Pemerintah Kota Dumai
KATA PENGANTAR Assalaamu’alaikum Wr. Wb,
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami telah dapat menyusun Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Dumai (RKPD) Tahun 2013. Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Dumai Tahun 2013 adalah Dokumen Perencanaan Tahunan Pemerintah Daerah Kota Dumai yang merupakan Penyesuaian terhadap penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai 2011 - 2015 dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Propinsi Riau. Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Dumai Tahun 2013 disusun berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan, Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013 disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaannya dalam tahun berjalan yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah serta Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan yang
melalui
proses
inventarisasi,
sinkronasi,
dan
seleksi
usulan
program/kegiatan yang terpadu dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD dari tingkat Kelurahan sampai tingkat Kota Dumai serta Musrenbang Provinsi Riau dan Musrenbang Nasional yang dilaksanakan pada tahun 2013. Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Dumai Tahun 2013 telah dijadikan dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) Perubahan dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara i
Pemerintah Kota Dumai
(PPAS) Perubahan Pemerintah Kota Dumai tahun 2013. Diharapkan hasil perencanaan pada tahun 2013 yang tertuang didalam Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2013 akan dapat direalisasikan secara maksimal dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh lapisan masyarakat Kota Dumai sehingga dapat mewujudkan Kota Dumai sebagai Kota Pengantin yang Sehat pada Tahun 2015. Akhirnya, kami berharap semoga Rencana Kerja ini dapat memberi manfaat kepada banyak pihak dan berguna dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada seluruh lapisan masyarakat, dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan pembangunan daerah menuju masa depan yang lebih baik.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb, Dumai, November 2013 WALIKOTA,
H. KHAIRUL ANWAR
ii
Pemerintah Kota Dumai
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ………………………………………………….... i DAFTAR ISI ......................................................................................
iii
DAFTAR TABEL……………………………………………………….....
iv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….
viii
DAFTAR LAMPIRAN ...………………………………………………….
ix
Bab
I. PENDAHULUAN.................................................................
I-1
1.1 Latar Belakang.............................................................
I-1
1.2 Landasan Hukum………………………….....................
I-3
1.3 Hubungan Antar Dokumen………………………………
I-6
1.4 Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD Tahun 2013
I-8
1.5 Sistimaika Penulisan RKPD……..………………………
I-11
Bab II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2012 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN................................................................
II-1
2.1
Gambaran Umum Kondisi Daerah...............................
II-1
2.1.1
Aspek Geografi dan Demografi....................................
II-1
2.1.2
Aspek Kesejahteraan Masyarakat................................
II-6
2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemertaan Ekonomi..........
II-6
2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial.........................................
II-13
2.1.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga...............................
II-16
2.1.3
Aspek Pelayanan Umum..............................................
II-18
2.1.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib......................................
II-18
2.1.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan.....................................
II-28
2.1.4
Aspek Daya Saing Daerah...........................................
II-31
2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah...........................
II-31
2.1.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur (Fisik)................
II-38
2.1.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi...............................................
II-45
2.1.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia......................................
II-47
2.2
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD..............................
II-50
2.3
Permasalahan Pembangunan Daerah dan Isu
2.3.1
Strategis Tahun 2013 ..................................................
II-58
Permasalahan Pembangunan Daerah.........................
II-58 iii
Pemerintah Kota Dumai
2.3.2
Isu Strategis Pembangunan Tahun 2013.....................
II-59
Bab III. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH.................................. 3.1
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ................................
3.1.1
Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan Perkiraan
III-1 III-1
Tahun 2013................................................................. 3.1.2
III-1
Tantangan dan Prospek Perekonomian Tahun 2013 dan Tahun 2014..........................................................
III-14
3.2
Arah Kebijakan Keuangan Daerah .............................
III-17
3.2.1
Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan....................................................................
III-18
Arah Kebijakan Keuangan Daerah...............................
III-22
3.2.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah............................
III-22
3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah....................................
III-27
3.2.2.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah............................
III-35
3.3
Tujuan dan Sasaran Pembbangunan Tahun 2013.......
III-37
3.4
Prioritas Pembangunan Tahun 2013............................
III-42
3.2.2
Bab IV. PENUTUP............................................................................
VI-1
iv
Pemerintah Kota Dumai
DAFTAR TABEL Halaman Bab II ; Tabel 2.1.
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kota Dumai Tahun 2012………………………………………………... II-5
Tabel 2.2.
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011 Atas Dasar Harga Konstan…….. II-7
Tabel 2.3.
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011 Atas Dasar Harga Berlaku……... II-8
Tabel 2.4.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Dumai Tanpa Migas, 2007-2011 (%)…………………………………………….. II-9
Tabel 2.5.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Dumai Dengan Migas, 2007-2011 (%)…………………………………….
Tabel 2.6.
PDRB dan Pendapatan Per Kapita Kota Dumai Dengan Migas, 2007-2011 (Juta Rupiah)………………
Tabel 2.7.
II-10
II-12
Perkembangan Angka Melek Huruf Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011……………………………………………... II-13
Tabel 2.8.
Angka Melek Huruf Kota Dumai Tahun 2011 Menurut Kecamatan………………………………………………...
Tabel 2.9.
II-14
Rata-rata Lama Sekolah Tahun 2007 s.d 2011 Kota Dumai………………………………………………… II-15
Tabel 2.10. Perkembangan Seni, Budaya dan OLahraga Kota Dumai Tahun 2009 s.d 2011…………………………….. II-16 Tabel 2.11. Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Dumai…………………
II-16
Tabel 2.12. Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kota Dumai Tahun 2010 s.d 2011…………………………….. II-19 Tabel 2.13. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Dumai…………………………………..
II-20
Tabel 2.14. Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Kota Dumai Tahun 2008 s.d 2011………………………
II-21
v
Pemerintah Kota Dumai
Tabel 2.15. Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Dumai………… II-23 Tabel 2.16. Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Kota Dumai Tahun 2008 s.d 2011………………………
II-25
Tabel 2.17. Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Dumai………… II-26 Tabel 2.18. Jumlah Investor PMDN/ PMA Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011…………………………………………………….
II-28
Tabel 2.19. Jumlah Investasi PMDN/ PMA Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011……………………………………..
II-29
Tabel 2.20. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011…………………………………….. Tabel 2.1.
II-30
Angka Konsumsi RT Per Kapita Kota Dumai Tahun 2011………………………………………………... II-32
Tabel 2.22. Angka Rata-rata Konsumsi RT Per Kapita Tahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Dumai………………………..
II-33
Tabel 2.23. Nilai Tukar Petani (NTP) Kota Dumai Tahun 2009 s.d 2011……………………………………..
II-34
Tabel 2.24. Nilai Tukar Petani (NTP) Kota Dumai Tahun 2011 Menurut Sub Sektor………………………………………. II-35 Tabel 2.25. Persentase Konsumsi RT Non-Pangan Kota Dumai Tahun 2011………………………………………………... II-36 Tabel 2.26. Persentase Konsumsi RT Non-Pangan Tahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Dumai……………………….
II-37
Tabel 2.27. Luas Wilayah Budidaya dan Industri pada RTRW Kota Dumai Tahun 2005………………………………………..
II-39
Tabel 2.28. Penjabaran Wilayah Budidaya Kota Dumai Tahun 2005………………………………………………... II-40 Tabel 2.29. Persentase Luas Wilayah Budidaya Tahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Dumai………………………..
II-44
Tabel 2.30. Angaka Kriminalitas Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011……………………………………..
II-45
vi
Pemerintah Kota Dumai
Tabel 2.31. Jumlah Demonstrasi Kota Dumai Tahun 2011………...
II-46
Tabel 2.32. Rasio Lulusan S1/ S2/ S3 Kota Dumai Tahun 2011…..
II-47
Tabel 2.33. Rasio Ketergantungan Kota Dumai Tahun 2009 s.d 2011………………………………………………………… II-48 Tabel 2.34. Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Di Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011……………………………………..
II-49
Tabel 2.35. Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Dumai………………………………………………… II-51 Tabel 2.36. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Dumai Tanpa Migas, Tahun 2009 s.d 2011 (%)………………………………...
II-53
Bab III ; Tabel 3.1.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Dumai Tanpa Migas, Tahun 2007 s.d 2011 (%)………………………………...
Tabel 3.2.
Distribusi Persentase PDRB Kota Dumai Tanpa Migas, Tahun 2007 s.d 2011 (%)………………………..
Tabel 3.3.
III-2
III-5
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011 Atas Dasar Harga Konstan…….. III-7
Tabel 3.4.
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011 Atas Dasar Harga Berlaku……... III-8
Tabel 3.5.
Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Dumai ..........................................................................
Tabel 3.6.
Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Kota Dumai Tahun Tahun 2006 s.d 2011……
Tabel 3.7.
Tabel 3.9.
III-11
Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA) Kota Dumai Tahun 2006 s.d 2011………………………
Tabel 3.8.
III-9
III-12
Realisasi dan Proyeksi/ Target Pendapatan Kota Dumai Tahun 2010 s.d 2014…………………………….
III-19
Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kota Dumai
III-28
Tahun 2010 s.d 2014…………………………………….. Tabel 3.10. Realisasi dan Proyeksi/ Target Pembiayaan Daerah Kota Dumai Tahun 2010 s.d 2014………………………
III-36
vii
Pemerintah Kota Dumai
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1
Peta Kota Dumai…………………………………………. II-2
Gambar 2
Diagram Pie Kemiringan Lereng Kota Dumai…………
Gambar 3
Distribusi Persentase PDRB Dumai Tahun 2011…….. III-5
II-3
viii
Pemerintah Kota Dumai
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran I Laporan Kinerja Berdasarkan Program Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2012 Lampiran II Laporan Kinerja Berdasarkan Program Satuan Kerja Perangkat Daerah Sampai dengan Triwulan II Tahun Anggaran 2013 Lampiran III Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Perubahan Tahun Anggaran 2013
ix
Bab I. Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
encana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Perubahan Kota Dumai Tahun 2013 merupakan implementasi dari amanat Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang
Tahapan,
Tata
Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
Daerah. Rencana
Kerja
Pembangunan
Daerah
(RKPD) Tahun 2013 sebagai Dokumen Perencanaan Tahunan
merupakan
penjabaran
dari
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai Tahun 2011 - 2015 dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2013.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2013 sebagai Dokumen Perencanaan Tahunan merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai Tahun 2011 - 2015
RKPD memuat evaluasi hasil pelaksanaan RKPD tahun sebelumnya, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan daerah, dan rencana program dan kegiatan prioritas daerah serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah maupun sumber-sumber lain yang ditempuh
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab I-1
Bab I. Pendahuluan
dengan
mendorong
partisipasi
masyarakat.
Penetapan
program
prioritas
berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013 disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaannya dalam tahun berjalan yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah serta Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan yang melalui proses inventarisasi, sinkronasi, dan seleksi usulan program/kegiatan yang terpadu dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD dari tingkat Kelurahan sampai tingkat Kota Dumai serta Musrenbang Provinsi Riau dan Musrenbang Nasional yang dilaksanakan pada tahun 2013. Penyusunan Perubahan RKPD tahun 2013 ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan teknokratik, partisipatif, bottom-up dan top-down. Hal tersebut dilakukan dengan tetap memperhatikan dan menekankan pada integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar wilayah, antar ruang, antar waktu, antar urusan pemerintahan maupun antar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Pendekatan teknokratik, dan kerangka berfikir ilmiah digunakan untuk menyusun perencanaan pendapatan, perencanaan belanja dan perencanaan pembiayaan, termasuk melalui proses konsultasi dengan para pakar. Proses partisipatif dilakukan dengan mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Kota Dumai antara lain melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Proses bottom-up dilakukan secara berjenjang dari tingkat Kelurahan, Kecamatan, Kota dan Provinsi. Sedangkan proses top-down antara lain diimplementasikan dalam bentuk Program Dedicated yaitu perencanaan yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan sebagai pemberi gagasan awal serta pemerintah berperan lebih dominan dalam
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab I-2
Bab I. Pendahuluan
mengatur jalannya program yang berawal dari perencaan hingga proses evaluasi, dimana peran masyarakat tidak begitu berpengaruh.
1.2.
Landasan Hukum Landasan hukum Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Kota Dumai Tahun 2013 dalam rangka sinkronisasi dan konsistensi dengan dokumen perencanaan lainnya adalah : 1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
4.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66);
5.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab I-3
Bab I. Pendahuluan
Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 7.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3952);
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12.
Peraturan
Pemerintahan
penyelenggaraan Keterangan
Nomor
Pemerintah
3
daerah
Pertanggungjawaban
Tahun
2007
Kepada
Kepala
tentang
Laporan
Pemerintah,
Laporan
Daerah
Kepada
Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 nomor 19,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab I-4
Bab I. Pendahuluan
13.
Peraturan Pemerintah nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738)
14.
Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan , Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah; 15.
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48)
16.
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11);
17.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
18.
Peraturan Menteri Dalam negeri Noor 13 Tahun 2006 tentang 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 59 Tahun tentang Perubahan atasan Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah;
19.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
20.
Peraturan
Bersama
Menteri
Dalam
Negeri,
Menteri
Perencanaan
Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dan Menteri Keuangan Nomor : 28 Tahun 2010 Nomor : 0199/M PPN/04/2010 Nomor : PMK 95/PMK 07/2010 Tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014; 21.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab I-5
Bab I. Pendahuluan
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 22.
Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Riau Tahun 2009-2013;
23.
Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 25 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai Tahun 2011 – 2015, (Lembaran Daerah Kota Dumai Tahun 2011 Nomor 27 Seri D).
24.
Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Tahun 2013 (Lembaran Daerah Kota Dumai Tahun 2013 Nomor 1 Seri A).
1.3. Hubungan Antar Dokumen Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Dumai Tahun 2013 merupakan penjabaran pencapaian sasaran tahun ke-3 dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai Tahun 2011-2015 adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013. Hal ini dimaksudkan untuk menyelaraskan program dan kegiatan pembangunan daerah provinsi dengan program pembangunan provinsi yang berbatasan dan prioritas pembangunan nasional.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab I-6
Bab I. Pendahuluan
VI SI & MIS I 5 TH T U J U A N & S A S A R A N 5 TH Sasaran Tahun I
Sasaran Tahun II
Sasaran Tahun III
Sasaran Tahun IV
Sasaran Tahun V
Penyelenggaraan Urusan
Strategi & Arah Kebijakan
Strategi & Arah Kebijakan
Strategi & Arah Kebijakan
Strategi & Arah Kebijakan
Strategi & Arah Kebijakan
Indikator Kinerja Daerah
Program Pembangunan Daerah
Program Pembangunan Daerah
Program Pembangunan Daerah
Program Pembangunan Daerah
Program Pembangunan Daerah
sumber : Permendagri No. 54 tahun 2010
RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang juga terdiri dari Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab I-7
Bab I. Pendahuluan
SKEDUL PERENCANAAN & PENGANGGARAN TAHUNAN RENJA P/K/K
M2/3
Rancangan RKPD P/K/K
m3/1 Ranwal RKPD P/K/K
m1/4
m2/5
RKP
Forum SKPD Kota
RKPD P/K/K Ranc. Akhr RKP
Rancangan Renja SKPD K/K
m4/5
Feb
Mrt
m4/2
Mei
Musrenbang KOTA Musrenbang RKPD K/K
RKA-SKPD
Des
m2/6
Musrenbang NAS
Forum SKPD K/K
Musrenbang Kecamatan
Apr
APBD
RAPBD KUA/ PPAS2
KUA/ PPAS1
m1/4
Jan
RAPBD
Ranc. Akhr RKPD P/K/K m3/5
m4/3
m1/3
RENJA P/K/K m1/6
Rancangan Renja SKPD Prov
m2/2
Ranwal. RKP
m3/5
Jun
Juli
Agt
Sept
Okt
Nov
M4/4
M2/4
m4/3
m2/2
m4/1
Musrenbang Desa/kel
sumber : Permendagri No. 54 tahun 2010
1.4.
Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD Tahun 2013 Maksud dari penyusunan Perubahan RKPD tahun 2013 adalah sebagai
pedoman dalam penyusunan Rancangan KUA dan PPA Sementara APBD-P yang akan disampaikan kepada Badan Anggaran DPRD untuk dibahas, disepakati dan dituangkan dalam Nota Kesepakatan KUA dan PPA antara Walikota dan Pimpinan DPRD. Selanjutnya RKPD ini akan dijabarkan dalam RKA SKPD sebagai lampiran Raperda APBD untuk dibahas, disepakati dan disetujui DPRD. Perubahan RKPD Tahun 2013 bertujuan untuk menindaklanjuti hasil evaluasi pelaksanaan dalam tahun berjalan menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan, meliputi: 1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab I-8
Bab I. Pendahuluan
2. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan; dan/atau 3. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. 4. Pergeseran
pagu
penambahan
kegiatan
kegiatan
antar
SKPD,
baru/kegiatan
penghapusan
alternatif,
kegiatan,
penambahan
atau
pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan. 5. Perubahan RKPD Tahun 2013 sebagaimana tersebut pada angka 1, angka 2, angka 3, dan angka 4, ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. 6. Perubahan Renja SKPD Tahun 2013 sebagaimana tersebut pada angka 1, angka 2, angka 3, dan angka 4, disahkan dengan Peraturan Kepala Daerah. 7. Dalam hal keadaan darurat sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan, pemerintah daerah dapat melaksanakan kegiatan terlebih
dahulu
untuk
mengatasi
keadaan
darurat
dimaksud
dan
selanjutnya ditampung dalam Perubahan RKPD Tahun 2013. 8. Memperhatikan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mengamanatkan bahwa penyusunan
RAPBD
berpedoman
kepada
RKPD
dalam
rangka
mewujudkan tercapainya tujuan bernegara, Pasal 25 ayat (2) UndangUndang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa RKPD menjadi pedoman penyusunan
RAPBD,
maka
untuk
menjaga
konsistensi
antara
perencanaan dan penganggaran, Perubahan RKPD Tahun 2014 yang ditetapkan
dengan
Peraturan
Kepala
Daerah
menjadi
landasan
penyusunan Perubahan KUA dan Perubahan PPAS untuk menyusun Perubahan APBD Tahun 2013.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab I-9
Bab I. Pendahuluan
Penyusunan Perubahan RKPD tahun 2013 ini juga bertujuan untuk mewujudkan program pembangunan Pemerintah Kota Dumai yang terintegrasi dan berkelanjutan sesuai dengan visi, misi dan amanat RPJMD. Selanjutnya untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan: 1. Memberikan jaminan kepastian kebijakan sebagai komitmen Pemerintah dalam penyelenggaran urusan Pemerintahan melalui penjabaran rencana strategis ke dalam rencana operasional dan memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan pembangunan daerah; 2. Memberikan gambaran mengenai proyeksi Rencana Kerangka Ekonomi Daerah tahun 2013 sebagai patokan dalam penyusunan rencana pendapatan yang akan digunakan untuk mendanai belanja dan pembiayaan pembangunan daerah; 3. Mengarahkan
kepada
seluruh
pemangku
pembangunan
daerah
dalam
merumuskan,
kepentingan menyusun
(stakeholders) perencanaan
pembangunan dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah tahun 2013; 4. Menyatukan tujuan kegiatan semua SKPD melalui penetapan target Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam rangka pencapaian visi dan misi Pemerintah Kota Dumai, sehingga RKPD ini bisa menjadi instrumen bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
(LPPD)
dan
Laporan
Kinerja
Pemerintah Daerah (LKPD); 5. Menetapkan program prioritas untuk masing-masing urusan pemerintahan dalam rangka pencapaian target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab I-10
Bab I. Pendahuluan
1.5.
Sistimatika Penulisan RKPD Sistematika Penyusunan RKPD Kota Dumai Tahun 2013, disusun dengan
sistematika sebagai berikut :
Bab
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Landasan Hukum
1.3
Hubungan Antar Dokumen
1.4
Maksud dan Tujuan Penyusunan Perubahan RKPD 2013
1.5
Sistematika Penulisan Perubahan RKPD
Bab ini menguraikan tentang : (1) Latar belakang penyusunan, (2) Landasan Hukum Penyusunan, (3) Hubungan antar dokumen, (4) Maksud dan tujuan penyusunan Perubahan RKPD 2013, (5) Sistimatika Penyusunan RKPD. Bab
II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2012 DAN TAHUN 2013 2.1
Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.2
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
2.3
Permasalahan Pembangunan Daerah dan Isu Strategis Tahun 2013
Bab ini menguraikan Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2013 Sampai Dengan Triwulan II, memuat kompilasi hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun n-1 (Tahun 2012) sampai dengan Triwulan II tahun berjalan (Tahun 2013). Bab
III. RENCANA PROGRAM DAN PRIORITAS DAERAH DALAM PERUBAHAN RKPD TAHUN 2013 3.1
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1
Kondisi Ekonomi Kota Tahun 2012 dan Perkiraan Tahun 2014
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab I-11
Bab I. Pendahuluan
3.1.2
Tantangan dan Prospek Perekonomian Kota Dumai Tahun 2012 dan Tahun 2013
3.2
Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.1
Proyeksi
Keuangan
Daerah
dan
Kerangka
Pendanaan 3.2.2
Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah 3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah 3.2.2.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
3.3
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tahun 2013
3.4
Prioritas Pembangunan Tahun 2013
Bab ini menguraikan Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Dalam Perubahan
RKPD,
memuat
kegiatan
lanjutan
tahun
sebelumnya,
pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja, pagu indikatif, lokasi, kelompok sasaran yang mengalami perubahan dan yang tidak mengalami perubahan pada Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Dumai Tahun 2013 meliputi
kebijakan pendapatan, kebijakan
belanja, dan kebijakan pembiayaan. Bab IV.
PENUTUP
Bab ini merupakan kaidah-kaidah pelaksanaan dari Perubahan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Dumai Tahun 2013.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab I-12
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2012 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1
Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi Luas dan Batas Wilayah Administrasi Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau dengan luas wilayah 1.727,38 km2. Kota Dumai memiliki 7 (Tujuh) kecamatan dan 33 (Tiga Puluh Tiga) kelurahan. Batas wilayah administratif Kota Dumai adalah sebagai berikut : ■ Utara
: Selat Rupat, Kabupaten Bengkalis
■ Timur
: Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis
■ Selatan
: Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis
■ Barat
: Kecamatan Bangko dan Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir
Letak dan Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan kabupaten/kota di Provinsi Riau yang terletak di pesisir Pulau Sumatera yang berhadapan dengan Selat Malaka yang merupakan jalur transportasi perdagangan yang strategis. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101o23'37" -101o28'13" Bujur Timur dan 1o23'23" - 1o24'23" Lintang Utara dengan luas wilayah 1.727,38 km2. Kota Dumai memiliki 15 sungai besar dan kecil yang tersebar di seluruh wilayah Kota Dumai dengan total panjang keseluruhannyasepanjang 222 km,
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-1
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
yang bermuara ke Selat Rupat dan Selat Malaka sebagai jalur lalu lintas perdagangan. Gambar1. Peta Kota Dumai
Topografi Jika dilihat dari segi topografi, Kota Dumai termasuk ke dalam kategori daerah yang datar dengan kemiringan lereng 0< 3 %, di mana sebelah utara Kota Dumai umumnya merupakan dataran yang landai dan ke selatan semakin bergelombang.Kota Dumai berada pada ketinggian antara 1–50 meter di atas permukaan laut, dan secara morfologis sebagian besar atau sekitar 41.032 Ha (64,90%) merupakan daerah yang datar dengan kemiringan lereng 0-2%, sekitar 15.642 Ha (24,71%) merupakan daerah yang landai sampai berombak memiliki kemiringan lereng 2-15%, dan sekitar 364 Ha (0,58%) merupakan daerah bergelombang dengan kemiringan lereng berkisar antara 15-40% serta sekitar 6.200 Ha (9,81%) merupakan daerah berbukit memiliki kemiringan lereng >40%, yang terletak di bagian Selatan Kota Dumai yaitu Kelurahan Bukit Timah dan Bukit Datuk di Kecamatan Dumai Barat, Kelurahan Bukit Batrem di Kecamatan Dumai Timur, Kelurahan Bukit Nenas, Bukit Kayu Kapur di Kecamatan Bukit
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-2
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Kapur. Perbandingan antara luas dan kondisi kemiringan lereng Kota Dumai dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Diagram Pie Kemiringan Lereng Kota Dumai
0%
10%
Kemiringan Lereng 0-2% 25%
2-15% 15-40% 65%
>40%
Geologi Kota Dumai sebagian terdiri dari dataran rendah di bagian utara dan dataran tinggi di bagian selatan.Formasi geologi Kota Dumai sebagian besar terbentuk dari formasi Alluvium Muda dan Alluvium Tua yang berawa-rawa di wilayah pesisir Kota Dumai.Struktur geologi di Kota Dumai sebagian besar terbentuk dari endapan kuarter yang membentuk lahan bergambut. Pada umumnya struktur tanah di Kota Dumai terdiri dari jenis Podsolid Merah Kuning dari batuan endapan dan jenis alluvial di kawasan yang relatif tinggi (bagian Selatan Kota Dumai), serta tanah jenis organosol (tanah bergambut) dan gley hamus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah di wilayah pesisir Kota Dumai. Karakter negatif lahan gambut ini memiliki bahan organik yang tinggi, volume udara tanah yang besar dan mudah menyerap air sehingga akan mengurangi daya tekan dan daya beban.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-3
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Hidrologi Wiayah Kota Dumai dialiri oleh Sungai Dumai yang membentang dari timur ke barat yang merupakan saluaran drainase utama di Kota Dumai. Kota Dumai juga di aliri sungai-sungai lainnya dengan jumlah sebanyak 15 sungaidengan total panjang keseluruhannyasepanjang 222 km, yang bermuara ke Selat Rupat dan Selat Malaka sebagai jalur lalu lintas perdagangan. Hidrologi air tanah di Kota Dumai sebagian besar bersifat kurang baik untuk air minum. Sebagian lagi, tepatnya di wilayah yang tinggi seperti di Kelurahan Bukit Datuk, Kelurahan Bukit Batrem, Bukit Timah dan Kecamatan Bukit Kapur memiliki permeabilitas dan porositas yang tinggi yang menjadi sumber air tanah dangkal di Kota Dumai. Klimatologi Kota Dumai sangat dipengaruhi oleh sifat iklim laut. Musim hujan jatuh pada bulan September hingga bulan Februari dan periode kemarau dimulai pada bulan Maret hingga bulan Agustus dengan iklim tropis basah yang dipengaruhi oleh sifat iklim laut dengan curah hujan berkisar antara 1.500 mm sampai dengan 2.600 mm selama 75 sampai dengan 130 hari hujan per tahun.Tercatat pada tahun 2011, curah hujan di Kota Dumai sebanyak 2.249 mm dengan hari hujan sebanyak 164 hari. Kondisi ini didukung pula oleh suhu rata-rata 26OC-32OC dengan kelembaban antara 82-84 %.Tercatat pada tahun 2011, suhu rata-rata Kota Dumai adalah 28,7oC dengan kelembaban udara rata-rata pada tahun 2011 adalah 78%. Laju percepatan angin berkisar antara 6-7 Knot, menjadikan Dumai sebagai kawasan yang paling bersahabat dengan iklim dan cuaca. Dalam lima tahun terakhir, keadaan ini terganggu dengan bencana asap yang cukup merugikan daerah.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-4
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Demografi Penduduk Kota Dumai berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai per tanggal 31 Desember 2012 berjumlah sebanyak 277.944 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 144.330 jiwa dan perempuan sebanyak 133.614 jiwa yang tergabung didalam 77.386 Kepala Keluarga dengan laju pertumbuhan sebesar 8.96 persen, yang tersebar pada 7 (Tujuh) kecamatan. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat dikecamatan Dumai Timur yaitu 1.664.22 jiwa
per-km²
dan
terendah
di
kecamatan
Medang
Kampai
dengan
kepadatan28.51.jiwa per-km². Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk di Kota Dumai per tanggal 31 Desember 2012 sebagaimana tergambar pada tabel dibawah ini : Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kota Dumai Tahun 2012
NO
JUMLAH PENDUDUK (jiwa)
KECAMATAN
JUMLAH KK
LK
PR
JML
3
4
5
6
1
2
1.
Dumai Barat
19.490
18.334
37.824
10.486
2.
Dumai Timur
31.486
29.132
60.618
16.665
3.
Bukit Kapur
21.994
19.907
41.851
11.919
4.
Sei Sembilan
16.529
14.874
31.403
8.612
5.
Medang Kampai
5.701
5.208
10.909
3.036
6.
Dumai Kota
24.406
23.078
47.484
13.457
7.
Dumai Selatan
24.774
23.081
47.855
13.211
Jumlah
144.330
133.614
277.944
77.386
Sumber : Disdukcapil Kota Dumai
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-5
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Aspek
kesejahteraan
masyarakat
terdiri
dari
kesejahteraan
dan
pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olahraga. Untuk menganalisis gambaran umum kondisi daerah pada aspek kesejahteraan masyarakat dalam menyusun RKPD Kota Dumai tahun 2014, terlebih dahulu disusun tabel capaian indikator setiap variabel yang akan dianalisis menurut kecamatan di wilayah kabupaten/kota. Indikator variabel aspek kesejahteraan masyarakat dimaksud terdiri dari: 2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi A.
Pertumbuhan PDRB
a. Perkembangan PDRB Dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah maka data PDRB tetap merupakan informasi yang sangat berguna dan mendasar, walaupun belum bisa menggambarkan aspek pembangunan secara keseluruhan.Secara makro perkembangan PDRB Kota Dumai tanpa Migas selama kurun waktu 2007-2011 baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan memperlihatkan perkembangan yang cukup baik. Pertumbuhan PDRB Kota Dumai tanpa migas secara riil(atas dasar harga konstan) dari tahun 2007 sampai tahun 2011 didominasi oleh sektor-sektor sekunder yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran menjadi sektor dengan jumlah nilai terbesar yaitu sebesar Rp 461.473,84 juta pada tahun 2007 yang meningkat menjadi sebesar Rp 665.056,56 juta pada tahun 2011 dan memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDRB Kota Dumai yaitu sebesar 28,30% pada tahun 2007 yang meningkat menjadi 29,43% pada tahun 2011, kemudian di ikuti sektor pengangkutan dan komunikasi lalu sektor kontruksi yang memberikan kontribusi besar dari tahun 2007 hingga tahun 2011. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Dumai tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 atas dasar harga konstan dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut:
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-6
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Tabel 2.2 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011 Atas Dasar Harga Konstan 2007 NO
(Rp 000.000)
1
2 3 4 5 6 7 8 9
2008
2009
2010
2011
Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik,Gas & Air bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, sewa, & Jasa Perusahaan Jasa-jasa PDRB
%
(Rp 000.000)
%
(Rp 000.000)
%
(Rp 000.000)
%
(Rp 000.000)
%
130,644.34
8.01
135,952.66
7.67
141,352.59
7.36
146,403.98
7.02
150,542.58
6.66
9,261.75
0.57
10,167.85
0.57
11,142.95
0.58
12,132.90
0.58
14,776.40
0.65
82,363.37
5.05
89,532.17
5.05
96,882.76
5.04
104,995.58
5.03
112,882.78
4.99
12,133.71
0.74
12,622.91
0.71
12,891.48
0.67
13,365.77
0.64
14,282.81
0.63
283,099.67 17.36
307,820.14
17.37
334,354.24
17.40
362,499.67 17.37
390,289.15
17.27
461,473.84 28.30
508,306.87
28.69
556,766.48
28.98
610,088.17 29.24
665,056.56
29.43
350,046.31 21.47
379,885.31
21.44
411,601.98
21.43
447,914.74 21.47
488,746.73
21.63
2.22
38,183.59
2.15
40,499.45
2.11
2.11
47,783.79
2.11
265,506.00 16.28
289,434.77
16.33
315,624.84
16.43
345,221.14 16.54
375,607.65
16.62
36,138.39
1,630,667.38
100
1,771,906.27
100
1,921,116.77
100
43,953.97
2,086,575.92
100
2,259,968.45
Sumber : BPS Kota Dumai dan Hasil Olahan Bidang Stapel Bappeda Dumai
Demikian juga halnya pertumbuhan PDRB Kota Dumai tanpa migas atas dasar harga berlaku dari tahun 2007 sampai tahun 2011 juga didominasi oleh sektor-sektor sekunder yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran menjadi sektor dengan jumlah nilai terbesar yaitu sebesar Rp 799.312,54 juta pada tahun 2007 yang meningkat menjadi sebesar Rp 2.157.948,76 juta pada tahun 2011 dan memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDRB Kota Dumai yaitu sebesar 24,14% pada tahun 2007 yang meningkat menjadi 26,40% pada tahun 2011, kemudian di ikuti sektor pengangkutan dan komunikasi lalu sektor kontruksi yang memberikan kontribusi besar dari tahun 2007 hingga tahun 2011. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Dumai tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 atas dasar harga berlaku dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-7
100
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Tabel 2.3 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011 Atas Dasar Harga Berlaku 2007 NO
2008
(Rp 000.000)
1
2 3 4 5 6 7 8 9
2009
2010
2011
Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik,Gas & Air bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, sewa, & Jasa Perusahaan Jasa-jasa PDRB
%
(Rp 000.000)
%
(Rp 000.000)
%
(Rp 000.000)
%
(Rp 000.000)
252,888.55
7.64
295,636.19
6.69
334,551.31
6.34
390,833.80
5.98
434,367.42
5.31
16,944.65
0.51
20,270.63
0.46
24,206.75
0.46
28,720.97
0.44
37,441.40
0.46
730,022.47
22.05
1,287,585.29 24.41
1,714,302.67
26.21
2,419,127.26
29.60
27,465.95
0.83
0.73
46,199.38
0.71
53,724.85
0.66
520,187.25
15.71
825,974.14 18.69
875,532.59 16.60
952,523.73
14.56
1,107,799.15
13.55
799,312.54
24.14
1,025,881.86 23.22
1,340,519.58 25.41
1,749,009.62
26.74
2,157,948.76
26.40
487,909.33
14.73
671,136.87 15.19
681,365.19 12.92
808,979.57
12.37
950,482.59
11.63
105,261.12
3.18
128,346.55
156,486.47
2.97
209,109.24
3.20
261,204.30
3.20
371,509.00
11.22
536,425.58 10.17
640,189.16
9.79
751,177.08
9.19
3,311,500.86
100
972,700.18 22.01 32,492.44
0.74
2.90
446,384.23 10.10 4,418,823.09
100
38,437.36
5,275,110.12
100
6,539,868.14
100
8,173,272.81
Sumber : BPS Kota Dumai dan Hasil Olahan Bidang Stapel Bappeda Dumai
b. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas Untuk melihat laju pertumbuhan ekonomi baik secara agregat maupun menurut lapangan usaha dapat diperoleh dari PDRB atas dasar harga konstan, bukan atas dasar harga berlaku.Karena PDRB atas dasar harga berlaku tidak memberikan gambaran perubahan produksi secara nyata karena pengaruh dari harga barang dan jasa pada Tahun tersebut. Sehingga gambaran perubahan atau pertumbuhan yang riil (nyata) akan dapat dilihat dari perubahan PDRB atas dasar harga konstan. Secara riil laju pertumbuhan ekonomi yang diukur dari besaran PDRB atas dasar harga konstan sangat bervariasi.Hal ini disebabkan oleh dampak krisis ekonomi
%
moneter
berkepanjangan
yang
melanda
perekonomian
nasional
sejakpertengahan Tahun 1997.Baik secara langsung maupun tidak peristiwa tersebut ikut mempengaruhi keadaan perekonomian di daerah.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-8
100
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Tabel 2.4. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Dumai Tanpa Migas, 2007-2011(%) No
Sektor
2007*)
2008*)
2009*)
2010**)
2011***)
1
Pertanian
4,20
4,06
3,37
3,57
2,83
2
Pertambangan& Penggalian
9,67
9,78
9,59
8,88
21,79
3
Industri Pengolahan
8,95
8,70
8,21
8,37
7,51
4
Listrik, Air Bersih
3,81
4,03
2,13
3,68
6,86
5
Bangunan
8,72
8,73
8,62
8,42
7,67
6
Perdagangan
10,28
10,15
9,53
9,58
9,01
7
Angkutan
8,60
8,52
8,35
8,82
9,12
8
Keuangan
9,31
5,66
6,30
8,29
8,71
9
Jasa-jasa
9,54
9,63
9,08
9,35
8,80
8,87
8,66
8,43
8,60
8,31
TOTAL
Sumber : BPS Kota Dumai, 2011 Keterangan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara
Secara umum berdasarkan data berkala dari Tahun 2007 - 2011 kondisi perekonomian Kota Dumai ternyata masih sedang terproses dan bergerak pada kondisi yang diharapkan. Laju pertumbuhan ekonomi secara agregat dalam kurun waktu tersebut relatif stabil yang mana pertumbuhan berkisar diantara 8,87 persen pada Tahun 2007 hingga 8,31 persen selama Tahun 2011. Perekonomian dumai Kota Dumai dalamkurun waktu 2007-2011 dilihat dari besaranPDRB atas dasar harga konstan menghasilkantingkat pertumbuhan yang senantiasa stabil beradaberada di atas 8 persen. Berbagai fenomena telahterjadi dalam kurun waktu tersebut sepertikenaikan harga minyak dunia dan anjloknya harga jual tandan buah segar sawit, namunperekonomian Kota Dumai tidak terlaluterpengaruh dengan fenomena tersebut.Meskipun mampu bertahan namunriwayat
dari
perjalanan
fenomena
tersebutterhadap
perekonomian
tergambar pada perkembangan tingkat pertumbuhan ekonomi, Pada tabel 2.4.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-9
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
memperlihatkan
bahwa
mulaidari
tahun
2008
hingga
tahun
2011
tingkatpertumbuhan ekonomi Kota Dumai senantiasa beradadi bawah tingkat pertumbuhan tahun 2007.Pada Tahun 2007 laju pertumbuhan ekonomi sebesar 8,87 persen, dan pada Tahun 2008 melambat menjadi 8,66 persen, Tahun 2009 pertumbuhannya melambat sebesar 8,43 persen, pada Tahun 2010 naik menjadi 8,60 persen dan pada Tahun 2011 melambat menjadi 8,31 persen. c. Laju Pertumbuhan Ekonomi Dengan Migas Dengan adanya Kilang Putri Tujuhyang berfungsi mengolah minyak mentahmemberikan andil dalam pembentukanPDRB Kota Dumai dengan Migas. PadaTabel
2.5,
terlihat
pertumbuhanekonomi
Dumai
di
tahun
2010
tumbuhsebesar 4,10 persen dan tahun 2011tercatat tumbuh sebesar 5,00 persen. Tabel 2.5. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Dumai Dengan Migas, 2007-2011(%) No
Sektor
2007*)
2008*)
2009*)
2010**)
2011***)
1
Pertanian
4,20
4,06
3,97
3,57
2,83
2
Pertambangan & Penggalian
9,67
9,78
9,59
8,88
21,79
3
Industri Pengolahan
5,15
2,11
-2,61
-0,61
1,17
4
Listrik, Air Bersih
3,81
4,03
2,13
3,68
6,86
5
Bangunan
8,72
8,73
8,62
8,42
7,67
6
Perdagangan
10,28
10,15
9,53
9,58
9,01
7
Angkutan
8,60
8,52
8,35
8,82
9,12
8
Keuangan
9,31
5,66
6,30
8,29
8,71
9
Jasa-jasa
9,54
9,01
9,08
9,35
8,80
6,86
5,18
2,74
4,10
5,00
TOTAL
Sumber : BPS Kota Dumai, 2011 Keterangan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-10
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Menghubungan dengan pembahasansebelumnya, secara umum laju pertumbuhanekonomi Kota Dumai dengan migas senantiasa padaposisi lebih kecil bila dibandingkandibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi KotaDumai tanpa migas. Beberapa tahun terakhir laju pertumbuhanekonomi Kota Dumai dengan migas menunjukan tren positif dengan selalu naik disetiap tahunnya, namun perkembangan laju pertumbuhan ekonomi dengan migas seperti yang terlihat pada tabel 2.5. memperlihatkan bahwa mulaidari tahun 2008 hingga tahun 2011 tingkatpertumbuhan ekonomi Kota Dumai senantiasa beradadi bawah tingkat pertumbuhan tahun 2007. Pada Tahun 2007 laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,86 persen, dan pada Tahun 2008 pertumbuhannya melambat menjadi 5,18 persen, Tahun 2009 pertumbuhannya melambat menjadi 2,47 persen, pada Tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi mulai naik kembali menjadi 4,10 persen dan pada Tahun 2011 laju pertumbuhan ekonomi kembali menunjukan tren positif dengan naik menjadi 8,31 persen. d. PDRB dan pendapatan Per Kapita Sebagai
salah
satu
indikasiperkembangan
kemakmuran
disuatu
daerahdalam kurun waktu tertentu maka besaranPDRB dan Pendapatan Per Kapita menjadiperlu untuk diperhatikan. Pada Tabel 2.6. terlihat bahwa PDRB maupun
Pendapatan
PerKapita
atas
dasar
harga
berlaku
menunjukkankecenderungan yang meningkat selama periode2007-2011. Pada tahun 2007, PDRB dengan migas atas dasar harga berlaku Per Kapita Dumai mencapai 26,41 juta rupiah senantiasa meningkat hingga mencapai 61,34 juta rupiah di tahun 2011. Sementara secara riil, PDRB dengan migas Per Kapita Dumai di tahun 2007 tercatat sebesar 14,35 juta rupiah dan setiap tahun meningkat hingga pada tahun 2011 tercatat menjadi sebesar 14,84 juta rupiah. Ini menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga (inflasi) masih
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-11
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
terkendali sehingga daya beli PDRB Per Kapita Dumai dengan migas secara riil terus meningkat. Tabel 2.6. PDRB dan Pendapatan Per Kapita Kota Dumai Dengan Migas, 2007-2011(Juta Rupiah)
Rincian
Berlaku
Konstan
(2)
(3)
2007
26,41
14,35
2008
37,82
14,59
2009*)
44,34
14,50
2010**)
53,76
14,64
2011***)
61,34
14,84
2007
24,16
13,12
2008
34,46
13,11
2009*)
41,46
12,70
2010**)
49,82
12,65
2011***)
57,54
12,92
(1) I. PDRB Per Kapita
II. Pendapatan Per Kapita
Sumber : BPS Kota Dumai, 2011 Keterangan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara
Sementara secara riil (atas dasar harga konstan), khususnya setelah terkena
dampak
krisis
ekonomi
di
tahun
1999
menunjukkan
arah
sebaliknya.Pada tahun 2007, Pendapatan Per Kapita dengan migas atas dasar harga konstanKota Dumai mencapai 13,12 juta rupiah, dan terjadi penurunan nilai yaitu menjadi 12,92 juta rupiah di tahun 2011. Sementara atas dasar harga berlaku, Pendapatan Per Kapita dengan migas Kota Dumai di tahun 2007 mencapai sebesar 24,16 juta rupiah dan terus terjadi peningkatan hingga menjadi 57,54 juta rupiah di tahun 2011.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-12
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap indikator-indikator: angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan hidup, persentase penduduk yang memiliki lahan, rasio penduduk yang bekerja. Berikut ini disajikan beberapa hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada fokus kesejahteraan sosial sebagai berikut: a.
