RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RPJMD 2018
KOTA PALEMBANG
TAHUN 2013 -
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
INSPEKTORAT KOTA
Jl. Kapuran No. 3 Kelurahan 22 Ilir Palembang, Provinsi Sumatera Selatan Telepon : (0711) 352235 Fax (0711) 352235 Kode Pos 30131 E-mail:
[email protected] Website : www.inspektorat.palembang.go.id
PERNYATAAN TELAH DI REVIU LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN ANGGARAN 2014 Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Palembang untuk tahun anggaran 2014 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam laporan kinerja menjadi tanggung jawab manajemen Pemerintah Kota Palembang. Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan secara akurat, andal dan valid. Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja ini. Palembang,
Maret 2015
INSPEKTUR,
TOTO SUPARMAN Pembina Utama Muda NIP.19570814 198603 1 001
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
INSPEKTORAT KOTA
Jl. Kapuran No. 3 Kelurahan 22 Ilir Palembang, Provinsi Sumatera Selatan Telepon : (0711) 352235 Fax (0711) 352235 Kode Pos 30131 E-mail:
[email protected] Website : www.inspektorat.palembang.go.id
PERNYATAAN TELAH DI REVIU LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN ANGGARAN 2014 Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Palembang untuk tahun anggaran 2014 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam laporan kinerja menjadi tanggung jawab manajemen Pemerintah Kota Palembang. Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan secara akurat, andal dan valid. Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja ini. Palembang,
Maret 2015
INSPEKTUR KOTA PALEMBANG ,
TOTO SUPARMAN Pembina Utama Muda NIP.19570814 198603 1 001
Laporan Kinerja Tahun 2014
Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589). Pemerintahan Daerah memiliki kewenangan mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan. Pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat
melalui
peningkatan
pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat. Selain itu melalui otonomi luas, dalam lingkungan strategi globalisasi, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip
demokrasi,
pemerataan,
keadilan,
keistimewaan
dan
kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemberian otonomi yang seluas-seluasnya kepada daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip negara kesatuan. Dalam negara kesatuan, kedaulatan hanya ada pada Pemerintahan Negara atau Pemerintahan Nasional dan tidak ada kedaulatan pada Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, seluas apa pun otonomi yang diberikan kepada daerah, tanggung jawab akhir penyelenggaraan Pemerintahan Daerah akan tetap ada ditangan 1 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Pemerintah Pusat. Untuk itu Pemerintahan Daerah pada negara kesatuan merupakan satu kesatuan dengan Pemerintahan Nasional. Sejalan dengan itu, kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah merupakan bagian integral dari kebijakan nasional. Pembedanya terletak pada bagaimana memanfaatkan kearifan, potensi, inovasi, daya saing, dan kreativitas daerah untuk mencapai tujuan nasional tersebut di tingkat lokal yang pada gilirannya akan mendukung pencapaian tujuan nasional secara keseluruhan. Ketika reformasi bergelora di Indonesia, segenap komponen bangsa terpacu untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem, tata kerja dan upaya-upaya lainnya ke arah kemajuan. Semangat itu pula yang memberikan dorongan betapa pentingnya melakukan upayaupaya sistematis untuk mendayagunakan aparatur negara guna mewujudkan masyarakat elok, madani, aman dan sejahtera yang dicita-citakan. Tidak dapat dipungkiri pula bahwa aparatur negara yang ideal merupakan suatu keniscayaan hakiki bagi keberlangsungan pembangunan nasional, sehingga pada tahun-tahun kedepan untuk penyelenggaraan merupakan
isu
pemerintahan yang
paling
yang
baik
(good
governance)
mengemuka
dalam
pengelolaan
bagaimana
harapan
administrasi negara dewasa ini. Untuk
mengidentifikasi
pemangku
kepentingan terhadap pemerintah, jika dilihat dari sasaran reformasi birokrasi, berkaitan dengan hal-hal yang sudah tercapai dengan baik dan hal-hal yang dipandang masih menjadi permasalahan untuk tahun kedepannya,keberhasilan
reformasi
birokrasi
diharapkan
meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia, nilai-nilai etika dan budaya kerja, kualitas pelayanan publik, serta kapasitas dan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kota Palembang. Melalui perbaikan pada 8 (delapan) area perubahan dalam rangka mewujudkan organisasi yang berorientasi pada hasil yang efektif dan efisien.Pemerintah Kota Palembang menjadikan Program 2 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Reformasi Birokrasi sebagai salah satu program prioritas sebagai jawaban dari tuntutan yang diinginkan oleh masyarakat. Oleh karena hal ini sejalan dengan meningkatnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat, disamping adanya pengaruh globalisasi. Pola-pola lama penyelenggaraan pemerintahan tidak lagi sesuai bagi tatanan masyarakat yang telah berubah.Oleh sebab itu, tuntutan ini merupakan suatu hal yang wajar dan sudah seharusnya direspon oleh pemerintah dengan melakukan perubahan-perubahan terarah pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya terselanggaranya Good Governance secara optimal merupakan persyaratan bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Untuk itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan
dan
pembangunan
dapat
berlangsung
lebih
berdayaguna, berhasil guna, responsif, transparan, akuntabel, dan penegakan supremasi hukum yang adil dan merata. Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Kinerja Instansi Pemerintah (SKIP). Berdasarkan Peraturan Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan
untuk
mencapai
cita-cita
perjuangan
bangsa
guna 3
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. B. GAMBARAN UMUM KOTA PALEMBANG. 1. Geografi. a. Letak Geografis. Kota Palembang merupakan salah satu Kota Metropolitan yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan, terletak pada posisi antara
2052’ sampai 305’ Lintang Selatan dan antara
104037’ sampai 104052’ Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Luas wilayah Kota Palembang sebesar 40,061 km² atau sekitar 2,65% dari total luas daratan Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Palembang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Musi Banyuasin dan Kabupaten Daerah Tingkat II Ogan Komering Ilir1). Secara administrasi Kota Palembang terbagi atas 16 (enam belas) Kecamatan dan 107 (seratus tujuh) Kelurahan.
1) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Palembang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Musi Banyuasin dan Kabupaten Daerah Tingkat II Ogan Komering Ilir.
4 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Gambar Peta Kota Palembang
Secara administrasi Kota Palembang berbatasan dengan: Sebelah Utara
: Kabupaten Banyuasin. (berbatasan dengan Desa Pangkalan Benteng, Desa Gasing dan Desa Kenten
Kecamatan
Talang
Kelapa
Kabupaten Banyuasin). Sebelah Timur
: Kabupaten Banyuasin. (berbatasan dengan Balai Makmur Kecamatan Banyu Asin Kabupaten Banyuasin).
Sebelah Barat
: Kabupaten Banyuasin. (berbatasan dengan Desa Kecamatan Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin).
5 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Sebelah Selatan
: Kabupaten Ogan Ilirdan Kabupaten Muara Enim. (berbatasan
dengan
Desa
Bakung
Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Komering
Ilir
dan
Kecamatan
Gelumbang Kabupaten Muara Enim). b. Musim,
Suhu,
Curah
Hujan,
Keadaan
Angin
dan
Kelembaban Udara. Musim yang terdapat di Kota Palembang, sama seperti umumnya yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Suhu udara sebagian besar wilayah Kota Palembang pada Tahun
2014
berdasarkan
data
dari
Badan
Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II2). Berkisar antara 21,40C sampai dengan 36,00C. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan November sedangkan suhu udara minimum terjadi di bulan September. Untuk Kecepatan rata-rata angin hampir di seluruh wilayah Kota Palembang pada Tahun 2014 yaitu berkisar 3 knots merata setiap bulannya dengan kecepatan angin tertinggi sebesar 35 knots terjadi di bulan November dan kecepatan angin tertinggi antara 24 knots sampai dengan 35 knots terjadi di bulan November. Selanjutnya untuk curah hujan yang pernah terjadi di Kota Palembang pada Tahun 2014 berkisar 15,2 mm dengan curah hujan terendah pada bulan September sebesar 21,4mm dan bulan Oktober 15,2 mm dan curah hujan tertinggi berada di bulan November sebesar 393,7 mm serta di bulan 2)
Data diambil pada tanggal 16 Februari 2015 dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Metorologi Sultan Mahmud Badaruddin II. “melalui Bapak Agus Santosa”. Ket:1). 1 (satu) knots adalah: 1,852 km/jam. 2). kisaran curah hujan adalah 15,2 mm.
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
6
Laporan Kinerja Tahun 2014
Desember sebesar 386,4 mm. Kemudian untuk kelembaban udara pada Tahun 2014 rata-rata berkisar antara 74% sampai dengan 85% dengan kelembaban udara tertinggi berkisar antara 97% sampai dengan 100% pada umumnya terjadi di pagi hari. Untuk kelembaban udara terendah umumnya pada siang hari berkisar antara 39% sampai dengan 56%, kelembaban udara terendah lebih umum terjadi pada siang hari terutama pada bulan Agustus sebesar 39%, bulan September sebesar 40% dan bulan Oktober sebesar 39% di Tahun 2014. c. Topografi. Kota Palembang terletak pada posisi belahan Timur Pulau Sumatera yang merupakan dataran rendah dan berawan, serta terdapat perbedaan karakter topografi antara Seberang Ulu dengan Seberang Ilir. Bagian wilayah Seberang Ulu pada umumnya mempunyai topografi yang relatif datar dan sebagian besar dengan tanah asli berada dibawah permukaan air pasang maksimum Sungai Musi adalah +3,75 meter sampai dengan ±4,12 meter di atas permukaan laut, kecuali lahan yang telah dibangun dan akan dibangun, di mana permukaan tanah telah mengalami penimbunan (reklamasi). Di bagian Seberang Ilir adanya variasi topografi ketinggian dari 4 meter sampai dengan 20 meter di atas permukaan laut dan lembah-lembah yang kontinu serta tidak terdapat topografi yang terjal. Sampai dengan jarak 5 km ke arah Utara Sungai Musi kondisi topografi relatif bertambah dan semakin ke Utara akan kembali menurun. Dengan demikian aspek topografi pada prinsipnya tidak ada faktor pembatas untuk pengembangan ruang, baik berupa kelerengan atau kemiringan yang besar.
7 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Jembatan Ampera
d. Geologi. Bentuk dan keadaan wilayah Kota Palembang memiliki jenis tanah lapisan alluvial, liat dan berpasir, terletak pada lapisan yang masih muda, banyak mengandung minyak bumi yang juga dikenal dengan lembah Palembang-Jambi. Tanah relatif datar dan rendah, tempat-tempat yang agak tinggi terletak di bagian utara kota. Sebagian Kota Palembang digenangi air, terlebih lagi bila terjadi hujan yang relatif lama. e. Hidrologi. Kota Palembang terbelah oleh Sungai Musi menjadi 2 bagian besar yaitu daerah Seberang Ulu dan daerah Seberang Ilir terdapat 4 sungai besar yang melintasi Kota Palembang. Sungai Musi adalah sungai terbesar dengan panjang 15 km, kedalaman 812 meter dengan lebar berkisar rata–rata 313-504 meter, Sungai Komering dengan lebar 236 meter, Sungai Ogan dengan lebar rata-rata 211 meter dan Sungai Keramasan dengan lebar rata-rata 103 meter. Di samping sungai-sungai besar tersebut terdapat sungai-sungai kecil lainnya, terletak di Seberang Ilir yang berfungsi sebagai 8 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
drainase perkotaan dengan ± 68 anak sungai aktif dan lebar berkisar antara 3-20 meter. 2. Penduduk. Jumlah Penduduk Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan data agregat kependudukan per kecamatan. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palembang3) periode 31 Desember 2014 sebanyak 1.736.551 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak
882.216
jiwa
dan
perempuan
sebanyak
854.335 jiwa, menurun 43.955 jiwa dari jumlah penduduk sebanyak 1.780.506 jiwa dibandingkan pada tahun sebelumnya Tahun 2013, dengan laju pertumbuhan penduduk di Tahun 2014 sebesar 4,3%.
Kota Palembang
Terhadap jumlah penduduk tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk Kota Palembang masih bertumpu di Kecamatan Ilir Timur II, Kecamatan Seberang Ulu I dan Kecamatan Sukarami. Tingginya penduduk di tiga kecamatan ini karena di 3)
Data diambil dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palembang Tahun 2015. Ket: Data Kependudukan bersifat dinamis, dikarenakan setiap hari adanya mutasi penduduk baik itu pindah maupun dating ke Kota Palembang maka dapat mempengaruhi data jumlah penduduk setiap tahunnya.
9
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
kecamatan
tersebut
merupakan
sentra
industri
dan
sentra
pendidikan serta dipengaruhi perbatasan dengan kabupaten lain atau
daerah
pinggiran
kota,
rincian
jumlah
penduduk
Kota Palembang per kecamatan dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel I. B.2 Jumlah Penduduk per Kecamatan dan Menurut jenis kelamin Periode 31 Desember Tahun 2014 No.
Kecamatan
Penduduk Tahun 2014 Laki-Laki Perempuan Jumlah
1.
Ilir Barat II
37.447
36.165
73.612
2.
Seberang Ulu I
97.241
93.429
190.670
3.
Seberang Ulu II
54.094
51.824
105.918
4.
Ilir Barat I
75.519
74.240
149.759
5.
Ilir Timur I
39.146
39.949
79.095
6.
Ilir Timur II
96.260
93.316
189.576
7.
Sukarami
85.723
82.992
168.715
8.
Sako
52.008
50.457
102.465
9.
Kemuning
46.800
45.791
92.591
10.
Kalidoni
63.905
60.648
124.553
11.
Bukit Kecil
24.681
24.688
49.369
12.
Gandus
35.729
33.738
69.467
13. 14.
Kertapati Plaju
50.753 49.050
47.965 47.546
98.718 96.596
15.
Alang-Alang Lebar
52.001
50.575
102.576
16.
Sematang Borang
21.859
21.012
42.871
882.216
854.335
1.736.551
Total
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palembang 2014.
10 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
3. Angkatan Kerja. Angkatan kerja merupakan bagian dari aspek demografi penduduk yang mempunyai kecenderungan bertambah atau menurun sejalan dengan perubahan yang dialami oleh penduduk itu sendiri. Angkatan kerja adalah penduduk berusia 15 (lima belas) Tahun keatas dalam status bekerja atau sementara tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan berdasarkan data agregat angka partisipasi angkatan kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang4) periode 31 Desember 2014 jumlah pencari kerja Kota Palembang di Tahun 2014 sebanyak 7.455.000 pekerja dari jumlah Penduduk Usia Kerja sebesar 1.082.632 jiwa sehingga Angka Partisipasi Angkatan Kerja dapat dicapai 70,13%. Tabel II. B.3 Jumlah Angkatan Kerja Periode Desember Tahun 2013 dan Desember Tahun 2014 Tahun 2013
Tahun 2014
Tingkat Pendidikan
Laki-laki
Perempuan
Total
SD/SMP/SMA
4.038
2.467
6.505
1.671
1.209
2.880
DI/Akta I sampai dengan DIV/Akta IV
666
1.552
2.218
404
1.014
1.418
S1-S2
1784
2.798
4.582
1.229
1.928
3.157
S3
1
1
2
-
-
-
Total
6.489
6.818
13.307
3.304
4.152
7.456
Laki-laki Perempuan Jumlah
Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang 2014.
4)
Data diambil dari Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang Tahun 2015.
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
11
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tabel III. B.3. Jumlah Angkatan Kerja Berdasarkan Kelompok Usia Per Bulan Tahun 2014 Kelompok Usia No.
Bulan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Laki-laki Perempuan Jumlah
15Th- 19 Th
20Th - 29 Th
20Th - 29 Th
45Th - 54 Th
45Th - 54 Th
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
L 54 73 11 23 43 85 20 75 60 55 27 13
P 45 132 12 39 29 64 23 76 59 31 22 13
L 166 164 30 89 158 368 117 304 297 131 134 152
P 144 208 38 99 207 590 169 460 441 124 91 183
L 60 137 5 15 45 59 34 43 53 19 29 37
P 42 400 2 25 47 56 31 46 29 13 9 24
L 5 72 1 3 7 2 13 2 1 2 1
P 5 94 7 4 1 4 4 -
L 2 4 1 1 1 1
P 2 1 1 1 3 1 1
287 450 47 130 254 514 185 424 410 207 192 204
236 836 52 170 288 712 227 583 532 173 122 221
523 1286 99 300 542 1226 412 1007 942 380 314 425
Total
539
545
2.110
2.754
536
724
109
119
8
10
3.304
4.152
7.456
12 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
4. Sosial Budaya a. Sarana Pendidikan. Sarana pendidikan merupakan bidang yang akan sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan. Pelaksanaan program-program di bidang pendidikan semakin berkembang di berbagai jenis dan jenjang ditunjang dengan sarana pendidikan yang lengkap. Sarana pendidikan seperti jumlah sekolah di Kota Palembang baik negeri maupun swasta pada
Tahun
Ajaran
2013/2014
sebanyak
1.588
sarana
pendidikan yang terdiri dari: 1) Sebanyak 665 Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Palembang. 2) Sebanyak 402 Sekolah Dasar/Madarasah Ibtidaiyah (SD/MI) di Kota Palembang. 3) Sebanyak
258
Sekolah
Menegah
Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs) di Kota Palembang. 4) Sebanyak 133 Sekolah Menegah Umum/Madrasah Aliyah (SMU/MA) di Kota Palembang. 5) Sebanyak 68 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Palembang. 6) Sebanyak 62 Perguruan Tinggi/Universitas.
13 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tabel. IV.B.4.a Jumlah Sarana Pendidikan Kota Palembang Tahun 2014 No.
Jenjang Sekolah
Sekolah Negeri Swasta
Jumlah
1.
Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Usia Dini
665
2.
SD 268 MI 2 SMP 58 MTS 2 SMA 22 SMK 8 MA 3 Perguruan Tinggi/Universitas Total 363
402
3. 4. 5.
100 89 166 32 95 60 13 555
258 201 62 1.588
Selanjutnya keberhasilan kinerja bidang pendidikan secara makro dilihat dari indikator Angka Melek Huruf. Angka Melek Huruf
di
Kota
Palembang
terus
menerus
mengalami
peningkatan seperti gambar di bawah ini: Grafik I.B.4.a Angka Melek Huruf Latin Kota Palembang Tahun 2014
Sumber : Data diperoleh dari BPS Kota Palembang untuk Tahun 2010 s.d 2012, untuk Tahun 2013 s.d Tahun 2014 data dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Palembang.
