LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas Rahmat dan Karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2014 dapat diselesaikan, sebagai bentuk laporan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan selama Tahun 2014. LAKIP Pemerintah Provinsi Lampung disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Pelaporan Kinerja. Sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepada masyarakat tentang kinerjanya, LAKIP Pemerintah Provinsi Lampung bertujuan untuk menyampaikan perkembangan atas capaian sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung selama kurun waktu satu tahun dengan penerapan prinsip-prinsip Good Governance dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung. Tahun 2014 merupakan masa transisional, dimana Presiden Republik Indonesia melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung untuk periode Tahun 2014 - 2019 pada Tanggal 2 Juni 2014, maka penyusunan LAKIP Tahun 2014 melanjutkan Visi dan Misi dari Kinerja Gubernur dan Gubernur Lampung Periode Tahun 2010 – 2014 sebelumnya yang didasari RPJMD Tahun 2010-2014 dan Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2010 – 2014 serta Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) SKPD Tahun 2014.
IKHTISAR EKSEKUTIF
ii
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Secara keseluruhan penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Lampung Tahun 2014 telah banyak membuahkan hasil pembangunan, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Berkenaan dengan itu, akhirnya kami berharap melalui penyusunan LAKIP Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2014 ini menjadi media untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan selama lima tahun terakhir agar ke depan dapat berkinerja lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.
Telukbetung,
Maret 2015
GUBERNUR LAMPUNG,
M. RIDHO FICARDO
IKHTISAR EKSEKUTIF
iii
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR ...............................……….……………………………………………….
ii
DAFTAR ISI .................................………………..………………………………………………
iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................
vi
DAFTAR GRAFIK ..............................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN .....................................................................
xii
IKHTISAR EKSEKUTIF .....................................……………………………………………... xiii BAB
BAB
I
II
PENDAHULUAN ....................................................................... A. LATAR BELAKANG ........................……………………………….... B. MAKSUD DAN TUJUAN ..........……………………………………..... C. DASAR HUKUM ........................…………………………………..... D. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG ....................... E. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN GUBERNUR LAMPUNG ......................................................................... F. STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH ................. G. SUMBER DAYA APARATUR SIPIL NEGARA ......................... H. ISU STRATEGIS PROVINSI LAMPUNG ................................
1 1 3 4 6 11 16 22 26
PERENCANAAN KINERJA ......................................................... A. RENCANA STRATEGIS PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNGTAHUN 2010 – 2014 ………..............……………….. B. ARAH KEBIJAKAN UMUM .................................................. C. STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH ................................. D. PROGRAM PEMBANGUNAN .............................................. E. PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014 ...................................................................... F. PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN .......................
37 38 53 55 56 58 62
BAB
III
AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................... 66 A. CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014 ..................................................................... 67 B. REALISASI ANGGARAN ..................................................... 220 C. PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG ....................................................... 242
BAB
IV
PENUTUP ................................................................................ 253 IKHTISAR EKSEKUTIF
iv
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
xxi
LAMPIRAN : PERUBAHAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014 PERNYATAAN TELAH DIREVIU PEMERINTAH DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN ANGGARAN 2014 OLEH INSPEKTUR PROVINSI LAMPUNG
IKHTISAR EKSEKUTIF
v
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
DAFTAR TABEL Hal Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
I Dasar Hukum Pembentukan Wilayah Administrasi Provinsi Lampung ....................................................... II Data Wilayah Wilayah Administrasi Provinsi Lampung III Data PNS dan CPNS Pemerintah Provinsi Lampung Berdasarkan Golongan ............................................... IV PNS dan CPNS Berdasarkan Jenis Kelamin ................. V Komposisi PNS dan CPNS Menurut Tingkat Pendidikan ............................................................. VI Jumlah PNS dan CPNS Menurut Usia ......................... VII Jumlah Jabatan Struktural dan Non Struktural .........
Tabel
VIII Matrik Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja berdasarkan Misi Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 IX Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target dalam Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2014 ............................................................... X Sasaran Strategis, Urusan, Program dan Anggaran dalam Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2014 ................................................ XI Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2014 ................................................................... XII Pengukuran Kinerja Sasaran .......................................
Tabel
XIII Perkembangan Sasaran ..............................................
Tabel
XIV Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Provinsi Lampung
Tabel
Tabel
Tabel
9 22 22 23 24 25 25 47
59
63 67 68 68
Atas Dasar Harga Konstan Tahun Dasar 2010 Tahun 2010 2014 (juta rupiah) ..............................................................
Tabel Tabel
Tabel Tabel Tabel Tabel
71
XV Kontribusi Sektor terhadap PDRB Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ..................................................... XVI Nilai dan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 atas Dasar Harga Konstan Tahun dasar 2010 ................................................... XVII Perbandingan Investasi PMA dan PMDN di Provinsi Lampung Pada Tahun 2010-2014 .............................. XVIII Capaian Urusan Pertanian Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ............................................................. XIX Capaian Urusan Peternakan Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ............................................................. XX Capaian Urusan Kelautan dan Perikanan Provinsi IKHTISAR EKSEKUTIF
72
75 77 79 82
vi
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Lampung Tahun 2010-2014 ....................................... Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
87
XXI Capaian Urusan Koperasi dan UMKM Tahun 20102014 ..................................................................... 89 XXII Capaian Urusan Perkembangan Eksport Tahun 20102014 ..................................................................... 94 XXIII Capaian Urusan Penanaman Modal Tahun 2010-2014 96 XXIV Capaian Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2010-2014 98 XXV Capaian Urusan Energi Dan Pertambangan Tahun 2010-2014 ............................................................. 101 XXVI Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran ......................... 109 XXVII Perkembangan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2010-2014 .................................................................. 110 XXVIII Capaian Indikator Sasaran Pengembangan Infrastruktur Masa Depan dari Tahun 2010 s/d 2014 111 XXIX Kondisi jalan di Provinsi Lampung tahun 2010-2014 112 XXX Daftar Daerah Irigasi Provinsi Lampung Yang Direhabilitasi Tahun 2009-2014 ............................... 117 XXXI Status RTRW Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung 120 XXXII Progres Penyusunan RDTR Kabupaten/Kota seProvinsi Lampung ................................................... 121 XXXIII Pelaksanaan Pembangunan Bidang Perhubungan ... 125
Tabel
XXXIV Capaian Kinerja Sasaran Pengembangan Kawasan Strategis ................................................................. XXXV Capaian Kinerja Sasaran Perkembangan Pemanfaatan Ilmu Teknologi ............................................................ XXXVI Capaian Kinerja Sasaran Antisipasi dan Pengelolaan Bencana ................................................................ XXXVII Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana
Tabel
XXXVIII Pengukuran Kinerja Sasaran ....................................
151
Tabel
XXXIX Perkembangan Sasaran ..........................................
153
Tabel Tabel
Tabel Tabel Tabel Tabel
XL Realisasi Capaian Sasaran SDM Tahun 2010-2014 ....
127 148 150 150
154
XLI Capaian Urusan Pendidikan Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ............................................................ 155 XLII Capaian Kinerja Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2014 .................................................................... 164 XLIII Capaian Urusan Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ............................................................ 165 IKHTISAR EKSEKUTIF
vii
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Tabel
Tabel
XLIV Capaian Urusan Sosial Provinsi Lampung Tahun 20102014 ................................................................... XLV Capaian Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung Tahun 20102014 .................................................................... XLVI Capaian Urusan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 .................................................. XLVII Capaian Urusan Keluarga Berencana Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ...................................... XLVIII Jumlah Transmigrasi Provinsi Lampung Dan Lokasi Tujuan .................................................................. XLIX Capaian Urusan Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ...................................... L Pengukuran Kinerja sasaran ...................................
Tabel
LI Perkembangan Sasaran ..........................................
Tabel
Tabel Tabel Tabel Tabel
Tabel
175
179 181 184 185 186 187 188
Tabel
LII Perbandingan Hasil Opini BPK RI Perwakilan Lampung atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Lampung ............................................................... 189 LIII Pengukuran Kinerja sasaran ................................... 191
Tabel
LIV Perkembangan Sasaran ..........................................
Tabel
Tabel
LV Perkembangan Jumlah Wisatawan Nusantara dan Wisatawan Mancanegara ...................................... 196 LVI Jumlah Pengunjung Museum Lampung Selama Kurun waktu tahun 2010-2014 ......................................... 200 LVII Pengukuran Kinerja sasaran ................................... 203
Tabel
LVIII Perkembangan Sasaran ..........................................
Tabel
Tabel
LIX Capaian Urusan Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 .................................................. LX Indikator Kinerja Pembinaan Penataan Hukum Terhadap Perusahaan/industri ............................... LXI Luas Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis selama Tahun 2010-2014 .................................................. LXII Pengukuran Kinerja Sasaran ....................................