Angka melek huruf Hasil analisis angka melek huruf, disajikan dalam tabel 2.7.dan tabel 2.8.,
sebagai berikut: Tabel 2.7. Perkembangan Angka Melek Huruf Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011 2009
2010
2011*
Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis
174.234
187.505
199.039
2
Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas
174.324
187.505
199.039
3
Angka melek huruf
100%
100%
100%
NO 1
Uraian
Sumber : BPS Kota Dumai, 2011 Keterangan : *) Angka Sementara
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-13
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Tabel 2.8. Angka Melek Huruf Kota Dumai Tahun 2011 Menurut Kecamatan
NO
Kecamatan
Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis
Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas
Angka melek huruf
1
Dumai Timur
43.534
43.534
100%
2
Dumai Barat
27.622
27.622
100%
3
Dumai Kota
35.734
35.734
100%
4
Dumai Selatan
35.644
35.644
100%
5
Bukit Kapur
27.988
27.988
100%
6
Sungai Sembilan
21.095
21.095
100%
7
Medang Kampai
7.422
7.422
100%
Jumlah
199.039
199.039
100%
Sumber : BPS Kota Dumai, 2011
Dari data angka melek huruf Kota Dumai di atas menunjukkan gambaran pendidikan yang cukup baik pada Kota Dumai baik pada tahun 2009, tahun 2010 maupun tahun 2011 yang mana angka melek huruf di Kota Dumai pada ke tiga tahun tersebut sudah menunjukkan angka 100 persen. Namun hal ini tidak boleh membuat Pemerintah Kota Dumai terlena, karena apabila hal ini tidak terjaga dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan pencapaian yang telah berhasil diraih ini akan mengalami penurunan seiring dengan penurunan perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Kota Dumai terhadap bidang pendidikan. b. Angka rata-rata lama sekolah Hasil analisis angka rata-rata lama sekolah, disajikan dalam tabel 2.9., sebagai berikut:
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-14
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Tabel 2.9. Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2007 s.d 2011 Kota Dumai No 1.
Kota Dumai
Satuan
2009
2010
2011*
Tahun
9,72
9,72
9,73
Sumber : BPS Kota Dumai, 2011 Keterangan : *) Angka Sementara
Pemberlakuan kebijakan pembebasan biaya sekolah oleh pemerintah Kota Dumai maupun pemerintah pusat melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kota Dumai telah menunjukkan hasil. Dari angka rata-rata lama sekolah di Kota Dumai pada tahun 2009 hingga tahun 2011 menunjukkan angka diatas 9 tahun, yaitu 9,72 tahun pada tahun 2009 dan tahun 2010 yang kemudian meningkat menjadi 9,73 tahun pada tahun 2010. Berdasarkan data tersebut, angka rata-rata lama sekolah di Kota Dumai mulai dari tahun 2009 hingga tahun 2011 yang diatas 9 tahun menunjukkan bahwa di Kota Dumai program wajib belajar 9 tahun yang telah dicanangkan telah berhasil diwujudkan. Pemerintah Kota Dumai sadar bahwa untuk mendapatkan pendidikan yang memadai harus di tunjang dengan kemampuan masyarakat yang memadai pula. Rendahnya pendapatan keluarga selalu menjadi kendala untuk tidak menyekolahkan anaknya. Banyak anak yang diumur mereka mestinya masih berada di bangku pendidikan sekolah, namun sudah harus bekerja untuk membantu menambah penghasilan keluarga. Untuk itu Pemerintah Kota Dumai akan terus melakukan usaha melalui kebijakan-kebijakan yang ambil untuk terus memberikan pelayanan pendidikan yang memihak kepada keluarga yang kurang mampu dengan tujuan meningkatkan angka rata-rata lama sekolah di Kota Dumai menuju angka 12 tahun ke atas agar bisa mewujudkan program wajib belajar 12 tahun di Kota Dumai.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-15
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
2.1.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga Analisis kinerja atas seni budaya dan olahraga di Kota Dumai dilakukan terhadap indikator-indikator antara lain: jumlah grup kesenian, jumlah klub olahraga, dan jumlah gedung olahraga.Hasil analisis capaian indikator seni budaya dan olahragadapat dilihat dalam tabel 2.10.dan tabel 2.11. tabel berikut: Tabel 2.10. Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Kota Dumai Tahun 2009 s.d 2011 NO
Capaian Pembangunan
2009
2010
2011
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk Jumlah gedung kesenian per 2 10.000 penduduk Jumlah klub olahraga per 10.000 3 penduduk Jumlah gedung olahraga per 4 10.000 penduduk Keterangan N/A: Data tidak tersedia 1
Tabel 2.11. Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Dumai NO
Kecamatan
Jumlah grup kesenian
Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk
Jumlah gedung olahraga per 10.000 penduduk
1
Dumai Timur
3
N/A
N/A
2
Dumai Barat
19
N/A
N/A
3
Dumai Kota
N/A
N/A
N/A
4
Dumai Selatan
N/A
N/A
N/A
5
Bukit Kapur
3
N/A
N/A
6
Sungai Sembilan
2
N/A
N/A
7
Medang Kampai
10
N/A
N/A
Jumlah
37
N/A
N/A
Keterangan N/A: Data tidak tersedia
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-16
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Tidak tersedianya data kesenian dan olahraga di dalam tabel diatas bukan berarti tidak terdapatnya kinerja seni budaya dan olahraga di Kota Dumai. Urusan seni budaya dan olah raga berada dibawah tanggung jawab Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olah Raga, tepatnya dibawah Bidang Kebudayaan dan Bidang Pemuda dan Olah Raga pada SKPD tersebut. Bentuk pembinaan tehadap seni budaya yang terdapat di Kota Dumai salah satunya terlihat dengan terus di gelarnya festival seni dan budaya untuk kebudayaan lokal yang terdapat di Kota Dumai secara rutin setiap tahunnya dengan agenda terbesar adalah festival seni dan budaya yang disebut Andam Budaya Kota Dumai yang digelar bersamaan dengan perayaan hari jadi Kota Dumai tepatnya pada Bulan April setiap tahunnya, yang mana festival ini sendiri tidak hanya melibatkan sanggar-sanggar budaya yang ada di Kota Dumai saja, melainkan juga melibatkan sanggar-sanggar budaya dari daerah-daerah tetangga seperti Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru dan beberapa daerah lain. Sesekali waktu bahkan pemerintah Kota Dumai juga melibatkan sanggar budaya dari negara tetangga yaitu Malaysia yang berjiran dengan Kota Dumai. Sedangkan bentuk pembinaan terhadap olah raga di Kota Dumai terlihat dengan rutin di adakannya pertandingan olah raga berbagai cabang olah raga dengan memperebutkan piala Walikota/Wakil Walikota Dumai mulai dari Sepak bola, Bola Volley bahkan Olah raga Motor Cross juga menjadi agenda rutin yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Dumai dengan bekerjasama dengan berbagai pihak lainnya. Keseriusan terhadap pembinaan olah raga di Kota Dumai juga
ditunjukkan
dengan
terus
berpartisipasinya
Kota
Dumai
dengan
mengirimkan atlet-atletnya ke ajang-ajang olah raga yang dilaksanakan di Provinsi Riau seperti Porda secara rutin. Bahkan pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII yang dilaksanakan di Provinsi Riau pada tahun 2012, Kota Dumai juga mengambil andil dengan melibatkan diri untuk menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan beberapa cabang olah raga yang di
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-17
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
pertandingkan pada PON XVIII Riau seperti cabang renang yang dilaksanakan di Komplek Pertamina Bukit Datuk, cabang Selam yang dilaksanakan di pelabuhan TPI Purnama, cabang Gantole yang dilaksanakan di Lapangan Udara Pinang Kampai serta cabang Tenis Meja yang dilaksanakan di Komplek Chevron Bukin Jin. 2.1.3 Aspek Pelayanan Umum Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan perundangundangan. Penyusunan rancangan awal RKPD kabupaten/kota disusun kedalam tabel capaian indikator setiap variabel yang dianalisis menurut kecamatan di Kota Dumai. Indikator variabel aspek pelayanan umum terdiri dari antara lain sebagai berikut: 2.1.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib Analisis kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap indikatorindikator kinerja penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan daerah, yaitu bidang urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, ketenagakerjaan, koperasi
dan
usaha
kecil
menengah,
penanaman
modal,
kebudayaan,
kepemudaan dan olah raga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian, ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat dan desa, statistik, kearsipan, komunikasi dan informatika dan perpustakaan.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-18
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Berikut ini disajikan hasil analisis dari beberapa indikator kinerja Pemerintah Kota Dumai, pada fokus layanan urusan wajib pemerintahan daerah sebagai berikut: a. Angka partisipasi sekolah Hasil analisis perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) lingkup Kota Dumai, dapat dilihat pada tabel 2.12.dan tabel 2.13., sebagai berikut: Tabel 2.12. Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kota Dumai Tahun 2010 s.d 2011 NO 1
Jenjang Pendidikan
2010
2011*
SD/MI
1.1.
Jumlah murid usia 7-12 thn
31.014
34.040
1.2.
Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun
32.153
34.783
1.3.
APS SD/MI
96,46
97,86
2
SMP/MTs
2.1.
Jumlah murid usia 13-15 thn
10.428
13.797
2.2.
Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
10.430
15.934
2.3.
APS SMP/MTs
99,98
86,59
Sumber : Disdik Kota Dumai, 2011 Keterangan : *) Angka Sementara
Perkembangan angka partisipasi di Kota Dumai pada tahun 2010 hingga tahun 2011 pada jenjang pendidikan tingkat SD/MI menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kota Dumai pada tahun 2010 tercatat berada pada angka 96,46 sedangkan pada tahun 2011 meningkat menjadi 97,86 yang artinya APS di Kota Dumai pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 1,41 dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk jenjang pendidikan SMP/MTs, terdapat penurunan APS pada tahun 2011 dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,12. Hal ini terjadi karena
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-19
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Dumai dari tahun 2010 ke tahun 2011 tidak seimbang dengan petumbuhan ruang kelas yang tersedia untuk menampung jumlah penduduk usia sekolah untuk jenjang pendidikan SMP/MTs di Kota Dumai pada tahun 2011. Tabel 2.13. Angka Partisipasi Sekolah (APS)Tahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Dumai SD/MI NO
Kecamatan
SMP/MTs
jumlah murid usia 7-12 thn
jumlah penduduk usia 7-12 th
APS
jumlah murid usia 13-15 thn
jumlah penduduk usia 13-15 th
APS
1
Dumai Timur
7.432
7.502
99,07
3.000
3.477
86,28
2
Dumai Barat
4.557
4.628
98,47
2.016
2.162
93,25
3
Dumai Kota
5.590
5.667
98,64
2.405
2.569
93,62
4
Dumai Selatan
5.426
5.529
98,14
2.453
2.671
91,84
5
Bukit Kapur
5.551
5.750
96,54
1.894
2.531
74,83
6
Sungai Sembilan
3.978
4.351
91,43
1.330
1.928
68,98
7
Medang Kampai
1.307
1.555
84,05
699
596
117,28
34.040
34.783
97,86
13.797
15.934
86,59
Jumlah
Sumber : Disdik Kota Dumai, 2011
Angka Partispasi Sekolah (APS) tahun 2011 yang dilihat menurut kecamatan yang ada di Kota Dumai, telihat bahwa APS yang memiliki nilai-nilai tertinggi masih di dominasi oleh kecamatan-kecamatan yang berada di wilayah perkotaan yaitu Kecamatan Dumai Timur, Kecamatan Dumai Kota, Kecamatan Dumai Barat dan Kecamatan Dumai Selatan, dengan besaran Angka Partisipasi Sekolah pada keempat kecamatan tersebut berada diatas angka 98,14. Kecamatan Dumai Timur menjdai kecamatan yang memiliki APS tertinggi pada tahun 2011 di Kota Dumai dengan nilai Angka Partisipasi Sekolah berada di angka 99.07.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-20
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Ketiga kecamatan yang berada pada posisi terluar Kota Dumai pada tahun 2011 memiliki Angka Partisipasi Sekolah di bawah nilai 96,55 dengan Kecamatan Medang Kampai menjadi kecamatan yang memiliki nilai Angka Partisipasi Sekolah terendah dari seluruh kecamatan yang ada di Kota Dumai pada tahun 2011 dengan nilai hanya 84,05. Melihat data tersebut, maka Pemerintah Kota Dumai terus berkomitmen untuk menjadikan urusan pendidikan di Kota Dumai sebagai salah satu prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 agar bisa meningkatkan fasilitas dan akses pelayanan pendidikan terhadap masyarakat Kota Dumai secara keseluruhan. b. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah Hasil analisis rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah se-Kota Dumai, dapat dilihat dalam tabel 2.14. dan tabel 2.15., sebagai berikut: Tabel 2.14. Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Kota Dumai Tahun 2008 s.d 2011 NO 1
Jenjang Pendidikan
2009
2010
2011*
89
93
104
106
27.245
29.756
31.014
34.040
0,33
0,31
0,34
0,31
45
47
52
55
SD/MI
1.1.
Jumlah gedung sekolah
1.2.
Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun
1.3.
Rasio
2
2008
SMP/MTs
2.1.
Jumlah gedung sekolah
2.2.
Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
9.346
11.231
13.649
15.934
2.3.
Rasio
0,48
0,42
0,38
0,35
Sumber : Disdik Kota Dumai, 2011 Keterangan : *) Angka Sementara
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-21
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Hasil analisa rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah se-Kota Dumai pada tahun 2008 hingga tahun 2011, untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) apabila dilihat dari perkembangan grafiknya membentuk pola gelombang yang artinya mengalami kenaikan dan perurunan nilai rasionya. Pada tahun 2008 rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah berada di angka 0,33 yang kemudian turun pada tahun 2009 menjadi 0,31 akan tetapi mengalami kenaikan menjadi 0,34 di tahun 2010, lalu pada tahun 2011 kembali turun ke angka yang sama pada rasio ketersedian sekolah di tahun 2009 yaitu menjadi sebesar 0,31. Sedangkan hasil analisa rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah se-Kota Dumai pada tahun 2008 hingga tahun 2011, untuk jenjang pendidikan
Sekolah
Menegah
Pertama
(SMP/MTs)
apabila
dilihat
dari
perkembangan rasio ketersediaan sekolah grafiknya mengalami penurunan nilai dari tahun ke tahunnya. Pada tahun 2008 rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah berada di angka 0,48 yang kemudian pada tahun 2009 menjadi 0,42 lalu pada tahun 2010 berada pada angka 0,38 serta di tahun 2011 rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah di Kota Dumai menunjukkan angka 0,35. Kenaikan dan perurunan rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah di Kota Dumai untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) serta penurunan
grafik
pada
jenjang
pendidikan
Sekolah
Menegah
Pertama
(SMP/MTs) dari tahun 2008 hingga tahun 2011 disebabkan pertumbuhan jumlah penduduk yang terjadi di Kota Dumai dari tahun 2008 hingga tahun 2011 tidak seimbang dengan petumbuhan jumlah gedung sekolah yang tersedia untuk menampung jumlah penduduk usia sekolah untuk jenjang pendidikan SMP/MTs di Kota Dumai pada tahun 2011. Oleh karena itu, peningkatan akses dan pelayanan pendidikan menjadi salah satu prioritas pembangunan Pemerintah Kota Dumai pada RKPD Kota Dumai tahun 2014 agar dapt terus memberikan pelayan pendidikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Dumai.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-22
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Tabel 2.15. Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Dumai SD/MI
SMP/MTs
NO
Kecamatan
Jumlah gedung sekolah
jumlah penduduk usia 7-12 th
Rasio
Jumlah gedung sekolah
jumlah penduduk usia 13-15 th
Rasio
(1)
(2)
(3)
(4)
(5=3/4)
(6)
(7)
(8=6/7)
1
Dumai Timur
24
7.432
0,32
8
3.477
0,23
2
Dumai Barat
10
4.557
0,22
5
2.162
0,23
3
Dumai Kota
10
5.590
0,18
5
2.569
0,19
4
Dumai Selatan
14
5.426
0,26
8
2.671
0,30
5
Bukit Kapur
17
5.750
0,30
11
2.531
0,43
6
Sungai Sembilan
18
3.978
0,45
4
1.928
0,21
7
Medang Kampai
8
1.307
0,61
3
596
0,50
101
34.040
0,30
44
15.934
0,28
Jumlah
Sumber : Disdik Kota Dumai, 2011
Hasil analisis rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah tahun 2011 menurut kecamatan di Kota Dumai jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) menunjukkan bahwa kecamatan yang berada di wilayah perkotaan memiliki nilai rasio yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan kecamatan yang berada di daerah terluar Kota Dumai yang berarti bahwa ruang sekolah di kecamatan yang berada di wilayah perkotaan menampung lebih banyak murid apabila dibandingkan dengan kecamatan yang berada di daerah yang berbatasan dengan wilayah tetangga. Kecamatan Dumai Kota menjadi Kecamatan yang memiliki rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah dengan angka yang paling kecil, yaitu 0,18 yang berarti bahwa ruang sekolahnya menampung murid paling banyak di Kota Dumai pada tahun 2011 dengan rata-rata satu sekolah menampung sebanyak 559 orang murid, sedangkan Kecamatan Medang Kampai menjadi Kecamatan yang memiliki rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah dengan angka yang paling besar, yaitu 0,61 yang berarti bahwa ruang sekolahnya menampung murid paling sedikit di Kota Dumai pada tahun
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-23
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
2011 dengan rata-rata satu sekolah menampung hanya sebanyak 163 orang murid, yang dikuti Kecamatan Sungai Sembilan dengan angka rasio sebesar 0,45 dengan rata-rata satu sekolah di Kecamatan Sungai Sembilan menampung sebanyak 221 orang murid. Sedangkan hasil analisis rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah tahun 2011 menurut kecamatan di Kota Dumai pada jenjang pendidikan Sekolah Menegah Pertama (SMP/MTs) menunjukkan kecenderungan yang serupa dengan analisis rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), yang mana kecamatan yang berada di wilayah perkotaan memiliki nilai rasio yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan kecamatan yang berada di daerah terluar Kota Dumai yang berarti bahwa ruang sekolah di kecamatan yang berada di wilayah perkotaan menampung lebih banyak murid apabila dibandingkan dengan kecamatan yang berada di daerah yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Rokan Hilir. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menegah Pertama (SMP/MTs), Kecamatan Dumai Kota juga menjadi Kecamatan yang memiliki rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah dengan angka yang paling kecil, yaitu 0,19 yang berarti bahwa ruang sekolahnya menampung murid paling banyak di Kota Dumai pada tahun 2011 dengan rata-rata satu sekolah menampung sebanyak 514 orang murid, sedangkan Kecamatan Medang Kampai juga menjadi Kecamatan yang memiliki rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah dengan angka yang paling besar, yaitu 0,50 yang berarti bahwa ruang sekolahnya menampung murid paling sedikit dengan rata-rata satu sekolah menampung hanya sebanyak 163 orang murid. c. Rasio guru/murid Hasil analisis rasio jumlah guru/murid se-Kota Dumai, dapat dilihat dalam tabel 2.16.dan tabel 2.17., sebagai berikut:
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-24
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Tabel 2.16. Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Kota Dumai Tahun 2008 s.d 2011 NO 1
Jenjang Pendidikan
2008
2009
2010
2011*
SD/MI
1.1.
Jumlah Guru
2.169
2.245
2.483
2.522
1.2.
Jumlah Murid
31.393
32.363
33.624
34.440
1.3.
Rasio
14,47
14,42
13,54
13,66
2
SMP/MTs
2.1.
Jumlah Guru
1.024
1.059
1.158
1.205
2.2.
Jumlah Murid
11.582
12.150
12.167
12.257
2.3.
Rasio
11,31
11,47
10,51
10,17
Sumber : Disdik Kota Dumai, 2011 Keterangan : *) Angka Sementara
Hasil analisa rasio jumlah guru dan murid se-Kota Dumai pada tahun 2008 hingga tahun 2011, untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) apabila dilihat dari perkembangan grafiknya menunjukkan terjadinya perurunan nilai rasionya. Pada tahun 2008 rasio Jumlah Guru dan Murid berada di angka 14,47 yang kemudian pada tahun 2009 menjadi 14,42 lalu pada tahun 2010 berada pada angka 13,54 serta di tahun 2011 rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah di Kota Dumai menunjukkan angka 13,66. Namun apabila angka rasio tersebut dibulatkan dengan membulatkan angka di belakang koma, penurunan yang terjadi masih menunjukkan angka rasio yang sama yaitu 1 orang guru berbanding dengan 14 orang murid di Kota Dumai dari tahun 2008 hingga tahun 2011. Sedangkan hasil analisa rasio jumlah guru dan murid se-Kota Dumai pada tahun 2008 hingga tahun 2011, untuk jenjang pendidikan Sekolah Menegah Pertama (SMP/MTs) apabila dilihat dari perkembangan rasio jumlah guru dan murid grafiknya menunjukkan terjadinya kenaiakan nilai rasio dari tahun 2008 ke tahun 2009 namun terjadi penurunan nilai di tahun selanjutnya. Pada tahun 2008
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-25
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
rasio jumlah guru dan murid berada di angka 11,31 yang kemudian pada tahun 2009 naik menjadi 11,47 lalu pada tahun 2010 turun ke angka 10,51 serta di tahun 2011 rasio jumlah guru dan murid di Kota Dumai menunjukkan angka 10,17. Apabila angka rasio tersebut dibulatkan dengan membulatkan angka di belakang koma, hal ini menggambarkan bahwa di Kota Dumai rasio jumlah guru dan murid yaitu setiap 1 orang guru berbanding dengan 11 orang murid di Kota Dumai dari tahun 2008 hingga tahun 2010 namun pada tahun 2011 turun menjadi 1 orang guru berbanding dengan 10 orang murid. Penurunan rasio jumlah guru dan murid di Kota Dumai untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD/MI) serta naik turunnya grafik pada jenjang pendidikan Sekolah Menegah Pertama (SMP/MTs) dari tahun 2008 hingga tahun 2011 disebabkan pertumbuhan jumlah murid yang terjadi di Kota Dumai dari tahun 2008 hingga tahun 2011 tidak seimbang dengan petumbuhan jumlah guru yang mengajar sekolah yang tersedia di Kota Dumai untuk mengimbangi pertumbuhan jumlah murid untuk jenjang pendidikan SD/MI serta jenjang SMP/MTs di Kota Dumai pada tahun 2011. Tabel 2.17. Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Dumai SD/MI
SMP/MTs
NO
Kecamatan
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio
(1)
(2)
(3)
(4)
(5=3/4)
(6)
(7)
(8=6/7)
1
Dumai Timur
572
7.502
13,12
188
3.000
15,96
2
Dumai Barat
257
4.628
18,01
177
2.016
11,39
3
Dumai Kota
249
5.667
22,76
154
2.405
15,62
4
Dumai Selatan
338
5.529
16,36
200
2.453
12,27
5
Bukit Kapur
302
5.551
18,38
180
1.894
10,52
6
Sungai Sembilan
323
4.351
13,47
89
1.330
14,94
7
Medang Kampai
125
1.555
12,44
45
699
15,53
2.166
34.783
16,36
1.033
13.797
13,75
Jumlah
Sumber : Disdik Kota Dumai, 2011
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-26
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Hasil analisis rasio jumlah guru dan murid tahun 2011 menurut kecamatan di Kota Dumai jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) menunjukkan bahwa Kecamatan Dumai Kota menjadi Kecamatan yang memiliki rasio jumlah guru dan murid paling tinggi di Kota Dumai. Pada Kecamatan Dumai Kota rasio jumlah guru dan murid sebesar 22,76 yang artinya setiap 1 orang guru berbanding dengan 23 orang murid. Banyaknya jumlah murid yang bersekolah apabila dibandingkan dengan jumlah guru yang mengajar di Kecamatan Dumai Kota dari pada di kecamatan-kecamatan lainnya menjadi penyebab tingginya angka rasio jumlah guru dan murid di Kecamatan Dumai Kota. Sedangkan Kecamatan Medang Kampai menjadi Kecamatan yang memiliki rasio jumlah guru dan murid dengan angka yang paling kecil di Kota Dumai yaitu sebesar 12,44 yang artinya setiap 1 orang guru berbanding dengan 14 orang murid. Sedikitnya jumlah sekolah yang tersedia serta jumlah murid yang bersekolah apabila dibandingkan dengan banyaknya jumlah guru yang mengajar di Kecamatan Medang Kampai dari pada di kecamatan-kecamatan lainnya menjadi penyebab rendahnya angka rasio jumlah guru dan murid di Kecamatan Medang Kampai. Sedangkan hasil analisis rasio jumlah guru dan murid pada jenjang pendidikan Sekolah Menegah Pertama (SMP/MTs) berbeda dengan analisis rasio jumlah guru dan murid pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD/MI), pada jenjang SMP/MTs berdasarkan kecamatan di Kota Dumai, Kecamatan yang memiliki rasio jumlah guru dan murid paling tinggi adalah Kecamatan Dumai Timur dengan angka rasio 15,96 yang artinya setiap 1 orang guru berbanding dengan 16 orang murid. Namun yang menjadi penyebab tingginya angka rasio jumlah guru dan murid pada jenjang pendidikan Sekolah Menegah Pertama (SMP/MTs) cenderung sama dengan penyebab tingginya angka rasio jumlah guru dan murid pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD/MI) yaitu Banyaknya jumlah murid yang bersekolah apabila dibandingkan dengan jumlah guru yang mengajar di Kecamatan Dumai Timur dari pada di kecamatankecamatan lainnya menjadi penyebab tingginya angka rasio jumlah guru dan murid di Kecamatan Dumai Kota.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-27
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
2.1.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan Analisis kinerja atas layanan urusan pilihan dilakukan terhadap indikatorindikator kinerja penyelenggaraan urusan pilihan pemerintahan daerah, yaitu bidang urusanpertanian, kehutanan, energi dan sumberdaya mineral, pariwisata, kelautan dan perikanan, perdagangan, industri dan ketransmigrasian. Berikut ini disajikan hasil analisis dari beberapa indikator kinerja Pemerintah Kota Dumai, pada fokus layanan urusan pilihan pemerintahan daerah sebagai berikut: a. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Hasil analisis jumlah investor PMDN/PMA di Kota Dumai, dapat dilihat dalam tabel 2.18.dan tabel 2.19., sebagai berikut: Tabel 2.18. Jumlah Investor PMDN/PMA Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011 Tahun
Uraian
PMDN
PMA
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5=3+4)
2007
Jumlah Investor
35
19
54
2008
Jumlah Investor
44
22
66
2009
Jumlah Investor
46
22
68
2010
Jumlah Investor
51
28
79
2011
Jumlah Investor
44
35
79
Sumber
: BPS Kota Dumai, 2011
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-28
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Perkembangan jumlah investor Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah dengan puncaknya terjadi pada tahun 2010 dalam kurun waktu tahun 2007 hingga tahun 2011 yang mana jumlah investor yang masuk ke Kota Dumai pada tahun 2010 tersebut sebanyak 51 investor. Sedangkan jumlah investor yang masuk ke Kota Dumai dalam kurun waktu tahun 2007 hingga tahun 2011 melalui Penanaman Modal Asing (PMA) setiap tahunnya juga mengalami peningkatan jumlah yang puncaknya terjadi pada tahun 2010 dan tahun 2011 dengan jumlah investor yang masuk ke Kota Dumai sebanyak 79 investor. Besaran nilai investasi melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.19. Jumlah Investasi PMDN/PMA Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011 Persetujuan Tahun
Jumlah Proyek
Realisasi
Nilai Investasi PMDN (Rp) PMA (USD)
Nilai Investasi PMDN (Rp) PMA (USD)
Jumlah Proyek
2007
54
1.161.620.834.386
119.343.620
54
1.161.620.834.386
119.343.620
2008
66
1.465.120.834.000
360.948.953
66
1.465.120.834.000
360.948.953
2009
68
4.965.004.447.000
969.535.175
68
4.965.004.447.000
969.535.175
2010
79
6.862.080.862.386
1.046.993.175
79
6.862.080.862.386
1.046.993.175
2011
79
9.298.199.166.847
1.783.183.894
79
9.298.199.166.847
1.783.183.894
Sumber
: BPS Kota Dumai, 2011
Perkembangan nilai investasi yang masuk melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupaun melalui Penanaman Modal Asing (PMA) di Kota Dumai dari tahun 2007 hingga tahun 2011 terus menunjukkan peningkatan baik dari segi jumlah proyek investasi yang masuk maupun dari besaran nilai investasinya. Realisasi pekerjaan investasi yang dilaksanakan juga sesuai dengan persetujuan investasi yang dikeluarkan.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-29
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
c. Rasio daya serap tenaga kerja Hasil analisis rasio daya serap tenaga kerjadi Kota Dumai, dapat dilihat dalam tabel 2.20., sebagai berikut: Tabel 2.20. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011 NO
Uraian
2007
2008
2009
2010
2011*
1
Jumlah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan PMA/PMDN
11.512
14.406
14.611
15.025
15.964
2
Jumlah seluruh PMA/PMDN
54
66
68
79
79
3
Rasio daya serap tenaga kerja
214,87
190,19
202,08
213,19
218,27
Sumber : BPS Kota Dumai, 2011 Keterangan : *) Angka Sementara
Penerapan
teknologi
pada
perusahaan-perusahaan
dewasa
ini
memberikan dampak pada penyerapan tenaga kerja dari setiap pembukaan perusahaan baru di Kota Dumai. Hal ini terlihat dari perkembangan rasio penyerapan tenaga kerja di Kota Dumai pada kurun tahun 2007 hingga 2011. Peningkatan nilai investasi dari tahun ke tahunnya, peningkatan jumlah proyek investasi dari tahunnya serta peningkatan jumlah tenaga kerja yang bekerja setiap tahunnya apabila di lihat dari rasio daya serap tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan PMDN maupun PMA di Kota Dumai justru menunjukkan angka penurunan. Apabila rasio daya serap tenaga kerja pada tahun 2007 menunjukkan angka 213,19 yang artinya dalam setiap 1 perusahaan PMDN atau PMA yang ada di Kota Dumai pada tahun 2007 menyerap tenaga kerja sebanyak 213 orang, pada tahun 2011 rasio daya serap tenaga kerja menunjukkan angka 202,08 yang artinya dalam setiap 1 perusahaan PMDN atau PMA yang ada di Kota Dumai pada tahun 2011 hanya menyerap tenaga kerja sebanyak 202 orang. Untuk menjaga kualitas tenaga kerja lokal agar sesuai dengan kebutuhan pasar serta mengantisipasi penurunan rasio daya serap tenaga kerja pada perusahaan
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-30
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupaun melalui Penanaman Modal Asing (PMA) yang berinvestasi di Kota Dumai saat ini dan yang akan datang yang sudah dan akan terus menerapkan pola padat modal yang menggunakan teknologi terkini yang berorientasi pada mesin-mesin produksi yang dikendalikan dengan teknologi komputerisasi bukan lagi investasi padat karya yang banyak menggunakan tenaga kerja manusia, maka peningkatan kemampuan dan keterampilan angkatan kerja lokal agar sesuai dengan kebutuhan pasar menjadi salah satu prioritas pembangunan Kota Dumai pada RKPD Kota Dumai Tahun 2014. 2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan kabupaten/kota lainnya yang berdekatan, domestik atau internasional. Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia. Untuk menganalisis gambaran umum kondisi daerah pada aspek daya saing daerah dalam menyusun rancangan awal RKPD Kota Dumai, terlebih dahulu disusun tabel capaian indikator setiap variabel yang akan dianalisis menurut kecamatan di Kota Dumai. Indikator variabel aspek daya saing daerah terdiri dari: 2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Analisis kinerja atas aspek kemampuan ekonomi daerah dilakukan terhadap indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita, pengeluaran konsumsi non pangan per kapita, produktivitas total daerah, dan nilai tukar petani.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-31
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Berikut ini disajikan hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada fokus kemampuan ekonomi daerah sebagai berikut: a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (Angka konsumsi RT perkapita) Hasil analisis konsumsi Rumah Tangga perkapita dapat dilihat dalam tabel 2.21.dan tabel 2.22., sebagai berikut: Tabel 2.21. Angka Konsumsi RT perkapita Kota Dumai Tahun 2011 NO
Uraian
1.
Total Pengeluaran RT
2.
Jumlah RT
3.
Rasio (1./2.)
2011* Rp. 209.236.440.300 65.729 KK Rp. 3.183.320
Sumber : BPS Kota Dumai, 2011 Keterangan : *) Angka Sementara
Pada tahun 2011, pengeluaran per kapita penduduk Kota Dumai adalah Rp 3.183.320,- per bulan. Konsumsi pengeluaran rumah tangga di Kota Dumaitelah mengalami pergeseran kearah positif dengan meningkatnya proporsi pengeluaran non makanan. Konsumsi non makanan diatas angka 50 persen atau lebih tepatnya 50,61 persen dari total pengeluaran rumah tangga. Hal ini menandakan kesejahteraan penduduk Kota Dumai telah meningkat. Dan juga mengindikasikan bahwa pemekaran wilayah dan pelaksanaan otonomi daerah telah mulai berjalan dengan baik dan mampu mendorong kesejahteraan masyarakat
melalui
program-program
pembangunan
yang
menyentuh
masyarakat Kota Dumai secara lansung maupun secara tidak lansung yang telah di laksanakan Pemerintah Kota Dumai.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-32
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Tabel 2.22. Angka Rata-Rata Konsumsi RT perkapita Tahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Dumai NO
Kecamatan
Total Pengeluaran RT
Jumlah RT
Rata-Rata
(1)
(2)
(3)
(4)
(5=3/4)
1
Dumai Timur
45.031.261.637
14.146
2
Dumai Barat
28.334.702.041
8.901
3
Dumai Kota
36.362.777.548
11.423
4
Dumai Selatan
35.698.049.654
11.214
5
Bukit Kapur
32.301.148.040
10.147
6
Sungai Sembilan
22.649.321.800
7.115
7
Medang Kampai
8.849.629.600
2.780
209.226.890.320
65.726
Jumlah
Rp. 3.183.320
Sumber : BPS Kota Dumai, 2011
Kecamatan Dumai Timur menjadi kecamatan yang memiliki total pengeluaran rumah tangga yang terbesar di Kota Dumai tahun 2011, hal ini disebabkan banyaknya jumlah rumah tangga yang terdapat di kecamatan ini. Pada tahun 2011 tertacat jumlah rumah tangga di Kecamatan Dumai Timur sebanyak 14.146 rumah tangga dengan total pengeluaran rumah tangganya sebesar Rp. 45.031.261.637,-. Sedangkan kecamatan dengan total pengeluaran rumah tangga terkecil berada pada Kecamatan Medang Kampai yaitu sebesar Rp. 8.849.629.600,- hal ini dikarenakan jumlah rumah tangga yang berada di kecamatan ini pada tahun 2011 tercatat hanya sebanyak 2.870 rumah tangga yang merupakan jumlah rumah tangga terkecil bila dibandingkan dengan kecamatan lain di Kota Dumai. Untuk dapat terus meningkatkan daya beli masyarakat salah satu cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya di segala bidang. Khusus untuk lapangan pekerjaan di sektor informal perlu diberikan kemudahan memperoleh permodalan serta kebijakan lainnya yang sekiranya dapat mendorong sektor informal menjadi lebih tangguh, potensi dan kemampuan daerah harus terus dikembangkan oleh Pemerintah Kota Dumai
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-33
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
agar
bisa
mewujudkan
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat,
melaui
peningkatan struktur perekonomian kerakyatan di Kota Dumai yang ditandai dengan peningkatan daya beli dari masyarakat Kota Dumai. Sehubungan dengan hal tersebut pada RKPD Kota Dumai tahun 2011, Pemerintah Kota Dumai menjadikan pengembangan potensi dan kemampuan daerah untuk peningkatan struktur perekonomian kerakyatan menjadi salah satu prioritas pembangunan Kota Dumai di tahun 2014. b. Nilai Tukar Petani Untuk hasil penghitungan terhadap Nilai Tukar Petani (NTP), dapat dilihat dalam tabel 2.23 dan tabel 2.24, sebagai berikut: Tabel 2.23. Nilai Tukar Petani (NTP) Kota Dumai Tahun 2009 s.d 2011 No
Uraian
2009
2010
2011
1.
Indeks Yang Diterima Petani (lt)
119,84
130,71
133,26
2.
Indeks Yang Dibayar Petani (lb)
117,72
123,60
126,86
3.
Rasio
101,80
105,75
105,05
Sumber
: BPS Prov. Riau, 2011
Rasio nilai tukar petani di Kota Dumai pada tahun 2009 hingga tahun 2011 bergerak secara fluktuatif. Pada tahun 2009 rasio nilai tukar petani berada di angka 101,80 dengan indeks yang diterima petani sebesar 119,84 dan indeks yang dibayar petani sebesar 117,72. Pada tahun 2010 rasio nilai tukar petani naik menjadi sebesar 105,75 dengan indeks yang diterima petani sebesar 130,71 dan indeks yang dibayar petani sebesar 123,60. Namun pada tahun 2011 rasio nilai tukar petani mengalami sedikit penurunan sehingga berada di angka 105,05 dengan indeks yang diterima petani sebesar 133,26 dan indeks yang dibayar petani sebesar 126,86.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-34
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Tabel 2.24. Nilai Tukar Petani (NTP) Kota Dumai Tahun 2011 Menurut Sub Sektor No
Sub Sektor
Indeks Yang Diterima Petani (lt)
Indeks Yang Dibayar Petani (lb)
Nilai Tukar Petani (NTPP)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5=3/4)
1
Tanaman Pangan
142.86
125.68
113.67
2
Hortikultura
147.83
125.24
118.04
3
Tanaman Perkebunan Rakyat
129.72
128.25
101.15
4
Peternakan
134.05
132.65
101.05
5
Perikanan
113.98
123.61
92.21
133,26
126,86
105,05
Rata Rata Sumber
: BPS Kota Dumai, 2011
Rasio nilai tukar petani di Kota Dumai pada tahun 2011 yang dilihat dari sub sektornya menunjukkan indeks yang diterima petani (Lt) yang paling besar adalah sub sektor holtikultura dengan besaran indeks 147,83 diikuti sub sektor tanaman pangan dengan indeks sebesar 142,86, subsektor peternakan dengan indeks sebesar 134,05, sub sektor tanaman perkebunan rakyat dengan indeks sebesar 129,72 dan sub sektor dengan indeks terendah yaitu sub sektor perikanan dengan indeks sebesar 113.98. Rasio nilai tukar petani di Kota Dumai pada tahun 2011 yang dilihat dari sub sektornya menunjukkan indeks yang dibayar petani (Lb) yang paling besar adalah sub sektor peternakan dengan besaran indeks 132,65 diikuti subsektor tanaman perkebunan rakyat dengan indeks sebesar 128,25, sub sektor tanaman pangan dengan indeks sebesar 125,68, sub sektor holtikultura dengan indeks sebesar 125,24 dan sub sektor dengan indeks terendah yaitu sub sektor perikanan dengan indeks sebesar 123,61. Rasio nilai tukar petani menurut sub sektor yang paling besar adalah sub sektor holtikultura dengan rasio (NTPP) sebesar 110,04 dan sub sektor yang paling kecil adalah sub sektor holtikultura dengan rasio (NTPP) sebesar 92,21.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-35
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
c. Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita (persentase konsumsi RT untuk non pangan) Untuk melihat jumlah konsumsi non pangan perkapita, dapat dilihat dalamtabel 2.25.dan tabel 2.25., sebagai berikut: Tabel 2.25. Persentase Konsumsi RT non-Pangan Kota Dumai Tahun 2011 No
Uraian
2011
1.