14 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Palembang angka melek huruf Kota Palembang pada Tahun 2010 sebesar 98,47% pada Tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 97,34%, untuk Tahun 2012 terjadi kenaikan menjadi sebesar 98,94%, kemudian Tahun 2013 meningkat kembali menjadi sebesar 100%, dan di Tahun 2014 berdasarkan data Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Palembang angka melek huruf sebesar 100%. b. Kesehatan. Pembangunan kesehatan Kota Palembang diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta menuju kesejahteraan dan mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Jumlah fasilitas kesehatan di Kota Palembang di Tahun 2014 sebanyak 329 unit yang terdiri dari: Tabel V.B.4.b Jumlah fasilitas kesehatan di Kota Palembang di Tahun 2014 No.
Fasilitas Kesehatan
Tahun 2014
1.
Rumah Sakit
30 Unit
2.
Klinik Bersalin
35 Unit
3.
Puskesmas
39 Unit
4.
Puskesmas Pembantu
70 Unit
5.
Puskesmas Keliling
35 Unit
6.
Balai Pengobatan
120 Unit
Total
329 Unit
Sumber : Data Dinas Kesehatan Kota Palembang 2014.
15 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Palembang sebagai salah
satu
alat
ukur
keberhasilan
program
kesehatan
masyarakat di Kota Palembang dengan mengukur angka pencegahan dan penanggulangan penyakit di Kota Palembang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel VI.B.4.b Angka Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit di Kota Palembang Tahun 2014 No.
ANGKA PENANGGULANGAN
1.
Jumlah Penderita DBD PENYAKIT
2.
Jumlah Penderita TB BTA
3. 4.
TAHUN 2014 JUMLAH CAPAIAN
623 Capaian
(+) Jumlah Kunjungan Masyarakat ke Fasilitas Jumlah Penduduk kesehatan
1,247
76.2% 100%
1.193.372 jiwa
76.40%
1.561.959 jiwa
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Palembang 2014.
Angka
pencegahan
dan
penanggulangan
penyakit
penduduk Kota Palembang pada Tahun 2014 diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2014 sebesar 88,1%, dari jumlah penduduk sebanyak 1.561.959 jiwa tercatat 1.193.372 jiwa berobat di fasilitas kesehatan Kota Palembang. c. Kesejahteraan Sosial. Dalam menggambarkan keadaan sosial daerah, diperlukan data mengenai banyaknya fasilitas sosial atau sumber−sumber kesejahteraan
sosial
dan
masalah−masalah
sosial
yang
terdapat di daerah tersebut. Salah satu fasilitas sosial tersebut adalah panti asuhan. Jumlah panti asuhan di Kota Palembang sebanyak 87 panti asuhan dengan jumlah penghuni sebanyak 2.263 jiwa, yang terdiri dari 16 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
panti asuhan yang dikelola oleh swasta sebanyak 82 panti asuhan terdaftar di Dinas Sosial Kota Palembang dengan jumlah penghuni sebanyak 1.878 jiwa, dan yang dikelola Pemerintah Kota Palembang di Dinas Sosial sebanyak 5 panti asuhan dengan jumah penghuni sebanyak 385 jiwa dengan rincian pada tabel di bawah ini: Tabel VII.B.4.c
Jumlah Panti Asuhan dan jumlah penghuni berdasarkan jenis kelamin Tahun 2014
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah Penghuni
Jenis Panti Panti Sosial Bina Anak Remaja (PSBAR) Panti sosial rehabilitasi tresna Werdha Teratai (PTWT) Panti Rehabilitasi Pengemis, Gelandangan dan orang telantar Panti Rehabilisasi penderita cacat Netra (PRPCN) Panti rehabilitasi anak-anak Nusantara Jumlah
Pria
Wanita
-
31
30
34
146
69
23
22
30
-
229
156
Sumber : Dinas Sosial Kota Palembang 2014.
5. Pemerintah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pemekaran Kelurahan dan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pemekaran Kecamatan, wilayah administrasi Kota Palembang mengalami perubahan jumlah kecamatan dan kelurahan yang menjadi 16 kecamatan dan 107 kelurahan dengan rincian sebagai berikut: 1. Kecamatan Ilir Timur I
: 11
Kelurahan
2. Kecamatan Kemuning
:
6
Kelurahan
3. Kecamatan Ilir Timur II
: 12
Kelurahan 17
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
4. Kecamatan Kalidoni
:
5
Kelurahan
5. Kecamatan Ilir Barat I
:
6
Kelurahan
6. Kecamatan Bukit Kecil
:
6
Kelurahan
7. Kecamatan Ilir Barat II
:
7
Kelurahan
8. Kecamatan Gandus
:
5
Kelurahan
9. Kecamatan Seberang Ulu I
: 10
Kelurahan
10. Kecamatan Kertapati
:
6
Kelurahan
11. Kecamatan Seberang Ulu II
:
7
Kelurahan
12. Kecamatan Plaju
: 7
Kelurahan
13. Kecamatan Sako
: 4
Kelurahan
14. Kecamatan Sukarami
: 7
Kelurahan
15. Kecamatan Alang-Alang Lebar
: 4
Kelurahan
16. Kecamatan Sematang Borang
: 4
Kelurahan
Dalam rangka pelaksanaan Undang−Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah,
maka
Pemerintah
mengimplementasikan Pemerintah
Nomor
Perangkat
Daerah.
pelaksanaan 41
Tahun
Kota
2007
Palembang
Kota
Palembang
dalam
Peraturan
tentang
Organisasi
telah
menerbitkan
Peraturan Daerah tentang Pembentukan Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah, kemudian diterbitkan pula Peraturan Walikota tentang Tugas Pokok,
Fungsi
dan
Uraian
Tugas
dalam
pelaksanaan
Pemerintahan sebagai mana diuraikan dibawah ini:
18 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
1) Sekretariat Daerah. Berdasarkan
Peraturan
Daerah Kota Palembang Nomor
3
Tahun
2012
tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah
Palembang Tahun
Nomor
2008
Pembentukan,
Kota 8
tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dewan Perwakilan Rakyat Kota Palembang dan Staf Ahli Walikota, Kantor Walikota Palembang
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota. Berdasarkan Peraturan Walikota Palembang Nomor 23 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Sekretariat Daerah dan Staf Ahli Walikota. Sekretariat Daerah dan Staf Ahli Walikota mempunyai tugas membantu Walikota dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, pelaporan serta pelayanan administratif. Adapun susunan struktur organisasi Sekretariat Daerah Kota Palembang sebagai berikut: a) Sekretaris Daerah. b) Asisten Bidang Pemerintahan (Asisten I). 19 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
c) Asisten
Bidang
Perekonomian
dan
Pembangunan
(Asisten II). d) Asisten Bidang Administrasi Umum (Asisten III). e) Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat (Asisten IV). f) Staf Ahli Walikota terdiri dari: (1) Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, mempunyai tugas pokok: Membantu Walikota dalam memberikan telaahan mengenai
masalah
pemerintahan
bidang
penyelenggaraan pemerintahan,
politik,
hukum dan HAM. (2) Staf
Ahli
Walikota
Bidang
Perekonomian,
Pembangunan dan Investasi, mempunyai tugas pokok: Membantu Walikota dalam memberikan telaahan mengenai
masalah
pemerintahan
bidang
penyelenggaraan perekonomian,
pembangunan dan investasi. (3) Staf
Ahli
Walikota
Bidang
Keuangan
dan
Pendapatan Daerah, mempunyai tugas pokok: Membantu Walikota dalam memberikan telaahan mengenai
masalah
penyelenggaraan
pemerintahan bidang keuangan dan pendapatan daerah. (4) Staf Ahli Walikota Bidang Sosial, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, mempunyai tugas pokok: Membantu Walikota dalam memberikan telaahan mengenai
masalah
penyelenggaraan
20 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
pemerintahan bidang sosial, kemasyarakatan dan sumber daya manusia. Untuk melaksanakan tugas dan kewajiban Sekretariat Daerah terbagi atas 11 bagian, yaitu: a) Bagian Tata Pemerintahan; b) Bagian Hukum Organisasi dan Tata Laksana; c) Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol; d) Bagian Perekonomian; e) Bagian Pembangunan; f) Bagian Sosial Kemasyarakatan; g) Bagian Keuangan; h) Bagian Umum; i) Bagian Perlengkapan dan Pengelolaan Asset Daerah; j) Bagian Keagrariaan dan Batas Wilayah; dan k) Bagian Kesejahteraan Rakyat. Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah sebagai berikut: a) Sekretariat Daerah Kota Palembang merupakan unsur staf Pemerintah Kota Palembang yang dipimpin oleh Sekretaris
Daerah
yang
berada
dibawah
dan
bertanggung jawab kepada Walikota; b) Sekretariat Daerah Kota Palembang mempunyai tugas membantu Walikota dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan bagian-bagian, dinas daerah dan lembaga teknis daerah; c) Sekretariat Daerah Kota Palembang mempunyai tugas membantu
Walikota
dalam
melaksanakan
tugas
penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi, dan tatalaksana dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta memberikan 21 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
pelayanan teknis administratif kepada seluruh perangkat daerah. Sekretariat Daerah Kota Palembang dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada Point (2) dan (3) tersebut di atas, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: (1) Menyusun kebijakan pemerintah daerah; (2) Pengkoordinasikan pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah; (3) Pemantauan dan evaluasi dari pengawasan kebijakan pemerintah daerah; (4) Pembinaan
administrasi
dan
aparatur
pemerintah
daerah; (5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2) Sekretariat DPRD. Peraturan Kota
Daerah
Palembang
Nomor
3
2012
Tahun tentang
Perubahan Peraturan Kota
atas Daerah
Palembang
Nomor 2008
8
Tahun tentang Kantor DPRD Palembang
Pembentukan, Susunan
Organisasi
dan Tata Kerja Dewan Perwakilan
Rakyat Kota Palembang dan Staf Ahli Walikota.
22 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Berdasarkan Peraturan Walikota Palembang Nomor 28 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Palembang, Sekretariat DPRD dan Staf Ahli Walikota. Tugas Pokok Sekretariat DPRD adalah menyelenggarakan pelayanan administrasi kepada Pimpinan dan Anggota DPRD serta mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD
berdasarkan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan yang berlaku dan petunjuk pelaksanaannya. 3) Dinas Daerah Kota Palembang. Dinas Daerah Kota Palembang dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah
Nomor
9
Tahun
2008
tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kota
Palembang
sebagaimana
telah
diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 7 Tahun 2012. Tugas pokok, fungsi dan uraian tugas Dinas Daerah Kota Palembang diatur di dalam Peraturan Walikota Palembang Nomor 41 Tahun 2009. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas Daerah Kota Palembang sebanyak 16 (enam belas) Dinas yaitu sebagai berikut : Dinas Daerah Kota Palembang 1. 2.
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Palembang Dinas Kesehatan Kota Palembang
23 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Dinas Daerah Kota Palembang 3.
Dinas Sosial Kota Palembang
4.
Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang
5.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palembang
6.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang
7.
Dinas PU Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Palembang Dinas PU Cipta Karya dan Perumahan Kota Palembang
8. 9.
Dinas Dinas Tata Kota Kota Palembang
10.
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Palembang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Palembang
11. 12.
Dinas Perhubungan Kota Palembang
13.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang
14.
Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang
15.
Dinas Kebersihan Kota Palembang
16.
Dinas Penerangan Jalan, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Palembang
4) LembagaTeknis Daerah. Lembaga
Teknis
Daerah
Kota
Palembang
dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2013. Tugas pokok, fungsi dan uraian tugas Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang diatur di dalam Peraturan Walikota Palembang Nomor 51 Tahun 2009. 24 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Lembaga
Teknis
Daerah
merupakan
perangkat
kelembagaan daerah yang berupa badan/kantor yang dikepalai oleh seorang Kepala Badan/Kepala Kantor sebagai unsur penunjang, berfungsi membantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk bidang-bidang tertentu. Kepala
Badan/Kepala
Kantor
berada
di
bawah
dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Lembaga Teknis Daerah terdiri dari, Inspektorat dan 11 (sebelas) Lembaga Teknis. Adapun susunan struktur organisasi 12 (duabelas) Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang adalah sebagai berikut: Satuan Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang 1.
Inspektorat Kota Palembang
2.
BAPPEDA Kota Palembang. Badan Lingkungan Hidup Daerah Kota Palembang.
3. 4. 5. 6. 7.
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palembang. Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Kota Palembang. Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan Kota Palembang.
8.
Badan Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi Kota Palembang.
9.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Palembang. RSUD Palembang BARI Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Palembang
10. 11. 12.
25 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
5) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu. Terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010. Tugas pokok, fungsi dan uraian tugas Kantor Pelayanan Perijinan
Terpadu
diatur
dalam
Peraturan
Walikota
Palembang Nomor 15 Tahun 2010. [
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Palembang merupakan satuan kerja lembaga teknis yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Palembang melalui Sekretaris Daerah Kota Palembang. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Palembang mempunyai
tugas
menyelenggarakan perijinan
secara
integritas,
melaksanakan pelayanan
terpadu
sinkronisasi,
koordinasi
administrasi
dengan simplifikasi,
prinsip
di
dan bidang
koordinasi,
keamanan
dan
kepastian. 6) Badan Pelayanan Umum RSUD Palembang BARI. RSUD Palembang BARI dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2013.
26 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tugas pokok, fungsi dan uraian tugas Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang diatur di dalam Peraturan Walikota Palembang Nomor 51 Tahun 2009. RSUD Palembang BARI mempunyai tugas mempunyai tugas pokok melaksanakan program dan kegiatan dibidang rumah sakit sesuai dengan kebijaksanaan yang digariskan oleh Walikota
berdasarkan
ketentuan
peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan petunjuk pelaksanannya dan pelayanan informasi mengenai usaha pelayanan kesehatan penyelenggaraan
kerjasama
dengan
instansi
baik
pemerintah maupun swasta untuk kepentingan tugasnya. 7) Satuan Polisi Pamong Praja. Satuan Polisi Pamong Praja dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor6
Tahun
2006
tentang
Pembentukan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palembang. Tugas pokok, fungsi dan uraian tugas Satuan Polisi Pamong Praja
Palembang
diatur
didalam
Peraturan
Walikota
Palembang Nomor 22 Tahun 2006. Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas, memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum serta
menegakkan
Peraturan
Daerah
dan
Peraturan
Walikota.
27 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
8) Lembaga lain. a) Sekretariat
Dewan
Pengurus
KORPRI
Kota
Palembang. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kota Palembang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia. b) Pelaksana Harian Narkotika Kota Palembang. Pelaksana Harian Narkotika Kota Palembang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Harian Narkotika Kota Palembang. Tugas pokok, fungsi dan uraian tugas Pelaksana Harian Narkotika Kota Palembang diatur di dalam Peraturan Walikota Palembang Nomor 27 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Harian Narkotika Kota Palembang. 9) Kecamatan dan Kelurahan. Kecamatan dan Kelurahan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Palembang. a) Tugas pokok, fungsi Kecamatan Kota Palembang diatur didalam Peraturan Walikota Palembang Nomor 25 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Kecamatan.
28 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
b) Tugas pokok, fungsi Kelurahan Kota Palembang diatur didalam Peraturan Walikota Palembang Nomor 24 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Kelurahan.
29 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA PALEMBANG
WALIKOTA
DPRD
WAKIL WALIKOTA SEKRETARIAT DAERAH
STAF AHLI WALIKOTA 1. Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM. 2. Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Investasi. 3. Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pendapatan Daerah. 4. Staf Ahli Bidang Sosial, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.
Asisten Pemerintahan 1. Bagian Tata Pemerintahan. 2. Bagian Hukum, Organisasi dan Tata Laksana. 3. Bagian Keagrariaan dan Batas Wilayah.
4. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol 5.
INSPEKTORAT
LEMBAGA LAIN 1. PELAKSANA HARIAN BNK. 2. SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KOTA PALEMBANG 3. PELAKSANA BPB dan PK
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
: Garis Komando : Garis Koordinasi : Garis Pertangungjawaban
Asisten Perekonomian dan 1. Pembangunan Bagian Perekonomian 2. Bagian Pembangunan
Pertamanan dan Pemakaman.
Asisten Kesejahteraan Rakyat
1. Bagian Umum. 2. Bagian Perlengkapan dan Pengelolaan Asset Daerah 3. Bagian Keuangan Sekretariat Daeran
1. Bagian Sosial Kemasyarakatan 2. Bagian Kesejahteraan Rakyat
BAPPEDA
DINAS DAERAH 1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Sosial 4. Dinas Tenaga Kerja 5. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 6. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 7. Dinas PU Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air 8. Dinas PU Cipta Karya dan Perumahan 9. Dinas Tata Kota 10. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi 11. Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan 12. Dinas Perhubungan 13. Dinas Komunikasi dan Informatika 14. Dinas Pendapatan 15. Dinas Kebersihan 16. Dinas Penerangan Jalan,
Asisten Administrasi Umum
SEKRETARIAT DPRD
LEMBAGA TEKNIS DAERAH BADAN / KANTOR 1. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. 2. Badan Lingkungan Hidup 3. Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah 4. Badan Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi 5. Badan PemberdayaanMasyarakat dan Kelurahan 6. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 7. Badan Kepegawaian Daerah dan
Diklat 8. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah 9. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
BAGIAN UMUM
BAGIAN PERSIDANGAN DAN RISALAH
BAGIAN INFORMASI DAN PROTOKOL
PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG : BAGAN STRUKTUR ORGANISASIPERANGKAT DAERAH DAN RUANG LINGKUP KOORDINASI ASISTEN SEKRETARIS DAERAH KOTA PALEMBANG.
KELURAHAN KECAMATAN
30 BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
BAGIAN KEUANGAN
Laporan Kinerja Tahun 2014
C. Isu-Isu Strategis. Berdasarkan indentifikasi atas perkembangan situasi dan kondisi yang ada, beberapa isu strategis dan permasalahan yang ada pada RPJMD 2013−2018 adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup. 2. Pencegahan Banjir dan Genangan. 3. Peningkatan Pelayanan Publik. 4. Pengembangan Ekonomi Kerakyatan. 5. Peningkatan Pendapatan Daerah. 6. Peningkatan Investasi Guna Mendukung Pertumbuhan Ekonomi. 7. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. 8. Peningkatan Sistem dan Manajemen Transportasi. 9. Pengendalian Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk. D. GAMBARAN PEREKONOMIAN KOTA PALEMBANG. 1. Potensi Unggulan Daerah. a. Sektor Industri. Tersedianya areal kawasan industri yang didukung ketersediaan infrastruktur industri yang cukup lengkap (transportasi darat, laut dan udara, listrik, komunikasi dan air bersih) serta jumlah penduduk yang cukup besar merupakan potensi bagi pengembangan produk-produk industri. dan peluang investasi yang meliputi: Industri pengolahan makanan dan minuman; Industri kulit; Industri barang-barang dari karet; Industri kerajinan (Kayu, bambu, tanah liat, kulit); Industri petrokimia; Industri logam; Industri karet mentah.
