan menuju wajib belajar 12 tahun merupakan gerakan nasional dalam
rangka
memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memperoleh pendidikan. seperti Pendidikan PAUD
dalam
rangka
mempersiapkan
anak
didik
untuk
LKjIP | 64 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 mengenyam pendidikan SD/MI dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Keberhasilan dalam menuntaskan wajib belajar 9 tahun dan menuju wajib belajarr 12 tahun di Kabupaten Bangli
dasar
pengukuran digunakan % anak usia sekolah yang tuntas wajib belajar 9 tahun, APK dan APM tahun 2015 terhadap penduduk usia sekolah TK = 4-6 tahun, SD/MI = 7-12 tahun, SMP/MTs = 13-15 tahun, dan tingkat Sekolah Menengah (SM) = 16-18 tahun. Keberhasilan peningkatan partisipasi pendidikan dapat diukur dari capaian angka partisipasi kasar ( APK) dan angka partisipasi murni (APM) pada semua jenjang satuan pendidikan pada tahun 2015 termasuk didalamnya adalah pendidikan anak usia dini serta jumlah lembaga kursus yang memperoleh pembinaan. Berdasarkan Indikator capaian kinerja sasaran di atas, terlihat bahwa % anak usia sekolah yang tuntas wajib belajar 9 mengalami peningkatan dari 100 % tahun 2014 menjadi 100 % tahun 2015, APK SD/MI tahun 2014 mengalami penurunan dari 96,67 % menjadi 95,85 % tahun 2015, APK SMP/MTs tahun 2014 mencapai 96,43 % mengalami kenaikan menjadi 99,82 % tahun
2015.
Berdasarkan Indikator
Sasaran
APM,
terlihat
adanya pemerataan perluasan akses pendidikan di Kabupaten Bangli, capaian kinerja APM untuk SD/MI 84,94 % tahun 2014 menjadi 85,33% tahun 2015, SMP/MTs 71,71 % tahun 2014 menjadi 78,92 % tahun 2015.
Hal ini disebabkan oleh
disamping banyaknya anak-anak usia sekolah pada jenjang pendidikan menengah yang bersekolah di luar Kabupaten Bangli juga banyak anak yang bersekolah diluar usia 16-18 tahun. Peningkatan partisipasi anak
usia sekolah dalam kegiatan
LKjIP | 65 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 pendidikan
memerlukan
peningkatan
layanan
pendidikan,
seperti sosialisasi tentang pentingnya pendidikan dan perluasan akses pendidikan melalui pendirian sekolah terpadu. 3. Meningkatnya APK dan APM SMA/MA SMK. Naiknya persentase jumlah murid tidak dapat diartikan semakin meningkatnya Perubahan
partisipasi
yang
terjadi
sekolah dapat
begitu
pula
disebabkan
sebaliknya.
oleh
semakin
banyaknya jumlah penduduk usia sekolah yang tidak diimbangi dengan penambahan infrastruktur sekolah serta peningkatan akses masuk sekolah sehingga partisipasi sekolah seharusnya tidak berubah atau malah semakin rendah. Oleh karena itu diperlukan ukuran yang lebih tepat yaitu APK dan APM. APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA
sederajat
dibagi
dengan
jumlah
penduduk
berusia 7 hingga 18 tahun. APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. persentase
APK
(Angka
penduduk
yang
Partisipasi
Kasar)
menunjukkan
sedang
bersekolah
di
jenjang
pendidikan tertentu dibagi dengan jumlah penduduk. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu. APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah
siswa
atau
penduduk
usia
bersekolah dengan jumlah penduduk
sekolah
yang
kelompok
sedang
usia yang
berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut.
LKjIP | 66 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Sedangkan APM (Angka Partisipasi Murni) APM menunujukkan persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. Pada
jenjang
peningkatan
pendidikan
jumlah
menengah
siswa
hingga
kejuruan
34,89
terdapat
persen.
Jaminan
pemberian keterampilan untuk siap bekerja bagi siswa SMK ternyata
cukup
menarik
minat
penduduk
Bangli
untuk
mengenyam pendidikan di jenjang pendidikan tersebut. Statistik
pendidikan
Bangli
menunjukkan
bahwa
dunia
pendidikan penduduk Bangli menuju arah yang lebih baik. Angka melanjutkan pada jenjang SMA/SMK pada tahun 2014 sebesar 74,90 % mengalami kenaikan pada tahun 2015 dari 76,60 %. Hal ini disebabkan karena adanya tamatan SD/MI dan SLTP yang mengulang dan melanjutkan sekolah diwilayah Kabupaten Bangli. Dilihat dari APK SMA/SMK/MA tahun 2014 71,44% juga mengalami
kenaikan
83,64
%
tahun
2015.
Berdasarkan
Indikator Sasaran APM SMA/SMK/MA realisasi sebesar sebesar 49,59 % dengan besar capaian 76,29% tahun 2014, meningkat dengan capaian menjadi 94,31 % di tahun 2015. Tabel 3. 4 APK/APM SMA/SMK/MA Kabupaten Bangli No
Tahun Ajaran
APK
APM
1
2013/2014
71,44
76,29
2
2014/2015
83,64
94,31
LKjIP | 67 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 4. Meningkatnya Jumlah Warga Melek Huruf. Statistik
pendidikan
Bangli
menunjukkan
bahwa
dunia
pendidikan penduduk Bangli menuju arah yang lebih baik. Angka melek huruf sebesar 71,44 persen di tahun 2014 meningkat mencapai angka 85,60 persen pada tahun 2015. Capaian ini menunjukkan
indikasi
meningkatkan
mutu
keberhasilan dan
kualitas
pemerintah pendidikan
dalam
penduduk.
Meskipun demikian dilain sisi rata-rata lama sekolah belum mampu memenuhi himbauan pemerintah 9 tahun pendidikan dasar, rata-rata lama sekolah penduduk Bangli bahkan belum mencapai angka 7 tahun atau hanya mampu menamatkan di tingkat sekolah dasar. Permasalahan ini menjadi tantangan selanjutnya bagi dunia pendidikan khususnya di Bangli. Kondisi pencapaian angka melek huruf yang positif menunjukkan hasil dari
program/
kegiatan
yang
telah
dilakukan,
yang
menggambarkan bukan hanya peran dari pemerintah. Capaian ini
juga
menunjukkan
kontribusi
penting
dari
pihak
non
pemerintah seperti swasta dan organisasi masyarakat yang juga menjadi penyelenggaran pendidikan di berbagai jenjang. Untuk Pemkab. Bangli sendiri, pada tahun 2015, capaian ini merupakan kinerja dari program-program yang telah dilakukan, salah satunya adalah Program publikasi dan Sosialisasi minat dan
budaya
pengunjung
baca.
Indikator
perpustakaan
capaiannya
pertahun.
adalah
Jumlah
jumlah
pengunjung
perpustakaan di tahun 2014 adalah 6.136 orang mengalami penurunan
di
tahun
2015
dengan
jumlah
pengunjung
perpustakaan 4.911 orang, ini bukan berarti minat penduduk untuk membaca berkurang, masalah ini di sebabkan karena teknologi yang semakin canggih sehingga penduduk yang ingin
LKjIP | 68 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 membaca literatur dan mencari refrensi buku cukup dengan memakai
internet.
meningkatkan
Namun
minat
baca
Pemerintah selalu
Bangli
dalam
meningkatkan
jumlah
perpustakaan, karena perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan sistematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan
kemudahan
bagi
proses
belajar
mengajar
di
sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan
kemajuan
bidang
pendidikan
dan
dengan
adanya
perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan
dari
masalah
penyediaan
fasilitas
dan
sarana
pendidikan, Penyelenggaraan perpustakaan bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan di harapkan dapat membantu dalam proses kehidupan. Pada dasarnya Perpustakaan keliling dapat diartikan dengan perpustakaan
yang
koleksinya
dibawa
keluar
gedung
perpustakaan kemudian diangkut oleh mobil yang titik lokasinya berpindah-pindah sesuai dengan jadwal titik lokasi yang telah disajikan
kepada
masyarakat.
Metode
yang
dilakukan
ini
sederhana dan efisien dalam menyebarkan informasi pada masyarakat yang berada di pelosok tanah air. Perpustakaan
Keliling
perpustakaan
yang
adalah bergerak
dengan membawa bahan pustaka seperti buku dan lain-lain untuk melayani masyarakat dari suatu tempat ke tempat yang lain yang
LKjIP | 69 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 belum
terjangkau
oleh
layanan
perpustakaan
menetap
(Perpustakaan Umum) (Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling, 1992:4). Dijelaskan perpustakaan keliling berfungsi sebagai perpustakaan umum yang melayani masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan umum. Dalam pelayanan mengunjungi kelurahan/desa, sekolah yang merupakan usaha peningkatan perluasan
pelayanan
perpustakaan
keliling.
Khususnya
di
Kabupaten Bangli. 5. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik. Untuk mencapai sasaran ini sangat dibutuhkan peran pendidik yang
profesional.
profesional,
maka
Mengingat
jabatan
profesional
guru
guru
adalah
dituntut
agar
jabatan terus
berkembang sesuai perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi. Indikator persentase kualifikasi guru S1, berdasarkan jumlah guru
menurut
kelayakan
mengajar
berdasarkan
kondisi
kelayakan mengajar menggunakan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Guru Layak mengajar di Tingkat SD, SMP dan SM adalah berijazah Sarjana atau Diploma IV dan yang lebih tinggi Persentase Kualifikasi S1 TK, SMP/MTs dan SMA/SMK tahun 2015 mengalami peningkatan dari target capaian tahun 2014, masing-masing TK mencapai 17,07 %, SD mencapai 86,06% , SMP/MTs 92,85 %, SMA/SMK 78,29 % dari TK 17,07 ,SD 65,35% SMP/MTs 84,07 %, SMA/SMK 77,46 % tahun 2014 Tidak tercapainya capaian pada jenjang TK tersebut karena guru-guru tersebut masih dalam proses perkuliahan atau sedang mengikuti kuliah dan ada beberapa guru yang menjelang usia
LKjIP | 70 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 masa pensiun, tidak berminat untuk melanjutkan kuliah. Ini berati diperlukan upaya lebih lanjut dari Pemerintah Kabupaten Bangli,
baik
melalui
pembinaan,
bantuan
biaya
sehingga
penyetaraan guru dapat dipenuhi sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Persentase Kualifikasi S2 TK, SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK tahun 2015 mengalami peningkatan dari target capaian tahun 2014, masing-masing
TK mencapai 1,35 %, SD/MI 2,26 %,
SMP/MTs 4,35 %, SMA/SMK 12,28 %
dari TK 0,35 %, SD/MI
1,60 %, SMP/MTs 4,45 %, SMA/SMK 12,28 % tahun 2014. Tabel 3. 5 Jumlah Guru kualifikasi Pendidikan S1 dan S2 No.
Tahun
Kualifikasi S1 dan S2
Jumlah guru keseluruhan
1
2014
2857
3308
2.
