LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Lumajang Tahun 2014, secara sistematis diuraikan tentang pengukuran capaian kinerja, diikuti dengan analisis capaian kinerja dan selanjutnya ditutup dengan uraian akuntabilitas keuangan yaitu sebagai berikut :
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran
Capaian
kinerja
adalah
proses
sistematis
dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 1
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Lumajang dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran yang merupakan Indikator Kinerja Utama. Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Lumajang Tahun 2014 digambarkan dengan capaian sasaran sebagaimana komitmen kinerja Tahun 2014 yang telah kami uraikan pada bab sebelumnya. Pengukuran
capaian
kinerja
tersebut
dilakukan
dengan
cara
membandingkan antara target dengan realisasinya, pada masing-masing indikator kinerja setiap sasaran. Capaian kinerja tersebut kami berikan atribut Sangat Berhasil, Berhasil, Kurang Berhasil, dan Tidak Berhasil, sebagaimana komitmen capaian kinerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lumajang. Disamping itu diperbandingkan pula dengan realisasi yang telah dicapai Tahun 2013, dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lumajang periode 2010 – 2014 dan dengan target nasional bila ada. Terhadap sasaran yang memiliki lebih dari satu indikator kinerja maka capaianya digambarkan dengan persentase hasil yang tertinggi dari populasi atribut yang diperoleh. Cara menghitung capaian indikator kinerja menggunakan dua rumus yang lajim dipergunakan yaitu sebagai berikut : Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang Rumus 1
semakin baik, maka digunakan rumus sebagai berikut : Persentase Capaian
Apabila Rumus 2
semakin
Realisasi Rencana
=
tinggi
realisasi
X
100%
menunjukkan
semakin
rendah
pencapaian kinerja, maka digunakan rumus sebagai berikut : Persentase Capaian
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
=
Rencana – (Realisasi – Rencana) Rencana
x
100%
Halaman III - 2
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Perhitungan capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Lumajang Tahun 2014 secara lebih detil diuraikan pada formulir Pengukuran Kinerja Sasaran (PKS) yaitu pada Lampiran 3. Analisis dan evaluasi telah kami lakukan guna penyempurnaan/perbaikan perencanaan dan penanganan atau peningkatan kinerja di masa mendatang. Analisis dan evaluasi capaian kinerja tersebut selengkapnya diuraikan sebagai berikut:
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 1 Yaitu :
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Uraian Indikator 1.
2.
Capaian Kinerja
Prosentase peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura : - Tanaman Pangan - Hortikultura
77,43 % (176,92) %
Prosentase peningkatan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura : - Tanaman Pangan - Hortikultura
153,45 % 134,74 %
Predikat
Berhasil Tidak Berhasil
Sangat berhasil Sangat berhasil
Jumlah produksi tanaman pangan tahun 2013 sebanyak 668.835 ton, pada tahun 2014 jumlah produksi direncanakan meningkat sebesar 3,92% menjadi 695.053 ton, namun realisasi jumlah produksi tanaman pangan meningkat sebesar 3,04% ataumenjadi 689.772 ton, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 77,43%. Sedangkan jumlah produksi hortikultura tahun 2013 sebanyak 215.001 ton, pada tahun 2014 jumlah produksi direncanakan meningkat sebesar 2,94%menjadi 221.522 ton, namun realisasi jumlah produksi hortikultura hanya 204.358 ton atau menurun sebesar 5,21% dibanding tahun 2013, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar minus 176,92%. Produktivitas tanaman pangan tahun 2013 rata-rata sebanyak 570,18 Kw/Ha, pada
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 3
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
tahun 2014 direncanakan meningkat 3,89% atau menjadi 593,26 Kw/Ha, dengan realisasi rata-rata sebanyak 606,38 Kw/Ha atau meningkat sebesar 5,97%, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 153,45%. Sedangkan produktivitas hortikultura tahun 2013 rata-rata sebanyak 1.374,70 Kw/Ha, pada tahun 2014 direncanakan meningkat 7,53 % atau menjadi 1.486,65 Kw/Ha, dengan realisasi rata-rata sebanyak 1.529,93 Kw/Ha atau meningkat sebesar 10,15%, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 134,74% Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut: a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; b) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan; c)
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan;
d) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; e) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan; f)
Program Pengembangan Agribisnis;
g) Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan). Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah: Produksi dan produktivitas pertanian secara umum mengalami peningkatan, namun demikian untuk mencapai sasaran yang lebih optimal perlu adanya peningkatan penerapan teknologi spesifik lokasi. Selain itu, adanya perubahan iklim yang tidak menentu dan banyaknya infrastruktur pertanian yang belum memadai juga dapat mengakibatkan menurunnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura.
Problematika
lain
yang
sering
membebani
petani
adalah
ketidakstabilan harga produk pertanian yang mengakibatkan menurunnya gairah petani untuk melakukan penanaman pada komoditi tanaman pangan dan hortikultura, sehingga petani cenderung melakukan alih fungsi lahan maupun alih komoditi yang dapat menguntungkan petani. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 4
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
a. Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu, Budidaya Ramah Lingkungan dan Gerakan Penggunaan Pupuk Organik dan Benih Unggul Bersertifikat (Sigarpun Bulat). b. Meningkatkan infrastruktur pertanian yang meliputi perbaikan jaringan irigasi, pembangunan/perbaikan jalan usaha tani, dan pembangunan disektor lain yang dapat meningkatkan produksi maupun produktivitas dibidang pertanian. c. Mengirim surat kepada Bapak Presiden Republik Indonesia di Jakarta nomor: 050/271/427.31/2014
tanggal
28
Oktober
2014,
perihal
Permohonan
Penetapan dan Stabilitas Harga Pembelian Kedelai di Tingkat Petani (copy surat terlampir). d. Mekanisme penghitungan statistik produksi dan produktivitas tidak bersifat sampling yang dihitung ditingkat kabupaten, tetapi penghitungan riil ditingkat desa/kelurahan.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 2 yaitu :
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Perkebunan, dengan indikator : Uraian Indikator 1.
2.
Prosentase peningkatan produksi perkebunan (tanaman tahunan dan tanaman semusim) - Tanaman Tahunan - Tanaman Semusim Prosentase peningkatan produktivitas hasil perkebunan (tanaman tahunan dan tanaman semusim) - Tanaman Tahunan - Tanaman Semusim
Capaian Kinerja
Predikat
(107,08)% (18,75)%
tidak berhasil tidak berhasil
(161,77)% (116,88)%
tidak berhasil tidak berhasil
Jumlah produksi tanaman tahunan tahun 2013 sebanyak 10.684,40 ton, pada tahun 2014 jumlah produksi direncanakan meningkat sebesar 2,47% menjadi 10.948,30 ton, namun realisasi jumlah produksi tanaman tahunan menurun sebesar minus 2,64% atau menjadi 10.401,80 ton, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar minus 107,08%. Sedangkan jumlah produksi tanaman semusim tahun 2013 sebanyak 1.057.500
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 5
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
ton, pada tahun 2014 jumlah produksi direncanakan meningkat sebesar 9,76% menjadi 1.160.712 ton, namun realisasi jumlah produksi tanaman semusim hanya 1.038.151,70 ton atau menurun sebesar 1,83% dibanding tahun 2013, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar minus 18,75%. Produktivitas tanaman tahunan tahun 2013 rata-rata sebanyak 3.340 Kw/Ha, pada tahun 2014 direncanakan meningkat 2,20 % atau menjadi 3.413,48 Kw/Ha, dengan realisasi rata-rata hanya sebanyak 3.292 Kw/Ha atau menurun sebesar 3,56%, sehingga capaian kinerja tahun 2014 minus sebesar 161,77%. Sedangkan produktivitas tanaman semusim tahun 2013 rata-rata sebanyak 29.618,33 Kw/Ha, pada tahun 2014 direncanakan meningkat 6,62 % atau menjadi rata-rata31.579.07 Kw/Ha, dengan realisasi rata-rata sebanyak 29.135,60 Kw/Ha atau menurun sebesar 7,74%, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar minus 116,88% Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut diatas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut: 1. Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 2. Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan 3. Pengembangan Agribisnis 4. Pengendalian Distribusi Pupuk 5. Peningkatan Kualitas Bahan Baku 6. Pembinaan Lingkungan Sosial Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : a. Tanaman Semusim Pencapaian sasaran tanaman semusim pada tahun 2014 untuk produksi 89,44% dan produktifitas sebesar 92,26% termasuk katagori sangat berhasil. Dibandingkan dengan kinerja tahun lalu terjadi penurunan baik produksi maupun produktifitas. Komoditi tebu khususnya dalam tahun 2014 diperoleh produksi 1.036.630ton batang tebu, ada penurunan 18.082ton (1,71persen) dibandingkan produksi tahun 2013 sebesar 1.054.712ton. Dari target yang diprediksi tahun 2014 sebesar BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
1.157.652ton tercapai 89,54%. Hal ini Halaman III - 6
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
disebabkan karena rendahnya harga gula mengakibatkan penurunan minat usaha tani tebu secara intesif sehingga produktivitas juga menurun dari 84.350 kg/ha pada tahun 2013 menjadi 82.600 kg/ha pada tahun 2014 dengan rendemen tebu relatif rendah rata – rata kisaran 6,5 persen – 7,0persen. Komoditi tembakau pada tahun 2014 dari target produksi 2.007ton hanya tercapai sebesar 1.304,7ton krosok (65,01 %) dibandingkan produksi tahun 2013 sebesar 1.828ton atau ada penurunan523,3 ton (28,63persen). Penurunan capaian kinerja disebabkan antara lain faktor alam yaitu iklim pada tahun 2014 dengan curah hujan yang masih tinggi pada bulan penanaman tembakau, serta serangan virus timun.Dari sisi teknis petani masih belum melaksanakan teknis budidaya secara tepat utamanya pada rekomendasi pembuatan saluran drainage yang masih relatif kurang. Selain itu penurunan permintaan pasar atas kebutuhan tembakau sangat berpengaruh pada penurunan produksi ini terlihat pada penurunan areal yang signifikan.
Komoditi Nilam pada tahun 2014 mengalami penurunan yang sangat signifikan,produksi daun kering yang dicapai184tondibandingkan produksi tahun 2013 sebesar 960tonturun 776 ton (80,83persen). Penurunan produksi disebabkan karena permintaan pasar nilam menurun drastis sehingga luas areal budidaya tanaman Nilam juga menurun baik yang ditanam secara monokultur maupun mix farming dengan tanaman tahunan lainnya. Pada tahun 2013 areal panen mencapai 256 ha sedangkan pada tahun 2014 hanya 46 ha. b. Tanaman Tahunan Pencapaian sasaran tanaman tahunan pada tahun 2014 untuk capaian produksi 95,01% dan capaian kinerja produktifitas sebesar 96,44% termasuk katagori sangat berhasil. Dibandingkan dengan kinerja tahun lalu terjadi penurunan baik produksi maupun produktifitas. Komoditi kopi tahun 2014 capaian produksi 1.881,9ton (99,29persen) dari target
sebesar 1.895,3 ton. Dibandingkan produksi tahun 2013sebesar 1.849,7 tonterdapat kenaikan 32,2 ton biji ose atau sebesar 1,74persen.Peningkatan produksi disebabkan adanya perluasan areal dan kegiatan rehabilitasi serta intensifikasi tanaman tapi pada tahun 2014 masih belum berproduksi secara BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 7
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
optimal. Produktivitas kopi tahun 2014 dari target 556,99kg/ ha tercapai 538kg/ha atau 96,59%, menurun rata – rata 7Kg per hektar dibandingkan produktifitas tahun 2013 sebesar 545 kg/ha. Produksi komoditi kelapa tahun 2014 sebesar 7.921,8 ton (93,99persen) dari target sebesar 8.427,5 ton. Capaian Produksi tahun 2014 dibandingkan produksi tahun 2013 sebesar 8.224 ton lebih rendah 302,6 ton hal ini disebabkan penurunanjumlah tanaman kelapa berproduksi pada tahun 2014 akibat
pemotongan
tanaman
yang
sudah
tua
dan
serangan
hama
kwangwung.Produktivitas tercapai 1.120 kg/ha(94,47 persen) dari target 1.185,52 kg/ha. Dibandingkan produktifitas tahun 2013 turun rata – rata 40 kg/ha dibandingkan produktifitas tahun 2013 sebesar 1.160 kg/ha. Komoditi cengkeh tahun 2014 sebesar 242.3 ton (100,83persen) lebih tinggi dari target tahun 2014 sebesar 240,3 ton bunga kering. Dibandingkan produksi tahun 2013 sebesar 234,6 ton lebih tinggi sebesar 7,7 ton hal ini disebabkanadanya peningkatan produktivitas cengkeh tahun 2014 dari target 281,05 kg/ha tercapai 285 kg/ha dan naik10kg/ha dibandingkan tahun 2013 sebesar 275 kg/ha. Kenaikan disebabkan adanya rehabilitasi tanaman dan pemeliharaan yang lebih intensif namun demikian dengan umur tanaman cengkeh yang rata-rata sudah tua
perlu adanya peremajan tanaman untuk
kesinambungan produksi di masa mendatang. Komoditi kakao tahun 2014 tercapai sebesar 74,2 ton sekitar 174,18persen dari target tahun 2014 sebesar 42,6 ton. Dibandingkan dengan produksi tahun 2013 sebesar 41,6 ton lebih tinggi 32,6 ton hal ini disebabkan dengan adanya penambahan populasi tanaman kakao yang mulai berproduksi. Produktivitas kakao pada tahun 2014 sebesar515 kg/ha (98,81persen) dari target 521,22kg / ha dan lebih tinggi dari produktifitas tahun 2013 sebesar 510 kg/ha. Pembudidayaan kakao tahun ini relative tidak ada kendala yang berarti tetapi dimasa mendatang tetap harus diwaspadai serangan OPT khususnya serangan fungi terkait dengan kondisi cuaca yang sulit diprediksi.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 8
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Komoditi pinang tahun 2014 produksinya sebesar 281,6 ton atau 82,19persen dari target tahun 2014 sebesar 342,6 ton.Dibandingkan produksi tahun 2013 sebesar 334,5 ton turun52,9 ton atau turun15,81 persen. Produktivitas pada tahun 2014 sebesar 800 kg/ha lebih rendah 50 kg/ha dibandingkan produktivitas pada tahun 2013 sebesar 850kg/ha.Turunnya produksi maupun produktifitas disebabkan oleh turunnya populasi tanaman pinang akibat pemotongan dan pembudidayaan tanaman yang kurang intensif . No
Komoditi
I.
Produksi :
A
TanamanSemusim
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Target
Realisasi
%
Naik / Turun.
%
1. Tebu.
Ton.
846.000,0
1.054.712,0
1.157.652,0
1.036.630,0
89,54
-18.082,0
-1,71
2. Tembakau
Ton.
2.635,5
1.828,0
2.007,0
1.304,7
65,01
-523,3
-28,63
3. Nilam.
Ton.
0,0
960,0
1.053,0
184,0
17,47
- 776,0
-80,83
848.635,5
1.057.500,0
1.160.712,0
1.038.118,7
89,44
-19.381,3
-1,83
Ton.
2.160,00
1.849,70
1.895,3
1.881,90
99,29
32,20
1,74
Ton.
6.930,00
8.224,40
8.427,5
7.921,80
93,99
-302,60
-3,68
Ton.
196,35
234,60
240,3
242,30
100,83
7,70
3,28
Ton.
117,25
41,60
42,6
74,20
174,18
32,60
79,32
Ton.
197,29
334,50
342,6
281,60
82,19
-52,90
-15,81
9.600,89
10.684,80
10.948,3
10.401,80
95,01
-283,00
-2,65
1.750,00
-2,07
Jumlah = B
Tahun 2013
Tan. Tahunan. 1. Kopi. 2. Kelapa. 3. Cengkeh. 4. Kakao. 5. Pinang
Ton.
Jumlah : II.
Produktivitas
A
Tan.Semusim : 1. Tebu.
Kg.
72.000,0
84.350,0
89.933,9
82.600,00
91,84
2. Tembakau.
Kg.
1.255,0
755,0
804,9
807,00
100,26
3. Nilam.
Kg.
0,0
3.750,0
3.998,2
4.000,00
100,04
52,00
6,88 6,67
250,00
Jumlah rata-rata : B
24.418,33
29.618,33
31,579,0
29.135,67
92,26
-482,66
-1,63
Tan. Tahunan. 1. Kopi.
Kg.
