LAPORAN KINERJA 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
© Prolap Inspektorat Kabupaten Bogor | 2015
www.bogorkab.go.id
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, maka Laporan
Kinerja
Pemerintah
Kabupaten
Bogor
Tahun
2014
dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
serta
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja dimaksudkan untuk memenuhi dua kebutuhan. Pertama, sebagai media pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor kepada pihakpihak yang berkepentingan (stakeholders), yaitu Presiden/Wakil Presiden, Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, BPKP, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, DPRD Kabupaten Bogor serta masyarakat. Kedua,
sebagai sarana untuk mengevaluasi capaian kinerja Pemerintah
Kabupaten Bogor secara berkelanjutan dalam rangka memperbaiki kinerja di masa yang akan datang. Sangat
disadari
bahwa
laporan
ini
belum
secara
sempurna
menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan dapat memberikan umpan balik yang diperlukan
guna
perbaikan
perencanaan
dan
upaya
peningkatan
akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor pada masa yang akan datang. Cibinong,
Maret 2015
Bupati Bogor,
Hj. NURHAYANTI
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sesuai dengan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, Visi Kabupaten Bogor adalah “Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia”. Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, Pemerintah Kabupaten
Bogor telah menetapkan 5 (lima) misi, yaitu
Misi Kesatu:
Meningkatkan kesalehan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Misi Kedua: Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata. Misi Ketiga: Meningkatkan integrasi, koneksitas, kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah dan pengelolaan
lingkungan
hidup
yang
berkelanjutan.
Misi
Keempat:
Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Misi Kelima: Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik. Untuk melaksanakan misi-misi yang ditetapkan tersebut telah dirumuskan Tujuan dan Sasaran. Dalam tahun 2014, telah dirumuskan berbagai Tujuan dan Sasaran strategis berikut indikator kinerjanya. Pencapaian Tujuan tercermin pada capaian indikator makro Kabupaten Bogor yang merupakan capaian kumulatif dari indikator manfaat (benefits) dan dampak (impacts) dari seluruh program/kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah maupun partisipasi dari masyarakat Kabupaten Bogor. Indikator makro Kabupaten Bogor sebagian telah dilakukan pengukuran melalui prosedur tertentu oleh Bappeda dan BPS Kabupaten Bogor. A.
Pencapaian Indikator Makro Pembangunan 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Realisasi
sementara
Indeks
Pembangunan
Manusia
(IPM)
Kabupaten Bogor tahun 2014 adalah 74,25 poin. Angka IPM Kabupaten Bogor ini meningkat sebesar 0,33 poin atau 0,44% persen, jika dibandingkan dengan IPM tahun 2013 sebesar 73,92 poin. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
ii
Sesuai dengan kriteria capaian IPM menunjukkan bahwa tingkat kemakmuran masyarakat Kabupaten Bogor dapat dikelompokkan pada skala ordinal 66 ≤ IPM < 80 atau kategori menengah atas. a) Angka Harapan Hidup (AHH) Salah satu indikator dalam bidang kesehatan yaitu Angka Harapan Hidup atau Life Expectancy Rate merupakan salah satu nilai komposit dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pencapaian Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk Kabupaten Bogor tahun 2014 mencapai 70,35 tahun. AHH ini meningkat sebesar 0,15 tahun atau 0,21%, jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 70,20 tahun. b) Angka Melek Huruf (AMH) Pencapaian Angka Melek Huruf (AMH) penduduk Kabupaten Bogor tahun 2014 sebesar 96,98%. AMH meningkat sebesar 0,21% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 sebesar 96,77%. c) Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) menunjukkan rata-rata lamanya penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bersekolah. Pencapaian Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS)
penduduk
Kabupaten Bogor tahun 2014 mencapai 8,04 tahun. RRLS ini meningkat sebesar 0,03 tahun atau 0,37% jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 8,01 tahun. d) Kemampuan Daya Beli Masyarakat Kemampuan Daya Beli Masyarakat (Purchasing Power Parity = PPP) yang dihitung berdasarkan tingkat konsumsi riil per kapita per
bulan,
diprediksi
mencapai
sebesar
Rp.
639.660,-
/kapita/bulan, lebih tinggi dari tahun 2013 yaitu sebesar Rp.637.420,/kapita/bulan. 2. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2014 sebanyak 5.331.149 jiwa, pencapaian jumlah penduduk meningkat sebanyak 129.052 jiwa atau 2,42% jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2013, yaitu sebanyak 5.202.097 jiwa. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
iii
3. Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor tahun 2014 sebesar 2,48%%.
Laju
pertumbuhan
meningkat
sebesar
0,06%
jika
dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 2,54%. 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja dari penduduk Kabupaten Bogor tahun 2014 sebesar 61,86%. Tingkat partisipasi angkatan kerja Menurun sebesar 1,74% dibandingkan dengan tahun 2013, yaitu sebesar 63,60%. 5. Jumlah Penduduk Miskin Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor pada tahun 2014 sebanyak 453.640 ribu jiwa. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor menurun sebanyak 45.460 jiwa atau 9,11% dibandingkan dengan tahun 2013, yaitu sebanyak 499.100 ribu jiwa. 6. PDRB Per Kapita Harga Berlaku Nilai PDRB atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Bogor pada tahun 2014, mencapai Rp123.554.013,42. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku meningkat sebesar Rp13.883.278,42 atau 12,66% dibandingkan dengan tahun 2013, yaitu sebesar Rp109.670.735,45. 7. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) merupakan indikator untuk mengukur perkembangan ekonomi dalam suatu wilayah. Indikator ini menunjukkan naik tidaknya produk yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi pada daerah tersebut. LPE Kabupaten Bogor pada tahun 2014 sebesar 6.01%. LPE Kabupaten Bogor meningkat sebesar 0,18% dibandingkan dengan tahun 2013, yaitu sebesar 6.04%. B.
Pencapaian Sasaran Strategis Untuk mendukung pencapaian indikator makro Kabupaten Bogor tersebut, pengukuran kinerja juga mencakup pengukuran tingkat capaian sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014 yang menggambarkan kualitas capaian keluaran (output) atau hasil (outcome) dari program/ kegiatan yang dilaksanakan tahun 2014. Capaian indikator kinerja sasaran strategis Pemerintah Kabupaten LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
iv
Bogor tahun 2014 pada masing-masing
Misi, diikhtisarkan sebagai
berikut: Misi Pertama : Meningkatkan kesalehan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah
Kabupaten Bogor tahun
2014 pada Misi Pertama sebesar 101,54%. Misi Pertama dicapai dengan 42 indikator sasaran, dimana 13 indikator sasaran atau 30,95% berkategori sangat baik, 24 indikator sasaran atau 52,38% berkategori Baik Sekali, 2 indikator sasaran atau 4,76% berkategori baik, dan 3 indikator sasaran atau 7,14% berkategori kurang.
Misi Kedua: Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata. Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014 pada Misi Kedua sebesar 110,79%. Misi kedua dicapai dengan 160 indikator sasaran, dimana 42 indikator sasaran atau 39,62% berkategori sangat baik, 54 indikator sasaran atau 50,94% berkategori baik sekali, 7 indikator sasaran atau 6,60% berkategori baik, 1 indikator sasaran atau 0,94% berkategori cukup, dan 2 indikator sasaran atau 1,89% berkategori kurang.
Misi Ketiga: Meningkatkan integrasi, koneksitas, kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah
Kabupaten Bogor tahun
2014 pada Misi Ketiga sebesar 98,08%. Misi Ketiga dicapai dengan 52 indikator sasaran, dimana 20 indikator sasaran atau 37,73% berkategori sangat baik, 25 indikator sasaran atau 48,08% berkategori baik sekali, 3 indikator sasaran atau 5,66% berkategori baik, 1 indikator sasaran atau 1,89% berkategori cukup, dan 3 indikator sasaran atau 5,66% berkategori kurang.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
v
Misi
Keempat:
Meningkatkan
aksesibilitas
dan
kualitas
penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014 pada Misi keempat
sebesar 96,98%. Misi keempat dicapai
dengan 89 indikator sasaran, dimana 12 indikator sasaran atau 13,48% berkategori sangat baik, 73 indikator sasaran atau 82,02% berkategori baik sekali, 2 indikator sasaran atau 2,25% berkategori baik, 1 indikator sasaran atau 1,12% berkategori cukup, 1 indikator sasaran atau 1,12% berkategori kurang.
Misi Kelima: Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
kerjasama
antar
daerah
dalam
kerangka
tata
kelola
pemerintahan yang baik. Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah
Kabupaten Bogor tahun
2014 pada Misi Kelima sebesar 99,80%. Misi Kelima dicapai dengan 175 indikator sasaran, dimana 11 indikator sasaran atau 6,29% berkategori sangat baik, 156 indikator sasaran atau 89,15% berkategori baik sekali, 3 indikator sasaran atau 1,71% berkategori baik, 3 indikator sasaran atau 1,71% berkategori cukup, dan 2 indikator sasaran atau 1,14% berkategori kurang.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
vi
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar.................................................................................... i Ringkasan Eksekutif ............................................................................ ii Daftar Isi .............................................................................................. vii Daftar Gambar ..................................................................................... viii Daftar Tabel ......................................................................................... ix Bab I
Pendahuluan ........................................................................... 1.1. Latar Belakang................................................................ 1.2. Organisasi Pemerintah Kabupaten Bogor ...................... 1.3. Kondisi Ekonomi ............................................................. 1.4. Gambaran Umum Demografis ........................................ 1.5. Sistematika Penyajian ....................................................
1 1 4 12 24 29
Bab II Perencanaan Kinerja............................................................... 2.1. RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 ................. 2.2. RKT Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 ............ 2.3. Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014................................................................................
33 33 40
Bab III Akuntabilitas Kinerja................................................................ 3.1. Capaian Kinerja Organsisasi .......................................... 3.1.1. Kerangka Pengukuran Capaian Kinerja............... 3.1.2. Pencapaian Target 25 Penciri Visi “Termaju di Indonesia”............................................................. 3.1.3. Pencapaian Indikator Makro ................................ 3.1.4. Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja .... 3.2. Realiasasi Anggaran....................................................... 3.2.1. Akuntabilitas Keuangan ....................................... 3.2.2. Pengelolaan Pendapatan Daerah ........................ 3.2.3. Prestasi Kabupaten Bogor ...................................
42 42 42 44 47 58 276 276 276 295
Bab IV Penutup...................................................................................
302
41
Lampiran
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Bogor Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 tahun 2008) ......................... Gambar 1.2. Piramida Penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2014 Berdasarkan Hasil Proyeksi............................................ Gambar 1.3. Grafik Proporsi Penduduk Bekerja Berdasarkan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Bogor Tahun 2013 .......................................................... Gambar 1.4. Alur Pikir Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 ....... Gambar 1.5. Alur Pikir Pengukuran Kinerja ......................................... Gambar 3.1. Jumlah Penduduk (Juni) Kabupaten Bogor menurut Jenis Kelamin Tahun 2010 – 2014, Hasil Proyeksi Penduduk 2010............................................................... Gambar 3.2. Peta Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2013-2014 ...................................................................... Gambar 3.3. Persentase Penduduk Usia Kerja Berdasarkan Angkatan Kerja dan Angkatan Kerja di Kabupaten Bogor Tahun 2013 .......................................................... Gambar 3.4. Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Bogor Tahun 2002-2014 ........................................................... Gambar 3.5. Grafik Lajut Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bogor Periode Tahun 2001 - 2004 (Dalam Persen) .................. Gambar 3.6. Realisasi Komponen Pendapatan Daerah terhadap Total Realisasi Pendapatan Daerah ............................... Gambar 3.7. Anggaran dan Realisasi..................................................
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
6 26
29 30 31
50 52
53 54 58 278 292
viii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1. Tabel 1.2. Tabel 1.3.
Tabel 1.4.
Tabel 1.5.
Tabel 1.6.
Tabel 1.7. Tabel 1.8. Tabel 1.9. Tabel 2.1. Tabel 2.2.
Tabel 2.3.
Tabel 2.4.
Kelurahan di Kabupaten Bogor ...................................... Zona Potensi Unggulan Daerah ..................................... Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Pertanian Kabupaten Bogor Tahun 2014 ......................................................... Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Industri Kabupaten Bogor Tahun 2014 .................................................................... Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Penggalian dan Pertambangan Kabupaten Bogor Tahun 2014............... Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Pariwisata Kabupaten Bogor Tahun 2014 ......................................................... Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Periode Tahun 2013-2014 ...................... Jumlah Penduduk Per Kelompok Umur Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Bogor Tahun 2014 ..................... Proporsi Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2013 ... Misi Pertama : Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat ............................................ Misi Kedua : Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Masyarakat dan Pengembangan Usaha Berbasis Sumberdaya Alam dan Pariwisata ................................. Misi Ketiga : Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan ..... Misi Keempat : Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan ......................................................................
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
12 13
17
20
21
23 24 27 28 36
37
38
38
ix
Tabel 2.5.
Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4.
Tabel 3.5.
Tabel 3.6. Tabel 3.7.
Tabel 3.8.
Tabel 3.9.
Tabel 3.10.
Tabel 3.11.
Misi Kelima : Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan dan Kerjasama Antar Daerah Dalam Kerangka Tatakelola Pemerintahan Yang Baik.............. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Positif ............................... Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Negatif ............................. Realisasi Indikator Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Bogor Tahun 2012-2014 .............................. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2014 (Juta Rupiah) .......................................................................... PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2014 (Juta Rupiah) .......................................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Kesatu pada Tahun 2014............................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya Pada Tahun 2013 dan 2014 ............................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Pada Tahun 2013 dan 2014................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan Pada Tahun 2013 dan 2014 ........................................................................ Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera Pada Tahun 2013 dan 2014 ........................................................................ Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Pada Tahun 2013 dan 2014 ...............................................................................
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
39 43 43 49
55
57 60
61
64
67
72
74
x
Tabel 3.12. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya pentas seni budaya daerah Pada Tahun 2013 dan 2014 .................................................... Tabel 3.13. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Pada Tahun 2013 dan 2014........ Tabel 3.14. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pemasyarakatan olahraga Pada Tahun 2013 dan 2014 ............................................................... Tabel 3.15. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Prestasi Olahraga Kabupaten Bogor Pada Tahun 2013 dan 2014........................................... Tabel 3.16. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penanggulangan bencana Pada Tahun 2013 dan 2014 ........................................................................ Tabel 3.17. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Kedua pada Tahun 2014 ............................... Tabel 3.18. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah pada tahun 2013 dan 2014. .. Tabel 3.19. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal pada tahun 2013 dan 2014 ............................................................................... Tabel 3.20. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Berkembangnya Agribisnis Pertanian dan Perikanan pada tahun 2013 dan 2014 ............................................ Tabel 3.21. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Investasi dan Laju Pertumbuhan Investasi pada tahun 2013 dan 2014 ............................. Tabel 3.22. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan pada tahun 2013 dan 2014 .................... Tabel 3.23. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik pada tahun 2013 dan 2014 ............................................ LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
77
79
81
83
85 87
88
106
108
116
120
123
xi
Tabel 3.24.
Tabel 3.25.
Tabel 3.26.
Tabel 3.27.
Tabel 3.28.
Tabel 3.29.
Tabel 3.30.
Tabel 3.31. Tabel 3.32.
Tabel 3.33.
Tabel 3.34.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Berkembangnya Pariwisata Andalan disertai dengan Meningkatnya Kunjungan Wisata pada tahun 2013 dan 2014 ............................................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Terwujudnya BUMD Pertambangan yang Berdaya Saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah pada tahun 2013 dan 2014 ..................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Terwujudnya BUMD Pertanian yang Berdaya Saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah pada tahun 2013 dan 2014 ............................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Jumlah dan Kemandirian Industry Kecil dan Menengah dalam Mengembangkan Ekonomi Lokal pada tahun 2013 dan 2014 ............................................ Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Nilai dan Volume Perdagangan Dalam Negeri dan Ekspor pada tahun 2013 dan 2014.............. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Partisipasi Angkatan Kerja dan Kesejahteraan Tenaga Kerja pada tahun 2013 dan 2014 ............................................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Tersalurkannya Minat Masyarakat untuk Bertransmigrasi pada tahun 2013 dan 2014 .................. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Ketiga pada Tahun 2014................................ Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pada Tahun 2013 dan 2014 ........................................................................ Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 ....................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
126
130
131
133
136
139
144 146
147
151
xii
Tabel 3.35.
Tabel 3.36.
Tabel 3.37.
Tabel 3.39.
Tabel 3.40.
Tabel 3.41.
Tabel 3.42. Tabel 3.43.
Tabel 3.44.
Tabel 3.45.
Tabel 3.46.
Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan 2014 ............................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan 2014 ........................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan 2014 ........................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas Pada Tahun 2013 dan 2014 ........................................................................ Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman Pada Tahun 2013 dan 2014 ...... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan Kerusakan Tanah Pada Tahun 2014 dan 2013....... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Tahun 2014 dan 2013 ............................................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Keempat pada Tahun 2014 ........................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan Pada Tahun 2013 dan 2014 .................................................... Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan Pada Tahun 2013 dan 2014 .................................................... Meningkatnya rata - rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 ........................................................................ Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan Pada tahun 2013 dan 201 .......................................................
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
153
158
165
168
172
174
176 178
179
181
183 186
xiii
Tabel 3.47. Tabel 3.48.
Tabel 3.49.
Tabel 3.50.
Tabel 3.51.
Tabel 3.52.
Tabel 3.53.
Tabel 3.54. Tabel 3.55.
Tabel 3.56.
Tabel 3.57.
Tabel 3.58.
Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014........................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014........................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada Tahun 2013 dan 2014..................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terpenuhinya Kebutuhan Tenaga Medis Dan Para Medis pada Tahun 2013 dan 2014................................. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatkannya Sarana dan Prasarana Kesehatan Baik Layanan Dasar maupun Rujukan Pada Tahun 2013 dan 2014 ............................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terseleng-garanya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda pada tahun 2013 dan tahun 2014 .................................. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2013 dan tahun 2014........................ Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Kelima pada Tahun 2014............................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif Pada Tahun 2013 dan 2014 ........................................................................ Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan Pada Tahun 2013 dan 2014................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan Pada Tahun 2013 dan 2014 .......................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas kebijakan daerah Pada Tahun 2013 dan 2014 ...............................................................
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
192
194
196
199
201
217
220 223
224
231
232
233
xiv
Tabel 3.59.
Tabel 3.60.
Tabel 3.61.
Tabel 3.62.
Tabel 3.63.
Tabel 3.64.
Tabel 3.65.
Tabel 3.66.
Tabel 3.67.
Tabel 3.68.
Tabel 3.69.
Tabel 3.70.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi Pada Tahun 2013 dan 2014 .................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD Pada Tahun 2013 dan 2014........................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE Pada Tahun 2013 dan 2014............. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil Pada Tahun 2013 dan 2014 ................ Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 ....................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan Pada Tahun 2013 dan 2014 .................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa Pada Tahun 2013 dan 2014 .................................. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian Pada Tahun 2013 dan 2014 .................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan Pada Tahun 2013 dan 2014 ............................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014........................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur Pada Tahun 2013 dan 2014 .................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian Pada Tahun 2013 dan 2014 ....................................................
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
236
238
240
241
244
246
247
251
254
256
261
263
xv
Tabel 3.71.
Tabel 3.72.
Tabel 3.73.
Tabel 3.74.
Tabel 3.75.
Tabel 3.76. Tabel 3.77. Tabel 3.78. Tabel 3.79. Tabel 3.80. Tabel 3.81. Tabel 3.82. Tabel 3.83. Tabel 3.84. Tabel 3.85. Tabel 3.86. Tabel 3.87.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga Pada Tahun 2013 dan 2014....................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat Pada Tahun 2013 dan 2014 ................................. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 .................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis Pada Tahun 2013 dan 2014 .................................................... Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban Pada Tahun 2013 dan 2014 ............................................................... Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor 2008 - 2013 ......................................................... Realisasi Komponen Pendapatan Daerah terhadap Total Realisasi Pendapatan Daerah............................... Target dan Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran 2014 ............................................................................... Target dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2014 ............................................................................... Target dan Realisasi Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan Tahun Anggaran 2014....................... Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang di Pisahkan Tahun Anggaran 2014........... Realisasi Komponen Lain-lain Pendapatan Yang Sah Tahun 2014 .................................................................... Realisasi Komponen Dana Perimbangan Tahun 2014.. Realisasi Komponen Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2014 ...... Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2014 ............................................................................... Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2014... Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Bogor Tahun 2014 ...............................................................................
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
265
266
267
268
270 278 278 280 281 282 283 283 284 284 286 290 291
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3
Ringkasan Rencana Kinerja Tahunan (RKT)................ Ringkasan Penetapan Kinerja (PK) .............................. Penetapan Kinerja Perubahan Tahun 2014..................
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
L-1 L-2 L-3
xvii
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government ) merupakan prasyarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan Legitimate agar penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Fungsi pemerintahan tersebut akan dapat terselenggara dengan baik apabila terwujudnya Good Governance. Salah satu pilar good governance adalah akuntabilitas sebagaimana dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menjelaskan bahwa akuntabilitas merupakan
perwujudan
kewajiban
suatu
instansi
pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan melalui program dan kegiatan yang telah di rencanakan secara periodik. Ini berarti bahwa akuntabilitas berkaitan dengan pelaksanaan reviu dan evaluasi mengenai standar pelaksanaan kegiatan, apakah standar yang dibuat sudah tepat dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dan apabila dirasa sudah tepat, manajemen memiliki tanggung jawab untuk mengimplementasikan standar-standar tersebut. Akuntabilitas juga merupakan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam pencapaian hasil pada pelayanan publik. Dalam hubungan ini, diperlukan reviu dan evaluasi kinerja yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
1
pencapaian hasil serta cara-cara yang digunakan untuk mencapai semua itu. Pengendalian (control) sebagai bagian penting dalam manajemen yang baik adalah hal yang saling menunjang dengan akuntabilitas. Dengan kata lain pengendalian tidak dapat berjalan efisien dan efektif bila tidak ditunjang dengan mekanisme akuntabilitas yang baik demikian juga sebaliknya. Media akuntabilitas yang memadai dapat berbentuk laporan yang dapat mengekspresikan pencapaian tujuan melalui pengelolaan sumber daya suatu organisasi, karena pencapaian tujuan merupakan salah satu ukuran kinerja individu maupun unit organisasi. Tujuan tersebut dapat dilihat dalam Rencana Strategis (Renstra) organisasi, Rencana Kinerja Tahunan, dan Penetapan Kinerja, dengan tetap berpegangan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bogor. Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor dalam pelaksanaan setiap program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Dalam perspektif yang lain Laporan Kinerja merupakan alat kendali, penilai kinerja secara kuantitatif dan sebagai wujud transparansi pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah dalam rangka menuju perwujudan Good Governance, atau sebagai media pertanggung-jawaban Pemerintah Kabupaten Bogor terhadap masyarakat Kabupaten Bogor. Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatat Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah Kepemerintahan yang baik bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government) di Indonesia.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
2
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 ini berisikan mengenai pencapaian program dan kegiatan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD) Kabupaten
Bogor
berikut
indikator
kinerjanya, penjelasan evaluasi dan analisis pencapaian kinerja, serta memuat perbandingan pencapaian kinerja. Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor mengacu pada : 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 8);
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
3.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
5.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahan
atas
Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan Daerah; 6.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
7.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah;
8.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah;
9.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
3
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah; 12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatat Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 13. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 tahun 2014 tentang Perubahan Perda Nomor 16 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan
Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 1 Tahun 2014 Tanggal 8 Januari 2014 tentang Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor Tahun 2014; dan 17. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2014 Tanggal 7 Oktober 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2014.
1.2 Organisasi Pemerintah Kabupaten Bogor Amanah Konstitusi pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dijabarkan lebih lanjut pada Pasal 2 bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas Daerah provinsi, dan Daerah provinsi itu dibagi atas Daerah kabupaten dan kota. Lebih lanjut dalam Pasal 3 nya menegaskan bahwa daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota merupakan daerah dan masing-masing mempunyai Pemerintahan Daerah. Secara garis besar terdapat 3 (tiga) urusan Pemerintahan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 ini, yaitu Urusan Pemerintahan Absolut, Konkuren dan Umum. Urusan pemerintahan Absolut adalah Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, Urusan Umum adalah LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
4
urusan yang menjadi urusan pemerintahan baik di Pusat, Provinsi atau Kabupaten/Kota, Urusan Pemerintahan Konkuren adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke daerah sehingga inilah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah. Urusan Konkuren dibagi menjadi Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Sedangkan Urusan Wajib dibagi menjadi Pelayanan Dasar dan Non Pelayanan Dasar. Urusan pemerintahan Wajib dan menjadi Pelayanan Dasar ada 6 (enam) urusan, yaitu: pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum dan penataan ruang; perumahan rakyat dan kawasan permukiman; ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan sosial sebagaimana tercantum dalam Pasal 12 Undang-Undang Pemerintah Daerah tersebut. Untuk melaksanakan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan, telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bogor. Perangkat Daerah Kabupaten Bogor terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah. Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor adalah unsur staf Pemerintah Kabupaten Bogor dalam pelaksanaan perumusan kebijakan teknis operasional, sedangkan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bogor adalah unsur penunjang Pemerintah Kabupaten Bogor, baik sebagai unit staf maupun unit lini yang terdiri dari Badan dan Kantor. Dinas Daerah Kabupaten Bogor adalah unsur pelaksana pemerintah daerah Kabupaten Bogor yang dipimpin oleh seorang
kepala yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Selain itu, kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bogor yang dipimpin oleh Kepala Kecamatan yang disebut Camat, sementara Kelurahan merupakan perangkat kecamatan yang dipimpin oleh Kepala Kelurahan yang disebut Lurah. Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Bogor selengkapnya disajikan dalam Gambar 1.1.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
5
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Bogor Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 BUPATI WAKIL BUPATI
SEKRETARIAT DAERAH
LEMTEKDA
DINAS DAERAH
SEKRETARIAT DPRD
KECAMATAN
KELURAHAN
Kedudukan, tugas pokok dan fungsi masing-masing perangkat daerah Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut: 1.
Bupati/ Wakil Bupati Bupati Bogor mempunyai kewajiban : 1)
Mempertahankan dan memelihara ketentraman Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945;
2)
Memegang teguh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
3)
Menghormati kedaulatan rakyat;
4)
Menegakan seluruh peraturan perundangan;
5)
Meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat;
6)
Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; dan
7)
Mengajukan rancangan Peraturan Daerah dan menetapkannya sebagai Peraturan Daerah bersama DPRD.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
6
Wakil Bupati Bogor mempunyai tugas : 1)
Membantu Bupati Bogor dalam melaksanakan kewajibannya;
2)
Mengkoordinasikan kegiatan organisasi perangkat daerah/instansi pemerintah di daerah; dan
3) 2.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati Bogor.
Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok membantu Bupati Bogor dalam mengkoordinasikan tugas-tugas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat serta memberikan pelayanan
administratif
kepada
seluruh
perangkat
daerah.
Dalam
menyelenggarakan tugas pokok, Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor mempunyai fungsi sebagai berikut : 1)
Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah;
2)
Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah;
3)
Pengkoordinasian pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana, dan sarana Pemerintah Daerah;
4)
Pengkoordinasian staf terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh perangkat
daerah
dalam
rangka
penyelenggaraan
administrasi
pemerintahan; 5)
Pengkoordinasian tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dalam arti mengumpulkan dan menganalisis data, merumuskan program dan petunjuk teknis serta monitoring dan evaluasi
perkembangan
penyelenggaraan
pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan; 6)
Pengkoordinasian
perumusan
peraturan
perundangan
yang
menyangkut tugas pemerintahan daerah; 7)
Pengkajian kebijakan pendayagunaan aparatur, organisasi dan tata laksana serta pelayanan teknis administratif perangkat daerah;
(8)
Pelaksanaan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga; dan
(9)
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati Bogor sesuai dengan tugas dan fungsinya.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
7
3.
Sekretariat DPRD Sekretariat
DPRD
mempunyai
tugas
pokok
memberikan
pelayanan
administratif kepada anggota DPRD. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Sekretariat DPRD mempunyai fungsi : 1)
Penyelenggaraan fasilitasi rapat DPRD;
2)
Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas anggota DPRD;
4.
3)
Penyelenggaraan tata usaha DPRD;
4)
Pengkajian produk peraturan perundangan; dan
5)
Penyelenggaraan hubungan antara lembaga dan kemasyarakatan.
Dinas Daerah Dinas Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati Bogor dalam melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang tertentu dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Dinas Daerah mempunyai fungsi : 1)
Perumusan pelaksanaan kebijakan teknis operasional sesuai dengan bidang tugasnya;
2)
Pemberian izin dan pelaksanaan pelayanan umum; dan
3)
Pembinaan terhadap unit pelaksana Teknis Dinas dan Cabang Dinas.
Dinas Daerah tahun 2014 terdiri dari : 1)
Dinas Kesehatan;
2)
Dinas Pendidikan;
3)
Dinas Bina Marga dan Pengairan;
4)
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral;
5)
Dinas Kebersihan dan Pertamanan;
6)
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
7)
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
8)
Dinas Komunikasi dan Informasi;
9)
Dinas
Koperasi,
Usaha
Kecil
Menengah,
Perindustrian
dan
Perdagangan; 10) Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
8
11) Dinas Pemuda dan Olahraga; 12) Dinas Pendapatan Daerah; 13) Dinas Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah; 14) Dinas Pertanian dan Kehutanan; 15) Dinas Peternakan dan Perikanan; 16) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 17) Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman; 18) Dinas Tata Ruang dan Pertanahan; 5.
Lembaga Teknis Daerah Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati Bogor dalam menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan daerah di bidangnya. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Lemtekda mempunyai fungsi : 1)
Perumusan kebijakan teknis sesuai bidang tugasnya; serta
2)
Pelaksanaan koordinasi dan pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Lembaga Teknis Daerah tahun 2014 terdiri dari : 1)
Inspektorat;
2)
Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI;
3)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
4)
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan;
5)
Badan Lingkungan Hidup;
6)
Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan;
7)
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;
8)
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;
9)
Badan Perizinan Terpadu;
10)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
11)
RSUD Ciawi;
12)
RSUD Cibinong;
13)
RSUD Leuwiliang;
14)
RSUD Cileungsi
15)
Satuan Polisi Pamong Praja;
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
9
6.
16)
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah;
17)
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;
18)
Kantor Layanan Pengadaan Barang dan Jasa.
Kecamatan Kecamatan mempunyai tugas pokok membantu Bupati Bogor dalam menyelenggarakan sebagian kewenangan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan berdasarkan pelimpahan dari Bupati Bogor. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, kecamatan mempunyai fungsi : 1)
Penyelenggaraan tugas-tugas pokok kecamatan dan pembinaan kelurahan/desa;
2)
Penyelenggaraan tugas-tugas ketentraman dan ketertiban wilayah;
3)
Pengkoordinasian tugas-tugas pembangunan dan kemasyarakatan yang menjadi tanggungjawab kecamatan;
4)
Penyelenggaraan pelayanan umum;
5)
Pengkoordinasian perangkat daerah dalam wilayah kecamatan; dan
6)
Pelaksanaan upaya-upaya pemberdayaan, menumbuhkan prakarsa, kreativitas
dan
meningkatkan
partisipasi
masyarakat
dalam
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Pembagian wilayah kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor pada tahun 2014 terdiri dari : 1)
Kecamatan Babakan Madang,
2)
Kecamatan Cariu,
3)
Kecamatan Cibinong,
4)
Kecamatan Cileungsi,
5)
Kecamatan Citeureup,
6)
Kecamatan Gunung Putri,
7)
Kecamatan Jonggol,
8)
Kecamatan Klapanunggal,
9)
Kecamatan Sukamakmur,
10)
Kecamatan Tanjungsari,
11)
Kecamatan Bojonggede,
12)
Kecamatan Ciomas,
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
10
7.
13)
Kecamatan Ciseeng,
14)
Kecamatan Dramaga,
15)
Kecamatan Gunung Sindur,
16)
Kecamatan Kemang,
17)
Kecamatan Parung,
18)
Kecamatan Rancabungur,
19)
Kecamatan Sukaraja,
20)
Kecamatan Tajurhalang,
21)
Kecamatan Caringin,
22)
Kecamatan Ciampea,
23)
Kecamatan Ciawi,
24)
Kecamatan Cigombong,
25)
Kecamatan Cijeruk,
26)
Kecamatan Cisarua,
27)
Kecamatan Megamendung,
28)
Kecamatan Pamijahan,
29)
Kecamatan Tamansari,
30)
Kecamatan Tenjolaya,
31)
Kecamatan Cibungbulang,
32)
Kecamatan Cigudeg,
33)
Kecamatan Jasinga,
34)
Kecamatan Leuwiliang,
35)
Kecamatan Leuwisadeng,
36)
Kecamatan Nanggung,
37)
Kecamatan Parung Panjang,
38)
Kecamatan Rumpin,
39)
Kecamatan Sukajaya, dan
40)
Kecamatan Tenjo.
Kelurahan Kelurahan
mempunyai
tugas
pokok
membantu
Camat
dalam
menyelenggarakan sebagian kewenangan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan berdasarkan pelimpahan dari Camat.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
11
Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kelurahan mempunyai fungsi : 1)
Penyelenggaraan tugas-tugas kelurahan;
2)
Penyelenggaraan tugas-tugas ketentraman dan ketertiban wilayah;
3)
Pengkoordinasian tugas-tugas pembangunan dan kemasyarakatan yang menjadi tanggungjawab kelurahan;
4)
Penyelenggaraan pelayanan umum; dan
5)
Pelaksanaan upaya-upaya pemberdayaan, menumbuhkan prakarsa, kreativitas
dan
meningkatkan
partisipasi
masyarakat
dalam
pembangunan dan kemasyarakatan. Jumlah kelurahan yang ada di Kabupaten Bogor sebanyak 17 kelurahan, sebagaimana dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Kelurahan di Kabupaten Bogor Kecamatan 1
Cibinong
2 3 4 5
Kemang Ciomas Cisarua Citeureup
Kelurahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pabuaran Cibinong Cirimekar Ciriung Nanggewer Nanggewer Mekar Sukahati Tengah Pakansari Karadenan Harapanjaya Pondok Rajeg Atang Senjaya Padasuka Cisarua Karang Asem Barat Puspanegara
Sumber : Kab. Bogor Dalam Angka 2014
1.3 Kondisi Ekonomi Kondisi Ekonomi Kabupaten Bogor pada tahun 2014 relatif stabil bahkan mengalami peningkatan yang sangat signifikan seiring dengan tumbuhnya beberapa sektor penggerak ekonomi dan membaiknya infrastruktur penunjang ekonomi. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan pengembangan potensi unggulan daerah maupun pergerakan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
12
Produk Unggulan Daerah (PUD) merupakan suatu barang atau jasa yang dimiliki dan dikuasai oleh suatu daerah, yang mempunyai nilai ekonomis dan daya saing tinggi serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, yang diproduksi berdasarkan pertimbangan kelayakan teknis (bahan baku dan pasar), talenta masyarakat dan kelembagaan (penguasaan teknologi, kemampuan sumber daya manusia, dukungan infrastruktur, dan kondisi sosial budaya setempat) yang berkembang di lokasi tertentu. Kabupaten Bogor memiliki banyak sekali sumber daya alam yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi produk unggulan daerah. Untuk itu potensi-potensi sumber daya alam tersebut harus selalu dikembangkan agar menjadi komoditi unggulan yang memiliki daya saing yang kuat, baik di tingkat kabupaten, regional maupun tingkat nasional bahkan internasional. Kebijakan pengembangan komoditas unggulan baik yang telah berkembang maupun yang masih potensial di Kabupaten Bogor didasarkan pada Peraturan Bupati Bogor Nomor 84 Tahun 2009 tentang Revitalisasi Pertanian dan Pembangunan Perdesaan dan Peraturan Bupati Nomor 62 Tahun 2010 tentang Peningkatan Daya Saing Produk Kabupaten Bogor serta hasil-hasil kajian pengembangan komoditas unggulan kecamatan oleh Bappeda Kabupaten Bogor, yang diantaranya memuat zonasi dan arah pengembangan sebagaimana tercantum pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Zona Potensi Unggulan Daerah Zona 1
2
3 4
5 6
7
Kecamatan
Arah Pengembangan
Rumpin, Cigudeg, Parung Agrosilvopastoral, yaitu pengembangan agroforestry Panjang, Jasinga, Tenjo yang didukung oleh sektor pertanian tanaman pangan dan peternakan Sukajaya, Nanggung, Agroekowisata yang didukung oleh sektor pertanian Leuwiliang, Leuwisadeng, tanaman pangan dan perikanan. Pola pengembangan Cibungbulang, Pamijahan komoditas strategis: agropolitan dan minapolitan Ciampea, Tenjojaya, Industri non-farm yang didukung dengan sektor Dramaga, Ciomas pertanian, perikanan, kehutanan, dan peternakan Industri perdesaan dan pengembangan UMKM, Tajurhalang, Kemang, Rancabungur, Parung, yang tetap berbasiskan pada produk atau komoditas Ciseeng, Gunung Sindur pertanian secara luas serta perikanan berbasis minapolitan Diversifikasi pertanian dan agroekowisata Tamansari, Cijeruk, Cigombong, Caringin Ekowisata yang dikerjasamakan dengan berbagai Ciawi, Cisarua, Megamendung, Sukaraja, pihak dalam rangka membuka lapangan pekerjaan Babakan Madang bagi masyarakat Cileungsi, Klapanunggal, Pertanian perkotaan dan industri. Pengembangan Gunung Putri, Citeureup, urban agriculture bertitik tolak pada produk atau LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
13
Zona
Kecamatan Cibinong, Bojonggede
8
Sukamakmur, Cariu, Tanjungsari, Jonggol
Arah Pengembangan komoditas pertanian yang sudah diusahakan oleh warga. Pengembangan industri besar dikaitkan dengan ada rencana pengembangan Cibinong Raya Lumbung pangan melalui peningkatan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pemukinman
Sumber : Bappeda Kab. Bogor, 2014
1)
Pertanian Beberapa potensi yang dimiliki wilayah Kabupaten Bogor yang telah berkembang maupun potensial untuk dikembangkan pada lapangan usaha pertanian terutama komoditi unggulan tanaman pangan dan hortikultura, antara lain : Talas Bogor, Nanas Gati, Pisang Rajabulu dan Manggis Raya. Keempat komoditi tersebut varietasnya telah dilepas/dirilis oleh Pusat Kajian Buah Tropika Institut Pertanian Bogor (PKBT-IPB) dan ditetapkan sebagai komoditi unggulan khas Kabupaten Bogor. Talas dan Nanas Bogor banyak dikembangkan di bagian selatan, terutama di Kecamatan Cigombong, Caringin, Cijeruk dan Tamansari. Pengembangan Talas dan Nanas sangat bergantung pada lokasi (spesifik lokasi). Produksi Talas tahun 2014 mencapai 10.911 ton, dengan lokasi pengembangan banyak terdapat di Kecamatan Dramaga, Tamansari, Cijeruk, Ciomas, Ciawi. Lokasi sentra pengembangan Nanas Bogor di Kecamatan Cijeruk. Produk utamanya adalah buah segar, dengan pemasaran yang sudah terjamin, sebagian besar merupakan bahan baku asinan bogor Gedong Dalam. Produksi Nanas tahun 2014 mencapai 11.465 ton. Tanaman Pisang Rajabulu banyak dikembangkan di Kecamatan Cisarua, Caringin, Ciawi dan Megamendung, dengan produksi mencapai 17.309 ton. Sedangkan manggis pemasarannya sampai ke mancanegara seperti Hongkong dan Taiwan, juga ke negara-negara di Timur Tengah. Pengembangan Manggis telah menggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP) Good Agricultural Practices dalam budidayanya. Lokasi pengembangan di Kecamatan Leuwiliang, Leuwisadeng dan Klapanunggal, dengan produksi mencapai 1.416 ton pada tahun 2014. Berdasarkan kelimpahan sumber daya atau produksi yang dihasilkan, komoditi unggulan tanaman pangan dan hortikultura lainnya adalah : anggrek LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
14
potong dan tanaman hias berdaun indah. Komoditi yang potensial untuk dikembangkan sebagai komoditi unggulan adalah : padi sawah dan padi gogo, jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, pepaya, jambu biji, tanaman obat, melati, sedap malam, krisan, gladiol serta mawar. 2)
Perkebunan Komoditi unggulan perkebunan yang dikelola masyarakat adalah : kopi, karet, dan pala. Produksi kopi pada tahun 2014 sebanyak 10.003,66 ton meningkat 3,59 persen dari tahun 2013, produksi karet rakyat sebesar 3.884 ton meningkat 13,28 persen dan produksi pala sebesar 1.353 ton meningkat sebesar 8,67 persen dari tahun 2013. Sentra pengembangan kopi di Kecamatan Sukamakmur, selain itu Kecamatan Pamijahan dan Tanjungsari juga menjadi penyumbang terbesar produksi kopi. Sentra pengembangan karet adalah Kecamatan Jasinga dengan Cigudeg sebagai wilayah pengembangannya. Sentra pengembangan pala adalah Kecamatan Cijeruk, daging pala banyak digunakan sebagai bahan manisan pala baik kering maupun basah. Selain itu biji pala juga mempunyai potensi ekonomis sebagai rempah-rempah untuk obat dan bumbu dapur. Potensi komoditi perkebunan lainnya di Kabupaten Bogor yang dapat dikembangkan sebagai komoditi unggulan adalah cengkeh, kelapa, teh dan tanaman obat.
3)
Kehutanan Belum ada komoditi kehutanan baik hasil hutan kayu maupun non kayu yang ditetapkan sebagai komoditi unggulan. Namun berdasarkan jumlah produksi di masyarakat terdapat potensi kayu rakyat yang dapat dikembangkan menjadi komoditi unggulan, yaitu kayu afrika dengan produksi 1.539,29 m³, kayu sengon (albizia) 6.344,25 m³ dan kayu mahoni 2.412,02 m³.
4)
Perikanan Budidaya perikanan air tawar baik untuk produksi ikan konsumsi, pembibitan maupun ikan hias mampu menjadi tumpuan pemenuhan kebutuhan akan ikan konsumsi, bibit ikan dan ikan hias di Kabupaten Bogor. Pada tahun 2014 produksi ikan konsumsi sebanyak 108.829,28 ton dan Benih ikan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
15
konsumsi sebanyak 2.994.016,05 RE, dengan komoditi unggulan ikan lele dan ikan gurame yang pengembangannya tersebar di wilayah Kabupaten Bogor. Komoditi unggulan lainnya adalah ikan hias air tawar, dengan lokasi pengembangannya adalah kecamatan Cibinong, Pamijahan, Cibungbulang, Ciampea, Tenjolaya, Ciomas Tajurhalang, Kemang, Tajur dan Ciseeng. Produksinya pada tahun 2014 sebesar 235.173,74 RE. 5)
Peternakan Komoditi unggulan usaha peternakan pada tahun 2014 antara lain : sapi perah dengan sentra pengembangan di Kecamatan Cisarua, Pamijahan, Cibungbulang, Ciawi, Megamendung, Cijeruk dan Caringan. Produksi susu Kabupaten Bogor mengalami penurunan pada Tahun 2014 sebesar 11.154.293 liter atau turun sebesar 7,44 % dari produksi susu Tahun 2013. Penurunan produksi susu ini akibat banyaknya ternak sapi perah produktif yang dijual karena ketidakmampuan peternak dalam pelunasan kredit usaha sapi perah yang telah jatuh tempo. Populasi sapi perah pada tahun 2014 sebanyak 6.445 ekor, sedangkan populasi kambing PE tahun 2014 sebanyak 5.856 ekor. Pengembangan sapi perah saat ini sudah mampu melakukan diversifikasi produk yaitu selain susu juga yoghurt dan bahan makanan lainnya. Komoditi peternakan lainnya yang dapat dikembangkan sebagai komoditi unggulan tahun 2014 adalah sapi potong dengan populasi sebanyak 26.665 ekor dan domba sebanyak 216.492 ekor yang pengembangannya tersebar diwilayah kabupaten Bogor juga mampu meningkatkan produksi konsumsi protein hewani asal ternak sebesar 5,57 gr/kap/hari; ayam ras petelur sebanyak 4.244.880 ekor, ayam ras pedaging sebanyak 7.091.320 ekor dan ayam pembibit 1.001.906 ekor yang mampu meningkatkan produksi telur di Kabupaten Bogor sebesar 49.379.616 kg/tahun. Kondisi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Pertanian Kabupaten Bogor Tahun 2014 sebagaimana diuraikan di atas secara ringkas disajikan pada Tabel 1.3.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
16
Tabel 1.3. Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Pertanian Kabupaten Bogor Tahun 2014 Kegiatan/ No Usaha/Sektor 1 Usaha Tanaman Pangan 2 Tanaman Hortikultura
3 Perkebunan Rakyat
4 Hutan Rakyat
Jenis Potensi Unggulan Ubi Kayu (ton) Ubi Jalar (ton) Talas (ton) Durian (ton) Rambutan (ton) Manggis (ton) Nanas (ton) Pisang (ton) Pepaya (ton) Jambu biji (ton) Wortel (ton) Bawang daun (ton) Mentimun (ton) Kacang panjang (ton) Cabe merah (ton) Melati (kg) Sedap malam (tangkai) Krisan (tangkai) Gladiol (tangkai) Mawar (tangkai) Anggrek potong (tangkai) Tanaman hias berdaun indah (pohon) Cengkeh (ton bahan mentah) Pala (ton bahan mentah) Karet (ton bahan mentah) Kelapa (ton bahan mentah) Kopi (ton bahan mentah) Teh (ton bahan mentah) 3 Albizia (M ) 3 Mahoni (M ) 3 Afrika (M ) 3 Jati (M ) 3 Campuran (M )
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Data Produksi/ Populasi Lokasi Desa/Kecamatan Total 126.540 Cibinong, Sukamakmur, Citeureup, Cibungbulang, Babakan Madang, Sukaraja 49.149 Cibungbulang, Ciampea, Tenjolaya Dramaga, Tamansari 10.911 Dramaga, Tamansari, Cijeruk, Cigombong , Caringin, Cibungbulang, Pamijahan 6.747 Cariu, Ciseeng, Caringin, Cijeruk 11.865 Cileungsi, Parung, Ciseeng 1.416 Leuwiliang, Jasinga, Cigudeg, Leuwisadeng 11.465 Cijeruk, Tamansari 17.309 Megamendung, Ciawi, Cisarua, Caringin, Cijeruk 5.916 Rancabungur, Cijeruk, Cibungbulang, Sukaraja, Caringin, Jasinga 4.239 Rancabungur, Tamansari, Dramaga, Caringin, Cibungbulang, Cigombong, Pamijahan 27.444 Ciawi, Megamendung, Cisarua 1.825 Ciawi, Megamendung, Cisarua 11.635 Kemang, Rancabungur, Ciawi 9.923 Kemang, Tamansari, Rancabungur, Dramaga 3.224 Ciawi, Megamendung, Cijeruk, Caringin 8.366 Nanggung, Cibungbulang 71.594 Tamansari Cigombong 1.147.741 Tenjolaya, Tamansari, Cisarua 8.170 Megamendung 5.325 Megamendung 4.467.780 Gunungsindur, Tajurhalang 916.490 Tersebar di 12 kec 1.327,84 Pamijahan, Sukamakmur, Nanggung, Cijeruk, Leuwiliang, Leuwisadeng, Caringin 959,04 Caringin, Cigombong, Cijeruk, Tamansari, Sukajaya 2.969,42 Jasinga, Cigudeg, Tanjungsari 18.083,48 Leuwiliang, Ciampea, Rumpin 10.003,66 Sukamakmur, Tanjungsari, Pamijahan, Cigudeg, Jasinga 89,93 Sukajaya, Cijeruk, Cisarua 6.344,25 Cariu, Cisarua, Leuwiliang, Megamendung, Tamansari 2.412,02 Klapanunggal, Sukaraja, Cisarua, Tamansari, Cibungbulang, Leuwiliang 1.539,29 Rumpin, leuwiliang, Jasinga, Sukamakmur, Cigudeg 1.430,96 Jasinga, Cigudeg, Ciawi, Caringin, Jonggol 2.774,12 Megamendung, caringin, Parungpanjang, Cibungbulang, Tamansari
17
Data Kegiatan/ No Usaha/Sektor
Jenis Potensi Unggulan
5 Usaha Perikanan : a Budidaya Ikan, Konsumsi & Penangkapa Ikan konsumsi (ton) n di Perairan Umum Budidaya b Ikan hias air tawar (RE) ikan hias c Pembenihan Benih Ikan Konsumsi (RE) 6 Usaha Peternakan : a Unggas Ayam ras petelur (ekor) Ayam ras pedaging (ekor)
Ayam ras pembibit (ekor) Ternak b Besar
c
Ternak Kecil
Sapi potong (ekor) Sapi perah (ekor) Domba (ekor) Kambing PE (ekor)
Produksi/ Populasi Total
Lokasi Desa/Kecamatan
108.829,28 Tersebar
235.173,74
Pamijahan, Cibungbulang, Ciampea, Tenjolaya, Ciomas, Cibinong, Tajurhalang, Kemang, Tajur, Ciseeng
2.994.016,0 Tersebar 5 4.244.880 Gunungsindur, Rumpin, Cigudeg, Parungpanjang, Tenjo, Jasinga, Babakanmadang, Parung, Megamendung, Cibinong, Leuwiliang, Nanggung 7.091.320 Pamijahan, Nanggung, Gunungsindur, Parungpanjang, Cibungbulang, Leuwiliang, Parung, Caringin, Cigombong, Tajurhalang, Cariu, Cigudeg, Kemang, Rumpin, Cijeruk, Cibinong, Jasinga 1.001.906 Rumpin, Tamansari, Parungpanjang, Gunungsindur, Megamendung, Cigudeg, Jasinga, Leuwisadeng 26.665 Tersebar 6.445 Pamijahan, Cibungbulang, Cisarua, Ciawi, Megamendung, Cijeruk, Caringin 216.492 Tersebar 5.856 Tamansari, Caringin, Cigombong, Cijeruk, Babakanmadang, Sukamakmur, Ciampea
Sumber : 1. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor 2014 2. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor 2014
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
18
6). Industri Menengah Besar dan Industri Kecil Menengah Sektor industri terdiri Industri Menengah Besar dan Industri Kecil Menengah. Sektor industri menengah besar didominasi oleh industri agro dan industri logam
dengan
nilai
investasi
sebesar
Rp864.222.125.182,00
dan
Rp572.941.718.219,00 Selain unggul dalam nilai investasi, kedua industri ini juga unggul dalam jumlah unit usaha yaitu sebesar 214 unit usaha untuk industri agro dan 147 unit usaha untuk industri logam. Untuk jenis industri menengah besar yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah industri tekstil dan produk tekstil dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 26.342 orang. Sementara potensi industri kecil menengah meliputi IKM hasil hutan dengan nilai investasi sebesar Rp93.966.054.252,00 dari 202 unit usaha,
IKM agro dengan nilai investasi sebesar Rp27.823.100.666,00
dari 392 unit usaha serta IKM tekstil dan produk tekstil dengan nilai investasi sebesar Rp16.612.173.250,00 dari 400 unit usaha. Sedangkan komoditi unggulan perdesaan industri kecil menengah (IKM) baik formal maupun non formal meliputi produk alas kaki, tas dan logam. Ketiga komoditi
tersebut
menjadi
concern
pemerintah
daerah
dalam
pengembangannya yang meliputi beberapa kecamatan. Untuk lebih jelasnya mengenai komoditi potensi unggulan dan komoditi unggulan kelompok lapangan usaha industri
Kabupaten Bogor Tahun 2014
dapat dilihat pada Tabel 1.4. 7). Penggalian dan Pertambangan Pada komoditi lapangan usaha penggalian dan pertambangan, pada umumnya sudah banyak diusahakan dengan pangsa pasar tersendiri. Namun demikian terdapat komoditi yang menjadi unggulan, antara lain : emas, perak serta andesit, tanah liat dan batu kapur yang merupakan bahan galian konstruksi. Untuk lebih jelasnya mengenai komoditi potensi unggulan dan komoditi unggulan lapangan usaha penggalian dan pertambangan Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.4.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
19
Tabel 1.4. Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Industri Tahun 2014 No
Kegiatan/ Usaha/Sektor
1 Industri Besar
a. b. c. d.
Jenis Potensi Unggulan Komponen Kendaraan bermotor Peralatan Kantor dari Logam Kemasan kaleng Karoseri
e. Mesin Industri f. Karet
g. Bahan Kimia h. Air Kemasan i. Furniture
2
j. Industri Kecil dan a. Menengah b. c. d. e. f.
Pengalengan Hasil Laut Konveksi/ Garment Sepatu, sandal dan tas Miniatur pesawat Meubel bambu Anyaman bambu Bunga kering
Kabupaten Bogor
Data Produksi/Populasi Lokasi Total Desa/Kecamatan 407.209.465 pcs Ciawi, Cibinong, Citeureup, Gn. Putri, Cileungsi, Sukaraja, Babakan Madang, Parung panjang 463.325 buah Gunung Putri, Cileungsi, Cibinong, Citeureup 35.500 pcs Gunung Putri 165.899 buah Cileungsi, Babakan Madang, Sukaraja, Gunung Putri, Cibinong, Klapanunggal 320.601 buah Ciampea, Cibinong, Gunung Putri, Citeureup, Cijeruk, Cileungsi Klapanunggal, Ciomas 2.000.000 pcs Gunung Putri, Tajurhalang, Cileungsi, Cibinong, Ciampea 1.821 ton 18.000 lembar 32.460 ton Babakan madang, Cibinong 144.677.000 liter Citeureup, Tamansari, Cijujung, Sukaraja, Klapanunggal, Ciampea, Cigombong, Ciseeng, Megamendung 1.440 ton Cileungsi, Gunung Putri, Babakan Madang, Citeureup, Jonggol 193.076 buah 40.000 set 1.226 ton Klapanunggal 660.000 kodi Ciampea, Caringin, Ciawi, Ciseeng 2.272.244 kodi Tamansari, Ciomas, Dramaga, Kemang, Cibungbulang 720 buah Cikarawang, Dramaga, 150 set Cariu, Cibinong 33.368 pcs Rumpin, Tenjo, Tenjolaya, Cigudeg 30.735 tangkai Leuwisadeng, Tenjolaya
Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor, 2014
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
20
Tabel 1.5. Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Penggalian dan Pertambangan Kabupaten Bogor Tahun 2014 Data Kegiatan/ Usaha/ Komoditi Komoditi Sektor Potensi Unggulan Unggulan 1 Pertambangan Andesit Bahan Galian Mineral Pasir dan kerikil Non Logam dan Tanah Urug batuan (ton) Tanah Liat Batu Kapur Trass 2 Bahan Galian Mineral Emas Logam (kg) Perak Konsentrat Galena (ton) Konsentrat Seng (ton) Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bogor 2014 No
8).
Produksi Total 11.741.375,83 110.461,26 66.443,60 2.615.245,36 20.491.573,04 208.359,60 1.790,46 15.282,90 6.770,04 883,27
Pariwisata Daya tarik wisata Kabupaten Bogor merupakan perpaduan antara karakter alamnya yang kuat, kebudayaan dan kepurbakalaan. Kawasan puncak merupakan kawasan primadona yang sampai saat ini belum tergantikan. Pada zona Bogor Barat terdapat kawasan Gunung Salak Endah yang merupakan kawasan wisata andalan untuk alternatif pengganti puncak. Selain itu, atraksi seni dan budaya digelar dalam event “Helaran” yang secara rutin digelar setiap setahun sekali dan merupakan ajang atraksi seni budaya dari perwakilan masing-masing kecamatan. Potensi wisata yang diunggulkan di Kabupaten Bogor dibedakan berdasarkan daya tarik wisata menurut Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional meliputi : a).
Daya Tarik Wisata Alam Kawasan Puncak terletak di Selatan Bogor yang merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 800-1500 m dpl, sehingga memiliki udara yang sejuk dan segar. Pada kawasan ini dapat dinikmati keindahan aneka obyek dan daya tarik wisata diantaranya: wisata Agro Gunung Mas, panorama alam Riung Gunung, Telaga Warna, Curug Cilember, dan Taman Safari Indonesia. Selain itu banyak aktifitas wisata yang dapat dilakukan dengan seting alam diantaranya : tea walk, menunggang kuda, paralayang, outbond, fotografi dan lain-lain,
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
21
Kawasan wisata dengan panorama alam yang indah dan berhawa sejuk tersebut telah didukung fasilitas camping ground, taman rekreasi, hutan wisata, hotel melati, pondok wisata, tempat pertemuan dan seminar, sarana olah raga dan wartel. b).
Daya Tarik Wisata Buatan Daya tarik wisata buatan dikembangkan dalam rangka
memenuhi
kebutuhan masyarakat di suatu wilayah yang tidak memiliki potensi asli. Salah satu wisata buatan yang menjadi tujuan wisata terbesar di Kabupaten Bogor adalah Taman Safari Indonesia (TSI) di Kecamatan Cisarua Bogor. TSI merupakan taman satwa terbesar di Indonesia dengan jumlah spesies satwa asing dan lokal tidak kurang dari 1.500 spesies. Jumlah kunjungan di TSI tahun 2014 tercatat 930.647 orang. Selain Taman Safari Indonesia masih banyak daya tarik wisata buatan lainnya yang tersebar di Kabupaten Bogor yaitu : Taman Wisata Matahari, Sirkuit Sentul, Taman Rekreasi Lido, Junggle Land Sentul, Wisata Desa Kampung Bambu, Kampung Wisata Cinangneng, serta Museum Mobil dan Keramik Sentul. c).
Wisata Budaya Kabupaten Bogor memiliki berbagai atraksi seni dan budaya tradisional yang digelar dalam event Helaran secara rutin setiap tahun. Acara ini merupakan ajang atraksi seni dan budaya yang merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan. Objek wisata yang menjadi unggulan pada wisata budaya adalah Kampung Budaya Sindang Barang. Selain Kampung Budaya Sindang Barang, terdapat potensi wisata budaya unggulan lainnya seperti : Situs Batu Tulis Ciaruteun, Kampung Adat Urug di Kecamatan Sukajaya, Bellacampa, Kampung Cina, Pura Parahyangan Agung Jagatkarta dan 19 Benda Cagar Budaya.
Komoditi potensi unggulan dan komoditi unggulan kelompok lapangan usaha pariwisata Kabupaten Bogor Tahun 2014 ini, selengkapnya disajikan dalam Tabel 1.6. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
22
Tabel 1.6. Komoditi Potensi Unggulan dan Komoditi Unggulan Kelompok Lapangan Usaha Pariwisata Kabupaten Bogor Tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Nama Obyek Wisata
Lokasi
Taman Safari Indonesia Talaga Warna Wisata Agro Gunung Mas Taman wisata riung Gunung Curug Cilember Taman rekreasi lido Wana Wisata Bodogol Taman Melrimba Wana Wisata Citamiang Curug Kembar/Batulayang Curug Cisuren Curug Panjang Taman Wisata Matahari Wisata Desa Kampung Bambu Curug Nangka
Cisarua Cisarua Cisarua Cisarua Cisarua Cigombong Cigombong Cisarua Cisarua Cisarua Cisarua Megamendung Cisarua Cijeruk Tamansari Babakan Curug Sentul Paradise Madang Buper Sukamantri Tamansari Pemandian Air Panas GSE Pamijahan Curug Cigamea Pamijahan Curug Seribu Pamijahan Curug Ngumpet Pamijahan Wana Wisata Buper Gn Bunder Pamijahan Eko Wisata kawah ratu Pamijahan Curug Cihurang Pamijahan Situs batu tulis Ciaruteun Cibungbulang Kampung Wisata Cinangneng Ciampea Goa Gudawang Cigudeg Pemandian Air Panas Tirta Ciseeng Sanita Kampung Budaya Sindang Tamansari Barang Museum Mobil & Keramik Sentul Citeureup Sirkuit Sentul Citeureup Kebun Wisata Pasir Mukti Citeureup Babakan TWA Gunung Pancar Madang Babakan Alam Fantasi/Taman Budaya Madang Taman Wisata Mekarsari Cileungsi Penangkaran Rusa/WW Giri Tanjungsari Jaya Wana Wisata Cipamingkis Sukamakmur Bellacampa Megamendung Wahana Curug Naga Wana Wisata Curug Arca Cibalung Happyland Cijeruk Jungleland Babakan LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Kunjungan Wisata Wisnus Wisma Jumlah 885.022 45.625 930.647 11.261 679 11.940 277.719 60.562 338.281 1.611 0 1.611 1.895 174 2.069 17.820 25 17.845 1.016 0 1.016 1.043 0 1.043 2.396 0 2.396 0 0 0 0 0 0 8.083 38 8.121 899.969 899 900.868 0 0 0 70.276 15 70.291 764.077
164
764.241
0 11.320 540 140 235 2.021 123 0 896 1.543 4.235
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 11.320 540 140 235 2.021 123 0 896 1.543 4.235
4.911
0
4.911
1.901
0
1.901
1.004 0 21.604
0 0 0
1.004 0 21.604
0
0
0
8.241
0
8.241
24.243
0
24.243
567
0
567
985 0 0 0 2.099 0 241 0 42.647 122 853.466 120.610
985 0 2.099 241 42.769 974.076
23
No
Nama Obyek Wisata
43 Waterpark Kingdom 44 Kampung Wisata Rumah Joglo 45 Agrowisata Bukit Hambalang Jumlah
Lokasi Madang Cileungsi Ciampea Babakan Madang -
Kunjungan Wisata Wisnus Wisma Jumlah 165.738 1.264
0 0
165.738 1.264
0
0
0
4.092.152 228.913 4.321.065
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor
1.4 Gambaran Umum Demografis Secara umum, kondisi demografis Kabupaten Bogor dapat digambarkan bahwa penduduk Kabupaten Bogor berdasarkan estimasi Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014 berjumlah 5.331.149 jiwa (angka sementara), yang terdiri dari penduduk laki-laki 2.728.374 jiwa dan penduduk perempuan 2.602.775 jiwa. Jumlah penduduk tersebut hasil proyeksi penduduk dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,48 persen dibanding tahun 2013. Berdasarkan data penduduk tahun 2014 tersebut menunjukkan bahwa data sex ratio penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2014 adalah sebesar 105, artinya setiap 100 orang perempuan terdapat 105 orang laki-laki. Hampir di semua kecamatan di Kabupaten Bogor memiliki sex ratio diatas 100, yang berarti berlaku umum bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada jumlah penduduk perempuan di daerah tersebut. Namun demikian terdapat satu wilayah kecamatan yang memiliki nilai sex ratio berada di bawah 100, yaitu Kecamatan Gunung Putri sebesar 98, yang artinya setiap 100 orang perempuan terdapat 98 orang laki-laki. Hal ini disebabkan sebagai daerah pengembangan usaha industri besar dan sedang, tampaknya menarik minat banyak pekerja wanita untuk bekerja dan bermukim di wilayah Kecamatan Gunung Putri. Kondisi
demografis
wilayah
Kabupaten
Bogor
pada
tahun
2014
sebagaimana diuraikan di atas secara ringkas disajikan pada Tabel 1.7. Tabel 1.7. No 1 2 3 4
Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Periode Tahun 2013-2014*)
Kecamatan Nanggung Leuwiliang Leuwisadeng Pamijahan
2013 (Juni) 2014*) (Juni) Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah 44.613 61.108 57.181 116.236 61.712 57.777 119.489 38.140 35.071 71.940 38.387 35.318 73.705 71.223 67.454 136.270 71.739 67.980 139.719
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
24
No
Kecamatan
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Cibungbulang Ciampea Tenjolaya Dramaga Ciomas Tamansari Cijeruk Cigombong Caringin Ciawi Cisarua Megamendung Sukaraja Babakan Madang Sukamakmur Cariu Tanjungsari Jonggol Cileungsi Kelapa Nunggal Gunung Putri Citeureup Cibinong Bojong Gede Tajur Halang Kemang Ranca Bungur Parung Ciseeng Gunung Sindur Rumpin Cigudeg Sukajaya Jasinga Tenjo Parung Panjang
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
2013 (Juni) 2014*) (Juni) Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah 67.022 63.127 127.889 67.588 63.696 131.284 79.338 74.953 151.613 80.231 75.839 156.070 29.258 27.965 56.232 29.534 28.242 57.776 53.585 52.532 104.273 54.277 53.238 107.515 83.613 80.084 163.697 85.808 82.232 168.040 50.802 47.529 98.331 51.695 48.392 100.087 43.615 39.755 83.370 44.264 40.369 84.633 48.854 46.737 95.591 49.915 47.778 97.693 61.709 58.540 120.249 62.482 59.305 121.787 56.904 53.178 110.082 57.901 54.140 112.041 61.551 57.300 118.851 62.366 58.091 120.457 53.486 48.931 102.417 54.230 49.638 103.868 96.400 91.992 188.392 98.640 94.180 192.820 58.205
54.803
113.008
59.720
56.261
115.981
39.974 23.374 26.056 67.574 146.087 54.760 182.522 109.320 188.007 141.920 55.620 51.856 27.050 64.997 54.743 59.300 70.315 63.853 29.742 49.336 35.650 61.916
37.483 23.168 25.256 65.328 142.459 51.835 186.357 104.845 182.210 136.142 53.176 49.368 25.298 61.089 51.129 56.407 64.948 58.321 27.421 46.209 33.487 57.995
77.457 46.542 51.312 132.902 288.546 106.595 368.879 214.165 370.217 278.062 108.796 101.224 52.348 126.086 105.872 115.707 135.263 122.174 57.163 95.545 69.137 119.911
40.298 23.334 26.163 69.056 153.121 56.599 192.309 111.597 194.999 148.945 57.437 53.187 27.331 67.155 55.854 61.321 71.079 64.435 29.873 49.548 36.026 63.413
37.808 23.140 25.374 66.797 149.401 53.605 196.457 107.088 189.088 142.959 54.944 50.665 25.575 63.154 52.196 58.361 65.689 58.884 27.556 46.434 33.858 59.425
78.106 46.474 51.537 135.853 302.522 110.204 388.766 218.685 384.087 291.904 112.381 103.852 52.906 130.309 108.050 119.682 136.768 123.319 57.429 95.982 69.884 122.838
Kabupaten Bogor 2.663.398
2.538.699 5.202.097 2.728.374
2.602.775 5.331.149
Sumber: BPS, Angka DAU Keterangan : *) BPS, Angka Proyeksi
Selanjutnya, dari piramida penduduk yang disusun berdasarkan kelompok umur 5 tahunan menunjukan bahwa penduduk di Kabupaten Bogor termasuk penduduk muda. Struktur penduduk muda biasanya diperlihatkan oleh panjang piramida kelompok umur 5-9 dan 10-14 tahun lebih panjang dari pada kelompok LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
25
umur lainnya. Hal ini terlihat jelas dari Gambar 1.2, dimana bentuk piramidanya cenderung mengerucut di bagian atas. Atau dapat diartikan juga, ada kecenderungan komposisi penduduk Kabupaten Bogor di masa depan akan semakin didominasi oleh penduduk usia produktif. Gambar 1.2. Piramida Penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2014 Berdasarkan Hasil Proyeksi
Sumber: Bappeda Kab. Bogor
Sementara
itu,
penggolongan
usia
produktif
atau
tidak
produktif
berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1)
Penduduk Usia Tidak Produktif jika persentase penduduk 0-14 tahun minimal sebanyak 40 persen dan penduduk 65 tahun ke atas tidak melebihi 5 persen dari total penduduk secara keseluruhan;
2)
Penduduk Usia Produktif jika persentase penduduk yang berusia 0-14 tahun maksimal 30 persen dan penduduk yang berusia 15-64 tahun persentasenya lebih dari 60 persen. Jumlah Penduduk Per Kelompok Umur Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten
Bogor Tahun 2014 selengkapnya disajikan pada Tabel 1.8.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
26
Tabel 1.8.