2015
3293
4502
Prioritas 2. Kesehatan Keberhasilan Prioritas kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan umur harapan hidup penduduk dari suatu daerah. Meningkatnya
perawatan
kesehatan
melalui
Puskesmas,
meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang
LKjIP | 71 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang umur harapan hidupnya. Dalam pencapaian prioritas Kesehatan ini dilaksanakan melalui 4 sasaran strategis pembangunan dan 11 indikator kinerja. Adapun Pencapaian Prioritas Pendidikan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.6 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 2. Kesehatan Prioritas Kesehatan No.
Indikator Kinerja
Tahun 2015
Capaian Tahun 2014
Target
59,32%
100%
Realisasi Target 67,80%
Capaian % 67,80%
1.
% Puskesmas Kondisi Baik
2.
Rasio dokter per satuan penduduk (per 1000 penduduk)
0,22
0,28
0,25
89,29%
3.
Rasio Tenaga Medis (per 1000 penduduk)
1,59
1,7
1,65
97,06%
4.
Angka usia harapan hidup (%)
72,18
75,00
72,37
97,00%
5.
Persentase tingkat kecukupan ketersediaan obat di RSUD dan Puskesmas (%)
86,65
100%
91,00%
91,00%
6.
Cakupan TTU yang memenuhi syarat (%)
92,00
100%
95,00%
95,00%
7.
Cakupan pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin (%)
24,61
33,77
33,77
100%
LKjIP | 72 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 8.
Cakupan pelayanan Kesehatan rujukan Pasien Masyarakat Miskin (%)
100
100
100
9.
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (%)
73,68
100
75,11
75,11%
10.
Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan
70,71
77,00
72,80
95,71%
11.
Persentase Keluarga memiliki Jamban (%)
68,30
100
73,70
73,70%
1. Meningkatnya
sarana
dan
prasarana
rumah
100%
sakit
dan
jaringannya. Sarana kesehatan merupakan salah satu sarana yang vital dalam suatu wilayah. Banyaknya sarana kesehatan di suatu wilayah dapat menjadi salah satu indikator dalam pemenuhan kebutuhan dasar akan kesehatan. Prasarana kesehatan seperti rumah
sakit,
puskesmas
dan
posyandu
dapat
menjadi
alternative penyedia pelayanan kesehatan di suatu daerah. Pada tahun 2015 di Bangli hanya terdapat 3 rumah sakit (2 rumah sakit umum dan 1 rumah sakit jiwa). Jumlah yang relatif sangat rendah apabila dibandingkan dengan jumlah total penduduk Bangli di tahun yang sama. Namun kekurangan ini dilengkapi dengan sarana kesehatan lainnya seperti puskesmas sebanyak 12 unit, puskesmas pembantu 59 unit, puskemas keliling 11 unit dan 348 unit posyandu yang tersebar di 72 desa di 4 kecamatan di seluruh Bangli. Melihat dari sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia, persentase puskesmas kondisi baik di tahun 2014 indikator kinerja capaiannya sebesar 59,32% dan mengalami
LKjIP | 73 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 peningkatan di tahun 2015 yaitu sebesar 67,80%. Dengan meningkatnya
indikator
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
pelayanan kesehatan di Puskesmas, dan Pustu di Kabupaten Bangli. Tabel 3.7 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN BANGLI TAHUN 2015 BANGLI TAHUN 2014
PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
PEMERINTAH
SWASTA JUMLAH
3
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 RUMAH SAKIT JIWA PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH
4
1
5
1
2 0 1
4
4
8 12 59
8 12 59
39 5
0 0 0 39 5 0 0
Sumber : Dinas Kesehatan 2. Meningkatnya rasio aparatur kesehatan dan tenaga medis termasuk dokter specialis guna memberikan pelayanan yang optimal dan merata bagi masyarakat. Salah satu faktor peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat adalah ketersediaan tenaga kesehatan. Kecukupan
LKjIP | 74 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 tenaga kesehatan dengan masyarakat yang dilayani baik secara kuantitas
maupun
kualitas
menjadi
faktor
penting
dalam
pembangunan kesehatan. Hal ini juga perlu diikuti dengan kelengkapan sarana pelayanan kesehatan, mekanisme sistem rujukan yang efektif dan efisien sesuai dengan kewenangan medis, birokrasi pelayanan kesehatan yang sederhana dan perilaku lingkungan pelayanan kesehatan. Rasio
dokter
per
jumlah
penduduk
menunjukkan
tingkat
pelayanan yang dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Dikaitkan dengan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu, idealnya satu orang
dokter
melayani 2.500 penduduk. Rasio ketersediaan tenaga dokter di Kabupaten Bangli telah meningkat dari 0,22 di tahun 2014 menjadi 0,25 pada tahun 2015. Rasio ini menunjukkan jumlah dokter yang tersedia per 1.000 penduduk. Sedangkan untuk rasio Rasio Tenaga Medis meningkat dari 1,59 pada tahun 2014, menjadi 1,65 pada tahun 2015. 3. meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak dalam bidang kesehatan. a. Angka Usia Harapan Hidup. Angka Usia Harapan Hidup adalah Rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkngan masyarakatnya.Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah
harus
diikuti
dengan
program
pembangunan
LKjIP | 75 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan. Sasaran untuk meningkatkan harapan hidup menunjukkan keberhasilan
dimana
pada
tahun 2015 target capaian kinerjanya tahun
75,00,
2015
realisasi
menunjukkan
bahwa angka usia harapan hidup penduduk Kabupaten Bangli mencapai 72,37 tahun atau 97,00% dari target kinerja, atau mencapai kinerja yang sangat baik mengalami kenaikan dari tahun 2014 dimana realisasi tahun 2014 sebesar 72,28%. b. Persentase tingkat kecukupan ketersediaan obat di RSUD dan Puskesmas. Obat merupakan unsur penunjang dalam sistem pelayanan kesehatan, akan tetapi kedudukannya sangat penting dan tidak bisa tergantikan. Tidak hanya pada intervensi kuratif, akan tetapi juga pada preventif dan rehabilitatif. Jaminan ketersediaan obat merupakan salah satu strategi dalam pembangunan ketersediaan menetapkan
kesehatan farmasi, bahwa
di
Kabupaten
Bangli.
alat
kesehatan
dan
tujuan
Sistem makanan
penyelenggaraannya
adalah
tersedianya sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan yang terjamin aman, berkhasiat/ bermanfaat dan bermutu, dan
khusus
untuk
obat
dijamin
ketersediaan
dan
keterjangkauannya guna meningkatkan derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pentingnya ketersediaan
LKjIP | 76 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 obat
juga
tergambar
dalam
salah
satu
strategi
Dinas
Kesehatan yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kesehatan Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015.. Ketiadaan obat ataupun ketersediaan obat yang kurang akan menurunkan
kualitas
pelayanan
kesehatan,
akan
tetapi
ketersediaan yang berlebih akan berakibat kepada inefisiensi anggaran. Cakupan Ketersediaan obat di Kabupaten Bangli di tahun 2014 capainnya adalah 86,65 meningkat di tahun 2015 dengan realisasi 91 sehingga capaiannya adalah 91,00%. c. Cakupan TTU yang memenuhi syarat. Tempat-tempat tempat
umum (TTU) memiliki
terjadinya
lingkungan,
ataupun
Pengawasan atau tempat
penularan
umum
potensi
penyakit,
gangguan
sebagai
pencemaran
kesehatan
lainnya.
pemeriksaan sanitasi terhadap tempat-
dilakukan
untuk
mewujudkan
lingkungan
tempat-tempat umum yang bersih guna melindungi kesehatan masyarakat gangguan
dari
kesehatan
tempat-tempat kesehatan
penularan
lainnya. Dengan
umum
dalam
meningkatkan Kabupaten
kemungkinan harus
arti
derajat
demikian
memenuhi
melindungi,
kesehatan
Bangli Cakupan TTU
penyakit
dan
sanitasi
persyaratan
memelihara,
masyarakat.
dan
Untuk
di
yang memenuhi syarat
menunjukan peningkatan, ini dapat dilihat dari capaian di tahun 2014 sebesar 92% dan meningkat di tahun 2015 sebesar 95%. 4. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan terpenting
kesehatan dalam
diselenggarakannya
merupakan
pembangunan pembangunan
bagian
integral
Nasional.
kesehatan
adalah
dan
Tujuan untuk
LKjIP | 77 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Hal ini
sesuai dengan
amanat
Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Kabupaten
Bangli
dalam
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat dapat dilihat dari capian indikator kinerja antara lain : a. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
adalah
miskin
di
Jumlah kunjungan
sarana kesehatan
pasien
strata
masyarakat
pertama
di
satu
wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin sudah mencakup seluruh (100%) masyarakat miskin di Kabupaten Bangli. Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat miskin kabupaten Bangli di Strata pertama pada tahun 2015 dilaporkan sebanyak 33,77%, meningkat dibandingkan tahun 2014 sebanyak 24,61%. b. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan Pasien Masyarakat Miskin Cakupan
rujukan
pasien
maskin
adalah
jumlah
kunjungan pasien maskin di sarana kesehatan strata dua dan strata
tiga pada kurun waktu tertentu (lama &
baru).
LKjIP | 78 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat miskin kabupaten Bangli di Strata kedua dan Strata ketiga tahun
2015
dilaporkan
sebanyak
100%,
pada
dikatakan
meningkat dibandingkan tahun 2014 yang juga sebanyak 100%. c. Cakupan Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang salah satu faktornya terlihat dari persentase rumah Tangga berprilaku berperilaku hidup bersih dan sehat di Kabupaten Bangli pada tahun 2015 sebesar 75.11 persen, ini terjadi peningkatan dari tahun 2014 sebesar 73,68 persen. d. Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Kabupaten Bangli pada tahun 2015 sebesar 72,80 persen, meningkat dari tahun 2014 sebesar 70,71 %. Walaupun meningkat tetapi masih banyak pemahaman masyarakat tentang pemberian ASI eksklusif yang salah. Disamping itu, ada kebiasaan atau perilaku ibu yang tinggal di perkotaan untuk memberikan susu formula sejak dini. Hal-hal tersebut yang menjadi hambatan di Bangli untuk mencapai target 100% dalam cakupan pemberian ASI. Untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya ASI, Dinkes Kabupaten Bangli sudah mempunyai konselor tenaga ahli di bidang tersebut mulai dari tingkat Kabupaten dan Kecamatan. e. Persentase Keluarga memiliki Jamban. Warga yang belum memiliki jamban di Kabupaten Bangli tersebar
di
4 kecamatan.
Biasanya,
warga
yang
BAB
sembarangan berdomisili pedesaan seperti di sungai atau di tegalan karena tidak memiliki jamban. Kondisi ini terjadi
LKjIP | 79 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 akibat rendahnya kesadaran warga untuk memiliki jamban. Padahal, buang air besar di sembarang tempat berpengaruh buruk terhadap kesehatan warga lainnya maupun lingkungan sekitar. Feses yang tercecer dapat mempercepat penyebaran penyakit
menular
seperti
diare
dan
tipes.