540,0
545,0
556,99
538,0
96,59
-7,00
-1,28
2. Kelapa.
Kg
880,0
1.160,0
1.185,52
1.120,0
94,47
-40,00
-3,45
3. Cengkeh.
Kg.
210,0
275,0
281,05
285,0
101,40
10,00
3,64
4. Kakao.
Kg.
350,0
510,0
521,22
515,0
98,81
5,00
0,98
5. Pinang.
Kg.
516,0
850,0
868,70
800,0
92,09
-50,00
-5,88
2.496,0
3.340,0
3.413,48
3.258,0
95,44
-82,00
-2,45
Jumlah rata-rata :
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 9
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : 1. Pelaksanaan bongkar ratoon dan rawat ratoon tebu dalam upaya peningkatan produksi dan produktifitas tanaman dan lahan ; 2. Perencanaan areal tanaman khususnya tembakau yang lebih intensif disesuaikan dengan prediksi permintaan produksi; 3. Intensifikasi tanaman untuk peningkatan produksi dan produktifitas serta mengantisipasi kendala teknis berupa OPT maupun kaena anomali iklim; 4. Rehabilitasi dan peremajaan tanaman yang sudah tua maupun rusak untuk mempertahankan kesinambungan produksi.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 3 yaitu:
Meningkatnya Populasi dan Produksi Hasil Peternakan, dengan indikator : Uraian Indikator 1.
2.
Peningkatan populasi hewan ternak dan unggas : 1. Ternak Besar 2. Ternak Kecil 3. Unggas Meningkatnya Produksi Daging, Telur dan Susu : 1. Daging 2. Telur 3. Susu
Capaian Kinerja
Predikat
587,35% 140,40% 247,85%
Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
262,37% 49,67% 117,56%
Sangat Berhasil Tidak Berhasil Sangat Berhasil
Populasi ternak besar tahun 2013 sebanyak 174.581 ekor, pada tahun 2014 populasi direncanakan meningkat sebesar 0,80% menjadi 175.978 ekor, namun realisasi populasi ternak besar meningkat sebesar 4,70% atau menjadi 182.801 ekor, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 587,35 %. Populasi ternak kecil tahun 2013 sebanyak 128.925 ekor, pada tahun 2014 populasi direncanakan meningkat sebesar 1,98% menjadi 131.478 ekor, namun realisasi BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 10
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
populasi ternak kecil sebanyak 132.509 ekor atau meningkat sebesar 2,78% dibanding tahun 2013, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 140,40%. Sedang populasi unggas tahun 2013 sebanyak 3.550.172 ekor, pada tahun 2014 populasi direncanakan meningkat sebesar 1,86% menjadi 3.616.205 ekor, namun realisasi populasi unggas sebanyak 3.713.870 ekor atau meningkat sebesar 4,61% dibanding tahun 2013, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 247,85%. Produksidaging tahun 2013 rata-rata sebanyak 16.517.641 kg, pada tahun 2014 direncanakan meningkat 1,94 % atau menjadi 16.838.083kg, dengan realisasi sebanyak 17.358.458 kg atau meningkat sebesar 5,09%, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 262,37 %. Produksitelur tahun 2013 sebanyak 7.860.915Kg, pada tahun 2014 direncanakan meningkat 1,53 % atau menjadi 7.981.187 Kg, dengan realisasi sebanyak 7.920.880Kg atau meningkat sebesar 0,76%, sehingga capaian kinerja tahun 2014 hanya sebesar 49,67%. Sedangkan produksi susu tahun 2013 sebanyak 6.959.083 Kg, pada tahun 2014 direncanakan meningkat 4,50 % atau menjadi 7.272.242 Kg, dengan realisasi sebanyak 7.327.569 Kg atau meningkat sebesar 5,29 %, sehingga capaian kinerja tahun 2014sebesar 117,56 %. Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut: 1.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak : a. Terlaksananya kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Menular
Ternak
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap peternak dalam menangani kesehatan ternaknya,
meningkatkan rasa aman kepada masyarakat
dalam
mengkonsumsi produk asal hewan ( Daging yang ASUH/Aman, sehat, utuh dan halal ) dan memelihara kesehatan sapi masyarakat dari gangguan parasit terutama cacing ; b. Terlaksananya kegiatan Pengendalian Penyakit Avian Influenza (Flu
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 11
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Burung) pada Unggas yang bertujuan untuk memelihara kesehatan unggas masyarakat agar terhindar dari penyakit flu burung; c. Terlaksananya kegiatan Pengendalian Penyakit Brucellosis yang bertujuan untuk terlaksananya pengendalian penyakit brucellosis pada sapi perah; d. Terlaksananya kegiatan penanggulangan Gangguan Reproduksi ternak. 2.
Program Peningkatan Hasil Produksi Peternakan : a. Terlaksananya
pemberdayaan
masyarakat
miskin
melalui
bidang
peternakan; b. Terlaksananya kegiatan Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak yang didistribusikan kepada masyarakat Pembibitan dan Perawatan Ternak yang bertujuan untuk melaksanakan pembibitan dan perawatan ternak di masyarakat; 3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan adalah terlaksananya kegiatan Promosi atas Hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah yang bertujuan untuk melaksanakan pembinaan kelompok tani ternak rangka mengikuti lomba kelompok ternak kambing tingkat Nasional. 4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan : a. Terlaksananya
Pengadaan
Sarana
dan
Prasarana
Teknologi
Peternakan Tepat Guna yang bertujuan untuk terwujudnya pelayanan pencegahan dan pengobatan penyakit hewan dan pengembangan IB ternak sapi; b. Terlaksananya kegiatan penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani peternak dalam budidaya sapi perah, budidaya kambing perah, management pakan ternak dan pengelolaan pasca panen peternakan. Kendala/hambatan yang terjadi dalam pencapaian sasaran adalah : a. Tingkat pengetahuan dan keterampilan peternak yang masih kurang sehingga petani cenderung melakukan kegiatan budidaya ternak secara konvensional dan belum sepenuhnya mengikuti anjuran teknologi; b. Rendahnya kemampuan peternak untuk meningkatkan skala usaha/
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 12
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
kepemilikan ternak, sehingga pertumbuhan usaha peternakan masih rendah dan belum mencukupi kebutuhan keluarga peternak; c. Adanya
fluktuasi
harga
produk
peternakan
yang
mempengaruhi
pendapatan peternak dan animo masyarakat untuk berusaha di bidang peternakan; d. Tingginya tingkat pencurian ternak mengakibatkan keamanan usaha peternakan tidak terjamin , sehingga animo masyarakat khususnya untuk memelihara ternak sapi menurun; e. Terjadinya
penurunan
produksi
susu
dibandingkan
tahun
2013,
dikarenakan adanya pengeluaran tenak sapi perah yang cukup tinggi ke daerah lain dengan tawaran harga yang Tinggi; f. Ketersediaan tenaga teknis peternakan masih kurang memadai terutama dalam kuantitas untuk transfer teknologi kepada petani peternak. Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja kedepan agar lebih baik adalah : a. Melakukan penyuluhan secara terus menerus kepada petani peternak tentang budidaya ternak sesuai dengan tehnologi anjuran; b. Memfasilitas kelompok dan peternak untuk dapat mendapatkan akses permodalan dari perbankan dengan bunga rendah; c. Penyebar luasan informasi haga pasar dan peluang usaha di bidang peternakan secara terus menerus; d. Meningkatkan
pembinaan
kelompok
agar
melaksanakan
sistim
pengamanan ternak secara berkelompok (siskamling) dan sosialisasi tentang kandang kolektif; e. Mengupayakan penambahan populasi ternak sapi perah
dari bantuan
dana Kabupaten ,provinsi maupun Pemerintah Pusat; f. Mengadakan pelatihan – pelatihan kepada tenaga tehnis peternak serta mengusulkan
penambahan
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
tenaga
tehnis
peternakan.
Sekurang-
Halaman III - 13
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
kurangnya Tenaga Harian Lepas dari Kementerian Pertanian .
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 4 yaitu:
Meningkatnya Ketahanan Pangan Daerah, dengan indikator : Uraian Indikator 1.
Tingkat ketersediaan dan konsumsi energy pangan masyarakat : - Ketersediaan energy pangan masyarakat - Konsumsi energy pangan masyarakat
Capaian Kinerja
Predikat
105,14% 105,74%
Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah
dengan
melaksanakan
Program
Peningkatan
Ketahanan
Pangan
(Pertanian/Perkebunan). Kendala/hambatan yang terjadi dalam pencapaian sasaran adalah: 1. Masih
dirasakan
adanya
keterbatasan
Sumber
Daya
Manusia
yang
berkualifikasi dibidang pangan; 2. Pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Ketahanan Pangan kurang didukung oleh tenaga fungsional tingkat lapang yang cukup sehingga pada pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan di tingkat kecamatan menjadi kurang optimal karena masih bergantung pada petugas dari Dinas/Instansi terkait lainnya; 3. Masih adanya ego sektor antara dinas/instansi terkait sehingga menjadi penghalang dalam melakukan koordinasi pelaksanaan program/kegiatan; 4. Belum diberikannya tambahan personil baru sebagai pengganti dari pegawai yang memasuki masa purna tugas dan mutasi ke dinas/instansi lain. Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : 1. Memanfaatkan SDM secara optimal melalui Training on Trainer (ToT) kepada petugas; 2. Diharapkan adanya penambahan petugas fungsional Ketahanan Pangan untuk ditempatkan di tingkat Kecamatan sehingga dapat menjadi wadah bagi
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 14
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
masyarakat untuk melakukan konsultasi dan sebagai kepanjangan tangan Kantor Ketahanan Pangan dalam
upaya untuk terus secara konsisten
melakukan pembangunan Ketahanan Pangan dan mewujudkan Ketahanan Pangan sampai dengan Tingkat Rumah Tangga; 3. Diharapkan adanya penambahan petugas non fungsional yang dapat membantu memperingan pelaksanaan tugas Kantor Ketahanan Pangan; 4. Mengembangkan kerjasama antar instansi supaya terwujud harmonisasi dalam koordinasi pelaksanaan program/kegiatan.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 5 Yaitu :
Meningkatnya Produksi Hasil Hutan dengan Mempertimbangkan Konservasi Alam, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2. 3.
Prosentase peningkatan produksi hasil hutan Prosentase peningkatan penanganan lahan kritis Prosentase peningkatan penanganan Kerusakan Kawasan Hutan
Capaian Kinerja
Predikat
-5,51 % 90,36% 558,91 %
Tidak berhasil Sangat berhasil Sangat berhasil
Dari tiga indikator kinerja diatas terdapat satu indikator yaitu Prosentase peningkatan produksi hasil hutan yang termasuk kategori tidak berhasil. Hal ini dikarenakan capaian kinerja pada tahun 2013 yang sangat tinggi yaitu sebesar 1.052.352,23 m3 sedangkan canapain kinerja pada tahun 2014 hanya sebesar 762.638,867 m3. Tingginya capaian produksi tahun 2013 merupakan kondisi force majeur dimana kebutuhan masyarakat yang tinggi sehingga banyak pohon yang seharusnya belum layak tebang tapi sudah ditebang dan adanya alih fungsi lahan menjadi tanaman tebu dikarenakan tingginya harga tebu. Kondisi ini harus dikendalikan dikarenakan produksi tahun 2013 sudah jauh melebihi batas taksiran tebangan maksimum yang menjamin kelestarian hutan tahun di Kabupaten Lumajang yaitu sebesar 751.186,54m³/tahun. Oleh karena itu capaian produksi tahun 2014 menurun seiring dengan ketersediaan pohon cukup tebang yang lebih
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 15
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
sedikit jika dibanding tahun 2013. Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut: 1. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan; 2. Rehabilitasi Hutan dan Lahan; 3. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan; 4. Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan; 5. Pemanfaatan Kawasan Hutan Industri; 6. Perencanaan dan Pengembangan Hutan; 7. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; 8. Pengelolaan Ruang Tebuka Hijau. Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah: a.
Apabila dibandingkan dengan produksi tahun 2013 terjadi penurunan produksi. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan pohon yang sudah memenuhi kriteria layak tebang sesuai permintaan pasar
b.
Penyebaran tanaman pada kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang telah dilaksanakan baik yang didanai APBD, APBN, CSR BUMN, serta swadaya masyarakat belum sepenuhnya ditanam pada Land Mapping Unit (LMU) terpilih yang merupakan areal lahan yang termasuk kategori potensial kritis sampai dengan kritis
a. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : a. Melaksanaan pembinaan secara intensif pada masyarakat/petani penghijauan untuk lebih meningkatkan swadaya dalam penyediaan bibit penghijauan dan penanaman pada lahan-lahan kritis luar kawasan hutan yang ada sesuai LMU terpilih; b. Melaksanakan strategi percepatan sertifikasi legalitas kayu (SLK) khususnya pada para pemegang izin melalui pendampingan dan mengusulkan ke Kementerian
Lingkungan
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Hidup
dan
Kehutanan
RI
sertifikasi
secara
Halaman III - 16
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
berkelompok minimal 5 unit IUIPHHK dengan kapasitas produksi sampai dengan 6.000 m3/tahun; c. Melaksanakan
koordinasi
dengan
pihak
Perum
Perhutani
untuk
lebih
meningkatkan pelaksanaan reboisasi pada lahan dalam kawasan hutan dan lebih ditingkatkan kerja sama kemitraan dengan masyarakat melalui sistem pola PHBM.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 6 Yaitu :
Meningkatnya produksi perikanan dan sumberdaya kelautan, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2.
Persentase peningkatan produksi penangkapan: - Perairan umum - Laut Persentase peningkatan produksi budidaya: - Tambak - Kolam - Karamba
Capaian Kinerja
Predikat
173,11% 147,08%
Sangat berhasil Sangat berhasil
1.309,81% 1.048,98% 779,20%
Sangat berhasil Sangat berhasil Sangat berhasil
Produksi penangkapan perairan umum tahun 2013 sebanyak 577,39 ton, pada tahun 2014 produksi direncanakan meningkat sebesar 3,66% menjadi 598,53ton, realisasi produksi penangkapan perairan umum meningkat sebesar 6,34% atau menjadi 613,98, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 173,11 %. Sedang produksi penangkapan laut tahun 2013 sebanyak 4.083,94, pada tahun 2014 produksinya direncanakan meningkat sebesar 3,66 % menjadi 4.233,44 ton, realisasi produksi penangkapan laut sebanyak 4.303,82 ton atau meningkat sebesar 5,38 % dibanding tahun 2013, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 147,08%. Produksi budidaya tambak tahun 2013 sebanyak 697,36ton, pada tahun 2014 direncanakan meningkat 1,76 % atau menjadi 709,63 ton, dengan realisasi sebanyak 858,12 ton atau meningkat sebesar 23,05 %, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 1.309,81 %. Produksi budidaya kolam tahun 2013 sebanyak 806,47 ton, pada tahun 2014 BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 17
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
direncanakan meningkat 1,76 % atau menjadi 820.66 ton, dengan realisasi sebanyak 955,32 ton atau meningkat sebesar 18,46 %, sehingga capaian kinerja tahun 2014 hanya sebesar 1.048.98 %. Sedangkan produksi budidaya Karamba tahun 2013 sebanyak 970,06 ton, pada tahun 2014 direncanakan meningkat 1,76 % atau menjadi 987,13 ton, dengan realisasi sebanyak 1.103,07 ton atau meningkat sebesar 13,71 %, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 779,20 %. Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut: a. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir : -
Pembinaan Masyarakat Pesisir
-
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
a. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan : -
Pengembangan sarana dan prasarana pengawasan dan pengendalian perikanan dan kelautan;
-
Penanggulangan illegal fishing.
-
Pengembangan konservasi dan restocking perairan umum pesisir;
-
Rehabilitasi dan Penanaman Vegetasi Pantai di Kawasan Pesisir.
b. Program
peningkatan
kesadaran
dan
pencegahan
hukum
dalam
pendayagunaan sumberdaya laut : -
Penyuluhan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut;
-
Pembinaan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut.
c.
Program peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan maritim kepada masyarakat : -
Pembinaan budaya kelautan dan wawasan maritime kepada masyarakat
d. Program Pengembangan Budidaya Perikanan : -
Pengembangan bibit ikan unggul;
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 18
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
-
Pendampingan pada Kelompok Tani / Pembudidaya Ikan;
-
Pembinaan dan Pengembangan perikanan;
-
Pengembangan Sarana dan Prasarana Balai Benih Ikan;
-
Operasional Balai Benih Ikan;
-
Pengembangan karamba;
-
Pengembangan unit pembenihan rakyat (UPR);
-
Pengembangan komoditas unggulan budidaya perikanan;
-
Pengembangan budidaya di kolam pekarangan;
-
Optimalisasi lahan untuk budidaya budidaya perikanan.
e. Program Pengembangan Perikanan Tangkap :
f.
