LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena Ijin dan RahmatNya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lombok Utara Tahun 2014 ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun dalam rangka evaluasi dan pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2014 dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan laporan ini merupakan hasil pengukuran pencapaian sasaransasaran
strategis
daerah
sebagaimana
telah
ditetapkan
dalam
dokumen
perencanaan pembangunan daerah dengan menggunakan indikator kinerja utama yang telah ditentukan dan merupakan indikator hasil atau outcomes, bahkan indikator manfaat dan dampak. Sebagianr sasaran strategis dapat mencapai target yang direncanakan dan sebagian target yang belum tercapai akan terus diupayakan pencapaiannya pada tahun-tahun yang akan datang. Sangat disadari bahwa dalam laporan ini terdapat kekurangan sehingga masukan yang konstruktif sangat diperlukan. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini diucapkan terimakasih dan semoga laporan ini bermanfaat. Tanjung, 27 Maret 2015 BUPATI LOMBOK UTARA
H. DJOHAN SJAMSU, SH
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
i
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................. DAFTAR ISI............................................................................................ DAFTAR TABEL....................................................................................... DAFTAR GAMBAR ................................................................................... RINGKASAN EKSEKUTIF .........................................................................
Halaman i ii iii viii x
BAB I.
PENDAHULUAN....................................................................... A. Latar Belakang ............................................................. B. Gambaran Umum Daerah ............................................. C. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ............................... D. Struktur Organisasi ...................................................... E. Sistematika Penyajian ..................................................
1 1 2 27 29 30
BAB II.
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .............................. A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 20112015 ........................................................................... B. Rencana dan Penetapan Kinerja Tahun 2013 ……………….
32 32
BAB III.
AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................... A. Pengukuran Kinerja ...................................................... B. Evaluasi dan Analisis Pencapaian Kinerja .......................
61 61 62
BAB IV.
PENUTUP ..............................................................................
115
41
LAMPIRAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ii
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
DAFTAR TABEL Tabel : 1. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2013 Berdasarkan Hasil Proyeksi Penduduk ……………………………………………….
Hal 5
2.
Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2012…
8
3.
Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012 …………………………………………………………………………..
9
4.
Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Tahun 2010-2012 ………………………………………………………………
10
5.
Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2010-2012 ……………………………………………………………………………
12
6.
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lombok Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012 …………………………………………………………………
14
7.
Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Padi Tahun 2010-2012 …
13
8.
Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Jagung Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012 ……………………………..
16
9.
Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Kacang Tanah Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012 ……………………………..
17
10.
Perkembangan Areal Tanaman Perkebunan Rakyat Tahun 2012 …………
17
11.
Populasi Ternak Dirinci Per Kecamatan Tahun 2012 ……………………………
18
12.
Populasi Ternak Dirinci Per Kecamatan Tahun 2012 (Lanjutan) ……………
18
13.
Produksi Perikanan Laut Dirinci Per Jenis Ikan Tahun 2012 ………………….
20
14.
Obyek Pariwisata Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2012 …………………..
21
15.
Jumlah Kunjungan Wisatawan Menurut Kecamatan Tahun 2010-2012 ..
23
16.
Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lombok Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 20102012 ……………………………………………………………………………………………..
25
17.
Target Capaian Indikator IPM Kabupaten Lombok Utara Tahun 20112015 ………………………………………………………………………………………………
36
18.
Target Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Kabupaten Lombok Utara Tahun 2010-2015 …………………………………………………………………..
37
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 iii
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
19.
Target Penurunan Penduduk Miskin dan Pengangguran …………………….
38
20.
Indikator Kinerja Utama Menurut Sasaran Strategis ……………………………
40
21.
Target Capaian Indikator Kinerja Sasaran Pembangunan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2015 yang Tercantum Dalam RPJMD 20112015 ………………………………………………………………………………………………
42
22.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Tahun 2013
45
23.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Religius Tahun 2013 …
45
24.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berbudaya dan Beretika Tahun 2013 ……………………………………………………………………….
46
25.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sehat Tahun 2013 …..
46
26.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Cerdas dan Trampil Tahun 2013 …………………………………………………………………………………….
47
27.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berwawasan IPTEK Tahun 2013 …………………………………………………………………………………….
48
28.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Kesetaraan Gender Tahun 2013 ….
48
29.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Struktur APBD Yang Proporsional Tahun 2013 …………………………………………………………………………………….
49
30.
Target Kinerja Sasaran Meningkatnya Usaha Pengolahan Berbasis Pertanian Tahun 2013 ……………………………………………………………………..
49
31.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Iklim Usaha yang Kondusif Tahun 2013 ………………………………………………………………………………………………
50
32.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Ketahanan dan Kemandirian Pangan Tahun 2013 ………………………………………………………………………… Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sadar Wisata Tahun 2013 ……………………………………………………………………………………………… Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Tenaga Kerja yang Trampil dan Produktif Tahun 2013 ……………………………………………………………………… Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Kawasan Pesisir, Laut dan PulauPulau Kecil yang Terpadu dan Berkelanjutan Tahun 2013 ……………………
33. 34. 35.
47 51 51 52
36.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Sistem Pelayanan Publik yang Transparan, Berkepastian Hukum dan Tepat Waktu Tahun 2013 …………
52
37.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Infrastruktur yang Memadai Tahun 2013 ………………………………………………………………………………………………
53
38.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Tata Ruang yang Serasi, Selaras
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 iv
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
dan Produktif Tahun 2013 ………………………………………………………………..
54
39.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Sehat Tahun 2013 …………………………………………………………
54
40.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Sistem Transportasi yang Terpadu Tahun 2013 ……………………………………………………………………………………. Target Kinerja Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Air Baku yang Memadai Tahun 2013 ……………………………………………………………………… Target Kinerja Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Energi yang Memadai Tahun 2013 ……………………………………………………………………………………. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Lingkungan Lestari Tahun 2013 ….
41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.
Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Aparatur yang Bersih dan Profesional Tahun 2013 …………………………………………………………………… Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Tatalaksana Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik Tahun 2013 ……………………………………………….. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Taat dan Sadar Hukum Tahun 2013 ……………………………………………………………………………………. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Daerah yang Aman dan Tertib Tahun 2013 ……………………………………………………………………………………. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sadar Berpolitik Tahun 2013 ……………………………………………………………………………………………… Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Sistem Administrasi Kependudukan yang Berkelanjutan Tahun 2013 ………………………………………………………. Sebaran Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kecamatan Bayan Sumber Dana Kementrian Perumahan Rakyat/ APBN Tahun 2013 …………………………………………………………………………………….
55 55 56 56 57 58 58 59 59 60 66
51.
Sebaran Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni Sumber Dana APBD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2013 ……………………………………..
66
52.
Sebaran Program Peningkatan Kualitas Rumah Sumber Dana APBD Provinsi NTB Tahun 2013 …………………………………………………………………
67
53.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Tahun 2013 ….
71
54.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Religius Tahun 2013 …….
72
55.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berbudaya dan Beretika Tahun 2013 …………………………………………………………………………………….
74
56.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sehat Tahun 2013 ………
78
57.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Cerdas dan Trampil Tahun 2013 ……………………………………………………………………………………
84
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
v
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
58.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berwawasan IPTEK Tahun 2013 ……………………………………………………………………………………
85
59.
Angka Partisipasi Kasar Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2013 …………..
86
60.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Kesetaraan Gender Tahun 2012 ……..
86
61.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Struktur APBD yang Proporsional Tahun 2013 ……………………………………………………………………………………
89
62.
Pencapaian Sasaran Meningkatnya Usaha Pengolahan Berbasis Pertanian 2013 ……………………………………………………………………………….
90
63.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Iklim Usaha yang Kondusif Tahun 2012 ………………………………………………………………………………………………
91
64.
Pencapaian Indikator Kinerja Utama Urusan Wajib Pertanian …………..
92
65.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Ketahanan dan Kemandirian Pangan Th. 2013 …………………………………………………………………………………………
93
66.
Jumlah Kunjungan Wisatawan Menurut Kecamatan Tahun 2012 …………
94
67.
Jumlah Kelompok Sadar Wisata Tahun 2012-2013 ……………………………
95
68.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sadar Wisata Tahun 2013
95
69.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Tenaga Kerja yang Terampil dan Produktif Tahun 2013 ……………………………………………………………………… Pencapaian Sasaran Terwujudnya Kawasan Pesisir, Laut dan PulauPulau Kecil yang Terpadu dan Berkelanjutan Tahun 2013 ……………………
70.
96 98
71.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Sistem Pelayanan Publik yang Transparan, Berkepastian Hukum dan Tepat Waktu Tahun 2013 ………..
99
72.
Data Jalan Kabupaten Menurut Type Permukaan dan Kondisi s/d Akhir Tahun 2013 …………………………………………………………………………………….
100
73.
Data Jalan Kabupaten Menurut Kemantapan Jalan Tahun 2012-2013 …..
102
74.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Infrastruktur yang Memadai Tahun 2013 ………………………………………………………………………………………………
102
75.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Tata Ruang yang Serasi, Selaras dan Produktif Tahun 2013 ………………………………………………………………………
103
76.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Sehat Tahun 2013 …………………………………………………………
104
77.
Pencapaian Sasaran Tersedianya Sistem Transportasi yang Terpadu Tahun 2013 …………………………………………………………………………………….
105
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 vi
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
78.
Pencapaian Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Air Baku yang Memadai Tahun 2013 …………………………………………………………………………………….
106
79.
Pencapaian Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Energi yang Memadai Tahun 2013 …………………………………………………………………………………….
108
80.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Lingkungan Lestari Tahun 2013 ……
108
81.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Aparatur yang Bersih dan Profesional Tahun 2013 ……………………………………………………………………………………. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Tata Laksana Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik Tahun 2013 ………………………………………………..
82. 83. 84.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Taat dan Sadar Hukum Tahun 2013 ……………………………………………………………………………………. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Daerah yang Aman dan Tertib Tahun 2013 ………………………………………………………………………………………………
110 111 112 112
85.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sadar Berpolitik Tahun 2013 ………………………………………………………………………………………………
113
86.
Pencapaian Sasaran Terwujudnya Sistem Administrasi Kependudukan yang Berkelanjutan Tahun 2013 …………………………………………………….
114
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 vii
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
DAFTAR GAMBAR Gambar :
Hal
1.
Grafik Luas Wilayah Kabupaten Lombok Utara .…………………………………
3
2.
Peta Administrasi Kabupaten Lombok Utara ………………………………………
4
3.
Grafik IPM Kabupaten Lombok Utara Tahun 2009 – 2012 Dibandingkan dengan IPM NTB dan IPM Kabupaten Lombok Tengah ……………………
6
4.
Grafik Angka Melek Huruf Penduduk Usia 10 Tahun Keatas (%) Ratarata Lama Sekolah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas (Tahun) Di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2012 ……………………………………
7
5.
Grafik Usia Harapan Hidup Tahun 2011-2012 ………………………………….
8
6.
Grafik Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012 ……………………………………………………………………………
7.
Grafik Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Tahun 2010-2012 ………………………………………………………. Grafik Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2010-2012 ………………………………………………………………….
8.
10 11 12
9.
Grafik Struktur Ekonomi Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012 ……….....
13
10.
Grafik Kunjungan Wisatawan Tahun 2010-2012 …………………………………
23
11.
Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lombok Utara Tahun 2008-2012 …………………………………………………………………………………….. Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lombok Utara Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012 …………………………………………………
12.
26 26
13.
Grafik Capaian Indikator IPM Kabupaten Lombok Utara Tahun 20112015 ………………………………………………………………………………………….
36
14.
Grafik Target Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi Tahun 2011-2015
37
15.
Grafik Target Penurunan Penduduk Miskin Tahun 2011-2015 ……………..
38
16.
Grafik Target Penurunan Pengangguran Terbuka Tahun 2011-2015 …….
39
17.
Grafik Angka Kemiskinan Tahun 2010-2012 …………………………………….
62
18.
Grafik Jumlah Industri Tahun 2012-2013 …………………………………………
64
19
Grafik Kasus Gizi Buruk dan Gizi Kurang Tahun 2012 – 2013 ……………..
75
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 viii
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
20.
Grafik Grafik Pencapaian SPM Tahun 2013 ……………………………………..
76
21.
Grafik Angka Partisipasi Kasar pada Jenjang Pendidikan SD/MI/Paket A Tahun 2012-2013 …………………………………………………………………………
80
22.
Grafik Angka Partisipasi Kasar pada Jenjang Pendidikan SMP/MTs/Paket B Tahun 2012-2013 ………………………………………………………………………
80
23.
Grafik Angka Partisipasi Kasar pada Jenjang Pendidikan SMA/MA/Paket C Tahun 2012-2013 ……………………………………………………………………..
81
24.
Grafik Jumlah Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2012-2013 ….
82
25.
Grafik Prosentase Kelulusan Tahun 2012-2013 …………………………………
82
26.
Grafik IPM Kabupaten Lombok Utara Tahun 2008 – 2012 …………………..
83
27.
Grafik Angka Partisipasi Kasar Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2013
86
28.
Grafik Proporsi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Terhadap Total Belanja APBD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2013 …………………
88
29.
Grafik Persentase Kontribusi Masing-Masing Komponen Pendapatan Terhadap Realisasi Pendapatan Tahun 2011-2013 (%) ………………………
88
30.
Grafik Jumlah Industri Pengolahan Berbasis Pertanian Tahun 2012-2013
89
31.
Grafik Produktivitas Padi Tahun 2012-2013 ………………………………………
92
32.
Grafik Populasi Ternak Tahun 2012-2013 …………………………………………
93
33.
Grafik Kunjungan Wisatawan Tahun 2011-2013 ……………………………….
95
34.
Grafik Kondisi Jalan Kabupaten s/d Akhir Tahun 2013 (Km) ………………..
101
35.
Grafik Persentase Kemantapan Jalan Tahun 2012-2013 …………………….
101
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 ix
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
RINGKASAN EKSEKUTIF Tahun anggaran 2014 merupakan tahun keempat pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015 dan tahun kelima penyelenggaraan daerah otonom baru di Kabupaten Lombok Utara. Pemerintah daerah telah berupaya semaksimal mungkin untuk dapat melaksanakan kewajiban menjalankan misi organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Beberapa tahun terakhir pencapaian tujuan dan sasaran tersebut menunjukkan hasil yang signifikan diantaranya penurunan angka kemiskinan dan peningkatan indeks pembangunan manusia.. Jika pada tahun 2010 angka kemiskinan Kabupaten Lombok Utara mencapai 43,14 %, maka tahun 2013 berhasil diturunkan menjadi 34,63 %. Pencapaian penurunan kemiskinan rata-rata sebesar 2,8 % ini lebih dari yang ditargetkan dalam RPJMD yang besarnya 2,5 % per tahun. Sementara itu indeks pembangunan manusia menunjukkan pertumbuhan/shortfall yang baik dimana pada tahun 2013 IPM mencapai 61,90 naik dari 59,15 poin ditahun 2010.
Pada tahun 2014 berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis pencapaian kinerja, dari 28 (dua puluh delapan) sasaran pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJMD, 16 (enam belas) sasaran dapat mencapai atau melebihi target untuk setiap indikator kinerja utamanya, sementara 12 (dua belas) sasaran walaupun menunjukkan pencapaian sesuai target pada beberapa indikator utama namun pada 1 (satu) atau lebih indikator utama yang lain belum dapat mencapai target yang ditentukan. Sasaran yang belum tercapai targetnya yaitu terwujudnya masyarakat sehat; terwujudnya masyarakat berwawasan IPTEK; Terwujudnya ketahanan dan kemandirian pangan; terwujudnya masyarakat sadar wisata; terwujudnya tenaga kerja yang trampil dan produktif; terwujudnya sistem pelayanan publik yang transparan berkepastian hukum dan tepat waktu; terwujudnya
lingkungan
lestari;
terwujudnya
tata
laksana
penyelenggaraan
pemerintahan yang baik; terwujudnya masyarakat sadar berpolitik; dan terwujudnya
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
x
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
sistem administrasi kependudukan yang berkelanjutan.
Permasalahan utama yang dihadapi dalam pelaksanaan pencapaian kinerja antara lain : 1.
Kurangnya sumberdaya manusia aparatur pelaksana kegiatan baik kuantitas maupun kualitasnya, diupayakan teratasi dengan mengusulkan rekrutment pegawai
dan
melaksanakan
pendidikan
dan
pelatihan
yang
dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan aparatur. 2.
Kurangnya inovasi dalam melaksanakan program dan kegiatan mengingat berbagai permasalahan yang dihadapi daerah menuntut kreativitas tinggi untuk mengatasi permasalahan yang cukup kompleks dibandingkan dengan daerah lain.
Dari aspek akuntabilitas keuangan, pada tahun 2014 terjadi surplus anggaran sebesar 59,7 milyar rupiah lebih, hal ini disebabkan karena terjadinya peningkatan pendapatan daerah terutama pendapatan asli daerah disisi lain terjadi efisiensi belanja dan beberapa kegiatan tidak dapat terealisasi sesuai rencana.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 xi
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
BAB I PENDAHULUAN A, LATAR BELAKANG
Dalam kerangka good governance, pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang berorientasi pada hasil bukan hanya berorientasi pada output. Dengan
orientasi
pada
hasil,
pemerintahan
akan
fokus
kepada
manfaat
penyelenggaraan pemerintahan bagi kemakmuran dan kemashalatan masyarakat. Dengan demikian output dan outcome yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Outcome inilah yang dapat dipandang sebagai kinerja bukan kemampuan penyerapan anggaran. Selanjutnya bagaimana pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan harus dilaporkan dan dipertanggung jawabkan baik kepada pemerintahan atasan maupun kepada masyarakat selaku ”stakeholder” utama.
Untuk menerapkan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan sah secara hukum (legitimate) pemerintah telah menerbitkan Instruksi No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres tersebut mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategik yang ditetapkan sebelumnya. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas dan akhirnya disampaikan kepada presiden selaku kepala pemerintahan. Format pertanggungjawaban disusun dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berisi informasi seputar capaian dan hambatan pelaksanakan rencana kerja dan diharapkan bermanfaat
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
1
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA untuk : 1.
Mendorong instansi pemerintah melaksanakan Good Governance, karena LAKIP merupakan dasar untuk mengukur kinerja instansi pemerintah secara transparan, sistematik dan dapat dipertanggungjawabkan.
2.
Memberikan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders);
3.
Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada instansi pemerintah.
Dengan segala keterbatasan yang ada terutama pada ketersediaan data, Laporan Akuntabilitas ini disusun dengan upaya semaksimal mungkin untuk dapat melaporkan dan mengevaluasi capaian kinerja terutama kinerja hasil (outcomes) sesuai yang disyaratkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
A. GAMBARAN UMUM DAERAH 1.
Kondisi Geografis
Kabupaten Lombok Utara terbentuk pada tanggal 21 Juli 2008 dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terbitnya Undang-Undang ini berawal dari
aspirasi yang berkembang di masyarakat guna meningkatkan
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan publik serta untuk memacu perkembangan dan kemajuan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada umumnya dan wilayah utara Kabupaten Lombok Barat pada khususnya.
Secara geografis wilayah Kabupaten Lombok Utara terletak antara 115⁰28’ sampai dengan 115⁰46’ Bujur Timur dan antara 8⁰120’ sampai 8⁰550’ Lintang Selatan. Total luas daratan Kabupaten Lombok Utara mencapai 809,53 Km2 dan luas perairan laut mencapai 503,24 km2. Di sebelah utara, Kabupaten Lombok
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
2
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok
Timur,
sebelah
selatan
berbatasan
dengan
Kecamatan Gunungsari dan Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat serta Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Batulayar.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2008, Kabupaten Lombok Utara terdiri dari 5 (lima) kecamatan yaitu Kecamatan Bayan dengan luas daratan 329,1 km2, Kayangan 126,35 km2, Gangga 157,35 km2, Tanjung 115,64 km2 dan Pemenang 81,09 km2, dengan ibukota Kabupaten di Kecamatan Tanjung. Kecamatan Bayan memiliki wilayah terluas mencapai 40,65 % dari total luas wilayah diikuti Kecamatan Gangga yang luasnya 19,44 %, Kecamatan Kayangan 15,61 %, Kecamatan Tanjung 14,28 % dan Kecamatan Pemenang 10,02 %. Gambar 1. Grafik Luas Wilayah Kabupaten Lombok Utara (km2) Pemenang, 81.09
Tanjung; 115,64
Bayan; 329,1
Gangga; 157,35
Kayangan; 126,35
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
3
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Gambar 2. Peta Administrasi Kabupaten Lombok Utara
Secara topografis, sebagian besar wilayah di Kabupaten Lombok Utara berupa perbukitan/pegunungan yang menyusur pada bagian tengah dari utara ke selatan, sedangkan dataran sempit berada pada sepanjang pesisir pada wilayah barat dari utara ke selatan. Kondisi topografis ini ditunjukkan dengan proporsi kemiringan tanah yang didominasi kemiringan diatas 40 % yaitu mencapai 48.571,80 Ha atau 60 % dari keseluruhan wilayah, diikuti dengan kemiringan tanah 15 – 40 % yang meliputi 20.238,25 Ha atau 25 % dari keseluruhan luas tanah, kemiringan tanah 2-15 % mencapai luas 10.523,89 Ha atau 13 % dan kemiringan 02% mencapai luas 1.619,06 Ha atau hanya 2 % dari keluruhan luas tanah yang ada. Ketinggian wilayah dari permukaan laut berkisar antara 0 sampai 1000 meter lebih, dengan ketinggian rata-rata 539,69 M dari permukaan laut. Luas wilayah dengan ketinggian 0-100 meter dari permukaan laut mencapai 8.095,30 Ha, wilayah dengan ketinggian 100 – 500 meter dari permukaan laut mencapai 1.619,06 Ha dan diatas 1.000 meter dari permukaan laut mencapai 539,69 Ha.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
4
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 2. Aspek Demografi
Berdasarkan data sangat sementara perhitungan proyeksi penduduk yang dilakukan oleh BPS, jumlah penduduk pada tahun 2015 diperkirakan telah mencapai 210.133 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 103.305 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 106.828 jiwa. Dengan demikian rasio jenis kelamin rata-rata adalah 97 atau diantara 100 perempuan terdapat 97 orang laki-laki. Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2014 Berdasarkan Hasil Proyeksi Penduduk No.
Kecamatan
Jumlah Penduduk Laki-Laki Perempuan
Total
Rasio Jenis Kelamin
1.
Pemenang
17.204
17.229
34.433
100
2.
Tanjung
22.101
24.483
46.584
90
3.
Gangga
22.814
22.791
45.605
100
4.
Kayangan
18.116
18.684
36.800
97
5.
Bayan
23.070
23.641
46.711
97
103.305
106.828
210.133
97
TOTAL
Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Utara, 2015 (Angka Sangat Sementara)
Kualitas penduduk
yang utamanya ditunjukkan dengan indikator Indeks
Pembangunan Manusia di Kabupaten Lombok Utara menunjukkan perkembangan yang signifikan selama lima (lima) tahun terakhir. Indeks pembangunan manusia ini merupakan indeks komposit yang terdiri dari angka harapan hidup pada waktu lahir, indeks pendidikan (melek huruf dan rata-rata lama sekolah) dan indeks daya beli (konsumsi ril per kapita). Pada tahun 2009 IPM Kabupaten Lombok Utara tercatat sebesar 58,40 poin meningkat menjadi 59,15 pada tahun 2010,
60,93
pada tahun 2011, 61,37 di tahun 2012 dan 61,90 di tahun 2013. Perkembangan IPM selama kurun waktu tahun 2010 sampai dengan 2011 merupakan perkembangan IPM yang tertinggi diantara kabupaten-kabupaten lain se provinsi NTB walaupun secara absolut IPM Kabupaten Lombok Utara paling rendah dibandingkan dengan kabupaten lain. Sementara itu peningkatan IPM ditahun 2012 dan 2013 tidak seprogresif tahun 2011, hal ini menuntut kerja keras terus menerus LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
5
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA dan kebijakan yang fokus pada penyelesaian masalah sehingga IPM Kabupaten Lombok Utara dapat sejajar dengan kabupaten lain di NTB. Gambar 3. Grafik IPM Kabupaten Lombok Utara Tahun 2009 – 2013 Dibandingkan dengan IPM NTB dan IPM Kabupaten Lombok Tengah
64,66
60,26
65,2
60,86
66,23
61,66 60,93
58,4
Th 2009
66,89
62,57
61,37
68
63,51
61,9 KLU
59,15
Loten g
Th 2010
Th 2011
Th 2012
Th 2013
Jika ditinjau dari setiap komponen indeks yang membangun IPM, tingkat pendidikan penduduk dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan perkembangan yang positif walaupun tidak cukup signifikan. Pada tahun 2013 ratarata lama bersekolah penduduk Kabupaten Lombok Utara mencapai 5,71 tahun naik hanya 0,1 poin dari kondisi tahun 2012 yang besarnya 5,61 tahun. Angka melek huruf pada penduduk usia 15 tahun ke atas di tahun 2013 baru mencapai 77,03 % hampir sama dengan kondisi tahun 2012 yang besarnya 77 %. Dengan demikian masih terdapat sekitar 22,97 % penduduk usia 15 tahun keatas yang buta aksara.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
6
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Sementara itu pada indeks kesehatan yang dipresentasikan dengan usia harapan hidup, harapan hidup penduduk Kabupaten Lombok Utara di tahun 2013 telah mencapai 61,72 tahun, naik dari kondisi tahun 2012 yang besarnya 61,32 tahun.