Persentase
Keluarga yang memiliki Jamban di Kabupaten Bangli di tahun 2015 sebesar 73,70%, meningkat dari tahun 2014 warga yang memiliki jamban sebesar 68,30%. Untuk meningkatkan jumlah warga memiliki jamban dan menekan jumlah warga yang
masih
BAB
sembarangan
salah
satunya
dengan
menggalakkan program promosi kesehatan dan kampanye PHBS. Dinkes Kab. Bangli juga melakukan penyuluhan program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di setiap kelurahan/desa. Petugas juga mendampingi masyarakat agar mengubah perilaku kesehatan agar tidak BAB sembarangan. Prioritas 3. Kesehatan Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pengelolaan Bencana Meningkatnya
kualitas
lingkungan
hidup
masyarakat
serta
pelestarian fungsi lingkungan dengan berdasarkan Tri Hita Karana yang dipadukan dengan teknologi modern, yang juga dengan tersusunnya Tata Ruang serta dengan pengelolaan bencana yang baik di Kabupaten Bangli. Untuk mewujudkan dan Dalam rangka pencapaian prioritas Kesehatan Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pengelolaan Bencana ini dilaksanakan melalui 4 sasaran strategis pembangunan. Adapun Pencapaian Prioritas Kesehatan Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pengelolaan Bencana dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
LKjIP | 80 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Tabel 3.8 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 3. Kesehatan Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pengelolaan Bencana Prioritas Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pengelolaan Bencana No.
Indikator Kinerja
1
Realisasi Target 1
82,22
100
92,31
92,31%
0,29
0,29
0,16
55,18%
50,00
38,61
77,22%
6,4
7,1
7,1
100%
100
100%
100
100%
1.
Jumlah rencana detail tata ruang kota yang telah disusun (buah)
2.
% Pelayanan pada masyarakat dalam pengurusan IMB di kabupaten/kota Persentase luas Ruang Terbuka Hijau wilayah perkotaan (ha)
4.
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air (%)
50,67
5.
Pelayanan pencegahan pencemaran air (%)
6.
Persentase tim penanggulangan bencana yang terdidik
3.
1. Terwujudnya
Tahun 2015
Capaian Tahun 2014
Target
0
pengaturan,
pembinaan,
Capaian % 100%
pelaksanaan
dan
pengawasan rencana tata ruang. Untuk mewujudkan sasaran strategi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan rencana tata ruang, diukur dengan indikator capaian sebagai berikut :
LKjIP | 81 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 a. Jumlah rencana detail tata ruang kota yang telah disusun. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata
ruang,
pemanfaatan
ruang,
dan
pengendalian
pemanfaatan ruang. Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang. Kabupaten Bangli di tahun 2015 telah menyusun Rencana Detail Tata ruang. Diharapkan setelah disusunnya Tata ruang ini dapat mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Bangli yang hijau, produktif dn berkelanjuta sebagai penopang pelestarian lingkungan Bali yang berbasis keunikan alam, budaya daerah dan komoditas unggulan pertanian, hortikultura, perkebunan, tanaman kehutanan, peternakan, perikanan dan industri kecil yang mendukung kepariwisataan guna mendorong
pemerataan
pengembangan
wilayah
dan
kesejahteraan masyarakat. b. Pelayanan pada masyarakat dalam pengurusan IMB. Kegiatan Pelayanan pada masyarakat dalam pengurusan IMB ditangani oleh Satuan Kerja terkait dan unsur keDesa-an
untuk
bangunan
memastikan
yang
dimohonkan
dan IMB
mengatur telah
bahwa
memenuhi
persyaratan tata ruang dan persyaratan teknis bangunan sesuai
dengan
peraturan-peraturan
yang
ada
dan
peruntukan tata guna lahan yang telah ditetapkan dalam RDTR
Kabupaten
Bangli.
Persentase
Pelayanan
pada
masyarakat dalam pengurusan IMB di Kabupaten Bangli pada
tahun
2015
sebesar
92,31%,
meningkat
dibandingkan tahun 2014 yang juga sebesar 82,22%.
LKjIP | 82 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 c. Luas Ruang Terbuka Hijau wilayah perkotaan. Ruang Terbuka Hijau atau disingkat RTH merupakan suatu bentuk pemanfaatan lahan pada satu kawasan yang diperuntukan untuk penghijauan tanaman. Ruang terbuka hijau yang ideal adalah 40% dari luas wilayah, selain sebagai sarana lingkungan juga dapat berfungsi untuk perlindungan habitat tertentu atau budidaya pertanian dan juga
untuk
meningkatkan
kualitas
atmosfer
serta
menunjang kelestarian air dan tanah. Ruang Terbuka hijau Kabupaten
Bangli,
khususnya
di
wilayah
perkotaan
mengalami penurunan yaitu dari 0,29 persen di Tahun 2104 menjadi 0,16% di tahun 2015. Ini disebabkan banyak alih fungsi lahan menjadi lahan pemukiman atau pertokoan. Sedangkan
Pengelolaan
sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan , pendaurulangan, pembuangan
dari
atau material
sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan
manusia,
dan
biasanya
dikelola
untuk
mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
LKjIP | 83 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Dalam mengatasi persoalan sampah plastik yang masih menjadi persoalan serius di Bangli. Bupati Bangli Made Gianyar,SH.,M.Hum mengukuhkan Kelompok Pemulung Sampah Jadi Emas (Samjaemas) Bulan Palapa Desa Landih Bangli. Volume sampah di Bangli setiap harinya rata-rata 120 hingga 150 meter kubik. Intensitas sampah meningkat tajam saat hari raya. Pengangkutan sampah dilakukan oleh petugas dari Dinas Tata Kota sebanyak 300 orang petugas dan satgas yang tersebar di 4 kecamatan. 2. Terlaksananya reboisasi hutan dan penghijauan lahan kritis Rehabilitasi hutan dan lahan yang disosialisasikan sebagai program pemulihan lingkungan hidup yang telah rusak dan sudah menjadi lahan kritis. Kegiatan rehabilitasi hutan, di dalam kawasan hutan ini dikenal dengan sebutan reboisasi. Sedangkan pembangunan kebun kayu di lahan non hutan disebut penghijauan atau pembangunan hutan rakyat. Kegiatan reboisasi dan penghijauan pada umunya dilakukan pada tanah kritis dan areal bekas penebangan liar atau pembalakan.
Di
Kabupaten
Bangli
Reboisasi
hutan
dan
pengijauan lahan kritis juga dilakukan untuk wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air. Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air di Kabupaten
Bangli di
tahun 2015 sebesar 38,61 menurun dari tahun 2014 sebesar 50,67, Ini disebabkan bukan berarti capaian kinerja yang menurun melainkan lahan rawan longsor di tahun 2014 lebih banyak yang perlu ditangani mengingat tahun 2014 banyak kejadian bencana tanah longsor.
LKjIP | 84 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 3. Terkendalinya pencemaran terhadap air bersih. Mendukung lingkungan
dan dan
ikut
serta
bekerja
dalam
sama
program
akan
konservasi
menghasilkan
suatu
pembangunan yang ramah lingkungan serta memperhatikan pada
pembangunan
ekonomi
yang
bersifat
berkelanjutan
dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Salah satu cara melaksanakan pelestarian lingkungan dengan mengendalikan pencemaran
terhadap
air
bersih.
Kabupaten
Bangli
sebagaimana di ketahui merupakan Kabupaten yang masih bersih dari pencemaran air karena belum banyak industri dan perusahan yang membuang limbahnya secara sembarangan. Prosentase pengendalian pencemaran terhadap air bersih di kabupaten bangli tahun 2015 sebesar 7,1 % dengan capaian 100% meningkat dari tahun 2014 sebesar 6,4%. 4. Meningkatkan pelayanan penanggulangan bencana. Karena topografi wilayah dengan bukit dan gunung pasti banyak
wilayah-wilayah
yang
rawan
bencana.
Untuk
penanggulangan bencana di perlukan Tim Penanggulangan bencana yang tangguh dan sigap. Untuk itu Kabupaten Bangli dalam meningkatkan Pelayanan penanggulangan Bencana di selalu bekerjasama dengan semua unsur baik dari Instansi Pemerintah dan dari Swasta. Untuk itulah Kabupaten Bangli membentuk
Tim
Penanggulangan pembekalan,
penanggulangan
Bencana
pelatihan
Kabupaten
dan
melakukan
bencana. selalu
Tim
di
berikan
simulasi
tentang
penanggulangan bencana sehingga setiap tahun Persentase tim penanggulangan bencana yang terdidik 100%.
LKjIP | 85 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Prioritas 4. Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial. Perkembangan
perekonomian
yang
semakin
pesat
dengan
berdirinya berbagai usaha kecil dan menengah membawa dampak yang signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Investasi berwawasan
lingkungan
mengandung
makna
bahwaberbagai
usaha yang sifatnya penanaman modal atau investasi dalam arti luas baik itu home industry, perhotelan, restaurant, warung makan dan usaha pengolahan kayu, sejenisnya harus mendapat yang proses produksinya akan membawa dampak terhadap pencemaran lingkungan. Dalam
pencapaian
prioritas
Peningkatan
Ekonomi
dan
Kesejahteraan Sosial ini dilaksanakan melalui 3 sasaran strategis pembangunan dan 4 indikator kinerja. Adapun Pencapaian Prioritas Pendidikan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 3.9 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 4. Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial Prioritas Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial. No.
Indikator Kinerja
1.
Laju pertumbuhan Ekonomi Jumlah industri kecil
2. 3.
Jumlah menengah
industri
Tahun 2015
Capaian Tahun 2014
Target
5,82
6,00
11,691 230
Realisasi Target 5,57
12.000
11.874
250
235
Capaian % 92,83% 98,95% 94%
LKjIP | 86 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 1. Meningkatkan Kesejahteraan dan pemerataan ekonomi. Salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan adalah laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi diukur berdasarkan nilai tambah yang bisa dihasilkan oleh suatu wilayah atau dikenal dengan istilah Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB).
PDRB
ini
merupakan
cerminan
potensi
perekonomian suatu wilayah. Nilai PDRB merupakan agregat nilai tambah yang dihasilkan oleh unit-unit produksi yang beroperasi
di
wilayah
tersebut.
PDRB
menggambarkan pertumbuhan telah
ekonomi
dicapai
dan
memperlihatkan
yang juga
struktur
perekonomian regional. PDRB menurut
lapangan
usaha
memilah secara rinci perkembangan tiap sektor usaha dan urgensinya dalam menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi regional. Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa
yang
diproduksi
kesejahteraan
dalam
masyarakat
masyarakat
menjadi
bertambah
meningkat.
Dari
dan satu
periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan menambah
dalam
modal,
jumlah
dan
teknologi
yang
kualitasnya. dipergunakan
Investasi menjadi
berkembang dan juga tenaga kerja akan bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk. Pertumbuhan ekonomi yang
LKjIP | 87 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 tinggi hal yang sangat diinginkan semua negara maupun daerah.