Total Pengeluaran RT non Pangan
Rp. 1.611.217,-
2.
Total Pengeluaran
Rp. 3.183.320,-
3.
Rasio
Sumber
50,61
: BPS Kota Dumai, 2011
Dari data tersebut terlihat bahwa pada tahun 2011, pengeluaran per kapita penduduk Kota Dumai adalah Rp 3.183.320,- per bulan, dari nilai tersebut total pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi non pangan adalah sebesar Rp. 1.611.217,-. Hal tersebut telah menunjukkan bahwa konsumsi pengeluaran rumah tangga di Kota Dumai pada tahun 2011 telah mengalami pergeseran kearah positif yang ditandai dengan meningkatnya proporsi pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi non makanan. Konsumsi rumah tangga untuk non makanan yang berada diatas angka 50 persen atau lebih tepatnya berada diangka 50,61 persen dari total pengeluaran rumah tangga. Hal ini dapat menandakan bahwa kesejahteraan penduduk Kota Dumai telah meningkat dan juga telah mengindikasikan bahwa pemekaran wilayah dan pelaksanaan otonomi daerah telah mulai berjalan dengan baik, sehingga mampu mendorong perwujudan kesejahteraan masyarakat ke arah yang lebih baik.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-36
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Tabel 2.26. Persentase Konsumsi RT non-PanganTahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Dumai No
Kecamatan
Jumlah RT
Total Pengeluaran Total Pengeluaran RT Non Pangan (Rp) (Rp)
1
Dumai Timur
14.146
22.792.284.244
45.031.261.637
2
Dumai Barat
8.901
14.341.427.698
28.334.702.041
3
Dumai Kota
11.423
18.404.786.623
36.362.777.548
4
Dumai Selatan
11.214
18.068.338.863
35.698.049.654
5
Bukit Kapur
10.147
16.349.018.899
32.301.148.040
6
Sungai Sembilan
7.115
11.463.808.955
22.649.321.800
7
Medang Kampai
2.780
4.479.183.260
8.849.629.600
105.898.848.542
209.226.890.320
Jumlah Sumber
65.726
: BPS Kota Dumai, 2011
Kecamatan Dumai Timur menjadi kecamatan yang memiliki total pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi non pangan yang terbesar di Kota Dumai tahun 2011, hal ini disebabkan banyaknya jumlah rumah tangga yang terdapat di kecamatan ini. Pada tahun 2011 tertacat jumlah rumah tangga di Kecamatan Dumai Timur sebanyak 14.146 rumah tangga dengan total pengeluaran rumah tangganya untuk konsumsi non pangan sebesar Rp. 22.792.284.244,-. Sedangkan kecamatan dengan total pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi non pangan terkecil berada pada Kecamatan Medang Kampai yaitu sebesar Rp. 4.479.183.260,- hal ini dikarenakan jumlah rumah tangga yang berada di kecamatan ini pada tahun 2011 tercatat hanya sebanyak 2.870 rumah tangga yang merupakan jumlah rumah tangga terkecil bila dibandingkan dengan kecamatan lain di Kota Dumai. Untuk dapat terus meningkatkan daya beli masyarakat salah satu cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya di segala bidang. Khusus untuk lapangan pekerjaan di sektor informal perlu
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-37
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
diberikan kemudahan memperoleh permodalan serta kebijakan lainnya yang sekiranya dapat mendorong sektor informal menjadi lebih tangguh, potensi dan kemampuan daerah harus terus dikembangkan oleh Pemerintah Kota Dumai agar
bisa
mewujudkan
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat,
melaui
peningkatan struktur perekonomian kerakyatan di Kota Dumai yang ditandai dengan peningkatan daya beli dari masyarakat Kota Dumai. Sehubungan dengan hal tersebut pada RKPD Kota Dumai tahun 2011, Pemerintah Kota Dumai menjadikan pengembangan potensi dan kemampuan daerah untuk peningkatan struktur perekonomian kerakyatan menjadi salah satu prioritas pembangunan Kota Dumai di tahun 2014. 2.1.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur (Fisik) Analisis kinerja atas fasilitas wilayah/infrastruktur dilakukan terhadap indikator-indikator:
rasio
panjang
jalan
per
jumlah
kendaraan,
jumlah
orang/barang yang terangkut angkutan umum, jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal
pertahun,
luas
wilayah
industri,
luas
wilayah
kebanjiran, luas wilayah kekeringan, luas wilayah perkotaan, jenis dan jumlah bank dan cabang. Luas Wilayah Industri berdasarkan Perda RTRW Kota Dumai No. 27 Tahun 2005 yaitu 7.772,78 Ha. Penjabaran Kawasan Industri dalam yang tertuang dalam Perda RTRW No. 27 Tahun 2005 adalah sebagai berikut:
Kawasan industri Lubuk Gaung di kelurahan Tanjung Penyembal seluas lebih kurang 2.158,34 Ha;
Kawasan
pengembangan
terpadu Dock Yard di kelurahan Pangkalan
sesai seluas lebih kurang 30 Ha;
Kawasan industri Selinsing/Pelintung di kelurahan Pelintung seluas lebih kurang 5.084,44 Ha;
Kawasan industri Bukit Kapur di kelurahan Kayu Kapur seluas lebih kurang 500 Ha.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-38
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Luas Wilayah Kebanjiran yaitu 20.653,87 Ha (Sumber: Peta rawan banjir dalam revisi RTRW Kota Dumai tahun 2012-2032). Luas Wilayah Kemiringan (Sumber: Peta kemiringan dalam revisi RTRW Kota Dumai tahun 2012-2032) ;
Kemiringan 0 – 2 %
: 200.750,67 Ha
Kemiringan 2 – 15 %
: 3.924,07 Ha
Luas Wilayah Perkotaan yaitu 6.642,63 Ha (Sumber: Interpretasi Citra Spot5 Tahun 2007); Banyaknya jumlah Bank yang ada di Kota Dumai adalah sebanyak 24 Unit bank, baik milik swasta maupun bank milik pemerintah. (Sumber: Inventarisasi Fasilitas Kota Dumai, 2012) Berikut ini disajikan beberapa hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada fokus fasilitas wilayah/infrastruktur sebagai berikut: a. Penataan Ruang/Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Untuk melihat peruntukkan wilayah industri dan wilayah budidaya pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Dumai dapat dilihat dalam tabel 2.27., sebagai berikut: Tabel 2.27. Luas Wilayah Budidaya dan Industri pada RTRW Kota Dumai Tahun 2005 No
Uraian
1.
Luas Wilayah Budidaya
2.
Luas Wilayah Industri
3.
Rasio (1./2.)
Luas Wilayah
Persentasi
200.218.5 Ha
96,26
7.772,78 Ha
3,74
25,76
100
Sumber : PERDA RTRW NO. 27 TAHUN 2005
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-39
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Pelaksanaan peruntukkan wilayah dari data diatas yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang yang telah di buat Kota Dumai pada saat ini belum dapat berfungsi
sepenuhnya
sebagai
dasar
penyusunan
program-program
pembangunan dan panduan bagi masyarakat untuk memanfaatkan ruang yang sesuai rencana tata ruang. Belum optimalnya ketaatan masyarakat terhadap rencana tata ruang yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kota Dumai melalui Peraturan Daerah Kota Dumai tentang RTRW Kota Dumai Nomor 27 Tahun 2005, khususnya yang terkait dengan alih fungsi lahan produktif dikarenakan penggunaan lahan oleh masyarakat Kota Dumai untuk kepentingan lain yang tidak sesuai dengan peruntukkan awalnya. b. Luas wilayah produktif/Budidaya Untuk melihat penjabaran luas wilayah produktif/ Budidaya Kota Dumai dapat dilihat pada tabel 2.28.dan tabel 2.29., sebagai berikut: Tabel 2.28. Penjabaran Wilayah Budidaya Kota Dumai Tahun 2005 No
Kawasan
Luas Wilayah
Persentasi
1.
Kawasan Hutan Gambut
59.411,7 Ha
29,67
2.
Kawasan Sektor Primer
96.922,58 Ha
48,41
3.
Kawasan Sektor Sekunder
11.085,44 Ha
5,54
4.
Kawasan Sektor Tersier
10.159 Ha
5,07
5.
Kawasan Permukiman
22.059 Ha
11,02
6.
Kawasan Militer
117 Ha
0,06
7.
Kawasan Objek Vital Negara
464 Ha
0,23
Jumlah Sumber
200.218.5 Ha
: PERDA RTRW NO. 27 TAHUN 2005
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-40
100
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Untuk mengetahui penggunaan lahan produktif harus di analisis melalui perizinan-perizinan yang telah dikeluarkan terkait dengan peruntukan kawasan secara times series. Selain itu lahan produktif harus mempunyai kajian tersendiri untuk mengetahui wilayah mana saja yang menjadi lahan-lahan produktif yang sesuai dengan peruntukannya. Karena keterbatasan data serta sulitnya untuk pengumpulaan data terkait lahan produktif, maka tidak dapat di rasiokan terhadap luas wilayah budidaya kota Dumai. Luas Wilayah Budidaya berdasarkan Perda RTRW Kota Dumai No. 27 Tahun 2005 (Perubahan Perda RTRW No. 11 tahun 2002) yaitu sebesar 200.218.5 Ha. Penjabaran Kawasan Budidaya yang terdapat di Kota Dumai seperti yang tertuang dalam Perda RTRW Kota Dumai No. 27 Tahun 2005 adalah sebagai berikut: a) Kawasan hutan gambut 2 – 3 meter dialokasikan lahan seluas lebih kurang 59.411,7 Ha di kelurahan Batu Teritip, Basilam Baru, Tanjung Penyembal, Lubuk Gaung, Pelintung, Gurun Panjang dan kelurahan Guntung; b) Kawasan
sektor
primer
(pertanian,perkebunan,
peternakan
dan
perikanan) 1. Kawasan perkebunan dan pertanian ditempatkan : Kelurahan Batu Teritip, Basilam Baru, Tanjung Penyembal, Bangsal Aceh, Bagan Keladi, Mundam, Teluk Makmur, Mekar Sari, Bukit Batrem, Lubuk Gaung, Pelintung, Guntung, Purnama, Bukit Timah, Bukit Kapur, Gurun Panjang, Bagan Besar, dan kelurahan Tanjung Palas dengan total luas lebih kurang 90.511,13 Ha; 2. Kawasan perikanan ditempatkan di kelurahan Batu Teritip, Basilam Baru, Lubuk Gaung, Bangsal Aceh, Purnama dan kelurahan Bagan Besar seluas lebih kurang 6.311,45 Ha; 3. Kawasan Peternakan di tempatkan di kelurahan Tanjung Palas dialokasikan seluas lebih kurang 100 Ha.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-41
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
c) Kawasan sektor sekunder (pelabuhan, perdagangan dan zona industri) terdiri dari : 1. Kawasan pelabuhan samudera Kota Dumai berada di kelurahan Dumai Kota, Buluh Kasap,dan kelurahan Laksamana dengan luas lebih kurang 79 Ha; 2. Kawasan pengembangan pelabuhan di kelurahan Tanjung Palas, dan kelurahan Mundam seluas lebih kurang 231 Ha; 3. Kawasan Pengembangan Bandara di Kelurahan Bukit Batrem, Tanjung Palas, dan Kelurahan Bagan Besar seluas lebih kurang 1.176 Ha; 4. Kawasan Perdagangan regional dan grosir terpadu Kota Dumai berada di kelurahan Simpang Tetap, Pangkalan Sesai, Rimba Sekampung, Purnama, Guntung, Teluk Makmur, Bukit Timah, Mekar Sari, Bagan Besar dan Kelurahan bukit Kapur seluas lebih kurang 1.827 Ha; 5. Kawasan Industri Kota Dumai berada di kelurahan Pelintung, Kayu Kapur, Lubuk Gaung, dan pangkalan Sesai seluas lebih kurang 7.772,44 Ha. d) Kawasan
sektor
tersier
(perkantoran, Ruang
Terbuka
Hijau
,
pariwisata, dan pengembangan lainnya) peruntukan ruangnya terdiri dari : 1. Kawasan Ruang Terbuka Hijau terdapat di kelurahan Bukit Datuk, Bukit Timah, Bukit Batrem, Bagan Besar, Kayu Kapur, Gurun Panjang dan Bukit Kapur dialokasikan ruang seluas lebih kurang 3.893 Ha; 2. Kawasan Pengembangan lainnya di kelurahan Pelintung dan kelurahan Guntung dialokasikan ruang seluas lebih kurang 6.195,81 Ha; 3. Kawasan Pariwisata di Kelurahan Teluk Makmur dan Bukit Batrem dialokasikan ruang seluas lebih kurang 70 Ha.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-42
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
e) Kawasan
permukiman
perkotaan,
permukiman
pertanian
dan
pengembangan Dumai Baru di Kota Dumai dialokasikan ruang yang terdiri dari: 1. Kawasan permukiman perkotaan di kelurahan Pangkalan Sesai, Laksamana, Simpang Tetap, Dumai Kota, Buluh Kasap, Jaya Mukti, Bintan, Teluk Binjai, Sukajadi, Rimba Sekampung, Tanjung Palas, Mundam, Bukit Datuk, Mekar Sari, Bukit Timah, Teluk Makmur, Bumi Ayu, Bukit Batrem, dan Kelurahan Guntung seluas lebih kurang 6.109 Ha; 2. Kawasan permukiman pertanian berada di kelurahan Purnama, Rimba Sekampung, Bagan Keladi, Mekar Sari, Bukit Timah, Bangsal Aceh, dan kelurahan Bagan Besar seluas lebih kurang 3.293 Ha; 3. Kawasan pengembangan Dumai Baru di kelurahan Bagan Besar, Bukit kapur, Gurun Panjang dan kelurahan Kayu Kapur seluas lebih kurang 12.657 Ha. f) Kawasan Militer di kelurahan Guntung, Teluk Makmur dan dialokasikan ruang seluas lebih kurang 117 Ha. g) Kawasan Objek Vital Negara di kelurahan Jaya Mukti, Bumi Ayu, Buluh Kasap, dan kelurahan Tanjung palas dialokasikan ruang seluas lebih kurang 464 Ha. Luas peruntukan ruang wilayah budidaya di Kota Dumai sesuai dengan Perda RTRW Kota Dumai Nomor 27 Tahun 2005 dapat dilihat pada tabel 2.29. sebagai berikut:
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-43
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Tabel 2.29. Persentase Luas Wilayah budidaya Tahun 2011 Menurut Kecamatan Kota Dumai No
Kecamatan
Luas Wilayah Budidaya
Persentasi
(1)
(2)
(4)
(4)
1
Dumai Timur
26.027,33 Ha
12,72
2
Dumai Barat
116.856,05 Ha
57,12
3
Dumai Kota
48.059,27 Ha
23,49
4
Dumai Selatan
3.460,55 Ha
1,69
5
Bukit Kapur
417,70 Ha
0,20
6
Sungai Sembilan
6.250,14 Ha
3,06
7
Medang Kampai
3.498,52 Ha
1,71
Jumlah Sumber
204.569,56 Ha
100
: Peta RTRW (GIS) Tahun 2005
Pengambilan luas wilayah budidaya per Kecamatan dilakukan melalui inventarisasi terhadap Peta RTRW Kota Dumai pada Perda No. 27 Tahun 2005 yang berbasis GIS, sehingga dapat diketahui jumlah luasan kawasan budidaya perkecamatan. Terkait Luas wilayah produktif harus menggunakan interpretasi Citra Satelit terbaru atau Ground Check lapangan atau merekapitulasi seluruh perizinan pembangunan di Kota Dumai untuk mendapatkan Luasan Wilayah prooduktif pada masing-masing kecamatan. Disarankan untuk membuat suatu kajian penginventarisasian luas kawasan produktif sesuai dengan metode yang telah disebutkan sebelumnya. Dari data tersebut terlihat luas wilayah budidaya yang terluas terletak di Kecamatan Dumai Barat yang memiliki wilayah budidaya seluas 116.856,05 Ha dengan besaran persentasi terhadap luas keselurahan sebesar 57,12 persen, sedangkan luas wilayah budidaya yang terkecil terletak di Kecamatan Bukit Kapur yang memiliki wilayah budidaya seluas 116.856,05 Ha atau 0,20 persen.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-44
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
2.1.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi Analisis kinerja atas iklim berinvestasi dilakukan terhadap indikatorindikator seperti: angka kriminalitas dan jumlah demonstrasi. Berikut ini disajikan beberapa hasil analisis dari beberapa indikator kinerja pada fokus iklim berinvestasi sebagai berikut: a. Angka kriminalitas Untuk menlihat angka kriminalitas yang ada di Kota Dumai dapat dilihat dalam tabel 2.30, sebagai berikut: Tabel 2.30. Angka Kriminalitas Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011 No
Jenis Kriminal
2007
2008
2009
2010
2011
1.
Jumlah Tindak Kriminal
921
884
687
708
468
2.
Jumlah Penduduk
231.121
240.553
250.367
253.178
262.976
3.
Angka Kriminalitas 2./3.
0,0040
0,0037
0,0027
0,0028
0,0018
Sumber
: BPS Kota Dumai, 2011
Dari data perkembangan angka kriminalitas Kota Dumai dari tahun 2007 hingga tahun 2011, grafik perkembangan angka kriminal di Kota Dumai berada pada arah yang positif, yang mana angka kriminalitas yang terjadi setiap tahunnya selalu menurun. Pada tahun 2007 angka kriminalitas di Kota Dumai adalah sebesar 0,0040 sedangkan pada tahun 2011, angka kriminalitas di Kota Dumai telah berada di angka 0,0018 yang artinya telah terjadi penurunan angka kriminalitas sebesar 0,0022. Penurunan ini tentunya akan memberikan dampak pada iklim investasi di Kota Dumai. Suasana kondusif dengan angka kriminalitas yang rendah akan memberikan tambahan rasa kepercayaan kepada para investor agar mereka mau menanamkan investasinya di Kota Dumai tanpa harus mengkhawatirkan keberadaan aset mereka.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-45
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
b. Jumlah Demonstrasi Untuk melihat jumlah demontrasi yang terjadi di Kota Dumai pada tahun 2011,dapat dilihat dalam tabel 2.31., sebagai berikut: Tabel 2.31. Jumlah Demonstrasi di Kota Dumai Tahun 2011 No
Uraian
2011
1
Bidang Politik
1
2
Ekonomi
1
3
Kasus pemogokan kerja
-
4
Jumlah Unjuk Rasa
2
Sumber
: BPS Kota Dumai, 2011
Dari data demonstrasi yang terjadi di Kota Dumai pada tahun 2011 terlihat bahwa Kota Dumai merupakan sebagai salah satu kota dengan gejolak masyarakat yang kondusif. Hal ini terlihat dari jumlah demonstrasi yang terjadi di Kota Dumai pada tahun 2011 hanya terjadi sebanyak 2 kali, yang terdiri dari unjuk rasa bidang politik sebanyak 1 kali dan bidang ekonomi terjadi sebanyak 1 kali. Kondisi suasana kota yang kondusif ini memiliki nilai yang positif bagi iklim investasi yang ada di Kota Dumai. Suasana kota yang kondusif dari sudut pandang jumlah demonstrasi yang terjadi dengan jumlah yang rendah akan memberikan tambahan rasa kepercayaan kepada para investor agar mereka mau menanamkan investasinya di Kota Dumai tanpa harus mengkhawatirkan gejolak masyarakat yang terjadi yang secara lansung maupun tidak lansung akan memberikan dampak terhadap keberadaan perusahaan dan invstasi yang telah mereka tanamkan di Kota Dumai.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-46
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
2.1.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia Analisis kinerja atas sumber daya manusia di Kota Dumai dilakukan terhadap indikator rasio ketergantungandan rasio lulusan sarjana yaitu rasio lulusan S1/S2/S3. a. Kualitas tenaga kerja (rasio lulusan S1/S2/S3) Hasil analisis rasio lulusan S1/S2/S3 di Kota Dumai Tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat dalam tabel 2.32., sebagai berikut: Tabel 2.32. Rasio lulusan S1/S2/S3Kota Dumai Tahun 2011 No
Uraian
1.
Jumlah lulusan S1
2.
Jumlah lulusan S2/S3
3.
Jumlah lulusan S1/S2/S3
4.
Jumlah penduduk
5.
Rasio lulusan S1/S2/S3 (3/4)
Sumber
Jumlah
Persentase
8.442
3,21
368
0,14
8.810
3,35
262.976
100
0.03
0,03
: BPS Kota Dumai, 2011
Hasil analisis rasio lulusan S1/S2/S3 di Kota Dumai Tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 menunjukan bahwa untuk lulusan jenjang pendidikan perguruan tinggi di Kota Dumai masih di dominasi oleh sarjana/S1 dari pada lulusan pasca sarjana S2/S3 selama kurun waktu lima tahun tersebut. Jumlah lulusan S1 di Kota Dumai pada tahun 2011 sebanyak 8.442 orang dengan besaran persentase terhadap jumlah penduduk Kota Dumai sebesar 3,21 persen, sedangkan lulusan pasca sarjana S2/S3 di Kota Dumai pada tahun 2011 sebanyak 368 orang dengan besaran persentase terhadap jumlah penduduk Kota Dumai sebesar 0,41 persen.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-47
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Rasio lulusan S1/S2/S3 di Kota Dumai pada tahun 2011 menunjukkan angka 0,03 dengan total jumlah lulusan Sarjana S1/S2/S3 di Kota Dumai pada tahun 2011 adalah sebanyak 8.810 dengan besaran persentase terhadap jumlah penduduk Kota Dumai sebesar 3,35 persen. b. Tingkat ketergantungan (rasio ketergantungan) Hasil analisis rasio ketergantungan di Kota Dumai tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat dalam tabel 2.33., sebagai berikut: Tabel 2.33. Rasio Ketergantungan Kota Dumai Tahun 2009 s.d 2011 No
Uraian
2009
2010
2011
1.
Jumlah Penduduk Usia < 15 tahun
84.333
84.426
87.462
2.
Jumlah Penduduk usia > 64 tahun
5.609
5.888
6.107
3.
Jumlah Penduduk Usia Tidak Produktif (1) &(2)
89.942
90.314
93.569
4.
Jumlah Penduduk Usia 15-64 tahun
160.425
162.864
169.357
5.
Rasio ketergantungan (3)/(4)
0,5606
0,5545
0,5525
Sumber : BPS Kota Dumai, 2011
Hasil analisis rasio ketergantungan Kota Dumai dari tahun 2009 hingga tahun 2011 menunjukan tren penurunan setiap tahunnya. Rasio ketergantungan Kota Dumai pada tahun 2009 adalah sebesar 0,5606 dengan jumlah penduduk usia produktif sebanyak 160.425 orang, pada tahun 2010 menurun menjadi sebesar 0,5545 yang artinya terjadi penurunan sebesar 0,0061 dari tahun sebelumnya dengan jumlah penduduk usia produktif sebanyak 162.864 orang. Sedangkan pada tahun 2011 Rasio ketergantungan Kota Dumai adalah sebesar 0,5606 atau turun sebanyak 0,0020 dari tauhn 2010, dengan jumlah penduduk usia produktif sebanyak 160.425 orang.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-48
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Rangkuman hasil analisis gambaran umum kondisi daerah Kota Dumai terkait dengan capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah Kota Dumai tahun 2007 sampai 2011 dapat dilihat dalam tabel 2.34. sebagai berikut:
Tabel 2.34. Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011
No
Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Capaian kinerja
Capaian kinerja
Capaian kinerja
2009
2010
2011*
1.
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1.1.
Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Standar
Interpretasi belum tercapai (<) sesuai (=) melampaui (>)
1.1.1.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi keuangan daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1.1.1.1
Pertumbuhan PDRB
1.1.1.2
Laju inflasi
1.1.1.3 1.1.1.4 1.2.
8,43%
8,60%
8,31%
N/A
Sesuai (=)
N/A
5,17%
3,21%
N/A
Menurunt (+)
PDRB per kapita (juta rupiah)
14,50
14,64
14,84
N/A
Meningkat (+)
Pendapatan per kapita (juta rupiah)
12,70
12,65
12,92
N/A
Meningkat (+)
Kesejahteraan Sosial
1.2.1
Pendidikan
1.2.1.1
Angka melek huruf
1.2.1.2
Angka rata-rata lama sekolah
2.
PELAYANAN UMUM
2.1
Pelayanan Urusan Wajib
100%
100%
100%
75 %
Melampaui (>)
9,72 Thn
9,72 Thn
9,73 Thn
9 Tahun
Melampaui (>)
2.1.1
Pendidikan
2.1.1.1
Pendidikan dasar
2.1.1.1.1
Angka partisipasi sekolah
N/A
96,46
97,86
75
Melampaui (>)
2.1.1.1.2
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
0,31
0,34
0,31
N/A
Sesuai (=)
2.1.1.1.3
Rasio guru terhadap murid
14,42
13,54
13,66
N/A
Sesuai (=)
2.1.1.2
Pendidikan menengah
2.1.1.2.1
Angka partisipasi sekolah
N/A
99,98
86,59
N/A
Menurunt (-)
2.1.1.2.2
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah
0,42
0,38
0,35
N/A
Menurunt (-)
2.1.1.2.3
Rasio guru terhadap murid
11,47
10,51
10,17
N/A
Menurunt (-)
2.1.2
Kesehatan 0,000100
0,000099
0,000107
N/A
Meningkat (+)
0,0012
0,0023
0,0033
N/A
Meningkat (+)
3,60 Ton
3,42 Ton
2,04 Ton
N/A
Menurunt (-)
7.36 %
7,02 %
6,66 %
N/A
Menurunt (+)
2.1.2.1 2.1.2.2 2.2 2.2.1 2.2.1.1 2.2.1.2
Rasio rumah sakit, puskesmas, pustu per satuan penduduk Rasio dokter, perawat, bidan per satuan penduduk Pelayanan Urusan Pilihan Pertanian Produktivitas tanaman pangan utama lokal per hektar Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-49
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
2.2.2
Investasi
2.2.2.1
Jumlah investasi skala nasional
68 Proyek
79 Proyek
79 Proyek
N/A
Meningkat (+)
2.2.2.2
Rasio daya serap tenaga kerja
214,87
190,19
202,08
N/A
Meningkat (+)
3.
DAYA SAING DAERAH
3.1
Kemampuan Ekonomi
3.1.1 3.1.1.1 3.1.1.2
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi keuangan daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Pengeluaran konsumsi rumah N/A N/A 3.183.320 N/A Melampaui (>) tangga per kapita (Rp) Pengeluaran konsumsi non N/A N/A 1.611.217 N/A Melampaui (>) pangan perkapita (Rp)
3.1.2
Pertanian
3.1.2.1
Nilai tukar petani
101,80
105,75
105,05
105,05
Sesuai (=)
0,0179
0,0203
0,0227
N/A
Meningkat (+)
25,75
N/A
Sesuai (=)
200.218.5 Ha
N/A
Sesuai (=)
Fasilitas Wilayah/Infrastuktur
3.2 3.2.1
Perhubungan
3.2.1.1
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
3.2.2
Penataan Ruang
3.2.2.1
Rasio Wilayah Budidaya/Industri
3.2.2.2
Luas wilayah produktif
Keterangan : N/A Data Tidak Tersedia
2.2.
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Evaluasi Pelaksanan Program dan Kegiatan sampai dengan Triwulan II
tahun 2013 dilaksanakan dengan menelaah hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang di kaitkan dengan target pencapaian yang telah dituangkan dalam RPJMD Kota Dumai Tahun 2010-2015. Evaluasi meliputi seluruh program dan kegiatan
yang
dikelompokkan
menurut
kategori
urusan
wajib/pilihan
pemerintahan daerah, menyangkut realisasi capaian target kinerja keluaran kegiatan dan realisasi target capaian kinerja program tahun lalu terhadap RPJMD. Telaahan hasil evaluasi mencakup antara lain sebagai berikut: 1. Realisasi program atau kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil atau keluaran yang direncanakan. 2. Realisasi program atau kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil atau keluaran yang direncanakan. 3. Realisasi program atau kegiatan yang melebihi target kinerja hasil atau keluaran yang direncanakan
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-50
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintanan sampai dengan Triwulan II Tahun 2013 dapat diukur dengan menggunakan indikator kinerja makro yang merupakan indikator kinerja yang merepresentasikan kinerja Pemerintah Kota Dumai sebagai hasil kontribusi implementasi program dan kegiatan tahun 2013 dari seluruh unit kerja. Indikator kinerja makro yang digunakan adalah indikator kinerja makro ekonomi dan indikator kinerja makro sosial. 1. Indikator Kinerja Makro Ekonomi Perkembangan-perkembangan Indikator Kinerja Ekonomi pada Kota Dumai dapat dilihat pada tabel 2.35.sebagai berikut: Tabel 2.35. Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Dumai Realisasi No
Indikator Makro
Satuan
1
2
3 Juta Rupiah Juta Rupiah Rupiah Juta Rupiah
Bertambah/ (Berkurang)
Tahun 2010 4
Tahun 2011 5
6.539.868,14
7.903.272,80
1.363.404,66
2.086.575,92
2.259.968,46
173.392,54
8.221.242.,14
8.593.820,21
372.578,07
7,17
7,49
0,32
6
1.
PDRB (Harga Berlaku)
2.
PDRB (Harga Konstan)
3.
PDRB Per Kapita
4.
Pendapatan Perkapita
5.
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB Harga Konstan tahun tertentu
%
8,6
8,31
-0,29
6.
Tingkat Inflasi
%
5,38
3,21
-2,17
7.
Struktur PDRB Pendekatan Produksi atau Sektoral
%
32,63
33,16
0,53
8.
Jumlah Penduduk Miskin
9.
Tingkat Pengangguran IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
%
2,92
2,23
-0,69
IPM
77,75
78,25
0,50
10.
Sumber
: BPS Kota Dumai, 2012
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-51
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Evaluasi Kinerja Tahun 2012 Evaluasi kinerja tahun 2012 merupakan tahapan dalam penyusunan rancangan Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013 dengan memperhatikan capaian kinerja RPJMD dan hasil evaluasi kinerja RKPD tahun 2012. Tujuan evaluasi kinerja RKPD tahun 2012 antara lain untuk menilai/mengidentifikasi program dan kegiatan yang belum terealisasikan atau belum terlaksana 100% (seratus persen), untuk diusulkan lagi pada penyusunan RKPD tahun berikutnya. Laporan kinerja berdasarkan Program Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran Tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran I dokumen ini. Evaluasi Kinerja Tahun 2013 Sampai Dengan Triwulan II Hasil evaluasi kinerja tahun 2013 selain mereview RPJMD Kota Dumai Tahun 2011-2015 dan RKPD Kota Dumai tahun 2012, juga memperhatikan dokumen RKPD Kota Dumai tahun berjalan, seperti disajikan dalam tabel dan data pada lampiran II dokumen ini. 2. Realisasi RPJMD Realisasi RPJMD Kota Dumai Tahun 2011-2015 dapat dilihat dari perkembangan capaian misi per misi dalam RPJMD Kota Dumai Tahun 20112015 sebagai berikut: a. Perkembangan Misi Pertama Keberhasilan Misi Pertama dalam rangka meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi
serta
memperkuat
struktur
perekonomian
kerakyatan
berbasis
kepelabuhan, perdagangan, turism, dan industri, ditunjukan dengan indikator keberhasilan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi Kota Dumai diperoleh dari PDRB atas dasar harga konstan, bukan atas dasar harga berlaku yang dikeluarkan oleh BPS Kota Dumai tahun 2012 menunjukkan angka rata-rata laju
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-52
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
pertumbuhan ekonomi Kota Dumai tanpa migas sebesar 9,14 % yang merupakan angka sangat sementara dengan sektor-sektor pendukung dari keberhasilan misi pertama merupakan sektor yang dominan seperti sektor Keuangan di angka 8,71%, sektor perdagangan di angka 9,01%, sektor jasa-jasa di angka 8,80% dan sektor industri pengolahan di angka 7,51%. Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas Kota Dumai dari tahun 2009 samai tahun 2011 dapat dilihat dalam tabel 2.36. sebagai berikut: Tabel 2.36. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Dumai Tanpa Migas, 2009-2011(%) No
Sektor
2009*)
2010**)
2011***)
1
Pertanian
3,37
3,57
2,83
2
Pertambangan & Penggalian
9,59
8,88
21,79
3
Industri Pengolahan
8,21
8,37
7,51
4
Listrik, Air Bersih
2,13
3,68
6,86
5
Bangunan
8,62
8,42
7,67
6
Perdagangan
9,53
9,58
9,01
7
Angkutan
8,35
8,82
9,12
8
Keuangan
6,30
8,29
8,71
9
Jasa-jasa
9,08
9,35
8,80
8,43
8,60
9,14
TOTAL Sumber : BPS Kota Dumai, 2011 Keterangan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara
Dari data tersebut terlihat bahwa kondisi perekonomian Kota Dumai dari Tahun 2009 – 2011 ternyata sedang terproses dan bergerak pada kondisi yang diharapkan. Laju pertumbuhan ekonomi secara agregat dalam kurun waktu tersebut relatif stabil yang mana pertumbuhan berkisar diatas 8 persen dan memiliki tren meningkat setiap tahunnya.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-53
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
Keberhasilan penguatan struktur perekonomian kerakyatan berbasis kepelabuhan, perdagangan, turism, dan industri, ditunjukan dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: 1. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis kepelabuhan yang dicerminkan oleh sektor keuangan yang laju pertumbuhannya terus menunjukan tren meningkat sejak tahun 2009 yaitu 6,30% meningkat pada tahun 2010 menjadi 8,29% dan terus meningkat pada tahun 2011 menjadi 8,71%; 2. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis perdagangan yang dicerminkan oleh sektor Perdagangan yang laju pertumbuhannya pada tahun 2009 sebesar 9,53%, pada tahun 2010 laju pertumbuhannya meningkat menjadi 9,58% dan pada tahun 2011 terjadi sedikit penurunan menjadi sebesar 9,01% namun penurunan tersebut masih berada di angka 9%, yang mana angka pada tahun 2011 tersebut masih berupa Angka Sangat Sementara dari BPS; 3. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis pariwisata atau tourism yang dicerminkan oleh sektor Jasa-jasa yang laju pertumbuhannya pada tahun 2009 sebesar 9,08%, pada tahun 2010 laju pertumbuhannya meningkat menjadi 9,35% dan pada tahun 2011 terjadi sedikit penurunan menjadi sebesar 8,80% namun penurunan tersebut tidak terlalu jauh yaitu masih mendekati angka 9%, yang mana angka pada tahun 2011 tersebut masih berupa Angka Sangat Sementara dari BPS dan masih memungkinkan untuk bergerak naik; 4. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis industri yang dicerminkan oleh sektor Industri Pengolahan yang laju pertumbuhannya pada tahun 2009 sebesar 8,21%, pada tahun 2010 laju pertumbuhannya meningkat menjadi 8,37% dan pada tahun 2011 terjadi sedikit penurunan menjadi sebesar 7,51% namun penurunan tersebut tidak terlalu jauh yaitu masih berada diatas angka 7,5%, yang mana angka pada tahun 2011
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-54
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
tersebut masih berupa Angka Sangat Sementara dari BPS dan masih akan mengalami perbaikan. b. Perkembangan Misi Kedua Keberhasilan Misi kedua dalam rangka mewujudkan Dumai sebagai pusat pelayanan yang bermutu pada sektor jasa dan publik, ditunjukan dengan ditargetkannya penyelesaian sebesar 50% pembangunan gedung terminal barang pembatu Kota Dumai pada tahun 2013 dan penyelesaian 100% pembangunan
sisi
darat
pelabuhan
penyeberangan
Ro-ro
/
pelabuhan
penumpang Kota Dumai yang telah tertuang dalam APBD Kota Dumai Tahun 2013, peningkatan lainnya terlihat dari jumlah pemenuhan kecukupan fasilitas dan perlengkapan jalan (marka jalan) pada tahun 2012 telah mencapai 2.643,45m. Keberhasilan Misi kedua dalam rangka mewujudkan Dumai sebagai pusat pelayanan yang bermutu pada sektor jasa dan publik, juga ditunjukan dengan penerapan e-Procurement/LPSE yaitu proses pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik secara menyeluruh (100%), yang mana pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik pada tahun 2012 telah mencapai angka 80%. c. Perkembangan Misi Ketiga Keberhasilan
Misi
ketiga
dalam
rangka
meningkatkan
dan
mengembangkan kualitas sumberdaya manusia yang tangguh dan profesional melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan dan kesempatan kerja yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, ditunjukan dengan peningkatan rasio murid terhadap guru untuk pendidikan dasar pada Taman Kanak-kanak sebesar 9,40 dan rasio murid terhadap guru pada Sekolah Dasar sebesar 16,32. Sedangkan peningkatan rasio murid terhadap guru untuk pendidikan menengah pada Sekolah Menegah Pertama sebesar 15,45 dan rasio murid terhadap guru pada Sekolah Menegah Atas sebesar 7,30. Keberhasilan lainnya juga terlihat dari menurunnya jumlah persentase penduduk Kota Dumai
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-55
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
berumur 5 tahun keatas yang tidak/belum pernah bersekolah menjadi sebesar 5,46 %. Serta peningkatan peran serta organisasi dan lembaga dan kemasyarakatan dalam pembangunan kelurahan di 33 (tiga puluh tiga) kelurahan yang terdapat di Kota Dumai dilakukan rutin secara terus menerus setiap tahunnya. d. Perkembangan Misi Keempat Keberhasilan Misi keempat dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang merata dan berkeadilan, ditunjukkan dengan terdapatnya jalan di Kota Dumai yang pada tahun 2011 tercatat sepanjang 1.457,21 km dengan kondisi jalan yang baik sebanyak 49,63% dan kondisi sedang sebanyak 29,53%. Keberhasilan lainnya juga terlihat dari target pembangunan jalan pada tahun 2013 dalam RPJMD Kota Dumai Tahun 20112015 sepanjang 46.000 m, hingga tahun 2012 realisasi pembangunan jalan di Kota Dumai telah mencapai 46.763,77 m, yang artinya telah melampaui target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Dumai. Untuk jaringan saluran drainase, target pembangunan jaringan saluran drainase pada tahun 2013 dalam RPJMD Kota Dumai Tahun 2011-2015 sepanjang 8.750 m, hingga tahun 2012 realisasi pembangunan jaringan saluran drainase telah mencapai 14.482,91 m yang artinya juga telah melampaui target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Dumai. Selanjutnya keberhasilan lain juga terlihat dari target pembangunan rumah layak huni RSS pada tahun 2013 dalam RPJMD Kota Dumai Tahun 20112015 sebanyak 30 unit, hingga tahun 2012 realisasi pembangunan rumah layak huni RSS di Kota Dumai telah mencapai 80 unit, yang artinya juga telah melampaui target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Dumai dan pembangunannya akan terus dilanjutkan hingga tahun akhir pelaksanaan RPJMD Kota Dumai di tahun 2015.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-56
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
e. Perkembangan Misi Kelima Keberhasilan Misi kelima dalam rangka Meningkatkan kualitas dan proporsional
serta
etos
kerja
aparatur
pemerintah
guna
mewujudkan
pemerintahan yang baik dan bersih, ditunjukan dengan pengembangan tata pemerintahan daerah berdasarkan prinsip good governance melalui upaya peningkatan kinerja perangkat daerah, penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara transparan, partisipatif, akuntabel, dan taat hukum. Dalam penyempurnaan regulasi manajemen pemerintahan daerah tahun 2012 proses penyempurnaan regulasi di daerah telah dilaksanakan dengan di tetapkannya produk legislasi Daerah sebanyak 17 buah Peraturan Daerah, 25 buah Peraturan Walikota
dan
321
buah
keputusan Walikota.