Tahun 2013
77,03
Tahun 2012
77
Rata-rata Lama Sekolah
Angka Melek Huruf
Gambar 4. Grafik Angka Melek Huruf Penduduk Usia 15 Tahun Keatas (%) Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas (Tahun) Di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012-2013
Tahun 2013
5,71
Tahun 2012
5,61
Usia Harapan Hidup
Gambar 5. Grafik Usia Harapan Hidup Tahun 2012-2013
Tahun 2013
Tahun 2012
61,72
61,32
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
7
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 3. Ketenagakerjaan
Dari aspek ketenagakerjaan, dari keseluruhan penduduk usia kerja atau penduduk usia 15 tahun keatas pada tahun 2013, 57,99 % persen diantaranya bekerja atau mencari pekerjaan. Tingkat kesempatan kerja pada tahun 2013 mencapai 95,98 % dengan jumlah pengangguran 4,02 %. Tabel 2. Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012-2013 Uraian
Tahun 2012
Tahun 2013
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%)
69,82
57,99
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) (%)
97,97
95,98
Angka Pengangguran (%)
2,03
4,02
Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Utara, 2014
Berdasarkan lapangan usaha, di tahun 2013 sebagian besar penduduk yang bekerja masih bekerja di sektor pertanian yakni sebesar 52,20 % dengan kecenderungan penurunan secara signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya (65,54 % di tahun 2010 dan 61,53 % di tahun 2011 dan 57,13 % di tahun 2012). Di sisi lain persentase penduduk yang bekerja pada sektor perdagangan, rumah makan dan akomodasi yakni 17,26 % dan sektor jasa sebesar 12,62 %
cenderung meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Fenomena ini menggambarkan bahwa lapangan usaha sektor primer (pertanian) mulai beralih ke sektor sekunder dan sektor tersier.
Meskipun terjadi pergeseran, lapangan usaha pada sektor pertanian masih mendominasi sehingga sektor pertanian harus menjadi perhatian utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Revitalisasi pertanian di segala sub sektor baik subsektor pertanian
tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan dengan upaya intensifikasi dan diversifikasi menjadi merupakan upaya yang dapat ditempuh dalam
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
8
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA meningkatkan produksi pertanian dan nilai tukar petani.
Pendekatan komoditas
yang dibudidayakan petani menjadi isu penting mengingat komoditas pertanian seharusnya memasok kebutuhan sektor pariwisata. Di sisi lain peningkatan produktivitas pertanian di lahan kering harus menjadi pusat perhatian mengingat petani tanaman pangan di lahan kering sebagian besar identik dengan kemiskinan. Tabel 3. Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2013 Lapangan Usaha
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Pertanian
61.53
57.13
52.20
Industri
6.15
5.43
5.03
Perdagangan
12.65
15.82
17.26
Jasa
9.08
11.08
12.62
Lainnya
10.60
10.54
12.88
Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Utara, 2014
Gambar 6. Grafik Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2013
Tahun 2013
Pertanian Industri Tahun 2012
Perdagangan Jasa Lainnya
Tahun 2011
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
9
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Jika dirinci berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki-laki paling banyak bekerja di sektor pertanian, sektor lainnya dan sektor jasa sedangkan penduduk perempuan paling banyak bekerja pada sektor pertanian, perdagangan, jasa dan industri. Tabel 4. Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Tahun 2011-2013 Lapangan Usaha
Laki-laki
Perempuan
Th. 2011
Th. 2012
Th. 2013
Th. 2011
Th. 2012
Th. 2013
Pertanian
62.48
55.93
53.17
60.01
59.31
50.44
Industri
4.52
4.71
4.90
8.75
6.73
5.27
Perdagangan
6.19
11.44
10.63
22.98
23.78
29.34
Jasa
10.39
12.95
12.16
6.97
7.68
13.47
Lainnya
16.42
14.97
19.14
1.28
2.48
1.47
Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Utara, 2013
Gambar 7. Grafik Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Tahun 2011-2013
Perempuan
Th. 2013 Th. 2012 Pertanian Th. 2011
Industri Perdagangan
Laki-laki
Th. 2013
Jasa Lainnya
Th. 2012 Th. 2011
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
10
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Ditinjau dari status pekerjaannya, sebagian besar penduduk Kabupaten Lombok Utara di tahun 2013 bekerja dengan berusaha sendiri (42,24 %), buruh/karyawan (18,38,86 %), pekerja keluarga (14,29 %) dan pekerja bebas (25,090 %).
Selama kurun waktu tahun 2011-2013, status pekerjaan sebagai
pekerja keluarga cenderung menurun. Kondisi ini menunjukkan indikasi yang positif untuk peningkatan pendapatan mengingat pekerja keluarga pada umumnya tidak dibayar. Yang patut mendapat perhatian adalah dominasi status perempuan bekerja yang bekerja sebagai pekerja keluarga atau pekerja tidak dibayar, dengan demikian sebagian besar perempuan bekerja tanpa penghasilan yang dapat menambah pendapatan keluarga. Untuk itu perempuan patut difasilitasi untuk memperoleh penghasilan dengan berusaha sendiri diantaranya pada sektor industri pengolahan berbasis hasil pertanian yang menjadi lapangan usaha utama kepala keluarga. Masih besarnya proporsi penduduk yang bekerja sebagai pekerja keluarga terutama pekerja perempuan, menjadi salah satu penjelasan fenomena kontradiksi data
dimana angka pengangguran di Kabupaten Lombok Utara cukup rendah
namun angka kemiskinan sangat tinggi. Hal ini dimungkinkan karena walaupun bekerja, pekerja keluarga tidak berkontribusi terhadap tambahan pendapatan bagi keluarga. Tabel 5. Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2011-2013 Status Pekerjaan Utama
Laki-laki
Perempuan
Laki dan Perempuan
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2011
2012
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
Berusaha
49.07
52.70
49.68
32.56
30.25
28.68
42.72
44.73
42.24
Buruh/Karyawan
22.28
25.50
18.18
10.42
15.25
18.74
17.72
21.86
18.38
Pekerja Bebas
22.29
16.61
27.23
16.73
15.46
21.18
20.15
16.20
25.09
Pekerja Keluarga 6.36 5.19 4.91 40.29 39.04 Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Utara, 2014
31.40
19.41
17.20
14.29
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
11
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
Laki-laki
Laki dan Perempuan Perempuan
Gambar 8. Grafik Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Tahun 2011-2013 Tahun 2013 Tahun 2012 Tahun 2011 Tahun 2013 Tahun 2012 Tahun 2011 Tahun 2013 Tahun 2012 Tahun 2011 Berusaha
Buruh/Karyawan
Pekerja Bebas
Pekerja Keluarga
3. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan Daerah Sampai dengan tahun 2013, struktur ekonomi Kabupaten Lombok Utara masih didominasi oleh sektor pertanian sebesar 39,87 %, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran yang kontribusinya sebesar 19,95 %, sektor bangunan 12,68 %, sektor jasa-jasa sebesar 9,94 %, sektor pengangkutan dan komunikasi 6,80 %, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar
6,44 %. Sementara 3 (tiga) sektor yang lain termasuk industri
pengolahan masih menyumbang kontribusi dibawah 5 %. Selama 3 (tiga) tahun terakhir, beberapa sektor menunjukkan tren penurunan kontribusi terhadap PDRD diantaranya sektor pertanian. Sementara beberapa sektor yang lain menunjukkan tren peningkatan kontribusi terhadap PDRB. Mulai bergesernya struktur ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier tentunya patut ditingkatkan dengan tidak meninggalkan upaya-upaya peningkatan produktivitas sektor primer yang masih menjadi penopang utama struktur ekonomi daerah. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
12
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Gambar 9. Grafik Struktur Ekonomi Kabupaten Lombok Utara Tahun 2013 Pertanian 9,94
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan
6,33 6,8
39,87
Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan
19,95
12,68
2,71 0,32 1,4
Perdagangan Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa
Tabel 6. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lombok Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2013 LAPANGAN USAHA
1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN a. Industri Migas b. Industri Tanpa Migas 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel
2011
41.67 22.42 10.76 5.00 0.13 3.36 2.71 2.71 1.40 1.40 0.29 0.21 0.08 11.87 19.03 16.71 1.27
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
2012*)
41.06 21.80 10.81 4.97 0.13 3.35 2.64 2.64 1.43 1.43 0.31 0.22 0.08 12.18 19.50 17.13 1.28
2013**)
39.87 21.47 10.27 4.79 0.12 3.22 2.71 2.71 1.40 1.40 0.32 0.23 0.09 12.68 19.95 17.51 1.17
13
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPANGAN USAHA
c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB
2011
1.06 6.73 5.21 4.35 0.12 0.53 0.21 1.52 1.52 6.10 1.08 2.22 2.72 0.08 10.19 9.30 9.30 0.89 0.64 0.03 0.22 100.00
2012*)
1.08 6.76 5.22 4.36 0.12 0.53 0.21 1.54 1.54 6.20 1.12 2.27 2.74 0.08 9.95 9.05 9.05 0.90 0.65 0.03 0.22 100.00
2013**)
1.11 6.80 5.28 4.42 0.12 0.53 0.21 1.52 1.52 6.33 1.12 2.30 2.52 0.39 9.94 9.08 9.08
0.87 0.62 0.03 0.22 100.00
Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Utara, 2014 *) : Angka Sementara, **): Angka Sangat Sementara
Menilik data kontribusi per sektor terhadap PDRB, secara umum potensi unggulan daerah Kabupaten Lombok Utara bertumpu pada sektor Pertanian dalam arti luas dan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang sebagian besar disumbangkan oleh aktivitas Pariwisata.
Pada sub sektor tanaman bahan makanan, komoditas tanaman padi sebagai tanaman pangan menjadi komoditas utama yang diusahakan oleh masyarakat. Selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 rata-rata produksi dan produksi padi baik padi sawah maupun padi ladang di Kabupaten Lombok Utara disajikan pada tabel.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
14
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 7. Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Padi Tahun 2011-2013 No
Tahun
1.
Tahun 2011
Luas Panen (Ha) 13.691
Rata-rata Produksi (Kw/Ha) 56,94
Produksi (Ton) 77.956
2.
Tahun 2012
13.265
51.36
77.878
2.
Tahun 2013
13.252
56,59
74.991
Sumber data : Dinas Pertanian,Perkebunan,Kehutanan,Kelautan dan Perikanan KLU, 2014
Selain padi, tanaman pangan yang paling banyak dibudidayakan dan diproduksi di Kabupaten Lombok Utara di Tahun 2013 adalah Jagung, Kacang Tanah dan Ubi Kayu. Jika dilihat dari masing-masing kecamatan, untuk komoditi jagung paling banyak dibudidayakan dan diproduksi di Kecamatan Bayan
yang mencapai luas panen 4.781 ha atau 77
% dari luas tanam
keseluruhan dengan produksi 29.909 ton atau 77 % total produksi jagung di Kabupaten Lombok Utara. Sementara itu total luas panen jagung di Kabupaten Lombok Utara pada Tahun 2013 mencapai 6.205 Ha dengan produksi mencapai 38.823 ton. Mengingat besarnya produksi jagung di Kecamatan Bayan, menjadi sangat penting untuk mengembangkan industri pengolahan jagung dalam skala mikro maupun kecil di wilayah ini sehingga masyarakat dapat memperoleh nilai tambah dari produksi komoditas yang menjadi potensi wilayahnya. Tabel 8. Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Jagung Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2013 No 1 2 3 4 5
Kecamatan Pemenang Tanjung Gangga Kayangan Bayan TOTAL Tahun 2012
Luas Panen (Ha) 53 1.371 4.781 6.205 6.444
Rata-rata Produksi (Kw/Ha) 57,85 62,78 62,56 62,57 59,32
Produksi (Ton) 306,61 8.607,14 29.909,94 38.823,69 40.137,32
Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan KLU, 2014
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
15
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Selain padi dan jagung, komoditas kacang tanah dibudidayakan di seluruh kecamatan namun paling banyak dipanen di Kecamatan Bayan (luas panen 3.506 Ha atau 46 % dari keseluruhan luas panen kabupaten) diikuti kecamatan Kayangan (luas panen 2.306 Ha atau 30 %), kecamatan Gangga (luas panen 858 Ha atau 11 %), Kecamatan Tanjung dengan luas panen 562 Ha atau 7 % dan terakhir Kecamatan Pemenang dengan luas panen hanya 310 Ha atau 4 % dari luas panen keseluruhan kabupaten. Sebanding dengan luas panen, jumlah produksi secara umum mengikuti luas wilayah panen dengan rata-rata produksi 18,43 Kw/Ha, namun produktivitas terbaik ditunjukkan di Kecamatan Tanjung dengan produksi rata-rata 21,12 Kw/Ha.
Tabel 9. Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Kacang Tanah Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2013 No 1 2 3 4 5
Kecamatan Pemenang Tanjung Gangga Kayangan Bayan TOTAL Tahun 2012
Luas Panen (Ha) 310 562 858 2.306 3.506 7.542 7.154
Rata-rata Produksi (Kw/Ha) 19,82 21,12 20,11 18,35 17,51 18,43 18,42
Produksi (Ton) 614,42 1.186,94 1.725,44 4.231,51 6.139,06 13.897,37 13.180,00
Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan KLU, 2013
Sementara itu, sub sektor pertanian yang lain yaitu sub sektor perkebunan rakyat memegang peranan yang penting dan beberapa komiditinya menjadi produk unggulan daerah yaitu Kelapa, Kopi dan Kakao (PAPIKO). Tanaman kelapa terdapat di sepanjang pesisir pantai sampai daerah perbukitan mencakup areal tanam seluas 10.844 Ha, tanaman kakao seluas 3.555 Ha dan tanaman kopi mencakup areal 1.303 Ha. Pada tahun 2013 produksi kelapa mencapai total 15.275 ton, kakao mencapai 1.124 ton dan kopi mencapai 770 ton.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
16
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 10. Perkembangan Areal Tanaman Perkebunan Rakyat Tahun 2013 No
1 2 3 4 5
Jenis Komoditi Kelapa Kopi Cengkeh Jambu Mete Kakao
Belum Menghasil Kan 1.069,56 90,50 482,82 1.484,85 1.188,45
Luas Areal (Ha) Mengha Tua/ Silkan Rusak 9.068,64 985,85 473,44 7.482,22 1.817,25
706,42 226,67 468,84 4.889,63 549,90
Jumlah
Produksi (Ton)
10.844,62 1.303,02 1.425,10 13.856,70 3.555,60
15.275,45 770,15 140,67 2.727,21 1.124,31
Rata-rata Produksi Kg/Ha 1.684,43 781,20 297,12 364,49 618,69
Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan KLU, 2014
Potensi sub sektor pertanian lainnya di Kabupaten Lombok Utara adalah sub
sektor
peternakan
yang
beberapa
tahun
terakhir
menunjukkan
perkembangan yang signifikan. Dengan luas wilayah dan daya dukung sektor pertanian, sub sektor peternakan dapat dikembangkan secara optimal terutama pengembangan populasi dan produktivitas ternak besar yaitu Sapi sebagai dukungan terhadap program Bumi Sejuta Sapi yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi NTB. Beberapa tahun terakhir pengembangan ternak Sapi ini dilakukan secara komprehensif dengan produk sampingannya berupa pengolahan kotoran ternak sebagai sumber energi alternatif (biogas) dan pupuk organik. Selanjutnya pengembangan sub sektor peternakan diarahkan pada pengelolaan dan tatalaksana secara modern dan terpadu sehingga dapat lebih meningkatkan pendapatan petani peternak. Tabel 11. Populasi Ternak Dirinci Per Kecamatan Tahun 2013 No
Kecamatan
Jenis Ternak (Ekor) Kuda
Sapi
Kerbau
Kambing
Babi
1
Pemenang
364
10.717
-
1.748
120
2
Tanjung
234
13.428
8
2.436
4.496
3
Gangga
-
12.418
-
4.140
2.172
4
Kayangan
11
19.393
25
8.068
1.026
Bayan
14
26.998
382
13.519
741
TOTAL
623
82.954
415
29.929
8.555
Tahun 2012
612
76.086
435
28.208
8.089
5
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
17
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Selain sapi, ternak lain yang memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan adalah ternak kecil yaitu ternak kambing terutama di wilayah timur yaitu di Kecamatan Bayan dan Kayangan mengingat kondisi wilayahnya yang sesuai (lahan kering). Pengembangan ternak ruminansia ini harus diikuti dengan pengembangan faktor-faktor produksi yang lain terutama pakan hijauan makanan ternak. Untuk ternak unggas, pengembangan ayam buras sangat potensial dengan populasi pada tahun 2013 dilaporkan mencapai 130.150 ekor, namun demikian pengelolaan dan budidaya unggas harus mendapat perhatian lebih dalam hal sanitasi maupun pertahanan terhadap penyakit untuk mengantisipasi terjadinya wabah penyakit pada unggas yang juga berbahaya bagi manusia diantaranya penyakit flu burung. Secara ekonomi, ternak kambing dan ayam buras dapat menjadi sumber penghasilan yang dapat dinikmati oleh petani/peternak dalam jangka pendek sedangkan ternak besar seperti sapi merupakan investasi yang dinikmati peternak dalam jangka panjang. Disisi lain ternak unggas dan produk turunannya seperti telur dapat berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan gizi keluarga. Tabel 12. Populasi Ternak Dirinci Per Kecamatan Tahun 2013 (Lanjutan) No
1 2 3 4 5
Kecamatan
Pemenang Tanjung Gangga Kayangan Bayan TOTAL Tahun 2012
Ayam Buras 13.308 35.145 26.648 41.975 13.074 130.150 126.562
Jenis Ternak (Ekor) Ayam Itik Merpati Ras 449 2.561 901 10.441 250 437 1.407 8.436 3.751 7.079 1.900 1.359 375 10.586 6.897 21.863 0 6.503 19.944
Kelinci 10 11 145 166 156
Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan KLU, 2014
Mengingat sepanjang wilayah Kabupaten Lombok Utara merupakan pesisir pantai, sub sektor perikanan juga potensial untuk dikembangkan terutama perikanan laut baik tangkap maupun budidaya, demikian juga perikanan
darat
potensial
untuk
berkembang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
dengan
melimpahnya 18
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA ketersediaan air dibeberapa wilayah yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Pada tahun 2013, ikan yang paling banyak ditangkap di perairan laut Kabupaten Lombok Utara adalah Ikan Tongkol dengan jumlah 1.490,7 ton. Tabel 13. Produksi Perikanan Laut Dirinci Per Jenis Ikan Tahun 2013 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Jenis Ikan Belaso Kurisi Layang Selar Kuwe Teri Tembang Lemuru Kembung Tenggiri Layur Cumi-cumi Kuniran
Produksi (Ton) 101,1 430,3 1.490,7 903,9 14 149,9 101,1 312,4 327,1 157,4 425,3 19,2 430,3
Sumber data : Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan KLU, 2014
Selain sektor pertanian, potensi unggulan Kabupaten Lombok Utara adalah keindahan panorama alam dan kekhasan budaya yang menjadi obyek pariwisata. Keindahan alam Kabupaten Lombok Utara utamanya berada di kawasan pulau-pulau kecil (3 Gili) yaitu Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan. Pulau-pulau ini selain terkenal dengan keindahan pantai juga
memiliki
keindahan taman bawah laut yang menjadi tujuan utama wisatawan. Selain wisata pantai dan bahari, wilayah pegunungan yang menyusur sepanjang bagian tengah wilayah Kabupaten Lombok Utara juga menjadi daya tarik tersendiri dengan alam khas pegunungan yang sejuk terutama kawasan wisata Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang menjadi jalur pendakian pencinta gunung baik domestik maupun asing. Wilayah pegunungan ini juga dilengkapi dengan air terjun antara lain air terjun Tiu Pupus di kecamatan Gangga, air terjun Teja di Kecamatan Kayangan, air terjun Sendang Gila dan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
19
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Kelep di Kecamatan Bayan. Disisi lain wisata budaya dengan nilai-nilai budaya yang terjaga kearifannya sampai saat ini dapat dijumpai di Desa Tradisional Senaru dan Segenter serta Bangunan Masjid Kuno Bayan Beleq di Kecamatan Bayan. Tabel 14. Obyek Pariwisata Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2013 No Kecamatan 1 Pemenang
Nama Obyek Wisata
a. Gili Tramena (Trawangan,Meno dan Air. b. Goa Jepang Gili Trawangan
Jenis Obyek Wisata
- Alam Pantai - Alam/sejarah
Jumlah 2 lokasi 2
Tanjung
3
Gangga
4
Kayangan
5
Bayan
a. Pantai Sire b. Arung Jeram Tengak Pekatan
- Alam Pantai - Minat Khusus
Jumlah 2 Lokasi
a. b. c. d. e.
Pantai Kerakas Selelos Air Terjun Kerta Raharja Air Terjun Tiu Pupus Pantai Lempenge
-
Alam pantai Budaya Alam pegunungan Alam pegunungan Alam pantai
Jumlah 5 Lokasi
a. Air Terjun Teja b. Masjid Kuno sesait
- Alam Pegunungan - Budaya
Jumlah 2 Lokasi
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Total
Air Terjun Sindang Gila Air Terjun Kelep Air Terjun Torean Masjid Kuno Bayan Beleq Desa Tradisional Senaru Desa Tradisional Segenter T.N.Gunung Rinjani Pantai Tanjung Menangis Padang Golf Dam Keru
-
Alam pegunungan Alam Pegunungan Alam pegunungan Budaya Budaya Budaya
-
Alam pegunungan Alam pantai Minat khusus Budaya buatan
Jumlah 10 Lokasi 21 Lokasi Obyek Wisata
Sumber data : Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika, 2014
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
20
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Kunjungan wisatawan di Kabupaten Lombok Utara selama 3 tahun terakhir terus meningkat, pada tahun 2013 tercatat kunjungan wisatawan asing dan domestik mencapai 485.870 orang lebih. Perkembangan sektor pariwisata yang
sangat
menggembirakan
ini
tentunya
menjadi
potensi
bagi
pengembangan sektor lain karena Pertumbuhan sektor pariwisata memiliki efek yang kompleks terhadap pertumbuhan berbagai sektor lainnya sebagai daya ungkit bagi kemajuan disektor pariwisata itu sendiri, serta menjadi salah satu unggulan bagi peningkatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat karena kegiatan pariwisata mencakup banyak sektor ekonomi seperti perdagangan, hotel, dan restoran, transportasi, komunikasi dan perhubungan.
Disisi lain
perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Lombok Utara yang pada saat ini masih didominasi oleh kunjungan ke Tiga Gili menjadi peluang untuk berkembangnya wilayah-wilayah lain yang juga memiliki potensi wisata baik potensi wisata alam maupun budaya. Pengembangan pariwisata tentunya harus diarahkan bagi pengembangan ekonomi masyarakat mulai dari tingkat bawah
dan
bukan
hanya
bermanfaat
bagi
pemilik
modal.