Pertumbuhan
ekonomi
mencerminkan
kegiatan
ekonomi yang dapat bernilai positif dan bahkan dapat pula bernilai
negatif.
Jika
pada
suatu
periode
perekonomian
mengalami pertumbuhan yang positif, maka kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami peningkatan, tetapi jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan yang negatif,
berarti
kegiatan
ekonomi
pada
periode
tersebut
mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonomi Bangli pada tahun 2015 sebesar 5,57 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya 5,82 persen. Strukur ekonomi Kabupaten Bangli ditunjukkan dengan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2014 masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Sektor ini mempengaruhi sepertiga nilai PDRB Bangli. PDRB per kapita dapat digunakan sebagai gambaran ratarata pendapatan yang dihasilkan oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah atau daerah. PDRB per kapita diperoleh dari hasil pembagian antara PDRB dengan jumlah penduduk.
LKjIP | 88 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Tabel 3. 10 Persentase Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Bangli Tahun 2011-2014 2011
No.
Lapangan Usaha
1.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2.
Pertambangan dan Penggalian
3.
Industri Pengolahan
4.
Pengadaan Listrik dan Gas
5.
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
6.
Konstruksi
7.
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
8.
Transportasi dan Pergudangan
9.
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
10.
Informasi dan Komunikasi
11.
Jasa Keuangan dan Asuransi
12.
Real Estat
13.
Jasa Perusahaan
14.
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
15.
Jutaan Rp.
2012 %
Jutaan Rp.
2013* %
Jutaan Rp.
2014** %
Jutaan Rp.
%
847.953,2
27,82
924.141,3
27,48
1.038.991,5
27,49
1.178.130,4
26,89
74.192,2
2,43
88.452,0
2,63
101.224,1
2,68
113.676,6
2,59
291.491,7
9,56
314.524,8
9,35
358.428,7
9,48
418.381,8
9,55
801,1
0,03
786,9
0,02
770,6
0,02
1.018,4
0,02
2.024,3
0,07
2.084,0
0,06
2.243,1
0,06
2.507,2
0,06
214.850,1
7,05
274.130,3
8,15
306.441,9
8,11
332.772,7
7,59
303.780,9
9,97
329.229,5
9,79
369.589,9
9,78
435.825,5
9,95
36.599,4
1,20
39.921,7
1,19
47.495,5
1,26
57.792,8
1,32
349.269,2
11,46
399.864,0
11,89
475.036,8
12,57
590.586,4
13,48
138.418,8
4,54
150.186,6
4,47
159.541,7
4,22
178.924,1
4,08
71.453,0
2,34
85.991,8
2,56
103.467,5
2,74
121.460,2
2,77
102.328,4
3,36
111.239,4
3,31
125.547,7
3,32
145.930,3
3,33
16.294,1
0,53
17.621,9
0,52
19.960,3
0,53
23.256,6
0,53
411.442,5
13,50
420.300,5
12,50
428.858,4
11,35
498.222,3
11,37
Jasa Pendidikan
64.493,4
2,12
68.581,6
2,04
84.414,3
2,23
99.241,0
2,26
16.
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
39.437,3
1,29
43.748,4
1,30
51.990,1
1,38
61.060,2
1,39
17.
Jasa lainnya
83.521,5
2,74
91.873,1
2,73
105.484,6
2,79
122.862,4
2,80
Produk Domestik Regional Bruto
3.048.351,0 100,00
3.362.677,7 100,00
3.779.486,8 100,00
4.381.648,8 100,00
Sumber : BPS Kab Bangli * Angka sementara ** Angka sangat sementara
2. Meningkatnya kemitraan pemasaran hasil industri kecil dan menengah. Semakin pesat dengan berdirinya berbagai usaha kecil dan menengah membawa dampak yang signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Masalah pemasaran produk industri kecil dan menengah di Kabupaten Bangli dari tahun ke tahun masih sangat meningkat, ini tidak terlepas dari pengenalan produk melalui pameran-pameran dan mengikuti ajang pestival perindustrian.
Meningkatnya
pemasaran
industri
kecil
LKjIP | 89 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 menengah
tidak
terlepas
dari
jumlah
industri
kecil
dan
menengah di Kabupaten Bangli. Indikator keberhasilan dalam capaian kinerja dalam RKPD Tahun 2015 Kabupaten Bangli adalah jumlah industri kecil sebesar 11.874 di tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebesar 11,691, sedangkan
Jumlah
industri
menengah
juga
mengalami
peningkatan, dari jumlah industri menengah sebesar 230 di tahun 2014, meningkat menjadi 235 ditahun 2015 dengan capaian kinerja 94%. Prioritas 5. Penanggulangan Kemiskian dan Pengangguran Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah
dalam
perekonomian
karena
dengan
adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eropah. Pada masa itu kaum miskin di Inggris berasal dari tenaga-tenaga kerja
LKjIP | 90 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 pabrik yang sebelumnya sebagai petani yang mendapatkan upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga rendah. Mereka umumnya tinggal di permukiman kumuh yang rawan terhadap penyakit
sosial
lainnya,
seperti
prostitusi,
kriminalitas,
pengangguran. Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yakni kemiskinan alamiah dan karena buatan. Kemiskinan alamiah terjadi antara lain akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan “buatan” terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, hingga mereka tetap miskin. Maka itulah sebabnya para pakar ekonomi sering mengkritik kebijakan pembangunan yang melulu terfokus pada pertumbuhan ketimbang pemerataan. Tabel 3.11 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 5. Penanggulangan Kemiskian dan Pengangguran Prioritas Penanggulangan Kemiskian dan Pengangguran No.
Indikator Kinerja
1.
Tingkat pengangguran
2.
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan (%)
Capaian Tahun 2014 0,75 94,14
Tahun 2015
0,50
Realisasi Target 0,67
100 %
94.45%
Target
Capaian % 74.63% 94.45%
LKjIP | 91 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
1. Tingkat Pengangguran Ketenagakerjaan
merupakan
salah satu masalah sosial yang menjadi
konsentrasi
setiap
level
Fokus
pada
pemerintahan.
masalah
pada
ketenagakerjaan adalah tingkat pengangguran.
Di
setiap
wilayah
permasalahan
tingkat
pengangguran menjadi sangat menarik dan selalu dibahas terkait
keberhasilan
pembangunan
daerah
tersebut.
Pengangguran merupakan saah satu cermin dari pencitraan kondisi kesejahteraan suatu wilayah. Hal ini membuktikan tingkat keberhasilan program perekonomian dan kesejahteraan sosial yang dicanangkan pemerintah. Penduduk usia 15 tahun keatas selama seminggu yang lalu kegiatan utamanya digunakan untuk bekerja. Hanya sebagian kecil dari mereka yang menganggur. Kegiatan utama lainnya yang
banyak
dilakukan
justru
mengurus
rumah
tangga
terutama penduduk perempuan. Temuan ini dapat menjadi indikator bahwa banyak diantara penduduk muda perempuan di Bangli yang menikah di usia muda. Angkatan
kerja
di
Kabupaten
Bangli
pada
tahun
2015
Ketenagakerjaan, tercatat sebanyak 165.337 penduduk usia kerja, 144.833 orang diantaranya tergolong sebagai angkatan kerja,
dengan
TPAK
mencapai
87,60
persen.
Tingkat
pegangguran sebesar 0,67 persen di tahun 2015, menurun dibanding
kondisi tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,75
persen. Penurunan tingkat pengangguran tidak semata mata
LKjIP | 92 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 disebabkan
oleh
kemampuan
sektor-sektor
Perekonomian
dalam penyerapan tenaga kerja akan tetapi juga akibat pergeseran status dari angkatan kerja menjadi bukan angkatan kerja serta perpindahan penduduk penganggur. Tabel 3.12 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Jenis Kegiatan
Angka
I. Angkatan Kerja
144.833
-- Bekerja
143.857
-- Pengangguran
976
II. Bukan Angkatan Kerja
20.504
-- Sekolah
7356
-- Urus Rumah Tangga
8.231
-- Lainnya
4.917
Penduduk Usia Kerja
165.337
TPAK
0,67
Tingkat Pengangguran Terbuka
87,60
Sumber : BPS Kab. Bangli
3. Penduduk diatas garis kemiskinan Kemiskinan
adalah
keadaan
dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi
kebutuhan
dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan.
Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun
sulitnya
akses
terhadap
pendidikan
dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian
LKjIP | 93 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah
yang
telah
mapan,
dan
lain-lainnya.
Kemiskinan
merupakan sebuah masalah yang multidimensi dan kompleks, menyentuh berbagai aspek kehidupan, berbagai upaya telah dilakukan
oleh
kemiskinan,
pemerintah
namun
belum
dalam bisa
kependudukan ini dengan tuntas.
upaya
pengentasan
mengatasi
masalah
Kabupaten Bangli dengan
Program dan Kegiatan yang di lakukan masing-masing SKPD yang
sesuai
dengan
RPJMD
Kabupaten
Bangli
dapat
meningkatkan Penduduk diatas garis kemiskinan dari 94.45 persen di tahun 2015, yang sebelumnya di tahun 2014 sebesar 94,14 persen. Prioritas 6. Peningkatan Infrastruktur Wilayah Disini, infrastruktur berperan penting sebagai mediator antara sistem ekonomi dan sosial dalam tatanan kehidupan manusia dan lingkungan. Kondisi itu agar harmonisasi kehidupan tetap terjaga dalam arti
infrastruktur
tidak kekurangan (berdampak
pada
manusia), tapi juga tidak berlebihan tanpa memperhitungkan daya dukung lingkungan alam karena akan merusak alam dan pada akhirnya berdampak juga kepada manusia dan makhluk hidup lainnya. Seiring dengan pesatnya pembangunan sarana dan prasarana fisik di daerah maka sektor bangunan (konstruksi) merupakan salah satu
yang
berpeluang
terus
berkembang.
Namun
demikian
perkembangan sektor konstruksi cukup berfluktuasi, hal ini dilatar
LKjIP | 94 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 belakangi kenyataan bahwa sektor konstruksi turut menyumbang dampak
lingkungan
yang
luas
khususnya
saat
pelaksanaan
pekerjaan proyek. Keadaan ini terjadi bukan hanya di Bangli tapi juga di Bali secara umum. Setelah sempat mengalami kontraksi di tahun 2010, sektor konstruksi kembali bangkit di tahun 2011. Sektor ini tumbuh sebesar 13 persen, jauh diatas angka rata-rata Bali yang mencapai 7 persen dan di tahun
2012 kembali
meningkat 8,89 persen namun masih jauh lebih lambat dari laju pertumbuhan sektor konstruksi di Bali. Pada tahun 2013 terjadi penurunan
yang
sangat
tajam.