Jumlah Penduduk Per Kelompok Umur Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Bogor Tahun 2014
Kelompok Umur (tahun) (1) 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Jumlah
Laki-laki (2) 292.436 288.122 318.925 235.870 267.656 232.978 214.329 240.580 164.518 161.195 105.389 78.893 48.322 33.363 17.205 28.593 2.728.374
Perempuan
Jumlah L+P
(3) 246.495 306.912 311.995 215.652 233.149 264.999 214.894 225.259 176.665 115.087 92.697 64.173 49.288 31.514 23.667 30.329 2.602.775
(4) 538.931 595.034 630.920 451.522 500.805 497.977 429.223 465.839 341.183 276.282 198.086 143.066 97.610 64.877 40.872 58.922 5.331.149
Persentase (%) (5) 10,11 11,16 11,83 8,47 9,39 9,34 8,05 8,74 6,40 5,18 3,72 2,68 1,83 1,22 0,77 1,11 100,00
Sumber: BPS. Proyeksi Hasil SP 2010
Dari gambaran tabel 1.8. di atas, dapat kita lihat bahwa komposisi penduduk Kabupaten Bogor merupakan penduduk usia produktif dimana penduduk usia (15-64) tahun sebanyak 63,81 persen, sedangkan penduduk usia non produktif (0-14) tahun sebanyak 33,11 persen, dan usia 65 tahun ke atas sebanyak 3,09 persen. Hal ini memberikan indikasi bahwa permasalahan ketenagakerjaan di Kabupaten Bogor merupakan pekerjaan rumah yang harus mendapat perhatian serius. Penghitungan penduduk usia produktif dan tidak produktif erat kaitannya dengan rasio beban ketergantungan (Burden of Dependency Ratio). Rasio beban ketergantungan merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang berusia 0-14 tahun dan penduduk berusia 65 tahun ke atas terhadap jumlah penduduk yang
berusia
15-64
tahun.
Hasil
proyeksi
menunjukkan
bahwa
rasio
ketergantungan anak di Kabupaten Bogor tahun 2014 sebesar 51,88 persen, dan rasio ketergantungan lanjut sebesar 4,84 persen atau secara keseluruhan angka beban ketergantungan Kabupaten Bogor sebesar 56,73 persen. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk setiap 100 penduduk usia produktif harus menanggung sebanyak 56 penduduk yang tidak/belum produktif. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
27
Proporsi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha merupakan salah satu indikator untuk melihat potensi sektor perekonomian dalam menyerap tenaga kerja, dan sebagai salah satu ukuran untuk menunjukkan struktur perekonomian suatu wilayah. Berikut dalam Tabel 1.9, menggambarkan jumlah prosentase penduduk Kabupaten Bogor yang bekerja (15 tahun ke atas) dirinci menurut lapangan usaha. Tabel 1.9.
Proporsi Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012 – 2013
Lapangan Usaha 1. Pertanian 2. Pertambangan & Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Minum 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 7. Transportasi & Komunikasi 8. Lembaga Keuangan 9. Jasa Sosial Kemasyarakatan Jumlah
2012 Jumlah 279.797 86.141 604.516 2.407 121.377
% 13,36 4,11 28,86 0,11 5,79
2013 Jumlah 252.141 54.844 550.107 3.282 119.192
536.881
25,63
570.827
124.606 51.210 287.701 2.094.636
5,95 2,44 13,74 100.00
122.850 59.219 399.016 2.131.478
% 11,83 2,57 25,81 0,15 5,59 26,78 5,76 2,78 18,72 100,00
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional 2013
Secara total, jumlah penduduk bekerja di Kabupaten Bogor mengalami peningkatan dari 2.094.636 orang pada tahun 2012 menjadi 2.131.478 orang tahun 2013 (meningkat 1,76%).Tabel di atas memperlihatkan bahwa ada 6 (enam) sektor mengalami peningkatan dalam penyerapan tenaga kerja, 3 (tiga) sektor mengalami penurunan, yaitu sektor : Perdagangan, Hotel dan Restoran; Lembaga Keuangan; dan Jasa Sosial Kemasyarakatan. Komposisi di atas menunjukkan adanya transisi pergeseran sektor penyerapan tenaga kerja Kabupaten Bogor dari sektor pertanian, ke sektor perdagangan, Hotel dan Lembaga Keuangan serta jasa sosial kemasyarakatan. Struktur pendidikan penduduk bekerja di wilayah Kabupaten Bogor secara umum dapat dilihat pada Gambar 1.3.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
28
Gambar 1.3. Grafik Proporsi Penduduk Bekerja Berdasarkan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Bogor Tahun 2013
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional 2012
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan masih tingginya persentase penduduk bekerja dengan tingkat pendidikan rendah (SD ke bawah) yang mencapai 50,17%, memperlihatkan kualitas penduduk bekerja di Kabupaten Bogor secara umum masih terbilang rendah. Hal ini perlu menjadi perhatian, karena ketidaksesuaian keahlian yang dimiliki oleh pencari kerja dengan kebutuhan pasar kerja dapat menimbulkan permasalahan mendasar yang tidak mungkin bisa dielakkan. Data sebelumnya menunjukkan terdapat pergeseran lapangan usaha yang digeluti sehingga diperlukan peningkatan pendidikan tenaga kerja.
1.5 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan kewajiban
suatu
Instansi
Pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran strategis organisasi yang berkaitan dengan Visi dan Misi organisasi melalui berbagai program dan kegiatan tahunan. Sistematika Laporan Kinerja Kabupaten Bogor tahun 2014 disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
29
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatat Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Alur pikir penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014 dan keterkaitan dengan Laporan Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) disajikan dalam Gambar 1.4. Gambar 1.4. Alur Pikir Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 PEMDA KAB. BOGOR
RPJMD KAB. BOGOR 2013-2018
RKPD 2014
RAPBD 2014
UNIT KERJA
RENSTRA SKPD 2013 - 2018
RENJA 2014
RKA 2014
APBD 2014
DPA 2014
TAPKIN PEMDA 2014
TAPKIN SKPD 2014
LKPJ 2014 Laporan Kinerja SKPD 2014 Laporan Kinerja PEMDA 2014 LKD 2009KONSOLIDASI 2014
LKSKPD 2014
Sumber : Hasil Analisis Tim, 2014
Alur pikir pengukuran kinerja pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor mengikuti alur pikir sebagaimana disajikan dalam Gambar 1.5.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
30
Gambar 1.5. Alur Pikir Pengukuran Kinerja Sasaran Pem . Kab. Bogor Tahun 2014
Sasaran OPD Tahun2014
Indikator Sasaran Pemda
Pengukuran Pencapaian Sasaran
Laporan Kinerja Pemerintah Kab. Bogor Tahun 2014
Indikator Sasaran OPD
Program
Kegiatan
IK : Input,Output /Outcome
Pengukuran Kinerja Kegiatan
Sumber : Hasil Analisis Tim, 2014
Adapun sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2014 dan ringkasan dari masing-masing Bab adalah sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I
PENDAHULUAN Berisi uraian tentang Latar Belakang, Organisasi Pemerintah Kabupaten Bogor, Kondisi Ekonomi, Gambaran Umum Demografis, Sistematika Penyajian.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA Berisi gambaran singkat mengenai RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dan Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014, RPJMD menguraikan secara singkat pernyataan visi dan misi Kabupaten Bogor, Penetapan Kinerja menguraikan sasaran strategis Kabupaten Bogor tahun 2014.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Berisi uraian hasil pencapaian kinerja 25 (dua puluh lima) penciri, pencapaian indikator makro, serta evaluasi dan analisis akuntabilitas pencapaian sasaran tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 dan akhir RPJMD termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan/ kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipasi yang akan diambil, Selain itu juga menyajikan realisasi keuangan yang memaparkankan alokasi dan LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
31
realisasi APBD, juga Prestasi yang didapatkan Pemerintah Kabupaten Bogor di tahun 2014. BAB IV PENUTUP Berisi tinjauan tujuan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala yang terjadi serta strategi pemecahan masalahnya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
32
BAB
2
PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. Berikut disajikan secara ringkas Pernyataan Visi, Pernyataan Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Program Pembangunan yang dimuat dalam RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. 1.
Pernyataan Visi Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2013-2018, Visi Pemerintah Kabupaten Bogor untuk periode Tahun 2013-2018 adalah : “Kabupaten Bogor Menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia”. Makna pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten Bogor di atas adalah : 1)
Kabupaten Bogor adalah batas adminsitrasi Kabupaten Bogor di Provinsi Jawa Barat yang di dalamnya berkumpul sejumlah manusia atau masyarakat dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.
2)
Termaju adalah bahwa Kabupaten Bogor telah mencapai atau berada pada tingkat kemajuan yang lebih tinggi atau masyarakat telah menuju ke arah yang lebih baik maupun berkembang ke arah yang lebih baik. Termaju juga berarti bahwa Kabupaten Bogor sebagai suatu wilayah LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
33
terus melakukan pengembangan diri untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar. 3)
Indonesia adalah negara kesatuan yang berdaulat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) .
2.
Pernyataan Misi Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan, Pemerintah Kabupaten Bogor menetapkan 5 (lima) Misi, yaitu: 1)
Meningkatkan kesalehan sosial dan kesejahteraan masyarakat.
2)
Meningkatkan
daya
saing
perekonomian
masyarakat
dan
pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata. 3)
Meningkatkan integrasi, koneksitas, kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
4)
Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan.
5)
Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik.
Penjelasan yang terkandung di dalam rumusan kelima misi Pemerintah Kabupaten Bogor tersebut di atas serta keselarasannya dengan rumusan misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut : 1)
Misi Pertama, yaitu Meningkatkan kesalehan dan kesejahteraan sosial masyarakat. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan sosial dan keagamaan dengan menjamin sepenuhnya hak-hak dasar masyarakat. Misi ini terkait dengan Misi Kelima Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Mengokohkan Kehidupan Sosial Kemasyarakatan melalui Peningkatan Peran Pemuda, Olah Raga, Seni, Budaya dan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal.
2)
Misi Kedua, yaitu Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat terutama kesejahteraan di bidang ekonomi yang dicapai melalui pertumbuhan ekonomi yang stabil LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
34
dan berkelanjutan serta meningkatkan kemandirian yang berlandaskan persaingan sehat serta memperhatikan nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, dan berwawasan lingkungan. Misi ini terkait dengan Misi Kedua Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan. 3)
Misi Ketiga, yaitu Meningkatkan integrasi, koneksitas, kualitas dan kuatitas infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Misi ini merupakan upaya Kabupaten Bogor dalam rangka menyediakan sarana dan prasarana, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang mantap guna mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan mendorong peningkatan swadaya masyarakat dalam memelihara dan membangun kualitas sarana dan prasarana publik. Misi ini terkait dengan Misi Keempat Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dengan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan.
4)
Misi
Keempat,
yaitu
Meningkatkan
aksesibilitas
dan
kualitas
penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bogor dalam membangun sumberdaya manusia yang sehat dan cerdas yang pada gilirannya akan menjadi manusia yang produktif, kompetitif, dan dilandasi akhlak mulia sebagai kunci dari keberhasilan pelaksanaan misi yang lainnya. Misi ini terkait dengan Misi Pertama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Saing. 5)
Misi
Kelima,
yaitu
Meningkatkan
kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik. Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Bogor dalam terus menjaga cita-cita dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yang mengedepankan partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas, serta berorientasi pada penegakan supremasi hukum sebagai sarana untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Misi ini terkait dengan Misi Ketiga Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu Meningkatkan Kinerja Pemerintahan melalui Profesionalisme Tata Kelola dan Perluasan Partisipasi Publik. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
35
3.
Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan
dan
sasaran
strategis
merupakan
perwujudan
Visi
melalui
pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan dan sasaran strategis yang akan dicapai Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 yang berkaitan dengan pelaksanaan masing-masing Misi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, diuraikan sebagai berikut : Tabel 2.1. Misi Pertama : Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Tujuan Strategis 1. Meningkatnya kualitas ketaqwaan dan ukhuwah serta toleransi antar umat beragama; 2. Meningkatnya kualitas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak; 3. Meningkatnya ketahanan keluarga sebagai basis ketahanan sosial; 4. Meningkatnya kualitas pelayanan sosial dan menurunnya angka kemiskinan; 5. Terwujudnya pemuda yang tangguh dan berdaya saing; 6. Berkembangnya seni dan budaya dalam bingkai kearifan lokal; 7. Meningkatnya kebugaran masyarakat dan prestasi olahraga Kabupaten Bogor; 8. Terwujudnya manajemen pengelolaan bencana.
Kesalehan
Sosial
dan
Sasaran Strategis 1.
2.
3.
4. 5. 6.
7. 8. 9.
10. 11. 12. 13.
Meningkatnya pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya; Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan; Meningkatnya pemenuhan hak dan perlindungan perempuan dan anak; Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami; Meningkatnya keluarga sejahtera; Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS); Menurunnya angka kemiskinan; Terselenggaranya pentas seni budaya daerah; Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan; Meningkatnya pemasyarakatan olahraga; Terbangunnya pusat olahraga terpadu; Meningkatnya prestasi olahraga Kabupaten Bogor; Meningkatnya cakupan, pencegahan dan upaya penanggulangan bencana;
Sumber : RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
36
Tabel 2.2. Misi Kedua : Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Masyarakat dan Pengembangan Usaha Berbasis Sumberdaya Alam dan Pariwisata Tujuan Strategis 1. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat; 2. Terwujudnya produk pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan yang berdaya saing; 3. Meningkatnya daya saing koperasi, usaha kecil menengah dan produkproduk KUMKM; 4. Meningkatnya penanaman modal di Kabupaten Bogor yang mendorong enciptaan lapangan kerja dan tumbuhnya kelembagaan ekonomi lokal; 5. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan; 6. Berkembangnya pariwisata daerah yang berbasis pada keindahan alam dan lingkungan serta budaya lokal; 7. Terwujudnya pertambangan, pariwisata serta pertanian, perikanan dan kehutanan sebagai pengungkit perekonomian daerah; 8. Meningkatnya peran industri dan perdagangan dalam perekonomian daerah; 9. Meningkatnya produktivitas tenaga kerja dan menurunnya pengangguran.
Sasaran Strategis 1.
2.
3.
4. 5. 6.
7. 8.
9.
10.
11.
12.
13.
14. 15.
Meningkatnya ketersediaan distribusi dan konsumsi pangan daerah serta penanganan daerah rawan pangan; Meningkatnya nilai tambah produk dan pengelolaan usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan; Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal; Majunya sentra agribisnis dan aquabisnis komoditi unggulan; Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi; Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan; Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik; Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata; Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah; Terbentuknya BUMD Pariwisata sebagai pengungkit perekonomian daerah; Terbentuknya BUMD pertanian dan perikanan sebagai pengungkit perekonomian daerah; Meningkatnya jumlah dan kemandirian industri kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal; Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor; Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja; Tersalurkannya minat masyarakat untuk bertransmigrasi.
Sumber : RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
37
Tabel 2.3. Misi Ketiga : Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan Tujuan Strategis 1. Meningkatnya penataan ruang yang terpadu dan berkelanjutan dan tertib pertanahan; 2. Terwujudnya infrastruktur jalan/jembatan dan sumberdaya air yang terintegrasi; 3. Tersedianya sarana prasarana pemukiman yang layak (rutilahu, jalan setapak, kawasan prioritas pembangunan pemukiman dan sanitasi); 4. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan berkurangnya dampak pencemaran lingkungan.
Sasaran Strategis 1.
Meningkatnya perencanaan, kesesuaian dan pengendalian pemanfaatan ruang; 2. Meningkatnya kepastian hukum pemilikan tanah masyarakat; 3. Meningkatnya infrastruktur jalan/ jembatan yang berkualitas dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa; 4. Meningkatnya infrastuktur perhubungan yang mendukung aksesibilitas, pergerakan orang, barang dan jasa; 5. Meningkatnya infrastruktur sumber daya air, waduk dan irigasi untuk mendukung terpeliharnya hutan konservasi, kawasan lindung, pengendalian dan pendayagunaan sumber daya air; 6. Meningkatnya penyediaan dan penataan perumahan dan permukiman kumuh; 7. Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman yang berkualitas; 8. Meningkatnya pengendalian pencemaran air, udara dan kerusakan tanah; 9. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup; 10. Meningkatnya upaya mitigasi perubahan iklim.
Sumber : RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
Tabel 2.4. Misi Keempat : Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan Tujuan Strategis 1. Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan termasuk peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan; 2. Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan terwujudnya wajib LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Sasaran Strategis 1. Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan; 2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan; 3. Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat; 4. Meningkatnya mutu pengelolaan
38
Tujuan Strategis
3. 4.
5.
6.
Sasaran Strategis
sekolah 12 tahun yang berkualitas; Tuntasnya buta aksara; Terwujudnya pelayanan kesehatan yang mudah, murah, merata dan berkualitas; Meningkatnya jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam bentuk JAMPESEHAT yang terintegrasi dengan layanan BPJS; Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan.
pendidikan 5. Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat; 6. Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat; 7. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; 8. Meningkatnya cakupan pelayanan gizi bagi masyarakat; 9. Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat; 10. Terselenggaranya pelayanan kesehatan melalui JAMPESEHAT yang terintegrasi dengan layanan BPJS; 11. Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan para medis; 12. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan.
Sumber : RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
Tabel 2.5. Misi Kelima : Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan dan Kerjasama Antar Daerah Dalam Kerangka Tatakelola Pemerintahan Yang Baik Tujuan Strategis
Sasaran Strategis
1. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan di semua tingkatan yang transparan, akuntabel, efisien, partisipatif, bersih dan berwibawa serta terus melakukan pencegahan tindak pidana korupsi; 2. Terciptanya aparatur pemerintahan daerah yang profesional dan produktif serta berorientasi pada kualitas pelayanan; 3. Terciptanya sinergitas dan kerjasama pembangunan antar daerah; 4. Terfasilitasinya pembentukan daerah
1. Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif; 2. Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan; 3. Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan; 4. Meningkatnya kualitas kebijakan bidang pemerintahan; 5. Meningkatnya kualitas kebijakan bidang perekonomian dan pembangunan; 6. Meningkatnya kualitas kebijakan bidang Kesejahteraan rakyat; 7. Meningkatnya kualitas penataan organisasi dan kelancaran tugas Kepala Daerah; 8. Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugastugas DPRD; 9. Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE; 10. Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil;
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
39
Tujuan Strategis
Sasaran Strategis
otonomi baru Kabupaten Bogor Barat; 5. Terwujudnya stabilitas sosial, politik dan keamanan di Kabupaten Bogor.
11. Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau berstandar ISO; 12. Meningkatnya cakupan pelayanan, pencegahan dan upaya penanggulangan bencana; 13. Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan; 14. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa; 15. Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian; 16. Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan; 17. Meningkatnya akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Bogor; 18. Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat; 19. Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur; 20. Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian; 21. Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga; 22. Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat; 23. Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat; 24. Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis; 25. Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan.
Sumber : RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018
2.2 RKT Pemerintah Kabupaten Tahun 2014 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Derah (RPJMD) Kabupaten Bogor 2013-2018 berisikan perencanaan yang bersifat makro sehingga perlu dijabarkan dalam perencanaan yang lebih mikro pada setiap tahunnya yang dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Oleh karena itu, maka RKT Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 ini disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
40
2013-2018, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2014 serta Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 1 Tahun 2014 Tanggal 8 Januari 2014 tentang Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dan APBD Perubahan sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2014 Tanggal 7 Oktober 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014. Ringkasan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.3 Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tahun 2014 Pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Perjanjian Kinerja (PK) yang merupakan pernyataan komitmen dari Pemerintah Kabupaten Bogor dalam rangka mewujudkan tekad dan janji untuk mencapai sasaran strategis dalam rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan RKT Kabupaten Bogor Tahun 2014 yang telah disusun. Ringkasan Penetapan Kinerja (PK) Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 selengkapnya disajikan pada Lampiran 2.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
41
BAB
3
AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 ini merupakan rangkaian dan mekanisme dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor yang diawali dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bogor Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja (Tapkin) yang harus dipertanggungjawabkan tingkat pencapaian pada setiap akhir tahun anggaran maupun pada akhir periode RPJMD Kabupaten Bogor tersebut. Pertanggungjawaban tingkat capaian kinerja pada tahun 2014 ini merupakan titik awal pengukuran kinerja dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, dengan standar pengukuran yang sesuai berdasarkan sasaran, indikator dan target yang telah ditetapkan untuk mengetahui tingkat capaian program dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014.
3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 3.1.1 Kerangka Pengukuran Capaian Kinerja Pengukuran
kinerja
Pemerintah
Kabupaten
Bogor
Tahun
2014
ini
berpedoman pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran tingkat capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi setiap indikator sasaran strategis dengan target kinerja LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
42
untuk mengetahui tingkat capaian atau selisih kinerja (Performance Gap). Tingkat capaian atau selisih kinerja tersebut menjadi acuan dalam penetapan kebijakan perencanaan tahunan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk peningkatan pencapaian kinerja di masa yang akan datang (Performance Improvement). Dalam
pengukuran
tingkat
keberhasilan
setiap
indikator
kinerja
menggunakan 2 (dua) rumus, yaitu : 1)
Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik (Progress Positif), maka digunakan rumus :
2)
% Capaian
=
Realisasi Target
x 100%
Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja (Progress Negatif), maka digunakan rumus : % Capaian
=
Target − (Realisasi − Target) Target
x 100%
Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja dari setiap sasaran
strategis, menggunakan skala pengukuran sebagaimana tertera dalam Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. Tabel 3.1. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Positif No
Rentang Capaian
Kategori Capaian
1 2 3 4 5
>100 85 s/d 100 70 s/d <85 55 s/d <70 < 55
Sangat Baik Baik Sekali Baik Cukup Kurang
Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003
Tabel 3.2. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Negatif No
Rentang Capaian
Kategori Capaian
1 2 3 4 5
>100 85 s/d 100 70 s/d <85 55 s/d <70 < 55
Kurang Cukup Baik Baik Sekali Sangat Baik
Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
43
3.1.2 Pencapaian Target 25 Penciri Visi “Termaju di Indonesia” Pelaksanaan program/kegiatan tahun anggaran 2014, disusun berpedoman pada RKPD tahun 2014 yang disusun pada masa transisi perencanaan pembangunan jangka menengah daerah periode 2013-2018, berkenaan dengan itu maka tahun anggaran 2014 merupakan tahun pertama dari RPJMD periode 20132018 yang menetapkan “Top priority” pada 25 penciri “Termaju di Indonesia” sebagai alat ukur keberhasilan Visi Kabupaten Bogor tahun 2013-2018. Sejalan dengan hal tersebut, telah dilaksanakan berbagai program/kegiatan di beberapa OPD untuk mendukung pencapaian target-target 25 penciri “Termaju di Indonesia” yang telah ditetapkan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Uraian pencapaian indikator “Termaju di Indonesia” pada tahun 2014 sebagai berikut : 1.
Penciri “Seluruh RSUD dan Puskesmas sudah terakreditasi”, dilaksanakan oleh 5 OPD yaitu Dinas Kesehatan, RSUD Cibinong, RSUD Ciawi, RSUD Leuwiliang dan RSUD Cileungsi, tidak ada target pada tahun anggaran 2014;
2.
Penciri “Seluruh masyarakat memiliki jaminan kesehatan”, dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dari target tahun anggaran 2014 sebesar 39,40% terealisasi sebesar 39,39% atau tercapai 100% (Baik Sekali);
3.
Penciri “Angka Harapan Hidup (AHH) termasuk tertinggi di Indonesia”, dilaksanakan oleh 5 OPD yaitu Dinas Kesehatan, RSUD Cibinong, RSUD Ciawi, RSUD Leuwiliang dan RSUD Cileungsi dari target tahun anggaran 2014 sebesar 70,40 tahun terealisasi sebesar 70,35 tahun atau tercapai 99,93% (Baik Sekali);
4.
Penciri “Tuntas Angka Melek Huruf (AMH) bagi penduduk berusia 15-60 tahun”, dilaksanakan oleh 2 OPD yaitu Dinas Pendidikan dan Kantor Arsip Daerah dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 15.000 wajib belajar, terealisasi sebanyak 15.000 wajib belajar atau tercapai 100% (Baik Sekali);
5.
Penciri “Tuntasnya pembangunan stadion olahraga berskala internasional”, dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebesar 62,15%, terealisasi sebesar 60,03% atau tercapai 96,59% (Baik Sekali);
6.
Penciri “Penduduk miskin turun menjadi 7%-5%”, dilaksanakan oleh 18 OPD yaitu
Bappeda,
BPPKB,
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Dinsosnakertrans,
Diskoperindag,
BPMPD,
44
Disbudpar, Dinkes, Disdik, DBMP, DKP, DTRP, DTBP, BLH, ESDM, Setda, Distanhut, Disnakan dan BKP5K dari target tahun anggaran 2014 sebesar 8,74% - 8,02%, atau rata-rata 8,38% terealisasi sebesar 9,11% atau tercapai 108,71% (Sangat Baik); 7.
Penciri “Tercapainya Rata-rata lama sekolah (RLS) 9 tahun”, dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebesar 8.23 tahun
terealisasi sebesar 8.04 tahun atau tercapai 97,69%
(Baik Sekali); 8.
Penciri “Pelayanan penyediaan listrik perdesaan tertinggi di Indonesia”, dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dari target tahun anggaran 2014 sebesar 83.25% RE terealisasi sebesar 90.45% RE atau tercapai 108,65% (Sangat Baik);
9.
Penciri “Kunjungan wisatawan termasuk tertinggi di Indonesia”, dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 4.537.643 orang, terealisasi sebanyak 4.321.065 orang atau tercapai 95,23% (Baik Sekali);
10. Penciri “Seluruh perijinan berstandar ISO”, dilaksanakan oleh Badan Perijinan Terpadu dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 28 jenis terealisasi sebanyak 28 jenis atau tercapai 100% (Baik Sekali). 11. Penciri “Laju Pertumbuhan Ekonomi melebihi Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi dan Nasional”, dilaksanakan oleh beberapa OPD dan dikordinasikan oleh Bappeda Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebesar 5,20% - 6,50% atau rata-rata 5,85%, terealisasi sebesar 6,01% atau tercapai 102,74% (Sangat Baik); 12. Penciri “Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) harga berlaku termasuk tertinggi di Indonesia”, dilaksanakan oleh 4 OPD yaitu Bappeda, Distanhut, Diskoperindag dan Disbudpar dari target tahun anggaran 2014 sebesar Rp110-130 trilyun atau rata-rata Rp120 triliyun, terealisasi sebesar Rp123,554 trilyun atau tercapai 102,96% (Sangat Baik); 13. Penciri “Produksi benih ikan hias dan benih ikan konsumsi air tawar terbanyak di Indonesia”, dilaksanakan oleh 3 OPD yaitu Disnakan, BKP5K dan DBMP dari target RPJMD tahun anggaran 2014 sebesar 233.261,00 RE dilakukan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
45
perubahan sesuai Penetapan Kinerja tahun anggaran 2014 sebesar 233.261 RE, terealisasi sebesar 235.173,74 RE atau tercapai 100,82% (Baik Sekali). 14. Penciri “Terbangunya pasar di setiap Kecamatan”, dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 2 Pasar, terealisasi sebanyak 2 Pasar atau tercapai 100,00% (Baik Sekali); 15. Penciri
“Tercapainya
swasembada
benih
padi
unggul
bersertifikat”,
dilaksanakan oleh 2 OPD yaitu Distanhut dan BKP5K dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 114 ton, terealisasi sebanyak 124 ton atau tercapai 108,77% (Sangat Baik); 16. Penciri “Bebas Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)”, dilaksanakan Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman dari target tahun anggaran 2014 sebesar 34.623 unit/RTLH, terealisasi sebesar 31.327 unit/RTLH atau tercapai 90,48% (Baik Sekali); 17. Penciri “Terbangunnya pembangunan Poros Barat-Utara-Tengah-Timur”, dilaksanakan oleh 2 OPD yaitu DBMP dan DTRP dari target tahun anggaran 2014 sebesar 0,80 km untuk poros barat, terealisasi sebesar 1,64 km atau tercapai 205,00% (Sangat Baik); 18. Penciri “Mendorong terbangunnya Cibinong Raya sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW)”, dilaksanakan oleh 6 OPD yaitu Bappeda, DTBP, DTRP, DBMP, DLLAJ dan BLH dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 3 dokumen (RTRW, RTBL, RDTR), terealisasi sebanyak 2 dokumen (RTRW, RTBL, RDTR) atau tercapai 66,67% (Cukup). 19. Penciri “Seluruh masyarakat mempunyai KTPel”, dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 2.823.459 orang atau 81,55%, terealisasi sebanyak 2.528.407 orang atau 71,93% atau tercapai 89,55% (Baik Sekali), hal ini disebabkan proses penerbitan KTP elektronik dilakukan oleh pemerintah pusat. 20. Penciri “Pendapatan Asli Daerah (PAD) termasuk tertinggi di Indonesia”, dilaksanakan oleh beberapa OPD yang dikoordinasikan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor dari target awal sesuai RPJMD untuk tahun anggaran
2014
sebesar
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Rp1.363.996.369.000,00
terealisasi
sebesar
46
Rp1.712.852.487.027,16 atau tercapai 125,58% (Sangat Baik), sedangkan sesuai
target
APBD
tahun
anggaran
Rp1.481.027.789.000,00 terealisasi sebesar
2014
(perubahan)
sebesar
Rp1.712.852.487.027,16 atau
tercapai 115,65% (Sangat Baik); 21. Penciri “Mencapai Predikat Wajar tanpa pengecualian (WTP)”, dilaksanakan oleh seluruh OPD yang dikoordinasikan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan dab Barang Daerah, dan Inspektorat Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 100% (WDP), terealisasi 100% (WDP) atau tercapai 100,00% (Baik Sekali); 22. Penciri “Terbangunnya sistem informasi manajemen Pemerintah Daerah”, dilaksanakan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 31 OPD terealisasi sebanyak 31 OPD atau tercapai 100,00% (Baik Sekali); 23. Penciri “Tersedianya layanan pengaduan masyarakat di seluruh OPD dan Desa/Kelurahan”, dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 38 layanan OPD terealisasi sebanyak 38 layanan OPD atau tercapai 100,00% (Baik Sekali); 24. Penciri “Tidak ada daerah terisolir”, dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa tidak ada target pada tahun 2014; 25. Penciri “Terbangunnya Mesjid Besar di setiap kecamatan”, dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor dari target tahun anggaran 2014 sebanyak 10 unit, terealisasi sebesar 0 unit atau tercapai 0,00% (kurang). Hal ini disebabkan masih belum adanya kejelasan alas hak atas tanah pada lokasi pembangunan masjid besar di kecamatan.
3.1.3 Pencapaian Indikator Makro Dalam rangka mewujudkan Visi Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013 yakni “Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia” menjadi sesuatu
yang konkrit dan dapat diukur, maka perlu adanya suatu indikator yang dapat digunakan sebagai acuan pencapaian visi dan misi secara makro. Indikator tersebut terdiri dari indikator ekonomi dan sosial makro yang bermuara pada indikator
Indeks
Pembangunan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Manusia
(IPM),
Jumlah
Penduduk,
Laju
47
Pertumbuhan Penduduk (LPP), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Jumlah Penduduk Miskin, Pertumbuhan Ekonomi, dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). Berikut ini rincian penjelasan dari indikator makro Kabupaten Bogor: A. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Prediksi pencapaian dari indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bogor pada tahun 2014 dapat dijelaskan sebagai berikut : a)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) komposit Kabupaten Bogor mencapai 74,25** poin. Kondisi ini menunjukkan pencapaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 73,92 poin. Hal ini disebabkan adanya peningkatan realisasi dari seluruh komponen IPM, baik komponen pendidikan (angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah), kesehatan (angka harapan hidup) maupun komponen ekonomi (kemampuan daya beli masyarakat). Angka IPM sebesar 74,25** poin di atas, sesuai dengan klasifikasi UNDP termasuk dalam kelompok masyarakat sejahtera menengah atas, namun belum termasuk dalam kelompok masyarakat sejahtera atas;
b)
Prediksi dan realisasi komponen pembentuk IPM berdasarkan estimasi BPS yaitu :
Angka Harapan Hidup (AHH) diprediksi sebesar 70,35 tahun, lebih tinggi dari realisasi tahun 2013 sebesar 70,2 tahun;
Angka Melek Huruf (AMH) diprediksi sebesar 96,98 persen, lebih tinggi dari realisasi tahun 2013 sebesar 96,77 persen;
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) diprediksi sebesar 8,04 tahun, lebih tinggi dari realisasi tahun 2013 sebesar 8,01 tahun;
Kemampuan Daya Beli Masyarakat (Purchasing Power Parity = PPP) yang dihitung berdasarkan tingkat konsumsi riil per kapita per bulan, diprediksi mencapai sebesar Rp. 639.660,-/kapita/bulan, lebih tinggi dari tahun 2013 yaitu sebesar Rp.637.420,-/kapita/bulan.
Untuk lebih jelasnya, Realisasi dari Indikator Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Bogor disajikan pada Tabel 3.3
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
48
Tabel 3.3. Realisasi Indikator Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Bogor Tahun 2012-2014 No 1
2 3
Indikator Indeks Pembangunan Manusia (Komposit) a. Angka Harapan Hidup (AHH) (tahun) b. Angka Melek Huruf (AMH) (%) c. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun) d. Kemampuan Daya Beli Masyarakat (Konsumsi riil per kapita) (Rp/kap/bln) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Persentase Penduduk Miskin (%)
Realisasi Kinerja 2012* 2013* 2014** 73,08 73,92 74,25 69,70 70,20 70,35 95,27 96,77 96,98 8,00 8,01 8,04 634,52
637,42
424.314 8,50
419.165 8,30
639,66
Sumber : BPS Kabupaten Bogor; Tahun 2012 dan TNP2K pusat. *) Angka Perbaikan **) Angka Sementara
B. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk yang besar merupakan potensi sekaligus modal dasar pembangunan. Penduduk yang berkualitas akan membawa ke arah kemajuan pembangunan dan penduduknya tidak berkualitas akan menjadi beban dalam pembangunan. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Bogor 4.771.932 jiwa atau menyumbang sekitar 2,01 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor tahun 2010 menduduki ranking ke-12 terbesar dibandingkan jumlah penduduk antar provinsi seluruh Indonesia. Hasil proyeksi penduduk diperoleh data jumlah penduduk Kabupaten Bogor Bulan Juni 2010 adalah 4.797.325 jiwa dengan penduduk laki-laki sebesar 2.447.066 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 2.350.259 jiwa. Jumlah penduduk di Kabupaten Bogor masih menunjukkan trend yang selalu meningkat. Kelahiran dan migrasi masuk nampaknya masih lebih besar daripada kematian dan migrasi keluar. Hasil Proyeksi Penduduk 2010 disajikan pada Gambar 3.1.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
49
yang tinggi berarti akan terjadi pertambahan berbagai fasilitas pelayanan umum yang diperlukan seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, maupun dalam pemenuhan kebutuhan pokok seperti pangan dan papan. Berdasarkan LPP sebesar 3.15 persen dan data penduduk hasil SP 2010 (Mei 2010) dilakukan proyeksi penduduk Bulan Juni Tahun 2010 sebesar 4.797.325 dengan penduduk laki-laki sebesar 2.447.066 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 2.350.259 jiwa dan jumlah penduduk Tahun 2014 diproyeksikan sebesar 5.331.149 jiwa dengan penduduk laki-laki sebesar 2.728.374 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 2.602.775 jiwa. Bila dicermati pertumbuhan penduduk antar kecamatan yang tercakup dalam wilayah Kabupaten Bogor, hasil proyeksi penduduk tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Gunung Putri, Bojonggede dan Cileungsi masing-masing sebesar 5,39 persen, 4,98 persen dan 4,84 persen. Sementara di Kecamatan Cibinong, sebagai ibukota Kabupaten Bogor, pertumbuhan penduduk mencapai 3,75 persen. Keempat kecamatan tersebut memiliki pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan penduduk rata-rata Kabupaten Bogor.
Perkembangan
penduduk di Kecamatan Gunung Putri, Cileungsi dan Cibinong dapat dikatakan sangat pesat karena ketiga kecamatan tersebut merupakan pusat pengembangan usaha industri dan pemukiman. Berbagai jenis usaha industri besar maupun industri sedang berkembang cukup beragam, yang menyebabkan banyak masuknya penduduk dari luar kecamatan sebagai tenaga kerja untuk bermukim di kecamatan setempat.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
51
20 16
12,54 12,56 12 8 4 0
11,94
13,83 12,5
13,1
12,11
10,81 9,97
9,54 9,65
8,83
9,11
persentase jumlah penduduk miskin, kecuali pada periode 2009-2010. Pada periode tersebut secara jumlah terjadi kenaikan penduduk miskin, akan tetapi secara persentase terjadi penurunan. Hal ini sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor yang masih tinggi (3,15%) dengan jumlah penduduk tahun 2010 sebanyak 4.771.932 jiwa. Fenomena ini menunjukkan bahwa penambahan jumlah penduduk sedikit/banyak akan menaikkan jumlah penduduk miskin. Penambahan penduduk dalam hal ini bersumber dari pertambahan penduduk alami (kelahiran-kematian) ataupun migrasi masuk ke Kabupaten Bogor yang relatif tinggi. F. Pertumbuhan Ekonomi /PDRB Pertumbuhan
ekonomi
berdasarkan
pertumbuhan
Produk
Domestik
Regional Bruto (PDRB). Nilai PDRB atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Bogor pada tahun 2014, diprediksi mencapai Rp123,55 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 12,66 persen dari tahun sebelumnya sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.4. Tabel 3.4. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2014 (Juta Rupiah) LAPANGAN USAHA
NO. (1) I
2013*)
(2)
(3)
SEKTOR PRIMER 1
Pertanian, Peternakan,
2014**) (4)
Distribusi (%) (5)
Pertumbuhan (%) (6)
6.174.193,48
6.788.585,17
5,49
9,95
4.492.110,97
4.889.535,17
3,96
8,85
1.682.082,52
1.899.049,99
1,54
12,90
71.434.903,76
80.531.621,02
65,18
12,73
Perkebunan, Kehutanan,
dan
Perikanan 2 II
Pertambangan & Penggalian
SEKTOR SEKUNDER 3
Industri Pengolahan
63.232.672,42
70.742.237,48
57,26
11,88
4
Listrik, Gas dan Air
3.230.808,23
3.929.540,03
3,18
21,63
5
Konstruksi
4.971.423,11
5.859.843,51
4,74
17,87
32.061.638,21
36.233.807,68
29,33
13,01
22.557.722,41
25.279.348,14
20,46
12,07
4.632.320,90
5.495.393,42
4,45
18,63
1.608.025,54
1.764.658,37
1,43
9,74
3.263.569,36
3.694.407,75
2,99
13,20
109.670.735,45
123.554.013,87
100,00
12,66
III SEKTOR TERSIER 6
Perdagangan, Hotel & Restoran
7
Pengangkutan & Komunikasi
8 9
Keuangan,
Persewaan
&Jasa
Perusahaan Jasa-jasa PDRB KABUPATEN BOGOR
Sumber : Kab. Bogor Dalam Angka, 2014 Catatan: *) = Angka Perbaikan **) = Angka Sementara
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
55
Sektor ekonomi yang menunjukkan Nilai Tambah Bruto (NTB) terbesar adalah sektor industri pengolahan yang mencapai Rp.70,74 triliun atau memiliki andil sebesar 57,26 persen terhadap total PDRB. Berikutnya sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp25,27 triliun (20,46%). Sedangkan sektor yang memiliki peranan relatif kecil adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar Rp1,76 triliun (1,43%). Pengelompokan sembilan sektor ekonomi dalam PDRB menjadi 3 (tiga) sektor yaitu sektor primer, sekunder dan tersier, menunjukkan bahwa kelompok sektor sekunder masih mendominasi dalam penciptaan nilai tambah di Kabupaten Bogor. Total Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari kelompok sektor sekunder pada tahun 2014 mencapai Rp80,53 triliun, atau meningkat 12,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada kelompok sektor tersier mengalami peningkatan sebesar 13,01 persen yaitu dari Rp32,06 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp36,23 triliun pada tahun 2014. Sedangkan kelompok primer meningkat sebesar 9,95 persen atau dari Rp6,17 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp6,79 triliun pada tahun 2014. Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB atas harga konstan tahun 2014 diprediksi mengalami peningkatan sebesar 6,01 persen, yaitu dari Rp38,74 triliun pada tahun 2013 naik menjadi Rp41,07 triliun pada tahun 2014. Kinerja kelompok sektor primer tahun 2014 menunjukkan peningkatan sebesar 2,44 persen dari tahun sebelumnya, kelompok sektor sekunder meningkat 5,91 persen, dan kelompok sektor tersier mengalami peningkatan sebesar 7,01 persen sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.5.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
56
Tabel 3.5. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2014 (Juta Rupiah) NO.
LAPANGAN USAHA
2013*)
2014**)
(1)
(2)
(3)
(4)
I
SEKTOR PRIMER 1
Pertanian, Peternakan,
Distribusi
Pertumbuhan (%)
(%) (5)
(6)
2.186.333,55
2.239.663,57
5,45
2,44
1.759.281,80
1.798.021,71
4,38
2,20
427.051,76
441.641,85
1,08
3,42
26.132.369,57
27.676.460,62
67,39
5,91
Perkebunan, Kehutanan,
dan
Perikanan 2 II
Pertambangan & Penggalian
SEKTOR SEKUNDER 3
Industri Pengolahan
23.264.924,59
24.569.681,74
59,83
5,61
4
Listrik, Gas dan Air
1.445.788,25
1.524.032,32
3,71
5,41
5
Konstruksi
1.421.656,73
1.582.746,56
3,85
11,33
10.419.506,85
11.150.077,69
27,15
7,01
III SEKTOR TERSIER 6
Perdagangan, Hotel & Restoran
7.024.861,02
7.532.548,94
18,34
7,23
7
Pengangkutan & Komunikasi
1.240.391,71
1.330.516,03
3,24
7,27
700.746,03
749.465,73
1,83
6,95
1.453.508,08
1.537.546,98
3,74
5,78
38.738.209,97
41.066.201,88
100,00
6,01
8 9
Keuangan,
Persewaan
&Jasa
Perusahaan Jasa-jasa PDRB KABUPATEN BOGOR
Sumber : Kab. Bogor Dalam Angka, 2014 Catatan: *) = Angka Perbaikan **) = Angka Sementara
Mengacu pada Nilai PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Bogor beserta distribusi dan pertumbuhannya pada tahun 2013 dan 2014, menunjukkan bahwa kinerja perekonomian tertinggi dicapai oleh sektor konstruksi yang mendorong
pertumbuhan
pembangunan
infrastruktur
sebesar serta
11,33
persen.
kemudahan
dan
Terlaksananya adanya
berbagai
subsidi
bunga
kepemilikian rumah meningkatkan kinerja perekonomian sektor konstruksi. Kinerja yang cukup tinggi juga ditunjukkan pada sektor pengangkutan dan komunikasi yang mencapai 7,27 persen. Kinerja sektor ini didukung oleh kinerja subsektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 7,23 persen karena adanya peningkatan output berbagai barang dan jasa di Kabupaten Bogor. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan juga menunjukkan kinerja yang membaik jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2014, sektor ini tumbuh sebesar 2,20 persen yang didorong oleh program revitalisasi pertanian yang dilaksanakan oleh pemerintah mulai memperlihatkan hasil yang menggembirakan.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
57
G. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Ditinjau berdasarkan time series dari tahun 2001-2013, terlihat bahwa secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor berada pada kisaran 4-6 persen. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor selama periode 2001-2014 ditunjukkan pada Gambar 3.5 Gambar 3.5. Grafik Lajut Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bogor Periode Tahun 2001 - 2004 (Dalam Persen) 6,50
5,50
5,58
5,00
5,85 5,95
5,96
5,58
6,04 6,01
5,09
4,84
4,50 4,00
5,99
6,04
6,00
4,50 3,94
4,14
3,50 3,00
Sumber: LKPJ Kab. Bogor tahun 2014
Dari grafik tersebut, menunjukkan bahwa terjadi perlambatan pertumbuhan pada tahun 2009 yang disebabkan oleh krisis keuangan global pada tahun 2008 yang berdampak pada perekonomian Kabupaten Bogor. Pertumbuhan yang sempat melambat ini kemudian meningkat kembali pada tahun-tahun berikutnya. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Bogor pada tahun 2014 tumbuh sebesar 6,01 persen, mengalami penurunan dari tahun 2013 yang tumbuh sebesar 6,04 persen. Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. 3.1.4 Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja Target-target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014, diukur dan dianalis tingkat keberhasilan/kegagalan yang dituangkan dalam uraian Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dengan menyajikan perbandingan tingkat capaian
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
58
kinerja pada tahun 2014 dengan tingkat capaian kinerja pada tahun 2013 serta dibandingkan dengan akhir RPJMD. Hasil pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 ini selanjutnya disusun berdasarkan Misi Pemerintah Kabupaten Bogor yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, sebagaimana diuraikan berikut : A. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Kesatu Misi Kesatu Pemerintah Kabupaten Bogor adalah “Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat”. Misi Kesatu tersebut dilaksanakan dengan 10 (sepuluh) Sasaran Strategis sebagai berikut : 1)
Meningkatnya Pelayanan dan Kemudahan bagi Umat Beragama dalam menjalankan ibadahnya;
2)
Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan;
3)
Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan;
4)
Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera;
5)
Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan social (PMKS);
6)
Terselenggaranya pentas seni budaya daerah;
7)
Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan;
8)
Meningkatnya pemasyarakatan olahraga;
9)
Meningkatnya prestasi olahraga Kabupaten Bogor;
10) Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penanggulangan bencana. Pengukuran capaian kinerja pada Misi Kesatu “Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat” dilakukan pada setiap indikator kinerja dan target kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun 2014. Dari hasi pengukuran capaian kinerja pada Misi Kesatu menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 pada Misi Kesatu tersebut diperoleh sebesar 101,54%. Pencapaian tersebut termasuk dalam LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
59
kategori “Baik Sekali”. Berikut rincian masing-masing capaian sasaran strategis pada misi kesatu. Tabel 3.6. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Kesatu pada Tahun 2014 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sasaran Strategis
Rata-Rata Capaian tahun 2014
Meningkatnya Pelayanan dan Kemudahan bagi Umat Beragama dalam menjalankan ibadahnya Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan social (PMKS) Terselenggaranya pentas seni budaya daerah Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan Meningkatnya pemasyarakatan olahraga Meningkatnya prestasi olahraga Kabupaten Bogor Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penanggulangan bencana Rata-Rata Capaian Sasaran
104,86 101,09 102,26 90,30 105,28 95,05 100,00 100,00 100,00 116,63 101,54
Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Kesatu tersebut diuraikan sebagai berikut : Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
1
Meningkatnya Pelayanan dan Kemudahan bagi Umat Beragama dalam menjalankan ibadahnya
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 104,86%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Pertama yaitu Meningkatnya Pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.7.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
60
Tabel 3.7. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya Pada Tahun 2013 dan 2014 No
Indikator Kinerja
Satuan
Rasio Tempat Ibadah Ibadah Per Satuan Penduduk Jumlah Rumusan Kebijakan Bidang Keagamaan yang Tersusun Jumlah Jamaah Haji Kabupaten Bogor yang Terfasilitasi Terbangunnya Mesjid di setiap Kecamatan
1 2 3
4
Tahun 2013
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
3,454
4,02
116,52
3,45
3,45
100,00
6
6
100,00
1
1
-
-
-
-
3500
2842
81,20
-
-
-
-
10
-
-
10 30 550 30
11 49 1060 73
110,00 163,33 192,73 243,33 136.,08
10 37 650 50
11 41 767 57
110,00 110,81 118,00 114,00 104,86
Jumlah Peraturan Daerah dan Produk Hukum Lainnya yang terbentuk. a. Perda b. Perbup c. Kepbup d. Perjanjian
5
Tahun 2014
Target
Dok Dok Dok Dok Rata-Rata Capaian
100,00
Sumber : Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Rasio Tempat
Ibadah Ibadah Per Satuan Penduduk pada tahun 2014
ditargetkan 3,45% terealisasi sebesar 3,45% sehingga capaian kinerja sebesar 100,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 16,52% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena pertumbuhan tempat ibadah tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio Tempat Ibadah Per satuan Penduduk di tahun 2014 telah tercapai sebesar 3,45% dari target 3,65% atau telah tercapai 94,52%. 2)
Jumlah Rumusan Kebijakan Bidang Keagamaan yang Tersusun pada tahun 2014 ditargetkan 1 rumusan terealisasi sebanyak 1 rumusan sehingga capaian
kinerja
sebesar
100,00%.
Kondisi
tersebut
sama
apabila
dibandingkan dengan capian kinerja tahun 2013. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Rumusan Kebijakan Bidang Keagamaan di tahun 2014 telah tercapai 1 rumusan dari target 14 rumusan atau telah tercapai sebesar 7,14%. 3)
Jumlah Jamaah Haji Kabupaten Bogor yang Terfasilitasi pada tahun 2014 ditargetkan 3500 jamaah terealisasi sebanyak 2842 jamaah sehingga capaian LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
61
kinerjanya
sebesar 81,20%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan
pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan denga kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Jamaah Haji Kabupaten Bogor yang Terfasilitasi di tahun 2014 telah tercapai 2842 jamaah dari target sebanyak 3500 jamaah atau telah tercapai sebesar 81,20%. 4)
Terbangunnya Mesjid besar di setiap kecamatan pada tahun 2014 di targetkan sebanyak 10 unit terealisasi sebanyak 0 unit sehingga capaian kinerjanya sebesar 0,00%. Hal ini terjadi karena masih belum adanya kejelasan atas hak tanah.
5)
Jumlah Peraturan Daerah dan Produk Hukum Lainnya yang terbentuk. a. Jumlah produk hukum peraturan daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 10 rumusan terealisasi sebanyak 11 sehingga capaian kinerjanya sebesar 110%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 Jika dibandingkan denga kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah produk hukum peraturan daerah telah tercapai 11 rumusan dari target sebanyak 50 rumusan atau telah tercapai sebesar 22,00% b. Jumlah produk hukum Peraturan Bupati pada tahun 2014 di targetkan sebanyak 49 peraturan terealisasi sebanyak 41 peraturan sehingga capaian kinerjanya 83,67%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 79,66% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena banyaknya usulan Peraturan Bupati yang diusulkan yang pembahasannya tidak dapat diselesaikan pada akhir tahun 2014 dan akan diselesaikan pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini jumlah produk hukum peraturan daerah di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 41 dari target 175 peraturan atau telah tercapai sebesar 23,43%. c. Jumlah produk hukum Keputusan Bupati pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 650 Keputusan terealisasi 767 keputusan sehingga capaian kinerjanya sebesar 110,81%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 74,73 apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena banyaknya usulan Peraturan Bupati yang diusulkan yang LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
62
pembahasannya tidak dapat diselesaikan pada akhir tahun 2014 dan akan diselesaikan pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini jumlah produk hukum peraturan daerah di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 767 keputusan dari target 2750 keputusan atau telah tercapai sebesar 27,89%. d. Jumlah Perjanjian pada tahun 2014 ditargetkan 50 perjanjian terealisasi sebanyak 57 sehingga capaian kinerjanya sebesar 114,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 129,33 apabila dibandingkan dengan tahun 2104. Hal ini terjadi karena pembahasannya tidak dapat diselesaikan pada akhir tahun 2014 dan akan diselesaikan pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kondisi terakhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Perjanjian telah tercapai 57 dari target sebanyak 175 atau telah tercapai sebesar 32,57%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesatu pada Misi “Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 4 (indikator kinerja). Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai
sebesar
Rp80.648.745.000,-
yang
terealisasi
sebesar
Rp27.989.272.405,-sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 49,54%. maka penggunaan
anggaran
yang
tidak
terserap
sebesar
Rp52.659.472,595,00
(34,71%). Sasaran Kesatu tersebut diwujudkan dalam (dua) program utama, yaitu : 1) Program Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama Daerah yang dianggarkan sebesar Rp10.736.639.000,00 terealisasi sebesar Rp9.439.601.234,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 87,92%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp1.771.609.116,00 atau 12,09%. 2) Program
penataan
perundang-undangan
yang
dianggarkan
sebesar
Rp2.464.900.000,00 terealisasi sebesar Rp1.990.328.650,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 80,75%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran, maka diperoleh tingkat efisiensi
penggunaan
anggaran,
maka
diperoleh
tingkat
efisiensi
penggunaan anggaran sebesar Rp474.571.350,00 atau 19,25%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
63
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
2
Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan, 2014
pencapaian
kinerja
sasaran
menunjukkan bahwa pada tahun
tersebut
rata-rata
sebesar
101,09%.
Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketiga yaitu Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.8. Tabel 3.8. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No
1 2 3 4 5
Indikator Kinerja Jumlah perempuan yang mendapatkan pengetahuan dan keterampilan Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur Partisipasi angkatan kerja perempuan Persentase partisipasi perempuan di Lembaga pemerintah Partisipasi perempuan di lembaga swasta Rata-Rata Capaian
Satuan
Target
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
orang
-
-
-
2380
2372
99,66
%
0,46
0,44
95,45
0,40
0,46
115,00
%
50,30
50,15
99,70
51,15
46,49
90,89
%
-
-
-
16,86
16,86
100,00
%
45
44,55
99,89
45,44
45,40
99,91
98,35
101,09
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bogor, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Jumlah perempuan yang mendapatkan pengetahuan dan keterampilan pada tahun 2014 ditargetkan 2380 orang terealisasi sebesar 2372 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,66%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena meningkatnya frekuensi frekuensi pelatihan dan pembinaan bagi perempuan di masyarakat. Jika dibandingkan dengan kondisi terakhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah perempuan yang mendapatkan pengetahuan dan keterampilan di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 2372 orang dari target 3600 orang atau telah tercapai sebesar 65,88%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
64
2) Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur pada tahun 2014 ditargetkan 0,40% terealisasi sebesar 0,46% sehingga capaian kinerjanya sebesar 115,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2013, dimana capaian kinerja tahun 2013 sebesar 95,65% meningkat sebesar 19,35% menjadi 115,00% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena semakin meningkatnya pemahaman perempuan tentang pentingnya pendidikan dan didukung oleh program pemerintah wajib belajar 9 tahun. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Partisipasi angkatan kerja perempuan telah tercapai sebesar 0,46% dari target sebesar 0,41% atau telah melebihi target sebesar 0,05%. 3) Partisipasi angkatan kerja perempuan pada tahun 2014 ditargetkan 51,15% terealisasi sebesar 46,49% sehingga capaian kinerjanya sebesar 90,89%, Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 8,81% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena semakin banyaknya perempuan yang berwirausaha. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Partisipasi angkatan kerja perempuan telah tercapai 46,49% dari target sebesar 266% atau telah tercapai sebesar 17,48%. 4) Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah pada tahun 2014 ditargetkan 16,86% terealisasi sebesar 16,86% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2013. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD samapai dengan saat ini Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah di tahun 2014 telah tercapai 16,86% dari target sebesar 89,00% atau telah tercapai sebesar 18,94%. 5) Partisipasi perempuan di lembaga swasta pada tahun 2014 ditargetkan 45,44% terealisasi sebesar 45,40% sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,91%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 meningkat sebesar 0,02% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena terbukanya akses lapangan pekerjaan di sector swasta bagi angkatan kerja perempuan dan faktor kebutuhan ekonomi keluarga yang mendorong perempuan untuk bekerja. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
65
saat ini Partisipasi perempuan di lembaga swasta telah tercapai 45,40% dari target sebesar 236% atau telah tercapai sebesar 19,23%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua pada Misi “Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dengan 5 (lima) indikator kinerja.
Anggaran
untuk
mewujudkan
sasaran
ini
mencapai
sebesar
Rp2.427.919.000,00 yang terealisasi sebesar Rp2.221.143.450,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,48%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp206.775.550,00 atau 8,52%. Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1) Program Program keserasian kebijakan kualitas anak dan perempuan
sebesar yaitu dianggarkan sebesar Rp1.435.675.000,00 terealisasi sebesar Rp1.351.163,950,00 sehingga diperoleh sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,11%.
2) Program Penguatan kelembagaan pegarusutamaan gender dan anak yaitu dianggarkan
sebesar
Rp992.244.000,00
terealisasi
sebesar
Rp869,979.500,00 sehingga diperoleh sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,68%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
3
Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan,
menunjukkan bahwa pada tahun 2014
pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 102,26%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan pada tahun 2013 dan 2014, dapat dilihat dalam Tabel 3.9. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
66
Tabel 3.9. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11
Indikator Kinerja
Satuan
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan % anak dari tindakan kekerasan Rasio KDRT % Terbentuknya Kecamatan Kec/de Ramah Anak sa Cakupan peserta KB Aktif % (CPR) Rasio Akseptor KB % Keluarga pra sejahtera dan % keluarga sejahtera I Rata-rata jumlah anak per jiwa keluarga Cakupan pelayanan KB Gratis % bagi keluarga pra KS dan KS I Jumlah Keluarga yang memiliki Remaja Aktif dalam kelompok BKR Jumlah kelompok Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Remaja Jumlah Kelompok UPPKS Kel. Rata-Rata Capaian
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Target
Realisasi
Capaian (%)
106,87
40
46
115
36,84
39,37
0,007
0,00004
-72,99
0,000039
0,000051
-73,09
1
1
100,00
1
1
100,00
72.99
73,01
100,03
73,09
73,10
100,03
0.7299
0,7301
100,03
0,7309
0,731
100,01
42,18
42,17
99,98
42,16
42,16
100,00
1.97
1,89
101,00
1,88
1,890
99,45
75,00
76,11
101,48
77,00
77,83
101,48
-
13298
13376
100,59
-
-
-
-
-
33
38
115,15
-
-
75,54
25
30
120,00 102,26
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bogor, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Penyelesaian Pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
pada tahun 2014 ditargetkan 40,00% terealisai
sebesar 46,00% sehingga capaian kinerjanya sebesar 115,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 106,87% meningkat sebesar 8,13%. Hal ini terjadi karena meningkatnya jejaring dan
kerjasama
antara
pemerintah
dengan
organisasi/lembaga
masyarakat dan OPD terkait. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Penyelesaian Pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan telah tercapai 46,00% dari target sebesar 43,00%. atau telah melebihi target sebesar 3,00%. 2) Rasio KDRT pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,000039 terealisasi sebesar 0,000051, sehingga capaian kinerjanya sebesar -0,00391%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
67
Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian kinerja tahun 2013 sebesar 0,69% meningkat sebesar -0,6939%. Hal ini terjadi karena masih banyaknya
masyarakat
pencegahan
yang
kekerasan
belum
dalam
memahami
rumah
tangga
Undang-Undang (PKDRT).
Jika
dibnadingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio KDRT di tahun 2014 telah tercapai 0,000051 dari target 0.000035 atau melebihi target sebesar 31,37%. 3) Terbentuknya
Kecamatan
Ramah
Anak
ditargetkan
sebanyak
1
Kecamatan terealisasi sebanyak 1 Kecamatan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Terbentuknya Kecamatan Ramah Anak di tahun 2014 telah tercapai sebanya 1 Kecamatan dari target sebanyak 20 Kecamatan atau telah terealisasi sebesar 5,00%. 4) Cakupan peserta KB Aktif (CPR) pada tahun 2014 ditargetkan 73,09% terealisai sebesar 73,10 sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,03%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,03%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Cakupan Peserta KB Aktif (CPR) telah tercapai 99,28% dari target sebesar 73,63%. 5) Rasio Akseptor KB pada tahun 2014 ditargetkan 0,7309 terealisasi sebesar 0,731% sehingga capaian kinerjanya sebesar -73.09%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 72,99% meningkat sebesar 0,1% menjadi -73,09% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena jumlah perserta yang membutuhkan alat kontrasepsi terpenuhi dan ketersediaan alat kontrasepsi mencukupi. Jika di bandingkan dengan capaian akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio Akseptor KB telah tercapai 0,731%
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
68
6)
Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I pada tahun 2014 ditargetkan 42,16% terealisasi sebesar 42,16% sehingga capaian mkionerjanya
sebesar
100,00%.
Indikator
kinerja
tersebut
tidak
dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I di tahun 2014 telah tercapai 42,16% dari target sebesar 100,33%, atau melebihi target sebesar 0,33%. 7) Rata-rata jumlah anak per keluarga pada tahun 2014 ditargetkan 1,88% terealisasi 1,890% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,53%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 0,47% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena angka kelahiran pada tahun 2014 masih tinggi. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rata-rata anak per keluarga telah tercapai 100,53 dari sebesar 1,83% 8) Cakupan pelayanan KB Gratis bagi Keluarga Pra sejahtera dan KS I pada tahun 2014 ditargetkan 77,00% terealisasi sebesar 77,83% sehingga capaian kinerja sebesar 101,07%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 101,00% meningkat sebesar 0,07% menjadi 101,07% pada tgahun 2014. Hal ini terjadi karena jumlah PUS bukan peserta KB yag membutuhkan alat kontrasepsi terpenuhi dan ketersediaan alat kontrasepsi baik dari bantuan APBN dan APBD Kabupaten Bogor untuk keluarga Para Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I mencukupi. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Cakupan Pelayanan KB Gratis bagi Pra Sejahtera dan KS I telah tercapai sebesar 96,08% dari target 81%. 9)
Jumlah keluarga yang memiliki remaja aktif pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 13298 orang terealisasi sebesar 13376 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,59%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaia kinerja tahun 2013 dimana capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 91,21% meningkat sebesar 9,38% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena meningkatnya frekuensi penyuluhan tentang Kesehatan reproduksi remaja, Narkoba, Seks bebas di
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
69
kalangan remaja dan HIV/AIDS kepada masyarakat. Jika dibandingkan
dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah keluarga remaja yang aktif dalam PIK Remaja di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 13376 orang dari target sebanayak 2183 orang atau telah melebihi target sebesar 52,22%. 10) Jumlah kelompok Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Remaja pada tahun 2014 ditargetkan 33,00% terealisasi sebesar 38,00% sehingga capaian kinerja sebesar 115,15%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah kelompok Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Remaja di tahun 2014 telah tercapai sebesar 38,00% dari target sebesar 2183 atau telah tercapai sebesar 27,14%. 11) Jumlah Kelompok UPPKS pada tahun 2014 ditargetkan 25 kelompok terealisasi 30 kelompok sehingga capaian kinerjanya sebesar 120,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Kelompok UPPKS di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 30 kelompok dari target sebanyak 442 kelompok atau telah tercapai sebesar 6,79%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketiga pada Misi “Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dengan 11 (sebelas) indikator kinerja.
Anggaran
untuk
mewujudkan
sasaran
ini
mencapai
sebesar
Rp16.248.406.000,00 yang terealisasi sebesar Rp15.489.047.965,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,33%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp759.358.035,00 atau 4,67%. Sasaran yang ketiga tersebut diwujudkan dalam 6 (enam) program yaitu : 1) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak yaitu dianggarkan sebesar Rp1.442.988.000,00 terealisasi sebesar Rp1.296.730.125,00 sehingga di peroleh capaian kinerjanya sebesar 89,86%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
70
2) Program Penguatan Kelembagaan Anak yaitu dianggarkan sebesar Rp738.714.000,00 terealisasi sebesar Rp715.512.150,00 sehingga di peroleh capaian kinerjanya sebesar 96,86%. 3) Program
Keluarga
Berencana
yaitu
dianggarkan
sebesar
Rp8.507.125.000,00 terealisasi sebesar Rp8.168.761.817,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 96,02%. 4) Program
Pelayanan
Kontrasepsi
yaitu
dianggarkan
sebesar
Rp2.732.605.000,00 terealisasi sebesar Rp2.645.420.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 96,81%. 5) Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kegiatan di Masyarakat yaitu dianggarkan sebesar Rp1.831.999.000,00 terealisasi sebesar Rp1.717.320.423,00 sehingga diperoleh capaian kinerjanya sebesar 93,74%. 6) Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga yaitu dianggarkan sebesar Rp994.975.0000,00
terealisasi
sebesar
Rp945.302.950,00
sehingga
diperoleh capaian kinerjanya sebesar 95,01%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
4
Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Menurunnya
laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 90,30%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keenam yaitu Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan pada tahun 2013 dan 2014, dapat dilihat dalam Tabel 3.10.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
71
Tabel 3.10. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1 2 3 4
Indikator Kinerja
Satuan
Jumlah penduduk (jiwa) Laju pertumbuhan penduduk (%) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Persentase Penduduk Miskin Rata-Rata Capaian
Target
Realisasi
5,461,805 3 446,89 -
5,461,805 3 44,689 -
Tahun 2014 Capaian (%) 104.80 116.20 12.30 82,48
Target
Realisasi
5,634,944 3.15 446,040 10.81
5,027,437 2,48 485900 9.11
Capaia n (%) 89,22 78,73 109 84,27 90,30
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Jumlah penduduk (jiwa) pada tahun 2014 ditargetkan 5,634,944 jiwa terealisasi sebanyak 5,027,437 sehingga capaian kinerjanya sebesar 89,22%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 15,80% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena Banyak penduduk yang tidak melaporkan kedatangan ke desa/kelurahan dan kecamatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah penduduk (jiwa) di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 5,027,437 dari target sebanyak 6,384,152 jiwa atau telah tercapai sebesar 78,74%
2)
Laju pertumbuhan penduduk (%) pada tahun 2014 ditargetkan 3,15% terealisasi sebesar 2,48% sehingga capaian kinerjanya sebesar 89,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 27,2% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena Banyak penduduk yang tidak melaporkan
kedatangan
ke
desa/kelurahan
dan
kecamatan.
Jika
dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Laju Pertumbuhan Pendduduk (%) di tahun 2014 telah tercapai 2,48% dari target sebesar 3,17% atau telah tercapai sebesar 78,23 3)
Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) pada tahun 2014 ditargetkan 446,040 jiwa terealisasi sebanyak 485,900 jiwa sehingga capaian kinerjanya sebesar 109,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi 12,30% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena penembahan jumlah penduduk sangant berpengaruh terhadap kenaikan jumlah penduduk miskin. Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 485,900 jiwa dari target sebanyak 360,040 atau telah telah melebihi target. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
72
4)
Persentase
Penduduk Miskin pada tahun 2014 ditargetkan 10,81%
terealisasi sebesar 9,11% sehingga capian kinerjanya sebesar 84,00%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat di bandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Persentase Penduduk Miskin telah tercapai sebesar 84,00% dari target sebesar 6,97%. atau telah tercapai sebesar 130,70 atau telah melebihi target sebesar 30,70%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua pada Misi “Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp7.634.459.000,00 yang terealisasi sebesar Rp7.221.031.900,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,58%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp413.427.100,00 atau 5,41%. Sasaran Keempat tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Penataan Administrasi Kependudukan yaitu dianggarkan sebesar Rp7.634.459.000,00 terealisasi sebesar Rp7.221.031.900,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,58%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
5
Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan,
menunjukkan bahwa pada tahun 2014
pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 105,28% Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan pada tahun 2013 dan 2014, dapat dilihat dalam Tabel 3.11.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
73
Tabel 3.1. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No
Indikator Kinerja
Satuan
Sarana Sosial seperti Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti unit Rehabilitasi Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social % PMKS yang memperoleh bantuan sosial PMKS yang memperoleh % bantuan sosial Rata-Rata Capaian
1
2
3
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
133
164
123,31
164
190
115,85
0,29
0,26
89,66
0,25
0,25
100,00
0,29
0,26
89,66
0,25
0,25
100,00
100,65
105,28
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja danTtransmigrasi Kabupaten Bogor, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Kepemilikan KTP pada tahun 2014 ditargetkan 72,41% terealisasi sebesar 71,9% sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 72,39% meningkat sebesar 26,61% menjadi 99,00%. Hal ini terjadi karena Sosialisasi Perda No 9 Tahun 2009
tentang Penyelenggaraan Administrasi penduduk,
dimana terdapat pasal yang menyatakan adanya sanksi, administrasi bila tidak memiliki dokumen kependudukan seperti KTP. Jika dibandingkan dengan kondisi akjir RPJMD sampai dengan saat ini Kepemilikan KTP di tahun 2014 telah tercapai 99,77% dari target 72,57%. 2)
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk pada tahun 2014 ditargetkan 249,55% terealisasi sebesar 263,58% sehingga capaian kinerjanya sebesar 106,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana cappaian pada tahun 2013 sebesar 96,31% meningkat sebesar 9,69% menjadi 106,00% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena Sesuai ketentuan yang dimuat didalam UU No. 24 tahun 2013 tentang perubahan UU No. 23 tahun 2006 bahwa permohonan Akta Kelahiran untuk anak usia diatas usia 1 tahun tidak lagi melalui Pengadilan Negeri (dapat langsung mengurus ke Dinas). Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
74
saat ini Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk telah mencapai 40,61% dari target sebesar 260,99%. 3)
Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK (e-KTP) pada tahun 2014 ditargetkan sudah terealisasi sudah sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian tahun 2013 sebesar 100,00%.