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
31
Laporan Kinerja Tahun 2014
b. Sektor Pertanian. Pada Sektor Pertanian Peluang Investasi meliputi: Budidaya tanaman bahan makanan (padi, palawija, sayuran dan buah-buahan); Budidaya perikanan air tawar; Penggemukan sapi; dan Peternakan ayam dan telur. Hinterland yang kaya hasil pertanian (karet, kelapa sawit, buahbuahan, peternakan dan perikanan) dan adanya Minapolitan berpuluang untuk membangkitkan industri dan perdagangan hasil pertanian di Kota Palembang.
Gambar : Sektor Pertanian, Perikanan, & Peternakan
c. Sektor Perdagangan dan Jasa. Sejak zaman dahulu Kota Palembang sudah terkenal sebagai pusat perdagangan. Saat ini Kota Palembang didukung infrastruktur perdagangan yang cukup lengkap antara lain lembaga keuangan, pasar tradisional, supermarket dan lainnya. Pada sektor perdagangan dan jasa peluang investasi meliputi:
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
32
Laporan Kinerja Tahun 2014
Perdagangan ritail (alat rumah tangga, elektronik, kendaraan dll); Restoran dan rumah makan; Pengeloaan sekolah, kursus dan bimbingan belajar; Pengelolaan rumah sakit, klinik, rumah bersalin dan apotik; dan Pendirian mall dan supermarket. d. Sektor Pariwisata.
Kota Palembang memiliki banyak objek wisata yang
potensial
untuk dikembangkan antara lain objek
wisata
sungai
musi,
wisata sejarah kuliner dan wisata belanja. Salah
satu
misi
Gambar : Sektor Kerajinan Songket, Infrastruktur Wisata, & Perhotelan
Pemerintah Kota Palembang adalah
mengembangkan pariwisata sungai. Pada sektor pariwisata peluang investasi meliputi: Perhotelan; Rumah makan; Travel biro; Pembangunan infrastruktur wisata; Pengolahan Objek Wisata antara lain: Benteng Kuto Besak, Pulo Kemaro dan Pulo Kerto; Toko Souvenir, Kerajinan Songket; dan Pengelolaan kapal pesiar.
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
33
Laporan Kinerja Tahun 2014
e. Infrastruktur Perkotaan. Pada sektor Infrastruktur Perkotaan peluang investasi meliputi: Pengeloaan air bersih; Pengelolaan persampahan; Pembangunan jalan dan jembatan; Pengelolaan parkir; Pengelolaan Energi Listrik; dan Pengelolaan Trasportasi Massal. 2. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB. Salah satu indikator yang digunakan untuk menganalisa pertumbuhan ekonomi kota adalah dengan melihat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Laju pertumbuhan ekonomi Kota Palembang rata-rata selama kurun waktu Tahun 2013−2014 Atas Dasar Harga Berlaku dengan migas adalah sebesar 12,5 % dan tanpa migas sebesar 15,5 % per tahun. Sektor-sektor yang tumbuh diatas rata-rata adalah sektor Bangunan (18,46%), sektor Pengangkutan dan Komunikasi (18,03%), sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (16,45%), sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan (16,05%), dan sektor jasajasa (14,5%), sedangkan sektor-sektor lainnya tumbuh di bawah ratarata. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel XI.D.2.a berikut ini:
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
34
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tabel XI.D.2.a Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Palembang Tahun 2010-2014 Atas Dasar Harga Berlaku 2010
2011
2012
2013
2014**
Ratarata (%)
Pertanian
5,33
10,98
12,25
17,05
8,43
12,74
2.
Pertambangan dan Penggalian
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
3.
Industri Pengolahan
15,22
-1,93
9,25
10,42
3,02
6,72
4.
Listrik, Gas dan Air Bersih
8,08
15,06
14,49
12,55
10,70
11,62
5.
Bangunan
14,05
49,85
21,24
17,85
19,07
18,46
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
16,41
19,23
19,38
20,58
12,33
16,45
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
12,08
25,79
22,86
21,54
14,52
18,03
8.
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
13,65
28,17
16,80
18,05
14,06
16,05
9.
Jasa-jasa
18,44
17,20
18,94
16,91
12,09
14,5
PDRB dengan Migas
15,19
11,23
15,17
15,50
9,50
12,5
PDRB tanpa Migas
15,00
22,45
18,23
17,99
13,10
15,54
No
Sektor Ekonomi
1.
Pertumbuhan (%)
Sumber : BPS Kota Palembang 2014 Keterangan : **) : Angka sangat sementara
Gambar XI.D.2.a Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Palembang Tahun 2010-2014 Atas Dasar Harga Berlaku Jasa-jasa Keuangan, Persewaan… Pengangkutan dan… Perdagangan, Hotel… Bangunan Listrik, Gas dan Air… Industri Pengolahan Pertambangan dan… Pertanian -20
0
Pertumbuhan (%) 2014** Pertumbuhan (%) 2013 Pertumbuhan (%) 2012 Pertumbuhan (%) 2011 Pertumbuhan (%) 2010 20
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
40
60
35
Laporan Kinerja Tahun 2014
Jika dilihat dari Tabel XI.D.2.a dan Gambar XI.D.2.a besarnya sumbangan masing-masing sektor ekonomi dalam pertumbuhan PDRB Kota Palembang bertumpu pada lima sektor ekonomi, yaitu sektor sektor Bangunan, sektor Pengangkutan dan Komunikasi, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan, dan sektor jasa-jasa. Kelima sektor ini memberikan kontribusi terhadp PDRB rata-rata di atas 80% tiap tahunnya, baik dengan migas maupun tanpa migas. Tabel XI. D.2.b Distribusi Persentase PDRB Kota Palembang Tahun 2010-2014 Atas Dasar Harga Konstan 2000 dengan Migas No
Tahun
Sektor
2010
2011
2012
2013
2014**
Ratarata %
0,70
0,66
0,62
0,59
0,56
0,57
0
0
0
0
0
0
1
Pertanian
2
Pertambangan Penggalian
3
Industri Pengolahan
35,89
34,62
33,89
33,40
32,70
33,05
4
Listrik Gas dan Air Bersih
1,39
1,37
1,37
1,36
1,35
1,35
5
Bangunan
8,00
8,63
8,78
8,81
9,09
8,95
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
19,90
19,55
19,70
19,70
19,69
19,74
7
Pengangkutan Komunikasi
dan
15,24
15,92
16,45
16,98
17,46
17,22
8
Keuangan, Persewaan dan jasa Perusahaan
6,93
7,34
7,40
7,41
7,57
7,49
9
Jasa-jasa
11,95
11,91
11,79
11,66
11,58
11,62
dan
Sumber data : BPS Kota Palembang 2014 Keterangan **) : angka sementara
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
36
Laporan Kinerja Tahun 2014
Gambar XI.D.2.b Distribusi Persentase PDRB Kota Palembang Tahun 20102014 Atas Dasar Harga Konstan 2000 dengan Migas Pertanian
7,57
11,58
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan
0,56 32,7
Listrik Gas dan Air Bersih
17,46 9,09
19,69
1,35
Bangunan Perdagangan,Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan,Persewaan dan Jasa Perusahaan
Berdasarkan Tabel XI.D.2.b dan Gambar XI.D.2.b dapat dilihat bahwa struktur ekonomi yang ditinjau dari peranan masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB selama tahun terakhir (2013-2014) dapat diketahui peranan sektor primer sangat kecil dan cenderung tetap. Peranan sektor primer yang terdiri dari sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian dalam pembentukan PDRB berdasarkan harga konstan 2000 dengan migas hanya sebesar 0,56 % untuk tahun 2014. Sedangkan sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri pengolahan dan sektor industri listrik, gas dan air bersih serta sektor bangunan adalah sebesar 43,14% dengan sektor utamanya yaitu sektor industri pengolahan sebesar 32,70%. Selanjutnya peranan sektor tersier terdiri dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa adalah
sebesar
56,30%
dengan
sektor
utamanya
yaitu
sektor
perdagangan, hotel dan restoran sebesar 19,69%.
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
37
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tabel XI.D.2.c Distribusi Persentase PDRB Kota Palembang Tahun 2010−2014 Atas Dasar Harga Konstan 2000 dengan Tanpa Migas
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sektor Pertanian Pertambangan dan Pengalihan Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa
Rata-rata (%) 2014** 0,61 0,69
2010 0,79
2011 0,73
Tahun 2012 0,68
0
0
0
0
0
0
28,31 1,55 8,95
27,59 1,52 9,56
27,55 1,50 9,63
27,52 1,47 9,59
27,23 1,46 9,82
27,64 1,50 9,51
22,25
21,65
21,59
21,54
21,30
21,66
17,04
17,63
18,10
18,54
18,87
18,04
7,75
8,13
8,11
8,06
8,18
8,05
13,36
13,19
12,92
12,69
12,53
12,94
2013 0,64
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palembang Tahun 2014 Keterangan : **) : Angka Sementara
Gambar XI.D.2.c Distribusi Persentase PDRB Kota Palembang Tahun 2010-2014 Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tanpa Migas Pertanian 0,61
Pertambangan dan Penggalian
0
12,53
Industri Pengolahan
27,23
8,18
Listrik Gas dan Air Bersih 18,87
9,82 21,3
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Bangunan 1,46
Perdagangan,Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan,Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa
38
Laporan Kinerja Tahun 2014
Jika migas dikeluarkan (PDRB tanpa migas) Tahun 2014, seperti dalam tabel XI.D.2.c dan Gambar XI.D.2.c terlihat bahwa peran sektor primer sebesar 0,61%, sektor sekunder sebesar 38,51 %, sedangkan sektor tersier memberi sumbangan sebesar 60,88%. Turunnya sumbangan sektor sekunder dalam membentuk PDRB disebabkan berkurangnya kontribusi sektor industri pengolahan karena dikeluarkannya subsektor industri migas. Dengan komposisi masing-masing sektor seperti dipaparkan di atas, maka perekonomian Kota Palembang didominasi oleh sektor tersier, yang perannya dalam pembentukan PDRB lebih dari 60%. Sektor ekonomi yang sudah sejak lama menjadi andalan Kota Palembang adalah sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Perkembangan sektor industri pengolahan tidak terlepas dari peranan subsektor industri migas, industri pupuk, kimia dan barang
dari
karet,
dan
industri
makanan.
Sedangkan
sektor
perdagangan, hotel dan restoran didukung oleh subsektor perdagangan besar dan eceran. Berkembangnya dua sektor andalan Kota Palembang ini mendorong sektor lainnya untuk berkembang, seperti sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa. 3. Pendapatan Regional Per Kapita. Salah
satu
indikator
untuk
melihat
tingkat
kesejahteraan
atau
kemakmuran masyarakat biasanya digunakan pendapatan regional per kapita.
Dengan
migas,
pendapatan
per
kapita
penduduk
Kota
Palembang berdasarkan harga berlaku pada Tahun 2014 sebesar Rp45.314.129,00, sedangkan Tahun 2013 sebesar Rp41.384.515,00 atau bertambah sebesar Rp3.929.614,00. Sedangkan berdasarkan harga berlaku tanpa migas, pendapatan per kapita penduduk Kota
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
39
Laporan Kinerja Tahun 2014
Palembang pada Tahun 2014 sebesar Rp38.065.208,00 sedangkan Tahun 2013 sebesar Rp. 33.654.826,00 atau meningkat sebesar Rp4.410.382,00 dari tahun sebelumnya, seperti terlihat pada tabel XI.D.3.a. Tabel XI.D.3.a Pendapatan Per Kapita Kota Palembang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2014 No
Tahun
Dengan Migas (Rp)
Tanpa Migas (Rp)
1
2010
29.520.621
20.794.780
2
2011
32.670.008
25.273.653
3
2012
36.423.380
27.988.074
4
2013
41.384.515
33.654.826
5
2014
45.314.129
38.065.208
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palembang
Gambar XI.D.3.a Pendapatan Per Kapita Kota Palembang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2014 50.000.000 40.000.000 30.000.000 20.000.000 10.000.000 0 Dengan Migas (Rp)
2010 29.520.621
2011 32.670.008
2012 36.423.380
2013 41.384.515
2014 45.314.129
Tanpa Migas (Rp)
20.794.780
25.273.653
27.988.074
33.654.826
38.065.208
Berdasarkan harga konstan 2000 dengan migas, pendapatan per kapita penduduk Kota Palembang naik sebesar Rp942.095,00 atau naik dari Rp12.460.826,00 di Tahun 2013 menjadi Rp13.402.921,00 di Tahun 2014. Apabila unsur migas dikeluarkan/tanpa migas, maka pendapatan BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
40
Laporan Kinerja Tahun 2014
per kapita penduduk Kota Palembang naik sebesar Rp946.388,00 atau naik dari Rp11.450.413,00 di Tahun 2013 menjadi Rp12.396.801,00 di Tahun 2014, seperti terlihat pada Tabel XI.D.3.b di bawah ini.
Tabel XI.D.3.b Pendapatan Per Kapita Kota Palembang Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010-2014 No
Tahun
Dengan Migas (Rp)
Tanpa Migas (Rp)
1
2010
10.084.691
9.019.266
2
2011
10.890.694
9.842.003
3
2012
11.694.366
10.669.616
4
2013
12.460.826
11.450.413
5
2014
13.402.921
12.396.801
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palembang
Gambar XI.D.3.b Pendapatan Per Kapita Kota Palembang Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2010-2014 14000000 12000000 10000000 8000000
Dengan Migas (Rp)
6000000
Tanpa Migas (Rp)
4000000 2000000 0
2010
2011
2012
2013
2014
Pada Tabel XI.D.3.b dan Gambar XI.D.3.b terlihat bahwa pendapatan regional per kapita penduduk Kota Palembang Tahun 2010-2014 menunjukkan peningkatan baik dengan migas maupun tanpa migas. Hal
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
41
Laporan Kinerja Tahun 2014
ini memberikan arti yang positif bahwa kenaikan inflasi baik sektoral maupun inflasi di tingkat konsumen lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan pendapatan per kapita. Tabel XI.D.3.c Persentase Kenaikan Pendapatan Per Kapita dan Inflasi Sektoral Kota Palembang Tahun 2010-2014 Tahun
Dengan Migas
Tanpa Migas
2010
Pendapatan Per kapita 13,90
Inflasi Sektoral 8,01
Pendapatan Per kapita 13,70
Inflasi Sektoral
2011
9,79
1,44
20,57
10,51
2012
13,68
5,63
16,10
7,42
2013
8,18
6,81
8,93
8,33
2014
9,49
1,80
13,10
4,47
7,05
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palembang
Gambar XI.D.3.c Persentase Kenaikan Pendapatan Per Kapita dan Inflasi Sektoral Kota Palembang 2010-2014
25 20 15 10 5 0
2010
2011
2012
2013
2014
Dengan Migas Pendapatan Perkapita
13,9
9,79
13,68
8,18
9,49
Dengan Migas Inflasi Sektoral
8,01
1,44
5,63
6,81
1,8
Tanpa Migas Pendapatan perkapita
13,7
20,57
16,1
8,93
13,1
Tanpa Migas Inflasi sektoral
7,05
10,51
7,42
8,33
4,47
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
42
Laporan Kinerja Tahun 2014
Pada Tahun 2014 inflasi mengalami penurunan yaitu inflasi sektoral Kota Palembang sebesar 1,80% dengan migas dan 4,47% tanpa migas, namun kegiatan perekonomian masih mampu menaikkan pendapatan masyarakat sebesar 9,49% dengan migas dan 13,10% tanpa migas per tahun. Salah satu keberhasilan Pemerintah Kota Palembang dalam mengatasi laju inflasi di tengah krisis yang melanda perekonomian dunia terlihat pada tabel XI.D.3.c dan Gambar XI.D.3.c dimana dalam kurun waktu tahun 2010-2014 setiap kenaikan inflasi sektoral diikuti dengan kenaikan pendapatan per kapita yang cukup besar baik dengan migas maupun tanpa migas. Kenaikan inflasi Kota Palembang Tahun 2014 sebagai dampak kebijakan pemerintah Republik Indonesia dengan menaikkan harga BBm bersubsidi dan tarif tenaga listrik. Meskipun meningkat, inflasi Kota Palembang Tahun 2014 masih di bawah inflasi nasional dan termasuk terendah di wilayah Sumatera. E. SISTEMATIKA PENYAJIAN Laporan Kinerja ini mengkomunikasikan capaian kinerja (performance results) Pemerintah Kota Palembang tahun 2014 dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) 2014sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis
capaian
kinerja
terhadap
rencana
kinerja
ini
akan
memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) guna perbaikan kinerja dimasa datang, dengan pola pikir seperti tersebut
diatas
dengan
sistematika
penyajian
Laporan
Kinerja
Pemerintah Kota Palembang Tahun 2014 adalah sebagai berikut: BAB I.
PENDAHULUAN Menjelaskan secara ringkas latar belakang, gambaran umum KotaPalembang, Gambaran perekonomian Kota Palembang dan sistematika penulisan.
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
43
Laporan Kinerja Tahun 2014
BAB II.
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Perencanaan secara ringkas tentang RPJMD 20132018, visi, misi,tujuan, sasaran strategis, strategi, arah kebijakan dan program, rencana kinerja tahunan (RKT) tahun 2014
dan
Perjanjian Kinerja tahun 2014. BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Menjelaskan tentang capaian kinerja tujuan dan sasaran kinerja Pemerintah Kota Palembang dengan pengungkapan dan hasil pengukuran kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2014 dengan tahun sebelumnya (tahun 2013) serta capaian Kinerja sampai dengan tahun 2014. BAB IV. PENUTUP Menjelaskan tentang simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Palembang tahun 2014. LAMPIRAN : 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2014. 2. Indikator Kinerja Utama.
BAB I LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
44
Laporan Kinerja Tahun 2014
Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. PERENCANAAN KINERJA. Dalam
menjalankan
pemerintahan,
pemerintah
daerah
diwajibkan untuk memiliki pedoman atau panduan kinerja sebagai acuan perencanaan pembangunan, baik jangka panjang 25 (dua puluh lima) tahunan, jangka menengah lima tahunan maupun perencanaan jangka pendek satu tahun sehingga hasil yang dicapai dapat sesuai dengan target yang diharapkan pemerintah, dan masyarakat dapat menikmati hasil pembangunannya. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013‒2018 dilakukan melalui pendekatan politik oleh Kepala Daerah terpilih langsung yang dideskripsikan dalam visi, misi, dan program sehingga menjadi program prioritas pembangunan jangka menengah daerah per lima tahunan. RPJMD Kota Palembang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 5 Tahun 2014 dan menjadi pedoman target yang
ingin
dicapai
penyelenggaraan
Kepala
Daerah
Pemerintahan
dan Daerah
perangkatnya selama
dalam masa
kepemimpinannya. 1. Pernyataan VISI Sesuai Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 5 Tahun 2014 tentang RPJMD Kota Palembang 2013‒2018 visi dari Walikota Palembang yang terpilih melalui Pilkada langsung Kota Palembang Tahun 2014 adalah “Palembang Emas 2018”
.