Dengan
berkembangnya pariwisata, sektor lain seperti sektor pertanian harus dapat menangkap peluang besarnya kebutuhan akan konsumsi tanaman pangan, ikan, hortikultura dan lain-lain. Dengan demikian produksi dan komoditas pertanian di wilayah Kabupaten Lombok Utara harus selaras dengan kebutuhan
sektor
pariwisata
sehingga
perkembangan
pariwisata
juga
memberikan manfaat nilai tambah bagi petani. Tabel 15. Jumlah Kunjungan Wisatawan Menurut Kecamatan Tahun 2011-2013 No 1. 2. 3.
Tahun Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Wisatawan Domestik 31.511 43.165 52.663
Wisatawan Asing 306.135 383.804 433.207
Jumlah 337.646 426.969 485.870
Sumber Data : Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika KLU, 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
21
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Gambar 10. Grafik Kunjungan Wisatawan Tahun 2011-2013
433.207 383.804 306.135
Wisnu Wisman
31.511
Tahun 2011
b.
43.165
Tahun 2012
52.663
Tahun 2013
Pertumbuhan Ekonomi/PDRB Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan nilai PDRB yang dihitung atas dasar harga konstan. PDRB adh konstan memberikan gambaran tentang peningkatan
produksi
dari
masing-masing
sektor
perekonomian.
Laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu indikasi dari keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Lombok Utara, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara Tahun 2013 mencapai 3.51 %, tumbuh secara positif walaupun tidak sebesar pertumbuhan pada tahun 2012 yang besarnya 4,13 %. Perlambatan pertumbuhan dibanding dengan tahun 2012 terjadi pada sektor pertanian yang merupakan sektor utama pembangun PDRB terutama pada sub sektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, kehutanan dan perikanan sednagkan sub sektor peternakan tumbuh lebih baik dari tahun 2012.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
22
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Sektor
yang tumbuh diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi adalah sektor
listrik, gas dan air bersih yang mencapai 97,59 %, bangunan 7,78 %, perdagangan, hotel dan restoran 5,90 %, pengangkutan dan komunikasi 4,07 % serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 5,79 %. Selengkapnya laju pertumbuhan ekonomi yang diukur dari laju pertumbuhan produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan 2000 di Kabupaten Lombok Utara selama 3 tahun terakhir (Tahun 2011-2013) disajikan pada tabel.
Tabel 16. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lombok Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2013 LAPANGAN USAHA 1. PERTANIAN a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan c. Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Kehutanan e. Perikanan 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih 5. BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut
2011
2012 *) 5.11 7.74 1.22 3.55 1.69 3.46 2.77 2.77 5.69 7.96 8.41 1.00 6.84 6.33 6.82 6.65 8.18 7.89 5.16 4.46 4.37 2.89
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
2013 **) 2.61 1.25 4.62 3.53 2.44 3.82 1.33 1.33 5.84 9.20 9.96 1.00 7.27 6.79 6.67 6.74 5.68 6.88 4.57 4.26 4.34 3.26
0.52 (1.21) 1.87 4.35 1.34 1.74 6.41 6.41 1.87 7.59 7.27 1.00 8.43 7.78 5.90 5.78 6.74 6.88 4.07 3.61 3.22 3.44
23
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPANGAN USAHA
2011
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 5. Angkutan Udara 6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi 1. Pos dan Telekomunikasi 2. Jasa Penunjang Komunikasi 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN a. Bank b. Lembaga Keuangan tanpa Bank c. Jasa Penunjang Keuangan d. Sewa Bangunan e. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA a. Pemerintahan Umum 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan & Rekreasi 3. Perorangan & Rumahtangga PDRB Sumber data : BPS Kabupaten Lombok Utara, 2014 *) : Angka Sementara **) : Angka Sangat Sementara
2012 *)
2013 **)
6.12 3.32 7.64 7.64 -
4.27 3.11 5.65 5.65 -
6.45 4.48 5.64 5.64 -
5.10
5.77
5.79
5.79 6.64 3.65 3.68 6.63 6.75 6.75 5.43 5.48 5.73 5.27
7.26 6.43 4.69 4.16 1.63 1.26 1.26 5.55 5.55 4.62 5.69
6.63 7.17 4.33 4.65 3.51 3.44 3.44 4.23 4.78 5.65 2.45
5.69
4.13
3.51
Gambar 11. Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lombok Utara Tahun 2008-2013 5,69 5,07 4,39
4,13
4,04
3,51
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
Tahun 2013
24
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Gambar 12. Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lombok Utara Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2013 10,00 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 -
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
2010 2011 2012 2013
25
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI
1.
Kedudukan Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang diundangkan pada tanggal 21 Juli Tahun 2008, maka sejak tanggal tersebut Kabupaten Lombok Utara merupakan Daerah Otonom, yaitu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.
Tugas Pokok dan Fungsi Pembentukan Kabupaten Lombok Utara bertujuan untuk meningkatkan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta memberikan
kemampuan
dalam
pemanfataan
potensi
daerah
guna
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, karena itu pemerintah daerah mengemban tugas utama yaitu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan publik.
Dalam mengemban tugas tersebut, di tahun 2014 pemerintah Kabupaten Lombok Utara masih berpedoman pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah., mengingat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah terbit pada akhir tahun 2014.
Urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara meliputi : a.
Perencanaan dan pengendalian pembangunan;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
26
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA b.
Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang;
c.
Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
d.
Penyediaan sarana dan prasarana umum;
e.
Penanganan bidang kesehatan;
f.
Penyelenggaraan pendidikan;
g.
Penanggulangan masalah sosial;
h.
Pelayanan bidang ketenagakerjaan;
i.
Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah;
j.
Pengendalian lingkungan hidup;
k.
Pelayanan pertanahan;
l.
Pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
m.
Pelayanan administrasi umum pemerintahan;
n.
Pelayanan administrasi penanaman modal;
o.
Pemberdayaan perempuan;
p.
Keluarga berencana dan keluarga sejahtera;
q.
Kebudayaan;
r.
Pemuda dan olahraga;
s.
Kepegawaian;
t.
Pemberdayaan masyarakata desa;
u.
Statistik;
v.
Kearsipan;
w.
Komunikasi dan Informatika;
x.
Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya;
y.
Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundangundangan.
Sedangkan urusan pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah antara lain: a.
Pertanian;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
27
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA b.
Kehutanan;
c.
Energi dan Sumberdaya mineral;
d.
Pariwisata;
e.
Kelautan dan perikanan;
f.
Perdagangan;
g.
Perindustrian;
h.
Transmigrasi.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Organisasi dan perangkat daerah Kabupaten Lombok Utara terus disempurnakan, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara, organisasi perangkat daerah di Kabupaten Lombok Utara terdiri dari : 1. Sekretariat Daerah; 2. Sekretariat DPRD; 3. Dinas-Daerah, terdiri dari : a. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga; b. Dinas Kesehatan; c. Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi; d. Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan; e. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; f. Dinas
Koperasi,
Usaha
Kecil
dan
Menengah,
Perdagangan
dan
Perindustrian; g. Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika; h. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; i.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
4. Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari : a. Inspektorat Kabupaten; LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
28
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; c. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Pemerintahan Desa; d. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik; e. Kantor Lingkungan Hidup; f. Satuan Polisi Pamong Praja; g. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah. 5. Lembaga Lainnya, terdiri dari : a. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; b. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu. 6. Kecamatan terdiri dari : a. Kecamatan Bayan; b. Kecamatan Kayangan; c. Kecamatan Gangga; d. Kecamatan Tanjung; e. Kecamatan Pemenang. 7. Staf Ahli terdiri dari : a. Staf ahli bidang hukum, politik dan pemerintahan; b. Staf ahli bidang ekonomi, keuangan dan pembangunan; c. Staf ahli bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia.
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika penyajian laporan ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan susunan sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Menyajikan gambaran umum organisasi dan sekilas pengantar lainnya.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
29
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja).
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi pelaporan dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja.
BAB IV
PENUTUP Menguraikan kesimpulan keseluruhan Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2013, dan upaya pemecahan masalah yang diperlukan untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
30
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan dan perjanjian kinerja merupakan langkah awal untuk dapat melakukan pengukuran kinerja menengah berupa rencana
instansi
pemerintah.
Perencanaan jangka
strategik instansi pemerintah merupakan integrasi
antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategik di segala arah namun tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.
Substansi perencanaan strategik adalah rangkaian proses pengambilan keputusan yang berorientasi pada hasil yang dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin akan ada, karena itu perencanaan strategik memuat sejumlah fakta, persoalan dan argumentasi mendasar dalam pemilihan program, kesiapan dan bagaimana melaksanakannya untuk diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka pencapaian tujuan. Rencana strategis lima tahunan yang disusun Kabupaten Lombok Utara berupa Rencana Pebangunan Jangka Menengah (RPJMD) Tahun 2011-2015.
A. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 RPJMD Tahun 2011-2015 merupakan RPJMD pertama yang dimiliki oleh Kabupaten Lombok Utara
setelah dilantiknya Pimpinan Daerah definitif hasil
PEMILUKADA pada pertengahan tahun 2010.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
31
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 1.
VISI Visi Pemerintah Kabupaten Lombok Utara 2011-2015 yang merupakan citacita yang ingin dicapai yaitu:
”LOMBOK UTARA MAJU DAN BERADAB” dengan semangat TIOQ TATA TUNAQ
Maju
:
Perwujudan
keadaan
masayarakat
yang
mandiri
mengandalkan kemampuan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan ditandai meningkatnya kualitas kehidupan
yang
layak
dan
bermartabat,
terpenuhinya
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.
Beradab
:
Perwujudan keadaan masyarakat yang mandiri dan maju, bertakwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha
Esa,
memelihara
kerukunan internal dan antar umat beragama, ditandai dengan kualitas hidup yang layak dalam kehidupan spiritual, ekonomi, sosial dan budaya. 2.
MISI Dalam mewujudkan Visi pembangunan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara tersebut ditempuh melalui 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut : a. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, menjaga pluralitas. b. Mewujudkan
percepatan pembangunan pendidikan, kesehatan yang
berkeadilan, yaitu meningkatkan pelayanan dan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Utara,
meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan dan kesehatan masyarakat. c. Mempercepat
pembangunan
infrastruktur
diwilayah
strategis,
yakni
menyediakan infrastruktur ekonomi dan sosial diseluruh wilayah Lombok
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
32
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Utara
dalam
rangka
membuka
dan
memperlancar
arus
ekonomi
masyarakat dan pelayanan sosial dasar. d. Mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada sumberdaya lokal dan mengembangkan investasi dengan mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan, yaitu meningkatnya perekonomian daerah
yang
mempunyai
daya
saing,
meningkatnya
penguasaan,
pemanfaatan dan penciptaan ilmu dan tehnologi. e. Menegakkan supremasi hukum, penyelenggaraan pemerintahan yang bersih
dan
peningkatan
partisipasi
masyarakat,
yaitu
terciptanya
masyarakat yang mengerti dan sadar akan aturan hukum, terciptanya aparatur
yang
bersih,
tanggungjawab,
dan
mendorong
partisipasi
masyarakat dalam pembangunan daerah.
3.
TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dari misi yang ditetapkan a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat b. Meningkatkan pelayanan publik c. Meningkatkan daya saing daerah d. Mewujudkan masyarakat madani yang adil dan sejahtera e. Mewujudkan sistem pemerintahan dan pembangunan yang transparansi f. Meningkatkan harkat dan martabat masyarakat g. Mengoptimalkan pembangunan berkelanjutan h. Meningkatkan kesadaran dan penegakan hukum aparat dan masyarakat.
Sasaran dari tujuan yang ditetapkan a. Terwujudnya masyarakat sejahtera b. Terwujudnya masyarakat religius c. Terwujudnya masyarakat berbudaya dan beretika d. Terwujudnya masyarakat sehat e. Terwujudnya masyarakat cerdas dan terampil LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
33
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA f. Terwujudnya masyarakat berwawasan IPTEK g. Terwujudnya kesetaraan gender h. Struktur APBD yang proporsional i.
Terwujudnya usaha pengolahan berbasis pertanian
j.
Terwujudnya iklim usaha yang kondusif
k. Terwujudnya ketahanan dan kemandirian pangan l.
Terwujudnya masyarakat “sadar wisata”
m. Terwujudnya tenaga kerja yang produktif dan terampil n. Terwujudnya kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil yang terpadu dan berkelanjutan o. Terwujudnya sistem pelayanan publik yang transparan, berkepastian hukum dan tepat waktu p. Terwujudnya infrastruktur yang memadai q. Terwujudnya tata ruang yang serasi, selaras dan produktif r. Terwujudnya lingkungan perumahan dan permukiman sehat s. Tersedianya sistem transportasi yang terpadu t. Terpenuhinya kebutuhan air baku yang memadai u. Terpenuhinya kebutuhan energi yang memadai v. Terwujudnya lingkungan lestari w. Terwujudnya aparatur yang bersih dan profesional x. Terwujudnya tatalaksana penyelenggaran pemerintahan yang baik y. Terwujudnya masyarakat taat dan sadar hukum z. Terwujudnya daerah yang aman dan tertib aa. Terwujudnya masyarakat sadar berpolitik bb. Terwujudnya sistem administrasi kependudukan yang berkelanjutan.
4.
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Adapun target capaian beberapa indikator utama yang ditetapkan selama kurun waktu 2011-2015 adalah sebagaimana pada tabel-tabel berikut di bawah ini.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
34
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 17. Target Capaian Indikator IPM Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2015
1
2009
USIA HARAPAN HIDUP (TAHUN) 60,20
2
2011
63,00
6,00
80,00
647.000
3
2012
63,30
6,75
85,00
675.000
4
2013
63,60
7,50
90,00
715.000
5
2014
64,00
8,25
95,00
735.000
6
2015
64,50
9,00
100,00
750.000
NO
TAHUN
RATA-RATA LAMA SEKOLAH (TAHUN) 4,90
ANGKA MELEK HURUF (%) 71,00
PARITAS DAYA BELI (RP) 611,700
Gambar 13. Grafik Capaian Indikator IPM Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2015 UsiaHarapan Hidup (Tahun)
66
Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun) 10
64
2015
2014
2013
0 2012
60 2011
5 2009
62
Angka Melek Huruf (%) 150
Paritas Daya Beli (Rp) 800 600
100
400
50
200
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
2015
2014
2013
2012
2011
0 2009
2015
2014
2013
2012
2011
2009
0
35
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 18. Target Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Kabupaten Lombok Utara Tahun 2010-2015 NO
TAHUN
1 2 3 4 5 6 7
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
PERTUMBUHAN
TINGKAT INFLASI
EKONOMI (%)
(%)
4,09 4,91 5,10 6,15 6,18 6,50 6,50
9,25 6.62 7,37 7,50 7,50 7,20 6,80
Gambar 14. Grafik Target Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi Tahun 2011-2015
10 8 6 4 2 0 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Pertumbuhan Ekonomi (%)
Tingkat Inflasi (%)
Pengurangan jumlah penduduk miskin dan pengangguran terbuka merupakan salah satu target capaian kinerja yang harus dicapai dalam kurun waktu Tahun 2011 -2015. Persentase penduduk miskin ditargetkan terus menerus menurun. Berdasarkan data makro hasil Susenas Kabupaten Lombok Utara Tahun 2010, penduduk miskin di Kabupaten Lombok Utara mencapai 43,14 %. Dengan target penurunan 2,5 % per tahun maka penduduk miskin pada tahun 2015 ditargetkan tersisa 30,64 %. Target ini disusun dengan memperhitungkan potensi dan upaya akselerasi lintas sector yang diprogramkan, serta LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
36
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA memperhatikan kesepakatan dan amanat pencapaian “Millenium Development Goals (MDG’s). Sedangkan persentase pengangguran terbuka ditargetkan turun dari 9,48 % di Tahun 2009 menjadi sekitar 6,60 % pada Tahun 2015.
Tabel 19. Target Penurunan Penduduk Miskin dan Pengangguran
NO
TAHUN
PENDUDUK MISKIN (%)
PENGANGGURAN TERBUKA (%)
1
2010
43,14
9,48
2
2011
40,64
9,20
3
2012
38,14
8,00
4
2013
35,64
7,50
5
2014
33,14
7,25
6
2015
30,64
6,60
Gambar 15. Grafik Target Penurunan Penduduk Miskin Tahun 2011-2015
Penduduk Miskin (%) 50,0
43,1
40,6
40,0
38,1
35,6
33,1
30,6
30,0 20,0 10,0 0,0
2010
2011
2012
2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
2014
2015
37
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Gambar 16. Grafik Target Penurunan Pengangguran Terbuka Tahun 2011-2015
Pengangguran Terbuka (%) 10
9,48
9,2 8
8
7,5
7,25
6,6
6 4 2 0
2009
2011
2012
2013
2014
2015
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor internal dan eksternal yang ada, indikator capaian kinerja dari masing-masing sasaran program pembangunan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011 – 2015 yang ditetapkan adalah sebagaimana pada dua tabel di bawah ini. Indikator Capaian Kinerja yang ditetapkan merupakan suatu target yang diupayakan sungguh-sungguh dalam pencapaiannya, yang tentu saja akan sangat bergantung pada berbagai hal, termasuk dibutuhkannya partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
38
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 20. Indikator Kinerja Utama Menurut Sasaran Strategis SASARAN 1. Terwujudnya Masyarakat Sejahtera
2. Terwujudnya Masyarakat Religius
3. Terwujudnya Masyarakat berbudaya dan beretika 4. Terwujudnya Masyarakat Sehat
5. Terwujudnya Masyarakat cerdas dan trampil
6. Terwujudnya Masyarakat Berwawasan IPTEK 7. Terwujudnya kesetaraan gender
8. Struktur APBD yang Proporsional
9. Meningkatnya Usaha pengolahan berbasis pertanian 10. Terwujudnya Iklim usaha yang kondusif
11. Terwujudnya ketahanan dan kemandirian pangan
12. Terwujudnya masyarakat sadar wisata 13. Terwujudnya tenaga kerja yang produktif dan terampil
INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 1. 2. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 1. 2. 3. 1. 2. 3. 1.
Pertumbuhan ekonomi PDRB per kapita Penurunan Angka Kemiskinan Jumlah keluarga pra sejahtera Konflik SARA Jumlah tempat ibadah dalam kondisi baik Peringatan hari besar keagamaan Penyalahgunaan NAPZA Jumlah even-even budaya Usia Harapan Hidup (UHH) Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Prevalensi Gizi Buruk Angka Partisipasi Kasar Angka Partisipasi Murni Angka Melek Huruf Angka Melanjutkan Sekolah Angka Drop Out Jumlah penemuan teknologi tepat guna Indeks Pembangunan Gender Jumlah perempuan di lembaga Pemerintah Partisipasi sekolah perempuan Rasio belanja langsung terhadap belanja tidak langsung Kinerja Laporan Keuangan Daerah Jumlah PAD Jumlah industri berbasis pertanian
1. Terbangunnya pelayanan perizinan terpadu 2. Jumlah perda yang mendukung iklim usaha 3. Jenis dan jumlah Bank beserta cabang-cabangnya 1. Jumlah produksi padi dan tanaman pangan lainnya 2. Rasio produksi pangan terhadap kebutuhan pangan 1. Jumlah kelompok sadar wisata 2. Jumlah kunjungan wisatawan Jumlah tenaga kerja terlatih ketrampilan kerja
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
39
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA SASARAN 14. Terwujudnya kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil yang terpadu dan berkelanjutan 15. Terwujudnya sistem pelayanan publik yang transparan, berkepastian hukum dan tepat waktu 16. Terwujudnya infrastruktur yang memadai 17. Terwujudnya tata ruang yang serasi, selaras dan produktif 18. Terwujudnya lingkungan perumahan dan permukiman sehat
19. Tersedianya sistem transportasi yang terpadu
20. Terpenuhinya kebutuhan air baku yang memadai 21. Terpenuhinya kebutuhan energi yang memadai 22. Terwujudnya lingkungan lestari
23. Terwujudnya aparatur yang bersih dan profesional
24. Terwujudnya tatalaksana penyelenggaraan pemerintahan yang baik
INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Jumlah kasus kerusakan lingkungan di kawasan pesisir tertangani 2. Jumlah perda perlindungan kawasan pesisir 1. Tersusunnya SPM 2. Tersusunnya SOP 1. Tingkat kemantapan jalan 2. Persentase jaringan irigasi dalam kondisi baik 1. Perda RTRW 2. Jumlah kasus pelanggaran tata ruang tertangani 1. Jumlah rehabilitasi rumah tidak layak huni 2. Persentase rumah dengan jamban sendiri dan bertangki septik 1. Jumlah uji kir angkutan umum 2. Jumlah pelabuhan penyebrangan dalam kondisi baik 3. Jumlah terminal dalam kondisi baik 1. Persentase rumah tangga berakses air minum bersih 1. Prosentase rumah tangga yang menggunakan listrik 1. Persentase Penanganan Sampah 2. Jumlah Tempat Pembuangan Akhir Sampah 3. Jumlah Tempat Pembuangan Sementara Sampah 4. Jumlah kasus Illegal Logging 1. Persentase penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin PNS 2. Persentase penanganan Kasus KKN PNS 3. Jumlah PNS Mengikuti Diklat Struktural 4. Jumlah PNS Mengikuti Diklat Teknis Fungsional 5. Jumlah PNS mengikuti tugas belajar pendidikan formal diploma, S1, S2 dan S3. 1. Jumlah Perda 2. Penyampaian Laporan (LPPD, LKPJ, LAKIP dan LKPD) Tepat Waktu 3. Penetapan APBD Tepat Waktu 4. Partisipasi masyarakat dalam Musrenbang 5. Penetapan dokumen perencanaan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
40
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
25. Terwujudnya masyarakat taat dan sadar hukum 26. Terwujudnya daerah yang aman dan tertib
27. Terwujudnya masyarakat sadar berpolitik 28. Terwujudnya sistem administrasi kependudukan yang berkelanjutan
tepat waktu Angka Kriminalitas Jumlah Kasus Pelanggaran HAM Jumlah Polisi Pamong Praja Jumlah Linmas Jumlah Konflik Jumlah Unjuk Rasa Anarkis Persentase penanganan kejadian bencana 1. Angka partisipasi penduduk dalam Pemilu 1. Ketersediaan Sistem Administrasi Kependudukan 1. 2. 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 21. Target Capaian Indikator Kinerja Sasaran Pembangunan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2015 yang Tercantum Dalam RPJMD 2011-2015
NO I
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
INDIKATOR CAPAIAN KINERJA KONDISI TARGET TAHUN 2009 TAHUN 2015
1.
MISI PERTAMA : Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, menjaga pluralitas; Konflik SARA
Kasus
Tidak Ada
Tidak ada
2.
Penanganan NAPZA
Kasus
Tidak ada
Tidak ada
4,90
9,00
102,87 93,30 59,12
102,87 100,00 85,00
96,17 78,57 54,09
99,95 95,00 75,00
0,90 2,25 2,88 71,00
0,20 0,50 1,00 100,00
3. II
Kasus Penderita HIV/AIDS MISI KEDUA : Mewujudkan percepatan pembangunan pendidikan, kesehatan yang berkeadilan 5. Rata-Rata Lama Sekolah 6. Angka Partisipasi Kasar (APK) : SD / MI / Paket A SMP / MTS / Paket B SMA / SMK / MA / Paket C 7. Angka Partisipasi Murni (APM) : SD / MI / Paket A SMP / MTS / Paket B SMA / SMK / MA / Paket C 8. Angka Putus Sekolah : SD / MI / Paket A SMP / MTS / Paket B SMA / SMK / MA / Paket C 9. Angka Melek Huruf 10. Angka Melanjutkan Sekolah :
%
Tahun %
%
%
% %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
41
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
NO
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. III
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
28. 29. 30.
31. IV.
32. 33. 34. 35.