Jika
dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK (e-KTP) telah tercapai. 4)
Kepemilikan KK pada tahun 2014 ditargetkan 77,67% terealisasi sebesar 77,44% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibanding dengan kondisi terakhir RPJMD sampai dengan saat ini Kepemilikan KK di tahun 2014 telah tercapai sebesar 77,44% dari target 80,48% atau telah tercapai sebesar 96,22%.
5)
Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk pada tahun 2014 ditargetkan 0,7241% terealisasi sebesar 0,719 sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,00% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena Kurangnya pemahaman masyarakat tentang tentang Administrasi Kependudukan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio Penduduk ber KTP per satuan penduduk di tahun 2014 telah tercapai 99,07 dari target sebesar 0,7257%.
6)
Rasio bayi berakte kelahiran pada tahun 2014 ditargetkan 0,620% terealisasi sebesar 0,600% sehingga capaian kinerjanya sebesar 97,00%. Capaian
kinerja
tahun
2013
lebih
tinggi
sebesar
3,00%
apabila
dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjdi karena Jauhnya jarak domisili penduduk ke tempat pelayanan akta kelahiran. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Rasio Bayi berakta kelahiran di tahun 2014 telah tercapai sebesar 967,74 dari target sebesar 0,062. 7)
Rasio pasangan berakte nikah pada tahun 2014 ditargetkan 1% terealisasi sebesar 1% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
75
dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai denga saat ini Rasio pasangan berakta nikah telah tercapai 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua pada Misi “Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp7.634.459.000,00 yang terealisasi sebesar Rp7.221.031.900,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,58%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp413.427.100,00 atau 5,41%. Sasaran Kelima tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Penataan Administrasi Kependudukan yaitu dianggarkan sebesar Rp7.634.459.000,00 terealisasi sebesar Rp7.221.031.900,00 sehingga diperoleh sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,58%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
6
Terselenggaranya pentas seni budaya daerah
Dari
hasil
pengukuran
capaian
kinerja
pada
sasaran
strategis
Terselenggaranya pentas seni budaya daerah, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 95,06%. Selengkapnya hasil
pengukuran
capaian
kinerja
Sasaran
Strategis
keenam
yaitu
Terselenggaranya pentas seni budaya daerah pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.12.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
76
Tabel 3.12. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya pentas seni budaya daerah Pada Tahun 2013 dan 2014 No 1 2 3 4 5
Indikator Kinerja
Satua n
Penyelenggaraan festival seni kali dan budaya Cakupan gelar seni Misi kesenian Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang % dilestarikan Jumlah grup kesenian grup Rata-Rata Capaian
Tahun 2013 Target
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
55
77
140,00
9
9
100,00
-
-
-
60 2
77 1
128,33 50,00
6,06
6,06
100,00
45
45
100,00
5
114
2280.00 151.15
230
223
96,96 95,05
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terselenggaranya pentas seni budaya daerah pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Penyelenggaraan festival seni dan budaya pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 9 kali terealisasi sebanyak 9 kali sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 40,00% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Penyelenggaraan festival seni dan budaya di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 9 kali dari target 9 kali atau telah tercapai sebesar 100,00%
2)
Cakupan gelar seni pada tahun 2014 ditaregtkan sebanyak 60 kali terealisasi sebanyak 77 kali sehingga capaian kinerjamya sebesar 128,33%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak bisa dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini telah tercapai sebanyak 77 kali dai target sebanyak 100 kali atau telah tercapai sebesar 77,00%.
3)
Misi Kesenian pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 2 misi terealisasi sebanyak 1 misi, sehingga capaian kinerjanya sebesar 50,00%. Indikator tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak bisa dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Misi Kesenian di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 1 misi dari target 1 misi atau telah tercapai sebesar 100,00%
4)
Jumlah grup kesenian pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 230 grup terealisasi sebanyak 223 grup, sehingga capaian kinerjanya sebesar LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
77
96,96%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2183,04%. Jika dibandingkan denga kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah grup kesenian di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 223 grup dari target sebanyak 250 grup atau telah terealisasi sebesar 89,20% Dalam mewujudkan Sasaran Keenam pada Misi “Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp784.676.000,00 yang terealisasi sebesar Rp782.874.970,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,77%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp1.801.030,00 atau sebesar 0,23%. Sasaran keenam tersebut di wujudkan dalam 3 (tiga) program yaitu : 1) Program
Pengembangan
Nilai
Budaya
yaitu
dianggarkan
sebesar
Rp108.121.000,00 terealisasi sebesar Rp108.119.970,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,77% 2) Program Pengelolaan Keragaman Budaya yaitu dianggarkan sebesar Rp576.555.000,00 terealisasi sebesar Rp576.555.000,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. 3) Program
Pengelolaan
Kekayaan
Budaya
yaitu
ditargetkan
sebesar
Rp100.000.000,00 terealisasi sebesar Rp 98.200.000,00 sehingga capaian kinerja nya sebesar 98,20%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
7
Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedua yaitu Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.13.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
78
Tabel 3.13. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1
2
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Terselenggaranya Peringatan Hari-Hari Besar Bersejarah a. Peringatah Hari Besar Nasional (PHBN) b. Peringatan Hari Besar Daerah (PHBD) Terselenggaranya Kegiatan Kesegaran Jasmani Bagi kali Aparatur Rata-Rata Capaian
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Capaian (%)
Realisasi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
8
100,00
-
-
-
1
1
100,00
-
-
-
40
40
100,00 100,00
-
Sumber : Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Jumlah Penyelenggaraan Peringatan Hari-hari Bersejarah, terdiri dari a. Jumlah Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) pada tahun 2014 ditargetkan 8 PHBN terealisasi sebesar 8 PHBN sehingga capaian kinerjanya
sebesar
100,00%.
Indikator
kinerja
tersebut
tidak
dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD , sampai dengan saat ini Jumlah Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 8 PHBN dari target 40 PHBN atau telah tercapai 20,00%. b. Jumlah Peringatah Hari Besar Daerah (PHBD) pada tahun 2014 ditargetkan 1 PHBD terealisasi sebesar 1 PHBD sehingga capaian kinerjanya
sebesar
100,00%.
Indikator
kinerja
tersebut
tidak
dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Peringatah Hari Besar Daerah (PHBD) di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 1 PHBD dari target sebanyak 5 PHBD atau telah tercapai sebesar 20,00%. c. Terselenggaranya Kegiatan Kesegaran Jasmani Bagi Aparatur pada tahun 2014 ditargetkan
40 kali terealisasi sebesar 40 kali sehingga
capaian kinerjanya sebesar 100,00%.
Indikator kinerja tersebut tidak
dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
79
dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terselenggaranya Kegiatan Kesegaran Jasmani Bagi Aparatur di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 40 kali dari target 40 kali atau tercapai sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketujuh pada Misi “Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp6.198.415.000,- yang terealisasi sebesar Rp5.536.271.289,sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,32%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp662.143,711 (10,68%). Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 6 (enam) program utama, yaitu : 1) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan yaitu dianggarkan sebesar Rp2.091.125.000,00 terealisasi sebesar Rp1.896.430.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,69%. 2) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga yaitu dianggarkan sebesar Rp114.350.000,00 terealisasi sebesar Rp108.350.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,75%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
8
Meningkatnya pemasyarakatan olahraga
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Pemasyrakatan Olahraga,
menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian
kinerja
rata-rata
sasaran
tersebut
sebesar
100,00%.
Selengkapnya
hasil
pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Meningkatnya Pemasyrakatan Olahraga pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.14.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
80
Tabel 3.14. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pemasyarakatan olahraga Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1 2 3
Indikator Kinerja
Satuan
Jumlah Organisasi Kepemudaan Org Jumlah kegiatan Kepemudaan Keg Jumlah Organisasi Olahraga Org Rata-Rata Capaian
Target
Realisasi
63 12 84
63 16 84
Tahun 2014 Capaian (%) 100 133 100 111,11
Target
Realisasi 60 15 85
60 15.00 85
Capaian (%) 100 100 100 100,00
Sumber : Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bogor, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya pemasyarakatan olahraga pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Jumlah Organisasi Kepemudaan pada tahun 2014 ditargetkan 60 oragnisasi terealisasi sebanyak 60 organisasi sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Organisasi Kepemudaan di tahun 2014 telah tercapai 76,00% dari target sebanyak 79 organisasi.
2)
Jumlah Kegiatan Kepemudaan pada tahun 2014 ditargetkan 15 kegiatan terealisasi sebanyak 15 kegiatan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Kegiatan Kepemudaan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 88,00% dari target sebanyak 17 kegiatan.
3)
Jumlah Organisasi Olahraga pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 85 organisasi terealisasi sebanyak 85 organisasi sehingga capaian kinerjanya 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Organisasi Olahraga di tahun 2014 telah tercapai sebesar 97,77% dari target sebanyak 87 0rganisasi.
4)
Jumlah kegiatan Olahraga pada tahun 2014 ditargetkan 12 kegiatan terealisasi sebanyak 12 kegiatan sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
81
tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Kegiatan Olahraga di tahun 2014 telah tercapai sebesar 66,67% dari target sebanyak 18 kegiatan. 5)
Jumlah Lapangan Olahraga pada tahun 2014 ditargetkan 1 lapangan terealisasi sebanyak 1 lapangan sehingga cpaian kinerjanya sebesar 100,00% Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah Lapangan Olahraga di tahun 2014 telah tercapai sebesar 12,50% dari target sebanyak 8 lapangan.
Dalam mewujudkan Sasaran Keduabelas pada Misi “Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Pemuda dan Olahraga dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp601.940.000,00 yang terealisasi sebesar Rp443.883.750,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 73,74%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh
tingkat
efisiensi
penggunaan
anggaran
sebesar
Rp158.056,250
(26,26%). Sasaran Kedelapan tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program
Pengembangan
dianggarkan
sebesar
dan
Keserasian
Rp175.501.000,00
Kebijakan
Pemuda
terealisasi
yaitu
sebesar
Rp51.300.000,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 29,23% 2) Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan yaitu dianggarkan sebesar Rp138.194.000,00 terealisasi sebesar Rp127.043.750,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 91,93% 3) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen yaitu dianggarkan sebesar Rp288.245.000,00 terealisasi sebesar Rp265.540.000,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 92,12%
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
82
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
9
Meningkatnya prestasi olahraga Kabupaten Bogor Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
Prestasi Olahraga Kabupaten Bogor, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil
pengukuran
capaian
kinerja
Sasaran
Strategis
Kesembilan
yaitu
Meningkatnya Prestasi Olahraga Kabupaten Bogor pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.15. Tabel 3.15. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Prestasi Olahraga Kabupaten Bogor Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1 2
Indikator Kinerja
Satuan
Jumlah Kegiatan Olahraga keg Jumlah lapangan olahraga Lap Rata-Rata Capaian
Target
Realisasi
17 1
24 1
Tahun 2014 Capaian (%) 141,00 100,00 111,11
Target
Realisasi
12 1
12 1
Capaian (%) 100,00 100,00 100,00
Sumber : Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bogor, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis strategis Meningkatnya Prestasi Olahraga Kabupaten Bogor pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Jumlah Kegiatan Olahraga pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 12 kegiatan terealisasi sebanyak 12 kegiatan, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 41,00% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah kegiatan Olahraga di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 12 kegiatan dari target sebanyak 17 kegiatan atau telah tercapai sebesar 70,58%.
2)
Jumlah lapangan olahraga pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 lapangan terealisasi sebanyak 1 lapangan, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan tahun 2013, dimana capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Jumlah lapangan olahraga I tahun 2014 telah tercapai sebanyak 1 lapangan dari target sebanyak 8 lapangan atau telah tercapai sebesar 12,5%
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
83
Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilan pada Misi “Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Dinas Pemuda dan Olahraga dengan 2(dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp37.892.547.000,00 yang terealisasi sebesar Rp12.135.962.575,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 32,03%, maka anggaran yang tidak terserap sebesar Rp25.756.584.425,00 atau sebesar 85,37%. Hal ini terjadi karena Adanya bebrapa kegiatan pembangunan fisik dimana pekerja fisik progres 100%, namun dalam proses administrasi
masih terdapat
tagihan pembayaran dari sisa nilai kontrak. Sasaran Kedelapan tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu 1) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga yaitu dianggarkan sebesar Rp227.509.000,00 terealisasi sebesar Rp138.305.000,00 sehingga capaian kinerja sebesar 60,79% 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga yaitu dianggrakan sebesar Rp37.665.038.000,00 terealisasi sebesar Rp11.997.657.575,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 32,03%. Hal ini terjadi karena Adanya bebrapa kegiatan pembangunan fisik dimana pekerja fisik progres 100%, namun dalam proses administrasi masih terdapat tagihan pembayaran dari sisa nilai kontrak
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
10
Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penanggulangan bencana
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya cakupan
pelayanan
pencegahan
dan
upaya
penagnggulangan
bencana,
menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 116,63%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesepuluh yaitu Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya
penagnggulangan
bencana
pada
tahun
2014
dan
2013
dapat dilihat dalam Tabel 3.16.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
84
Tabel 3.16. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penanggulangan bencana Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1
2
3
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Cakupan pelayanan bencana 0.0002323 kebakaran 53 Tingkat waktu tanggap darurat response time rate)daerah 80,00 kebakaran WMK dan rekonstruksi di Daerah bencana Terbantunya korban bencana 4000 alam Rata-Rata Capaian
Tahun 2014
Realisasi
Capaian (%)
0.000002731369 8
1,176
85,53
106,91
44
44
100,00
5410
132,25
4200
6296
149,90
Target
Realisasi 88
111,11
88
Capaian (%) 100,00
116,63
Sumber : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis strategis Meningkatnya cakupan pelayanan pencegahan dan upaya penagnggulangan bencana pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Cakupan pelayanan bencana kebakaran pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 88,00% terealisasi sebesar 88,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian kinerja tahun 2013 sebesar 1,18 meningkat sebesar 98,82% pada tahun 2014.Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Cakupan pelayanan bencana kebakaran di tahun 2014 telah tercapai sebesar 88,00 dari target 88,00%. 2) Tingkat waktu tanggap darurat response time rate)daerah kebakaran WMK dan rekonstruksi di Daerah bencana pada tahun 2014 ditargetkan selama 44 menit terealisasi selama 44 menit sehingga capaian kinerja sebesar 100,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 6,91% apabila dibandingkan dengan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Tingkat
waktu tanggap darurat response time
rate)daerah kebakaran WMK dan rekonstruksi di Daerah bencana di tahun 2014 telah tercapai selama 44 menit dari target 40 menit atau telah tecapai melebihi target sebesar 110,00%. 3) Terbantunya korban bencana alam pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 4200 korban terealisasi sebanyak 6296 korban, sehingga capaian kinerjanya sebesar
149,90%.
Kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
85
2013 sebesar 132,25% meningkat sebesar 17,65% menjadi 149,90%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD sampai dengan saat ini Terbantunya korban bencana alam di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 6296 korban dari target 19200 atau telah terealisasi sebesar 32,79%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesepuluh pada Misi “Meningkatkan Kesalehan Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, Badan Penanggulangan Becana Daerah dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp6.369.746.000,00 yang terealisasi sebesar Rp5.707.281.325,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,60%, maka anggaran yang tidak terserap sebesar Rp662.464.675,00 atau sebesar 10,40%. Sasaran Kesepuluh tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu 1) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran yaitu dianggarkan
sebesar
Rp2.747.498.000,00
terealisasi
sebesar
Rp2.345.540.350,00 sehingga capaian kinerjanya sebesar 89,60% 2) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam yaitu dianggarkan
sebesar
Rp3.622.248.000,00
terealisasi
sebesar
Rp
3.361.740.975,00 atau sebesar 92,81%. B. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Kedua Misi kedua Pemerintah Kabupaten Bogor adalah “Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata”, Misi Dua tersebut dilaksanakan dengan
13 sasaran Strategis
sebagai berikut: 1)
Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah;
2)
Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal;
3)
Berkembangnya agribisnis pertanian dan perikanan;
4)
Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi
5)
Meningkatnya
pengendalian
pemanfatan
sumber
daya
alam
dan
berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan; 6)
Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik;
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
86
7)
Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata;
8)
Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah;
9)
Terwujudnya BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah;
10)
Meningkatnya jumlah dan kemandirian industri kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal;
11)
Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor;
12)
Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja;
13) Tersalurkannya minat masyarakat untuk bertransmigrasi Pengukuran capaian kinerja pada Misi kedua “Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilakukan pada setiap indikator kinerja dan target kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun 2014. Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada Misi Kedua menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 adalah sebesar 110,79%, pencapaian tersebut termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Berikut rincian masing-masing capaian sasaran strategis pada misi kedua. Tabel 3.17. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Kedua pada Tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sasaran Strategis Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal Berkembangnya agribisnis pertanian dan perikanan Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah Terwujudnya BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai pengungkit
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Rata-Rata Capaian tahun 2014 136,65 100,71 100,39 209,80 118,35 119,94 101,86 100,00 100,00
87
perekonomian daerah Meningkatnya jumlah dan kemandirian industri kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja; Tersalurkannya minat masyarakat untuk bertransmigrasi
10 11 12 13
104,16 102,10 126,28 20,00 110,79
Rata-Rata Capaian Sasaran
Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Kedua tersebut diuraikan sebagai berikut : Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
1
Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 136,65%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Pertama yaitu Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.18. Tabel 3.18. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi dan konsumsi pangan daerah pada tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1.
2.
3.
4.
Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
69,79
69,7
99,87
570.554
563.705
98,80
88.453
83.249
94,12
Peningkatan Produksi Pertanian dan Perkebunan : - Produksi padi
Ton GKG
- Produksi sayuran
Ton
- Produksi buah-buahan
Ton
10.758
11.075
102,95
56.800
71.024
125,04
- Produksi tanaman hias bunga
tangkai
2.556.808
3.760.948
147,10
3.873.776
4.505.991
116,32
- Produksi tanaman hias daun indah
pohon
299.685
372.744
124,38
383.926
644.549
167,88
- Produksi tanaman obat
Ton
4.195
6.234
148,60
- Produksi tanaman perkebunan Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga konstan Kontribusi sektor pertanian
Ton
3.042
3.932
129,26
33.221
32.898
99,03
%
4.24
4.10
96.70
4,03
3,96
98,26
%
5.00
4.54
90.80
4,54
4,38
96,48
%
2.36
2.26
95.76
2,44
2.10
86,07
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
88
Tahun 2013 No
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13. 14.
Indikator Sasaran (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB berlaku Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB konstan Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan Tercapainya swasembada benih padi unggul bersertifikat Persentase swasembada benih padi unggul bersertifikat Produktivitas padi dan pangan utama lainnya: - Produktivitas padi sawah - Produktivitas padi gogo Produktivitas palawija Produktivitas sayuran
15.
Jumlah komoditas unggulan
16. 17.
NTP Persentase peningkatan nilai tambah dari padi menjadi beras (%) Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi kayu menjadi tepung (%) Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi jalar menjadi tepung (%) Persentase peningkatan nilai tambah dari pala menjadi minyak atsiri (%) Persentase peningkatan nilai tambah dari karet mentah menjadi sheet kering (%) Persentase peningkatan nilai tambah dari kopi glondongan menjadi berasan Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan Kawasan hutan Cakupan legalitas usaha kehutanan (%) Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga konstan Cakupan usaha kayu rakyat (%) Cakupan usaha non kayu rakyat (%) * Usaha jamur tiram
18.
19.
20.
21.
22.
23. 24. 25. 26.
27.
28. 29.
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
2.68
2.24
83.58
2,68
2.08
77.61
%
0.37
0.31
83.78
0,41
0.29
70,73
%
0.46
0.41
89.13
0,46
0.38
82,61
%
2.36
1.16
49.15
2,44
2.10
86.07
%
2.68
2.24
83.58
2,68
2,08
77,61
ton
114
124,00
108,77
%
10,09
10,93
108,33
60,71 33,89 168,40 107,22
63,94 33,82 171,64 112,30
105,32 99,80 101,93 104,73
ku/ha ku/ha ku/ha ku/ha Komodit as %
67,23 36,31 122.151
64,51 33,87 63.273
95,95 93,28 51,80
Target
Realisasi
Capaian (%)
9
9
100
104,6
99,00
94,65
%
0,80
0,80
100
%
2
2
100
%
3
3
100
%
10
10
100
%
5
5
100
%
5
5
100
6,57
11,56
175,95
%
6.89
7.65
111.03
%
15
14.26
104,93
%
10
18,32
16,80
4,80
4,80
100
%
0.011
0.010
90.91
0,014
0,01
71,43
%
13.98
14.90
106.58
0,013
0,01
76,92
17
11
64,71
12
12
100
%
Kg/%
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
837.823
1.980.480
236,38
89
Tahun 2013 No 30.
Indikator Sasaran Cakupan Bina Wilayah Penyelenggaraan Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) Pertanian -
31.
Kehutanan
Perikanan Cakupan Bina Penguatan Kelembagaan Pelaku Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) Kelompok Pemula Pertanian Kehutanan Perikanan
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
75.70
87.33
115.36
85,48
82,72
96,77
%
43.75
45.00
102.86
45,63
40,63
89,05
%
48.75
56.25
115.38
56,25
62,25
110,67
% % %
36.17 31.25 65.24
34.66 30.87 63.93
95.83 98.78 97.99
1,82 15,49 8,72
1,96 14,08 11,79
107,95 90,88 135,24
Kelompok Lanjut % 51.68 51.06 98.81 1,04 1,23 117,97 Pertanian Kehutanan % 54.91 53.91 98.18 0 0,81 80,65 Kelompok Madya Pertanian % 11.26 13.07 116.01 1,85 10 540 % 12.50 13.91 111.30 0 3,13 312,5 Kehutanan Perikanan % 25.24 9.13 112.81 10 125 1250 32. Cakupan Bina Kelompok Pelaku Utama dan Pelaku usaha (%) Pertanian % 9.88 26.86 271.86 2,24 3,34 148,88 % 25 15.65 62.61 4,98 4,98 100 Kehutanan Perikanan % 20.95 20,09 95.89 10,5 10,25 97,58 RATA-RATA 112,58 136,65 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan(Distanhut) dan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran pertama untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 29 (dua puluh sembilan ) indikator sasaran, antara lain: 1)
Peningkatan produksi pangan, hortikultura dan perkebunan : -
Produksi Padi tahun 2014 dari target sebesar 570.554 Ton GKG, terealisasi sebesar 563.705 Ton GKG, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,80%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,07% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Padi ditahun 2014 telah tercapai 563.705 Ton GKG dari target sebesar 587.828,58 Ton GKG atau telah tercapai sebesar 95,90%.
-
Produksi Sayuran tahun 2014 dari target sebesar 88.453 Ton, terealisasi sebesar 83.249 Ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94,12%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
90
dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Sayuran ditahun 2014 telah tercapai 83.249 Ton, dari target sebesar 95.744,78 Ton atau telah tercapai sebesar 86,95%. -
Produksi Buah-buahan tahun 2014 dari target sebesar 56.800 Ton GKG, terealisasi sebesar 71.024 Ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 125,04%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 102,95% meningkat sebesar 22,10% menjadi 125,04% pada tahun 2014. Hal Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Buah-buahan ditahun 2014 telah tercapai 71.024 Ton dari target sebesar 63.308,03 Ton atau telah tercapai sebesar 112,19%.
-
Produksi Tanaman hias bunga tahun 2014 dari target sebesar 3.873.776 Tangkai, terealisasi sebesar 4.505.991 Tangkai, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 116,32%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar
30,78%
apabila
dibandingkan
dengan
tahun
2014.
Jika
dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi tanaman hias bunga ditahun 2014 telah tercapai 4.505.991 Tangkai dari target sebesar 4.359.969,51 Tangkai atau telah tercapai sebesar 103,35%. -
Produksi tanaman hias daun indah tahun 2014 dari target sebesar 383.926 pohon, terealisasi sebesar 644.549 pohon, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 167,88%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 124,38% meningkat sebesar 43,50% menjadi 167,88% pada tahun 2014. Hal Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi tanaman hias daun indah ditahun 2014 telah tercapai 644.549 pohon dari target sebesar 432.112,46 pohon atau telah tercapai sebesar 149,16%.
-
Produksi tanaman obat tahun 2014 dari target sebesar 4.195 ton, terealisasi sebesar 6.234 ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 148,60%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
91
dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi tanaman obat ditahun 2014 telah tercapai 6.234 ton dari target sebesar 4.541,11 ton atau telah tercapai sebesar 137,28%. -
Produksi tanaman perkebunan tahun 2014 dari target sebesar 33.221 ton, terealisasi sebesar 32.898 ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,03%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 30,23% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi tanaman perkebunan ditahun 2014 telah tercapai 32.898 ton dari target sebesar 38.859,80 ton atau telah tercapai sebesar 84,66%.
2)
Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 4,03%, terealisasi sebesar 3,96%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,26%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 96,70%, meningkat sebesar 1,56% menjadi 98,26% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2014 telah tercapai 3,96% dari target sebesar 3,82% atau telah tercapai sebesar 103,66%.
3)
Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 4,54%, terealisasi sebesar 4,38%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,48%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 90,73%, meningkat sebesar 5,68% menjadi 96,48% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 4,38% dari target sebesar 4,54% atau telah tercapai sebesar 96,48%.
4)
Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 2,44%, terealisasi sebesar 2,10%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 86,07%. Capaian LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
92
kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 9,70% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2014 telah tercapai 2,10% dari target sebesar 2,36% atau telah tercapai sebesar 88,98%. 5)
Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 2,68%, terealisasi sebesar 2,08%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 77,61%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5,97% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 2,08% dari target sebesar 2,68% atau telah tercapai sebesar 77,61%.
6)
Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB berlaku tahun 2014 dari target sebesar 0,41%, terealisasi sebesar 0,29%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 70,73%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 13,05% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena tanaman yang ada sampai saat ini bukan berasal dari bibit unggul. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB berlaku ditahun 2014 telah tercapai 0,29% dari target sebesar 0,37% atau telah tercapai sebesar 78,38%.
7)
Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB konstan tahun 2014 dari target sebesar 0,46%, terealisasi sebesar 0,38%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 82,61%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 6,39% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB konstan ditahun 2014 telah tercapai 0,38% dari target sebesar 0,46% atau telah tercapai sebesar 82,61%.
8)
Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 2,44%, terealisasi LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
93
sebesar 2,10%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 86,07%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 49,15%, meningkat sebesar 36,91% menjadi 86,07% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2014 telah tercapai 2,10% dari target sebesar 2,36% atau telah tercapai sebesar 88,98%. 9)
Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 2,68%, terealisasi sebesar 2,08%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 77,61%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5,97% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 2,08% dari target sebesar 2,68% atau telah tercapai sebesar 77,61%.
10) Tercapainya swasembada benih padi unggul bersertifikat tahun 2014 dari target sebesar 114 ton, terealisasi sebesar 124 ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 108,77%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tercapainya swasembada benih padi unggul bersertifikat ditahun 2014 telah tercapai 124 ton dari target sebesar 1.134 ton atau telah tercapai sebesar 10,93%. 11) Prosentase swasembada benih padi unggul bersertifikat tahun 2014 dari target sebesar 10,09%, terealisasi sebesar 10,93%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 108,33%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase swasembada benih padi unggul bersertifikat ditahun 2014 telah tercapai 10,93% dari target sebesar 100,32% atau telah tercapai sebesar 10,90%.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
94
12) Produktivitas padi dan pangan utama lainnya : a. Produktivitas Padi Sawah pada tahun 2014, dari target sebesar 60,71 ton/ha terealisasi sebesar 63,94 ton/ha sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 105,32%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 95,95%, meningkat sebesar 9,36% menjadi 105,32% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produktivitas Padi Sawah ditahun 2014 telah tercapai 63,94% dari target sebesar 62,22% atau telah tercapai sebesar 102,76%. b. Produktivitas Padi gogo pada tahun 2014, dari target sebesar 33,89 ton/ha terealisasi sebesar 33,82 ton/ha sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,80%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 93,28%, meningkat sebesar 6,52% menjadi 99,80% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produktivitas Padi gogo ditahun 2014 telah tercapai 33,82% dari target sebesar 35,12% atau telah tercapai sebesar 96,30%. 13) Produktivitas Palawija tahun 2014 dari target sebesar 168,4 ku/ha, terealisasi sebesar 171,64 ku/ha, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,93%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 51,80% meningkat sebesar 50,13% menjadi 101,93% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produktivitas tanaman pangan/palawija ditahun 2014 telah tercapai 171,64% dari target sebesar 171,79% atau telah tercapai sebesar 99,91%. 14) Produktivitas Sayuran tahun 2014 dari target sebesar 107,22 ku/ha, terealisasi sebesar 112,30 ku/ha, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104,73%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produktivitas Sayuran LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
95
ditahun 2014 telah tercapai 112,30 ku/ha dari target sebesar 109,38% atau telah tercapai sebesar 102,67%. 15) Jumlah komoditas unggulan tahun 2014 dari target sebesar 9 komoditas, terealisasi sebesar 9 komoditas, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah komoditas unggulan ditahun 2014 telah tercapai 9 komoditas dari target sebesar 12 komoditas atau telah tercapai sebesar 75,00%. 16) NTP tahun 2014 dari target sebesar 104,60%, terealisasi sebesar 99,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94,65%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini NTP ditahun 2014 telah tercapai 99,00% dari target sebesar 117,56% atau telah tercapai sebesar 84,21%. 17) Persentase peningkatan nilai tambah dari padi menjadi beras tahun 2014 dari target sebesar 0,80%, terealisasi sebesar 0,80%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase peningkatan nilai tambah dari padi menjadi beras ditahun 2014 telah tercapai 0,80% dari target sebesar 4% atau telah tercapai sebesar 20,00%. 18) Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi kayu menjadi tepung tahun 2014 dari target sebesar 2%, terealisasi sebesar 2%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi kayu menjadi tepung ditahun 2014 telah tercapai 2% dari target sebesar 10% atau telah tercapai sebesar 20,00%.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
96
19) Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi jalar menjadi tepung tahun 2014 dari target sebesar 3%, terealisasi sebesar 3%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi jalar menjadi tepung ditahun 2014 telah tercapai 3% dari target sebesar 15% atau telah tercapai sebesar 20,00%. 20) Persentase peningkatan nilai tambah dari pala menjadi minyak atsiri tahun 2014 dari target sebesar 10%, terealisasi sebesar 10%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase peningkatan nilai tambah dari pala menjadi minyak atsiri ditahun 2014 telah tercapai 10% dari target sebesar 50% atau telah tercapai sebesar 20,00%. 21) Persentase peningkatan nilai tambah dari karet mentah menjadi sheet kering tahun 2014 dari target sebesar 5%, terealisasi sebesar 5%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase peningkatan nilai tambah dari karet mentah menjadi sheet kering ditahun 2014 telah tercapai 5% dari target sebesar 27% atau telah tercapai sebesar 18,52%. 22) Persentase peningkatan nilai tambah dari kopi glondongan menjadi berasan tahun 2014 dari target sebesar 5%, terealisasi sebesar 5%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase peningkatan nilai tambah dari kopi glondongan menjadi berasan ditahun 2014 telah tercapai 5% dari target sebesar 25,60% atau telah tercapai sebesar 19,53%.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
97
23) Rehabilitasi hutan dan lahan kritis tahun 2014 dari target sebesar 6,57%, terealisasi sebesar 11,56%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 175,95%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 111,03%, meningkat sebesar 64,92% menjadi 175,95% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Padi Sawah ditahun 2014 telah tercapai 11,56% dari target sebesar 6,57% atau telah tercapai sebesar 175,95%. 24) Kerusakan Kawasan hutan tahun 2014 dari target sebesar 10%, terealisasi sebesar 18,32%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 16,80%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 88,13% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor hanya mempunyai kewenangan untuk menangani rehabilitasi lahan kritis diluar kawasan hutan sedangkan rehabilitasi yang berada di dalam kawasan hutan merupakan kewenangan Taman Nasional, BKSDA dan Perhutani. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kerusakan Kawasan hutan ditahun 2014 telah tercapai 18,32% dari target sebesar 10% atau telah tercapai sebesar 16,80%. 25) Cakupan legalitas usaha kehutanan (%) tahun 2014 dari target sebesar 4,80%, terealisasi sebesar 4,80%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan legalitas usaha kehutanan ditahun 2014 telah tercapai 4,80% dari target sebesar 50% atau telah tercapai sebesar 9,60%. 26) Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 0,014%, terealisasi sebesar 0,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 71,43%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 19,48% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2014 telah tercapai 0,01% dari target sebesar 0,01% atau telah tercapai sebesar 100,00%.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
98
27) Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 0,013%, terealisasi sebesar 0,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 76,92%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 29,66% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 0,01% dari target sebesar 0,01% atau telah tercapai sebesar 100,00%. 28) Cakupan usaha kayu rakyat tahun 2014 dari target sebesar 17%, terealisasi sebesar 11%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 64,71%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan usaha kayu rakyat ditahun 2014 telah tercapai 11% dari target sebesar 65% atau telah tercapai sebesar 16,92%. 29) Cakupan usaha non kayu rakyat (Usaha jamur tiram) tahun 2014 dari target sebesar 12%, terealisasi sebesar 12%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 136,38% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan usaha non kayu rakyat ditahun 2014 telah tercapai 12% dari target sebesar 24% atau telah tercapai sebesar 50,00%. 30) Cakupan Bina Wilayah Penyelenggaraan Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) a. Pertanian tahun 2014 dari target sebesar 85,48%, terealisasi sebesar 82,72%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,77%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 18,69% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena jumlah penyuluh Pertanian berkurang karena pensiun/meninggal dunia sehingga penyelenggaraan penyuluhan pun berkurang. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertanian ditahun 2014 telah tercapai 82,72% dari target sebesar 92,86% atau telah tercapai sebesar 89,08%.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
99
b. Kehutanan tahun 2014 dari target sebesar 45,63%, terealisasi sebesar 40,63%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 89,05%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 13,81% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena jumlah penyuluh Kehutanan berkurang karena pensiun/meninggal dunia sehingga penyelenggaraan penyuluhan pun berkurang. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kehutanan ditahun 2014 telah tercapai 40,63% dari target sebesar 48,75% atau telah tercapai sebesar 83,34%. c.
Perikanan tahun 2014 dari target sebesar 56,25%, terealisasi sebesar 62,25%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 110,67%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4,72% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena jumlah penyuluh Perikanan berkurang karena pensiun/meninggal dunia sehingga penyelenggaraan penyuluhan pun berkurang. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perikanan ditahun 2014 telah tercapai 62,25% dari target sebesar 66,25% atau telah tercapai sebesar 93,96%.
31) Cakupan Bina Penguatan Kelembagaan Pelaku Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%)
Kelompok Pemula a. Pertanian tahun 2014 dari target sebesar 1,82% atau 729 kelompok, terealisasi sebesar 1,96% atau 730 kelompok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 107,95%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 95,83%, meningkat sebesar 12,13% menjadi 107,95% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertanian ditahun 2014 telah tercapai 1,96% atau 730 kelompok dari target sebesar 10,47% atau 791 kelompok atau telah tercapai sebesar 18,72%. b. Kehutanan tahun 2014 dari target sebesar 15,49% atau 729 kelompok terealisasi sebesar 14,08% atau 730 kelompok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 90,88%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 7,90% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
100
dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertanian ditahun 2014 telah tercapai 14,08% atau 729 kelompok dari target sebesar 115,49% atau 153 kelompok atau telah tercapai sebesar 12,19%. c. Perikanan tahun 2014 dari target sebesar 8,72% atau 212 kelompok, terealisasi sebesar 11,79% atau 218 kelompok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 135,24%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 97,99%, meningkat sebesar 37,25% menjadi 135,24% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perikanan ditahun 2014 telah tercapai 11,79% atau 218 kelompok dari target sebesar 54,36% atau 301 kelompok, atau telah tercapai sebesar 21,69%.
Kelompok Lanjut a. Pertanian tahun 2014 dari target sebesar 1,04%, terealisasi sebesar 1,23%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 117,97%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 98,81%, meningkat sebesar 19,16% menjadi 117,97% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertanian ditahun 2014 telah tercapai 1,23% dari target sebesar 6,16% atau telah tercapai sebesar 19,97%. b. Kehutanan tahun 2014 dari target sebesar 0%, terealisasi sebesar 0,81%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 80,65%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 17,54% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena cara penghitungan target tahun 2014 ber beda dengan tahun 2013. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kehutanan ditahun 2014 telah tercapai 0,81% dari target sebesar 8,06% atau telah tercapai sebesar 10,01%.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
101
Kelompok Madya a. Pertanian tahun 2014 dari target sebesar 1,85%, terealisasi sebesar 10%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 540%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 116,01%, meningkat sebesar 423,99% menjadi 540% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena penambahan jumlah kelompok yang sangat banyak. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertanian ditahun 2014 telah tercapai 10% dari target sebesar 12,96% atau telah tercapai sebesar 77,16%. b. Kehutanan tahun 2014 dari target sebesar 0%, terealisasi sebesar 3,13%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 312,5%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 111,30%, meningkat sebesar 201,20% menjadi 312,5% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kehutanan ditahun 2014 telah tercapai 3,13% dari target sebesar 31,25% atau telah tercapai sebesar 10,00%. c. Perikanan tahun 2014 dari target sebesar 10%, terealisasi sebesar 125%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 1.250%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 112,81%, meningkat sebesar 1.137,19% menjadi 1.250% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perikanan ditahun 2014 telah tercapai 125% dari target sebesar 95% atau telah tercapai sebesar 131,58%.
32) Cakupan Bina Kelompok Pelaku Utama dan Pelaku usaha (%) a. Pertanian tahun 2014 dari target sebesar 2,24%, terealisasi sebesar 3,34%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 148,88%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 122,98% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena jumlah kelompok pemberi bantuan berkurang maka kegiatan pembinaan kelompok dipertanian LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
102
mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertanian ditahun 2014 telah tercapai 3,34% dari target sebesar 12,22% atau telah tercapai sebesar 27,33%. b. Kehutanan tahun 2014 dari target sebesar 4,98%, terealisasi sebesar 4,98%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 62,61%, meningkat sebesar 37,39% menjadi 100% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kehutanan ditahun 2014 telah tercapai 4,98% dari target sebesar 23,88% atau telah tercapai sebesar 20,85%. c.
Perikanan tahun 2014 dari target sebesar 10,5%, terealisasi sebesar 10,25%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,58%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 95,89%, meningkat sebesar 1,69% menjadi 97,58% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perikanan ditahun 2014 telah tercapai 10,25% dari target sebesar 45,53% atau telah tercapai sebesar 22,51%.
Dalam mewujudkan Sasaran Pertama pada Misi “Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilaksanakan oleh 2 (dua) OPD, yaitu Dinas Pertanian dan Kehutanan(Distanhut) dan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP5K) dengan 31 (tiga puluh satu) indikator kinerja.
Anggaran
untuk
mewujudkan
sasaran
ini
mencapai
sebesar
Rp28.570.668.000,00 yang terealisasi sebesar Rp24.748.766.291,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86,45%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp3.821.901.709,00 (13,38%). Sasaran Pertama tersebut diwujudkan dalam 10 (Sepuluh) program utama, yaitu : 1)
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan, yang dianggarkan
sebesar
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Rp14.768.896.000,00
terealisasi
sebesar
103
Rp13.296.114.534,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,03%, maka
diperoleh
tingkat
efisiensi
penggunaan
anggaran
sebesar
Rp1.472.781.466,00 (9,97%). 2)
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan, yaitu dianggarkan
sebesar
Rp297.312.000,00
terealisasi
sebesar
Rp263.291.587,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 88,56%, maka
diperoleh
tingkat
efisiensi
penggunaan
anggaran
sebesar
34.020.413,00 (11,44%). 3)
Program Peningkatan Distribusi dan Cadangan Pangan, yaitu dianggarkan sebesar Rp242.400.000,00 terealisasi sebesar Rp235.719.200,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,24%, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp6.680.800,00 (2,76%).
4)
Program
Peningkatan
dianggarkan
Hasil
sebesar
Produksi
Pertanian/Perkebunan,
Rp456.064.000,00
terealisasi
yaitu
sebesar
Rp418.102.460,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,68%, maka
diperoleh
tingkat
efisiensi
penggunaan
anggaran
sebesar
Rp37.961.540,00 (8,32%), 5)
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, yaitu dianggarkan sebesar Rp1.807.592.000,00
terealisasi
sebesar
Rp928.837.750,00
sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 51,39%, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp878.754.250,00 (48,61%). Hal ini terjadi karena adanya kegiatan yang tidak dilaksanakan karena paket pekerjaan dinyatakan gagal lelang. 6)
Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, yaitu dianggarkan sebesar Rp250.000.000,00 terealisasi sebesar Rp215.247.117,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86,10%, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp34.752.883,00 (13,90%).
7)
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan, yaitu dianggarkan
sebesar
Rp3.653.628.000,00
terealisasi
sebesar
Rp3.022.449.950,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 82,72%, maka
diperoleh
Rp631.178.050,00
tingkat
efisiensi
(17,28%).
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Hal
penggunaan ini
terjadi
anggaran
karena
sebesar
kegiatan
tidak
104
dilaksanakan karena tidak dialokasikannya dana mobilisasi bahan dan adanya peningkatan harga bahan baku. 8)
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, yaitu
dianggarkan
sebesar
Rp3.564.025.000,00
terealisasi
sebesar
Rp2.958.406.255,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83,01%, maka
diperoleh
tingkat
Rp605.618.745 (16,99).
efisiensi
penggunaan
anggaran
sebesar
Hal ini terjadi karena berkurangnya penyuluh
pertanian, perikanan dan kehutanan karena pensiun/meninggal dunia di tahun 2014. 9)
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, yaitu dianggarkan sebesar Rp2.492.675.000,00 terealisasi sebesar Rp2.398.254.205,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,21%, maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar 94.420.795,00 (3,79%).
10) Program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, yaitu
dianggarkan
sebesar
Rp.1.038.076.000,00
terealisasi
sebesar
Rp1.012.343.233,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,52%, maka
diperoleh
tingkat
efisiensi
penggunaan
anggaran
sebesar
25.732.767,00 (2,48%).
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
2
Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja
sasaran
tersebut
rata-rata
sebesar
100,71%.
Selengkapnya
hasil
pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedua yaitu Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan
kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam
mengembangkan ekonomi lokal pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.19.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
105
Tabel 3.19. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal pada tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No
Indikator Sasaran
1.
Usaha Mikro dan Kecil
2.
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah BPR/LKM aktif milik pemerintah
3. 4.
Satuan
Persentase koperasi aktif
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaia n (%)
%
86,02
100,00
116,26
87,80
87,87
100,09
unit
12.250
12.916
105,44
17.081
17.246
100,97
unit
19
19
100,00
19
19
100,00
%
61,17
67,64
110,58
68,23
69,44
101,78
Rata-Rata Capaian
Target
Realisasi
Capaia n (%)
108.07
100.71
Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 (empat) indikator sasaran, antara lain: 1)
Usaha Mikro dan Kecil Pertanian tahun 2014 dari target sebesar 87,80%, terealisasi sebesar 87,87%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,09%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 16,17% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena realisasi pada tahun 2013 lebih mengutamakan kuantitas sementara pada tahun 2014 kualitas dari usaha mikro kecil. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Usaha Mikro dan Kecil Pertanian ditahun 2014 telah tercapai 87,87% dari target sebesar 88,92% atau telah tercapai sebesar 98,82%.
2)
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM tahun 2014 dari target sebesar 17.081 unit, terealisasi sebesar 17.246 unit, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,97%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4,47% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah UKM non BPR/LKM UKM ditahun 2014 telah tercapai 17.246 unit dari target sebesar 29.271 unit atau telah tercapai sebesar 58,92%.
3)
Jumlah BPR/LKM aktif milik pemerintah tahun 2014 dari target sebesar 19 unit, terealisasi sebesar 19 unit, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
106
BPR/LKM aktif milik pemerintah ditahun 2014 telah tercapai 19% dari target sebesar 19% atau telah tercapai sebesar 100,00%. 4)
Persentase koperasi aktif tahun 2014 dari target sebesar 68,23%, terealisasi sebesar 69,44%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,78%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 8,80% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase koperasi aktif ditahun 2014 telah tercapai 69,44% dari target sebesar 69,44% atau telah tercapai sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua pada Misi “Meningkatkan daya saing
perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp5.537.294.000,00 yang terealisasi sebesar Rp5.264.922.250,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,08%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp272.371.750,00 (4,92%). Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 4 (Empat) program utama, yaitu : 1)
Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif, yang dianggarkan
sebesar
Rp800.000.000,00
terealisasi
sebesar
Rp760.712.100,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,09%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp39.287.900,00 (4,91%). 2)
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, yaitu dianggarkan sebesar Rp1.310.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.272.132.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97,11%,
maka
diperoleh
efisiensi
penggunaan
anggaran
sebesar
Rp37.867.500,00 (2,89%). 3)
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah,
yaitu
dianggarkan
sebesar
Rp1.229.354.000,00 terealisasi
sebesar Rp1.209.656.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,40%,
maka
diperoleh
efisiensi
penggunaan
anggaran
sebesar
Rp19.698.000,00 (1,60%).
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
107
4)
Program Peningkatan Kwalitas Kelembagaan Koperasi, yaitu dianggarkan sebesar
Rp2.197.940.000,00
terealisasi
sebesar
Rp2.022.421.650,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,01%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp175.518.350,00 (7,99%).
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
3
Berkembangnya Agribisnis Pertanian dan Perikanan Dari
hasil
pengukuran
capaian
kinerja
pada
sasaran
strategis
Berkembangnya Agribisnis Pertanian dan Perikanan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,39%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketiga yaitu Berkembangnya Agribisnis Pertanian dan Perikanan pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.20. Tabel 3.20.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Berkembangnya Agribisnis Pertanian dan Perikanan pada tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No
1.
2.
Indikator Sasaran
Satuan
Realisasi
Capaian (%)
3.000
3.000
100
40
40
100
b. Anthrax (dosis)
Dosis
10.000
10.000
100
40
40
100
c. Brucellosis (dosis)
Dosis
500
500
100
40
40
100
d. SE (dosis)
Dosis
2.000
2.000
100
40
40
100
e. AI (dosis)
Dosis
200.000
200.000
100
40
40
100
f. Aeromonas (dosis)
Dosis
6.000
6.000
100
40
40
100
Dosis
40
40
100
Kecama tan
40
40
100
119.443.8 62 48.007.13 7 12.077.55 1
118.563.2 79 49.379.61 6 11.154.29 3
102,86
g. KHV/Kol Herpes Virus (dosis) Cakupan pengendalian keamanan PAH/HPAH (kecamatan)
113.799.4 11 45.738.50 7 11.506.81 3
111.266.6 38 47.705.68 0 12.051.42 2.104,73
104,30
(gr/kap/ hr)
5,30
5,36
101,13
5,48
5,57
101,64
(lokasi)
7
7
100
1
1
100
%
98,82
99,06
100,24
100
100,43
100,43
%
100
100,93
100,93
100
101,57
101,57
4.
Produksi Telur (kg)
Kg
5.
Produksi Susu (liter)
9.
Target
Dosis
Kg
8.
Realisasi
a. Rabies (dosis)
Produksi Daging (kg)
7.
Target Cakupan pengendalian wabah penyakit ternak/ikan dan zoonosis
3.
6.
Tahun 2014 Capaian (%)
Konsumsi Protein Hewani Asal Ternak (gr/kap/hr) Sentra agribisnis peternakan (lokasi) Produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah) Konsumsi ikan (dibandingkan dengan target daerah)
Liter
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
97,77
104,73
99,26
92,36
108
Tahun 2013 No 10. 11.
Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Ton
88.597
88.721,93
100,14
108.364
Kg/kap/t h
23,75
23,97
100,91
24,79
Produksi ikan konsumsi (ton) Konsumsi ikan (kg/kap/th)
Tahun 2014 Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
108.829,2 8
100,43
25,18
101,57
235.173,7 4 2.994.016, 05
12.
Produksi Ikan Hias (RE)
RE
22.328,14
224.056
100,78
233.261
13.
Produksi Benih Ikan (RE)
RE
2.670.353
2.750.463, 6
103
2.980.010
Lokasi
5
5
100
1
1
100
Ton
13.622
17.154
125
Ton
22.370
18.182,97
81,28
14. 15. 16.
Sentra agribisnis perikanan (lokasi) Produksi olahan produk perikanan (ton) Produksi olahan produk peternakan (ton)
Rata-Rata Capaian
100,77
100,82 100,47
100,39
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketiga untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 16 (enam belas) indikator sasaran, antara lain: 1)
Cakupan pengendalian wabah penyakit ternak/ikan dan zoonosis a. Rabies tahun 2014 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rabies ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. b. Anthrax tahun 2014 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Anthrax ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. c.
Brucellosis tahun 2014 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
109
dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Brucellosis ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. d. SE tahun 2014 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini SE ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. e. AL tahun 2014 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini AL ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. f.
Aeromonas tahun 2014 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Aeromonas ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%.
g. KHV/Kol Herpes Virus tahun 2014 dari target sebesar 40 dosis, terealisasi sebesar 40 dosis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini KHV/Kol Herpes Virus ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%. 2)
Cakupan pengendalian keamanan PAH/HPAH (kecamatan) tahun 2014 dari target sebesar 40 kecamatan, terealisasi sebesar 40 kecamatan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
110
dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan pengendalian keamanan PAH/HPAH (kecamatan) ditahun 2014 telah tercapai 40 dosis dari target sebesar 40 kecamatan atau telah tercapai sebesar 100,00%. 3)
Produksi Daging tahun 2014 dari target sebesar 119.443.862 Kg, terealisasi sebesar 118.563.279 Kg, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,26%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 97,77%, meningkat sebesar 1,49% menjadi 99,26% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Daging ditahun 2014 telah tercapai 118.563.279 Kg dari target sebesar 134.177.923 Kg atau telah tercapai sebesar 88,36%.
4)
Produksi Telur tahun 2014 dari target sebesar 48.007.137 Kg, terealisasi sebesar 49.379.616 Kg, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 102,86%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,44% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Telur ditahun 2014 telah tercapai 49.379.616 Kg dari target sebesar 53.929.083 Kg atau telah tercapai sebesar 91,56%.
5)
Produksi Susu tahun 2014 dari target sebesar 12.077.551 liter, terealisasi sebesar 11.154.293 liter, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,62%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 12,38% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena banyaknya ternak sapi perah produktif yang dijual karena ketidakmampuan peternak dalam pelunasan kredit usaha sapi perah yang telah jatuh tempo. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Susu ditahun 2014 telah tercapai 11.154.293 liter dari target sebesar 13.567.384 liter atau telah tercapai sebesar 82,21%.
6)
Konsumsi Protein Hewani Asal Ternak tahun 2014 dari target sebesar 5,48 (gr/kap/hr), terealisasi sebesar 5,57 (gr/kap/hr), sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,64%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
111
pada tahun 2013 sebesar 101,13%, meningkat sebesar 0,51% menjadi 101,64% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Konsumsi Protein Hewani Asal Ternak ditahun 2014 telah tercapai 5,57 (gr/kap/hr)dari target sebesar 6,25 (gr/kap/hr) atau telah tercapai sebesar 89,12%. 7)
Sentra agribisnis peternakan (lokasi) tahun 2014 dari target sebesar 1 lokasi, terealisasi sebesar 1 lokasi, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah BPR/LKM aktif milik pemerintah ditahun 2014 telah tercapai 1 lokasi dari target sebesar 2 lokasi atau telah tercapai sebesar 50,00%.
8)
Produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah) tahun 2014 dari target sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,43%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,43%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,24%, meningkat sebesar 0,19% menjadi 100,43% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah) ditahun 2014 telah tercapai 100,43% dari target sebesar 100% atau telah tercapai sebesar 100,43%.
9)
Konsumsi ikan (dibandingkan dengan target daerah) tahun 2014 dari target sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 101,57%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,57%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,93%, meningkat sebesar 0,64% menjadi 101,57% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Konsumsi ikan (dibandingkan dengan target daerah) ditahun 2014 telah tercapai 101,57% dari target sebesar 100% atau telah tercapai sebesar 101,57%.
10) Produksi Ikan Konsumsi tahun 2014 dari target sebesar 108.364 ton, terealisasi sebesar 108.829,28 ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
112
100,43%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,14%, meningkat sebesar 0,29% menjadi 100,43% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Ikan Konsumsi ditahun 2014 telah tercapai 108.829,28 ton dari target sebesar 121.731 ton atau telah tercapai sebesar 89,40%. 11) Konsumsi Ikan tahun 2014 dari target sebesar 24,79 kg/kap/th, terealisasi sebesar 25,18 kg/kap/th, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,57%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,91%, meningkat sebesar 0,67% menjadi 101,57% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Konsumsi Ikan ditahun 2014 telah tercapai 25,18 kg/kap/th dari target sebesar 29,46 kg/kap/th atau telah tercapai sebesar 85,47%. 12) Produksi Ikan Hias tahun 2014 dari target sebesar 233.261 RE terealisasi sebesar 235.173,74 RE, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,82%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,78%, meningkat sebesar 0,04% menjadi 100,82% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Ikan Hias ditahun 2014 telah tercapai 235.173,74 RE dari target sebesar 222.328,14 RE atau telah tercapai sebesar 105,78%. 13) Produksi Benih Ikan tahun 2014 dari target sebesar 2.980.010 RE, terealisasi sebesar 2.994.016,05 RE, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,47%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2,53% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi Benih Ikan ditahun 2014 telah tercapai 2.994.016,05 RE dari target sebesar 5.017.638 RE atau telah tercapai sebesar 59,67%. 14) Sentra agribisnis perikanan tahun 2014 dari target sebesar 1 lokasi, terealisasi sebesar 1 lokasi, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
113
dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sentra agribisnis perikanan ditahun 2014 telah tercapai 1 lokasi dari target sebesar 2 lokasi atau telah tercapai sebesar 50,00%. 15) Produksi olahan produk perikanan tahun 2014 dari target sebesar 13.622 ton, terealisasi sebesar 17.154 ton, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 125%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi olahan produk perikanan ditahun 2014 telah tercapai 17.154 ton dari target sebesar 15.302 ton atau telah tercapai sebesar 112,10%. 16) Produksi olahan produk peternakan tahun 2014 dari target sebesar 22.370 ton terealisasi sebesar 18.182,97 ton sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 81,28%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produksi olahan produk peternakan ditahun 2014 telah tercapai 18.182,97 ton dari target sebesar 25.130 ton atau telah tercapai sebesar 72,36%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketiga pada Misi “Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) dengan 16 (enam belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp27.465.663.000,00 yang terealisasi sebesar Rp24.753.558.968,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,13%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp2.712.104.032,00 (9,87%). Sasaran Ketiga tersebut diwujudkan dalam 5 (Lima) program utama, yaitu : 1)
Program
Pencegahan
dianggarkan
dan
sebesar
Penanggulangan
Rp6.897.301.000,00
Penyakit
Ternak,
terealisasi
yang
sebesar
Rp6.421.580.200,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,10%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp475.720.800,00 (6,90%). 2)
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, yang dianggarkan sebesar Rp8.29.005.000,00
terealisasi
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
sebesar
Rp8.121.437.275,00
sehingga
114
diperoleh capaian kinerja sebesar 95,22%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp407.567.725,00 (4,78%). 3)
Program
Peningkatan
dianggarkan
Pemasaran
sebesar
Hasil
Produksi
Rp873.855.000,00
Peternakan,
terealisasi
yang
sebesar
Rp801.770.420,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,75%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp72.084.580,00 (8,25%). 4)
Program Pengembangan Budidaya Perikanan, yang dianggarkan sebesar Rp10.126.357.000,00 terealisasi sebesar Rp8.453.322.920,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83,48%. Hal ini terjadi karena terdapat satu kegiatan
pada
program
ini
yang
tidak
dilaksanakan
yaitu
Pusat
Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar dan Ikan Hias untuk Pasar Regional dan Global sebesar Rp1.000.000.000,00 (9,88%), dan diperoleh efisiensi pengguna anggaran sebesar Rp637.034.080,00 (6,64%) 5)
Program Optimalisasi Pengelolaan Produksi Perikanan, yang dianggarkan sebesar Rp1.039.145.000,00 terealisasi sebesar Rp955.448.153,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,95%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp83.696.847,00 (8,05%)
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
4
Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
investasi dan laju pertumbuhan investasi menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 209,80%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.21.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
115
Tabel 3.21. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Investasi dan Laju Pertumbuhan Investasi pada tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No
Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
21,52
3,63
16,87
58,66
82,21
140,14
1.
Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (Milyar rupiah)
2.
Pameran/Expo
Kali
4
4
100
13
10
76,92
3.
Jumlah investor berkala nasional (PMDN/PMA)
Prsh
113
68
51,13
417
417
100
Jumlah PMA
Prsh
1
1
100
Proyek
30
30
Prsh
1
1
Proyek
25
25
4.000,00
12.931,00
323,29
Jumlah PMDN
4.
100
Jumlah nilai investasi berkala nasional (PMDN/PMA)
Milyar
Nilai Realisasi Investasi PMA
Milyar
2.800,00
5.031,00
179,69
Nilai Realisasi Investasi PMDN
Milyar
1.200,00
7.900,00
658,32
29.159,00
Rata_rata Capaian
17.061,00
58,51
56,63
209,80
Sumber : Badan Perijinan Terpadu
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran keempat untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 4 (empat) indikator sasaran, antara lain: 1)
Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (Milyar rupiah) tahun 2014 dari target sebesar 58,66 %, terealisasi sebesar 82,21 %, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 140,14 %. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 16,87%, meningkat sebesar 123,27% menjadi 140,14% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena para investor tertarik menanamkan modalnya di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (Milyar rupiah) ditahun 2014 telah tercapai 82,21 % dari target sebesar 115,72 % atau telah tercapai sebesar 71,04%.
2)
Pameran/Expo tahun 2014 dari target sebesar 13 kali, terealisasi sebesar 10 kali, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 76,92%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 23,08% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena kegiatan eksibisi ke Rusia, ke Uni Emirat Arab dan Jepang tidak dapat dilaksanakan karena Provinsi Jawa Barat membatalkan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
116
kegiatan
tersebut
dengan
alasan
di
Rusia
dalam
keadaan
tidak
kondusif/konflik. Jika dibandingkan dengan kondisi tahun akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pameran/Expo ditahun 2014 telah tercapai 10 kali dari target sebesar 33 kali atau telah tercapai sebesar 30,30%. 3)
Jumlah investor berkala nasional (PMDN/PMA) tahun 2014 dari target sebesar 417 Perusahaan, terealisasi sebesar 417 Perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 51,13%, meningkat sebesar 48,87% menjadi 100,00% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah investor berkala nasional (PMDN/PMA)
ditahun 2014 telah tercapai 417 Perusahaan dari
target sebesar 519 Perusahaan atau telah tercapai sebesar 80,35%. a. Jumlah PMA tahun 2014 dari target sebesar 1 Perusahaan atau 30 proyek, terealisasi sebesar 1 Perusahaan atau 30 proyek, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah PMA ditahun 2014 telah tercapai 1 Perusahaan atau 30 proyek dari target sebesar 428 Perusahaan atau telah tercapai sebesar 0,23%. b. Jumlah PMDN tahun 2014 dari target sebesar 1 Perusahaan atau 25 proyek, terealisasi sebesar 1 Perusahaan atau 25 proyek, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah PMDN ditahun 2014 telah tercapai 1 Perusahaan atau 25 proyek dari target sebesar 183 Perusahaan atau telah tercapai sebesar 0,55%. 4)
Jumlah nilai investasi berkala nasional (PMDN/PMA) tahun 2014 dari target sebesar 4.000,00 Milyar terealisasi sebesar 12.931,00 Milyar sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 323,29%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
117
dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 58,51%, meningkat sebesar 264,78% menjadi 323,29% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena nilai investasi yang naik cukup signifikan untuk investasi PMA dikarenakan Kabupaten Bogor masih menjadi daya tarik untuk para investor asing yang akan berinvestasi di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah nilai investasi berkala nasional (PMDN/PMA)
ditahun 2014 telah tercapai 12.931,00 Milyar dari target
sebesar 42.061,00 Milyar atau telah tercapai sebesar 30,74%. a. Nilai Realisasi Investasi PMA tahun 2014 dari target sebesar 2.800,00 Milyar, terealisasi sebesar 5.031,00 Milyar, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 179,69%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Nilai Realisasi Investasi PMA ditahun 2014 telah tercapai 5.031,00 Milyar dari target sebesar 28.261,00 Milyar atau telah tercapai sebesar 17,80%. b. Nilai Realisasi Investasi PMA tahun 2014 dari target sebesar 1.200,00 Milyar, terealisasi sebesar 7.899,00 Milyar, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 658,32%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Nilai Realisasi Investasi PMA ditahun 2014 telah tercapai 7.899,00 Milyar dari target sebesar 13.800,00 Milyar atau telah tercapai sebesar 57,25%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi “Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Perijinan Terpadu (BPT) dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai
sebesar
Rp2.888.910.000,00
yang
terealisasi
sebesar
Rp2.225.226.167,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77,22%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp811.884.350,00 (22,78%). Sasaran Keempat tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1)
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, yang dianggarkan sebesar
Rp2.888.910.000,00
terealisasi
sebesar
Rp2.225.226.167,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77,03%. maka diperoleh efisiensi LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
118
penggunaan anggaran sebesar Rp663.683.833,00 (22,97%). Hal ini karena adanya kegiatan yang tidak terserap dikarenakan kegiatan eksibisi ke Negara Rusia, Uni Emirat Arab dan jepang tidak dilaksanakan, Provinsi Jawa Barat membatalkan kegiatan tersebut dengan alasan di Rusia dalam keadaan tidak kondusif/konflik dan di Uni Emirat Arab dan jepang tidak ada event yang berlangsung. 2)
Program
Peningkatan
dianggarkan
Iklim
sebesar
Investasi
dan
Realisasi
Rp675.000.000,00
Investasi,
terealisasi
yang
sebesar
Rp526.799.483,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 78,04%. maka diperoleh
efisiensi
penggunaan
anggaran
sebesar
Rp148.200.517,00
(21,96%). Hal ini terjadi karena adanya anggaran yang tidak terserap dikarenakan efisiensi diperjalanan dinas baik dalam daerah maupun luar daerah seperti salah satunya di kegiatan Koordinasi Perencanaan dan pengembangan Penanaman Modal perjalanan dinas luar daerah tidak diserap karena efisiensi.
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Sasaran
5
Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 118,35%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kelima yaitu Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam
dan berkurangnya kerusakan alam akibat
penambangan pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.22.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
119
Tabel 3.22. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan pada tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1. 2.
3. 4. 5. 6.
Indikator Sasaran Reklamasi luas lahan bekas tambang Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga konstan Perubahan evaluasi muka air tanah Jumlah kelompok pengguna energi baru dan energi terbarukan Cakupan pemantauan lokasi rawan longsor
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaia n (%)
Ha
50
33,50
67,00
34
62,77
184,62
%
1,26
1,53
121,43
1,21
1,54
127,27
%
1,10
1,09
99,09
1,10
1,08
98,18
Mbmt
≤ 15
≤ 15
100
≤ 15
≤ 15
100
Kelomp ok
5
5
100
5
5
100
%
100
100
100
100
100
100
RATA-RATA
Target
Realisasi
Capaian (%)
97,92
118.35
Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran lima untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 6 (enam) indikator sasaran, antara lain: 1)
Reklamasi luas lahan bekas tambang tahun 2014 dari target sebesar 34 Ha, terealisasi sebesar 62,77 Ha, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 184,62% Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 67,00%, meningkat sebesar 117,62% menjadi 184,62% pada tahun 2014. Hal ini karena banyaknya reklamasi yang dilakukan pada lahan bekas tambang dan juga pada lahan penunjang kegiatan produksi tambang. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Reklamasi luas lahan bekas tambang ditahun 2014 telah tercapai 62,77 Ha dari target sebesar 812,90 Ha atau telah tercapai sebesar 7,72%.
2)
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 1,21%, terealisasi sebesar 1,54%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 127,27%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 121,43%, meningkat sebesar 5,84% menjadi 127,27% pada tahun 2014.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
120
3)
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 1,10%, terealisasi sebesar 1,08%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,18%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 0,91% apabila dibandingkan dengan tahun 2014.
4)
Perubahan evaluasi muka air tanah tahun 2014 dari target sebesar ≤ 15 Mbmt, terealisasi sebesar ≤ 15 Mbmt, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perubahan evaluasi muka air tanah tahun 2014 dari target ditahun 2014 telah tercapai ≤ 15 Mbmt dari target sebesar ≤ 15 Mbmt atau telah tercapai sebesar 100,00%.
5)
Jumlah kelompok pengguna energi baru dan energi terbarukan tahun 2014 dari target sebesar 5 kelompok, terealisasi sebesar 5 kelompok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah kelompok pengguna energi baru dan energi terbarukan ditahun 2014 telah tercapai 5 kelompok dari target sebesar 44 kelompok atau telah tercapai sebesar 11,36%.
6)
Cakupan pemantauan lokasi rawan longsor tahun 2014 dari target sebesar 100%, terealisasi sebesar 100%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan pemantauan lokasi rawan longsor ditahun 2014 telah tercapai 100% dari target sebesar 100% atau telah tercapai sebesar 100,00%.
Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi “Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) dengan 6 (enam) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp3.226.107.000,00 yang terealisasi sebesar
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
121
Rp2.952.346.484,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,51%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp273.760.516,00 (8,49%). Sasaran Kelima tersebut diwujudkan dalam 6 (Enam) program utama, yaitu : 1)
Program Pengawasan dan Penerbitan Kegiatan Rakyat yang Berppotensi Merusak
Lingkungan,
yang
dianggarkan
sebesar
Rp150.000.000,00
terealisasi sebesar Rp149.846.050,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,90%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp153.950,00 (0,10%). 2)
Program
Pembinaan
dianggarkan
dan
sebesar
Pengawasan
Bidang
Rp1.246.607.000,00
Pertambangan, terealisasi
yang
sebesar
Rp1.134.820.960,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,03%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp111.786.040,00 (8,97%). 3)
Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Migas dan Panas Bumi, yang
dianggarkan
sebesar
Rp679.500.000,00
terealisasi
sebesar
Rp574.413.574,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84,53%, maka diperoleh
efisiensi
penggunaan
anggaran
sebesar
Rp105.086.426,00
(15,47%). Hal ini terjadi karena masih banyaknya kegiatan-kegiatan rekonsiliasi dengan kementrian yang tidak jadi dilaksanakan. 4)
Program Konservasi Air Tanah, yang dianggarkan sebesar Rp375.000.000,00 terealisasi sebesar Rp363.339.750,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,89%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp11.660.250,00 (3,11%).
5)
Program Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan, yang
dianggarkan
sebesar
Rp575.000.000,00
terealisasi
sebesar
Rp545.942.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,95%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp29.058.000,00 (5,05%). 6)
Program
Mitigasi
Bencana
Geologi,
yang
dianggarkan
sebesar
Rp200.000.000,00 terealisasi sebesar Rp183.984.150,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,99%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp16.015.850,00 (8,01%).
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
122
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
6
Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
cakupan pemenuhan kebutuhan listrik menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 119,94%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keenam yaitu Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.23. Tabel 3.23. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik pada tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1. 2. 3. 4. 5.