45 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Secara historis, EMAS (Gold) merupakan lambang Kerajaan Sriwijaya atau masa keemasan Kerajaan Sriwijaya, sedangkan secara sosiologis, visi Palembang EMAS adalah kondisi yang dicita-citakan masyarakat Kota Palembang untuk mencapai kondisi terbaik dalam kemakmuran dan kejayaan. Selain diterjemahkan dari sudut pandang historis dan sosiologis, kata EMAS merupakan pernyataan kondisi yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kota Palembang dalam lima tahun mendatang. Kondisi yang ingin dicapai tersebut merupakan kepanjangan dari setiap huruf pada kata EMAS, yaitu "Elok, Madani, Aman dan Sejahtera".
Berikut ini penjelasan masing-masing huruf dari kata EMAS yang dimaksud: a. Elok. Elok berarti bersih, indah dan menawan. Kata Elok disini artinya adalah Kota Palembang harus memiliki lingkungan hunian dengan penampilan yang bersih, indah sehingga menawan untuk dilihat. Masyarakatnya ramah, bersahabat, aman dan menarik untuk orang melakukan berbagai aktivitas kehidupan baik aktivitas ekonomi/bisnis, politik, pendidikan, kesehatan, olahraga, budaya, wisata dan pengembangan teknologi inovasi dan kreatif. b. Madani. Madani berarti masyarakat yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai dan hukum, yang ditopang oleh penguasaan teknologi, beradab, beriman dan berilmu. Madani disini adalah masyarakat Kota Palembang yang tertib dan aman karena patuh kepada 46 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
peraturan yang berlaku, memiliki peradaban yang tinggi karena mengedepankan kesederajatan, transparansi dan demokrasi, berkeadilan sosial karena memiliki toleransi dalam pluralisme, partisipasi sosial yang luas dan supremasi hukum. c. Aman Situasi aman dan tertib merupakan kondisi yang mutlak diperlukan, di mana masyarakat Kota Palembang terbebas dari segala gangguan yang mengancam ketentraman kehidupan dan aktifitas masyarakat. Dengan terwujudnya rasa aman, maka seluruh
masyarakat
dapat
melaksanakan
aktifitas
dan
memperoleh kebutuhan dasarnya dalam suasana kondusif yang pada akhirnya juga menarik dunia usaha untuk menanamkan modalnya di Kota Palembang. d. Sejahtera Sejahtera mengandung arti makmur dan berkeadilan, artinya adalah Kota Palembang harus jaya atau adil makmur dan sejahtera baik lahir maupun batin. Masyarakat Kota Palembang harus sehat jasmani dan rohani, memiliki kecukupan ekonomi, terpenuhinya hak-hak dasar hidup manusia dalam bidang pendidikan, kesehatan, ketentraman, ketertiban dan keadilan sosial. 2. Pernyataan Misi Untuk pencapaian visi Kota Palembang periode tahun 2013– 2018 yang berorientasi pada perwujudan tujuan akhir Pemerintah Kota Palembang, maka visi tersebut dirumuskan menjadi beberapa misi sebagai berikut:
47 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
a. Misi Pertama Menciptakan tata kelola pemerintahan yang amanah dan berwibawa serta peningkatan pelayanan masyarakat. Pemerintah
Kota
Palembang
berupaya
menciptakan
pemerintahan dengan tata kelola yang terbebas dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan berorientasi pada prinsip‒prinsip dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik sesuai dengan semangat reformasi birokrasi. Implikasi dari semua itu, diharapkan akan terjadi suatu kepuasan masyarakat dalam
menerima
berbagai
layanan
Pemerintah
Kota
Palembang. b. Misi kedua Menciptakan Kota Palembang lebih aman untuk berinvestasi dan mandiri dalam pembangunan. Untuk membuka peluang investasi harus ditopang oleh suatu situasi yang kondusif yang memungkinkan inverstor berinvestasi pada berbagai sektor di Kota Palembang sehingga diharapkan menjadi pemicu akselerasi roda pembangunan Kota Palembang secara mandiri dan berkelanjutan. c. Misi ketiga Meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat. Adanya
keterlibatan
masyarakat
secara
aktif
dalam
pembangunan ekonomi merupakan salah satu aspek yang hendak dicapai oleh Pemerintah Kota Palembang dalam lima tahun mendatang, tidak hanya menempatkan masyarakat sebagai konsumen akan tetapi juga dapat berperan sebagai produsen yang merupakan kunci penting dalam memperkuat terjadinya pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
48 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
d. Misi
keempat
Mendorong
keimanan
dan
ketakwaan
masyarakat sehingga terciptanya masyarakat yang religius. Pemerintah Kota Palembang harus melakukan pembangunan bidang keagamaan yang bersinergi dengan tokoh masyarakat dan para pemuka agama sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah terhadap masyarakatnya. Melalui cara inilah diharapkan terciptanya masyarakat yang religius. e. Misi kelima Meningkatkan pembangunan yang adil dan berwawasan lingkungan di setiap sektor. Pembangunan yang akan dilakukan pada lima tahun mendatang perlu menjaga kondisi lingkungan yang merupakan aspek yang harus mendapatkan perhatian tinggi mengingat pembangunan yang terjadi secara potensial dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. f. Misi keenam Meningkatkan Pembangunan Kota Palembang yang elok, sebagai Kota Metropolitan bertaraf internasional, Beradat dan Sejahtera. Potensi budaya dan pariwisata Kota Palembang merupakan suatu anugerah yang tak ternilai harganya. Dengan modal dasar inilah timbul suatu keyakinan bahwa kelak Kota Palembang tidak hanya tumbuh sebagai kota metropolitan tetapi sebagai kota
yang
memegang
teguh
pelestarian
budaya
dan
pengembangan wisata sebagai modal dasar untuk menjadikan masyarakat Kota Palembang sejahtera. 3. Tujuan dan Sasaran Strategis Kota Palembang Untuk mewujudkan Misi Kota Palembang tersebut, maka ditetapkan tujuan-tujuan yang akan dicapai dari pernyataan misimisi yang ditetapkan yaitu sebagai berikut: 49 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
a. Tujuan dan Sasaran Misi Pertama Adapun gambaran keterkaitan tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi pertama adalah: Tujuan 1.1 Meningkatkan
pelayanan
prima
sebagai
pendukung reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik, dengan sasaran: Sasaran
1.1.1 Meningkatnya
kualitas
pelayanan
administrasi
kependudukan. Sasaran
1.1.2 Meningkatnya statistik
keandalan data
dan
pengelolaan
kualitas
arsip/dokumentasi
daerah. Sasaran
1.1.3 Meningkatnya
kualitas
pelayanan
adminstrasi
pemerintahan. Tujuan 1.2
Memastikan
pengelolaan
sumber-sumber
keuangan daerah secara efektif, efisien, ekonomis, transparan, berkeadilan dan bertanggungjawab, dengan sasaran: Sasaran 1.2.1
Terwujudnya
kemandirian
keuangan daerah. Sasaran 1.2.2
Meningkatnya
kualitas
pengawasan. Sasaran 1.2.3
Tertatanya pemanfaatan tanah.
Tujuan 1.3. Meningkatkan kualitas
sumber daya aparatur
Pemerintah daerah dengan sasaran: Sasaran 1.3.1
Pengembangan
berkelanjutan
sumber daya aparatur. 50 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
b. Tujuan dan Sasaran Misi Kedua: Adapun gambaran keterkaitan tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi kedua adalah: Tujuan 2.1. Berkembangnya dengan
penanaman
modal
daerah,
Sasaran sebagai berikut yaitu:
Sasaran 2.1.1
Meningkatnya
laju
pertumbuhan
ekonomi
daerah. Sasaran 2.1.2
Meningkatnya
kegiatan
perdagangan masyarakat. Tujuan 2.2. Meningkatkan menyerap
kapasitas
sebesarnya
industri
tenaga
kerja,
yang dengan
sasaran sebagai berikut yaitu: Sasaran 2.2.1
Peningkatan industri
pertumbuhan
yang
menggunakan
teknologi tepat guna. Sasaran 2.2.2
Tersedianya tenaga kerja yang produktif, terampil dan beretika.
Tujuan 2.3
Menciptakan lingkungan usaha yang kondusif, dengan sasaran sebagai berikut: Sasaran 2.3.1 Terjaganya Palembang
lingkungan yang
aman
Kota dan
tertib. Sasaran 2.3.2 Tersebar
dan
meratanya
informasi pembangunan.
51 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
c. Tujuan dan Sasaran Misi Ketiga : Adapun gambaran keterkaitan tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi ketiga adalah: Tujuan 3.1
Mengembangkan usaha ekonomi rakyat, dengan sasaran sebagai berikut: Sasaran 3.1.1
Berkembangnya
koperasi,
usaha kecil, dan menengah. Tujuan 3.2
Meningkatkan
ketahanan
pangan
dan
gizi
masyarakat dengan sasaran sebagai berikut: Sasaran 3.2.1
Meningkatnya pangan
ketahanan
pertanian
dan
perkebunan. Tujuan 3.3 Mengembangkan
agribisnis
dan
minapolitan,
dengan sasaran sebagai berikut: Sasaran 3.3.1 Meningkatnya
hasil
produksi
pertanian/perkebunan, peternakan dan perikanan. d. Tujuan dan Sasaran Misi Keempat: Adapun gambaran keterkaitan tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi keempat adalah: Tujuan 4.1
Meningkatkan
keimanan
dan
ketaqwaan
masyarakat, dengan sasaran: Sasaran 4.1.1
Peningkatan masyarakat
kesadaran akan
nilai-nilai
agama.
52 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
e. Tujuan dan Sasaran Misi Kelima : Adapun gambaran keterkaitan tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan sebagai cermin dari pelaksanaan misi kelima adalah: Tujuan 5.1
Membangun infrastruktur daerah yang berkualitas dan merata, dengan sasaran sebagai berikut: Sasaran 5.1.1
Meningkatnya kualitas penataan ruang wilayah.
Sasaran 5.1.2
Meningkatnya kualitas sanitasi pemukiman
Sasaran 5.1.3
masyarakat.
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana jalan dan PSDA.
Sasaran 5.1.4
Terpenuhinya perumahan sehat dan
Sasaran 5.1.5
terjangkau.
Meningkatnya pelayanan,
kualitas sarana
dan
prasarana perhubungan. Tujuan 5.2
Pemanfaatan
sumber
daya
alam
yang
berwawasan lingkungan, dengan sasaran: Sasaran 5.2.
Meningkatnya
pelestarian
lingkungan hidup. Sasaran 5.2.2
Meningkatnya
perlindungan
kawasan hutan. f. Tujuan dan Sasaran Misi Keenam : Adapun gambaran keterkaitan tujuan dan sasaran pada misi keenam adalah: Tujuan 6.1
Mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, mandiri dan berdaya saing tinggi, dengan sasaran: 53
BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Sasaran 6.1.1
Meningkatnya mutu pendidikan masyarakat.
Sasaran 6.1.2
Meningkatnya status kesehatan masyarakat.
Sasaran 6.1.3
Meningkatnya kualitas keluarga kecil sejahtera.
Sasaran 6.1.4
Meningkatnya
peran
serta
pemuda dalam pembangunan dan prestasi olah raga. Sasaran 6.1.5
Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat.
Tujuan 6.2
Mewujudkan perlindungan sosial kemasyarakatan, dengan Sasaran sebagai berikut : Sasaran 6.2.1
Meningkatnya
pengentasan
penyandang
masalah
kesejahteraan sosial. Sasaran 6.2.2
Meningkatnya
perlindungan
pada perempuan dan anak. Tujuan 6.3
Mewujudkan
kota
metropolitan
yang
tertata,
dengan sasaran sebagai berikut : Sasaran 6.3.1
Meningkatnya perencanaan
kualitas pembangunan
daerah. Tujuan 6.4
Mewujudkan
pelestarian
budaya
dan
kepariwisataan, dengan sasaran sebagai berikut: Sasaran 6.4.1
Meningkatnya budaya
Sasaran 6.4.2.
perlindungan
lokal.
Berkembangnya kepariwisataan berbasis sungai. 54
BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
4. Arah Kebijakan Untuk mewujudkan misi kesatu yaitu menciptakan tata kelola pemerintahan yang amanah dan berwibawa serta peningkatan pelayanan masyarakat maka arah kebijakan yang akan dilaksanakan dalam lima tahun mendatang adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengikuti tertib administrasi kependudukan. b. Meningkatkan kualitas data statistik dan pengelolaan arsip daerah. c.
Meningkatkan kualitas data statistik daerah.
d. Meningkatkan
kapasitas
sumber
daya
aparatur
dan
kelembagaan. e. Melakukan optimalisasi teknologi informasi dalam pelayanan administrasi pemerintah. f.
Melakukan optimalisasi penerimaan pendapatan daerah.
g. Meningkatkan sistem pengelolaan, pengawasan dan evaluasi program kegiatan pemerintah daerah. h. Meningkatkan sistem pengumpulan data kinerja setiap SKPD. i.
Melakukan
optimalisasi
reward
and
punishment
dalam
penilaian kinerja SKPD. j.
Mengembangkan sistem informasi pertanahan.
k.
Meningkatkan
penegakan
hukum
terhadap
pelanggar
pertanahan. l.
Meningkatkan
kualitas
SDM
aparatur
misi
kedua
Pemerintah
Kota
Palembang. Untuk
mewujudkan
yaitu
menciptakan
Palembang lebih aman untuk berinvestasi dan mandiri dalam pembangunan maka arah kebijakan yang akan dilaksanakan dalam lima tahun mendatang adalah sebagai berikut: 55 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
a. Meningkatkan fasilitasi pemerintah dalam pengembangan peluang usaha dan penanaman modal. b. Melakukan penguatan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan kompetensi dan daya saing usaha koperasi dan UMKM. c.
Meningkatkan
kompetensi,
kreatifitas,
kemandirian
dan
kewirausahaan tenaga kerja. d. Meningkatkan
upaya
perlindungan
tenaga
kerja
dan
kemandirian
dan
harmonisasi hubungan industrial. e. Meningkatkan
kompetensi,
kreatifitas,
kewirausahaan tenaga kerja. f.
Peningkatan pemahaman aparat tentang hukum.
g. Meningkatkan
kerjasama
dengan
masyarakat
dalam
menyelenggarakan ketertiban. h. Penguatan kecamatan dalam pelayanan publik berbasis teknologi informasi. Untuk ekonomi
mewujudkan
masyarakat
misi
maka
ketiga arah
yaitu kebijakan
meningkatkan yang
akan
dilaksanakan dalam lima tahun mendatang adalah sebagai berikut: a. Memberdayakan
dan
menguatkan
usaha
mikro,
kecil,
menengah dan koperasi (UMKMK) terutama dari akses permodalan, manajemen usaha, teknologi produksi, informasi dan pemasaran. b. Meningkatkan
kualitas
produksi
pertanian
dengan
menggunakan teknologi tepat guna mengembangkan pusat pembibitan dan perbenihan. c.
Mengembangkan teknologi produksi dan teknologi pengolahan.
d. Meningkatkan kapasitas petani dan nelayan.
56 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Untuk
mewujudkan
misi
keempat
mendorong
yaitu
keimanan dan ketakwaan masyarakat sehingga terciptanya masyarakat yang religius arah kebijakan yang akan dilaksanakan dalam lima tahun mendatang adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan
kualitas
dan
kuantitas
sarana
prasarana
peribadatan dan lembaga pendidikan keagamaan. b. Memberikan dukungan terhadap kegiatan keagamaan dan kesetiakawanan sosial. Untuk
mewujudkan
misi
kelima
meningkatkan
yaitu
pembangunan yang adil dan berwawasan lingkungan di setiap sektor; arah kebijakan yang akan dilaksanakan dalam lima tahun mendatang adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan sinkronisasi pembangunan dengan rencana tata ruang wilayah. b. Menyelenggarakan
penataan
ruang
dengan
pendekatan
partisipatif. c.
Menyelenggarakan perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukungnya.
d. Mengoptimalkan pengembangan infrastruktur sanitasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. e. Meningkatkan penyuluhan pola hidup bersih dan sehat. f.
Meningkatkan aksesibilitas kota melalui penambahan kapasitas dan peningkatan kinerja jalan dan jembatan.
g. Meningkatkan kerjasama baik dengan swasta maupun antar pemerintah dalam penyediaan rumah murah dan sehat bagi masyarakat. h. Meningkatkan
sarana
dan
prasarana
penanggulangan
bencana. i.
Mengembangkan
sistem
transportasi
yang
terpadu
dan
berbasis angkutan massal. 57 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
j.
Meningkatkan upaya pelestarian lingkungan dan pengendalian dampak lingkungan.
k.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas hutan kota. yaitu melanjutkan
Untuk mewujudkan misi keenam
pembangunan Kota Palembang yang elok sebagai kota metropolitan bertaraf internasional, beradat dan sejahtera maka arah kebijakan yang akan dilaksanakan dalam lima tahun mendatang yaitu: a. Meningkatkan
sarana
dan
prasarana
pendidikan
yang
berkualitas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. b. Mengembangkan
pendidikan
berstandar
nasional
dan
internasional. c. Meningkatkan cakupan tenaga dokter, bidan dan perawat di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. d. Menyediakan perlengkapan Puskemas Pembantu, Puskesmas dan RSUD. e. Meningkatkan status gizi masyarakat. f. Mengembangkan jaminan kesehatan masyarakat. g. Meningkatkan kualitas alat dan obat kontrasepsi. h. Meningkatkan edukasi bagi pasangan usia subur tentang kesehatan reproduksi. i.
Memperkuat kelembagaan dan jejaring pelayanan KB.
j.
Meningkatkan pemberdayaan dan ketahanan keluarga dalam kemampuan pengasuhan dan penumbuh kembangan anak.
k. Meningkatkan prestasi olahraga di forum regional, nasional dan internasional. l.