Laju
pertumbuhan
sektor
konstruksi di Bangli turun hingga 2,08 persen sedangkan untuk level provinsi hanya bertahan di 6,2 persen. Regulasi di sektor penggalian dan pertambangan terkait penertiban penambang rumah tangga di kaldera batur memberi dampak berganda pada sektor konstruksi. Bahan baku yang semakin langka menyebabkan harga melambung menyebabkan penduduk memilih opsi lain untuk berinvestasi
maupun
pilihan
konsumsi.
Sejalan
dengan
pertumbuhannya, kontribusi yang diberikan sektor bangunan (konstruksi) terhadap PDRB menunjukkan sumbangan yang relatif kecil, yakni selama lima tahun terakhir tetap di sekitar angka 6 persen. Sebenarnya meskipun secara nilai absolut cukup kecil, namun kontribusinya secara rata-rata cukup besar dibanding di Bali yang hanya pada level dibawah 4-5 persen. Ini menunjukkan, bahwa sektor konstruksi masih memberikan peluang yang besar dalam
memainkan
perannya
sebagai
salah
satu
pendukung
pembangunan perekonomian Bangli.
LKjIP | 95 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Tabel 3.13 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 6. Peningkatan Infrastruktur Wilayah Prioritas Peningkatan Infrastruktur Wilayah Tahun 2015
Capaian Tahun 2014
Target
No.
Indikator Kinerja
1.
Panjang jalan dalam kondisi Baik (Km)
295,729
733,274
Realisasi Target 390,05
2.
Panjang Jembatan dalam Kondisi Baik (meter)
287,50
320
287,50
Jalan
merupakan
perekonomian. menuntut
pula
prasarana
Makin
untuk
meningkatnya
peningkatan
Capaian % 53,05% 89.85%
memperlancar usaha
pembangunan
kegiatan
pembangunan jalan
untuk
memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar perdagangan antar daerah. Panjang jalan diseluruh Kabupaten Bangli pada tahun 2015 mencapai 889,270 Km dengan 156 km merupakan Jalan Provinsi Bali dengan kondisi baik sedangkan Jalan Kabupaten sepanjang 733,274 km. Proporsi panjang jalan adalah: 99,59% sudah beraspal. Sedangkan kondisi jalan pada tahun 2015 adalah 53,05% baik, 25,22% sedang dan 21,73 % yang kondisinya rusak. Jembatan sebanyak 25 Buah sepanjang 320 M¹ dengan kondisi baik sepanjang 287,50 M¹ dengan tingkat capaian 86,94 persen. Prioritas 7. Pertanian dan Ketahanan Pangan Pangan merupakan hal yang sangat mendasar pada suatu bangsa. Suatu bangsa dapat dikatakan sejahtera apabila bangsa tersebut mampu memenuhi kebutuhan pangan pada negara tersebut.
LKjIP | 96 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Kebutuhan pangan di negara Indonesia untuk saat ini belum dapat tercukupi, karena pertanian di negara ini belum bisa dikelola dengan baik. Untuk saat ini, peran para petani sangat dibutuhkan guna meningkatkan produktivitas pangan di indonesia. Oleh karena
itu,
para
membimbing
petani
para
di
petani
Kabupaten
dalam
Bangli
sangat
meningkatkan
perlu
produktivitas
pangan, misalnya dengan mendirikan kelompok tani. Pemerintah Kabupaten Bangli memberi penyuluhan dan pembinaan kepada kelompok tani dan memberikan akses sarana tentang produksi pertanian. Namun, biasanya hal tersebut tidak mudah diterima oleh para petani, maka dari itu Pemerintah Kabupaten Bangli harus dapat
meyakinkan
para
petani
tentang
bagaimana
cara
meningkatkan produktivitas pertanian guna ketahanan pangan. Tabel 3.14 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 7. Pertanian dan Ketahanan Pangan
Prioritas Pertanian dan Ketahanan Pangan No.
Indikator Kinerja
Tahun 2015
Capaian Tahun 2014
Target
1.
Produktivitas (Ton/are)
Padi
28.820
30.000
Realisasi Target 28.571
2.
Produksi Arabika (Ton)
Kopi
2.338,38
2.495,19
2.456,36
98,44%
3.
Produksi Jeruk (ton)
45.950
70.698,10
65.145
92,15%
4.
Produksi Perikanan Budidaya (Ton)
6.397
7.000
6.415
91,63%
5.
Penguatan Cadangan (%)
50
61%
60%
98,36%
Pangan
Capaian % 95,24%
LKjIP | 97 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 1.
Produktivitas Padi Produksi padi sawah pada tahun 2014 mencapai angka 28.820 ton
gabah
sedangkan
kering di
tahun
giling 2015
mencapai angka 28.571 ton Jika dibandingkan
dengan
tahun
2014, produksi gabah kering giling mengalami penurunan sebesar 249 ton. panen padi sawah terus mengalami fluktuasi, kadang
mengalami
kenaikan
kadang
juga
mengalami
penurunan, di Tahun 2015 mengalami penurunan, di sebabkan pasokan air menurun untuk mengairi sawah karena musim kering
yang
panjang
sehingga
petani
beralih
menanam
palawija. 2.
Produksi Kopi Arabika Wilayah Kabupaten Bangli posisinya berada di tengah-tengah Pulau Bali, sehingga merupakan satu-satunya kabupaten yang tidak memiliki pantai/laut. Ketinggian dari permukaan laut antara 100 – 2152 m sehingga tanaman apa saja bisa tumbuh di
daerah
ini.
Kabupaten
Bangli
memiliki
potensi
besar
terutama pada sektor pertanian, industri kecil dan pariwisata, dan didukung oleh sektor-sektor lain yang terkait. Dilihat dari intensitas
tanaman
dan
jumlah
produksi,
tanaman
kopi
dibudidayakan dan berkembang dengan baik di dataran tinggi hampir di semua kecamatan di Kabupaten Bangli. Kopi merupakan salah satu sektor perkebunan yang potensial terus dikembangkan tidak hanya pada tingkat produksi, tetapi juga untuk sektor industri dan juga perdagangan. Najiati dan Danarti (2007:124) mengungkapkan untuk menghasilkan kopi
LKjIP | 98 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 yang bermutu tinggi tidak hanya berhenti pada budidaya tetapi juga penanganan pascapanen. Dengan pengembangan industri pengolahan, maka mutu kopi Arabika di Kabupaten Bangli dapat ditingkatkan. Selain itu, proses pengolahan pasca panen akan memberikan nilai tambah (value added) pada produk kopi, dan juga dapat membuka peluang kerja dan peluang usaha sehingga multiplierefeex yang lebih luas. Kopi Arabika di Kawasan Kintamani telah
terdaftar
sebagai produk
yang
diproduksi pada kawasan khusus yaitu daerah kintamani dan teknik pengolahan tersendiri. Dengan perlindungan indikasi geografis tersebut, kopi Arabika Kintamani memiliki nilai tambah
dalam
Perlindungan
pasar
indikasi
kopi
nasional
geografis
dan
internasional.
mensyaratkan
beberapa
tahapan pengolahan harus dilakukan didalam kawasan indikasi geografis.
Aktivitas
pengolahan
dukungan
pabrik-pabrik
tersebut
pengolahan
di
membutuhkan
dalam
kawasan.
Sedangkan secara geografis, daerah ini merupakan daerah hulu Pulau Bali, dengan top ografi yang berbukit. Sehingga selain memiliki fungsi ekonomi (kawasan perkebunan), daerah ini juga memiliki fungsi ekologi untuk keseimbangan alam Bali. Kintamani merupakan salah satu produsen
Kopi
Arabika
di
Kabupaten
Bangli
dengan
luas
areal tanam terluas di Kabupaten Bangli
yaitu
6.335
ha,dengan
produksi 2.314,39 ton pada tahun 2013 (BPS
Kabupaten Bangli,
2014).
Pada Tahun
2015
produksi kopi arabika mengalami peningkatan dari 2.338,38
LKjIP | 99 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 ton di tahun
2014
dan produksi sebesar 2.456,36 ton di
Tahun 2015. 3.
Produksi Jeruk Selain kopi arabika kintamani yang sudah menembus pasar eksport, Bangli juga dikenal memiliki berbagai macam hasil pertanian ungggulan. Salah satunya adalah jeruk Kintamani yang juga sudah menembus pasar lokal Bali maupun nasional. Untuk lebih memperkenalkan produk lokal ini, Pemerintah Kabupaten
Bangli
bekerjasama
dengan
International
Cooperation and Development Fund (ICDF) Taiwan, Rabu (22/10) menggelar Bangli Festival Jeruk 2014. Festival yang dipusatkan di Sentra Perkebunan Jeruk One Village One Product (OVOP) Desa Tiga, Susut Bangli, dibuka oleh Bupati Bangli I Made Gianyar, SH.,M.Hum. Acara ini juga dihadiri oleh pimpinan ICDF Taiwan Indonesia Lim Yen Chin, Forkompinda Kabupaten Bangli, pimpinan SKPD Kabupaten Bangli dan kelompok tani binaan OVOP Desa Tiga. Buah jeruk andalan Bangli
memberi
kontribusi
yang
cukup
besar
dalam
pembentukan nilai tambah sektor pertanian. Lebih dari 70 persen produksi jeruk
di
Kabupaten
Bali
berasal
Bangli.
dari Pada
Tahun 2014 produksi jeruk mencapai angka 45.950 ton jeruk kintamani sedangkan di tahun 2015 mencapai angka 65.145 ton, Jika dibandingkan dengan tahun 2014, produksi jeruk kintamani mengalami penurunan sebesar 19.195 ton.
LKjIP | 100 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 4.
Produksi Perikanan Budidaya Selain Pertanian, sektor perikanan mempunyai peranan yang strategis sebagai sumber pertumbuhan baru dalam upaya meningkatkan
perekonomian
Kabupaten
Bangli
di
masa
mendatang terutama perikanan budidaya di perairan Danau Batur. Luas
budidaya
Kabupaten tahun
ikan
Bangli
2015
di
dalam
mencapai
227,60 Ha ( 92,30 % dari target 246,60 Ha ), luas budidaya
ikan
mengalami penurunan sebanyak 17,5 Ha ( 7,68 % realisasi tahun 2014 sebanyak 245,10
ini dari
Ha), bila dilihat
produksi ikan dari hasil budidaya tahun 2015 telah mencapai 6.415 Ton ( 91,65 % dari target 7.000 Ton)
Produksi ikan
budidaya ini meningkat dari tahun 2014 sebanyak 6.397 ton. 5.