Indikator Sasaran Peningkatan cakupan layanan PJU Rumah Tangga Pengguna Listrik Rasio ketersediaan Daya Listrik Prosentase Rumah Tangga yang Mmenggunakan Listrik Jumlah Ijin Usaha Ketenagalistrikan IUK/IUKS
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
1,61
1,93
119,88
1
1,22
122,00
%/SR/I R
0,50
0,55
110
7400
8251
128,92
%
0,50
0,55
110
0,50
0,7
140,00
%
0,50
0,55
110
83,25
90,45
108,78
Perusa haan
80
80
100
90
90
100
Rata-Rata Capaian
Target
Realisasi
Capaian (%)
109,98
119,94
Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran
keenam untuk
mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 5 (lima) indikator sasaran, antara lain: 1)
Peningkatan cakupan layanan PJU tahun 2014 dari target sebesar 1%, terealisasi sebesar 1,22%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,22%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 119,88%, meningkat sebesar 2,12% menjadi 122,00% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Peningkatan cakupan layanan PJU ditahun 2014 telah tercapai 1,22% dari target sebesar 36,5% atau telah tercapai sebesar 3,34%.
2)
Rumah Tangga Pengguna Listrik bekas tambang tahun 2014 dari target sebesar 7.400 SR/IR, terealisasi sebesar 8.251 SR/IR, sehingga pencapaian LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
123
kinerjanya sebesar 128,92%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 110,00%, meningkat sebesar 18,92% menjadi 128,92% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rumah Tangga Pengguna Listrik bekas tambang ditahun 2014 telah tercapai 8,251 SR/IR dari target sebesar 21.000 SR/IR atau telah tercapai sebesar 39,29%. 3)
Rasio ketersediaan Daya Listrik tambang tahun 2014 dari target sebesar 0,5%, terealisasi sebesar 0,7%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 140,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar110,00%, meningkat sebesar 30% menjadi 140,00% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio ketersediaan Daya Listrik tambang ditahun 2014 telah tercapai 0,7 dari target sebesar 1% atau telah tercapai sebesar 70,00%.
4)
Prosentase Rumah Tangga yang Mmenggunakan Listrik tambang tahun 2014 dari target sebesar 83,25%, terealisasi sebesar 90,45%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 108,78%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,22% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Rumah Tangga yang Mmenggunakan Listrik tambang ditahun 2014 telah tercapai 90,45% dari target sebesar 86,90% atau telah tercapai sebesar 104,09%.
5)
Jumlah Ijin Usaha Ketenagalistrikan IUK/IUKS tahun 2014 dari target sebesar 90 Perusahaan, terealisasi sebesar 90 Perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Ijin Usaha Ketenagalistrikan IUK/IUKS ditahun 2014 telah tercapai 90 Perusahaan dari target sebesar 130 Perusahaan atau telah tercapai sebesar 69,23%. Dalam mewujudkan Sasaran Keenam pada Misi “Meningkatkan daya saing
perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
124
dan pariwisata” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) dengan 5 (Lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp36.209.904.000,00 yang terealisasi sebesar Rp31.605.901.048,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,29%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp4.604.002.952,00 (12,71%). Hal ini terjadi karena adanya pekerjaan PJU Tegar Beriman yang tidak dapat dilaksanakan karena sudah beberapa kali gagal lelang sementara waktu sudah tidak mencukupi sampai dengan akhir tahun. Sasaran Keenam tersebut diwujudkan dalam 1 (Satu) program utama, yaitu : 1)
Program
Pembinaan
dan
Pengembangan
Bidang
Energi
dan
Ketenagalistrikan, yang dianggarkan sebesar Rp36.209.904.000,00 terealisasi sebesar Rp31.605.901.048,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,29%,
maka
diperoleh
efisiensi
penggunaan
anggaran
sebesar
Rp4.604.002952,00 (12,71%). Hal ini terjadi karena adanya pekerjaan PJU Tegar Beriman yang tidak dapat dilaksanakan karena sudah beberapa kali gagal lelang sementara waktu sudah tidak mencukupi sampai dengan akhir tahun 2014, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp4.604.002952,00 (12,71%).
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
7
Berkembangnya Pariwisata Andalan disertai dengan Meningkatnya Kunjungan Wisata Dari
hasil
pengukuran
capaian
kinerja
pada
sasaran
strategis
Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 101,86%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketujuh yaitu Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.24.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
125
Tabel 3.24. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Berkembangnya Pariwisata Andalan disertai dengan Meningkatnya Kunjungan Wisata pada tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No
Indikator Sasaran
1.
Kunjungan Wisata
2.
Jumlah Paket Wisata
3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Satuan Org
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga konstan Jumlah Gedung Kesenian Rasio Destinasi Wisata berstandar nasional Cakupan Organisasi Cakupan SDM Pariwisata bersertifikat nasional Tingkat hunian Hotel Cakupan bina usaha pelaku usaha pariwisata Jumlah kerjasama Pariwisata Jenis, kelas dan jumlah Restoran Jenis, kelas dan jumlah Penginapan/Hotel
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaia n (%)
3.331.000
4.130.125
123,99
paket
Target
Realisasi
Capaian (%)
4.537.643
5.596.171
123,33
20
20
100
%
3,13
3,13
99,93
3,25
3,13
96,31
%
3,24
3,24
100
3,03
3,24
106,93
gedung
1
1
100
1
1
100
%
18
18
100
buah
17
17
100
Orang
110
110
100
Hari
2
2
100
Usaha
240
240
100
buah Restora n
4
4
100
Hotel
137
235
171,53
255
255
100
195
200
102,56
205
200
97,56
Rata-Rata Capaian
116,34
101,86
Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata
Berdasarkan
tabel di
atas diketahui bahwa
sasaran
ketujuh
untuk
mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 13 (tiga belas) indikator sasaran, antara lain: 1)
Kunjungan Wisata tahun 2014 dari target sebesar 4.537.643 orang, terealisasi sebesar 5.596.171 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 123,33%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 0,66% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kunjungan Wisata ditahun 2014 telah tercapai 5.596.171 orang dari target sebesar 4.500.000 orang atau telah tercapai sebesar 124,36%.
2)
Jumlah Paket Wisata tahun 2014 dari target sebesar 20 paket terealisasi sebesar 20 paket sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Paket Wisata ditahun 2014 telah
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
126
tercapai 20 paket dari target sebesar 45 paket atau telah tercapai sebesar 44,44%. 3)
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 3,25%, terealisasi sebesar 3,13%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,31%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 3,63% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perikanan ditahun 2014 telah tercapai 3,13% dari target sebesar 2,87% atau telah tercapai sebesar 109,06%.
4)
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 3,03%, terealisasi sebesar 3,24%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 106,93%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100%, meningkat sebesar 6,93% menjadi 106,93% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 3,24% dari target sebesar 3,03% atau telah tercapai sebesar 106,93%.
5)
Jumlah Gedung Kesenian tahun 2014 dari target sebesar 1 gedung, terealisasi sebesar 1 gedung, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Gedung Kesenian ditahun 2014 telah tercapai 1 gedung dari target sebesar 1 gedung atau telah tercapai sebesar 100,00%.
6)
Rasio Destinasi Wisata berstandar nasional tahun 2014 dari target sebesar 18%, terealisasi sebesar 18%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Destinasi Wisata berstandar nasional ditahun 2014 telah tercapai 18% dari target sebesar 18% dosis atau telah tercapai sebesar 100,00%.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
127
7)
Cakupan Organisasi tahun 2014 dari target sebesar 17 buah, terealisasi sebesar 17 buah, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Organisasi tahun 2014 dari target ditahun 2014 telah tercapai 17 buah dari target sebesar 21 buah atau telah tercapai sebesar 80,95%.
8)
Cakupan SDM Pariwisata bersertifikat nasional tahun 2014 dari target sebesar 110 orang terealisasi sebesar 110 orang sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan SDM Pariwisata bersertifikat nasional ditahun 2014 telah tercapai 110 orang dari target sebesar 180 orang atau telah tercapai sebesar 61,11%.
9)
Tingkat hunian Hotel tahun 2014 dari target sebesar 2 hari, terealisasi sebesar 2 hari,sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tingkat hunian Hotel tahun 2014 dari target ditahun 2014 telah tercapai 2 hari dari target sebesar 2,5 hari atau telah tercapai sebesar 100,00%.
10) Cakupan bina usaha pelaku usaha pariwisata tahun 2014 dari target sebesar 240 usaha, terealisasi sebesar 240 usaha, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan bina usaha pelaku usaha pariwisata ditahun 2014 telah tercapai 240 usaha dari target sebesar 320 usaha atau telah tercapai sebesar 75,00%. 11) Jumlah kerjasama Pariwisata tahun 2014 dari target sebesar 4 buah, terealisasi sebesar 4 buah, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,62%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah kerjasama Pariwisata tahun LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
128
2014 dari target ditahun 2014 telah tercapai 4 kegiatan dari target sebesar 7 kegiatan atau telah tercapai sebesar 57,14%. 12) Jenis, kelas dan jumlah Restoran tahun 2014 dari target sebesar 255 jenis restoran, terealisasi sebesar 255 jenis restoran, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 71,53% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jenis, kelas dan jumlah Restoran ditahun 2014 telah tercapai 255 jenis dari target sebesar 340 jenis atau telah tercapai sebesar 100,00%. 13) Jenis, kelas dan jumlah Penginapan/Hotel tahun 2014 dari target sebesar 205 jenis hotel, terealisasi sebesar 200 jenis hotel, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,56%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jenis, kelas dan jumlah Penginapan/Hotel ditahun 2014 telah tercapai 200 jenis hotel dari target sebesar 225 jenis hotel atau telah tercapai sebesar 88,89%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketujuh pada Misi “Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) dengan 13 (Tiga belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp6.143.850.000,00 yang terealisasi sebesar Rp5.222.020.650,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,00%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp921.829.350,00 (15,00%). Sasaran Ketujuh tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1)
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, yang dianggarkan sebesar Rp2.023.000.000,00
terealisasi
sebesar
Rp1.844.008.462,00
sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 91,15%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp178.991.538,00 (8,85%). 2)
Program Pengembangan Destinasi Wisata, yang dianggarkan sebesar Rp1.420.850.000,00
terealisasi
sebesar
Rp1.338.426.400,00
sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 94,20%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp82.423.600,00 (5,80%). LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
129
3)
Program
Pengembangan
Rp2.700.000.000,00
Kemitraan,
terealisasi
sebesar
yang
dianggarkan
sebesar
Rp2.484.929.000,00
sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 92,03%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp215.071.000,00 (7,97%).
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
8
Terwujudnya BUMD Pertambangan yang Berdaya Saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terwujudnya
BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.25. Tabel 3.25. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Terwujudnya BUMD Pertambangan yang Berdaya Saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah pada tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1.
Indikator Sasaran Pembinaan BUMD
Satuan BUMD
Rata-Rata Capaian
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaia n (%)
21
21
100
Target
Realisasi
Capaian (%)
10
10
100
100
100
Sumber : Sekretariat Daerah
Berdasarkan
tabel di
atas diketahui bahwa
sasaran
ketujuh
untuk
mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 1 (satu) indikator sasaran, antara lain: 1)
Pembinaan BUMD tahun 2014 dari target sebesar 10 BUMD, terealisasi sebesar 10 BUMD, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pembinaan BUMD ditahun 2014 telah tercapai 10 BUMD dari target sebesar 9 BUMD atau telah tercapai sebesar 100,00%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
130
Dalam mewujudkan Sasaran Kedelapan pada Misi “Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah (Sekda) dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp2.344.334.000,00 yang terealisasi sebesar Rp2.109.546.750,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,98%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp234.787.250,00 (10,02%). Sasaran Ketujuh tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program
Pengkoordinasian
Bidang
Ekonomi,
yang
dianggarkan
sebesar
Rp2.344.334.000,00 terealisasi sebesar Rp2.109.546.750,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,98%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp234.787.250,00 (10,02%).
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
9
Terwujudnya BUMD Pertanian yang Berdaya Saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terwujudnya
BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 100%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesembilan yaitu Terwujudnya BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.26. Tabel 3.26. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Terwujudnya BUMD Pertanian yang Berdaya Saing sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah pada tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1.
Indikator Sasaran Tersusunnya rumusan kebijakan bidang Perekonomian
Satuan Kebijak an
Rata-Rata Capaian
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
3
3
100 100
Target
Realisasi
Capaian (%)
8
8
100 100
Sumber : Sekretariat Daerah
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
131
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesembilan untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 1 (satu) indikator sasaran, antara lain: 1)
Tersusunnya rumusan kebijakan bidang Perekonomian tahun 2014 dari target sebesar 8 kebijakan, terealisasi sebesar 8 kebijakan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya rumusan kebijakan bidang Perekonomian ditahun 2014 telah tercapai 8 kebijakan dari target sebesar 39 kebijakan atau telah tercapai sebesar 20,51%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilan pada Misi “Meningkatkan daya
saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah (Sekda) dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar
Rp2.344.334.000,00
yang
terealisasi
sebesar
Rp2.109.546.750,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,98%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp234.787.250,00 (10,02%). Sasaran Kesembilan tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program
Pengkoordinasian
Bidang
Ekonomi,
yang
dianggarkan
sebesar
Rp2.344.334.000,00 terealisasi sebesar Rp2.109.546.750,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,98%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp234.787.250,00 (10,02%).
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
10
Meningkatnya Jumlah dan Kemandirian Industry Kecil dan Menengah dalam Mengembangkan Ekonomi Lokal
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya jumlah dan kemandirian industry kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 104,16%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesepuluh yaitu Meningkatnya jumlah dan kemandirian LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
132
industry kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.27. Tabel 3.27. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Jumlah dan Kemandirian Industry Kecil dan Menengah dalam Mengembangkan Ekonomi Lokal pada tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1.
2.
3.
4.
Indikator Sasaran Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga konstan Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku (Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga berlaku) Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan(Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga konstan)
5.
Pertumbuhan Industri
6.
Cakupan bina kelompok pengrajin
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
16,65
17,31
104,02
57,02
57,26
100,42
%
13,98
14,9
106,58
59,45
59,83
100,64
%
11,08
11,52
103,97
11,40
11,51
100,93
%
12,02
12,01
99,88
11,89
11,97
100,67
%
19,05
3,33
17,48
3,611
4,11
113,82
klpk
87,66
86,37
98,52
4.415
4.789
108,47
Rata-Rata Capaian
88,41
Target
Realisasi
Capaian (%)
104,16
Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesepuluh untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 6 (enam) indikator sasaran, antara lain: 1)
Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 57,02% atau Rp70.874.750,00, terealisasi sebesar 57,26% atau Rp70.742.237,48, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,42%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 3,60% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2014 telah tercapai 57,26% atau Rp70.742.237,48 dari target sebesar 54,91% atau telah tercapai sebesar 104,28%.
2)
Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 59,45% atau Rp24.423.870,00, terealisasi sebesar 59,83% atau Rp24.569.681,74, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,64%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
133
Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5,94% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sector Industri terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 59,83% atau Rp24.569.681,74 dari target sebesar 58,40% atau telah tercapai sebesar 102,45%. 3)
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku (Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga berlaku) tahun 2014 dari target sebesar 11,40% atau Rp14.174.950,00, terealisasi sebesar 11,45% atau Rp14.148.447,50, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,40%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 3,57% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku (Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga berlaku) ditahun 2014 telah tercapai 11,45% atau Rp14.148.447,50 dari target sebesar 10,98% atau telah tercapai sebesar 104,28%.
4)
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan(Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga konstan) tahun 2014 dari tar get sebesar 11,89% atau Rp4.884.774,00 , terealisasi sebesar 11,97% atau Rp4.913.936,35, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,67%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 99,88%, meningkat sebesar 0,79% menjadi 100,67% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan(Diasumsikan 20% dari kontribusi sector industri terhadap harga konstan)
ditahun 2014 telah tercapai 11,97% atau
Rp4.913.936,35 dari target sebesar 10,98% atau telah tercapai sebesar 109,02%. 5)
Pertumbuhan Industri tahun 2014 dari target sebesar 3,611%, terealisasi sebesar 4,11%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 113,82%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 17,48%, LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
134
meningkat sebesar 96,33% menjadi 113,82% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pertumbuhan Industri ditahun 2014 telah tercapai 4,11% dari target sebesar 4,08% atau telah tercapai sebesar 100,74%. 6)
Cakupan bina kelompok pengrajin tahun 2014 dari target sebesar 4415 kelompok,
terealisasi
sebesar
4789
kelompok,
sehingga
pencapaian
kinerjanya sebesar 108,47%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 98,52%, meningkat sebesar 9,95% menjadi 108,47% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan bina kelompok pengrajin ditahun 2014 telah tercapai 4.789 klpk dari target sebesar 8145 klpk atau telah tercapai sebesar 58,80%. Dalam mewujudkan Sasaran Kespuluh pada Misi “Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan dengan 6 (enam) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp4.687.575.000,00 yang terealisasi sebesar Rp4.173.556.702,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,03%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp514.018.298,00 (10,97%). Sasaran Kesepuluh tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu : 1)
Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi, yang dianggarkan sebesar Rp100.000.000,00
terealisasi sebesar Rp97.400.000,00 sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 97,40%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp2.600.000,00 (2,6%). 2)
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, yang dianggarkan sebesar Rp1.777.575.000,00
terealisasi sebesar Rp1.407.096.506,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 79,16%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp370.478.494,00 (20,84%). Hal ini terjadi karena adanya kegiatan yang tidak dilaksanakan di tahun 2014. 3)
Program
Penataan
Struktur
Industri,
yang
dianggarkan
sebesar
Rp125.000.000,00 terealisasi sebesar Rp122.106.000,00 sehingga diperoleh
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
135
capaian kinerja sebesar 97,68%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp2.894.000,00 (2,32%). 4)
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, yang dianggarkan sebesar Rp2.685.000.000,00
terealisasi sebesar Rp2.546.954.196,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,86%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp138.045.804,00 (5,14%).
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
11
Meningkatnya Nilai dan Volume Perdagangan Dalam Negeri dan Ekspor
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 102,10%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesebelas yaitu Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.28. Tabel 3.28. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Nilai dan Volume Perdagangan Dalam Negeri dan Ekspor pada tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1.
2.
Indikator Sasaran Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga berlaku Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan
Satuan
Target
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
16,65
17,32
104,02
21,25
20,46
96,28
%
13,98
14,90
106,58
18,79
18,34
97,61
US$
600.000.0 00
925.122.4 15
154,19
879.300.0 00
929.384.5 04
103,58
54,21
49,88
92,01
11.469
12.964
113,04
2
2
100
3.
Ekspor bersih perdagangan
4.
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
%
5.
Jumlah pedagang dipasar tradisional yang dibina
%
Rata-Rata Capaian
114,2
102,10
Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kesebelas untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 5 (lima) indikator sasaran, antara lain:
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
136
1)
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga berlaku tahun 2014 dari target sebesar 21,25% atau Rp26.412.870,00, terealisasi sebesar 20,46% atau Rp25.279.348,48, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,28%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 7,74% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sector perdagangan terhadap PDRB harga berlaku ditahun 2014 telah tercapai 20,46% atau Rp25.279.348,48 dari target sebesar 21,69% atau 41.003.280,00 atau telah tercapai sebesar 94,33%.
2)
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan tahun 2014 dari target sebesar 18,79% atau Rp7.651.490,00, terealisasi sebesar 18,34% atau Rp7.532.548,94, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,61%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 8,98% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan ditahun 2014 telah tercapai 18,34% atau Rp7.532.548,94 dari target sebesar 19,50% atau Rp10.175.990,00 atau telah tercapai sebesar 94,05%.
3)
Ekspor bersih perdagangan tahun 2014 dari target sebesar US$897.300.000, terealisasi sebesar US$929.384.504, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,58%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 50,61% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena target ditahun 2013 yang terlampau rendah. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Ekspor bersih perdagangan ditahun 2014 telah tercapai US$929.384.504 dari target sebesar US$897.700.000 atau telah tercapai sebesar 103,53%.
4)
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal tahun 2014 dari target sebesar 11.469 pedagang, terealisasi sebesar 12.964 pedagang, sehingga pencapaian
kinerjanya
sebesar
113,04%.
Kondisi tersebut
mengalami
peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 92,01%, meningkat sebesar 21,02% menjadi 113,04% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal ditahun 2014 telah tercapai 12.964 pedagang dari target sebesar 12.969 pedagang atau telah tercapai sebesar 99,96%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
137
5)
Jumlah pedagang dipasar tradisional yang dibina tahun 2014 dari target sebesar 2%, terealisasi sebesar 2%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah pedagang dipasar tradisional yang dibina ditahun 2014 telah tercapai 2% dari target sebesar 10% atau telah tercapai sebesar 20,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesebelas pada Misi “Meningkatkan daya saing
perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp14.947.098.000,00 yang terealisasi sebesar Rp13.358.890.126,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,37%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp1.588.207.874,00 (10,63%). Sasaran Kesebelas tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1)
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan, yang dianggarkan
sebesar
Rp1.453.275.000,00
terealisasi
sebesar
Rp1.244.885.812,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,66%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp208.389.188,00 (14,34%). Hal ini terjadi karena honor di setiap kegiatan dianggarkan untuk jabatan eselon tapi yang datang pelaksana. 2)
Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport, yang dianggarkan sebesar Rp46.000.000,00
terealisasi sebesar Rp405.942.000,00 sehingga diperoleh
capaian kinerja sebesar 88,25%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp54.058.000,00 (11,75%). Hal ini terjadi karena anggaran yang diusulkan untuk konsultan dengan penawaran harga tertinggi tapi ternyata setelah penawaran dapat harga lebih rendah dari yang dianggarkan. 3)
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, yang dianggarkan sebesar
Rp13.033.823.000,00
terealisasi
sebesar
Rp11.708.062.314,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,83%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp1.325.760.686,00 (10,17%). Hal ini terjadi karena ada kegiatan yang tidak dilaksanakan karena ada konflik dengan koperasinya. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
138
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
12
Meningkatnya Partisipasi Angkatan Kerja dan Kesejahteraan Tenaga Kerja
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 126,28%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedua belas yaitu Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.29. Tabel 3.29. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Partisipasi Angkatan Kerja dan Kesejahteraan Tenaga Kerja pada tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12.
Indikator Sasaran Angka partisipasi angkatan kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja Tingkat pengangguran terbuka Jumlah pencari kerja yang terampil Pencari kerja yang ditempatkan Rasio penduduk yang bekerja Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam program padat karya Angka sengketa pengusahapekerja per tahun Keselamatan dan perlindungan Panitia keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan Pemberian perlindungan hokum dan jamsostek Perlindungan pekerja malam wanita Pengawasan, perlindungan dan penegakan hokum terhadap hak normatif pekerja Terwujudnya system pengupahan yang memadai Fasilitasi Lembaga Kerjasama Tripartit Sertifikat tenaga operator yang di perusahaan
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
62,26
65,722
105,56
65,8
65,8
100
%
62,26
65,722
105,56
65,8
65,8
100
%
13,31
8,62
64,76
8,62
8,62
100
Org
400
400
100
560
590
105,36
Org
800
800
100
800
4325
540,63
%
89,69
90,93
101,38
90,19
90,19
100
Org
100
100
100
130
65
50,00
Kasus
170
186
90,59
175
178
98,29
Org
30
30
100
30
30
100
Psrh
200
200
100
200
200
100
Prsh
60
60
100
98
98
100
Prsh
308
308
100
742
742
100
Dok
1
1
100
1
1
100
sidang
4
4
100
4
4
100
Org
60
60
100
50
50
100
Rata-Rata Capaian
97,86
Target
Realisasi
Capaian (%)
126,28
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
139
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran kedua belas untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 12 (Dua belas) indikator sasaran, antara lain: 1)
Angka partisipasi angkatan kerja tahun 2014 dari target sebesar 65,8%, terealisasi sebesar 65,8%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5,56% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi angkatan kerja ditahun 2014 telah tercapai 65,8% dari target sebesar 66% atau telah tercapai sebesar 99,70%.
2)
Tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2014 dari target sebesar 65,8%, terealisasi sebesar 65,8%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5,56% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tingkat partisipasi angkatan kerja ditahun 2014 telah tercapai 65,8% dari target sebesar 66% atau telah tercapai sebesar 99,70%.
3)
Tingkat pengangguran terbuka tahun 2014 dari target sebesar 8,62%, terealisasi sebesar 8,62%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 64,76%, meningkat sebesar 35,24% menjadi 100,00% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tingkat pengangguran terbuka ditahun 2014 telah tercapai 8,62% dari target sebesar 188,16% atau telah tercapai sebesar 4,58%.
4)
Jumlah pencari kerja yang terampil tahun 2014 dari target sebesar 560 orang, terealisasi sebesar 590 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 105,36%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100%, meningkat sebesar 5,36% menjadi 105,36% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah pencari kerja yang terampil ditahun 2014 telah tercapai 590 orang dari target sebesar 4.240 orang atau telah tercapai sebesar 13,92%.
5)
Pencari kerja yang ditempatkan tahun 2014 dari target sebesar 800 orang, terealisasi sebesar 4.325 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
140
540,63%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100%, meningkat sebesar 440,63% menjadi 540,63% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena tingginya kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai
dengan saat ini Pencari kerja yang ditempatkan ditahun 2014 telah tercapai 4.325 orang dari target sebesar 5.270 orang atau telah tercapai sebesar 82,07%. 6)
Rasio penduduk yang bekerja tahun 2014 dari target sebesar 90,19%, terealisasi sebesar 90,19%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,38% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio penduduk yang bekerja ditahun 2014 telah tercapai 90,19% dari target sebesar 92,19% atau telah tercapai sebesar 97,83%.
7)
Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam program padat karya tahun 2014 dari target sebesar 130 orang, terealisasi sebesar 65 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 50,00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 50,00% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena kegiatan Perluasan Kesempatan Kerja Sistem Padat Karya Produktifitas di Bidang Peternakan Domba tidak dilaksanakan sehingga capaian kinerja tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan
kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam program padat karya ditahun 2014 telah tercapai 65 orang dari target sebesar 1.450 orang atau telah tercapai sebesar 4,48%. 8)
Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun, tahun 2014 dari target sebesar 175 kasus, terealisasi sebesar 178 kasus, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,29%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 7,70% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun ditahun 2014 telah tercapai 178 kasus dari target sebesar 865 kasus atau telah tercapai sebesar 944,42%.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
141
9)
Keselamatan dan perlindungan : a. Panitia keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan tahun 2014 dari target sebesar 30 orang, terealisasi sebesar 30 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Panitia keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan ditahun 2014 telah tercapai 30 orang dari target sebesar 145 orang atau telah tercapai sebesar 20,69%. b. Pemberian perlindungan hokum dan jamsostek tahun 2014 dari target sebesar 200 perusahaan, terealisasi sebesar 200 perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pemberian perlindungan hokum dan jamsostek ditahun 2014 telah tercapai 200 perusahaan dari target sebesar 1.000 perusahaan atau telah tercapai sebesar 20,00%. c.
Perlindungan pekerja malam wanita tahun 2014 dari target sebesar 98 perusahaan, terealisasi sebesar 98 perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perlindungan pekerja malam wanita ditahun 2014 telah tercapai 98 perusahaan dari target sebesar 338 perusahaan atau telah tercapai sebesar 28,99%.
d. Pengawasan, perlindungan dan penegakan hokum terhadap hak normatif pekerja tahun 2014 dari target sebesar 742 perusahaan, terealisasi sebesar 742 perusahaan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pengawasan, perlindungan dan penegakan hokum terhadap hak normatif
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
142
pekerja ditahun 2014 telah tercapai 742 perusahaan dari target sebesar 3.660 perusahaan atau telah tercapai sebesar 20,27%. 10) Terwujudnya system pengupahan yang memadai tahun 2014 dari target sebesar 1 Dokumen, terealisasi sebesar 1 Dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terwujudnya system pengupahan yang memadai ditahun 2014 telah tercapai 1 Dokumen dari target sebesar 5 Dokumen atau telah tercapai sebesar 20,00%. 11) Fasilitasi Lembaga Kerjasama Tripartit tahun 2014 dari target sebesar 4 sidang, terealisasi sebesar 4 sidang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Fasilitasi Lembaga Kerjaama Tripartit ditahun 2014 telah tercapai 4 sidang dari target sebesar 20 sidang atau telah tercapai sebesar 20,00%. 12) Sertifikat tenaga operator yang di perusahaan tahun 2014 dari target sebesar 50 orang,, terealisasi sebesar 50 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sertifikat tenaga operator yang di perusahaan ditahun 2014 telah tercapai 50 orang, dari target sebesar 280 orang atau telah tercapai sebesar 17,86%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua belas pada Misi “Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan 12 (dua belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp5.709.168.000,00 yang terealisasi sebesar Rp5.382.048.926,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,27%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp327.119.074,00 (5,73%).
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
143
Sasaran Kedua belas tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1)
Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja, yang dianggarkan
sebesar
Rp3.477.650.000,00
terealisasi
sebesar
Rp1.244.885.812,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,42%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp124.634.924,00 (3,58%). 2)
Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, yang dianggarkan
sebesar
Rp2.231.518.000,00
terealisasi
sebesar
Rp2.029.033.850,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,93%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp202.484.150,00 (9,07%).
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
13
Tersalurkannya Minat Masyarakat untuk Bertransmigrasi
Dari
hasil
pengukuran
capaian
kinerja
pada
sasaran
strategis
Tersalurkannya Minat Masyarakat untuk Bertransmigrasi menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 20%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketiga belas yaitu Tersalurkannya Minat Masyarakat untuk Bertransmigrasi pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.30. Tabel 3.30. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Tersalurkannya Minat Masyarakat untuk Bertransmigrasi pada tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1.
Indikator Sasaran Transmigran Regional
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
50
55
110
Kk
Rata-Rata Capaian
110
Target
Realisasi
Capaian (%)
50
10
20,00 20,00
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran ketiga belas untuk mewujudkan misi kedua diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 1 (satu) indikator sasaran, antara lain: 1)
Tansmigrasi Regional tahun 2014 dari target sebesar 50 KK, terealisasi sebesar 10 KK sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 20,00%. Capaian LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
144
kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 90,00% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena adanya pengurangan kuota oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sehingga capaian kinerja tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi angkatan kerja ditahun 2014 telah tercapai 10 KK dari target sebesar 125 KK atau telah tercapai sebesar 8,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kedua belas pada Misi “Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar 358.422.000,00 yang terealisasi sebesar Rp171.858.070,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 47,95%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp186.563.930,00 (52,05%). Sasaran Ketiga belas tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : 1)
Program Transmigrasi Regional, yang dianggarkan sebesar 358.422.000,00 terealisasi sebesar 171.885.070,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 47,95%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp202.484.150,00 (9,07%).
C. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Ketiga Misi Ketiga Pemerintah Kabupaten Bogor adalah “Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan”. Misi Ketiga tersebut dilaksanakan dengan 10 Sasaran Strategis sebagai berikut : 1)
Meningkatnya perencanaan, kesesuaian dan pengendalian pemanfaatan ruang;
2)
Meningkatnya kepastian hukum pemilikan tanah masyarakat;
3)
Meningkatnya infrastruktur jalan/jembatan yang berkualitas dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa;
4)
Meningkatnya infrastuktur perhubungan yang mendukung aksesibilitas, pergerakan orang, barang dan jasa; LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
145
5)
Meningkatnya infrastruktur sumber daya air, waduk dan irigasi untuk mendukung terpeliharnya hutan konservasi, kawasan lindung, pengendalian dan pendayagunaan sumber daya air;
6)
Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman yang berkualitas;
7)
Meningkatnya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kabupaten dan kawasan permukiman;
8)
Meningkatnya pengendalian pencemaran air, udara dan kerusakan tanah;
9)
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup;
10) Meningkatnya upaya mitigasi perubahan iklim. Pengukuran capaian kinerja pada Misi Ketiga “Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan” dilakukan pada setiap indikator kinerja dan target kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun 2014. Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada Misi Ketiga menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 pada Misi Ketiga tersebut diperoleh sebesar 98,08%. Pencapaian tersebut termasuk dalam kategori “Baik Sekali”. Berikut rincian masing-masing capaian sasaran strategis pada misi ketiga. Tabel 3.31. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Ketiga pada Tahun 2014 No
1 2 3
4
5 6
Sasaran Strategis
Meningkatnya perencanaan, kesesuaian dan pengendalian pemanfaatan ruang Meningkatnya kepastian hukum pemilikan tanah masyarakat Meningkatnya infrastruktur jalan/jembatan yang berkualitas dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa Meningkatnya infrastuktur perhubungan yang mendukung aksesibilitas, pergerakan orang, barang dan jasa Meningkatnya infrastruktur sumber daya air, waduk dan irigasi untuk mendukung terpeliharnya hutan konservasi, kawasan lindung, pengendalian dan pendayagunaan sumber daya air Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana dasar LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Rata-Rata Capaian tahun 2014 149,41 65,78 86,94
99,30
80,18 101,72
146
7 8 9 10
permukiman yang berkualitas Meningkatnya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kabupaten dan kawasan permukiman Meningkatnya pengendalian pencemaran air, udara dan kerusakan tanah Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup Meningkatnya upaya mitigasi perubahan iklim
108,28 91,17 100,00 98,08
Rata-Rata Capaian Sasaran
Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Ketiga tersebut diuraikan sebagai berikut : Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
1
Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 149,41%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Pertama yaitu Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.32. Tabel 3.32. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pada Tahun 2013 dan 2014 No
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2013 Tahun 2014 Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi (%) (%)
Rasio Ruang Terbuka % 1 Hijau per Satuan Wilayah 26,95 31,30 ber HPL/HGB Cakupan Luasan Kawasan % 2 45,00 41,70 Lindung % 3 Luas wilayah produktif 87,05 87,00 % 4 Luas wilayah industri 0,45 0,41 % 5 Luas wilayah kebanjiran 5,18 4,50 % 6 Luas wilayah kekeringan 5,89 11,31 % 7 Luas wilayah perkotaan 46,45 46,45 Ruang publik yang % 8 0,04 0,05 berubah peruntukannya % 9 Ketaatan terhadap RTRW 85,00 84,13 Rata-Rata Capaian Sumber : Dinas Tata Ruang dan Pertanahan (DTRP), 2014
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
116,14
29,64
27,16
91,60
92,67
42,50
83,74
197,04
99,94 91,11 86,87 192,02 100,00
87,00 0,50 4,00 10,50 46,45
87,00 0,52 1,04 6,30 46,45
100,00
125,00
0,05
0,05
100,00
98,98 111,41
86,00
86,85
100,75 149,41
104,00 384,62 166,67 100,00
147
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Perencanaan, Kesesuaian dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah ber HPL/HGB pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 29,64%, terealisasi sebesar 27,16%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 91,60%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 24,54% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena tidak ada pembebasan tanah untuk RTH tetapi murni dari Fasos Fasum (sudah ada rencana induk).
Jika dibandingkan dengan kondisi akhir
RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah ber HPL/HGB di tahun 2014 telah tercapai sebesar 27,16% dari target sebesar 31,89% atau telah tercapai sebesar 85,17%. 2)
Cakupan Luasan Kawasan Lindung pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 42,50%, terealisasi sebesar 83,74%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 197,04%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 92,67%, meningkat sebesar 104,37% menjadi 197,04% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena adanya kawasan lindung diluar kawasan hutan misalnya daerah-daerah yang mempunyai kemiringan 40 % dan adanya areal/kawasan sepadan setu/sungai. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Luasan Kawasan Lindung di tahun telah tercapai sebesar 83,74% dari target sebesar 0,00% atau telah tercapai sebesar 83,74%.
3)
Luas Wilayah Produktif pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 87,00%, terealisasi sebesar 87,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 99,94%, meningkat sebesar 0,06% menjadi 100,00% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Produktif di tahun 2014 di tahun 2014 telah tercapai sebesar 87,00% dari target sebesar 87,00% atau telah tercapai sebesar 100,00%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
148
4)
Luas Wilayah Industri Luas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,50%, terealisasi sebesar 0,52%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 104,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 91,11%, meningkat sebesar 12,89% menjadi 104,00% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena adanya investor yang masuk sehingga perizinan industri meningkat dan luasannya bertambah. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Industri di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,52% dari target sebesar 0,75%
atau telah tercapai
sebesar 69,33%. 5)
Luas Wilayah Kebanjiran pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 4,00%, terealisasi sebesar 1,04%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 384,62%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 86,87%, meningkat sebesar 297,75% menjadi 384,62% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena Iklim yang tidak ekstrim dan telah dibangunnya turabturab/drainase. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Kebanjiran di tahun 2014 telah tercapai sebesar 1,04% dari target sebesar 2,00% atau telah tercapai sebesar 52%.
6)
Luas Wilayah Kekeringan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 10,50%, terealisasi sebesar 6,30%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 166,67%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 192,02%, menurun sebesar 25,35% menjadi 166,67% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena Iklim yang tidak ekstrim serta telah dibangunnya tangki-tangki supply air. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Kekeringan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 6,30% dari target sebesar 8,00% atau telah tercapai sebesar 78,75%.
7)
Luas Wilayah Perkotaan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 46,45%, terealisasi sebesar 46,45%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
149
Perkotaan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 46,45% dari target sebesar 46,45% atau telah tercapai sebesar 100,00%. 8)
Ruang Publik Yang Berubah Peruntukannya pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,05%, terealisasi sebesar 0,05%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Ruang Publik Yang Berubah Peruntukannya di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,55% dari target sebesar 0,50% atau telah tercapai sebesar 100,00%.
9)
Ketaatan Terhadap RTRW pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 86,00%, terealisasi sebesar 86,85%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,75%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,77% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena masyarakat sudah semakin taat terhadap peraturan per Undang-undangan berkaitan dengan perijinan yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Ketaatan Terhadap RTRW di tahun 2014 telah tercapai sebesar 86,85% dari target sebesar 88,00%
atau telah tercapai sebesar
98,69%. Dalam mewujudkan Sasaran Pertama pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan
Kuatitas Infrastruktur Wilayah
dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Tata Ruang dan Pertanahan dengan 9 (sembilan) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp3.445.714.000,00 dengan realisasi sebesar Rp2.008.666.952,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 58,29%. Sasaran Pertama tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1)
Program
Perencanaan
Rp1.981.825.000,00
Tata
Ruang,
yang
dianggarkan
sebesar
terealisasi
sebesar
Rp1.014.832.652,00
sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 51,21%. Hal ini disebabkan karena kegiatan Penyusunan Dokumen RDTR pada 2 kawasan prioritas Kabupaten Bogor tidak dapat dilaksanakan karena kegiatan RDTR nya sudah dilaksanakan.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
150
2)
Program Pemanfaatan Ruang, yang dianggarkan sebesar Rp..808.800.000,terealisasi sebesar Rp. 366.668.650,- sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 45,33%. Hal ini disebabkan karena kegiatan Master Plan Pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor Barat gagal lelang sehingga kegiatan tidak dapat dilaksanakan.
3)
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, yang dianggarkan sebesar Rp..655.089.000,- terealisasi sebesar Rp. 627.165.650,- sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,74%. Hal ini terjadi karena adanya penyesuaian SHT untuk perjalanan dinas terutama dala, daerah.
Sasaran
2
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 65,78%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedua yaitu Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.33. Tabel 3.33. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1 2
Indikator Kinerja
Satuan
Luas lahan bersertifikat % Persentase penduduk yang % memiliki lahan Rata-Rata Capaian
Tahun 2014
12,96
26,5
Capaian (%) 204,40
9,04
14,4
159,31
Target
Realisasi
Target
Realisasi
59,21
26,83
Capaian (%) 45,30
12,00
10,35
86,25
181,86
65,78
Sumber : Dinas Tata Ruang dan Pertanahan (DTRP), 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Kepastian Hukum Pemilikan Tanah Masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Luas lahan bersertifikat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 59,21%, terealisasi sebesar 26,83%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 45,30%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 159,10% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Hal ini terjadi karena meningkatnya
151
kesadaran masyarakat terhadap administrasi kepemilikan tanah dan bertambahnya jumlah perumahan/industri yang terbangun di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas lahan bersertifikat di tahun 2014 telah tercapai sebesar 26,83% dari target sebesar 208,40% atau telah tercapai sebesar 26,83%. 2) Persentase penduduk yang memiliki lahan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 12,00%, terealisasi sebesar 10,35%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 86,25%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 73,06% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena Meningkatnya ekonomi masyarakat sehingga banyak penduduk yang memiliki lahan di Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase penduduk yang memiliki lahan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 10,35% dari target sebesar 34,00% atau telah tercapai sebesar 30,44%. Dalam mewujudkan Sasaran Pertama pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan
Kuatitas Infrastruktur Wilayah
dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Tata Ruang dan Pertanahan dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, yaitu mencapai sebesar Rp827.295.000,00 yang direalisasikan sebesar Rp570.143.150,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 68,92%. Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah, yang dianggarkan sebesar Rp827.295.000,00 terealisasi sebesar Rp570.143.150,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 51,21%. hal ini terjadi karena Kegiatan Pengukuran Peta Bidang Tanah Jalan Poros Tengah Timur tidak dapat dilaksanakan karena belum ada penetapan lokasi dari Tim Setda Kabupaten Bogor.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
152
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
3
Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya
Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang
dan Jasa menunjukkan bahwa pada tahun 2014
pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 86,94%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketiga yaitu Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.34. Tabel 3.34.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No 1 2 3 4
5
6
7
Indikator Kinerja
Satuan
Panjang jalan Kabupaten dalam % kondisi baik Proporsi panjang jaringan jalan % dalam kondisi baik Panjang jalan dilalui roda 4 % Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau % bangunan rumah liar Panjang Jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran % pembuangan air (minimal 1,5 m) Drainase Dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak % tersumbat Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran % sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota Rata-Rata Capaian
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
84,99
86,78
102,10
77,80
71,40
91,77
0,85
0,87
102,10
0,77
0,71
91,77
0,00032
0,00034
106,92
0,00032
0,00033
102,52
2,23
2,80
125,56
2,78
2,80
73,32
31,38
20,99
66,89
32,01
21,03
65,69
39,09
38,00
102,79
39,07
0,85
0,69
81,75
0,87
91,04
Target
Realisasi
Capaian (%)
37,76
0,694
103,35
80,14 86,94
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP), 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa pada tahun 2014, sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
153
1) Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 77,80%, terealisasi sebesar 71,40%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 91,77%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 10,33% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena pada tahun 2013 baik target maupun realisasinya merupakan penggabungan antara panjang jalan dalam kondisi baik dan sedang, sedangkan untuk tahun 2014 hanya panjang jalan dalam kondisi baik saja. Hal ini terlihat dengan turunnya target kinerja untuk tahun 2014. Selain itu, mengenai tidak terpenuhinya target kinerja disebabkan karena belum seluruhnya jalan yang ditangani sesuai dengan rencana.
Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai
dengan saat ini Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik di tahun 2014 telah tercapai sebesar 71,40% dari target sebesar 84,22% atau telah tercapai sebesar 84,78%. 2) Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,778, terealisasi sebesar 0,714, sehingga capaian kinerjanya sebesar 91,77%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 10,33% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena pada tahun 2013 baik target maupun realisasinya merupakan penggabungan antara panjang jalan dalam kondisi baik dan sedang, sedangkan untuk tahun 2014 hanya panjang jalan dalam kondisi baik saja. Hal ini terlihat dengan turunnya target kinerja untuk tahun 2014. Selain itu, mengenai tidak terpenuhinya target kinerja disebabkan karena belum seluruhnya jalan yang ditangani sesuai dengan rencana. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,714 dari target sebesar 0,8422 atau telah tercapai sebesar 84,78%. 3) Panjang jalan dilalui roda 4 (empat) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,00032, terealisasi sebesar 0,00033, sehingga capaian kinerjanya sebesar 102,52%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4,40% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena terdapat peningkatan jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan penambahan ruas jalan baru. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
154
Panjang jalan dilalui roda 4 (empat) di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,00033 dari target sebesar 0,00024 atau telah tercapai sebesar 137,50%. 4) Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2,41%, terealisasi sebesar 2,80%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 73,32%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,13% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena belum maksimalnya penertiban dan pengamanan bangunan liar atau pedagang kaki lima di sempadan jalan serta kurangnya koordinasi dengan OPD lain. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar di tahun 2014 telah tercapai sebesar 2,80% dari target sebesar 2,13% atau telah tercapai sebesar 68,54%. 5) Panjang Jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 32,01%, terealisasi sebesar 21,03%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 65,69%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,20% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena lebar rumija tidak memenuhi syarat sehingga tidak
memungkinkan
untuk
dibuatkan
trotoar
dan
drainase/saluran
pembuangan air. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Panjang Jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) di tahun 2014 telah tercapai sebesar 21,03% dari target sebesar 34,65% atau telah tercapai sebesar 60,69%. 6) Drainase Dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak tersumbat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 39,07%, terealisasi sebesar 37,76%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 103,35%. Capaian kinerja tahun 2014 lebih tinggi sebesar 0,56% apabila di bandingkan dengan tahun 2013. Hal ini terjadi karena terdapat kegiatan pembuatan saluran drainase/gorong-gorong sehingga menambah
panjang
saluran
drainase
dan
mengurangi
panjang
drainase/pembuangan aliran air yang tersumbat. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Drainase Dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak tersumbat di tahun 2014 telah tercapai sebesar 37,76% dari target sebesar 38,99% atau telah tercapai sebesar 103,15%.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
155
7) Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,866, terealisasi sebesar 0,694, sehingga capaian kinerjanya sebesar 80,14%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,20% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena jumlah titik longsoran di luar prediksi/bertambahnya titik lokasi longsoran. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,694 dari target sebesar 0,937 atau telah tercapai sebesar 74,07%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketiga pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Bina Marga dan Pengairan dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, yaitu mencapai sebesar Rp636.401.593.000,00 yang direalisasikan sebesar Rp528.807.373.110,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83.09%. Sasaran Ketiga tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu : 1)
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, yang dianggarkan sebesar Rp410.721.231.000,00 terealisasi sebesar Rp325.536.387.460,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 79,26%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya :
Efisiensi anggaran;
Pada kegiatan pembebasan tanah untuk pembangunan jalan dan jembatan realisasinya masih rendah. Hal ini dikarenakan sebagian besar pemilik tanah belum sepakat harga dimana permintaan pemilik tanah masih di atas harga taksiran appraisal, terdapat bidang tanah yang diklaim oleh beberapa pihak/kepemilikan ganda, kepemilikan tanah yang akan dibayarkan sedang dalam proses penyelesaian sengketa di pengadilan;
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
156
Terdapat beberapa kegiatan fisik yang batal lelang dan juga terdapat beberapa pekerjaan fisik yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%.
2)
Program Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, yang dianggarkan
sebesar
Rp214.194.260.000,00
terealisasi
sebesar
Rp192.733.187.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,98%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya :
Efisiensi anggaran/sesuai dengan kebutuhan lapangan;
Terdapat beberapa kegiatan fisik yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%.
3)
Program Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong, yang dianggarkan
sebesar
Rp3.627.681.000,00
terealisasi
sebesar
Rp3.424.628.650,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,40%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya :
Efisiensi anggaran/sesuai dengan kebutuhan lapangan;
Terdapat 1 (satu) kegiatan pembuatan gorong-gorong yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%.
4)
Program Program Pembangunan Turap/Talud/Brojong, yang dianggarkan sebesar
Rp7.858.421.000,00
terealisasi
sebesar
Rp7.113.169.500,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,52%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya :
Efisiensi anggaran/sesuai dengan kebutuhan lapangan;
Terdapat 1 (satu) kegiatan pembuatan Dinding Penahan Tanah yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
4
Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 99,30%. Selengkapnya hasil pengukuran LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
157
capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.35. Tabel 3.35. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1 2 3
Indikator Kinerja Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Jumlah arus penumpang angkutan umum
Satuan
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
%
-
-
Terminal
9
6
66,67
Target
Capaian (%)
Realisasi
0,84
0,85
99,61
1
1
100,00
54206789,00
100,48
Orang
5089679 5234350
102,84 53.948.872,14
0,000242 0,001272
525,61
0,00232
0,00230
99,33
4
Rasio Ijin Trayek
%
5
Angkutan darat
%
0,5
0,5
100,86
0,00073
0,05536
79,08
%
0,01
0,01
105,92
0,00163
0,00126
77,26
orang
18.262
19.262
105,48
16.184.661
16.256.375
100,44
orang
4.283
5.677
132,55
564.034
620437
110,00
Kendaraan
18.192
18.201
100,05
19.176
20709
107,99
29,68
29,77
100,30
0,40
59,56
49,69
10
10
100,00
10 - 20
10 - 20
100,00
75.000
75.000
100,00
0,03
0,02
35.000 75.000 95,87 1 20,00
35.000 75.000 96,39 1 32,80
-
-
13.687,00
13741,00
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum Jumlah orang/barang melalui demaga/ bandara/terminal per thn Jumlah uji kir angkutan umum
Kepemilikan KIR angkutan % umum Lama pengujian kelayakan Menit angkutan umum (KIR) Biaya pengujian kelayakan Rupiah angkutan umum Realisasi Laik Jalan Kendaraan % Integrasi Moda Angkutan Umum Koridor Pemasangan Rambu-rambu % Jumlah Fasilitas Lalu Lintas Buah Terpasang Rata-Rata Capaian
91,60
135,99
100,00 100,00 100,5 164,00 100,39 99,30
Sumber : Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ), 2014
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sasaran keempat untuk mewujudkan misi ketiga diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 19 (sembilan belas) indikator sasaran, antara lain: 1) Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada tahun 2014 dari target sebesar 0,84%, terealisasi sebesar 0,85%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,61%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tidak terealisasi sesuai rencana disebabkan masih tidak sesuainya kapasitas jalan dengan peningkatan jumlah kendaraan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
158
RPJMD, sampai dengan saat ini Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,85% dari target sebesar 0,71% atau telah tercapai sebesar 119,72%. 2) Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 terminal, terealisasi sebanyak 1 terminal, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 66,67% meningkat sebesar 33,33% menjadi 100,00% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis pada tahun 2014 terealisasi sesuai rencana sedang pada tahun 2013 hanya terbangun 6 terminal dari 9 terminal yang direncanakan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 7 terminal dari target sebanyak 9 terminal atau telah tercapai sebesar 77,77%. 3) Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 53.948.872 orang, terealisasi sebanyak 54.206.789 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,48%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2,360% apabila di bandingkan dengan tahun 2014.
Hal ini
terjadi karena beberapa faktor yaitu meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi terutama sepeda motor dan kenaikan bahan bahan minyak.
Jika
dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 54.206.789 orang dari target sebanyak 59.549.461 orang atau telah tercapai sebesar 91,03%. 4) Rasio Ijin Trayek pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,00232%, terealisasi sebesar 0,00230%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,33%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 426,28% apabila di bandingkan dengan tahun 2014.
Hal ini terjadi karena Rasio Ijin Trayek pada tahun 2014 tidak
terealiasi 0,7% dari target yang dipengaruhi karena peningkatan jumlah Penduduk Kabupaten Bogor, sedangkan pada tahun 2013 terjadi perubahan target capaian yang tinggi, karena pada variabel rumus indikator jumlah angkutan darat hanya menggunakan data jumlah angkutan darat jenis Angkutan
perkotaan,
sedangkan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
untuk
tahun
2014
telah
dilakukan
159
permutahiran dengan mengunakan data angkutan darat jenis angkutan perkotaan dan angkutan antar kota dalam provinsi. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Ijin Trayek di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,00230% dari target sebesar 0,00238%
atau telah
tercapai sebesar 96,64%. 5) Angkutan Darat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,00073%, terealisasi sebesar 0,05536%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 79,08%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 21,78% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah Penduduk Kabupaten Bogor yang membutuhkan angkutan umum meningkat pada tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan dari tahun 2013, namum tidak seimbang dengan penyediaan / penambahan kendaraan angkutan umum.
Jika dibandingkan
dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angkutan Darat di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,05536% dari target sebesar 0,0700% atau telah tercapai sebesar 79,09%. 6) Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,00163%, terealisasi sebesar 0,00126%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 77,26%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 28,66% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena Panjang Jalan tidak sebanding dengan Jumlah Kendaraan pada tahun 2014, sedang pada Capaian kinerja pada tahun 2013 lebih tinggi karena jumlah kendaraan pada tahun 2013 lebih rendah dari tahun 2014 data yang bersumber dari Samsat Kabupaten Bogor.
Jika dibandingkan dengan kondisi akhir
RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0,00126% dari target sebesar 0,00112% atau telah tercapai sebesar 112,50%. 7) Jumlah Orang/Barang Yang Terangkut Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 16.184.661 orang, terealisasi sebanyak 16.256.375 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,44 %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5,04% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena jumlah orang/barang yang membutuhkan angkutan umum meningkat pada tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan dari tahun 2013, namum tidak seimbang dengan penyediaan / penambahan kendaraan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
160
angkutan umum.
Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai
dengan saat ini Jumlah Orang/Barang Yang Terangkut Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 16.256.375 orang dari target sebesar 17.864.838 orang atau telah tercapai sebesar 99,99%. 8) Jumlah Orang/Barang Melalui Demaga/Bandara/Terminal per tahun pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 564.034 orang, terealisasi sebanyak 620.437 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 110,00 %. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 22,55% apabila di bandingkan dengan tahun
2014.
Hal
ini
terjadi
karena
Jumlah
Orang/Barang
Melalui
Dermaga/Bandara/Terminal per tahun pada tahun 2014 telah terealisasi melebihi target, namun lebih rendah dari tahun 2013 yang disebabkan semakin rendahnya tingkat perpindahan naik turun orang/penumpang di terminal. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Orang/Barang Melalui Demaga/Bandara/Terminal per tahun di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 620.437 orang dari target sebanyak 586.937 orang atau telah tercapai sebesar 105,71%. 9) Jumlah Uji KIR Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 19.176 kendaraan, terealisasi sebanyak 20.709 kendaraan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 107,99%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,05%, meningkat sebesar 7,94% menjadi 107,99% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena karena meningkatnya kesadaran pemilik kendaraan angkutan umum wajib KIR pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 untuk melaksanakan KIR Kendaraan angkutan umumnya, sehingga capaian kinerja Jumlah Uji KIR Angkutan Umum pada tahun 2014 telah terealisasi melebihi target dan lebih tinggi dari tahun 2013. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Uji KIR Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 20.709 kendaraan dari target sebanyak 19.956 kendaraan atau telah tercapai sebesar 103,77%. 10) Kepemilikan KIR Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0,40%, terealisasi sebesar 59,56%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 49,69%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 50,61% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi setelah digunakannya sistem LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
161
data base pengujian Kendaraan Bermotor/KIR masih data kendaraan yang angkutan umum wajib kir yang tidak beroperasi, beralih perijinan (plat nomor) atau mutasi yang tidak dilaporkan kepada unit Pengujian Kendaraan Bermotor DLLAJ, dan pada tahun 2013 terlealisasi sesuai target karena belum digunakan masih menggunakan data yang belum di update pada sistem data base pengujian kendaraan bermotor/KIR. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kepemilikan KIR Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebesar 59,56% dari target sebesar 15,08% atau telah tercapai sebesar 394,96%. 11) Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 10-12 menit, terealisasi sebanyak 10-12 menit, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Uji Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 10-12 menit dari target sebanyak 10-12 menit atau telah tercapai sebesar 100,00%. 12) Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak Rp35.000-75.000, terealisasi sebanyak Rp35.000-75.000, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak Rp35.000-75.000 dari target sebanyak Rp35.000-75.000 atau telah tercapai sebesar 100,00%. 13) Realisasi Laik Jalan Kendaraan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 95,61%, terealisasi sebesar 96,39%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,50%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena meningkatnya kesadaran pemilik kendaraan angkutan umum wajib KIR untuk merawat kendaraan angkutan umum wajib KIR sehingga lulus pengujian kendaraan Bermotor/KIR. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
162
saat ini Realisasi Laik Jalan Kendaraan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 96,39% dari target sebesar 96,89% atau telah tercapai sebesar 99,48%. 14) Integrasi Moda Angkutan Umum pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 koridor, terealisasi sebanyak 1 koridor, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena Pada tahun 2014 tersedia integrasi moda angkutan umum dengan jenis moda kendaraan bus yang merupakan penghubung / integrasi dengan asal tujuan trayek Teminal Cileungsi - Bandara Soekarno-Hatta. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Integrasi Moda Angkutan Umum di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 1 koridor dari target sebanyak 1 koridor atau telah tercapai sebesar 100,00%. 15) Pemasangan Rambu-Rambu pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 20,00%, terealisasi sebesar 32,80%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 164,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 91,61%, meningkat sebesar 72,40% menjadi 164,00% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena tahun 2014 Dinas LLAJ Kabupaten mendapatkan bantuan dari APBN dalam bentuk Dana Alokasi Khusus tahun 2014 tahun 2014, sehingga dalam menambah pemasangan Rambu-rambu Lalu Lintas diwilayah Kabupaten Bogor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pemasangan Rambu-Rambu di tahun 2014 telah tercapai sebesar 32,80% dari target sebesar 20,00% atau telah tercapai sebesar 164,00%. 16) Jumlah Fasilitas Lalu Lintas Terpasang pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 13.687 buah, terealisasi sebanyak 13.741 buah, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,39%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena tahun 2014 Dinas LLAJ Kabupaten mendapatkan bantuan dari APBN dalam bentuk Dana Alokasi Khusus tahun 2014 dalam pengadaan fasilitas Lalu Lintas sehingga menambah jumlah fasilitas lalu lintas yang terpasang pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Fasilitas Lalu Lintas Terpasang di tahun 2014
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
163
telah tercapai sebanyak 13.741 buah dari target sebanyak 14.167 buah atau telah tercapai sebesar 96,99%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi “Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) dengan 16 (enam belas) indikator kinerja.
Anggaran
untuk
mewujudkan
sasaran
ini
mencapai
sebesar
Rp10.977.362.000,00 yang terealisasi sebesar Rp10.092.355.403,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,94%. Sasaran Keempat tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1)
Program
Pembangunan
dianggarkan
Prasarana dan Fasilitas Perhubungan,
sebesar
Rp135.2400.000,00
terealisasi
yang
sebesar
Rp1.144.900.525,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84,66%. Hal ini terjadi karena dari 6 (enam) kegiatan yang ada hanya 3 (tiga) kegiatan yang dapat dilaksanakan, sedangkan 3 (tiga) kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan target adalah sebagai berikut : a. Kegiatan Pengoperasionalan terminal Baru, dari rencana anggaran Rp.30.000.000,- atau terealisasi sebesar Rp.0,- atau 0%, hal ini terjadi karena pelaksanaan pengoperasioal terminal baru direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2015; b. Kegiatan Pengadaan Tanah Untuk Perluasan Terminal untuk rencana Terminal
Tenjo
seluas
2.000
m2,
dari
rencana
anggaran
Rp.
1.201.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 37.650.000,- atau 3,13%. Hal ini terjadi karena dalam prosesnya setelah 4 kali musyawarah dengan pemilik lahan tidak menemui kesepakatan harga, pemilik lahan menyampaikan harga yang jauh dari harga appraisal yang telah ditetapkan; c. Kegiatan Pembangunan Fasilitas pemandu Moda Antara Terminal dan Stasiun Bojonggede yang bersumber dari Bantuan Provinsi Jawa Barat 2014, dari rencana anggaran Rp.4.000.000,000,- terealisasi sebesar Rp.0,-. Hal ini terjadi secara teknis kondisi dilapangan adanya pergeseran pintu masuk keluar stasiun + 200 meter dari konsidi awal perhitungan yang dilakukan PT. Kereta Api Indonesia, sehingga dari hasil DED oleh yang
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
164
telah disusun tidak bisa digunakan karena adanya deviasi volume pekerjaan kontruksi. 2)
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, yaitu dianggarkan sebesar Rp4.806.144.000,00
terealisasi
sebesar
Rp4.495.433.748,00
sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 93,54%. Hal ini terjadi karena adanya efisiensi penggunaan anggaran dari 12 (dua belas) kegiatan yang telah dilaksanakan pada Program Peningkatan Pelayanan Angkutan. 3)
Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu lintas, yaitu dianggarkan sebesar
Rp4.818.818.000,00
terealisasi
sebesar
Rp4.452.021.130,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,39%. Hal ini terjadi karena adanya efisiensi penggunaan anggaran dari 18 (delapan belas) kegiatan yang telah dilaksanakan pada Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu lintas. Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
5
Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air, Waduk dan Irigasi Untuk Mendukung Terpeliharnya Hutan Konservasi, Kawasan Lindung, Pengendalian dan Pendayagunaan Sumber Daya Air Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
Infrastruktur Sumber Daya Air, Waduk dan Irigasi Untuk Mendukung Terpeliharnya Hutan Konservasi, Kawasan Lindung, Pengendalian dan Pendayagunaan Sumber Daya Air menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 80,18%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Pertama yaitu Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air, Waduk dan Irigasi Untuk Mendukung Terpeliharnya Hutan Konservasi, Kawasan Lindung, Pengendalian dan Pendayagunaan Sumber Daya Air pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.36. Tabel 3.36. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastuktur Perhubungan yang Mendukung Aksesibilitas, Pergerakan Orang, Barang dan Jasa Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1 2 3
Indikator Kinerja
Satuan
Rasio Jaringan irigasi % Luas irigasi Kabupaten dalam % kondisi baik Sempadan sungai yang dipakai % bangunan liar Rata-Rata Capaian
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Tahun 2014
Target
Realisasi
4,43
4,91
Capaian (%) 110,71
Target
Realisasi
4,52
4,91
Capaian (%) 108,54
63,33
63,5
100,27
56,68
47,35
83,54
2,99
4,50
49,47
2,97
4,50
48,45
86,82
80,18
165
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP), 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Infrastruktur Jalan/Jembatan Yang Berkualitas dan Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Orang, Barang dan Jasa pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Rasio Jaringan irigasi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 4,523, terealisasi sebesar 4,909, sehingga capaian kinerjanya sebesar 108,54%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2,17% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena belum seluruhnya daerah irigasi yang ditangani sesuai dengan rencana sehingga tidak memenuhi target kinerja. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Jaringan irigasi di tahun 2014 telah tercapai sebesar 4,909 dari target sebesar 4,895 atau telah tercapai sebesar 100,29%. 2) Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 56,68%, terealisasi sebesar 47,35%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 83,54%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 16,73% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena belum seluruhnya daerah irigasi yang ditangani sesuai dengan rencana sehingga tidak memenuhi target kinerja. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas irigasi Kabupaten di tahun 2014 telah tercapai sebesar 47,35% dari target sebesar 61,35%
atau telah tercapai
sebesar 77,18%. 3) Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2,97%, terealisasi sebesar 4,50%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 48,45%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1,02% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena belum maksimalnya penertiban dan pengamanan bangunan liar di sempadan sungai serta kurangnya koordinasi dengan OPD lain. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar di tahun 2014 telah tercapai sebesar 4,50% dari target sebesar 2,89% atau telah tercapai sebesar 44,26%.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
166
Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan Kuatitas Infrastruktur Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Binamarga dan Pengairan (DBMP) dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp176.859.544.000,00 yang terealisasi sebesar Rp159.181.680.298,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,00%. Sasaran Kelima tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1)
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan
lainnya,
yang
dianggarkan
sebesar
Rp145.756.939.000,00 terealisasi sebesar Rp130.537.967.158,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,56%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya :
Efisiensi anggaran;
Terdapat beberapa kegiatan fisik yang batal lelang dan juga terdapat beberapa pekerjaan fisik yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%.
2)
Program
Pengendalian
Banjir,
yaitu
dianggarkan
sebesar
Rp31.102.605.000,00 terealisasi sebesar Rp28.643.713.131,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,09%. Hal ini terjadi karena beberapa hal diantaranya :
Efisiensi anggaran/sesuai dengan kebutuhan lapangan;
Terdapat 3 (tiga) kegiatan pembuatan dinding penahan tanah tebing sungai yang tidak selesai sesuai dengan yang direncanakan/fisik tidak mencapai 100%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
6
Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rataLAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
167
rata sebesar 101,72%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keenam yaitu Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.37. Tabel 3.37.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No
Indikator Kinerja
Satuan
1 2 3 4
Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Jumlah pelayanan air limbah Persentase penanganan sampah Tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk Rasio titik reklame di lokasi strategis Jumlah Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Taman perkantoran dan Taman jalur Luas tempat pemakaman umum satuan penduduk Rata-Rata Capaian
% Ritase %
5 6 7 8
Target
Tahun 2014 Capaian Capaian Target Realisasi (%) (%) 43,27 103,1 42,63 44,19 103,66 2.600 100,00 2700 3000 111,11 28,79 73,73 59,66 58,92 98,76
Realisasi
41,97 2.600 39,05
%
23,52
19,58
83,25
25,00
23,16
92,64
%
2,35
1,9
80,85
5,96
5,89
98,83
15
15
100,00
Lokasi
Titik
39,05
40
30 28,79
75,00 73,73
34
34
100,00
%
24,49
24,49
100,00
22
23,92
108,73
87,99
101,72
Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman Yang Berkualitas pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Rumah Tangga Pengguna Air Bersih pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 42,63%, terealisasi sebesar 44,19%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 103,66%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 103,10%, meningkat sebesar 0,56% menjadi 103,66% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena pada tahun ini ada peningkatan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rumah Tangga Pengguna Air Bersih di tahun 2014 telah tercapai sebesar 44,19% dari target sebesar 47,60%
atau telah tercapai sebesar
92,84%. 2) Jumlah pelayanan air limbah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 2.700 ritase, terealisasi sebanyak 3.000 ritase, sehingga capaian kinerjanya sebesar 111,11%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
168
dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%, meningkat sebesar 11,11% menjadi 111,11% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena tahu 2014 terdapat lebih banyak permintaan penyedotan lumpur tinja. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah pelayanan air limbah di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 3.000 ritase dari target sebanyak 14.500 ritase atau telah tercapai sebesar 20,69%. 3) Persentase Penanganan Sampah pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 59,66%, terealisasi sebesar 58,92%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 98,76%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 73,73%, meningkat sebesar 25,03% menjadi 98,16% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena pada tahun 2013 akhir Dinas Kebersihan dan Pertamanan mendapat Bantuan Provinsi berupa 25 unit Truk sampah sehingga pada tahun 2014 pelayanan penanganan sampah meningkat. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase Penanganan Sampah di tahun 2014 telah tercapai sebesar 58,92% dari target sebesar 60,00% ritase atau telah tercapai sebesar 98,20%. 4) Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Persatuan Penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 25,00%, terealisasi sebesar 23,16%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 92,64%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 83,25%, meningkat sebesar 9,39% menjadi 92,64% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena di tahun 2014 terjadi peningkatan pelayanan penanganan sampah. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Persatuan Penduduk di tahun 2014 telah tercapai sebesar 23,16% dari target sebesar 60,00% ritase atau telah tercapai sebesar 38,60%. 5) Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Persatuan Penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 5,96%, terealisasi sebesar 5,89%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 98,83%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 80,85%, meningkat sebesar 17,98% menjadi 92,64% pada tahun LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
169
2014. Hal ini terjadi karena terbangunnya tempat pembuangan sampah sementara di beberapa kecamatan sehingga memingkatnya pelayanan sampah pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Persatuan Penduduk di tahun 2014 telah tercapai sebesar 5,89% dari target sebesar 5,86% atau telah tercapai sebesar 100,51%. 6) Rasio Titik Reklame di Lokasi Strategis pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 15 titik, terealisasi sebanyak 15 titik, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 75,00%, meningkat sebesar 25,00% menjadi 100% pada tahun 2014.Hal ini terjadi karena terbangunnya titik reklame yang di rencanakan pada tyahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Titik Reklame di Lokasi Strategis di tahun 2014 telah tercapai sebesar sebanyak 15 titik dari target sebanyak 15 titik atau telah tercapai sebesar 100,00%. 7) Jumlah Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Taman Perkantoran dan Taman Jalur pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 34 lokasi, terealisasi sebanyak 34 lokasi, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut
tidak dilaksanakan
pada
tahun
2013
sehingga
tidak
dapat
dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena meningkatnya jumlah terbangunnya Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Taman Perkantoran dan Taman Jalur pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Taman Perkantoran dan Taman Jalur di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 34 lokasi dari target sebanyak 42 lokasi atau telah tercapai sebesar 80,95%. 8) Luas Tempat Pemakaman Umum Satuan Penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 22,00%, terealisasi sebesar 23,92%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 108,73%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%, meningkat sebesar 8,73% menjadi 108,73% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena adanya pembangunan di beberapa TPU di Kabupaten
Bogor
sehingga
Luas
tempat
Pemakaman
Umum
dapat
dimanfaatkan secara Maksimal. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
170
RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Tempat Pemakaman Umum Satuan Penduduk di tahun 2014 telah tercapai sebesar 23,92% dari target sebesar 19,6% atau telah tercapai sebesar 120,04%. Dalam mewujudkan Sasaran Keenam pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan
Kuatitas Infrastruktur Wilayah
dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dengan 8 (delapan) indikator kinerja.