Tabel
LXIII Perkembangan Sasaran .........................................
Tabel
LXIV Jumlah Perolehan Kursi Partai Politik Provinsi Lampung Hasil Pemilu tahun 2009 dan 2014 ............. 211 LXV Jenis dan Penanganan Tindak Pidana Tahun 2009-
Tabel
Tabel Tabel
Tabel
IKHTISAR EKSEKUTIF
193
203 205 205 207 210 210
viii
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
2014 .................................................................... Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
LXVI Pengukuran Kinerja Sasaran ......................................
214 216
LXVII Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Tahun 2010-2014 ............................................................ 217 LXVIII Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung 218 LXIX Jumlah CPNS dan PNS Provinsi Lampung Berdasarkan Golongan tahun 2010-2014 ........................................ LXX Jumlah Sarana dan Prasarana Pelayanan Publik Bidang Kesehatan .................................................. LXXI Realisasi/Prediksi Pajak Daerah Dan PAD Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ................................... LXXII Proporsi PAD Terhadap APBD Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 .................................................. LXXIII Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2014 .............................................. LXXIV Realisasi Urusan wajib Dan Pilihan Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2014 ..................................
IKHTISAR EKSEKUTIF
219 220 223 223 229 232
ix
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
DAFTAR GRAFIK
Grafik Grafik Grafik Grafik
Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik
Grafik
I II III IV
Ratio PNS Pria dan Wanita .......................................... Jumlah Jabatan Struktural dan Non Struktural ........... Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung ........... Perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Pulau Sumatera dan Provinsi Lampung Tahun 20102014 .............................................................................
Hal 23 26 69
70
V Perkembangan Inflasi Provinsi Lampung dan Nasional Tahun 2010-2014 .................................................... 73 VI Perkembangan PDRB PerKapita Provinsi Lampung ..... 74 VII Realisasi Investasi PMA dan PMDN Berdasarkan Jumlah Proyek Tahun 2010-2014 .............................. 76 VIII Realisasi Investasi PMDN Berdasarkan Nilai Proyek (RP Juta) Tahun 2010-2014 ......................................... 78 IX Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Nilai Proyek (RP Juta) Tahun 2010-2014 ........................................ 78 X Capaian Nilai Tukar Petani dibandingkan Tahun 20132014 ........................................................................ 80 XI Capaian Indikator PDRB Sektor Pertanian Tahun 2010-2014 ............................................................. 80 XII Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Provinsi Lampung .................................................................... 81 XIII Perkembangan Industri Kecil Menegah di Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ................................... 91 XIV Jumlah Nilai Ekspor Provinsi Lampung Tahun 2010 s/d 2014 (Juta US$) .......................................................... 93 XV Perkembangan Nilai Ekspor, Import dan Neraca Perdagangan Provinsi Lampung tahun 2010-2014 ...... 94 XVI Perkembangan Jalan Mantap Provinsi Lampung tahun 2010-2014 ............................................................. 113 XVII Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Menurut Jenis JPK Di Provinsi Lampung s.d. Tahun 2013 ..................................................................... 170 XVIII Perkembangan Puskesmas, Puskesmas Rawat Inap Dan Puskesmas Non Rawat Inap Di Provinsi Lampung Tahun 2009-2014 .................................................... 171 IKHTISAR EKSEKUTIF
x
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Grafik Grafik Grafik Grafik
XIX Perkembangan Puskesmas Pembantu Di Provinsi Lampung Tahun 2009-2014 .................................... 172 XX Perkembangan Puskesmas Keliling Di Provinsi Lampung Tahun 2009-2014 .................................... 173 XXI Penegakan Hukum Lingkungan Tahun 2009-2014 ...... 206 XXII Jumlah CPNS dan PNS Provinsi Lampung Berdasarkan Golongan Tahun 2010-2014 ..................................... 220
IKHTISAR EKSEKUTIF
xi
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN
Gambar Bagan
I Peta Wilayah Administrasi Provinsi Lampung ............. I Struktur Pola Hubungan Kerja Satuan Kerja Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung ....................................
IKHTISAR EKSEKUTIF
Hal 10
21
xii
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
IKHTISAR EKSEKUTIF Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Pemerintah Provinsi Lampung sebagai penyelenggara pemerintahan ditingkat Provinsi menyusun LAKIP Tahun 2014 sebagai bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan fungsi dan urusan yang menjadi kewenangannya. LAKIP ini memiliki 2 fungsi yaitu sebagai bagian dari pertanggungjawaban penerima amanat dan informasi kinerja yang dihasilkan dapat digunakan oleh publik maupun menerima untuk memicu perbaikan kinerja pemerintah. LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Pelaporan Kinerja. Tahun 2014 merupakan pelaksanaan tahun ke-5 (lima) dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 yang menjabarkan Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih kedalam bentuk agenda (tujuan) dan prioritas (sasaran) pembangunan, program dan kegiatan pembangunan. Oleh karenanya, seberapa jauh keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2014 perlu evaluasi guna mengetahui dan menilai capaian yang telah dihasilkan. Evaluasi berguna untuk menyusun perencanaan pada tahun-tahun berikutnya sebagai bahan pertimbangan dan bahan masukan. Visi Provinsi Lampung sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2010 - 2014 adalah “Lampung Unggul dan Berdaya Saing Berbasis Ekonomi Kerakyatan”. Visi di atas mengisyaratkan bahwa pembangunan daerah dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang makmur dengan menggalakkan perekonomian yang pro dan berbasis kerakyatan. Unggul dan berdaya saing mempunyai konotasi lebih baik, lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih ulet daripada lingkungannya, baik dalam skala kawasan maupun regional. Keunggulan dan daya saing mencakup domain perekonomian, sains dan teknologi, pendidikan, dan civilization (politik dan hukum). Ekonomi kerakyatan yang tumbuh dan berkembang umumnya berbasis pertanian, namun kemudian bergerak mengarah ke industri, perdagangan, dan jasa, didukung oleh infrastruktur masa depan yang memadai. Proses produksi mulai didukung dengan penerapan sains dan teknologi. IKHTISAR EKSEKUTIF
xiii
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Tingkat pendapatan masyarakat dan tingkat pendidikan mulai meningkat dengan sebaran lebih merata. Sistem dan kelembagaan politik, dan hukum mulai mantap, serta berkehidupan demokratis, tidak diskriminatif dalam bentuk apapun, menjunjung tinggi HAM, beretika, disiplin, tertib, serta menghargai profesi. Keunggulan dan daya saing wilayah terlihat pada pelayanan pendidikan dan kesehatan yang mengarah ke peningkatan kualitas, sehingga dihasilkan manusia terdidik, terlatih, dan sehat. Laju pertumbuhan penduduk lebih kecil dengan angka harapan hidup yang lebih tinggi dan kualitas pelayanan sosial yang lebih baik. Secara keseluruhan kualitas sumber daya manusia yang makin baik akan tercermin dalam produktivitas yang makin tinggi. Menjadi wilayah unggul dan berdaya saing berbasis ekonomi kerakyatan mempunyai pengertian bahwa Provinsi Lampung menjadi daerah dengan kinerja ekonomi tinggi dengan melibatkan masyarakat sebagai pemeran utama dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang dimaksud adalah pengembangan ekonomi yang didasarkan pada pengembangan semua sumber daya dan potensi lokal, serta mampu mengoptimalkan semua keunggulan wilayah yang dimiliki. Untuk menjaga keberlangsungan dan kesinambungan pertumbuhan serta perkembangan wilayah, maka diperlukan ketersediaan infrastruktur fisik dan infrastruktur teknologi informasi serta komunikasi. Pengaturan pemanfatan sumber daya alam secara berkelanjutan, penciptaan iklim usaha kondusif untuk peningkatan investasi, peningkatan kemampuan aparatur pemerintahan untuk mendukung terwujudnya organisasi yang bertatakelola pemerintahan yang bersih dan baik (clean and good governance). Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi secara optimal serta kondisi masyarakat yang percaya diri dan bersifat positif. Semua pertumbuhan dan perkembangan akan berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mewujudkan masyarakat Lampung yang makmur perlu dibarengi peningkatan akhlak (kualitas pemahaman agama dan kehidupan beragama) yang diimplementasikan secara sosial dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kondisi tersebut, akan mewujudkan Lampung yang aman, damai, makmur dan berakhlak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Visi “Lampung Unggul dan Berdaya Saing Berbasis Ekonomi Kerakyatan” merupakan penegasan komitmen Provinsi Lampung sebagai bagian tidak terpisahkan dari Republik Indonesia dan untuk melaksanakan kehidupan berbangsa dan bertanah air dengan berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. Penegasan IKHTISAR EKSEKUTIF
xiv
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
tersebut juga mencerminkan keinginan kuat untuk membangun Provinsi Lampung yang diharapkan dapat berkontribusi dalam kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Misi merupakan pernyataan tujuan yang ingin dicapai untuk mewujukan visi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan visi pembangunan Lampung 20102014 tersebut, misi pembangunan Lampung Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut : 1.
