LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2009
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BB-Pascapanen tahun 2009 dibuat sebagai pertanggungjawaban penggunaan anggaran untuk melaksanakan kegiatan. Sesuai tugas pokok dan fungsinya, akuntabilitas kinerja BB-Pascapanen dapat diukur dengan keberhasilan menghasilkan teknologi pascapanen pertanian. Pada tahun 2009 BB-Pascapanen melaksanakan 16 kegiatan penelitian dan 4 kegiatan pengembangan sumberdaya informasi iptek, diseminasi dan jaringan umpan balik. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut BB-Pascapanen menghadapi beberapa kendala/hambatan, antara lain : 1) Pelaksanaan penelitian yang tergantung pada musim panen, 2) Keterbatasan ketersediaan sarana peralatan bangsal dan laboratorium di BB-Pascapanen. Secara umum, output dari 16 kegiatan penelitian dan 4 kegiatan pengembangan sumberdaya informasi iptek, diseminasi dan jaringan umpan balik sudah dapat dicapai sesuai dengan rencana (RPTP/RDHP). Harapan kami, laporan ini dapat memberikan gambaran capaian kinerja BB-Pascapanen sesuai sasaran yang ditetapkan dalam Renstra 2005-2009
Bogor, Maret 2010 Kepala Balai Besar,
Ir. Wisnu Broto, MS
Halaman PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI
i ii
I
PENDAHULUAN
1
II
RENCANA STRATEJIK A. Visi dan Misi …………………………………………………………………………………………………………………… B. Tujuan, Sasaran dan Strategi …………………………………………………………………………………………… C. Pencapaian Tujuan dan Sasaran Program…………………………………………………………………………… D. Indikator Pencapaian Tujuan …………………………………………………………………………………………….
4 4 5 7 9
III.
AKUNTABILITAS KINERJA A. Evaluasi Kinerja……………………………………………………………………………………………………………….. 1. Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2009…………………………………………………………...
20 20 20
2. Hasil Kinerja Sasaran Kumulatif tahun 2005 – 2009……………………………………………………… 3. Fokus dan Sasaran Kegiatan ……………………………………………………………………………………… Analisis Akuntabilitas Kinerja …………………………………………………………………………………………….. Aspek Keuangan ………………………………………………………………………………………………………………
33 42 47 53
B. C. IV. V.
PENUTUP LAMPIRAN 1 Formulir 2 Formulir 3 Formulir 4 Formulir
59 Rencana Stratejik (RS), tahun 2005 – 2009 Rencana Kinerja Tahunan (RKT), tahun 2006 Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), tahun 2006 Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS), tahun 2005 - 2009
RINGKASAN EKSEKUTIF Tupoksi BB-Pascapanen adalah melaksanakan dan merumuskan program penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen. Sesuai tupoksi yang dimilikinya, BB-Pascapanen berperan sebagai penyedia teknologi dan inovasi teknologi pascapanen agar dapat diimplementasikan oleh petani maupun pelaku agribisnis, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah hasil pertanian dan daya saingnya di pasar domestik maupun internasional. Untuk mendapatkan teknologi pascapanen yang dibutuhkan oleh stakeholders maupun pelaku agribisnis, telah disusun tujuan dan sasaran BB-Pascapanen dalam kurun waktu tahun 2005-2009, sebagai berikut : Tujuan
Dalam jangka menengah (tahun 2005-2009) visi dan misi BB-Pascapanen dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian. Sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian, BBPascapanen dalam lima tahun ke depan menetapkan tujuan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian sebagai berikut: 1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan untuk mendukung tumbuhkembangnya agroindustri di perdesaan yang akan memacu aktivitas ekonomi perdesaan, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian unggulan melalui perbaikan mutu, pengembangan produk, pemanfaatan produk samping dan limbah. 3. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi untuk merevitalisasi sumber-sumber pangan tradisional dan pemanfaatan sumber pangan baru dalam rangka mendukung ketahanan pangan. 4. Menyediakan database dan konsep kebijakan untuk rekomendasi kebijakan penyusunan standar mutu, keamanan pangan dan harmonisasi standar mutu. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai oleh BB-Pascapanen baik yang dijabarkan dalam sasaran tahunan maupun sasaran akhir rencana strategis yaitu: 1. Tersedia dan berfungsinya paket teknologi pengolahan pangan untuk mendukung diversifikasi pangan.