Penguatan Cadangan Pangan Upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional tidak lepas dari kebijakan umum pembangunan nasional yang diarahkan pada pemenuhan hak atas pangan utamanya dari produksi, sehingga setiap keluarga di Indonesia memiliki kemampuan dan kesempatan yang sama dalam mengakses pangan. Adapun kebijakan umum ketahanan pangan adalah peningkatan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan, peningkatan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan ketahanan pangan. Untuk keberhasilan implementasi kebijakan-kebijakan tersebut,
diperlukan
kebijakan-kebijakan
pendukung
yang
diarahkan untuk peningkatan nilai tambah, daya saing, dan
LKjIP | 101 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 pemasaran produk
pertanian serta peningkatan kapasitas
masyarakat pertanian, perikanan dan kehutanan. Mengingat luas dan beragamnya
permasalahan ketahanan pangan yang
dihadapi serta terbatasnya sumber daya pembangunan yang tersedia, maka Kabupaten Bangli melalui Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bangli menentukan fokus pembangunan ketahanan pangan berdasarkan sumber pangan lokal. Standar Pelayanan Minimal yang dimiliki oleh Kabupaten Bangli dari Ketahanan Pangan adalah dari Jenis Pelayanan Dasar yaitu salah satunya ketersediaan Cadangan Pangan dengan indikator Persentase Cadangan Pangan. Kabupaten Bangli di tahun 2015 capaian kinerja adalah sebesar 100 persen, dari target 60 persen dan terealisasi 60 persen, hal ini meningkat dari tahun 2014 yang hanya 50 persen. Prioritas 8. Pelestarian Kebudayaan dan Pariwisata Berkelanjutan Sektor pariwisata dapat dikatakan sebagai salah satu sektor penting dewasa ini karena industri tersebut tidak hanya berfungsi sebagai “obat” untuk menangani persoalan penciptaan lapangan kerja, tetapi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam kejenuhan situasi yang serba modern, tampaknya pariwisata etnik dan
budaya
mulai
mengalami
perkembangan dengan menonjolkan „keunikan‟
adat-istidat.
Pariwisata
etnik dan budaya telah memunculkan daya yang
tarik
dari
dianggap
„keunikan‟ budaya „otentik‟
sebagai
pengisi kekosongan jiwa masyarakat modern. Otonomi daerah erat
LKjIP | 102 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 kaitannya
dengan
keuangan
suatu
daerah,
yaitu
yang
berhubungan dengan pendapatannya atau Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan membawa implikasi tersendiri, dan bagi suatu daerah yang terbatas potensi sumber daya alamnya akan menjadi tantangan tersendiri dalam upaya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh daerah, kontribusi industri pariwisata yang terdiri dari retribusi obyek wisata, jumlah kunjungan wisatawan domestik dan jumlah wiatasawan manca negara berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli. Tabel 3.15 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 8. Pelestarian Kebudayaan dan Pariwisata Berkelanjutan Prioritas Pelestarian Kebudayaan dan Pariwisata Berkelanjutan Capaian Tahun 2014
Tahun 2015
No.
Indikator Kinerja
1.
Jumlah sekaa-sekaa Kesenian yang dibina melalui pentas kesenian
25
25 Sekaa
Realisasi Target 25 sekaa
2.
Cakupan Gelar Seni
56
56 Kali
56 Kali
3.
Kunjungan wisata (orang)
647.493
775.000
610.349
78,75%
5.
Konstribusi sektor pariwisata terhadap PDRB (dalam Jutaan Rupiah)
6.184,40
18.000
14.144,84
78,58%
Target
Capaian % 100%
100%
1. Jumlah sekaa-sekaa Kesenian yang dibina melalui pentas kesenian dan Cakupan Gelar Seni Meningkatnya perhatian dan kesertaan pemerintah dalam program-program seni budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan mendorong berkembangnya apresiasi masyarakat terhadap
LKjIP | 103 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 budaya. Minimnya apresiasi masyarakat terhadap pergelaran seni tari, teater maupun lukis akibat kurangnya pemahaman akan esensi seni itu sendiri. Menjadi tugas pemerintah untuk lebih
banyak
menekankan
tugas
dan
fungsinya
sebagai
fasilitator maupun mendiator untuk mempertemukan seniman seniwati
dengan
masyarakat
pecintanya
lewat
pegelaran.
Minim apresiasi terhadap berbagai bentuk pergelaran seni di Kabupaten Bangli. Bukan karena beralihnya minat ataupun apresiasi masyarakat ataupun penonton terhadap kesenian kekinian, tapi ada kecenderungan minimnya pegelaran ataupun peristiwa seni yang di fasilitasi pemerintah. Kalau masalah gedung kesenian yang hingga kini belum terealisasi itu masalah lain karena kegiatan kesenian seperti halnya seni tradisional dapat dilakukan dimana saja. Untuk meingkatkan apresiasi masyakat terhadap seni budaya, di Kabupaten melakukan Pembinaan
terhadap
sekaa
atau
sanggar
melaui
mengikutsertakan dalam pentas kesenian. Di tahun 2015 yang Jumlah sekaa-sekaa Kesenian atau sanggar yang dibina melalui pentas kesenian sebanyak 25 sekaa. Dan cakupan gelar seni dilakuakan setiap tahun mengalami peningkatan tetapi di tahun 2014 dan Tahun 2015 cakupan gelar seni di kabupaten Bangli sebesar 56 kali. 2. Kunjungan Wisata Capaian indikator jumlah kunjungan wisatawan
pada
tahun
2015
terealisasi sebanyak 610.349 orang atau 78,75% dari target wisatawan 775.000 orang. Perhitungan Jumlah kunjungan
wisatawan
dihitung
LKjIP | 104 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 berdasarkan akumulasi jumlah kunjungan wisatawan yang masuk ke masing masing tujuan wisata (Kintamani, Penulisan, Trunyan, P3GB, Kehen dan Penglipuran). Dalam rangka meningkatkan akses pengembangan pemasaran pariwisata sehingga pariwisata Kabupaten Bangli bisa dikenal lebih luas, pada tahun 2015 telah dilaksanakan kegiatankegiatan dalam rangka promosi pariwisata dan meningkatkan pelayanan kepada wisatawan antara lain : Pembuatan brosur berisi tentang obyek-obyek wisata unggulan yang ada di Kabupaten
Bangli,
Pengembangan
website
Batur
Global
Geopark, pelaksanaan festival Kintamani. Melalui kegiatankegiatan tersebut diharapkan potensi-potensi wisata yang berada di Kabupaten Bangli dapat dipromosikan secara lebih luas sehingga diharapkan dapat memberikan peningkatan terhadap jumlah kunjungan wisatawan. 3. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB. Kontribusi
PAD
sektor
pariwisata Kabupaten Bangli dengan
target
Rp.18.000.000.000 dan telah tercapai
sebesar
Rp.14.144.840.500, sehingga presentase terealisasi sebanyak 78,58
%.
Kontribusi
sektor
pariwisata
berupa
retribusi
pariwisata dan kebudayaan terhadap PAD Kabupaten Bangli, dimana peran pariwisata dan budaya sangat berpengaruh terhadap pendapatan dibidang retribusi dimana pada tahun 2015 persentase retribusi di bidang pariwisata mencapai 76,65%
dari
total
pendapatan
hasil
retribusi
daerah,
pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 35,23%
LKjIP | 105 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 dari tahun 2014 yang mencapai 41,42% dari total hasil retribusi daerah. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 3.16 Perbandingan Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Hasil Retribusi Daerah Tahun 2014 - 2015 2014
2014 Retribusi
Total Retribusi
%
Sektor
Total Retribusi
Pariwisata 1
2
3
Rp.
Rp.
14.995.768.691
6.184.392.500
41,42%
Retribusi Sektor
%
Pariwisata
4
5
6
Rp.
Rp.
18.454.925.388
14.144.840.500
76,65%
Sumber : Bag. Keuangan Retribusi ini didukung dengan beberapa obyek pariwisata yang sangat menarik dan dapat berkembang lebih baik, Potensi pariwisata di Bangli cukup besar seperti di Pura Kehen, Toya Bungkah, Gunung dan Danau Batur, dan tentunya Desa Wisata Penglipuran sebuah desa dengan adat yang unik. Adat budaya dan segala keunikannya menjadi daya tarik yang cukup kuat bagi
wisatawan
dimana
perlu
pengelolaan
yang
lebih
profesional, ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan pertahun yang semakin meningkat. Prioritas 9. Peningkatan Keamanan, Ketertiban dan Supremasi Hukum Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi taraf kehidupan manusia adalah masalah keamanan dan ketertiban. Rasa aman dan tertib memang sangat dibutuhkan oleh manusia. Keamanan ketentraman dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya
LKjIP | 106 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban dan tegaknya hukum, serta terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan kekuatan
membina
serta
masyarakat
mengembangkan
dalam
menangkal,
potensi
dan
mencegah,
menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentukbentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat. Tabel 3.17 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 9. Peningkatan Keamanan, Ketertiban dan Supremasi Hukum Prioritas Peningkatan Keamanan, Ketertiban dan Supremasi Hukum Capaian Tahun 2014
Tahun 2015
No.
Indikator Kinerja
1.
Jumlah Penanganan Konplik sosial
20
20 Kasus
Realisasi Target 20 Kasus
2.
Persentase penanganan keamanan dan kenyamanan lingkungan bagi wisatawan obyek pariwisata di Penelokan Kintamani Bangli
75
75%
75%
100%
3.
Persentase penanganan kejadian gangguan ketentraman, keamanan dan ketertiban di wilayah Kab.Bangli Persentase penanganan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah (PERDA) per tahun
75
75%
75%
100%
75
75 %
75 %
100%
4.
Target
Capaian % 100%
LKjIP | 107 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Tahun ini sebagai tahun politik yang sudah pasti sarat kepentingan antarindividu, kelompok, maupun parpol, sehingga kami prediksi gesekan yang menyebabkan pecahnya konflik akan lebih mudah terjadi. Oleh karena itu, diperlukan antisipasi sejak dini oleh pemerintah daerah beserta instansi terkait. Dapat dinyatakan bahwa, politik adat saat ini mengambil bentuk yang paradoksal sebagai konservatisme radikal, dimana kelompok terpinggirkan, orang yang tidak berpunya melakukan tuntutan atas keadilan, bukan atas nama keterpinggiran atau ketidakpunyaan melainkan atas nama nenek moyang, kawitan, komunitas dan lokalitas. Konflik adat terkesan semakin banyak, karena komunitas adat dianggap
sebagai
simbul
adat
seolah-olah
Komunitas
keseimbangan menjadi
dan
keharmonisan.
satu-satunya
tumpuan
harapan untuk menikmati kedamaian dan bukan komunitas yang lainnya. Oleh karena itu, ketika terbetik berita mengenai konflik yang melibatkan komunitas adat, orang terperangah seperti kehilangan harapan. Di Kabupaten Bangli dari 20 Kasus konplik sosial di tahun 2015 penanganan konplik sosial dapat terselesaikan sebesar 100 persen. Untuk meningkatkan profesionalisme petugas kamtibmas dan meningkatkan ketentraman kegiatan
kesadaran dan
masyarakat
ketertiban
Pengendalian
lingkungan
keamanan
terhadap maka
lingkungan
keamanan, dilaksanakan
melalui
HUT
Hansip/Linmas, Pengadaan pakaian seragam hansip, Pelatihan bagi anggota Hansip/Linmas dan Operasional Tim Terpadu Penanganan Gangguan keberhasilan
Keamanan sasaran
Dalam ini
Negeri.
adalah
Indikator
meningkatnya
terhadap keamanan,
ketentraman dan ketertiban dimasyarakat dan terciptanya situasi dan kondisi daerah
Pemerintah Kabupaten Bangli yang kondusif,
LKjIP | 108 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 dengan presentase pencapaiannya sebesar 100%. Pencapaian kinerja ini mempertahankan pencapaian kinerja tahun 2015. Faktor-faktor yang menjadi pendorong keberhasilan pencapaian kinerja ini adalah partisipasi masyarakat cukup tinggi dan peran tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat juga cukup tinggi dalam bersama-sama mewujudkan kondusifnya situasi kondisi diwilayah masing-masing. Penanganan keamanan obyek wisata di Penelokan
Kintamani,
dan
Penanganan
kejadian
gangguan
ketentraman, keamanan ketertiban di wilayah Kabupaten Bangli dengan pencapainnya sebesar 100%. Satuan Polisi Pamong Praja sebagai perangkat Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas Kepala Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan
Ketentraman
dan
Ketertiban
Umum
yang
mantap di wilayah/ daerah – daerah, dalam arti suatu kondisi dimana
Pemerintah
dan
Rakyat
dapat
melakukan
kegiatan
Pembangunan secara aman, tertib dan teratur. Dalam rangka meningkatkan eksistensi Peran Satuan Polisi Pamong Praja sebagai penyelenggara Ketentraman dan Ketertiban Umum dan Penegakan Peraturan
Daerah,
maka
Tugas
Umum
Pemerintahan
perlu
dilakukan orientasi untuk kerjasama antar Daerah, kerjasama dengan pihak ketiga serta koordinasi dengan instansi vertikal di Daerah.