Mengembangkan dan memperkuat ekonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
2.
Meningkatkan daya dukung infrastruktur dalam skala yang tinggi untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.
3.
Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan sosial.
4.
Mengembangkan masyarakat berbasis IPTEK.
5.
Mengembangkan masyarakat agamis, berbudaya dan mengembangkan budaya daerah.
6.
Meningkatkan pelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan.
7.
Menegakkan supremasi hukum untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan demokratis.
8.
Mewujudkan pemerintahan yang bersih, berorientasi kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha, serta bertata kelola yang baik
Pernyataan misi di atas menunjukkan keinginan Pemerintah Provinsi Lampung dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan dengan mengedepankan partisipasi masyarakat melalui pengeluaran pemerintah (APBD). Perwujudan masyarakat makmur tersebut dilaksanakan melalui peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kebutuhan dasar rakyat dan penanggulangan kemiskinan, meningkatkan kualitas pemerataan dan pertumbuhan ekonomi, serta pembangunan pedesaan. Penguatan perekonomian yang didukung pengembangan pertanian dan agroindustri/agrobisnis, pemberdayaan usaha mikro dan menengah (UMKM), peningkatan investasi dan ekspor non-migas serta penyediaan infrastruktur yang memadai dengan tetap memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup. Memantapkan harmoni sosial melalui peningkatan kesalehan sosial, penegakan serta penghormatan terhadap hukum dan hak asasi manusia, dengan didukung birokrasi yang reformatif dan pelayanan publik yang prima. IKHTISAR EKSEKUTIF
xv
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Strategi pembangunan Lampung menekankan pada keterlibatan masyarakat secara aktif dalam pembangunan melalui proses pemberdayaan rakyat. Strategi pembangunan daerah dilakukan melalui dual track strategy. Dimana disatu sisi berupaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkualitas dan berkelanjutan (inclusive growth) terutama melalui pengembangan agroindustri/agrobisnis. Disisi lain pembangunan daerah diupayakan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat, seperti hak atas pangan, pelayanan kesehatan, pendidikan, air bersih dan sanitasi, pekerjaan secara merata, berkualitas dan berkeadilan, melalui keberpihakan kepada rakyat miskin (pro-poor) untuk menuju Lampung unggul dan berdaya saing. Dalam pelaksanaan pembangunan harus dapat diukur realisasinya, oleh karenanya Pemerintah Lampung sejak tahun 2010 telah menetapkan Indikator Kinerja dalam setiap Sasaran sebagai alat ukur atas keberhasilan atau kegagalan untuk merepresentasikan dari integritas pembangunan di Lampung selama 5 tahun kedepan (2010 - 2014). Pengukuran keberhasilan atau kegagalan dalam capaian setiap sasaran Pembangunan di Provinsi Lampung Tahun 2014 dengan alat ukur Indikator Kinerja adapun hasilnya adalah sebagai berikut : 1.
Sasaran peningkatan pertumbuhan ekonomi, sektor pertanian, industri non migas, investasi dan PAD diukur melalui 6 indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian 91,61%) dan hal ini dapat dilihat dari 6 (enam) indikator, terdapat 3 (tiga) indikator capaiannya sangat baik, 2 (dua) indikator diantaranya di atas target, 2 (dua) indikator dengan capaian baik dan hanya ada 1 (satu) indikator yang capaiannya kurang baik.
2.
Sasaran pengembangan infrastruktur masa depan diukur melalui 3 (tiga) indikator Kinerja dengan capaian kategori Baik (rata-rata capaian 85,42%) dan hal ini dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator, terdapat 1 (satu) Indikator dengan capaian sangat baik dan 2 (dua) indikator yang capaiannya baik.
3.
Sasaran pengembangan kawasan strategis dan khusus diukur melalui 1 (satu) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Baik (capaian 77,78%).
4.
Sasaran perkembangan pemanfaatan ilmu teknologi melalui 2 (dua) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian 100%).
5.
Sasaran antisipasi dan pengelolaan bencana diukur melalui 1 (satu) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (100%).
6.
Sasaran sumber daya manusia (unggul, berdaya saing, sehat berakhlak mulia dan sejahtera meningkat diukur melalui 4 (empat) Indikator Kinerja IKHTISAR EKSEKUTIF
xvi
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian 93,45%) dan hal ini dapat dilihat dari 4 (empat) indikator yang ada, 3 (tiga) diantaranya dengan capaian kategori sangat baik, dan 1 (satu) indikator yang capaiannya kategori sedang. 7.
Sasaran meningkatnya derajat dan pelayanan kesehatan diukur melalui 6 (enam) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Baik (rata-rata capaian 75,81%) dan dapat dilihat dari 3 (tiga) Indikator dengan capaian kategori sangat baik, 1 (satu) indikator capaian kategori baik, 1 (satu) indikator capaian kategori sedang dan 1 (satu) indikator yang capaian kategorinya kurang baik.
8.
Sasaran pengendalian pertumbuhan penduduk dan pengembangan tenaga kerja diukur melalui 4 (empat) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (105,42%). Hal ini dapat dilihat dari 4 (empat) Indikator yang ada seluruhnya dengan capaian kategori sangat baik bahkan 3 (tiga) indikator melebihi target.
9.
Sasaran peningkatan kualitas kepemudaan dan keolahragaan diukur melalui 3 (tiga) Indikator Kinerja dengan capaian capaian kategori Baik (82,33%) dan dapat dilihat dari 2 (dua) Indikator dengan capaian 100% dan 1 (satu) indikator kurang baik (47%).
10.
Sasaran meningkatnya pemanfaatan IPTEKS oleh kelompok masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan diukur melalui 2 (dua) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata 130,58%), hal ini dapat dilihat dari 2 (dua) Indikator yang seluruhnya mencapai target bahkan salah satunya melebihi target.
11.
Sasaran berkembangnya fasilitas dan kondisi keberagamaan di masyarakat diukur melalui 2 (dua) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian 100%).
12. Sasaran berkembangnya toleransi beragama di masyarakat diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian 98,27%). 13. Sasaran meningkatnya kesejahteraaan masyarakat melalui pengenalan kesenian dan kekayaan budaya, diukur melalui 3 (tiga) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (101,23%), hal ini dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator tersebut capaiannya sangat baik, bahkan ada 1 (satu) indikator yang capaiannya over target.
IKHTISAR EKSEKUTIF
xvii
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
14. Sasaran peningkatan kreativitas budaya dan seni pertunjukan untuk meningkatkan/pembentukan jatidiri diukur melalui 3 (tiga) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian 100%). 15.
Sasaran pelestarian dan pengembangan serta apresiasi seni, budaya masyarakat untuk menunjang pembangunan pariwisata dan mendorong pembangunan daerah semakin meningkat diukur melalui 4 (empat) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (100%).
16. Sasaran penurunan angka pencemaran lingkungan diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (100%). 17. Sasaran terpeliharanya daerah konservasi diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (100%). 18. Sasaran Terehabilitasinya hutan dan kawasan mangrove diukur melalui 2 (dua) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata 96,68%), hal ini dapat dilihat dari 2 (dua) Indikator yang ada, satu diantaranya melebihi target. 19. Sasaran tersedianya konsep antisipasi terhadap global warming diukur melalui 2 (dua) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata 289%), hal ini dapat dilihat dari 2 (dua) Indikator yang ada, satu diantaranya jauh melebihi target. 20. Sasaran peningkatan kualitas aparat penegak hukum yang diukur dengan 1 (satu) indikator kinerja dapat tercapai jauh melebihi target (746%). 21. Sasaran Berjalannya proses demokrasi diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (100%). 22. Sasaran diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (104, 65%). 23. Sasaran peningkatan tramtibmas diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja
dengan capaian kategori Sangat Baik (100%). 24. Sasaran Perencanaan pembangunan yang baik diukur melalui 3 (tiga) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (100%). 25. Sasaran peningkatan kualitas aparatur diukur melalui 3 (tiga) indikator dengan capaian Sangat Baik (104%). 2 (dua) indikator melebihi target dan 1 (satu) indikator jumlah PNS tugas belajar dan ikatan dinas hanya tercapai 58,33% IKHTISAR EKSEKUTIF
xviii
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
26. Sasaran Terselenggaranya akuntabilitas anggaran diukur melalui 3 (tiga) indikator. Namun, capaiannya belum dapat terlihat seluruhnya karena pada indikator opini pemeriksaan BPK atas laporan keuangan dan nilai LAKIP sedang dalam proses. Sedangkan, 1 (satu) indikator lainnya tercapai 100%. 27. Sasaran terwujudnya koordinasi pembangunan diukur dari 2 (dua) indikator dengan capaian Sangat Baik (100%). 28. Sasaran peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kepada masyarakat diukur melalui 1 (satu) indikator yaitu jumlah sarana dan prasarana pelayanan pelayanan publik tercapai dengan Sangat Baik (100%). Sebagai tambahan informasi dilaporkan pula tentang beberapa penghargaan yang diterima Pemerintah Provinsi Lampung selama tahun 2014 sebagaimana berikut : 1.