Dalam perwujudan
bagi
pemerintahan yang bersih dan akuntabel Pemerintah Kota Dumai telah membuat berbagai bentuk implementasi yang telah dilaksanakan diantaranya dalam Pelayanan Pengadaan Barang Jasa melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan telah berhasil menerapkan e-procurement dengan mengimplemetasikan inisiatif proses pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik. Inisiatif ini diselenggarakan dengan pembentukan Layanan Pengadaan Secara Elektronik atau LPSE, Pemerintah Kota Dumai juga terus berkomitmen dengan terus mengirimkan aparatur pemerintah untuk mengikuti pembinaan kompetensi seperti mengikuti Bimtek Perpres 54 Tahun 2010 secara rutin setiap tahunnya. Pemerintah Kota Dumai juga telah membuat standarisasi satuan harga dan standarisasi satuan biaya serta membuat analisa standar belanja yang ditargetkan selesai pada tahun 2013. f. Perkembangan Misi Keenam Keberhasilan
Misi
keenam
dalam
rangka
Mengembangkan
dan
menempatkan budaya melayu sebagai jati diri Kota Dumai serta sebagai perekat budaya daerah lainnya di Kota Dumai serta menyaring masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kaidah dan nilai budaya melayu, ditunjukan dengan pelaksanaan festifal seni dan budaya Kota Dumai yang diselenggarakan rutin
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-57
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
setiap tahunnya, yang melibatkan 16 (enam belas) suku yang berada di Kota Dumai yang berperanserta dalam melestarikan budaya lokal Kota Dumai. Pelestarian situs-situs budaya dan sejarah yang ada di Kota Dumai terus menjadi prioritas Pemerintah Kota Dumai, terlihat dengan terus dianggarkannya pemugaran dan pemeliharan situs-situs budaya dan sejarah yang ada di Kota Dumai di dalam APBD Kota Dumai setiap tahunnya, tidak terkecuali dalam Rencana Kerja (Renja) SKPD tahun 2014 yang tetuang juga dalam RKPD Kota Dumai Tahun 2014. 2.3.
Permasalahan Pembangunan Daerah dan Isu Strategis Tahun 2013
2.3.1. Permasalahan Pembangunan Daerah Dalam tahun 2013, kondisi perekonomian global tetap dibayangi oleh ketidakpastian. Krisis utang negara-negara maju terutama Eropa, ketegangan politik di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Semenanjung Korea, perubahan iklim dan potensi bencana alam di tingkat global, serta harga energi yang tinggi dapat mempengaruhi stabilitas keuangan global dan pemulihan ekonomi dunia yang pada gilirannya akan berpengaruh pada perekonomian nasional. Perekonomian dunia tahun 2013 diperkirakan hanya tumbuh 4,1 persen, lebih rendah dari tahun 2011 (5,3 persen) dengan resiko pemulihan ekonomi yang lambat di negara-negara maju dan perlambatan ekonomi di Asia. Situasi tersebut berpotensi meningkatkan proteksi pada banyak negara serta langkah tidak sehat untuk mempertahankan pasar domestik dan ekspornya. Persaingan antar negara untuk memenangkan pasar perdagangan dan investasi semakin ketat. Keseluruhan ini menuntut penguatan perekonomian domestik serta peningkatan daya saing baik di tingkat global maupun di dalam negeri. Dalam pada itu, kemajuan pembangunan ekonomi telah mendorong harapan yang besar terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat dengan tuntutan dan aspirasi rakyat terhadap kesejahteraan semakin tinggi. Pengurangan jumlah penganggur terbuka dan jumlah penduduk miskin yang pada tahun 2011 sebesar 7,7 juta orang dan 29,9 juta orang akan dipercepat. Selanjutnya kesenjangan
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-58
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
kesejahteraan baik antar kelompok masyarakat maupun antar daerah akan dikurangi melalui upaya peningkatan dan sekaligus perluasan kesejahteraan rakyat yang lebih merata. Berdasarkan kinerja yang telah dicapai, potensi yang dimiliki, tantangan dan masalah yang dihadapi serta keinginan untuk mencapai sasaran RPJMN 2010 – 2014 yaitu Mewujudkan Indonesia yang Demokratis, Sejahtera dan Berkeadilan, tema RKP tahun 2013 adalah Memperkuat Perekonomian Domestik Bagi Peningkatan dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat. Pemerintah Kota Dumai dalam penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2013 telah menggunakan RKP Tahun 2012 tersebut sebagai dasar acuan juga tetap mempedomani RPJMD Kota Dumai Tahun 2011-2015 yang menitikberatkan penyelesaian permasalahan utama dalam menyelenggarakan pemerintahan yaitu : 1. Pembangunan Infrastruktur Berorientasi Pada Wilayah Permukimam 2. Penyelenggaraan Tugas Dan Fungsi Pemerintahan, Belum Sepenuhnnya Bertumpu Pada Prinsip Tata Kelola Pemerintahan Yang Amanah 3. Ketidakselarasan Kemampuan Dan Keterampilan Angkatan Kerja Dengan Pasar Kerja, 4. Belum
Memanfaatkan
Lalu Lintas Barang,
Jasa Untuk Pasar Produk
Tempatan, 5. Pertumbuhan PDRB Belum Memperkuat Struktur Perekonomian Kerakyatan, 6. Terjadinya Degradasi Lingkungan yang mengancam kelestarian lingkungan.
2.3.2. Isu Strategis Pembangunan Tahun 2013 Perencanaan pembangunan tahun 2013 dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat dan masukan stake holder pembangunan baik dari perangkat SKPD ataupun pokok-pokok pikiran DPRD Kota Dumai melalui media Musrenbang tingkat Kelurahan, Kecamatan ataupun tingkat Kota Dumai. Menjadi pusat perhatian adalah dinamika yang terjadi dimasyarakat
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-59
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
berkenaan dengan proses pembangunan yang sudah dilaksanakan serta capaian hasil-hasil pembangunan selama kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir. Adapun isu-isu strategis dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pembangunan Infrastruktur yang berkeadilan a. Perlu upaya peningkatan pembangunan sarana tranportasi dengan memperioritaskan ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang ketertiban dan kelancara arus lalu lintas pada pusat-pusat pemukiman, perdagangan, industri dan pengembangan wilayah di Kota Dumai yang masih sulit terjangkau. b. Peningkatan kualitas sistim perencanaan pembangunan yang lebih sinergi dan mempunyai dampat positif dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. c. Percepatan pembangunan air bersih agar cepat diwujudkan sebagai kebutuhan mendasar masyarakat. d. Pembangunan infrastruktur hendaknya merata dan dapat dirasakan sampai daerah pinggiran. 2.
Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Pemerintahan, yang bertumpu pada prinsip tata kelola pemerintahan yang amanah. a. Peningkatan pelayanan umum kepada masyarakat terutama satuan kerja perangkat daerah yang dalam pelaksanaan tugas pokoknya bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat. b. Penyelenggaraan pemerintahan yang memberhatikan kapasitas dan kapabilitas dalam melakukan reformasi birokrasi dalam jabatan strruktural serta memperhatikan regulasi yang mengatur. c. Perhatian yang lebih mendalam terhadap kebutuhan yang substansi diharapkan masyarakat dalam penyusunan perencanaan pembangunan tahun 2013. d. Tindak lanjut dari evaluasi pelaksanaan pembangunan yang dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan dokumen pekerjaan, sehingga perlu diambil tindakan tegas sesuai peraturan yang berlaku.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-60
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
3.
Ketidakselarasan Kemampuan Dan Keterampilan Angkatan Kerja Dengan Pasar Kerja, a. Masihnya tingginya angka pengangguran terbuka di Kota Dumai. b. Belum terakumulirnya tenaga kerja yang berasal dari Kota Dumai secara proporsional dalam penerimaan tenaga kerja di pusat-pusat industry c. Melalakukan usaha peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja sehingga mampu diserap oleh pasar kerja sesuai bidang kemampuannya. d. Menciptakan lapangan kerja yang berskala kecil yang ada disetiap kelurahan dengan usaha kecil menengah yang difasilitasi oleh pemerintah baik segi permodalan dan pembinaannya.
4.
Peningkatan kualitas derajat kesehatan dan pendidikan. a. Perlunya
pembinaan
secara
intensif
dan
berkelanjutan
potensi
kepemudaan menuju sumber daya manusia yang produktif. b. Upaya
meningkatkan
keterpaduan
pembangunan
kesehatan
dan
mendorong peran serta masyarakat dalam mensukseskan program kesehatan. c. Upaya peningkatan membangun pusat-pusat pendidikan formal dan pusat pelatihan dengan dukungan pembangunan sarana dan prasarana yang memadai. d. Peningkatan penguatan pendidikan berkarakter yang membentuk anak didik bukan hanya cerdas tetapi mempunyai akhlak mulia. e. Peningkatan manajeman, sarana dan prasarana dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 5.
Peningkatan struktur perekonomian
kerakyatan dengan memperhatikan
potensi dan kemampuan daerah. a. Peningkatan bantuan social dan hibah dalam rangkan mempercepat kemandirian usaha kecil menengah b. Mendorong peran serta dunia usaha baik swasta, BUMN, BUMD dalam meningkatkan keberadaan usaha ekonomi kecil menengah.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-61
Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD
c. Peningkatan pelatihan keterampilan yang signifikan sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. d. Pengoptimalkan keberadaan lembaga-lembaga perekonomian dalam skala kelurahan agar lebih terberdayakan dan memberikan pembinaan dalam mengakumulir
usaha-usaha
ekonomi
kerakyatan
kelurahan.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab II-62
di
tingkat
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
BAB III RENCANA PROGRAM DAN PRIORITAS DAERAH DALAM PERUBAHAN RKPD TAHUN 2013
3.1.
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berkaitan dengan perencanaan kerangka ekonomi Kota Dumai tahun 2014
didasari dari evaluasi ekonomi Kota Dumai tahun 2011 dan 2012 serta perkiraan di Tahun 2013. Dalam rancangan kerangka ekonomi Kota Dumai berdasarkan beberapa indikator ekonomi makro yang akan mempengaruhi perekonomian Kota Dumai satu tahun ke depan, antara lain PDRB atas dasar harga berlaku, pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi, PDRB per kapita dan investasi.
3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan Perkiraan Tahun 2013 a.
Laju pertumbuhan Ekonomi Untuk melihat laju pertumbuhan ekonomi baik secara agregat maupun
menurut lapangan usaha dapat diperoleh dari PDRB atas dasar harga konstan, bukan atas dasar harga berlaku. Karena PDRB atas dasar harga berlaku tidak memberikan gambaran perubahan produksi secara nyata karena pengaruh dari harga barang dan jasa pada tahun tersebut. Sehingga gambaran perubahan atau pertumbuhan yang riil (nyata) akan dapat dilihat dari perubahan PDRB atas dasar harga konstan. Secara riil laju pertumbuhan ekonomi yang diukur dari besaran PDRB atas dasar harga konstan sangat bervariasi. Hal ini disebabkan oleh dampak krisis ekonomi moneter berkepanjangan yang melanda perekonomian nasional sejak pertengahan tahun 1997. Baik secara langsung maupun tidak peristiwa tersebut ikut mempengaruhi keadaan perekonomian di daerah.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 1
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Tabel 3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Dumai Tanpa Migas, 2007-2011 (%) No
Sektor
2007*)
2008*)
2009*)
2010**)
2011***)
1
Pertanian
4,20
4,06
3,37
3,57
2,83
2
Pertambangan & Penggalian
9,67
9,78
9,59
8,88
21,79
3
Industri Pengolahan
8,95
8,70
8,21
8,37
7,51
4
Listrik, Air Bersih
3,81
4,03
2,13
3,68
6,86
5
Bangunan
8,72
8,73
8,62
8,42
7,67
6
Perdagangan
10,28
10,15
9,53
9,58
9,01
7
Angkutan
8,60
8,52
8,35
8,82
9,12
8
Keuangan
9,31
5,66
6,30
8,29
8,71
9
Jasa-jasa
9,54
9,63
9,08
9,35
8,80
8,87
8,66
8,43
8,60
8,31
Rata-Rata
Sumber : BPS Kota Dumai, 2011 Keterangan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara
Dengan berakhirnya tahun 1999 dampak resesi ekonomi mulai tampak akan sirna seiring dengan membaiknya perekonomian Kota Dumai. Hal tersebut terbukti semakin menguatnya tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Dumai, baik secara total/agregat maupun secara sektoral. Namun berdasarkan data PDRB Kota Dumai pada tahun 2011 memperlihatkan bahwa peristiwa tersebut mulai usai ditandai dengan membaiknya perekonomian pada tahun tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1. Secara umum berdasarkan data berkala dari Tahun 2007 - 2011 kondisi perekonomian Kota Dumai ternyata masih sedang terproses dan bergerak pada kondisi yang diharapkan. Laju pertumbuhan ekonomi secara agregat dalam kurun
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 2
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
waktu tersebut relatif stabil yang mana pertumbuhan berkisar diantara 8,87 persen pada Tahun 2007 hingga 8,31 persen selama Tahun 2011. Perekonomian dumai Kota Dumai dalam kurun waktu 2007-2011 dilihat dari besaran PDRB atas dasar harga konstan menghasilkan tingkat pertumbuhan yang senantiasa stabil berada berada di atas 8 persen. Berbagai fenomena telah terjadi dalam kurun waktu tersebut sepertikenaikan harga minyak dunia dan anjloknya hargajual tandan buah segar sawit, namun perekonomian Kota Dumai tidak terlalu terpengaruh dengan fenomena tersebut. Meskipun mampu bertahan namun riwayat dari perjalanan fenomena tersebut terhadap perekonomian tergambar pada perkembangan tingkat pertumbuhan ekonomi pada tabel 3.1. memperlihatkan bahwa mulai dari tahun 2008 hingga tahun 2011 tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Dumai senantiasa berada di bawah tingkat pertumbuhan tahun 2007. Pada Tahun 2007 laju pertumbuhan ekonomi sebesar 8,87 persen, dan pada Tahun 2008 melambat menjadi 8,66 persen, Tahun 2009 pertumbuhannya melambat sebesar 8,43 persen, pada Tahun 2010 naik menjadi 8,60 persen dan pada Tahun 2011 melambat menjadi 8,31 persen. Sektoral pertumbuhan ekonomi Dumai yang tertinggi pada tahun 2011 dicapai oleh sektor pertambangan dan penggalian yang jumlahnya mencapai 21,79 persen. Tingginya pertumbuhan ekonomi pada sektor ini karena didukung oleh subsektor pertambangan dan penggalian. Selain sektor pertambangan, sektor angkutan juga memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu 9,12 persen yang diikuti oleh beberapa sektor dengan pertumbuhan ekonomi yang juga cukup tinggi seperti sektor perdagangan yaitu 9,01 persen, sektor jasa-jasa
juga memiliki pertumbuhan yang tinggi, yaitu
mencapai 8,80 persen. Pemicu di sektor jasa-jasa terutama disebabkan oleh pertumbuhan subsektor pemerintahan umum, dan subsektor jasa perorangan.Meningkatnya
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 3
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
perkembangan subsektor pemerintahan umum terutama sebagai akibat dari cukup cepatnya aktivitas pemerintahan umum dalam memberikan jasa pelayanan publik yang prima dan proaktif sesuai dengan tuntutan masyarakat pada era otonomi daerah. Selanjutnya pertumbuhan yang tinggi di sektor bangunan dipicu antara lain oleh pembangunan gedung perkantoran, jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya yang dilakukan oleh pihak pemerintah. Sementara pembangunan yang dilakukan oleh pihak swasta seperti sarana bisnis berupa pusat perbelanjaan, ruko, perhotelan dan bangunan untuk tempat tinggal ikut pula mendorong pertumbuhan pada sektor ini. Sektor angkutan dan komunikasi yang tumbuh tinggi diakibatkan oleh adanya dorongan pertumbuhan subsektor komunikasi dan angkutan. Sedangkan sektor yang masih rendah pertumbuhannya berada dibawah 5 persen pada tahun 2011 hanya tinggal sektor pertanian yaitu sebesar 2,83, sedangkan sektor listrik dan air bersih yang tahun 2010 pertumbuhannya dibawah 5 persen, pada tahun 2011 sudah meningkat menjadi di atas 5 persen yaitu sebesar 6,86 persen. b.
Kontribusi Sektoral Data distribusi persentase PDRB sangat bermanfaat untuk melihat
besarnya kontribusi sektoral terhadap perekonomian suatu wilayah. Besarnya kontribusi sektoral diantaranya dapat menjadi acuan dalam menentukan prioritas pelaksanaan pembangunan, menentukan sektor-sektor unggulan dan guna meninjau kondisi struktur ekonomi yang terjadi.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 4
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Sektor unggulan adalah sektor-sektor yang memiliki nilai agregat relatif besar jika dibandingkan dengan sektor lainnya.Kemudian kenyataan dilapangan sektor tersebut lebih mendominasi dalam setiap gerak langkah perekonomian yang
terjadi
dan
mayoritas
merupakan
penyangga
perekonomian
bagi
masyarakat luas. Tabel 3.2. Distribusi Persentase PDRB Kota Dumai Tanpa Migas, 2007-2011 (%) No
Sektor
2007*)
2008*)
2009*)
2010**)
2011***)
1
Pertanian
7,64
6,69
6,52
5,98
5,50
2
Pertambangan & Penggalian
0,51
0,46
0,46
0,44
0,47
3
Industri Pengolahan
22,05
22,01
24,36
26,21
27,19
4
Listrik, Air Bersih
0,83
0,74
0,73
0,71
0,68
5
Bangunan
15,71
18,69
16,57
14,56
14,02
6
Perdagangan
24,14
23,22
25,36
26,74
27,30
7
Angkutan
14,73
15,19
12,89
12,37
12.03
8
Keuangan
3,18
2,90
2,96
3,20
3,31
9
Jasa-jasa
11,22
10,10
10,15
9,79
9,50
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Total
Sumber : BPS Kota Dumai, 2011 Keterangan : *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 5
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Dengan memperhatikan Tabel III.2. tampak bahwa struktur ekonomi tanpa migas Dumai pada tahun 2010 didominasi oleh empat sektor yaitu sektor perdagangan,
sektor indutsri
pengolahan,
pengangkutan yang kempatnya berjumlah
sektor
bangunan
dan
sektor
79,88 persen atau peran masing-
masing adalah sebesar 26,74 persen, 26,21 persen, 14,56 persen dan 12,37 persen. Dengan memperhatikan ini diharapkan kebijakan-kebijakan pemerintah daerah agar terus dapat mempertahankan berputarnya roda perekonomian dari keempat sektor ini. Sementara itu, kontribusi terendah pada tahun 2011 adalah sektor listrik dan air bersih dan pertambangan dan penggalian yang hanya berperan sebesar 0,71 persen dan 0,44 persen, atau masih dibawah 1 (satu) persen. Diharapkan pada tahun mendatang peranan sektor listrik dan air bersih sebagai utility sectors yang sangat menunjang aktivitas ekonomi akan meningkat seiring dengan perkembangan sektor-sektor lain yang membutuhkan sektor listrik dan air bersih. Selain itu penyediaan listrik dan air bersih menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk melakukan investasi. c.
Perkembangan PDRB Dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu wilayah
maka data PDRB tetap merupakan informasi yang sangat berguna dan mendasar, walaupun belum bisa menggambarkan aspek pembangunan secara keseluruhan.Secara makro perkembangan PDRB Kota Dumai tanpa Migas selama kurun waktu 2007-2011 baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan memperlihatkan perkembangan yang cukup baik. Pertumbuhan PDRB Kota Dumai tanpa migas secara riil (atas dasar harga konstan) dari tahun 2007 sampai tahun 2011 didominasi oleh sektor-sektor sekunder yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran menjadi sektor dengan jumlah nilai terbesar yaitu sebesar Rp 461.473,84 juta pada tahun 2007 yang
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 6
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
meningkat menjadi sebesar Rp 665.056,56 juta pada tahun 2011 dan memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDRB Kota Dumai yaitu sebesar 28,30% pada tahun 2007 yang meningkat menjadi 29,43% pada tahun 2011, kemudian di ikuti sektor pengangkutan dan komunikasi lalu sektor kontruksi yang memberikan kontribusi besar dari tahun 2007 hingga tahun 2011. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Dumai tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 atas dasar harga konstan dapat dilihat pada tabel 3,3 berikut:
Tabel 3.3. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011 Atas Dasar Harga Konstan 2007 NO
(Rp 000.000)
1
2 3 4 5 6 7 8 9
2008
2009
2010
2011
Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik,Gas & Air bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, sewa, & Jasa Perusahaan Jasa-jasa PDRB
%
(Rp 000.000)
%
(Rp 000.000)
%
(Rp 000.000)
%
(Rp 000.000)
%
130,644.34
8.01
135,952.66
7.67
141,352.59
7.36
146,403.98
7.02
150,542.58
6.66
9,261.75
0.57
10,167.85
0.57
11,142.95
0.58
12,132.90
0.58
14,776.40
0.65
82,363.37
5.05
89,532.17
5.05
96,882.76
5.04
104,995.58
5.03
112,882.78
4.99
12,133.71
0.74
12,622.91
0.71
12,891.48
0.67
13,365.77
0.64
14,282.81
0.63
283,099.67
17.36
307,820.14
17.37
334,354.24
17.40
362,499.67
17.37
390,289.15
17.27
461,473.84
28.30
508,306.87
28.69
556,766.48
28.98
610,088.17
29.24
665,056.56
29.43
350,046.31
21.47
379,885.31
21.44
411,601.98
21.43
447,914.74
21.47
488,746.73
21.63
36,138.39
2.22
38,183.59
2.15
40,499.45
2.11
43,953.97
2.11
47,783.79
2.11
265,506.00
16.28
289,434.77
16.33
315,624.84
16.43
345,221.14
16.54
375,607.65
16.62
1,630,667.38
100
1,771,906.27
100
1,921,116.77
100
2,086,575.92
100
2,259,968.45
Sumber : BPS Kota Dumai dan Hasil Olahan Bidang Stapel Bappeda Dumai
Demikian juga halnya pertumbuhan PDRB Kota Dumai tanpa migas atas dasar harga berlaku dari tahun 2007 sampai tahun 2011 juga didominasi oleh sektor-sektor sekunder yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran menjadi
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 7
100
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
sektor dengan jumlah nilai terbesar yaitu sebesar Rp 799.312,54 juta pada tahun 2007 yang meningkat menjadi sebesar Rp 2.157.948,76 juta pada tahun 2011 dan memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDRB Kota Dumai yaitu sebesar 24,14% pada tahun 2007 yang meningkat menjadi 26,40% pada tahun 2011, kemudian di ikuti sektor pengangkutan dan komunikasi lalu sektor kontruksi yang memberikan kontribusi besar dari tahun 2007 hingga tahun 2011. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Dumai tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 atas dasar harga berlaku dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Kota Dumai Tahun 2007 s.d 2011 Atas Dasar Harga Berlaku 2007 NO
(Rp 000.000)
1
2 3 4 5 6 7 8 9
2008
2009
2010
2011
Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik,Gas & Air bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, sewa, & Jasa Perusahaan Jasa-jasa PDRB
%
(Rp 000.000)
%
(Rp 000.000)
%
(Rp 000.000)
%
(Rp 000.000)
%
252,888.55
7.64
295,636.19
6.69
334,551.31
6.34
390,833.80
5.98
434,367.42
5.31
16,944.65
0.51
20,270.63
0.46
24,206.75
0.46
28,720.97
0.44
37,441.40
0.46
730,022.47
22.05
972,700.18
22.01
1,287,585.29
24.41
1,714,302.67
26.21
2,419,127.26
29.60
27,465.95
0.83
32,492.44
0.74
38,437.36
0.73
46,199.38
0.71
53,724.85
0.66
520,187.25
15.71
825,974.14
18.69
875,532.59
16.60
952,523.73
14.56
1,107,799.15
13.55
799,312.54
24.14
1,025,881.86
23.22
1,340,519.58
25.41
1,749,009.62
26.74
2,157,948.76
26.40
487,909.33
14.73
671,136.87
15.19
681,365.19
12.92
808,979.57
12.37
950,482.59
11.63
105,261.12
3.18
128,346.55
2.90
156,486.47
2.97
209,109.24
3.20
261,204.30
3.20
371,509.00
11.22
446,384.23
10.10
536,425.58
10.17
640,189.16
9.79
751,177.08
9.19
3,311,500.86
100
4,418,823.09
100
5,275,110.12
100
6,539,868.14
100
8,173,272.81
Sumber : BPS Kota Dumai dan Hasil Olahan Bidang Stapel Bappeda Dumai
Selanjutnya untuk perkiraan tahun 2014 dapat dilihat juga perkembangan dan proyeksi Indikator Makro Ekonomi Kota Dumai dalam tabel 3.5.sebagai berikut:
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 8
100
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Tabel 3.5. Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Dumai Realisasi No
Indikator Makro
Satuan
1
2
3 Juta Rupiah Juta Rupiah Rupiah Juta Rupiah
Bertambah/ (Berkurang)
Tahun 2010 4
Tahun 2011 5
6.539.868,14
7.903.272,80
1.363.404,66
2.086.575,92
2.259.968,46
173.392,54
8.221.242.,14
8.593.820,21
372.578,07
7,17
7,49
0,32
6
1.
PDRB (Harga Berlaku)
2.
PDRB (Harga Konstan)
3.
PDRB Per Kapita
4.
Pendapatan Perkapita
5.
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi/ PDRB Harga Konstan tahun tertentu
%
8,6
8,31
-0,29
6.
Tingkat Inflasi
%
5,38
3,21
-2,17
7.
Struktur PDRB Pendekatan Produksi atau Sektoral
%
32,63
33,16
0,53
8.
Jumlah Penduduk Miskin
9.
Tingkat Pengangguran IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
%
2,92
2,23
-0,69
IPM
77,75
78,25
0,50
10.
Sumber
: BPS Kota Dumai, 2012
Perkembangan Indikator Makro Ekonomi di Kota Dumai tahun 2010 dan tahun 2011 terlihat bergerak ke angka yang lebih baik. Hal ini ditandai nilai-nilai yang menjadi indikator seperti nilai PDRB (Harga Berlaku) tahun 2010 yang berjumlah sebesar 6.539.868,14 Juta Rupiah menjadi sebesar 7.903.272,80 Juta Rupiah pada tahun 2011 yang berarti terjadi kenaikan sebesar 1.363.404,66 Juta Rupiah. Tingkat inflasi yang terjadi di Kota Dumai pada tahun 2010 hingga tahun 2011 terjadi penurunan yang cukup baik yaitu sebesar 2,17 persen dari 5,38 persen inflasi di tahun 2010 menjadi 3,21 persen inflasi yang terjadi di Kota Dumai pada tahun 2011.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 9
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Satu-satunya indikator makro ekonomi Kota Dumai dalam tabel tersebut yang mengalami penurunan pada tahun 2011 dari tahun 2010 hanya terlihat dari tingkat laju pertumbuhan ekonomi yang mana pada tahun 2010 tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 sebesar 8,6 persen menjadi sebesar 8,31 persen pada tahun 2011, artinya terjadi penurunan sebesar 0,29 persen. Akan tetapi penurunan nilai dari Indikator Makro Ekonomi Kota Dumai dari tahun 2010 ke tahun 2011 tersebut masih berada di dalam angka kewarajaran mengingat penurunan nilai yang terjadi masih dibawah angka 1 persen, yaitu sebesar 0,29 persen. d.
Perkembangan Investasi Investasi pada Kota Dumai yang bersumber dari Belanja Pemerintah Kota
Dumai dan atau investasi langsung masyarakat dalam wilayah Kota Dumai disinergikan untuk mendorong pemerataan pembangunan danhasilnya. Besarnya tingkat keseimbangan investasi antara Pemerintah Kota Dumai dengan masyarakat merupakan dasar pertimbangan untuk memacu laju pertumbuhan perekonomian daerah di wilayah Kota Dumai, sehingga diharapkan alokasi investasi Pemerintah Kota Dumai dapat menjadi penyeimbang pembangunan. Target maupun realisasi pertumbuhan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama kurun waktu Tahun 2006 sampai akhir Tahun 2011 secara komulatif di Kota Dumai dapat dicapai baik dalam peningkatan unit usaha,penyerapan tenaga kerja maupun jumlah investasi yang terserap. Untuk mendapatkan gambaran pertumbuhan investasi dapat dilihat pada Tabel 3.6. berikut yang dirinci menurut Jumlah Unit Usaha, Jumlah Investasi dan tenaga kerja.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 10
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Tabel 3.6. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Kota Dumai Tahun 2006- 2011 No
Tahun
Jumlah Proyek
Jumlah Investasi (Rp.)
TKL
TKA
1
2006
29
1.161.620.834.386
8.920
176
2
2007
35
1.465.120.834.000
9.774
176
3
2008
44
4.965.004.447.000
11.029
199
4
2009
46
6.862.080.862.386
11.242
191
5
2010
51
9.298.199.166.847
10.917
67
6
2011
44
9.300.899.166.847
11.229
67
Sumber : BPS Kota Dumai, 2012
Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Kota Dumai pada Tahun 2006 berjumlah 29 Proyek dan pada akhir Tahun 2009 meningkat menjadi 44 Proyek yang berarti terdapat kenaikan sebanyak 15 Proyekatau (51,72%), demikian pula dengan total rencana investasi di Kota Dumai pada Tahun 2006 berjumlah sebesar Rp. 1.161.620.834.386, yang meningkat menjadi Rp. 9.300.899.166.847,- pada akhir Tahun 2011 yang berarti terjadi kenaikan sebesar Rp 8.139.278.332.461,- atau (700,76 %). Penyerapan tenaga kerja Lokal yang tersedia di Kota Dumai pada Tahun 2006 adalah sebanyak 8.920 orang dan pada akhir Tahun 2011 meningkat menjadi 11.229 orang, atau terjadi peningkatan sebanyak 2309 orang (25,88 %). Jika dilihat dari trend pertumbuhan investasi yang berkembang di Kota Dumai selama 5 (lima) Tahun terakhir, maka bidang usaha paling diminati adalah Industri pengolahan Sawit serta produk turunannya, Industri pupuk dan industri pendukung lainnya.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 11
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Tabel 3.7. Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA) Kota Dumai Tahun 2006- 2011 No
Tahun
Jumlah Proyek
Jumlah Investasi (US. $)
TKL
TKA
1
2006
16
119.343.619,70
1.936
66
2
2007
19
360.948.953,30
1.490
72
3
2008
22
969.535.175,07
3.095
83
4
2009
22
1.046.993.175,07
3.095
83
5
2010
28
1.783.183.893,98
3.994
47
6
2011
35
1.858.728.004,49
4.611
57
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Investasi
Jika dilihat dari Tabel 3.7. di atas terlihat bahwa Penanaman Modal Asing yang ada di Kota Dumai menunjukan peningkatan dari Tahun ke Tahun, jumlah proyek pada akhir Tahun 2006 di Kota Dumai sebanyak 16 proyek yang meningkat menjadi 35 proyek pada akhir Tahun 2011, yang berarti terdapatnya peningkatan sebanyak 19 proyek atau (118,75 %). Kemudian rencana Investasi di Kota Dumai pada Tahun 2006 sebesar USD119.343.619,70 yang meningkat menjadi USD1.858.728.004,49
yang berarti adanya peningkatan sebesar
USD1.739.384.384,79 atau (1.457,45%). Penyerapan tenaga kerja lokal dalam Penanaman Modal Asing (PMA) di Kota Dumai sebanyak 1.936 orang pada Tahun 2006, meningkat menjadi 4.611 orang pada akhir Tahun 2011, yang berarti adanya peningkatan sebanyak 2.675 orang atau (138,17%). Penyerapan tenaga lokal dalam setiap pelaksanaan investasi-investasi yang masuk ke Kota Dumai menjadi salah satu isu strategis pembangunan dalam RKPD Kota Dumai tahun 2014 sehingga Pemerintah Kota Dumai menetapkan peningkatan kemampuan dan keterampilan angkatan kerja agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja sebagai salah satu prioritas pembangunan Kota Dumai di tahun 2014.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 12
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
e.
Laju Inflasi Bulan Desember 2012, Kota Dumai mengalami inflasi sebesar 1,13 persen
dan IHK 138,28. Laju inflasi tahun kalender dan inflasi “year on year” 2012 di Kota Dumai masing-masing sebesar 3,21 persen. Inflasi yang terjadi di Kota Dumai disebabkan oleh peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,75 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,26 persen, kelompok kesehatan 0,15 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar 0,10 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,05 persen. Laju inflasi di Kota Dumai akan mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan laju inflasi ekonomi nasional dan regional Provinsi Riau, sehingga perlu adanya kebijakan khusus untuk mejaga stabilitas harga. Beberapa komoditas penyumbang inflasi di Kota Dumai antara lain: bayam, daging ayam ras, beras, jeruk, daging sapi, rokok kretek filter, cabe merah, daun singkong, kelapa, udang basah,kangkung, ikan serai, bawang merah, ayam hidup, telur ayam ras dan sebagainya. Andil inflasi terbesar di Kota Dumai disumbang oleh kelompok bahan makanan sebesar 1,06 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,05 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen, dan beberapa kelompok lainnya menyumbang inflasi kurang dari 0,01 persen. Inflasi Kota Dumai menduduki peringkat 1 se- Sumatera dari 16 kota yang menghitung IHK. Seluruh kota di Sumatera mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Dumai sebesar 1,13 persen dan terendah di Kota Palembang sebesar 0,32 persen. Dari 66 kota yang menghitung IHK di Indonesia, semua kota juga mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 2,57 persen dan terendah di Kota Kendari sebesar 0,02 persen. Bila diurut dari inflasi tertinggi, maka Kota Dumai berada pada urutan 7 se- Indonesia.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 13
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
f.
Ekspor Statistik perdagangan luar negeri meliputi barang yang di ekspor ke luar
negeri dan yang di impor dari luar negeri melalui wilayah Kota Dumai. Salah satu sumber alam yang cukup berperan menunjang ekspor Kota Dumai adalah minyak bumi dan hasil tambang lainnya. Nilai ekspor Dumai pada tahun 2011 adalah sebesar USD 16.485 juta.Nilai ekspor terbesar Kota Dumai yaitu US $ 3.479 juta yang di ekspor ke Jepang, USD2.281 juta yang di ekspor ke India, serta yang di ekspor ke China adalah sebesar USD1.818 juta dan sisa nilai ekspor lainnya di ekspor ke negara-negara lain. g.
Impor Nilai impor Kota Dumai terbesar pada tahun 2011adalah sebesar
USD326,87 juta yang di impor dari Singapura, kemudian yang diimpor dari Malaysia menjadi nilai impor terbesar kedua senilai USD246,84 juta, dan sisanya adalah nilai impor dari negara-negara lainnya.Hasil tambang yang berupa Granit menjadi komodi impor terbesar yang di impor melalui pelabuhan Kota Dumai di tahun 2011. 3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2013 dan Tahun 2014 Gambaran ekonomi Kota Dumai tahun 2014 tidak akan terlepas dari pengaruh perkembangan perekonomian nasional dan perekonomian Provinsi Riau, perekonomian nasional dalam hal ini juga dipengarusi oleh lingkungan eksternal. Setelah mengalami resesi global sejak pertengahan tahun 2008, tanda-tanda pemuliahan ekonomi dunia mulai terlihat sejak akhir tahun 2009 hingga akhir tahun 2010. Hal inilah yang turut berpengaruh terhadap
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 14
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
perkembangan perekonomian di Kota Dumai dengan bermunculannya industriindustri pengolahan baru di Kota Dumai juga berkembangnya perkebunan kelapa sawit di wilayah Kota Dumai yang akan meberikan dampak terhadap perkembangan sektor-sektor perekonomian seperti jasa-jasa, pengangkutan, perdagangan, perhotelan dan sektor-sektor lainnya. Pemulihan ini terutama disebabkan oleh berhasilnya intervensi pemerintah di berbagai negara yang telah berhasil mendorong sisi permintaan dan mengurangi resiko ketidakpastian dan terjadinya resiko seistemik di pasar keuangan. Berbagai tantangan yang akan dihadapi Kota Dumai di tahun 2014 tentunya tidak terlepas dari perekonomian nasional yang masih akan dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu pengelolaan arus modal (Capital Inflow) dan nilai tukar (Excange Rate) dimana harga-harga komunitas terus beranjak naik. Adanya situasi keterbatasan keuangan negara dalam pembiayaan pembangunan daerah berimplikasi luas terhadap perekonomian daerah. Pemerintah Kota Dumai dituntut mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan keuangan daerah. Di tahun mendatang, diduga pembangunan ekonomi Kota Dumai masih akan dihadapkan pada sejumlah tantangan akibat pengaruh dari dinamika internal maupun lingkungan perekonomian global yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Beragam tantangan dimaksud perlu disikapi secara arif dan komprehensif serta dengan langkah-langkah yang lebih nyata. Tantangan dimaksud antara lain mencakup: 1. Percepatan
pertumbuhan
ekonomi
akan
terus
dipacu
dengan
mengembangkan pertumbuhan yang lebih berimbang, yang bertumpu pada peran investasi dan ekspor non migas. Pertumbuhan ekonomi dengan percepatan yang lebih tinggi,
terjaganya stabilitas ekonomi makro, dan
dengan pembenahan yang sungguh-sungguh pada sektor riil, diharapkan akan dapat mendorong peningkatan investasi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dengan fokus utama untuk menurunkan tingkat
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 15
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
pengangguran dan kemiskinan. Dalam hal ini diperlukan strategi kebijakan yang tepat dengan menempatkan prioritas pengembangan pada sektorsektor yang mempunyai efek pengganda tinggi dalam menciptakan kesempatan
kerja
dan
akan
difokuskan
pada
penguatan
struktur
perekonomian yang berbasis ekonomi kerakyatan. 2. Menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Ini adalah tantangan cukup besar bagi pemerintah dewasa ini. Komitmen perbaikan iklim investasi tersebut telah dilakukan pemerintah dengan mengadakan perbaikan di bidang peraturan perundang-undangan, pelayanan, dan penyederhanaan prosedur termasuk penyederhanaan birokrasi. 3. Menyediakan infrastruktur yang cukup dan berkualitas yang selama ini masih berorientasi pada wilayah pemukiman. Hal ini merupakan prasyarat agar dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan. Ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai akan menjadi kendala bagi masuknya investasi. 4. Meningkatkan daya saing ekspor, untuk mencapai peningkatan pertumbuhan ekspor yang tinggi. Tingginya pertumbuhan ekspor diperlukan tidak saja sebagai penopang pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan juga untuk merangsang penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dan bermutu. 5. Meningkatkan partisipasi swasta melalui kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta (public-private partnership). Tantangan ini menjadi cukup
penting
karena terbatasnya sumber
daya
pemerintah
dalam
pembiayaan pembangunan, terutama terkait dengan efisiensi pembiayaan investasi dan penyediaan infrastruktur yang bervariasi dan berkualitas. 6. Membangun landasan yang kokoh bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan di masa-masa yang akan datang.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 16
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Meskipun terdapat berbagai tantangan, namun Pemerintah Kota Dumai tetap optimis dalam mewujudkan Visi Kota Dumai tahun 2011-2015 karena masih terdapat prospek dan harapan yang bisa diwujudkan oleh Pemerintah Kota Dumai melalui kebijakan-kebijakan yang ditetapkan untuk tahun 2014 dan tahun 2015 sebagai penjabaran dari visi dan Misi Kota Dumai. 3.2.