Kabupaten
Bangli
dalam
melakukan
penanganan
pelanggaran terhadap Peraturan Daerah (PERDA) per tahun telah melakukan
koordinasi
dengan
instansi
vertikal
sehingga
prosentase penanganan pelanggaran terhadaop Peraturan Daerah (PERDA) dengan capaian kinerja 100 persen.
LKjIP | 109 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
Prioritas 10. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Tujuan reformasi birokrasi adalah untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Aparat pemerintah daerah dan desa serta lembaga pemerintah daerah merupakan motor penggerak dalam roda pemerintahan daerah.
Dalam
rangka
meningkatkan
kapasitasnya
terdapat
beberapa indikator, sebagaimana disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.18 Analisis Pencapaian Sasaran dan Indikator Prioritas 10. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Prioritas Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola. No.
Indikator Kinerja
1.
Nilai AKIP
2.
Opini BPK
Pemeriksaan
Tahun 2015
Capaian Tahun 2014 C Disclaimer
B
Realisasi Target B
WTP
WTP
Target
Capaian % C WDP
1. Nilai Akuntabilitas Instansi Pemerintah Akuntabilitas pemerintah menunjukkan pergeseran baru dalam relasi antara pemerintah dengan publik. Konsep akuntabilitas menunjukkan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk bisa mempertanggung-jawabkan mandat yang diberikan publik untuk mengelola urusan-urusan publik, dengan memberikan pelayanan publik dan pemenuhan hak-hak warga negara. Dalam RPJMD
LKjIP | 110 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015, perhatian Pemerintah Kabupaten Bangli akan pentingnya akuntabilitas terlihat dalam Program Prioritas Pembanguanan yaitu Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan. Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Kabupaten Bangli telah dilaksanakan pada tahun 2015, berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi
Birokrasi Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan
selanjutnya
kami
telah
menerima
Hasil
Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bangli pada Hari Jumat, 15 Januari 2016 bertempat di Wiswasabha Utama Kantor
Gubernur
Bali.
Pemerintah
Kabupaten
Bangli
memperoleh nilai sebesar 42,06 dengan predikat penilaian “C”. Nilai ini menunjukkan bahwa implementasi dan perkembangan akuntabilitas Kabupaten
kinerja Bangli
di
lingkungan
mengalami
Pemerintah
peningkatan
Pemerintah dari
Tahun
sebelumnya yaitu sebesar 30,11. Kedepan akan dilaksanakan upaya perbaikan yaitu : a. Membangun
Komitmen
dan
disiplin
dalam
membangun
manajemen kinerja, ditunjang dengan membangun Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berbasis Elektronik (e-SAKIP) untuk memudahkan SKPD terkait (BAPPEDA, Inspektorat dan Biro Organisasi) dan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli dalam penyusunan Dokumen Perencanaan (Renstra), Indikator Kinerja Utama, Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, Monitoring Evaluasi Kinerja, Pengukuran dan Pelaporan Kinerja (LKIP).
LKjIP | 111 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 b. Melaksanakan pemantauan dan pengendalian pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja
dan
menggunakannya
sebagai
dasar
untuk
melaksanakan penilaian kinerja dan pemberian reward and punishment
terhadap
pejabat
yang
menandatangani
Penetapan Kinerja. c. Meningkatkan kapasitas SDM di bidang Akuntabilitas Kinerja melalui asistensi yang difasilitasi oleh Kementerian PAN&Rb dan Tim Penguatan AKIP Provinsi Bali, dan membangun budaya berkinerja di setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli. d. Perlu
kiranya
dibentuk
Tim/Satuan
tugas
Akuntabilitas
(terdiri dari unsur BAPPEDA, Inspektorat, Bagian Organisasi) yang bertugas untuk mendampingi SKPD untuk membangun Sistem Akuntabilitas Kinerja di Pemerintah Kabupaten Bangli. 2. Opini Pemeriksaan BPK Opini Pemeriksaan BPK pemeriksa
mengenai
merupakan pernyataan profesional
kewajaran
informasi
keuangan
yang
disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria
yakni
pemerintahan, disclosures),
kesesuaian kecukupan
kepatuhan
dengan
standar
akuntansi
pengungkapan
terhadap
peraturan
(adequate perundang-
undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern. Terdapat empat jenis opini yang dapat diberikan oleh pemeriksa, yakni : a. Wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) Opini Wajar tanpa pengecualian (biasa disingkat WTP) adalah opini audit yang akan diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang bebas dari salah saji
LKjIP | 112 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 material. Jika laporan keuangan diberikan opini jenis ini, artinya auditor meyakini berdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan,
perusahaan/pemerintah
dianggap
telah
menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik, dan kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap tidak material dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan. Selain opini WTP ada pula opini WTP Dengan Paragraf Penjelasan
(biasa
disingkat
WTP-DPP).
Opini
WTP-DPP
dikeluarkan karena dalam keadaan tertentu auditor harus menambahkan suatu paragraf penjelasan dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporannya. Ada beberapa keadaan yang menyebabkan Keadaan
itu,
ditambahkannya misalnya,
penerapan prinsip akuntansi,
paragraf
adanya
penjelasan.
ketidakkonsistenan
adanya keraguan tentang
kelangsungan hidup lembaga pengelola keuangan. Salain itu, bisa juga karena auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan atau adanya penekanan atas suatu hal. Dan bisa juga karena laporan audit yang melibatkan auditor lain b. Wajar dengan pengecualian (qualified opinion) Opini Wajar dengan pengecualian (biasa disingkat WDP) adalah opini audit yang diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan keuangan bebas dari salah saji material, kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi
pengecualian.
Sebagian
akuntan
memberikan
julukan little adverse (ketidakwajaran yang kecil) terhadap
LKjIP | 113 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 opini jenis ini, untuk menunjukan adanya ketidakwajaran dalam
item
tertentu,
namun
demikian
ketidakwajaran
tersebut tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. c. Tidak wajar (adversed opinion) Opini tidak wajar adalah opini audit yang diterbitkan jika laporan keuangan mengandung salah saji material, atau dengan kata lain laporan keuangan tidak mencerminkan keadaan
yang
sebenarnya.
Jika
laporan
keuangan
mendapatkan opini jenis ini, berarti auditor meyakini laporan keuangan perusahaan/pemerintah diragukan kebenarannya, sehingga bisa menyesatkan pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. d. Tidak menyatakan pendapat (disclaimer of opinion) Opini tidak menyatakan pendapat (TMP) oleh sebagian akuntan dianggap bukanlah sebuah opini, dengan asumsi jika auditor menolak memberikan pendapat artinya tidak ada opini yang diberikan. Opini jenis ini diberikan jika auditor itidak bisa meyakini apakah laporan keuangan wajar atau tidak. Opini ini bisa diterbitkan jika auditor menganggap ada ruang
lingkup
audit
perusahaan/pemerintah
yang
yang diaudit,
dibatasi
oleh
misalnya
karena
auditor tidak bisa memperoleh bukti-bukti yang dibutuhkan untuk bisa menyimpulkan dan menyatakan laporan sudah disajikan dengan wajar. Pokok-pokok
hasil
pemeriksaan
atas
Laporan
Keuangan
Pemerintah Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2014 yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut :
LKjIP | 114 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 1. Opini atas Laporan Keuangan Opini yang diberikan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bangli TA 2014 adalah Wajar dengan Pengecualian (WDP) 2. Sistem Pengendalian BPK menemukan adanya kelemahan Sistem Pengendalian Intern dalam penyusunan laporan keuangan yaitu : a. Bendahara Pengeluaran terlambat menyetor sisa UP Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 148,31 juta dan terdapat kas yang tidak riil pada kas di bendahara pengeluaran yang telah hilang sebesar Rp. 165,26 juta. b. Pengelolaan Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Bangli belum memadai. 3. Kepatuah terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan BKP menemukan adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan keuangan daerah yaitu : a. Realisasi Belanja Hibah tidak tertib. b. Penyajian Aset lainnya dalam neraca Pemerintah Kabupaten Bangli per 31 Desember 2014 tidak menggambarkan kondisi senyatanya. Melihat Pencapaian ini, apabila ingin meningaktkan sesuai capaian yang sudah memenuhi target pada akhir tahun pada tahun 2015 yaitu opini WTP.