Olimpiade Sains Nasional Guru Tahun 2014. The Best Theory Bidang Kimia SMA/SMK Olimpiade Sains Nasional Guru Tahun 2014.
2.
Pemilihan Kepala SMK Tingkat Nasional Tahun 2014 Pemenang ke II Pemilihan Kepala SMK Tingkat Nasional Tahun 2014
3.
Olimpiade Sain Nasional SD Medali Perunggu IPA OSN SD
4.
Olimpiade Sain Nasional SMP a) Medali Perunggu Fisika OSN SMP b) Medali Perunggu Biologi OSN SMP c) Medali Perunggu Biologi OSN SMP d) Medali Perunggu IPS OSN SMP
5.
Festival Lagu dan Seni Siswa Nasional SD Juara I Solo Song FLS2N SD
6.
Festival Lagu dan Seni Siswa Nasional SMP a) Juara 2 Story Telling FLS2N SMP b) Terbaik I Musik Tradisional FLS2N SMP c) Terbaik I Seni Tari FLS2N SMP d) Favorit/Musik Terbaik Vocal Group FLS2N SMP
7.
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SD a) Medali Perak Cabor Senam O2SN SD IKHTISAR EKSEKUTIF
xix
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
b) Medali Perak Volly Mini O2SN SD 8.
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SMP a) Medali Perak Renang Putri O2SN SMP b) Medali Perak Karate Putri O2SN SMP c) Medali Perak Atletik Putri O2SN SMP d) Medali Perak Atletik Putra O2SN SMP e) Juara I Cipta Puisi LCSP SMP f) Juara Harapan I Cipta Lagu LCSP SMP g) Juara Harapan I Lomojari LCSP SMPT h) Juara I OSN Bidang IT (Komputer) SLB i) Juara Harapan I OSN Bidang Kewirausahaan SLB j) Juara Harapan III Bulutangkis O2SN PKLK k) Juara Harapan I dan Harapan II Jambore ABK PKLK
9.
Penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI atas Prestasi dalam pelaksanaan Pameran Nakertrans Expo seluruh Indonesia Tahun 2014
10.
Penghargaan sepuluh peserta terbaik yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia kepada Kontingen Pawai Budaya Provinsi Lampung.
11.
Penghargaan Rekor MURI atas Penabuhan 400 gamelan bambu secara serentak oleh para pelajar se-Provinsi Lampung pada acara Festival Musik Bambu di Kabupaten Pringsewu.
12.
Penghargaan dari Presiden Republik Indonesia kepada Gubernur Lampung sebagai Juara 3 dalam rangka Lomba Penanaman 1 Milyar Pohon Tahun 2014.
13.
Pemenang Pertama Lomba Poster Kesehatan Tingkat Nasional dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia kepada Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
14.
Predikat Kepatuhan (Zona Hijau) untuk seluruh SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi lampung oleh Ombudsman RI terhadap Standar Pelayanan Publik berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
15.
Penghargaan tingkat nasional Anugerah Parahita Ekapraya Tingkat Utama Tahun Anggaran 2009 – 2014 kepada Gubernur Lampung.
IKHTISAR EKSEKUTIF
xx
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
IKHTISAR EKSEKUTIF
xxi
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
IKHTISAR EKSEKUTIF
xxii
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih dan berwiibawa (Good Governance and Clean Government) merupakan prasyarat bagi pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas
dan
legitimate
agar
penyelenggaraan
pemerintahan
dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Hal tersebut selaras dengan upaya Pemerintah Indonesia yang telah beberapa kali merevisi undang-undang tentang pemerintahan daerah terakhir Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagai langkah dalam upaya memperbaiki dan memperbarui sistem pertanggungjawaban pemerintah.
Salah satu Sistem pertanggungjawaban pemerintah daerah sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Yang selanjutnya tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. BAB I PENDAHULUAN
1
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Pedoman penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah diatur dalam Peraturan Menteri pendaygunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Provinsi
Lampung
Tahun
2014
merupakan
wujud
pertanggungjawaban Kepala Daerah selaku pejabat publik kepada masyarakat tentang kinerjanya.
Tahun 2014 merupakan masa transisional, dimana Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung untuk periode Tahun 2014 - 2019 pada Tanggal 2 Juni 2014, maka penyusunan LAKIP Tahun 2014 melanjutkan Visi dan Misi dari Kinerja Gubernur dan Gubernur Lampung Periode Tahun 2010 – 2014 sebelumnya yang didasari RPJMD Tahun 2010-2014 dan Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2010 – 2014 serta Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) SKPD Tahun 2014.
Dengan disusunnya LAKIP Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2014 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang perkembangan realisasi riil capaian kinerja dan anggaran sehingga dapat terukur oleh Pemerintah Provinsi Lampung sebagai wujud “Good Governance dan Clean Government ” di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.
BAB I PENDAHULUAN
2
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
B.
MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan LAKIP Tahun 2014 dalam rangka memenuhi salah satu unsur dari rangkaian implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan di Lingkungan Provinsi Lampung, dengan maksud untuk :
1.
Mengkomunikasikan capaian kinerja organisasi Pemerintah Provinsi Lampung dalam satu tahun anggaran terkait proses pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan.
2.
Pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Gubernur Lampung selaku Kepala Daerah Pemerintah Provinsi Lampung pada setiap tahun anggaran.
Tujuan
penyusunan
Laporan
Akuntabiltas
Kinerja
Instansi
Pemerintah (LAKIP) Provinsi Lampung adalah sebagai sarana bagi Pemerintah Provinsi Lampung dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders (Presiden, DPRD Lampung dan Masyarakat Lampung) atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada Pemerintah Provinsi Lampung. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, LAKIP diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka :
1.
Mendorong Pemerintah Provinsi Lampung untuk melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggung-jawabkan kepada masyarakat di seluruh Lampung.
BAB I PENDAHULUAN
3
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
2.
Menjadikan Pemerintah Lampung yang akuntabel, sehingga dapat berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib, dan kondusif.
3.
Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Provinsi Lampung guna membantu pelayanan kepada masyarakat lebih baik.
4.
Terpeliharanya kepercayaan masyarakat di Lampung terhadap penyelenggara Pemerintah Provinsi Lampung.
C.
DASAR HUKUM
Landasan hukum dalam menyusun LAKIP Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1.
Pasal 4 Ayat (1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2688);
3.
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);
BAB I PENDAHULUAN
4
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
6.
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);
7.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
8.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
9.
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Daerah Provinsi, Sekretariat DPRD Provinsi Lampung;
10.
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2014;
11.
Peraturan Gubernur Lampung Nomor 11 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Lampung Tahun 2010-2014;
12.
Peraturan Gubernur Lampung Nomor 32 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tatakerja Sekretariat Daerah Provinsi dan Sekretariat DPRD Provinsi Lampung sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Gubernur Lampung Nomor 9 Tahun 2014.
BAB I PENDAHULUAN
5
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
D.
GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG
1.
Geografis
Provinsi Lampung dengan Ibukota Bandar Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 Km2 termasuk 160 pulau yang terletak pada bagian paling ujung Tenggara Pulau Sumatera. Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada : 1030 40’ – 1050 50’ Bujur Timur; serta antara : 60 45’ – 30 45’ Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Provinsi Sumatra Selatan dan Bengkulu
Sebelah Selatan
: Selat Sunda
Sebelah Barat
: Samudra Hindia
Sebelah Timur
: Laut Jawa.
Bandar Lampung ibukota Provinsi Lampung merupakan gabungan dari Kota Kembar Tanjung Karang dan Teluk Betung memiliki wilayah yang relatif luas dan menyimpan potensi kelautan Pelabuhan utamanya bernama Panjang dan Bakauheni sedangakan lapangan terbang utamanya adalah Bandara Raden Inten II yaitu nama baru dari Bandara Branti, 28 Km dari ibukota melalui jalan negara menuju Kotabumi,dan lapangan terbang Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) terdapat di Menggala yang bernama Astra Ksetra. Untuk kawasan hutan yaitu mencapai 833.847 Ha atau 25,26%. Selain itu merupakan daerah perkebunan (20,92%); tegalan/ladang (20,50%); daerah pertanian, dan perumahan.