Arah Kebijakan Keuangan Daerah Sesuai dengan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah, Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan ekspektasi nyata dari perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun melalui Peraturan Daerah (Perda) Yang terdiri dari pendapatan, belanja dan pembiayaan. Sesuai
dengan
ketentuan
dari
Undang-undang
tersebut
di
atas,
Penyusunan Anggran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Dumai setiap tahunnya berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Daerah dengan DPRD tentang Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Dalam mekanisme penyusunan perencanaan dan penganggaran, alokasi belanja diklasifikasi menurut kelompok, bagian dan jenis belanja sesuai dengan prioritas program/kegiatan selama 1 (satu) tahun anggaran. Sehingga dengan
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 17
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
demikian, tersusunnya APBD secara efektif dan efisien yang mencerminkan perwujudan pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance) yang merupakan fungsi salah satu didalam 3 (tiga) domain, yaitu sektor publik, sektor swasta dan masyarakat atau ”civil society”. 3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan Realisasi serta proyeksi/target pendapatan Pemerintah Kota Dumai dari tahun 2009 sampai tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel 3.8. sebagai berikut:
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 18
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Tabel 3.8. Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kota Dumai Tahun 2010– 2013 (Perubahan) Jumlah NO
Uraian
(1)
(2)
1.1
Realisasi Tahun 2010 (3)
Realisasi Tahun 2011 (4)
Realisasi Tahun 2012 (5)
Realisasi Tahun 2013 (6)
Proyeksi /Target pada APBD-P 2013 (7)
Pendapatan asli daerah
54.071.932.084,00
78.438.013.671,00
137.162.132.998,41
135.375.872.292,75
149.241.201.473,25
1.1.1
Pajak daerah
10.780.000.000,00
18.258.436.500,00
18.091.348.778,00
47.562.417.344,25
64.299.865.729,75
1.1.2
Retribusi daerah
22.830.600.780,00
27.088.567.067,00
44.034.345.735,73
50.059.684.527,50
44.163.865.427,50
2.153.921.702,00
2.317.221.702,00
2.409.189.984,00
2.384.470.316,00
3.084.470.316,00
18.307.409.602,00
30.773.788.402,00
72.627.248.500,68
35.369.300.105,00
37.693.000.000,00
Dana perimbangan
467.743.931.855,00
560.306.362.609,00
732.137.080.844,00
800.892.203.769,00
799.285.070.312,00
1.2.1
Dana bagi hasil pajak/Bagi hasil bukan pajak
365.523.370.055,00
295.971.467.809,00
433.055.745.844,00
455.801.941.769,00
454.194.808.312,00
1.2.2
Dana alokasi umum
98.760.161.800,00
260.185.194.800,00
299.081.335.000,00
345.090.262.000,00
345.090.262.000,00
1.2.3
Dana alokasi khusus
3.460.400.000,00
4.149.700.000,00
0,00
0.00
0.00
1.3
Lain-lain pendapatan daerah yang sah
232.084.712.729,00
170.386.172.253,39
235.665.305.012,50
109.032.115.172,70
131.859.137.524,70
1.000.000.000,00
999.975.000,00
0,00
0.00
0,00
0,00
0,00
0,00
0.00
0,00
38.364.383.409,00
28.773.287.550,00
18.132.439.234,00
73.493.323.172,70
67.861.714.524,70
0,00
19.839.750.000,00
0,00
35.538.792.000,00
49.122.463.000,00
0,00
0,00
6.115.294.327,50
0,00
14.884.960.000,00
192.720.329.320,00
120.773.159.703,39
211.417.571.451,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
753.900.576.668,00
809.130.548.533,39
1.1.3 1.1.4 1.2
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
1.3.1
Hibah
1.3.2
Dana darurat
1.3.3
1.3.4 1.3.5 1.3.6 1.3.7
Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya**) Lainlain Pendapatan yang sah Penerimaan lain lain JUMLAH PENDAPATAN DAERAH (1.1 +1.2+1.3)
1.104.964.518.854,91 1.045.300.191.234,45 1.080.385.409.309,95
Penjelasan Tabel 3.8. untuk tahun 2013 sebagai berikut:
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 19
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
a. Pendapatan Prediksi Pendapatan Daerah Kota Dumai Pada tahun 2013 sebesar Rp. 956.539.822.561,43 yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah. 1) Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli daerah (PAD) terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. Penyumbang PAD diantaranya berasal dari objek Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame, PPJ (Pajak Penerangan Jalan), Pajak Air Tanah, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, mPajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Parkir, Pajak sarang Burung Walet, Retr. Pelayanan Pasar, Ret. Pemakaian Kekayaan Daerah,
Ret.
Penjualanan
Produksi
Usaha
Daerah,
Ret.
Pelayanan
Persampahan/Kebersihan, Ret. Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum, Ret. Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Jasa Usaha Terminal, Ret. Jasa Usaha Tempat Khusus Parkir, Retribusi Jasa Usaha Kepelabuhanan, Ret. Pelayanan Bandar Udara, Ret. Izin Trayek, Ret. Penggantian Biaya Cetak KTP, KK dan Capil, Ret. Rumah Potong Hewan, Ret. Izin Usaha Perdagangan Minujman Beralkohol, Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Ret. Izin Usaha Perikanan, Ret. Pemeriksaan Kualitas Air, Ret. Puskesmas, dan Ret. Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran. Berdasarkan Perkiraan dari masing-masing jenis objek pendapatan, maka target PAD Kota Dumai Tahun Anggaran 2013 Perubahan direncanakan Rp. 149.241.201.473,25 dengan rincian PAD Kota Dumai Tahun 2013 diperkirakan
sumber
yang
diterima
dari
pajak
Daerah
sebesar
Rp.
64.299.865.729,75 Retribusi Daerah sebesar Rp. 44.163.865.427,50 Hasil
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 20
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Pengelolaan Kekayaan Daerah sebesar Rp. 3.084.470.316,00 dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sebesar Rp. 37.693.000.000,00 2) Dana Perimbangan Dana perimbangan yang berasal dari Pemerintah Pusat yang ditransfer kepada Pemerintah Kota Dumai melalui Kas Umum Daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana perimbangan. Pada Tahun 2013, pendapatan
daerah dari
sumber
prediksi
Dana Perimbangan sebesar Rp.
799.285.070.312,00. Hal ini akan sangat berdampak terhadap prediksi Belanja Daerah yang direncanakan pada Perubahan Tahun Anggaran 2013 yang akan mengalami perubahan cukup signifikan. Rencana pendapatan yang berasal dari dana perimbangan untuk Tahun Anggaran 2013 masing-masing terdiri dari jenis pendapatan : A.
Dana Bagi Hasil Pajak & Bagi Hasil Bukan Pajak Rp. 454.194.808.312,00
B.
Dana Alokasi Umum
Rp. 345.090.262.000,00
C.
Dana Alokasi Khusus
Rp.
0,00
3) Lain-lain Pendapatan yang sah Pendapatan dari kelompok lain-lain pendapatan yang sah dalam Tahun Anggaran 2013 direncanakan sebesar Rp. 131.859.137.524,70 yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi sebesar Rp. 67.861.714.524,70 serta Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sebesar Rp. 49.122.463.000,00 dan Dana Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya sebesar Rp. 14.884.960.000,00.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 21
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Dalam kebijakan perencanaan pendapatan daerah, Pemerintah Kota Dumai memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Pendapatan daerah merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan serta memiliki kepastian dasar hukum penerimaannya, 2. Penerimaan bunga pinjaman dari dana bergulir, dianggarkan dalam APBD pada penerimaan pendapatan, kelompok PAD dan jenis lain-lain pendapatan yang sah, 3. Alokasi dana perimbangan yang berasal dari DBH, DAU dan DAK dalam penyusunan APBD tahun 2014 didasarkan pada alokasi dana perimbangan tahun 2013 dengan tetap memperhatikan realisasi penerimaan tahun 2013. Pendapatan daerah terdiri dari : 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Untuk penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari PAD dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2014, memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Kondisi perekonomian yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 dan realisasi penerimaan PAD tahun sebelumnya, serta ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. b. Peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan
Retribusi
Daerah, dilarang
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 22
menganggarkan
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah yang peraturan daerahnya bertentangan dengan Undang-Undang 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan/atau telah dibatalkan. c. Kebijakan penganggaran tidak memberatkan masyarakat dan dunia usaha. d. Rasionalitas hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan atas penyertaan
modal
atau
investasi
daerah
lainnya,
dengan
memperhitungkan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan, baik dalam bentuk uang maupun barang sebagai penyertaan modal (investasi daerah). e. Pendapatan yang berasal dari bagian laba bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang layanannya belum mencapai 80% dari jumlah penduduk yang menjadi cakupan pelayanan PDAM dianggarkan sebagai
hasil
pengelolaan
kekayaan
daerah
yang
dipisahkan,
selanjutnya diinvestasikan kembali untuk penambahan, peningkatan, perluasan prasarana dan sarana sistem penyediaan air minum, baik fisik maupun non fisik serta peningkatan kualitas dan pengembangan cakupan pelayanan. Hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan tersebut dianggarkan untuk tambahan penyertaan modal kepada PDAM sesuai peraturan perundang-undangan. f. Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Penerimaan BLUD dianggarkan dalam jenis pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah, obyek pendapatan BLUD, rincian obyek pendapatan BLUD. g. Penerimaan hasil pengelolaan dana bergulir sebagai salah satu bentuk investasi jangka panjang non permanen, dianggarkan dalam APBD pada akun pendapatan, kelompok pendapatan asli daerah, jenis lainlain pendapatan asli daerah yang sah, obyek hasil pengelolaan dana bergulir dan rincian obyek hasil pengelolaan dana bergulir dari kelompok masyarakat penerima.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 23
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
h. Penerimaan bunga dari dana cadangan dianggarkan pada jenis pendapatan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. 2. Dana Perimbangan a. Perhitungan alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) didasarkan pada alokasi DAU Tahun Anggaran 2013 dengan memperhatikan realisasi Tahun Anggaran 2013 sampai dengan Triwulan II. b. Perhitungan alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) mempertimbangkan besaran alokasi DBH yang tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan kemungkinan
Tahun
Anggaran
tidak
2013,
stabilnya
minyak/gas/pertambangan
dengan harga
lainnya
tahun
2014
mengantisipasi hasil
produksi
dan/atau
tidak
tercapainya hasil produksi minyak/gas/pertambangan lainnya tahun 2014, serta
memperhatikan realisasi DBH Tahun Anggaran 2013
sampai dengan Triwulan II. c. Bagi daerah yang tidak menerima alokasi DAU karena memiliki celah fiskal negatif dan nilai negatif sama atau lebih besar dari alokasi dasar berdasarkan
penerapan
formula
murni
DAU,
untuk
menjamin
terpenuhinya kebutuhan belanja pegawai yang meliputi gaji pokok dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD), pemerintah daerah harus mengalokasikan dana untuk gaji pokok dan tunjangan PNSD dalam APBD-P Tahun Anggaran 2013, termasuk untuk kenaikan gaji pokok dan gaji ketiga belas. 3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah a. Alokasi dana penyesuaian dianggarkan sebagai pendapatan daerah pada kelompok Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah sepanjang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN-P) Tahun Anggaran 2013. Dalam hal pemerintah daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 24
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
memperoleh dana penyesuaian yang bersumber dari APBN-P Tahun Anggaran 2013 setelah peraturan daerah tentang APBD-P Tahun Anggaran 2013 ditetapkan, maka pemerintah daerah menganggarkan dana penyesuaian dimaksud dengan cara terlebih dahulu melakukan perubahan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD-P Tahun Anggaran 2013 dengan pemberitahuan kepada Pimpinan Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah
(DPRD),
selanjutnya
dana
penyesuaian dimaksud ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2013. b. Target pendapatan kabupaten/kota yang bersumber dari bagi hasilyang diterima dari pemerintah provinsi,didasarkan pada alokasi bagi hasil Perubahan Tahun Anggaran 2013 dengan memperhatikan realisasi bagi hasil Tahun Anggaran 2013 sampai dengan Triwulan II, sedangkan
bagian
pemerintah
kabupaten/kota
yang
belum
direalisasikan oleh pemerintah provinsi akibat pelampauan target Tahun Anggaran 2013 Perubahan, ditampung dalam APBD Tahun Anggaran 2014. c. Target pendapatan daerah yang bersumber dari bantuan keuangan, baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus yang diterima dari pemerintah
provinsi
atau
pemerintah
kabupaten/kota
lainnya
dianggarkan dalam APBD penerima bantuan, sepanjang sudah dianggarkan dalam APBD pemberi bantuan. Dalam hal penetapan APBD penerima bantuan mendahului penetapan APBD pemberi bantuan, maka
penganggaran bantuan keuangan pada APBD
penerima bantuan dilakukan dengan cara melakukan perubahan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD penerima bantuan dengan pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD untuk bantuan yang bersifat khusus, dan persetujuan DPRD untuk bantuan keuangan yang bersifat umum, selanjutnya ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD penerima bantuan. Dalam hal penganggaran untuk
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 25
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
bantuan keuangan tersebut terjadi setelah penetapan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2013, maka bantuan keuangan tersebut ditampung dalam laporan realisasi anggaran pemerintah provinsi atau kabupaten/kota penerima bantuan. d. Penetapan target penerimaan hibah yang bersumber dari APBN, pemerintah daerah lainnya atau sumbangan pihak ketiga, baik dari badan, lembaga, organisasi swasta dalam negeri/luar negeri, kelompok masyarakat maupun perorangan yang tidak mengikat dan tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran atau pengurangan kewajiban pihak ketiga atau pemberi sumbangan, dianggarkan dalam APBD pada kelompok pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, setelah adanya kepastian penerimaan dimaksud. a. Target Pendapatan Daerah, meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Tahun Anggaran 2013 Perubahan Proyeksi pendapatan APBD-P tahun anggaran 2013 dengan asumsi tidak ada perubahan kebijakan peraturan perundangan yang mengatur tentang pendapatan yang berakibat hilangnya obyek pendapatan seperti pembatalan PERDA berkaitan dengan pendapatan tidak terjadi kenaikan harga yang ekstrem seperti inflasi atau devaluasi serta kondisi perekonomian yang stabil. b. Upaya-upaya Pemerintah Daerah dalam pencapaian target Upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah dalam pencapaian target Penerimaan Pendapatan Daerah antara lain : 1. Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi di bidang Pendapatan;
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 26
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
2. Mengharapkan komitmen yang kuat Pemerintah Pusat dan Provinsi Riau dalam menyalurkan kekurangan bayar DBH serta Bagi Hasil Provinsi; 3. Menyiapkan data-data penerimaan daerah secara akurat sebagai bahan analisis Potensi Penerimaan Pendapatan Daerah; 4. Melakukan pengawasan terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang
sudah
berjalan
serta
melakukan
pencegahan
terhadap
kemungkinan terjadinya kebocoran di lapangan; 5. Meningkatkan sistem pemungutan secara optimal dan intensif dengan memberikan
punishment/sangsi
hukuman
bagi
yang
melakukan
kecurangan. 3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah Belanja daerah merupakan pengeluaran yang dilakukan Pemerintah Daerah dalam rangka memenuhi kebutuhan dan melaksanakan kewajiban daerah dalam periode tertentu. Kebijakan pengelolaan keuangan daerah Provinsi Riau dalam penyusunan APBD berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Belanja Pembangunan Daerah sebagaimana dijelaskan diatas, diarahkan untuk menjamin terlaksanakanya prioritas-prioritas pembangunan di Kota Dumai tahun 2013. Dengan kata lain prioritas pengalokasian APBD ditujukan pada program yang secara nyata berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja, serta langsung menyentuh kepentingan publik. Untuk menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan, prioritas pengalokasian anggaran diarahkan sesuai peran SKPD sebagai regulator, supervisor dan operator sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 27
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Untuk melaksanakan tugas Pemerintah Daerah sebagaimana telah ditetapkan diperlukan sejumlah pembiayaan yang berasal dari penerimaan daerah melalui Pengeluaran langsung yang didistribusikan menurut fungsi Pemerintah Daerah. Tabel berikut menggambarkan realisasi belanja daerah Kota Dumai tahun 2010 sampai tahun 2012 dan proyeksi tahun 2013 dan 2014. Tabel 3.9. Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kota Dumai Tahun 2010 – 2013 (Perubahan) Jumlah NO
Uraian
Realisasi Tahun 2010
Realisasi Tahun 2011
Realisasi Tahun 2012
Realisasi Tahun 2013
Proyeksi /Target pada APBD-P 2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Belanja Tidak Langsung
334.463.018.432,10 362.189.025.946,25 429.104.813.283,00
466.100.340.084,25
487.342.435.054,00
2.1.1
2.1
Belanja pegawai
301.121.418.872,10 336.882.217.231,40 429.104.813.283,00
427.053.115.030,25
434.000.000.000,00
2.1.2
Belanja bunga
0
0
0
0
0
2.1.3
Belanja subsidi
0
0
0
0
0
2.1.4
Belanja hibah
13.791.115.000
18.524.819.809,00
37.176.565.000
30.269.992.454,00
41.901.102.454,00
2.1.5
Belanja bantuan sosial
19.550.484.560
27.812.647.463,00
4.235.200.000
7.018.300.000,00
9.602.400.000,00
2.1.6
Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintah Desa*
0
0
0
0
0
2.1.7
Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintahan Desa*
0
0
1.219.898.160,00
1.258.932.600,00
1.258.932.600,00
2.1.8
Belanja tidak terduga
0
0
0
500.000.000
500.000.000,00
A
2.2
JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG
334.463.018.432,10 383.219.684.503,40 429.104.813.283,00
466.100.340.084,25
487.342.435.084,00
Belanja Langsung
315.440.861.532,68 441.804.244.096,14 493.634.014.059,76
719.209.129.855,00
877.892.079.367,00
92.482.930.101,00
119.988.969.218,00
129.561.878.988,00
Belanja barang dan jasa
142.760.924.752,90 180.335.036.324,19 217.547.397.367,11
278.462.279.683,00
334.083.054.466,00
Belanja modal
108.228.951.234,00 104.643.557.516,00 183.603.686.591,65
320.793.880.954,00
414.247.145.933,00
B
JUMLAH BELANJA LANGSUNG 315.440.861.532,68 367.924.909.523,19 493.634.014.059,76
719.209.129.855,00
877.892.079.367,00
C
TOTAL JUMLAH BELANJA
2.2.1
Belanja pegawai
2.2.2 2.2.3
64.450.985.545,78
82.946.315.683,00
649.903.879.964,78 751.144.594.026,59 922.738.827.342,76 1.185.309.469.939,25 1.365.234.514.421,00
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 28
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
a. Belanja Daerah Belanja daerah tahun anggaran 2014 berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, disusun dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja dan berimbang. Belanja daerah tahun 2014 digunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan Kota Dumai, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Pemerintah daerah menetapkan target kinerja setiap belanja, baik dalam konteks daerah, satuan kerja perangkat daerah maupun program dan kegiatan. Program dan kegiatan harus memberikan informasi yang jelas dan terukur serta memiliki korelasi langsung dengan keluaran yang diharapkan dari program dan kegiatan dimaksud ditinjau dari aspek indikator, tolak ukur dan target kinerjanya. terutama terhadap target kinerja harus mempedomani RPJMD Kota Dumai Tahun 2011-2015. b. Kebijakan terkait dengan perencanaan belanja daerah meliputi total perkiraan belanja daerah Kebijakan perencanaan belanja daerah yang dianggarkan dalam APBD Tahun anggaran Perubahan 2013 sebagai berikut: 1. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta penanggulangan kemiskinan; 2. Belanja daerah disusun berdasarkan evaluasi pelaksanaan capaian kinerja RKPD tahun lalu yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan secara terukur. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 29
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran; 3. Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi tanggung
jawabnya.
Peningkatan
alokasi
anggaran
belanja
yang
direncanakan oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah harus mempunyai tolok ukur yang jelas serta diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat; 4. Penyusunan program/kegiatan merupakan kebutuhan riil dengan dianalisis segi kewajaran biaya dikaitkan dengan capaian kinerja sesuai RPJMD 2011-2015; 5. Mengalokasikan anggaran untuk fungsi pendidikan sebesar minimal 20% dari total belanja daerah tahun 2013 (Perubahan); 6. Meningkatkan alokasi anggaran untuk fungsi kesehatan, menjadi 10% sesuai perintah UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan guna peningkatan kualitas dan aksesibilitas pelayanan dasar kesehatan dalam rangka peningkatan indeks kesehatan masyarakat; 7. Pengalokasian Belanja terhadap suatu kegiatan dilaksanakan secara proporsional terhadap output yang ingin dicapai; 8. Melakukan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran terhadap budget sharing antara pemerintah Kota Dumai dan Pemerintah Propinsi Riau; 9. Penganggaran honorarium dalam kegiatan sangat selektif dan sebahagian besar dihapuskan dan perjalanan dinas diatur tersendiri (Perwako) dibatasi frekuensi, waktu dan jumlah orang; 10. Program/kegiatan diupayakan tidak tumpang tindih dan disesuaikan dengan Tupoksi;
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 30
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
11. Kebijakan pada belanja barang dan jasa yang diterapkan pada Perubahan Tahun 2013 adalah sebagai berikut: a) Penetapan jumlah anggaran untuk belanja barang pakai habis agar menyesuaikan dengan kebutuhan riil dan dikurangi sisa persediaan tahun anggaran 2013 sampai dengan Triwulan II. Kebutuhan riil dengan mempertimbangkan jumlah pegawai, dan volume pekerjaan setiap SKPD; b) Alat Tulis Kantor (ATK) disetiap SKPD ditempatkan pada Sekretariat SKPD tersebut; c) Pengganggaran
belanja
barang
modal
yang
akan
diserahkan
kepemilikannya kepada pihak ketiga atau masyarakat pada tahun anggaran berkenaan, dialokasikan pada belanja barang dan jasa; d) Pengadaan barang inventaris dilakukan secara
selektif
sesuai
kebutuhan SKPD dan dilakukan evaluasi terhadap inventaris barang yang masih baik kondisinya maupun umur ekonomisnya; e) Melakukan pembatasan rapat-rapat diluar kantor, workshop, seminar dan lokakarya; f) Penganggaran untuk mengikuti pelatihan hanya diperkenankan yang dilaksanakan oleh pemerintah atau lembaga resmi yang Akreditasi dan Kompetensinya sudah diakui. 12. Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi gaji dan tunjangan PNS, belanja subsidi, belanja hibah, belanja sosial, belanja bagi hasil kab/kota, belanja bantuan dengan prinsip proporsional, pemerataan, dan berimbang,
serta
belanja
tidak
terduga
yang
digunakan
penanggulangan bencana yang tidak teralokasikan sebelumnya.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 31
untuk
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
13. Sesuai Permendagri Nomor 59 tahun 2007, penganggaran belanja modal harus
ditambah
seluruh
pengadaan/pembangunan
belanja
aset
yang
sampai
aset
terkait tersebut
dengan siap
digunakan/dimanfaatkan; 14. Dalam penyusunan anggaran belanja untuk setiap kegiatan, agar mempedomani/mempertimbangkan Standar Harga dan Standar Biaya yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. c. Kebijakan belanja tidak langsung dengan memperhatikan evaluasi tahun anggaran 2013 sampai dengan Triwulan II. 1. Kebijakan terkait Belanja Pegawai meliputi sebagai berikut : a) Penganggaran gaji pokok dan tunjangan PNSD disesuaikan dengan hasil rekonsiliasi jumlah pegawai dan belanja pegawai dalam rangka perhitungan DAU Perubahan Tahun 2013 dan memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNSD serta pemberian gaji ketigabelas; b) Menganggarkan
belanja
pegawai
dalam
APBD-P
2013
untuk
mengantisipasi pengangkatan CPNS Kota Dumai sesuai dengan kebutuhan dan formasi pegawai; c) Memperhitungkan acress sebesar maksimum 2,5% dari jumlah belanja pegawai untuk mengantisipasi kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga, dan mutasi pegawai. d) Penganggaran asuransi kesehatan yang dibebankan pada APBD berpedoman pada Peraturan pemerintah Nomor 28 Tahun 2003 tentang subsidi dan iuran pemerintah. e) Penganggaran tambahan penghasilan untuk PNS/CPNS baik aspek kebijakan pemberian tambahan penghasilan maupun penentuan kriterianya harus ditetapkan dengan peraturan kepala daerah dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 32
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
2. Penganggaraan penghasilan dan penerimaan lain Pimpinan dan Anggota DPRD
Kota
Dumai
serta
belanja
penunjang
kegiatan
dengan
mempedomani ketentuan peraturan perundang-undangan; 3. Belanja Subsidi hanya diberikan kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga produksinya terjangkau oleh masyarakat yang daya belinya terbatas. Produk yang diberi subsidi merupakan kebutuhan dasar dan menyangkut hajat hidup orang banyak serta terlebih dahulu dilakukan pengkajian agar tepat sasaran dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; 4. Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD harus mempedomani peraturan kepala daerah yang telah disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan dibidang hibah dan bantuan sosial; 5. Bantuan keuangan kepada Partai Politik dianggarkan pada jenis belanja bantuan
keuangan.Besaran
penganggaran,
pelaksanaan
dan
pertanggungjawaban bantuan keuangan kepada partai politik berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan dibidang bantuan keuangan kepada partai politik. 6. Kebijakan terkait Belanja Hibah pada Perubahan tahun anggaran 2013: a) Pemberian
Hibah
pemerintahan pemerintah,
untuk
daerah
mendukung
yang
perusahaan
dilakukan
daerah,
fungsi
penyelenggaraan
pemerintah
masyarakat
dan
atau
semi
organisasi
kemasyarakatan. b) Pemberian hibah disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah setelah memprioritaskan pemenuhan belanja urusan wajib. c) Penentuan penerima Hibah dilakukan secara selektif dan rasional serta tidak wajib, tidak mengikat serta tidak terus menerus setiap tahun anggaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 33
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
d) Belanja Hibah kepada instansi vertikal menggunakan mekanisme penganggaran
dan
pemberiannya
mengacu
pada
pengelolaan
keuangan daerah, bagi instansi penerima dalam pelaksanaan dan pertanggungjawabannya memperhatikan PMK no. 168/PMK.07/2008 tentang hibah daerah. 7. Kebijakan terkait Bantuan Sosial pada Perubahan tahun anggaran 2013: a) Pemberian bantuan sosial diberikan berupa uang / barang kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi. b) Bantuan
sosial
yang
tidak
dapat
direncanakan
sebelumnya
diperuntukkan membantu korban kebakaran, banjir dan kejadian bencana tak terduga lainnya yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. c) Untuk optimalisasi fungsi APBD sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Pasal 16 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 pengalokasian bantuan sosial tahun demi tahun diupayakan semakin
berkurang
agar
APBD
berfungsi
sebagai
instrument
pemerataan dan keadilan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pengurangan jumlah bantuan sosial bertujuan agar Dana APBD dapat dialokasikan mendanai program dan kegiatan pemerintah daerah yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, menciptakan
lapngan
kerja
/
mengurangi
pengangguran
dan
pemborosan sumber daya serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas perekonomian. Dengan demikian dapat dihindari adanya diskriminisasi pengalokasian APBD yang hanya dinikmati oleh kelompok masyarakat tertentu saja.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 34
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
8. Kebijakan terkait Belanja Tidak Terduga pada Perubahan tahun anggaran 2013: Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi tahun sebelumnyadan kemungkinan adanya kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah.Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa seperti kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak tertampung dalam program dan kegiatan termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya. 3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Kebijakan penerimaan pembiayaan yang akan dilakukan terkait dengan kebijakan pemanfaatan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SILPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman, penerimaan piutang daerah sesuai dengan kondisi keuangan daerah. Kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah mencakup pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi) daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah, pembayaran pokok utang yang jatuh tempo, pemberian pinjaman daerah kepada pemerintah daerah lain sesuai dengan akad pinjaman. Dalam hal ada kecenderungan terjadinya defisit anggaran, harus diantisipasi kebijakan-kebijakan yang akan berdampak pada pos penerimaan pembiayaan daerah, sebaliknya jika ada kecenderungan akan terjadinya surplus anggaran, harus diantisipasi kebijakan-kebijakan yang akan berdampak pada pos pengeluaran pembiayaan daerah, seperti penyelesaian pembayaran pokok utang dan penyertaan modal.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 35
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Hasil analisis dan perkiraan sumber-sumber penerimaan pembiayaan daerah dan realisasi serta proyeksi penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah dalam 3 (tiga) tahun terakhir, proyeksi/target tahun rencana (2013) serta 1 (satu) tahun setelah tahun rencana (2014) dalam rangka perumusan arah kebijakan pengelolaan pembiayaan daerah disajikan dalam bentuk tabel dengan format tabel 3.10. berikut sebagai berikut: Tabel 3.10. Realisasi dan Proyeksi/ Target Pembiayaan Daerah Kota Dumai Tahun 2010 – 2013 (Perubahan) Jumlah NO
Uraian
(1)
(2)
3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6
Realisasi Tahun 2010 (3)
Realisasi Tahun 2011 (4)
6.137.146.116,18
26.949.900.709,37
238.196.086.677,67 246.970.221.421,41 368.043.867.171,23
6.137.146.116,18
25.785.780.709,37
238.196.086.677,67 246.970.221.421,41 368.043.867.171,23
0,00
0
0,00
0,00
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
0,00
1.164.120.000
0,00
0,00
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
6.137.146.116,18
26.949.900.709,37
Pengeluaran pembiayaan Pembentukan dana cadangan Penyertaan modal (Investasi) daerah Pembayaran Pokok Hutang
31.890.519.429,00 0,00
4.694.649.700,68 0
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
Pemberian pinjaman daerah UEKSP Penguatan modal usaha peternakan Penguatan modal usaha koperasi Pembayaran hutang kepada rekanan Pihak ke -III) TA. 2010 Pembayaran ganti rugi Perkara JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN
0,00 1.000.000.000,00
0 500.000.000
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
29.530.973.598,78
4.194.649.700,68
0,00
0,00
0,00
726.000.000,00
0
0,00
0,00
0,00
31.256.973.598,78
4.694.649.700,68
0,00
0,00
0,00
25.119.827.482,60
22.255.251.008,69
Penerimaan Pembiayaan Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SILPA) Pencairan dana cadangan Hasil Penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan Penerimaan pinjaman daerah Penerimaan kembali pemberian pinjaman Penerimaan Piutang daerah JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN
3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4
JUMLAH PEMBIAYAAN NETTO
Realisasi Tahun 2012 (5)
Proyeksi /Target pada APBD-P 2013 (7)
238.196.086.677,67 246.970.221.421,41 368.043.867.171,23
238.196.086.677,67 246.970.221.421,41 368.043.867.171,23
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 36
Realisasi Tahun 2013 (6)
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
a. Pembiayaan Daerah Pembiayaan disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahuntahun anggaran berikutnya.
b. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Penerimaan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu; Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan; Penerimaan Pinjaman Daerah; Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman; Penerimaan Piutang Daerah dan Penerimaan Kembali Penyertaan Modal (Investasi) Daerah. c. Kebijakan pengeluaran pembiayaan Pengeluaran
Pembiayaan
digunakan
untuk
Penyertaan
Modal
Pemerintah Daerah pada Perusahaan Daerah/BUMD; Pembayaran Pokok Utang; Pemberian Pinjaman Daerah dan Sisa lebih Pembiayaan. Pengeluaran pembiayaan dialokasikan untuk meningkatkan investasi jangka panjang pemerintah daerah pada perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Dumai yang pada intinya mampu menambah deviden (keuntungan) bagi Pemerintah Kota Dumai dan disalurkan pembiayaan dana bergulir kepada masyarakat atau lembaga ekonomi tertentu.
3.3.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tahun 2013 Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan,
peluang yang ada di Kota Dumai, dan mempertimbangkan budaya yang hidup
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 37
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
dalam masyarakat, serta terjadinya fenomena anomali iklim akhir-akhir ini. Merujuk kepada Peraturan Daerah No. 25 tahun 2011 tentang RPJMD Kota Dumai Tahun 2011-2015, evaluasi pembangunan tahun 2012 dan tahun berjalan 2013, serta perumusan permasalahan dan tantangan pada tahun 2013 yang merupakan tahun kedua masa RPJMD 2011-2015, maka tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2013 mengacu kepada Visi Pemerintahan Kota Dumai tahun 2011–2015 : “ Terwujudnya Kota Dumai sebagai Pusat Pelayanan Kepelabuhanan, Perdagangan, Tourism dan Industri (PENGANTIN) yang Berbudaya Melayu dan Agamis menuju Dumai Sejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib (SEHAT) di Kawasan Pantai Timur Sumatera Tahun 2015 " Pernyataan visi tersebut mengandung makna sebagai berikut : a. Pengertian Kota Dumai sebagai Pusat Pelayanan Ekonomi merupakan Dumai sebagai Kota ”Pengantin” merupakan pilar penting dalam mendukung pembangunan Kota Dumai, yang dapat dijabarkan sebagai berikut: Pe : Pelabuhan, Ngan : Perdagangan , T: Tourism dan In: Industri Juga mempunyai maksud sebagai Penggerak kemajuan ekonomi, artinya yang menggerakkan atau membangkitakan upaya dalam mencapai tingkat peradaban dan tata kehidupan perekonomian ke arah yang lebih baik. b. Di Kawasan Pantai Timur Sumatera artinya daerah yang mempunyai karakter wilayah pesisir sumatera terletak di jalur pelayaran dan perdagangan internasional. c. Budaya Melayu artinya berpikiran dan berakal budi resam melayu. d. Dumai “ SEHAT” Tahun 2015 yang akan wujudkan, yaitu : -
Se-Sejahtera, Mencerminkan suatu kehidupan yang sejahtera adanya Kemajuan dan Pemerataan Pembangunan serta Peningkatan Sosial Ekomoni dan Daya Beli Masyarakat.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 38
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
-
H–Harmonis, Mencerminkan Kebineikaan kehidupan bermasyarakat yang heterogen tanpa memandang kesukuan, budaya dan agama, Guyup Rukun, Tolong-menolong, Bahu-membahu bersatu membangun Kota Dumai baik dalam kehidupan bermasyarakat, dunia usaha dan struktur pemerintahan semua mendapat hak dan peluang yang sama.
-
A–Aman, Mencerminkan kehidupan yang tentram bebas dari kejahatan, kreminalitas, dan peredaran Obat-obatan terlarang ( Ayem Tentrem Kerto Toto Raharjo ).
-
T-Tertib, Mencerminkan tata pemerintahan yang baik , Supremasi Hukum (Rule of Law), serta terciptanya Kota Dumai yang Bersih, Apik dan Indah. Untuk
melihat
hubungan
antara
visi
misi,
tujuan
dan
sasaran
pembangunan Pemerintah Kota Dumai dapat dilihat dalam table 3.11. sebagai berikut: Tabel 3.11. Hubungan Visi/Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Dumai Visi/Misi
Tujuan
Sasaran
Visi: Terwujudnya Kota Dumai sebagai Pusat Pelayanan Kepelabuhanan, Perdagangan, Tourism dan Industri (PENGANTIN) yang Berbudaya Melayu dan Agamis menuju Dumai Sejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib (SEHAT) di Kawasan Pantai Timur Sumatera Tahun 2015 Misi Pertama:
1. Terwujudnya iklim investasi yang kondusif;
Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi serta memperkuat struktur perekonomian kerakyatan berbasis kepelabuhan, perdagangan, turism, dan industri
1. Pelayanan terpadu satu pintu yang cepat, murah, mudah, transparan, pasti dan terjangkau; 2. Tersedianya sumber daya aparatur pelayanan yang berkompetensi; 3. Tersedianya informasi tentang perkembangan kota dan pertumbuhan
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 39
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
4. 5.
6.
7.
2. Terwujudnya kelembagaan UMKM dan koperasi yang berperan dalam memperkuat struktur ekonomi masyarakat;
1. Terciptanya Lembaga Koperasi yang produktif dan kompetitip; 2. Menumbuh kembangkan peluang Usaha Mikro Kecil Menengah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah; 3. Meningkatnya pertumbuhan subsektor Industri Kecil Menengah (IKM) Usaha Dagang Kecil Menengah (UDKM); 4. Terciptanya daya saing produk IKM dan industri kerajinan yang bercirikan seni budaya daerah termasuk industri kreaktif; 5. Peningkatan Pembinaan terhadap Industri Kecil Menengah; 6. Pengembangan kemitraan antara
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 40
ekonomi; Peningkatan Eksport Non Migas; Pengelolaan kawasan Industri dan percepatan terwujudnya kawasan ekonomi khusus (KEK) dan Klaster Industri hilir Kelapa sawit; Meningkatnya Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah; Meningkatkan kunjungan wisata domestik maupun manca negara.
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
industri kecil menengah dengan usaha besar dengan pola sistim bapak angkat dan program CSR; 7. Pengembangan industri hilir. 3. Terwujudnya 1. Pemberdayaan Usaha pertumbuhan ekonomi Ekonomi Kelurahan; masyarakat secara 2. Peningkatan populasi merata dalam upaya ternak Ruminansia; pengentasan kemiskinan; 3. Peningkatan Peran serta petani dalam pem bangunan pertanian; 4. Peningkatan produksi pertanian; 5. Peningkatan kesejahteraan petani; 6. Meningkatkan produksi perikanan budidaya; 7. Peningkatan produksi perikanan tangkap; 8. Peningkatan taraf hidup masyarakat pesisir; 9. Penurunan kasus pelanggaran hukum (illegal fishing); 10. Pengelolaan Kawasan Minapolitan; 11. Pengelolaan Pasar tradisional. 4. Terjaminnya pasokan
kebutuhan pokok masyarakat secara berkesi- nambungan;
1. Peningkatan Ketahanan Pangan; 2. Terciptanya Stabilitas harga dan ketersediaan kebutuhan bahan pokok masyarakat; 3. Tersedianya bahan pangan asal hewani yang aman, sehat, utuh, dan sesuai kaedah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 41
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
agama/kepercayaan. 5. Terwujudnya kelestarian 1. Perlindungan dan sumber daya alam Pengamanan Hutan dan daerah. lahan; 2. Meningkatnya Cadangan Sumber daya alam dan lingkungan hidup; 3. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Misi Kedua, Mewujudkan Dumai sebagai pusat pelayanan yang bermutu pada sektor jasa dan publik
1. Terwujudnya penerapan 1. Meningkatnya kualitas manajemen transportasi pelayanan dan fungsi berbasis pengantin sarana dan prasarana (pelabuhan, transporasi; perdagangan, tourism 2. Terwujudnya dan industri); pengembangan dan peningkatan sarana, prasarana dan fasilitas transportasi; 3. Terwujudnya prasarana dan fasilitas LLAJ yang lengkap dan berfungsi dengan baik; 4. Meningkatnya aspek ketertiban, keteraturan, keamanan dan keselamatan berlalulintas. 2. Terwujudnya pelayanan 1. Terlaksananya tertib prima dalam administrasi administrasi kependudukan dan kependudukan dan pencatatan sipil; pencatatan Sipil; 2. Terlaksananya pelayanan administrasi pindah datang bagi penduduk; 3. Terlaksananya pelayanan kependudukan dan penca tatan sipil dengan
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 42
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
sistem mobile; 4. Terlaksananya pelayanan kepedudukan dan penca tatan sipil yang sesuai dengan standar. 3. Terwujudnya Pusat Informasi dan data elektronik yang mudah diakses, layak dan terkini;
1. Terintegrasinya data / informasi Pemko Dumai; 2. Tersedianya data / informasi yang layak bagi masyarakat secara elektronik; 3. Peningkatan Layanan Pengadaan Barang/Jasa.
4. Terwujudnya suasana kota yang aman, nyaman, tentram dan tertib;
1. Terciptanya rasa aman, nyaman bagi masyarakat Kota Dumai; 2. Meningkatnya peran Satpol PP dalam tugas pembinaan masyarakat dan aparatur pemerintah; 3. Meningkatnya penanganan penanggulangan bahaya kebakaran; 4. Meningkatnya kesiapsiagaan terhadap penanggulangan bencana.
5. Terwujudnya kepastian 1. Meningkatkan hukum bagi masyarakat. Perlindungan tenaga kerja melalui pengawasan ketenagakerjaan; 2. Perlindungan terhadap kekerasan Perempuan Dan Anak;
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 43
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
3. Perlindungan konsumen; 4. Peningkatan status hak atas tanah masyarakat; 5. Penyelesaian kasus tanah negara. Misi Ketiga, Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumberdaya manusia yang tangguh dan profesional melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan dan kesempatan kerja yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
1. Terwujudnya dunia pendidikan dasar dan menengah yang bermutu;
1. Meningkatnya pemenuhan standar pelayanan minimal dibidang pendidikan; 2. Meningkatnya partisipasi pendidikan pra sekolah; 3. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan dasar; 4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan pendidikan menengah; 5. Meningkatnya hasil pembelajaran; 6. Tersedianya gedung perpustakaan umum dan pustaka kecamatan serta fasilitas layanan yang memadai.
2. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang menjangkau semua lapisan masyarakat menuju Dumai sehat 2015
1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat; 2. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rujukan; 3. Terciptanya manajemen rumah sakit yang dinamis dan Akuntabel berbasis teknologi modern; 4. Terwujudnya Kota Dumai bebas penyakit ternak menular dan
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 44
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
zoonosis. 3. Terwujudnya Masyarakat 1. Meningkatnya Pola yang memiliki potensi Hidup Sehat dalam dan berdaya saing; masyarakat; 2. Meningkatnya Status Gizi Masyarakat; 3. Pembinaan dan Pengembangan potensi pemuda; 4. Pembinaan pelaku olaharga serta penyediaan sarana dan prasarana olahraga; 5. Meningkatnya Peran Perempuan dalam Membangun Keluarga sehat sejahtera; 6. Terwujudnya Pemahaman Masyarakat Tentang Konsep Gender; 7. Tercapainya Peran dan Posisi Perempuan di Bidang Politik dan Jabatan Publik; 8. Pengendalian Angka Kelahiran; 9. Meningkatnya kualitas Keluarga; 10. Pemberdayaan Lembaga dan Ormast. 4. Tersedianya kesempatan 1. Meningkatkan kerja secara merata; Perluasan dan Kesempatan kerja melalui penyiapan tenaga kerja siap pakai. 5. Terwujudnya partisipasi 1. Pemberdayaan masyarakat dalam hidup Masyarakat dalam berbangsa dan mewujudkan suasana bernegara. aman dan tertib; 2. Meningkatnya
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 45
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Partisipasi Politik Masyarakat; 3. Meningkatkan pembinaan, pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); 4. Meningkatkan kemandirian penyandang penyakit sosial, penyandang cacat dan anak terlantar; 5. Meningkatkan pembangunan masyarakat transmigrasi swadaya mandiri. Misi Keempat,
1. Terwujudnya Infrastruktur 1. Tersedianya Jaringan jaringan jalan dan jalan yang Mendukung Meningkatkan kualitas jembatan yang Arus Kelancaran Lalu dan kuantitas mendukung kelancaran lintas Barang/Jasa. infrastruktur yang arus barang/jasa pada merata dan berkeadilan kawasan sentra produksi, industri, perdagangan pelabuhan dan pariwisata; 2. Terwujudnya Infrastrutur 1. Tersediannya sarana perkotaan lingkungan dan prasarana Air perumahan dan Bersih; pemukiman yang layak. 2. Tersedianya Sarana prasarana Pencegah banjir; 3. Terwujudnya penataan ruang dan bangunan dalam Kota Dumai; 4. Tertatanya Taman Kota dan Penambahan dan peningkatan kualitas Jalan/Jembatan 5. Meningkatnya sarana penerangan umum
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 46
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
perkotaan; 6. Meningkatnya pelaksanaan pengelolaan persampahan; 7. Tersediannya Infrastruktur lingkungan perumahan dan permukiman yang bersih dan sehat; 8. Terwujudnya hunian perumahan sederhana sehat. Misi Kelima,
1. Terwujudnya Aparatur 1. Terwujudnya pembinaan berdedikasi tinggi serta dan pengembangan Meningkatkan kualitas memiliki kompetensi dalam Aparatur; dan proporsional serta menjalankan tugas 2. Meningkatnya kualifikasi etos kerja aparatur pemerintah daerah; pendidik; pemerintah guna 3. Terciptanya manajemen mewujudkan rumah sakit yang dinamis pemerintahan yang baik dan Akuntabel berbasis dan bersih teknologi informasi; 4. Tersedianya database kepegawaian yang lengkap, akurat dan terkini; 5. Meningkatnya disiplin PNS sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 6. Berkurangnya angka penyimpangan; 7. Meningkatnya penyelesaian tindak lanjut hasil temuan; 8. Terciptanya Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah yang Transparan dan Akuntabel; 9. Optimalisasi Peningkatan Pendapatan Daerah.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 47
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
2. Terwujudnya peningkatan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang amanah.
Misi Keenam, Mengembangkan dan menempatkan budaya melayu sebagai jati diri Kota Dumai serta sebagai perekat budaya daerah lainnya di Kota Dumai serta menyaring masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kaidah dan nilai budaya melayu
1. Penerapan kebijakan Pemerintah Daerah; 2. Peningkatan kualitas pelayanan aparatur pemerintah daerah; 3. Peningkatan pelaksanaan pelayanan tri-fungsi, tugas dan wewenang serta kewajiban DPRD; 4. Penyelesaian tapal batas; 5. Meningkatkan sistem pengelolaan arsip daerah yang efektif dan efesien; 6. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan yang tepat sasaran.
1. Menjadikan budaya dan 1. Meningkatkan jati diri adat istiadat melayu masyarakat; sebagai perekat kehidupan 2. Meningkatkan rasa berbangsa, bernegara dan kebersamaan antar bermasyarakat yang etnis (suku); secara faktual terdiri dari 3. Pelestarian Situs suku bangsa dan budaya Sejarah dan cagar yang beraneka ragam dan Budaya di Kota Dumai. sebagai penapis masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kaidah dan nilai budaya melayu.
Misi merupakan pernyataan tentang tujuan operasional Pemerintah Kota Dumai yang diwujudkan dalam bentuk produk dan pelayanan. Disamping itu juga misi adalah jabaran lebih rinci dari visi untuk pedoman dalam menentukan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Sebagai penjabaran visi diatas misi merupakan pernyataan tentang hal-hal yang harus dicapai oleh Pemerintah pada masa mendatang. Berdasarkan visi diatas maka Pemerintah Kota Dumai merumuskan 6 pernyataan misi sebagai berikut :
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 48
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
1) Misi Pertama : Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi serta memperkuat struktur perekonomian kerakyatan berbasis kepelabuhan, perdagangan, turism, dan industri Misi pertama ini mengandung makna bahwa upaya pengeleminasian tingkat kebodohan dan kemiskinan (K2) sebagian dari masyarakat Kota Dumai merupakan upaya yang sangat penting untuk mempersiapkan kondisi masyarakat guna menyongsong Kota Dumai menjadi Kota ”PENGANTIN”. Hal ini mengingat Kota Dumai terletak di pesisir timur pulau Sumatera yang merupakan daerah pelabuhan alam dan perdagangan yang sangat strategis untuk dikembangkan bagi kegiatan ekspor dan impor serta industri. Juga sebagai kawasan atau tempat transit bagi pendatang/turis domestik dan manca negara. 2) Misi Kedua Mewujudkan Dumai sebagai pusat pelayanan yang bermutu pada sektor jasa dan publik. Misi ini kedua ini mengandung makna bahwa Kota Dumai diharapkan menjadi pusat pelayanan pada sektor jasa dan publik yang meningkatkan jumlah penanaman modal baik bersumber dari penanaman modal asing (PMA) atau penanaman modal dalam negeri (PMDN). Disamping itu juga terwujud sebagai pusat pelayanan publik terutama terkait sektor kesehatan, pendidikan dan pelayanan umum. 3) Misi Ketiga : Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumberdaya manusia yang tangguh dan profesional melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan dan kesempatan kerja yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 49
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Misi ketiga ini mengandung makna bahwa peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi sektor prioritas yang akan dilakukan Pemerintah Kota Dumai untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus maupun agama, serta penguasaan teknologi yang dihasilkan melalui pendidikan kejuruan dan politeknik serta melalui Balai Latihan Kerja (BLK) guna mengisi peluang kerja. Disisi lain pemerintah juga mempersiapkan kader pemimpin masyarakat/birokrat dan guru-guru yang tangguh dan berilmu melalui pengiriman putra-putra tempatan/birokrat/guruguru terbaik yang ada dimasyarakat maupun di birokrat untuk menambah ilmu pengetahuan dibidang umum/kejuruan maupun agama ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi baik didalam maupun luar negeri dalam rangka mempersiapkan diri pulang ke kampung untuk membangun negeri sendiri. 4) Misi Keempat : Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang merata dan berkeadilan Misi keempat ini mengandung makna bahwa kondisi infrastruktur yang baik merupakan faktor pendukung yang sangat penting bagi Kota Dumai dalam rangka menciptakan ketertiban dan keamanan yang menjamin kelancaran mobilitas orang maupun barang khususnya bagi mengundang investor untuk berinvestasi di Kota Dumai sehingga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian
daerah
khususnya
bagi masyarakat
perkembangan
dan
kesuksesan
pembangunan
guna
mendukung
sektor
Pelabuhan,
perdagangan, industri, pertanian / perkebunan dan pariwisata. Infrastruktur yang segera harus dipersiapkan dan ditingkatkan adalah : -
Penyediaan Air Bersih
-
Penyediaan sumber Pembangkit Listrik
-
Perluasan jaringan Telekomunikasi
-
Penambahan dan peningkatan kualitas Jalan/Jembatan
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 50
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
-
Fasilitas umum perkotaan lainnya
Kondisi lainnya yang harus menjadi perhatian khusus adalah upaya meminimalisir bencana
banjir
dengan mempersiapkan program kerja
pengendalian banjir. 5) Misi Kelima : Meningkatkan kualitas dan proporsional serta etos kerja aparatur pemerintah guna mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih Misi kelima ini mengandung makna bahwa untuk mengikuti semangat reformasi dan otonomi daerah, maka Pemerintah Kota Dumai menyikapi dengan mengupayakan peningkatan fasilitas kesejahteraan bagi aparatur daerah (reward) dan memberikan sanksi kepada aparatur daerah yang melakukan pelanggaran sesuai dengan ketentuan/peraturan (punishment) secara tegas, agar tercipta aparatur yang bersih, bertanggung jawab dan taat hukum serta dapat memberikan pelayanan yang prima (service Excellence) bagi segenap masyarakat pada umumnya dan investor pada khususnya. 6) Misi Keenam : Mengembangkan dan menempatkan budaya melayu sebagai jati diri Kota Dumai serta sebagai perekat budaya daerah
lainnya di
Kota Dumai serta menyaring masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kaidah dan nilai budaya melayu.” Misi keenam ini mengandung makna bahwa Kota Dumai merupakan salah satu gerbang masuk dan keluarnya wisatawan yang berdampak masuknya budaya asing di tanah melayu bumi lancang kuning ini, hal ini dapat diantisipasi dengan mengembangkan tatanan budaya melayu melalui lembaga seni dan sanggar-sanggar sehingga budaya melayu tetap eksis, namun sebagai suku bangsa yang bertamadhun ianya tetap menghargai dan menjunjung keragaman budaya suku-suku daerah lainnya yang tumbuh dan
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 51
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
berkembang di daerah ini sehingga ianya dapat bersinergi membangun negeri BERSERI (Bersih, semarak, rukun dan indah). Dimana Bumi Dipijak disitu langit dijunjung. Untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kota Dumai Tahun 20112015 diperlukan strategi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang ber-kualitas dan berkesinambungan sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik serta sejalan dengan misi pembangunan dan pencapaian visi daerah. Adapun strategi utama pembangunan yang ditempuh dalam kurun waktu 2011 – 2015 adalah 5 SEHAT, yaitu : 1. SEHAT MASYARAKAT 2. SEHAT PENDIDIKAN 3. SEHAT EKONOMI DAN INVESTASI 4. SEHAT INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN 5. SEHAT PEMERINTAHAN. Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan tersebut diatas, maka untuk kerangka perubahan perencanaan pembangunan daerah tahun 2013 diperlukan kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud. Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi diuraikan dalam matriks tabel III.1 Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan. 3.4.
Prioritas Pembangunan Tahun 2013 Prioritas pembangunan Kota Dumai untuk tahun 2013 merupakan
tindaklanjut atau dalam rangka mendukung program pembangunan yang tertuang
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 52
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai tahun 2011 – 2015 yang memfokuskan pada 8 Prioritas Pembangunan, yaitu : 1. Pembangunan Infrastruktur yang berkeadilan dan merata; 2. Pelaksaanan Reformasi Birokrasi pada Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Pemerintahan, serta tata kelola pemerintahan yang amanah; 3. Peningkatan Kemampuan Dan Keterampilan Angkatan Kerja agar sesuai dengan Kebutuhan Pasar Kerja; 4. Peningkatan Fasilitas dan akses Pelayanan kesehatan dan pendidikan; 5. Pemanfaatan Peluang arus lalu lintas barang dan jasa untuk pemasaran hasil tempatan; 6. Pengembangan potensi dan kemampuan daerah untuk Peningkatan struktur perekonomian kerakyatan; 7. Penyelarasan Ekonomi yang berwawasan Ekologi; 8. Pemberdayaan Kepemudaan dan Pengembangan Budaya dan Destinasi Wisata. Penjelasan Program Prioritas Pembangunan tertuang dalam Tabel 3.12. berikut ini yang merupakan program prioritas yang tertuang dalam RPJMD Kota Dumai Tahun 2011 – 2015 dengan penjelasan program pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2013. Penjelasan Kegiatan yang akan dilaksanakan Oleh SKPD Pemerintah Kota Dumai dapat dilihat pada Lampiran III Dokumen Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 53
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 54
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 55
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 56
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 57
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 58
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 59
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 60
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 61
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 62
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 63
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 64
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 65
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 66
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 67
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 68
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 69
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 70
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 71
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 72
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 73
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 74
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 75
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 76
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 77
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 78
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 79
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 80
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 81
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 82
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 83
Bab III. Rencana Program dan Prioritas Daerah
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab III - 84
Bab VI. Penutup
BAB IV PENUTUP encana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Perubahan Kota Dumai Tahun
2013,
merupakan
Penyesuaian
terhadap
penjabaran
pelaksanaan tahun ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai Tahun 2011 – 2015. Dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2013, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2013 dan hasil analisis, pemantauan serta evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2013 sampai dengan Triwulan II. Perubahan RKPD Tahun 2013 bersifat sangat strategis, karena merupakan pelaksanaan rencana kerja tahun ketiga Walikota periode tahun 2010-2015. Dengan berlandaskan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan tujuan dan fungsinya, RKPD tahun 2013 sebagai dokumen rencana operasional pembangunan tahun 2013, memusatkan pada pencapaian arah,tujuan, sasaran dan target prioritas rencana pembangunan jangka pendek tahun 2013. Dalam rangka menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut serta untuk terwujudnya sinergitas kinerja pembangunan semua pihak yang terkait, maka ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut : 1. Maka prediksi rekapitulasi belanja lansung berdasarkan Renja SKPD TA. 2013 mencapai Rp. 991.164.626.094,00,- dengan penjelasan pagu usulan berdasarkan SKPD dapat dilihat pada tabel 4.1. Rekapitulasi Pagu Usulan SKPD pada Perubahan RKPD Tahun 2013. 2. Sedangkan prediksi rekapitulasi belanja renja SKPD TA. 2013 apabila dijumlahkan antara belanja langsung dan belanja tidak langsung mencapai Rp. 1.365.234.514.421,00,- dan apabila diperbandingkan dengan prediksi penerimaan tahun 2013
sebesar
Rp. 1.080.385.409.309,95,- maka
mengalami defisit anggaran sebesar Rp. 284.849.105.111,05,-.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab IV-1
Bab VI. Penutup
3. Seluruh SKPD Kota Dumai dan seluruh pelaku pembangunan di Kota Dumai, berkewajiban untuk melaksanakan program-program dan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan dalam Perubahan RKPD Tahun 2013, secara sinergitas dan terintegrasi. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan, peran serta kontribusi masyarakat dan dunia usaha perlu terus digali dan didorong untuk dapat berperan serta secara maksimal dan sekaligus berperan sebagai pengawas pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan pada tahun 2013. 4. Sebagai langkah dalam menyusun RAPBD-P Tahun 2013, Perubahan RKPD Tahun 2013 dijabarkan lebih lanjut dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA-APBD) Perubahan dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan Tahun 2013, hasil kesepakatan bersama dengan DPRD Kota Dumai. 5. Dalam
rangka
sinkronisasi,
sinergitas,
harmonisasi
dan
integrasi
pelaksanaan programprogram dan kegiatan-kegiatan pembangunan, yang pendanaannya bersumber dari APBD, APBN/BLN/PHLN dan sumber-sumber lainnya yang sah, maka setiap SKPD harus menyusun dan membuat RENJA SKPD masing-masing, sebagai dasar pelaksanaan rencana kegiatan Tahun 2013. 6. Partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rencana pembangunan, agar difasilitasi melalui Forum SKPD serta Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(MUSRENBANG),
sehingga
aspirasi
dan
kepentingan
masyarakat yang lebih luas, dapat terakomodasi secara baik. 7. Untuk menjamin konsistensi, sinergitas,harmonisasi ,integrasi, efektivitas dan efesiensi pelaksanaan pembangunan, setiap SKPD wajib melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Perubahan RKPD Tahun 2013, sesuai dengan TUPOKSI masing-masing dan melakukan koreksi yang diperlukan.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab IV-2
Bab VI. Penutup
8. Secara proaktif, BAPPEDA Kota Dumai, wajib melakukan monitoring, pengkajian pelaksanaan Perubahan RKPD Tahun 2013 serta menghimpun dan menganalisis laporan 3 (tiga) bulan pelaksanaan dari masing-masing SKPD dan hasilnya disampaikan kepada Walikota. 9. Pada akhir tahun anggaran 2013, setiap kepala SKPD wajib melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan RKPD Tahun 2013, sesuai dengan TUPOKSI masing-masing.
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab IV-3
Bab VI. Penutup
Perubahan RKPD Kota Dumai Tahun 2013
Bab IV-4
LAPORAN KINERJA BERDASARKAN PROGRAM SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
1
2
3
BELANJA ANGGARAN 4
REALISASI KEUANGAN (RP) 5
% 6
1
Program Pendidikan Anak Usia Dini
11
998.283.000
986.085.258
98,78%
2
Program Wajib Belajar Sembilan Tahun
28
23.927.105.835
22.663.808.084
94,72%
3
Program Pendidikan Menengah
24
12.033.748.781
11.342.209.028
94,25%
4
Program Pendidikan Non Formal
1
41.295.000
41.295.000
100%
5
Program Pendidikan Luar Biasa
3
273.189.488
179.697.053
65,78%
6
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5
11.459.569.550
11.381.076.950
99,32%
7
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
14
2.539.017.800
2.113.330.800
83,23%
8
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1
2.839.904.900
2.838.577.000
99,95%
9
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
7
2.721.356.475
2.659.999.020
97,75%
10 Program Pengawasan Obat dan Makanan
1
135.614.000
135.240.800
99,72%
11 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3
381.493.200
379.506.800
99,48%
12 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
2
333.965.000
333.459.600
99,85%
13 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1
789.753.250
786.998.625
99,65%
14 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
6
3.049.234.470
2.959.791.935
97,07%
15 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
12
4.134.711.325
3.785.349.277
91,55%
16 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
4
1.891.185.000
1.883.649.000
99,60%
17 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan anak balita
2
64.668.200
64.637.000
99,95%
18 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
1
173.765.600
173.321.000
99,74%
BELANJA
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
REALISASI KEUANGAN (RP) 5
8.458.326.000
% 6
19 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1
8.557.789.614
20 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-paru
4
14.034.837.000
21 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru
1
2.300.644.680
2.276.546.600
98,95%
22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan di RSUD
1
4.232.902.440
3.902.561.930
92,20%
23 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD
2
29.547.315.800
24 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
3
64.233.679.870
55.869.249.935
86,98%
25 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
9
9.591.445.677
8.083.003.040
84,27%
26 Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
2
13.962.831.452
12.700.372.067
90,96%
27 Program Pembangunan Turap/Talud/ Bronjong
2
4.935.151.305
4.040.879.305
81,88%
28 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
2
13.387.483.404
12.389.148.869
92,54%
29 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
4
5.357.325.515
5.013.742.560
93,59%
30 Program Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi,rawa dan jaringan pengairan lainnya
5
14.042.537.281
11.489.403.962
81,82%
31 Program Pengendalian Banjir
2
857.439.849
813.323.350
94,85%
32 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
1
9.907.183.919
8.789.874.899
88,72%
33 Program Pembangunan Infrastuktur Pedesaan
1
1.336.447.500
1.331.620.500
99,64%
34 Program Kegiatan Pengembangan Perumahan
1
3.899.225.460
3.716.935.980
95,32%
35 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
1
307.042.350
270.513.250
88,10%
36 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
2
789.132.300
725.561.785
91,94%
13.091.854.428,11
98,84% 93,28%
30.551.511.658,60 103,40%
BELANJA
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
REALISASI KEUANGAN (RP) 5
% 6
37 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
2
146.948.259
128.979.950
87,77%
38 Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
1
71.059.800
68.530.300
96,44%
39 Program Pendidikan politik Masyarakat Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1
86.770.100
84.123.900
96,95%
1
57.965.800
57.965.800 100,00%
40 Program Pengembangan Data / Informasi
2
408.390.000
387.896.600
94,98%
41 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
2
552.325.000
517.115.000
93,63%
42 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
12
2.552.266.041
2.250.278.000
88,17%
43 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
6
1.469.737.000
962.440.900
65,48%
44 Program Perencanaan Sosial Budaya
2
410.822.199
297.046.675
72,31%
45 Program Perencanaan Tata Ruang
2
943.264.000
704.306.300
74,67%
46 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
1
223.605.000
134.625.400
60,21%
47 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
4
1.388.552.700
1.374.289.000
98,97%
48 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
2
270.750.000
270.710.000
99,99%
49 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum
2
845.940.000
838.460.390
99,12%
50 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
1
2.900.000.000
2.690.727.990
92,78%
51 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
4
2.501.090.000
2.393.579.000
95,70%
52 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Program Pengawasan pemanfaatan ruang
4
1.101.822.100
727.907.900
66,06%
53 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1
3.373.434.100
3.337.123.950
98,92%
BELANJA
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
REALISASI KEUANGAN (RP) 5
% 6
54 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
2
6.766.619.840
6.542.041.775
96,68%
55 Program Penataan Administrasi Kependudukan
7
2.883.184.745
2.781.723.970
96,48%
56 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
4
491.363.800
452.153.000
92,02%
57 Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Perlindungan Pengembangan
3
683.337.800
555.407.800
81,28%
58 Program Perlindungan Pengembangan lembaga Ketenagakerjaan
5
135.172.000
131.597.000
97,36%
59 Program Manajemen Pelayanan Tenaga Kerja
1
152.591.800
145.471.800
95,33%
60 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif
2
384.215.800
375.284.600
97,68%
61 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Usaha Kompetitif usaha kecil menengah
1
149.145.000
148.811.000
99,78%
62 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
4
398.683.750
392.762.550
98,51%
63 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
3
515.019.732
504.047.832
97,87%
64 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
2
244.183.200
241.258.200
98,80%
65 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
4
328.230.430
314.617.900
95,85%
66 Program Pengembangan Nilai Budaya
2
328.230.430
314.617.900
95,85%
67 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
1
598.911.500
578.482.500
96,59%
68 Program Pengelolaan Keragaman Budaya
1
303.750.000
281.144.000
92,56%
69 Program Pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya
1
254.080.000
214.570.000
84,45%
70 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
2
627.881.513
591.945.700
94,28%
71 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
8
1.916.959.752
1.806.556.750
94,24%
72 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
1
40.000.000
39.352.000
98,38%
BELANJA
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
REALISASI KEUANGAN (RP) 5
% 6
73 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
2
569.239.180
559.158.500
98,23%
74 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
2
584.095.500
546.592.500
93,58%
75 Program Pengembangan Kemitraan
2
328.865.000
328.005.000
99,74%
76 Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
2
345.462.000
343.879.500
99,54%
77 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
9
1.830.223.300
1.694.316.500
92,57%
78 Program pada pelaksanaan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparat Pengawasan
3
275.977.200
79.979.000
28,98%
79 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
21
4.818.038.128
2.707.541.359
56,20%
80 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3
738.410.800
655.512.900
88,77%
81 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
1
46.454.600
46.454.600
100%
82 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
11
6.994.077.580
5.608.100.775
80,18%
83 Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Daerah
4
117.766.000
113.239.900
96,16%
84 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
1
230.584.000
207.432.900
89,96%
85 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
2
174.300.000
171.420.823
98,35%
86 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
1
162.780.000
158.176.680
97,17%
87 Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa
1
93.500.000
55.200.000
59,04%
88 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
2
385.588.000
382.751.000
99,26%
89 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1
136.769.000
135.574.000
99,13%
BELANJA
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
REALISASI KEUANGAN (RP) 5
% 6
90 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Terpadu
3
552.522.000
535.522.000
96,92%
91 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
2
695.394.000
480.737.700
69,13%
92 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
1
166.504.300
166.504.300
100%
93 Program Keluarga Berencana
1
298.522.500
298.522.500
100%
94 Program Kesehatan Reproduksi Remaja
2
300.973.000
300.973.000
100%
95 Program Pelayanan Kontrasepsi
2
572.075.000
538.825.500
94,19%
96 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
1
184.525.050
184.525.050
100%
97 Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
2
266.967.930
266.967.930
100%
98 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Dan Anak
6
678.328.320
614.515.020
90,59%
99 Program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Perlindungan Perempuan
1
48.749.500
48.749.500
100%
100 Program Peningkatan Peran Serta Dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
4
413.055.400
406.128.000
98,32%
101 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
2
548.817.526
433.456.046
78,98%
102 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1
1.208.426.870
1.031.427.793
85,35%
103 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
1
219.617.000
219.617.000
100%
104 Program Penataan Penguasaan, Kepemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
3
581.352.148
474.334.972
81,59%
105 Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan
1
215.926.050
203.788.450
94,38%
106 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
2
280.229.800
265.610.100
94,78%
107 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian kinerja dan Keuangan
2
328.373.580
311.497.580
94,86%
BELANJA
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
REALISASI KEUANGAN (RP) 5
% 6
108 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
1
430.954.300
403.692.050
93,67%
109 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Kecamatan dan Kelurahan
1
425.426.220
292.380.570
68,73%
110 Program Penataan Daerah Otonomi Baru
1
175.759.900
107.310.150
61,05%
111 Program Penyebarluasan Informasi Pemerintahan daerah
1
58.410.250
57.959.625
99,23%
112 Program Kemitraan Pengembangan wawasan Kebangsaan
1
66.978.600
45.578.600
68,05%
123 Program Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
110.123.000
0
0,00%
124 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
6
1.102.235.000
636.122.600
57,71%
125 Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
1
87.203.650
86.853.650
99,60%
126 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1
188.050.020
157.055.100
83,52%
127 Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
1
196.549.700
189.305.900
96,31%
128 Program Pengawasan dan Penerbitan Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan
1
184.314.350
172.845.700
93,78%
129 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
1
186.905.000
184.549.400
98,74%
130 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
1
173.337.200
170.865.000
98,57%
131 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
1.972.331.350
1.821.663.900
92,36%
132 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
4
785.570.555
378.969.170
48,24%
133 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
12
6.763.651.756
4.486.533.510
66,33%
134 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1
436.505.200
221.451.900
50,73%
BELANJA
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
283.951.800
REALISASI KEUANGAN (RP) 5
262.801.800
% 6
135 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1
92,55%
136 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
4
5.627.924.100
4.764.652.400
84,66%
137 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
119.800.000
114.100.000
95,24%
138 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
4
324.913.500
270.324.800
83,20%
139 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
2
232.155.000
185.711.000
79,99%
140 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
2
748.207.650
508.336.850
67,94%
141 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1
354.040.000
276.220.350
78,02%
142 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
2
212.800.000
199.720.000
93,85%
143 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2
607.259.000
572.516.600
94,28%
144 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
1
474.984.900
452.754.800
95,32%
145 Program Fasilitasi Peningkatan SDM dalam Bidang Komunikasi dan Informasi
2
463.938.500
428.885.500
92,44%
146 Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media
3
5.551.037.500
5.318.230.800
95,81%
147 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
1
115.565.525
95.065.900
82,26%
148 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
4
635.210.575
587.487.250
92,49%
149 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
802.800.000
775.800.000
96,64%
150 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
8
2.425.510.650
1.325.702.000
54,66%
151 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteran Sosial
5
659.156.700
344.263.500
52,23%
BELANJA
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
REALISASI KEUANGAN (RP) 5
% 6
152 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
5
4.250.131.100
3.826.620.200
90,04%
153 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
1
145.956.000
121.947.000
83,55%
154 Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
1
165.600.000
159.448.000
96,29%
155 Program Pembinaan eks penyandang penyakit Sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit Sosial)
1
59.960.000
30.080.000
50,17%
156 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
3
175.284.000
131.823.000
75,21%
157 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
1
1.044.285.500
912.342.600
87,37%
158 Program Pengembangan Data/Informasi Program Pencegahan Dini dan
1
237.283.450
231.079.450
97,39%
159 ProgramPenanggulangan Korban Bencana Alam
2
368.573.150
211.887.100
57,49%
160 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
12
823.723.920
810.107.976
98,35%
161 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
4
649.228.200
605.851.500
93,32%
162 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
1
24.499.300
24.499.300
100%
163 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
255.950.000
252.580.754
98,68%
164 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
315.490.000
315.490.000
100%
165 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
59.825.000
59.825.000
100%
166 Program peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT Program Peningkatan Partisipasi
1
499.549.200
499.549.200
100%
167 Masyarakat dalam Membangun Desa
2
42.190.600
42.190.600
100%
168 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
55.000.000
55.000.000
100%
BELANJA
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
REALISASI KEUANGAN (RP) 5
% 6
169 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
13
1.240.455.943
1.181.129.866
95,22%
170 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
6
630.062.950
616.699.000
97,88%
171 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
1
25.005.700
24.105.700
96,40%
172 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
309.421.257
285.982.697
92,43%
173 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
354.990.000
354.990.000
100%
174 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
60.375.000
60.375.000
100%
175 Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
544.301.500
544.301.500
100%
176 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
44.715.600
40.045.300
89,56%
177 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
55.000.000
55.000.000
100%
178 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
11
943.784.820
914.771.620
96,93%
179 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
7
955.323.000
845.045.000
88,46%
180 Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
1
20.000.000
-
0,00%
181 Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan
1
13.183.260
13.180.000
99,98%
182 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
233.443.800
225.204.222
96,47%
183 Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
2
254.672.000
252.702.000
99,23%
184 Program pengembangan wawasan kebangsaan
1
65.523.000
65.523.000
100%
185 Peningkatan kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
416.597.700
410.447.700
98,52%
BELANJA
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
REALISASI KEUANGAN (RP) 5
% 6
186 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
2
36.828.000
30.750.000
83,50%
187 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
53.000.000
53.000.000
100%
188 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
12
944.857.940
896.889.387
94,92%
189 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
5
713.384.280
690.520.680
96,80%
190 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
1
16.500.000
15.847.500
96,05%
192 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
167.170.000
167.170.000
100%
193 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
167.170.000
167.150.000
99,99%
194 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
54.025.000
54.025.000
100%
195 Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
209.415.850
209.415.850
100%
196 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
38.810.600
38.810.600
100%
53.000.000
51.890.000
97,91%
197 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar 198 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
13
966.584.185
895.394.751
92,63%
199 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
7
649.228.200
605.851.500
93,32%
200 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
1
15.499.300
15.499.300
100%
201 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
278.205.000
275.824.108
99,14%
202 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
275.610.000
275.610.000
100%
203 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
69.050.000
69.050.000
100%
BELANJA
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
REALISASI KEUANGAN (RP) 5
% 6
204 Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
479.675.750
479.675.750
100%
205 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
47.190.600
47.190.600
100%
206 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
55.000.000
55.000.000
100%
207 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
14
1.275.447.160
1.228.600.637
96,33%
208 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
9
799.456.900
759.886.000
95,05%
209 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
1
18.650.000
18.650.000
100%
210 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
280.720.000
271.313.029
96,65%
211 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
319.010.000
319.010.000
100%
212 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
59.825.000
59.825.000
100%
213 Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
487.950.000
483.741.000
99,14%
214 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
49.490.000
43.170.000
87,23%
215 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
55.000.000
54.900.000
99,82%
216 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
12
1.237.276.620
1.119.297.968
90,46%
217 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
7
854.485.960
840.500.812
98,36%
218 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
1
36.975.000
32.675.000
88,37%
219 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
296.364.750
274.152.430
92,51%
220 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
401.650.000
390.850.000
97,31%
BELANJA
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
5
6
221 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
60.275.000
60.275.000
100%
222 Program Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
528.790.800
491.849.200
93,01%
223 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
41.512.600
36.597.700
88,16%
224 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
55.000.000
53.125.000
96,59%
225 Program Pengendalian Pencemaran Dan Pengrusakan Lingkungan Hidup
5
798.858.490
659.161.343
82,51%
226 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
1
60.837.000
60.837.000
100%
227 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
537.797.200
537.797.200
100%
228 Program peningkatan pengendalian polusi
1
67.855.000
67.855.000
100%
229 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
2
1.656.832.800
1.408.654.960
85,02%
230 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
5
935.613.400
887.975.750
94,91%
231 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
3
3.267.509.400
3.194.090.100
97,75%
232 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
4
1.735.178.200
1.400.371.403
80,70%
233 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
2
398.470.000
318.174.250
79,85%
234 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
5
704.626.600
645.819.849
91,65%
235 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
1
649.553.450
418.795.400
64,47%
236 Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan
1
205.747.900
198.424.199
96,44%
237 Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
1
26.150.000
23.950.000
91,59%
238 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
1
46.425.000
45.160.000
97,28%
REALISASI KEUANGAN (RP)
%
BELANJA
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
REALISASI KEUANGAN (RP) 5
% 6
239 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
4
3.879.337.125
3.646.450.325
94,00%
240 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
1
88.174.000
83.134.028
94,28%
241 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
1
61.327.000
61.327.000
100%
242 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1
801.642.000
772.656.200
96,38%
243 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
1
72.210.000
70.960.000
98,27%
244 Program Promosi Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
2
47100000
46075000
97,82%
245 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1
506.858.000
494.573.900
97,58%
246 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
3
2.033.308.180
1.933.762.900
95,10%
247 Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan
3
291.885.200
285.550.200
97,83%
248 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
1
63.522.000
62.880.300
98,99%
249 Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut
1
39.680.000
34.850.000
87,83%
250 Program Peningkatan Kegiatan Budaya Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat
1
72.430.000
72.430.000
100%
251 Program Pengembangan Perikanan Tangkap
1
353.750.000
335.950.000
94,97%
148.485.000
132.891.800
89,50%
252 Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistim Produksi 253 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
2
916.151.700
876.396.700
95,66%
254 Program Peningkatan Kemampuan teknologi Industri
1
157.285.200
146.683.200
93,26%
255 Program Penataan Struktur Industri
1
82.921.950
73.593.050
88,75%
256 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
2
107.773.800
104.873.800
97,31%
BELANJA
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
REALISASI KEUANGAN (RP) 5
% 6
257 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam negeri
2
386.827.600
374.742.600
96,88%
258 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
4
1.466.713.810
1.343.137.000
91,57%
259 Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dan Asongan
4
1.368.422.750
1.105.806.500
80,81%
260 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
2
2.800.769.741
149.970.000
5,35%
261 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1
297.897.740
152.997.740
51,36%
262 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
1
246.006.430
208.637.430
84,81%
263 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
1
75.000.000
75.000.000
100%
264 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1
89.726.664
82.525.500
91,97%
265 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Daerah
1
170.530.710
147.742.610
86,64%
266 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
181.157.000
172.324.000
95,12%
267 Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
2
14.414.829.542
13.836.792.165
95,99%
LAMPIRAN I LAPORAN KINERJA BERDASARKAN PROGRAM SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012
NO
PROGRAM
1
2
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN 3
REALISASI KEUANGAN (RP) 4
5
% 6
1
Program Pendidikan Anak Usia Dini
11
998.283.000
986.085.258
98,78%
2
Program Wajib Belajar Sembilan Tahun
28
23.927.105.835
22.663.808.084
94,72%
3
Program Pendidikan Menengah
24
12.033.748.781
11.342.209.028
94,25%
4
Program Pendidikan Non Formal
1
41.295.000
41.295.000
100%
5
Program Pendidikan Luar Biasa
3
273.189.488
179.697.053
65,78%
6
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5
11.459.569.550
11.381.076.950
99,32%
7
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
14
2.539.017.800
2.113.330.800
83,23%
8
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1
2.839.904.900
2.838.577.000
99,95%
9
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
7
2.721.356.475
2.659.999.020
97,75%
10 Program Pengawasan Obat dan Makanan
1
135.614.000
135.240.800
99,72%
11 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3
381.493.200
379.506.800
99,48%
12 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
2
333.965.000
333.459.600
99,85%
13 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1
789.753.250
786.998.625
99,65%
14 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
6
3.049.234.470
2.959.791.935
97,07%
15 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
12
4.134.711.325
3.785.349.277
91,55%
16 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
4
1.891.185.000
1.883.649.000
99,60%
17 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan anak balita
2
64.668.200
64.637.000
99,95%
18 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
1
173.765.600
173.321.000
99,74%
19 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1
8.557.789.614
8.458.326.000
98,84%
20 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit
4
14.034.837.000
13.091.854.428,11
93,28%
NO 1
PROGRAM 2
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN
REALISASI KEUANGAN (RP)
%
3
4
5
6
21 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru
1
2.300.644.680
2.276.546.600
98,95%
22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan di RSUD
1
4.232.902.440
3.902.561.930
92,20%
23 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD
2
29.547.315.800
24 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
3
64.233.679.870
55.869.249.935
86,98%
25 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
9
9.591.445.677
8.083.003.040
84,27%
26 Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
2
13.962.831.452
12.700.372.067
90,96%
27 Program Pembangunan Turap/Talud/ Bronjong
2
4.935.151.305
4.040.879.305
81,88%
28 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
2
13.387.483.404
12.389.148.869
92,54%
29 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
4
5.357.325.515
5.013.742.560
93,59%
30 Program Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi,rawa dan jaringan pengairan lainnya
5
14.042.537.281
11.489.403.962
81,82%
31 Program Pengendalian Banjir
2
857.439.849
813.323.350
94,85%
32 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
1
9.907.183.919
8.789.874.899
88,72%
33 Program Pembangunan Infrastuktur Pedesaan
1
1.336.447.500
1.331.620.500
99,64%
34 Program Kegiatan Pengembangan Perumahan
1
3.899.225.460
3.716.935.980
95,32%
35 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
1
307.042.350
270.513.250
88,10%
36 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
2
789.132.300
725.561.785
91,94%
37 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
2
146.948.259
128.979.950
87,77%
38 Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
1
71.059.800
68.530.300
96,44%
Jiwa / Rumah Sakit Paru-paru
30.551.511.658,60 103,40%
NO 1
PROGRAM 2
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN
REALISASI KEUANGAN (RP)
%
3
4
5
6
39 Program Pendidikan politik Masyarakat Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1
86.770.100
84.123.900
1
57.965.800
57.965.800 100,00%
40 Program Pengembangan Data / Informasi
2
408.390.000
387.896.600
94,98%
41 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
2
552.325.000
517.115.000
93,63%
42 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
12
2.552.266.041
2.250.278.000
88,17%
43 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
6
1.469.737.000
962.440.900
65,48%
44 Program Perencanaan Sosial Budaya
2
410.822.199
297.046.675
72,31%
45 Program Perencanaan Tata Ruang
2
943.264.000
704.306.300
74,67%
46 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
1
223.605.000
134.625.400
60,21%
47 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
4
1.388.552.700
1.374.289.000
98,97%
48 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
2
270.750.000
270.710.000
99,99%
49 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum
2
845.940.000
838.460.390
99,12%
50 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
1
2.900.000.000
2.690.727.990
92,78%
51 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
4
2.501.090.000
2.393.579.000
95,70%
52 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Program Pengawasan pemanfaatan ruang
4
1.101.822.100
727.907.900
66,06%
53 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1
3.373.434.100
3.337.123.950
98,92%
54 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
2
6.766.619.840
6.542.041.775
96,68%
55 Program Penataan Administrasi Kependudukan
7
2.883.184.745
2.781.723.970
96,48%
56 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
4
491.363.800
452.153.000
92,02%
96,95%
NO 1
PROGRAM 2
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN
REALISASI KEUANGAN (RP)
%
3
4
5
57 Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Perlindungan Pengembangan
3
683.337.800
555.407.800
81,28%
6
58 Program Perlindungan Pengembangan lembaga Ketenagakerjaan
5
135.172.000
131.597.000
97,36%
59 Program Manajemen Pelayanan Tenaga Kerja
1
152.591.800
145.471.800
95,33%
60 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif
2
384.215.800
375.284.600
97,68%
61 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Usaha Kompetitif usaha kecil menengah
1
149.145.000
148.811.000
99,78%
62 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
4
398.683.750
392.762.550
98,51%
63 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
3
515.019.732
504.047.832
97,87%
64 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
2
244.183.200
241.258.200
98,80%
65 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
4
328.230.430
314.617.900
95,85%
66 Program Pengembangan Nilai Budaya
2
328.230.430
314.617.900
95,85%
67 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
1
598.911.500
578.482.500
96,59%
68 Program Pengelolaan Keragaman Budaya
1
303.750.000
281.144.000
92,56%
69 Program Pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya
1
254.080.000
214.570.000
84,45%
70 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
2
627.881.513
591.945.700
94,28%
71 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
8
1.916.959.752
1.806.556.750
94,24%
72 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
1
40.000.000
39.352.000
98,38%
73 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
2
569.239.180
559.158.500
98,23%
74 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
2
584.095.500
546.592.500
93,58%
75 Program Pengembangan Kemitraan
2
328.865.000
328.005.000
99,74%
76 Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
2
345.462.000
343.879.500
99,54%
NO 1
PROGRAM 2
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN
REALISASI KEUANGAN (RP)
%
3
4
5
77 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
9
1.830.223.300
1.694.316.500
92,57%
6
78 Program pada pelaksanaan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparat Pengawasan
3
275.977.200
79.979.000
28,98%
79 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
21
4.818.038.128
2.707.541.359
56,20%
80 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3
738.410.800
655.512.900
88,77%
81 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
1
46.454.600
46.454.600
100%
82 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
11
6.994.077.580
5.608.100.775
80,18%
83 Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Daerah
4
117.766.000
113.239.900
96,16%
84 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
1
230.584.000
207.432.900
89,96%
85 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
2
174.300.000
171.420.823
98,35%
86 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
1
162.780.000
158.176.680
97,17%
87 Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa
1
93.500.000
55.200.000
59,04%
88 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
2
385.588.000
382.751.000
99,26%
89 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1
136.769.000
135.574.000
99,13%
90 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Terpadu
3
552.522.000
535.522.000
96,92%
91 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
2
695.394.000
480.737.700
69,13%
92 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
1
166.504.300
166.504.300
100%
93 Program Keluarga Berencana
1
298.522.500
298.522.500
100%
94 Program Kesehatan Reproduksi Remaja
2
300.973.000
300.973.000
100%
95 Program Pelayanan Kontrasepsi
2
572.075.000
538.825.500
94,19%
NO 1
PROGRAM 2
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN
REALISASI KEUANGAN (RP)
%
3
4
5
96 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
1
184.525.050
184.525.050
100%
6
97 Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
2
266.967.930
266.967.930
100%
98 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Dan Anak
6
678.328.320
614.515.020
90,59%
99 Program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Perlindungan Perempuan
1
48.749.500
48.749.500
100%
100 Program Peningkatan Peran Serta Dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
4
413.055.400
406.128.000
98,32%
101 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
2
548.817.526
433.456.046
78,98%
102 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1
1.208.426.870
1.031.427.793
85,35%
103 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
1
219.617.000
219.617.000
100%
104 Program Penataan Penguasaan, Kepemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
3
581.352.148
474.334.972
81,59%
105 Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan
1
215.926.050
203.788.450
94,38%
106 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
2
280.229.800
265.610.100
94,78%
107 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian kinerja dan Keuangan
2
328.373.580
311.497.580
94,86%
108 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
1
430.954.300
403.692.050
93,67%
109 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Kecamatan dan Kelurahan
1
425.426.220
292.380.570
68,73%
110 Program Penataan Daerah Otonomi Baru
1
175.759.900
107.310.150
61,05%
111 Program Penyebarluasan Informasi Pemerintahan daerah
1
58.410.250
57.959.625
99,23%
112 Program Kemitraan Pengembangan wawasan Kebangsaan
1
66.978.600
45.578.600
68,05%
123 Program Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
110.123.000
0
0,00%
NO 1
PROGRAM 2
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN
REALISASI KEUANGAN (RP)
%
3
4
5
124 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
6
1.102.235.000
636.122.600
57,71%
6
125 Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
1
87.203.650
86.853.650
99,60%
126 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1
188.050.020
157.055.100
83,52%
127 Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
1
196.549.700
189.305.900
96,31%
128 Program Pengawasan dan Penerbitan Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan
1
184.314.350
172.845.700
93,78%
129 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
1
186.905.000
184.549.400
98,74%
130 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
1
173.337.200
170.865.000
98,57%
131 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
1.972.331.350
1.821.663.900
92,36%
132 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
4
785.570.555
378.969.170
48,24%
133 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
12
6.763.651.756
4.486.533.510
66,33%
134 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1
436.505.200
221.451.900
50,73%
135 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1
283.951.800
262.801.800
92,55%
136 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
4
5.627.924.100
4.764.652.400
84,66%
137 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
119.800.000
114.100.000
95,24%
138 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
4
324.913.500
270.324.800
83,20%
139 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
2
232.155.000
185.711.000
79,99%
140 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
2
748.207.650
508.336.850
67,94%
141 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1
354.040.000
276.220.350
78,02%
NO 1
PROGRAM 2
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN
REALISASI KEUANGAN (RP)
%
3
4
5
6
142 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
2
212.800.000
199.720.000
93,85%
143 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2
607.259.000
572.516.600
94,28%
144 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
1
474.984.900
452.754.800
95,32%
145 Program Fasilitasi Peningkatan SDM dalam Bidang Komunikasi dan Informasi
2
463.938.500
428.885.500
92,44%
146 Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media
3
5.551.037.500
5.318.230.800
95,81%
147 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
1
115.565.525
95.065.900
82,26%
148 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
4
635.210.575
587.487.250
92,49%
149 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
802.800.000
775.800.000
96,64%
150 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
8
2.425.510.650
1.325.702.000
54,66%
151 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteran Sosial
5
659.156.700
344.263.500
52,23%
152 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
5
4.250.131.100
3.826.620.200
90,04%
153 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
1
145.956.000
121.947.000
83,55%
154 Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
1
165.600.000
159.448.000
96,29%
155 Program Pembinaan eks penyandang penyakit Sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit Sosial)
1
59.960.000
30.080.000
50,17%
156 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
3
175.284.000
131.823.000
75,21%
157 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
1
1.044.285.500
912.342.600
87,37%
158 Program Pengembangan Data/Informasi Program Pencegahan Dini dan
1
237.283.450
231.079.450
97,39%
159 ProgramPenanggulangan Korban Bencana Alam
2
368.573.150
211.887.100
57,49%
NO 1
PROGRAM 2
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN 3
REALISASI KEUANGAN (RP) 4
5
% 6
160 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
12
823.723.920
810.107.976
98,35%
161 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
4
649.228.200
605.851.500
93,32%
162 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
1
24.499.300
24.499.300
100%
163 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
255.950.000
252.580.754
98,68%
164 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
315.490.000
315.490.000
100%
165 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
59.825.000
59.825.000
100%
166 Program peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT Program Peningkatan Partisipasi
1
499.549.200
499.549.200
100%
167 Masyarakat dalam Membangun Desa
2
42.190.600
42.190.600
100%
168 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
55.000.000
55.000.000
100%
169 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
13
1.240.455.943
1.181.129.866
95,22%
170 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
6
630.062.950
616.699.000
97,88%
171 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
1
25.005.700
24.105.700
96,40%
172 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
309.421.257
285.982.697
92,43%
173 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
354.990.000
354.990.000
100%
174 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
60.375.000
60.375.000
100%
175 Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
544.301.500
544.301.500
100%
176 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
44.715.600
40.045.300
89,56%
177 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
55.000.000
55.000.000
100%
NO 1
PROGRAM 2
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN 3
REALISASI KEUANGAN (RP)
%
4
5
178 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
11
943.784.820
914.771.620
96,93%
6
179 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
7
955.323.000
845.045.000
88,46%
180 Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
1
20.000.000
-
0,00%
181 Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan
1
13.183.260
13.180.000
99,98%
182 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
233.443.800
225.204.222
96,47%
183 Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
2
254.672.000
252.702.000
99,23%
184 Program pengembangan wawasan kebangsaan
1
65.523.000
65.523.000
100%
185 Peningkatan kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
416.597.700
410.447.700
98,52%
186 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
2
36.828.000
30.750.000
83,50%
187 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
53.000.000
53.000.000
100%
188 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
12
944.857.940
896.889.387
94,92%
189 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
5
713.384.280
690.520.680
96,80%
190 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
1
16.500.000
15.847.500
96,05%
192 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
167.170.000
167.170.000
100%
193 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
167.170.000
167.150.000
99,99%
194 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
54.025.000
54.025.000
100%
195 Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
209.415.850
209.415.850
100%
196 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
38.810.600
38.810.600
100%
NO 1
PROGRAM 2
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN 3
197 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
REALISASI KEUANGAN (RP)
%
4
5
53.000.000
51.890.000
97,91%
6
198 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
13
966.584.185
895.394.751
92,63%
199 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
7
649.228.200
605.851.500
93,32%
200 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
1
15.499.300
15.499.300
100%
201 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
278.205.000
275.824.108
99,14%
202 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
275.610.000
275.610.000
100%
203 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
69.050.000
69.050.000
100%
204 Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
479.675.750
479.675.750
100%
205 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
47.190.600
47.190.600
100%
206 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
55.000.000
55.000.000
100%
207 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
14
1.275.447.160
1.228.600.637
96,33%
208 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
9
799.456.900
759.886.000
95,05%
209 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
1
18.650.000
18.650.000
100%
210 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
280.720.000
271.313.029
96,65%
211 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
319.010.000
319.010.000
100%
212 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
59.825.000
59.825.000
100%
213 Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
487.950.000
483.741.000
99,14%
214 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
49.490.000
43.170.000
87,23%
NO 1
PROGRAM 2
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN
REALISASI KEUANGAN (RP)
%
3
4
5
215 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
55.000.000
54.900.000
99,82%
6
216 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
12
1.237.276.620
1.119.297.968
90,46%
217 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
7
854.485.960
840.500.812
98,36%
218 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
1
36.975.000
32.675.000
88,37%
219 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
296.364.750
274.152.430
92,51%
220 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
401.650.000
390.850.000
97,31%
221 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
60.275.000
60.275.000
100%
222 Program Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
528.790.800
491.849.200
93,01%
223 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
41.512.600
36.597.700
88,16%
224 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
55.000.000
53.125.000
96,59%
225 Program Pengendalian Pencemaran Dan Pengrusakan Lingkungan Hidup
5
798.858.490
659.161.343
82,51%
226 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
1
60.837.000
60.837.000
100%
227 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
537.797.200
537.797.200
100%
228 Program peningkatan pengendalian polusi
1
67.855.000
67.855.000
100%
229 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
2
1.656.832.800
1.408.654.960
85,02%
230 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
5
935.613.400
887.975.750
94,91%
231 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
3
3.267.509.400
3.194.090.100
97,75%
232 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
4
1.735.178.200
1.400.371.403
80,70%
NO 1
PROGRAM 2
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN
REALISASI KEUANGAN (RP)
%
3
4
5
233 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
2
398.470.000
318.174.250
79,85%
6
234 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
5
704.626.600
645.819.849
91,65%
235 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
1
649.553.450
418.795.400
64,47%
236 Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan
1
205.747.900
198.424.199
96,44%
237 Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
1
26.150.000
23.950.000
91,59%
238 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
1
46.425.000
45.160.000
97,28%
239 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
4
3.879.337.125
3.646.450.325
94,00%
240 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
1
88.174.000
83.134.028
94,28%
241 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
1
61.327.000
61.327.000
100%
242 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1
801.642.000
772.656.200
96,38%
243 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
1
72.210.000
70.960.000
98,27%
244 Program Promosi Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
2
47100000
46075000
97,82%
245 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1
506.858.000
494.573.900
97,58%
246 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
3
2.033.308.180
1.933.762.900
95,10%
247 Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan
3
291.885.200
285.550.200
97,83%
NO 1
PROGRAM 2
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN
REALISASI KEUANGAN (RP)
%
3
4
5
248 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
1
63.522.000
62.880.300
98,99%
249 Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut
1
39.680.000
34.850.000
87,83%
250 Program Peningkatan Kegiatan Budaya Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat
1
72.430.000
72.430.000
100%
251 Program Pengembangan Perikanan Tangkap
1
353.750.000
335.950.000
94,97%
148.485.000
132.891.800
89,50%
252 Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistim Produksi
6
253 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
2
916.151.700
876.396.700
95,66%
254 Program Peningkatan Kemampuan teknologi Industri
1
157.285.200
146.683.200
93,26%
255 Program Penataan Struktur Industri
1
82.921.950
73.593.050
88,75%
256 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
2
107.773.800
104.873.800
97,31%
257 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam negeri
2
386.827.600
374.742.600
96,88%
258 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
4
1.466.713.810
1.343.137.000
91,57%
259 Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dan Asongan
4
1.368.422.750
1.105.806.500
80,81%
260 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
2
2.800.769.741
149.970.000
5,35%
261 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1
297.897.740
152.997.740
51,36%
262 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
1
246.006.430
208.637.430
84,81%
263 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
1
75.000.000
75.000.000
100%
264 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1
89.726.664
82.525.500
91,97%
265 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Daerah
1
170.530.710
147.742.610
86,64%
266 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
181.157.000
172.324.000
95,12%
NO 1
PROGRAM 2
267 Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
BELANJA
JUMLAH KEGIATAN ANGGARAN
REALISASI KEUANGAN (RP)
3
4
5
2
14.414.829.542
13.836.792.165
% 6
95,99%
LAPORAN KINERJA S/D TRIWULAN II BERDASARKAN PROGRAM SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013
NO 1
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
2
3
ANGGARAN 4
BELANJA REALISASI s.d TRIWULAN II KEUANGAN (RP) % 5
6
1
Program Pendidikan Anak Usia Dini
7
1.322.946.400
179.136.847
13,54%
2
Program Wajib Belajar Sembilan Tahun
41
22.346.906.328
4.500.861.642
20,14%
3
Program Pendidikan Menengah
26
11.495.204.065
3.845.771.617
33,46%
4
Program Pendidikan Luar Biasa
2
140.955.000
83.555.223
59,28%
5
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
8
10.216.112.600
3.490.800.000
34,17%
6
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
8
2.823.570.300
1.019.807.000
36,12%
7
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
2
238.121.500
112.521.500
47,25%
8
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1
1.921.200.000
603.620.000
31,42%
9
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
7
3.778.572.950
1.408.153.850
37,27%
10 Program Pengawasan Obat dan Makanan
1
104.864.000
41.987.000
40,04%
11 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
4
631.320.350
185.777.600
29,43%
12 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
2
775.556.100
1.350.000
0,17%
13 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1
711.639.800
277.208.000
38,95%
14 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
7
3.464.547.470
1.561.452.750
45,07%
15 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
22
4.376.426.850
980.571.973
22,41%
16 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan anak balita
2
78.170.400
13.530.000
17,31%
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
1
2
3
ANGGARAN 4
BELANJA REALISASI s.d TRIWULAN II KEUANGAN (RP) % 5
1.743.106.264
6
17 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1
7.676.385.271
18 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-paru
7
25.209.295.000
19 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru
2
2.491.400.000
74.251.400
2,98%
20 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan di RSUD
1
5.451.552.000
2.004.402.000
36,77%
21 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD
2
29.676.300.105
22 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
3
128.212.951.150
250.799.500
0,20%
23 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
6
22.281.843.500
498.424.369
2,24%
24 Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
2
39.245.728.311
512.847.000
1,31%
25 Program Pembangunan Turap/Talud/ Bronjong
2
5.644.040.000
166.574.750
2,95%
26 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
2
12.794.387.800
3.130.200.642
24,47%
27 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
3
9.191.497.700
1.847.725.221
20,10%
28 Program Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi,rawa dan jaringan pengairan lainnya
4
14.272.103.676
2.079.802.461
14,57%
29 Program Pengendalian Banjir
3
2.372.618.300
134.338.123
5,66%
30 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
1
18.468.375.000
12.339.600
0,07%
31 Program Kegiatan Pengembangan Perumahan
1
4.714.569.000
15.251.500
0,32%
32 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
1
244.869.000
129.672.100
52,96%
33 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
4
1.711.567.500
602.095.000
35,18%
1.659.779.479,00
16.567.682.083,34
22,71% 6,58%
55,83%
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
1
2
3
ANGGARAN 4
BELANJA REALISASI s.d TRIWULAN II KEUANGAN (RP) % 5
6
34 Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
1
931.275.000
75.800.000
8,14%
35 Program Pendidikan politik Masyarakat
1
592.745.000
68.345.000
11,53%
36 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
3
900.842.900
51.200.000
5,68%
37 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
2
63.500.000
11.735.000
18,48%
38 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum
2
3.696.270.000
1.254.820.000
33,95%
39 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
1
7.086.300.000
49.879.000
0,70%
40 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
3
3.848.012.000
705.477.000
18,33%
41 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Program Pengawasan pemanfaatan ruang
2
83.125.000
31.734.000
38,18%
42 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1
4.496.091.700
1.194.420.950
26,57%
43 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
2
4.975.850.450
943.148.000
18,95%
44 Program Penataan Administrasi Kependudukan
8
3.139.488.000
894.303.200
28,49%
45 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
2
789.568.500
300.372.500
38,04%
46 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
2
599.422.200
109.499.500
18,27%
47 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
3
370.269.520
208.075.400
56,20%
48 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
3
311.020.000
21.100.000
6,78%
49 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
2
638.501.900
247.527.000
38,77%
50 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
2
436.289.000
53.788.000
12,33%
51 Program Pengembangan Kemitraan
2
254.545.000
235.215.000
92,41%
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
1
2
3
ANGGARAN 4
BELANJA REALISASI s.d TRIWULAN II KEUANGAN (RP) % 5
6
52 Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
3
512.281.000
228.484.000
44,60%
53 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
8
1.857.316.500
580.815.000
31,27%
54 Program pada pelaksanaan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparat Pengawasan
3
435.480.000
33.773.650
7,76%
55 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
2
1.238.970.000
275.350.900
22,22%
56 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
8
4.688.372.700
498.664.825
10,64%
57 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
4
755.288.500
58.351.200
7,73%
58 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
4
1.278.391.000
372.420.825
29,13%
59 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
2
391.850.600
23.400.000
5,97%
60 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
5
646.300.000
215.062.500
33,28%
61 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
1
638.030.200
157.107.500
24,62%
62 Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan
1
124.605.000
37.880.000
30,40%
63 Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
1
36.600.000
24.550.000
67,08%
64 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
1
638.030.200
157.107.500
24,62%
65 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
4
3.522.052.375
165.936.500
4,71%
66 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
4
1.109.748.200
57.262.800
5,16%
67 Program Promosi Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
1
38.175.000
68 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
4
969.873.280
24.565.000 93.761.400
64,35% 9,67%
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
1
2
3
ANGGARAN 4
BELANJA REALISASI s.d TRIWULAN II KEUANGAN (RP) % 5
6
69 Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan
2
174.655.000
39.630.000
22,69%
70 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
1
132.410.160
2.460.000
1,86%
71 Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut
1
61.785.000
17.622.000
28,52%
72 Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistim Produksi
2
525.161.800
26.747.800
5,09%
73 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
2
670.953.950
77.555.500
11,56%
74 Program Peningkatan Kemampuan teknologi Industri
2
837.998.000
154.698.570
18,46%
75 Program Penataan Struktur Industri
1
76.440.000
55.276.600
72,31%
76 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
3
560.484.600
129.693.490
23,14%
77 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam negeri
2
618.842.554
102.068.000
16,49%
78 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
2
1.892.236.150
242.503.700
12,82%
79 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
4
613.889.700
215.352.900
35,08%
80 Program Perlindungan Pengembangan lembaga Ketenagakerjaan
5
645.856.900
277.297.900
42,93%
81 Program Manajemen Pelayanan Tenaga Kerja
1
262.586.500
59.515.000
22,66%
82 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
2
1.374.381.725
651.832.831
47,43%
83 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1
1.587.573.550
851.589.335
53,64%
84 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
1
191.528.465
181.990.465
95,02%
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
BELANJA REALISASI s.d TRIWULAN II KEUANGAN (RP) % 5
6
85 Program Penataan Penguasaan, Kepemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
5
3.600.693.500
245.365.200
6,81%
86 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian kinerja dan Keuangan
1
124.758.000
92.843.400
74,42%
87 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
2
264.923.200
76.666.700
28,94%
88 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Kecamatan dan Kelurahan
1
168.087.500
107.770.000
64,12%
89 Program Penataan Daerah Otonomi Baru
1
320.705.800
35.025.000
10,92%
90 Program Penyebarluasan Informasi Pemerintahan daerah
2
185.289.600
122.441.100
66,08%
91 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
3
1.203.495.000
210.687.800
17,51%
92 Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
1
108.908.650
102.821.000
94,41%
93 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
2
395.204.740
195.231.600
49,40%
94 Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1
433.751.400
367.413.000
92,97%
95 Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
1
82.228.900
70.967.900
86,31%
96 Program Pengawasan dan Penerbitan Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan
1
113.640.000
47.721.800
41,99%
97 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
1
163.110.000
14.990.510
9,19%
98 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
4
687.801.255
277.803.800
40,39%
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
BELANJA REALISASI s.d TRIWULAN II KEUANGAN (RP) % 5
6
99 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
12
6.974.017.474
1.477.945.670
21,19%
70 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1
433.751.400
367.413.000
84,71%
71 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1
241.203.600
199.163.100
82,57%
72 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
4
8.269.458.600
4.516.734.712
54,62%
73 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
191.600.000
171.391.600
89,45%
74 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
16
15.599.468.449
3.574.920.313
22,92%
75 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1
60.750.000
23.100.000
38,02%
76 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
1
191.528.465
181.990.465
95,02%
77 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1
111.155.000
65.825.000
59,22%
78 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
191.600.000
171.391.600
89,45%
79 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2
651.290.000
300.067.909
46,07%
80 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
2
425.128.000
351.055.000
82,58%
81 Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media
5
6.530.820.000
3.932.027.800
60,21%
82 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
6
4.743.515.000
856.861.096
18,06%
83 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
2
310.744.000
157.355.130
50,64%
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
BELANJA REALISASI s.d TRIWULAN II KEUANGAN (RP) % 5
6
84 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2
651.290.000
300.067.909
46,07%
85 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
8
1.735.340.596
555.039.800
31,98%
86 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
12
707.586.350
488.391.341
69,02%
87 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
4
305.760.000
279.892.500
91,54%
88 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
2
20.220.000
20.220.000
6,61%
89 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1
282.677.100
282.677.100
100%
90 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
256.670.000
135.555.863
52,81%
91 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
316.090.000
167.890.000
53,11%
92 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
70.000.000
7.500.000
10,71%
93 Program peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT Program Peningkatan Partisipasi
1
606.500.000
467.975.000
77,16%
94 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
43.280.600
8.080.600
1,33%
95 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
55.000.000
55.000.000
100%
96 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
12
624.249.800
163.139.424
26,13%
97 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
7
237.330.000
71.124.000
29,97%
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
BELANJA REALISASI s.d TRIWULAN II KEUANGAN (RP) % 5
6
98 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
2
29.170.000
12.620.000
43,26%
99 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1
471.128.500
12.342.500
42,31%
100 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
356.647.500
101.767.500
28,53%
101 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
70.575.000
58.775.000
83,28%
102 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
54.812.500
32.462.500
46,00%
103 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
309.421.257
285.982.697
92,43%
104 Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
582.795.400
266.850.000
45,79%
105 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
47.263.000
38.450.000
81,35%
106 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
11
856.021.120
381.241.786
44,54%
107 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3
238.530.000
76.850.000
32,22%
108 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
253.780.000
73.840.000
29,10%
109 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
70.000.000
62.500.000
89,29%
110 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
53.000.000
25.000.000
35,71%
111 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
233.443.800
116.681.791
49,98%
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
BELANJA REALISASI s.d TRIWULAN II KEUANGAN (RP) % 5
6
112 Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
486.187.800
105.975.000
21,80%
113 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
40.464.000
31.390.000
77,58%
114 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
11
841.689.550
115 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3
138.106.350
4.885.000
3,54%
116 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1
51.602.550
4.680.750
3,39%
117 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
172.955.000
58.925.000
34,07%
118 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
75.587.500
70.087.500
92,72%
119 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
211.256.400
61.276.334
29,01%
120 Program Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
237.707.500
51.150.000
21,52%
121 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
12
819.777.790
186.196.793
22,71%
122 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
4
100.200.000
21.400.000
21,36%
123 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
277.085.000
101.045.000
36,47%
124 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
69.050.000
61.550.000
89,14%
125 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
55.000.000
55.000.000
79,65%
126 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
278.205.000
77.121.210
27,72%
841.689.550 100,00%
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1
2
3
4
BELANJA REALISASI s.d TRIWULAN II KEUANGAN (RP) % 5
6
127 Program Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
582.973.000
129.600.000
22,23%
128 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
51.630.600
41.450.000
80,28%
129 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
12
1.099.605.600
421.495.588
38,33%
130 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
4
73.104.000
42.490.000
58,12%
131 Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
2
265.560.000
76.770.000
58,12%
132 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
1
68.325.000
68.325.000
100%
133 Program Pelaksanaan Penghormatan Hari-hari Besar
1
55.000.000
20.400.000
29,86%
134 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan
1
319.145.000
101.246.161
31,72%
135 Peningkatan Kinerja Lembaga LPMK dan RT
1
563.422.000
259.200.000
46,00%
136 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
2
50.630.000
41.450.000
81,87%
137 Program Pengembangan Data / Informasi
4
858.765.000
766.535.000
89,26%
138 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
3
603.527.500
88.608.400
14,68%
139 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
14
4.422.146.000
321.754.435
7,28%
140 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
4
1.009.780.000
752.860.940
74,56%
141 Program Perencanaan Sosial Budaya
2
419.036.250
208.708.000
49,81%
141 Program Perencanaan Tata Ruang
3
563.200.000
245.746.050
43,63%
142 Program pengembangan perumahan
1
195.505.000
177.725.000
90,91%
NO
PROGRAM
1
2
JUMLAH KEGIATAN 3
ANGGARAN 4
BELANJA REALISASI s.d TRIWULAN II KEUANGAN (RP) % 5
6
143 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
10
12.417.831.120
2.527.843.003
20,36%
144 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1
150.000.000
94.000.000
62,67%
145 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
2
1.892.236.150
242.503.700
12,82%
146 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
4
613.889.700
215.352.900
35,08%
147 Program Perlindungan Pengembangan lembaga Ketenagakerjaan
5
645.856.900
277.297.900
42,93%
148 Program Manajemen Pelayanan Tenaga Kerja
1
262.586.500
59.515.000
22,66%
149 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif
2
413.743.500
292.438.500
70,68%
150 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Usaha Kompetitif usaha kecil menengah
3
448.139.500
193.496.250
43,18%
151 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
3
367.863.300
122.128.000
33,20%
152 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
2
521.173.200
1.680.000
0,32%
153 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
2
511.358.000
122.277.000
23,91%
154 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa
4
589.214.000
171.352.150
29,08%
155 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4
1.183.861.900
714.334.200
60,34%
156 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
2
55.850.000
14.850.000
26,59%
157 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
11
6.603.416.000
1.557.393.155
23,58%
158 Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Daerah
2
65.264.000
34.198.000
52,40%
159 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
4
349.890.000
50.858.000
14,54%
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
1
2
3
ANGGARAN 4
BELANJA REALISASI s.d TRIWULAN II KEUANGAN (RP) % 5
6
160 Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa
1
77.600.000
38.900.000
50,13%
161 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
2
33.000.000
8.400.000
25,45%
162 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
2
606.850.000
157.190.000
25,90%
163 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Terpadu
2
888.022.000
239.850.000
27,01%
164 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
5
2.121.259.500
738.858.450
34,83%
165 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
1
166.504.300
100%
167 Program Keluarga Berencana
1
425.558.000
123.195.250
29%
168 Program Kesehatan Reproduksi Remaja
1
176.185.000
20.085.000
11%
169 Program Pelayanan Kontrasepsi
2
498.340.000
115.115.000
23,10%
170 Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
1
131.448.000
15.000.000
11%
171 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Dan Anak
5
777.496.500
151.111.500
19,44%
172 Program Peningkatan Peran Serta Dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
3
423.272.500
64.287.800
15,19%
173 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
1
695.579.500
138.989.000
19,98%
174 Program Pengendalian Pencemaran Dan Pengrusakan Lingkungan Hidup
4
677.570.355
50.600.000
7,47%
175 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Sumber Daya Alam
1
44.944.200
22.764.200
51%
176 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2
94.340.100
28.535.000
30%
177 Program peningkatan pengendalian polusi
1
251.625.000
107.075.000
43%
166.504.300
NO
PROGRAM
JUMLAH KEGIATAN
1
2
3
ANGGARAN 4
BELANJA REALISASI s.d TRIWULAN II KEUANGAN (RP) % 5
6
178 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam negeri
2
355.043.100
8.400.600
2,37%
179 Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dan Asongan
5
768.527.500
169.355.000
22,04%
180 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
2
145.395.000
61,35%
237.000.500
TABEL 4.1. REKAPITULASI PAGU USULAN SKPD PADA PERUBAHAN RKPD TAHUN 2013
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
29 30 31 32 33 34 35
SKPD Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Dinas Pekerjaan Umum Dinas Perhubungan Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pendapatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olahraga Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Dinas Perindustrian, Perrdagangan Dinas Koperasi dan UKM dan Pemberdayaan Masy. Dinas Sosial Inspektorat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bappeda Kota Dumai Badan Kepegawaian dan Diklat Badan KB, Pemb Perempuan dan Perlindungan Anak Sekretariat DPRD Kota Dumai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Badan Pelayan Terpadu dan Penanaman Modal Ktr. Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masy. Ktr. Perpustakaan, Arsip dan Data Elektronik Ktr. Satuan Polisi Pamong Praja Ktr. Pelayanan Pasar Ktr. Lingkungan Hidup Sekretariat Daerah Kota Dumai : - Bag. Umum Setdako Dumai - Bag. Adm. Pemerintahan Umum Setdako Dumai - Bag. Adm. Pertanahan Setdako Dumai - Bag. Adm. Perekonomian Setdako Dumai - Bag. Adm. Pembangunan Setdako Dumai - Bag. Adm. Sumber Daya Alam Setdako Dumai - Bag. Adm. Kesejahteraan Rakyat Setdako Dumai - Bag. Hukum dan HAM Setdako Dumai - Bag. Organisasi Setdako Dumai - Bag. Pengelolaan Aset - Bag. Humas Infokom - Bag. Keuangan Camat Dumai Barat Camat Dumai Timur Camat Dumai Kota Camat Dumai Selatan Camat Bukit Kapur Camat Medang Kampai Camat Sungai Sembilan
JUMLAH
Anggaran Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
113.851.687.988 53.555.069.695 302.616.616.215 51.200.887.557 40.378.877.130 16.244.980.512 8.606.817.573 11.331.733.231 13.034.383.166 36.074.478.980 16.984.116.120 7.107.200.000 7.060.530.500 11.630.039.186 3.119.355.450 4.679.175.940 11.402.350.044 14.264.833.860 6.394.483.996 28.056.392.752 85.391.737.371 10.618.191.780 5.213.943.679 2.708.296.000 3.972.525.500 8.115.850.150 4.363.917.955 83.922.578.395 32.099.889.036 3.506.152.330 3.875.563.500 3.621.743.570 4.736.753.930 7.441.331.100 5.409.787.600 2.697.606.200 1.815.682.750 2.030.837.350 6.877.232.300 9.809.998.729 3.027.852.608 8.494.916.465 2.764.623.855 2.906.837.650 4.825.661.000 2.669.897.450 4.573.786.341
Rp
991.164.626.094
Tabel. 3. 12. Prioritas Program Pembangunan Pemerintah Kota Dumai Tahun 2013 Yang Mengacu pada Program Prioritas Pembangunan Tahunan Pada RPJMD RPJMD Tahun 2014 No. 1.
Prioritas Pembangunan I Pembangunan Infrastruktur yang berkeadilan dan merata
No.
Program / Pembangunan
1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
2. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Kinerja Indikator Tersedianya Infrastruktur Jaringan jalan dan jembatan - Jalan (km) - Jembatan beton (unit) - Jembatan kayu (unit) Tersedianya Jaringan jalan dan jembatan dalam kondisi baik - Rehabilitasi Jalan (km) - Rehabilitasi Jembatan (unit)
Target
87 6 0
19 20
3. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Tersedianya sarana dan prasarana kebinamargaan (unit)
4. Program Pembangunan Turap / Talud / Bronjong
Tersedianya sarana pecegah abrasi; - Turap (m')
3.590
5. Rehabilitasi / Pemeliharaan Talud / Bronjong
Terpeliharanya fungsi sarana pencegah abrasi (paket)
1
6. Program Pengendalian Banjir
Terpeliharanya fungsi sarana pengendali banjir (paket)
2
7. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
Tersedianya Jaringan Saluran Drainase Kota (Km)
8,1
8. Program Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
Tersedianya jaringan air bersih/ air minum (jaringan/unit)
1
9. Program Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa Dan Jaringan Pengairan Lainnya
Tersedianya pintu air, pintu klep dan rumah pompa (unit) - pintu air, dan pintu klep - rumah pompa
2
10. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Tersedianya infrastruktur lingkungan (jalan/(Km))
11. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Tersedianya jalan lingkungan pemukiman pedesaan (kelurahan)
3
12. Program Pembangunan sarana dan Prasarana rumah sederhana sehat
Tersedianya rumah layak huni RSS (unit)
30
13. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Tersalurnya Bantuan langsung masyarakat (BLM) program PNPM Mandiri perkotaan (hibah) kelurahan penerima
33
14. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
15. Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
Meningkatnya jumlah penumpang, dan kendaraan yang melalui terminal dan bandara - Penumpang (orang) - Kendaraan (unit) Tersedianya prasarana terminal (unit/gedung)
SKPD
1
Dinas PU
8,1
160.000 20.000 2
Dishub
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
16. Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor 17. Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
Kinerja Indikator Target Tersedianya alat pengujian 1 kendaraan bermotor keliling(unit) Tersedianya perlengkapan jalan (rambu, marka, traffic light zebra cross dan fasilitas lainnya) satuan (%)
80%
18. Program peningkatan pelayanan angkutan Umum
Menurunnya kasus pelanggaran lalu-lintas (%)
?
19. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Terpeliharanya fasilitas uji kendaraan (unit)
1
20. Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
Jumlah kepemilikan sertifikat hak atas tanah
10
21. Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan
Terlaksananya Penyelesaian konflik-konflik Pertanahan di Kota Dumai
80%
22. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
Tersedianya data base kepemilikan tanah
80%
23. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
Prosentase wilayah yang memiliki penerangan jalan umum
72%
SKPD
Dishub
B. Pertanahan
DISTAKO
RPJMD Tahun 2014 No.
2
Prioritas Pembangunan
II Melaksanakan Reformasi Birokrasi pada Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Pemerintahan, serta tata kelola pemerintahan yang amanah
No.
Program / Pembangunan
Kinerja Indikator
1 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Prosentase penyelesaian pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga
2 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
Persentase terserapnya aspirasi masyarakat
Target
95%
Setwan
75%
Persentase pelayanan kunjungan kerja pejabat negara/departemen/lembaga pemerintah non departemen/luar negeri
80%
koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya
75%
Peningkatan pelayanan kedinasan KDH/WKDH
100%
Persentase terselenggaranya pisah sambut muspida kota Dumai
SKPD
Bag. Umum
80%
Persentase terselenggaranya open house walikota/wakil walikota Dumai dan Sekretaris Daerah Kota Dumai
80%
3 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
jumlah rancangan peraturan yang telah ditetapkan dengan Perda/Perkada
94%
Bag. Hukum
4 Program Penataan Daerah Otonomi Baru
Penyelesaian tapal batas (antar daerah, kecamatan dan kelurahan)
80%
Bag. Pem
Penerapan e-Procurement/ LPSE
100%
Bag. Pemb
Sistim Informasi Manajemen Pemda
?
Bag. Org
100%
BPPD
5 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
6 Progran peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
Tingkat layanan Wilayah Manajemen Kebakaran
7 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
terpenuhinya kebutuhan sarana gedung kantor pemko Dumai
8 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Laporan keuangan semesteran
98%
Laporan prognosis
98%
3
Laporan akhir keuangan kota Dumai dan Sekretariat Daerah
35 buku
Tersusunnya pelaporan kas daerah
100 buku
Dinas PU
Bag. Keu
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
9 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Kinerja Indikator Buku Analisa Standar Biaya dan Analisa Standar Belanja
Target 100 buku
Perda tentang APBD
50 buku
SKPD
Peraturan KDH ttg Penjabaran APBD50 buku Perda tentang perubahan APBD
50 buku
Peraturan KDH tentang Penjabaran 50 buku perubahan APBD Perda pertanggung jawaban pelaksanaan APBD
245 buku
Peraturan KDH tentang Penjabaran245 buku pertanggung jawaban pelaksanaan APBD Bimtek paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah
3 angkatan Bag. Keu
Konsultasi, komunikasi dan koordinasi keuangan daerah
1 tahun
Data belanja PNS Daerah
32 SKPD
Jumlah hasil dokumen perencanaan anggaran di lingkungan Setdako Dumai Pengembangan sistem informasi keuangan daerah Terwujudnya lap.keu SKPD Jumlah SKPD dalam pertemuan rekonsiliasi yang dilaksanakan Data administrasi keuangan Persentase sistem penatausaha keuangan dan aset setdako 10 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
11 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
1 dok
1 paket
100% 32 SKPD
2.400 lmbr 100%
Menurunnya jumlah penyim pangan/temuan
160
Inspertorat
pembinaan pelaku jasa konstruksi
22
Bag. Pemb
Pengendalian manajemen pelaksanaan pemerintahan
?
Bag. Pem
PNS yang mengikuti pembinaan kompetensi - Sosialisasi - Bimtek Perpres 54 Tahun 2010 - Prajabatan - Sumpah/Janji PNS - Pembinaan Mental - Pengelolaan keuangan
75 10 50 200 300 20 1
BKD Bag. Pemb BKD Bag. Keu
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
12 Program Peningkatan Disipilin Aparatur
13 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kinerja Indikator Peningkatan Disiplin PNS
Pelayanan administarasi kepegawaian - Program data - dokumen/arsip - Rekruitmen (pelamar) - Kepangkatan - Tugas belajar - Penempatan - Diklat Struktural - Penghargaan
Target
1 1 8000 225 56 15 120 300
14 Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas
Jumlah PNS yang PNS yang memasuki masa pensiun
45
15 Program Perencanaan tata ruang
Dokumen Perencanaan
?
16 Program Pengembangan Data / informasi
Dokumen informasi
1
17 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Dokumen Perencanaan
6
18 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Dokumen Perencanaan
3
19 Program Perencanaan Sosial Budaya
Dokumen Perencanaan
2
20 Program Penataan Administrasi Kependudukan
Kepemilikan dokumen kependudukan dan catatan sipil
90%
21 Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
Jumlah personil satuan anggota linmas cadangan
22 Program Pendidikan Politik Masyarakat
Jumlah kegiatan penyuluhan/ pembinaan
23 Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
Jumlah peserta penyuluhan
24 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Kerjasama dan operasi Pelaksanaan Penegakan Perda
25 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan.
Tindakan administratif terhadap pelang garan Perda dan Peraturan Kepala Daerah
3
26 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
Peningkatan peran serta organisasi dan lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan kelurahan
33
27 Program Peningkatan Kualiatas Pelayanan Terpadu
Jumlah izin yang diurus
SKPD
BKD
BAPPEDA
Disduk Capil
500 orang
1
Kesbangpol
150
1 SATPOL PP
Bag. Pem
12 bulan
Terbentuknya tim kordinasi pelayanan perizinan
1 tim
Jumlah laporan pemantauan perizinan
45 orang
Pegawai yang mengikuti bimtek
15 Orang
BPTPM
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
28 Program pengembangan data /informasi/statistik daerah
Kinerja Indikator Data dan statistik daerah (Buku Dumai dalam Angka dan Buku PDRB)
Target 2
SKPD BAPPEDA
29 Program Perbaikan sistem administrasi kearsipan
Persentase arsip daerah yang dapat dikelola
30 Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
Meningkatnya jumlah kunjungan ke perpustakaan
?
31 Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
Jumlah SDM yang memiliki keahlian bidang komunikasi dan Informasi
3
32 Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi
Pemahaman pada bidang informasi dan komunikasi
-
33 Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
Persentase Jumlah perangkat TIK SKPD yang terintegrasi
1
Ktr PADE Humas
34 Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Jumlah Informasi tentang Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang diterima khalayak umum
1
Ktr PADE Humas
35 Program Pengendalian Pencemaran & Perusakan Lingkungan Hidup
Peningkatan PAD dari Pajak Mineral Bukan Logam & Batuan melalui Pengawasan dan Pembinaan yang baik terhdp perusahaan & industri pemanfaat Bahan Galian Mineral Bukan Logam & Batuan
80%
36 Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Ketenagalistrikan
Tercapainya Kebutuhan Penerangan Jalan di Kota Dumai
100%
37 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan
Kajian potensi lahan untuk mendukung pengembangan agribisnis tebu Kota Dumai
100%
Laporan Penelitian
100%
Regulasi Kegiatan Penambangan Bahan Galian Mineral Bukan Logam & Batuan
100%
Mengetahui ragam Sumber Daya Alam di Bidang pertambangan yang ada di Kota Dumai
80%
Peningkatan PAD dari kemanfaatan mineral ikutan pasir laut melalui pajak pemanfaatan Bahan Galian Mineral Bukan Logam dan Batuan
100%
Laporan Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan
100%
1 Kantor PADE
38 Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
39 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
Bag. Humas
Bag. SDA
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
40 Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya
Kinerja Indikator Laporan hasil kajian pemanfaatan dan pengelolaan air laut untuk memenuhi kebutuhan industri Kota Dumai
41 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Terselenggaranya Reward bagi pengelola terbaik
42 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Terpilih, diangkat dan dilantiknya 5 orang direksi dan komisaris BUMD Kota Dumai
No.