Anggaran
untuk
mewujudkan
sasaran
ini
mencapai
sebesar
Rp72.543.215.000,00 yang terealisasi sebesar Rp67.836.353.117,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,51%. Sasaran Keenam tersebut diwujudkan dalam 6 (enam) program utama, yaitu : 1) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, yang dianggarkan sebesar Rp24.703.960.000,00 terealisasi sebesar Rp23.448.773.137,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,92%. Hal ini terjadi karena terjadinya silva, karena adanya proses lelang dimana selisih pagua anggaran terjadi akibat penawaran harga. 2) Program pengembangan kinerja pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, yang dianggarkan
sebesar
Rp6.456.147.000,00
terealisasi
sebesar
Rp5.586.369.100,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86,53%. Hal ini terjadi karena efisiensi anggaran pada beberapa kegiatan fisik dan operasional air limbah. 3) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, yang dianggarkan sebesar
Rp34.236.726.000,00
terealisasi
sebesar
Rp1.927.432.180,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,25%. Hal ini terjadi karena evisiensi anggaran hasil dari nego penawaran kontrak dan SPK. 4) Program Pengendalian dan Penataan Reklame, yang dianggarkan sebesar Rp1.908.224.000,00
terealisasi
sebesar
Rp1.809.904.750,00
sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 94,85%. Hal ini terjadi karena evisiensi anggaran hasil dari nego penawaran kontrak dan SPK 5) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), yang dianggarkan sebesar Rp2.596.364.000,00
terealisasi
sebesar
Rp2.529.322.400,00
sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 97,42%. Hal ini terjadi karena efisiensi belanja Barang/Jasa dan Honorarium. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
171
6) Program
Pengelolaan
Rp2.641.794.000,00
Area
Pemakaman,
terealisasi
sebesar
yang
dianggarkan
Rp2.534.551.550,00
sebesar sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 95,94%. Hal ini terjadi karena efisiensi belanja Barang/Jasa dan Honorarium. Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
7
Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 108,28%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketujuh yaitu Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.39. Tabel 3.39.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman Pada Tahun 2013 dan 2014
Tahun 2013 Tahun 2014 Satua Capaia Capaia No Indikator Kinerja Realisas Realisas n Target n Target n i i (%) (%) 1 Cakupan pelayanan air limbah % - 55,00 58,00 105,45 2 Jumlah pelayanan air limbah Ritase 2.600 2.600 100,00 2700 3000 111,11 Rata-Rata Capaian 100,00 108,28 Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Cakupan Pelayanan Air Limbah liar pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 55,00%, terealisasi sebesar 58,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 105,45%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena kegiatan berjalan sesuai yang direncanakan. Jika dibandingkan dengan kondisi LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
172
akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar di tahun 2014 telah tercapai sebesar 58,00% dari target sebesar 59,00% atau telah tercapai sebesar 98,31%. 2) Jumlah pelayanan air limbah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 2.700 ritase, terealisasi sebanyak 3.000 ritase, sehingga capaian kinerjanya sebesar 111,11%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%, meningkat sebesar 11,11% menjadi 111,11% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena adanya pemasangan plang himbauan pada jalan-jalan masuk pemukiman pada tahun anggaran 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah pelayanan air limbah di tahun 2014 telah tercapai sebanyak 3.000 ritase dari target sebanyak 14.500 ritase atau telah tercapai sebesar 20,69%. Dalam
mewujudkan
Sasaran
Koneksitas, Kualitas dan
Ketujuh
pada
Misi
Meningkatkan
Kuatitas Infrastruktur Wilayah
dan
Integrasi,
Pengelolaan
Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp6.456.147.000,00 yang terealisasi sebesar Rp5.586.369.100,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86,53%. Sasaran Ketujuh tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program pengembangan kinerja pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, yang dianggarkan sebesar Rp6.456.147.000,00 terealisasi sebesar Rp5.586.369.100,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86,53%. Hal ini terjadi karena efisiensi anggaran pada beberapa kegiatan fisik dan operasional air limbah. Sasaran
8
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan Kerusakan Tanah
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan Kerusakan Tanah menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 91,17%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
173
Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan Kerusakan Tanah pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.40. Tabel 3.40. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan Kerusakan Tanah Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1 2 3
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Cakupan Pengawasan Terhadap % Pelaksanaan AMDAL dan UKL/UPL Penegakan Hukum Lingkungan % Pencemaran Status Mutu Air % Rata-Rata Capaian
Realisasi
Tahun 2014 Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
65,00
64,57
99,34
65,00
73,13
112,57
90,00 100,00
75,00 98,73
83,33 98,73 93,80
90,00 100,00
54,48 100,00
60,93 100,00 91,17
Sumber : Badan Lingkungan Hidup (BLH), 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan Sampah Terpadu dan Berwawasan Lingkungan Pada Tingkat Kabupaten dan Kawasan Permukiman pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan AMDAL dan UKL/UPL pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 65,00%, terealisasi sebesar 73,13%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 112,57%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 99,34%, meningkat sebesar 13,23% menjadi 112,57% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena adanya perubahan jumlah target perusahaan Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD,
sampai
dengan
saat
ini
Cakupan
Pengawasan
Terhadap
Pelaksanaan AMDAL dan UKL/UPL di tahun 2014 telah tercapai sebesar 73,13% dari target sebesar 73,00% atau telah tercapai sebesar 100,18%. 2)
Penegakan Hukum Lingkungan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 90,00%, terealisasi sebesar 54,84%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 60,93%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 22,40% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena disesuaikan dengan kasus/pegaduan yang masuk atau dilaporkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Penegakan Hukum Lingkungan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 54,84% dari target sebesar 100,00% atau telah tercapai sebesar 54,84%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
174
3)
Pencemaran Status Mutu Air pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 98,73%, meningkat sebesar 1,27% menjadi 100,00% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan target. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pencemaran Status Mutu Air di tahun 2014 telah tercapai sebesar 100,00%% dari target sebesar 93,00% atau telah tercapai sebesar 107,53%.
Dalam mewujudkan Sasaran Kedelapan pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan
Kuatitas Infrastruktur Wilayah
dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp9.124.634.000,00 yang terealisasi sebesar Rp 4.240.280.720,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 46,47%. Sasaran Kedelapan tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, yang
dianggarkan
sebesar
Rp4.578.114.000,00
terealisasi
sebesar
Rp2.590.671.475,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 56,59%. Hal ini terjadi karena adanya salah satu kegiatan gagal lelang (Kegiatan Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik, UKM dan Peternakan). 2) Program Perlindungan dan Konservasi SDA, yang dianggarkan sebesar Rp4.546.520.000,00 terealisasi sebesar Rp 1.649.609.245,00 sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 36,28%. Hal ini terjadi karena karena adanya salah satu kegiatan yang tidak dilaksanakan yang bersumber dari bantuan keuanangan DKI (Kegiatan Penanganan Daerah Resapan dengan Pembuatan Bioretensi (Bantuan Keuangan Prov. DKI Jakarta 2013),Hal ini dikarenakan kurangnya SDM dan keterbatasan waktu.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
175
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
9
Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesembilan yaitu Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3.41. Tabel 3.41. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Tahun 2014 dan 2013 Tahun 2014
No
Indikator Kinerja
Satuan
1 2
Pencemaran Status Mutu Air Jumlah Usaha/Kegiatan yang Mentaati Persyaratan Administratif dan Teknis Persyaratan Pengendalian Pencemaran Udara
%
Tahun 2013 Capaian Capaian Target Realisasi Target Realisasi (%) (%) 100,00 98,73 98,73 100,00 100,00 100,00
%
100,00
100,00
Rata-Rata Capaian
100,00 99,37
100,00
100,00
100,00 100,00
Sumber : Badan Lingkungan Hidup (BLH) 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada tahun 2014, sebagai berikut : 1) Pencemaran Status Mutu Air pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 98,73%, meningkat sebesar 1,27% menjadi 100,00% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan target. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pencemaran Status Mutu Air di tahun 2014 telah tercapai sebesar 100,00%% dari target sebesar 93,00% atau telah tercapai sebesar 107,53%. 2) Jumlah Usaha/Kegiatan yang Mentaati Persyaratan Administratif dan Teknis Persyaratan Pengendalian Pencemaran Udara pada tahun 2014 ditargetkan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
176
sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Luas Wilayah Perkotaan di tahun 2014 telah tercapai sebesar 100,00% dari target sebesar 91,00% atau telah tercapai sebesar 109,89%. Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilan pada Misi Meningkatkan Integrasi, Koneksitas, Kualitas dan
Kuatitas Infrastruktur Wilayah
dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini mencapai sebesar Rp4.578.114.000,00yang terealisasi sebesar Rp2.590.671.475,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 56,59%. Sasaran Kesembilan tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, yang dianggarkan sebesar Rp4.578.114.000,00 terealisasi sebesar Rp2.590.671.475,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 56,59%. Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
10
Meningkatnya Upaya Mitigasi Perubahan Iklim
Pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Upaya Mitigasi Perubahan Iklim pada tahun 2014 tidak dapat dilakukan karena Meningkatnya Upaya Mitigasi Perubahan Iklim akan dilaksanakan pada tahun 2015. D. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Keempat Misi keempat Pemerintah Kabupaten Bogor adalah : “Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan
pelayanan kesehatan”. Misi
Keempat tersebut dilaksanakan dengan 11 sasaran, yaitu : 1.
Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan;
2.
Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan; LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
177
3.
Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat;
4.
Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan;
5.
Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat;
6.
Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat;
7.
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat;
8.
Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat;
9.
Terselenggaranya
pelayanan
kesehatan
melalui
JAMPESEHAT
yang
terintegrasi dengan layanan BPJS; 10. Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan para medis; 11. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan. Pengukuran capaian kinerja pada Misi Keempat “Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan
pelayanan kesehatan” dilakukan
pada setiap indikator kinerja dan target kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun 2014. Dari
hasil
pengukuran
capaian
kinerja
pada
Misi
Keempat
menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 pada Misi keempat tersebut diperoleh sebesar 96,98%. Pencapaian tersebut termasuk dalam kategori “Baik Sekali”. Berikut rincian masing-masing capaian sasaran strategis pada misi keempat. Tabel 3.42. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Keempat pada Tahun 2014 Sasaran Strategis
Rata-Rata Capaian tahun 2014
Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan
112,17
No 1
Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan 2
tenaga kependidikan
95,85
Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan 3
masyarakat
97,45
4
Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan
76,93
5
Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat
99,76
6
Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat
7
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
104,61 94,58
178
8 9 10
Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat Terselenggaranya pelayanan kesehatan melalui JAMPESEHAT yang
102,30 88,24
terintegrasi dengan layanan BPJS Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan para medis
100,79
Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar 11
94,09
maupun rujukan;
96,98
Rata-Rata Capaian Sasaran
Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Keempat tersebut diuraikan sebagai berikut :
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
1
Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidkan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 112,17%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesatu yaitu Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.43. Tabel 3.43.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No
Indikator Sasaran
Satuan
1.
APK Pendidikan Anak Usia % Dini (PAUD) Rata-Rata Capaian Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2014
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
30.31
31.10
102.61 102.61
Target
Realisasi
Capaian (%)
33.60
37.69
112.17 112.17
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 33.60% terealisasi sebesar 37.69%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 112.17% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian tahun 2013 sebesar 102.61% LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
179
meningkat sebesar 9.564% menjadi 112.17% pada tahun 2014.
Hal ini
dikarenakan semakin tingginya perhatian pemerintah terhadap anak usia dini, hal ini dapat kita lihat dengan semakin meningkatnya anggaran pada program PAUD dari tahun ke tahun. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah tercapai sebesar 37.69% dari target sebesar 43.60% atau tercapai sebesar 86.44%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp1.480.343.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.331.845.550,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89.97%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp148.497.450,00 atau10.31%. Faktor yang menyebabkan tidak terserapnya anggaran yang menunjang terhadap sasaran ini antara lain adalah, terdapat efisiensi anggaran pada beberapa kegiatan, juga ada kegiatan yang tidak terlaksana pada tahun 2014. Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : 1. Program
Pendidikan
Rp1.480.343.000,00
Anak terealisasi
Usia
Dini,
sebesar
yang
dianggarkan
sebesar
Rp1.331.845.550,00
sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 89.97%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
2
Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kuantitas dan kualitas
serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan
menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 95,85%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kedua yaitu Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.44. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
180
Tabel 3.44. Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No
Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
1.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/ Paket B
%
99.7
95.43
95.72
96.34
90.20
93.63
2.
Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A
%
108.15
99.02
91.56
99.20
85.30
85.99
%
83.92
85.53
101.92
88.42
78.91
89.24
3.
Angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/Paket B
4.
Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A
%
0.24
0.379
42.08
0.313
0.267
114.70
5.
Angka putus sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B
%
0.87
0.954
90.34
0.863
0.932
92.00
Rata-rata capaian
84.32
95.85
Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatnya kuantitas dan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/ Paket B pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 96.34% terealisasi sebesar 90.20%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 93,63%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2.09% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Dikarenakan laju pertumbuhan penduduk tidak berbanding lurus dengan penduduk usia sekolah yang bersekolah pada setiap jenjang yang sesuai dengan usianya. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/ Paket B telah tercapai sebesar 90.20% dari target sebesar 100.00% atau tercapai sebesar 90.2%. 2. Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 99.20% terealisasi sebesar 85.30%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 85.99%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5.57% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Dipengaruhi oleh semakin tingginya minat orang tua yang memiliki anak pra sekolah memasukkan anaknya ke lembagalembaga pendidikan anak usia dini, baik yang ada di formal maupun non formal, selain itu semakin tingginya perhatian pemerintah terhadap anak usia dini, hal ini dapat kita lihat dengan semakin meningkatnya anggaran pada program PAUD dari tahun ke tahun. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
181
sampai dengan saat ini Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A telah tercapai sebesar 85.30% dari target sebesar 100.00% atau tercapai sebesar 85,3%. 3. Angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/Paket B pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 88.42% terealisasi sebesar 78.91%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 89.24%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 12.67% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A telah tercapai sebesar 78.91% dari target sebesar 100.00% atau tercapai sebesar 78.91%. 4. Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A pada tahun 2014 dari target sebesar 0.313% terealisasi sebesar 0.267%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 114.70% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian tahun 2013 sebesar 42.08% meningkat
sebesar
72.62%
Hal ini disebabkan oleh faktor
menjadi
114.70%
pada
tahun
2014.
sosial, budaya, dan ekonomi sebagai tidak
tercapainya target kinerja yang sudah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A telah tercapai sebesar 0.267% dari target sebesar 0.050% atau tercapai sebesar 534%. 5. Angka putus sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B pada tahun 2014 dari target sebesar 0.863% terealisasi sebesar 0.932%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 78.30% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian tahun 2013 sebesar 90.34% meningkat sebesar 12.04% menjadi 78.30% pada tahun 2014. semakin tingginya kesadaran siswa untuk tetap bersekolah pada jenjang tersebut sampai lulus, juga semakin dekatnya lembaga-lembaga pendidikan jenjang dikmen ke tempat-tempat pemukiman penduduk, artinya antara tempat tinggal dan sekolah tidak terlalu jauh. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka putus sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B telah tercapai sebesar 0.932% dari target sebesar 0.050% atau tercapai sebesar 534%.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
182
Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp119.973.206.690,00 dengan realisasi sebesar Rp93.393.139.811,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77.84%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp26.580.066.879,00 atau122.16%. Tidak terserapnya anggaran yang menunjang terhadap sasaran ini antara lain adalah, dikarenakan terdapat efisiensi anggaran pada beberapa kegiatan, juga ada kegiatan yang tidak terlaksana pada tahun 2014. Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : 1. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, yang dianggarkan sebesar
Rp119.973.206.690,00
terealisasi
sebesar
Rp93.393.139.811,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77.84%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
3
Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 97,45%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis ketiga yaitu Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.45. Tabel 3.45. Meningkatnya rata - rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 No
Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2013
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
1.
Angka kelulusan SD/MI/Paket A
(AL)
%
99.21
99.81
100.60
99.85
100.00
100.15
2.
Angka kelulusan SMP/MTs/Paket B
(AL)
%
96.90
99.99
103.19
100.00
99.93
98.93
3.
Angka melanjutkan dari SD ke SMP/MTs
(AM)
%
92.75
99.38
107.15
100.00
101.20
101.20
4.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A
%
116.23
108.71
93.53
108.91
94.89
87.13
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
183
No
Indikator Sasaran
Satuan
Rata-rata capaian Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2014
Tahun 2013 Target
Realisasi
Tahun 2014 Capaian (%) 101.12
Target
Realisasi
Capaian (%) 97.45
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS) dan partisipasi pendidikan masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Angka kelulusan (AL) dari SD/MI/paket A pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 99.85% terealisasi sebesar 100.00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.15%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 0.45 % apabila dibandingkan dengan tahun 2014. disebabkan oleh kelulusan siswa peserta yang mengikuti ujian tidak hanya berdasarkan pada hasil UN, tapi juga digabungkan dengan nilai raport dimana siswa tersebut bersekolah. Selain itu, semakin meningkatnya pembinaan dari sekolah terhadap siswa yang akan meningikuti ujian, dengan cara mengadakan bimbingan belajar di luar jam belajar juga tidak sedikit siswa yang mengikuti bimbingan belajar di lembagalembaga yang dikelola di luar sekolah. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Kelulusan (AL) SD/MI/Paket A telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 100.00% atau tercapai sebesar 100.00%. 2. Angka kelulusan (AL) SMP/MTs/Paket B pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100.00% terealisasi sebesar 99.93%, capaian kinerjanya sebesar 98.93%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4.26% apabila dibandingkan dengan tahun2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Kelulusan (AL) SD/MI/Paket B telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 100.00% atau tercapai sebesar 100.00%. 3. Angka melanjutkan (AM) dari SD ke SMP/MTs pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100.00% terealisasi sebesar 101.20%, capaian kinerjanya sebesar 101.20%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 5.95 % apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Adanya migrasi siswa dari luar Kabupaten Bogor yang melanjutkan ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Bogor. Selain itu, dengan semakin bertambahnya lembaga pendidikan pada jenjang SMP/MTs berdampak terhadap semakin bertambah daya tampung bagi para LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
184
lulusan SD/MI yang melanjutkan ke jenjang selanjutnya dengan jarak yang lebih dekat dengan rumah siswa yang bersangkutan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka kelulusan (AL) SMP/MTs/Paket B telah tercapai sebesar 101.20% dari target sebesar 100.00% atau telah tercapai sebesar 101.20%. 4. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 108.91% terealisasi sebesar 94.89%, capaian kinerjanya sebesar 87.127%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4.26% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 109.71 % atau telah tercapai sebesar 91.14%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp330.159.181.650,00 dengan realisasi sebesar Rp278.729.082.173,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84.42%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp51.430.099.477,00 atau sebesar 15.57%. Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : 1. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, yang dianggarkan sebesar Rp330.159.181.650,00 terealisasi sebesar Rp278.729.082.173,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84.42%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
4
Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 76,93%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keempat yaitu Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.46. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
185
Tabel 3.46. Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan Pada tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No
Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
1.
Rasio Guru SD-MI/murid SD-MI
orang
272.35
380.61
139.75
382
396
103.66
2.
Rasio ketersediaan sekolah dasar/penduduk usia pendidikan dasar 7 – 12
%
44.79
39.89
88.99
39
35
90.55
3.
Rasio Ketersediaan SMP-MTs terhadap Penduduk Usia 13-15 Tahun
sekolah
-
-
-
31
29
94.47
4.
Sekolah Pendidikan SD Kondisi Bangunan Baik
%
89.85
57.05
63.49
59.03
59.43
100.68
5.
Sekolah Pendidikan Kondisi Bangunan Baik
SMP
%
95.19
67.58
70.99
65.98
65.46
99.21
6.
Rasio Guru SMP-MTs
SMP-MTs/Murid
%
200.55
370.54
184.76
374.00
373.00
99.73
7.
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun)
%
7.85
8.04
102.42
8.21
8.04
97.93
8.
Angka partisipasi murni (APM) SMA/MA/ paket C
%
37.75
48.92
129.59
51.60
47.54
92.13
9.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK/Paket C
%
53.68
54.15
100.88
56.83
54.96
96.71
10.
Rasio ketersediaan sekolah SMA / SMK/MA/penduduk usia sekolah 16-18
sekolah
18.15
19.24
106.01
20
19
93.31
11.
Rasio guru sekolah SMK/MA per murid
orang
270.54
369.49
136.57
373
370
99.20
12.
Sekolah pendidikan SMP/MTs & SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik
%
95.19
67.58
70.99
73,18
71.84
98.17
13.
Angka Putus SMA-SMK-MA
(DO)
%
0.52
0.769
52.12
0.665
0.576
113.38
14.
Angka Kelulusan SMA/MA/Paket C
(AL)
%
97.99
99.97
102.02
100.00
100.00
100.00
15.
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP-MTs ke SMA-SMK-MA
%
-
-
-
81.44
81.67
100.28
16.
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
%
55.94
68.86
123.10
72.92
71.54
98.11
17.
Angka partisipasi sekolah Usia 13-15 tahun
orang
901.51
889.45
98.66
890
865
97.19
18.
Angka partisipasi sekolah Usia 16-18 tahun
%
389.71
518.29
132.99
521
502
96.35
1099.98
1026.19
93.29
1,022
882
86.30
Sekolah
SMA/
19.
Angka partisipasi sekolah Usia % 7-12 tahun Rata-rata capaian Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2014
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
102.85
76.93
186
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan pada tahun 2014, sebagai berikut: 1.
Rasio Guru SD-MI/murid SD-MI pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 382 0rang terealisasi sebesar 396 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 103.66%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 139.75% meningkat sebesar 36.09% menjadi 103.66% tahun 2014. Apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Guru SD-MI/murid SD-MI telah tercapai sebesar 396 orang dari target sebesar 36.09% atau tercapai sebesar 9.11%.
2.
Rasio ketersediaan sekolah dasar/penduduk usia pendidikan dasar 7-12 tahun pada tahun 2014 dari target 39.00% terealisasi sebesar 35.00% sehingga pencapaian
kinerjanya
sebesar
90.55%.
Kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 88.99% meningkat sebesar 1.56% menjadi 90.55% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio ketersediaan sekolah dasar/penduduk usia pendidikan dasar 7 – 12 tahun tercapai sebesar 35.00% dari target sebesar 99.82%. 3.
Rasio Ketersediaan SMP-MTs terhadap Penduduk Usia 13-15 Tahun pada tahun 2014 dari target 31 sekolah terealisasi sebesar 29 sekolah sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94.47%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Rombel/Guru
SD-MI
telah
tercapai
sebesar
92.05%
dari
target
sebesar100.00%. 4.
Sekolah pendidikan SD kondisi bangunan baik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 59.03% terealisasi sebesar 59.43%, sehingga capaian kinerjanya sebesar
100.68%.
Kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan Capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 63.49%, meningkat sebesar 37.18 % menjadi 100.68% pada LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
187
tahun 2014. Semakin meningkatnya kegiatan rehabilitasi ruang kelas pada jenjang SD, selain itu pembanguan ruang kelas baru juga mempengaruhi pada indikator tersebut, baik pada sekolah negeri maupun sekolah swasta. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Sekolah Pendidikan SD Kondisi Bangunan Baik telah tercapai sebesar 59.03% dari target sebesar 67.05 % atau telah tercapai sebesar 88.03%. 5.
Sekolah Pendidikan SMP Kondisi Bangunan Baik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 65.98% terealisasi sebesar 65.46%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 99.21%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 70.99% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Sekolah Pendidikan SD Kondisi Bangunan Baik telah tercapai sebesar 65.98% dari target sebesar 67.05 % atau telah tercapai sebesar 98.40%.
6.
Rasio Guru SMP-MTs/Murid SMP-MTs pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 374 orang terealisasi sebesar 373 orang, Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 85.03% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Banyaknya minat masyarakat yang memilih profesi sebagai guru, menjadikan jumlah guru semakin meningkat pada setiap tahunnya. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Guru SMP-MTs/Murid SMP-MTs telah tercapai sebesar 373 orang dari target sebesar 380.70% atau tercapai sebesar 97.97%.
7.
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 8.21% terealisasi sebesar 8.04%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97.93%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4.49% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun) telah tercapai sebesar 8.21% dari target sebesar 8.89% atau tercapai sebesar 92.35%.
8.
Angka partisipasi murni (APM) SMA/MA/ paket C pada tahun 2014 dari target sebesar 51.60% terealisasi sebesar 47.54%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 92.13%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 37.46% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Angka partisipasi murni (APM) SMA/MA/ LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
188
paket C telah tercapai sebesar 47.54% dari target sebesar 8.89% atau tercapai sebesar 62.31%. 9.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK/Paket C pada tahun 2014 dari target sebesar 56.83%
terealisasi sebesar 54.96%, sehingga pencapaian
kinerjanya sebesar 96.71%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 45.92% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Angka partisipasi murni (APM) SMA/MA/ paket C telah tercapai sebesar 4.17% dari target sebesar 67.55% atau tercapai sebesar 62.31%. 10. Rasio ketersediaan sekolah SMA/SMK/MA/penduduk usia sekolah 16-18 pada tahun 2014 dari target sebesar 20 sekolah terealisasi sebesar 19 sekolah sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 93.31%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 87.47% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi karena keterbatasan lahan yang ada di sekolah menjadi penyebab dalam upaya penambahan ruang kelas baru (RKB) pada jenjang SD, MI, SMP, maupun MTs. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun)telah tercapai sebesar 8.21% dari target sebesar 8.89% atau tercapai sebesar 92.35 11. Rasio guru sekolah SMA/SMK/MA per murid pada tahun 2014 dari target sebesar 373 orang
terealisasi sebesar 370 orang sehingga pencapaian
kinerjanya sebesar 99.20%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 87.47% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun)telah tercapai sebesar 8.21% dari target sebesar 8.89% atau tercapai sebesar 92.35%. 12. Sekolah pendidikan SMP/MTs & SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik pada tahun 2014 dari target sebesar 73.18% terealisasi sebesar 71.84%, sehingga pencapaian
kinerjanya
sebesar
98.17%.
Kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun
2013.
Dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 70.99%, meningkat sebesar 27.18% menjadi 98.17%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Sekolah pendidikan SMP/MTs & SMA/SMK/MA kondisi bangunan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
189
baik telah tercapai sebesar 71.84% dari target sebesar 81.12% atau tercapai sebesar 88.56%. 13. Angka Putus Sekolah (DO) SMA-SMK-MA pada tahun 2014 dari target sebesar 0.665% terealisasi sebesar 0.576%. sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 113.38%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2.17% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat Angka Putus Sekolah (DO) SMA-SMK-MA telah tercapai sebesar 0.576% dari target sebesar 0.25% atau telah tercapai sebesar 230.4%. 14. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/Paket C pada tahun 2014 dari target sebesar 100.00% terealisasi sebesar 100.00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 2.02% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. semakin tingginya kesadaran siswa untuk tetap bersekolah pada jenjang tersebut sampai lulus, juga semakin dekatnya lembaga-lembaga pendidikan jenjang dikmen ke tempat-tempat pemukiman penduduk, artinya antara tempat tinggal dan sekolah tidak terlalu jauh. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/Paket C pada tahun 2014 telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 100.00% atau tercapai sebesar 100.00%. 15. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP-MTs ke SMA-SMK-MA pada tahun 2014 dari target 81.44% terealisasi sebesar 81.67% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.28%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. adanya migrasi siswa dari luar Kabupaten Bogor, juga semakin banyaknya lembaga-lembaga pada jenjang SMA/MA/SMK untuk menambah daya tampung siswa yang lulus pada jenjang SMP/MTs. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Melanjutkan (AM) dari SMP-MTs ke SMA-SMK-MA telah tercapai sebesar 81.44% dari target sebesar 89.44%. 16. Guru yang memenuhi kulalifikasi S1/D-IV pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 72.92% terealisasi sebesar 71.54% sehingga capaian kinerjanya sebesar 98.11%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 24.99% apabila dibandingkan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Guru yang memenuhi kulalifikasi S1/D-IV telah tercapai LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
190
sebesar 71.54% dari target sebesar 90.12% atau telah tercapai sebesar 79.38%. 17. Angka partisipasi sekolah Usia 13-15 tahun pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 890 orang terealisasi sebesar 865 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 97.19%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 98.66% apabila dibandingkan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi sekolah Usia 13-15 tahun telah tercapai sebesar 865.00% dari target sebesar 894.00 % atau telah tercapai sebesar 96.75%. 18. Angka partisipasi sekolah Usia 16-18 tahun pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 521.00% terealisasi sebesar 502.00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 96.35%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 96.35% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi sekolah Usia 16-18 tahun telah tercapai sebesar 502.00% dari target sebesar 531.95% atau telah tercapai sebesar 94.36%. 19. Angka partisipasi sekolah Usia 7-12 tahun pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1.022% terealisasi sebesar 882.00% sehingga capaian kinerjanya sebesar 86.30%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 699.00% apabila
dibandingkan
tahun
2014.
semakin
meningkatnya
kesadaran
masyarakat untuk tetap menyekolahkan anaknya pada jenjang SD/MI, dan lembaga-lembaga pendidikan pada jenjang tersebut semakin dekat dengan pemukiman penduduk, Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka partisipasi sekolah Usia 7-12 tahun
telah
tercapai sebesar 882.00% dari target
telah
sebesar 1,023.03%
atau
tercapai sebesar 0.87%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 19 (sembilan belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp226.186.520.240.00 dengan realisasi sebesar Rp184,421,841,362,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 81.54%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
191
anggaran sebesar Rp145.935.701.744,00 atau 64.52%.
Dikarenakan sebagian
tanah yang akan dibebaskan, pemilik lahan memberikan penawaran harga tidak sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan oleh tim apresial, selain itu ada juga kegiatan-kegiatan lain yang pagunya kecil, tapi ketika diakumulasi secara keseluruhan menjadi besar jumlah, contoh pembangunan KM/WC; Pemagaran areal sekolah; penyelesaian RKB banprov, dan banyak lagi kegiatan lainnya Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan tenaga Kependidikan yang dianggarkan
sebesar
Rp106.213.313.550,00
terealisasi
sebesar
Rp91.028.701.551,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,70%. 2. Program
Pendidikan
Menengah
yang
dianggarkan
sebesar
Rp119.973.206.690,00 terealisasi sebesar Rp93.393.139.811,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 77.84%. hal ini disebabkan karena sebagian tanah yang akan dibebaskan, pemilik lahan memberikan penawaran harga tidak sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan oleh tim apresial, selain itu ada juga kegiatan-kegiatan lain yang pagunya kecil, tapi ketika diakumulasi secara keseluruhan menjadi besar jumlah, contoh pembangunan KM/WC; Pemagaran areal sekolah; penyelesaian RKB banprov, dan banyak lagi kegiatan lainnya
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
5
Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 99.76%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kelima yaitu Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat pada tahun 2013 dan 2014
dapat dilihat dalam
Tabel 3.47. Tabel 3.47. Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No
1. 2.
Indikator Sasaran
Angka Melek Huruf Rata-Rata
Lama Sekolah
Satuan
% %
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Tahun 2014 Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
95.35
97.40
95.47
96.98
101.58
8.04
102.42
8.21
8.04
97.93
Target
Realisasi
97.9 7.85
192
Tahun 2013 No
Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Tahun 2014 Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
(RLS) (Tahun) Rata-Rata Capaian Sumber : Dinas Pendidikan tahun, 2014
99.91
99.76
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatnya angka melek huruf (AMH) masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Angka Melek Huruf pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 95.47% terealisasi sebesar 96.98%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 101.58%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 97.40% meningkat sebesar 4,19% menjadi 101.88% pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan penanganan untuk mereka yang baru melek aksara (aksarawan baru) yang dilakukan melalui program keaksaraan fungsional tingkat dasar, tidak ditindaklanjuti dengan program keaksaraan lanjutan sebagai upaya untuk memelihara dan meneruskan kebiasaan belajar (membaca, menulis, dan menghitung). Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Angka Melek Huruf pada tahun 2014 telah tercapai sebesar 96.98% dari target sebesar 97.10% atau telah tercapai sebesar 99.87%. 2. Rata-rata lama sekolah (RTS) (tahun) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 8.21% terealisasi sebesar 8.04%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 97.98%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4.49% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rata-rata lama sekolah (RTS) (tahun) pada tahun 2014 telah tercapai sebesar 8.04% dari target sebesar 8.89% atau telah tercapai sebesar 90.43%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendidikan dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp17.367.586.710,00 dengan realisasi sebesar Rp16.794.925.826,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96.70%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp572.660.884,00 atau 3.29%. hal ini dikarenakan adanya pengurangan sasaran LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
193
penerima bantuan yang disebabkan ada perpindahan status, dari yang tadinya sebagai tenaga honorer yang dialokasikan menerima insentif, kemudian pada semester kedua yang bersangkutan diangkat menjadi CPNS. Sasaran pertama tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program Pendidikan Non Formal yang dianggarkan sebesar Rp17.367.586.710,00 terealisasi sebesar Rp16.794.925.826,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96.70%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
6
Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 104.61%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesepuluh yaitu Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.48. Tabel
3.48.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No
Indikator Sasaran
Satuan
1.
Jumlah Perpustakaan
%
2.
Koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan
%
Pengunjung Perpustakaan
%
3 4
Kegiatan peningkatan SDM Kegiatan pengelola kegiatan Rata-rata capaian Sumber : KPAD, 2014
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
226
198
87.61
203
210
103.45
28.21
28.21
100.00
27,75
32,14
116
0.68
0.68
100.00
0.77
0,76
99.00
7.00
7.00
100.00
5.00
5.00
100.00
96.90
Target
Realisasi
Capaian (%)
104.61
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Jumlah Perpustakaan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 203% terealisasi sebesar 210%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 103.45%. Kondisi tersebut LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
194
mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 87.61% meningkat sebesar 15.84% menjadi 103.45% tahun 2014.
untuk melihat sejauh mana perkembangan
perpustakaan Kecamatan, Desa/Kel, dan sekolah dalam upaya meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat serta memberikan penghargaan bagi yang pengelolaannya sudah memenuhi standar minimal, agar kedepannya lebih termotivasi untuk lebih meningkatkan pelayanan perpustakaan.Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Perpustakaan telah tercapai sebesar 210% dari target sebesar223% atau telah tercapai sebesar106.19%. 2. Koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 27.75% terealisasi sebesar 32.14%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 116.00% kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100.00% meningkat sebesar 16.00% menjadi 116.00% tahun 2014.
Hal ini
dapat terealisasi dikarenakan adanya dukungan kebijakan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Bogor sehingga adanya peningkatan dalam penyediaan koleksi bahan pustaka untuk mendukung terwujudnya minat budaya baca pada masyarakat. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan tercapai sebesar 32.14% dari target sebesar 26.34% atau tercapai sebesar 81.95%. 3. Pengunjung Perpustakaan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 0.77% terealisasi sebesar 0.76%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 99.00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1.0% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terjadi mengalami penurunan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100.00% terjadi penurunan yaitu sebesar 1.0% menjadi 99.00% tahun 2014. Dikarenakan masih kurangnya sarana yang menunjang terwujudnya minat dan budaya baca yang lebih modern dan tidak terfokus pada koleksi bahan pustaka saja.Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Pengunjung Perpustakaan tercapai sebesar 0.760% dari target sebesar 1.12% atau tercapai sebesar 147.36%
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
195
4. Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 5 dokumen, terealisasi sebesar 5 dokumen, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.00%. kondisi tersebut masih sama apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100.00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan di tahun 2014 telah tercapai sebesar
5
dokumen
dari
target
sebesar
6
kegiatan
atau
tercapai
sebesar100.00%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi “Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp1.702.911.000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.550.917.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91.74%. Oleh karena realisasi anggaran
lebih kecil dari besarnya
anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp151.994.000,00 atau 9.80%. Sasaran ketujuh tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 2.
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan yang dianggarkan
sebesar
Rp1.150.107.000,00
terealisasi
sebesar
Rp1.031.713.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89.71%. 3.
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi dianggarkan sebesar Rp552.804.000,00 terealisasi sebesar Rp519.203.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93.92%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
7
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat;
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 94,58%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.49. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
196
Tabel
3.49.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada Tahun 2013 dan 2014
No
Indikator Sasaran
Satuan
1.
Prosentase Pengadaan Obat essensial
%
2.
Cakupan Pelayanan % Kesehatan Masyarakat Rata-rata capaian
Tahun 2013
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
66.00
89.17
10.83
100,00
94.58
Sumber : dinkes, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran
Strategis
Hasil
Pengukuran
Capaian
Kinerja
Sasaran
Strategis
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Prosentase Pengadaan Obat essensial pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100.00% terealisasi sebesar 100.00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100.00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Pengadaan Obat essensial tahun 2014 telah tercapai 100.00% dari target 100.00% . 2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat pada tahun 2014 ditargetkan 66.00%
terealisasi sebesar 89.17% sehingga capaian kinerjanya sebesar
10.83%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 10.83% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan karena masyarakat tidak hanya mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan pemerintah (puskesmas) akan tetapi ke sarana dasar lainnya seperti balai pengobatan dan kilink swasta. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini ini Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat sebesar 89.17% dari target sebesar 70.00% atau tercapai sebesar78.50% . Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi “Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan Pelayanan Kesehatan” tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kesehatan dengan 2 (dua) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp101.397.449.000,00 LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
197
dengan realisasi sebesar Rp51,343,257,429,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 50.64%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp50.054.191.571,00 (97,48%). Sasaran ketujuh tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Rp26.117.687.000,00
terealisasi
sebesar
yang dianggarkan sebesar
Rp21.192.339.515,00
sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 81.14%. Hal ini dikarenakan Program ini dibiayai dari DAK dan pendamping APBD Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp26.117.687.000,00 dengan realisasi Rp192.339.515,00 (81,14%) pada program ini ada efisiensi anggaran dan kegiatan yang tidak diserap sebesar Rp4.925.347.485,00 diantaranya dari kegiatan pembangunan perluasan gudang obat Dinas Kesehatan tidak diserap oleh karena perencanaan pembangunan gudang obat baru selesai bulan Nopember sehingga pembangunan fisik tidak cukup waktu untuk dilaksanakan sehingga dana yang diserap hanya untuk biaya perencanaan. 2. Program
Upaya
Kesehatan
Masyarakat
yang
dianggarkan
sebesar
Rp75,279,762,000 terealisasi sebesar Rp30,150,917,914 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 40.05%. Hal ini dikarenakan kegiatan yang tidak terserap hampir seluruhnya berada pada kegiatan Biaya Penunjang Kegiatan pada FKTP Puskesmas bersumber dana kapitasi JKN, anggaran yang tidak terserap pada kegiatan-kegiatan ini dikarenakan : penganggaran pendapatan dan belanja bersumber dana kapitasi JKN baru teranggarkan pada bulan Mei 2014, dikarenakan peraturan-peraturan terkait penggunaan dana Kapitasi JKN baru berlaku pada bulan Mei 2014. Namun meskipun dana kapitasi JKN ini sudah teranggarkan pada bulan Mei 2014, namun pada kenyataannya peraturan-peraturan di tingkat Kabupaten Bogor sebagai tindak lanjut aturan tentang penggunaan dana Kapitasi terlambat diterbitkan karena situasi politik yang tidak memungkinkan. Selain waktu penyerapan anggaran yang terbatas, rendahnya penyerapan anggaran kegiatan ini juga dikarenakan masih rendahnya pemahaman FKTP Puskesmas tentang penggunaan dana kapitasi JKN, terutama penggunaan dana kapitasi pada porsi 40% anggaran serta
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
198
adanya keterlambatan pencairan dana kapitasi JKN dari BPJS kepada FKTP puskesmas.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
8
“Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan para medis”
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; menunjukkan bahwa pada tahun 2014
pencapaian
kinerja
sasaran
tersebut
rata-rata
sebesar
102.30%.
Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu “Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan para medis; pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.50. Tabel
3.50.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terpenuhinya Kebutuhan Tenaga Medis Dan Para Medis pada Tahun 2013 dan 2014
No
Indikator Sasaran
Satuan
1.
Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
2.
Cakupan Penemuan dan penanganan Penderita Penyakit DBD
3
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Tahun 2013
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
%
82.00
92.08
112.30
82.00
91.62
111.73
%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
%
95.00
95.01
100.10
100.00
95.16
95.16
Rata-rata capaian
104.13
Target
Realisasi
Capaian (%)
102.30
Sumber : dinkes, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Terpenuhinya Kebutuhan Tenaga Medis dan Para Medis pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita penyakit TBC BTA pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 82.00% terealisasi sebesar 91.62%. sehingga capaian kinerjanya sebesar 111.73%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 0,57% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran penderita untuk menjalani pengobatan secara tuntas meningkat selain itu pemantauan dari PMO (pengawas minum obat) secara intensif sangat berpengaruh terhadap tuntasnya pengobatan TB Paru yang LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
199
memang membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu selama 6 bulan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita penyakit TBC BTA telah tercapai sebesar 91.62% dari target sebesar 82.00% atau tercapai sebesar 89.50%. 2. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD pada tahun 2014 ditargetkan 100.00% terealisasi sebesar 100.00% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.00%. kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian ditahun 2013 sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 82.00% atau telah tercapai sebesar 100.00%. 3. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) pada tahun 2014 ditargetkan 100.00%, terealisasi sebesar 95.16%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 95.16%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 4.94% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini dikarena masyarakat tidak hanya mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan pemerintah (puskesmas) akan tetapi ke sarana dasar lainnya seperti balai pengobatan dan kilink swasta. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) telah tercapai sebesar 95.16% dari target sebesar 100.00% atau tercapai sebesar 4.84%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi “Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan” tersebut dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kesehatan dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp1.673.860,000,00 dengan realisasi sebesar Rp1.530.683.290,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar sebesar 91.45%, Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp143.176.710,00 atau 93,53%. Sasaran kedelapan tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) Program utama, yaitu:
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
200
Program Pencegahan dan Penanganan Penyakit Menular yang dianggarkan sebesar Rp1,673,860,000 terealisasi sebesar Rp1.530.683.290,00 sehingga diperoleh capaian kinrja sebesar 91.45%.
Sasaran
9
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat; menunjukkan bahwa pada tahun 2014
pencapaian
kinerja
sasaran
tersebut
rata-rata
sebesar
266.06%.
Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keempat yaitu “Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan” pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.51. Tabel 3.51. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatkannya Sarana dan Prasarana Kesehatan Baik Layanan Dasar maupun Rujukan Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No
Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
1.
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
%
1 : 9,718
1 : 9,718
106.5
1:9,550
1 : 9,383
101.75
2.
Cakupan puskesmas
%
252.5
252.5
100.00
252.2%
252.50
100.00
3.
Cakupan puskesmas
pembantu
%
30.18
30.18
100.10
30.65%
30.18
98.47
4.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
%
80.00
99.7
124.60
80.00
77.90
97.38
5.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
%
900.00
86.11
95.68
90.00
87.60
97.33
6.
Cakupan kunjungan bayi
%
93.75
94.76
101.10
95.00
96.02
101.07
7.
Angka usia harapan hidup
%
70.00
70.00
100.00
70.50
70.35
100.00
8.
Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin;
%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
9.
Rasio dokter per satuan penduduk
Rasio
1 : 4.804
1 : 3,923
118.30
1:3,879
1 :4.016
96.47
10.
Rasio tenaga medis per satuan penduduk
Rasio
1 : 3.113
1 : 2,667
114.30
1 : 3,879
1 : 2.730
96.47
11.
Cakupan pengawasan terhadap obat makanan danberbahaya
%
45.00
45.09
100.20
100.00
102.00
102.00
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
201
Tahun 2013 No
Indikator Sasaran
Satuan Target
Realisasi
Target
Realisasi
Capaian (%)
Rasio
1 : 325,526
1 : 232,353
128.80
1:218,066
1 : 193.836
111.11
%
70.00
69.94
99.91
70.00
64.37
91.96
Jenis
16.00
20.00
125.00
20.00
20.00
100.00
Instalasi
15.00
19.00
126.67
20.00
20.00
100.00
orang
1:4
1 : 3,5
87.50
1:4
1 : 3,25
87.50
orang
1:1
1 : 0,95
95.00
1:1
1 : 0,66
66.00
13.
Rasio Rumah Sakit satuan penduduk
14.
Cakupan tingkat hunian rumah sakit/ Bed Occupancy Rate (BOR)
15.
Peningkatan Spesialis
16.
Peningkatan jumlah instalasi
17.
Rasio tenaga spesialis dasar layanan fungsional
18.
Rasio Perawat per Tempat Tidur
19.
Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III rumah sakit
%
65.00
64.52
99.26
65.00
64.52
99.26
20.
Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
21.
Cakupan tingkat hunian Rumah Sakit Bed Occupation Rate(BOR) 75% - 85 %
%
83.00
83.40
100.48
75
76
101.33
22.
Rata-rata Lama Rawat Pasien LOS (6 -9 hari)
Hari
-
-
-
3.5
3.23
108.36
23.
Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam 1 tahun BTO (40 - 50 kali)
Hari
-
-
-
65
85.94
75.63
24.
Interval hari tempat tidur tidak terpakai TOI (1-3 Hari)
Hari
-
-
-
1
1.02
1.02
25.
Rata-rata angka kematian setelah rawat 48 jamuntuk tiap 1000 penderita keluar NDR (tidak>25)
%
-
-
-
24.00
25.46
94.27
26.
Angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar
%
-
-
-
44.00
44.00
99.82
27.
Terpenuhinya pelayanan spesialis dan subspesialis (jenis) - 4 Spesialis dasar - 4 spesialis penunjang - 8 spesialis lain
%
-
-
-
87.50
87.50
100.00
Rasio Perawat per Tempat Tidur
Orang
1:0.85
1:0.83
97.65
1:1
1:0.93
93.00
29.
Cakupan tingkat hunian rumah sakit/Bed Occupancy Ratio (BOR)
%
75.00
82.57
110.10
75..00
86.40
115.20
30.
Peningkatan Spesialis
Layanan
-
-
-
14
15
107.14
%
75.00
76.00
101.33
75.00
75.22
100
28.
per
Tahun 2014 Capaian (%)
layanan
dokter setiap
layanan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
202
Tahun 2013 No
Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
31.
Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit
32.
Peningkatan jumlah instalasi
Inst
14
13
92.86
15
13
86.67
33.
Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
34.
Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional
Rasio
2:4
2:4
100.00
2:4
1:2.25
112.50
35.
Rasio Perawat per Tempat Tidur
Rasio
1:6
1;7
85.71
1:3
1:7.73
38.81
36.
Peningkatan Spesialis
Spesialis
16
14
87.50
14
13
92.86
37.
Cakupan tingkat hunian rumah sakit/Bed Occupancy Ratio (BOR)
%
55.00
38.90
70.73
45,00
116.07
45.35
38.
Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin;
%
30.000
17.60
70.73
100.00
100.00
100.00
39.
Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional
orang
1:2
1: 2
100.00
1:1.4
1 : 0,75
53.57
40.
Rasio Perawat per Tempat Tidur
orang
1 : 1,06
1 : 1,15
100.15
01:02.0
01:02.1
85.71
layanan
Rata-rata capaian 101.30 Sumber dinas kesehata, RSUD Ciawi, RSUD Cibinong, RSUD Leuwiliang, RSUD CIleungsi
88.24
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatkannya Sarana dan Prasarana Kesehatan Baik Layanan Dasar maupun Rujukan pada tahun 2014, sebagai berikut: 1.
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1:9,550%, terealisasi sebesar 1:9,383%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 101.75%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi 4.75% apabila dibandingkan dengan tahun tahun 2014. Dikarenakan sesuai dengan kebijakan pembangunan tahun 2014 ada penambahan jumlah rumah sakit, oleh karena itu Rasio rumah sakit per satuan penduduk menjadi lebih kecil. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk di tahun 2014 telah tercapai sebesar 1 : 9,383 dari target sebesar 1:8,982 .
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
203
2.
Cakupan Puskesmas pada tahun 2014 ditargetkan 252.2% terealisasi sebesar 252.50% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00%. Kondisi tersebut masih sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar menjadi 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Puskesmas di tahun 2014 telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 252.2%.
3.
Cakupan Pembantu Puskesmas pada tahun 2014 ditargetkan 30.65% terealisasi sebesar 30.18%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 98.47%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 60.92% apabila dibandingkan dengan tahun 2014.
Hal ini dikarenakan tahun 2014 pemerintah
Kabupaten Bogor tidak menambah jumlah pustu yang sudah ada sehingga tidak dapat mencapai target yang sudah ditetapkan upaya yang akan dilakukan yaitu meningkatkan pelayanan kesehatyan dengan mengoptimalkan kegiatan
puskesmas
keliling
(pusling)
ke
daerah-daerah
yang
sulit
dijangkau/sulit pemenuhan pelayanan kesehatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pembantu Puskesmas telah tercapai sebesar
30.18% dari target sebesar 32.49%
atau telah
tercapai sebesar 92.89%. 4.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2014 ditargetkan 80.00% terealisasi sebesar 77.90% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97.38%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 27.23% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini dikarenakan tahun 2014 pemerintah Kabupaten Bogor tidak menambah jumlah pustu yang sudah ada sehingga tidak dapat mencapai target yang sudah ditetapkan upaya yang akan dilakukan yaitu meningkatkan pelayanan kesehatyan dengan mengoptimalkan kegiatan
puskesmas
keliling
(pusling)
ke
daerah-daerah
yang
sulit
dijangkau/sulit pemenuhan pelayanan kesehatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pembantu Puskesmas di tahun 2014 telah tercapai sebesar 77.90% . 5.
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2014 di targetkan 90.00%, terealisasi sebesar 87.60%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 97.33%. Kondisi LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
204
tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 95.68% meningkat sebesar 1,65% menjadi 97.33% pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan belum tercapainya target cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan karena masih tingginya persalinan oleh paraji yang dirasakan lebih dekat secara kekeluargaan, dan masih banyak anggapan masyarakat apabila kehamilan tidak berisiko maka pemeriksaan kehamilan dan persalinan tidak perlu tenaga kesehatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan telah tercapai sebesar 86.11% dari target sebesar 93.75% atau tercapai sebesar 91.85%. 6.
Cakupan Kunjungan bayi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 95.00% terealisasi sebesar 96.02% sehingga capaian kinerjanya sebesar 101.07%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 0.03% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan bayi sehingga mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Kunjungan Bayi di tahun 2014 telah tercapai sebesar 96.02% dari target sebesar 95.00% atau tercapai sebesar 101.07%.
7.
Angka Usia Harapan Hidup pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 70.50% terealisasi 70.35% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian capaian pada tahun 2013 sebesar 100.00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini angka usia harapan hidup di tahun 2014 tercapai 100.00% dari target sebesar 72.00%
8.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin pada tahun 2014 capaian
ditargetkan 100.00%,
kinerjanya
sebesar
terealisasi sebesar 100.00% sehingga
100.00%.
kondisi
tersebut
sama
bila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100.00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin di tahun 2014 telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 95.00% atau tercapai sebesar 95.00%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
205
9.
Rasio dokter per satuan penduduk pada tahun 2014 ditargetkan 1:3,879 Rasio terealisasi sebesar 1:4.016 rasio, sehingga capaian kinerjanya sebesar 96.47%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 21.6% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini dikarenakan Pencapaian kurang dari 100% oleh karena tidak sebandingnya jumlah dokter di Kabupaten Bogor dengan pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya, salah satu upaya yang akan dilakukan dengan menambah jumlah tenaga dokter di puskesmas. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio dokter per satuan penduduk telah tercapai sebesar 1:4.016 rasio dari target sebesar 1:3,690 rasio .
10. Rasio tenaga medis per satuan penduduk pada tahun 2014
ditargetkan
1:3,879 rasio terealisasi sebesar 1:2.730 rasio, sehingga capaian kinerjanya sebesar 96.47%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 17.83% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan Pencapaian kurang dari 100% oleh karena tidak sebandingnya jumlah tenaga medis di Kabupaten Bogor dengan pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya, salah satu upaya yang akan dikalukan dengan menambah jumlah tenaga medis di puskesmas. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio tenaga medis per satuan penduduk telah tercapai sebesar 1:2.730 rasio dari target sebesar 1:2.508 rasio. 11. Cakupan pengawasan terhadap obat pada tahun 2014 dari target 100,00% terealisasi sebesar 102.00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 1.80%. Capaian
kinerja
tahun
2013
lebih
tinggi
sebesar
98.400%
apabila
dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan Pencapaian kurang dari 100% oleh karena tidak sebandingnya jumlah tenaga medis di Kabupaten Bogor dengan pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya, salah satu upaya yang akan dikalukan dengan menambah jumlah tenaga medis di puskesmas. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini cakupan pengawasan terhadap obat di tahun 2014 telah tercapai sebesar 102.00% dari target sebesar 100.00% atau telah tercapai sebesar 102.009%. 12. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk pada tahun 2014
ditargetkan
1:218,066 rasio terealisasi sebesar 1:193.836 rasio sehingga capaian LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
206
kinerjanya sebesar 111.11 rasio. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 17.69% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini sesuai dengan kebijakan pembangunan tahun 2014 ada penambahan jumlah rumah sakit, oleh karena itu Rasio rumah sakit per satuan penduduk menjadi lebih kecil. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk telah tercapai sebesar 1:193.836 rasiodari target sebesar 1:178,526 rasio. 13. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/Bed Occupancy Rate (BOR) pada tahun 2014
ditargetkan sebesar 70.00%, terealisasi sebesar 64.37%, sehingga
capaian kinerjanya sebesar 91.96%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 7.95% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan pangsa pasar pelayanan untuk RSUD Ciawi, masih masyarakat kelas menengah kebawah, dimana animo masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kelas Utama dan VIP masih kurang. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan tingkat hunian rumah sakit/Bed Occupancy Rate (BOR) telah tercapai sebesar 64.37% dari target sebesar 80.00% atau tercapai sebesar 80.46%. 14. Peningkatan layanan Spesialis pada tahun 2014 ditargetkan 20 jenis terealisasi sebesar 20 jenis, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 25.00% apabila dibandingkan tahun 2014. Hal ini dikarenakan adanya tambahan 3 (tiga) spesialis di tahun 2012 yaitu spesialis orthopedi, Bedah Mulut dan Konservasi Gigi, 1 spesialis Bedah Syaraf di tahun 2013 dan 1 spesialis Urology di tahun 2014. Adapun 21 jenis layanan spesialis yang ada di RSUD Ciawi yaitu Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Mata, Spesialis THT, Spesialis Anak, Spesialis Gizi, Spesialis Rehab Medik, Spesialis
TB. Paru, Spesialis Bedah, Spesialis
Syaraf, Spesialis Radiologi, Spesialis Patologi Klinik, Spesialis Kulit Kelamin, Spesialis Kebidanan, Spesialis Anastesi, Spesialis Forensik, Spesialis Onkologi, Spesialis Orthopedi, Spesialis bedah Mulut, Spesialis Konservasi Gigi, dan Spesialis Bedah Syaraf. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini
Peningkatan layanan Spesialis di tahun
2014 telah tercapai sebesar 20 jenis dari target sebesar 23 jenis atau tercapai sebesar 86.95%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
207
15. Peningkatan jumlah instalasi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 20 jenis terealisasi sebesar 20 jenis, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 26.67% apabila dibandingkan tahun 2014. Hal ini meningkatnya jumlah dan jenis alat kesehatan rumah sakit sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas pendukung pelayanan rumah sakit umum daerah ciawi. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Peningkatan jumlah instalasi di tahun 2014 telah tercapai sebesar 20 jenis dari target sebesar 22 jenis atau tercapai sebesar 90.90%. 16. Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada tahun 2014 ditargetksn 1:4 orang terealisasi sebesar 1:3,25 orang, sehingga capaian kinerjanya sebesar 87.50% kondisi tersebut sama dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 87.50% Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional telah tercapai sebesar 1:3,25 orang dari target sebesar 1:4 orang 17. Rasio Perawat per tempat tidur pada tahun 2014
ditargetkan 1:1 orang
terealisasi sebesar 1:0,66 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 66.00%, Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 98.88% apabila di bandingkan dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan kurangnya jumlah perawat. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio Perawat per Tempat Tidur tahun 2014 telah tercapai sebesar 1:3,25 orang dari target sebesar 1:1% 18. Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit pada tahun 2014 ditargetkan 65.00% terealisasi sebesar 64.52%. sehingga capaian kinerjanya sebesar 99.26% kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 99.26% menjadi 99.26% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III rumah sakit di tahun 2014 telah tercapai sebesar 0% dari target sebesar 1:1% 19. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100.00% terealisasi sebesar 100.00% sehingga LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
208
pencapaian kinerjanya sebesar 100.00%. Kondisi tersebut sama bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100.00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di tahun 2014 telah tercapai 100.00% dari target 100.00% atau telah tercapai 10.00%. 20. Cakupan tingkat hunian Rumah Sakit Bed Occupation Rate(BOR) 75%-85% pada tahun 2014 ditargetkan 75% terealisasi sebesar 76.00%. sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101.33%.
Kondisi tersebut mengalami
peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100.48% menurun sebesar 0.85% menjadi 101.33% tahun 2014. Hal ini menunjukkan upaya manajemen dalam mengefisiensikan pemanfaatan tempat tidur Ruang Rawat Inap dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan tingkat hunian Rumah Sakit Bed Occupation Rate(BOR) 75%-85% telah tercapai sebesar 76.00% dari target sebesar 80.00% atau tercapai sebesar 95.00%. 21. Rata-rata Lama Rawat Pasien LOS (6 -9 hari) pada tahun 2014 ditargetkan 3.5 hari terealisasi sebesar 3.23 hari, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 108.36%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Rata-rata Lama Rawat Pasien LOS (6 -9 hari) telah tercapai sebesar 108.36% dari target sebesar 4.0% atau tercapai sebesar 104.36%. 22. Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam 1 tahun BTO (40-50 kali) pada tahun 2014 ditargetkan 6.5 hari terealisasi sebesar 85.94 hari sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 75.63%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam 1 tahun BTO (40 - 50 kali) telah tercapai sebesar 75.63% dari target sebesar 45% atau tercapai sebesar 30.63%.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
209
23. Interval hari tempat tidur tidak terpakai TOI (1-3 Hari) pada tahun 2014 dari target 1 hari terealisasi sebesar 1.02 hari sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 1.02%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Interval hari tempat tidur tidak terpakai TOI (1-3 Hari) telah tercapai sebesar 1.02% dari target sebesar 1% atau tercapai sebesar 0.02%. 24. Rata-rata angka kematian setelah rawat 48 jam untuk tiap 1000 penderita keluar NDR (tidak>25) pada tahun 2014 dari target 24 % terealisasi sebesar 25.46% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94.27%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase rata-rata angka kematian setelah rawat 48 jam untuk tiap 1000 penderita keluar NDR (tidak>25) telah tercapai sebesar 1.02% dari target sebesar 1% atau tercapai sebesar 0.02%. 25. Angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar pada tahun 2014 dari target 44% terealisasi sebesar 44% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99.82%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Angka kematian umum telah tercapai sebesar 99.82% dari target sebesar 44% atau tercapai sebesar 55.82%. 26. Terpenuhinya pelayanan spesialis dan subspesialis (jenis), 4 spesialis dasar, 4 spesialis penunjang dan 8 spesialis lain pada tahun 2014
ditargetkan
87.50% terealisasi sebesar 87.50% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase terpenuhinya pelayanan spesialis dan subspesialis (jenis) telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 100.00% atau tercapai sebesar 0.00%. 27. Rasio Perawat per tempat tidur pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1:1 orang terealisasi sebesar 1:0.93% sehingga capaian kinerjanya sebesar 93.00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
210
capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 97.65%. meningkat sebesar 4.65% menjadi 93.00% tahun 2014. Hal ini disebabkan upaya manajemen dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga perawat melalui diklat dan rekrutmen tenaga. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Rasio Perawat per Tempat Tidur telah tercapai sebesar 93.00% dari target sebesar 1:1 0rang. 28. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/Bed Occupancy Ratio (BOR) pada tahun 2014 ditargetkan 75.00% terealisasi sebesar 86.40%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 115.20%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 110.10% meningkat sebesar 5,10% menjadi 115.20% pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan adanya permintaan layanan rawat inap masyarakat terutama pasien penyakit dalam. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan tingkat hunian rumah sakit/Bed Occupancy Ratio (BOR) telah tercapai sebesar 86.40% dari target sebesar 75.00% atau tercapai sebesar 85.80%. 29. Peningkatan layanan Spesialis pada tahun 2014
ditargetkan 14.00%
terealisasi sebesar 15.00% sehingga capaian kinerjanya sebesar 107.14%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Peningkatan layanan Spesialis telah tercapai sebesar 15.00% dari target sebesar 17.00% atau tercapai sebesar 88.23%. 30. Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit pada tahun 2014 ditargetkan 75% terealisasi sebesar 75.22%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 98.68% Dikarenakan adanya penambahan beberapa kapasitas ruang kelas 3 (tiga). Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit telah tercapai sebesar 75.22% dari target sebesar 75.00% atau tercapai sebesar 1.002%. 31. Peningkatan jumlah instalasi pada tahun 2014 ditargetkan 15 instalasi terealisasi sebesar 13 instalasi sehingga capaian kinerjanya sebesar 86.67%. Capaian kinerja tahun 2013 Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
211
dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 6.19%, apabila dibandingkan tahun 2014. Hal ini disebabkan Jumlah instalasi masih di bawah target yaitu 15 terealisasi 13 atau 86,67%. Instalasi yang belum terealisasi adalah Bank Darah dan ICU yaitu ruangannya masih dalam persiapan sementara untuk sarana dan prasarana serta alat-alat medis sebagian besar sudah dipersiapkan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini peningkatan jumlah instalasi tahun 2014 telah tercapai 13 instalasi dari target sebesar 18 instalasi. 32. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin pada tahun 2014 ditargetkan 100.00% terealisasi sebesar 100.00% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00%. kondisi tersebut sama bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100.00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di tahun 2014 telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 100.00%. 33. Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada tahun 2014 ditargetkan 2:4 rasio terealisasi sebesar 1:2.25 rasio sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 112.50%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100.00% meningkat sebesar 6.19% menjadi 112.50% tahun 2014.
Hal ini dikarenakan adanya
penambahan dokter spesialis dasar. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional telah tercapai sebesar 112.50% dari target sebesar 3:4 rasio. 34. Rasio perawat per tempat tidur pada tahun 2014 ditargetkan 1:3 rasio terealisasi sebesar 1:7.73 rasio, sehingga capaian kinerjanya sebesar 38.81%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 85.71 apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Dikarenakan standar rasio perawat tahun 2013 target lebih tinggi dibanding dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Rasio perawat per tempat tidur telah tercapai sebesar 1;7.73 rasio dari target sebesar 1:5 rasio. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
212
35. Peningkatan layanan Spesialis pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 14 spesialis terealisasi sebesar 13 spesialis, sehingga capaian kinerjanya sebesar 92.86%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 87.50% menurun sebesar 5.36% menjadi 92.86% tahun 2014. Hal ini disebabkan Pengembangan layanan di RSUD Cileungsi disesuaikan dengan sarana prasarana yang ada, sehingga pelayanan dapat lebih optimal, Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase Peningkatan layanan Spesialis telah tercapai sebesar 92.86% dari target sebesar 17 spesialis atau tercapai sebesar 75.86%. 36. Cakupan tingkat hunian rumah sakit/Bed Occupancy Ratio (BOR) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 45.00% terealisasi sebesar 52.23% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 116.07%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 70.73% menurun sebesar 45.34% menjadi 116.07% tahun 2014. Dikarenakan adanya penambahan tempat tidur. 37. Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100.00% terealisasi sebesar 100.00% sehingga pencapaian
kinerjanya
sebesar100.00%.
Kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 70.73% menurun sebesar 29.27% menjadi 100.00% tahun 2014. Hal ini disebabkan Upaya yang akan dilakukan pada tahun 2015 pengembangan pelayanan dengan penambahan TT yang semula 99 TT menjadi 110 TT, dialokasikan untuk kelas 3 sebanyak 60 TT. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini prosentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin telah tercapai sebesar 100.00%. 38. Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional pada
tahun 2014 ditargetkn sebesar 1:1.4 orang terealisasi sebesar 1:0,75% sehingga capaian kinerjanya sebesar 53.57%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 46.43% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini rasio
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
213
tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional telah tercapai sebesar 1:0,75% 39. Rasio perawat per tempat tidur pada tahun 2014 ditargetkan 01:02.00 orang
terealisasi sebesar 01:02.1 orang sehingga capaian kinerjanya sebesar 85.71%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 85.84% apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio perawat per tempat tidur telah tercapai sebesar 85.71% dari target sebesar 17.00%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi “Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh 5 (lima) OPD, yaitu: 1) Dinas Kesehatan; 2) RSUD Cibinong; 3) RSUD Ciawi; 4) RSUD Leuwiliang; 5) RSUD Cileungsi. Dengan 39 (tiga puluh sembilan) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar
Rp501.304.761.000,00 dengan
realisasi sebesar
Rp
424.332.144.283,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84.64%. Oleh karena itu realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran
maka tingkat
diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp76.972.616.717,00 atau 34.73%.
Sasaran kesembilan tersebut diwujudkan dalam 15 (lima belas) Program utama, yaitu: 1.
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya yang dianggarkan sebesar Rp55.891.058.000,00 terealisasi sebesar Rp43.299.656.971,00 diperoleh capaian kinerja sebesar 77.45%. Hal ini dikarenakan program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp55.891.058.000,00 dengan realisasi Rp43.286.291.971,00 (77.45%) pada program ini ada efisiensi anggaran dan anggaran tidak diserap sebesar Rp12.604.766.029,00 diantaranya dari LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
214
kegiatan pembangunan puskesmas Leuwisadeng menjadi puskesmas DTP kegiatan tidak diserap oleh karena sudah dua kali gagal lelang dan tidak cukup waktu untuk pelaksanaan sehingga dana yang diserap hanya untuk biaya perencanaan, kegiatan pembangunan DTP puskesmas Tenjolaya tidak diserap oleh karena hibah tanah belum jelas sehingga dana yang diserap hanya untuk biaya perencanaan dan kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana pangadaan alat0alat kesehatan dan laboratorium kimia di puskesmas Kabupaten Bogor (Banprop) tidak diserap oleh karena judul nomenklatur sama dengan kegiatan Banprop yang Rp7.900.000.000,00 sehingga hanya salah satu yang direalisasikan. 2.
Program
Peningkatan
Keselamatan
Ibu
Melahirkan
dan
Anak
yang
dianggarkan sebesar Rp1.374.409,000, terealisasi sebesar Rp991.714.168,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 72,16%. program
ini
dibiayai
dari
APBD
Kabupaten
Hal ini dikarenakan
tahun
2014
sebesar
Rp1.374.409.000,00 dengan realisasi Rp991.714.168,00 (72,16%) pada program ini ada efisiensi anggaran dan anggaran tidak diserap sebesar Rp382.694.832,00 diantaranya dari kegiatan Kemitraan paraji untuk persalinan di puskesmas PONED tidak diserap seluruhnya oleh karena biaya perjalanan dinas dalam daerah oleh dokter spesialis dinilai terlalu tinggi tidak sesuai dengan standar harga tertinggi APBD Kabupaten Bogor, 3.