BAB I PENDAHULUAN
6
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
2.
Topografi
Secara topografi Lampung dapat dibagi dalam 5 (lima) unit topografi, yakni : 1.
Daerah berbukit sampai bergunung dengan kemiringan berkisar 25%, dan ketinggian rata-rata 300 m di atas permukaan laut;
2.
Daerah
berombak
sampai
bergelombang
dengan
kemiringannya antara 8 - 15% dan ketinggian antara 300 m sampai 500 m dari permukaan laut; 3.
Daerah dataran alluvial dengan kemiringan 0 - 3%;
4.
Daerah dataran rawa pasang surut dengan ketinggian ½ m sampai 1 m;
5.
serta Daerah river basin.
Daerah berbukit sampai bergunung terdiri dari lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar 25% dan ketinggian rata-rata 300 m di atas permukaan laut. Daerah ini meliputi Bukit Barisan yang sebagian besar masih ditutupi oleh vegetasi hutan primer dan sekunder, sedangkan beberapa bagian sudah terbuka menjadi perladangan atau perkebunan kopi rakyat.
Daerah berombak sampai bergelombang terdiri dari bukitbukit sempit dengan kemiringan antara 8-15% dan ketinggian antara 300-500 m di atas permukaan laut. Daerah dataran alluvial meliputi sebagian besar wilayah Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur, sebagian Lampung Utara, Way Kanan, Tulang Bawang, Mesuji, serta Tulang Bawang Barat sampai mendekati pantai sebelah timur yang merupakan bagian hilir sungai-sungai besar seperti Way BAB I PENDAHULUAN
7
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Sekampung, Way Seputih, Way Tulang Bawang dan Way Mesuji. Ketinggian rata-rata daerah ini berkisar antara 25-75 m dengan kemiringan 0-13%.
Pada bagian barat terdapat dataran alluvial yang menyempit dan memanjang mengikuti arah Bukit Barisan. Daerah Rawa Pasang Surut terletak di sepanjang Pantai Timur, yang merupakan daerah rawa pasang surut dengan ketinggian 0,5-1,0 m. Selain itu, terdapat 69 buah pulau-pulau besar dan kecil, di antaranya terdapat 49 buah pulau di Kabupaten Lampung Selatan, 2 buah pulau di Kabupaten Lampung Barat, 10 buah pulau di Kabupaten Tanggamus dan 1 buah pulau di Kota Bandar Lampung.
3.
Administrasi Pemerintah
Secara Administrasi Pemerintahan Pemerintah Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 Maret 1964 adalah merupakan Keresidenan Lampung yang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964 keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan Ibukota Tanjungkarang-TelukBetung. Selanjutnya Kotamadya
Tanjungkarang-Telukbetung
tersebut
berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 24 tahun 1983 telah diganti namanya menjadi Kotamadya Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 Juni 1883.
Penduduk Provinsi Lampung berdasarkan Data Hasil Verifikasi Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri RI sampai dengan akhir triwulan IV 2013 berjumlah 9.867.147 jiwa, BAB I PENDAHULUAN
8
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
dengan komposisi laki-laki 5.089.143 jiwa dan perempuan 4.778.004 jiwa serta rasio jenis kelamin 106,51, dengan tingkat kepadatan penduduk di Provinsi Lampung tidak merata antar wilayah jadi tingkat kepadatan penduduk di semua kabupaten berada di bawah 600 jiwa per kilometer.
Secara Administratif Provinsi Lampung terdiri dari 15 Kabupaten/Kota dengan luas wilayah 35.288,35 Km2, yang terbagi menjadi 13 Kabupaten dan 2 Kota dengan jumlah kecamatan sebanyak 225 serta jumlah kelurahan/desa sebanyak 2.576 untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel I dan II sebagai berikut :
Tabel I Dasar Hukum Pembentukan Wilayah Administrasi Provinsi Lampung No
Kab/Kota
Dasar Hukum Pembentukan
1.
Lampung Selatan
Perppu No.3/1964 (menjadi UU No.14 / 1964)
2.
Lampung Tengah
Perppu No.3/1964 (menjadi UU No.14 / 1964)
3.
Lampung Utara
Perppu No.3/1964 (menjadi UU No.14 / 1964)
4.
Lampung Barat
UU No.6 / 1991 tanggal 16 Agustus 1991
5.
Tulang Bawang
UU No.2 / 1997 tanggal 3 Januari 1997
6.
Tanggamus
UU No.2 / 1997 tanggal 3 Januari 1997
7.
Lampung Timur
UU No.12 / 1999 tanggal 5 Mei 1999
8.
Way Kanan
UU No.12 / 1999 tanggal 5 Mei 1999
9.
Bandar Lampung
UU No.14/1964 (PP No.24/83 tgl 17 Juni 1983)
10. Metro
UU No.12 / 1999 tanggal 5 Mei 1999
11. Pesawaran
UU No.33 / 2007 tanggal 10 Agustus 2007
12. Pringsewu
UU No.48 / 2008 tanggal 6 November 2008
13. Mesuji
UU No.49 / 2008 tanggal 6 November 2008
14. Tulang Bawang Barat
UU No.50 / 2008 tanggal 6 November 2008
15. Pesisir Barat
UU No.22 / 2012 tanggal 25 Oktober 2012
Sumber : Biro Hukum Setdaprov. Lampung, Desember 2014
BAB I PENDAHULUAN
9
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Tabel II Data Wilayah Administrasi Provinsi Lampung No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Kab/Kota Lampung Selatan Lampung Tengah Lampung Utara Lampung Barat Pesisir Barat Tulang Bawang Tanggamus Lampung Timur Way Kanan Bandar Lampung Metro Pesawaran Pringsewu Mesuji Tulang Bawang Barat Jumlah
Luas Wilayah Ha 331.904 380.268 272.587 214.278 290.723 319.632 302.064 532.503 392.163 19.296 6.179 224.351 62.500 218.400 120.100 3.528.835
Σ Kec 17 28 23 15 11 15 20 24 14 20 5 9 9 7 8 225
Σ Desa/Kel 251 307 247 136 118 151 302 264 222 126 22 144 131 75 80 2.576
Sumber : Buku LDA Tahun 2013
Gambar I Peta Wilayah Administrasi Provinsi Lampung
Sumber : Buku LDA Tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN
10
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
E.
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN GUBERNUR LAMPUNG
Sejak berdirinya Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 1964 sampai saat ini telah dijabat oleh 11 (sebelas) Gubernur Lampung berturut-turut sebagai berikut:
1.
KOESNO DANU UPOYO
: Tahun 1964 s.d 1966
2.
H. ZAINAL ABIDIN PA
: Tahun 1966 s.d 1972
3.
R. SOETIYOSO
: Tahun 1972 s.d 1978
4.
YASIR HADIBROTO
: Tahun 1978 s.d 1988
5.
POEDJONO PRANYOTO
: Tahun 1988 s.d 1998
6.
Drs. OEMARSONO
: Tahun 1998 s.d 2002
7.
HARI SUBARNO
: Tahun 2002 s.d 2004
8.
Drs. H. SJACHROEDIN ZP, SH
: Tahun 2004 s.d 2008
9.
Drs. SYAMSURYA RYACUDU
: Tahun 2008 s.d 2009
10.
Drs. H. SJACHROEDIN ZP, SH
: Tahun 2009 s.d 2014
11.
M. RIDHO FICARDO, M.Si
: Tahun 2014 s.d Sekarang
Pergantian Drs. H. Sjachroedin ZP, SH selaku Gubernur Lampung periode Tahun 2009 – 2014 dengan M. Ridho Ficardo selaku Gubernur Lampung Periode 2014 - 2019 dilaksanakan pada Tanggal 2 Juni Tahun 2014 di Ruang Sidang Paripurna Gedung DPRD Lampung seperti terlihat pada foto berikut :
BAB I PENDAHULUAN
11
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Periode 2014-2019 oleh Menteri Dalam Negeri RI pada Tanggal 2 Juni 2014 di Gedung DPRD Lampung
Serah terima Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Periode 2010-2014 ke Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Periode 2014-2019 disaksikan oleh Menteri Dalam Negeri RI pada Tanggal 2 Juni 2014 di Gedung DPRD Lampung
Pada masa era reformasi ini dengan direvisinya Undang-undang tentang Otonomi Daerah yaitu Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN
12
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, maka kewenangan Pemerintah Provinsi Lampung dibagi menjadi 2 yaitu :
1.