Meningkatkan pelayanan kepustakaan umum.
m. Meningkatkan menurunkan
upaya
penguatan
penyandang
masalah
kelembagaan
dalam
kesejahteraan
sosial,
masyarakat miskin dan kaum rentan sosial. 58 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
n. Meningkatkan
upaya
penguatan
kelembagaan
dalam
menurunkan. o. Penyandang masalah kesejahteraan sosial, masyarakat miskin dan kaum rentan sosial. p. Meningkatkan
layanan
perlindungan
dan
pemberdayaan
terhadap perempuan dan anak. q. Sinkronisasi perencanaan lintas sektor pembangunan. r. Mengembangkan
kearifan
budaya
yang
berkarakter
dan
berkepribadian. s. Meningkatkan revitalisasi kawasan bersejarah dan konservasi cagar budaya. t. Meningkatkan pengelolaan dan kerjasama kemitraan dalam pengembangan objek dan daya tarik wisata. 5. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang menggambarkan terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan hasil kegiatan. Indikator kinerja Instansi Pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi. Indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi kriteria spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan sesuai dengan kurun waktu tententu. Pemerintahan Kota Palembang telah menetapkan RPJMD Tahun 2013-2018 dimana indikator kinerja yang digunakan di dalam RPJMD tersebut dikembalikan kepada masing-masing SKPD terkait supaya dimasukkan ke dalam indikator kinerja utama SKPD. 6. Indikator Kinerja Utama. Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Palembang merupakan hasil pemilihan dari indikator kinerja yang ditetapkan di dalam RPJMD Kota Palembang melalui proses indentifikasi kesesuaian dengan visi misi yang ingin diwujudkan oleh Pemerintah Kota Palembang. 59 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Palembang digunakan untuk menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2014 yang berisi target yang ingin dicapai pada tahun tersebut. B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014. Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013‒2018, disusun suatu Rencana Kinerja (Performance Plan) setiap tahunnya. Rencana Kinerja ini memuat indikator kinerja utama yang merupakan target kinerja yang harus dicapai pada tahun 2014 dan digunakan sebagai pedoman penyusunan Penetapan Kinerja Tahun 2014 yang di tuangkan dalam pernyataan komitmen tekad dan janji penyelenggaraan good governance. Sasaran strategis Tahun 2014 ditetapkan sebanyak 16 (enam belas) Sasaran, Indikator Kinerja Utama (IKU) sebanyak 40 (empat puluh) Indikator, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 2.1. Penetapan Kinerja No 1
2
Sasaran RPJMD
No
Terwujudnya kemandirian keuangan daerah
1
Pemerintahan yang efektif, bersih dan bebas KKN
3
2
4
5 3 4
Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi daerah Meningkatnya nilai investasi
Indikator Kinerja Utama Rasio realisasi PAD terhadap potensi PAD Rasio PAD terhadap realisasi pendapatan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Opini Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palembang Skor evaluasi SAKIP Kota Palembang
Satuan
Target
%
100
%
24
Skor
5
Opini BPK
WTP
Skor
CC
6
Laju pertumbuhan ekonomi
Persen
8,73
7
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Perusahaan
32
60 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014 No
Sasaran RPJMD
No 8
5
6
Meningkatnya kegiatan perdagangan masyarakat Penurunan angka pengangguran
9
10 11
7
Berkembangnya koperasi, usaha kecil, dan menengah
12 13 14
8
Meningkatkan ketahanan pangan
15
9
Meningkatnya hasil produksi perikanan Meningkatnya kepatuhan terhadap perda tata ruang kota yang telah ditetapkan (RTRW, RDTR) Meningkatnya kualitas lingkungan hidup permukiman
16
10
13
14
Satuan
Target
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Kontribusi sektor PDRB terhadap PDRB
Rp (juta)
2.903.220 ,00
%
16,00
Tingkat pengangguran terbuka Angka partisipasi angkatan kerja (Per 1.000) Persentase koperasi aktif Persentase usaha mikro dan kecil aktif Rasio UMK yang menjadi usaha menengah Ketersediaan pangan utama
%
9,8
%
64
%
75,28
%
87 22
%
90
Produksi perikanan
Ton
11.179
17
% kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW
%
100
18
Persentase cakupan Pengelolaan Air Limbah Domestik Persentase penanganan sampah Pengurangan titik/luas genangan Waktu tempuh ratarata per kilometer
%
19
%
85
titik
62
19 20
12
Indikator Kinerja Utama
Meningkatnya aksesibilitas lalu lintas masyarakat Tersedianya angkutan publik yang layak dan terjangkau
21
Meningkatnya mutu pendidikan masyarakat
23
22
Cakupan ketersediaan angkutan umum terhadap jaringan jalan Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)
18,5 %
84
%
80
61 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014 No
Sasaran RPJMD
No 24 25 26
27 28 29 30 31 32 33 34 35 15
Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat
36
37 38 16
Meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara
39 40
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Angka Kelulusan (AL) SD/MI Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
%
99,52
%
99,52
%
95,05
%
0,45
%
99,4
%
0,17
%
99,4
%
99,92
%
99,91
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Rata-rata lama sekolah Angka/jumlah balita dgn gizi buruk (prevalensi gizi buruk) Angka/jumlah kematian bayi Angka/jumlah kematian ibu Rata-rata lama kunjungan wisatawan Jumlah wisatawan
%
95,1
%
99,99
Tahun
13
%
0,9
KH
23/1000
KH Hari
102/100.0 00 2
Jiwa
300.000
62 BAB II LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Bab III Akuntabilitas kinerja Laporan kinerja ini memberikan gambaran penilaian tingkat capaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD 2013-2018 maupun RKPD atau Rencana Kinerja tahunaan (RKT) Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014. Sesuai ketentuan tersebut pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Komitmen tekad dan janji Pemerintah Kota Palembang melalui Indikator Kinerja Utama telah ditetapkan dengan Penatapan Kinerja Tahun 2014, dengan tolak ukur 16 (enam belas) Sasaran, 40 (Empat puluh) Indikator Kinerja Utama, dan 88 (delapan puluh delapan) program dengan
Total
Anggaran
yang
telah
ditetapkan
sebesar
Rp667.641.552.681,00. A. CAPAIAN PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014. Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kota Palembang. Kinerja Pemerintah Kota Palembang diukur berdasarkan Tingkat capaian sasaran dan indikator kinerja sasaran serta menggambarkan pula tingkat capaian pada program/kegiatan. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat capaian sasaran dan program/kegiatan 63 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
dilakukan melalui media rencana kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya. 1. Kerangka Pengukuran Kinerja. Capaian Indikator Kinerja Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator kinerja sasaran melalui media Formulir Pengukuran Kinerja pada Indikator Kinerja Utama (IKU), sebagaimana kami sajikan berikut ini: a) Semakin tinggi realisasi menunjukkan capaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus: Persentase capaian : rencana tingkat capaian
Realisasi Rencana
x 100%
b) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah capaian kinerja, maka digunakan rumus: Persentase capaian :: Rencana – (Realisasi-Rencana) x 100% rencana tingkat capaian Rencana
2. Pengkuran Kinerja Perjanjian Kinerja Rincian analisa capaian masing-masing indikator kinerja dapat diuraikan persasaran sebagai berikut: 1)
Terwujudnya Kemandirian Keuangan Daerah. Pada sasaran ini realisasi terwujudnya kemandirian keuangan daerah terdiri dari dua indikator kinerja utama yaitu:
64 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tabel 3.1. Indikator Kinerja Utama Sasaran Terwujudnya Kemandirian Keuangan Daerah No
1 2
Indikator Kinerja Utama
Sat.
Rasio realisasi PAD terhadap potensi PAD Rasio PAD terhadap realisasi pendapatan
Realisasi Tahun yang dilaporkan Target Tahun 2014 Akhir Sebelum RPJMD Reali- Capaia 2018 -nya Target sasi n 2013
Perbandingan Realisasi Tahun 2014 thdp akhir RPJMD
%
124,18
100
96,59
96,59
100
96,59
%
26,42
24
25,42
105,92
31
105,92
(1) Rasio realisasi PAD terhadap potensi PAD, dengan target sebesar 100% terealiasi sebesar 95.59% dengan capaian kinerja sebesar 96.59%. Potensi PAD pada tahun 2014 sebesar Rp479.940.572.679,70 dengan realisasi PAD Rp463.574.599.151,32; (2) Rasio PAD terhadap realisasi pendapatan daerah. PAD Kota Palembang ditargetkan menyumbang sebesar 24% dari
pendapatan
Rp2.873.355.857.095,26,
daerah
yang
sebesar
pada Tahun 2014 realisasi PAD
Kota Palembang sebesar Rp463.574.599.151,32 atau sebesar 25,42%, sehingga capaian indikator kinerjanya sebesar 105,29%. Pencapaian Peningkatan PAD pada tahun 2014 ini didapat melalui pendekatan secara persuasif kepada wajib pajak (WP) untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak, meningkatkan pendataan Objek Pajak dan melakukan sampling kepada WP, pengembangan dan pemeriksaan pajak. 2)
Pemerintahan yang Efektif, Bersih dan Bebas KKN. Sasaran Pemerintahan yang efektif, bersih dan bebas KKN dilaksanakan melalui dua indikator kinerja yaitu: 65
BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tabel
3.2.
Indikator
Kinerja
Utama
untuk
Sasaran
Pemerintahan yang Efektif, Bersih, dan Bebas KKN Perbandi-
Indikator Kinerja Utama
Tahun yang dilaporkan ngan Realisasi Target 2014 Realisasi Tahun Akhir Tahun Sat. RPJMD Sebelum2014 thdp RealiCapaian 2018 nya 2013 Target akhir sasi RPJMD
3 Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 4 Opini Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palembang 5 Skor evaluasi SAKIP Kota Palembang
Skor
-
5
0
0
6
0
Opini
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
Skor
CC
CC
CC
-
B
-
(3) Indikator
kinerja
Indeks
Persepsi
Korupsi
(IPK),
merupakan Hasil survey eksternal yang dilakukan oleh KPK
dan/atau
Survey
Transparency
International-
Indonesia merupakan rata-rata dari total pengukuran variabel tentang suap, gratifikasi, pemerasan, konflik kepentingan dan usaha Pemerintah dalam pemberantasan korupsi yang ditampilkan dengan bentuk skor 0-10. Pada tahun 2014 KPK maupun Transparency InternationalIndonesia tidak melakukan survey persepsi korupsi, terakhir Transparency International-Indonesia melakukan survei persepsi korupsi di tahun 2010 dengan indeks skor untuk Kota Palembang sebesar 4,7. Sehingga Indikator kinerja ini belum bisa diukur. Namun demikian
Pemerintah Kota Palembang telah
melakukan terobosan perbaikan khususnya dalam bidang pelayanan publik dengan terbentuknya Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT), dimana KPPT kota Palembang menjadi kantor pelayanan Intansi Pemerintah Daerah yang 66 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
terbaik
di
membentuk
Indonesia, satgas
Kota
Palembang
pelaporan
gratifikasi
juga
telah
dan
juga
penguatan pengawasan APIP dalam penyelanggaraan pemerintah.
Gambar 3.1. Penyerahan Opini WTP Terhadap Laporan Keuangan Kota Palembang Tahun 2013. (4) Opini Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palembang, pada tahun 2014 Pemerintah Kota Palembang kembali menerima
penghargaan
atas
opini
Wajar
Tanpa
Pengecualian (WTP) dari BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palembang Tahun 2013, ini merupakan tahun ke Empat Pemerintah Kota Palembang menerima opini WTP. Pencapaian ini merupakan usaha bersama seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Palembang dan untuk ke depan akan terus berperan aktif untuk dapat menjaga opini WTP
atas
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Kota
Palembang. 67 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
(5) Indikator Skor Evaluasi SAKIP Kota Palembang, pada tahun
2014
skor
evaluasi
LAKIP
Pemerintah
Kota
Palembang mendapatkan kategori CC sama seperti tahun sebelumnya. Belum tercapaianya target skor B untuk Evaluasi
LAKIP
dikarenakan
dari
masih
Kementerian belum
PAN
selarasnya
dan
RB
dokumen
perencanaan yang dimiliki Pemerintah Kota Palembang. Untuk peningkatan pencapaian kinerja di tahun mendatang Inspektorat Kota Palembang telah melakukan koordinasi secara intensif dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palembang dan Bagian Hukum dan Ortala Sekretariat Daerah Kota Palembang mengenai dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja sehingga seluruh dokumen
kinerja
dapat
selaras
dengan
dokumen
perencanaan yang ditetapkan. 3)
Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Sasaran laju pertumbuhan ekonomi daerah dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel
3.3.
Indikator
Kinerja
Utama
untuk
Sasaran
Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Perbandi-
Indikator Kinerja Utama
6
Laju pertumbuhan ekonomi
Sat.
Realisasi Tahun yang dilaporkan ngan Target 2014 Tahun Realisasi Akhir Tahun Sebelum RPJMD 2014 thdp Reali-nya Target Capaian 2018 akhir sasi 2013 RPJMD
%
-
8,73
9,05
103,66
9,01
100,44
(6) Laju pertumbuhan ekonomi Kota Palembang tahun 2014 sebesar 9.05% dari target sebesar 8,73% dengan capaian sebesar 103,66%. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi
Kota
Palembang
dikarenakan
sedang 68
BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
berkembangnya kota palembang khususnya di bidang properti, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dana jasa pengangkutan dan komunikasi. 4)
Meningkatnya Nilai Investasi. Sasaran nilai investasi dicapai dengan dua indikator kinerja yang dapat diuraiakan sebagai berikut : Tabel 3.4. IKU untuk Sasaran Meningkatnya Nilai Investasi. Perbandi-
Indikator Kinerja Utama
Tahun yang dilaporkan ngan Realisasi Target 2014 Realisasi Tahun Akhir Tahun Sat. RPJMD Sebelum 2014 thdp Reali2018 Capaian nya 2013 Target akhir sasi
7 Jumlah investor berskala Perus nasional ahaan (PMDN/PMA) 8 Jumlah nilai investasi Rp berskala (juta) nasional (PMDN/PMA)
RPJMD
32
-
32
77
2.903.2 255.320. 20 990.707
240,63
169
240,63
8.8
15.785. 972
9,7
(7) Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) pada tahun
2014
di
targetkan
sebanyak
32
perusahaan
menginvestasikan dananya di Kota Palembang, realisasi tahun 2014 sebanyak 77 (tujuh puluh tujuh) perusahaan menginvestasikan
dananya
ke
Pemerintah
Kota
Palembang, dengan demikian capaian indikator kinerja sebesar 240,53%. (8) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) dari target 32 (tiga puluh dua) perusahaan/investor diharapkan
menanamkan
investasinya
sebesar
Rp.2.993.220.770.000,00, namun nilai investasi yang ditanamkan
di
tahun
2014
hanya
Rp255.320.990.707 dari tahun dengan capaian
sebesar sebesar
8,8%. 69 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tercapainya
jumlah perusahaan yang menginvestasikan
dananya di Kota Palembang sebanyak 77 perusahaan salah satunya disebabkan oleh gencarnya promosi dan banyaknya kegiatan berskala baik Nasional maupun Internasional yang dilaksanakan di Kota Palembang, dan juga kemudahan perijinan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Palembang. Namun demikian target jumlah nilai investasi berskala nasional sebesar Rp.2.993.220.770.000,00 masih belum tercapai, hal ini
dikarenakan
masih
belum
kondusifnya
situasi
perekenomian di Kota Palembang sehingga membuat investor masih enggan menanamkan investasi dalam jumlah besar. 5)
Meningkatnya Kegiatan Perdagangan Masyarakat. Sasaran meningkatnya kegiatan perdagangan masyarakat dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 3.5. IKU untuk Sasaran Meningkatnya Kegiatan Perdagangan Masyarakat. Perbandi-
Realisasi Tahun yang dilaporkan ngan Target 2014 Tahun Realisasi Akhir Tahun Sat. Sebelum RPJMD 2014 thdp Reali-nya 2018 Target Capaian akhir sasi 2013
Indikator Kinerja Utama 9 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
RPJMD
%
16
18,58
116,125
17
109,3
(9) Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB adalah perbandingan jumlah kontribusi PDRB sektor perdagangan Kota
Palembang
Rp14.409.992.000.000,00
Tahun dibagi
2014 jumlah
sebesar PDRB
Kota
Palembang Tahun 2014 sebesar Rp77.546.977.000.000,00 dikali seratus persen. Pada tahun 2014 realisasi yang dapat dicapai sebesar 18,58% dari target sebesar 16%, sehingga pencapaian target pada tahun 2014 adalah sebesar 116,125%. 70 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Gambar 3.2. Pasar 16 Ilir, sebagai salah satu pusat perdagangan di KotaPalembang Tercapainya target ini antara lain disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan perdagangan modern melalui tumbuhnya pusatpusat perbelanjaan dan toko-toko modern di Kota Palembang. Serta adanya upaya Pemerintah Kota Palembang untuk merevitalisasi pasar tradisional. 6)
Penurunan angka pengangguran. Sasaran penurunan angka penggangguran dicapai dengan dua indikator kinerja yang dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 3.6. IKU Pengangguran.
untuk
Sasaran
Penurunan
Angka Perbandin
Indikator Kinerja Utama 10 Tingkat pengangguran terbuka 11 Angka partisipasi angkatan kerja (Per 1.000)
Tahun yang dilaporkan gan Realisasi Target 2014 Realisasi Tahun Akhir Tahun Sat. RPJMD Sebelum 2014 thdp RealiCapaian 2018 nya 2013 Target akhir sasi RPJMD
%
10,06
9,8
9,15
106,6
8,8
96,02
%
67,01
64
70,13
109,5
72,5
96,73
71 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
(10) Tingkat
Penggangguran
terbuka,
Angka
penggangguran pada tahun 2014 sebanyak 69.567 orang dan angkatan kerja sebanyak 759.352 orang/pekerja sehingga realiasi indikator ini sebesar
9.15% dengan
tingkat pencapaian sebesar 107,1%. (11) Angka
partisipasi
angkatan
kerja
tahun
2014
meningkat menjadi 759.352 jiwa orang/pekerja dari jumlah penduduk sebanyak 1.082.632 jiwa sehingga realisasi indikator ini sebesar 70,13% dari target sebesar 64% dengan capaian kerja sebesar 109,5%.
Upaya
pencapaian sasaran ini menunjukann hasil yang baik dan diharapkan di tahun 2018 target kinerja sebesar 72,5% dapat dicapai. Pencapaian kedua indikator kinerja ini menunjukan hasil yang cukup baik, pencapaian ini dicapai dengan terus melakukan pelatihan kerja bagi masyarakat di kota Palembang yang dilakukan secara rutin dan juga melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di kota Palembang maupun di luar kota Palembang dalam pelaksanaan job fair, sehingga dapat memberikan peluan kerja bagi para pencari pekerja.
72 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
7)
Berkembangnya Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Berkembangnya
koperasi,
usaha
kecil,
dan
menengah
diwujudkan melalui tiga Indikator Kinerja sebagai berikut: Tabel 3.7. IKU untuk Berkembangnya Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah. Perbandi-
Indikator Kinerja Utama
Tahun yang dilaporkan ngan Realisasi Target 2014 Realisasi Tahun Akhir Tahun Sat. RPJMD Sebelum 2014 thdp RealiCapaian 2018 nya 2013 Target akhir sasi RPJMD
12 Persentase koperasi aktif 13 Persentase usaha mikro dan kecil aktif 14 Rasio UMK yang menjadi usaha menengah
%
-
75,28
75,58
100,40
75,46
100,16
%
-
87
87,18
100,21
96
90,81
%
-
22
55,1
250,45
30
100,3
(12) Persentase
Koperasi
Aktif,
Koperasi
merupakan
gerakan ekonomi rakyat yang berperan serta dalam membantu pemerintah dalam segala bidang ekonomi, sehingga persentase koperasi aktif merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur keberhasilan Instansi Pemerintah.