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia yang dianggarkan sebesar Rp13.900.000,00 terealisasi sebesar 13.849.600,00 sehingga diperoleh capaian sebesar 99.64%.
4.
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin yang dianggarkan sebesar Rp109.154.033.000,00 terealisasi sebesar Rp80.458.905.352,00 sehingga diperoleh capaian kinrja sebesar 73.71%. Hal ini dikarenakan program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp109.154.0033.000,00 dengan realisasi Rp80.458.905.352,00 (73,71%) pada program ini ada efisiensi anggaran dan kegiatan yang tidak diserap sebesar Rp28.695.127.648,00 diantaranya dari kegiatan Jaminan kesehatan bagi Maskin diluar kuota Jamkesmas (Banprov) tidak diserap oleh karena peserta yang terintegrasi BPJS sebanyak 238.633 jiwa dan dibayar preminya tidak lebih dari
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
215
Rp63.000.000.000,00 artinya anggaran APBD sudah cukup untuk membiayai peserta PBI yang terintegrasi. 5.
Program Pengadaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan yang dianggarkan sebesar
Rp26.166.378.000,00
terealisasi
sebesar
Rp22.483.487.834,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85.93%.
Hal ini dikarenakan
program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2014 sebesar Rp. 26.166.378.000,- dengan realisasi Rp22.483.487.834,00 (85,93%) pada program ini ada efisiensi anggaran dan anggaran tidak diserap sebesar Rp808.817.550,00
diantaranya
dari
kegiatan
Monitoring,
evaluasi
dan
pelaporan oleh karena efisiensi anggran dimana kegiatan monev ke puskesmas
sudah
terintegrasi
oleh
kegiatan
monev
yang
ada
di
program/bidang. 6.
Program
Pengawasan
dan
Pengendalian
Kesehatan
Makanan
yang
dianggarkan sebesar Rp90.256.000,00 terealisasi sebesar Rp88.255.600,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 97.78%. 7.
Program
Pelayanan
Kesehatan
BLUD
yang
dianggarkan
sebesar
Rp88,212,070,000,00 terealisasi sebesar Rp87.548.681.482,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99.25%. 8.
Program pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata yang dianggarkan sebesar Rp20,559,817,000 terealisasi sebesar Rp14.559.817.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 71.00%.
9.
Program
Pelayanan
Kesehatan
BLUD
yang
dianggarkan
sebesar
Rp77.376.258.000,00 terealisasi sebesar Rp79.304.407.771,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 102.49%. 10. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah
Sakit
Jiwa/Rumah
Rp53.203.931.000,00
Sakit
yang
dianggarkan
sebesar
terealisasi sebesar Rp32.048.086.226,00 sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 60.24%. Hal ini dikarenakan bentuk dari efisiensi pemanfaatan tempat tidur, sedangkan efektifitas dan efisiensi dari indikator yang mengalami kegagalan adalah Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur dalam 1 Tahun/Bed Turn Over (BTO).
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
216
11. Program pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata yang dianggarkan sebesar
Rp28,042,193,000,00
terealisasi
sebesar
Rp25.891.792.629,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92.12% 12. Program pengadaan Standarisasi Pelayanan Kesehatan yang dianggarkan sebesar
Rp12.828.686.00,00
terealisasi
sebesar
Rp12.745.123.206,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99.35%. 13. Program
Promosi
Kesehatan
dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Rp145,000,000,00 terealisasi sebesar Rp139.775.080,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96.40%. 14. Program Pengadaan Standarisasi Pelayanan kesehatanRp6.210.000.000,00 terealisasi sebesar Rp5.869.978.291,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94.52%. 15. Program pengadaan peningkatan sarana dan prasarana Rumah sakit/ Rumah sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah sakit Mata Rp22.433.653.000,00 terealisasi sebesar Rp18.925.197.268,00 sehingga capaian kinerja sebesar 84.36%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
10
Terselenggaranya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda
Dari
hasil
Terselenggaranya
pengukuran Jaminan
capaian Kesehatan
kinerja bagi
pada
sasaran
Masyarakat
yang
strategis tenaganya
dibutuhkan oleh Pemda menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100.79%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesepuluh yaitu “Terselenggaranya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda pada tahun 2013 dan 2014
dapat dilihat dalam Tabel 3.52.
Tabel 3.52. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda pada tahun 2013 dan tahun 2014 Tahun 2013 No
Indikator Sasaran
Satuan %
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Target
Realisasi
95.00
95.01
Tahun 2014 Capaia n (%) 100.01
Target
Realisasi
95.00
96.19
Capaia n (%) 101.25
217
Tahun 2013 No
Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaia n (%)
Target
Realisasi
Capaia n (%)
1.
Cakupan Rumah bebas jentik
dengan
2.
Prosentase TTU yg memenuhi syarat
%
75.00
77.22
100.10
77.72
79.02
101.67
3.
Prosentase TPM yg memenuhi syarat
%
77.13
89.71
100.06
89.96
90.20
100.27
4.
Cakupan syarat
JAGA
memenuhi
%
70.00
70.13
100.20
70.63
71.07
100.62
5.
Cakupan syarat
SAB
memenuhi
%
70.00
70.07
100.10
70.57
70.68
100.16
Rata-rata capaian
100.09
Rata-rata capaian
100.79
Sumber : dinkes, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Terselenggaranya Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh Pemda
pada tahun 2014,
sebagai berikut: 1.
Cakupan rumah dengan bebas jentik pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 95.00% terealisasi sebesar 96.19% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101.25%. kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100.01% meningkat sebesar 1.24% menjadi 101.25% pada tahun 2014. Hal ini terjadi kaena meningkatnya peran serta aktif dan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan jentik secara berkala (PJB) khususnya di daerah yang endemis sehingga akan dapat memutuskan mata rantai pembiakan nyamuk dan mencegah penyebaran penyakit secara lebih luas. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Cakupan rumah dengan bebas jentik telah tercapai sebesar 101.25% dari target sebesar 95.00% atau tercapai sebesar 6.25% .
2.
Prosentase TTU yg memenuhi syarat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 77.72%, terealisasi sebesar 79.02%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 101.67%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100.10% meningkat sebesar 1.57% menjadi 101.67% tahun 2014. Hal ini disebabkan
dikarenakan
meningkatnya
pembinaan
petugas
kepada
masyarakat khususnya penanggung jawab tempat-tempat umum disamping itu juga meningkatnya kesadaran masyarakat sendiri akan pentingnya sarana LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
218
sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Prosentase TTU yg memenuhi syarat telah tercapai sebesar 101.67% dari target sebesar 79.72% atau tercapai sebesar 21.95% . 3.
Prosentase TPM yang memenuhi syarat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 89.96% terealisasi sebesar 90.20% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.27%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan
dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100.06% meningkat sebesar 0.21% menjadi 100.27% tahun 2014. Hal ini terjadi karena masyarakat khususnya pemilik/penanggungjawab tempat pengelolaan makanan telah memahami, sadar dan sukarela memenuhi persyaratan
kesehatan
yang
telah
ditentukan
dalam
mengelola
jasa
pengelolaan makanannya. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase TPM yang memenuhi syarat telah tercapai sebesar 100.27% dari target sebesar 90.71% atau tercapai sebesar 9.56% . 4.
Cakupan JAGA memenuhi syarat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 70.63%
terealisasi sebesar 71.07% sehingga capaian kinerjanya sebesar
100.62%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100.20% meningkat sebesar 0.42% menjadi 100.62% pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan keberhasilan petugas dalam pembinaan kepada masyarakat akan pentingnya penyediaan sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Selain itu adanya koordinasi dengan SKPD yang terkait dalam pembangunan rumah sehat/layak huni yang juga meningkatkan jumlah sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Prosentase Cakupan JAGA memenuhi syarat telah tercapai sebesar 100.62% dari target sebesar 72.63% atau tercapai sebesar 27.99% .
5.
Cakupan SAB memenuhi syarat pada tahun 2014 ditargekan sebesar 70.57% terealisasi sebesar 70.68% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.16%. kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100.10% LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
219
terjadi peningkatan yaitu sebesar 0.06% menjadi 100.16% tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan SAB memenuhi syarat telah tercapai sebesar 100.16% dari target sebesar 72.57% atau tercapai sebesar 27.59% . Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi “Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kesehatan dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp415.410.000,00 dengan realisasi sebesar Rp34.936.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83.28%, Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp380.474.000,00 atau 10.89%. Sasaran ketujuh tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, yaitu : Program
Pengembangan
Lingkungan
Sehat
yang
dianggarkan
sebesar
Rp415.410.000,00 terealisasi sebesar Rp34.936.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83.28%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
11
Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 94.09%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesepuluh yaitu Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat” pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.53.
Tabel
3.53.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2013 dan tahun 2014
No
Indikator Sasaran
Tahun 2013
1. 2.
Cakupan Desa Siaga Aktif Rasio posyandu per satuan
Satuan
Desa %
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
214
216
100.90
60.00
60.00
100.23
-
-
-
11.55
8.91
77.14
220
Tahun 2013 No
Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
0.021
0.021
100.00 100.30
0.020
0.0202
99.00 94.09
balita 3.
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
%
4.
Persentase balita gizi buruk % Rata-Rata Capaian
Sumber Dinkes 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja dalam sasaran strategis Meningkatkannya kesadaran peilaku hidup sehat pada tahun 2014, sebagai berikut: 1. Cakupan Desa Siaga Aktif pada tahun 2014 ditargetkan 60.00% terealisasi
sebesar 60.00%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100.23%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana capaian pada tahun 2013 sebesar 100.90%, meningkat sebesar 0.67% menjadi 100.23% pada tahun 2014. Hal ini disebabkan penetapan target desa siaga memang dilakukan secara bertahap mengingat proses pelaksanaannya tidak hanya dari Dinas Kesehatan saja namun melibatkan sektor lain dan peran serta aktif masyarakat sendiri. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Desa Siaga Aktif telah tercapai sebesar 100.62% dari target sebesar 100.00% atau tercapai sebesar 0.62% .
2. Rasio posyandu per satuan balita pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 11.55% terealisasi sebesar 8.91% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 77.14%. Indikator kinerja tidak dilaksanakan pada tahun 2013, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio posyandu per satuan balita telah tercapai sebesar 77.14% dari target sebesar 12.03% atau tercapai sebesar 65.11%. 3.
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100.00% terealisasi sebesar 100.00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100.00%. kondisi tersebut masih sama apabila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2013, menjadi 100.00%
pada tahun 2014. Jika
dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan telah tercapai sebesar 100.00% dari target sebesar 100.00%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
221
4.
Persentase balita gizi buruk pada tahun 2014 ditargetkan 0.020% terealisasi sebesar 02.02% sehingga capaian kinerjanya sebesar 99.00%. Capaian kinerja tahun 2013 lebih tinggi sebesar 1.00% apabila dibandingkan tahun 2014. Hal ini dimungkinkan bila melihat cakupan keluarga yang telah sadar gizi (Kadarzi) dimana hal tersebut menunjukan adanya peningkatan kesadaran keluarga dalam memenuhi kebutuhan makanan bergizi terutama untuk balitanya. Disamping itu diberikan pula PMT bagi balita gizi buruk sehingga kasus balita gizi buruk mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Persentase balita gizi buruk telah tercapai sebesar 0.020% dari target sebesar 100.00% atau telah tercapai sebesar 20.00%. Dalam mewujudkan Sasaran Keempat pada Misi “Meningkatnya aksesibilitas
dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kesehatan dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini, sebesar Rp5.833.611.000,00 dengan realisasi sebesar Rp5.060.521.650,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 86.74%. Oleh karena realisasi anggaran lebih kecil dari besarnya anggaran maka diperoleh tingkat efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp773.089.350,00 (42.87%). Sasaran kesebelas tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1.
Program
Promosi
dianggarkan
Kesehatan
sebesar
dan
Pemberdayaan
Rp1.245.825000,00
Masyarakat
terealisasi
yang
sebesar
Rp543.193.650,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 43.60.%. 2.
Program
Perbaikan
Rp4.587.786.000,00
Gizi
Masyarakat
terealisasi
sebesar
yang
dianggarkan
4.517.328.000.00
sebesar sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 98.46%
E. Pengukuran Capaian Kinerja Misi Kelima Misi Kelima Pemerintah Kabupaten Bogor adalah “Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
222
kelola pemerintahan yang baik” Misi Kelima tersebut dilaksanakan dengan 21 Sasaran Strategis sebagai berikut : 1)
Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif;
2)
Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan;
3)
Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan;
4)
Meningkatnya kualitas kebijakan daerah;
5)
Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi;
6)
Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD;
7)
Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE;
8)
Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil;
9)
Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat;
10) Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan; 11) Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa; 12) Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian; 13) Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan; 14) Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat; 15) Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur; 16) Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian; 17) Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga; 18) Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat; 19) Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat; 20) Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis; 21) Terlindunginya
masyarakat
dari
gangguan
keamanan,
kenyamanan,
ketentraman dan ketertiban.
Pengukuran capaian kinerja pada Misi Kelima “Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilakukan pada setiap indikator kinerja dan target
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
223
kinerja dengan membandingkan realisasi kinerja yang dicapai dalam misi tersebut selama kurun waktu tahun 2014. Dari hasi pengukuran capaian kinerja pada Misi Kelima menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 pada Misi Kelima tersebut diperoleh sebesar 102.20%. Pencapaian tersebut termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Berikut rincian masing-masing capaian sasaran strategis pada misi kelima. Tabel 3.54.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis pada Misi Kelima pada Tahun 2014
No
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Sasaran Strategis
Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai
Rata-Rata Capaian tahun 2014 99,80
101,22
pembangunan Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan Meningkatnya kualitas kebijakan daerah Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban Rata-Rata Capaian Sasaran
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
106,09 97,63 100,00 100,00 100,00 95,97 100,00 230,70 102,16 97,61 100,10 99,46 91,68 100,00 125,81 0,00 100,00 100,00 97,89 102,20
224
Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran pada Misi Kelima tersebut diuraikan sebagai berikut : Sasaran Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif
1
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kualitas
perencanaan daerah yang partisipatif, transparan,
dan aplikatif
menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 99,80%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis pertama yaitu Meningkatnya kualitas partisipatif, transparan,
dan aplikatif
perencanaan daerah yang
pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat
dalam Tabel 3.55. Tabel 3.55. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No
1
2
3 4
5
6
7
8
9
10 11 12 13
Indikator Kinerja Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD Tersusunnya dokumen evaluasi perencanaan pembangunan daerah Kab,Bogor yang berkualitas dan tepat waktu Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Ekonomi yang berkualitas Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial yang berkualitas Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Sarana Prasarana Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang berkualitas Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan yang berkualitas Cakupan layanan informasi program dan kegiatan pembangunan Kab, Bogor Indeks Pembangunan Manusia (Komposit) Buku "Kabupaten Dalam Angka" Buku "PDRB Kabupaten"
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
dok
1
1
100,00
1
1
100,00
dok
1
1
100,00
1
1
100,00
dok
1
1
100,00
1
1
100,00
%
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
dok
1
1
100,00
dok
2
2
100,00
dok
2
2
100,00
dok
2
2
100,00
dok
2
2
100,00
-
40
40
100,00
%
74,03
73,45
99,22
73,72
74,25
100,72
dok dok
Ada Ada
Ada Ada
100,00 100,00
1 1
1 1
100,00 100,00
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
225
Tahun 2013 No 14
15 16 17 18 19 20 21 22 23
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
125,614
123,554
98,36
41,066
41,066
100,00
6,01 5,01
6,01 5,01
100,00 100,00
98,54
23.180.000
23.180.000
100,00
98,54
7.700.000
7.700.000
100,00
99,66
665270
638850
96,03
85,41
6,01 5,01
6,01 5,01
100,00 100,00
90,89
90,89
100,00
9,11
9,11
100,00 99,80
Nilai PDRB (Rp. Juta) - Berdasarkan Harga Berlaku
Rp
- Berdasarkan Harga Konstan
Rp
93.575.95 109.670.7 117,20 7 35 39.185.62 38.731.83 98,84 0 4 7,06 6,03 85,41 5,00 8,57 58,34
Laju Pertumbuhan Ekonomi % Inflasi % PDRB Perkapita Atas Dasar Rp 18118846 21454556 Harga Berlaku PDRB Perkapita Atas Dasar Rp 7688936 7576992 Harga Konstan Kemampuan Daya Beli Rp/Kap Masyarakat (Konsumsi riil per 638800 636620 /Bln kapita) (Rp/kap/bln) Pertumbuhan PDRB % 7,06 6,03 Laju inflasi provinsi % Persentase penduduk diatas % garis kemiskinan Kemiskinan % Rata-Rata Capaian
97,86
Sumber : Bappeda, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing
indikator
kinerja
dalam
Sasaran
Strategis
Meningkatnya
kualitas
perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif pada tahun 2014, sebagai berikut : 2)
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1 dok, terealisasi sebesar 1 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%.
3)
Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1 dok, terealisasi sebesar 1 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%.
4)
Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1 dok, terealisasi sebesar 1 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersedianya dokumen perencanaan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
226
RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA telah tercapai 1 dokumen dari target 5 dokumen atau tercapai 20,00%. 5)
Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%.
6)
Tersusunnya
dokumen
evaluasi
perencanaan
pembangunan
daerah
Kab,Bogor yang berkualitas dan tepat waktu pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1 dok terealisasi sebesar 1 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya
dokumen
evaluasi
perencanaan
pembangunan
daerah
Kab,Bogor yang berkualitas dan tepat waktu telah tercapai 1 dokumen dari target 5 dokumen atau tercapai 20,00%. 7)
Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Ekonomi yang berkualitas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2 dok, terealisasi sebesar 2 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Ekonomi yang berkualitas telah tercapai 2 dokumen dari target 10 dokumen atau tercapai 20,00%.
8)
Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial yang berkualitas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2 dok, terealisasi sebesar 2 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial yang berkualitas telah tercapai 2 dokumen dari target 10 dokumen atau tercapai 20,00%.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
227
9)
Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Sarana Prasarana Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang berkualitas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2 dok, terealisasi sebesar 2 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Sarana Prasarana Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang berkualitas telah tercapai 2 dokumen dari target 10 dokumen atau tercapai 20,00%.
10) Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan yang berkualitas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2 dok, terealisasi sebesar 2 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan yang berkualitas telah tercapai 2 dokumen dari target 10 dokumen atau tercapai 20,00%. 11) Cakupan layanan informasi program dan kegiatan pembangunan Kab, Bogor pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 40 cakupan, terealisasi sebesar 40 cakupan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. 12) Indeks Pembangunan Manusia (Komposit) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 73,72, terealisasi sebesar 74,25, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
100,72%.
Kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 99,22% meningkat sebesar 1,50% menjadi 100,72% pada tahun 2014. 13) Buku "Kabupaten Dalam Angka" pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 dok, terealisasi sebanyak 1 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Buku LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
228
"Kabupaten Dalam Angka" telah tercapai 1 dokumen dari target 5 dokumen atau tercapai 20,00%. 14) Buku "PDRB Kabupaten" pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 dok, terealisasi sebanyak 1 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Buku "PDRB Kabupaten" telah tercapai 1 dokumen dari target 5 dokumen atau tercapai 20,00%. 15) Nilai PDRB a. Nilai PDRB Berdasarkan Harga Berlaku pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 125,614 Milyar, terealisasi sebesar 123,554 Milyar, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,36%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 menurun sebesar 18,84% menjadi 98,36% pada tahun 2014. b. Nilai PDRB Berdasarkan Harga Konstan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 41,066 Milyar, terealisasi sebesar 41,066 Milyar, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 meningkat sebesar 1,16% menjadi 100,00% pada tahun 2014. 16) Laju Pertumbuhan Ekonomi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 6,01%, terealisasi sebesar 6,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, meningkat sebesar 14,59% menjadi 100,00% pada tahun 2014. 17) Inflasi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 5,01%, terealisasi sebesar 5,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, meningkat sebesar 41,66% menjadi 100,00% pada tahun 2014. 18) PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp23.180.000,00 terealisasi sebesar Rp23.180.000,00, sehingga LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
229
pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, menurun sebesar 18,41% menjadi 100,00% pada tahun 2014. 19) PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp7.700.000,00 terealisasi sebesar Rp7.700.000,00, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, meningkat sebesar 1,46% menjadi 100,00% pada tahun 2014. 20) Kemampuan Daya Beli Masyarakat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp665.270,00 terealisasi sebesar Rp638.850,00, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,03%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, menurun sebesar 3,63% menjadi 96,03% pada tahun 2014. 21) Pertumbuhan PDRB pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 6,01% terealisasi sebesar 6,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, meningkat sebesar 14,59% menjadi 100,00% pada tahun 2014. 22) Laju inflasi provinsi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 5,01% terealisasi sebesar 5,01%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. 23) Persentase penduduk diatas garis kemiskinan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 90,89% terealisasi sebesar 90,89%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. 24) Kemiskinan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 9,11% terealisasi sebesar 9,11%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Dalam
mewujudkan
Sasaran
Pertama
pada
Misi
“Meningkatkan
kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
230
Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dengan 23 (dua puluh tiga) indikator
kinerja,
Anggaran
untuk
mewujudkan
sasaran
ini
sebesar
Rp19.902.325.000,00 yang terealisasi sebesar Rp15.703.615.518,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,61%, maka diperoleh efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp3.798.709.482,00 (14,39%), Sasaran Pertama tersebut diwujudkan dalam 6 (enam) program utama, yaitu : 1)
Program Perencanaan Pembangunan Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp9.210.372.000,00
terealisasi
sebesar
Rp6.495.509.180,,00
sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 70,52%, 2)
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, yaitu dianggarkan sebesar Rp2.320.879.000,00
terealisasi
sebesar
Rp2.148.214.125,00
sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 92,56%, 3)
Program Perencanaan Kesejahteraan Rakyat dan Sosial, yaitu dianggarkan sebesar Rp913.685.000,00 terealisasi sebesar Rp844.501.250,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,43%,
4)
Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, yaitu dianggarkan
sebesar
Rp3.316.972.000,00
terealisasi
sebesar
Rp2.998.628.538,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,40%, 5)
Program
Pengembangan
Rp3.900.756.000,00
Data/Informasi,
terealisasi
sebesar
yaitu
dianggarkan
Rp2.999.076.525,00
sebesar sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 76,88%, 6)
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp239.661.000,00 terealisasi sebesar Rp217.685.900,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,83%.
Sasaran
2
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 101,22%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis pertama yaitu Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.56. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
231
Tabel 3.56. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1 2
Indikator Kinerja
Satuan
Optimalnya Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
Target
Realisasi
Tahun 2014 Capaian (%)
Target
Capaian (%)
Realisasi
3.161.941. 4.570.024 5.167.225.988 5.356.141.759. 144,53 904.435 .753.090 .100 407
Rp Pajak
Retribu si Rata-Rata Capaian
10
10
17
17
100,00 100,00
103,66
10
10
100,00
16
16
100,00
114,84
101,22
Sumber : Dispenda, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Optimalnya ditargetkan
Penerimaan sebesar
Pendapatan
Asli
Daerah
Rp3.161.941.904.435,00,
pada
tahun
terealisasi
2014
sebesar
Rp4.570.024.753.090,00 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,66%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, menurun sebesar 40,87% menjadi 103,66% pada tahun 2014. 2)
Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 10 pajak dan 16 retribusi, terealisasi sebanyak 10 pajak dan 16 retribusi, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%.
Dalam
mewujudkan
Sasaran
kedua
pada
Misi
“Meningkatkan
kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dengan 2 (dua) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp19.289.650.195,00 yang terealisasi sebesar Rp12.779.548.739,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 66,25%, maka diperoleh anggaran yang tidak terserap sebesar Rp6.510.101.456,00 (33,75%), Sasaran Kedua tersebut diwujudkan dalam 1 (satu) program utama, Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp19.289.650.195,00 terealisasi sebesar Rp12.779.548.739,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 66,25%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
232
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
3
Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Tertatanya
administrasi dan pertanggungjawaban keuangan menunjukkan bahwa pada tahun 2014
pencapaian
kinerja
sasaran
tersebut
rata-rata
sebesar
106,09%.
Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis pertama yaitu Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.57. Tabel 3.57. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No
1
2
Indikator Kinerja
Satuan
Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan % Keuangan Daerah Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Barang % Daerah Rata-Rata Capaian
Target
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
-
-
-
100,00
109,07
109.07
Lengkap
Lengkap
100,00
100,00
103,11
103,11
100,,00
106,09
Sumber : DPKBD, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing
indikator
kinerja
dalam
Sasaran
Strategis
Meningkatnya
kualitas
perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif pada tahun 2014, sebagai berikut: 1)
Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Keuangan Daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 109,07%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 109,07%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014.
2)
Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Barang Daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 103,11%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 103,11%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
233
Dalam
mewujudkan
Sasaran
Pertama
pada
Misi
“Meningkatkan
kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah (DPKBD) dengan 2 (dua) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp21.362.832.000,00 yang terealisasi sebesar Rp19.504.701.370,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,06%, maka diperoleh efisiensi sebesar Rp1.858.130.630,00 (9,94%), Sasaran Pertama tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1)
Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp16.979.930.000,00 terealisasi sebesar Rp15.596.904.875,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,85%;
2)
Program
Pengelolaan
Rp1.724.716.000,00
Barang
terealisasi
Daerah
yaitu
sebesar
dianggarkan
Rp1.537.839.375,00
sebesar sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 89,16%; 3)
Program
Penataan
Rp2.658.186.000,00
dan
Pendayagunaan
terealisasi
sebesar
yaitu
dianggarkan
Rp2.369.957.120,00
sebesar sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 89,16%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
4
Meningkatnya kualitas kebijakan daerah Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
kualitas kebijakan daerah
menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian
kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 97,63%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keempat yaitu Meningkatnya kualitas kebijakan daerah pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.58. Tabel 3.58.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas kebijakan daerah Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No
1 2 3
Indikator Kinerja Tersusunnya rumusan Kebijakan bidang administrasi pemerintahan Terbentuknya Daerah Otonom Baru Jumlah perkara yang terselesaikan di dalam dan
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
dok
-
-
-
4
4
100,00
DOB
-
-
-
1
0
0,00
Perkar a
205
336
163,90
155
299
192,90
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
234
Tahun 2013 No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
diluar peradilan (Perdata, TUN,Pidana, Hukum Lainnya) Rata-Rata Capaian
Target
Realisasi
Capaian (%)
163,90
97,63
Sumber : Setda, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas kebijakan daerah pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Tersusunnya
rumusan Kebijakan bidang administrasi pemerintahan pada
tahun 2014 ditargetkan sebesar 4 dok terealisasi sebesar 4 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya rumusan Kebijakan bidang administrasi pemerintahan telah tercapai 4 dokumen dari target 17 dokumen atau tercapai 23,53%. 2)
Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Barang Daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1 DOB terealisasi sebesar 0 DOB, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 0,00%. Tidak tercapainya indokator tersebut disebabkan belum adanya Persetujuan Daerah Otonomi Baru (DOB) dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014.
3)
Jumlah perkara yang terselesaikan di dalam dan diluar peradilan (Perdata, TUN,Pidana, Hukum Lainnya) pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 155 perkara, terealisasi sebanyak 299 perkara, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
192,90%.
Kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 163,90% meningkat sebesar 29,00% menjadi 192,90% pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan target capaian yang cukup signifikan sebanyak 50 perkara yaitu dari 205 perkara pada tahun 2013 menjadi 155 perkara pada tahun 2014, hal ini tidak sebanding dengan peningkatan realisasi sebanyak 37 perkara yaitu dari 336 perkara pada tahun 2013 menjadi 299 perkara pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah perkara yang terselesaikan di dalam dan diluar peradilan (Perdata, TUN,Pidana, Hukum LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
235
Lainnya) telah tercapai 299 perkara dari target 775 perkara atau tercapai 38,58%. Dalam
mewujudkan
Sasaran
Keempat
pada
Misi
“Meningkatkan
kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 3 (tiga) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar
Rp53.836.798.000,00 yang terealisasi sebesar
Rp4.412.988.260,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 56,14%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp49.423.809.740,00 (43,86%), Sasaran Keempat tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1)
Program Penataan Adminstrasi Pemerintah Daerah, yaitu dianggarkan sebesar
Rp3.071.798.000,00 terealisasi sebesar
Rp2.229.368.050,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 72,58%; 2)
Program Penataan Daerah Otonomi Baru, yaitu dianggarkan sebesar Rp48.495.000.000,00 terealisasi sebesar Rp8.214.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 0,02%;
3)
Program Perlindungan Hukum Pemerintah Daerah yaitu dianggarkan sebesar Rp2.270.000.000,00
terealisasi
sebesar
Rp2.175.406.210,00
sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 95,83%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
5
Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
efektifitas dan efisiensi birokrasi menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja
sasaran
tersebut
rata-rata
sebesar
100,00%.
Selengkapnya
hasil
pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kelima yaitu Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.59.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
236
Tabel 3.59. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No
1
2
3
4 5
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
-
-
-
2
2
100,00
-
-
-
1
1
100,00
2
2
100,00
80
80
100,00
2
2
100,00
8
8
100,00
45
12
26,66
8
8
100,00
Tersusunnya rumusan kebijakan Rumus Standar Harga Konstruksi dan an Non Konstruksi Daerah Tersusunnya rumusan kebijakan penguatan Rumus kelembagaan pengarusutamaan an gender dan anak; Terciptanya dialog.audensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/anggota Kali organisasi sosial dan kemasyarakatan; Terciptanya koordinasi antar Kali pimpinan daerah Tersusunnya rumusan kebijakan Dok SKPD Rata-Rata Capaian
75,55
100,00
Sumber : Setda, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Tersusunnya rumusan kebijakan Standar Harga Konstruksi dan Non Konstruksi Daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 2 rumusan terealisasi sebanyak 2 rumusan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya rumusan kebijakan Standar Harga Konstruksi dan Non Konstruksi telah tercapai 2 rumusan dari target 10 rumusan atau tercapai 20,00%.
2)
Tersusunnya rumusan kebijakan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak; pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 1 rumusan terealisasi sebesar 1 rumusan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014.
3)
Terciptanya
dialog
audensi
dengan
tokoh-tokoh
masyarakat,
pimpinan/anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 80 kali, terealisasi sebanyak 80 kali, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
237
pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya dialog audensi dengan tokohtokoh masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan telah tercapai 80 kali dari target 2370 kali atau tercapai 3,38%. 4)
Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 8 kali, terealisasi sebanyak 8 kali, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah telah tercapai 8 kali dari target 40 kali atau tercapai 20,00%.
4)
Tersusunnya rumusan kebijakan SKPD pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 8 dok, terealisasi sebanyak 8 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
100,90%.
Kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 26,66% meningkat sebesar 73,34% menjadi 100,90% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tersusunnya rumusan kebijakan SKPD telah tercapai 8 dok dari target 55 dok atau tercapai 14,55%. Dalam
mewujudkan
Sasaran
Kelima
pada
Misi
“Meningkatkan
kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 5 (lima) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar
Rp4.978.054.000,00 yang terealisasi sebesar
Rp4.329.599.739,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 80,60%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp648.454.261,00 (19,40%), Sasaran Kelima tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu : 1)
Program
Penataan
dianggarkan
dan
Pengendalian
sebesar
Program
Rp2.028.804.000,00
Pembangunan, terealisasi
yaitu
sebesar
Rp1.624.949.950,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 80,09%;
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
238
2)
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, yaitu dianggarkan sebesar Rp100.000.000,00 terealisasi sebesar Rp76.262.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 76,26%;
3)
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp266.000.000,00 terealisasi sebesar Rp190.675.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 71,68%;
4)
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan, yaitu dianggarkan sebesar
Rp2.583.250.000,00
terealisasi
sebesar
Rp2.437.712.789,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,37%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
6
Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keenam yaitu Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.60. Tabel 3.60.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No 1 2
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
2
1
-
-
Perda Inisiatif dok Produk Hukum yang dok diselesaikan oleh DPRD Rata-Rata Capaian
Tahun 2014 Capaian (%) 50,00 -
Target
Realisasi
2
2
Capaian (%) 100,00
10
10
100,00
50,00
100,00
Sumber : Sekretariat DPRD, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Perda Inisiatif pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 2 dok terealisasi sebanyak 2 dok, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 50,00% LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
239
meningkat sebesar 50,00% menjadi 100,00% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Perda Inisiatif telah tercapai 2 dok dari target 10 dok atau tercapai 20,00%. 2)
Produk Hukum yang diselesaikan oleh DPRD pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 10 dokumen terealisasi sebesar 10 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Produk Hukum yang diselesaikan oleh DPRD telah tercapai 10 dokumen dari target 56 dokumen atau tercapai 17,86%.
Dalam
mewujudkan
Sasaran
Kelima
pada
Misi
“Meningkatkan
kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Dewan dengan 2 (dua) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar
Rp23.471.721.000,00 yang terealisasi sebesar Rp15.668.470.732,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 69,79%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp7.803.250.268,00 (30,21%). Sasaran Keenam tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu : 1)
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, yaitu dianggarkan sebesar
Rp1.808.660.000,00
terealisasi
sebesar
Rp1.327.309.785,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 73,39%; 2)
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah, yaitu dianggarkan
sebesar
Rp21.663.061.000,00
terealisasi
sebesar
Rp14.341.160.947,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 66,20%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
7
Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE Dari
hasil
Terselenggaranya
pengukuran pelayanan
capaian
kinerja
pada
pengadaan
barang
dan
sasaran jasa
strategis
melalui
LPSE
menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
240
Strategis Ketujuh yaitu Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.61. Tabel 3.61.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No 1 2
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
-
-
-
100
100
100,00
-
-
-
0
0
100,00
Persentase pemilihan penyedia % barang/jasa melalui LPSE Persentase sanggah banding dari penyedia terhadap proses % pelelangan Rata-Rata Capaian
00,00
100,00
Sumber : KLP BJ, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Persentase pemilihan penyedia barang/jasa melalui LPSE pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 100 % terealisasi sebanyak 100 %, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014.
2)
Persentase sanggah banding dari penyedia terhadap proses pelelangan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0% terealisasi sebanyak 0%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Dalam mewujudkan Sasaran Ketujuh pada Misi “Meningkatkan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (KLPBJ) dengan 2 (dua) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp4.884.495.000,00 yang terealisasi sebesar Rp3.543.911.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar
72,55%,
maka
terdapat anggaran
yang tidak terserap
sebesar
Rp1.340.584.000,00 (27,45%). Sasaran Ketujuh diwujudkan dalam Program Penataan
Peraturan
Perundang-undangan,
yaitu
dianggarkan
sebesar
Rp4.884.495.000,00 terealisasi sebesar Rp3.543.911.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 72,55%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
241
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
8
Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 96,97%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kedelapan yaitu Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.62. Tabel 3.62. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Indikator Kinerja
Satuan
Kepemilikan KTP % Kepemilikan akta kelahiran per % 1000 penduduk Penerapan KTP Nasional % Berbasis NIK Kepemilikan KK % Rasio penduduk ber KTP % persatuan penduduk Rasio bayi berakte kelahiran % Rasio pasangan berakte nikah % Jumlah penduduk (jiwa) Laju pertumbuhan penduduk % (%) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) % Rata-Rata Capaian
Tahun 2014
72,41
71,93
Capaian (%) 99,34
255,00
245,56
96,31
249,55
264,00
105,62
sudah
sudah
100,00
sudah
sudah
100,00
77,67
77,44
99,70
0,07
0,07
100,00
0,72
0,72
100,00
0,62 1,00 5.634.944
0,60 1,00 5.027.437
96,77 100,00 89,22
Target 100,00
Capaian Realisasi (%) 89,42 72,39
0,79 0,79 100,00 1,00 1,00 100,00 5.461805 5.461.805 100,00
Target
Realisasi
3,00
3,00
100,00
3,15
2,48
78,73
360.400
44.689
187,60 108,59
446.040
485.900
91,06 95,97
Sumber : Disdukcapil, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Kepemilikan KTP pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 71,41% terealisasi sebanyak 71,93%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,34%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 26,95% meningkat sebesar 50,00% menjadi 99,34% pada tahun 2014.
2)
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak
249,55
terealisasi
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
sebanyak
264,00,
sehingga
pencapaian
242
kinerjanya sebesar 105,62%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 96,31% meningkat sebesar 9,31% menjadi 105,62% pada tahun 2014. 3)
Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK pada tahun 2014 ditargetkan sudah terealisasi sudah, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%.
4)
Kepemilikan KK pada tahun 2014 ditargetkan 77,64% terealisasi 77,44% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 99,70%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014.
5)
Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0,72, terealisasi sebanyak 0,72, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%.
6)
Rasio bayi berakte kelahiran pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0,62 terealisasi sebanyak 0,60, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,77%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% menurun sebesar 3,23% menjadi 96,77% pada tahun 2014.
7)
Rasio pasangan berakte nikah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1,00 terealisasi sebanyak 1,00, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%.
8)
Jumlah penduduk (jiwa) pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 5.634.944 jiwa terealisasi sebanyak 5.027.437 jiwa, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
89,22%.
Kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% menurun sebesar 10,78% menjadi 89,22% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
243
dengan saat ini Jumlah penduduk (jiwa) telah tercapai 5.027.437 dari target 6.384.152 atau tercapai 78,75%. 9)
Laju pertumbuhan penduduk (%) pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 3,15% terealisasi sebanyak 2,48%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 78,73%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% menurun sebesar 37,47% menjadi 78,73% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Laju pertumbuhan penduduk (%) telah tercapai 2,48% dari target 3,17% atau tercapai 78,23%.
10) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 446.040
terealisasi sebanyak 485.900, sehingga pencapaian kinerjanya
sebesar
91,06%.
Kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 187,60% menurun sebesar 96,54% menjadi 91,06% pada tahun 2014.
Dalam mewujudkan Sasaran Kedelapan pada Misi “Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan 10 (sepuluh) indikator kinerja, Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp4.557.460.000,00 yang terealisasi sebesar Rp4.058.059.316,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,04%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp499.400.684,00 (10,96%). Sasaran
Kedelapan
diwujudkan
dalam
Program
Penataan
Administrasi
Kependudukan, yaitu dianggarkan sebesar Rp4.557.460.000,00 terealisasi sebesar Rp4.557.460.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,04%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
9
Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya
pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
244
masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesembilan yaitu Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.63. Tabel 3.63.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No 1 2 3 4 5
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
753
309
Capaian (%) 41,00
1
1
100,00
ada
ada
100,00
75
72
96,00
67
67
100,00
62
Rasio daya serap tenaga kerja orang Sistem informasi Pelayanan Websit Perijinan dan administrasi e pemerintah Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Penyelesaian izin lokasi % Jumlah Perda yang mendukung perda iklim usaha Rata-Rata Capaian
Target
Realisasi
309
309
Capaian (%) 100,00
1
1
100,00
ada
ada
100,00
69,75
69,75
100,00
62
100,00
98,15
100,00
Sumber : BPT, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat, mudah dan terjangkau masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Rasio daya serap tenaga kerja pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 309 terealisasi sebanyak 309, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 41,00% meningkat sebesar 59,00% menjadi 100,00% pada tahun 2014.
2)
Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan administrasi pemerintah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 website terealisasi sebanyak 1 website, sehingga
pencapaian
kinerjanya
sebesar
100,00%.
Kondisi
tersebut
mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 3)
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat pada tahun 2014 ditargetkan ada terealisasi ada, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
245
4)
Penyelesaian izin lokasi pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 69,75% terealisasi sebanyak 69,75%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 96,00% meningkat sebesar 4,00% menjadi 100,00% pada tahun 2014.
5)
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 62 perda terealisasi sebanyak 62 perda, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%.
Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilan pada Misi “Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Perizinan Terpadu (BPT) dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp7.645.630.000,00 yang terealisasi sebesar Rp7.368.454.040,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 94,32%, maka terdapat efisiensi sebesar Rp277.175.960,00 (5,68%). Sasaran Kesembilan tersebut diwujudkan dalam 5 (lima) program utama, yaitu : 1)
Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana, yaitu dianggarkan sebesar Rp1.144.455.000,00 terealisasi sebesar Rp983.125.980,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,90%;
2)
Program
Pelayanan
Rp5.131.060.000,00
Perizinan,
terealisasi
yaitu
sebesar
dianggarkan
Rp5.090.694.900,00
sebesar sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 99,21% 3)
Program Perumusan Kebijakan Penanaman Modal dan Perizinan, yaitu dianggarkan
sebesar
Rp200.000.000,00
terealisasi
sebesar
Rp190.921.460,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,46% 4)
Program Pengembangan Pelayanan Perizinan, yaitu dianggarkan sebesar Rp805.200.000,00 terealisasi sebesar Rp743.543.700,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,34%
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
246
5)
Program Penataan dan pengembangan Data Perizinan dan Penanaman Modal, yaitu dianggarkan sebesar Rp364.915.000,00 terealisasi sebesar Rp360.168.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,70%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
10
Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja
sasaran
tersebut
rata-rata
sebesar
230,70%.
Selengkapnya
hasil
pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesepuluh yaitu Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.64. Tabel 3.64.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No 1
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Jumlah peningkatan kapasitas orang aparatur pemerintahan desa Rata-Rata Capaian
-
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%) -
-
Target
Realisasi
Capaian (%)
417
962
230,70 230,70
Sumber : BPMPD, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Jumlah peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 417 orang terealisasi sebanyak 962 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 230,70%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah telah tercapai 962 orang dari target 2.348 orang atau tercapai 40,97%.
Dalam mewujudkan Sasaran Kesepuluh pada Misi “Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
247
kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) dengan 1 (satu) indikator
kinerja.
Anggaran
untuk
mewujudkan
sasaran
ini
sebesar
Rp1.426.300.000,00 yang terealisasi sebesar Rp1.367.874.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,90%, maka terdapat efisiensi sebesar Rp58.425.500,00 (4,10%). Sasaran Kesepuluh diwujudkan dalam Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa, yaitu dianggarkan sebesar Rp1.426.300.000,00 terealisasi sebesar Rp1.367.874.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,90%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
11
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 102,16%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kesebelas yaitu Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.65. Tabel 3.65.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No 1 2 3
Indikator Kinerja Tertatanya administrasi pemerintahan desa Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan - Posyandu aktif - Rata-Rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) -
4
LPM Berprestasi
Satuan
Target
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
Desa
42
50
119,05
43
43
100,00
%
1,38
1,40
101,27
1,38
1,38
100,00
%
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
%
77,71
78,00
100,00
88,91
89,91
101,12
Lembag a
6
6
100,00
6
6
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
116,63
117,00
100,00
112,47
112,47
100,00
100,00 6
100,00 6
100,00 100,00
100,00 10
100,00 16
100,00 160,00
Pemeliharaan Pasca % Program pemberdayaan masyarakat - Rata-Rata jumlah kelompok binaan PKK % - PKK aktif Meningkatnya lembaga ekonomi Lembag
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
248
Tahun 2013 No
5 6 7
Indikator Kinerja
Satuan
di perdesaan Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan Jumlah LSM
Target
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
a %
28,95
35,00
120,45
25,55
16,57
64,85
Lembag a
93
93
100,00
93
93
100,00
8
8
100,00
8
8
100,00
Meningkatnya jumlah kelompok kel usaha perempuan di perdesaan Rata-Rata Capaian
103,40
102,16
Sumber : BPMPD, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing
indikator
kinerja
dalam
Sasaran
Strategis
Meningkatnya
kinerja
penyelenggaraan pemerintahan desa pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Tertatanya administrasi pemerintahan desa pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 43 desa terealisasi sebanyak 43 desa, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 119,05% menurun sebesar 19,05% menjadi 100,00% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tertatanya administrasi pemerintahan desa telah tercapai 43 desa dari target 244 desa atau tercapai 17,62%.
2)
Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa pada tahun 2014 ditargetkan
sebanyak
1,38%
terealisasi
sebanyak
1,38%,
sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Tertatanya administrasi pemerintahan desa telah tercapai 1,38% dari target 13,82% atau tercapai 9,99%. 3)
Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan a. Posyandu aktif pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. b. Rata-Rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 88,91%, terealisasi sebesar 89,91%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,12%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
249
kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% meningkat sebesar 1,12% menjadi 101,12% pada tahun 2014. c.
LPM
Berprestasi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 6 lembaga
terealisasi sebesar 6 lembaga, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. d. Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. e. Rata-Rata jumlah kelompok binaan PKK pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 112,47%, terealisasi sebesar 112,47%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. f.
PKK aktif pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 100,00%, terealisasi sebesar 100,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%.
4)
Meningkatnya lembaga ekonomi di perdesaan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 10 lembaga terealisasi sebanyak 16 lembaga, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 160,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% meningkat sebesar 60,00% menjadi 160,00% pada tahun 2014.
5)
Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 25,55% lembaga terealisasi sebanyak 16,57%, sehingga
pencapaian
kinerjanya
sebesar
64,85%.
Kondisi
tersebut
mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 64,85% menurun sebesar 55,60% menjadi 64,85% pada tahun 2014.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
250
6)
Jumlah LSM pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 93 lembaga terealisasi sebanyak 93 lembaga, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%.
7)
Meningkatnya jumlah kelompok usaha perempuan di perdesaan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 8 kelompok terealisasi sebanyak 8 kelompok, sehingga
pencapaian
kinerjanya
sebesar
100,00%.
Kondisi
tersebut
mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Dalam mewujudkan Sasaran Kelima pada Misi “Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) dengan 7 (Tujuh) indikator
kinerja.
Anggaran
untuk
mewujudkan
Rp10.096.058.000,00 yang terealisasi sebesar
sasaran
ini
sebesar
Rp9.147.770.455,00 sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 90,63%, maka terdapat efisiensi sebesar Rp948.287.545,00 (9,36%). Sasaran Kesebelas tersebut diwujudkan dalam 5 (lima) program utama, yaitu : 1)
Program Penataan Administrasi Pemerintahan Desa, yaitu dianggarkan sebesar
Rp4.455.585.000,00 terealisasi sebesar
Rp3.920.174.550,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,98%; 2)
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan, yaitu dianggarkan sebesar
Rp2.116.704.000,00 terealisasi sebesar
Rp1.925.624.115,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,97% 3)
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan, yaitu dianggarkan sebesar Rp643.010.000,00 terealisasi sebesar Rp546.543.850,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 85,00%
4)
Program Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa, yaitu dianggarkan sebesar
Rp2.744.779.000,00 terealisasi sebesar
Rp2.628.346.990,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,76% 5)
Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan, yaitu dianggarkan sebesar Rp135.980.000,00 terealisasi sebesar Rp127.080.950,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 93,46%. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
251
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
12
Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 97,61%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Keduabelas yaitu Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.66. Tabel 3.66.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No 1 2 3 4 5 6
Indikator Kinerja
Satuan
Laporan Hasil Pengawasan Dok Tindaklanjut Hasil Audit (%) % Jumlah Auditor orang Jumlah P2UPD orang Dokumen Sistem dan Prosedur dok Pengawasan Laporan Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi dok Birokrasi/PMPRB Rata-Rata Capaian
Target 288 100,00 35 14
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%) 288,00 100,00 100,00 100,00 35 100,00 14 100,00
Target
Realisasi
467 100,00 38 21
469 100,00 36 19
Capaian (%) 100,43 100,00 94,74 90,48
2
2
100,00
3
3
100,00
-
-
-
1
1
100,00
100,00
97,61
Sumber : Inspektorat, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Laporan Hasil Pengawasan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 467 dokumen terealisasi sebanyak 469 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
100,43%.
Kondisi
tersebut
mengalami
peningkatan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
252
tahun 2013 sebesar 100,00% meningkat sebesar 0,43% menjadi 100,43% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Laporan Hasil Pengawasan telah tercapai 469 dokumen dari target 490 dokumen atau tercapai 95,71%. 2)
Tindaklanjut Hasil Audit pada tahun 2014 ditargetkan 100,00% terealisasi 100,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%.
3)
Jumlah Auditor pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 38 orang terealisasi sebanyak 36 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94,74%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% menurun sebesar 5,26% menjadi 94,74% pada tahun 2014. Hal ini terjadi karena keterbatasan sumber daya manusia yang diusulkan untuk mengikuti diklat jabatan fungsional Auditor. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Auditor telah tercapai 36 orang dari target 50 orang atau tercapai 72,00%.
4)
Jumlah P2UPD pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 21 orang terealisasi sebanyak 19 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 90,48%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% menurun sebesar 9,52% menjadi 90,48% pada tahun 2014. . Hal ini terjadi karena terbatasnya tenaga yang profesional di bidang pengawasan yang berhubungan dengan Jabatan fungsional P2UPD, dimana masih terdapat Peraturan yang belum disempurnakan oleh Kementerian Dalam Negeri. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah P2UPD telah tercapai 19 orang dari target 33 orang atau tercapai 57,58%.
5)
Dokumen Sistem dan Prosedur Pengawasan pada tahun 2014 ditargetkan 3 dokumen terealisasi 3 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%.
6)
Laporan Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi/PMPRB pada tahun 2014 ditargetkan 1 dokumen terealisasi 1 dokumen, sehingga LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
253
pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Dalam mewujudkan Sasaran Keduabelas pada Misi “Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Inspektorat dengan 6 (enam) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar
Rp12.756.706.000,00 yang terealisasi sebesar Rp10.034.695.446,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 57,50%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp2.722.010.554,00 (42,50%). Sasaran Keduabelas tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu : 1)
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan
KDH,
yaitu
dianggarkan
sebesar
Rp11.214.162.000,00 terealisasi sebesar Rp9.414.694.004,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 83,95%; 2)
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan, yaitu dianggarkan sebesar Rp596.600.000,00 terealisasi sebesar
Rp371.588.587,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar
62,28% 3)
Program
Penataan
dan
Penyempurnaan
Kebijakan
Sistem
Prosedur
Pengawasan, yaitu dianggarkan sebesar Rp945.944.000,00 terealisasi sebesar Rp248.412.855,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 26,26% Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
13
Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 100,10%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis
Ketigabelas
yaitu
Tertibnya
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
pengelolaan
arsip
dan
tercapainya
254
kemudahan untuk pelayanan kearsipan pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.67.
Tabel 3.67.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No 1 2 3 4
Indikator Kinerja
Satuan
Penerapan Pengelolaan arsip % secara baku Penataan Dokumen/arsip SKPD berkas melalui Media Elektronik Meningkatnya umur teknis boks sarana prasarana kearsipan Kegiatan peningkatan SDM kegiatan pengelola kegiatan Rata-Rata Capaian
Target
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
92,00
87,64
95,26
91,03
91,03
100,00
40.000
48.840
139,54
62.400
62.650
100,40
19.000
19.000
100,00
19.000
19.000
100,00
7
7
100,00
5
5
100,00
108,70
100,10
Sumber : KAPD, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Penerapan Pengelolaan arsip secara baku pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 91,03% terealisasi sebanyak 91,03%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 100,00% meningkat sebesar 4,84% menjadi 100,00% pada tahun 2014.
2)
Penataan Dokumen/arsip SKPD melalui Media Elektronik pada tahun 2014 ditargetkan 62.400 berkas terealisasi 62.650 berkas, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,40%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
255
saat ini Jumlah Auditor telah tercapai 62.650 berkas dari target 403.200 atau tercapai 15,54%. 3)
Meningkatnya umur teknis sarana prasarana kearsipan pada tahun 2014 ditargetkan 19.000 boks terealisasi 19.000 boks, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Auditor telah tercapai 19.000 boks dari target 21.000 boks atau tercapai 90,48%.
4)
Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan pada tahun 2014 ditargetkan 5 kegiatan terealisasi 5 kegiatan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Auditor telah tercapai 5 kegiatan dari target 6 kegiatan atau tercapai 83,33%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketigabelas pada Misi “Meningkatkan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp2.236.504.000,00 yang terealisasi sebesar Rp2.023.803.850,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,44%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp212.700.150 (12,56%). Sasaran Ketigabelas tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu : 1)
Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah, yaitu dianggarkan
sebesar
Rp1.333.855.000
terealisasi
sebesar
Rp1.260.775.350,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,23%; 2)
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi, yaitu dianggarkan sebesar Rp552.804.000,00 terealisasi sebesar Rp497.403.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,98%
3)
Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan, yaitu dianggarkan
sebesar
Rp305.845.000,00
terealisasi
sebesar
Rp225.325.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 73,67%; LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
256
4)
Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, yaitu dianggarkan sebesar Rp44.000.000,00 terealisasi sebesar Rp40.300.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,59%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
14
Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 99,46%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran
Strategis
keempatbelas
yaitu
Tersedianya
informasi
tentang
penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.68. Tabel 3.68.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No 1 2 3 4 5 6
7 8 9
Indikator Kinerja Website milik Pemerintah Daerah Penyiaran Radio/TV Lokal yang masuk ke daerah Wartel/Warnet Jaringan Komunikas Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon Pelaksanaaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Media Baru LPSE Media Massa Radio Media Massa Televisi Media Massa Majalah Media Luar Ruang Media Tradisional Jumlah Objek Retribusi Pengendalian Menara Bersama Media Interpersonal Surat Kabar nasional/lokal yang
Satuan
Target
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
website
ada
ada
100,00
243
243
100,00
stasiun
30
30
100,00
28
28
100,00
%
0,10 0,28
0,10 0,28
100,00 100,00
0,18 0,01
0,18 0,01
100,00 100,00
%
34,48
34,48
100,00
42
42
100,00
jenis Jenis Jenis Jenis Jenis Jenis
ada
ada
100,00
8
8
100,00
243 2.650 2.650 12 11 2
243 2.650 2.650 12 11 2
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
600
555
92,50
10 52
10 52
100,00 100,00
jenis Surat
10 145,00
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
11 145,00
110,00 100,00
257
Tahun 2013 No
10
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
masuk ke daerah kabar Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan KIM Rata-Rata Capaian
Target
Realisasi
Capaian (%)
140
140
100,00
101,00
99,46
Sumber : Diskominfo, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Website milik Pemerintah Daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 243 website terealisasi sebanyak 243 website, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Auditor telah tercapai 243 website dari target 1.215 website atau tercapai 20,00%.
2)
Penyiaran Radio/TV Lokal yang masuk
ke daerah pada tahun 2014
ditargetkan 28 stasiun terealisasi 28 stasiun, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Auditor telah tercapai 28 stasiun dari target 30 stasiun atau tercapai 93,33%. 3)
Wartel/Warnet pada tahun 2014 ditargetkan 0,18% terealisasi 0,18%, sehingga
pencapaian
kinerjanya
sebesar
100,00%.
Kondisi
tersebut
mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 4)
Jaringan Komunikasi pada tahun 2014 ditargetkan 0,01% terealisasi 0,01%, sehingga
pencapaian
kinerjanya
sebesar
100,00%.
Kondisi
tersebut
mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 5)
Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon pada tahun 2014 ditargetkan 42,00% terealisasi 42,00%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
258
apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 6)
Pelaksanaaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi a. Media Baru LPSE pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 243 jenis, terealisasi sebesar 243 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Baru LPSE telah tercapai 243 jenis dari target 1.215 jenis atau tercapai 20,00%. b. Media Massa Radio pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2.650 jenis, terealisasi sebesar 2.650 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Massa Radio telah tercapai 2.650 jenis dari target 13.250 jenis atau tercapai 20,00%. c.
Media Massa Televisi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2.650 jenis, terealisasi sebesar 2.650 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Massa Televisi telah tercapai 2.650 jenis dari target 13.250 jenis atau tercapai 20,00%.
d. Media Massa Majalah pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 12 jenis, terealisasi sebesar 12 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Massa Majalah telah tercapai 12 jenis dari target 60 jenis atau tercapai 20,00%. e. Media Luar Ruang pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 11 jenis, terealisasi sebesar 11 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
259
Media Luar Ruang telah tercapai 11 jenis dari target 43 jenis atau tercapai 25,58%. f.
Media Tradisional pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 2 jenis, terealisasi sebesar 2 jenis, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Luar Ruang telah tercapai 2 jenis dari target 10 jenis atau tercapai 25,58%.
7)
Jumlah Objek Retribusi Pengendalian Menara Bersama pada tahun 2014 ditargetkan 600 terealisasi 555, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 92,50%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Indikator tersebut belum mencapai target dikarenakan ada beberapa provider yang keberatan dengan
dasar
perhitungan
besaran
PBB.
Dalam
masalah
teknis
penarikannyapun masih terkendala dengan Implementasi Peraturan Bupati Bogor Nomor 41 Tahun 2011 tentang Tata Cara Permohonan dan Persyaratan Izin Operasional Menara (IOM) di Kabupaten Bogor, serta terdapat penolakan dari para pemilik Menara terkait Penarikan Retribusi Izin Operasional Menara karena tidak adanya UU yang mengatur tentang kewenangan daerah dalam memberlakukan Izin Operasional Menara maka Dinas Komunikasi dan Informasi akan meningkatkan Sosialisasi Peraturan Bupati Bogor Nomor 41 Tahun 2011 secara berkala terhadap para pemilik Menara di Kabupaten Bogor. 8)
Media Interpersonal pada tahun 2014 ditargetkan 10 jenis terealisasi 10 jenis, sehingga
pencapaian
kinerjanya
sebesar
100,00%.
Kondisi
tersebut
mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 110,00% menurun sebesar 10,00% menjadi 100,00% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Media Interpersonal telah tercapai 10 surat kabar dari target 60 jenis atau tercapai 16,67%. 9)
Surat Kabar nasional/lokal yang masuk ke daerah pada tahun 2014 ditargetkan 52 surat kabar terealisasi 52 surat kabar, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
260
sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Surat Kabar nasional/lokal yang masuk ke daerah telah tercapai 52 surat kabar dari target 60 surat kabar atau tercapai 86,67%. 10) Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan KIM pada tahun 2014 ditargetkan 140 terealisasi 140, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Dalam mewujudkan Sasaran Ketigabelas pada Misi “Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi (DISKOMINFO) dengan 10 (sepuluh) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp2.236.504.000,00 yang terealisasi sebesar Rp2.023.803.850,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar
87,44%,
maka
terdapat anggaran
yang tidak terserap
sebesar
Rp212.700.150 (12,56%). Sasaran Keempatbelas tersebut diwujudkan dalam 4 (empat) program utama, yaitu: 1)
Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa, yaitu dianggarkan
sebesar
Rp9.494.255.000,00
terealisasi
sebesar
Rp9.136.674.710,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,23%; 2)
Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi, yaitu dianggarkan
sebesar
Rp286.041.000,00
terealisasi
sebesar
Rp284.555.391,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,48% 3)
Program Kerjasama Informasi dan Media Massa, yaitu dianggarkan sebesar Rp2.479.483.000,00 terealisasi sebesar
Rp2.374.009.807,00 sehingga
diperoleh capaian kinerja sebesar 95,75%; 4)
Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi, yaitu dianggarkan
sebesar
Rp527.387.000,00
terealisasi
sebesar
Rp521.532.550,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 98,89%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
261
15
Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 91,68%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Kelimabelas yaitu Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.69.
Tabel 3.69.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No 1
2
3 4 5
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Rasio jumlah pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin Rasio jumlah PNS pindah ke internal Kab. Bogor, CPNS dibandingkan dengan pegawai yang pensuin Presentase pegawai yang diproses kenaikan pangkat Rasio jumlah pegawai dibanding dengan hasil analisis kebutuhan formasi Rasio pegawai yang mengikuti diklat Rata-Rata Capaian
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
94,15
86,30
107,88
0,00368
0,00305
82,88
93,15
17,65
18,95
0,25
0,22
88,00
89,01
88,00
98,87
97,5
89,23
91,52
95,13
99,00
104,07
49,5
48,2
97,37
87,98
92,00
104,57
0,0662
0,0653
98,84
86,87
91,68
Sumber : BKPP, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Rasio jumlah pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0,00368 terealisasi sebanyak 0,00305, sehingga pencapaian
kinerjanya
sebesar
82,88%. Kondisi tersebut mengalami
penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 107,88% menurun sebesar 25,00% menjadi 82,88% pada tahun 2014. 2)
Rasio jumlah PNS pindah ke internal Kab. Bogor, CPNS dibandingkan dengan pegawai yang pensuin pada tahun 2014 ditargetkan 0,25 terealisasi LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
262
0,22, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 88,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 17,65% meningkat sebesar 69,05% menjadi 88,00% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Rasio jumlah PNS pindah ke internal Kab. Bogor, CPNS dibandingkan dengan pegawai yang pensuin telah tercapai 0,22 dari target 0,65 atau tercapai 33,85%. 3)
Presentase pegawai yang diproses kenaikan pangkat pada tahun 2014 ditargetkan 97,5% terealisasi 89,23%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
91,52%.
Kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 88,00% menurun sebesar 7,35% menjadi 89,23% pada tahun 2014. 4)
Rasio jumlah pegawai dibanding dengan hasil analisis kebutuhan formasi pada tahun 2014 ditargetkan 49,5 terealisasi 48,2, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,37%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 104,07% menurun sebesar 6,70% menjadi 97,37% pada tahun 2014.
5)
Rasio pegawai yang mengikuti diklat pada tahun 2014 ditargetkan 0,0662 terealisasi 0,0653, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 98,84%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 104,57% menurun sebesar 5,93% menjadi 98,84% pada tahun 2014. Dalam mewujudkan Sasaran Kelimabelas pada Misi “Meningkatkan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) dengan 5 (lima) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp28.766.564.000,00
yang
terealisasi sebesar Rp26.063.849.215,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar
92,42%,
maka
terdapat anggaran
yang tidak terserap
sebesar
Rp2.702.714.785,00 (7,58%). Sasaran Kelimabelas tersebut diwujudkan dalam 5 (lima) program utama, yaitu : LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
263
1)
Program Analisa Kebutuhan dan Formasi Pegawai, yaitu dianggarkan sebesar
Rp1.736.144.000,00
terealisasi
sebesar
Rp1.665.449.000,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,93%; 2)
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, yaitu dianggarkan sebesar
Rp13.276.125.000,00 terealisasi sebesar Rp11.572.948.565,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,17%: 3)
Program
Pengembangan
dianggarkan
Layanan
sebesar
Administrasi
Kepegawaian,
Rp1.381.911.000,00
terealisasi
yaitu
sebesar
Rp1.339.888.450,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,96%; 4)
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS, yaitu dianggarkan sebesar Rp431.824.000,00 terealisasi sebesar Rp384.747.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,10%;
5)
Program
Pendidikan
dan
Pelatihan,
yaitu
dianggarkan
sebesar
Rp11.940,560.000,00 terealisasi sebesar Rp11.100.816.200,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 92,97%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
16
Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil
pengukuran
capaian
kinerja
Sasaran
Strategis
Keenambelas
yaitu
Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.70. Tabel 3.70.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No
1 2 3 4
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Jumlah PNS yang mengikuti Penghormatan Dinas dan Purna Orang Tugas Solidaritas Orang Konsultasi dan mediasi Hukum Orang Bantuan Kesehatan orang Rata-Rata Capaian
Capaian Realisasi (%)
Tahun 2014 Target
Realisasi
Capaian (%)
500
500
100,00
5.216 168 10.000
5.216 168 10.000
100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Sekretariat KORPRI, 2014
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
264
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing
indikator
kinerja
dalam
Sasaran
Strategis
Meningkatnya
kualitas
pengelolaan kepegawaian pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Jumlah PNS yang mengikuti Penghormatan Dinas dan Purna Tugas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 500 orang terealisasi sebesar 500 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014.
2)
Solidaritas pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 5.216 orang terealisasi sebesar 5.216 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014.
3)
Konsultasi dan mediasi Hukum pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 168 orang terealisasi sebesar 168 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014.
4)
Bantuan Kesehatan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 10.000 orang terealisasi sebesar 10.000 orang, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Dalam mewujudkan Sasaran Kenambelas pada Misi “Meningkatkan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Korpri dengan 4 (empat) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp197.150.000,00 yang terealisasi sebesar Rp173.355.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,93%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp23.795.000,00 (12,07%). Sasaran Keenambelas diwujudkan dalam Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS, yaitu dianggarkan sebesar Rp197.150.000,00 terealisasi sebesar Rp173.355.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 87,93%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
265
Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga
17
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 125,81%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis Ketujuhbelas yaitu Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.71. Tabel 3.71.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No
1
Indikator Kinerja
Satuan
Tahun 2014
Target
Realisasi
Capaian (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
9
30
366,67
31
39
125,81
Terciptanya kerjasama pembangunan antar pemerintah daerah, pihak ketiga dan luar Dok negeri : perjanjian dan kesepakatan; Rata-Rata Capaian
366,67
125,81
Sumber : Setda, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Terciptanya kerjasama pembangunan antar pemerintah daerah, pihak ketiga dan luar negeri : perjanjian dan kesepakatan pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 31 dokumen terealisasi sebesar 39 dokumen, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 125,81%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 366,67% menurun sebesar 240,86% menjadi 125,81% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya kerjasama pembangunan antar pemerintah daerah, pihak ketiga dan luar negeri : perjanjian dan kesepakatan telah tercapai 39 dokumen dari target 175 dokumen atau tercapai 22,29%. Dalam mewujudkan Sasaran Ketujuhbelas pada Misi “Meningkatkan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
266
sebesar
Rp1.815.925.000,00
yang
terealisasi
sebesar
Rp1.669.202.272,00
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,92%, maka terdapat efisiensi sebesar 146,722,728 (8,08%). Sasaran Ketujuhbelas diwujudkan dalam Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah, yaitu dianggarkan sebesar Rp1.815.925.000,00 terealisasi sebesar Rp1.669.202.272,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 91,92%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
18
Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 00,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kedelapanbelas yaitu Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.72. Tabel 3.72.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No 1
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Terbentuknya daerah otonomi DOB baru Kabupaten Bogor Barat Rata-Rata Capaian
-
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%) -
-
Target
Realisasi
Capaian (%)
1
0
00,00
-
00,00
Sumber : Setda, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 DOB terealisasi sebesar 0 DOB, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 00,00%. Tidak tercapainya indokator tersebut disebabkan belum adanya Persetujuan Daerah Otonomi Baru (DOB) dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Indikator kinerja
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
267
tersebut tidak dilaksanakan pada tahun 2013 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014. Dalam mewujudkan Sasaran Kedelapanbelas pada Misi “Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Sekretariat Daerah dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp48.495.000.000,00 yang terealisasi sebesar Rp8.214.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 0,02%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp48.486.786.000,00 (99,92%). Sasaran Kedelapanbelas diwujudkan dalam Program Penataan Daerah Otonomi Baru, yaitu dianggarkan sebesar Rp48.495.000.000,00 terealisasi sebesar Rp8.214.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,92%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
19
Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis kesembilanbelas yaitu Terbentuknya Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.73 Tabel 3.73.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No
1
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Rasio Jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan/ pembinaan/ sosialisasi kewaspadaan Dini Mayarakat Rata-Rata Capaian
0,39
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
0,39
100,00
Target
Realisasi
Capaian (%)
0,38
0,38
100,00
100,00
100,00
Sumber : Kesbangpol, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat pada tahun 2014, sebagai berikut : LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
268
1)
Rasio
Jumlah
masyarakat
per
10.000
penduduk
yang
memperoleh
pendidikan/ pembinaan/ sosialisasi kewaspadaan Dini Mayarakat pada tahun 2014
ditargetkan
sebanyak 0,38
terealisasi sebesar
0,38, sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%.
Dalam mewujudkan Sasaran Kesembilanbelas pada Misi “Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp1.765.754.000,00 yang terealisasi sebesar Rp1.543.582.400,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 8,28%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp222.171.600,00 (91,72%). Sasaran Kesembilanbelas tersebut diwujudkan dalam 2 (dua) program utama, yaitu: 1)
Program Pengembangan Wawasan kebangsaan, yaitu dianggarkan sebesar Rp364.592.000,00 terealisasi sebesar Rp361.161.500,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,06%;
2)
Program
Kemitraan
dianggarkan
Pengembangan
sebesar
Wawasan
Rp1.401.162.000,00
Kebangsaan, terealisasi
yaitu
sebesar
Rp1.182.420.900,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 84,39%:
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
20
Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut rata-rata sebesar 100,00%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis keduapuluh yaitu Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.74. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
269
Tabel 3.74.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No 1 2
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Kegiatan pembinaan politik Kegiatan daerah Kegiatan pembinaan terhadap kegiatan LSM, Ormas dan OKP Rata-Rata Capaian
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
5
6
120,00
5
5
100,00
2
2
100,00
2
2
100,00
110,00
100,00
Sumber : Kesbangpol, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Kegiatan pembinaan politik daerah pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 5 kegiatan terealisasi sebesar 5 kegiatan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
100,00%.
Kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 120,00% menurun sebesar 20,00% menjadi 100,00% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kegiatan pembinaan politik daerah telah tercapai 5 kegiatan dari target 25 kegiatan atau tercapai 20,00%. 2)
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 2 kegiatan terealisasi sebesar2 kegiatan, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP telah tercapai 2 kegiatan dari target 10 kegiatan atau tercapai 20,00%.
Dalam mewujudkan Sasaran Keduapuluh pada Misi “Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 1 (satu) OPD, yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dengan 1 (satu) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp1.315.895.000,00 yang terealisasi sebesar Rp1.185.589.375,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,10%, maka LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
270
terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp130.305.625,00 (9,90%). Sasaran Keduapuluh diwujudkan dalam Program Pendidikan Politik Masyarakat, yaitu
dianggarkan
sebesar
Rp1.315.895.000,00
terealisasi
sebesar
Rp1.185.589.375,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 90,10%.
Sasaran
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis
21
Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban
Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban menunjukkan bahwa pada tahun 2014 pencapaian kinerja sasaran tersebut ratarata sebesar 97,89%. Selengkapnya hasil pengukuran capaian kinerja Sasaran Strategis
keduapuluhsatu
yaitu
Terlindunginya
masyarakat
dari
gangguan
keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban pada tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dalam Tabel 3.75. Tabel 3.75.
Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban Pada Tahun 2013 dan 2014 Tahun 2013
No
1
2
3 4
5 6 7
Indikator Kinerja Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan / pembinaan/ sosialisasi pengembangan wawasan kebangsaan Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan / pembinaan/ sosialisasi pengembangan wawasan kebangsaan Penegakan PERDA Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Cakupan patroli petugas Satpol PP Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/ kelurahan Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Satuan
Target
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
0,39
0,39
100,00
0,76
0,76
100,00
0,39
0,39
100,00
0,36
0,36
100,00
%
14,65
15,37
104,91
72,09
69,09
95,84
%
14,65
15,37
104,91
74.83
137,86
184,23
Hari
1.460
1.460
100,00
1.460
1.460
100,00
36,54
18,00
49,26
18
18
100,00
0,87
0,87
102,30
0,39
0,37
94,87
Angka
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
271
Tahun 2013 No 8 9 10 11 12
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Angka kriminalitas yang Angka tertangani Angka kriminalitas Angka Jumlah demo Demo Jumlah Linmas per Jumlah % 10.000 Penduduk Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di % Kabupaten Rata-Rata Capaian
Tahun 2014
Capaian Realisasi (%)
Target
Realisasi
Capaian (%)
9,22
3,70
40,13
4,25
3,36
79,06
9,22 16,00
8,02 22,00
113,02 62,50
6,82 27
7,08 28
96,19 96,30
8,29
8,55
103,14
12,74
8,49
66,64
8,29
8,55
103,14
0,13
0,08
61,54
90,28
97,89
Sumber : 1. Satpol PP, 2014 2. Kesbang Pol, 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari masingmasing indikator kinerja dalam Sasaran Strategis Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban pada tahun 2014, sebagai berikut : 1)
Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan/ pembinaan/sosialisasi pengembangan wawasan kebangsaan pada tahun 2014
ditargetkan
sebanyak 0,76
terealisasi sebesar
0,76, sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 2)
Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan/ pembinaan/sosialisasi pengembangan wawasan kebangsaan pada tahun 2014
ditargetkan
sebanyak 0,76
terealisasi sebesar
0,76, sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. 3)
Penegakan PERDA pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 72,09% terealisasi sebesar 69,09%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 95,84%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 104,91% menurun sebesar 9,07% menjadi 95,84% pada tahun 2014.
4)
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 74,83% terealisasi sebesar 137,86%, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 184,23%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
272
2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 104,91% meningkat sebesar 79,32% menjadi 184,23% pada tahun 2014. 5)
Cakupan patroli petugas Satpol PP pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1.460 hari terealisasi sebesar 1.460 hari, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami pencapaian yang sama apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, yaitu sebesar 100,00%. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah telah tercapai 1.460 hari dari target 7.300 hari atau tercapai 20,00%.
6)
Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/ kelurahan pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 18 terealisasi sebesar 18, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,00%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 49,26% meningkat sebesar 50,74% menjadi 100,00% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah telah tercapai 18 dari target 26 atau tercapai 69,23%.
7)
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0,39 terealisasi sebesar 0,37, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 94,87%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 102,30% menurun sebesar 79,32% menjadi 94,87% pada tahun 2014.. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah telah tercapai 0,37 dari target 0,89 atau tercapai 41,57%.
8)
Angka kriminalitas yang tertangani pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 4,25 terealisasi sebesar 3,36, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 79,06%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 40,13% meningkat sebesar 38,93% menjadi 79,06% pada tahun 2014. Data tersebut data jumlah kriminalitas yang tertangani dari POLRES Bogor. turunnya angka krimalitas yang tertangani diakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk menangani satu kasus berbeda, kemudian jumlah SDM di LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
273
kepolisian pun terbatas tidak seimbang dengan jumlah tindak pidana yang dilaporkan ke Kepolisian. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah telah tercapai 3,36 dari target 7,44 atau tercapai 45,16%. 9)
Angka kriminalitas pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 6,82 terealisasi sebesar 7,08, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,19%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 113,02% menurun sebesar 16,83% menjadi 96,19% pada tahun 2014.
10) Jumlah Demo pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 27 terealisasi sebesar 28, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 96,30%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 62,50% meningkat sebesar 33,80% menjadi 96,30% pada tahun 2014. 11) Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 12,74 terealisasi sebesar 8,49, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar
66,64%.
Kondisi
tersebut
mengalami
penurunan
apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 103,14% menurun sebesar 36,50% menjadi 66,64% pada tahun 2014. Jika dibandingkan pada tahun 2012 Rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk yang mencapai angka 8,55 dari target 8,51 atau mencapai 100,5%, sedangkan pada tahun 2013 jumlah Linmas per 10.000 penduduk mencapai angka 8,49 dari target 8,29 atau mencapai 102,45%. maka capaian indikator rasio linmas per 10.000 penduduk tidak mengalami kenaikan di tahun 2014 (8,49), hal ini disebabkan data jumlah linmas yang digunakan yaitu anggota linmas yang mendapatkan insentif yaitu 10 orang perdesa (4340 linmas) masih sama di tahun 2013 sedangkan target di tahun 2014 meningkat menjadi 12,74. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk telah tercapai 8,49 dari target 25,64 atau tercapai 33,11%. 12) Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten pada tahun 2014 ditargetkan sebanyak 0,13 terealisasi sebesar 0,08, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 61,54%. Kondisi tersebut mengalami penurunan apabila LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
274
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, dimana persentase pada tahun 2013 sebesar 103,14% menurun sebesar 41,60% menjadi 61,54% pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir RPJMD, sampai dengan saat ini Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk telah tercapai 0,08 dari target 0,30 atau tercapai 26,67%.
Dalam mewujudkan Sasaran Keduapuluh pada Misi “Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik” dilaksanakan oleh 2 (dua) OPD, yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dan Satuan Polisi Pamong Praja dengan 12 (dua belas) indikator kinerja. Anggaran untuk mewujudkan sasaran ini sebesar Rp10.878.490.000,00 yang terealisasi sebesar Rp9.900.839.750,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 96,56%, maka terdapat anggaran yang tidak terserap sebesar Rp977.650.250,00 (3,44%). Sasaran Keduapuluhsatu tersebut diwujudkan dalam 5 (lima) program utama, yaitu : 1)
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, yaitu dianggarkan
sebesar
Rp191.076.000,00
terealisasi
sebesar
Rp189.423.800,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,14%; 2)
Program
Pemberdayaan
Keamanan
Lingkungan,
Masyarakat yaitu
Untuk
dianggarkan
Menjaga sebesar
Ketertiban
dan
Rp185.176.000,00
terealisasi sebesar Rp183.524.650,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,11%; 3)
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, yaitu dianggarkan
sebesar
Rp8.276.438.000,00
terealisasi
sebesar
Rp7.378.962.300,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 89,16%; 4)
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal, yaitu dianggarkan
sebesar
Rp1.725.800.000,00
terealisasi
sebesar
Rp1.649.857.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 95,60%; Program
Peningkatan
Pemberantasan
Penyakit
Masyarakat,
yaitu
dianggarkan sebesar Rp500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp499.072.000,00 sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 99,81%.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
275
3.2
Realisasi Anggaran 3.2.1 Akuntabilitas Keuangan Akuntabilitas keuangan Kabupaten Bogor dapat digambarkan dalam
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Bogor tahun anggaran 2014. Realisasi
pendapatan
daerah
Kabupaten
Bogor dari
tahun
2014
Anggarannya
sebesar
Rp5.378.009.250.690,16
atau
104,10%
Rp5.167.225.988.000,00
dan
realisasi
Rp4.899.884.398.788,00
atau
84,70%
Rp5.782.479.790.000,00
sehingga pada tahun 2014 anggaran APBD
belanja dari
sebesar
daerah
sebesar
Anggaran
sebesar
Kabupaten Bogor surplus sebesar Rp882.595.391.212,00. Realisasi pembiayaan daerah dari sisi penerimaan daerah pada tahun 2014 sebesar Rp623.582.956.713,00 yang seluruhnya merupakan rincian dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun lalu. Pencairan Dana Cadangan. dan Penerimaan Hasil Investasi Daerah. Pada tahun 2014 realisasi pengeluaran
pembiayaan
daerah
sebesar
Rp49.500.000.000,00
yang
seluruhnya digunakan untuk penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah sebesar. Realisasi pendapatan daerah sebesar Rp5.378.009.250.690,16 dari jumlah tersebut Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor memberikan kontribusi sebesar Rp1.712.852.487.027,16 terhadap total pendapatan daerah. realisasi PAD ini melebihi target yang telah direncanakan sebelumnya yaitu sebesar 115,65%. Realisasi
belanja
Rp4.899.884.398.788,00
daerah
pada
tahun
2014
sebesar
Pemerintah Kabupaten Bogor berhasil melakukan
penghematan Rp882.595.391.212,00 dari anggaran belanja daerah yang telah direncanakan sebesar Rp5.782.479.790.000,00.
3.2.2 Pengelolaan Pendapatan Daerah A.
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Target pendapatan daerah yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2014, LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
276
secara keseluruhan dapat direalisasikan sebesar Rp5.378.009.250.690,16 atau
104,08%
dari
Rp5.167.225.988.000
target dengan
yang rincian
telah
ditetapkan
capaian
kinerja
sebesar
pendapatan
berdasarkan jenis penerimaan sebagai berikut : a. Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD)
dapat
direalisasikan
sebesar
Rp1.712.852.487.027,16 atau 115,65% dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.481.027.789.000,00 PAD tersebut terdiri dari Penerimaan dari Pajak Daerah. Retribusi Daerah. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-Lain PAD yang Sah. Realisasi PAD melebihi target yang ditetapkan disebabkan hal sebagai berikut : 1) Optimalisasi penagihan dan peningkatan frekuensi pemeriksaan Pajak Daerah; 2) Koordinasi dan sinergi dengan intansi vertikal serta OPD pengelola penerimaan pendapatan; 3) Sosialisasi terhadap wajib pajak antara lain melalui pelaksanaan Gebyar Pajak sebagai wujud apresiasi terhadap Wajib Pajak yang taat; 4) Peningkatan
penyediaan
sarana
pendukung
guna
lebih
mendekatkan pelayanan kepada wajib pajak pajak dan wajib retribusi; 5) Peningkatan kemudahan pembayaran pajak daerah bagi wajib pajak melalui penyetoran lewat ATM; 6) Peningkatan penerimaan pendapatan daerah sebagai dampak dari peningkatan nilai jual obyek pajak (NJOP) PBB dan BPHTB karena kegiatan analisa zona nilai tanah b. Dana
Perimbangan
dapat
direalisasikan
sebesar
Rp2.498.370.936.940,00 atau 101,74% dari target yang ditetapkan sebesar Rp2.455.547.101.000,00 Pendapatan Dana Perimbangan, terdiri dari pendapatan Bagi Hasil Pajak. Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus. Realisasi dana perimbangan melebihi target yang ditetapkan disebabkan hal-hal sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
277
1) Meningkatkan koordinasi yang intensif dengan pemerintah pusat serta Instansi vertikal yang ada di lingkup Pemerintah Kabupaten Bogor; 2) Penyediaan data dasar perhitungan dana perimbangan. c. Lain-lain
Pendapatan
yang
Sah
dapat
direalisasikan
sebesar
Rp169.884.224.486,00 atau 76,50% dari target yang ditetapkan sebesar Rp222.063.674.000,00
Lain-lain
pendapatan
daerah,
terdiri
dari
Pendapatan Hibah. Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya. Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah. Dana Alokasi Cukai Tembakau serta Dana Transfer Lainnya. Tabel 3.76. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor 2008 - 2013 No I 1.1 1.2 1.3
Realisasi
Target Setelah Perubahan (Rp)
Uraian
Rp
(%)
PENDAPATAN DAERAH
5.167.225.988.000,00
5.378.009.250.690,16
104.08%
Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
1.481.027.789.000,00 2.455.547.101.000,00
1.712.852.487.027,16 2.498.370.936.940,00
115,65% 101,74%
1.230.651.098.000,00
1.166.785.826.723,00
94,80%
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2014 per tanggal 31 Des 2014
Sementara itu, apabila diperhatikan berdasarkan proporsi dari realisasi masing-masing komponen pendapatan daerah terhadap total realisasi pendapatan daerah sebagai berikut : 1)
PAD proporsinya sebesar 39,10%;
2)
Dana Perimbangan proporsinya sebesar 57,03%; dan
3)
Lain-lain Pendapatan yang Sah proporsinya sebesar 21,70%. Tabel 3.77. Realisasi Komponen Pendapatan Daerah terhadap Total Realisasi Pendapatan Daerah No
Uraian
Realisasi (Rp)
Proporsi (%)
I
PENDAPATAN DAERAH
5.378.009.250.690,16
1.1
Pendapatan Asli Daerah
1.712.852.487.027,16
31,85%
1.2
Dana Perimbangan
3.495.272.539.177,00
64,99%
1.3
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
1.166.785.826.723,00
21,70%
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2014 per tanggal 31 Des 2014 LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
278
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah; 21,70%
Dana Perimbangan; 46,46%
Pendapatan Asli Daerah; 31,85%
Tabel 3.78. Target dan Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran 2014 NO.
URAIAN PENERIMAAN
I I.1 I.2 I.3 I.4 I.5 I.6 I.7 I.8
PAJAK DAERAH Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan Pajak Parkir Pajak Air Tanah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Pajak Mineral Bukan Logam dan batuan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan
I.9 I.10
JUMLAH (Rp) TARGET (setelah REALISASI perubahan) 979.488.814.000,00 1.131.443.649.696,16 43.115.356.000,00 44.871.730.571,61 55.333.928.000,00 57.316.411.640,61 28.540.631.000,00 32.977.035.127,00 13.673.865.000,00 13.842.141.787,90 178.109.893.000,00 191.930.734.084,79 4.715.479.000,00 4.821.351.798,75 52.602.674.000,00 51,916.322.225,50 310.000.000.000,00 408.325.834.844,00
% 115,70 104,10 103,60 115,50 101,20 107,80 102,20 98,70 131,70
98.396.988.000,00
103.163.890.751,00
104,80
195.000.000.000,00
222.278.196.865,00
114,00
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2014 per tanggal 31 Des 2014
b)
Retribusi Daerah Jenis retribusi daerah di Kabupaten Bogor adalah sebanyak 16 jenis retribusi. Sementara itu, apabila dikelompokkan berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, jenis retribusi daerah dapat dibagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu : (1) Retribusi Jasa Umum sebanyak 7 jenis; (2) Retribusi Jasa Usaha sebanyak 5 jenis; dan (3) Retribusi Perizinan Tertentu sebanyak 4 jenis. Apabila dirinci berdasarkan OPD pengelola, dari 16 jenis retribusi daerah, terdapat 2 (dua) jenis retribusi yang ditangani lebih dari 1 (satu) OPD, yaitu : (1) Retribusi Pelayanan Kesehatan oleh Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang dan RSUD Cileungsi;
(2) Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah oleh Bagian Umum-Sekretariat Daerah, Dinas Pendapatan, Keuangan dan Barang Daerah serta Dinas Bina Marga dan Pengairan. Secara
total,
Retribusi
Daerah
dapat
direalisasikan
sebesar
Rp199.527.357.902,00 atau secara capaian sebesar 103,80% dari target yang ditetapkan sebesar Rp192.222.666.000.00 Rincian realisasi
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
280
pada masing-masing komponen Retribusi Daerah disajikan pada tabel 3.79. berikut ini :
Tabel 3.79. Target dan Realisasi Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2014 NO.
URAIAN PENERIMAAN
II. II.A.
RETRIBUSI DAERAH Retribusi Jasa Umum 1. Retribusi Pelayanan Kesehatan a. Dinas Kesehatan b. RSUD Leuwiliang c. RSUD Cileungsi 2. Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan 3. Ret. Pel. Pemakaman dan Pengabuan Mayat 4. Ret. Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum 5. Ret. Pengujian Kendaraan Bermotor 6. Ret. Penyediaan dan/atau Penyedotan kakus 7. Ret. Pengendalian Menara Telekomunikasi Retribusi Jasa Usaha 1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah a. Bagian Umum Setda b. DPKBD c. Bina Marga 2. Retribusi Terminal 3. Reribusi Tempat Khusus Parkir 4. Retribusi Rumah Potong Hewan 5. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga Retribusi Perijinan Tertentu 1. Ret. Ijin Mendirikan Bangunan 2. Ret. Ijin Gangguan 3. Ret. Ijin Trayek 4. Ret. Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
II.B.
II.C.
TARGET Rp. 192.222.666.000,00 102.282.312.000.00 84.411.241.000,00 47.561.241.000,00 25.250.000.000,00 11.600.000.000,00 12.009.600.000,00
REALISASI Rp. 199.527.357.902,00 114.094.573.237,00 94.907.130.691,00 49.807.758.700,00 30.132.998.089,00 14.966.373.902,00 12.023.241.200,00
% 103,80% 111,50% 112,40% 47,75% 119,34% 129,02% 100,10%
88.452.000,00
89.112.750,00
100,70%
580.812.000,00
580.853.000,00
100,00%
1.597.000.000,00 595.207.000,00
1.598.551.500,00 599.950.000,00
100,10% 100,80%
3.000.000.000,00
4.295.734.096,00
143,20%
5.115.439.000,00 3.195.596.000,00
5.184.978.371,00 3.276.673.371,00
101,40% 102,50%
300.000.000,00 1.670.911.000,00 1.224.685.000,00 1.267.456.000,00 267.765.000,00 347.622.000,00 37.000.000,00
210.000.000,00 1.767.687.331,00 1.298.986.040,00 1.267.530.000,00 267.765.000,00 348.660.000,00 24.350.000,00
70,00% 105,79% 106,07% 100,00% 100,00% 100,30% 65,80%
84.824.915.000,00 77.780.000.000,00 3.913.500.000,00 251.415.000,00 2.880.000.000,00
80.247.806.294,00 73.326.110.163,00 3.7664.331,00 252.420.000,00 2.902.611.800,00
94,60% 94,30% 95,20% 100,40% 100,80%
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Desember 2014
Dari 16 jenis retribusi tersebut, secara nominal jenis retribusi daerah yang memberikan kontribusi terbesar adalah berasal dari Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi sebesar 143,20%, diikuti oleh Retribusi
Pelayanan
Kesehatan
sebesar
112,40%;
Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah sebesar 102,50%; Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat sebesar 100,70%, Retribusi Ijin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing sebesar 101,80%, Retribusi LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
281
Penyediaan/atau Penyedotan Kakus sebesar Rp. 100,80%, Retribusi Ijin Trayek sebesar 100,40%, Retribusi Rumah Potong Hewan sebesar 100,30%, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor sebesar 100,10%, Retribusi Terminal sebesar 100,00%, Retribusi Parkir Tepi Jalan sebesar 100,00%, Reribusi Tempat Khusus Parkir sebesar 100,00%, Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan 100,10% Retribusi Ijin Gangguan sebesar 95,20%, Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan sebesar 94,30%, dan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 65,80%. c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Realisasi PAD dari komponen Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan secara kumulatif adalah Rp15.109.074.955,00 atau 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp15.109.074.000,00. Rincian target dan realisasi Pengelolaan Kekayaan Daerah yang di Pisahkan. Tabel 3.80. Target dan Realisasi Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan Tahun Anggaran 2014 NO
1.
ANGGARAN TAHUN 2014
URAIAN PENERIMAAN HSL PENGELOLAAN KEKAYAAN DRH YG DIPISAHKAN BUMD Bank Jabar banten
%
TARGET
REALISASI
15,109,074,000.00
15,109,074,955.00
100.00
15,109,074.000,00
15,109,074,955.00
100.00
Sumber : Laporan Penerimaan Pendapatan Daerah Kab.Bogor Tahun 2014 (Periode s/d 31 Desember 2014)
d) Lain-Lain PAD yang Sah
Realisasi dari komponen Lain-lain PAD yang sah secara kumulatif adalah sebesar Rp1.166.785.826.723,00 atau 94,80% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp1.230.661.098.000,00. Jenis lain-lain pendapatan yang sah ada 6 (enam) jenis pendapatan. Total pencapaian
realisasi
lain-lain
pendapatan
yang
sah
tersebut
dikontribusikan oleh Pendapatan Hibah sebesar 1.132,10%, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya sebesar 97,70%, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sebesar 100,00%, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah sebesar 74,10%, Dana Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
282
Daerah Lainnya sebesar 348,60%, dan Dana Alokasi Cukai Hasil Tembakau sebesar 105,50%.
Tabel 3.81. Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang di Pisahkan Tahun Anggaran 2014 NO.
TARGET Rp.
URAIAN PENERIMAAN
REALISASI Rp.
HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN 15.109.074.000,00 15.109.074.955,00 DAERAH YANG DIPISAHKAN 1. PDAM Tirta Kahuripan 2. BUMD Bank Jabar banten 15.109.074.000,00 15.109.074.955,00 3. PD. Perkreditan Kecamatan 4. PD. Bank Perkreditan Rakyat 5. PD. Pasar Tohaga Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2014 III.
% 100,00 100,00 -
Tabel 3.82. Realisasi Komponen Lain-lain Pendapatan Yang Sah Tahun 2014 NO.
URAIAN PENERIMAAN
IV.
LAIN-LAIN PAD YANG SAH
TARGET (setelah Perubahan) Rp. 1.230.651.098.000,00
1.166.785.826.723,00
94,80%
503.824.000,00
5.703.611.550,00
1.132,10%
REALISASI Rp.
%
1.
Pendapatan Hibah
2.
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
536.606.382.000,00
524.442.825.444,00
97,70%
3.
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
469.126.565.000,00
469.126.565.000,00
100,00%
4.
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
221.559.850.000,00
164.180.612.936,00
74,10%
5.
Dana Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
132.487.000,00
461.825.085,00
348,60%
6.
Dana Alokasi Cukai Hasil Tembakau
2.721.990.000,00
2.870.386.708,00
105,50
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2014
2) Dana Perimbangan Realisasi
Dana
Perimbangan
secara
keseluruhan
telah
mencapai
Rp2.498.370.936.940,00 atau 101,70%, yang berarti melampaui target sebesar
Rp2.455.547.101.000,00.
Total
pencapaian
realisasi
Dana
Perimbangan tersebut dikontribusikan oleh Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar 120,40%, Bagi Hasil Pajak sebesar 110,50%, Bagi LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
283
Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam sebesar 141,60%, Dana Alokasi Umum sebesar 100.00%, dan Dana Alokasi Khusus sebesar 100.00%. Rinciannya disajikan pada Tabel 3.83. berikut ini.
Tabel 3.83. Realisasi Komponen Dana Perimbangan Tahun 2014 No. B
B-2
Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum
B-3
Dana Alokasi Khusus
B-1
JUMLAH (Rp) Target Setelah Realisasi Perubahan 2.455.547.101..000,00 2.498.370.936.940,00
URAIAN
(%) 101,70%
209.604.570.000,00
252.428.405.040,00
120.40%
2.055.944.991.00,00
2.055.944.991.900,00
100,00%
189.997.540.000,00
189.997.540.000,00
100,00%
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2014
3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Secara kumulatif Realisasi Penerimaan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
sampai dengan
tanggal 31
Desember 2014 adalah sebesar
Rp1.166.785.826.723,00 atau 94,80%, dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp1.230.651.098.000,00 dengan rincian berikut ini. Tabel 3.84. Realisasi Komponen Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2014 JUMLAH No.
URAIAN
Target Setelah Perubahan (Rp)
Realisasi (Rp)
(%)
C
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
1.230.651.098.000,00
1.166.785.826.723,00
C-1
Pendapatan Hibah
503.824.000,00
5.703.611.550,00
C-2
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya
536.606.382.000,00
524.442.825.444,00
97,70%
C-3
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
469.126.565.000,00
469.126.565.000,00
100,00%
C-4
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
221.559.850.000,00
164.180.612.936,00
74,10%
C-5
Dana Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
132.487.000,00
461.825.085,00
348,60%
C-6
Dana Alokasi Cukai hasil Tembakau
2.721.990.000,00
2.870.386.708,00
105,50%
94,80% 1132,10%
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2014
Secara rinci penjelasan realisasi penerimaan pada komponen Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yaitu dikontribusikan oleh Pendapatan Hibah sebesar 1132,10%, Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya sebesar 97,70%, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sebesar 100,00%, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
284
sebesar 74,10%, Dana bagi hasil dari retribusi dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya sebesar 348,60%, dan Dana Alokasi Cukai Tembakau sebesar 105,50%.
B. Permasalahan dan Solusi Secara keseluruhan bahwa realisasi pendapatan daerah telah melampaui target yang telah ditetapkan, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat permasalahan umum, yaitu : a. Belum terintegrasinya sistem pengelolaan pendapatan daerah baik mengenai Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah; b. Belum optimalnya koordinasi secara sinergis dalam hal intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah dengan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor maupun lembaga vertikal yang ada di Kabupaten Bogor, instansi vertikal serta stakeholder tingkat desa/kelurahan dan kecamatan; c.
Belum
optimalnya
kontribusi
Badan
Usaha
Milik
Daerah
terhadap
Pendapatan Daerah; d. Terbatasnya
kuantitas
dan
kualitas
sumberdaya
manusia
pengelola
pendapatan daerah; e. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak. Solusi yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut, antara lain : a.
Mengembangkan integrasi sistem pengelolaan pendapatan daerah, salah satu diantaranya melalui penyiapan sistem informasi managemen pelaporan data wajib pajak secara on line;
b.
Meningkatkan koordinasi secara sinergis dengan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor maupun lembaga vertikal yang ada di Kabupaten Bogor, instansi vertikal serta stakeholder tingkat desa/kelurahan dan kecamatan antar instansi terkait dalam hal intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, melalui pembentukan tim optimalisasi pendapatan daerah
yang
meliputi
unsur-unsur
yang
terkait
dalam
pengelolaan
pendapatan daerah;
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
285
c.
Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah agar dapat memberikan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah;
d.
Mempersiapkan kualitas dan kompetensi tenaga pengelola pendapatan daerah, seperti pemeriksa pajak daerah, juru penilai dan juru sita melalui pelatihan, bimbingan teknik dan in house training;
e.
Melakukan sosialisasi di berbagai media, memberikan apresiasi kepada wajib pajak dan sosialisasi tatap muka dalam upaya meningkatkan pemahaman dan
kesadaran
masyarakat
tentang
pendapatan
daerah,
khususnya
mengenai pajak daerah dan retribusi daerah agar dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak secara tepat waktu dan tepat jumlah dan menambah sarana prasarana yang mampu menjangkau wilayah pedalaman dengan cepat.
C. Pengelolaan Belanja Daerah a)
Target dan Realisasi Belanja Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2014 tidak
terealisasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, yaitu mencapai 84,70%, atau yang direncanakan sebesar Rp5.782.479.790.000,00 hanya terealisasi sebesar Rp4.899.884.398.788,00, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.85. berikut ini. Tabel 3.85. Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2014 KODE REKENING 1
URAIAN 2 Belanja Daerah
5
BERTAMBAH / (BERKURANG)
JUMLAH
5 5 5 5 5
1 1 1 1 1
1 4 5 6
5
1
7
5
1
8
Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Tidak Terduga
5 5 5 5
2 2 2 2
1 2 3
Belanja Langsung Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
Target Setelah Perubahan 3 5.782.479.790.000
4 4.899.884.398.788
5=4–3 882.595.391.212
6 84,70
2.511.076.341.000 1.943.103.707.000 130.686.700.000 15.496.385.000 97.632.832.000
2.236.881.395.671 1.792.660.858.984 90.667.749.388 11.942.385.000 95.088.516.722
274.194.945.329 150.442.848.016 40.018.950.612 3.554.000.000 2.544.315.278
89,10 92,30 69,40 77,10 97,40
284.156.717.000
234.081.035.020
50.075.681.980
82,40
40.000.000.000
12.440.850.557
27.559.149.443
31,10
3.271.403.449.000 385.784.157.000 1.266.236.150.000 1.619.383.142.000
2.663.003.003.117 340.601.840.900 1.090.138.199.844 1.232.262.962.373
608.400.445.883 45.182.316.100 176.097.950.156 387.120.179.627
81,40 88,30 86,10 76,10
Realisasi
(Rp)
(%)
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2014 per tanggal 31 Des 2014
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
286
Pada Tabel 3.85. dapat dilihat bahwa capaian kinerja anggaran belanja berdasarkan jenis belanja adalah sebagai berikut : a. Belanja Tidak Langsung sebesar Rp2.236.881.395.671,00 atau 89,10% dari anggaran yang telah ditetapkan, yaitu Rp2.511.076.341.000,00; b. Belanja Langsung sebesar Rp2.663.003.003.117,00 atau 81,40% dari anggaran yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp3.271.403.449.000,00. Sementara itu, apabila dilihat berdasarkan komposisinya terhadap total realisasi belanja, maka proporsi realisasi dari Belanja Tidak Langsung adalah 45,65%, sementara Belanja Langsung sebesar 54,35%. Secara umum, hal-hal yang mempengaruhi tidak terealisasinya alokasi anggaran belanja daerah sebagaimana tercantum pada Tabel 3.12 dijelaskan sebagai berikut. a. Belanja Tidak Langsung 1) Realisasi
Belanja
Pegawai
mencapai
92,30%
atau
sebesar
Rp1.792.660.858.984 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp1.943.103.707.000,00. Tidak terealisasinya Belanja Pegawai ini diantaranya disebabkan karena : a) Masih adanya sisa anggaran dari rencana accress untuk pos belanja gaji pegawai dari yang telah direncanakan untuk beberapa OPD; b) Masih adanya sisa anggaran tunjangan umum dan tunjangan fungsional sebagai akibat dari adanya dinamika jumlah pegawai yang disebabkan purna bhakti di tahun 2014; c) Masih adanya sisa anggaran biaya pemungutan, yaitu dari Biaya Pemungutan
Pajak
Bumi
dan
Bangunan,
untuk
Insentif
Pemungutan PBB Tahun 2014 tidak seluruhnya direalisasikan di tahun 2014. 2) Belanja Hibah terealisasi 69,40% atau sebesar Rp90.667.749.388,00 dari
alokasi
anggaran
yang
ditetapkan
sebesar
Rp130.686.700.000,00. Hal ini disebabkan karena tidak terpenuhinya kelengkapan administrasi pemohon hibah sesuai Peraturan Menteri
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
287
Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 sehingga dana hibah dikembalikan lagi ke kas daerah. 3) Belanja
Bantuan
Sosial
terealisasi
77,10%
atau
sebesar
Rp11.942.385.000,00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp15.496.385.000,00. Hal ini disebabkan karena tidak terpenuhinya kelengkapan administrasi pemohon bantuan sosial sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 sehingga dana bantuan sosial dikembalikan lagi ke kas daerah 4) Belanja
Bagi
Hasil
Keuangan
kepada
Provinsi/Kab/Kota
dan
Pemerintah Desa dapat terealisasi sebesar 97,40% atau sebesar Rp95.088.516.722,00
dari
rencana
yang
ditetapkan
sebesar
Rp97.632.832.000,00. 5) Belanja
Bantuan
Pemerintah
Keuangan
Desa
Rp234.081.035.020,00
kepada
terealisasi dari
alokasi
Provinsi/Kab/Kota
dan
82,40%
atau
sebesar
anggaran
yang
ditetapkan
sebesar Rp284.156.717.000,00. 6) Realisasi Belanja Tidak Terduga hanya terealisasi 31,10% atau sebesar
Rp12.440.850.557,00 dari alokasi anggaran yang
ditetapkan sebesar Rp40.000.000.000.00. Hal ini disebabkan karena belanja
tidak
terduga
digunakan
untuk
kepentingan
penanggunglangan bencana alam dan pengembalian (restitusi) pajak daerah pada tahun bersangkutan, sehingga belanja tidak terduga hanya direalisasikan sesuai dengan kebutuhan tahun 2014. b. Belanja Langsung 1) Belanja
Pegawai
Rp340.601.840.900,00
terealisasi
88,30%
atau
sebesar
dari
anggaran
yang
ditetapkan
alokasi
sebesar Rp385.784.157.000,00. Hal ini disebabkan oleh adanya upaya efisiensi sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan. 2) Belanja
Barang
dan
Jasa
terealisasi
86,10%
atau
sebesar
Rp1.090.138.199.844,00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp1,266.236.150.000,00. Hal ini disebabkan adanya upaya efisiensi/ penghematan pada belanja bahan pakai habis, belanja
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
288
cetak dan penggandaan, belanja pemeliharaan, belanja makan dan minum, maupun pada belanja perjalanan dinas. 3) Belanja
Modal
terealisasi
76,10%
atau
sebesar
Rp1.232.262.962.373,00 dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar Rp1.619.383.142.000,00. Capaian realisasi Belanja Daerah dapat pula dilihat berdasarkan OPD dan Kecamatan serta Urusan Pemerintahan. Hal ini guna memudahkan dalam menganalisis mengenai fungsi belanja dari masing-masing OPD dan Urusan Pemerintahan.
b)
Rencana dan Realisasi Pembiayaan Daerah Defisit anggaran yang direncanakan pada Tahun Anggaran 2014, adalah
sebesar (Rp615.253.802.000.00), namun demikian sampai dengan 31 Desember 2014 justru terjadi surplus menjadi Rp478.450.816.549,00 karena terlampauinya target pendapatan daerah, efesiensi dari kegiatan, tidak terealisasinya sebagian anggaran yang direncanakan untuk belanja daerah serta ada kegiatan-kegiatan yang dianggarkan kembali di tahun 2014, sementara pada komponen pembiayaan dapat dijelaskan sebagai berikut : Pembiayaan
Daerah
terdiri
dari
penerimaan
pembiayaan
dan
pengeluaran pembiayaan, kondisi anggaran pembiayaan daerah dijelaskan sebagai berikut: a. Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan Daerah yang dianggarkan dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA) sebesar Rp673.082.956.713,00 dan terealisasi 100,00%. b. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan yang direncanakan untuk 1) pembentukan dana cadangan sebesar Rp0.00 terealisasi 0.00%, 2) Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah sebesar Rp49.500.000.000,00 terealisasi 86.90%. Dengan
adanya
surplus,
kondisi
penerimaan
dan
pengeluaran
pembiayaan yang terealisasi sesuai rencana, maka terdapat surplus setelah pembiayaan sebesar Rp1.101.707.808.615,16 yang akan menjadi Sisa Lebih LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
289
Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA). Penjelasan jumlah SILPA diatas, akan disampaikan secara rinci dalam Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD Tahun Anggaran 2014 kepada DPRD berupa Laporan
Keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Tabel 3.86 Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2014 JUMLAH KODE REKENING 1 6 6
1
6
1
1
6
1
2
6
1
3
6
1
4
6
1
5
6
1
6
6
1
7
6
2
6
2
1
6
2
2
6
2
3
6
2
4
U R A I A N 2 PEMBIAYAAN DAERAH Penerimaan Pembiayaan Daerah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Penerimaan piutang daerah Penerimaan Hasil Investasi Daerah Pengeluaran Pembiayaan Daerah Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang Pemberian Pinjaman Daerah SURPLUS / (DEFISIT) SETELAH PEMBIAYAAN
Anggaran Setelah Perubahan 3
BERTAMBAH / (BERKURANG) Realisasi
(Rp)
(%)
4
5=4–3
6
615.253.802.000
623.582.956.713
(8.329.154.713)
101,40
672.189.802.000
673.082.966.713
(893.154.713)
100,10
652.855.128.000
652.855.128.532
(532)
100,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19.334.674.000
20.227.828.181
(893.154.181)
104,60
56.936.000.000
49.500.000.000
7.436.000.000
86,94
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.102.033.773.262
(1.102.033.773.262)
0,00
Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2013 per tanggal 31 Des 2014
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
290
Rekapitulasi secara ringkas mengenai kinerja keuangan daerah, yang meliputi Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan pada APBD Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2014 disajikan pada Tabel 3.87.
Tabel 3.87. Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Bogor Tahun 2014 KODE REKENING 1 4 4 4 4
1 1 1
1 2
4
1
3
4
1
4
4
2
4
2
1
4 4
2 2
2 3
4
3
4
3
1
4
3
3
4
3
4
4
3
5
4
3
6
4 5 5 5 5 5
3
7
1 1 1 1
1 4 5
5
1
6
JUMLAH U R A I A N 2 PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Asli Daerah Hasil Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Dana Bagi Hasil Retribusi dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Alokasi Cukai hasil Tembakau BELANJA DAERAH BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Pegawai Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
BERTAMBAH / (BERKURAN
Anggaran Setelah Perubahan 3 5.167.225.988.000,00 1.481.027.789.000,00 979.488.814.000,00 192.222.666.000,00 15.109.074.000,00
4 5.378.009.250.690,16 1.712.852.487.027,16 1.131.443.649.696,16 199.527.357.902,00 15.109.074.955,00
5=4–3 (210.783.262.690,16) (231.824.698.027,16) (151.954.835.696,16) (7.304.691.902,00) (955,00)
10 11 11 10 10
294.207.235.000,00
366.772.404.474,00
(72.565.169.474,00)
12
2.455.547.101.000,00 209.604.570.000,00
2.498.370.936.940,00 252.428.405.040,00
(42.823.835.940,00) (42.823.835.040,00)
10 12
142.385.356.000,00 67.219.214.000,00 2.055.944.991.000,00 189.997.540.000,00 1.230.651.098.000,00
157.274.977.567,00 95.153.427.473,00 2.055.944.991.900,00 189.997.540.000,00 1.166.785.826.723,00
(14.889.621.567,00) (27.934.213.473,00) (900,00) 63.865.271.277
11 14 10 10 9
503.824.000,00 536.606.382.000,00
5.703.611.550,00 524.442.825.444,00
(5.199.787.550,00) 12.163.556.556,00
113 9
469.126.565.000,00
469.126.565.000,00
0,00
10
221.559.850.000,00
164.180.612.936,00
57.379.237.064,00
7
132.487.000,00
461.825.085,00
(329.338.085,00)
34
2.721.990.000,00 5.782.479.790.000,00 2.511.076.341.000,00 1.943.103.707.000,00 130.686.700.000,00 15.496.385.000,00 97.632.832.000,00
2.870.366.708,00 4.899.884.398.788,00 2.236.881.395.671,00 1.792.660.858.984,00 90.667.749.388,00 11.942.385.000,00 95.088.516.722,00
(148.396.708,00) 882.595.391.212,00 274.194.945.329,00 150.442.848.016,00 40.018.950.612,00 3.554.000.000 2.544.315.278,00
10 8 8 9 6 7 9
Realisasi
(Rp)
291
(%
Pendapatan Daerah
Belanja Daerah
623.582.956.713,00
615.253.802.000,00
ANGGARAN
4.899.884.398.788,00
5.782.479.790.000,00
5.378.009.250.690,15
5.167.225.988.000,00
ANGGARAN DAN REALISASI
REALISASI
Pembiayaan Daerah
c)
Permasalahan dan Solusi Dalam pelaksanaan pengelolaan Belanja Daerah, terdapat beberapa
permasalahan yaitu: a. Belanja Tidak Langsung 1) Tidak
terealisasinya
belanja
pegawai
dikarenakan
dalam
perencanaan penerimaan CPNS tahun 2014 gaji pokok yang diperhitungkan untuk 6 bulan ke depan terhitung dari bulan JuniDesember 2014. Pada tahun berjalan gaji pokok PNS yang baru diangkat pada tahun 2014, selain itu masih adanya sisa anggaran tunjangan umum dan tunjangan fungsional sebagai akibat dari adanya dinamika jumlah pegawai yang disebabkan purna bhakti pada tahun 2014; 2) Tidak terealisasinya belanja hibah dan bantuan sosial sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan dikarenakan tidak terpenuhinya kelengkapan administrasi pemohon hibah dan bantuan sosial sesuai dengan Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 sehingga alokasi dana hibah dan bantuan sosial dikembalikan lagi ke kas daerah ; 3) Realisasi belanja tidak terduga digunakan untuk kepentingan penanggulangan bencana alam dan pengembalian (restitusi) pajak daerah pada tahun bersangkutan, sehingga belanja tidak terduga hanya direalisasikan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2014.
b. Belanja Langsung Belanja langsung tidak dapat terealisasi sebagaimana yang telah dianggarkan pada tahun 2014, pengaruh yang cukup siginifikan atas tidak terealisasinya belanja langsung disebabkan oleh : 1) Banyaknya pekerjaan yang tidak selesai di setiap SKPD dikarenakan gagal lelang ataupun tidak cukup waktu untuk penyelesaian pekerjaan, sehingga berdampak terhadap realisasi belanja modal yang tidak sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan ; 2) Kegiatan-kegiatan
yang
didanai
oleh
Bantuan
Provinsi
tidak
terealisasi sebagaimana yang telah dianggarkan pada tahun 2014 dikarenakan terdapat perbedaan dasar penentuan nilai pencairan LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
293
dana kegiatan, Provinsi akan mencairkan dana sesuai dengan nilai yang
tercantum
dalam
nilai
kontrak
kerja
sehingga
akan
mempengaruhi capaian realisasi belanja modal pada belanja langsung. Berkenaan dengan permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan antara lain : 1) Rencana alokasi anggaran belanja gaji pegawai pada Belanja Tidak Langsung diperhitungkan dan disesuaikan dengan kondisi riil pegawai di
lingkup
pemerintah
Kabupaten
Bogor
serta
meningkatkan
sinkronisasi dan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait dengan penerimaan CPNS. 2) Memberikan
sosialisasi kepada masyarakat
yang mengajukan
permohonan dana hibah dan bantuan sosial agar mematuhi tata tertib pengajuan hibah bantuan sosial sesuai dengan Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 dan Peraturan Bupati Bogor Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggung-jawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah
dan
Bantuan
Sosial
yang
Bersumber
dari
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah melalui media massa ataupun kegiatan tatap muka yang dilaksanakan oleh bupati kepada masyarakat seperti Rebo Keliling dan Jumat Keliling. Kegiatan-kegiatan yang didanai dari DAK maupun Bantuan Provinsi yang tidak terselesaikan pada tahun anggaran 2013, anggaran kegiatannya dialokasikan kembali pada tahun 2014 dengan perhitungan yang disesuaikan dengan kondisi riil pencairan dana kegiatan tersebut. Akuntabilitas keuangan Kabupaten Bogor dapat digambarkan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Bogor tahun anggaran 2014. Realisasi
pendapatan
daerah
Kabupaten
Bogor dari
tahun
2014
Anggarannya
sebesar
Rp5.378.009.250.690,16
atau
104,10%
Rp5.167.225.988.000,00
dan
realisasi
Rp4.899.884.398.788,00
atau
84,70%
Rp5.782.479.790.000,00
sehingga pada tahun 2014 anggaran APBD
belanja dari
sebesar
daerah
sebesar
Anggaran
sebesar
Kabupaten Bogor surplus sebesar Rp882.595.391.212,00. LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
294
Realisasi pembiayaan daerah dari sisi penerimaan daerah pada tahun 2014 sebesar Rp623.582.956.713,00 yang seluruhnya merupakan rincian dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun lalu. Pencairan Dana Cadangan. dan Penerimaan Hasil Investasi Daerah. Pada tahun 2014 realisasi pengeluaran
pembiayaan
daerah
sebesar
Rp49.500.000.000,00
yang
seluruhnya digunakan untuk penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah sebesar. Realisasi pendapatan daerah sebesar Rp5.378.009.250.690,16 dari jumlah tersebut Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor memberikan kontribusi sebesar Rp1.712.852.487.027,16 terhadap total pendapatan daerah. realisasi PAD ini melebihi target yang telah direncanakan sebelumnya yaitu sebesar 115,65%. Realisasi
belanja
Rp4.899.884.398.788,00
daerah
pada
tahun
2014
sebesar
Pemerintah Kabupaten Bogor berhasil melakukan
penghematan Rp882.595.391.212,00 dari anggaran belanja daerah yang telah direncanakan sebesar Rp5.782.479.790.000,00.
3.2.3. Prestasi Kabupaten Bogor Berikut ini prestasi yang berhasil dicapai oleh Kabupaten Bogor dalam kurun waktu tahun 2014, antara lain: 1.
Lomba Cerdas Trampil Paket B Setara SMP PKBM Handayani Kec Ciawi Juara III Tingkat Provinsi;
2.
Lomba Karya Keterampilan PKBM Handayani Kec Ciawi Juara III Tingkat Provinsi;
3.
Lomba Pemilihan Lembaga PNFI Berprestasi
Tingkat
Kabupaten
PKBM handayani Kec. Ciawi Juara Harapan III Tingkat Nasional; 4.
Lomba Pemilihan Lembaga PNFI Berprestasi Tingkat Provinsi PKBM Primasari Juara I Tingkat Kabupaten Bogor;
5.
Lomba Apresiasi PTK Paudni Instruktur Kursus Elektronika LKP SPM Rintisan yang berkinerja C/D (Vikasional) LKP Juara I Tingkat Provinsi;
6.
Lomba Apresiasi PTK Paudni Instruktur Kursus Elektronika Suhendra Anjar Dinata, S.kom Juara I Tingkat Provinsi;
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
295
7.
Juara 1 Lomba Kesrak PKK Tk. Propinsi, Desa Benteng Kecamatan Ciampea;
8.
Juara 1 Sekolah Sehat Tk Propinsi , TK Bunda Hati Kudus Kecamatan Gunung Putri;
9.
Juara 3. Lomba P2WKSS kategori Desa Prima, Tk Propinsi Jawa Barat, Desa Sukakarya Kec. Mega Mendung;
10. Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong Peringkat pertama (terbaik) Rumah Sakit dalam penyelenggaraan Program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) di Provinsi Jawa Barat; 11. Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong Ditetapkan sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan Tertinggi wilayah Jawa Barat (RSUD Rujukan Regional Jawa Barat); 12. Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang mendapatkan status PPK BLUD berdasarkan SK Bupati Bogor No.900/169/Kpts/Per-UU/2014 tanggal 20 Februari 2014; 13. Berdasarkan Keputusan Bupati Bogor nomor 900/168/Kpts/Per-UU/2014 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Cileungsi Kelas C sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daeah Secara Penuh; 14. Penghargaan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) Tingkat Propinsi Jawa Barat Tahun 2014; 15. Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2014; 16. Penghargaan
Raksa
Prasadha
Provinsi
untuk
Kategori
Pelaku
Lingkungan Hidup Tingkat Propinsi Jawa Barat; 17. Lencana Pembangunan di Bidang Lingkungan Hidup diraih oleh Dr. Ko.Kin.Tjoen (Konservasi Gua); 18. Tercapainya target Lingkungan pemukiman sebesar 4,15%, atau realisasi kinerja mencapai 100%; 19. Tercapainya target Lingkungan pemukiman kumuh sebesar 0,29%, atau realisasi kinerja mencapai 100%; 20. Tercapainya target 1 dokumen RTBL Ruas Daralon-Fly Over Cibinong dalam
mendukung penciri Kabupaten Termaju
yaitu
Mendorong
Terbangunnya Cibinong Raya sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW); LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
296
21. Tercapainya target Persentase Luas pemukiman yang tertata sebesar 8,034% atau realisasi kinerja mencapai 100%; 22. Berkurangnya jumlah rumah tidak layak huni dari total 83.982 unit rumah menjadi 52.655 unit karena telah dilakukan rehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak 31.327 unit dari tahun 2009 sampai tahun 2014 yang dananya berasal dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN dan CSR. 23. Meraih medali pada kegiatan O2SN Tingkat Jawa Barat Tahun 2014; 24. Meraih Juara pada kegiatan POPDA Tingkat Jawa Barat Tahun 2014; 25. Prestasi Atlet PPLPD Kabupaten Bogor pada kejuaranaan Nasional antar PPLP/PPLPD se-Indonesia; 26. Tersertifikasi pelayanan publik menurut standar ISO 9001:2008 di tahun 2014 sebanyak 9 jenis perizinan yaitu : Tanda Daftar Usaha Pariwisata Daya Tarik Wisata, Tanda Daftar Usaha Pariwisata Perjalanan Wisata, Tanda Daftar Usaha Pariwisata Jasa Makanan dan Minuman, Tanda Daftar Usaha Pariwisata Usaha Penyediaan Akomodasi, Tanda Daftar Usaha Pariwisata Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi, Tanda
Daftar
Usaha
Pariwisata
Penyelenggaraan
Pertemuanm
Perjalanan Insentif,Konferensi dan Pameran, Tanda Daftar Usaha Pariwisata Jasa Konsultan Pariwisata, Tanda Daftar Usaha Pariwisata Wisata Tirta, dan Tanda Daftar Usaha Pariwisata SPA; 27. Piagam Penghargaan atas Pemenang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kategori Baik Kabupaten/Kota se-Jawa Barat pada Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Barat Tahun 2014; 28. Penghargaan dari Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Barat kepada Bupati Bogor atas dukungannya dalam memfasilitasi sertifikasi Halal untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Bogor; 29. ISO 9001:2008, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi berhasil memenuhi syarat untuk mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2008 pada pelayanan pembuatan kartu AK1 atau kartu kuning bagi para pencari kerja di Kabupaten Bogor; 30. Pekerja Teladan tingkat Provinsi Jawa Barat, Juara II Lomba Pekerja Teladan tingkat Provinsi Jawa Barat diraih oleh L. Eko Hadi Purwanto, LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
297
karyawan dari PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Penghargaan diberikan berupa piagam dari Gubernur Jawa Barat; 31. Juara I lomba BKL (Kelompok Wijaya Kusuma) Tingkat Provinsi Jawa Barat; 32. Juara I lomba Keluarga Harmonis Tingkat Provinsi Jawa Barat; 33. Juara I lomba Duta Mahasiswa Tingkat Provinsi Jawa Barat; 34. Juara I lomba Keratifitas Produk PEKKA Batik Blacu Tingkat Provinsi Jawa Barat; 35. Juara I lomba Kesrak Tingkat Provinsi Jawa Barat; 36. Juara II lomba BKB (Kelompok BKB Wijaya Kusuma)Tingkat Provinsi Jawa Barat; 37. Juara II lomba Kreatifitas Produk PEKKA Makanan Ringan Tingkat Provinsi Jawa Barat; 38. Juara III lomba OKP berbasis komuniti Tingkat Nasional dari Kemenpora (Kelompok PIK Ceria Sentul Babakan Madang); 39. Juara III lomba Desa Prima Tingkat Provinsi Jawa Barat; 40. Juara III lomba Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) Tingkat Provinsi Jawa Barat; 41. Juara III lomba KB Perusahaan Tingkat Provinsi Jawa Barat; 42. Mendapatkan ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu Pada Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor; 43. Juara III Anugrah Media Humas 2014 Kategori Laporan Kinerja Humas Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota Tingkat Nasional; 44. Juara I Penerapan Keterbukaan Informasi Publik Terlengkap Tingkat Provinsi Jawa Barat; 45. Juara I Pengumuman Informasi Publik Terlengkap berdasarkan Hasil Monitoring dan Evaluasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat 2014; 46. Juara I Penyusunan Standar Pelayanan Informasi Publik Terlengkap berdasarkan Hasil Monitoring dan Evaluasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat 2014; 47. Juara III Pembentukan Pejabat Pengelola Informasi Publik dan Dokumentasi Terlengkap berdasarkan Hasil Monitoring dan Evaluasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat 2014; LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
298
48. Juara
I
Hasil
Penyelenggaraan
Kearsipan
Kategori
Tingkat
Lembaga/Badan, Kantor dan BKMD Kabupaten Bogor Tahun 2014;Juara III Anugrah Media Humas 2014 Kategori Laporan Kinerja Humas Pemerintah Provinsi/Kabupaten/ Kota; 49. Juara I cabang Tilawah Putri atas nama Dede Siti Sarah pada pelaksanaan MTQ XXXIII Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014; 50. Juara I cabang Tafsir Bahasa Indonesia Putra atas nama Khoiril Anwar MTQ XXXIII Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014; 51. Juara II cabang Murottal Putra atas nama Ahmad Nuaena MTQ XXXIII Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014; 52. Juara II cabang Murottal Putri atas nama Roudhotul Janna pada pelaksanaan MTQ XXXIII Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014; 53. Juara II cabang tafsir Bahasa Indonesia Putra atas nama Abdul Hasyim pada pelaksanaan MTQ XXXIII Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014; 54. Juara II cabang Khat Dekorasi Wanita atas nama Hotimul Husna pada pelaksanaan MTQ XXXIII Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014; 55. Kabupaten Bogor meraih predikat terbaik V pada pelaksanaan MTQ XXXIII Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014; 56. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018; 57. Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 23 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Perijinan Terpadu; 58. Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah; 59. Mars Tegar Beriman; 60. APBD Kabupaten Bogor Tahun 2014; 61. APBD Perubahan Kabupaten Bogor Tahun 2014; 62. Pertanggungjawaban APBD Tahun 2013; 63. Penghargaan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Akuntabilitas Kinerja tahun 2014 dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Jakarta, pada tanggal 1 Desember 2014. Penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI tersebut sebagai tindak lanjut hasil evaluasi yang LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
299
dilaksanakan oleh tim Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara terhadap akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Kabupaten Bogor; 64. Memperoleh Sertifikat ISO 9001 : 2008 BIdang Pelayanan Pajak Hotel dan Restoran Tahun 2014; 65. Mendapatkan penghargaan BKD Award dari Provinsi Jawa Barat pada tahun
2014
sebagai
Kabupaten
Penyelenggara
Manajemen
Kepegawaian Terbaik Klaster I dengan Nomor Piagam Penghargaan : 261/Kep.1112-BKD/2014; 66. Mendapatkan penghargaan National Procurement Award 2014 Kategori Pioner Kelembagaan dan SDM ULP yang Permanen dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Keberhasilan; 67. Juara
I
Usaha
Ekonomi
Produktif
melalui
Usaha
Peningkatan
Pendapatan Keluarga (UP2K) Tingkat Nasional Katagori Madya Desa Kalisuren Kecamatan Tajurhalang; 68. Desa Tugu Utara Kecamatan Megamgamendung sebagai Juara 2 Perlombaan Desa Tingkat Provinsi Jawa Barat; 69. Juara II Lomba Bercerita Sekolah Dasar Tk. Provinsi Jawa Barat an. Sultan Alif Ahmad Al Aldi SDN Cipayung 01; 70. Juara I Kontes Ternak Tingkat Provinsi Jawa Barat Kategori Sapi Perah Laktasi a.n H. Erif Desa Cibeureum Kecamatan Cisaru; 71. Juara III Lomba Inovasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Tingkat Provinsi Jawa Barat a.n Kelompok Dapur Kebita Desa Laladon Kecamatan Ciomas; 72. Juara II Lomba Inovator Pengembangan Produk Hasil Perikanan Tingkat Nasional Kategori Unit Pengolahan Ikan a.n UMKM Cindy Group Desa Waru Kecamatan Parung; 73. Juara I Lomba UMKM Pengolahan Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Barat a.n UMKM Cindy Group Desa Waru Kecamatan Parung; 74. Penghargaan Gubernur Jawa Barat sebagai Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan dalam Rangka Hari Pangan Sedunia Tingkat Provinsi Jawa Barat a.n UMKM Cindy Group Desa Waru Kecamatan Parung;
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
300
75. Terbaik V Kategori Kabupaten/Kota Tingkat Nasional Kriteria Stand Terbaik dalam The 14th Agro and Food Expo 2014. 76. Juara I Tingkat Nasional Penyuluh Pertanian PNS Teladan (Ade Suhadi, A.Md); 77. Juara I Tingkat Nasional Penyuluh Perikanan PNS Teladan (Ir. Herlina, MM); 78. Gapoktan Berprestasi (Gapoktan Silih Asih) . 79. Juara I Tingkat Provinsi Jawa Barat Gapoktan Berprestasi (Gapoktan Silih Asih); 80. Juara II Tingkat Provinsi Jawa Barat Balai Penyuluhan Pertanian (BP3K I / Wil.Cariu); 81. Juara I Tingkat Provinsi Jawa Barat Penyuluh PNS Pelayan Ketahanan Pangan (Jajang, SP); 82. Juara I Tingkat Provinsi Jawa Barat Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan (Cindy Group); 83. Juara III Tingkat Provinsi Jawa Barat Penyuluh Swadaya Teladan (H. M. Agus Asmara); 84. Juara III Tingkat Provinsi Jawa Barat Lumbung Pangan Masyarakat Teladan (Mamat); dan 85. Juara Harapan I Tingkat Provinsi Jawa Barat Kelompok Tani Ternak (Mekar Tani 2). 86. Pada ajang Pameran Pariwisata Legian Beach Festival di Bali mendapatkan Juara II; 87. Pada ajang Pameran Pariwisata City Link di Bandung mendapatkan Juara III; 88. Pada
ajang
Mojang
dan
Jajaka
Tingkat
Provinsi
Jawa
Barat
mendapatkan Juara Harapan I untuk Kategori Mojang dan Juara Atribut Perilaku Hidup Bersih untuk Kategori Jajaka.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
301
BAB
4
PENUTUP
Laporan kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan pemerintahan secara otonomi di Kabupaten Bogor serta dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bogor yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menyelenggarakan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Pemerintah Kabupaten Bogor telah menyusun dokumen RPJMD Tahun 2013 - 2018 dan diharapkan lebih menyempurnakan implementasi akuntabilitas khususnya penetapan sasaran strategis dan indikam tor kinerjanya yang dapat mengarahkan pencapaian Visi Kabupaten Bogor tahun 2013 - 2018 yaitu ῝Kabupaten Bogor menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia“. Dengan penyempurnaan implementasi akuntabilitas ini, diharapkan dapat terwujud transparansi, dan mendorong penyelenggaraan pemerintahan sesuai prinsip good governance dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014
302
LAMPIRAN I
L A M P I R A N Ii
L A M P I R A N Iii
PENGUKURAN KINERJA Kabupaten Bogor Tahun Anggaran
: :
Bogor 2014 2014
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
TARGET
CAPAIAN (%)
REALISASI 4
Misi 1 : Meningkatkan kesalehan sosial dan kesejahteraan masyarakat 1 Meningkatnya pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya;
2 Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan;
3 Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan;
1 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk 2 Tersusunnya rumusan kebijakan bidang keagamaan 3 Jumlah jamaah haji Kabupaten Bogor per tahun (Indikator Termaju) 4 Terbangunnya Mesjid Besar di setiap kecamatan 5 Jumlah produk hukum daerah - Perda - Perbup - Kepbup - Kesepakatan/Perjanjian 1 Jumlah perempuan yang mendapatkan pengetahuan dan keterampilan 2 Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur 3 Partisipasi angkatan kerja perempuan 4 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 5 Partisipasi perempuan di lembaga swasta 1 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan 2 Rasio KDRT 3 Terbentuknya Kecamatan Ramah Anak 4 Cakupan peserta KB Aktif (CPR) 5 Rasio Akseptor KB 6 Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I 7 Rata-rata jumlah anak per keluarga 8 Cakupan pelayanan KB Gratis bagi Keluarga Pra KS dan KS I dalam kelompok BKB 9 Jumlah keluarga yang memiliki Remaja Aktif dlm kelompok BKR 10 Jumlah kelompok Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Remaja 11 Jumlah Kelompok UPPKS
3,45 1
% rumusan
3,45 1
% rumusan
100,00 100,00
3500
Jamaah
2842
Jamaah
745 10 35 650 50
-
Unit
Perda Perbup Kepbup Perjanjian
10 876 11 41 767 57
Perda Perbup Kepbup Perjanjian
2380
0rang
2372
0rang
0,40
%
0,46
%
115,00
51,15 16,86
% %
46,49 16,86
% %
45,44
%
45,40
%
40
pengaduan
46
pengaduan
90,89 90,89 #DIV/0! 99,91 #DIV/0! 115,00
0,000039 I 73,09 0,7309 42,16
% kecamatan % % %
0,000051 1 73,10 0,7310 42,16
% kecamtan % % %
1,89 77,00
% %
2 77,83
% %
13.298
keluarga
13.376
keluarga
33
kelompok
38
kelompok
25
kelompok
30
kelompok
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1 2 4 Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera
5 Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS);
6 Terselenggaranya pentas seni budaya daerah
INDIKATOR KINERJA
TARGET
3 1 2 3 4
Jumlah penduduk (jiwa) Laju pertumbuhan penduduk (%) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Persentase Penduduk Miskin
1 Sarana Sosial seperti Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi 2 Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial 3 PMKS yang memperoleh bantuan sosial 1 2 3 4
Penyelenggaraan festival seni dan budaya Cakupan gelar seni Misi kesenian Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan 5 Jumlah grup kesenian
CAPAIAN (%)
REALISASI
5.634.944 3,15 446.040
jiwa % jiwa
4 5.027.437 2,48 485.900
jiwa % jiwa
164
panti
190
panti
0,25
%
0,25
%
0,25
%
0,25
%
9 60 2 45
kali
9 77 1 45
kali
230
223
1 Terselenggaranya Peringatan Hari-Hari Besar Bersejarah (belum masuk d format awal tp rutin dianggarkan di setda)
9
9
2 Terselenggaranya kesegaran jasmani aparatur (belum masuk d format awal tp rutin dianggarkan di setda)
40
40
1 Jumlah Organisasi Kepemudaan 2 Jumlah Kegiatan Kepemudaan 3 Jumlah Organisasi Olahraga (Klub Olahraga)
60 15
60 15
85
85
9 Meningkatnya prestasi olahraga Kabupaten Bogor
1 Jumlah Kegiatan Olahraga 2 Jumlah Lapangan Olahraga
12 1
kegiatan lapangan
12 1
10 Meningkatnya cakupan pelayanan, pencegahan dan upaya penanggulangan bencana
1 Cakupan pelayanan bencana kebakaran 2 Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah Kebakaran (WMK) dan rekonstruksi di Daerah bencana 3 Terbantunya korban bencana alam
88
%
88
%
44
menit
44
menit
4200
korban
6296
korban
7 Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan;
8 Meningkatnya pemasyarakatan olahraga
organisasi kegiatan organisasi
2014 NO 1
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
2 Misi 2 : Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata
1 Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi, dan konsumsi pangan daerah
TARGET
3
1
Peningkatan produksi pangan, hortikulturan dan perkebunan: - Produksi padi - Produksi sayuran - Produksi buah-buahan - Produksi tanaman hias bunga - Produksi tanaman hias daun indah - Produksi tanaman obat - Produksi tanaman perkebunan
2 Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga berlaku
CAPAIAN (%)
REALISASI 4
570.554 88.453 56.800 3.873.776 383.926 4.195 33.221 4,03
Ton GKG Ton Ton tangkai pohon Ton Ton
563.705,00 83.249,00 71.024,00 4.505.991,00 644.549,00 6.234,00 32.898,00
Ton GKG Ton Ton tangkai pohon Ton Ton
98,80 94,12 125,04 116,32 167,88 148,60 99,03
%
3,96
%
98,26
3 Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga konstan
4,54
%
4,38
%
96,48
4 Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku
2,44
%
2,10
%
86,07
5 Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan
2,68
%
2,08
%
77,61
6 Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB berlaku
0,41
%
0,29
%
70,73
7 Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB konstan
0,46
%
0,38
%
82,61
8 Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku
2,44
%
2,10
%
86,07
9 Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan
2,68
%
2,08
%
77,61
10 Tercapainya swasembada benih padi unggul bersertifikat
114
ton
124
ton
108,77
10,09
%
11
%
108,33
11 Prosentase swasembada benih padi unggul bersertifikat 12 Produktivitas padi dan pangan utama lainnya:
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
INDIKATOR KINERJA
TARGET
3 - Produktivitas padi sawah - Produktivitas padi gogo
CAPAIAN (%)
REALISASI 4
60,71 33,89
ku/ha ku/ha
63,94 33,82
ku/ha ku/ha
105,32 99,80
13 Produktivitas palawija
168,40
ku/ha
171,64
ku/ha
101,93
14 Produktivitas sayuran
107,22
ku/ha
112,30
ku/ha
104,73
komoditas
100,00
15 Jumlah komoditas unggulan 16 NTP
9
komoditas
9
104,60
%
99,00
%
94,65
17 Persentase peningkatan nilai tambah dari padi menjadi beras (%)
0,80
%
0,80
%
100,00
18 Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi kayu menjadi tepung (%)
2,00
%
2,00
%
100,00
19 Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi jalar menjadi tepung (%)
3,00
%
3,00
%
100,00
20 Persentase peningkatan nilai tambah dari pala menjadi minyak atsiri (%)
10,00
%
10,00
%
100,00
21 Persentase peningkatan nilai tambah dari karet mentah mejadi sheet kering (%)
5,00
%
5,00
%
100,00
22 Persentase peningkatan nilai tambah dari kopi gelondongan menjadi berasan (%)
5,00
%
5,00
%
100,00
%
11,56
%
175,95
10,00
%
18,32
%
16,80
25 Cakupan legalitas usaha kehutanan (%)
4,80
%
4,80
%
100,00
26 Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga berlaku
0,014
%
0,01
%
71,43
27 Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga konstan
0,013
%
0,01
%
76,92
11,00
%
64,71
23 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 24 Kerusakan Kawasan hutan
6,57
28 Cakupan usaha kayu rakyat (%)
17,00
29 Cakupan usaha non kayu (%) * Usaha jamur tiram
12,00
%
12,00
%
100,00
85,48 371 45,63
% klpk %
82,72 359,00 40,63
% desa/kel %
96,77
30 Cakupan Bina Wilayah Penyelenggaraan Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) - Pertanian - Kehutanan
89,05
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3 - Perikanan
31 Cakupan Bina Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) Kelompok Pemula - Pertanian - Kehutanan - Perikanan Kelompok Lanjut - Pertanian - Kehutanan
TARGET
CAPAIAN (%)
REALISASI 4
18 56,25 23
klpk % klpk
16,00 62,25 25
kec % kec
110,67
1,82 15,49 8,72
% % %
1,96 14,08 11,79
% % %
107,95 90,88 135,24
% Klpk % Klpk
117,97
540,00
1,04 1.066,00 124
% klpk klpk
1,23 1068,00 0,81 125
1,85 275,00 32,00 10,00 22,00
% Klpk % Klpk % Klpk
10,00 297,00 3,13 33 125,00 45,00
% Klpk % Klpk % Klpk
2,24 47,00 4,98 12,00 10,50 25,00
% Klpk % Klpk % Klpk
3,34 70,00 4,98 12,00 10,25 25,00
% kelompok % kelompok % kelompok
148,88
87,80
%
87,87
%
100,09
17.081
unit
unit
100,97
19
unit
unit
100,00
%
101,78
Dosis Dosis Dosis Dosis Dosis Dosis Dosis
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
80,65
- Perikanan Kelompok Madya - Pertanian - Kehutanan - Perikanan
32 Cakupan Bina Kelompok Pelaku Utama dan Pelaku usaha (%) - Pertanian - Kehutanan - Perikanan
2 Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal
1 Usaha Mikro dan Kecil 2 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM 3 Jumlah BPR/LKM aktif milik pemerintah 4 Persentase koperasi aktif
3 Berkembangnya agribisnis pertanian dan perikanan
1 Cakupan pengendalian wabah penyakit ternak/ikan dan zoonosis - Rabies (dosis) - Anthrax (dosis) - Brucellosis (dosis) - SE (dosis) - AI (dosis) - Aeromonas (dosis) - KHV/Kol Herpes Virus (dosis)
68,23
40 40 40 40 40 40 40
%
Dosis Dosis Dosis Dosis Dosis Dosis Dosis
17.246 19 69,44
40 40 40 40 40 40 40
312,50 1.250,00
100,00 97,58
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3 2 Cakupan pengendalian keamanan PAH/HPAH (kecamatan) 3 Produksi Daging (kg)
CAPAIAN (%)
REALISASI 4
40
kecamatan
40
kecamatan
100,00
119.443.862
Kg
118.563.279
Kg
99,26
4 Produksi Telur (kg)
48.007.137
Kg
49.379.616
Kg
102,86
5 Produksi Susu (liter)
12.077.551
liter
11.154.293
liter
92,36
gr/kap/hr
101,64
lokasi
100,00
6 Konsumsi Protein Hewani Asal Ternak (gr/kap/hr) 7 Sentra agribisnis peternakan (lokasi)
5,48
1
gr/kap/hr
lokasi
5,57
1
8 Produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah)
100
%
100,43
%
100,43
9 Konsumsi ikan (dibandingkan dengan target daerah)
100
Ton
101,57
Ton
101,57
108.364
ton
ton
100,43
kg/kap/th
101,57
10 Produksi ikan konsumsi (ton) 11 Konsumsi ikan (kg/kap/th)
24,79
kg/kap/th
108.829,28 25,18
12 Produksi Ikan Hias (RE)
233.261,00
RE
235.173,74
RE
100,82
13 Produksi Benih Ikan (RE)
2.980.010
RE
2.994.016,05
RE
100,47
lokasi
100,00
14 Sentra agribisnis perikanan (lokasi)
4 Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi
TARGET
1
lokasi
1
15 Produksi olahan produk perikanan (ton)
13.622
Ton
17.154
Ton
125,93
16 Produksi olahan produk peternakan (ton)
22.370
Ton
18.182,97
Ton
81,28
%
140,14
1 Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah) 2 Pameran/expo 3 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) - Jumlah PMA - Jumlah PMDN 4 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) - Nilai realisasi investasi PMA - Nilai realisasi investasi PMDN
58,66
%
82,21
13
Kali
10
Kali
76,92
417
prsh
417
prsh
100,00
1 30 1 25 4.000
prsh proyek prsh proyek Milyar
1 30 1 25 12.931
prsh proyek prsh proyek Milyar
100,00
2.800 1.200
Milyar Milyar
5.031 7.900
Milyar Milyar
179,69 658,32
100,00 323,29
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1 2 5 Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan
INDIKATOR KINERJA 3 1 Reklamasi luas lahan bekas tambang
4 ha
62,77
ha
184,62
2 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga berlaku
1,21
%
1,54
%
127,27
3 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga konstan
1,10
%
1,08
%
98,18
4 Perubahan elevasi muka air tanah
≤ 15 5
100,00
≤ 15 kelompok
5
kelompok
100,00
6 Cakupan pemantauan lokasi rawan longsor
100
%
100
%
100,00
1 Peningkatan cakupan layanan PJU
1
%
1,22
%
122,00
SR/IR
128,92
%
140,00
83,25
108,78
perusahaan
100,00
2 Rumah tangga pengguna listrik
6.400
SR/IR
3 Rasio ketersediaan daya listrik
0,50
%
83,15
83,25
4 Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik 5 Jumlah ijin usaha ketenagalistrikan IUKU/ IUKS 7 Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata
CAPAIAN (%)
REALISASI
34,00
5 Jumlah kelompok pengguna energi baru dan energi terbarukan
6 Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik
TARGET
1 Kunjungan wisata 2 Jumlah paket wisata
90 perusahaan
orang
123,33
20
paket
20
paket
100,00
%
96,31
%
106,93
4 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB konstan
3,03
%
8 Cakupan SDM pariwisata bersertifikat nasional 9 Tingkat hunian hotel 10 Cakupan bina usaha pelaku usaha pariwisata
90
5.596.171
%
7 Cakupan organisasi
90,45
orang
3,25
6 Rasio destinasi wisata berstandar nasional (%)
0,7
4.537.643
3 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB berlaku
5 Jumlah gedung kesenian
8.251
3,13
3,24
1
gedung
1
gedung
100,00
18
%
18
%
100,00
17
buah
17
buah
100,00
110
orang
110
orang
100,00
2 240
hari
2
hari
100,00
usaha
240
usaha
100,00
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
INDIKATOR KINERJA
TARGET
3 11 Jumlah kerjasama pariwisata
CAPAIAN (%)
REALISASI 4
4
buah
4
buah
100,00
12 Jenis, kelas, dan jumlah restoran
255
Rstrn
255
Rstrn
100,00
13 Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel
205
Buah
200
Buah
97,56
10
BUMD
10
BUMD
100,00
kebijakan
8
kebijakan
100,00
8 Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah
1 Pembinaan BUMD
9 Terwujudnya BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah
1 Tersusunnya rumusan kebijakan bidang perekonomian
8
10 Meningkatnya jumlah dan kemandirian industri kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal
1 Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB harga berlaku
57,02 70.874.750,00
%
57,26 70.742.237,48
%
100,42
2 Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB harga konstan
59,45 24.423.870,00
%
59,83 24.569.681,74
%
100,64
3 Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku (Diasumsikan 20% dari kontribusi sektor industri terhadap harga berlaku)
11,40 14.174.950,00
%
11,51 14.148.447,50
%
100,93
4 Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan (Diasumsikan 20% dari kontribusi sektor industri terhadap harga konstan)
11,89 4.884.774,00
%
11,97 4.913.936,35
%
100,67
%
4,11
%
113,82
%
108,47
5 Pertumbuhan Industri 6 Cakupan bina kelompok pengrajin 11 Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor
3,611 4.415
%
4.789
1 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga berlaku
21,25 26.412.870,00
%
20,46 25.279.348,48
%
96,28
2 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan
18,79 7.651.490,00
%
18,34 7.532.548,94
%
97,61
US$
103,58
pedagang
113,04
%
100,00
3 Ekspor bersih perdagangan 4 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal 5 Jumlah pedagang di pasar tradisional yang dibina
897.300.000,00 11.469
2
US$ pedagang
%
929.384.504,00 12.964
2
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1 2 12 Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN (%)
REALISASI
3
4
1 Angka partisipasi angkatan kerja
65,80
%
65,8
%
100,00
2 Tingkat partisipasi angkatan kerja
65,80
%
65,8
%
100,00
3 Tingkat pengangguran terbuka
8,62
%
8,62
%
100,00
4 Jumlah pencari kerja yang terampil
560
orang
590
orang
105,36
5 Pencari kerja yang ditempatkan
800
orang
4325
orang
540,63
90,19
%
90,19
%
100,00
6 Rasio penduduk yang bekerja 7 Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam program padat karya
130
orang
65
orang
50,00
8 Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun
175
kasus
178
kasus
98,29
30
org
30
org
100,00
200
perush
200
perush
100,00
98 742
perush perush
98 742
perush perush
100,00 100,00
dok
100,00
9 Keselamatan dan perlindungan - Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan - Pemberian perlindungan hukum dan jamsostek - Perlindungan pekerja malam wanita - Pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap hak normatif pekeja
13 Tersalurkannya minat masyarakat untuk bertransmigrasi
TARGET
10 Terwujudnya sistem pengupahan yang memadai
1
dok
1
11 Fasilitasi Lembaga Kerjasama Tripartit
4
sidang
4
100,00
12 Sertifikasi tenaga operator di perusahaan
50
org
50
100,00
1 Transmigran regional
50
KK
10
KK
20,00
Misi 3 : Meningkatkan integrasi, konektivitas, kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan
1 Meningkatnya perencanaan, kesesuaian dan pengendalian pemanfaatan ruang
1 2 3 4 5 6 7
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah ber HPL/HGB Cakupan luasan kawasan lindung Luas Luas wilayah produktif Luas wilayah industri Luas wilayah kebanjiran Luas wilayah kekeringan Luas wilayah perkotaan
29,64 42,5 87 0,5 4 10,5 46,45
% % % % % % %
27,16 83,74 87 0,52 1,04 6,3 46,45
% % % % % % %
91,6 197,04 100 104 384,62 166,67 100
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
3 8 Ruang publik yang berubah peruntukannya 9 Ketaatan terhadap RTRW
0,05 % 86 %
0,05 % 86,85 %
100 100,75
2 Meningkatnya kepastian hukum pemilikan tanah masyarakat
1 Luas lahan bersertifikat 2 Persentase penduduk yang memiliki lahan
59,21 % 12 %
26,83 % 10,35 %
45,3 86,25
3 Meningkatnya infrastruktur jalan/ jembatan yang berkualitas dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa
1 2 3 4
4 Meningkatnya infrastuktur perhubungan yang mendukung aksesibilitas, pergerakan orang, barang dan jasa
Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Panjang jalan dilalui roda 4 Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar 5 Panjang Jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) 6 Drainase Dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak tersumbat 7 Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Jumlah arus penumpang angkutan umum Rasio ijin trayek Angkutan darat Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum Jumlah orang/barang melalui demaga/bandara/terminal pertahun Jumlah uji kir angkutan umum Kepemilikan KIR angkutan umum Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum Realisasi Laik Jalan Kendaraan Integrasi Moda Angkutan Umum Pemasangan Rambu-rambu Jumlah Fasilitas Lalu Lintas Terpasang
4
77,8 0,778 0,00032 2,78
% % % %
91,77 91,77 102,52 73,32
32,01 %
21,03 %
65,69
39,07 %
37,76 %
103,35
0,87 %
0,694 %
80,14
0,84 1 53948872,14 0,00232 0,000728 0,00163 16184661,64 564034,5 19176,87 0,4 44105 35.000 - 75.000 95,87 1 20 13687
% % % %
% Terminal Orang % % % orang orang kend % menit Rupiah % koridor % Buah
71,4 0,714 0,00033 2,8
0,85 1 54206789 0,002305 0,055357 0,001259 16256375 620437,95 20709 59,56 44105 35.000 - 75.000 96,39 1 32,8 13741
% Terminal Orang % % % orang orang kend % menit Rupiah % koridor % Buah
99,61 100 100,48 99,33 79,08 77,26 100,44 110 107,99 49,69 100 100 100,5 100 164 100,39
5 Meningkatnya infrastruktur sumber daya air, waduk dan irigasi untuk mendukung terpeliharanya hutan konservasi, kawasan lindung, pengendalian dan pendayagunaan sumber daya air
1 Rasio Jaringan irigasi 2 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik 3 Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar
4,52 % 56,68 % 2,97 %
4,909 % 47,35 % 4,5 %
108,54 83,54 48,45
6 Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman yang berkualitas
1 2 3 4 5 6 7
42,63 2700 59,66 25 5,96 15 34
44,19 3000 58,92 23,16 5,89 15 34
103,66 111,11 98,76 92,64 98,83 100 100
Rumah tangga pengguna air bersih Jumlah pelayanan air limbah Persentase penanganan sampah Tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk Rasio titik reklame di lokasi strategis Jumlah Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Taman perkantoran dan Taman jalur 8 Luas tempat pemakaman umum satuan penduduk
% Ritase % % % Titik Lokasi
22 %
% Ritasi % % Titik Lokasi
23,92 %
108,73
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
7 Meningkatnya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kabupaten dan kawasan permukiman
1 Cakupan pelayanan air limbah 2 Jumlah pelayanan air limbah
8 Meningkatnya pengendalian pencemaran air, udara dan kerusakan tanah
1 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL dan UKL/UPL 2 Penegakan hukum lingkungan 3 Pencemaran Status Mutu Air
9 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
1 Pencemaran Status Mutu Air 2 Jumlah usaha / kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis persyaratan Pengendalian pencemaran udara
10 Meningkatnya upaya mitigasi perubahan iklim
1 Penurunan emisi GRK
TARGET
CAPAIAN (%)
REALISASI 4
55 % 2700 Ritase
101,71625 105,45 111,11 108,28
58 % 3000 Ritasi
65 %
73,17 %
112,57
90 % 100 %
54,84 % 100 %
60,93 100
100 % 100 %
100 % 100 %
100 100
0%
0%
0
Misi 4 : Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan 33,60
%
37,69
%
Angka Kelulusan (AL) SD/MI/Paket A Angka kelulusan (AL) SMP/MTs/Paket B Angka melanjutkan (AM) dari SD ke SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A
99,85 100,00 100,00 108,91
% % % %
100,00 98,93 101,20 94,89
% % % %
100,15 98,93 101,20 87,13
Rasio Guru SD-MI/Kelas SD-MI Rasio ketersediaan SD-MI terhadap Penduduk uisa 7-12 Tahun Rasio Ketersediaan SMP-MTs terhadap Penduduk Usia 13-15 Tahun Sekolah Pendidikan SD Kondisi Bangunan Baik Sekolah Pendidikan SMP Kondisi Bangunan Baik Rasio Guru terhadap Murid SD-MI Rasio guru terhadap Murid SMP-MTs, Angka partisipasi murni (APM) SMA/MA/ paket C Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK/Paket C Rasio ketersediaan sekolah SMA/SMK/MA/penduduk usia sekolah 16-18 Sekolah pendidikan SMP/MTs & SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik Angka Putus Sekolah (DO) SMA-SMK-MA Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/Paket C Angka Melanjutkan (AM) dari SMP-MTs ke SMA-SMK-MA Rasio guru/murid per kelas rata-rata tingkat SMA/SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV Angka partisipasi sekolah Usia 13-15 tahun
0,88 39 31 59,03 65,98 382 374 51,60 56,83 20 73,18 0,665 100,00 81,44 373 72,92 890
pont sekolah sekolah % % orang orang % % sekolah % % % % orang % %
0,81 35 29 59,43 65,46 396 373 47,54 54,96 19 71,84 0,576 100,00 81,67 370 71,54 865
point sekolah sekolah % % orang orang % % sekolah % % % % orang % %
92,05 90,55 94,47 100,68 99,21 103,66 99,73 92,13 96,71 93,31 98,17 113,38 100,00 100,28 99,20 98,11 97,19
1 Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan
1 APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2 Meningkatnya partisipasi pendidikan masyarakat
1 2 3 4
3 Meningkatnya mutu pengelolaan Pendidikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
112,17
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
4 Meningkatnya kesejahteraan tenaga pendidik maupun non kependidikan
5 Tuntasnya masyarakat tuna aksara
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN (%)
REALISASI
3 18 Angka partisipasi sekolah Usia 16-18 tahun 19 Angka partisipasi sekolah Usia 7-12 tahun
521 1.022
orang %
502 882,00
orang %
1 2 3 4 5
96,34 99,20 88,42 0,313 0,863
% % % % %
90,20 85,30 78,91 0,267 0,932
% % % % %
93,63 85,99 89,24 114,70 1,08
95,47 8,21
% %
96,98 8,04
% %
101,58 97,93
203 27,75 0,77 5,00
% % Keg.