LKjIP | 115 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 3.3. REALISASI ANGGARAN Tabel 3.19 Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2015 NO
URAIAN
1
2
I I.1
ANGGARAN
REALISASI
2015
2015
3
4
LEBIH / (KURANG) 6
PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
1.1.1
Pendapatan Pajak Daerah
11.208.150.000,00
12.557.945.219,50
1.349.795.219,50
I.1.2
Pendapatan Retribusi Daerah
22.101.546.300,00
18.454.925.388,00
(3.646.620.912,00)
I.1.3
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
4.006.548.600,00
4.008.691.268,61
2.142.668,61
I.1.4
Lain-lain PAD yang sah
50.683.755.100,00
52.562.741.348,22
1.878.986.248,22
88.000.000.000,00
87.584.303.224,33
(415.696.775,67)
574.764.545.000,00
569.345.607.183,00
(5.418.937.817,00)
19.015.881.000,00
13.808.772.150,00
(5.207.108.850,00)
915.093.000,00
703.264.033,00
(211.828.967,00)
Jumlah Pendapatan Asli Daerah I.2
PENDAPATAN TRANSFER
I.2.1
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN
I.2.1.1
Dana Bagi Hasil Pajak
I.2.1.2
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
I.2.1.3
Dana Alokasi Umum
499.734.801.000,00
499.734.801.000,00
I.2.1.4
Dana Alokasi Khusus
55.098.770.000,00
55.098.770.000,00
574.764.545.000,00
569.345.607.183,00
Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan
(5.418.937.817,00)
I.2.2
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNY A
96.577.827.000,00
96.577.827.000,00
-
I.2.2.1
Dana Penyesuaian
96.577.827.000,00
96.577.827.000,00
-
96.577.827.000,00
96.577.827.000,00
Jumlah JumlahPendapatan Pendapatan Transfer Transfer Pem. Pem.Pusat Pusat--Lainnya Lainnya
-
I.2.3
TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI & KABUPATEN
117.835.010.564,93
117.658.814.193,83
(176.196.371,10)
I.2.3.1
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
117.835.010.564,93
117.658.814.193,83
(176.196.371,10)
I.2.3.2
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya
-
-
I.2.3.3
Sumbangan Kab. Badung/ Kodya Denpasar
-
-
117.835.010.564,93
117.658.814.193,83
(176.196.371,10)
789.177.382.564,93
783.582.248.376,83
(5.595.134.188,10) (1.287.190.000,00)
Jumlah Pend. Transfer Pem. Provinsi & Kabupaten Jumlah Pendapatan Transfer I.3
LAIN-LAIN PENDAPATAN Y ANG SAH
-
3.442.830.000,00
2.155.640.000,00
I.3.1
Pendapatan Hibah
-
-
I.3.2
Pendapatan Dana Darurat
-
-
I.3.3
Pendapatan Lainnya
3.442.830.000,00
2.155.640.000,00
(1.287.190.000,00)
3.442.830.000,00
2.155.640.000,00
(1.287.190.000,00)
Jumlah Lain-lain Pendapatan Y ang Sah JUMLAH PENDAPATAN II II.1
BELANJA BELANJA OPERASI
-
880.620.212.564,93
873.322.191.601,16
(7.298.020.963,77)
1.009.437.479.014,86
899.784.101.797,06
(109.653.377.217,80)
873.550.336.405,09
785.735.636.317,78
(87.814.700.087,31)
II.1.1
Belanja Pegawai
586.453.101.513,28
522.051.091.369,00
(64.402.010.144,28)
II.1.2
Belanja Barang
111.890.789.624,04
97.029.104.048,50
(14.861.685.575,54)
II.1.3
Bunga
-
-
II.1.4
Subsidi
II.1.5
Hibah
II.1.6
Bantuan Sosial
II.1.7
Bantuan Keuangan Jumlah Belanja Operasi
II.2
BELANJA MODAL
-
-
-
81.324.091.651,30
74.508.638.352,00
(6.815.453.299,30)
1.315.000.000,00
1.080.000.000,00
(235.000.000,00)
-
92.567.353.616,47
91.066.802.548,28
(1.500.551.068,19)
873.550.336.405,09
785.735.636.317,78
(87.814.700.087,31)
131.802.271.979,77
110.712.793.268,28
(21.089.478.711,49)
II.2.1
Belanja Tanah
-
-
II.2.2
Belanja Peralatan dan Mesin
26.571.603.541,57
20.431.629.776,28
(6.139.973.765,29)
II.2.3
Belanja Gedung dan Bangunan
33.080.128.260,00
22.852.359.387,00
(10.227.768.873,00)
II.2.4
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
71.357.667.500,20
67.021.401.155,00
(4.336.266.345,20)
II.2.5
Belanja Aset Tetap Lainnya
792.872.678,00
407.402.950,00
II.2.6
Belanja Aset Lainnya
-
-
131.802.271.979,77
110.712.793.268,28
(21.089.478.711,49)
708.401.000,00
-
(708.401.000,00)
708.401.000,00
-
(708.401.000,00)
708.401.000,00
-
(708.401.000,00)
3.376.469.630,00
3.335.672.211,00
(40.797.419,00) (34.659.984,00)
Jumlah Belanja Modal II.3 II.3.1
BELANJA TAK TERDUGA Belanja Tak Terduga Jumlah Belanja Tak Terduga
II.4
BELANJA TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA
-
(385.469.728,00) -
II.4.1
Bagi Hasil Pajak
1.120.815.000,00
1.086.155.016,00
II.4.2
Bagi Hasil Retribusi
2.255.654.630,00
2.249.517.195,00
II.4.3
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya
-
-
3.376.469.630,00
3.335.672.211,00
(40.797.419,00)
1.009.437.479.014,86
899.784.101.797,06
(109.653.377.217,80)
Jumlah Belanja Transfer/Bagi Hasil ke Desa JUMLAH BELANJA SURPLUS/DEFISIT III III.1
(128.817.266.449,93)
PEMBIAY AAN PENERIMAAN PEMBIAY AAN
III.1.1
Penggunaan SiLPA
III.1.2
Penerimaan kembali pemberian pinjaman Daerah
III.1.3
Penerimaan Kembali Investasi Dana Bergulir Jumlah Penerimaan
(26.461.910.195,90)
(6.137.435,00) -
102.355.356.254,03
128.817.266.449,93
127.941.507.170,93
(875.759.279,00)
128.817.266.449,93
127.941.507.170,93
(875.759.279,00)
128.106.777.049,93
127.941.507.170,93
(165.269.879,00)
710.489.400,00
-
(710.489.400,00)
-
-
128.817.266.449,93
127.941.507.170,93
(875.759.279,00) (875.759.279,00)
-
III.2
128.817.266.449,93
127.941.507.170,93
III.2.1
PENGELUARAN PEMBIAY AAN Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
-
-
-
III.2.2
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat
-
-
-
III.2.3
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya
-
-
-
-
-
128.817.266.449,93
127.941.507.170,93
Jumlah Pengeluaran PEMBIAY AAN NETTO Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(0,00)
101.479.596.975,03
(875.759.279,00) 101.479.596.975,03
LKjIP | 116 AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015
BAB IV Penutup
LKjIP
Pemerintah
Kabupaten
Bangli
Berdasarkan
4
(empat)
Pilar
Pembangunan Kabupaten Bangli yang dicanangkan pada tahun 2015 yang dituangkan dalam 10 sasaran Prioritas Pembangunan sebagaimana tertuang dalam RKPD Kabupaten Bangli dengan 27 sasaran strategis pembangunan 46 indikator kinerja utama yang capaian kinerja masingmasing telah dijelaskan pada Bab III mengenai akuntabilitas kinerja, maka terlihat bahwa hampir seluruh sasaran prioritas pembangunan Kabupaten Bangli tahun 2015
telah tercapai walau terdapat kekuarang
sempurnaan dalam pencapaian target. Kondisi tersebut tidak terlepas dari tingginya partisipasi dan peran aktif masyarakat serta aparat pemerintah untuk mendukung pelaksanaan pembangunan. Dalam rangka mewujudkan good governance
serta memberantas
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta meningkatkan kualitas pelayanan
umum,
maka
langkah-langkah
antisipatif
yang
telah
dilaksanakan antara lain dengan terus mensosialisasikan produk-produk hukum, meningkatkan penegakan hukum, meningkatkan kualitas SDM aparat, dan meningkatkan kualitas dan fasilitas pelayanan umum. Sepanjang ketidakberhasilan
tahun
2015
telah
dicapai
ini,
beberapa
oleh
keberhasilan
Pemerintah Kabupaten
maupun Bangli.
Beberapa keberhasilan yang dapat dicatat antara lain adalah semakin meningkatnya
kecenderungan
penerapan
akuntabilitas
kinerja
dan
pengawasan di berbagai instansi pemerintah. Namun demikian, beberapa ketidakberhasilan
memang
masih
Pemerintah Kabupaten Bangli
ini.
mewarnai Faktor
capaian
kinerja
dari
utama penentu berbagai
keberhasilan yang sudah dicapai sepanjang tahun 2015 ini adalah adanya
LKjIP | 117 PENUTUP
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 komitmen dan dukungan pimpinan serta jajaran Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) dalam upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja seluruh instansi pemerintah. Selain itu, walaupun secara kuantitas sangat terbatas, dukungan kemampuan personil yang memadai juga menjadi salah satu penentu keberhasilan pencapaian kinerja di tahun 2015 ini. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan dan implementasi sistem pengawasan maupun sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah baik eksternal maupun internal yang dihadapi antara lain adalah : 1. Kendala peraturan perundang-undangan yang belum sepenuhnya mendukung. Peraturan perundangan yang melandasi pelaksanaan penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Sering berubah ubah sehingga menyebabkan memerlukan pemahaman baru lagi dalam
melakukan
membutuhkan
penyusunan
waktu
dan
akuntabilatas
sumberdaya
kinerja
manusia
dan
yang
ini
cukup
menyulitkan, menyebabkan upaya untuk menguatkan akuntabilitas kinerja ini menjadi terhambat. 2. Dukungan yang belum sepenuhnya dari para pimpinan instansi pemerintah. Saat ini masih dijumpai berbagai keengganan dari para pimpinan instansi pemerintah dalam hal ini Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk melakukan pengukuran kinerja organisasi. Penyampaian
berbagai
dokumen
terkait
dengan
akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah lebih merupakan suatu formalitas semata, belum terilplementasi secara nyata dalam berbagai bentuk manajemen pemerintahan lainnya.
LKjIP | 118 PENUTUP
LKjIP Pemerintah Kabupaten BangliTahun 2015 3. Kualitas SDM yang menangani sistem akuntabilitas kinerja Saat ini belum semua instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah Terutama pada tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
memilki
SDM
yang
mampu
manangani
masalah
akuntabilitas kinerja secara memadai. Beberapa SKPD
yang
sebenarnya telah memiliki tenaga yang memadai namun mengalami rotasi kerja sehingga penanganan terhadap masalah akuntabilitas kinerja ini menjadi tidak memadai lagi. Penanganan terhadap SDM akuntabilitas kinerja secara terus menerus dan berkesinambungan tetap perlu dilakukan agar kualitas penerapan akuntabilitas kinerja tidak menurun dari kualitas yang telah dicapai saat ini ; Langkah Kedepan Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Kabupaten Bangli pada tahun mendatang, beberapa langkah strategis yang akan dilakukan antara lain adalah : 1. Menyelaraskan
berbagai
peraturan
perundangan
yang
terkait
dengan penguatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur. Hal ini akan dilakukan dengan berkoordinasi dengan berbagai instansi pemerintah yang terkait seperti Kementerian Keuangan. Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, BPKP dan sebagainya; 2. Lebih meningkatkan kualitas pemberian bimbingan teknis kepada instansi pemerintah utamanya Satuan Kerja Perangkat Daerah yang telah memenuhi ketaatan terhadap pemenuhan azas pengawasan dan akuntabilitas aparatur; 3. Memperluas cakupan sosialisasi untuk lebih mendorong penguatan pengawasan dan akuntabilitas di berbagai instansi pemerintah.
LKjIP | 119 PENUTUP