Program / Pembangunan
Target 100%
SKPD
Bag. SDA
1 kegiatan
Terbentuknya 1 BUMD Bidang 1 BUMD Pertanian, perkebunan, Perikanan Terbentuknya 1 BUMD Bidang Industri, jasa, pariwisata
1 BUMD
Terbentuknya 1 induk Perusahaan 1 Holding holding company BUMD Terbentuknya badan-badan usaha 10 buah ekonomi dan lembaga keuangan lembaga mikro di kelurahan dan kecamatan Memberikan Pemahaman Kepada 100 orang Aparatur Pemerintah dan Pelaku usaha Bahwa adanya penghilangan tiga nol pada nilai mata uang rupiah
Bag. Ekonomi
Memberikan pengetahuan 100 orang Kepada Aparatur Pemerintah dan pelaku usaha terhadap penerapan prinsip ekonomi syariah pada perekonomian masyarakat
43 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Terselenggaranya Dumai Expo
44 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Terpenuhinya subsidi kebutuhan 1 kegiatan Pokok masyarakat miskin
45 Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
46 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
1 kegiatan
Meningkatnya PAD dari deviden Perusahaan
lembar saham
Database pedagang pasar tradisional - Pendataan pedagang kaki lima
10 pasar
KPP
Tersedianya pedoman penyusunan anggaran
120 eksp
Data inventaris dan mutasi aset yang akurat serta tercapainya sensus barang
35 SKPD
Meningkatnya kualitas pengamanan barang milik daerah
Bag. Aset
100%
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
Kinerja Indikator Target Tercapainya efisiensi penggunaan 35 SKPD barang daerah
SKPD
Tersusunnya buku inventaris 35 SKPD SKPD Kota Dumai yang akuntabel
47 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Tertibnya aset sesuai dengan peruntukannya
35 SKPD
Tersedianya daftar rencana kebutuhan barang SKPD di lingkungan Pemko Dumai
35 SKPD
Tersedianya database barang milik daerah di lingkungan Pemko Dumai
100%
Peserta Bimtek pengelolaan barang daerah
90%
Optimalisasi pendapatan daerah - Pelaksanaan sistem pemungutan Pajak dan Retribusi
Bag. Aset
100%
- Sosialisasi melalui elektronik 100% dan layanan berupa spanduk dan cetak - Monitoring penyampaian SPPT PBB
100%
- Wajib Pajak dan Obyek pajak 100 WP/WR yang ditindak dan ditertibkan - Terlaksananya monitoring dan rapat koordinasi dan evaluasi - Wajib Pajak dan Obyek Pajak yang diperiksa dan ditagih
90%
200 WP/WR DISPENDA
- Wajib Pajak dan Retribusi yang di 2000 WP/WR data 4 Lap. - Terekonsiliasinya perbedaan data salah saji, salah pencatatanRekonsiliasi penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah - Tersusunnya analisis Dana Alokasi Khusus ( DAK )
1 Analisis
- Terlaksananya MOU dengan Pihak Swasta
10 MOU
50 Org - Petugas pemungut menerima kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis - Terwujudnya data base yang akurat dan informatif
1 Data Base
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
Kinerja Indikator Target - Perhitungan dan penetapan Pajak 100% Daerah - Perhitungan dan penetapan Retribusi Daerah
100%
- Peningkatan dan pelayanan keberatan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
100%
SKPD
- WP/WR serta pemungut Pajak/ 12 WP/WR Retribusi terbaik - Terlaksananya sosialisasi dan penyuluhan PBB
100%
- Terlaksananya optimalisasi pemungutan BPHTB
100%
- Pencocokan data DBH
4 Laporan
- Terlaksananya pembinaan terhadap WP Restoran
100%
- Data Pajak Penerangan Jalan dan Pajak Air Tanah
10 WP
- Terwujudnya data base yang akurat dan informatif
1 Data Base
- Jumlah Aparat Perencana
30 Org
- Meningkatnya pengetahuan dalam pengelolaan PBB P2
100%
- Tersedianya data base OP PBB P2
90%
- Terlaksananya penagihan piutang 500 WP Pajak PBB P2 - Tersedianya data base PBB P2 yang valid
100%
100% - Meningkatnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya PBB P2 bagi pembangunan daerah - Tersedianya data yang akurat bagi penentuan NJOP PBB P2
100%
DISPENDA
RPJMD Tahun 2014 No. 3
Prioritas Pembangunan III Peningkatan Kemampuan Dan Keterampilan Angkatan Kerja agar sesuai dengan Kebutuhan Pasar Kerja
No.
Program / Pembangunan
1 Program Pendidikan Anak Usia Dini
Kinerja Indikator Target Jumlah ruang kelas yang dibangun 9 ruang
SKPD
Jumlah taman, lapangan upacara 3 sekolah dan fasilitas parkir yang dibangun Jumlah WC yang dibangun
2 unit
Jlh alat bermain yang diadakan
2 set
Jumlah meubiler yang diadakan
200 set
Meningkatnya kemampuan manjerial0,85 dan kepemimpinan TK Terbayarnya kegiatan Kreatifitas Anak Jumlah TK Negeri yang disubsidi biaya operasional per tahun
1 thn
2 sekolah
Meningkatnya kompetensi guru PAUD90%
2 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Terselenggaranya kegiatan dengan baik
85 orang
Persentase jumlah guru yang mengikuti Diklat
84 orang
Jumlah unit sekolah baru yang dibangun 2 unit Jumlah rumah dinas guru/ Penjaga sekolah yang dibangun
6 unit
Jumlah ruang kelas yang di bangun
69 unit
Jumlah ruang majelis guru
6 unit
Jumlah laboratorium yang dibangun
IPA 5 Komp (5)
Ruang serba guna yang dibangun
2 unit
Jumlah sekolah yang mendapatkan penimbunan halaman
1
Jumlah sekolah yang pagarnya dibangun
20
Jumlah sekolah yang halaman dipasang paving block
9 SDN
Jumlah fasilitas parkir yang dibangun
4 sklh
Jumlah ruang ibadah yang dibangun
1 unit
Jumlah ruang ibadah yang dibangun
SD (6) SMP (1)
Disdik
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
Kinerja Indikator Jumlah perpustakaan sekolah yang dibangun
SMP (3)
Jumlah WC dan sumur bor yang dibangun
SD (8) SMP (4)
Tersedianya buku dan alat tulis siswa
SD (14)
Jumlah alat KIT IPA yang disediakan
40 set
Jumlah komputer media belajar yang disediakan
3 set
Target
Jumlah meja kursi siswa yg disediakan
2100 set
Jumlah meja kursi guru yg disediakan
80 set
Jumlah mebeleur labor IPA yang disediakan
150 set
Jumlah mebeleur komputer yang disediakan
40 set
Jumlah mebeleur perpustakan yang disediakan
150 set
Jumlah ruangan sekolah yang direhab
16 ruang
Jumlah ruang kelas yang diperbaiki atap
9 kelas
Jumlah siswa yang dibina kompetensinya
100 orang
Jumlah Peserta yang dilatih
20 orang
Jumlah SD Negeri yang mendapatkan subsidi dana BOS Kota Dumai
1 tahun
1. Jumlah sekolah rintisan SSN 2. Jumlah sekolah rintisan RSBI
SKPD
Disdik
6 1
Jumlah kelompok belajar yang dibiayai
90%
Jumlah kelompok belajar yang dibiayai
3 kl
Tercapainya pembukuan standar pelayanan minimal (SPM) di Kota Dumai
90%
Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan
90%
Meningkatnya kesadaran pendidikan 90% bagi stakeholder profil pendidikan k
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
Kinerja Indikator Jumlah pembuatan SPJ transisi
Target 90%
Pelaksanaan Ujian Nasional
1 keg
SKPD
Terselenggaranya UN dan US SD/MI, SMP/MTs 90% 3 Program Pendidikan Menengah
sekolah yang diambil aset milik pemda
1 sekolah
unit sekolah baru yang dibangun
1 unit
Jumlah ruang kelas baru yang dibangun
16 unit
Jumlah perpustakaan sekolah yang dibangun
1 unit
Jumlah ruang ibadah yang dibangun
2 unit
Jumlah pagar, lapangan upacara dan fasilitas parkir yang dibangun
3 sekolah
Jumlah laboratorium sekolah yang dibangun
2 unit
Jumlah ruang serbaguna/aula yang dibangun
1 buah
Jumlah sarana air bersih dan sanitasy yang di bangun
10 set
- Jumlah peralatan multimedia yang diadakan - Jumlah alat praktik bahasa yang diadakan
2 set
Disdik
50 set
Jumlah meja kursi siswa di kelas yang diadakan
660 set
Jumlah meja kursi pustaka yang diadakan
50 set
Jumlah meja kursi lab.bahasa yang diadakan
50 set
- Ruang kelas yang direhab - Ruang praktik direhab
6 unit 1 unit
jumlah guru yang mengikuti keg
1 keg
Terlaksanannya liga sepakbola pelajar 25tingakt tim SMA/SMK/MA di Kota Dum Jumlah sekolah yang mendapatkan pembinaan ISO 9001:2000 Jumlah siswa yang mendapat bantuan masuk PTN Jumlah kelompok belajar yang disubsidi
8 sekolah
90%
120 org
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
Kinerja Indikator Terlaksananya pembinaan kelembagaan sekolah dengan penerapan MBS
Target 1 tahun
SKPD
Terlaksananya kegiatan kerja sama dengan 1 tahun dunia usaha dan industri dan jumlah siswa yang mengikut OSN dan O2SN terlaksanannya uji kompetensi kejuruan
1.452 org
Terlaksanannya kegiatan UN dan US 90% SMA/MA/SMK kota Dumai 4 Program Pendidikan Non Formal
5
Program Pendidikan Luar Biasa
6 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah peserta jambore pendidikan non formal
15 org
Terlaksananya lomba PTK PAUD NI 10 keg tersedianya biaya operasional sekolah 1 thn Jumlah bahan sertifikasi yang 90% diproses jumlah guru yang mengikut
190 org
Nilai dan kelulusan UN dgn hasil yang1baik keg
Aktivitas guru mata pejaran semakin 72 baik klmpok Disdik Jumlah guru yang mengikuti pelatihan
4keg
Kesejahteraan pendidik
90%
guru dan kepala sekolah yang berprestasi 90%
Jumlah guru yang dilayani proses angka kredit dan kenaikan pangkatnya 7 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
452 orang
Meningkatnya persepsi publi atas layanan 200 pendidikan kota Dumai
Terlaksanannya peringatan hari guru 4875 org Laporan monitoring yang tersedia1 Dokumen
Terlaksananya pemetaan mutu satuan pendidikan berdasarkan standar nasional pendidikan
160 Sklh
Terlaksannya sekolah berwawasan200 lingkungan sekolah (Sekolah bersih) Pembahruan data siswa dapat up date 4keg setiap bulan
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
Kinerja Indikator Peserta yang mengikuti kegiatan
Target 5 keg
terdatanya jumlah sarana dan prasarana 250 sklh sekolah 4 Program Obat & Perbekalan Kesehatan
Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan
5 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan penduduk miskin
9
Tersedianya peralatan kesehatan sesuai standar di puskesmas dan puskesmas pembantu
9 Puskesmas dan 13 Pustu
SKPD
Disdik
100%
Dinkes
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100%
6 Program Pengawasan Obat dan Makanan
Cakupan Pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan
100%
7 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat,
Persentase rumah tangga ber PHBS
70%
8 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Persentase status gizi baik anak balita
9 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Persentase rumah sehat
10 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Menurunnya angka kesakitan penderita DBD per 100.000 penduduk
11 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Persentase mutu pelayanan kesehatan
100%
12 Program pengadaan,peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Terlaksananya Pengembangan tipe rumah sakit
1 kegiatan
Terlaksananya pemeliharaan secara rutin/berkala RSUD
2 kegiatan 80%
BLUD/RSUD
> 90% Dinkes
Terlaksananya Pengembangan tipe rumah sakit Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Di RSUD
Jumlah Tenaga Kesehatan Harian RSUD Kota Dumai Paramedis dan non paramedis
Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD
Terlaksananya pelayanan yang berkualitas
14 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Persentase Masyarakat yang Memahami Konsep Gender
80%
55
1 Paket 80%
BLUD/RSUD
600 80%
1 tahun 85% ?
KB, PP dan PA
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
15 Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan 16 Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan
Kinerja Indikator Jumlah Keluarga dibina dalam Program P2WKSS (KK) Penurunan Kasus terhadap Perempuan Dan Anak. - Kasus KDRT - Kasus Traficking - Kasus Pornografi - Kasus Anak
Target
SKPD
250
0 KB, PP dan PA
17 Program Keluarga Berencana
Jumlah Pasangan Usia Subur Menjadi Peserta KB Aktif
80%
18 Program Penyiapan Tenaga Perndampingan Kelompok BKB
Jumlah/Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB
82%
19 Program Advokasi Komunikasi Informasi Dan Edukasi tentang Kesehatan Reproduksi
Jumlah Kelompok : -Kelompok BKB -Kelompok BKR -Kelompok BKL -Kelompok PIK Remaja/ Mahasiswa
100 100 100
KB, PP dan PA
100
2 Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Terlaksanannya perlindungan hukum terhadap hak-hak pekerja
80%
3 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Pencari kerja yang memiliki keahlian sesuai kebutuhan pasar kerja
80%
4 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Tersedianya kesempatan kerja
70%
5 Program Transmigrasi Lokal
Jumlah peserta pelatihan
125
Disnakertrans
RPJMD Tahun 2014 No.
4
Prioritas Pembangunan
IV Peningkatan Fasilitas dan Akses Pelayanan kesehatan dan Pendidikan
No.
Program / Pembangunan
1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Kinerja Indikator
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
SKPD
Membangun Pusat Pelatihan Kerja melalui pendirian Balai Latihan Kerja dengan mendirikan Workshop disetiap kecamatan Tersedianya fasilitas peralatan rumah terampil
3 Paket
Meningkatnya profesionalisme instruktur
35 orang
Tersedianya tenaga kerja yang terampil dan memiliki keahlian / skill
56 orang
Terciptanya tenaga kerja yang mandiri pemagangan
200 orang
Terselenggaranya program pelatihan dan yang telah direncanakan dan sebagai bahan kajian dalam menetapkan program kegiatan tahun berikutnya pemagangan yang telah direncanakan dan sebagai bahan kajian dalam menetapkan program kegiatan tahun berikutnya 2
Target
Memudahkan Pencari Kerja dan Pengguna Tenaga mendapatkan informasi ketenagakerjaan melalui program BKOL
7 kec
Disnakertras 50 perusahaan
Mengurangi Pengangguran di 50 Kota Dumai melalui pencarian perusahaan Lowongan ke Perusahaan. Terciptanya Wirausaha baru melalui20Tenaga orang Kerja Mandiri Terwujudnya Kesempatan Kerja melalui 100 orang Padat Karya Produktif (5 paket) Mewujudkan Kesempatan Kerja melalui Kegiatan Tekhnologi Tepat Guna. Peningkatan Mutu Pengawasan dan Pengendalian terhadap program peningkatan kesempatan kerja 3
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
140 orang (70 paket) 1 paket
Jumlah kasus hubungan industrial 12 kasus yang diselesaikan Jumlah tenaga kerja yang dijamin perlindungan hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan (naik 10%/th)
50 org
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
Kinerja SKPD Indikator Target Jumlah peserta yang diberikan pelatihan/Bimtek 50 org P3K ditempat kerja Jumlah perusahaan yang menerapkan norma 30 % keselamatan dan kesehatan kerja (naik 10% / tahun)
4 Program Menajemen Pelayanan Tenaga Kerja
Tersedianya data yang akurat terhadap data Kebutuhan Hidup Layak Kota Dumai setiap tahun Biaya sidang dan Honor Sidang
Disnakertras
3 bln
12 bln
5 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Penurunan kasus penyakit rabies dan AI - Terlaksananya vaksinasi rabies - Terlaksananya vaksinasi SE 1000 ekor - Terlaksananya active service dan 12 bulan surveylance - Terlaksananya pemeriksaan 2 kali reproduksi ternak - Terlaksananya pembinaan 24 kali kesehatan hewan - Terlaksananya bulan bakti 1 kali DISNAKANLA peternakan - Terlaksananya pengiriman dan 24 kali pemeriksaan sampel - Tersedianya BBM pelaksananya 660 liter HPR - Tersedianya Bahan 7 item obatan-obatan eliminasi - Tersedianya spanduk eliminasi 5 buah - Tersedianya makan minum 22 orang kegiatan eliminasi untuk - Tersedianya pakaian kerja 22 stel eliminasi
6 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
Terlaksananya pembinaan Pokjanal Posyandu Kota Dumai
7 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Persentase Media Informasi yang komunikatif 1 dan efektif Cakupan Data Terpilah 1 Persentase masyarakat yang memahami 0,65Konsep Gender idem 0,65 idem 0,65 Persentase kasus yang didampingi 50 Kasus Persentase Peran Serta SKPD yang menunjang 1 Persiapan Kota Layak Anak (KLA) Persentase peningkatan pengetahuan 0,7 kader KBP3A
7 kec
DISKOP, UKM & PM
BKBPPA 8 Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
Jumlah Keluarga Yang Dibina Dalam 350KK Program P2WKSS Persentase Kelompok UP2K Yang Dibina 85% Persentase Peningkatan Pendapatan hasil 30% Usaha Produktif perempuan
9 Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan
Persentase Peningkatan Kualitas Pengetahuan dan Teknologi Perempuan
40%
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
Kinerja Indikator Persentase GDI Kota Dumai Dalam Bidang Politik Dan Jabatan Publik Persentase pemahaman masyarakat tentang Undang-undang perlindungan perempuan dana anak
Target
SKPD
30%
70%
10 Program Keluarga Berencana
Jumlah Pasangan Usia Subur Menjadi Peserta KB Aktif
80%
11 Program Penyiapan Tenaga Perndampingan Kelompok BKB
Jumlah/Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB
33 klmpk
12 Program Pelayanan Kontrasepsi
Cakupan dan penyediaan alat kontrasepsi
1
13 Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Jumlah Kelompok yang dibentuk 35 klmpk dan dibina
14 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan anak terlantar, anak jalanan dan anak cacat Berkurangnya beban masyarakat miskin memenuhi kebutuhan beras Meningkatnya antisipasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana Terawasinya KUBE di Kota Dumai Terwujudnya keamanan dan ketertiban dari penderita gangguan jiwa Terbantunya anggota veteran, pensiunan TNI/Polri dan anggota PWRI
BKBPPA
15 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Jumlah anggota pelaku usaha kesejahteraan masyarakat yang mendapat pembinaan
40 orang
9.423 RTM
70%
63 Klmpk 50 orang
1500 orang
1.060
DINAS SOSIAL
RPJMD Tahun 2014 No. 5
Prioritas Pembangunan V Pemanfaatan Peluang arus lalu lintas barang dan jasa untuk pemasaran hasil tempatan
No.
Program / Pembangunan
1 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Kinerja Indikator Target Kebutuhan daging Kota Dumai dengan pangan hewani yang ASUH - Terlaksananya pengawasan lalu 12 bulan lintas ternak yang keluar/masuk dumai - Terlaksananya pengawasan 12 kali kesmavet - Terlaksananya pengawasan 1 kali pemotongan hewan kurban
SKPD
DISNAKANLA 2 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
3 Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian / perkebunan)
Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan - Jumlah susu yang diberikan kepada masyarakat - Terlaksananya pengadaan dan pengiriman sampel pakan ternak - Tersedianya BBM untuk pengawasan - Tersedianya makan dan minum pengawasan
200 cup 6 kali 72 liter 36 OK
Meningkatnya Penganekaragaman konsumsi pangan berbasis lokal sesuai skor PPH 95 - Terlaksananya sosialisasi menu 200 orang B2SA untuk anggota PKK tingkat kelurahan (7 Kecamatan) - Terlaksananya penyuluhan 300 orang Pangan untuk anak sekolah tingkat SD/MI di 7 Kecamatan - Terlaksananya lomba cipta 1 kali menu B2SA dan lomba pengolahan pangan lokal tingkat kota dumai - Berpartisipasi dalam lomba 1 Kali cipta menu B2SA tingkat provinsi/Nasional - Sosialisasi pola makan ibu 30 KK hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur - Terlaksananya pengawasan mutu 1 kali Distanbunhut pangan segar melalui : Pengambilan dan pengiriman sampel pangan segar - Terlaksananya Pengawasan dan 70 orang pembinaan keamanan pangan melalui : sosialisasi bahan tambahan pangan (PTP) - Pengkajian diversifikasi pangan 1 Kali lokal untuk menunjunga sistem ketahan pangan daerah - Terlaksananya pemantauan 1 Tahun situasi pangan dan gizi aspek ketersedian, distribusi, kosumsi dan kecukupan gizi - Terlaksananya rapat dewan 3 kali ketahanan pangan bersama pemangku kepentingan kota dumai - Terlaksananya pemberian 1 Kali penghargaan ketahan pangan
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
4 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Kinerja SKPD Indikator Target - Analisis Penyusuan pola 1 Kali kosumsi dan suplay pangan kota dumai - Terlaksananya pemberian 7 Paket bantuan PDRP - Terlaksananya pemetaan dan kajian kawasan rawan pangan - Terlaksananya Introduksi 2 Kelompok pemanfaatan lahan perkarangan untuk kebutuahan kosumsi dan gizi keluarga - Terlaksananya pengembangan 4 kelompok penganekaragaman bahan pangan dan olahan pangan berbasisi lokal pada kelompok masyarakat - Terlasananya pembinaan dan 5 Kelompok pendamping kelompok pengembangan lahan perkarangan - Penyusuann /Penerangan 2 Komoditi SOP/GAP buah dan sayuran serta Distanbunhut sertifikasi - Terlaksananya pengembangan 1 Paket pertanian organik, melalui pengembangan sayuran daun lebar - Terlaksananya pengawasan 1 Tahun pupuk dan pestisida - Terlaksananya pengendalian 1 Tahun hama terpadu - Terlaksananya Intensifikasi 75 Ha tanaman padi - Terlaksananya SL -PTT tanaman 3 Unit padi - Terlaksananya penyediaan alat 2 Unit mesin pertanian - Terlaksananya pengembangan 2 Klmpk jamur tiram - Terlaksananya pendataan SP 1 Tahun - Terlaksananya ubinan 2 komoditi produktivitas tanaman pangan dan hortikultura - Terlaksannya pendataan 1 Tahun alsintan Tersedianya subsidi kebutuhan bahan pokok masyarakat 3 komoditi
9.432 KK DISPERINDAG
Perluasan pasar produk IKM 5 pelaku (Pelaku usaha IKM dan produksi) & 5 Jenis 5 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Terwujudnya terminal agribisnis sebagai Dumai comuniti Mall
2 x keg
6 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Terkoordinasinya pengendalian inflasi daerah
1 keg
Adm. Perekonomian Setdako
7 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Jumlah anggota pelaku usaha kesejahteraan masyarakat yang mendapat pembinaan
1.060
DINAS SOSIAL
RPJMD Tahun 2014 No.
6
Prioritas Pembangunan
VI Pengembangan potensi dan kemampuan daerah untuk Peningkatan struktur perekonomian kerakyatan
No.
Program / Pembangunan
Kinerja Indikator
Target
1 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Rasio Ruang Terbuka Hijau
2 Program pengelolaan areal pemakaman
Prosentase TPU sebagai RTH
3 Program Perencanaan Tata Ruang
Dokumen Perencanaan
6
4 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Prosentase Penanganan Pemeliharaan Sampah
80%
5 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Jumlah Bangunan ber IMB
80%
6 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Buku Status Lingkungan Hidup Kota Dumai
7 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
Cakupan tutupan lahan
8 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber daya Alam
Rehabilitasi dan Konservasi Kawasan Pesisir Pantai
80%
9 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Cakupan pengawasan lingkungan hidup
80%
10 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Jumlah Penerima bantuan Pelayanan dan rehabilitasi
312
11 Program pembinaan penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Jumlah eks penyandang penyakit sosial yang mendapat pembinaan
80
12 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Meningkatnya taraf kesejah teraan sosial bagi keluarga miskin
300
13 Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
Meningkatnya Kesehatan dan Kesejahteraan Anak Panti Asuhan (panti)
12
Meningkatnya Kesejahteraan Sosial bagi anak terlantar, anak cacat dan anak nakal (orang)
20
SKPD
1 89% DISTAKO
2 15.000 KLH
14 Program Pembinaan Anak Terlantar
DINAS SOSIAL
15 Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
Meningkatnya kesejahteraan bagi penyandang cacat dan eks trauma perdesaan (26 Gapoktan)
16 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Peningkatan produksi perikanan budidaya dan produksi hasil pengolahan - Tersedianya peralatan 14 item pembenihan di BBI - Rehabilitasi kolam masyarakat 20 ha DISNAKANLA - Tersedianya pakan untuk 10 ton budidaya - Tersedianya bahan baku 76.736 kg pembuatan pakan - Bantuan bahan bakar minyak 6.000 Ltr - Penggandaan laporan 12 expl - Penyediaan makan dan minum 670 kali
25
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
17 Program Pengembangan Sistem Penyuluh Perikanan
18 Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
19 Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar
20 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
21 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
22 Program Pengembangan perikanan tangkap
Kinerja Indikator - Bantuan Bahan Bakar Minyak - Pakan untuk masyarakat - Benih (Ekor) - Makan dan minum pembinaan - Tersedianya peralatan pelatihan - Sertifikat dan cendramata - Bahan Pelatihan - Makan dan minum penyengaraan pelatihan Peningkatan produksi perikanan budidaya dan produksi hasil pengolahan (Dokumen) - Modul pola penyuluhan bidang perikanan dan kelautan Peningkatan produksi hasil olahan perikanan - Tersedia tropy penghargaan lomba cipta menu serba ikan - Bahan makanan lomba cipta menu - Peralatan penyelenggaraan lomba cipta menu - Jasa publikasi - Tersedianya bahan bakar untuk pengawasan - Tersedianya perlengkapan penangan sampel - Tersedia makan dan minum rapat Peningkatan produksi perikanan budidaya, tangkap dan produksi hasil pengolahan - Tersedianya bantuan bahan bakar minyak - Tersedianya tenaga ahli - Tersedianya makan dan minum Peningkatan produksi perikanan budidaya, tangkap dan produksi hasil pengolahan - Tersedianya peralatan rehabilitasi excavator - Tersedianya biaya jasa service Peningkatan produksi perikanan tangkap dan produksi hasil pengolahan - Tersedianya fasilitas pendukung pembinaan - Terlaksananya pembinaan terhadap kelompok ekonomi masyarakat pesisir
Target 500 Ltr 3.600 ton 150.000 640 ok 150 bh 110 unit 120 expl
SKPD
200 ok
1 dok
1 set 1 paket 8 paket 2 paket 300 ltr 8 item 60 OK DISNAKANLA
300 ltr 6 OB 30 OK
10 unit 3 kali
9 kali 220 KK
Peningkatan produksi perikanan tangkap - Tersedianya honorarium tenaga 24 OB pendamping - Tersedianya fasilitasi 12 bulan pembinaan
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
23 Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut
24 Program Peningkatan Kagiatan Budaya Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat
25 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
26 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
Kinerja Indikator - Tersedianya makan dan minum kegiatan - Terlaksananya peningkatan standarisasi Tempat Pelelangan Ikan - Terlaksananya peningkatan standarisasi Tempat Pelelangan Ikan -Terlaksanya pengadaan alat tangkap statis - Terlaksanya pengadaan alat tangkap dinamis (piece) - Terlaksananya pengadaan alat bantu tangkap - Tersedianya honorarium tenaga pendamping - Tersedianya fasilitasi pembinaan selama - Tersedianya makan dan minum kegiatan - Terlaksana pelatihan Budidaya Air Laut - Terlaksananya penyediaan kapal perikanan Peningkatan kesadaran hukum masyarakat pesisir - Terlaksananya pengawasan kelautan Peningkatan kesadaran hukum masyarakat pesisir - Terlaksananya peringatan hari nusantara - Terlaksananya penanaman mangrove (batang) Peningkatan populasi ternak - Jumlah peternak yang dilatih - Jumlah kelompok yang dilatih - Terlaksananya penyuluhan dan bimbingan pemanfaatan lahan kosong untuk penanaman Hijauan Makanan Ternak (HMT) - Pendampingan pelaku agribisnis - Fasilitasi pengawasan pasar Peningkatan pendapatan peternak - Tersedianya sarana pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas - Tersedianya sarana pemanfaatan air buangan limbah ternak - Tersedianya sarana pembuatan kompos - Tersedianya kandang ternak babi yang refresentatif
Target
SKPD
300 OK 1 paket
1 paket 20 unit 400 5 unit 24 OB 12 bulan 200 OK 1 paket 10 unit
18 trip DISNAKANLA 1 paket 500
120 Org 12 klp 150 Org
12 bulan 12 bulan
10 unit 10 unit
10 unit 20 KK
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
27 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Kinerja SKPD Indikator Target Peningkatan populasi ternak - Pembangunan asrama Pelatihan 1 unit - Pembangunan Mess karyawan 1 kopel Sri Pulau - Pembangunan Tempat Ibadah 1 unit - Pembangunan Kandang 1 unit - Pengadaan kendaraan bermotor 3 unit roda 3 - Jumlah ternak yang di 750 ekor inseminasi buatan DISNAKANLA - Terdistribusinya ternak sapi dan 80 KK kambing untuk Gakin - Jumlah peternak yang dibina 80 KK - Tersedianya sarana dan 4 unit prasarana kesehatan veteriner - Tersedianya peralatan dan 4 unit sarana pendukung RPH
28 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Peningkatan populasi ternak - Buku profil peternakan
29 Program Pemberdayaan Penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan
Terlaksannya Diklat / Magang dan 4 orang sertifikasi penyuluh pertanian
25 eks
Terlaksanya identifikasi dan penetapan penyuluh swadaya
-
Terlaksannya pelatihan dan magang dan penyuluhan swadaya
-
Terlaksannya forum petani ( Temu Usaha, Temu Wicara, Temu Karya, 8 Kali Mimbar Sarasehan) Terlaksannya Pertemuan penyusuna program penyuluhan
6 Kali
Terlaksanya Peremuan teknis penyuluhan
48 Kali
Terlaksanya Forum Penyuluh peneliti dan petani
2 kali
Terlaksananya percontohan / Demplot dilahan BPP (Demplot) 30 Program Peningkatan produksi pertanian / perkebunan
Terlaksananya intensifikasi tanaman karet Terlaksannya diversivikasi tanaman perkebunan kakao (Batang) Perkebunan Pinang (Batang)
12
50 Ha
3000 10.000
Terlaksananya Rakor pembangunan perkebunan
3 Kali
Penyediaan Bibit Karet (batang)
50.000
Terlaksannya temu lapang/ bimtek budidaya Tanaman perkebunan
3 Kali / 5 Klmpk
Distanbunhut
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
Kinerja Indikator Terlaksanya Sosialisai PLTB
Target 1 kali 3 Klmpk
SKPD
Terlaksananya sosialisasi / 1 Kali Pelatiahan / Bimtek perlindungan5 Kelompok lapangan Penyusunan /Pelaksanaan SOP, GAP, GMP Bokar Terlaksananya peremajaan / Replanting Kebun Karet Terlaksanaya pembibitan kecambah kelapa sawit Terlaksananya sosialisasi / Pengawasan Peredaran / Pengunaan Benih / Bibit perkebunan Terlasananya pengembangan kebun sawit untuk mas. Miskin Terlaksannya pemeliharaan kelapa sawit untuk masyarakat miskin: P1 P2
31 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
1 Kali
-
2 Ha 3 kali/ 5 kelompok
-
50 ha 50 ha
Terlaksananya penangkaran benih jagung di BBI
1 Ha
Terlaksanya Penangkaran Benih Padi
2 Ha
Terlaksanya penangkaran Nenas di BBU
1.5 Ha
Terlaksananya pengembangan tanaman pangan dan holtilkultura untuk petani gakin : - Petani Gakin - Petani Non gakin
168 KK 72 KK
Terlaksananya pembinaan dan pendampingan pengembangan tanaman pangan dan hortikultura (Kelompok)
16
Terfasilitasi penumbuhan keuangan mikro angrebisnis (LKM-A) Di gapoktan (Gapoktan)
5
Berpatisifasi dan berperan aktif dalam acara PENAS dan PEDA
1 kali
Terlaksananya pelatihan dan magang pengurus poktan, dan Pelaku agribisnis pertanian /perkebunan serta kelompok petani kecil program P4K (Orang)
110
Distanbunhut
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
32 Program Peningkatan Efesiensi Perdagangan Dalam Negeri
Kinerja Indikator - Terlaksananya Penimbunan lahan pasar jaya mukti dan penyusunan DED
Target
SKPD
1 Pasar
- Terlaksananya Penambahan dan 2 pasar Pemeliharaan sarana dan prasaran pasar 33 Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
34 Program Peningkatan Kemampuan Industri
35 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
36 Program Pengembangan kapasitas IPTEK Sistem Produksi
Pembinaan dan penataan bagi PKL dan asongan - Penilaian K3 tempat usaha dagang
1 kali/th KPP
- Frekwensi terlaksananya Penertiban PKL dan asongan
10 bulan
- Terlaksananya pemberian bantuan modal usaha berupa peralatan (Peralatan)
50
- Terlaksananya pemindahan pedagang kaki lima ke tempat yang telah ditentukan (Pedagang)
100
Pelatihan Teknis Pelatihan Penerapan Mutu
50 UU
Pelatihan Teknis Kemasan Produk
25 UU
Jumlah kemitraan dalam pola pembinaan usaha
15 UU
Bantuan peralatan Produksi
100 KK/ 4 KUB
Jumlah Peluasan Pasar Produk UKM
10 Jenis Produk
Jumlah Pengerajin peserta 15 Orang pelatihan teknis kerajinan kristal 37 Program Penataan Struktur Industri
Rapat-rapat teknis (Dok Laporan)
1
38 Program Pengembangan sentra-sentra industri
Pendataan/updating data IKM (Dokumen Data Base IKM)
1
39 Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport
Terlatihnya SDM Eksportir/ Importir
50 Orang
40 Program Pengawasan Distribusi dan Ketersedian Barang dan Bahan pangan
Monitoring harga bahan pokok dan barang strategis lainnya
54 kali (12 bulan)
41 Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
Operasi pengawasan peredaran barang konsumsi kadarluasa dipasaran
50 jenis komoditi
Terlaksananya tera dan tera ulang terhadap alat ukur,takar, timbangan dan perlengkapannya
500 Pelaku
DISPERINDAG
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
42 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
43 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Kinerja Indikator Tesedianya informasi yang lengkap dan akurat Buku potensi unggulan investasi daerah di kota dumai
1000 buku
Tersusunnya data informasi tentang penanaman modal kota dumai (Dokumen)
2
Tersedianya Laporan Kerja Penanaman Modal yang akuntabel (Dokumen)
1
Meningkatnya kualitas SDM di bidang penanaman modal (Dokumen)
1
Terlaksananya kajian terhadap penanaman modal
1 Tahun
Terlaksanya partisipasi Kota Dumai dalam penyelenggaraan promosi daerah/seminar/presentasi investasi
5 Event
Terlaksananya sosialisasi tentang penanaman modal (Perusahaan) 44 Program Penciptaan Iklim Usaha-usaha Kecil menengah yang Kondusif
SKPD
BPTPM
70
Terlaksananya pendataan dan profil usaha produktif UMKM
7 Kec
Terlaksananya UMKM yang berlebel halal dan masa batas pakai
20 UMKM
Terbentuknya sentral bisnis UKM yang produktif 45 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Target 12 Bulan
7 kec
Terlaksananya fasilitasi pengembangan sarana promosi hasil produksi
3 Pamera n
Terlaksananya Pelatihan Pelaku UMKM
40 org
Terlaksananya pemahaman UMKM
1 tahun
Terlaksananya pemahaman penggunan teknologi kemasan produk
100 org
DISKOP, UKM & PM
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
No.
Program / Pembangunan
46 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Kinerja Indikator Terlaksananya pemahaman dalam memperoleh dan penggunaan modal Terlaksananya pemahaman dalam meningkatkan taraf hidup pelaku UMKM dan masyarakat
Target
SKPD
40 UMKM
7 kec
Terlaksananya pertandingan 7 kec produk UMKM disetiap kecamatan 47 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
48 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
49 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
Terlaksananya Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi.
1 Kali
Terlaksananya Sosialisasi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian (Undang-Undang Baru).
4 Kali
Terlaksananya Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi.
70%
Terlaksananya pelatihan pendampingan kelurahan UEK-SP 1 tahun bagi kader pembangunan masyarakat Terlaksananya pembinaan PKK Di Kota Dumai
2 PKK
Terlaksananya fasilitasi modal usaha bagai usaha mikro kecil dan menengah kota Dumai
70%
Terlaksanya monitoring dan pembinaan terhadap pengelolaan dana program pengembangan lembaga ekonomi 33 UEKSP pedesaan Terlaksana lomba UEK-SP tingkat kota Dumai 50 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
Terlaksananya pemberian stimulan dan monitoring dana pembangunan kelurahan
33 Kel
Terlaksanya teknologi tepat guna (TTG) tingkat nasional
1 kali
DISKOP, UKM & PM
RPJMD Tahun 2014 No. 7
Prioritas Pembangunan VII Penyelarasan Ekonomi yang berwawasan Ekologi
1 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Kinerja Indikator Rasio Ruang Terbuka Hijau
2 Program pengelolaan areal pemakaman
Prosentase TPU sebagai RTH
3 Program Perencanaan Tata Ruang
Dokumen Perencanaan
6
4 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Prosentase Penanganan Sampah
80%
5 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Buku Status Lingkungan Hidup Kota Dumai
6 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
Cakupan tutupan lahan
7 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Cakupan pengawasan lingkungan hidup
80%
8 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Jumlah Penerima bantuan Pelayanan dan rehabilitasi
312
9 Program pembinaan penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Jumlah eks penyandang penyakit sosial yang mendapat pembinaan
80
10 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Meningkatnya taraf kesejah teraan sosial bagi keluarga miskin
300
11 Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
Meningkatnya Kesehatan dan Kesejahteraan Anak Panti Asuhan (panti)
12
Meningkatnya Kesejahteraan Sosial bagi anak terlantar, anak cacat dan anak nakal (orang)
20
No.
Program / Pembangunan
12 Program Pembinaan Anak Terlantar
Target 1
SKPD
89% DISTAKO
2
15.000
KLH
DINAS SOSIAL
DINAS SOSIAL 13 Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
Meningkatnya kesejahteraan bagi penyandang cacat dan eks trauma
25
14 Program Pengembangan Nilai Budaya
Terlaksananya kegiatan pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
7
15 Program Pengelolaan keragaman Budaya
Jumlah festival budaya daerah
1
16 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Jumlah Pagelaran
40
17 Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya
Jumlah kegiatan kebudayaan antar daerah
9
18 Pengembangan dan keserasian kebijakan pemuda
Jumlah Peserta Pelatihan dan Pendidikan
25
19 Peningkatan peran serta kepemudaan
Jumlah organisasi / kelompok pemuda yang dibina
20 Program Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga
Jumlah turnamen yang dilaksa nakan/diikuti
9
21 Peningkatan sarana dan prasarana olahraga
Jumlah Gedung/lapangan Olah Raga
8
Parbudpora
8
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
22 Program Pengembangan pemasaran pariwisata
Kinerja Indikator Jumlah Promosi
23 Program Pengembangan kemitraan
Jumlah event
2
24 Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Jumlah pelaku usaha yang mendapat pembinaan
30
25 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Terlaksananya Penanaman bulan menanam nasional
5 Ha
Terlaksananya pemeliharaan tanaman bulan menanam nasional
10 Ha
Terlaksananya Penanaman Pohon Pada kawasan hutan industri dan hutan wisata
6 Ha
Terlaksananya Pemeliharaan Penanaman Pohon Pada kawasan hutan industri dan hutan wisata
12 Ha
No.
Program / Pembangunan
Target 8
SKPD Parbudpora
26 Program Perencanaan dan Pengembagan Hutan
27 Program pemanfaatan potensi sumberdaya hutan
28 Program Perlindungan dan konservasi sumberdaya Hutan
Terlaksananya pembibitan tanaman kehutanan (Batang)
240.000
Terlaksanaya pendampingan kegiatan RHL
5 Keg
Terlaksananya penghijauan daerah terbuka (Batang)
3.000
Terlaksananya pemeliharaan tanaman penghijauan daerah terbuka (Batang)
2.000 Distanbunhut
Terlaksananya inventarisasi dan pendataan lahan dan bangunan masyarakat didalam kawasan hutan (Lokasi)
1
Terlaksananya Pemetaan Kawasan Hutan (Kecamatan)
7
Terlaksannya Penyuluhan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan Terlaksananya Pengawasan wilayah Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan
2 kali
10 Kali
Terlaksananya pengamatan dini 10 Kali kebakaran dan pemadaman hutan dan lahan 29 Program Pembinaan dan penertiban Industri hasil hutan
Bag. SDA
Terlaksananya penyuluhan tentang pentingnya pungsi hutan
2 Kali
Terlaksannya pengawasan dan pemberantasan penebangan liar dan perambahan hutan
10 Kali
RPJMD Tahun 2014 No.
Prioritas Pembangunan
8 VIII Pemberdayaan Kepemudaan dan Pengembangan Budaya dan Destinasi Wisata
No.
Program / Pembangunan
1 Program Pengembangan Nilai Budaya
Kinerja Indikator Terlaksananya kegiatan pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
Target
SKPD
7
2 Program Pengelolaan keragaman Budaya
Jumlah festival budaya daerah
1
3 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Jumlah Pagelaran
40
4 Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya
Jumlah kegiatan kebudayaan antar daerah
9
5 Pengembangan dan keserasian kebijakan pemuda
Jumlah Peserta Pelatihan dan Pendidikan
25
6 Peningkatan peran serta kepemudaan
Jumlah organisasi / kelompok pemuda yang dibina
8
7 Program Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga
Jumlah turnamen yang dilaksa nakan/diikuti
9
8 Peningkatan sarana dan prasarana olahraga
Jumlah Gedung/lapangan Olah Raga
8
9 Program Pengembangan destinasi pariwisata
Jumlah fasilitas objek wisata
6
10 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
Terlaksanya bulan bhakti gotong royong
33 kel
Terlaksananya lomba kelurahan tingkat kota Dumai
1 kali
Parbudpora
UKM-PM