-
Pendampingan pada Kelompok Nelayan Perikanan Tangkap;
-
Pemeliharaan rutin/berkala tempat pelelangan ikan;
-
Pengembangan lembaga usaha perdagangan perikanan tangkap;
-
Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap;
-
Pengembangan Armada Perikanan;
-
Pengembangan Teknologi penangkapan Ikan;
-
Pembangunan dan Pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan;
Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan: -
Temu Lapang Dalam Rangka Pemberdayaan Nelayan/Pembudidaya ikan;
-
Bimbingan / Temu Teknis Pelaku Utama Perikanan.
g. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan: -
Pengembangan Sarana Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan;
-
Pengembangan Sarana Prasarana Pemasaran Hasil Perikanan;
-
Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN);
-
Pengawasan mutu produksi hasil perikanan.
h. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar yaitu Pengembangan sentra budidaya air tawar. Untuk mencapai keinginan pertumbuhan ekonomi berbasis agroindustri perikanan tersebut diatas, tentu tidak terlepas dari hambatan maupun permasalahan yang senantiasa ada baik dari sistem maupun manusianya. Beberapa permasalahan BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 19
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
dan hambatan yang perlu dipecahkan dalam usaha perikanan di Kabupaten Lumajang adalah sebagai berikut : a. Kegiatan Bidang Budidaya Ikan Belum optimalnya pemanfaatan lahan bagi budidaya, masih belum optimalnya pengaksesan modal usaha melalui perbankan bagi pembudidaya ikan, masih belum optimalnya manajemen pengelolaan usaha oleh pembudidaya ikan, masih belum optimalnya pemanfaatan tehnologi budidaya, masih belum tersentralnya kawasan pengembangan budidaya, masih banyaknya tingkatan tehnologi budidadaya ikan semi intensif, ketersediaan benih ikan yang masih belum memenuhi standar kebutuhan baik kualitas maupun kuantitas serta tepat waktu serta masih belum tersedianya produk pakan ikan murah dan berkualitas bagi pembudidaya ikan. b. Kegiatan Bidang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Sebagian nelayan masih menggunakan perahu jukung dan sebagian masih menggunakan perahu mesin temple. Sarana dan prasarana penangkapan masih kurang memadai baik kuantitas maupun kualitasnya. Pangkalan Pendaratan Ikan belum tersedia secara representatif. Kurangnya permodalan nelayan untuk pengembangan penangkapan ikan, tehnologi penangkapan ikan yang dilakukan masih relative sederhana. Pelestarian sumberdaya perikanan di perairan umum maupun lahan pesisir masih belum optimal. c. Kegiatan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Sebagian usaha pengolahan ikan masih dilakukan secara tradisional, belum optimalnya sentra pemasaran produk hasil perikanan, kualitas SDM pengolahan masih perlu ditingkatkan, kurangnya permodalan untuk pengembangan usaha pengolahan ikan, kurangnya sarana dan prasarana pengolahan hasil perikanan, kurangnya diversifikasi produk pengolahan hasil perikanan, masih rendahnya tingkat konsumsi ikan serta belum optimalnya pemasaran produk baik didalam maupun luar daerah.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 20
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
d. Kegiatan Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Tenaga penyuluh belum memadai, sarana dan prasarana penyuluhan belum optimal serta belum optimalnya kelembagaan kelompok pembudidaya ikan dan nelayan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : a. Kegiatan Bidang Budidaya Perikanan Pengembangan pemanfaatan lahan tidak produktif bagi usaha budidaya ikan, secara terus menerus melakukan penyampaian informasi tentang akses permodalan melalui perbankan bagi usaha budidaya ikan. Mengadakan penyuluhan secara berkala tentang manajemen pemakaian modal bagi usaha budidaya ikan, secara bertahap dan berkelanjutan melakukan pembangunan sarana prasarana budidaya ikan, pengembangan sentra budidaya ikan komoditas unggulan sesuai dengan kondisi daerah, peningkatan tehnologi budidaya dengan pemberian informasi secara terus menerus dan berkelanjutan, pengembangan sarana prasarana UPR dan BBI serta pembangunan pabrik pakan ikan skala kecil bagi pemenuhan kebutuhan pakan ikan dengan harga yang terjangkau. b. Kegiatan Bidang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Peningkatan jumlah perahu bermotor untuk kegiatan penangkapan ikan, peningkatan modernisasi alat tangkap ikan yang berwawasan lingkungan guna peningkatan produksi perikanan tangkap, pengembangan sarana prasarana pangkalan pendaratan perikanan tangkap, penyampaian dan pemberian akses permodalan melalui perbankan dan koperasi serta peningkatan tehnologi penangkapan ikan dan restocking perairan umum serta penanaman pohon lahan kritis di sekitar perairan umum dan kawasan pesisir. c. Kegiatan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Pengembangan dan peningkatan tehnologi pengolahan hasil perikanan,
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 21
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
pengembangan sentra pemasaran produk budidaya ikan, pengembangan dan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pengolahan dan pemasaran dengan pembinaaan dan pelatihan, pemberian dan peningkatan modal usaha melalui akses
kredit
program
perbankan
dan
koperasi,
pembangunan
dan
pengembangan sarana prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, pengembangan dan peningkatan kualitas, jenis dan kuantitas produk olahan perikanan, peningkatan kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan secara intensif serta pengembangan wilayah pemasaran produk hingga luar daerah. d. Kegiatan Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Peningkatan
kuantitas
dan
kualitas
tenaga
penyuluh
perikanan
serta
pengembangan dan peningkatan sarana prasarana penyuluhan baik kuantitas maupun kualitasnya, peningkatan bimbingan/penyuluhan kelompok budidaya dan nelayan.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 7 yaitu:
Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata, dengan indikator : No. 1.
Uraian Indikator Persentase peningkatan jumlah kunjungan wisatawan : Lokal dan Asing
Capaian Kinerja
Predikat
58,67%
Cukup Berhasil
Jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Lumajang pada tahun 2013 sebanyak 858.489 orang (lokal 856.410 orang & asing 2.079 orang), pada tahun 2014 direncanakan meningkat 2,9 % atau menjadi 883.385 orang, sedang realisasinya sebanyak 873.095 orang atau meningkat hanya 1,70 %. Sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 58,67%. Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata :
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 22
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
-
Peningkatan Pembangunan sarana dan Prasarana Pariwisata ;
-
Pengembangan daerah tujuan Wisata;
-
Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana Obyek Wisata.
2. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata : -
Peningkatan pemanfaatan teknologi Informasi dalam Pemasaran Pariwisata
-
Pelaksanaan promosi nusantara di Dalam dan Luar Negeri.
3. Program Pengembangan Kemitraan yaitu Pemilihan dan Pengiriman Duta Wisata Lumajang. Untuk mencapai keinginan pembangunan urusan pariwisata diarahkan untuk mendukung
pendukung
pencapaian
sasaran
prioritas
pembangunan
sebagaimana tersebut diatas, tentu tidak terlepas dari hambatan maupun permasalahan yang senantiasa ada baik dari sistem maupun manusianya. Beberapa permasalahan dan hambatan yang dihadapi yang akan menjadi evaluasi ke depan adalah : 1.
Masih banyak fasilitas atau sarana / prasarana di obyek wisata yang belum terawat dengan baik ;
2.
Masih banyak masyarakat di Kabupaten Lumajang yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya sadar wisata utamanya konsep sapta pesona dalam menunjang pembangunan kepariwisataan ;
3.
Belum terdapatnya lembaga promosi pariwisata daerah yang menunjang keberadaan pariwisata di Kabupaten Lumajang .
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan untuk mewujudkan keinginan yang diharapkan adalah : 1. Telah dilaksanakan pemeliharaan rutin / berkala terhadap sarana dan prasarana di obyek wisata dan telah dilaksanakan pembangunan sarana dan prasarana
pada
beberapa
obyek
wisata,
yakni
di
Pemandian
alam
Selokambang, Kawasan Wonorejo Terpadu, Segitiga Ranu, Goa Tetes, TPI Tempursari, B29 Argosari; 2. Telah dilaksanakan pembinaan atau sosialisasi tentang desa wisata dengan
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 23
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
hasil telah terbentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) pada 21 kecamatan di Kabupaten Lumajang; 3. Pemerintah Kabupaten Lumajang merencanakan pembentukan Badan Promosi Pariwisata Daerah pada tahun 2016.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 8 Yaitu :
Meningkatnya pelestarian seni dan budaya, dengan indikator : No.
Uraian Indikator
Capaian Kinerja
Predikat
1.
Jumlah prestasi bidang seni
75,00 %
Berhasil
2.
Jumlah kelompok seni dan budaya
239,99 %
Sangat Berhasil
3.
Jumlah even seni dan budaya
100 %
Sangat Berhasil
4.
Jumlah benda cagar budaya
100 %
Sangat Berhasil
Jumlah prestasi bidang seni dan budaya dalam tahun 2014 ditargetkan mendapat 8 kali namun realisasinya hanya 6 kali, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 75,00 %. Jumlah kelompok seni dan budaya yang dibina dalam tahun 2014 ditargetkan sebanyak 132 kelompok, dengan realisasi sebanyak 316 kelompok, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 239,39 %. Jumlah even seni dan budaya dalam tahun 2014 direncanakan dan terealisasi sebanyak 10 kali, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Jumlah benda cagar budaya yang dilindungi dalam tahun 2014 direncanakan dan terealisasi sebanyak 3 lokasi, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100% Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Pengembangan Nilai Budaya yaitu Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan program pengembangan nilai budaya . 2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya:
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 24
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
a. Pengelolaan
dan
Pengembangan
pelestarian
peninggalan
sejarah
Purbakala, Museum, dan peninggalan Bawah air; b. Pemeliharaan rutin/berkala bangunan bersejarah. 3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya: a. Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah; b. Fasilitasi perkembangan keragaman Budaya Daerah. Tantangan terhadap upaya pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat sebagai akibat dari terbukanya akses informasi dan teknologi saat ini, tentunya menjadi tanggung jawab bersama yang harus dicarikan solusi dan berbagai langkah antisipatif lainnya sebelum mengancam dan menggerus kualitas budaya bangsa pada umumnya dan nilai-nilai budaya lokal Kabupaten Lumajang pada khususnya. Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mendorong dan melakukan berbagai upaya pelestarian dan pengembangan terhadap nilai-nilai budaya. Beberapa perayaan tradisional, seperti : upacara ruwatan bumi, bersih desa, sedekah desa dan petik laut hingga kini tetap terpelihara dan menjadi potensi wisata yang siap dikembangkan. Di samping itu juga digelar Pentas Seni Tradisi serta atraksi kesenian para pelajar SMP/MTs dan SMA/SMK/MA yang dikemas dalam peringatan hari-hari besar dan diselenggarakan secara
rutin pada peringatan Hari Jadi
Lumajang (Harjalu). Menyadari akan strategisnya peranan pemuda dan pelajar sebagai aset pelestari nilai budaya dan tradisi masyarakat, Pemerintah melakukan fasilitasi melalui SKPD terkait untuk mengirimkan para juara Pekan Seni Pelajar tersebut ke kejuaraan yang lebih tinggi. Melihat ketatnya kompetisi, disadari belum banyak prestasi yang bisa diraih. Jadi masih diperlukan adanya pembinaan yang intensif dari guru-guru kesenian, para pelatih, orang tua/wali murid dan stakeholder lainnya untuk meraih prestasi dan tentunya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Lumajang. Pengembangan nilai budaya dan pengelolaan keragaman serta kekayaan budaya
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 25
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
dapat dilihat berdasarkan perkembangan jumlah desa yang masih melestarikan adat budaya setempat, jumlah kelompok seni budaya yang dikembangkan dan jumlah kelompok seniman yang mengikuti festival seni dan budaya daerah baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional serta peningkatan jumlah sarana prasarana kesenian dan kebudayaan daerah.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 9 Yaitu :
Meningkatnya Produksi Sektor Industri, dengan indikator : Uraian Indikator 1.
2.
Capaian Kinerja
Predikat
Prosentase peningkatan industri kecil dan menengah: - Jumlah Unit - Tenaga kerja - Nilai Investasi - Nilai Produksi
102,12 % 107,36 % 161,62 % 111,74 %
Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Pertumbuhan Jumlah industri
159,09 %
Sangat Berhasil
Jumlah industri kecil dan menengah dalam tahun 2013 sebanyak 578 unit, pada tahun 2014 direncanakan sebanyak 600 unit dan terealisasi sebanyak 613 unit, sehingga capaian kinerjanya sebesar 102,12 %. Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam sector industri tahun 2013 sebanyak 15.588 orang, pada tahun 2014 direncanakan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak17.227 orang dan tereslisasi sebanyak 18.494 orang, sehingga capaian kinerjanya sebesar 107,36 %. Nilai Investasi dalam tahun 2013 sebesar Rp.105.967.734.000,00, direncanakan pada tahun 2014 dapat menarik investasi sebesar Rp110.047.492.000,00 dan terealisasi sebesar Rp177.856.257.000,00, sehingga capaian kinerjanya sebesar 161,62%. Nilai produksi dalam tahun 2013 sebesar Rp1.129.895.610.000,00, pada tahun 2014 direncanakan pada tahun 2014 menjadi Rp1.173.396.591.000,00 dan terealisasi sebesar Rp1.311.096.974,00, sehingga capaian kinerjanya sebesar 111,74 %. BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 26
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Sedangkan Jumlah industri kecil dan menengah dalam tahun 2013 sebanyak 578 unit, pada tahun 2014 direncanakan meningkat sebesar 3,81 %, atau menjadi 600 unit, terealisasi sebanyak 613 unit, atau meningkat 6,06 % dibanding tahun 2013. Sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 159,09%. Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 2. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri; 3. Program Pembinaan Industri;
4. Program Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal. Kendala/hambatan yang terjadi dalam pencapaian sasaran adalah: -
Masih rendahnya Pengetahuan dan ketrampilan usaha sebagian perajin;
-
Masih terbatasnya penggunaan dan pemanfaatan serta peralatan teknologi tepat guna yang dimiliki sebagian perajin.
Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: -
Peningkatan SDM melalui program pembinaan dan pelatihan secara kontinyu;
-
Modernisasi peralatan produksi IKM, melalui program pendampingan dan bantuan peralatan produksi, guna meningkatan mutu produksi dan daya saing produk.
Misi 1
Tujuan 1 Sasaran 10 Yaitu :
Meningkatnya Volume Perdagangan, dengan indikator : 1. 2.
Uraian Indikator
Capaian Kinerja
Predikat
Prosentase peningkatan nilai ekspor daerah Prosentase peningkatan volume perdagangan
231,70 % 729,66 %
Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Keterangan : -
Capaian kinerja yang ditulis diatas adalah perbandingan antara target pertumbuhan tahun 2014 dengan pertumbuhan tahun 2014 dibandingkan tahun 2013;
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 27
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
-
Capaian kinerja yang ditulis diatas bukan perbadingkan target tahun 2014 dibandingkan dengan realisaasi tahun 2014.
Nilai ekspor daerah tahun 2013 sebesar Rp531.805.307.000,00, pada tahun 2014 direncanakan meningkat sebesar 10 % atau menjadi Rp584.985.828.000,00, terealisasi
sebesar
Rp655.029.420.000,00
atau
meningkat
sebesar
23,17%
disbanding tahun 2013. Sehingga capaia kinerja tahun 2014 sebesar 231,71%. Sedangkan nilai volume perdagangan tahun 2013 sebesar Rp1.999.582.770.000,00, pada
tahun
2014
direncanakan
Rp2.081.165.747.020,00,
meningkat
terealisasi
sebesar
sebesar
4,08%
atau
menjadi
Rp2.594.827.466.000,00
atau
meningkat sebesar 29,77% dibanding tahun 2013. Sehingga capaia kinerja tahun 2014 sebesar 124,68%. Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan; 2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor; 3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri; 4. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima.
Untuk mencapai sasaran di atas, ada beberapa hambatan maupun permasalahan, baik dari sistem maupun manusianya.