Indikator
kinerja
ini
diukur
dengan
menghitung jumlah koperasi aktif yang ada di Kota Palembang pada tahun 2014 sebanyak 808 koperasi dibagi dengan jumlah koperasi yang ada di Kota Palembang pada Tahun 2014 sebanyak 1.609 Koperasi dikali seratus persen. Sehingga diperoleh realisasi pada tahun
2014
sebesar
75,58%
dari
target
75,28%,
sehingga capaian indikator kinerja pada tahun 2014 melampaui
target
yang
ditetapkan
yaitu
sebesar
100,40%. 73 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
(13) Usaha Mikro dan Kecil Aktif, realisasi indikator kinerja ini pada tahun 2014 sebesar 87,18% yang diperoleh dengan menghitung jumlah usaha mikro dan kecil di Kota Palembang pada tahun 2014 sebesar 27.185 unit usaha dibagi dengan jumlah seluruh UKM yang ada di Kota Palembang sebesar 31.969 unit usaha, dikali seratus persen, sedangkan target yang ditetapkan pada tahun 2014 sebesar 87% sehingga capaian taget indikator tersebut pada tahun 2014 sebesar 100,21%. (14) Rasio UMK yang menjadi Usaha Menengah, realisasi indikator ini sebesar 55,1% dari target 22%, sehingga capaiannya sebesar 250,45%. Terlampauinya target indikator kinerja utama pada sasaran berkembangnya koperasi, usaha kecil dan menegah ini dikarenakan oleh tingginya semangat masyarakat untuk berkoperasi yang tumbuh karena adanya kesamaan aktifitas dan kepentingan serta meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap koperasi. Selain itu juga disebabkan oleh semakin kondusifnya iklim usaha di Kota Palembang, disamping adanya upaya Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perindustrian,
Perdagangan,
dan
Koperasi
dalam
memfasilitasi pengembangan UMKM melalui pelatihan dan Bimtek pelaku UMKM, serta membuka peluang pemasaran produk dengan dibeberapa
selalu
kegiatan
mengikutsertakan pelaku baik
tingkat
nasional
UMKM maupun
Internasional.
74 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
8)
Meningkatnya Ketahanan Pangan. Sasaran meningkatnya ketahanan pangan pertanian dan perkebunan pada tahun 2014 tercapai 100% karena dari target 90% sasaran ini terealisasi 90%. hal ini tergambar dari pencapaian Indikator Kinerja yang dipakai untuk mengukur pencapaian sasaran tersebut yaitu: Tabel 3.8. IKU Sasaran Meningkatnya Ketahanan Pangan Perbandi-
Indikator Kinerja Utama
Realisasi Tahun yang dilaporkan ngan Target 2014 Tahun Realisasi Akhir Tahun Sat. Sebelum RPJMD 2014 thdp Reali-nya Target Capaian 2018 akhir sasi 2013 RPJMD
15
Ketersediaan pangan utama
%
-
90
90
100,00
98
91,84
(15) Ketersediaan Pangan Utama didapat dari perbandingan antara rata-rata jumlah ketersediaan pangan per tahun (kg) dengan jumlah penduduk dikali seratus persen. Berdasarkan
data
pada
Tahun
2014
rata-rata
ketersediaan pangan pertahun adalah 1.602.455 kg (90%). Jumlah penduduk Kota palembang pada Tahun 2014 adalah 1.780.506 orang. Berdasarkan perhitungan tersebut, realisasi indikator kinerja ini adalah 1.602.455 kg (90%) dari target 1.602.455 kg (90%) dengan persentase capaian 100%.Tercapainya indikator kinerja ini dikarenakan meningkatnya produktivitas sumber daya pertanian, perikanan dan peternakan di Kota Palembang pada Tahun 2014.
75 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
9)
Meningkatnya Hasil Produksi Perikanan. Meningkatnya Hasil Produksi Perikanan memiliki satu indikator kinerja utama yaitu: Tabel
3.9.
IKU Sasaran
Meningkatnya Hasil Produksi
Perikanan. Perbandi-
Indikator Kinerja Utama 16 Produksi perikanan
Realisasi Tahun yang dilaporkan ngan Target 2014 Tahun Realisasi Akhir Tahun Sat. Sebelum RPJMD 2014 thdp Reali-nya Target Capaian 2018 akhir sasi 2013 RPJMD
Ton
3.682,20 11.179 13.205,5 118,12 15.256
86,56
(16) Produksi Perikanan yang capaiannya pada tahun 2014 sebesar 118%, Dengan target tahun 2014 sebesar 11.179 ton/tahun dan terealisasi 13.205,5 ton/tahun. Hasil capain ini apabila kita bandingkan dengan Tahun 2013 mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat sebesar 161%. Terlampauinya target tersebut dikarenakan berhasilnya upaya peningkatan produksi dan produktifitas perikanan seiring dengan semakin besarnya minat masyarakat untuk membudidayakan ikan serta tingginya permintaan pasar terhadap komoditi ikan setiap tahunnya. 10) Meningkatnya kepatuhan terhadap perda tata ruang kota yang telah ditetapkan (RTRW, RDTR). Sasaran Meningkatnya kepatuhan terhadap perda tata ruang kota yang telah ditetapkan (RTRW, RDTR) memiliki capaian sebesar 100%. Indikator yang dipakai untuk mengukur keberhasilan dari sasaran ini yaitu:
76 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tabel 3.10. IKU Sasaran Meningkatnya kepatuhan terhadap perda tata ruang kota yang telah ditetapkan (RTRW, RDTR).
Indikator Kinerja Utama 17 % kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW
Realisasi Tahun yang dilaporkan 2014 Tahun Sat. Sebelum nya 2013 Target Reali-sasi Capaian
%
(17) Kesesuaian
-
99,91358 99,91358
Pemanfaatan
ruang
100
Target Akhir RPJMD 2018
Perbandin gan Realisasi Tahun 2014 thdp akhir RPJMD
99,91373
99,99
dengan
RTRW,
Indikator ini diukur dengan membandingkan luas lahan Kota Palembang yang sesuai dengan rencana tata ruang seluas 40.026,37771 Ha dan total luas Kota Palembang seluas 40.061 Ha. Dari 99,91358% yang ditargetkan untuk Indikator Kinerja tersebut terealisasi 99,91358% dengan capaian sebesar 100%. Keberhasilan dari indikator ini disebabkan telah sesuainya pemanfaatan tata ruang dengan rencana tata ruang kota. 11) Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup Permukiman. Keberhasilan Kota Palembang untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup salah satunya dapat dilihat dari telah diterimanya penghargaan “Langit Biru” yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Hasil Penilaian Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan Tahun 2014. Dalam rangka untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan hidup
maka
ditetapkan
sasaran
meningkatnya
kualitas
lingkungan hidup permukiman yang memiliki tiga indikator kinerja utama yaitu:
77 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tabel 3.11. IKU Sasaran Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup Permukiman. Perbandin
Indikator Kinerja Utama
Tahun yang dilaporkan gan Realisasi Target 2014 Realisasi Tahun Akhir Tahun Sat. RPJMD Sebelum 2014 thdp RealiCapaian 2018 nya 2013 Target akhir sasi RPJMD
18 Persentase cakupan Pengelolaan Air % Limbah Domestik 19 Persentase penanganan % sampah 20 Pengurangan titik/luas Titik genangan
(18) Persentase
68,00
65
81,71
125,71
100
81,71
-
85
76,58
90,09
100
76,58
-
62
55
111,3
31
22.58
Cakupan
Pengelolaan
Air
Limbah
Domestik, dengan target 30% terealisasi sebesar 81,71% dengan persentase capaian target sebesar 272,36%. Terlampauinya
target
tersebut
dikarenakan
telah
terlaksananya Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan
pengawasan/pemantauan
Hidup
dengan
pengelolaan
kegiatan
limbah
B3,
dengan pemantauan yang dilakukan di lapangan.
78 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Gambar 3.3. Penyerahan Penghargaan Adipura Kencana Tahun 2014. (19) Persentase
Penanganan
Sampah,
adalah
membandingkan volume sampah yang dikelola dengan volume produksi (timbulan sampah). Target penanganan sampah tahun 2014 sebesar 85% namun hanya terealiasi sebesar 76,58%, sehingga capaian penanganan sampah di Kota Palembang baru mencapai 97,06% atau sebesar 119.460 m3. Kondisi ini disebabkan oleh jumlah penduduk yang terus meningkat yang mengakibatkan bertambahnya jumlah produksi/timbulan sampah dibandingkan dengan jumlah sampah yang dapat dikelola, selain itu hal ini juga disebabkan masih lemahnya kesadaran masyarakat Kota Palembang akan kebersihan lingkungan.
79 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
(20) Pengurangan Titik Genangan dengan target jumlah genangan yang belum tertangani sejumlah 62 titik teralisasi sebanyak 55 titik dengan capaian 111,3%. Terjadinya genangan pada prasarana jalan disebabkan antara lain lamanya curah hujan, berkurangnya daerah resapan air, alih fungsi tata guna lahan, dan volume sampah dalam saluran drainase. 12) Meningkatnya Aksesibilitas Lalu Lintas Masyarakat. Sasaran Meningkatnya Aksesibilitas Lalu Lintas Masyarakat dengan indikator: (21) Kecepatan
rata-rata
per
kilometer
diukur
dengan
kecepatan rata-rata perjalanan darat yang menggunakan angkutan umum ditambah Kecepatan rata-rata angkutan pribadi dan hasilnya dijadikan rata-rata kecepatan ratarata per-kilometer/jam. Dari hasil survey tahun 2012, kecepatan
rata-rata
perjalanan
darat
rata-rata
19 Km/Jam, ditahun 2013 menurun 18,5 Km/Jam, Tahun 2014 waktu tempuhnya menurun lagi 18 Km/Jam. Kecepatan rata-rata tahun 2014 ditargetkan 18,5 km/Jam, realisasi kecepatan rata-rata perjalanan darat tahun 2014 hanya mencapai 18 Km/Jam. Sehingga capaian indikator ini pada tahun 2014 sebesar 97,30%. Tabel 3.12. IKU Sasaran Meningkatnya Aksesibilitas Lalu Lintas Masyarakat Perbandi-
Indikator Kinerja Utama 21 Kecapatan rata-rata per kilometer
Realisasi Tahun yang dilaporkan ngan Target 2014 Tahun Realisasi Akhir Tahun Sat. Sebelum RPJMD 2014 thdp Reali-nya 2018 Target Capaian akhir sasi 2013 RPJMD
Km/ Jam
18,5
18,5
18
97,3
5
88,8
80 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tidak tercapainya indikator ini karena rasio pertumbuhan kendaraan
(angkutan
pribadi
dan
Palembang
tidak
sebanding
angkutan dengan
umum)
di
pertumbuhan
/pembangunan jalan baru (setiap tahu pertumbuhan kendaraan baik pribadi/kendaraan umum meningkat 2-4%. Sedangkan pembangunan
jalan
baru
hanya
0-1%
solusi
kedepan
diharapkan instansi terkait dapat melakukan peningkatan kapasitas jalan (Pembangunan jalan baru/
manajemen/
rekayasa/ lalin) seperti pembangunan yang ada saat ini pembangunan underpass simpang patal dan pembangunan fly over jakabaring diharapkan jarak tempuh perjalanan darat kecepatan
rata-rata
lalu
lintas
semakin
meningkatnya
aksesibilitas lalu lintas. 13) Tersedianya Angkutan Publik yang Layak dan Terjangkau. Sasaran Tersedianya Angkutan Publik yang Layak dan terjangkau dengan indikator : (22) Cakupan ketersediaan angkutan umum terhadap jaringan jalan adalah tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan kabupaten/Kota adalah perbandingan jumlah jaringan jalan kota Palembang yang terlayani angkutan umum dengan jumlah jaringan jalan kota Palembang.
81 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tabel 3.13. IKU Sasaran Tersedianya Angkutan Publik yang Layak dan Terjangkau. Perbandi-
Indikator Kinerja Utama 22 Cakupan ketersediaan angkutan umum terhadap jaringan jalan
Realisasi Tahun yang dilaporkan ngan Target 2014 Tahun Realisasi Akhir Tahun Sat. Sebelum RPJMD 2014 thdp Reali-nya Target Capaian 2018 akhir sasi 2013 RPJMD
%
-
84
83,9
99,88
84
99,88
Jumlah jaringan jalan kota Palembang yang terlayani angkutan umum 627.500 jaringan jalan sedangkan jumlah jaringan jalan kota Palembang 747.920 jaringan jalan. Capaian realisasi persentasi indikator ini 83,90% belum memenuhi target yang telah ditentukan sebesar 84%. Capaian untuk indikator ini 99,88%. Dalam rangka memberikan pelayanan kepada pengguna jasa angkutan, saat ini telah dioperasikan pelayanan angkutan umum dalam kota Palembang, yang terbagi 25 trayek rute, dimana pada semua rute menjadikan pusat kota sebagai tujuan
akhir,
untuk
mencegah
timbulnya
permasalahan
angkutan umum yang lebih komplek maka perlu mengkaji tingkat pelayanan rute angkutan kota sebagai pertimbangan untuk penataan jaringan yang tepat dimasa yang akan datang agar dapat memenuhi kebutuhan pergerakan dalam kota Palembang sesuai dengan perkembangan kota. 14) Meningkatnya Mutu Pendidikan Masyarakat. Sasaran Meningkatnya Mutu Pendidikan Masyarakat dengan 13 indikator yang seluruhnya telah mencapai target, dengan penjelasan sebagai berikut : 82 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tabel 3.14. IKU Sasaran Meningkatnya Muti Pendidikan Masyarakat. Perbandi-
Indikator Kinerja Utama
Realisasi Tahun yang dilaporkan ngan Target 2014 Tahun Realisasi Akhir Tahun Sat. Sebelum RPJMD 2014 thdp Reali-nya Target Capaian 2018 akhir sasi 2013
23 Penduduk yang berusia >15 tahun melek % huruf (tidak buta aksara) 24 Angka Partisipasi % Murni (APM) SD/MI/Paket A 25 Angka Partisipasi Murni (APM) % SMP/MTs/Pake tB 26 Angka Partisipasi Murni (APM)) % SMA/SMK/MA/ Paket C 27 Angka Putus Sekolah (APS) % SD/MI 28 Angka Putus Sekolah (APS) % SMP/MTs 29 Angka Putus Sekolah (APS) % SMA/SMK/MA 30 Angka Kelulusan (AL) % SD/MI 31 Angka Kelulusan (AL) % SMP/MTs 32 Angka Kelulusan (AL) % SMA/SMK/MA 32 Angka Melanjutkan (AM) dari % SD/MI ke SMP/MTs 33 Angka Melanjutkan (AM) dari % SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 34 Rata-rata lama Tahun sekolah
RPJMD
100
80
100
125
100
125
101,19
99.52
100
100,48
99.60
100,4
101,41
99.52
154,58
155,33
99.60
155,2
100,29
95.05
102,09
105,26
95.25
107,2
0,01
0.45
0,01
197,78
0.25
196
0,01
0,01
0,00
101
0,00
100,21
0,03
0.17
0,00
200,00
0,13
200
99,61
99.40
100
100,60
99,51
100,5
99,95
99.92
105,87
105,95
99,96
105,91
100,00
99.91
100,01
100,10
99,95
100,06
99,48
95.1
99,48
104,60
99,95
99,53
93,19
99.99
100,19
100,20
100
100,19
16,62
13
15,81
121,62
15
105,4
83 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
(23) Jumlah penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta Aksara) yakni 1.323.028 orang dengan target 80,00%. Indikator Kinerja ini terealisasi 100,00% dengan capaian sebesar 101,01%. (24) Jumlah APM SD/MI Paket A dengan target 99,52% Indikator kinerja ini terealisasi 100,00% dengan capaian sebesar 100,48%. (25) Jumlah APM SMP/MTS Paket B dengan target 99,52% realisasi Indikator Kinerja ini terealisasi 154,38% dengan capaian sebesar 155,13%. (26) Jumlah APM SMA/SMK/MA Paket C dengan target 99,05%, Indikator Kinerja ini terealisasi 102,09% dengan capaian sebesar 105,26%. (27) Jumlah APS SD/MI dengan target 0,45% Indikator kinerja ini terealisasi 0,00% dengan capaian 100,75%. (28) Jumlah APS SMP/MTs dengan target 0,01% Indikator kinerja ini terealisasi 0,00% dengan capaian 101%. (29) Jumlah APS SMA/SMK/MA dengan target 0,17% Indikator kinerja ini terealisasi 0,00% dengan capaian 100,28%. (30) Jumlah AL SD/MI dengan target 99,40% Indikator kinerja ini terealisasi 100,00% dengan capaian 100,60%. (31) Jumlah AL SMP/MTs dengan target 99,92% Indikator kinerja ini terealisasi 105,87% dengan capaian 105,95%.
84 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
(32) Jumlah AL SMA/SMK/MA dengan target
99,91%
Indikator kinerja ini terealisasi 100,01% dengan capaian 100,10%. (33) Jumlah AM dari SD/MI ke SMP/MTs dengan target 95,10% Indikator kinerja ini terealisasi 99,48% dengan capaian 104,60%. (34) Jumlah AM dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA dengan target 99,99% Indikator kinerja ini terealisasi 100,19% dengan capaian 100,20%. (35) Rata-rata lama sekolah dengan target 12 tahun Indikator kinerja ini teralisasi 15,81% dengan capaian sebesar 95,40%. Terlampauinya target sasaran meningkatnya mutu pendidikan tidak terlepas dari adanya perhatian dan bantuan dari Pemerintah Pusat yang dikenal dengan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) baik untuk jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTS/SMP-T, dan SMA/SMK/MA., perhatian dan bantuan
Pemerintah
Provinsi
melalui
program
Bantuan
Sekolah Gratis (PSG), serta bantuan Pemerintah Kota Palembang melalui dana sharing PSG, sehingga dapat membebaskan segala pungutan biaya pendidikan yang dibebankan kepada wali murid. Selain itu juga dikarenakan gencarnya program Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam melaksanakan Program Wajib Belajar sehingga semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Wajib Belajar minimal 12 tahun.