Kewenangan Wajib Kewenangan wajib yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Lampung meliputi: perencanaan dan pengendalian pembangunan, perencanaan
pemanfatan
dan
pengawasan
tata
ruang,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, penyediaan sarana prasarana umum, penanganan bidang kesehatan, penyelenggaraan pendidikan, penanggulangan pelayanan
bidang
ketenagakerjaan,
fasilitasi
masalah
sosial,
pengembangan
koperasi, usaha kecil dan menengah, pengendalian lingkungan hidup pelayanan pertanahan, pelayanan administrasi umum pemerintahan, pelayanan
perizinan
administrasi
penanaman
modal,
penyelenggaraan pelayanan dasar dan lainnya, serta urusan wajib yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.
2.
Kewenangan Pilihan Kewenangan pilihan meliputi : urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan Daerah dan potensi yang menjadi unggulan di Provinsi Lampung.
Penyelenggara Pemerintahan Provinsi Lampung dipimpin oleh Gubernur Lampung yang dibantu oleh Wakil Gubernur Lampung sebagaimana termaktub dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014. Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah berpedoman pada azas umum penyelenggaraan Negara yang terdiri atas azas kepastian hukum, BAB I PENDAHULUAN
13
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
tertib
penyelenggaraan
negara,
kepentingan
umum,
keterbukaan,
proporsionalitas, azas profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, efektifitas dan keadilan.
Tugas Gubernur Lampung sebagai wakil Pemerintah Pusat adalah sebagai berikut : 1.
Gubernur yang dikarenakan Jabatannya berkedudukan juga sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Wilayah Provinsi Lampung;
2.
Dalam kedudukannya sebagai wakil Pemerintah Pusat, Gubernur Bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia. Dalam kedudukannya sebagai wakil Pemerintah Pusat, Gubernur
Lampung mempunyai tugas dan wewenang : 1.
Pembinaan & pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota se-Lampung;
2.
Koordinasi penyelenggaraan urusan Pemerintahan di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Lampung;
3.
Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaran tugas pembantuan di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Lampung Tugas Gubernur Lampung sebagai Kepala Daerah :
1.
Memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;
2.
Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;
3.
Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD;
BAB I PENDAHULUAN
14
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
4.
Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama;
5.
Mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6.
Mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan
7.
Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kewajiban Gubernur Lampung sebagai Kepala Daerah adalah:
1.
Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2.
Menaati seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan;
3.
Mengembangkan kehidupan demokrasi;
4.
Menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;
5.
Menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;
6.
Melaksanakan program strategis nasional; dan
7.
Menjalin hubungan kerja dengan seluruh Instansi Vertikal di Daerah dan semua Perangkat Daerah.
8.
Menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kepada presiden melalui menteri.
BAB I PENDAHULUAN
15
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
F.
STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi Lampung
telah
menetapkan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Lampung sebagai berikut :
a)
Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi, Sekretariat DPRD Provinsi Lampung dengan susunan organisasi sebagai berikut :
1.
Sekretariat Daerah : 1) Asisten Bidang Pemerintahan, membawahi : a.
Biro Tata Pemerintahan Umum
b. Biro Otonomi Daerah c.
Biro Hukum
2) Asisten
Bidang
Perekonomian
dan
Pembangunan,
membawahi : a.
Biro Perekonomian
b. Biro Administrasi Pembangunan 3) Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat, membawahi : a.
Biro Bina Sosial
b. Biro Bina Mental 4) Asisten Bidang Administrasi Umum, membawahi : a.
Biro Umum BAB I PENDAHULUAN
16
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
b. Biro Humas dan Protokol c.
Biro Keuangan
d. Biro Perlengkapan dan Aset e.
2.
3.
Biro Organisasi
Sekretariat DPRD a.
Bagian Umum
b.
Bagian Keuangan
c.
Bagian Persidangan
d. e.
Bagian Perundang-Undangan Bagian Humas dan Protokol
Staf Ahli Gubernur a.
Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik
b. Staf Ahli Bidang Pemerintahan c.
Staf Ahli Bidang Pembangunan
d. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan e.
b)
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia
Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Lampung dengan susunan organisasi sebagai berikut : 1.
Inspektorat Provinsi
2.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
3.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah
4.
Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah
5.
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah BAB I PENDAHULUAN
17
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
6.
Badan Ketahanan Pangan Daerah
7.
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Daerah
8.
Badan Pengelolaan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah
9.
Badan Pemberayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
10. Badan Kepegawaian Daerah 11. Badan Pendidikan dan Latihan Daerah 12. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 13. Satuan Polisi Pamong Praja 14. Rumah Sakit Umum Daerah 15. Rumah Sakit Jiwa Daerah 16. Kantor Sandi Daerah.
c)
Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Lampung dengan susunan organisasi sebagai berikut : 1.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
2.
Dinas Pemuda dan Olah Raga
3.
Dinas Kesehatan
4.
Dinas Sosial
5.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
6.
Dinas Perhubungan
7.
Dinas Komunikasi dan Informatika
8.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
9.
Dinas Bina Marga
10. Dinas Pengairan dan Pemukiman BAB I PENDAHULUAN
18
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
11. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah 12. Dinas Perindustrian 13. Dinas Perdagangan 14. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura 15. Dinas Perkebunan 16. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 17. Dinas Kelautan dan Perikanan 18. Dinas Kehutanan 19. Dinas Pertambangan dan Energi 20. Dinas Pendapatan
d)
Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 14 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian dari Perangkat Daerah pada Pemerintah Provinsi Lampung dengan susunan organisasi sebagai berikut : 1.
Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Lampung
2.
Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Lampung
3.
Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Provinsi Lampung
4.
Badan Perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung di Jakarta
5.
Sekretariat
Komisi
Penyiaran
Indonesia
Daerah
Provinsi
Lampung. 6.
Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah Provinsi Lampung
BAB I PENDAHULUAN
19
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Untuk lebih singkatnya dapat dilihat pada Bagan Struktur Pola Hubungan Kerja Satuan Kerja Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 79 Tahun 2014 yang merupakan penjabaran dari Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2, 3, 4, dan 5 Tahun 2014 sebagaimana tertuang sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
20
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
21
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
G.
SUMBER DAYA APARATUR SIPIL NEGARA
Sumber Daya Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung saat ini Per 31 Desember 2014 berjumlah 8.267 orang yang terdiri dari 8.151 orang yang berstatus PNS dan 116 orang yang berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang tersebar di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung. Golongan III merupaka Jumlah PNS dan CPNS terbanyak dibandingkan golongan lain. Secara berurutan yang paling banyak sampai sedikit sebagai berikut golongan III sebanyak 4.634 orang atau 56,05 %, Golongan II sebanyak 2.562 orang atau 30,99 %, golongan IV sebanyak 789 orang atau 9,54 % dan terakhir golongan I sebanyak 282 atau 3,41 %. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel III sebagai berikut : Tabel III Data PNS dan CPNS Pemerintah Provinsi Lampung Berdasarkan Golongan NO.