Beberapa permasalahan dan hambatan
yang dihadapi yang akan menjadi bahan evaluasi ke depan adalah : a. Untuk bahan-bahan baku tertentu masih kekurangan; b. Menguatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah, membuat harga bahan, terutama pipa menjadi naik c. Laporan
aktifitas usaha
dari
para
pengusaha,
baik
eksport
maupun
perdagangan daerah sering mengalami keterlambatan; d. Kesadaran pengusaha untuk melaporkan nilai transaksi (hasil penjualan) masih kurang, hal tersebut dikarenakan kemungkinan ada ketakutan dari para pengussaha dikaitkan dengan pajak ; BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 28
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
e. Komunikasi antara pengusaha dengan Stake Holder kurang intensif.
Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan untuk mewujudkan keinginan yang diharapkan adalah : a. Memberikan pemahaman dan teguran kepada pengusaha akan kewjibannya melaporkan aktifitas usahanya, minimla 6 bulan sekali ; b. Memberikan pemahaman, bahwa laporan aktifitas transaksi tidak berkaitan dengan pajak ;
c. Dibentuk wadah komunikasi antara pengusaha dengan dinas instansi terkait.
Misi 1
Tujuan 1 Sasaran 11 Yaitu :
Meningkatnya sarana dan prasarana perdagangan, dengan indikator : Uraian Indikator 1.
Capaian Kinerja
Rasio pedagang yang menempati pasar dibanding jumlah pedagang
90,94
Predikat Sangat Berhasil
Rasio pedagang yang menempati pasar pada tahun 2014 direncanakan sebesar 85,98% dan terealisasi sebesar 90,94%, sehingga capaian kinerja tahun 2014 sebesar 90,94%. Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongann : a. Peningkatan Disiplin Pedagang dan Optimalisasi Perijinan Pemakaian Tempat /Fasilitas Umum; b. Penataan Tempat Berusaha Bagi Pedagang Kaki Lima dan Asongan. 2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pasar Daerah : a.
Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Pasar;
b.
Pemeliharan Rutin / Berkalan Pasar Daerah;
c.
Pengelolaan dan Peningkatan Kebersihan dan Ketertiban Pasar;
d.
Monitoring benda-benda berharga .
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 29
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
3. Program Penataan, Pemilikan Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah yaitu persertifiikatan tanah. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : 1. Dampak krisis keuangan global yang masih berlanjut, mengakibatkan banyaknya pembatalan dan penundaan permintaan produk dari negara lain yang mengakibatkan menurunnya nilai ekspor. Untuk mengatasi permasalahan ini telah dilakukan dengan melakukan promosi produk-produk unggulan Kabupaten Lumajang
diberbagai
pameran
guna
menangkap
pasar
nasional
dan
internasional. 2. Rendahnya daya saing produk Lumajang di pasar global maupun nasional terutama dalam mengimbangi produk-produk impor. Upaya yang telah dilakukan melalui peningkatan mutu produk. 3. Masih lemahnya pelaku usaha dalam membaca peluang. Solusi yang tempuh melalui pengembangan jejaring kerja. 4. Fisik Bangunan Pasar yang memerlukan perbaikan diantaranya yaitu: -
Pasar Tekung, Sudah ada Pasar Nogosari ( Tidak Efektif );
-
Pasar Hewan Jogotrunan, Drainase tidak jalan (menggenang);
-
Pasar Yosowilangun, Becek, pelataran pasar rendah perlu penyesuaian serta perbaikan bedak pasar;
-
Pasar Hewan Klakah, terlalu jauh tidak efektif.
5. Umur bangunan Pasar Umum Daerah banyak yang tua/tidak layak, sehingga penataan bangunan pasar kurang memenuhi. Solusi yang harus dilakukan adalah : 1. Perlu adanya pengkajian ulang terhadap bangunan pasar yang sudah tua/tidak layak, sehingga kedepan dapat diprioritaskan untuk merehab/membangun pasar sesuai dengan keadaan yang akan datang;
2. Peningkatan sarana prasarana jual-beli produk-produk Daerah terutama produk unggulan yang ada di Kabupaten Lumajang.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 30
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 12 Yaitu :
Meningkatnya Pelayanan Transportasi Terjangkau, dengan indikator :
Uraian Indikator 1. 2. 3.
Daerah
yang
Aman,
Lancar,
Capaian Kinerja
Predikat
0,88 %
Tidak Berhasil
83,68 %
Berhasil
102,50 %
Sangat Berhasil
Jumlah angkutan darat dibanding jumlah penumpang angkutan darat Prosentase peningkatan jumlah sarana dan prasarana transportasi Penurunan fatalitas kecelakaan lalu lintas
dan
Rasio jumlah angkutan darat dibanding jumlah penumpang angkutan darat pada tahun 2014 direncanakan sebesar 9,09 dan terealisasi hanya sebesar 0,08, sehingga capaian kinerja tahun 2014 0,88%. Persentase peningkatan jumlah sarana dan prasarana transportasi pada tahun 2014direncanakan sebesar 9,56% dan terealisasi sebesar 8 %, sehingga capaian kinerjanya sebesar 83,68%. Fatalitas kecelakaan lalu lintas tahun 2014 direncanakan sebanyak 351 kejadian dan terealisasi sebanyak 351 kejadian, sehingga capaian kinerjanya sebesar 102,50%. Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLLAJ; 2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan; 3. Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas; 4. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor. Kendala/hambatan yang perlu diantisipasidalam pencapaian sasaran adalah: 1. Bagaimana meningkatkan tingkat kompetensi aparat Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang serta memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana Dinas Perhubungan; 2. Bagaimanan Menciptakan antar dan intra moda jaringan transportasi yang dapat
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 31
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
meningkatkan
kemampuan angkutan umum di dalam penyediaan jasa dan
prasarana transportasi dengan menggerakkan interaksi masyarakat secara terpadu, tertib, lancar dan efisien; 3. Bagaimana Meningkatkan disiplin masyarakat pengguna jalan; 4. Bagaimana
memantapkan
ketersediaan
dan
sumber
pembiayaan
akan
kebutuhan penyediaan jasa dan pembangunan prasarana transportasi, terutama mealui penggalangan potensi-potensi masyarakat dan menciptakan iklim yang mendorong dan merangsan peran serta pihak swasta. Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: 1.
Meningkatkan sarana dan prasarana perhubungan secara berkelanjutan.
2.
Meningkatkan
pelaksanaan
pengawasan,
pengamanan,
penertiban
dan
pengendalian lalu lintas. 3.
Menugaskan diklat dibidang perhubungan untuk meningkatkan SDM agar bisa berkompetensi dengan permasalahan transportasi yang sedang dihadapi.
4.
Memantapkan
komitmen
Dinas
Perhubungan
Kabupaten
Lumajang
melaksanakan wewenang yang ada serta mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai visi dan misi. 5.
Pengembangan strategis pelayanan transportasi yang handal berkemampuan tinggi ,terpadu, tertib dan efisien.
6.
Tingkatkan sosialisasi tertib lalu lintas, program-program Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang dan memfungsikan organisasi jasa angkutan, pos dan telekomunikasi sebagai mitra kerja.
7.
Perlu peningkatan anggaran untuk pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 13 Yaitu :
Meningkatnya kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dengan indikator : BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 32
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Uraian Indikator 1. 2. 3.
Capaian Kinerja
Predikat
103,38 %
Sangat Berhasil
75%
Berhasil
100%
Sangat Berhasil
Prosentase peningkatan lembaga Koperasi yang berkualitas Prosentase peningkatan penilaian KSP/USP pada tataran sehat Prosentase peningkatan UKM
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut: 1. Program Penciptaan Iklim Usaha UKM yang Kondusif; 2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil dan Menengah ; 3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM ;
4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Personil Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lumajang jumlahnya belum mamadai di bandingkan besaran kegiatan dan luas wilayah kerja; 2. Fasilatas pendukung pencapaian sasaran program belum memadai, khususnya berkaitan dengan IT . Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk
mewujudkan
capaian
adalahmengoptimalisasikan
kinerja
sumberdaya
ke
depan
yang
ada
agar
lebih
dengan
baik
meningkatkan
kualitas SDM yang ada.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 14 Yaitu :
Meningkatnya daya serap tenaga kerja, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2.
Penurunan Prosentase angka pengangguran terbuka Rasio penempatan pencari kerja dibanding jumlah pencari kerja terdaftar
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian Kinerja
Predikat
54,77 % 259 %
Tidak Berhasil Sangat Berhasil
Halaman III - 33
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Rasio penempatan pencari kerja disbanding jumlah pencari kerja terdaftar pada tahun 2014 direncanakan sebesar 14,23 dan terealisasi sebesar 36,98, sehingga capaian kinerjanya sebesar 259,87 %. Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Lingkungan Sosial; 2. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas; 3. Program Peningkatan Kesempatan Kerja. Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : -
Masih banyaknya para tenaga kerja ilegal sehingga sulit di pantau;
-
Kerjasama penempatan tenaga kerja dilakukan melalui Antar Kerja Antar Daerah masih optimal, terkendala anggaran yang belum mencukupi kegiatan;
-
Lokal (AKL) yakni penempatan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan di daerah.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : -
Langkah yang diambil berupa pemberian pelatihan ketampilan tenaga kerja;
-
Meningkatkan penempatan tenaga kerja dilakukan melalui Antar Kerja Lokal (AKL) yakni penempatan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan di daerah.
-
Penempatan tenaga kerjauntuk tahun 2014 Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN) yaitu penempatan TKI ke Luar Negeri (Malaysia, Hongkong, Taiwan,Singapura dll.) sebanyak 186 orang.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 15 Yaitu :
Terwujudnya peningkatan perlindungan terhadap tenaga kerja, dengan indikator :
1.
Uraian Indikator Penurunan Angka perselisihan industrial dan PHK
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
hubungan
Capaian Kinerja 18,52 %
Predikat Tidak Berhasil
Halaman III - 34
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
2. 3. 4. 5.
Prosentase perusahaan yang menjadi peserta Jamsostek Prosentase peningkatan tenaga kerja yang menjadi peserta Jamsostek Prosentase perusahaan yang menerapkan Norma keselamatan dan kesehatan kerja Prosentase penurunan angka kecelakaan kerja
330,23 %
Sangat Berhasil
176,05 %
Sangat Berhasil
119,26 %
Sangat Berhasil
109,86 %
Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.
Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah: Sumber Daya Manusia yang tersedia sangat terbatas terutama tenaga fungsional Mediator,
Pegawai
Pengawas
dan
penyelenggara
administrasi
sehingga
mengakibatkan tumpang tindihnya pelaksanaan tugas, penyelesaian tugas terlambat dan tugas rangkap. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik, dengan memaksimalkan personil yang ada walaupun dengan kualifikasi yang tidak sesuai.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 16 Yaitu :
Meningkatnya investasi di daerah, dengan indikator : Uraian Indikator 1. Prosentase peningkatan investasi di daerah
Capaian Kinerja
Predikat
252,18%
Sangat Berhasil
Jumlah investasi daerah pada tahun 2013 sebesar Rp951.976.596.536,00, pada tahun
2014
direncanakan
meningkat
sebesar
9,86%
atau
menjadi
Rp1.045.841.488.954,00 dan terealisasi sebesar Rp1.188.685.975.497,00
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 35
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program Peningkatan Promosi dan Kerja Sama Investasi, dengan kegiatan : a. Kegiatan Penyelenggaraan Pameran Investasi; b. Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Potensi Investasi Daerah. Walaupun telah berhasil, namun kedepan perlu diantisipasi permalahan yang mungkin akan menjadi hendala/hambatan dalam pencapaian sasaran ke depan adalah : a. Tingkat ketrampilan dan penguasaan teknologi masih rendah; b. Kemasan produk masih sederhana; c. Akses permodalan ke perbankan masih lemah; d. Jangkauan pemasaran masih terbatas; e. Pengelolaan usaha masih lemah; f.
Kualitas produk masih kurang.
Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan untuk mewujudkan keinginan yang diharapkan adalah: a. Memberikan penyuluhan dan ketrampilan tentang teknik produksi; b. Memberikan penyuluhan dan pelatihan/ketrampialn tentang kemasan; c. Memberikan penyuluhan dan fasilitasi pertemuan dan kerjasama dengan pihak perbankan; d. Memberikan kesempatan kepada pengusaha IKM untuk mengikuti promosi, baik di lokal, regional maupun nasional; e. Memberikan pelatihan tentang menejemen usaha dengan bekerjasama dengan swasta sukses; f.
Memberikan pelatihan teknis dengan mendatangkan pelatih berpengalaman juga menguji mutu produksi IKM agar mendapatkan sertifikat mutu .
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 36
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 17 Yaitu :
Meningkatnya Sarana jalan dan jembatan, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2. 3. 4.
Prosentase jalan kondisi baik Prosentase jembatan kondisi baik Prosentase pemenuhan kebutuhan jalan Prosentase pemenuhan kebutuhan jembatan
Capaian Kinerja 83,38 % 93,08 % 92,91 % 99,45 %
Predikat Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; 2. Program Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong-gorong; 3. Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong; 4. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 5. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan; 6. Program Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan; 7. Program Pengembangan dan Penyempurnaan Produk Hukum; 8. Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan. Walaupun capaian kinerja tahun 2014 sangat berhasil, namun perlu diantisipasi kendala/hambatan yang akan mengancam pencapaian sasaran adalah:
Terbatasnya dana pembangunan juga sebagai faktor penyebab tidak tercapainya pemenuhan semua sasaran kegiatan sebagaimana yang diharapkan dari kegiatan yang diusulkan masyarakat dalam forum Musrenbang;
Cakupan wilayah kegiatan yang luas yang tidak sebanding dengan jumlah personil yang ada;
Belum optimalnyakemampuan personal di bidang teknis kebinamargaan ,keciptakaryaan dan teknis pengairan serta di bidang administrasi kegiatan agar menghasilkan kinerja yang tertata baik dalam administratif perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 37
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Sedangkan upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: Untuk meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) diperlukan
pelatihan teknis maupun administrasi; Untuk meningkatkan aktivitas diperlukan sarana dan prasarana yang memadai
dan mendukung, oleh karena itu pengadaan sarana dan prasarana operasional sangat perlu; Diperlukan adanya pemenuhan kebutuhan literatur petunjuk teknis dan petunjuk
pelaksanaan administrasi kegiatan; Hendaknya peningkatan ketrampilan dan kompetensi SDM selalu dilakukan
untuk lebih mengoptimalkan kinerja, sehingga sasaran kegiatan dan indikator pencapaian sasaran bisa memenuhi harapan masyarakat; Untuk antisipasi ke depan, perencanaan pembangunan dan pelaksanaannya
dimulai lebih awal, agar kegiatan pembangunan fisiknya dapat diselesaikan tepat waktu sebelum anggaran berakhir.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 18
Yaitu : Tercapainya pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi dan penanggulangan banjir, dengan indikator :
1.
2.
Uraian Indikator
Capaian Kinerja
Predikat
Penurunan daerah dampak bencana banjir dan rawan kurang air : - Penurunan luas daerah genangan banjir, dan - Penurunan luas daerah rawan kurang air. Prosentase peningkatan jaringan irigasi dalam kondisi baik
97,22% 92,78%
Sangat Berhasil Sangat Berhasil
101,29 %
Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakanProgram Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 38
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 19 Yaitu :
Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RTRW, dengan indikator : Uraian Indikator 1. . 3.
Capaian Kinerja
Prosentase penurunan penyimpangan penggunaan lahan dari RTRW Prosentase tersusunnya RUTRK/RDTR Kota Rasio bangunan ber – IMB per satuan bangunan
199,97 %
Predikat Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
93,17 %
119,58%
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan Program Perencanaan Tata Ruang. Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah: a. Tingkat kesadaran masyarakat dalam mengajukan perinjinan IMB; b. Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
pengaturan
RTRW
di
Kabupaten Lumajang. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: a. Sosialisasi dan pelaksanaan pemberian IMB dipermudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Sosialisasi Perda RTRW serta dalam hal pemberian ijin-ijin terkait, harus mengacu kepada dokumen RTRW yang telah ditetapkan.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 20 Yaitu :
Meningkatnya kualitas sarana dasar permukiman, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2. 3. 4.
Prosentase peningkatan Rumah tangga mendapatkan pelayanan air bersih Prosentase peningkatan rumah tangga bersanitasi Prosentase peningkatan rumah layak huni Prosentase kawasan kumuh dibanding total luas wilayah
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian Kinerja
Predikat
99,31 %
Sangat Berhasil
97,15 % 92,94 %
Sangat Berhasil
91,29 %
Sangat Berhasil
Sangat Berhasil
Halaman III - 39
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1.
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah;
2.
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh;
3.
Program pembangunan insfrastruktur pedesaan.