85 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
15) Meningkatnya Mutu Kesehatan Masyarakat. Sasaran Meningkatnya Mutu Kesehatan Masyarakat dengan tiga indikator yang seluruhnya telah mencapai target 100%, hasil tersebut diperoleh dari hasil capaian rata-rata indikator kinerja yang dipakai untuk mengukur keberhasilan dari sasaran ini yaitu: Tabel 3.15. IKU Sasaran Sasaran Meningkatnya Mutu Kesehatan Masyarakat Perbandi-
Realisasi Tahun yang dilaporkan ngan Target 2014 Tahun Realisasi Akhir Tahun Sat. Sebelum RPJMD Reali- Capaian 2018 2014 thdp -nya Target akhir sasi (%) 2013
Indikator Kinerja Utama
RPJMD
36 Angka/jumlah balita dgn gizi buruk (prevalensi gizi buruk) 37 Angka/jumlah kematian bayi
%
0,01
0,9
0,015
1,67
<0,9
100
KH
-
23 / 1.000
1,8 / 1.000
192,12
23 / 1.000
192,12
38 Angka/jumlah kematian ibu
KH
-
102 / 41/ 102 / 159,80 159,80 100.000 100.000 100.000
(36) Indikator kinerja angka/jumlah balita dengan gizi buruk (Prevalensi Gizi Buruk) adalah balita dengan status gizi menurut berat badan (BB) dan umur (U) dengan Z-score <-3 SD dan atau dengan tanda-tanda klinis
(marasmus,
kwashiorkor,
dan
marasmus-
kwasiorkor). Target 2014 angka gizi buruk <1%, jumlah gizi buruk yang ada 22 balita dari 147.427 balita yang ada, maka cakupan masih dibawah 1%, indikator kinerja tersebut terealisasi 0,015% sehingga capaian kinerja 100%.
86 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
(37) Indikator kinerja angka/jumlah kematian bayi adalah jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup di tahun yang sama. Target tahun 2014 sebesar 26 per 1000 kelahiran hidup yang ditetapkan berdasarkan target MDG’s. Di Kota Palembang tahun 2014 jumlah kematian bayi sebanyak 53 kasus per 29.235 kelahiran hidup atau 1.8 per 1000 kelahiran hidup. Angka tersebut diperoleh dari kematian bayi yang dilaporkan pada sarana kesehatan dan masih dibawah target MDG’s., dengan target 23 per 1000 KH, indikator kegiatan tersebut terealisasi sebesar 1,8 per 1000 KH dengan capaian sebesar 193,07 per 1000 KH. (38) Indikator kinerja angka/jumlah kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dan lainlain. Target tahun 2014 jumlah kematian ibu sebesar 118 per 100.000 kelahiran hidup, sesuai dengan target MDG’s. Di Kota Palembang tahun 2014 jumlah kematian ibu sebanyak 12 kasus per 29.235 kelahiran hidup atau 41 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih dibawah angka target dari MDG’s, dengan target 102 per 100.000 KH indikator kinerja tersebut terealisasi 41 per 100.000 KH dengan capaian sebesar 165,25 per 100.000 KH.
87 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
16) Meningkatnya
kunjungan
wisatawan
domestik
dan
mancanegara. Sasaran meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara dengan dua indikator yang seluruhnya telah mencapai target 100%, yaitu: Tabel 3.16. IKU Sasaran Meningkatnya Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara. Perbandi-
Indikator Kinerja Utama 39 Rata-rata lama kunjungan wisatawan 40 Jumlah wisatawan
Realisasi Tahun yang dilaporkan 2014 ngan Target Tahun Realisasi Akhir Tahun Sat. Sebelum RPJMD 2014 thdp -nya Target Realisasi Capaian 2018 akhir 2013 RPJMD
Hari
-
2
2
Jiwa
-
300,000
100%
3
66,67%
424.123 141,37% 439.230 96,56%
(39) Indikator kinerja rata-rata lama kunjungan wisatawan pada Tahun 2014 tercapai 100 % hasil tersebut diperoleh dari indikator rata-rata lama kunjungan wisatawan dengan target 2 hari indikator kinerja tersebut terealisasi 2 hari dengan capaian sebesar 100%. (40) Indikator kinerja Jumlah wisatawan pada tahun 2014 tercapai 145,51 % hasil tersebut diperoleh dari indikator jumlah wisatawan dengan target tahun 2014 sebesar 300.000 terealisasi
jiwa
per tahun
424.123
jiwa
indikator kinerja
tersebut
dengan
sebesar
capaian
141,37%.
88 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Target Nasional. Setelah diidentifikasi dari 40 Indikator Kinerja Utama hanya satu IKU yang memiliki standar nasional yaitu Indeks Persepsi Korupsi (IPK) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014, telah ditetapkan target IPK pada Tahun 2014 skor 5. Pada tahun 2014 KPK maupun Transparency InternationalIndonesia tidak melakukan survey persepsi korupsi, terakhir Transparency International-Indonesia melakukan survei persepsi korupsi di tahun 2010 dengan indeks skor untuk Kota Palembang sebesar 4,7. 4. Analisis dan Efesiensi Penggunaan Sumber Daya a. Sumber Daya Keuangan Dalam pelaksanaan Belanja Daerah
prinsip
efisiensi,
efektivitas, equity dan ekonomis tetap menjadi dasar dalam pengalokasian belanja daerah dengan ketersediaan dana yang terbatas dengan memperhatikan tolok ukur dan target kinerja yang ingin dicapai dari setiap kegiatan yang dilaksanakan. Komposisi belanja terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan BelanjaLangsung. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan
program
dan
kegiatan,
sedangkan
Belanja
Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kota yang 89 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Pengelompokan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan PP 41 Tahun 2007. Kebijakan umum belanja daerah mengacu pada RPJMD tahun 2013– 2018 yang diarahkan pada peningkatan proporsi belanja untuk memihak kepentingan publik, disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintah daerah setta dalam penggunaannya belanja daerah tetap mengedepankan prinsipprinsip efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Belanja daerah diseimbangkan dengan jumlah pendapatan daerah yang ada, yang diharapkan
dapat memberikan
dukungan pada program-program kategori daerah. Arah pengelolaan belanja daerah pada tahun 2014 dititikberatkan pada upaya peningkatan fungsi APBD sebagai salah satu alat ukur
pertumbuhan
mengoptimalkan
ekonomi
Kota
prinsip-prinsip
Palembang efisiensi,
dengan
efektivitas,
transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran, adapun pelaksanaan Belanja Daerah tahun 2014 dapat disajikan pada tabel di bawah ini:
90 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tabel 3.17 Belanja Daerah Pemerintah Kota Palembang No 1
Jenis Belanja Belanja Belanja Operasi
Target Belanja Realisasi Belanja 3.153.733.368.049,39 2.812.540.073.360,45 2.463.347.912.208,84 2.192.560.331.131,45
1. 2. 3. 4. 5.
Belanja Pegawai 1.683.348.212.928,35 1.508.876.064.352,00 Belanja Barang 754.908.804.270,49 664.974.345.643,60 Belanja Subsidi 8.597.000.010,00 8.597.000.010,00 Belanja Hibah 11.960.395.000,00 6.574.518.508,00 Belanja Bantuan 3.533.500.000,00 2.677.130.000,00 Sosial 6. Belanja Bantuan 1.000.000.000,00 861.272.617,85 Keuangan 2 Belanja Modal 688.385.455.840,55 618.886.821.696,00 2.1 Belanja Tanah 31.758.652.000,00 12.780.349.909,00 2.2 Belanja Peralatan dan 108.785.379.726,55 100.765.616.808,00 Mesin 2.3 Belanja Bagunan dan 131.737.530.596,00 106.413.857.703,00 Gedung 2.4 Belanja Jalan, Irigasi 355.808.383.363,00 350.551.264.749,00 dan Jaringan 2.5 Belanja Aset Tetap 60.295.510.155,00 48.375.732.527,00 lainnya 3 Belanja Tak Terduga 2.000.000.000,00 1.092.920.533,00 Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Palembang Sejalan dengan pemberian urusan kepada daerah termasuk sumber keuangannya, maka dalam bunyi pasal 79 UndangUndang Nomor 22 tahun 1999 dicantumkan sumber-sumber pendapatan daerah terdiri atas: 1) Pendapatan asli daerah yaitu: a) Hasil pajak daerah b) Hasil retribusi daerah c) Hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, 91 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
d) Lain-lain pendapatan daerah yang sah 2) Dana Perimbangan 3) Pinjaman daerah 4) Lain-lain pendapatan daerah yang sah Dalam pelaksanaan otonomi daerah, sumber keuangan yang berasal dari pendapatan asli daerah lebih penting dibandingkan dengan sumber-sumber diluar pendapatan asli daerah, karena pendapatan asli daerah dapat dipergunakan sesuai
dengan
prakarsa dan inisiatif daerah sedangkan bentuk pemberian pemerintah (Non PAD) sifatnya lebih terikat. Pemerintah Kota Palembang di tahun 2014 telah melakukan upaya penggalian dan peningkatan pendapatan asli daerah yang diharapkan untuk setiap tahunya meningkat dan dapat di pergunakan dalam pelaksanaan urusan Pemerintahan Kota Palembang di tahun berikutnya. Untuk peningkatan pendapatan asli daerah diupayakan dari pendapatan
pajak
dan
retribusi
daerah
dengan
tidak
menambah beban bagi masyarakat. Pendapatan asli daerah dalam struktur APBD masih merupakan elemen yang cukup penting peranannya baik untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan maupun pemberian pelayanan kepada publik. Apabila dikaitkan dengan pembelanjaan, maka pendapatan asli daerah masih merupakan alternatif pilihan utama dalam mendukung
program
dan
kegiatan
penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik di Kota Palembang. Upaya peningkatan PAD dicapai dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. Program intensifikasi dilakukan melalui upaya secara terus menerus dalam
melakukan
perbaikan
ke
dalam
dan
senantiasa
92 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kewajibannya dalam membayar pajak dan retribusi daerah. Dari pelaksanaan Belanja dan Pembiayaan Daerah Pemerintah Kota Palembang yang dituangkan dalam Peraturah Daerah Kota Palembang Nomor Tahun 2014 tentang Anggaran pendapatan dan Belanja Derah Kota Palembang Tahun 2014, diharapkan
Pendapatan
Rp3.082.206.627.931,31 Pendapatan
Daerah
dengan Kota
Daerah realisasi
sebesar tahun
Palembang
2014 sebesar
Rp2.873.355.857.095,26 untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.18. Pendapatan Daerah Pemerintah Kota Palembang No 1.
Jenis Penerimaan
4 5
%
753.849.902.820,25
731.519.920.156,40
97,04
a
395.888.500.000,00
463.574.599.151,32
117,10
153.590.364.182,00 56.000.000.000,00
85.109.315.505,34 28.021.442.345,64
55,41 50,04
148.371.038.638,25
154.814.563.154,10
104,34
1.604.205.948.483,06 119.675.959.701,06
1.545.294.767.722,00 95.284.667.535,00
96,33 79,62
214.811.165.782,00
196.805.369.187,00
91,62
1.203.662.453.000,00
1.203.662.453.000,00
100,00
66.056.370.000,00
49.542.278.000,00
75,00
426.003.126.000,00
426.003.126.000,00
100,00
Pendapatan bagi hasil pajak Provinsi Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah a. Pendapatan Hibah
161.253.195.700,00
70.008.575.005,86
43,42
136.894.454.928,00
100.529.468.211,00
73,44
27.612.166.242,00
12.362.166.242,00
44,77
b. Pendapatan lainnya
109.282.288.686,00
88.167.301.969,00
80,68
3.082.206.627.931,31
2.873.355.857.095,26
93,22
Pajak Daerah
Retribusi Daerah Hasil Pengelolahan Kekayaan daerah yang dipisahkan d Lain-lain pendapatan daerah yang sah. Dana Perimbangan a Bagi hasil pajak Pusat b
3
Realisasi (Rp)
Pendapatan Asli Daerah b c
2
Target (Rp)
Bagi Hasil Bukan pajak Pusat c Dana Alokasi Umum (DAU) d Dana Alokasi Khusus (DAK) Dana Penyesuaian
Jumlah Pendapatan
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang
93 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Adapun proporsi realisasi pendapatan daerah Kota Palembang dapat di lihat pada gambar di bawah ini :
2,44 3,5
Pendapatan Asli Daerah 25,46
14,83
Dana Perimbangan Dana Penyesuaian
53,78
Pendapatan bagi hasil pajak Provinsi Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
Gambar 3.4. Proporsi Realisasi Pendapatan Daerah Kota Palembang Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa dana perimbangan lebih berpengaruh sebesar 53.78%, diikuti Pendapatan Asli Daerah sebesar 25,46%, selanjutnya dana penyesuaian sebesar 14,83% dan Pendapatan lain-lain yang sah 3,5% serta pendapatan bagi hasil provinsi sebesar 2,44%. b. Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia Pemerintah Kota Palembang (PNS Non Guru) per Juli 2014 sejumlah 5.088 orang, berdasarkan golongan, jabatan dan pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
94 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tabel VIII. B.6.b.1 Jumlah PNS berdasarkan Golongan Golongan
Jumlah
I II III IV Jumlah
78 1.348 5.471 7.755 14.652
Sumber : BKD dan Diklat Kota Palembang 2014.
Tabel IX. B.6.b.2 Jumlah PNS berdasarkan Jabatan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jabatan Eselon II a Eselon II b Eselon III a Eselon III b Eselon IV a Eselon IV a (UPTD) Eselon IV b Eselon V a Fungsional Staf Jumlah
Sumber : BKD dan Diklat Kota Palembang 2014.
Jumlah 1 38 64 135 605 110 641 64 1.199 12.387 15.244
Tabel X. B.6.b.3 Jumlah PNS berdasarkan Pendidikan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pendidikan
Jumlah
S3 S2 S 1/D IV D I s.d D III SLTA SLTP SD Jumlah
1 1.396 8.873 2.303 1.943 62 75 14.653
Sumber : BKD dan Diklat Kota Palembang 2014.