INDIKATOR KINERJA SD / MI ke SMP / MTS SMP / MTS ke SMA / SMK / MA SMA / SMK / MA ke Perguruan Tinggi Penemuan Teknologi Tepat Guna (TTG) Usia Harapan Hidup (UHH) Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Prevalensi Gizi Buruk Laju Pertumbuhan Penduduk Tingkat Kelahiran Total (Total Fertility Rate = TFR) Usia Kawin Cakupan Air Bersih Perpustakaan Desa dan Perpustakaan Keliling MISI KETIGA : Mempercepat pembangunan infrastruktur diwilayah strategis Jalan Kabupaten Jalan Propinsi Sarana Prasarana Aparatur Sarana Prasarana Publik Peraturan tentang Tata Ruang Cakupan Jamban Keluarga (Jaga) Cakupan Listrik (Ratio Elektrifikasi) Sumber Mata Air Petani Pemakai Air : - Gab.Perkum. Petani Pem. Air (GP3A); -Perk. Petani Pemakai Air (P3A) Sarana transportasi ke desa terpencil Lahan Kritis : Kawasan Hutan (lindung, konservasi, produksi, fungsi khusus) Lahan Sawah Beririgasi Teknis MISI KEEMPAT : Mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada sumberdaya lokal dan mengembangkan investasi dengan mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan Tingkat Pertumbuhan ekonomi Laju Inflasi Laju pertumbuhan investasi ICOR
SATUAN
INDIKATOR CAPAIAN KINERJA KONDISI TARGET TAHUN 2009 TAHUN 2015 92,36 100,00 70,05 86,00 12,63 30
Temuan
5
15
Tahun /1.000 KH /100.000 KH
60,2 6,65 136
66,18 4 80
% % Orang
3,1 1,70 2,1
1,00 1,28 1,7
Tahun % Unit
18,35 54 0
21,00 75 % 10
% % % % Buah % % Sumber Kelompok
34,23 75,25 10,25 21,50 Perda1 RTRW 42,63 35
85,00 95,00 65,00 70,20 6 75 75
Jumlah unit
3
33
Ha
5.217
5.217
% % %
4,91 8,76 3,18 6,59
6,5 Pada 1 digit 7,22 4 s.d 5
Ha Ha
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
42
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.
PDRB perkapita ADHB Paritas Daya Beli APBD Kinerja Laporan Keuangan Daerah PAD Angka Kemiskinan Angka Pengangguran Terbuka Tingkat Konsumsi Ikan Kelompok Sadar Wisata Angka Kunjungan Wisatawan • Wisatawan Mancanegara • Wisatawan Nusantara Koperasi Aktif Wirausaha Baru Bumdes Yang Sehat MISI KELIMA : Menegakkan supremasi hukum, penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan peningkatan partisipasi masyarakat Penilaian BPK terhadap APBD Standar Operasional Prosedur (SOP); Standar Pelayanan Minimal (SPM); Indeks Demokrasi : Partisipasi masyarakat dalam politik; Angka Kriminalitas Produk Hukum Daerah (Perda)
Rp. Rp. Rp.Milyar
46. 47. 48. V
49. 50. 51. 52. 53. 54. 55.
INDIKATOR CAPAIAN KINERJA KONDISI TARGET TAHUN 2009 TAHUN 2015 4.985.784 10.828.674 611.700 750.000 210.092,88 526.145,246 >5 WDP >5 WTP 10,68 35,00 43,14 30,64 6,48 5,00 27,02 35,6 6 10
Rp. Milyar % % Kg/kap./Thn Kelompok orang/thn
67.503 12.224 65
500.000 150.000 100
4
15
%
WDP -
WTP 100
%
-
100
% Kasus Buah
85 (Pilkada 2010) 148 5 (2010)
95 70 30
Koperasi Unit Unit
B. RENCANA DAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
Sesuai dengan sasaran-sasaran strategis yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah tahun 2011-2015, rencana dan penetapan kinerja untuk tahun 2014 diuraikan sebagai berikut :
1. Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Terwujudnya masyarakat yang lebih sejahtera dapat diindikasikan dengan indikator kinerja tingkat pertumbuhan
ekonomi,
PDRB
per
kapita,
angka
kemiskinan dan jumlah keluarga pra sejahtera.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
43
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Sesuai dengan RPJMD, penurunan angka kemiskinan ditargetkan dapat mencapai 2,5 % per tahun. Berangkat dari data awal tahun 2010 dimana angka kemiskinan penduduk Kabupaten Lombok Utara mencapai 43,14 %, maka pada tahun 2014 ditargetkan mencapai 33,1 %. Sementara itu pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 ditargetkan mencapai 5,97 % dan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku dapat mencapai 8,88 juta rupiah. Tabel 22. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Tahun 2014
Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sejahtera
Indikator Kinerja Utama 1. Angka Kemiskinan 2. Pertumbuhan ekonomi 3. PDRB per kapita 4. Jumlah keluarga Pra Sejahtera
Target Tahun 2014 33,1 5,97 % Rp. 8.881.044 Menurun
2. Sasaran Terwujudnya Masyarakat Religius Terwujudnya masyarakat religius dapat diindikasikan dengan indikator kinerja jumlah konflik bernuansa SARA yang terjadi di tengah masyarakat, jumlah tempat ibadah dalam kondisi baik dan jumlah peringatan hari-hari besar keagamaan. Pada kondisi awal tahun 2013 dimana toleransi antar umat beragama di Kabupaten Lombok Utara cukup baik, peringatan hari-hari besar keagamaan dilakukan secara reguler serta tempat ibadah berbagai agama dalam kondisi baik, maka target tahun 2014 adalah dapat mempertahankan kondisi tersebut. Tabel 23. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat ReligiusTahun 2014 Sasaran Terwujudnya Masyarakat Religius
Indikator Kinerja Utama 1. Jumlah Konflik SARA 2. Peringatan Hari Besar Keagamaan 3. Jumlah tempat ibadah dalam kondisi baik
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
Target Tahun 2014 Tidak Ada/0 100 % 100 %
44
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 3. Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berbudaya dan Beretika Dalam mengukur pencapaian sasaran masyarakat berbudaya dan beretika, indikator kinerja utama yang digunakan adalah ada tidaknya penyalahgunaan Narkotika dan jumlah even-even budaya yang diselenggarakan masyarakat. Target
tahun
2014,
penyalahgunaan
Narkotika
dapat
dipertahankan
sebagaimana tahun 2013 atau tidak ada kejadian/kasus, sementara jumlah even-even budaya dapat ditingkatkan. Tabel 24. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berbudaya dan Beretika Tahun 2014 Sasaran
Indikator Kinerja Utama
Terwujudnya Masyarakat Berbudaya dan Beretika
1. Jumlah Penyalahgunaan NAPZA 2. Jumlah even-even budaya
Target Tahun 2014 Tidak Ada/0 9 kali
4. Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sehat Dalam mencapai
sasaran terwujudnya masyarakat sehat, indikator kinerja
utama yang dipergunakan untuk mengukur pencapaian sasaran ini adalah usia harapan hidup, angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan dan prevalensi gizi buruk. Pada tahun 2014, ditargetkan kematian bayi dapat diturunkan menjadi 4,4 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan kematian ibu ditargetkan 89,33/100.000 kelahiran. Sementara target usia harapan hidup sesuai dengan target RPJMD di tahun 2014 mencapai 65,18 tahun dan target prevalensi gizi buruk 1,35 %. Tabel 25. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sehat Tahun 2014 Sasaran
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
Terwujudnya Masyarakat Sehat
1. Usia Harapan Hidup (UHH)
65,18 Thn
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
4,88 / 1000 KH
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
45
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Sasaran
Indikator Kinerja Utama 3. Angka Kematian Melahirkan (AKI) 4. Prevalensi Guzi Buruk
Target Tahun 2014 Ibu
89,33/100.000 1,35 %
5. Sasaran Terwujudnya Masyarakat Cerdas dan Trampil Pencapaian sasaran terwujudnya masyarakat cerdas dan trampil diukur dengan indikator kinerja utama angka partisipasi kasar untuk setiap jenjang pendikan, dan angka partisipasi murni. Pada tahun 2014, angka partisipasi kasar pada jenjang pendidikan SD/MI/Paket A ditargetkan mencapai 102,87 %, jenjang pendidikan
SMP/MTs/Paket
B
mencapai
98,88
%
dan
jenjang
SMA/SMK/MA/Paket C mencapai 79,85 %. Sementara itu angka partisipasi murniSD/MI/Paket A ditargetkan mencapai 99,32 %, jenjang pendidikan SMP/MTs/Paket B mencapai 92,26 % dan jenjang SMA/SMK/MA/Paket C mencapai 71,52 %. Tabel 26. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Cerdas dan Trampil Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Masyarakat Cerdas dan Trampil
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
1. Angka Partisipasi Kasar a. SD/MI/Paket A b. SMP/MTs/Paket B c. SMA/SMK/MA/Paket C
102,87 98,88 79,85
2. Angka Partisipasi Murni a. SD/MI/Paket A b. SMP/MTs/Paket B c. SMA/SMK/MA/Paket C
99,32 92,26 71,52
6. Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berwawasan IPTEK Indikator kinerja jumlah penemuan teknologi tepat guna digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran terwujudnya masyarakat berwawasan IPTEK. Pada tahun 2014 ditargetkan penemuan teknologi tepat guna sebanyak 2 temuan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
46
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 27. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berwawasan IPTEK Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berwawasan IPTEK
Indikator Kinerja Utama Jumlah penemuan teknologi tepat guna
Target Tahun 2014 2
7. Sasaran Terwujudnya Kesetaraan Gender Sasaran terwujudnya kesetaraan gender diukur pencapaiannya dengan indikator kinerja antara lain indeks pembangunan gender dan partisipasi sekolah perempuan. Dalam mewujudkan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan, partisipasi sekolah perempuan yang diindikasikan dengan angka partisipasi kasar penduduk perempuan pada setiap jenjang pendidikan ditargetkan sama dengan partisipasi sekolah penduduk laki-laki. Dengan demikian sama dengan target kinerja sasaran terwujudnya masyarakat cerdas dan trampil,, angka partisipasi kasar penduduk perempuan pada jenjang pendidikan SD/MI/Paket A ditargetkan mencapai 102,87 %, jenjang pendidikan SMP/MTs/Paket B mencapai 98,88 % dan jenjang SMA/SMK/MA/Paket C mencapai 79,85 %. Tabel 28. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Kesetaraan Gender Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Kesetaraan Gender
Indikator Kinerja Utama Angka Partisipasi Kasar Perempuan d. SD/MI/Paket A e. SMP/MTs/Paket B f. SMA/SMK/MA/Paket C
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
Target Tahun 2014 102,87 98,88 79,85
47
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 8. Sasaran Terwujudnya Struktur APBD yang Proporsional Untuk mengukur pencapaian sasaran terwujudnya struktur APBD yang proporsional,
indikator
kinerja utama
yang dipergunakan adalah
dapat
dipertahankannya rasio belanja langsung terhadap belanja tidak langsung yang proporsional dimana target belanja langsung adalah dapat mencapai 55 % dari APBD sedangkan belanja tidak langsung sebesar 45 %. Indikator utama yang lain yang dipergunakan untuk mengukur pencapaian sasaran ini adalah indikator peningkatan jumlah PAD sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 29. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Struktur APBD Yang Proporsional Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Struktur APBD yang Proporsional
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
1. Rasio Belanja Langsung terhadap Belanja Tidak Langsung 2. Jumlah PAD
55 : 45
Rp. 55,9 Milyar
9. Sasaran Meningkatnya Usaha Pengolahan Berbasis Pertanian Terwujudnya sasaran meningkatnya usaha pengolahan berbasis pertanian diukur dengan indikator jumlah industri pengolahan berbasis pertanian baik industri formal maupun informal. Jumlah industri pengolahan berbasis pertanian pada tahun 2014 ditargetkan bertambah menjadi 2200 unit. Tabel 30. Target Kinerja Sasaran Meningkatnya Usaha Pengolahan Berbasis Pertanian Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Usaha Pengolahan Berbasis Pertanian
Indikator Kinerja Utama Jumlah Industri Pengolahan berbasis Pertanian
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
Target Tahun 2014 2.200 unit
48
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 10. Sasaran Terwujudnya Iklim Usaha yang Kondusif Sasaran terwujudnya iklim usaha yang kondusif diukur dengan indikator kinerja Beroperasinya
pelayanan
perizinan
terpadu
dan
ditetapkannya
standar
pelayanan pada kantor pelayanan perijinan terpadu. Tabel 31. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Iklim Usaha yang Kondusif Tahun 2014 Sasaran
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
Terwujudnya Iklim Usaha yang Kondusif
1. Beroperasinya pelayanan perizinan terpadu satu pintu yang terkomputerisasi 2. Dokumen Standar Pelayanan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu 3. Tingkat kepuasan publik terhadap pelayanan perizinan
100 %
1 Dok
80 %
11. Sasaran Terwujudnya Ketahanan dan Kemandirian Pangan Terwujudnya ketahanan dan kemandirian pangan diukur dengan indikator jumlah produksi padi dan tanaman pangan lainnya, rasio produksi pangan terhadap kebutuhan pangan. Pada tahun 2014, produksi padi ditargetkan sebesar 75.000 ton sedangkan proktivitasnya ditargetkan 6 ton/ha. Produksi jagung ditargetkan dapat mencapai 40.000 ton. Tabel 32. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Ketahanan dan Kemandirian Pangan Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Ketahanan dan Kemandirian Pangan
Indikator Kinerja Utama 1. Produksi padi 2. Produktivitas padi 3. Produksi jagung
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
Target Tahun 2014 75.000 ton 6 ton/ha 40.000 ton
49
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 12. Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sadar Wisata Sasaran terwujudnya masyarakat sadar wisata pada tahun 2014 diindikasikan dengan jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah kelompok sadar wisata. Pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun nusantara di Kabupaten Lombok Utara ditargetkan sebesar 555.000 orang. Tabel 33. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sadar Wisata Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya masyarakat sadar wisata
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
1. Jumlah Kunjungan Wisatawan 2. Jumlah kelompok sadar wisata
555.000 21
13.Sasaran Terwujudnya Tenaga Kerja yang Trampil dan Produktif Pengukuran pencapaian sasaran terwujudnya tenaga kerja yang trampil dan produktif pada tahun 2014 diindikasikan dengan persentase tenaga kerja terlatih ketrampilan kerja. Tabel 34. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Tenaga Kerja yang Trampil dan Produktif Tahun 2014 Sasaran
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
Terwujudnya tenaga kerja yang trampil dan produktif
Persentase tenaga kerja terlatih ketrampilan kerja
100 %
14. Sasaran Terwujudnya Kawasan Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil yang Terpadu dan Berkelanjutan Indikator kinerja untuk mengukur pencapaian sasaran terwujudnya kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil yang terpadu dan berkelanjutan adalah jumlah persentase
kasus
perusakan/kerusakan
lingkungan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
di
kawasan
pesisir
50
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA tertangani, ditargetkan keseluruhan kasus perusakan kawasan pesisir dapat ditangani 100 %. Tabel 35. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Kawasan Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil yang Terpadu dan Berkelanjutan Tahun 2014 Sasaran
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
Terwujudnya Kawasan Pesisir, Laut dan PulauPulau Kecil yang Terpadu dan Berkelanjutan
1. Persentase kerusakan/perusakan lingkungan kawasan pesisir tertangani
100 %
15. Terwujudnya Sistem Pelayanan Publik yang Transparan, Berkepastian Hukum dan Tepat Waktu Sasaran terwujudnya sistem pelayanan publik yang transparan, berkepastian hukum dan tepat waktu diukur dengan indikator kinerja diantaranya tersusunnya dan ditetapkannya Standar Operasional Prosedur (SOP) serta Standar Pelayanan pada Unit Pelayanan Publik. Disamping itu data tentang survey kepuasan konsumen dapat digunakan untuk mengukur terwujudnya sistem pelayanan publik yang transparan, berkepastian hukum dan tepat waktu. Pada tahun 2014 ditargetkan keseluruhan SKPD telah menyusun dan menetapkan SOP, dan keseluruhan unit pelayanan telah menyusun dan menetapkan standar pelayanan, sementara tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan publik diharapkan dapat mencapai 80 %. Tabel 36. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Sistem Pelayanan Publik yang Transparan, Berkepastian Hukum dan Tepat Waktu Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Sistem Pelayanan Publik yang Transparan, Berkepastian
Indikator Kinerja Utama 1. SOP SKPD 2. Standar Pelayanan pada
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
Target Tahun 2014 25 Dok/ SKPD 20 Dok
51
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Sasaran
Indikator Kinerja Utama
Hukum dan Tepat Waktu
Target Tahun 2014
Unit Pelayanan 3. Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan publik
80 %
16. Sasaran Terwujudnya Infrastruktur yang Memadai Sasaran terwujudnya infrastruktur yang memadai terutama infrastruktur jalan pada tahun 2014 diukur dengan tingkat kemantapan jalan. Sampai dengan tahun 2015 yang merupakan akhir RPJMD 2012-2015, tingkat kemantapan jalan kabupaten ditargetkan dapat mencapai 85 % dari kondisi awal kemantapan jalan kabupaten pada tahun 2009 yang hanya mencapai 34,23 %.
Berdasarkan
pembagian target tahunan sampai dengan tahun 2015 sebesar 8,46 % per tahun, maka target kemantapan jalan pada tahun 2014 adalah 76,54 %. Tabel 37. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Infrastruktur yang Memadai Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Infrastruktur yang memadai
Indikator Kinerja Utama Tingkat kemantapan jalan
Target Tahun 2014 76,54 %
17. Sasaran Terwujudnya Tata Ruang yang Serasi, Selaras dan Produktif Terwujudnya tata ruang yang serasi, selaras dan produktif pada Tahun 2014 diukur dengan indikator kinerja terwujudnya rancangan Perda tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan, dan persentase kasus pelanggaran tata ruang tertangani. Target pada Tahun 2014 adalah tersedianya 4 Dokumen Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan dan 100 % pelanggaran tata ruang dapat tertangani/terselesaikan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
52
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 38. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Tata Ruang yang Serasi, Selaras dan Produktif Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Tata Ruang yang Serasi, Selaras dan Produktif
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
1. Tersusunnya rancangan perda RDTRK Kecamatan
4 Dokumen
2. Jumlah kasus pelanggaran tata ruang Tahun 2014 tertangani
100 %
18. Sasaran Terwujudnya Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Sehat Dalam mewujudkan lingkungan perumahan dan pemukiman sehat, indikator kinerja yang diukur adalah jumlah rehabilitasi rumah tidak layak huni, serta persentase rumah dengan jamban sendiri dan bertangki septik. Pada Tahun 2014 ditargetkan 1.000 unit rumah tidak layak huni dapat direhabilitasi, sementara itu persentase rumah dengan jamban sendiri dan bertangki septik pada Tahun 2014 ditargetkan sebesar 69,61 %. Tabel 39. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Sehat Tahun 2014 Sasaran
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
Terwujudnya Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Sehat
Jumlah rumah tidak layak huni direhabilitasi
1.000 unit
Rumah dengan jamban sendiri dan bertangki septik
69,61 %
19. Sasaran Tersedianya Sistem Transportasi yang Terpadu Upaya pencapaian sasaran tersedianya sistem transpotasi yang terpadu diukur kinerjanya dengan indikator persentase kendaraan wajib uji menjalani uji kir,
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
53
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA jumlah pelabuhan penyebrangan dalam kondisi baik dan jumlah terminal dalam kondisi baik. Pada Tahun 2014 ditargetkan seluruh kendaraan wajib uji menjalani uji kir (100 %), 1 unit terminal dalam kondisi baik dan 1 unit pelabuhan penyebrangan dalam kondisi baik. Tabel 40. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Sistem Transportasi yang Terpadu Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Sistem Transportasi yang Terpadu
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
1. Persentase kendaraan wajib uji menjalani uji kir
100 %
2. Jumlah terminal dalam kondisi baik
1 unit
3. Jumlah pelabuhan penyebrangan dalam kondisi baik
1 unit
20. Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Air Baku yang Memadai Sasaran
terpenuhinya
kebutuhan
air
baku
yang
memadai
diukur
pencapaiannya dengan indikator kinerja persentase rumah tangga berakses air minum bersih. Dalam penetapan kinerja Tahun 2014, ditargetkan 67,33 % rumah tangga sudah dapat mengakses air minum bersih. Tabel 41. Target Kinerja Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Air Baku yang Memadai Tahun 2014 Sasaran Terpenuhinya kebutuhan air baku yang memadai
Indikator Kinerja Utama Persentase rumah tangga berakses air minum bersih
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
Target Tahun 2014 67,33 %
54
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 21. Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Energi yang Memadai Sasaran terpenuhinya kebutuhan energi yang memadai diukur pencapaiannya dengan indikator kinerja persentase rumah tangga yang menggunakan listrik. Pada Tahun 2014, berdasarkan target RPJMD, ditargetkan 68,33 % rumah tangga menggunakan listrik. Tabel 42. Target Kinerja Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Energi yang Memadai Tahun 2014 Sasaran
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
Terpenuhinya kebutuhan energi yang memadai
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
68,33 %
22. Sasaran Terwujudnya Lingkungan Lestari Sasaran terwujudnya lingkungan lestari diukur dengan indikator kinerja antara lain persentase penanganan sampah dan
jumlah tempat pembuangan
sampah. Ditargetkan pada Tahun 2014 penanganan sampah dapat mencapai 60 % dan jumlah tempat pembuangan sampah akhir sebanyak 1 unit dan tempat pembuangan sampah sementara sebanyak 15 unit. Tabel 43. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Lingkungan Lestari Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Lingkungan Lestari
Indikator Kinerja Utama 1. Persentase penanganan sampah 2. Jumlah TPA 3. Jumlah TPS
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
Target Tahun 2014 60 % 1 15
55
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 23. Sasaran Terwujudnya Aparatur yang Bersih dan Profesional Sasaran terwujudnya aparatur yang bersih dan profesional diukur dengan indikator kinerja utama persentase penanganan kasus pelanggaran disiplin PNS, kasus KKN PNS, jumlah PNS mengikuti diklat struktural, jumlah PNS mengikuti tugas belajar pendidikan formal diploma, S1, S2 dan S3. Pada Tahun 2014 ditargetkan keseluruhan kasus pelanggaran disiplin ditangani dan diselesaikan (100 %), tidak terdapat kasus KKN PNS, jumlah PNS mengikuti diklat struktural sebanyak 64 orang, dan jumlah PNS yang mengikuti pendidikan formal diploma, S1 dan S2 sebanyak 28 orang.
Tabel 44. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Aparatur yang Bersih dan Profesional Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya aparatur yang bersih dan profesional
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
1. Persentase penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin PNS 2. Kasus KKN PNS 3. Jumlah PNS Mengikuti Diklat Struktural 4. Jumlah PNS mengikuti tugas belajar pendidikan formal diploma, S1, S2.
100 %
0 64 28
24. Sasaran Terwujudnya Tatalaksana Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik Sasaran terwujudnya tatalaksana penyelenggaraan pemerintahan yang baik diukur dengan dengan indikator kinerja jumlah perda yang disahkan, penyampaian laporan tepat waktu, penetapan APBD tepat waktu, tingkat partisipasi
masyarakat
dalam
musrenbang
dan
penetapan
dokumen
perencanaan tepat waktu. Pada Tahun 2014 ditargetkan keseluruhan raperda yang diajukan dalam prolegda dapat ditetapkan menjadi perda (100 %),, sementara
penyampaian
laporan,
penetapan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
APBD
dan
dokumen 56
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA perencanaan tahun berikutnya dapat 100 % tepat waktu. Untuk partisipasi masyarakat dalam musrenbang ditargetkan dapat mencapai 90 %. Tabel 45. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Tatalaksana Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya tatalaksana penyelenggaraan pemerintahan yang baik
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
1. Jumlah Perda ditetapkan tepat waktu 2. Penyampaian Laporan (LPPD, LKPJ, LAKIP dan LKPD) Tepat Waktu 3. Penetapan APBD Tepat Waktu 4. Partisipasi masyarakat dalam Musrenbang 5. Penetapan dokumen perencanaan tepat waktu
13 100 %
100 % 90 % 100 %
25. Sasaran Terwujudnya Masyarakat Taat dan Sadar Hukum Sasaran terwujudnya masyarakat taat dan sadar hukum diukur dengan angka kriminalitas yang dapat ditekan dan jumlah kasus pelanggaran HAM. Kasus kriminal
ditargetkan
maksimal
terjadi
sebanyak
96
kasus
sementara
pelanggaran HAM ditargetkan tidak ada kejadian. Tabel 46. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Taat dan Sadar Hukum Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya masyarakat taat dan sadar hukum
Indikator Kinerja Utama 1. Angka Kriminalitas 2. Jumlah Kasus Pelanggaran HAM
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
Target Tahun 2014 96 0
57
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 26. Sasaran Terwujudnya Daerah yang Aman dan Tertib Sasaran terwujudnya daerah yang aman dan tertib diukur dengan jumlah polisi pamong praja, jumlah linmas, jumlah konflik vertikal dan horizontal yang terjadi dan persentase penanganan kejadian bencana. Target jumlah polisi pamong praja pada Tahun 2014 mencapai 39 orang, jumlah linmas 33 orang, kejadian konflik 0 kasus, kejadian unjuk rasa anarkis 0 kasus dan persentase penanganan bencana 100 %. Tabel 47. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Daerah yang Aman dan Tertib Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya masyarakat taat dan sadar hukum
Indikator Kinerja Utama 1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah Polisi Pamong Praja Jumlah Linmas Jumlah Konflik Jumlah Unjuk Rasa Anarkis Persentase penanganan kejadian bencana
Target Tahun 2014 39 orang 33 orang 0 kasus 0 kasus 100 %
27. Terwujudnya Masyarakat Sadar Berpolitik Sasaran terwujudnya masyarakat sadar berpolitik diukur dengan angka partisipasi penduduk dalam pemilu. Karena pada Tahun 2014 bentuk pemilu yang disenggarakan adalah pemilihan kepala desa maka partisipasi penduduk dalam pemilu yang diukur adalah partisipasi penduduk dalam pemilihan kepala desa. Ditargetkan partisipasi penduduk dalam pemilihan kepala desa dapat mencapai 91 %.