GOLONGAN
1
Golongan I
2 3 4
PNS
CPNS
JUMLAH
%
276
6
282
3,41
Golongan II Golongan III
2.488 4.598
74 36
2.562 4.634
30,99 56,05
Golongan IV
789
-
789
9,54
8.151
116
8.267
100 %
JUMLAH
Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2014
Jumlah PNS dan CPNS Provinsi Lampung dari Ratio Jenis Kelamin. PNS dan CPNS Pemerintah Provinsi Lampung berjumlah 8.267 Orang, terdiri dari laki-laki sebanyak 4.950 Orang atau 59, 87%, dan wanita sejumlah 3.317 Orang atau 40,12 %. Artinya jumlah PNS dan CPNS jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan wanita yang secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel IV dan Grafik I sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
22
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Tabel IV PNS dan CPNS Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah
Prosentase
Laki-Laki
4.950
59,87%
Perempuan
3.317
40,12%
Jumlah
8.267
100%
Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2014
Grafik I Ratio PNS Pria dan Wanita
Pria Wanita
Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2014
BAB I PENDAHULUAN
23
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Perbandingan Jumlah komposisi PNS dan CPNS Provinsi Lampung menurut Tingkat Pendidikan 3 terbanyak secara urut adalah PNS dan CPNS dengan Pendidikan Sarjana (S1) sebanyak 2.731, SLTA Umum sebanyak 1.895 dan SLTA Kejuruan sebanyak 1.283 sedangkan pendidikan terendah adalah SLTA Kejuruan 4 Tahun sebanyak 3 orang. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel V sebagai berikut : Tabel V Komposisi PNS dan CPNS Menurut Tingkat Pendidikan JENJANG PENDIDIKAN SD SLTP UMUM SLTP KEJURUAN SLTA UMUM SLTA KEJURUAN SLTA KEGURUAN SLTA KEJURUAN 4 TAHUN DIPLOMA I DIPLOMA II DIPLOMA III DIPLOMA IV SARJANA / S1 AKTA IV PENDIDIKAN SPESIALIS PASCA SARJANA / S2 DOKTOR / S3 TOTAL
CPNS 1 4 14
60 36
1 116
PNS 254 264 29 1.881 1.283 16 3 59 4 929 67 2.695 6 53 601 7 8.153
JUMLAH 255 268 29 1.895 1.283 16 3 59 4 989 67 2.731 6 53 602 7 8.267
Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2014
Perbandingan jumlah PNS dan CPNS dilihat dari kelompok umur, sebagian besar PNS Pemerintah Provinsi Lampung berumur antara 36-50 tahun. Kelompok ini merupakan kelompok usia puncak produktif, sehingga diharapkan kinerja PNS akan semakin membaik dan lebih produktif dimasa mendatang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel VI Berikut :
BAB I PENDAHULUAN
24
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Tabel VI Jumlah PNS dan CPNS Menurut Usia JENJANG USIA 21 – 25 Tahun 26 – 30 Tahun 31 – 35 Tahun 36 – 40 Tahun 41 – 45 Tahun 46 – 50 Tahun 51 - 55 Tahun 56 - 58 Tahun 59 - 60 Tahun 61 Tahun Keatas JUMLAH
CPNS
PNS 42 42 21 5 6
JUMLAH
36 528 1.116 1.318 1.241 1.591 1.875 434 10 2 8.151
116
78 570 1.147 1.323 1.247 1.591 1.875 434 10 2 8.267
Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2014
Tabel VII Jumlah Jabatan Struktural dan Non Struktural JABATAN
CPNS
PNS
JUMLAH
Eselon I.b
1
1
Eselon II.a
46
46
Eselon II.b
16
16
Eselon III.a
320
320
Eselon III.b
3
3
Eselon IV.a
721
721
Fungsional
674
674
116
6.370
6.486
116
8.151
8.267
Pelaksana JUMLAH
Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2014
BAB I PENDAHULUAN
25
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Grafik II Jumlah Jabatan Struktural dan Non Struktural
7000
Eselon I.b
6000 Eselon II.a
5000 4000
Eselon II.b
3000
Eselon III.a
2000
Eselon III.b
1000
Eselon IV.a
0
Fungsional
Jumlah
Pelaksana
Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2014 Komposisi PNS dan CPNS dilihat dari jabatan struktural dan non struktural berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2, Nomor 3, Nomor 4 dan Nomor 5 Tahun 2014, jumlah formasi Jabatan Struktural Eselon I, II, III, IV dan Jabatan Non Struktural sebanyak 8.267 orang, seperti Tabel VII dan grafik II di atas.
H.
ISU STRATEGIS PROVINSI LAMPUNG
Isu global maupun Nasional, secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap perkembangan isu lokal di Provinsi Lampung. Isu lokal ini akan meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat Lampung, sehingga perlu dilakukan pemahaman secara tepat dan akurat semua isu yang berkembang agar dapat direncanakan antisipasi sekaligus solusi untuk menjaga keberlangsungan pembangunan di Provinsi Lampung. Berbagai isu lokal yang telah terjadi kurun waktu Tahun 2010 s/d 2014 di Provinsi Lampung adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
26
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
1.
Isu Bidang Ekonomi
Isu pertama pada bidang Ekonomi adalah berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi lokal sehingga mampu meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.
a.
Ekonomi Makro
Kondisi Ekonomi Makro Provinsi Lampung secara umum menunjukkan arah peningkatan baik besaran nilai tambah yang dihasilkan maupun laju pertumbuhan dari seluruh kegiatan ekonomi di Provinsi Lampung dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Nilai tambah yang dihasilkan meningkat hampir dua kali lipat yaitu dari Rp.73,72 triliun pada Tahun 2008 dan tercatat mencapai Rp.144,56 triliun pada Tahun 2013 angka tersebut dicapai dengan peningkatan rata-rata sebesar 6,58 persen per tahun. Dilihat pertumbuhan ekonomi daerah Tahun 2013 sebesar 5,78% lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 5,73% pertahun. Sedangkan
laju
pertumbuhan
ekonomi
di
Pulau
Sumatera
menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,27% pertahun.
b.
Keuangan Daerah
Kondisi keuangan daerah Pemerintah Provinsi Lampung jika dibandingkan antara APBD dan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2013 dan 2014 sebagai berikut : 1.
Target Pendapatan Asli Daerah mengalami kenaikan sebesar Rp. 74.719.624.265,81 atau 1,03 % dari semula Rp. 2.183. 413.478.756,32 menjadi Rp. 2.258.133.103.022,13 BAB I PENDAHULUAN
27
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
2.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah mengalami
kenaikan
sebesar Rp. 503.387.638.034,13 atau 1,28 % dari semula Rp. 1.771. 297.934,878,73 menjadi Rp. 2.274.685.572.912,86. 3.
Target Dana Perimbangan mengalami kenaikan sebesar Rp. 149.609.847.739,00,- atau 1,10 % dari semula Rp. 1.384. 043.537.032,00 menjadi Rp. 1.533.653.384.771,00.
4.
Realisasi Dana Perimbangan mengalami kenaikan sebesar Rp. 88.443.031.486,00 atau 1,06 % dari semula Rp. 1.384. 043.537.032,00 menjadi Rp. 1.472.486.568.518,00
5.
Target Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah mengalami penurunan sebesar Rp. 20.574.255.000,00 atau 0,97 % dari semula Rp. 805.578.818.000,00 menjadi Rp. 785.004. 563.000,00.
6.
Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah mengalami peningkatan sebesar Rp. 32.751.008.657,00 atau 1,04 % dari semula Rp. 746.609.141.921,00 menjadi Rp. 779.360.150. 578,00.
7.
Target Pendapatan secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar Rp. 166.061.199.595,91 atau 1,04 % dari semula Rp. 4.410.729.851.197,22 menjadi Rp. 4.576.791.050.793,13.
8.
Realisasi
Pendapatan
secara
keseluruhan
mengalami
kenaikan sebesar Rp. 624.581.678.177,13 atau 1,16 % dari semula Rp. 3.901.950.613.831,73 menjadi Rp. 4.526.532. 292.008,86.
Dengan membandingkan data tersebut maka target capaian anggaran pendapatan mengalami kenaikan sebesar Rp. 66.061.199.595,91 atau 1,04 % sedangkan realisasi capaian BAB I PENDAHULUAN
28
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
kinerja
hanya
mengalami
kenaikan
sebesar
Rp. 624.581.678.177,13 atau 1,16 %. Artinya tingginya target anggaran
sehingga
terdapat
selisih
sebesar
Rp. 50.258.758.784,27 yang tidak tercapai dari harapan penyusunan Perubahan APBD Tahun 2014.
c. Kinerja Produksi
Produksi pangan merupakan aspek penting dalam kehidupan karena terkait erat dengan ketahanan pangan. Produksi padi mengalami peningkatan, yakni dari 3.218.232 ton pada tahun
2013 sedangkan pada tahun 2014 meningkat
menjadi 3.320.293. ton.
Komoditi jagung juga mengalami peningkatan, yakni dari 1.725.727 ton pada tahun 2013 menjadi 1.819.566 ton pada tahun 2014. Komoditi kedelai mengalami peningkatan dari sebesar 6.156 ton pada tahun 2013 menjadi 13.572 ton pada tahun 2014.
Kinerja di bidang perikanan menunjukkan terjadinya peningkatan, baik dalam hal produksi maupun nilai ekspor. Produksi perikanan laut sebesar 174,434 ton atau 95,76 % tahun 2013, perairan umum 6,319 Ton atau 44,73 %, Payau sebesar 87,615,83 ton atau 34,03%, Air Tawar 63.615 ton atau 46,98 %, sedangkan volume nilai eksport 25,448,33 ton atau 61,72 % dari target 41, 233,31 ton.
BAB I PENDAHULUAN
29
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Di bidang peternakan, populasi sapi potong meningkat dari 573.483 ekor pada tahun 2013 dan menjadi 723.394 ekor di tahun 2014.
Sementara itu, produksi kopi meningkat dari
142.595 ton pada tahun 2012 menjadi 185.380 ton pada tahun 2013. Komuditas sawit meningkat dari 251.462 ton pada tahun 2012 menjadi 358.353 ton pada tahun 2013. Komuditas kakao mengalami peningkatan menjadi 25.373 ton pada tahun 2012 dari 18.200 ton pada tahun 2013. Sedangkan komoditas kelapa meningkat dari 112.638 ton pada tahun 2012 menjadi 112.996 ton pada tahun 2013.