95 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
5. Analisis Program Kegiatan. Analisi Program dan kegiatan dalam pencapaian 16 sasaran dan 40 indikator kinerja utama dicapai melalaui 88 program yang telah dilaksanakan dengan penggunaan anggaran secara efektif dan efesien, masing-masing program dapat dijelaskan secara ringkas melalui tabel dibawah ini: No 1
Sasaran RPJMD Terwujudn ya kemandiri an keuangan daerah
No
Indikator Kinerja Utama
Program
1
Rasio realisasi PAD terhadap potensi PAD
1
2
Rasio PAD terhadap realisasi pendapatan
2 3 4 5
2
Pemerinta han yang efektif, bersih dan bebas KKN
3
Indeks Persepsi Korupsi (IPK)
6
4
Skor evaluasi SAKIP Kota Palembang
7
5
Skor evaluasi SAKIP Kota Palembang
8
9
10
Program peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Pendapatan daerah Program Peningkatan Sadar Pajak Program Peningkatan data objek pajak Program Peningkatan Pajak daerah Program Peningkatan Pajak daerah Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
Anggaran
429.960.000
Realisasi 294.900.000
629.540.000
622.199.700
1.691.178.500
1.669.704.460
3.637.020.000
3.225.678.530
134.740.000
86.065.000
315.830.000
278.200.310
25.000.000
18.000.000
2.535.350.000
2.373.259.300
7.490.042.450
6.635.645.117
65.000.000
60.000.000
96 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No 3
4
Sasaran RPJMD Meningkat nya laju pertumbuh an ekonomi daerah Meningkat nya nilai investasi
No
Meningkat nya kegiatan perdagang an masyarak at
Program
7
Penuruna n angka pengangg uran
Berkemba ngnya koperasi, usaha kecil, dan menengah
Realisasi
Laju pertumbuhan ekonomi
11
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
2.372.030.110
1.925.507.272
7
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Kontribusi sektor PDRB terhadap PDRB
12
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
428.808.500
161.198.500
13
Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional
255.200.000
53.033.000
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
1.489.062.000
237.039.000
40.000.000
37.712.500
9
14
15
16 6
Anggaran
6
8
5
Indikator Kinerja Utama
10
Tingkat pengangguran terbuka
17
11
Angka partisipasi angkatan kerja (Per 1.000)
18
Persentase koperasi aktif
20
12
19
21
22
23 13
Persentase usaha mikro dan kecil aktif
24
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
75.400.000
951.160.000
938.337.100
393.155.000
382.684.846
1.099.700.000
1.045.306.900
14.473.004.500
14.289.013.600
153.665.000
153.665.000
4.442.575.000
4.053.675.000
130.505.000
62.520.000
70.862.000
38.745.500
97 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
Sasaran RPJMD
No 14
Indikator Kinerja Utama Rasio UMK yang menjadi usaha menengah
Program 25
26
27
28
29
30
8
Meningkat kan ketahanan pangan
15
Ketersediaan pangan utama
31
32 33 34 35 36 37 9
Meningkat nya hasil produksi perikanan
16
Produksi perikanan
38 39
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebuna n Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program lumbung pangan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Program Peningkatan Produksi Peternakan Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Peningkatan sarana dan perasana kelautan/perikanan Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Anggaran
Realisasi
565.845.500
425.542.745
16.262.500
16.200.000
199.500.000
153.665.000
664.600.000
508.073.200
725.000.000
554.500.000
372.025.000
245.135.800
1.128.695.000
900.476.810
133.437.000
75.274.800
308.600.000
308.600.000
253.700.000
192.222.000
274.925.000
274.429.500
418.200.000
322.061.000
311.840.000
230.756.370
4.720.628.000
4.650.970.450
100.000.000
76.936.500
98 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
Sasaran RPJMD
No
Indikator Kinerja Utama
Program 40 41
10
Meningkat nya kepatuhan terhadap perda tata ruang kota yang telah ditetapkan (RTRW, RDTR) Meningkat nya kualitas lingkunga n hidup permukim an
17
18
% kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW
Persentase cakupan Pengelolaan Air Limbah Domestik
42
43
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
44
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program Peningkatan Pengendalian Polusi Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan (DKK) Program Pneingkatan Kinerja pengolahan persampahan Program Pembangunan saluran drainase/goronggorong Program Pembangunan turap/talud/brojong Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Program pengendalian banjir
45
46
47 19
Persentase penanganan sampah
48
49 20
Pengurangan titik/luas genangan
Program pengembangan perikanan tangkap Program pengembangan budidaya perikanan Program Pemanfaatan Ruang
50
51 52
53
Anggaran
Realisasi
66.000.000
61.237.000
988.000.000
847.600.790
900.000.000
828.775.000
75.000.000
36.495.000
1.464.315.250
1.152.537.905
729.300.000
616.044.350
730.000.000
536.899.895
666.438.950
374.855.900
62.071.073.260
89.500.000
49.540.617.362
72.917.000
43.403.811.400
42.724.351.850
10.098.166.200
9.977.678.650
35.777.738.012
29.700.551.950
6.495.761.575
6.483.838.575
99 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
12
Sasaran RPJMD
Meningkat nya aksesibilit as lalu lintas masyarak at
No
21
Indikator Kinerja Utama
Jarak dan waktu tempuh per kilometer
Program
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
14.415.243.250
4.316.884.250
55
Program rehabilitasi/pemelihar aan Jalan dan Jembatan Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas Program peningkatan pelayanan angkutan Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Program dana alokasi khusus (DAK)
120.013.937.150
117.948.382.000
1.688.404.000
2.525.300.000
2.525.300.000
2.006.182.500
912.608.000
875.163.500
4.269.663.450
3.639.785.727
8.841.232.000
8.840.982.000
42.391.734.000
21.117.537.445
62
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
309.664.000
0
63
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
93.636.357.486
89.222.453.260
64
Program Pendidikan Menengah
51.098.628.599
46.376.929.967
65
Program Pendidikan Non Formal
555.540.000
278.820.000
57 Tersedian ya angkutan publik yang layak dan terjangkau
22
Cakupan ketersediaan angkutan umum terhadap jaringan jalan
58
59
60
14
28
23
24
25
26
27
Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/P aket C Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
Realisasi
54
56
13
Anggaran
61
100 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
Sasaran RPJMD
No
Anggaran
Realisasi
3.356.780.000
3.843.567.000
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
66
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
29
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
67
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
927.900.000
399.095.000
30
Angka Kelulusan (AL) SD/MI Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Rata-rata lama sekolah Angka/jumlah balita dgn gizi buruk (prevalensi gizi buruk) Angka/jumlah kematian bayi
68
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
504.797.000
504.447.000
69
500.000.000
498.465.450
Angka/jumlah kematian ibu
70
Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Peningkatan sarana dan perasana Kesehatan
1.067.520.000
1.038.410.000
17.787.221.838
16.765.982.245
70.341.409.701
63.652.309.592
40.000.000
25.450.000
30.000.000
30.000.000
46.209.000
43.479.000
32 33
34
35 Meningkat nya mutu kesehatan masyarak at
Program
28
31
15
Indikator Kinerja Utama
36
37 38
71 72
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
73
Program Pengawasan Obat Dan Makanan Program Pengembangan Obat Asli Indonesia Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
74 75
101 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
Sasaran RPJMD
No
Indikator Kinerja Utama
Program 76 77 78
79 80 81 82 16
Meningkat nya kunjungan wisatawan domestik dan mancaneg ara
39 40
Rata-rata lama kunjungan wisatawan Jumlah wisatawan
83 84 85 86
87 88
Total
Anggaran
Realisasi
Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Pengawasan Dan Pengendalian Kesehatan Makanan Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak
616.348.000
607.702.000
176.286.000
176.192.500
80.000.000
80.000.000
703.865.500
703.045.500
150.297.000
149.217.300
93.365.000
85.020.000
104.664.000
104.664.000
Program Pengembangan Nilai Budaya Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Program Pengelolaan Keragaman Budaya Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program Pengembangan Kemitraan
415.539.000
389.354.000
174.495.000
169.901.000
5.403.318.000
5.187.097.000
2.315.084.000
2.147.751.950
4.935.991.000
3.545.906.000
135.000.000
130.924.000
667.641.552.681
587.957.737.223
B. REALISASI ANGGARAN
Realisasi Anggaran keuangan 88 program untuk mencapai kinerja 16 sasaran dan 40 indikator kinerja utama dapat dijelaskan secara ringkas melalui tabel dibawah ini:
102 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Tabel 3.22. Realisasi Anggaran pada Masing-Masing Program Kegiatan. No 1
Sasaran RPJMD Terwujudnya kemandirian keuangan daerah
No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Tahun 2014
1
Rasio realisasi PAD terhadap potensi PAD
%
100
Realisasi 96,59
2
Rasio PAD terhadap realisasi pendapatan
%
24
25,42
Target
Program
Capaia n 96,59
1
105,92
2 3 4 5
2
Pemerintahan yang efektif, bersih dan bebas KKN
3
Indeks Persepsi Korupsi (IPK)
Skor
-
-
-
6
4
Skor evaluasi SAKIP Kota Palembang
Kategori
CC
CC
-
7
Program peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Pendapatan daerah Program Peningkatan Sadar Pajak Program Peningkatan data objek pajak Program Peningkatan Pajak daerah Program Peningkatan Pajak daerah Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
Anggaran
Realisasi
429.960.000
294.900.000
629.540.000
622.199.700
1.691.178.500
1.669.704.460
3.637.020.000
3.225.678.530
134.740.000
86.065.000
315.830.000
278.200.310
25.000.000
18.000.000
103 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
Sasaran RPJMD
No 5
Indikator Kinerja Utama Skor evaluasi SAKIP Kota Palembang
Satuan Kategori
Tahun 2014 Target WTP
Realisasi WTP
Capaia n -
Program 8
9
10 3
4
Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi daerah Meningkatnya nilai investasi
6
Laju pertumbuhan ekonomi
Persen
8,73
9,05
103,67
11
7
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Perusah aan
32
77
240,63
12
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Anggaran
Realisasi
2.535.350.000
2.373.259.300
7.490.042.450
6.635.645.117
65.000.000
60.000.000
2.372.030.110
1.925.507.272
428.808.500
161.198.500
104 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
Sasaran RPJMD
No 8
5
Meningkatnya kegiatan perdagangan masyarakat
9
Indikator Kinerja Utama Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Kontribusi sektor PDRB terhadap PDRB
Satuan
Tahun 2014
Rp (juta)
2.903.2 20,00
Realisasi 255.320, 00
%
16,00
18,58
Target
Program
Capaia n 8.8
13
Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
116,13
14
Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja
15 16
6
Penurunan angka penganggura n
10
Tingkat pengangguran terbuka
%
9,8
9,15
106,63
17
11
Angka partisipasi angkatan kerja (Per 1.000)
%
64
70,13
109,58
18 19
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Anggaran 255.200.000
Realisasi 53.033.000
75.400.000 1.489.062.000
237.039.000
40.000.000
37.712.500
951.160.000
938.337.100
393.155.000
382.684.846
1.099.700.000
1.045.306.900
105 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No 7
Sasaran RPJMD Berkembangn ya koperasi, usaha kecil, dan menengah
No 12
Indikator Kinerja Utama Persentase koperasi aktif
Satuan %
Tahun 2014 Target 75,28
Realisasi 75,58
Capaia n 100,40
Program 20 21 22 23
13
Persentase usaha mikro dan kecil aktif
14
Rasio UMK yang menjadi usaha menengah
%
87
87,18
100,21
24
22
55,1
250,45
25 26 27
Anggaran
Realisasi
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
14.473.004.500
14.289.013.600
153.665.000
153.665.000
4.442.575.000
4.053.675.000
130.505.000
62.520.000
70.862.000
38.745.500
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
565.845.500
425.542.745
16.262.500
16.200.000
199.500.000
153.665.000
106 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
Sasaran RPJMD
No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaia n
Program 28
29
30 8
Meningkatkan ketahanan pangan
15
Ketersediaan pangan utama
%
90
90
100,00
31
32 33 34 35
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program lumbung pangan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Anggaran
Realisasi
664.600.000
508.073.200
725.000.000
554.500.000
372.025.000
245.135.800
1.128.695.000
900.476.810
133.437.000
75.274.800
308.600.000
308.600.000
253.700.000 274.925.000
192.222.000 274.429.500
107 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
9
Sasaran RPJMD
Meningkatnya hasil produksi perikanan
No
16
Indikator Kinerja Utama
Produksi perikanan
Satuan
ton
Tahun 2014 Target
11179
Realisasi
13205
Capaia n
118,12
Program 36
Program Peningkatan Produksi Peternakan
37
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Peningkatan sarana dan perasana kelautan/perikanan Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Program pengembangan perikanan tangkap
38 39
40
10
Meningkatnya kepatuhan terhadap perda tata ruang kota yang telah ditetapkan (RTRW,
17
% kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW
%
Anggaran
418.200.000 311.840.000
Realisasi 322.061.000 230.756.370
4.720.628.000
4.650.970.450
100.000.000
76.936.500
66.000.000
61.237.000
41
Program pengembangan budidaya perikanan
988.000.000
847.600.790
42
Program Pemanfaatan Ruang Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
900.000.000
828.775.000
75.000.000
36.495.000
43
108 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
Sasaran RPJMD
No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaia n
65
81,71
125,71
RDTR) Meningkatnya kualitas lingkungan hidup permukiman
18
Persentase cakupan Pengelolaan Air Limbah Domestik
%
Program
44
45 46
47 19
20
Persentase penanganan sampah
Pengurangan titik/luas genangan
%
85
76,58
90,09
48 49
titik
62
7
11,29
50
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program Peningkatan Pengendalian Polusi Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan (DKK) Program Pneingkatan Kinerja pengolahan persampahan Program Pembangunan saluran drainase/goronggorong
Anggaran
Realisasi
1.464.315.250
1.152.537.905
729.300.000
616.044.350
730.000.000
536.899.895
666.438.950
374.855.900
62.071.073.260 89.500.000 43.403.811.400
49.540.617.362 72.917.000 42.724.351.850
109 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
Sasaran RPJMD
No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaia n
Program
Meningkatnya aksesibilitas lalu lintas masyarakat
21
Jarak dan waktu tempuh per kilometer
18,5
18
97,30
Program Pembangunan turap/talud/brojong
10.098.166.200
9.977.678.650
52
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Program pengendalian banjir Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas Program peningkatan pelayanan angkutan Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
35.777.738.012
29.700.551.950
6.495.761.575
6.483.838.575
14.415.243.250
4.316.884.250
120.013.937.150
117.948.382.000
1.688.404.000
2.525.300.000
2.525.300.000
2.006.182.500
912.608.000
875.163.500
4.269.663.450
3.639.785.727
54 55 56 57
13
Tersedianya angkutan publik yang layak dan terjangkau
22
Cakupan ketersediaan angkutan umum terhadap jaringan jalan
%
84
83,9
99,88
Realisasi
51
53 12
Anggaran
58 59
110 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Sasaran RPJMD
No
14
28
No
23
24
25
26
27
Indikator Kinerja Utama
Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Pak et B Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/ Paket C Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
Satuan
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaia n
Program 60
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Program dana alokasi khusus (DAK)
Anggaran
Realisasi
8.841.232.000
8.840.982.000
42.391.734.000
21.117.537.445
309.664.000
0
%
80
100
125,00
61
%
99,52
100
100,48
62
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
%
99,52
154,58
155,33
63
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
93.636.357.486
89.222.453.260
%
95,05
102,9
108,26
64
Program Pendidikan Menengah
51.098.628.599
46.376.929.967
%
0,45
0,01
197,78
65
Program Pendidikan Non Formal
555.540.000
278.820.000
111 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
Sasaran RPJMD
No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Tahun 2014
28
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
%
0,01
Realisasi 0
29
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Angka Kelulusan (AL) SD/MI Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
%
0,17
0
200,00
%
99,4
100
100,60
%
99,92
105,87
105,95
%
99,91
100,01
100,10
%
95,1
99,48
104,61
%
99,99
100,19
100,20
30 31 32 33
34
Target
Program
Capaia n 0,00
66
67
Anggaran
Realisasi
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
3.356.780.000
3.843.567.000
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
927.900.000
399.095.000
112 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
15
Sasaran RPJMD
Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat
No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Tahun 2014
Anggaran
Realisasi
35
Rata-rata lama sekolah
Tahun
13
36
Angka/jumlah balita dgn gizi buruk (prevalensi gizi buruk) Angka/jumlah kematian bayi
%
0,9
0,015
1,67
68
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
504.797.000
504.447.000
23/100 0
1,8/1000
192,17
69
Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan
500.000.000
498.465.450
102/10 0000
41/1000 00
159,80
70
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1.067.520.000
1.038.410.000
71
Peningkatan sarana dan perasana Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Pengawasan Obat Dan Makanan
17.787.221.838
16.765.982.245
70.341.409.701
63.652.309.592
40.000.000
25.450.000
37 38
Angka/jumlah kematian ibu
Capaia n 121,62
Program
Realisasi 15,81
Target
72 73 74
Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
30.000.000
30.000.000
75
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
46.209.000
43.479.000
113 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
Sasaran RPJMD
No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaia n
Program 76 77 78 79 80 81 82
16
Meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara
39 40
Rata-rata lama kunjungan wisatawan Jumlah wisatawan
Hari Jiwa
2
2
300.00 0,00
424.123, 00
100,00
83
141,37
84
Anggaran
Realisasi
Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Pengawasan Dan Pengendalian Kesehatan Makanan Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak Program Pengembangan Nilai Budaya
616.348.000
607.702.000
176.286.000
176.192.500
80.000.000
80.000.000
703.865.500
703.045.500
150.297.000
149.217.300
93.365.000
85.020.000
104.664.000
104.664.000
415.539.000
389.354.000
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
174.495.000
169.901.000
114 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
No
Sasaran RPJMD
No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaia n
Total
Program
Anggaran
Realisasi
85
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
5.403.318.000
5.187.097.000
86
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
2.315.084.000
2.147.751.950
87
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
4.935.991.000
3.545.906.000
88
Program Pengembangan Kemitraan
135.000.000
130.924.000
667.641.552.681
587.957.737.223
115 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
63 BAB III LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Bab IV SIMPULAN DAN SARAN. A. Simpulan Upaya untuk mewujudkan Visi Palembang Emas 2018 telah dilakukan dengan semangat dan kerja keras melalui pelaksanaan Reformasi Birokrasi, guna mewujudkan good governance dan clean government,
telah
disusun
Laporan
Kinerja
Pemerintah
Kota
Palembang sebagai wujud komitmen untuk melaksanakan perjanjian kinerja yang berorientasi pada hasil yang memberikan informasi tentang
pertanggungjawaban
janji
kinerja
dalam
pelaksanan
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan, pencapaian sasaran. Laporan kinerja merupakan media pelaporan capaian atas perjanjian kinerja yang disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran Kinerja Pemerintah Kota Palembang Tahun 2014 dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja/Perjanjian Kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai. Selanjutnya dilakukan analisis dan tindakan perbaikan yang diperlukan pada masa mendatang. Laporan Kinerja Pemerintah Kota Palembang Tahun 2014 adalah hasil pengukuran, evaluasi dan analisis pencapaian strategis yang telah melalui proses penyesuaian dan penajaman rumusan 116 BAB Iv LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
sasaran yang didukung Indikator Kinerja Utama (IKU). Laporan Kinerja Pemerintah Kota Palembang terdiri dari enam misi, yang dituangkan kedalam 16 (enam belas) sasaran dan 40 (empat puluh) Indikator Kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Kota Palembang Tahun 2014. Capaian kinerja sasaran Pemerintah Kota Palembang sebagian besar telah menunjukkan hasil optimal dengan 34 (tiga puluh empat) indikator kinerja yang telah mencapai target, namun demikian masih terdapat
6
(enam)
Indikator
yang
belum
memenuhi
target
sebagaimana diuraikan dibawah ini: 1. Indikator kinerja yang telah mencapai target sebanyak 34 (tiga puluh empat) indikator yaitu: 1.
Rasio PAD Terhadap Realisasi Pendapatan.
2.
Opini Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palembang.
3.
Skor Evaluasi SAKIP Kota Palembang.
4.
Laju Pertumbuhan Ekonomi.
5.
Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA).
6.
Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB.
7.
Tingkat Pengangguran Terbuka.
8.
Angka Partisipasi Angkatan Kerja (Per 1.000).
9.
Persentase Koperasi Aktif.
10. Persentase usaha mikro dan kecil aktif. 11. Rasio UMK yang menjadi Usaha Menengah. 12. Ketersediaan Pangan Utama. 13. Produksi Perikanan. 14. % Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dengan RTRW. 15. Persentase Cakupan Pengelolaan Air Limbah Domestik. 16. Pengurangan Titik/Luas Genangan. 117 BAB Iv LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
17.
Penduduk yang Berusia >15 Tahun Melek Huruf (Tidak Buta Aksara).
18. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A. 19. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B. 20. Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C. 21. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI. 22. Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs. 23. Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA. 24. Angka Kelulusan (AL) SD/MI. 25. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs. 26. Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA. 27. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs. 28. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA. 29. Rata-Rata Lama Sekolah. 30. Angka/Jumlah Balita dgn Gizi Buruk (Prevalensi Gizi Buruk). 31. Angka/Jumlah Kematian Bayi. 32. Angka/Jumlah Kematian Ibu. 33. Rata-Rata Lama Kunjungan Wisatawan. 34. Jumlah Wisatawan. 2. Indikator Kinerja yang belum mencapai target sebanyak 6 (Enam) Indikator yaitu: 1.
Rasio Realisasi PAD Terhadap Potensi PAD.
2.
Indeks Persepsi Korupsi (IPK).
3.
Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA).
4.
Persentase Penanganan Sampah.
5.
Rata-Rata Waktu Tempuh per Kilometer.
6.
Cakupan Ketersediaan Angkutan Umum Terhadap Jaringan Jalan. 118
BAB Iv LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
Dari enam target yang tidak terealisasi tersebut sebanyak 5 target yang capaiannya dibawah 100%, sedangkan untuk Indeks Persepsi Korupsi (IPK) tidak dapat diukur dikarenakan data yang dibutuhkan untuk melakukan pengukuran tidak tersedia. B. SARAN Berdasarkan simpulan di atas, maka diajukan beberapa saran yang berkaitan dengan upaya meningkatkan mutu Laporan Kinerja di masa yang akan datang sebagai berikut: 1. Dalam rangka peningkatan kinerja di masa yang akan datang diperlukan dukungan dana, sarana dan prasarana yang memadai, SDM yang berkualitas, dan koordinasi yang baik internal maupun eksternal. 2. Diharapkan kepada seluruh kepala SKPD untuk berperan aktif dalam mengawasi semua program dan kegiatan yang dilaksanakan di SKPD masing-masing, terutama untuk program kegiatan yang termasuk dalam target kinerja utama pemerintah. 3. Keselarasan antara indikator kinerja pendukung yang ada di SKPD dengan indikator kinerja yang ada di RPJMD sangat membantu pengukuran capaian kinerja SKPD untuk target yang telah ditentukan pada masing-masing indikator kinerja, oleh karena itu bagi SKPD yang indikator kinerjanya belum selaras dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD agar dapat segera menyelaraskan indikator kinerjanya.
119 BAB Iv LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014
Laporan Kinerja Tahun 2014
BERITA ACARA PENYERAHAN LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 Pada Hari terimakan
Tanggal Laporan
Kinerja
bulan Maret tahun 2015 telah diserah Instansi
Pemerintah
Kota
Palembang
Tahun 2014 dalam bentuk hardcopy dan softcopy (CD). Yang Menyerahkan, Instansi
: Inspektorat Kota Palembang
Nama
:
NIP
:
Jabatan
:
Tanda Tangan (Cap):
(………………………….)
Yang Menerima, Instansi
:
Nama
:
NIP
:
Jabatan
:
Tanda Tangan (Cap):
(………………………….) 120 BAB Iv LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2014