Tabel 48. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sadar Berpolitik Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya masyarakat sadar berpolitik
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
Angka partisipasi penduduk dalam pemilu
91 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
58
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 28. Terwujudnya Sistem Administrasi Kependudukan yang Berkelanjutan Sasaran
terwujudnya
ketersediaan
administrasi
kependudukan
yang
berkelanjutan diukur dengan indikator ketersediaan sistem administrasi kependudukan, cakupan penduduk wajib KTP memeliki KTP dan cakupan bayi ber akte kelahiran. Pada Tahun 2014 ditargetkan tersedia sistem administrasi kependudukan secara elektronik sesuai dengan program nasional, dan sesuaii standar pelayanan minimal ditargetkan keseluruhan penduduk wajib KTP memilki KTP dan keseluruhan bayi memiliki akte kelahiran. Tabel 49. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Sistem Administrasi Kependudukan yang Berkelanjutan Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya sistem administrasi kependudukan
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
1. Ketersediaan sistem administrasi kependudukan secara elektronik
Ada
2. Cakupan penduduk ber KTP
100 %
3. Cakupan bayi ber akte kelahiran
100 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
59
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Perwujudan
kewajiban
suatu
instansi
pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan secara periodik dalam periode tertentu diwujudkan dalam Laporan Akuntabalitis Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP ini didasarkan pada pengukuran hasil pelaksanaan perencanaan stategis dan Rencana Kinerja Tahunan yang telah ditetapkan sebelumnya.
A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran tersebut merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan. Pengumpulan data kinerja untuk kegiatan yang terdiri dari indikator masukan, keluaran dan hasil dilakukan secara terencana dan sistematis untuk mengukur kehematan, efektifitas, efisien dan kualitas pencapaian sasaran.
Dalam pengukuran kinerja mencakup tingkat pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam dokumen Rencana Kinerja.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
60
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
B. EVALUASI DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA 1.
Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Sasaran terwujudnya masyarakat sejahtera dapat diindikasikan dengan indikator kinerja utama penurunan angka kemiskinan, tingkat pertumbuhan ekonomi, PDRB per kapita dan jumlah keluarga Pra Sejahtera.
Pada tahun 2010, angka kemiskinan Kabupaten Lombok Utara mencapai 43,14 %, dapat diturunkan sebesar 3,87 % menjadi 39,27 % di tahun 2011, dan berhasil diturunkan lagi menjadi 35,97 % (penurunan sebesar 3,3 %) di tahun 2012 dan 34,63 % di tahun 2013 (penurunan 1,34 %). Penurunan kemiskinan rata-rata selama 3 tahun tersebut mencapai 2,8 %, telah melampui target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2015 yang besarnya 2,5 % per tahun. Gambar 17. Grafik Angka Kemiskinan Tahun 2010-2013
43,14 43,14 40,64 38,14 39,27 35,9
35,64 34,63 Target RPJMD Angka Kemiskinan
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
61
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Jika dilihat persentase penurunan per tahun, penurunan angka kemiskinan di tahun 2013 (1,34 %) tidak seprogresif penurunan di tahun 2011 (3,8 %) dan tahun 2012 (3,3 %), kondisi ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga bahan bakar minyak di tahun 2013 yang menyebabkan kenaikan harga barangbarang kebutuhan
pokok/inflasi dan berakibat pada menurunnya daya beli
masyarakat. Berbagai program kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka penanggulangan kemiskinan kemudian berdampak tidak seprogresif tahuntahun sebelumnya terhadap penurunan angka kemiskinan.
Untuk tahun 2014, sampai dengan penyusunan laporan ini, angka kemiskinan Kabupaten Lombok Utara belum dapat dipublikasikan oleh BPS Kabupaten Lombok Utara karena masih dalam proses analisa di BPS Pusat. Namun berdasarkan tren penurunan kemiskinan selama 3 tahun terakhir diproyeksikan bahwa penurunan kemiskinan Kabupaten Lombok Utara berada pada kisaran penurunan sebagaimana yang terjadi pada periode tersebut yakni pada angka 2,8 %.
Penurunan angka kemiskinan yang signifikan dimungkinkan dengan gencarnya program kegiatan penanggulangan kemiskinan baik dari sisi pembangunan ekonomi maupun pembangunan
sumberdaya
manusia.
Dalam rangka
pembangunan ekonomi Pemerintah Kabupaten Lombok Utara memprioritaskan pembangunan ekonomi berbasis sumberdaya lokal. Dengan potensi sektor pertanian baik pada sub sektor tanaman pangan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan dan kelautan perikanan dimana sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 39
% terhadap PDRB, produksi dan
produktivitasnya terus didorong dengan fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana produksi serta peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam proses produksi. Saluran pemasaran produk pertanian juga diperpendek antara lain melalui pasar lelang daerah untuk memutus rantai pemasaran yang terlalu panjang sehingga petani dapat memperoleh nilai jual yang lebih baik dari hasil produksinya. Pembangunan infratruktur pertanian juga digalakkan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
62
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA dengan pembangunan jaringan irigasi desa/jaringan irigasi tingkat usaha tani, jalan usaha tani dan embung. Sejalan dengan program provinsi yaitu NTB sebagai Bumi Sejuta Sapi, Kabupaten Lombok Utara juga menggalakkan penyebaran bibit ternak sapi bagi peternak berpenghasilan rendah, teknologi reproduksi
dengan
inseminasi
buatan,
peningkatan
pengetahuan
dan
ketrampilan dalam budidayanya, serta pemanfaatan dan pengolahan kotoran ternak sebagai sumber energi alternatif (biogas) dan pupuk organik (kompos). Pembangunan sektor pertanian akan lebih difokuskan untuk memproduksi produk-produk pertanian yang memilki nilai jual tinggi dan mampu menangkap berkembangnya aktivitas pariwisata di Kabupaten Lombok Utara. Produk pertanian tersebut antara lain tanaman hortikultura berupa sayur dan buah bernilai jual tinggi.
Disisi
lain
pembangunan
ekonomi
dalam
rangka
penanggulangan kemiskinan juga dilakukan dengan dengan menfasilitasi tumbuhnya industri formal maupun non formal terutama industri pengolahan berbasis pertanian.
Meskipun penurunan angka kemiskinan telah melampaui target RPJMD, namun perlambatan penurunan sebagaimana terjadi di tahun 2013 harus menjadi perhatian, upaya penanggulangan kemiskinan secara terpadu berbasis wilayah sebagaimana dilakukan di daerah lain dapat menjadi solusi percepatan penurunan angka kemiskinan.
Sementara itu berdasarkan pendataan kesejahteraan keluarga yang dilakukan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana dan Pemerintahan Desa, jumlah keluarga Pra Sejahtera di tahun 2014 berhasil diturunkan menjadi 21.015 kepala keluarga dari kondisi tahun 2013 yang jumlahnya 30.302 kepala keluarga. Selengkapnya pencapaian kinerja dalam mewujudkan sasaran masyarakat sejahtera disajikan pada tabel berikut.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
63
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 50. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sejahtera Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sejahtera
Keterangan :
2.
Indikator Kinerja Utama 1. Penurunan Angka Kemiskinan 2. Pertumbuhan ekonomi 3. PDRB per kapita
Target Tahun 2014 2,5 %
Realisasi 2,8 % (*)
Prosentase Realisasi 112 %
5,97 %
-
-
Rp. 8.881.044
-
-
(*) Angka proyeksi berdasarkan tren penurunan kemiskinan 2011-2013 - Data belum tersedia
Sasaran Terwujudnya Masyarakat Religius Terwujudnya masyarakat religius dengan indikator kinerja utama jumlah konflik SARA, peringatan hari besar keagaman dan jumlah tempat ibadah dalam kondisi baik pada tahun 2014 menunjukkan capaian kinerja sesuai dengan yang ditargetkan. Sampai dengan tahun 2014 tidak terjadi konflik yang bernuansa suku ras dan agama di Kabupaten Lombok Utara. Kondisi ini mengindikasikasikan cukup baiknya toleransi yang terbangun antar umat beragama di Kabupaten Lombok Utara. Masyarakat Kabupaten Lombok Utara sendiri sebagian besar beragama Islam (86,7 %) diikuti agama Hindu (8,3 %) dan Budha (4,9 %), sedangkan agama Kristen hanya dianut oleh segelintir penduduk (23 orang).
Sementara itu peringatan hari besar keagamaan seperti peringatan hari raya Idul Fitri dan Idhul Adha bagi pemeluk agama Islam, peringatan hari raya Nyepi, Galungan, Kuningan dll bagi agama Hindu serta penyelenggaraan peringatan hari raya Waisak bagi pemeluk agama Budha dan lain-lain peringatan hari besar keagamaan secara keseluruhan dapat terselenggara dengan baik dan tidak mengalami gangguan yang berarti. Demikian juga dengan tempat-tempat ibadah baik Mesjid, Pura dan Vihara secara umum dalam kondisi baik sehingga dapat menopang penyelenggaran ibadah masingmasing pemeluk agama. Sebagian besar tempat ibadah memperoleh bantuan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
64
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA sosial untuk stimulan rehabilitasi disamping dana rehabilitasi yang berasal dari swadaya
masyarakat.
Kondisi
masyarakat
yang
cukup
religius
serta
terbangunnya toleransi antar umat beragama ini harus dapat dipertahankan terus menerus sehingga terbangun iklim yang kondusif untuk penyelenggaran pembangunan. Selengkapanya pencapaian kinerja sasaran terwujudnya masyarakat religius disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 51. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Religius Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Masyarakat Religius
3.
Indikator Kinerja Utama 1. Jumlah Konflik SARA 2. Peringatan Hari Besar Keagamaan 3. Jumlah tempat ibadah dalam kondisi baik
Target Tahun 2012 Tidak Ada/0 100 %
Realisasi Tidak Ada/0 100 %
Prosentase Realisasi 100 % 100 %
100 %
100 %
100 %
Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berbudaya dan Beretika Kinerja dalam pencapaian sasaran terwujudnya masyarakat berbudaya dan beretika sejauh ini baru dapat diukur dengan jumlah kasus penyalahgunaan Narkotika dan jumlah
even-even budaya
yang diselenggarakan
oleh
masyarakat maupun pemerintah. Pencapaian kinerja pada tahun 2014 menunjukkan capain yang dapat memenuhi target dimana kasus penyalahgunaan narkotika dapat dipertahankan pada kondisi tidak ada kasus sementara indikator jumlah
penyelenggaraan
acara-
acara
budaya
dapat
diselenggarakan sesuai rencana. Penyelenggaraan festival seni dan budaya yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah antara lain Pekan Apresiasi Budaya dan bulan Citra Budaya, LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
65
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA sementara even budaya yang dilaksanakan oleh masyarakat antara lain Maulid Adat, Rebo Bontong, Gawe Nyiu, Selamat Pengempelan/Bedugul, Selamat Bale Beleq, Nyongkolan dan Sorong Serah Aji Krama.
Pada tahun 2014 melalui Dinas Kesehatan dan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dilaksanakan tes urin di lingkungan PNS dan di kalangan pelajar sekolah menengah atas untuk mengetahui ada tidaknya pengguna narkoba di kalangan PNS dan pelajar. Dari keseluruhan sampel yang diuji, tidak ditemukan sampel positif narkoba. Meskipun sampai dengan tahun 2014 belum ditemukan pengguna narkoba di kalangan PNS dan pelajar, namun kewaspadaan terhadap
peredaran
narkoba
dan
potensi
penggunaannya
di
tengah
masyarakat harus terus ditingkatkan mengingat Kabupaten Lombok Utara merupakan daerah tujuan wisata
dimana masuknya wisatawan domestik
maupun asing yang meningkat setiap tahunnya dapat berpotensi membawa dan mengedarkan narkoba.
Berdasarkan pelaksanaan standar pelayanan minimal bidang kesenian, yang diukur dengan indikator cakupan kajian seni, cakupan fasilitasi seni, cakupan gelar seni, misi kesenian, cakupan sumberdaya manusia kesenian, cakupan tempat dan cakupan organisasi kesenian. Keseluruhan target kinerja SPM kesenian di Kabupaten Lombok Utara telah dapat tercapai. Untuk cakupan kajian seni telah mencapai nilai 106 sementara target SPM bernilai 100, cakupan fasilitasi seni mencapai nilai 382, cakupan gelar seni dengan 100, misi kesenian nilai 100, cakupan sumberdaya manusia kesenian dengan nilai 200, cakupan tempat bernilai 300 dan cakupan organisasi dengan nllai 196. Selengkapnya disajikan pada tabel dan grafik.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
66
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 52. Capaian Indikator Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian No 1
2
Jenis Pelayanan Dasar Perlindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Bidang Kesenian
Sarana dan Prasarana
Indikator
Capaian Tahun 2014
Target Nasional
1. Cakupan Kajian Seni (50%)
106
100
2. Cakupan Fasilitasi Seni (30%)
382
100
3. Cakupan Gelar Seni (75%)
100
100
4. Misi Kesenian (100%)
100
100
5. Cakupan Sumberdaya Manusia Kesenian (25%)
200
100
6. Cakupan Tempat (100%)
300
100
7. Cakupan Organisasi
196
100
Gambar 18. Grafik Capaian Indikator Kinerja Urusan Kebudayaan
Cakupan Organisasi
100
Cakupan Tempat (100%)
100
Cakupan Sumberdaya Manusia Kesenian (25%)
100
Misi Kesenian (100%)
100 100
Cakupan Gelar Seni (75%)
100 100
Cakupan Fasilitasi Seni (30%)
100
Cakupan Kajian Seni (50%)
106 100
Capaian Tahun 2014
196 300 200
382
Target Nasional
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
67
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 53. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berbudaya dan Beretika Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berbudaya dan Beretika
4.
Indikator Kinerja Utama 1. Jumlah Penyalahgunaan Narkoba 2. Jumlah even-even budaya
Target Tahun 2014 Tidak ada/0
Realisasi Tidak ada/0
Prosentase Realisasi 100 %
9 Jenis
9 Jenis
100 %
Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sehat
Pencapaian sasaran terwujudnya masyarakat sehat dapat diukur dengan indikator usia harapan hidup, angka kematian ibu, angka kematian bayi, kasus gizi buruk dan gizi kurang. Beberapa capaian kinerja urusan kesehatan menunjukkan perbaikan seperti angka kematian bayi serta kasus gizi buruk yang dapat diturunkan. Jika pada tahun 2013 terdapat 55 kasus kematian bayi atau 11,5/1.000, maka pada tahun 2014 dapat diturunkan menjadi 40 kasus atau 7,9/1.000. Penyebab terbesar kasus kematian bayi dikarenakan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 16 kasus. BBLR umumnya terjadi karena proses akhir dari kekurangan gizi selama kehamilan. Data lain dari penyebab kematian bayi adalah yang berhubungan dengan tingkat ekonomi keluarga. Jika ditinjau dari kejadian per wilayah kecamatan, kematian bayi tahun 2014 tercatat paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Gangga sebanyak 12 kasus diikuti Kecamatan Bayan sebanyak 8 kasus. Meskipun angka kematian bayi di tahun 2014 dapat diturunkan dari kondisi tahun 2013, namun capaian ini belum berhasil mencapai target kinerja pada RPJMD yakni 4,8 per 1.000 kelahiran hidup.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
68
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 54. Penyebab Kematian Neonatus per Kecamatan Tahun 2014 Kecamatan
Tetanus
Penyebab Kematian Neonatus BBLR Asfiksia Cacat Infeksi Bawaan SSP
Jumlah
Kasus Lain
Bayan Kayangan Gangga Tanjung Pemenang
-
4 3 6 2 1
2 2 5 3
1 1 -
-
1 1 1 1
8 6 12 3 5
TOTAL
-
16
12
2
-
4
34
Gambar 19. Grafik Angka Kematian Bayi (/1000 KH) Tahun 2013 - 2014
12
11,5
10
7,9
8 6
4,88
Capaian 4,44
Target RPJMD
4 2 0
Tahun 2013
Tahun 2014
Sementara itu untuk kasus kematian ibu, capaian kasus kematian ibu nol pada tahun 2012 belum dapat dipertahankan di tahun 2014 dengan terjadinya 6 kasus kematian ibu. Fluktuasi kasus kematian ibu ini menunjukkan bahwa sistem pencegahan dan perawatan kesehatan ibu dan anak belum terbangun secara optimal, hal ini ditunjukkan dengan data bahwa sebanyak 20 % ibu hamil mengalami kurang energi kronis (KEK).
Sistem pencegahan bukan
hanya tanggung jawab satu SKPD namun harus menjadi tanggung jawab dan kolaborasi banyak pihak. Pencegahan kasus kematian ibu dapat dimulai dari LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
69
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA peningkatan
pengetahuan
remaja/pelajar
tentang
sistem
reproduksi,
pencegahan pernikahan dini, peningkatan pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi selama kehamilan dan lain-lain. Peran pemerintah desa maupun tokoh adat dalam membangun kearifan lokal untuk pencegahan kematian ibu ini juga sangat penting mengingat kekhasan masyarakat Lombok Utara yang kental dengan nuansa adat dan budaya, terbukti beberapa praktek baik yang diterapkan telah berhasil menurunkan kematian ibu dan bayi. Pemberdayaan masyarakat dengan kearifan lokal ini menjadi sangat strategis mengingat keterbatasan sumberdaya yang dimiliki pemerintah daerah untuk menangani berbagai permasalahan pembangunan daerah. Praktek baik penguatan kearifan lokal ini harus menjadi salah satu strategi pembangunan daerah sehingga
dapat direplikasi di semua wilayah, dengan demikian tujuan dan
sasaran pembangunan daerah dapat tercapai dengan lebih cepat. Gambar 20. Grafik Angka Kematian Ibu (/100.000 KH) Tahun 2013 – 2014 133 98,7
89,33 Capaian Target RPJMD
44
Tahun 2013
Tahun 2014
Untuk kasus gizi buruk, pada tahun 2014 terdapat 27 kasus atau prevalensinya 0,15 %, dapat diturunkan dari kondisi tahun 2013 yang jumlahnya 36 kasus. Capain untuk penurunan prevalensi gizi buruk ini telah dapat melampaui target RPJMD di tahun 2014 yang besarnya 1,35 %. Meskipun gizi buruk dapat LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
70
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA ditekan, kasus gizi kurang menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan kondisi tahun 2013. Jika pada tahun 2013 terdapat 397 kasus gizi kurang, kondisi ini meningkat menjadi 587 kasus di tahun 2014. Sejalan dengan kasus kematian ibu, penanganan gizi kurang maupun gizi buruk harus menjadi tanggung jawab banyak pihak dengan mengutamakan upaya pencegahan dimulai dari peningkatan pengetahuan ibu dan keluarga dalam pengasuhan, pemanfaatan pekarangan untuk sumber gizi keluarga, penanggulangan kemiskinan dan lain-lain. Gambar 21. Grafik Prevalensi Gizi Buruk (%) Tahun 2013 – 2014
1,35
Tahun 2014 0,15
Target RPJMD Capaian 1,7
Tahun 2013 0,2
0
0,5
1
1,5
2
Disisi lain, kinerja cakupan pelayanan yang distandarisasi dengan Peraturan Menteri
Kesehatan
Nomor
741/MENKES/PER/VII2008
tentang
Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, menunjukkan tercapainya SPM pada beberapa indikator kinerja seperti cakupan ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani, cakupan kunjungan bayi, cakupan pelayanan anak balita, cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan, cakupan peserta KB aktif, penderita DBD yang ditangani, cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin dan cakupan desa siaga aktif. Sementara LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
71
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA itu beberapa indikator kinerja yang lain seperti cakupan kunjugan ibu hamil K4, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, cakupan pelayanan nifas, dan lain-lain indikator kinerja belum dapat memenuhi SPM. Gambar 22. Grafik Pencapaian SPM Tahun 2014 Cakupan Desa Siaga Aktif Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang… Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus… Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien… Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Penemuan Penderita Diare Penderita DBD yang Ditangani Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif Penemuan Penderita Pneumonia Balita Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk… Cakupan peserta KB Aktif Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatanat Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada… Cakupan pelayanan anak balita. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization… Cakupan kunjungan bayi. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani Cakupan pelayanan Ibu Nifas Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau… Cakupan Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4.
Target SPM
Capaian
Khusus untuk kejadian penyakit, beberapa penyakit yang selama ini menjadi penyakit endemik di Kabupaten Lombok Utara diantaranya penyakit Malaria,
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
72
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA sudah sangat jarang ditemui dalam beberapa tahun terakhir. Penyakit yang perlu mendapat prioritas perhatian adalah masih tingginya penemuan penderita Tubercolosis (TB) dimana tahun 2014 penemuan penderita baru TB mencapai 170 kasus, naik dari kondisi tahun 2013 yang jumlahnya 155 kasus. Penyakit TB berkaitan erat dengan pola hidup masyarakat yang belum menerapkan periku hidup bersih dan sehat, karena itu pendekatan promotif/preventif melalui PHBS harus digencarkan.
Berkaitan dengan wilayah Kabupaten Lombok Utara yang menjadi lokasi wisata, kejadian penyakit lain yang menjadi fokus perhatian adalah orang dengan HIV/Aids (ODHA) dengan penemuan 13
orang di tahun 2014,
meskiupun jumlah temuan menurun jika dibandingkan dengan
tahun 2013
yang jumlahnya 24 orang, pencegahan terjangkitnya penyakit ini harus dilakukan dengan lebih intensif, mengingat penemuan penderita umumnya merupakan fenomena gunung es, dimana penderita sebenarnya jauh lebih banyak dari yang ditemukan. Selengkapnya data kinerja pelaksanaan program dan kegiatan urusan kesehatan disajikan pada tabel berikut ini. Masih belum optimalnya derajat kesehatan masyarakat yang diindikasikan dengan berbagai indikator diatas, berdampak pada usia harapan hidup masyarakat Kabupaten Lombok Utara yang belum dapat memenuhi target RPJMD. Jika pada tahun 2015 ditargetkan usia harapan hidup mencapai 65,18 tahun, capaian pada tahun 2013 (data tahun 2014 belum diterbitkan BPS) mencapai 61,7 tahun atau 95,53 %.
Belum tercapainya target kinerja sasaran terwujudnya masyarakat sehat antara lain disebabkan oleh masih terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan, kurangnya tenaga kesehatan dibandingkan dengan jumlah penduduk dan luas wilayah serta masih relatifnya rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat maupun mengakses pelayanan kesehatan di pusat-pusat pelayanan. Diperlukan upaya yang lebih keras untuk meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan, meningkatkan jumlah tenaga
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
73
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA kesehatan terutama di wilayah-wilayah pelosok dan sulit terjangkau serta terobosan program/kegiatan untuk merubah perilaku hidup masyarakat menuju pola hidup sehat. Perubahan perilaku dapat diupayakan melalui pendekatan sosial budaya dan adat istiadat dengan melibatkan tokoh-tokoh adat untuk mengoptimalkan kearifan lokal yang masih sangat berpengaruh dalam tatanan kehidupan masyarakat di Kabupaten Lombok Utara. Selengkapnya capaian kinerja sasaran terwujudnya masyarakat sehat disajikan pada tabel berikut. Tabel 55. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sehat Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sehat
1. 2. 3. 4.