Namun demikian perlu diantisipasi atas kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran, pada beberapa indikator tersebut diatas, adalah: a. Terbatasnya tercapainya
dana
pembangunan
pemenuhan
semua
juga
sebagai
sasaran
faktor
kegiatan
penyebab
tidak
sebagaimana
yang
diharapkan dari kegiatan yang diusulkan masyarakat dalam forum Musrenbang; b. Cakupan wilayah kegiatan yang luas yang tidak sebanding dengan jumlah personil yang ada; c. Belum optimalnyakemampuan personal di bidang teknis kebinamargaan, keciptakaryaan dan teknis pengairan serta di bidang administrasi kegiatan agar menghasilkan kinerja yang tertata baik dalam administratif perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan.
Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: a. Untuk meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) diperlukan pelatihan teknis maupun administrasi; b. Untuk meningkatkan aktivitas diperlukan sarana dan prasarana yang memadai dan mendukung, oleh karena itu pengadaan sarana dan prasarana operasional sangat perlu; c. Diperlukan adanya pemenuhan kebutuhan literatur petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan administrasi kegiatan; d. Hendaknya peningkatan ketrampilan dan kompetensi SDM selalu dilakukan untuk lebih mengoptimalkan kinerja, sehingga sasaran kegiatan dan indikator pencapaian sasaran bisa memenuhi harapan masyarakat;
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 40
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
e. Untuk antisipasi ke depan, perencanaan pembangunan dan pelaksanaannya dimulai lebih awal, agar kegiatan pembangunan fisiknya dapat diselesaikan tepat waktu sebelum anggaran berakhir.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 21 Yaitu :
Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2. 3. 4. 5.
Prosentase peningkatan kelompok masyarakat yang mendapat pelatihan Prosentase peningkatan desa yang memiliki kelompok usaha ekonomi produktif (UEP) Prosentase Kader PKK aktif dibanding jumlah Kader PKK Prosentase Posyandu mandiri dan purnama Gerbangmas dibanding jml posyandu Prosentase peran lembaga kemasy. Dalam pembangunan desa
Capaian Kinerja
Predikat
(1.142,99) %
Tidak Berhasil
9.797,95 %
Sangat Berhasil
113,33 %
Sangat Berhasil
107,07 %
Sangat Berhasil
104,45 %
Sangat Berhasil
Jumlah kelompok masyarakat yang mendapat pelatihan tahun 2013 sebanyak 5.819 kelompok, pada tahun 2014 direncanakan meningkat sebesar 1,84 % atau menjadi 5.926 kelompok, terealisasi sebanyak 4.596 kelompok atau menurun 21,02 dibanding tahun 2013. Sehingga capaian kinerja sebesar minus 1.142,99 %. Sedangkan jumlah desa yang memiliki kelompok usaha ekonomi produktif pada tahun 2013 sebanyak 147 Desa, terealisir sebanyak 340 Desa atau 131,29 $ disbanding tahun 2013, sehingga capaian kinerjanya sebesar 9.797,95 %. Persentase kader PKK aktif disbanding jumlah kader PKK pada tahun 2014 direncanakan sebesar 75 % dan terealisasi sebesar 85 %, sehingga capaian kinerjanya sebesar 113,33%. Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1.
Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan:
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 41
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
2.
a.
Peningkatan Kapasitas dan Pemberdayaan Lembaga RT/RW;
b.
Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan;
c.
Pembinaan Administrasi,Monitoring & Evaluasi PNPM-Mandiri Perdesaan;
d.
Monitoring dan Pembinaan Posyandu Gerbangmas;
e.
Penerapan Teknologi Tepat Guna.
Program
Pengembangan
Lembaga
Ekonomi
Pedesaan
yaitu
melalui
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan UPK Gerdu Taskin. 3.
Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan : a. Pelatihan perempuan di pedesaan dalam bidang usaha ekonomi produktif; b. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK); c. Peningkatan Keimanan dan Gotong Royong Perempuan Pedesaan. d. Peningkatan Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Sehat.
Kendala/hambatan yang terjadidalam pencapaian sasaran adalah : 1.
Pencapaian sasaran prosentase peningkatan kelompok masyarakat yang mendapat pelatihan katagori berhasil karena Program dan Kegiatan di Tahun 2014 banyak berbentuk sosialisasi dan pembinaan, Program dan kegiatan bersifat Pelatihan/Bintek berkurang.
2.
Banyaknya kelompok – kelompok usaha binaan dari SKPD lain yang belum bergabung menjadi satu dikarenakan lemahnya koordinasi baik dari SKPD ataupun Kelompok binaan mereka.
3.
Keterlambatan dalam kaderisasi dan upaya para kader dalam memberikan wawasan terhadap generasi muda calon kader PKK.
4.
Keterlambatan administrasi menjadikan kendala dalam pemantauan Purnama dan Mandiri serta gebyar posyandu yang berbeda-beda dalam buka penimbangan posyandu.
5.
Kurang optimalnya pelayanan kepada masyarakat, hal tersebut masih dijumpai kesulitan masyarakat dalam upaya mengurusi kelengkapan administrasi keluarga.
Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 42
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
-
Tahun kedepan lebih diprioritaskan program dan kegiatan yang berbentuk pelatihan/bintek sesuai sembilan prioritas kabupaten lumajang yang salah satunya adalah satu kecamatan satu desa sentra batik.
-
Penyatuan upaya melalui sosialisasi untuk memperkuat kelompok-kelompok usaha mikro melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES);
-
Salah satu upaya dilakukanya lomba Kecamatan Sayang Ibu guna menumbuhkan bakat dan minat para kader-kader PKK untuklebih peduli terhadap lingkungan di sekitar.
-
Kedepan akan dilakukan lomba tingkat Posyandu agar lebih mudah terpantau, serta diharapkan munculnya posyandu unggulan dan inovatif.
-
Diberikannya insentif terhadap lembaga kemasyarakatan agar lebih optimal dalam pelayanan kepada warga dalam bentuk honorarium ataupun biaya operasional.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 22 Yaitu :
Meningkatnya mobilisasi dana masyarakat dalam pembangunan, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2.
Jumlah dana swadaya masyarakat dalam pembangunan Prosentase rata-rata jumlah partisipasi masyarakat desa
Capaian Kinerja
Predikat
80,73 %
Berhasil
175,6 %
Sangat Berhasil
Jumlah dana swadaya masyarakat dalam pembangunan dalam tahun 2013 sebesar Rp2.935.961.500,00, pada tahun 2014 direncanakan sebesar Rp1.490.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp1.202.935.300,00, sehingga capaian kinerjanya sebesar 80,73 %. Sedangkan persentase rata-rata jumlah partisipasi masyarakat desa pada tahun 2014 direncanakan sebesar 2,50 %, terealisasi sebesar 4,33 %, sehingga capaian kinerjanya sebesar 175,6 %.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 43
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa : a. Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM); b. Fasilitasi Pengembangan Sarana & Prasarana Pedesaan; c. Updating Data Profil Desa; d. Pembinaan dan Evaluasi Desa Berhasil. 2. Program Pembinaan Dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa : -
Verifikasi, Monitoring, dan Evaluasi Dana Bantuan Keuangan kepada Desa.
Kendala/hambatan yang perlu diantisipasidalam pencapaian sasaran adalah : -
Pencatatan administrasi terhadap bentuk swadaya bantuan masyarakat belum optimal dengan banyaknya permasalahan terhadap tanah wakaf yang dihibahkan secara lisan.
-
Belum optimalnya administrasi dalam membedakan swadaya murni dan partisipasi dalam mempermudah ukuran masyarakat / sharing yang diberikan dibandingkan dana yang dialokasikan kepada desanya.
Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baikdengan dilakukanya pencatatan melalui pertanggung jawaban administrasi Alokasi Dana Desa serta mendorong percepatan laporan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyatrakat.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 23 Yaitu :
Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah desa, dengan indikator : Uraian Indikator 1.
Prosentase aparatur pemerintah desa yang mendapat pelatihan dalam bidang manajemen pemerintah desa
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian Kinerja 75,11 %
Predikat Berhasil
Halaman III - 44
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Persentase aparatur pemerintah desa yang mendapat pelatihan dalam bidang manajemen pemerintah desa pada tahun 2014 direncanakan sebesar 90 %, namun terealisasi sebesar 67,66 %, sehingga capaian kinerjanya sebesar 75,11%. Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah
dengan
melaksanakan
program
Peningkatan
Kapasitas
Aparatur
Pemerintahan Desa. Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah jadwal kegiatan Pembekalan Kepala Desa bersamaan dengan Kebijakan pemerintah provinsi menyelenggarakan diklat Kepala Desa seluruh Jawa Timur sehingga kegiatan dimaksud dipercepat dari rencana awal kegiatan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik dengan aktif berkoordinasi terkait agenda pelaksanaan kegiatan Pembekalan Kepala Desa Terpilih dengan Kantor Pendidikan dan Pelatihan Kab. Lumajang agar kegiatan dimaksud dapat terlaksana secara optimal.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 24 Yaitu :
Meningkatnya pelayanan transmigrasi, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2.
Prosentase transmigran swakarsa yang diberangkatkan Kerjasama antar daerah kawasan transmigrasi yang ditandatangani
Capaian Kinerja 0
Tidak Berhasil
Predikat
50
Tidak Berhasil
Prosentase transmigran swakarsa yang diberangkatkan pada tahun 2014 direncanakan sebesar 20 %, namun sampai berakhirnya tahun 2014 tidak dapat direalisasikan, sehingga capaian kinerjanya sebesar 0 %. Sedangkan kerjasama antar daerah kawasan transmigrasi yang ditandatangani pada tahun 2014 direncanakan sebanyak 2 dokumen, namun hanya terealisasi sebanyak 1 dokumen, sehingga capaian kinerjanya sebesar 50%. BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 45
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program pengembangan wilayah transmigrasi. Hambatan yang dihadapi dalam hal pelaksanaan transmigrasi swakarsa karena Tahun 2014 tidak ada program Transmigrasi Swakarsa Mandiri khususnya kuota untuk Kabupaten Lumajang. Sedangkan untuk penempatan transmigrasi umum dari 10 KK yang direncanakan bias direalaisasikan sebesar 5 KK, dikarenakan kuota yang diberikan dari Pemerintah Pusat terbatas sebanyak 5 KK.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik dengan melakukan Konsultasi dan Koordinasi lebih intensif dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Jawa Timur.
Misi 1
Tujuan 1
Sasaran 25 Yaitu :
Meningkatnya penggunaan air bawah tanah (ABT) dan ketenagalistrikan, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2. 3.
Prosentase peningkatan penggunaan ABT Pengembangan Ketenagalistrikan Prosentase peningkatan produksi tambang
Capaian Kinerja 0% 133,75 % 176,60 %
Predikat Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan. Pada program ini dilaksanakan dengan Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Pertambangan; 2. Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan. Pada program ini Tahun 2014 tidak dilaksanakan karena tidak dianggarkan. 3. Program pembangunan dan peningkatan energi perdesaan, dilaksanakan:
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 46
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
a. Kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi dan Peningkatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro; b. Kegiatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya; c. Kegiatan Pembangunan Instalasi Biogas. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : 1. Secara kelembagaan Sudah diajukan usulan pembentukan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada Bagian Organisasi Setda Kabupaten Lumajang guna melaksanakan fungsi teknis ESDM. 2. Terhadap keterbatasan jumlah dan kompetensi SDM, maka dilakukan : a. Optimalisasi SDM yang ada untuk melaksanakan tugas / kegiatan pada Bagian Ekonomi Lumajang; b. Meningkatkan kompetensi SDM yang dimiliki dengan mengirimkan personil untuk mengikuti diklat-diklat yang bersifat teknis.
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 1 yaitu:
Meningkatnya efektifitas perencanaan dan penelitian, dengan indikator :
1. 2. 3.
Uraian Indikator Prosentase peningkatan jumlah usulan musrenbang yang dapat direalisasikan dalam APBD Prosentase hasil penelitian yang ditindaklanjuti Prosentase indikator kinerja RPJM yang mencapai target
Capaian Kinerja 70,54%
Predikat Sangat Berhasil
100% 96%
Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah: a. Adanya kekurang sinkronan peraturan perundangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah pusat (baca: tumpang tindih peraturan antar lembaga/ kementrian pusat, kebijakan2 baru pada pertengahan tahun anggaran berkenaan atau saat penyusunan dan pelaksanaan anggaran). b. Kurang pemahaman SKPD-SKPD teknis terhadap target-target capaian pada
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 47
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
RPJMP untuk ditindaklanjuti ke dalam program/kegiatan teknis. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: a. Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ataupun dengan instansi terkait serta memberikan masukan/ saran yang membangun kepada instasi vertikal terkait. b. Peningkatan koordinasi dengan SKPD-SKPD teknis pelaksana program/ kegiatan. c. Penyegaran kembali target-target kinerja kepada SKPD-SKPD Penanggung jawab (Leading sector).
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 2 yaitu:
Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan, dengan indikator :
1. 2. 3.
Uraian Indikator Prosentase penduduk wajib KTP yang memiliki KTP Ratio bayi yang berakte kelahiran Prosentase keluarga yang memiliki Kartu Keluarga
Capaian Kinerja 100,19 178,77 102,28
Predikat Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan Program Penataan Administrasi kependudukan . Meskipun capaian kinerja mempunyai predikat sangat berhasil, namun masih ada hal – hal yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Masalah sumber daya manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya pencapaian target kinerja keuangan. Kondisi SDM yang ada pada saat ini secara umum masih terbatas jumlahnya khususnya yang memiliki kualitas atau skill sesuai kebutuhan, sehingga penerapan “ the right man on rthe right place” belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. b. Masalah sarana dan prasarana
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 48
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Disamping SDM, sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam manajemen dalam upaya pencapaian target kinerja keuangan. Kondisi sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan program dan kegiatan dalam upaya pencapaian target kinerja keuangan secara umum masih kurang memadai baik dari kualitas maupun kuantitas. c.
Peraturan perundang-undangan yang sering berubah. Sebagaimana diketahui bersama bahwa beberapa tahun terakhir ini telah terjadi beberapa kali perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang
pengelolaan
keuangan
daerah.
Adanya
perubahan-
perubahan tersebut berdampak secara langsung terhadap pelaksanaan program dan kegiatan. Pengaruh yang sangat nyata terkait dengan adanya perubahan sistem dan prosedur adalah terbitnya Permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri nomor 59 tahun 2007. Untuk dapat memahami peraturan tersebut memerlukan waktu secara bertahap. Adanya perbedaan dalam pemahaman sistem dan prosedur yang baru
berpengaruh pada pelaksanaan program
kegiatan dan pada akhirnya berpengaruh pula terhadap pencapaian target kinerja keuangan. Upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahanan terhadap sistem dan prosedur yang baru adalah dengan jalan melakukan konsultasikonsultasi kepada instansi yang berkompeten misalnya Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Bapeda, Inspektorat dan SKPD lainnya yang berkompeten. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: a. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengoptimalkan SDM yang ada dengan jalan meningkatkan kemampuannya dengan mengikut sertakan setiap diselenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis, pembinaan-pembinaan, sosialisasi dan lain-lain baik formal maupun non formal yang diselenggarakan oleh pemerintah pemerintah daerah maupun pihak lain yang berkompeten. BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 49
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
b. Untuk mengatasinya dengan melakukan penambahan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan secara bertahap mengingat kemampuan anggaran yang terbatas, dimana penambahan-penambahan tersebut disesuaikan dengan standar kualitas yang dibutuhkan. Disamping itu pemeliharan secara rutin dan berkala juga dilakukan agar sarana dan prasarana tetap dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya dalam upaya menunjang pelaksanaan program dan kegiatan guna mencapai target kinerja keuangan yang efektif dan efisien.
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 3 yaitu:
Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap hukum daerah, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2.
Prosentase penurunan pelanggaran Perda/Peraturan Bupati di Masyarakat Rasio Polisi Pamong Praja dibanding dengan jumlah Pol PP minimal yang harus ada di tingkatan pemerintah
Capaian Kinerja
Predikat
121,34 %
Sangat berhasil
48,68 %
Tidak berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat 2. Peningkatan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Umum Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Masih belum mempunyai tenaga Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). 2. Masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang Perda,Perbub dan Perundang-undangan yang lain. 3. Kurangnya jumlah personil yang ada dibanding dengan luas wilayah masih belumIdeal. Sementara jumlah personil Satpol PP Kabupaten Lumajang beranggotakan129 orang (PNS 50 orang, tenaga kontrak 79 orang),idealnya 265 personil.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 50
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
4. Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang penting dalam upaya Pencapaian target kinerja, sedangkan sarana dan prasarana yang ada secaraUmum masih kurang memadai baik secara kwalitas maupun kuantitas. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: 1. Pengajuan anggota untuk mengikuti diklat PPNS minimal 4 personil melalui BKD, Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Provinsi JawaTimur; 2. Mengadakan kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undangan yang di dalamnya berisi materi-materi tentang Perda dan Perbupserta Perundangundangan yang lain; 3. Mengajukan permohonan ke Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lumajang untuk menambah jumlah personil pada Satuan Polisi Pamong Praja KabupatenLumajang; 4. Melakukan penambahan sarana dan prasaran sesuai kebutuhan secara bertahap mengingat kemampuan anggaran terbatas.