210 32,14 0,76 5,00
% % Keg
103,45 116,00 99,00 100,00
100,00 66,00
% %
100,00 58,85
% %
100,00 89,17
82,00 100,0 100,0
% % %
91,62 100,00 95,16
% %
111,73 100,00 95,16
1:9,550 252,2 30,65 80,00 90,00
% % % %
1 : 9,383 252,50 30,18 77,90 87,60
% % % % %
101,75 100,00 98,47 97,38 97,33
% %
Hari Hari Hari %
1,01 1,00 100,00 96,47 96,47 102,00 111,11 91,96 100,00 100,00 87,50 66,00 99,26 100,00 101,33 108,36 75,63 1,02 94,27
%
99,82
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/ Paket B Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A Angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A Angka putus sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B
Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tdk buta aksara) 1 Angka Melek Huruf 2 Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun)
6 Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat
1 2 3 4
7 Meningkatnya akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat
1 Prosentase Pengadaan Obat essensial 2 Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
8 Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan para medis.
1 Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA 2 Cakupan Penemuan dan penanganan Penderita Penyakit DBD; 3 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
9 Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan
TARGET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jumlah Perpustakaan Koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan Daerah Pengunjung Perpustakaan Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk Cakupan puskesmas Cakupan pembantu puskesmas Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan kunjungan bayi Angka usia harapan hidup Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin; Rasio dokter per satuan penduduk Rasio tenaga medis per satuan penduduk Cakupan pengawasan terhadap obat dan makanan berbahaya Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk Cakupan tingkat hunian rumah sakit/ Bed Occupancy Rate (BOR) Peningkatan layanan Spesialis Peningkatan jumlah instalasi Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional Rasio Perawat per Tempat Tidur Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin; Cakupan tingkat hunian Rumah Sakit Bed Occupation Rate(BOR) 75%-85 % Rata-rata Lama Rawat Pasien LOS (6 -9 hari) Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam 1 tahun (BTO (40 - 50 kali) Interval hari tempat tidur tidak terpakai TOI (1-3 Hari) Rata-rata angka kematian setelah rawat 48 jam untuk tiap 1000 penderita keluar NDR (tidak>25) Angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar
4
95,00 70,50 100,00 1:3,879 1 : 3,879 100,00 1:218,066 70,00% 20 20 1:4 1:1 65,00% 100,00 75 3,5 65 1 24 44
% % % Rasio Rasio % Rasio % Jenis Instalasi Orang Orang % % % Hari Hari Hari % %
96,02 70,35 100,00 1 :4.016 1 : 2.730 102,00 1 : 193.836 64,37 20 20 1 : 3,25 1 : 0,66 64,52 100 76% 3.23 hari 85.94 kali 1,02 25.46 44 ‰
Rasio Rasio % Rasio % Jenis Instalasi Orang Orang % %
96,35 86,30
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
INDIKATOR KINERJA
TARGET
3 26 Cakupan Pelayanan Kesehatan (BPJS - JAMPESEHAT) 27 Terpenuhinya pelayanan spesialis dan sub spesialis (jenis) - 4 spesialis dasar - 4 spesialis penunjang - 8 spesialis lain 28 Rasio Perawat per Tempat Tidur 29 Cakupan tingkat hunian rumah sakit/Bed Occupancy Ratio (BOR) 30 Peningkatan layanan Spesialis 31 Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit 32 Peningkatan jumlah instalasi 33 Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin; 34 Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional 35 Rasio Perawat per Tempat Tidur 36 Peningkatan layanan Spesialis 37 Cakupan tingkat hunian rumah sakit/Bed Occupancy Ratio (BOR) 38 Terpenuhinya pelayanan instalasi 39 Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional 40 Rasio Perawat per Tempat Tidur
10 Terselenggaranya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin, rentan miskin dan masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh pemda
1 2 3 4 5
Cakupan Rumah dengan bebas jentik Prosentase TTU yg memenuhi syarat Prosentase TPM yg memenuhi syarat Cakupan JAGA memenuhi syarat Cakupan SAB memenuhi syarat
11 Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat
1 2 3 4
Cakupan Desa Siaga Aktif Rasio posyandu per satuan balita Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Persentase balita gizi buruk
CAPAIAN (%)
REALISASI 4
100,00 87,50%
%
100,00 87,50
% %
1:1 75 14 75 15 100.00 2:4 1:3 14 45,00 16 1:1.4 01:02,0
orang % Layanan % instalasi % rasio rasio jenis % Instalasi orang orang
1 : 0.93 86,40 15 75,22 13 100 1:2,25 1:7,73 13 52,23 16 1 : 0,75 01:02,1
orang
95,00 77,72 89,96 70,63 70,57
% % % % %
60,00 11,55 60,00 0,020
% % % %
100,00 100,00
layanan % Instalasi % rasio rasio jenis % Instalasi orang orang
93,00 115,00 107,14 100,00 86,67 100,00 112,50 38,81 92,86 116,07 100,00 53,57 85,71
96,19 79,02 90,20 71,07 70,68
% % % % %
101,25 101,67 100,27 100,62 100,16
6.014 8,91 100,00 0,0202
% % % %
100,23 77,14 100,00 99,00
Misi 5 : Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tatakelola pemerintahan yang baik 1 Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif;
1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA 2 Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA 3 Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA 4 Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD 5 Tersusunnya dokumen evaluasi perencanaan pembangunan daerah Kab.Bogor yang berkualitas dan tepat waktu 7 Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Ekonomi yang berkualitas 8 Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang
1
dok
1
dok
100,00
1
dok
1
dok
100,00
1
dok
1
dok
100,00
100 1
% dok
100 1
dok
100,00 100,00
2
dok
2
dok
100,00
2
dok
2
dok
100,00
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
INDIKATOR KINERJA
9
10
11 12 13 14 14
16 17 18 19 20 21 22 23 24
3 Kesejahteraan Rakyat dan Sosial yang berkualitas Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Sarana Prasarana Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang berkualitas Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan yang berkualitas Cakupan layanan informasi program dan kegiatan pembangunan Kab. Bogor Indeks Pembangunan Manusia (Komposit) Buku "Kabupaten Dalam Angka" Buku "PDRB Kabupaten" Nilai PDRB (Rp. Juta) - Berdasarkan Harga Berlaku - Berdasarkan Harga Konstan Laju Pertumbuhan ekonomi (%) Inflasi (%) PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan Kemampuan Daya Beli Masyarakat (Konsumsi riil per kapita) (Rp/kap/bln) Pertumbuhan PDRB Laju inflasi provinsi Persentase penduduk diatas garis kemiskinan Kemiskinan
2 Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan;
1 Optimalnya Penerimaan Pendapatan Asli Daerah 2 Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
3 Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan;
1
4 Meningkatnya kualitas kebijakan daerah
5 Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi
TARGET
CAPAIAN (%)
REALISASI 4
2
dok
2
dok
100,00
2
dok
2
dok
100,00
40
40 73,72 1 1
dok dok
125.614 39.118 – 42.183 6,03 - 6,39 3,5 - 5,5 21,45 – 25,38 7,58 – 7,90 665.270 6,03 - 6,39 3,5 - 5,5 91,26 - 91,67 8,74 5.167.225.988.100 10 16
Milyar Milyar % % Juta Juta (Rp.000/kap/ bln) % % % % Rp pajak retribusi
100,00
74,25 1 1
dok dok
123.554 41.066 6,01 5,01 23,18 7,70 638.850 6,01 5,01 90,89 9,11 5.356.141.759.407 10 16
100,72 100,00 100,00
Milyar Milyar % % Juta Juta (Rp.000/kap/ bln) % % % %
98,36 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 96,03
Rp pajak retribusi
103,66 100,00 100,00
100,00 100,00 100,00 95,77
Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Keuangan Daerah 2 Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Barang Daerah
100
%
109,07
%
109,07
100
%
103,11
%
103,11
1 Tersusunnya rumusan Kebijakan bidang administrasi pemerintahan 2 Terbentuknya Daerah Otonom Baru 3 Jumlah perkara yang terselesaikan di dalam dan diluar peradilan (Perdata, TUN,Pidana, Hukum Lainnya)
4
dok
4
dok
100,00
1 155
DOB perkara
0 299
DOB perkara
0,00 192,90
2
rumusan kebijakan
2
rumusan kebijakan 100,00
1
rumusan kebijakan
1
rumusan kebijakan 100,00
80
kali
80
kali
100,00
8 8
kali dok
8 8
kali dok
100,00 100,00
1 Tersusunnya rumusan kebijakan Standar Harga Konstruksi dan Non Konstruksi Daerah 2 Tersusunnya rumusan kebijakan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak; 3 Terciptanya dialog.audensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan; 4 Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah 5 Tersusunnya rumusan kebijakan SKPD
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
TARGET
CAPAIAN (%)
REALISASI 4
6 Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD;
1 Perda Inisiatif 2 Produk Hukum yang diselesaikan oleh DPRD
2 10
dok dok
2 10
dok dok
100,00 100,00
7 Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE
1 Persentase pemilihan penyedia barang/jasa melalui LPSE 2 Persentase sanggah banding dari penyedia terhadap proses pelelangan
100
%
100
%
100,00
0
%
0
%
100,00
% % % % % % % % jiwa
99,34 105,62 100,00 99,70 99,30 96,77 100,00 89,22 78,73 91,06
8 Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil;
9 Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat dan terjangkau masyarakat;
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kepemilikan KTP Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK Kepemilikan KK Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk Rasio bayi berakte kelahiran Rasio pasangan berakte nikah Jumlah penduduk (jiwa) Laju pertumbuhan penduduk (%) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa)
1 2
Rasio daya serap tenaga kerja Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adm pemerintah
3
Lama proses perijinan 1. Izin IPPT/Peruntukan Penggunaan tanah 2. Izin IMB/Mendirikan Bangunan 3. Izin HO/Gangguan 4. Izin SITU 5. Izin IUK/Usaha Kepariwisataan 6. Izin IUJK/Usaha Jasa Kontruksi 7. Izin IPR/Pemasangan Reklame 8. Izin IPAL/Pembuangan Air limbah 9. Izin IPPI/Persetujuan Prinsip Industri 10. Izin IUI/Usaha Industri 11. Izin TDI/Tanda Daftar Industri 12. Izin TDP/ Tanda Daftar Perusahaan 13. Izin TDG 14. Izin IPPI/Perluasan Industri 15. Izin PPKI/ Persetujuan Prinsip kawasan Industri 16. Izin IUKI/Usaha kaw. Industri 17. Izin IPKI/Perluasan Kaw. Industri 18. Izin IUPPABT 19. Izin IPABT Izin pengambilan Air bawah tanah 20. Izin IPABT Izin pengeboran bawah tanah 21. Izin SIUP 22. Izin IMTA 23. Izin Salon Type C dan D 24. Izin Usaha RPH 25. Izin Usaha Peternakan
72,41 249,55 sudah 77,67 0,72 0,62 1,00 5634944,00 3,15 446.040,00
% % % % % % % % jiwa
71,93 264 sudah 77,44 0,72 0,60 1,00 5.027.437,00 2,48 485.900,00
309 1
orang Website
309 1
orang Website
100,00 100,00
14 14 12 3 12 12 10 10 5 10 10 3 5 10 14 14 12 14 14 14 3 3 14 14 14
HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK
10,89655172 14 14 12 3 12 12 10 10 5 10 10 3 5 10 14 14 12 14 14 14 3 3 14 14 14
HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
INDIKATOR KINERJA
4 5 6
3 26. Izin Usaha Perikanan 27. Izin DAMIJA 28. Izin DAMAJA 29. Izin DAWASJA Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Penyelesaian izin lokasi Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha Izin IPPT/Peruntukan Penggunaan Tanah Izin IMB/Mendirikan Bangunan Izin HO/Gangguan Izin SITU Izin IUK/Usaha Kepariwisataan Izin IUJK/Usaha Jasa Kontruksi Izin IPR/Pemasangan Reklame Izin IPAL/Pembuangan Air limbah Izin IPPI/Persetujuan Prinsip Industri Izin IUI/Usaha Industri Izin TDI/Tanda Daftar Industri Izin TDP/ Tanda Daftar Perusahaan Izin TDG Izin IPI/Perluasan Industri Izin PPKI/ Persetujuan Prinsip Kawasan Industri Izin IUKI/Usaha kaw. Industri Izin IPKI/Perluasan Kaw. Industri Izin IUPPABT Izin IPABT Izin pengambilan Air Bwh Tanah Izin IPABT Izin pengeboran Air Bwh Tanah Izin SIUP Izin IMTA Izin Salon Type C dan D Izin Usaha RPH Izin Usaha Peternakan Izin Usaha Perikanan Izin DAMIJA Izin DAMAJA Izin DAWASJA
10 Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan
1
11 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa;
1 Tertatanya administrasi pemerintahan desa 2 Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa 3 Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan - Posyandu aktif - Rata-Rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) - LPM Berprestasi - Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat - Rata-Rata jumlah kelompok binaan PKK - PKK aktif
Jumlah peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa
TARGET
CAPAIAN (%)
REALISASI 4
perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda
14 14 14 14 ada 69,75 62 3 1 1 2 2 7 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 1 3 3 3 3
perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
417
orang
962
orang
230,70
43 1,38
desa %
43 1,38
desa %
100,00 100,00
100 88,91
% %
100 89,91
% %
100,00 101,12
6 100
lembaga %
6 100
lembaga %
100,00 100,00
112,47 100
%
100,00 100,00
14 14 14 14 ada 69,75 62 3 1 1 2 2 7 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 1 3 3 3 3
112,47 100
HK HK HK HK
HK HK HK HK
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
INDIKATOR KINERJA 3 4 Meningkatnya lembaga ekonomi di perdesaan 5 Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat 6 Jumlah LSM 7 Meningkatnya jumlah kelompok usaha perempuan di perdesaan
TARGET 4 10 25,55
%
16 16,57
%
160,00 64,85
93 8
lembaga kelompok
93 8
lembaga kelompok
100,00 100,00
dok % orang orang dok dok
469 100 36 19 3 1
dok % orang orang dok dok
100,43 100,00 94,74 90,48 100,00 100,00
% berkas boks kegiatan
91,03 62650 19000 5
% berkas boks kegiatan
100,00 100,40 100,00 100,00
243 28 0,18 0,01 42
website stasiun
website stasiun
% %
243 28 0,18 0,01 42
% %
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
243
jenis
243
jenis
100,00
2650 2650 12 11 2 600 10 52 140
jenis jenis jenis jenis jenis
2650 2650 12 11 2 555 10 52 140
jenis jenis jenis jenis jenis
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 92,50 100,00 100,00
12 Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian;
1 2 3 4 5 6
Laporan Hasil Pengawasan Tindaklanjut Hasil Audit (%) Jumlah Auditor Jumlah P2UPD Dokumen Sistem dan Prosedur Pengawasan Laporan Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi/PMPRB
467 100 38 21 3 1
13 Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan
1 2 3 4
Penerapan Pengelolaan arsip secara baku Penataan Dokumen/arsip SKPD melalui Media Elektronik Meningkatnya umur teknis sarana prasarana kearsipan Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan
91,03
14 Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat;
1 2 3 4 5 6
Website milik Pemerintah Daerah Penyiaran Radio/TV Lokal yang masuk ke daerah Wartel/Warnet Jaringan Komunikasi Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon Pelaksanaaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional melalui : a. Media Baru (media center dan DSP) - Media Baru LPSE b. Media Massa: - Media Massa Radio - Media Massa Televisi - Media Massa Majalah c. Media Luar Ruang d. Media Tradisional Jumlah Objek Retribusi Pengendalian Menara Bersama Media Interpersonal Surat Kabar nasional/lokal yang masuk ke daerah Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan KIM
7 8 9 10 15 Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur
16 Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian
1 Rasio jumlah pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin 2 Rasio jumlah PNS pindah ke internal Kab. Bogor, CPNS dibandingkan dengan pegawai yang pensuin 3 Presentase pegawai yang diproses kenaikan pangkat 4 Rasio jumlah pegawai dibanding dengan hasil analisis kebutuhan formasi 5 Rasio pegawai yang mengikuti diklat 1 Cakupan penghormatan dinas dan purna tugas dan Purna Tugas 2 Solidaritas
CAPAIAN (%)
REALISASI
62.400 19000 5
jenis surat kabar
jenis surat kabar
0,00368
0,00305
82,88
0,25
0,22
88,00
97,5 49,5
89,23 48,2
91,52 97,37
0,0662
0,0653
98,64
100
%
100
%
100,00
5.216
orang
5.216
orang
100,00
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
INDIKATOR KINERJA
TARGET
3 3 Konsultasi dan mediasi Hukum 4 Bantuan Kesehatan
CAPAIAN (%)
REALISASI 4
168 10.000
orang orang
168 10.000
orang orang
100,00 100,00
17 Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga;
1 Terciptanya kerjasama pembangunan antar pemerintah daerah, pihak ketiga dan luar negeri : perjanjian dan kesepakatan;
31
dok
39
dok
125,81
18 Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat
1 Terbentuknya DOB Kabupaten Bogor Barat
1
DOB
0
DOB
0,00
19 Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat
1 Rasio Jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan/ pembinaan/ sosialisasi kewaspadaan Dini Mayarakat
20 Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis
1 Kegiatan pembinaan politik daerah 2 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan
21 Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban; KESBANG SATPOL PP
1 Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang 0,76 memperoleh pendidikan / pembinaan/ sosialisasi pengembangan wawasan kebangsaan ( Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan ) 2 Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang 0,36 memperoleh pendidikan / pembinaan/ sosialisasi pengembangan wawasan kebangsaan 3 Penegakan PERDA 72,09 4 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, 74,83 ketentraman, keindahan) di Kabupaten 5 Cakupan patroli petugas Satpol PP 1460 6 Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/ kelurahan 18 7 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk 0,39 8 Angka kriminalitas yang tertangani 4,25 9 Angka kriminalitas 6,82 10 Jumlah demo 27 11 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk 12,74 12 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di 0,13 Kabupaten
0,38
5 2
0,38
Kegiatan Kegiatan
5 2
100,00
Kegiatan Kegiatan
100,00 100,00
0,76
100,00
0,36
100,00
% %
69,09 137,86
% %
95,84 184,23
Hari rasio angka angka angka demo % %
1460 18 0,37 3,36 7,08 28 8,49 0,08
Hari rasio angka angka angka demo % %
100,00 100,00 94,87 79,06 96,19 96,30 66,64 61,54
2014 NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
TARGET
REALISASI 4
CAPAIAN (%)
RENCANA KINERJA TAHUNAN Kabupaten : Tahun Anggaran :
Bogor 2014
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
2014 TARGET 4
Misi 1 : Meningkatkan kesalehan sosial dan kesejahteraan masyarakat
1 Meningkatnya pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya; Meningkatnya pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam menjalankan ibadahnya;
2 Meningkatnya partisipasi perempuan dalam pembangunan;
3 Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dari bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi dalam pembangunan;
1 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk 2 Tersusunnya rumusan kebijakan bidang keagamaan 3 Jumlah jamaah haji Kabupaten Bogor per tahun (Indikator Termaju) 4 Terbangunnya Mesjid Besar di setiap kecamatan 5 Jumlah produk hukum daerah - Perda - Perbup - Kepbup - Kesepakatan/Perjanjian 1 Jumlah perempuan yang mendapatkan pengetahuan dan keterampilan 2 Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur 3 Partisipasi angkatan kerja perempuan 4 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 5 Partisipasi perempuan di lembaga swasta 1 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan 2 Rasio KDRT 3 Terbentuknya Kecamatan Ramah Anak 4 Cakupan peserta KB Aktif (CPR) 5 Rasio Akseptor KB 6 Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I 7 Rata-rata jumlah anak per keluarga 8 Cakupan pelayanan KB Gratis bagi Keluarga Pra KS dan KS I dalam kelompok BKB
3,45 1
% rumusan
3500
Jamaah
10 745 10 35 650 50
Unit Perda Perbup Kepbup Perjanjian
2380
0rang
0,40
%
51,15 16,86
% %
45,44
%
40
pengaduan
0,000039 I 73,09 0,7309 42,16
% kecamatan % % %
1,89 77,00
% %
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
2014 TARGET 4
INDIKATOR KINERJA 3 9 Jumlah keluarga yang memiliki Remaja Aktif dlm kelompok BKR 10 Jumlah kelompok Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Remaja 11 Jumlah Kelompok UPPKS
13.298
keluarga
33
kelompok
25
kelompok
5.634.944 3,15 446.040
jiwa % jiwa
164
panti
0,25
%
0,25
%
9 60 2 45
kali % misi
230
grup
1 Terselenggaranya Peringatan Hari-Hari Besar Bersejarah (belum masuk d format awal tp rutin dianggarkan di setda)
9
kali
2 Terselenggaranya kesegaran jasmani aparatur (belum masuk d format awal tp rutin dianggarkan di setda)
40
kali
1 Jumlah Organisasi Kepemudaan 2 Jumlah Kegiatan Kepemudaan 3 Jumlah Organisasi Olahraga (Klub Olahraga)
60 15
organisasi kegiatan organisasi
9 Meningkatnya prestasi olahraga Kabupaten Bogor
1 Jumlah Kegiatan Olahraga 2 Jumlah Lapangan Olahraga
12 1
kegiatan lapangan
10 Meningkatnya cakupan pelayanan, pencegahan dan upaya penanggulangan bencana
1 Cakupan pelayanan bencana kebakaran 2 Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah Kebakaran (WMK) dan rekonstruksi di Daerah bencana 3 Terbantunya korban bencana alam
88
%
44
menit
4200
korban
4 Menurunnya laju pertumbuhan penduduk alami dan meningkatnya keluarga sejahtera
1 2 3 4
5 Meningkatnya kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS);
1 Sarana Sosial seperti Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi 2 Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial 3 PMKS yang memperoleh bantuan sosial
6 Terselenggaranya pentas seni budaya daerah
7 Meningkatnya kemandirian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan;
8 Meningkatnya pemasyarakatan olahraga
Jumlah penduduk (jiwa) Laju pertumbuhan penduduk (%) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Persentase Penduduk Miskin
1 2 3 4
Penyelenggaraan festival seni dan budaya Cakupan gelar seni Misi kesenian Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan 5 Jumlah grup kesenian
85
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
2014 TARGET 4
Misi 2 : Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata
1 Meningkatnya produksi, produktifitas, distribusi, dan konsumsi pangan daerah
1 Peningkatan produksi pangan, hortikulturan dan perkebunan: - Produksi padi - Produksi sayuran - Produksi buah-buahan - Produksi tanaman hias bunga - Produksi tanaman hias daun indah - Produksi tanaman obat - Produksi tanaman perkebunan 2 Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga berlaku
570.554 88.453 56.800 3.873.776 383.926 4.195 33.221 4,03
Ton GKG Ton Ton tangkai pohon Ton Ton %
3 Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga konstan
4,54
%
4 Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku
2,44
%
5 Kontribusi sektor pertanian (palawija/tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan
2,68
%
6 Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB berlaku
0,41
%
7 Kontribusi sektor perkebunan/tanaman keras terhadap PDRB konstan
0,46
%
8 Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga berlaku
2,44
%
9 Kontribusi Produksi kelompok petani (tanaman bahan makanan) terhadap PDRB harga konstan
2,68
%
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
INDIKATOR KINERJA 3 10 Tercapainya swasembada benih padi unggul bersertifikat 11 Prosentase swasembada benih padi unggul bersertifikat 12 Produktivitas padi dan pangan utama lainnya: - Produktivitas padi sawah - Produktivitas padi gogo
2014 TARGET 4 114
ton
10,09
%
60,71 33,89
ku/ha ku/ha
13 Produktivitas palawija
168,40
ku/ha
14 Produktivitas sayuran
107,22
ku/ha
15 Jumlah komoditas unggulan 16 NTP
9
komoditas
104,60
%
17 Persentase peningkatan nilai tambah dari padi menjadi beras (%)
0,80
%
18 Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi kayu menjadi tepung (%)
2,00
%
19 Persentase peningkatan nilai tambah dari ubi jalar menjadi tepung (%)
3,00
%
20 Persentase peningkatan nilai tambah dari pala menjadi minyak atsiri (%)
10,00
%
21 Persentase peningkatan nilai tambah dari karet mentah mejadi sheet kering (%)
5,00
%
22 Persentase peningkatan nilai tambah dari kopi gelondongan menjadi berasan (%)
5,00
%
23 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 24 Kerusakan Kawasan hutan
6,57
%
10,00
%
25 Cakupan legalitas usaha kehutanan (%)
4,80
%
26 Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga berlaku
0,014
%
27 Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB harga konstan
0,013
%
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
2014 TARGET 4
28 Cakupan usaha kayu rakyat (%)
17,00
29 Cakupan usaha non kayu (%) * Usaha jamur tiram
12,00
%
85,48 371 45,63 18 56,25 23
% klpk % klpk % klpk
1,82 15,49 8,72
% % %
30 Cakupan Bina Wilayah Penyelenggaraan Penyuluhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) - Pertanian - Kehutanan - Perikanan
31 Cakupan Bina Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (%) Kelompok Pemula - Pertanian - Kehutanan - Perikanan Kelompok Lanjut - Pertanian - Kehutanan
1,04 1.066,00 124
% klpk
1,85 275,00 32,00 10,00 22,00
% Klpk % Klpk % Klpk
2,24 47,00 4,98 12,00 10,50 25,00
% Klpk % Klpk % Klpk
klpk
- Perikanan Kelompok Madya - Pertanian - Kehutanan - Perikanan
32 Cakupan Bina Kelompok Pelaku Utama dan Pelaku usaha (%) - Pertanian - Kehutanan - Perikanan
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
2 Meningkatnya jumlah koperasi aktif dan kemandirian usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal
1 Usaha Mikro dan Kecil 2 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM 3 Jumlah BPR/LKM aktif milik pemerintah 4 Persentase koperasi aktif
3 Berkembangnya agribisnis pertanian dan perikanan
1 Cakupan pengendalian wabah penyakit ternak/ikan dan zoonosis - Rabies (dosis) - Anthrax (dosis) - Brucellosis (dosis) - SE (dosis) - AI (dosis) - Aeromonas (dosis) - KHV/Kol Herpes Virus (dosis) 2 Cakupan pengendalian keamanan PAH/HPAH (kecamatan) 3 Produksi Daging (kg)
2014 TARGET 4 87,80
%
17.081
unit
19
unit
68,23
%
40 40 40 40 40 40 40
Dosis Dosis Dosis Dosis Dosis Dosis Dosis
40
kecamatan
119.443.862
Kg
4 Produksi Telur (kg)
48.007.137
Kg
5 Produksi Susu (liter)
12.077.551
liter
6 Konsumsi Protein Hewani Asal Ternak (gr/kap/hr) 7 Sentra agribisnis peternakan (lokasi)
5,48
1
gr/kap/hr
lokasi
8 Produksi perikanan (dibandingkan dengan target daerah)
100
%
9 Konsumsi ikan (dibandingkan dengan target daerah)
100
Ton
108.364
ton
10 Produksi ikan konsumsi (ton) 11 Konsumsi ikan (kg/kap/th)
24,79
kg/kap/th
12 Produksi Ikan Hias (RE)
233.261,00
RE
13 Produksi Benih Ikan (RE)
2.980.010
RE
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
INDIKATOR KINERJA 3 14 Sentra agribisnis perikanan (lokasi)
4 Meningkatnya investasi dan laju pertumbuhan investasi
lokasi
13.622
Ton
16 Produksi olahan produk peternakan (ton)
22.370
Ton
1 Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
3 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) - Jumlah PMA - Jumlah PMDN 4 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) - Nilai realisasi investasi PMA - Nilai realisasi investasi PMDN 1 Reklamasi luas lahan bekas tambang
58,66
%
13
Kali
417
prsh
1 30 1 25 4.000
prsh proyek prsh proyek Milyar
2.800 1.200
Milyar Milyar
34,00
ha
2 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga berlaku
1,21
%
3 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB harga konstan
1,10
%
4 Perubahan elevasi muka air tanah
≤ 15
5 Jumlah kelompok pengguna energi baru dan energi terbarukan
6 Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan listrik
1
15 Produksi olahan produk perikanan (ton)
2 Pameran/expo
5 Meningkatnya pengendalian pemanfatan sumber daya alam dan berkurangnya kerusakan alam akibat penambangan
2014 TARGET 4
5
kelompok
6 Cakupan pemantauan lokasi rawan longsor
100
%
1 Peningkatan cakupan layanan PJU
1
%
2 Rumah tangga pengguna listrik
6.400
SR/IR
3 Rasio ketersediaan daya listrik
0,50
%
83,15
83,25
4 Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik 5 Jumlah ijin usaha ketenagalistrikan IUKU/ IUKS
90
perusahaan
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
7 Berkembangnya pariwisata andalan disertai dengan meningkatnya kunjungan wisata
1 Kunjungan wisata 2 Jumlah paket wisata
2014 TARGET 4 4.537.643
orang
20
paket
3 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB berlaku
3,25
%
4 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB konstan
3,03
%
5 Jumlah gedung kesenian 6 Rasio destinasi wisata berstandar nasional (%) 7 Cakupan organisasi 8 Cakupan SDM pariwisata bersertifikat nasional 9 Tingkat hunian hotel 10 Cakupan bina usaha pelaku usaha pariwisata 11 Jumlah kerjasama pariwisata
1
gedung
18
%
17
buah
110
orang
2 240
4
hari usaha
buah
12 Jenis, kelas, dan jumlah restoran
255
Rstrn
13 Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel
205
Buah
8 Terwujudnya BUMD Pertambangan yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah
1 Pembinaan BUMD
9 Terwujudnya BUMD Pertanian yang berdaya saing sebagai pengungkit perekonomian daerah 10 Meningkatnya jumlah dan kemandirian industri kecil dan menengah dalam mengembangkan ekonomi lokal
10
BUMD
1 Tersusunnya rumusan kebijakan bidang perekonomian
8
kebijakan
1 Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB harga berlaku
57,02 70.874.750,00
%
2 Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB harga konstan
59,45 24.423.870,00
%
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
INDIKATOR KINERJA 3 3 Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga berlaku (Diasumsikan 20% dari kontribusi sektor industri terhadap harga berlaku)
11,40 14.174.950,00
%
4 Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri harga konstan (Diasumsikan 20% dari kontribusi sektor industri terhadap harga konstan)
11,89 4.884.774,00
%
5 Pertumbuhan Industri 6 Cakupan bina kelompok pengrajin 11 Meningkatnya nilai dan volume perdagangan dalam negeri dan ekspor
3,611 4.415
% %
1 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga berlaku
21,25 26.412.870,00
%
2 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB harga konstan
18,79 7.651.490,00
%
3 Ekspor bersih perdagangan 4 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal 5 Jumlah pedagang di pasar tradisional yang dibina 12 Meningkatnya partisipasi angkatan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja
2014 TARGET 4
897.300.000,00 11.469
2
US$ pedagang
%
1 Angka partisipasi angkatan kerja
65,80
%
2 Tingkat partisipasi angkatan kerja
65,80
%
3 Tingkat pengangguran terbuka
8,62
%
4 Jumlah pencari kerja yang terampil
560
orang
5 Pencari kerja yang ditempatkan
800
orang
90,19
%
6 Rasio penduduk yang bekerja 7 Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam program padat karya
130
orang
8 Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun
175
kasus
30
org
9 Keselamatan dan perlindungan - Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
INDIKATOR KINERJA 3 - Pemberian perlindungan hukum dan jamsostek - Perlindungan pekerja malam wanita - Pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap hak normatif pekeja
13 Tersalurkannya minat masyarakat untuk bertransmigrasi
2014 TARGET 4 200
perush
98 742
perush perush
10 Terwujudnya sistem pengupahan yang memadai
1
dok
11 Fasilitasi Lembaga Kerjasama Tripartit
4
sidang
12 Sertifikasi tenaga operator di perusahaan
50
org
1 Transmigran regional
50
KK
Misi 3 : Meningkatkan integrasi, konektivitas, kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan 1 Meningkatnya perencanaan, kesesuaian dan pengendalian pemanfaatan ruang
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Wilayah ber HPL/HGB Cakupan luasan kawasan lindung Luas Luas wilayah produktif Luas wilayah industri Luas wilayah kebanjiran Luas wilayah kekeringan Luas wilayah perkotaan Ruang publik yang berubah peruntukannya Ketaatan terhadap RTRW
2 Meningkatnya kepastian hukum pemilikan tanah masyarakat
1 Luas lahan bersertifikat 2 Persentase penduduk yang memiliki lahan
3 Meningkatnya infrastruktur jalan/ jembatan yang berkualitas dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa
1 2 3 4
Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Panjang jalan dilalui roda 4 Sempadan Jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar 5 Panjang Jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) 6 Drainase Dalam kondisi baik/pembuangan aliran tidak tersumbat
29,64 42,5 87 0,5 4 10,5 46,45 0,05 86
% % % % % % % % %
59,21 % 12 % 77,8 0,778 0,00032 2,78
% % % %
32,01 % 39,07 %
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
INDIKATOR KINERJA 3 7 Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota
4 Meningkatnya infrastuktur perhubungan yang mendukung aksesibilitas, pergerakan orang, barang dan jasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Tingkat Kinerja Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Jumlah arus penumpang angkutan umum Rasio ijin trayek Angkutan darat Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum Jumlah orang/barang melalui demaga/bandara/terminal perthn Jumlah uji kir angkutan umum Kepemilikan KIR angkutan umum Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum Realisasi Laik Jalan Kendaraan Integrasi Moda Angkutan Umum Pemasangan Rambu-rambu Jumlah Fasilitas Lalu Lintas Terpasang
2014 TARGET 4 0,87 %
0,84 1 53948872,14 0,00232 0,000728 0,00163 16184661,64 564034,5 19176,87 0,4 44105 35.000 - 75.000 95,87 1 20 13687
% Terminal Orang % % % orang orang kend % menit Rupiah % koridor % Buah
5 Meningkatnya infrastruktur sumber daya air, waduk dan irigasi untuk mendukung terpeliharanya hutan konservasi, kawasan lindung, pengendalian dan pendayagunaan sumber daya air
1 Rasio Jaringan irigasi 2 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik 3 Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar
4,52 % 56,68 % 2,97 %
6 Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman yang berkualitas
1 2 3 4 5 6 7
Rumah tangga pengguna air bersih Jumlah pelayanan air limbah Persentase penanganan sampah Tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk Rasio titik reklame di lokasi strategis Jumlah Ruang Terbuka Hijau, Taman Kota, Taman perkantoran dan Taman jalur 8 Luas tempat pemakaman umum satuan penduduk
42,63 2700 59,66 25 5,96 15 34
7 Meningkatnya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kabupaten dan kawasan permukiman
1 Cakupan pelayanan air limbah 2 Jumlah pelayanan air limbah
55 % 2700 Ritase
8 Meningkatnya pengendalian pencemaran air, udara dan kerusakan tanah
1 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL dan UKL/UPL 2 Penegakan hukum lingkungan 3 Pencemaran Status Mutu Air
% Ritase % % % Titik Lokasi
22 %
65 % 90 % 100 %
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
9 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
10 Meningkatnya upaya mitigasi perubahan iklim
INDIKATOR KINERJA 3 1 Pencemaran Status Mutu Air 2 Jumlah usaha / kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis persyaratan Pengendalian pencemaran udara 3 Jumlah usaha / kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis persyaratan Pengendalian pencemaran udara 1 Penurunan emisi GRK
2014 TARGET 4 100 % 100 %
100 %
0%
Misi 4 : Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan 1 Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan
1 APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2 Meningkatnya partisipasi pendidikan masyarakat
1 2 3 4
Angka Kelulusan (AL) SD/MI/Paket A Angka kelulusan (AL) SMP/MTs/Paket B Angka melanjutkan (AM) dari SD ke SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A
3 Meningkatnya mutu pengelolaan Pendidikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Rasio Guru SD-MI/Kelas SD-MI Rasio ketersediaan SD-MI terhadap Penduduk uisa 7-12 Tahun Rasio Ketersediaan SMP-MTs terhadap Penduduk Usia 13-15 Tahun Sekolah Pendidikan SD Kondisi Bangunan Baik Sekolah Pendidikan SMP Kondisi Bangunan Baik Rasio Guru terhadap Murid SD-MI Rasio guru terhadap Murid SMP-MTs, Angka partisipasi murni (APM) SMA/MA/ paket C Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK/Paket C Rasio ketersediaan sekolah SMA/SMK/MA/penduduk usia sekolah 16-18 Sekolah pendidikan SMP/MTs & SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik Angka Putus Sekolah (DO) SMA-SMK-MA Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/Paket C Angka Melanjutkan (AM) dari SMP-MTs ke SMA-SMK-MA Rasio guru/murid per kelas rata-rata tingkat SMA/SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV Angka partisipasi sekolah Usia 13-15 tahun Angka partisipasi sekolah Usia 16-18 tahun Angka partisipasi sekolah Usia 7-12 tahun
33,60
%
99,85 100,00 100,00 108,91
% % % %
0,88 39 31 59,03 65,98 382 374 51,60 56,83 20 73,18 0,665 100,00 81,44 373 72,92 890 521 1.022
pont sekolah sekolah % % orang orang % % sekolah % % % % orang % % orang %
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
4 Meningkatnya kesejahteraan tenaga pendidik maupun non kependidikan
5 Tuntasnya masyarakat tuna aksara
INDIKATOR KINERJA 3 1 2 3 4 5
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/ Paket B Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A Angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka putus sekolah (APS) SD/MI/Paket A Angka putus sekolah (APS) SMP/MTs/Paket B
Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tdk buta aksara) 1 Angka Melek Huruf 2 Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun)
96,34 99,20 88,42 0,313 0,863
% % % % %
95,47 8,21
% %
203 27,75 0,77 5,00
6 Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat
1 2 3 4
7 Meningkatnya akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat
1 Prosentase Pengadaan Obat essensial 2 Cakupan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
100,00 66,00
8 Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan para medis.
1 Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA 2 Cakupan Penemuan dan penanganan Penderita Penyakit DBD; 3 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
82,00 100,0 100,0
9 Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan
1 2 3 4 5
1:9,550 252,2 30,65 80,00 90,00
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Jumlah Perpustakaan Koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan Daerah Pengunjung Perpustakaan Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan
2014 TARGET 4
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk Cakupan puskesmas Cakupan pembantu puskesmas Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan kunjungan bayi Angka usia harapan hidup Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin; Rasio dokter per satuan penduduk Rasio tenaga medis per satuan penduduk Cakupan pengawasan terhadap obat dan makanan berbahaya Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk Cakupan tingkat hunian rumah sakit/ Bed Occupancy Rate (BOR) Peningkatan layanan Spesialis Peningkatan jumlah instalasi Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional Rasio Perawat per Tempat Tidur Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin; Cakupan tingkat hunian Rumah Sakit Bed Occupation Rate(BOR) 75%-85 % Rata-rata Lama Rawat Pasien LOS (6 -9 hari) Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam 1 tahun (BTO (40 - 50 kali) Interval hari tempat tidur tidak terpakai TOI (1-3 Hari) Rata-rata angka kematian setelah rawat 48 jam untuk tiap 1000 penderita keluar NDR (tidak>25)
95,00 70,50 100,00 1:3,879 1 : 3,879 100,00 1:218,066 70,00% 20 20 1:4 1:1 65,00 100,00 75 3,5 65 1 24
% % Keg. % %
% % %
rasio % % % %
% % % Rasio Rasio % Rasio % Jenis Instalasi Orang Orang % % % Hari Hari Hari %
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
2014 TARGET 4
INDIKATOR KINERJA 3
44 100,00 87,50
25 Angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar 26 Cakupan Pelayanan Kesehatan (BPJS - JAMPESEHAT) 27 Terpenuhinya pelayanan spesialis dan sub spesialis (jenis) - 4 spesialis dasar - 4 spesialis penunjang - 8 spesialis lain 28 Rasio Perawat per Tempat Tidur 29 Cakupan tingkat hunian rumah sakit/Bed Occupancy Ratio (BOR) 30 Peningkatan layanan Spesialis 31 Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III Rumah Sakit 32 Peningkatan jumlah instalasi 33 Cakupan Pelayanan Kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin; 34 Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional 35 Rasio Perawat per Tempat Tidur 36 Peningkatan layanan Spesialis 37 Cakupan tingkat hunian rumah sakit/Bed Occupancy Ratio (BOR) 38 Terpenuhinya pelayanan instalasi 39 Rasio tenaga dokter spesialis dasar setiap layanan medik fungsional 40 Rasio Perawat per Tempat Tidur 41 Peningkatan ketersediaan tempat tidur kelas III rumah sakit
1:1 75 14 75 15 100.00 2:4 1:3 14 45,00 16,00 1:1.4 01:02,0 65,00
10 Terselenggaranya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin, rentan miskin dan masyarakat yang tenaganya dibutuhkan oleh pemda
1 2 3 4 5
Cakupan Rumah dengan bebas jentik Prosentase TTU yg memenuhi syarat Prosentase TPM yg memenuhi syarat Cakupan JAGA memenuhi syarat Cakupan SAB memenuhi syarat
95,00 77,72 89,96 70,63 70,57
11 Meningkatnya kesadaran perilaku
1 2 3 4
Cakupan Desa Siaga Aktif Rasio posyandu per satuan balita Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Persentase balita gizi buruk
60,00 11,55 60,00 0,020
% % %
orang % Layanan % instalasi % rasio rasio jenis % Instalasi orang orang % % % % % % % % % %
Misi 5 : Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah dalam kerangka tatakelola pemerintahan yang baik 1 Meningkatnya kualitas perencanaan daerah yang partisipatif, transparan, dan aplikatif;
1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA 2 Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA 3 Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA
1
dok
1
dok
1
dok
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
2014 TARGET 4
INDIKATOR KINERJA 3 4 Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD 5 Tersusunnya dokumen evaluasi perencanaan pembangunan daerah Kab.Bogor yang berkualitas dan tepat waktu 7 Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Ekonomi yang berkualitas 8 Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sosial yang berkualitas 9 Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Sarana Prasarana Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang berkualitas 10 Tersusunnya dokumen perencanaan Bidang Pemerintahan dan Pendanaan Pembangunan yang berkualitas 11 Cakupan layanan informasi program dan kegiatan pembangunan Kab. Bogor 12 Indeks Pembangunan Manusia (Komposit) 13 Buku "Kabupaten Dalam Angka" 14 Buku "PDRB Kabupaten" 14 Nilai PDRB (Rp. Juta) - Berdasarkan Harga Berlaku - Berdasarkan Harga Konstan 16 Laju Pertumbuhan ekonomi (%) 17 Inflasi (%) 18 PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku 19 PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan 20 Kemampuan Daya Beli Masyarakat (Konsumsi riil per kapita) (Rp/kap/bln) 21 Pertumbuhan PDRB 22 Laju inflasi provinsi 23 Persentase penduduk diatas garis kemiskinan 24 Kemiskinan
2 Meningkatnya kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan;
1 Optimalnya Penerimaan Pendapatan Asli Daerah 2 Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
3 Tertatanya administrasi dan pertanggungjawaban keuangan; DPKBD
1 Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Keuangan Daerah 2 Tertib Administrasi dan Dokumen Pengelolaan Barang Daerah
4 Meningkatnya kualitas kebijakan daerah SETDA
1 Tersusunnya rumusan Kebijakan bidang administrasi pemerintahan 2 Terbentuknya Daerah Otonom Baru 3 Jumlah perkara yang terselesaikan di dalam dan diluar peradilan (Perdata, TUN,Pidana, Hukum Lainnya)
100 1
% dok
2
dok
2
dok
2
dok
2
dok
40 73,72 1 1 125614 39.118 – 42.183 6,03 - 6,39 3,5 - 5,5 21,45 – 25,38 7,58 – 7,90 665270 6,03 - 6,39 3,5 - 5,5 91,26 - 91,67 8,74
5.167.225.988.100 10 16 100
dok dok Milyar Milyar % % Juta Juta (Rp.000/kap/ bln) % % % %
Rp pajak retribusi %
100
%
4
dok
1 155
DOB perkara
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
5 Meningkatnya efektifitas dan efisiensi birokrasi SETDA
3 1 Tersusunnya rumusan kebijakan Standar Harga Konstruksi dan Non Konstruksi Daerah 2 Tersusunnya rumusan kebijakan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak; 3 Terciptanya dialog.audensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan; 4 Terciptanya koordinasi antar pimpinan daerah 5 Tersusunnya rumusan kebijakan SKPD
6 Meningkatnya kelancaran fasilitasi tugas-tugas DPRD; SETWAN 7 Terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa melalui LPSE
8 Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil;
9 Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai dengan ketentuan, cepat dan terjangkau masyarakat;
2014 TARGET 4
INDIKATOR KINERJA 2
rumusan kebijakan
1
rumusan kebijakan
80
kali
8 8
kali dok
1 Perda Inisiatif 2 Produk Hukum yang diselesaikan oleh DPRD
2 10
dok dok
1 Persentase pemilihan penyedia barang/jasa melalui LPSE 2 Persentase sanggah banding dari penyedia terhadap proses pelelangan
100
%
0
%
72,41 249,55 sudah 77,67 0,72 0,62 1,00 5634944,00 3,15 446040,00
% % % % % % % % jiwa
309 1
orang Website
14 14 12 3 12 12 10 10 5 10 10 3 5 10
HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kepemilikan KTP Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK Kepemilikan KK Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk Rasio bayi berakte kelahiran Rasio pasangan berakte nikah Jumlah penduduk (jiwa) Laju pertumbuhan penduduk (%) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa)
1 Rasio daya serap tenaga kerja 2 Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adm pemerintah 3 Lama proses perijinan 1. Izin IPPT/Peruntukan Penggunaan tanah 2. Izin IMB/Mendirikan Bangunan 3. Izin HO/Gangguan 4. Izin SITU 5. Izin IUK/Usaha Kepariwisataan 6. Izin IUJK/Usaha Jasa Kontruksi 7. Izin IPR/Pemasangan Reklame 8. Izin IPAL/Pembuangan Air limbah 9. Izin IPPI/Persetujuan Prinsip Industri 10. Izin IUI/Usaha Industri 11. Izin TDI/Tanda Daftar Industri 12. Izin TDP/ Tanda Daftar Perusahaan 13. Izin TDG 14. Izin IPPI/Perluasan Industri
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
2014 TARGET 4
INDIKATOR KINERJA 3 15. Izin PPKI/ Persetujuan Prinsip kawasan Industri 16. Izin IUKI/Usaha kaw. Industri 17. Izin IPKI/Perluasan Kaw. Industri 18. Izin IUPPABT 19. Izin IPABT Izin pengambilan Air bawah tanah 20. Izin IPABT Izin pengeboran bawah tanah 21. Izin SIUP 22. Izin IMTA 23. Izin Salon Type C dan D 24. Izin Usaha RPH 25. Izin Usaha Peternakan 26. Izin Usaha Perikanan 27. Izin DAMIJA 28. Izin DAMAJA 29. Izin DAWASJA 4 Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat 5 Penyelesaian izin lokasi 6 Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha Izin IPPT/Peruntukan Penggunaan Tanah Izin IMB/Mendirikan Bangunan Izin HO/Gangguan Izin SITU Izin IUK/Usaha Kepariwisataan Izin IUJK/Usaha Jasa Kontruksi Izin IPR/Pemasangan Reklame Izin IPAL/Pembuangan Air limbah Izin IPPI/Persetujuan Prinsip Industri Izin IUI/Usaha Industri Izin TDI/Tanda Daftar Industri Izin TDP/ Tanda Daftar Perusahaan Izin TDG Izin IPI/Perluasan Industri Izin PPKI/ Persetujuan Prinsip Kawasan Industri Izin IUKI/Usaha kaw. Industri Izin IPKI/Perluasan Kaw. Industri Izin IUPPABT Izin IPABT Izin pengambilan Air Bwh Tanah Izin IPABT Izin pengeboran Air Bwh Tanah Izin SIUP Izin IMTA Izin Salon Type C dan D Izin Usaha RPH Izin Usaha Peternakan Izin Usaha Perikanan Izin DAMIJA Izin DAMAJA Izin DAWASJA
14 14 12 14 14 14 3 3 14 14 14 14 14 14 14 ada 69,75 62 3 1 1 2 2 7 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 1 3 3 3 3
HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK HK
perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda Perda
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
2014 TARGET 4
INDIKATOR KINERJA 3
10 Meningkatnya kinerja pelayanan kecamatan
1 Jumlah peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa
417
orang
11 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa;
1 Tertatanya administrasi pemerintahan desa 2 Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa 3 Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan - Posyandu aktif - Rata-Rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) - LPM Berprestasi - Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat - Rata-Rata jumlah kelompok binaan PKK - PKK aktif 4 Meningkatnya lembaga ekonomi di perdesaan 5 Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat 6 Jumlah LSM 7 Meningkatnya jumlah kelompok usaha perempuan di perdesaan
43 1,38
desa %
100 88,91
% %
6 100
lembaga %
112,47 100 10 25,55
%
93 8
lembaga kelompok
12 Meningkatnya efektifitas pengawasan dan pengendalian;
1 2 3 4 5 6
Laporan Hasil Pengawasan Tindaklanjut Hasil Audit (%) Jumlah Auditor Jumlah P2UPD Dokumen Sistem dan Prosedur Pengawasan Laporan Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi/PMPRB
467 100 38 21 3 1
dok % orang orang dok dok
13 Tertibnya pengelolaan arsip dan tercapainya kemudahan untuk pelayanan kearsipan KAPD
1 2 3 4
Penerapan Pengelolaan arsip secara baku Penataan Dokumen/arsip SKPD melalui Media Elektronik Meningkatnya umur teknis sarana prasarana kearsipan Kegiatan peningkatan SDM pengelola kegiatan
91,03 62.400,00 19000 5
% berkas boks kegiatan
14 Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang mudah diakses oleh masyarakat; DISKOMINFO
1 2 3 4 5 6
Website milik Pemerintah Daerah Penyiaran Radio/TV Lokal yang masuk ke daerah Wartel/Warnet Jaringan Komunikasi Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon Pelaksanaaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional melalui : a. Media Baru (media center dan DSP) - Media Baru LPSE b. Media Massa: - Media Massa Radio - Media Massa Televisi
243 28 0,18 0,01 42
website stasiun
243
jenis
2650 2650
jenis jenis
% %
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
3
7 8 9 10 15 Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas aparatur BKPP
2014 TARGET 4
INDIKATOR KINERJA - Media Massa Majalah c. Media Luar Ruang d. Media Tradisional Jumlah Objek Retribusi Pengendalian Menara Bersama Media Interpersonal Surat Kabar nasional/lokal yang masuk ke daerah Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan KIM
1 Rasio jumlah pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin 2 Rasio jumlah PNS pindah ke internal Kab. Bogor, CPNS dibandingkan dengan pegawai yang pensuin 3 Presentase pegawai yang diproses kenaikan pangkat 4 Rasio jumlah pegawai dibanding dengan hasil analisis kebutuhan formasi 5 Rasio pegawai yang mengikuti diklat
16 Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian KORPRI
1 Cakupan penghormatan dinas dan purna tugas dan Purna Tugas 2 Solidaritas 3 Konsultasi dan mediasi Hukum 4 Bantuan Kesehatan
17 Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerah dan pihak ketiga;
12 11 2 600 10 52 140
jenis jenis jenis jenis surat kabar
0,00368 0,25 97,5 49,5 0,0662 100
%
5.216 168 10.000
orang orang orang
1 Terciptanya kerjasama pembangunan antar pemerintah daerah, pihak ketiga dan luar negeri : perjanjian dan kesepakatan;
31
dok
18 Terbentuknya daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat
1 Terbentuknya DOB Kabupaten Bogor Barat
1
DOB
19 Meningkatnya wawasan kebangsaan masyarakat
1 Rasio Jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan/ pembinaan/ sosialisasi kewaspadaan Dini Mayarakat
20 Terwujudnya kehidupan politik yang demokratis
1 Kegiatan pembinaan politik daerah 2 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan
21 Terlindunginya masyarakat dari gangguan keamanan, kenyamanan, ketentraman dan ketertiban;
1 Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan / pembinaan/ sosialisasi pengembangan wawasan kebangsaan ( Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan) 2 Rasio jumlah masyarakat per 10.000 penduduk yang memperoleh pendidikan / pembinaan/ sosialisasi pengembangan wawasan kebangsaan 3 Penegakan PERDA 4 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten
0,38
5 2
Kegiatan Kegiatan
0,76
0,36
72,09 74,83
% %
NO
SASARAN STRATEGIS
1
2
2014 TARGET 4
INDIKATOR KINERJA 3 5 6 7 8 9 10 11 12
Cakupan patroli petugas Satpol PP Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/ kelurahan Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Angka kriminalitas yang tertangani Angka kriminalitas Jumlah demo Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten
1460 18 0,39 4,25 6,82 27 12,74 0,13
Hari rasio angka angka angka demo % %
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
2014 TARGET 4