Keterangan :
5.
Indikator Kinerja Utama Usia Harapan Hidup (UHH) Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Prevalensi gizi buruk
Target Tahun 2014 65,18 Thn
Realisasi 61,7 Thn (*)
Prosentase Realisasi 94,6 %
4,88 / 1000 KH
7,9/1000 KH
61,7 %
89,33/100.000
133/100.000
67,16 %
1,35 %
0,15 %
900 %
(*) Kondisi Tahun 2013 sumber BPS Kabupaten Lombok Utara, Oktober 2014
Sasaran Terwujudnya Masyarakat Cerdas dan Trampil Sasaran terwujudnya masyarakat cerdas dan trampil pencapaian kinerjanya diukur dengan indikator kinerja angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni untuk setiap jenjang pendidikan serta angka melek huruf. Pada tahun 2014 pencapaian kinerja pada sektor pendidikan untuk mewujudkan sasaran terwujudnya masyarakat cerdas dan trampil menunjukkan hasil yang baik dengan terlampauinya sebagian besar target kinerja yang ditetapkan. Capaian kinerja urusan pendidikan di jenjang pendidikan sekolah dasar (SD/MI/Sederajat) pada indikator angka partisipasi kasar dapat mencapai 110,12 %, lebih dari target RPJMD yang besarnya 102,7 %. Angka partipasi yang lebih dari 100 % dimungkinkan karena terdapat siswa yang berusia dibawah 7 tahun atau diatas 12 tahun yang bersekolah di sekolah dasar.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
74
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Sementara itu pada jenjang sekolah menengah pertama, pencapaian angka partisipasi kasar mencapai 102,5 %, lebih dari target RPJMD di tahun 2014 yang
besarnya
98,8
%.
Selanjutnya
pada
jenjang
pendidikan
SMA/SMK/MA/Sederajat capaian kinerja juga dapat setara dengan target RPJMD di tahun 2014, dimana APK SMA/SMK/MA/Sederajat tahun 2014 mencapai 79,29 %, sementara target RPJMD mencapai 79,85 %. Gambar 23. Grafik Angka Partisipasi Kasar pada Jenjang Pendidikan SD/ MI/ Paket A Tahun 2013-2014 110,12
109,9
102,7
102,7
Tahun 2013 Tahun 2014 APK SD/ MI/Pkt A
Gambar 24. Grafik Angka Partisipasi Kasar pada Jenjang Pendidikan SMP/MTs/Paket B Tahun 2013-2014 108,43
102,59 98,89
97,77
Tahun 2013
Tahun 2014
APK SMP/ MTs/Pkt B
Target RPJM
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
75
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Gambar 25. Grafik Angka Partisipasi Kasar pada Jenjang Pendidikan SMA/SMK/MA/Paket C Tahun 2013-2014
79,29
79,7
75,87 74,7
Tahun 2013
Tahun 2014
APK SMA/ MA/Pkt C
Aspek
mutu
pendidikan
dapat
Target RPJM
digambarkan
dengan
indikator
kinerja
prosentase kelulusan ujian nasional dan nilai rata-rata UN. Pada tahun 2014 prosentase kelulusan Ujian Nasional jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) mencapai 100% sedangkan pada jenjang pendidikan menengah atas belum dapat mencapai 100 % atau baru mencapai 98,06 %. Gambar 26. Grafik Prosentase Kelulusan Tahun 2013-2014 101
100 100
100 100
99,51
99
98,06
97 Tahun 2013 95
Tahun 2014
93 91 SD
SMP
SMA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
76
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Selengkapnya capaian kinerja sasaran terwujudnya masyarakat cerdas dan trampil disajikan pada tabel berikut. Tabel 56. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Cerdas dan Trampil Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Masyarakat Cerdas dan Trampil
Indikator Kinerja Utama Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A SMP/MTs/Paket B SMA/SMK/MA/Paket C Angka Partisipasi Murni SD/MI/Paket A SMP/MTs/Paket B SMA/SMK/MA/Paket C
6.
Target Tahun 2014
Realisasi
Prosentase Realisasi
102,87 98,88 79,85
110,12 108,43 79,29
107,05 109,66 99,30
99,32 92,26 71,52
94,48 91,15 74,66
95,13 98,80 104,39
Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berwawasan IPTEK Sejauh ini sasaran terwujudnya masyarakat berwawasan iptek baru dapat diukur dengan indikator kinerja jumlah penemuan teknologi tepat guna mengingat terbatasan data untuk mengetahui indikator kinerja yang lain seperti jumlah penduduk menggunakan handpone, jumlah penduduk menggunakan komputer dan lain-lain.
Pada tahun 2014 ditargetkan penemuan teknologi
tepat guna mencapai 2 temuan. Pencapaian kinerja temuan teknologi tepat guna sampai pada tahun 2014 tercatat tidak ada temuan dengan demikan realisasi pencapaian kinerja sasaran ini adalah 0 %. Meskipun tidak ada penemuan teknologi tepat guna dari masyarakat di tahun 2014, namun pelaksanaan progam kegiatan di berbagai sektor seperti pengembangan hasil hutan bukan kayu, peningkatan produksi pertanian dan lain-lain telah menggunakan metode kerjasama dengan perguruan tinggi dan tenaga ahli sesuai bidang yang dibutuhkan.
Dalam mewujudkan sasaran terwujudnya masyarakat berwawasan IPTEK, sejak tahun 2009 pemerintah daerah menjalin kerjasama dengan perguruan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
77
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA tinggi dalam hal ini Universitas Mataram dan universitas lain dengan tujuan untuk saling memanfaatkan kemampuan dan mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka pengembangan wilayah dan kompetensi sumberdaya manusia melalui pendidikan, pelatihan dan pengabdian kepada masyarakat. Kerjasama ini diwujudkan dalam kerjasama penelitian dan kaji tindak untuk mengatasi permasalahan-permasalahan strategis daerah antara lain bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian yang menjadi kontributor utama
ekonomi
daerah,
penumbuhkembangan
industri
pengolahaan,
kewirausahaan, pembangunan pendidikan dan lain-lain. Tabel 57. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berwawasan IPTEK Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Masyarakat Berwawasan IPTEK
7.
Indikator Kinerja Utama
Target Tahun 2014
Realisasi
Prosentase Realisasi
Jumlah penemuan teknologi tepat guna
2
0
0%
Sasaran Terwujudnya Kesetaraan Gender Pencapaian sasaran terwujudnya kesetaraan gender pada tahun 2014 diukur utamanya dengan partisipasi sekolah berdasarkan jenis kelamin. Indeks pembangunan gender yang merupakan salah satu indikator kinerja untuk mengukur sasaran ini belum dapat digunakan karena tidak tersedianya data indeks pembangunan gender.
Jika terwujudnya kesetaraan gender diukur dengan partisipasi sekolah di setiap jenjang pendidikan, kesetaraan gender dalam mengakses pendidikan di Kabupaten Lombok Utara dapat dikatakan sudah terwujud. Hal ini diindikasikan dengan partisipasi sekolah yang relatif sama antara penduduk laki-laki maupun perempuan, bahkan pada jenjang pendidikan menengah dimana partisipasi sekolah penduduk secara umum lebih rendah dibandingkan dengan pendidikan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
78
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA dasar,
partisipasi sekolah penduduk perempuan lebih tinggi dari penduduk
laki-laki, (partisipasi kasar penduduk perempuan 80,74 % dan laki-laki 69,22 %). Selengkapnya disajikan pada tabel. Tabel 58. Angka Partisipasi Kasar Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014 NO. 2 3 4
Indikator Kinerja APK SD/MI/Paket A
Laki-Laki 109.28
Perempuan 106.69
100.53
101.99
69.22
80.74
APK SMP/MTs/Paket B APK SMA/SMK/MA/Paket C
Gambar 27. Grafik Angka Partisipasi Kasar Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014
APK SMA/SMK/MA/Paket C
80,74 69,22 101,99 100,53
APK SMP/MTs/Paket B
106,69 109,28
APK SD/MI/Paket A
Perempuan
Laki-laki
Tabel 59. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Kesetaraan Gender Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Kesetaraan Gender
Indikator Kinerja Utama Angka Partisipasi Kasar Perempuan SD/MI/Paket A SMP/MTs/Paket B SMA/SMK/MA/Paket C
Target Tahun 2014
Realisasi
Prosentase Realisasi
102,87 97,77 74,70
106.69 101.99 80.74
103,71 104,31 108,08
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
79
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 8.
Sasaran Terwujudnya Struktur APBD yang Proporsional Sasaran terwujudnya struktur APBD yang proporsional antara lain diindikasikan dengan proporsi belanja langsung yang lebih besar dari belanja tidak langsung, dan meningkatnya pendapatan asli daerah secara absolut maupun relatif terhadap pendapatan daerah secara keseluruhan. Pada tahun 2014, proporsi belanja langsung terhadap belanja tidak langsung APBD Kabupaten Lombok Utara mencapai 57 : 43 atau telah dapat mencapai proporsi ideal dan sehat sebagaimana ditargetkan. Dari total belanja daerah yang dianggarkan dalam APBD Perubahan Tahun 2014 sebesar 606 milyar rupiah lebih, 345 milyar rupiah lebih atau 57 % diantaranya adalah belanja langsung untuk pelaksanaan program kegiatan pembangunan sementara sisanya sebesar 260 milyar rupiah lebih atau 43 % adalah belanja tidak langsung yang dipergunakan untuk belanja pegawai (gaji dll), belanja hibah, belanja bantuan sosial dan lainlain belanja tidak langsung.
Kinerja yang baik ditunjukkan dari penerimaan pendapatan asli daerah, dari target yang ditentukan sebesar 55,9 milyar rupiah, dapat mencapai penerimaan sebesar 72,9 milyar rupiah lebih atau 130 % dari target. Realisasi pendapatan asli daerah ini juga secara relatif meningkatkan proporsi PAD terhadap keseluruhan pendapatan yaitu menjadi sebesar 12,5 % dibandingkan dengan proporsi tahun 2013 yang besarnya 10 %.
Penerimaa PAD ini diharapkan
dapat terus ditingkatkan pada tahun yang akan datang sebagai wujud peningkatan kemandirian darah dalam kemampuan keuangan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
80
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Gambar 28. Grafik Proporsi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Terhadap Total Belanja APBD Kabupaten Lombok Utara Tahun 2014
57 43
Belanja Langsung
Belanja Tidak Langsung
Gambar 29. Grafik Persentase Kontribusi Masing-Masing Komponen Pendapatan Terhadap Realisasi Pendapatan Tahun 2012-2014 (%)
Tahun 2014
12,59
71,93
15,48
Tahun 2013
10,04
81,78
8,18
Tahun 2012
8,60
82,98
8,41
PAD
Dana Perimbangan
Lain2 Pendapatan Daerah yang Sah
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
81
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Selengkapnya pengukuran dan realisasi kinerja sasaran terwujudnya struktur APBD yang proporsional disajikan pada tabel berikut. Tabel 60. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Struktur APBD yang Proporsional Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Struktur APBD yang Proporsional
9.
Indikator Kinerja Utama 1. Rasio Belanja Langsung terhadap Belanja Tidak Langsung 2. Jumlah PAD
Target Tahun 2014
Realisasi
Prosentase Realisasi
55 : 45
57 : 43
103 %
55,9 Milyar
72,9 Milyar
130 %
Sasaran Meningkatnya Usaha Pengolahan Berbasis Pertanian Sementara ini pengukuran kinerja sasaran meningkatnya usaha pengolahan berbasis pertanian diukur dengan indikator kinerja jumlah industri baik industri formal dan non formal dalam kelompok industri IKAHH (industri kimia, industri agro, industri hasil hutan dan industri pulp dan kertas). Jumlah industri pengolahan berbasis pertanian ini ditargetkan bertambah sebesar 6 % setiap tahunnya. Jika pada tahun 2013 terdapat 795 unit sentra industri berbasis pertanian, pada tahun 2014 tumbuh menjadi 959 unit atau meningkat sebesar 20 %. Walaupun pencapain kinerja sasaran ini dapat melebihi target yang ditentukan, diperlukan upaya-upaya strategis dan inovatif secara terus menerus mengingat titik berat penggulangan kemiskinan dari sisi ekonomi berbasis pada kekuatan lokal. Dengan struktur ekonomi Kabupaten Lombok Utara utamanya dibangun oleh sektor pertanian (40 % dari PDRB) dan sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian ini (52 %), maka diperlukan program/kegiatan terobosan untuk dapat memberikan nilai tambah bagi hasil pertanian berupa pengolahan menjadi barang jadi atau setengah jadi dalam bentuk industri skala rumah tangga/mikro dan kecil sehingga memberikan peluang peningkatan pendapatan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
82
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA masyarakat. Selengkapnya capaian kinerja sasaran meningkatnya usaha pengolahan berbasis pertanian disajikan pada tabel. Tabel 61. Pencapaian Sasaran Meningkatnya Usaha Pengolahan Berbasis Pertanian 2014 Sasaran Terwujudnya Usaha Pengolahan Berbasis Pertanian
Indikator Kinerja Utama Jumlah industri pengolahan berbasis pertanian
Target Tahun 2014 842
Realisasi 959
Prosentase Realisasi 114 %
10. Sasaran Terwujudnya Iklim Usaha yang Kondusif Pencapaian kinerja sasaran terwujudnya iklim usaha yang kondusif pada tahun 2014 diukur dengan kinerja beroperasinya pelayanan perijinan terpadu, tersedianya dokumen Standar Pelayanan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu, dan tingkat kepuasan masyarakat.
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu telah
beroperasi sejak beberapa tahun terakhir dan dokumen standar pelayanan sudah tersedia, sementara itu berdasarkan survey kepuasan masyarakat yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Bahasa dan Kebudayaan (P2BK) Universitas Mataram di tahun 2014, kepuasan masyarakat dalam megurus lisensi bisnis dan perijinan lain mencapai 95 %.
Meskipun sasaran terwujudnya iklim usaha yang kondusif dapat tercapai, namun peningkatan kualitas pelayanan harus terus ditingkatkan diantaranya dengan mewujudkan pelayanan prima, memperbaiki struktur organisasi yang terpadu dengan penanaman modal, dan penyediaan informasi penanaman modal berbasis sistem teknologi informasi.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
83
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 62. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Iklim Usaha yang Kondusif Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Iklim Usaha yang Kondusif Tahun 2012
Indikator Kinerja Utama 1. Beroperasinya pelayanan perizinan terpadu 2. Dokumen Standar Pelayanan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu 3. Kepuasan masyarakat dalam mengurus lisensi bisnis
Target Tahun 2014 100 %
Realisasi 100 %
Prosentase Realisasi 100 %
1 Dok
1 Dok
100 %
90 %
95 %
105 %
11. Sasaran Terwujudnya Ketahanan dan Kemandirian Pangan Pencapaian kinerja sasaran terwujudnya ketahanan dan kemandirian pangan yang diukur dengan jumlah produksi padi dan tanaman pangan lainnya serta rasio produksi pangan terhadap kebutuhan pangan pada tahun 2014 menunjukkan kinerja yang dapat mencapai target. Produksi padi pada tahun 2014 mencapai 73.440 ton, turun 2 % lebih dibandingkan dengan produksi tahun 2014 yang besarnya 74.991 ton. Penurunan produksi ini disebabkan oleh menurunnya produktivitas padi ladang karena perubahan iklim/intensitas hujan yang berubah.
Dengan jumlah penduduk tahun 2014 yang diproyeksikan oleh BPS sebesar 210.000 jiwa lebih, produksi padi pada tahun 2014 lebih dari kebutuhan atau terjadi surplus. Kebutuhan beras per kapita per tahun diproyeksikan mencapai 156 kg. Dengan jumlah penduduk 210.000 lebih, kebutuhan beras penduduk Kabupaten Lombok Utara mencapai 32.760 ton per tahun. Dengan produksi padi sebesar 73.440 ton, jika dikonversi ke beras akan diperoleh beras sebanyak 41.126 ton
(rata-rata 56 % dari jumlah produksi padi), dengan
demikian terjadi surplus beras sebesar 8.366 ton lebih.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
84
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Penurunan produksi dan produkvitas padi yang terjadi di tahun 2014 menuntut penanganan intensif, diantaranya dengan pendekatan teknologi dalam meningkatkan pengairan terutama di lahan kering. Keberadaan sumur bor di lahan kering dapat diefisienkan penggunaannya dengan teknologi jaringan irigasi tetes sehingga produksi pertanian pada lahan kering dapat meningkat. Tabel 63. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Urusan Wajib Pertanian No. 1. 2. 3. 4.
Indikator Kinerja Produksi Padi Produktivitas Padi Produksi Jagung Populasi Ternak
Tahun 2013 74.991.30 Ton 66.676,416 Kw/Ha 38.225,81 Ton Sapi : 82.954 ekor Kerbau : 415 ekor Kuda : 623 ekor Kambing : 29.929 ekor Babi : 8.555 ekor Ayam Buras : 130.150 ekor, Ayam Petelur : 5.341 ekor, Pedaging : 5.245 ekor, Itik : 6.897 ekor Puyuh : 590 ekor Merpati : 21.863 ekor Kelinci : 166 ekor
Tahun 2014 73.440.621 Ton 54,944 Kw/Ha 37.070.272 Ton 84.613 Ekor 442 Ekor 478 Ekor 26.916 Ekor 5.197 Ekor 122.306 Ekor 3.903 Ekor 8.239 Ekor 6.874 Ekor 1,198 Ekor 14.019 Ekor 0 Ekor
Gambar 30. Grafik Produktivitas Padi Tahun 2013-2014
8 6 4
6,66
5,49
Tahun 2013
Tahun 2014
2 0
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
85
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 64. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Ketahanan dan Kemandirian Pangan Th. 2014 Sasaran Terwujudnya Ketahanan dan Kemandirian Pangan
Indikator Kinerja Utama 1. Produksi padi 2. Produktivitas padi 3. Produksi jagung
Target Tahun 2014 70.000 ton
Realisasi 73.440 ton
Prosentase Realisasi 105 %
6 ton/ha
5,4 ton/ha
90 %
38.000 ton
37.070 ton
97,5 %
Meskipun produksi total tanaman pangan secara keseluruhan terjadi surplus, mengingat tingginya angka kemiskinan penduduk di Kabupaten Lombok Utara, aspek yang penting untuk diperhatikan selain produksi atau ketersediaan pangan adalah bagaimana akses terhadap pangan dan pemanfaatan pangan. Ketersediaan pangan yang melebihi kebutuhan juga harus seimbang dengan akses terhadap pangan dan pemanfataan pangan. Artinya setiap individu di Kabupaten Lombok Utara mempunyai kemampuan memilki sejumlah pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar, kemampuan memilki sumber daya secara ekonomi maupun fisik untuk mendapatkan bahan pangan bernutrisi dan kemampuan untuk memanfaatkan bahan pangan dengan benar dan tepat secara proporsional.
12. Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sadar Wisata Sasaran terwujudnya masyarakat sadar wisata pada tahun 2014 dindikasikan dengan jumlah kunjungan wisatawan. Pada tahun 2014 kunjungan wisatawan ke Kabupaten Lombok Utara meningkat dibandingkan dengan kondisi tahun 2013. Jika pada tahun 2013 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Lombok Utara mencapai 486.870 orang terdiri dari 52.663 wisatawan nusantara/domestik dan 434.207 wisatawan asing maka pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan ini mencapai 503.341 orang terdiri dari 55.544 wisatawan nusantara dan 447.797 orang wisatawan asing.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
86
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 65. Jumlah Kunjungan Wisatawan Menurut Kecamatan Tahun 2014 No 1 2 3 4 5
Kecamatan Tanjung Pemenang Gangga Kayangan Bayan TOTAL Tahun 2013
Wisatawan Domestik 1.902 53.272 370 55.544 52.663
Wisatawan Asing 20.951 418.523 8.323 447.797 434.207
Jumlah 22.853 471.795 8.693 503.341 486.870
Sumber Data : Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika KLU, 2014
Tabel 66. Jumlah Kelompok Sadar Wisata Tahun 2013-2014 No. 1.
Indikator Kinerja Jumlah kelompok sadar wisata
Tahun 2013 21
Tahun 2014 23
Gambar 31. Grafik Kunjungan Wisatawan Tahun 2013-2014 Wisatawan Domestik
Wisatawan Asing
500.000 450.000 400.000 350.000
447.797 434.207
300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000
52.663
55.544
Tahun 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
Tahun 2014
87
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Meskipun kunjungan wisata lebih tinggi dari kondisi tahun 2013, namun pencapaian di tahun 2014 belum dapat memenuhi target RPJMD. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengembangan potensi wisata selain di kawasan tiga gili belum dapat berjalan dengan optimal. Kunjungan wisata yang saat ini sebagaian besar terpusat di Tiga Gili terutama Gili Trawangan Kecamatan Pemenang memerlukan upaya-upaya terobosan untuk dapat berimbas juga bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di luar wilayah pulau-pulau kecil tersebut.
Tabel 67. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sadar Wisata Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sadar Wisata
Indikator Kinerja Utama 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan
Target Tahun 2013 554.955
Realisasi 503.341
Prosentase Realisasi 90,7 %
2. Jumlah kelompok sadar wisata
23
23
100 %
13. Sasaran Terwujudnya Tenaga Kerja yang Trampil dan Produktif Pengukuran pencapaian sasaran terwujudnya tenaga kerja yang trampil dan produktif pada tahun 2014 diindikasikan dengan indikator standar pelayanan minimal bidang pelayanan pelatihan kerja yakni Besaran tenaga kerja yang medapatkan pelatihan berbasis kompetensi, besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat serta besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan. Sampai dengan tahun 2014, capaian kinerja pada beberapa indikator ini belum dapat mencapai target standar pelayanan minimal. Besaran tenaga kerja yang mendapatka pelatihan berbasi kompetensi baru mencapai 73 % dari target SPM sebesar 75 %,
besaran
tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat mencapai 59 % dari target SPM 60 % dan besaran tenaga kerja mendapatkan pelatihan kewiraudahaan mencapai 59 % dari target 60 %. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
88
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Kondisi ini disebabkan karena belum terbentuknya lembaga Balai Latihan Kerja, kondisi ini diharapkan dapat teratasi dengan terbentuknya BLK pada akhir tahun 2014. Tabel 68. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Tenaga Kerja yang Terampil dan Produktif Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Tenaga Kerja yang Trampil dan Produktif
Indikator Kinerja Utama Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan
Target Tahun 2014
Realisasi
Prosentase Realisasi
75%
73%
97%
60%
59%
98%
60%
59%
98%
14. Sasaran Terwujudnya Kawasan Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil yang Terpadu dan Berkelanjutan Indikator kinerja untuk mengukur pencapaian sasaran terwujudnya kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil yang terpadu dan berkelanjutan adalah jumlah kasus kerusakan linngkungan di kawasan pesisir dan jumlah kasus ilegal fishing tertangani.
Pada tahun 2014, kasus kerusakan lingkungan di
kawasan pesisir dijumpai akibat faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam berupa perubahan iklim menyebabkan naiknya permukaan air laut dan tingginya gelombang yang menyebabkan terjadinya abrasi pantai di kawasankawasan tertentu antara pantai di Gili Trawangan yang merupakan obyek wisata internasional dan pantai-pantai lain di pesisir Pulau Lombok diantaranya pantai Tampes di Kecamatan Kayangan. Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia antara lain berupa penambangan pasir pantai secara liar/tanpa ijin oleh masyarakat yang dapat menyebabkan rusaknya lingkungan di kawasan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
89
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA pesisir. Sejauh ini kerusakan kawasan pesisir baik oleh faktor alam maupun faktor manusia tersebut dapat ditangani.