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 4 yaitu:
Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, dengan indikator : 1. 2. 3.
Uraian Indikator
Capaian Kinerja
Predikat
Prosentase Penyelesaian permasalahan kamtibmas di masyarakat Ratio jumlah Linmas dibanding dengan jumlah Linmas minimal desa Prosentase peningkatan pos siskamling
97,78 %
Sangat Berhasil
92,87 %
Sangat Berhasil
0%
Tidak Berhasil
Keterangan : Prosentase peningkatan pos siskamling Tidak Berhasil dikarenakan tahun 2014 tidak ada pembangunan pos siskamling, akan tetapi jumlah pos jaga / siskamling pada tahun 2014 terdapat sebanyak 4.362 pos jaga / siskamling, sehingga capaian kinerjanya adalah 0 % ( tidak ada capaian / Tidak Berhasil ).
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 51
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 3. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 4. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga Ketertiban dan Keamanan; 5. Program Pendidikan Politik Masyarakat. Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Pelaksanaan kegiatan sudah dilaksanaka sesuai RKT 2014, namun masih ada kekurangan, hal ini karena keterbatasan alokasi dana Bakesbangpol ; 2. Terbatasnya jumlah personil/petugas ,sarana dan prasarana yg digunakan untuk kegiatan – kegiatan pemantauan ke daerah daerah rawan konflik, pengamanan secara tertutup,penanganan permasalah ipoleksosbud, maupun ketentraman dan ketertiban ; 3. Kemampuan personil yang masih kurang dalam pendeteksian secara dini terhadap masalah – masalah yang timbul di masyarakat ; 4. Tingkat
pendidikan
dan
kemampuan
anggota
satlinmas
yang
masih
rendah,karena pembinaan yang masih kurang maksimal ; 5. Minat masyarakat untuk menjadi anggota satlinmas masih rendah ; 6. Adanya partai politik yang mengalami konflik internal ( dualisme ), sehingga mempengaruhi hubungan kemitraan, khususnya dalam memfasilitasi bantuan dana kepada parpol yang bersangkutan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: 1. Mengupayakan pengusulan tambahan alokasi anggaran melalui rencana kerja SKPD pada tahun 2015 ; 2. Mengoptimalkan personil serta sarana dan prasarana yang tersedia ; 3. Meningkatkan kemampuan personil melalui diklat teknis / fungsional,serta meningkatkan fungsi forum kewaspadaan dini masyarakat ( FKDM ) ;
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 52
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
4. Meningkatkan kemampuan anggota satlinmas dengan mengadakan pelatihan dan pembinaan kelinmasan akan tetap diupayakan ; 5. Menambah volume pembinaan dalam rangka meningkatkan peran serta tanggung jawab pemuda/ ormas/tomas dan toga dalam pembangunan disetiap bidang , khususnya kesadaran menjadi anggota Linmas; 6. Meningkatkan hubungan kemitraan dengan melakukan pendekatan, sehingga konflik dapat diselesaikan secara internal partai dengan jalan musyawarah atau sesuai dengan ketentuan per –undang undangan yang berlaku.
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 5 yaitu:
Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan kepegawaian, dengan indikator : Uraian Indikator
Capaian Kinerja
Predikat
74,05
Berhasil
1. Rasio pemenuhan pegawai yang berkualifikasi struktural 2. Prosentase pegawai mengikuti pendidikan dan pelatihan baik struktural, fungsional, maupun teknis
88,20
Sangat berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan Program Pelayanan Administrasi Kepegawaian . Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung; 2. Terbatasnya jumlah anggaran yang tersedia sehingga tidak mencukupi untuk pendanaan seluruh kegiatan yang ada; 3. Kurangnya dukungan dari SKPD / instansi terkait terhadap persyaratan layanan dalam pelaksanaan kegiatan dengan masih seringnya terjadi keterlambatan, sehingga menghambat proses administrasi selanjutnya. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: 1. Mengusulkan peningkatan sarana dan prasarana pendukung yang ada; BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 53
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
2. Mengusulkan jumlah anggaran yang memadai sehingga dapat mendanai seluruh kegiatan yang ada; 3. Membina dan meningkatkan fungsi koordinasi dan komunikasi baik internal maupun eksternal dalam menata mamajemen kepegawaian di daerah.
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 6 yaitu:
Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien, dengan indikator : 1. 2. 3. 4
Uraian Indikator Ratio jumlah SKPD yang mempunyai Standar Operasional Prosedur dan Standar Pelayanan Publik Rasio jumlah aparat yang memenuhi syarat jabatan dibanding dengan jumlah formasi Persentase Raperda yang ditetapkan menjadi Perda tepat waktu Persentase Pengaduan Masyarakat yang ditindaklanjuti
Capaian Kinerja 71,35
Predikat Berhasil
90,20
Sangat Berhasil
83,33
Sangat Berhasil
36,48
Tidak Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 2. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung; 2. Terbatasnya jumlah anggaran yang tersedia sehingga tidak mencukupi untuk pendanaan seluruh kegiatan yang ada; 3. Kurangnya dukungan dari SKPD / instansi terkait terhadap persyaratan layanan dalam pelaksanaan kegiatan dengan masih seringnya terjadi keterlambatan, sehingga menghambat proses administrasi selanjutnya. 4. Kurang
jelasnya
alamat
pengirim
pengaduan
sehingga
sulit
untuk
menindaklanjuti. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 54
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : 1. Mengusulkan peningkatan sarana dan prasarana pendukung yang ada; 2. Mengusulkan jumlah anggaran yang memadai sehingga dapat mendanai seluruh kegiatan yang ada; 3. Membina dan meningkatkan fungsi koordinasi dan komunikasi baik internal maupun eksternal dalam menata mamajemen kepegawaian di daerah. 4. Memberikan sosialisasi untuk memberikan pemahaman tentang tata cara penyampaian pengaduan.
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 7 yaitu:
Meningkatnya kualitas pengelolaan barang daerah, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2. 3.
Capaian Kinerja
Prosentase SKPD yang melaksanakan pengelolaan barang daerah dengan baik Prosentase Sertifikasi tanah aset Pemerintah Kabupaten Prosentase Peningkatan Nilai asset daerah
115,73
Predikat Sangat Berhasil
108,28
Sangat Berhasil
105,02
Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Penyusunan Standar Satuan Harga; 2. Peningkatan Manajemen Aset/ Barang Daerah; 3. Proses Penghapusan dan Penjualan Aset/ Barang Milik Daerah; 4. Penyusunan Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah Dan Pemeliharaan Barang Milik Daerah; 5. Inventarisasi Aset/ Barang Daerah; 6. Penyusunan Rancangan Pertauran Daerah/ Rancangan Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah; 7. Pemanfaatan Aset/ Barang Milik Daerah.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 55
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 8 yaitu:
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah, dengan indikator :
Uraian Indikator
Capaian Kinerja
Predikat
1.
Ketepatan waktu penyusunan APBD dan PAPBD
100%
Sangat Berhasil
2.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tersusun tepat waktu Ketepatan waktu penyusunan laporan dan prognosis
100%
Sangat Berhasil
100%
Sangat Berhasil
3. 4.
Prosentase Satuan Kerja yang melaksanakan pengelolaan keuangan dan menyusun laporan keuangan secara mandiri
100%
Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 2. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. Penyusunan APBD Tahun 2014 dan PPAPBD Tahun 2014 dengan tepat waktu, antara lain: a. Penyampaian rancangan perubahan KUA dan PPAS PAPBD
2014 kepada
DPRD; Target bulan agustus realisasi Bulan Agustus; b. Kesepakatan perubahan KUA dan PPAS PAPBD antara Kepala Daerah dan DPRD waktu pelaksanaan minggu kedua bulan agustus 2014 Realisasi Bulan September; c. Pedoman penyusunan RKA-SKPD Perubahan APBD , target
bulan agustus
Realisasi bulan Agustus 2014; d. Penyampaian Raperda APBD beserta lampiran kepada DPRD, target bulan september realisasi Bulan September 2014; e. Persetujuan DPRD terhadap Raperda Perubahan APBD target bulan september realisasi bulan september 2014; f. Penyampaian kepada Menteri Dalam Negeri/ gubernur untuk dievaluasi Target
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 56
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
bulan September realisasi bulan September 2014; g. Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang hasil evaluasi, Target bulan oktober realisasi bulan Oktober 2014; h. Pengesahan Perda yang telah dievaluasi dan dianggap sesuai dengan ketentuan target bulan Oktober realisasi Bulan Oktober 2014; i. Pemberitahuan untuk penyampaian rancangan perubahan DPA-SKPD; target oktober Realisasi bulan Oktober 2014. Laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) tersusun tepat waktu. Laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) Tahun anggaran 2014 disampaikan ke BPK ditargetkan pada bulan Maret 2015 dan terealisasibulan Maret 2015. Laporan keuangan dan prognosis tersusun tepat waktu. Penyusunan Laporan Keuangan semester I dan prognosis 2014 ditargetkan pada bulan Juni 2014 dan terealisasi bulan Juni 2014. SKPD yang melaksanakan pengelolaan keuangan dan menyusun laporan keuangan secara mandiri ditargetkan 105 SKPD dan terealisasi 105 SKPD.
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 9 yaitu:
Meningkatnya hasil pengelolaan kekayaan daerah yg dipisahkan, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2.
Prosentase peningkatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Prosentase kontribusi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terhadap PAD
Capaian Kinerja 176,14
Predikat Sangat Berhasil
28,17
Tidak Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan langkah – langkah sebagai berikut : 1. Penertiban sistem dan prosedur pemungutan pendapatan daerah. 2. Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah 3. Peningkatan koordinas dan pengawasan terhadap pemungutan pendapatan
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 57
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
daerah 4. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, baik kecepatan pelayanan pembayaran maupun kemudahan untuk memperoleh informasi. 5. Peningkatan upaya sosialisasi pendapatan daerah 6. Peningkatan kualitas data dasar seluruh pendapatan daerah.
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 10 Yaitu :
Meningkatnya pengelolaan pemerintahan desa/ kelurahan, dengan indikator : Uraian Indikator 1. Jumlah desa dengan PAD Desa > 40% APB Desa 2. Prosentase penyelesaian permasalahan di tingkat desa/Kelurahan 3. Pedoman pengelolaan keuangan desa yang disusun
Capaian Kinerja 78,95 85,60
Predikat Berhasil Sangat Berhasil
80,96
Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : -
Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa;
-
Program pengembangan dan penyempurnaan produk hukum;
-
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa;
-
Program peningkatan penyelenggaraan pemerintahan desa.
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 11 Yaitu :
Terjaminnya kualitas produk hukum dan kepastian hukum, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2. 3.
Prosentase penanganan sengketa hukum aparatur Jumlah sosialisasi hukum kepada masyarakat Jumlah produk hukum daerah yang ditetapkan, yaitu: a. Peraturan Daerah b. Peraturan Bupati c. Keputusan Bupati.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian Kinerja
Predikat
100 % 100 %
Sangat Berhasil Sangat Berhasil
60,00 138,00 102,75
Cukup Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Halaman III - 58
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Saranan dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4. Program Pengembangan dan Penyempurnaan Produk Hukum Daerah Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah: 1. Kurangnya PNS/personil 2. Kapasitas sumber daya aparatur yang kurang memadai Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: 1. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan aparatur dengan melaksanakan Bimtek mupun mengikutsertakan dalam sosialisasi dan pelatihan-pelatihan yang lain. 2. Memaksimalkan pembagian kerja secara efektif. 3. Memaksimalkan kerja lembur.
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 12 Yaitu :
Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan Bersih, dengan Indikator : Uraian Indikator 1. 2. 3. 4.
Prosentase satuan kerja yang diaudit Prosentase temuan hasil pengawasan yang ditindak lanjuti Prosentase kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah yang ditangani Prosentase kegiatan pembangunan yang diawasi dan dievaluasi
Capaian Kinerja
Predikat
100 % 77,28 %
Sangat Berhasil Berhasil
98,77 %
Sangat Berhasil
100,00 %
Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut :
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 59
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
1. Program
Peningkatan
Sistem
Pengawasan
Internal
dan
Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah; 2. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan; 3. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan; 4. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan; 5. Program Peningkatan Percepatan Pemberantasan Korupsi. Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Peralatan dan perlengkapan pengawasan belum standart; 2. Belum adanya sistem informasi pengawasan internal; 3. Kebijakan / prosedur pengawasan yang belum memadai; 4. Kapabilitas APIP belum memadai; 5. Obyek pemeriksaan belum sepenuhnya kooperatif. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja kedepan agar lebih baik adalah : 1. Menyusun standart peralatan dan perlengkapan dan memenuhinya secara bertahap; 2. Secara bertahap menyusun sistem informasi pengawasan internal; 3. Menyusun Kebijakan / prosedur pengawasan yang belum memadai; 4. Meningkatkan kapabilitas APIP melalui Bimtek dan pelatihan; 5. Meningkatkan koordinasi / komunikasi dengan obrik agar lebih kooperatif dalam hal penyelenggaraan pemeriksaan dan tindak lanjut.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 60
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 13 Yaitu :
Meningkatnya kemandirian keuangan daerah, dengan indikator : Uraian Indikator
Capaian Kinerja 275,72%
Predikat Sangat baik
1.
Prosentase kontribusi PAD terhadap belanja daerah
2.
Prosentase PAD terhadap total pendapatan daerah
168,54%
Sangat baik
3.
Peningkatan PAD
335,37%
Sangat baik
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah; 2. Proses Penyempurnaan Ketetapan Pajak Daerah; 3. Pemutakhiran Data Wajib Pajak dan Objek Pajak; 4. Pelayanan Pajak Daerah; 5. Pengolahan Data dan Informasi Pajak Daerah; 6. Proses Penetapan Pajak Daerah.
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 14 Yaitu :
Meningkatnya pelayanan Perijinan, dengan indikator :
1.
Uraian Indikator
Capaian Kinerja
Predikat
Prosentase izin yang diterbitkan tepat waktu
97,00 %
Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Optimalisasi Pelayanan Perizinan. 2. Program Optimalisasi Kebijakan Perizinan. 3. Program Peningkatan Pembinaan & Sosialisasi Perizinan. Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Keterbatasan KPT yang hanya diberikan kewenangan memproses perizinan; BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 61
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
2. Tenaga pelayanan yang terbatas; 3. Beberapa landasan dasar hukum yang tidak sesuai dengan keadaan sekarang; 4. Mekanisme penerbitan ijin perlu dikaji ulang; 5. Belum optimalnya peran serta dan dukungan Instansi terkait; 6. Masyarakat belum sepenuhnya memahami tentang perizinan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : 1. Regulasi peraturan- peraturan Daerah; 2. Penambahan jumlah personil di Kantor Pelayanan Terpadu ; 3. Meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan dengan dukungan Instansi terkait; 4. Melakukan kaji ulang mekanisme pelayanan perizinan.
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 15 Yaitu :
Tersedianya data statistik daerah yang akurat dan tepat waktu, dengan indikator : Uraian Indikator 1.
Jenis dokumen data statistik yang disusun : a. Lumajang Dalam Angka b. Kecamatan Dalam Angka c. Indikator Ekonomi Kabupaten d. Indikator Ekonomi Kabupaten e. Nilai Tukar Petani f. Indeks Harga Konsumen g. Profil Kemiskinan h. Analisis Situasi Pembangunan Manusia i. Profil Kemiskinan
Capaian Kinerja 100 %
Predikat Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan programPengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah penyerapan anggararan tidak maksimal, hal ini dikarenakan tujuan efisiensi dan dikawatir terjadi dobel anggaran dengan kegiatan pada DIPA BPS Kabupaten Lumajang.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 62
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah melakukan konsultasi ke BPS Provinsi Jawa Timur dan mendalami pemahaman mengenai mekanisme kerjasama Pemerintah daerah dengan dinas/instansi vertikal agar memperoleh solusi terbaik sesuai peraturan perundang-undangan.
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 16 Yaitu :
Meningkatnya pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2.