Kinerja bidang kehutanan mengalami fluktuasi produksi dari tahun 2011-2013. Hal ini disebabkan karena produksi bukan hanya berasal dari hutan, sehingga produksinya tidak terpantau.
Pada sisi lain, salah satu andalan pendapatan Provinsi Lampung adalah dari bidang pariwisata.
Potensi pariwisata
meliputi: wisata alam, wisata agro, wisata budaya, wisata kuliner, dan sebagainya. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan kunjungan wisatawan rata-rata 10-15 % per tahun dari 3.467.715 menjadi 4.422.716 pada tahun 2014.
Selanjutnya untuk mendorong perkembangan pariwisata di Provinsi Lampung telah diagendakan Visit Lampung 2013. Meskipun demikian, pengembangan kepariwisataan Lampung belum
maksimal,
sehingga
belum
mampu
memberikan
kontribusi signifikan bagi perekonomian Lampung.
BAB I PENDAHULUAN
30
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
2.
Isu Bidang Sosial Budaya dan Kependudukan
Kemiskinan merupakan suatu kondisi yang multifaset dan multidimensi, sehingga penanganan kemiskinan tidak akan mungkin diselesaikan oleh satu pihak. Dengan demikian sinergi dari semua stake holder merupakan kata kunci yang harus di terapkan pada semua ini.
Perkembangan jumlah dan prosentase kemiskinan pada Tahun 2013 - 2014 berdasarkan data BPS Lampung Tahun 2013 menujukkan kecenderungan angka penurunan penduduk miskin Lampung Tahun 2013 yang semula berjumlah 1.178.715 jiwa atau 14,86 % menjadi 1.013.740 jiwa atau 13,38% pada Tahun 2014.
Sumber daya manusia (SDM) dalam konteks pembangunan merupakan subjek sekaligus objek pembangunan. Dengan demikian isu peningkatan SDM melalui peningkatan pendidikan mempunyai peran sentral dalam pembangunan.
Peran SDM ini semakin jelas ketika kualitas SDM menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam program pengurangan kemiskinan dan pengangguran, peningkatan investasi, serta berbagai program lain.
Berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM maka pendidikan sebagai Salah satu indikator dalam Indeks Pembangunan Pendidikan (IPP) adalah tingkat buta aksara atau tingkat kemampuan membaca dan menulis masyarakat dasar bagi pengembangan SDM menjadi BAB I PENDAHULUAN
31
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
faktor kunci dalam pembangunan. Secara nasional prosentase penduduk yang buta huruf pada tahun 2013 sebesar 7,19% sedangkan Provinsi Lampung masih lebih baik karena di bawah ratarata nasional, yaitu 2,70% pada tahun 2013 dan 4,87% pada tahun 2014.
Isu utama pada bidang kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang terjangkau dan cepat, terutama kepada masyarakat miskin. Indikator dalam Indeks Pembangunan Kesehatan (IPK) ditunjukkan diantaranya dengan menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB)/Infant Mortality Ratio (IMR) per 1.000 kelahiran hidup. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 tingkat AKB secara nasional masih cukup tinggi yaitu 32/1.000 KH di atas target MDGs yaitu 24/1.000 KH. Provinsi Lampung AKB masih lebih baik dibandingkan rata-rata nasional yaitu 30/1.000 KH. Sedangkan Angka Kematian Balita (Akaba) per 1.000 KH, Provinsi Lampung masih 38/1.000 KH.
3.
Isu Bidang Infrastuktur
Isu infrastruktur seperti diketahui mempunyai peran sangat penting dalam proses pembangunan ekonomi pada suatu wilayah. Hal ini dimungkinkan karena infrastuktur merupakan pendorong, pendukung, sekaligus pemacu bagi tumbuhnya berbagai kegiatan ekonomi.
Kondisi
jalan
di
Provinsi
Lampung
masih
sangat
memprihatinkan, berdasarkan data dari Dinas Bina Marga dan Satker BAB I PENDAHULUAN
32
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
P2Jn Provinsi Lampung Tahun 2013 panjang ruas Jalan Nasional di Provinsi Lampung mencapai 1.159,573 km dan Jalan Provinsi sepanjang 1.702,81 km. Adapun kondisi akhir Tahun 2013 ditinjau dari status dan kondisi pelayanannya 24 % jalan nasional yang ada di Provinsi Lampung dalam kondisi baik, 71, 86 % dalam kondisi sedang, 2,35 % rusak, dan hanya 1,71 % yang dalam kondisi kritis. Sepanjang 35,52 % jalan provinsi dalam kondisi baik 26,23 % dalam kondisi sedang 21,52 % dalam kondisi rusak, dan 16,73 % dalam kondisi kritis.
4.
Isu Bidang Tata Ruang dan Pertanahan
Dengan terbitnya Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka Pemerintah Provinsi Lampung telah menyusun tata ruang dalam bentuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Lampung Tahun 2009—2029 yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2010.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penataan ruang Provinsi Lampung adalah “Terwujudnya Keterpaduan Penataan Ruang Provinsi
Lampung
untuk
Mendukung
Pembangunan
yang
Berkelanjutan dan Berdaya Saing.”
Rencana struktur ruang wilayah Provinsi Lampung dalam Perda tersebut meliputi: a. Rencana Distribusi Penduduk; b. Rencana Pusat Kegiatan; c. Rencana Sistem Jaringan Energi dan Kelistrikan; BAB I PENDAHULUAN
33
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
d. Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi; e. Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Dalam kurun waktu 5 (lima ) tahun terakhir di Provinsi Lampung telah telah terbentuk 5 (lima) daerah otonom baru (DOB) yaitu: 1.
Kabupaten Mesuji;
2.
Kabupaten Tulang Bawang Barat;
3.
Pesawaran;
4.
Pringsewu;
5.
Pesisir Barat Selain terbentuknya lima kabupaten yang baru tersebut,
sudah berkembang wacana pembentukan DOB lainnya di Kabupaten Lampung Tengah yaitu Seputih Timur dan Seputih Barat serta wacana provinsi baru yang wilayahnya mencakup eks Kabupaten Lampung Utara (Lampung Barat, Way Kanan, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, dan Mesuji) dan Kabupaten Lampung Utara.
5.
Isu Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Kondisi sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup mempunyai kaitan erat dengan kondisi dan keberadaan kawasan hutan di Provinsi Lampung. Pada saat ini kondisi kawasan hutan di wilayah Provinsi Lampung sudah sangat memprihatinkan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dalam kurun waktu satu dekade penurunan luas kawasan hutan di Provinsi Lampung cukup signifikan, dan pada saat ini luas kawasan hutan di Provinsi Lampung hanya tinggal ± 30 % dari luas daratan Provinsi Lampung. BAB I PENDAHULUAN
34
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Hal ini disebabkan oleh tingkat kerusakan hutan Provinsi Lampung sangat mengkhawatirkan. Kerusakan tersebut meskipun secara status hukum kawasan hutan Lampung masih cukup luas, namun secara ekologis fungsinya tidak lagi dapat diharapkan dapat berjalan secara optimal. Fakta saat ini kemungkinan besar tingkat kerusakan tersebut semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk.
6.
Isu Bidang Politik dan Keamanan
Provinsi Lampung merupakan provinsi dengan komposisi penduduk yang sangat majemuk secara sosio-kultural, sehingga dijuluki Indonesia Mini. Kemajemukan kultural dari sisi positif merupakan kekayaan khazanah daerah, namun sekaligus bisa menjadi persoalan manakala tidak direkat dengan integrasi yang kuat dan dapat menjadi penyebab konflik sosial. Provinsi Lampung pernah mengalami berbagai konflik, meskipun dalam skala yang tidak besar, pemicunya cukup beragam, mulai dari persoalan politik, ekonomi, sosial maupun kultural.
Beberapa konflik yang pernah mencuat ke permukaan, antara lain: kasus Way Jepara; Padang Ratu; daerah sentra industri perkebunan dan pemukiman transmigrasi di Lampung Utara; Way Kanan; Lampung Selatan; serta eks reklamasi Rawa Sragi.
Parameter lain untuk menilai kondisi kamtibmas di Provinsi Lampung adalah tingkat upaya pemberantasan penyalahgunaan psikotropika dan napza. BAB I PENDAHULUAN
35
LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014
Meskipun angka Crime Index masih cukup tinggi, namun secara umum dapat dikatakan bahwa stabilitas daerah cukup terjamin. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin menurunnya konflik sosial. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data BPS Tahun 2013, menurunnya Jenis Tindak Pidana (Type of Crime) dari tahun 2011 sebanyak 4.782 JTP dan tahun 2012 menurun menjadi 4.112 JTP.
BAB I PENDAHULUAN
36