Kerusakan kawasan pesisir akibat faktor alam dapat diminimalisir dengan pembangunan fisik tanggul penahan abrasi maupun tanggul pemecah gelombang, sementara potensi kerusakan akibat ulah manusia ditanggulangi dengan memberikan pembinaan dan pengertian kepada masyarakat akan pentingnya mempertahankan kelestarian lingkungan di kawasan pesisir. Tidak kalah pentingnya dalam meminimalisir kerusakan alam karena ulah manusia adalah dengan membuka kesempatan kerja pada sektor lain sehingga masyarakat memiliki alternatif untuk mendapat penghasilan sehingga tidak melakukan tindakan-tindakan merusak lingkungan dalam mencari nafkah. Sampai dengan tahun 2014, capaian kinerja sasaran ini dapat terealisasi sesuai target sebagaimana ditampilkan pada tabel. Tabel 69. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Kawasan Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil yang Terpadu dan Berkelanjutan Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Kawasan Pesisir, Laut dan PulauPulau Kecil yang Terpadu dan Berkelanjutan
Indikator Kinerja Utama Jumlah kasus kerusakan lingkungan kawasan pesisir tertangani
Target Tahun 2013 100 %
Realisasi 100 %
Prosentase Realisasi 100 %
15. Terwujudnya Sistem Pelayanan Publik yang Transparan, Berkepastian Hukum dan Tepat Waktu Sasaran terwujudnya sistem pelayanan publik yang transparan, berkepastian hukum dan tepat waktu diukur dengan indikator kinerja diantaranya tersusunnya Standar Pelayanan Minimal/SPM dan Standar Operasional Prosedur. Pada tahun 2014 ditargetkan 26 SKPD telah dapat menyusun dan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
90
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA menetapkan SOP. Sampai dengan akhir tahun 2014, dari 26 SKPD, baru 5 SKPD yang menetapkan SOP.
Sasaran terwujudnya sistem pelayanan publik yang transparan, berkepastian hukum dan tepat waktu juga dapat diukur dengan kepuasan konsumen yang mendapatkan pelayanan publik. Survey kepuasan masyarakat yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Bahasa dan Kebudayaan Universitas Mataram di tahun 2014 dirincinkan berdasarkan jenis pelayanan. Pelayanan administrasi KTP memuaskan masyarakat sebanyak 94 %,
kepuasan terhadap pelayanan
pendidikan mencapai 87 % dan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan umum (Puskesmas/Pustu/RSUD) mencapai 85 %. Tabel 70. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Sistem Pelayanan Publik yang Transparan, Berkepastian Hukum dan Tepat Waktu Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Sistem Pelayanan Publik yang Transparan Berkepastian Hukum dan Tepat Waktu
Indikator Kinerja Utama 1. SOP SKPD
Target Tahun 2014 25 Dok
Realisasi 5
Prosentase Realisasi 20 %
2. Rata-rata Kepuasan Masyarakat terhadap layanan publik dasar
90 %
88 %
97 %
16. Sasaran Terwujudnya Infrastruktur yang Memadai Sasaran terwujudnya infrastruktur yang memadai pada tahun 2014 diukur diantaranya dengan tingkat kemantapan jalan. Pada tahun 2014 kondisi infrastruktur
terutama
infrastruktur
jalan
kabupaten
menunjukkan
perkembangan yang signifikan. Dari 209,07 km jalan kabupaten, 139,89 km dalam kondisi baik, 40,17 km dalam kondisi sedang, 15,59 km dalam kondisi rusak dan 13,42 km dengan kondisi rusak berat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
91
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Dilihat dari lapisan permukaannya, jalan kabupaten tersebut terdiri dari 185 km jalan aspal dimana 139,89 km diantaranya dalam kondisi baik, 40,17 km kondisi sedang, an 5,04 km dalam kondisi rusak. Permukaan kerikil dan batu sudah tidak ditemui pada jalan kabupaten di tahun 2014. Permukaan tanah pada jalan kabupaten masih dijumpai sepanjang 23,97 km dengan kondisi 10,55 km rusak dan 13,42 km rusak berat.
Permukaan jalan aspal dengan kondisi baik dan sedang dikategorikan dalam kondisi mantap, sehingga 180 km jalan kabupaten berada dalam kondisi mantap atau 86,12 %. Jalan rusak dengan permukaan aspal dan tanah sepanjang 15,59 km atau 7,4 % masuk dalam kategori tidak mantap dan jalan rusak berat sepanjang 13,42 km atau 6,4 % termasuk kategori kritis. Kemantapan jalan kabupaten sebesar 86,12 % ini telah melampaui target RPJMD di tahun 2014 yakni 76,54 %, bahkan melampaui target kinerja tahun terakhir RPJMD (tahun 2015) yang besanya 85 %. Pada akhir tahun 2015 yang merupakan tahun terakhir RPJMD, diproyeksikan kemantapan jalan kabupaten telah mencapai 90 %.
Dengan meningkatnya
kemantapan jalan, diharapkan dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat mengingat dengan terwujudnya infrastruktur
jalan yang memadai akan mempermudah
akses masyarakat terhadap pusat-pusat ekonomi, akses masyarakat terhadap pelayanan dasar baik pendidikan dan kesehatan maupun memperlancar pemasaran produk-produk pertanian/perkebunan yang pada gilirannya akan meningkatkan nilai jual komoditas produksi masyarakat.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
92
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Tabel 71. Data Jalan Kabupaten Menurut Type Permukaan dan Kondisi s/d Akhir Tahun 2014 Type Permukaan Aspal Kerikil Batu Tanah Total
Baik 139.89 -
-
139.89
Kondisi (Km) Sedang Rusak 40.17 5.04
-
40.17
Rusak Berat -
-
Jumlah (Km)
-
10.55 15.59
185.10
-
13.42 13.42
23.97 209.07
Tabel 72. Data Jalan Kabupaten Menurut Kemantapan Jalan Tahun 2013-2014 Tahun
Kondisi (%) Mantap
Tidak Mantap
Kritis
Tahun 2013
80,77
3,84
15,39
Tahun 2014
86,12
7,46
6,42
Gambar 32. Grafik Kondisi Jalan Kabupaten s/d Akhir Tahun 2014 (Km)
Rusak 15.59
Rusak Berat 13.42
Sedang 40.17 Baik 139.89
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
93
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Gambar 33. Grafik Persentase Kemantapan Jalan Tahun 2013-2014 86,12
80,77
76,54 68,08 Capaian Target RPJMD
Tahun 2013
Tahun 2014
Selain jalan, kondisi infrastruktur juga mencakup infrastruktur pengairan. Capain kinerja program dan kegiatan pengairan di tahun 2014 telah dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimal pada indikator kinerja tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada. Indikator ini dirumuskan dengan jumlah ketersediaan air irigasi (lt/det) pada setiap musim tanam dibagi jumlah kebutuhan air irigasi (lt/det) berdasarkan rencana tata tanam. Capaian kiinerja indikator ini di Tahun 2014 mencapai 75 %, melampaui target nasional tahun 2014 yang besarnya 70 %.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
94
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Gambar 34. Grafik Persentase Ketersediaan Air Irigasi Untuk Pertanian Rakyat Tahun 2013-2014 76
75
75 74 73 72 71 70
Capaian 70
70
Target SPM
70
69 68 67 Tahun 2013
Tahun 2014
Tabel 73. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Infrastruktur yang Memadai Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Infrastruktur yang Memadai
Indikator Kinerja Utama Tingkat kemantapan jalan kabupaten Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada
Target Tahun 2014 76,54 %
Realisasi 86,12 %
Prosentase Realisasi 112,5 %
70 %
75 %
107,1 %
17. Sasaran Terwujudnya Tata Ruang yang Serasi, Selaras dan Produktif Terwujudnya tata ruang yang serasi, selaras dan produktif pada tahun 2014 diukur dengan indikator kinerja terwujudnya dokumen teknis Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan (RDTRK) pada 5 Kecamatan.
Pada tahun 2014
dokumen RDTRK yang akan menjadi rancangan Perda tersebut telah berhasil
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
95
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA diselesaikan dan diharapkan masuk pada tahap legislasi pada tahun 2015. Dengan demikian capaian kinerja sasaran ini adalah 100 %. Pemerintah Kabupaten Lombok Utara sendiri telah menetapkan Perda tentang Tata Ruang Wilayah pada tahun 2011 yang lalu dengan proses legislasi yang dilaksanakan sejak tahun 2010. Dengan terbitnya perda tentang RTRW ini maka proses pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang dapat dilakukan sesuai dengan peraturan per-Undang-Undangan.
Meskipun kinerja sasaran terwujudnya tata ruang yang serasi, selaras dan produktif di tahun 2014 dapat mencapai target yang direncanakan, pengaturan terhadap pemanfaatan ruang yang terjadi sebelum terbentuknya Kabupaten Lombok Utara perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang tepat. Pemanfaatan ruang di kawasan wisata Gili Trawangan yang melanggar garis pantai dan di pusat ibukota Tanjung seperti pusat pertokoan lama sudah tidak sesuai lagi dengan konsep tata ruang yang serasi dan selaras, untuk itu diperlukan pengaturan yang dapat diterima dan menguntungkan semua pihak. Tabel 74. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Tata Ruang yang Serasi, Selaras dan Produktif Tahun 2013 Sasaran Terwujudnya tata ruang yang serasi, selaras dan produktif
Indikator Kinerja Utama 1. Dokumen teknis Perda RDTRK Kecamatan
Target Tahun 2013 5 Dok
Realisasi 5 Dok
Prosentase Realisasi 100 %
2. Prosentase kasus pelanggaran tata ruang tahun 2014 tertangani
100 %
100 %
100 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
96
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 18. Sasaran Terwujudnya Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Sehat Dalam mewujudkan lingkungan perumahan dan pemukiman sehat, indikator kinerja yang diukur adalah jumlah rehabilitasi rumah tidak layak huni, serta persentase rumah dengan jamban sendiri dan bertangki septik.
Capaian kinerja tahun 2014 untuk
mewujudkan sasaran terwujudnya
lingkungan perumahan dan pemukiman sehat menunjukkan hasil yang dapat memenuhi target. Dari target rehabilitasi rumah tidak layak huni sebesar 2.262 unit dapat terealisasi sebanyak 2.262 unit atau 100 % dengan sumber pemebiayaan dari APBN dan APBD Kabupaten.
Pada indikator kinerja persentase rumah dengan jamban sendiri dan bertangki septik, dari target sebesar 69,61 % baru tercapai sebesar 34,4 % (angka tahun 2013) atau 49 % dari target. Tidak tercapainya target kinerja pada indikator ini diantaranya disebabkan masih relatif rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat serta masih lemahnya penanganan dan koordinasi di lingkungan pemerintah daerah sendiri. Kedepan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat secara umum dan memiliki jamban yang bertangki septik akan terus dilakukan. Tabel 75. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Sehat Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Sehat
Indikator Kinerja Utama 1. Jumlah rumah tidak layak huni direhabilitasi 2. Persentase rumah dengan jamban sendiri dan bertangki septik
Target Tahun 2013 2.262 unit
2.262 unit
Prosentase Realisasi 100 %
69,61 %
34,4 %
49 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
Realisasi
97
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 19. Sasaran Tersedianya Sistem Transportasi yang Terpadu Upaya pencapaian sasaran tersedianya sistem transpotasi yang terpadu diukur kinerjanya dengan indikator standar pelayanan minimal bidang perhubungan Indikator tersebut yakni tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota; tersedianya
angkutan
umum
yang
melayani
jaringan
trayek
yang
menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kabupaten/Kota; tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek dan lain-lain. Selengkapnya capaian kinerja tersedianya sistem transportasi yang terpadu di tahun 2014 disajikan pada tabel. Tabel 76. Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Tahun 2014 Sasaran
Indikator Kinerja
Tersedia nya sistem tranportas yang terpadu
Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota Tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek. Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya fasilitas penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kabupaten/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajib uji. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal.
Capaian 2014
Target
Prosentase Realisasi
83.00%
75%
110
142.86%
60%
236
5.00%
100%
5
66.67%
40%
166
15.46%
60%
25
24.12%
60%
40
6.80%
60%
11
100.00%
60%
166
0.00%
50%
0
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
98
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Sasaran
Indikator Kinerja
Capaian 2014
Target
Prosentase Realisasi
100.00%
100%
100
100.00%
40%
250
0.00%
100%
0
81.00%
100%
81
100.00%
90%
111
100.00%
100%
100
100.00%
60%
166
100.00%
100%
100
33.33%
50 %
66
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pengujian kendaraan bermotor pada Kabupaten/Kota yang telah melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota. Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan. Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas atau trayek dalam Kabupaten/Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan. Tersedianya dermaga pada setiap ibukota Kecamatan dalam Kabupaten/Kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada trayek dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan. Terpenuhinya standar keselamatan kapal dengan ukuran di bawah 7 GT yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
99
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Gambar 35. Grafik Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Tahun 2014
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT
Target Nasional
50% 33,33%
Capaian 2014
Terpenuhinya standar keselamatan kapal dengan ukuran di bawah 7 GT yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota.
100% 100%
Tersedianya dermaga pada setiap ibukota Kecamatan dalam Kabupaten/Kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada trayek dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur… Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas atau trayek dalam Kabupaten/Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada… Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan.
60%
100% 100% 90% 100%
Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum
100%
100% 81,00% 100%
0%
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota.
40%
100%
Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pengujian kendaraan bermotor pada Kabupaten/Kota yang telah melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal.
100% 100% 50%
0%
Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kabupaten/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajib uji. Tersedianya fasilitas penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota.
60%
Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek. Tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek.
60%
6,80%
Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) pada jalan Kabupaten/Kota.
24,12%
60% 60%
15,46% 40%
66,67% 100%
5,00%
Tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia… Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
100%
60%
142,86% 75% 83,00%
100
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 20. Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Air Baku yang Memadai Sasaran
terpenuhinya
kebutuhan
air
baku
yang
memadai
diukur
pencapaiannya dengan indikator kinerja persentase rumah tangga berakses air minum bersih. Berdasarkan survey sosial ekonomi nasional (Susenas) yang dilakukan oleh BPS, data terakhir di tahun 2013 menunjukkan bahwa 79,37 % rumah tangga telah mengakses air minum bersih, dengan rincian 87,32 % rumah tangga di perkotaan dan 77,90 % rumah tangga di pedesaan. Kondisi ini meningkat dibandingkan dengan kondisi tahun 2012 dimana rumah tangga yang mengakses air minum bersih jumlahnya 77,25 % (75,95 % di perkotaan dan 77,53 % di pedesaan). Capain ini telah melampaui target RPJMD yang besarnya 62 % ditahun 2012 dan 64,67 % di tahun 2013. Capaian di tahun 2013 yang besarnya 79,37 % juga telah melampaui target RPJMD di tahun 2014 yang besarnya 67,33 %. Gambar 36. Grafik Persentase Rumah Tangga Dengan Air Minum Bersih Tahun 2012-2013 90 80 70
79,37
77,25 62,00
64,67
60 50
Capaian
40
Target RPJMD
30 20 10 0 Tahun 2012
Tahun 2013
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
101
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Realisasi yang signifikan dalam pencapaian sasaran terpenuhinya kebutuhan air baku yang memadai dimungkinkan karena sesungguhnya Kabupaten Lombok Utara memilki sumber-sumber air baku yang memadai baik dari mata air dan sungai-sungai yang mengalir dari wilayah hutan Gunung Rinjani, namun aliran sungai
yang tidak merata dan kondisi wilayah dengan kontur yang
ekstrim menyebabkan beberapa wilayah tidak dapat mengakses sumber air baku secara memadai. Stimulan pipa air bersih yang disalurkan oleh pemerintah
daerah
selama
beberapa
tahun
terakhir
menumbuhkan
keswadayaan masyarakat dalam pengelolaan air minum secara swadaya dan meningkatkan secara signifikan akses masyarakat terhadap air minum bersih. Upaya
peningkatan
pelayanan
air
bersih
juga
diwujudkan
pembentukan perusahaan air minum sendiri pada akhir tahun
dengan
2012 yang
selama ini masih bergabung dengan kabupaten induk. Selain peningkatan pelayanan kepada masyarakat pembentukan perusahaan daerah air minum dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Tabel 77. Pencapaian Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Air Baku yang Memadai Tahun 2014 Sasaran Terpenuhinya kebutuhan air baku yang memadai
Indikator Kinerja Utama Persentase rumah tangga berakses air minum bersih
Target Tahun 2014 67,33 %
Realisasi 79,37 %
Prosentase Realisasi 118 %
21. Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Energi yang Memadai Sasaran terpenuhinya kebutuhan energi yang memadai diukur pencapaiannya dengan indikator kinerja persentase rumah tangga yang menggunakan listrik. Sesuai dengan dokumen RPJMD dan penetapan kinerja, pada tahun 2014, ditargetkan 68,33 % rumah tangga menggunakan listrik. Pada akhir tahun 92,38 % rumah tangga sudah menggunakan listrik (data BPS tahun 2013), dengan demikian capaian kinerja sasaran ini mencapai 135 %. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
102
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Selain kebutuhan energi listrik yang dikelola PLN, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara menggalakkan pemanfaatan sumber energi alternatif berupa sumber energi terbarukan. Perolehan energi secara sederhana difasilitasi ditengah masyarakat petani/peternak dengan memanfaatkan kotoran ternak menjadi biogas dan kompos. Dengan memiliki 2 ekor sapi saja, maka kotoran ternak yang dihasilkan dapat diolah menjadi sumber energi yang cukup untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Perluasan pengelolaan kotoran ternak ini akan terus dilakukan pada sentra-sentra kelompok tani ternak karena berdampak
luas terhadap peningkatkan kesejahteraan petani maupun
pelestarian lingkungan. Dengan memilki sumber energi sendiri petani akan terhindar
dari upaya-upaya
lingkungan.
memperoleh
bahan
bakar yang
merusak
Pemafaatan sumber energi alternatif dari biogas ini mendapat
apresiasi dari pemerintah pusat, dengan penghargaan ENERGI PRABAWA yang diperoleh Kabupaten Lombok Utara di tahun 2014.
Beberapa tahun terakhir juga telah dibangun instalasi pembangkit listrik tenaga mikro hidro dengan investasi beberapa perusahaan swasta yang telah beroperasi pada tahun 2014. Dengan beroperasinya pembangkit listrik tenaga mikro hidro beberapa waktu ke depan kebutuhan energi listrik Kabupaten Lombok Utara akan terpenuhi, bahkan dapat mensuplai energi listrik untuk wilayah lain. Tabel 78. Pencapaian Sasaran Terpenuhinya Kebutuhan Energi yang Memadai Tahun 2013 Sasaran Terpenuhinya kebutuhan energi yang memadai
Indikator Kinerja Utama Persentase rumah tangga menggunakan listrik
Target Tahun 2013 68,33 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
Realisasi 92,38 %
Prosentase Realisasi 135 %
103
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 22. Sasaran Terwujudnya Lingkungan Lestari Pencapaian sasaran terwujudnya lingkungan lestari pada tahun 2014 belum dapat mencapai sasaran sebagaimana ditetapkan. Persentase penanganan sampah yang ditargetkan dapat mencapai 60 % terealisasi hanya 15 %. Penyebab tidak tercapainya persentase penanganan sampah ini antara lain disebabkan karena masih kurangnya petugas kebersihan dan sarana prasarana yang belum memadai.
Tempat pembuangan sampah sementara
(TPS) sudah dapat dimiliki sebanyak 15 lokasi sedangkan tempat pembuangan akhir (TPA) belum dimiliki oleh Kabupaten Lombok Utara. Sesungguhnya tempat pembuangan akhir sampah telah diadakan sejak tahun 2010 dengan pembebasan tanah yang dimiliki oleh masyarakat, namun klaim kepemilikan dan penguasaan tanah oleh pihak ketiga
menyebabkan TPA belum dapat
dikuasai dan dioperasikan sampai dengan tahun 2014 karena masih dalam proses hukum. Tabel 79. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Lingkungan Lestari Tahun 2014
Sasaran Terwujudnya Lingkungan Lestari
Indikator Kinerja Utama 1. Persentase penanganan sampah 2. Jumlah TPA 3. Jumlah TPS
Target Tahun 2014 60 %
Realisasi 15 %
Prosentase Realisasi 25 %
1 15
0 15
0% 100 %
23. Sasaran Terwujudnya Aparatur yang Bersih dan Profesional Sasaran terwujudnya aparatur yang bersih dan profesional diukur dengan indikator kinerja utama persentase penanganan kasus pelanggaran disiplin PNS, jumlah kasus KKN PNS. Dari target yang ditetapkan pada tahun 2014, keseluruhan indikator kinerja pada sasaran ini dapat mencapai target sehingga persentase realisasi mencapai 100 %. Dari 12 kasus pelanggaran disiplin PNS
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
104
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA yang terjadi selama tahun 2014, keseluruhannya telah diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk kasus KKN PNS pada tahun 2014 tidak ada kejadian atau 0 kasus sehingga realisasi dapat tercapai 100 %.
Meskipun target kinerja sasaran ini pada tahun 2013 dapat tercapai, upayaupaya peningkatan disiplin dan profesionalitas PNS harus terus dilakukan diantaranya dengan perbaikan sistem pengawasan disiplin dan pelaksanaan diklat teknis dan fungsional. Sementara ini sistem pengawasan disiplin belum didukung dengan sarana atau peralatan yang memadai/belum terkomputerisasi dan diklat teknis yang diikuti belum optimal dan intensif. Tabel 80. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Aparatur yang Bersih dan Profesional Tahun 2014
Sasaran Terwujudnya aparatur yang bersih dan profesional
Indikator Kinerja Utama 1. Persentase penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin PNS 2. Kasus KKN PNS
Target Tahun 2012 100 %
Realisasi 100 %
Prosentase Realisasi 100 %
0
0
100 %
24. Sasaran Terwujudnya Tatalaksana Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik Sasaran terwujudnya tatalaksana penyelenggaraan pemerintahan yang baik diukur yang dengan dengan indikator kinerja jumlah perda yang disahkan, penyampaian laporan tepat waktu, penetapan APBD tepat waktu, tingkat partisipasi
masyarakat
dalam
musrenbang
dan
penetapan
dokumen
perencanaan tepat waktu menunjukkan capaian kinerja yang berbeda-beda untuk masing-masing indikator kinerja. Jumlah perda yang disahkan sampai dengan tahun 2014 belum dapat mencapai target yang direncanakan, dari 15
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
105
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Ranperda yang diajukan dalam Prolegda di tahun 2013, 14 ranperda berhasil ditetapkan sebagai perda (86 %). Penyampaian laporan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah seperti LKPJ, LPD dan LAKIP pada tahun 2014 dapat disampaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan peraturan perundang-undangan. Partisipasi masyarakat dalam forum-forum musrenbang cukup tinggi sehingga dapat memenuhi target sementara penetapan APBD 2015 dan dokumen perencanaan tahunan seperti RKPD dan KUA-PPAS juga telah dapat memenuhi persyaratan waktu yang ditetapkan.
Tabel 81. Target Kinerja Sasaran Terwujudnya Tata Laksana Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik Tahun 2014
Sasaran Terwujudnya Tata
Laksana Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik
1. 2.
3. 4.
5.