Prosentase SKPD yang memiliki tata kearsipan baik Prosentase Desa dan kelurahan yang memiliki tata kearsipan yang baik
Capaian Kinerja 100 %
Predikat Cukup Berhasil
140 %
Cukup Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Perbaikan sistem administrasi kearsipan; 2. Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah; 3. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasaranakearsipan; 4. Bimbingan Teknis Kearsipan . Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Petugas kerasipan Desa sering ganti-ganti hal ini mengakibatkan penyerapan ilmu kearsipan kurang maksimal; 2. Setiap pergantian Kepala Desa, Arsip-arsip sering hilang / tidak ada, hal ini dapat mengakibatkan tidak tertibnya administrasi kearsipan; 3. Terbatasnya sarana dan prasarana kearsipan di Desa; 4. Petugas kearsipan sering merangkap jabatan lain, tidak khusus menangani kearsipan; 5. Terbatasnya tenaga arsiparis.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 63
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : 1. Mengadakan bimbingan teknis Kearsipan / sosialisasi Kearsipan bagi Sekdes dan petugas kearsipan 2. Mengadakan monitoring tata kearsipan baik SKPD maupun Desa/Kelurahan 3. Mengadakan pembinaan dan pendampingan penataan arsip baik SKPD maupun Desa / Kelurahan 4. Memberikan bantuan Box Arsip untuk penyimpanan arsip baik SKPD maupun Desa / Kelurahan.
Misi 2
Tujuan 2
Sasaran 17 Yaitu :
Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa, dengan indikator : Uraian Indikator 1. 2. 3.
Jumlah jenis media komunikasi Jumlah jenis media informasi SKPD yang terhubung dengan jaringan intranet
Capaian Kinerja
Predikat
100 % 100 % 100 %
Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1.
Program pengembangan komunikasi,informasidanmediamassa;
2.
Programfasilitasipeningkatan SDM bidang komunikasi daninformasi;
3.
Program penyebarluasan informasi pembangunan daerah.
Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Masih rendahnya minat baca masyarakat; 2. Masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat pedesaan; 3. Terbatasnya peralatan untuk pengumpulan informasi bagi media; 4. Tertundanya pencairan anggaran dan kecilnya Uang Persediaan (UP) sangat berpengaruh terhadap pencapaian Target. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 64
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : 1. Membangun kerjasama dengan stakeholder dan instansi dengan mengadakan Bimtek tentang pentingnya teknologi informasi; 2. Diperlukan adanya metode yang menarik dan berbeda dalam penyampaian informasi pembangunan baik melalui penyuluhan maupun melalui Radio; 3. Perlu penambahan dan perbaikan peralatan untuk pengumpulan Informasi; 4. Perlu Penambahan besaran Uang Persediaan (UP) dan Pencairan Anggaran jangan sampai tertunda.
Misi 3
Tujuan 3
Sasaran 1 Yaitu :
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat, dengan indikator : (yang menggambarkan keberhasilan penyelenggaraan Urusan Wajib Kesehatan ) Uraian Indikator 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Angka kematian bayi Angka Kematian Balita Angka kematian ibu melahirkan Angka Kesembuhan TB Paru Angka Kesakitan DBD Angka Kesakitan Kusta Angka Kesakitan AFP Prosentase Balita Gizi Buruk Prosentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi Prosentase Penduduk yang Memanfaatkan RSUD (Rawat Jalan & Rawat Inap) Bed Occupancy Rate (BOR) Turnover Interval (TOI) Avarage Length Of Stay (ALOS) Net Deat Rate (NDR)
Capaian Kinerja
Predikat
63,61 67,17 14,01 109.95 443.39 221.37 121,39 94.26 116.69 118.35
Cukup Berhasil Cukup Berhasil Tidak Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
88.92 92.59 62.8 95.67
Sangat Berhasil Sangat Berhasil Cukup Berhasil Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1.
Program obat dan perbekalan kesehatan;
2.
Program upaya kesehatan masyarakat;
3.
Program pengawasan obat dan makanan;
4.. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 65
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
5.
Program Perbaikan gizi masyarakat;
6.
Program pengembangan lingkungan sehat;
7.
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular;
8.
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/pustu dan jaringannya;
9.
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan dan Prasarana Rumah Sakit/Rsj/Rs Paru-Paru/Rs Mata;
10. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia; 11. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan; 12. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak; 13. Program peningkatan manajemen pelayanan kesehatan; 14. Prgram peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah; 15. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah raga; 16. Program Pembinaan Lingkungan Sosial; 17. Program
Pengadaan,
Peningkatan,
dan
Perbaikan
Sarana
Prasarana
RS/RSJ/RS Paru dan RS Mata; 18. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD . Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : 1.
SDM secara umum masih terbatas kualitasnya;
2.
Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung;
3.
Ratio seluruh tenaga kesehatan di Kabupaten Lumajang yang masih di bawah target Indonesia Sehat 2010 dan WHO;
4.
Adanya kegiatan yang dilakukan oleh pihak ketiga, dimana terdapat selisih antara harga penawaran dengan pagu anggaran (Sisa Kontrak);
5.
Anggaran DBHCHT tidak diijinkan untuk diserap;
6.
Belum ada kesepakatan lokasi yang tepat dengan masyarakat terkait pembangunan puskesmas;
7.
Pada RSD. Haryoto Implementasi perawatan sarana dan prasarana masih belum optimal ;
8.
Masih belum maksimalnya peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 66
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
rumah sakit ; 9.
Lemahnya monitoring dan evaluasi terhadap kinerja SDM rumah sakit ;
10. Pelaksanaan sistem informasi manajemen untuk PPK-BLUD rumah sakit masih belum dapat dilaksanakan secara optimal ; 11. Masih terbatasnya tenaga terutama di pelayanan yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas ketrampilan dalam pelayanan kepada pasien . Upaya-upaya yang dilakukan mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian anggaran dan kinerja ke depan agar lebih baik adalah : 1.
Mengoptimalkan SDM berkualitas yang ada dengan jalan meningkatkan kemampuannya dengan diklat-diklat, bintek, pembinaan, sosialisasi baik formal maupun non formal, serta menambah jumlah SDM apabila terdapat formasi;
2.
Pengadaan sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan yang memadai, dan pemeliharaan sesuai standar;
3.
Mengoptimalkan tenaga yang ada; dan Mengajukan penambahan personil;
4.
Mengoptimalkan Survei Harga Pasar;
5.
Juknis yang belum ada dan aturan penyerapan yang belum ada, setelah adanya juknis, diharapkan kedepannya dapat terserap;
6.
Melakukan advokasi kembali dengan masyarakat dan mencari lokasi yang tepat, dimana pembangunan puskesmas tidak mengganggu kegiatan masyarakat .
Misi 3
Tujuan 3
Sasaran 2 Yaitu :
Meningkatnya Akses, Pemerataan dan Kualitas Pendidikan Anak Usia Sekolah dan masyarakat, dengan indikator : No.
Uraian Indikator
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian Kinerja
Predikat
Halaman III - 67
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
1.
2.
3.
4.
5. 6. 7. 8. 9.
Angka Partisipasi Murni (APM) Prosentase Jumlah anak sekolah SD/SMP/SMA/SMK usia (7-12/13-15/16-18) dibagi Jumlah anak usia (7-12/13-15/16-18) Angka Partisipasi Kasar (APK) Prosentase Jumlah anak sekolah SD/SMP/SMA/SMK dibagi Jumlah anak usia (712/13-15/16-18) Angka Putus Sekolah (APS) Prosentase Jumlah anak sekolah SD/SMP/SMA/SMK yang putus sekolah dibagi Jumlah anak sekolah SD/SMP/SMA/SMK Rata - Rata Nilai UAN dan UASBN Jumlah Rata-rata Nilai UAN dan UASBN dibagi Jumlah Peserta Ujian SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK Angka Kelulusan Sekolah Jumlah Siswa yang Lulus dibagi Jumlah Peserta Ujian Rasio guru dengan murid Jumlah Siswa dibagi Jumlah guru Rasio kelas dengan murid Jumlah Siswa dibagi Jumlah Kelas Rasio ketersediaan sekolah Jumlah Penduduk Usia Sekolah dibagi Jumlah Sekolah Rasio pelajar yang mendapat subsidi Pendidikan Prosentase Jumlah Siswa/pelajar yang mendapat bantuan Subsidi BOS
100.99 101.22
Sangat Berhasil
99.28 100.35
Sangat Berhasil
168.75 176.69
Sangat Berhasil
113.66 105.75
Sangat Berhasil
100.00 99.93
Sangat Berhasil
115.21 91.13
Berhasil
100.00 100.00
Sangat Berhasil
100.00 100.35
Sangat Berhasil
100.00 100.00
Sangat Berhasil
106.69
114.71
162.07
108.09
99.79 83.53
125.00 98.11
100.00
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini; 2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; 3. Program Pendidikan Menengah; 4. Program Pendidikan Non Formal atau Pendidikan Luar Sekolah; 5. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tanaga Kependidikan; 6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : Dari sejumlah program dan kegiatan yang telah dilaksanakan Dinas Pendidikan BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 68
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Kabupaten Lumajang masih memiliki kendala dan hambatan sebagai berikut : 1. Masih tingginya anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau MTs yang tidak
melanjutkan pendidikan ke SLTA hal ini
disebabkan karena faktor
ekonomi dan tuntutan untuk bekerja; 2. Secara umum, kualitas guru dan kompetensi guru di Lumajang masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Dari segi lain yang segera diatasi adalah distribusi dan penyebaran guru yang tidak merata. Adanya kekurangan guru untuk sekolah di pedesaan. Belum lagi pada tahun 2014-2015 guru di semua jenjang pendidikan yang akan pensiun sehingga harus segera dicari pengganti untuk menjamin kelancaran proses belajar mengajar; 3. Kurikulum pendidikan juga menjadi masalah yang harus diperbaiki. Pasalnya kurikulum (K13) di Indonesia hampir setiap dekade mengalami perombakan dan belum adanya standar kurikulum yang digunakan. Mengingat sering adanya perubahan kurikulum pendidikan akan membuat proses belajar mengajar terganggu. Karena fokus pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan berganti mengikuti adanya kurikulum yang baru. 4. Masih terjadi keterlambatan dan ketidakakuratan data berbasis peserta didik dan satuan pendidikan yang dilaporkan dari satuan PAUD(KB, TK), SD/SDLB/PaketA,
SMP/SMPLB/Paket
B,
SMA/SMK/Paket
C,
sehingga
berdampak pula pada keterlambatan dan ketidakakuratan di SKPD Dinas Pendidikan; 5. Untuk menunjang pelayanan pendidikan yang bermutu, masih banyak sekolah (TK/PAUD, SD, SMP, SMA, SMK) yang belum memiliki perpustakaan; 6. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kontribusi peningkatan mutu pendidikan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : 1. Untuk membatu mengatasi masalah tingginya anak usia SLTP yang tidak melanjutkan ke SLTA dibutuhkan adanya lembaga yang membantu pemerintah untuk bekerjasama menjaring anak usia SLTP kemudian melakukan motivasi BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 69
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
sekaligus memfasilitasi berupa penggalangan dukungan dana bagi anak yang akan dijamin untuk kelanjutan pendidikan di SLTA. Lembaga perantara tersebut bekerjasama dengan pemerintah, dapat berupa lembaga swadaya masyarakat,
dan
kelompok
masyarakat
lain
untuk
bersama-sama
meningkatkan angka partisipasi sekolah di Lumajang mengingat tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama; 2. Dalam meningkatkan mutu pendidik, berbagai lembaga seperti penjamiman mutu pendidik (LPMP, kelompok profesi MKKS, MGMP dll) melakukan pendampingan kepada guru-guru di Lumajang dan pemberian apresiasi lebih kepada guru-guru kreatif. Pendampingan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalitas, kreatifitas, dan kompetensi guru dengan model pendampingan berupa seminar, lokakarya, konsultasi, pelatihan dan praktek. Pendampingan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan yang didukung oleh pemerintah dan pihak terkait. 3. Selain itu lembaga tersebut juga memediasi masyarakat, pendidik, dan pihak terkait lainnya untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah dalam memperbaiki kurikulum pendidikan. Diharapkan dengan adanya lembaga ini, ide-ide kreatif untuk memperbaiki kurikulum pendidikan dapat tertampung dan pemerintah dapat mempertimbangkan ide masyarakat untuk kebijakan yang dibuat. 4. Untuk
menekan
dan
meminimalisir
terjadinya
keterlambatan
dan
ketidakakuratan data berbasis peserta didik dan satuan pendidikan yang dilaporkan dari satuan PAUD (KB, TK), SD/SDLB/PaketA, SMP/SMPLB/Paket B, SMA/SMK/Paket C, Dinas Pendidikan menugaskan kepada UPT Pendidikan Kecamatan untuk menunjuk 1 (satu) kontak person di UPT Pendidikan Kecamatan yang menangani data pada PAUD (KB, TK), SD/SDLB/PaketA, dan menunjuk 1 (satu) kontak person untuk masing-masing sekolah (SMP, SMA, SMK); 5. Untuk sekolah (TK/PAUD, SD, SMP, SMA, SMK) yang belum memiliki perpustakaan, dapat diberikan bantuan pembangunan ruang perpustakaan
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 70
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
bagi sekolah yang memenuhi kriteria penerima pembangunan perpustakaan, terutama yang masih memiliki lahan dan status tanah yang tidak bermasalah; Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kontribusi peningkatan mutu pendidikan. Solusi yang dilakukan adalah melakukan kerjasama kemitraan melalui pembinaan dan pemberdayaan lembaga Dewan pendidikan dan Komite Sekolah agar mampu berkontribusi peningkatan aksesibilitas dan mutu pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
Misi 3
Tujuan 3
Sasaran 3 Yaitu :
Meningkatnya minat baca masyarakat, dengan indikator : Uraian Indikator 1. Prosentase peningkatan Jumlah kunjungan masyarakat ke Perpustakaan
Capaian Kinerja 105 %
Predikat Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan. Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah belum tersedianya ruangan administrasi pelayanan perpustakaan, sarana prasarana dan fasilitas pendukung yang memadai serta SDM yang kurang memahami.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : 1.
Memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat;
2.
Mengoptimalkan layanan ( Perpusda, Perpustakaan Kecamatan, Rumah baca Desa ( RBD ) , serta Perpustakaan desa ) ;
3.
Mengoptimalkan Layanan perpustakaan Keliling ( Bis, Mobil dan Motor );
4.
Meningkatkan kualitas SDM Perpustakaan melalui berbagai Diklat dan Bimtek.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 71
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Misi 3
Tujuan 3
Sasaran 4 Yaitu :
Meningkatnya prestasi pemuda dan olah raga daerah dengan indikator : Uraian Indikator 1.
Jumlah pemuda berprestasi pada berbagai bidang di Tingkat Nasional (Bhakti Pemuda Antar Provinsi
2.
Jumlah cabang olah raga berprestasi di tingkat Provinsi : Gulat, Taekwondo,Karate dan renang Nasional : Catur
Capaian Kinerja 150 %
Predikat Sangat Berhasil
144,44
Sangat Berhasil
Strategi yangkami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1.
Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda : -
Pembinaan Pemuda Pelopor Keamanan Lingkungan;
-
Fasilitasi Paskibraka Tingkat Provinsi Jawa Timur dan Nasional;
-
Kegiatan (PSP3) Program Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan;
-
Peningkatan Peran Serta Kepemudaan;
-
Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda.
2.
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga : -
Pengembangan Olahraga Rekreasi;
-
Pengiriman Atlit Berprestasi dalam Kejuaraan Tingkat Daerah/Nasional /Internasional;
-
Adanya beberapa Prestasi Pemuda dan Atlet pada even yang diselenggarakan Provinsi Jawa Timur di antaranya :
-
Bidang Kepemudaan : terdapatnya 2 (dua) utusan Kabupaten Lumajang pada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) Jawa Timur dan 1 (satu) Orang Pemuda Pelopor Juara II di Tingkat Provinsi jawa Timur bidang Sumber Daya Alam ;
-
Bidang Ke Olahragaan .
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 72
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
No 1
2
3
4
Cabang Olahraga Gulat
Takraw
Atletik
Catur
Nama/Jenis Kejuaraan
Emas
Medali Jumlah Perak Perunggu
POPDA X Jatim tahun 2014
2
2
4
8
Kejurda Gulat Prov.Jatim 2014
2
-
5
7
POPDA X Jatim tahun 2014
-
-
1
1
Kejurda Takraw Prov.Jatim 2014
-
1
-
1
POPDA X Jatim tahun 2014
-
1
1
2
Master Asia XVIII Japan 2014
2
-
-
2
Borobudur Intenasional 10 K
-
1
-
1
15 th Asean + Age Graup Chees Championships 2014
-
1
-
1
Kejurnas Makasar ke 44 2014
1
-
-
1
5
Renang
Kejurda Renang tahun 2014
3
-
1
4
6
Senam
POPDA X Jatim tahun 2014
-
-
1
1
7 8
Taekwondo Silat
13 -
5 2
1 1
19 3
9
Triathlon
-
1
-
1
10 11
Karate Atletik/NPC Bulutangkis/ NPC
Kejurprov Taekwondo Jatim 2014 POPDA X Jatim tahun 2014 Kejuaraan Triathlon Internasional 2014 Kejurda Tingkat Jatim 2014 Keparpeda III Prov. Jatim 2014 Pekan Paralympic Prov. Jatim 2014 . Pekan Paralympic Prov. Jatim 2014 .
1 2
3
-
1 5
1
-
-
1
1
2
1
4
12 13
Renang/NPC
Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah: 1.
Rendahnya Keterlibatan Pemuda dalam Pembangunan
2.
Belum adanya Tempat Penginapan Atlet (Mess) dalam rangka Pemusatan Latihan (Training Center).
3.
Rendahnya alokasi Anggaran untuk Pengiriman Kontingen di Tingkat Provinsi.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: 1.
Melibatkan seluruh Komponen Pemuda dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Kanpora, Dispora Jatim dan Kemenpora;
2.
Merencanakan Pembangunan Tempat Penginapan (Mess) bagi atlet dalam rangka melaksanakan Pemusatan Latihan (Training Center);
3.
Mengalokasikan anggaran yang memadai.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 73
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Misi 3
Tujuan 3
Sasaran 5 Yaitu :
Meningkatnya Jangkauan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, dengan indikator : Uraian Indikator 1.
Prosentase peningkatan jumlah PSKS Penambahan jumlah LKSA
2.
Prosentase jumlah penanganan PMKS Jumlah PMKS Tahun 2014 Kegiatan Penyantunan Fakir Miskin Kegiatan Konseling Anak Kegiatan Praktek Belajar Kerja Bagi Anjal, Anca, dan Antar Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Bagi PACA dan Eks Trauma Kegiatan Pendayagunaan Bagi Penyandang Cacat dan Eks Trauma Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Panti Jompo Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Bagai Penghuni Panti Kegiatan Pemberian Santunan Kematian Bagi Penduduk Miskin Kegiatan Pemberian Santunan Anak Terlantar dalam Panti (APBD II) Kegiatan Pemberian Santunan Anak Terlantar dalam Panti (APBN) Kegiatan Asistensi Lanjut Usia Terlantar Kegiatan Operasional Program Keluarga Harapan
Capaian Kinerja
Predikat
51,02 Dari 50 menjadi 51
Tidak Berhasil
408,35 60.927 orang 1.257 orang 50 orang anak 25 orang anak
Sangat Berhasil
35 orang 40 orang 15 orang 50 orang anak 4687 orang 456 orang anak 645 orang anak 50 orang lansia 13.347 orang
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1.
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS Lainnya : a. Kegiatan Penyantunan Fakir Miskin; b. Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi PKH.
2.
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial : a. Kegiatan Konseling Anak; b. Kegiatan Praktek Belajar Kerja Bagi Anjal, Anca, dan Antar .
3.
Program Pembinaan PACA dan trauma : a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Bagi PACA dan Eks Trauma;
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 74
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
b. Kegiatan Pendayagunaan Bagi Penyandang Cacat dan Eks Trauma. 4.
Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo : a. Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Panti Jompo; b. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Bagai Penghuni Panti.
5.
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial : a. Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Kesosmas; b. Fasilitasi dan Koordinasi K3S.
6.
Program Pembantuan Bupati : a. Kegiatan Pemberian Santunan Kematian Bagi Penduduk Miskin; b. Kegiatan Pemberian Santunan Anak Terlantar dalam Panti Asuhan.
7.
Program Pembantuan APBN : a. Kegiatan Pemberian Santunan Anak Terlantar dalam Panti Asuhan b. Kegiatan Asistensi Lanjut Usia Terlantar; c. Kegiatan Operasional Program Keluarga Harapan.
Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : -
Keterbatasan Kuantitas Sumber Daya Manusia dan Keterbatasan Kualitas Sumber Daya Manusia;
-
Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang banyak, sedangkan kemampuan Kantor Sosial terbatas dalam pendanaan dan SDM .
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: -
Perlunya tambahan kuantitas Sumber Daya Manusia dan Kualitas Sumber Daya Manusia. Dengan cara menambah jumlah pegawai dan diadakannya pendidikan dan latihan teknis bidang soial bagi SDM Kantor Sosial Lumajang;
-
Penanganan PMKS memerlukan uluran tangan dari semua stake holders, oleh karena itu Kantor Sosial akan melakukan koordiansi dengan instansi terkait, tokoh masyarakat, dan pelaku usaha kesejahteraan sosial.
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 75
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Misi 3
Tujuan 3
Sasaran 6 Yaitu :
Meningkatnya Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak, dengan indikator : Uraian Indikator
Capaian Kinerja
Predikat
22,67% 14,20
Tidak Berhasil Tidak Berhasil
53,87%
Sangat Berhasil
100,00%
Sangat Berhasil
419,55
Sangat Berhasil
Persentase penurunan kasus tindak kekerasan terhadap : 1. Perempuan Anak Prosentase Partisipasi pekerja perempuan, yaitu: 2. Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah, dan Partisipasi perempuan di lembaga swasta. Prosentase penurunan jumlah tenaga kerja di 3. bawah umur 5-14 tahun 4 Prosentase kejadian kasus KDRT yang difasilitasi
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1. Programfasilitasikegiatansosialkeagamaan a. Fasilitasikegiatansosialkeagamaan 2. Programpengembanganwawasankebangsaan a. Peningkatanrasasolidaritasdanikatansosialdikalanganmasyarakat b. PeningkatanpengelolaanponpesdanTPA. Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Banyak kegiatan yang dilaksanakan diluar program yang ditetapkan dalam RKA; 2. Tidak terjaringnya kegiatan sosial keagamaan yang lain karena terbatasnya dana anggaran; 3. Molornya pengesahan APBD tahun anggaran 2014 sehingga berpengaruh pada penyerapan anggaran program kegiatan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: 1. Memantapkan peran serta masyarakat dan lembaga sosial keagamaan dalam BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 76
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
program kegiatan Bagian Kesra; 2. Memberdayakan dan meningkatkan SDM utk mewujudkan mensejahterakan lahir dan bathin ; 3. Pengkajian lebih mendalam untuk mengalokasikan dana dan volume kegiatan yang lebih efisien.
Misi 3
Tujuan 3
Sasaran 7 Yaitu :
Meningkatnya pelayanan keluarga berencana, dengan indikator : Uraian Indikator
Capaian Kinerja
Predikat
1. Prosentase laju pertumbuhan penduduk
34,42 %
Berhasil
2. Rasio Peserta KB terhadap Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS)
102,2 %
Sangat Berhasil
3. Rata-rata jumlah jiwa per keluarga 4. Prosentase peningkatan kuantitas Sejahtera dan KS I yang ber KB
99,13 %
Sangat Berhasil
48,3 %
Tidak Berhasil
PraKeluarga
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut: 1. Program Pendukung Operasional Keluarga Berencana: -
Pembinaan Keluarga Berencana;
-
Pendewasaan Usia Persalinan melalui Suscatin;
-
Pembinaan Tenaga Fungsional KB.
2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja ( KRR ): -
Advokasi& KIE ttg Kesehatan Reproduksi Remaja ( KRR ).
3. Program Pelayanan Kontrasepsi : -
Pelayanan KB melalui Safari;
-
Penanganan Komplikasi dan Kegagalan;
-
Pengadaan IUD KIT, Implant KIT, dan Sarana KB lainnya.
4. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri :
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 77
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
-
Pembinaan KB bagi Akseptor KB Lestari;
-
Pembinaan Institusi Masy. Pedesaan ( IMP ).
5. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi &Konseling KRR: -
Penyuluhan& operasional KIE melalui MUPEN & Media Elektronik.
6. Program Pengembangan Model Operasional BKB – Posyandu – PADU: -
Pengkajian pengembangan Model OperasionalBKB-Posyandu – PADU.
7. Program Pengelolaan Data & Informasi KB/KS: -
Bimbingan teknis Implementasi Pencatatan & Pelaporan Prog. KB/KS;
-
Pengolahan & Pemantapan Sub Sistem Pencatatan & Pelaporan KB/KS.
Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah: 1. SDM yang ada saat ini secara umum masih terbatas jumlahnya khususnya yang memiliki kualitas atau skill sesuai kebutuhan. 2. Kurangnya tenaga fungsional di Kecamatan/lini lapangan rata-rata cuma 2 orang di setiap Kecamatan, sedangkan ideal nya 2 desa 1 petugas PLKB. 3. Sarana dan prasarana untuk pencapaian target kinerja yang kurang memadai baik kualitas maupun kuantitasnya. 4. Tingginya PPM ( Perkiraan Permintaan Masyarakat ) Peserta KB baru dari Propinsi,sehingga PB tidak bisa mencapai 100%. 5. Kurangnya pemahaman dan kesadaran dari masyarakat utamanya keluarga Pra KS dan KS 1 untuk ber KB. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah : 1. Mengoptimalkan SDM yang ada dengan jalan meningkatkan kemampuannya dengan mengikut sertakan setiap diselenggarakan diklat, bimtek, sosialisasi dll. Memanfaatkan tenaga yang ada dengan membagi habis tugas-tugas yang ada dan menambah tenaga administrasi maupun petugas jaga malam dengan upah bulanan. 2. Mengoptimalkan tenaga PLKB yang ada dengan jumlah desa binaan yang ada di Kecamatan masing-masing. BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 78
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
3. Melakukan penambahan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan secara bertahap mengingat kemampuan anggaran yang tersedia terbatas, serta melakukan pemeliharaan secara rutin/berkala agar sarana dan prasarana tetap dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya guna mendukung pencapaian kinerja secara efektif dan efesien. 4. Melakukan KIE ( Komunikasi,Informasi,Edukasi ) tentang pelayanan KB pada calon akseptor/masyarakat sehingga PPM dapat terpenuhi.
Misi 3
Tujuan 3
Sasaran 8 Yaitu :
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Lingkungan, dengan indikator : Uraian Indikator
Capaian Kinerja
Predikat
1. Pemenuhan baku mutu air yaitu: Air limbah RS, Air sungai, dan Air limbah industri besar. 2. Pemenuhan baku mutu udara pada Lokasi padat lalu lintas, dan Lokasi industri berpotensi pencemaran. 3. Prosentase sampah yang terangkut ke TPA 4. Prosentase cakupan permukiman yang dilayani pengangkutan sampah 5. Prosentase peningkatan hutan kota 6. Prosentase penurunan sumber mata air yg rusak
88,89%
Sangat Berhasil
91,55%
Sangat Berhasil
75,20% 74,08%
Berhasil Behasil
69,34% 100%
Cukup Berhasil Sangat Berhasil
Strategi yang telah kami laksanakan dalam mewujudkan kinerja tersebut di atas adalah dengan melaksanakan program-program sebagai berikut : 1.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Umum;
2.
Pengelolaan Areal Pemakaman;
3.
Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
4.
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup;
5.
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;
6.
Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber daya Alam dan Lingkungan Hidup;
7.
Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 79
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah : 1. Kondisi Sarana dan Prasarana pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang masih kurang memadai, terutama sarana dan prasarana pengelolaan sampah dianataranyaTempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah telah penuh dan belum mencukupinya jumlah armada pengakut sampahuntuk kegiatan pelayanan ; 2. Dinas Lingkungan Hidup kesulitan dalam pengadaan lahan untuk pembangunan Ruang Terbuka Hijau (Hutan kota) . Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah: 1. Merencanakan Pembangunan Tempat Pengolahan Akhir (TPA) sampah di Lempeni dan pengadaan sarana prasarana pengangkut sampah pada tahun 2015; 2. Meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran proses pengadaan lahan.
3.2. REALISASI KEUANGAN Untuk mewujudkan komitmen kinerja Tahun 2014 sebagaimana uraian tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menganggarkan belanja APBD Tahun 2014 sebesar Rp.1.472.595.339.058,87yang terinci dalam belanja tidak langsung sebesar Rp.928.529.445.834,87 dan belanja langsung sebesar Rp.544.065.893.224,00 Realisasi anggaran belanja langsung program/kegiatan Tahun 2014 yang mendukung pencapaian sasaran, yaitu sebagai berikut :
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 80
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
Tabel 3.1 ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA LANGSUNG PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN ANGGARAN 2014
URAIAN Misi 1; Tujuan 1 1 Sasaran 1 2 Sasaran 2 3 Sasaran 3 4 Sasaran 4 5 Sasaran 5 6 Sasaran 6 7 Sasaran 7 8 Sasaran 8 9 Sasaran 9 10 Sasaran 10 11 Sasaran 11 12 Sasaran 12 13 Sasaran 13 14 Sasaran 14 15 Sasaran 15 16 Sasaran 16 17 Sasaran 17 18 Sasaran 18 19 Sasaran 19 20 Sasaran 20 21 Sasaran 21 22 Sasaran 22 23 Sasaran 23 24 Sasaran 24 25 Sasaran 25 Misi 2; Tujuan 2 1 Sasaran 1 2 Sasaran 2 3 Sasaran 3 4 Sasaran 4 5 Sasaran 5 6 Sasaran 6 7 Sasaran 7 8 Sasaran 8 9 Sasaran 9 10 Sasaran 10 11 Sasaran 11
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
ANGGARAN
REALISASI
PROSENTASE
9.527.242.330 1.217.785.000 1.893.709.700 891.596.000 1.837.057.500 5.043.369.000 5,716,152,000 1,875,272,000 428.000.000 1.650.359.000 9,989,053,000 6.448.012.500 628,362,000 826.500.000 143.500.000 102.670.000 86.844.560.219 12.223.560.000 103.170.000 23,331,052,000 620,926,000 646,905,500 96.320.000 100.000.000 121,485,500
8.632.667.830 1.132.499.000 1.822.163.069 872.051.000 1.779.143.518 4.843.306.800 5,335,011,775 1,352,591,700 309.507.950 766.634.042 10,346,019,100 5.983.415.400 580,521,000 825.674.500 142.317.500 63.687.000 81,244,150,590 10.650.632.800 71.196.300 17,462,281,543 1,324,942,500 615,292,750 58.000.000 89.773.000 92,845,740
91 % 93 % 96 % 98 % 97 % 96 % 93 % 86 % 72 % 46 % 104 % 93 % 92 % 100% 94 % 62 % 94 % 87 % 69 % 75 % 96 % 95 % 60 % 90 % 76 %
1,810,412,500 597.270.000 1,810,882,000 1,807,000,000 958,114,700 644,490,000 868.091.000 201.125.000 7.581.908.000,00 737,598,000 1.514.760.000
1,561,654,275 477.741.900 1,647,739,000 1,471,108,200 725,520,736 518,413,400 655.777.750 196.994.725 5.849.100.974,90 600,114,800 1.365.251.500
86 % 80 % 91 % 81 % 76 % 80 % 76 % 98 % 77 % 81 % 90 %
Halaman III - 81
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
12 13 14 15 16 17
Sasaran 12 Sasaran 13 Sasaran 14 Sasaran 15 Sasaran 16 Sasaran 17
114,610,000,000 4,072,177,018 248,011,000 360.000.000 207,154,250 1,036,850,000
111,100,057,500 2,864,197,405 241,684,050 328.898.000 194,316,250 1,018,844,000
97 % 70 % 97 % 91 % 94 % 98 %
Misi 3; Tujuan 3 1 Sasaran 1 2 Sasaran 2 3 Sasaran 3 4 Sasaran 4 5 Sasaran 5 6 Sasaran 6 7 Sasaran 7 8 Sasaran 8
55,515,548,798 136,957,577,950 685.210.500 1,593,250,000 11,920,649,400 96.750.000 1,651,856,500 5,788,137,380
43,928,195,913 88,184,986,715 476.156.482 1,421,501,500 11,830,826,796 83.752.500 1,476,767,000 3,670,956,990
99 % 97 % 69 % 87 % 100 % 87 % 100 % 91 %
BAB III . AKUNTABILITAS KINERJA
Halaman III - 82