Indikator Kinerja Utama Jumlah Perda ditetapkan Penyampaian Laporan (LPPD, LKPJ, LAKIP dan LKPD) Tepat Waktu Penetapan APBD 2013Tepat Waktu Partisipasi masyarakat dalam Musrenbang Penetapan dokumen perencanaan tepat waktu
Target Tahun 2014 15
Realisasi 13
Prosentase Realisasi 86 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
90 %
90 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Sementara itu berdasarkan penelitian Kemitraan Partnership (Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Australia) tentang Indonesia Governance Indeks (IGI), tata kelola pemerintahan di Kabupaten Lombok Utara berada di atas rata-rata nasional dan Kabupaten Lombok Utara dinilai sebagai Daerah Otonom Baru yang “BERHASIL”.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
106
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Dari 10 daerah otonom baru yang diteliti, Kabupaten Lombok Utara berada di peringkat 2 (dua) setelah Kabupaten Siak di Riau, dan dari 34 daerah yang diteliti baik daerah otonom baru maupun daerah lama, Kabupaten Lombok Utara berada di urutan ke 11 (sebelas). Gambar 37. Grafik Indeks Tata Kelola Tahun 2014
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
107
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 25. Sasaran Terwujudnya Masyarakat Taat dan Sadar Hukum Sasaran terwujudnya masyarakat taat dan sadar hukum yang diukur dengan angka kriminalitas yang dapat ditekan dan jumlah kasus pelanggaran HAM. dapat mencapai tareget yang ditetapkan. Kasus kriminal selama tahun 2014 tercatat sebanyak 40 kasus dan tidak terjadi kasus pelanggaran HAM. Tabel 82. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Taat dan Sadar Hukum Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya masyarakat taat dan sadar hukum
Indikator Kinerja Utama 1. Angka Kriminalitas 2. Jumlah Kasus Pelanggaran HAM
Target Tahun 2014 83 0
Realisasi 40 0
Prosentase Realisasi 207 % 100 %
26. Sasaran Terwujudnya Daerah yang Aman dan Tertib Sasaran terwujudnya daerah yang aman dan tertib dapat mencapai target kinerja sebagaimana direncanakan, tidak terjadi konflik atau 0 kasus, kejadian unjuk rasa anarkis 0 kasus dan persentase penanganan bencana dapat terealisasi 100 %. Pencapaian sasaran terwujudnya daerah yang aman dan tertib diharapkan dapat dipertahankan pada masa-masa yang datang untuk menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Tabel 83. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Daerah yang Aman dan Tertib Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya Daerah yang Aman dan Tertib
Indikator Kinerja Utama 1. Jumlah Konflik 2. Jumlah Unjuk Rasa Anarkis 3. Persentase penanganan kejadian bencana
Target Tahun 2014 0 kasus 0 kasus
Realisasi 0 kasus 0 kasus
Prosentase Realisasi 100 % 100 %
100 %
100 %
100 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
108
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 27. Terwujudnya Masyarakat Sadar Berpolitik Sasaran terwujudnya masyarakat sadar berpolitik diukur dengan angka partisipasi penduduk dalam pemilu. Pada tahun 2014, partisipasi pemilih pada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden belum mencapai target yang ditetapkan. Kondisi ini dapat disebabkan kurang akuratnya data pemilih, antara lain penduduk yang sudah meninggal atau pindah ke daerah lain masih terdata sebagai pemilih. Upaya pemecahan masalah dilakukan dengan melakukan up date data kependudukan secara berkesinambungan. Tabel 84. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Masyarakat Sadar Berpolitik Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya masyarakat sadar berpolitik
Indikator Kinerja Utama Angka partisipasi penduduk dalam pemilu legislatif Angka partisipas penduduk dalam pemilu presiden
Target Tahun 2014 93 %
Realisasi 79,01 %
Prosentase Realisasi 84,9 %
93 %
75,36 %
81 %
28. Terwujudnya Sistem Administrasi Kependudukan yang Berkelanjutan Sasaran
terwujudnya
ketersediaan
administrasi
kependudukan
yang
berkelanjutan diukur dengan tersedianya sistem administrasi pencapaian standar pelayanan minimal penerbitan KTP dan akte kelahiran. Sampai dengan tahun 2014, penerbitan KTP terhadap penduduk wajib KTP atau cakupan penerbitan KTP baru mencapai 87 %, sedangkan cakupan akte kelahiran baru mencapai 51 %. Capaian ini masih jauh dari target SPM yang besarnya 100 % baik untuk cakupan penerbitan KTP maupun cakupan akte kelahiran.
Walaupun sistem administrasi kependudukan yang berkelanjutan telah tersedia, masih relatif rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengakses
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
109
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA pelayanan dan memiliki dokumen kependudukan dan pencatatan sipil yang dipersyaratkan
Undang-Undang
membutuhkan
terobosan
dan
inovasi
pelayanan diantaranya mendekatkan pelayanan bagi wilayah-wilayah masih sulit menjangkau pusat-pusat pelayanan kecamatan dan kabupaten dengan melakukan pelayanan “jemput bola”. Mempermudah dan mempercepat proses penyelesaian dokumen juga diharapkan dapat meningkatkan rasio penduduk ber KTP, rasio penduduk berakte nikah dan rasio anak memiliki akte kelahiran. Tabel 85. Pencapaian Sasaran Terwujudnya Sistem Administrasi Kependudukan yang Berkelanjutan Tahun 2014 Sasaran Terwujudnya sistem administrasi kependudukan
Indikator Kinerja Utama 1. Ketersediaan sistem administrasi kependudukan secara elektronik
Target Tahun 2014 Ada
Realisasi Ada
Prosentase Realisasi 100 %
2. Cakupan penerbitan KTP
100 %
87 %
87 %
3. Cakupan bayi ber akte kelahiran
100 %
51 %
51 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
110
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
BAB VII PENUTUP Penyelenggaraan
pemerintahan
umum
dan
pembangunan
melalui
pelaksanaan program dan kegiatan urusan wajib dan pilihan selama tahun 2014 telah menunjukkan hasil yang signifikan terhadap pencapaian sasaran-sasaran pembangunan
daerah
sebagaimana
ditetapkan
dalam
dokumen
rencana
pembangunan jangka menengah daerah tahun 2011-2015. Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis pencapaian kinerja, dari 28 (dua puluh delapan) sasaran pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJMD, 21 (dua puluh satu) sasaran atau 75 % dapat mencapai atau melebihi target untuk setiap indikator kinerja utamanya, sementara 7 (tujuh) sasaran walaupun menunjukkan pencapaian sesuai target pada beberapa indikator utama namun pada 1 (satu) atau lebih indikator utama yang lain belum dapat mencapai target yang ditentukan. Sasaran yang belum tercapai targetnya yaitu terwujudnya masyarakat sehat; terwujudnya sistem pelayanan publik
yang transparan,
berkepastian hukum dan tepat waktu; terwujudnya lingkungan perumahan dan pemukiman sehat; tersedianya sistem transportasi yang terpadu; terwujudnya lingkungan lestari; terwujudnya tata laksana penyelenggaran pemerintahan yang baik dan terwujudnya sistem administrasi kependudukan yang berkelanjutan. Sementara itu dari 61 (enam puluh satu) indikator utama yang dipergunakan untuk mengukur pencapaian sasaran, 49 (empat puluh sembilan) indikator atau 80,3 % dapat mencapai atau melampaui target yang ditetapkan. Pelaksanaan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan diberbagai sektor yang menjadi prioritas daerah untuk mencapai sasaran terwujudnya masyarakat sejahtera, pada tahun 2012 yang lalu dapat melampaui target yang ditetapkan dengan berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 3,37 %, lebih dari target yang ditetapkan sebesar 2,5 % per tahun. Berdasarkan tren penurunan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
111
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA kemiskinan tahun 2010-2012, dapat diproyeksikan bahwa pada tahun 2013 kemiskinan Kabupaten Lombok Utara dapat turun kembali pada angka 3 % per tahun meskipun data kemiskinan dari BPS belum dapat dirilis pada saat penyusunan laporan ini. Peningkatan kesejahteraan masyarakat ini juga didukung oleh gencarnya program rehabilitasi rumah tidak layak huni dimana pada tahun 2013, 3.606 unit rumah berhasil direhabilitasi dari berbagai sumber pendanaan baik APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten. Disisi lain pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan penumbuhkembangan industri pengolahan berbasis pertanain menunjukkan perkembangan yang konsisiten dari tahun ke tahun, walaupun sektor industri pengolahan masih kecil kontribusinya terhadap struktur ekonomi. Disisi lain upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia menjadi prioritas pembangunan daerah yang tidak kalah pentingnya. Perhatian dan konsentrasi pemerintah daerah dalam pembangunan sumberdaya manusia juga telah menunjukkan
hasil
yang
menggembirakan
dengan
peningkatkan
Indeks
Pembangunan Manusia yang signifikan, walaupun tidak seprogresif tahun sebelumnya. Disamping beberapa keberhasilan pencapaian kinerja, permasalahan utama yang dihadapi dalam pelaksanaan pencapaian kinerja antara lain : 1.
Kurangnya sumberdaya manusia aparatur pelaksana kegiatan baik kuantitas maupun kualitasnya, diupayakan teratasi dengan mengusulkan rekrutment pegawai
dan
melaksanakan
pendidikan
dan
pelatihan
yang
dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan aparatur. 2.
Kurangnya sarana dan prasarana pelaksanaan kegiatan, masalah ini diupayakan teratasi dengan pemenuhan sarana dan prasarana yang terus dilakukan pada tahun-tahun yang akan datang.
3.
Kurang akuratnya perencanaan kegiatan sehingga beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara optimal. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang lebih efisien dan efektif dimasa yang akan datang harus diupayakan sehingga masalah yang sama tidak terulang.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
112
LOMBOK UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA Dari aspek akuntabilitas keuangan, pada tahun 2013 terjadi surplus anggaran sebesar 37,6 milyar rupiah lebih, hal ini disebabkan karena terjadinya peningkatan pendapatan daerah terutama pendapatan asli daerah yang mencapai 101,05 % dari target yang direncanakan. Sebab lain dari aspek belanja yaitu terjadinya efisiensi belanja dengan realisasi belanja sebesar 94,06 %.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014
113
PENGUKURAN KINERJA Kabupaten : Lombok Utara Tahun Anggaran : 2014 Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2,5 %
2,8 % (*)
112 %
5,97 %
-
-
Rp. 8.881.044
-
-
Tidak Ada/0 100 %
Tidak Ada/0 100 %
100 % 100 %
100 %
100 %
100 %
Tidak ada/0
Tidak ada/0
100 %
9 kali
9 Jenis
100 %
Hidup
65,18 Thn
61,7 Thn (*)
94,6 %
Kematian
Bayi
4,88 / 1000 KH
7,9/1000 KH
61,7 %
3. Angka Kematian Melahirkan (AKI)
Ibu
89,33/ 100.000
133/100.000
67,16 %
4. Prevalensi Gizi Buruk
1,35 %
0,15 %
900 %
1. Angka Partisipasi Kasar a. SD/MI/Paket A b. SMP/MTs/Paket B c. SMA/SMK/MA/Paket C
102,87 98,88 79,85
110,12 108,43 79,29
2. Angka Partisipasi Murni a. SD/MI/Paket A b. SMP/MTs/Paket B c. SMA/SMK/MA/Paket C
99,32 92,26 71,52
94,48 91,15 74,66
107,05 109,66 107,05 99,30 109,66 99,30 95,13 98,80 95,13 104,39 98,80 104,39
2
0
Terwujudnya Masyarakat Sejahtera
1. Penurunan Angka Kemiskinan 2. Pertumbuhan ekonomi 3. PDRB per kapita
Terwujudnya Masyarakat Religius
Terwujudnya Masyarakat Berbudaya dan Beretika Terwujudnya Masyarakat Sehat
1. Jumlah Konflik SARA 2. Peringatan Hari Besar Keagamaan 3. Jumlah tempat ibadah dalam kondisi baik 1. Jumlah Penyalahgunaan Narkoba 2. Jumlah even-even budaya 1. Usia Harapan (UHH) 2. Angka (AKB)
Terwujudnya Masyarakat Cerdas dan Trampil
Terwujudnya Masyarakat Berwawasan
Jumlah penemuan teknologi tepat guna
Pengukuran Kinerja Tahun 2014
0%
1
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
102,87 98,88 79,85
106.69 101.99 80.74
103,71 104,31 108,08
55 : 45
57 : 43
103 %
55,9 Milyar
72,9 Milyar
130 %
IPTEK Terwujudnya Kesetaraan Gender
Angka Partisipasi Kasar Perempuan SD/MI/Paket A SMP/MTs/Paket B SMA/SMK/MA/Paket C
Terwujudnya Struktur APBD yang Proporsional Terwujudnya Usaha Pengolahan Berbasis Pertanian
1. Rasio Belanja Langsung terhadap Belanja Tidak Langsung 2. Jumlah PAD Jumlah industri pengolahan berbasis pertanian
842
959
114 %
Terwujudnya Iklim Usaha yang Kondusif
1. Beroperasinya pelayanan perizinan terpadu satu pintu yang terkomputerisasi 2. Dokumen Standar Pelayanan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu 3. Tingkat kepuasan publik terhadap pelayanan perizinan
100 %
100 %
100 %
1 Dok
1 Dok
100 %
90 %
95 %
105 %
70.000 ton
73.440 ton
105 %
6 ton/ha
5,4 ton/ha
90 %
38.000 ton
37.070 ton
97,5 %
554.955
503.341
90,7 %
23
23
100 %
75%
73%
97%
60%
59%
98%
60%
59%
98%
100 %
100 %
100 %
Terwujudnya Ketahanan dan Kemandirian Pangan
1. Produksi padi 2. Produktivitas padi 3. Produksi jagung
Terwujudnya Masyarakat Sadar Wisata
Terwujudnya Tenaga Kerja yang Trampil dan Produktif
Terwujudnya
1. Jumlah Kunjungan Wisatawan 2. Jumlah kelompok sadar wisata Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan
1. Jumlah kasus kerusakan
Pengukuran Kinerja Tahun 2014
2
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Terwujudnya 1. SOP SKPD Sistem Pelayanan Publik 2. Rata-rata Kepuasan yang Transparan Masyarakat terhadap Berkepastian layanan publik dasar Hukum dan Tepat Waktu Terwujudnya Tingkat kemantapan jalan Infrastruktur yang kabupaten Memadai Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada
25 Dok
5
20 %
90 %
88 %
97 %
76,54 %
86,12 %
112,5 %
70 %
75 %
107,1 %
Terwujudnya tata ruang yang serasi, selaras dan produktif
5 Dok
5 Dok
100 %
100 %
100 %
100 %
2.262 unit
2.262 unit
100 %
69,61 %
34,4 %
49 %
75%
83.00%
110
60%
142.86%
236
100%
5.00%
5
40%
66.67%
166
60%
15.46%
25
Kawasan Pesisir, Laut dan PulauPulau Kecil yang Terpadu dan Berkelanjutan
Terwujudnya Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Sehat Tersedianya sistem transportasi yang terpadu
lingkungan kawasan pesisir tertangani
1. Dokumen teknis Perda RDTRK Kecamatan 2. Prosentase kasus pelanggaran tata ruang tahun 2014 tertangani 1. Jumlah rumah tidak layak huni direhabilitasi 2. Persentase rumah dengan jamban sendiri dan bertangki septik Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota Tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek. Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek. Tersedianya fasilitas perlengkapan
Pengukuran Kinerja Tahun 2014
3
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
60%
24.12%
40
60%
6.80%
11
60%
100.00%
166
50%
0.00%
0
100%
100.00%
100
40%
100.00%
250
100%
0.00%
0
100%
81.00%
81
90%
100.00%
111
100%
100.00%
100
60%
100.00%
166
jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya fasilitas penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kabupaten/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajib uji. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pengujian kendaraan bermotor pada Kabupaten/Kota yang telah melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota. Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan. Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas atau trayek dalam Kabupaten/Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan. Tersedianya dermaga pada setiap ibukota Kecamatan dalam Kabupaten/Kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada trayek dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif
Pengukuran Kinerja Tahun 2014
4
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
100%
100.00%
100
50 %
33.33%
66
67,33 %
79,37 %
118 %
68,33 %
92,38 %
135 %
Terpenuhinya kebutuhan air baku yang memadai Terpenuhinya kebutuhan energi yang memadai
angkutan jalan. Terpenuhinya standar keselamatan kapal dengan ukuran di bawah 7 GT yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT Persentase rumah tangga berakses air minum bersih
Persentase rumah tangga menggunakan listrik
Terwujudnya Lingkungan Lestari
1. Persentase penanganan sampah 2. Jumlah TPA 3. Jumlah TPS
60 %
15 %
25 %
1 15
0 15
0% 100 %
Terwujudnya aparatur yang bersih dan profesional
1. Persentase penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin PNS 2. Kasus KKN PNS
100 %
100 %
100 %
0
0
100 %
15
13
86 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
90 %
90 %
100 %
100 %
100 %
100 %
83 0
40 0
207 % 100 %
0 kasus 0 kasus
0 kasus 0 kasus
100 % 100 %
100 %
100 %
100 %
Terwujudnya Tata 1. Jumlah Perda ditetapkan Laksana 2. Penyampaian Laporan Penyelenggaraan (LPPD, LKPJ, LAKIP dan Pemerintahan LKPD) Tepat Waktu yang Baik 3. Penetapan APBD 2013Tepat Waktu 4. Partisipasi masyarakat dalam Musrenbang 5. Penetapan dokumen perencanaan tepat waktu Terwujudnya masyarakat taat dan sadar hukum
1. Angka Kriminalitas 2. Jumlah Kasus Pelanggaran HAM
Terwujudnya daerah yang aman dan tertib
1. Jumlah Konflik 2. Jumlah Unjuk Rasa Anarkis 3. Persentase penanganan kejadian bencana
Pengukuran Kinerja Tahun 2014
5
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Terwujudnya masyarakat sadar berpolitik
Angka partisipasi penduduk dalam pemilu legislatif
93 %
79,01 %
84,9 %
Angka partisipas penduduk dalam pemilu presiden
93 %
75,36 %
81 %
Ada
Ada
100 %
2. Cakupan penerbitan KTP
100 %
87 %
87 %
3. Cakupan bayi ber akte kelahiran
100 %
51 %
51 %
Terwujudnya sistem administrasi kependudukan yang berkelanjutan
1. Ketersediaan sistem administrasi kependudukan secara elektronik
Jumlah Anggaran Tahun 2014
:
Rp. 606.018.675.420,77
Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2014 :
Rp. 546.309.989.097,00
Pengukuran Kinerja Tahun 2014
6
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
:
H. DJOHAN SJAMSU, SH
Jabatan
:
BUPATI LOMBOK UTARA
Pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan
dalam
dokumen
perencanaan.
Keberhasilan
dan
pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Tanjung, 28 Maret 2014 BUPATI LOMBOK UTARA,
H. DJOHAN SJAMSU, SH
kegagalan
RENCANA KINERJA TAHUNAN Kabupaten : Lombok Utara Tahun Anggaran : 2014 Sasaran
Indikator Kinerja
Target
(1)
(2)
(3)
Terwujudnya Masyarakat Sejahtera
1. Penurunan Angka Kemiskinan 2. Pertumbuhan ekonomi 3. PDRB per kapita
Terwujudnya Masyarakat Religius
1. Jumlah Konflik SARA 2. Peringatan Hari Besar Keagamaan 3. Jumlah tempat ibadah dalam kondisi baik 1. Jumlah Penyalahgunaan Narkoba 2. Jumlah even-even budaya 1. Usia Harapan Hidup (UHH)
Terwujudnya Masyarakat Berbudaya dan Beretika Terwujudnya Masyarakat Sehat
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Terwujudnya Masyarakat Cerdas dan Trampil
Terwujudnya Masyarakat Berwawasan IPTEK
2,5 % 5,97 % Rp. 8.881.044 Tidak Ada/0 100 % 100 % Tidak ada/0 9 kali 65,18 Thn 4,88 / 1000 KH
3. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)
89,33/ 100.000
4. Prevalensi Gizi Buruk
1,35 %
1. Angka Partisipasi Kasar a. SD/MI/Paket A b. SMP/MTs/Paket B c. SMA/SMK/MA/Paket C
102,87 98,88 79,85
2. Angka Partisipasi Murni a. SD/MI/Paket A b. SMP/MTs/Paket B c. SMA/SMK/MA/Paket C
99,32 92,26 71,52
Jumlah penemuan teknologi tepat guna
Terwujudnya Kesetaraan Gender
Angka Partisipasi Kasar Perempuan SD/MI/Paket A SMP/MTs/Paket B SMA/SMK/MA/Paket C
Terwujudnya Struktur APBD yang Proporsional
1. Rasio Belanja Langsung terhadap Belanja Tidak Langsung 2. Jumlah PAD
2
102,87 98,88 79,85 55 : 45 55,9 Milyar
Terwujudnya Usaha
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014
1
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
(1)
(2)
(3)
Pengolahan Berbasis Pertanian Terwujudnya Iklim Usaha yang Kondusif
Terwujudnya Ketahanan dan Kemandirian Pangan
Jumlah industri pengolahan berbasis pertanian 1. Beroperasinya pelayanan perizinan terpadu satu pintu yang terkomputerisasi 2. Dokumen Standar Pelayanan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu 3. Tingkat kepuasan publik terhadap pelayanan perizinan 1. Produksi padi 2. Produktivitas padi 3. Produksi jagung
Terwujudnya Masyarakat Sadar Wisata
1. Jumlah Kunjungan Wisatawan 2. Jumlah kelompok sadar wisata
Terwujudnya Tenaga Kerja yang Trampil dan Produktif
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan
842
100 %
1 Dok
90 %
70.000 ton 6 ton/ha 38.000 ton 554.955 23 75% 60% 60%
Terwujudnya Kawasan Pesisir, Laut dan PulauPulau Kecil yang Terpadu dan Berkelanjutan
1. Jumlah kasus kerusakan lingkungan kawasan pesisir tertangani
100 %
Terwujudnya Sistem Pelayanan Publik yang Transparan Berkepastian Hukum dan Tepat Waktu
1. SOP SKPD
25 Dok
2. Rata-rata Kepuasan Masyarakat terhadap layanan publik dasar
90 %
Terwujudnya Infrastruktur yang Memadai
Tingkat kemantapan jalan kabupaten
76,54 %
Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada
70 %
Terwujudnya tata ruang yang serasi, selaras dan produktif
Terwujudnya Lingkungan
1. Dokumen teknis Perda RDTRK Kecamatan
5 Dok
2. Prosentase kasus pelanggaran tata ruang tahun 2014 tertangani
100 %
1. Jumlah rumah tidak layak huni
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014
2
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
(1)
(2)
(3)
Perumahan dan Pemukiman Sehat
Tersedianya sistem transportasi yang terpadu
direhabilitasi 2. Persentase rumah dengan jamban sendiri dan bertangki septik Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota Tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek. Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya fasilitas penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota. Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kabupaten/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajib uji. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pengujian kendaraan bermotor pada Kabupaten/Kota yang telah melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota. Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan. Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas atau trayek dalam Kabupaten/Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang memiliki alur
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014
2.262 unit
69,61 % 75%
60%
100% 40% 60% 60% 60% 60%
50%
100%
40%
100%
100%
90%
100%
3
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
(1)
(2)
(3)
Terpenuhinya kebutuhan air baku yang memadai
pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan. Tersedianya dermaga pada setiap ibukota Kecamatan dalam Kabupaten/Kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada trayek dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan. Terpenuhinya standar keselamatan kapal dengan ukuran di bawah 7 GT yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT Persentase rumah tangga berakses air minum bersih
Terpenuhinya kebutuhan energi yang memadai Terwujudnya Lingkungan Lestari
Persentase rumah tangga menggunakan listrik 1. Persentase penanganan sampah 2. Jumlah TPA 3. Jumlah TPS
Terwujudnya aparatur yang bersih dan profesional
1. Persentase penanganan Kasus Pelanggaran Disiplin PNS 2. Kasus KKN PNS
Terwujudnya Tata Laksana Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik
1. Jumlah Perda ditetapkan 2. Penyampaian Laporan (LPPD, LKPJ, LAKIP dan LKPD) Tepat Waktu 3. Penetapan APBD 2014Tepat Waktu 4. Partisipasi masyarakat dalam Musrenbang 5. Penetapan dokumen perencanaan tepat waktu
60%
100%
50 %
67,33 % 68,33 %
60 % 1 15 100 % 0 15 100 % 100 % 90 % 100 %
Terwujudnya masyarakat taat dan sadar hukum
1. Angka Kriminalitas 2. Jumlah Kasus Pelanggaran HAM
83 0
Terwujudnya daerah yang aman dan tertib
1. Jumlah Konflik 2. Jumlah Unjuk Rasa Anarkis 3. Persentase penanganan kejadian bencana Angka partisipasi penduduk dalam pemilu legislatif
0 kasus 0 kasus 100 %
Terwujudnya masyarakat sadar berpolitik
Angka partisipas penduduk dalam pemilu presiden
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014
93 %
93 %
4
Sasaran
Indikator Kinerja
Target
(1)
(2)
(3)
Terwujudnya sistem adminis-trasi kependudukan yang berkelanjutan
1. Ketersediaan sistem administrasi kependudukan secara elektronik 2. Cakupan penerbitan KTP 3. Cakupan bayi ber akte kelahiran
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014
Ada 100 % 100 %
5