2. Tersedia dan berfungsinya paket teknologi pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah, perbaikan mutu dan peningkatan daya saing produk. 3. Tersedia dan berfungsinya, serta diadopsinya model agroindustri perdesaan berbasis inovasi teknologi pengolahan. 4. Tersedianya data base dan konsep kebijakan untuk rekomendasi kebijakan penyusunan standar mutu, keamanan pangan dan harmonisasi standar mutu. Capaian sasaran Capaian kinerja sebanyak 16 kegiatan penelitian Teknologi Pascapanen dan Pengembangan Produk dan 4 kegiatan Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik telah dilaksanakan cukup baik. Capaian output kegiatan penelitian berkisar 95-100%, sedangkan capaian outcome 80-100%. Capaian output untuk kegiatan Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik 89,29-100%. Kegiatan penelitian dengan output <100% yaitu: 1) Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Paprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari (capaian rata-rata 95%) karena daya simpannya belum mencapai target (masih 7 hari) sehingga masih perlu perbaikan formula, dan 2) Teknologi pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wotel (Daucus carota L) Minimal 1 Tahun (capaian rata-rata 95%) karena daya simpan belum mencapai 1 tahun sehingga perlu perbaikan jenis bahan pengemas. Kegiatan penelitian dengan capaian outcome <100% yaitu 1) Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (hingga 30 hari) dengan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi untuk Distribusi dan Transportasi Ekspor (capaian 90%) karena kerusakan masih cukup tinggi (>30%) sehingga masih perlu optimasi kapasitas MAP, 2) Peningkatan Kinerja Purifikasi sampai 70% dan Pemekatan Nira sampai 60o Brix dalam Produksi Gula Aren (capaian 90%) karena teknologi yang dihasilkan kurang sesuai untuk kelompok tani (menggunakan tekanan tinggi), 3) Perbaikan Proses dan Pengemasan Dadih sebagai Probiotik dengan Daya Simpan sampai 20 hari (capaian 90%) karena masih diperlukan penyesuaian taste produk sesuai selera konsumen setempat, 4) Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Paprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari (capaian 70%) karena perlu perbaikan formula edible coating, 5) Formulasi Biakan Mikroba Penghasil Bioetanol dengan Kemampuan Konversi Substrat sampai 75% (capaian 80%) karena stabilitas starter belum sempurna, Teknologi pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wotel (Daucus carota L) Minimal 1 Tahun (capaian 80%) karena jenis bahan pengemas belum sesuai. sehingga daya simpan belum dapat mencapai 1 tahun Untuk kegiatan Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik capaian rata-rata output 89,29%. Realisasi output pembuatan leaflet terealisasi 10 macam dari rencana 20 macam leaflet (capaian 50%) dan buku pedoman teknis terealisasi 3 buah buku (capaian 75%) dari target 4 buah buku, hal tersebut disebabkan karena
dalam perencanaan pembuatan leaflet dan buku pedoman masing-masing dicetak sebanyak 300 eksemplar, namun realisasinya masing-masing dicetak 1000 eksemplar. Hambatan/Kendala a. Pelaksanaan penelitian yang tergantung musim panen Kegiatan penelitian yang cukup kritis karena ketergantungan terhadap musim panen diantaranya penelitian Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan untuk Tujuan Ekspor dan Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahannya. Masa panen komoditas tersebut berada pada awal tahun (JanuariPebruari) dan akhir tahun (Nopember-Desember), dimana pada periode tersebut merupakan waktu untuk persiapan pelaksanaan penelitian dan akhir pelaksanaan kegiatan. Selain itu, keterbatasan alokasi pendanaan untuk setiap pengajuan persekot sangat mempengaruhi kelancaran penelitian. Dengan musim panen seperti tersebut diatas menyebabkan banyak waktu yang kurang efektif untuk pelaksanaan penelitian tersebut. b. Keterbatasan ketersediaan peralatan bangsal dan laboratorium Peralatan bangsal dan laboratorium yang banyak digunakan untuk kegiatan penelitian tahun 2009, yaitu unit pendingin (cold storage) dan inkubator. Beberapa penelitian yang menggunakan cold storage yaitu penelitian : 1) Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (hingga 30 hari) dengan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi untuk Distribusi dan Transportasi Ekspor, 2) Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan untuk Tujuan Ekspor, 3) Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahannya, dan 4) Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Paprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari. Keterbatasan cold storage tersebut menyebabkan proses penyimpanan dilakukan bersama-sama sehingga melampaui kapasitas cold storage dan dapat mempengaruhi keakuratan data penelitian, khususnya data kadar etilen. Hal yang sama terjadi pada peralatan inkubator untuk penelitian penyimpanan. Beberapa kegiatan penelitian yang menggunakan alat ini yaitu : 1) Perbaikan dan Penggandaan Skala (150 kg/hari) Pengolahan Lada Hijau Kering dengan Konsistensi Mutu (warna, minyak) dan daya simpan minimal 1 tahun, 2) Teknologi pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wotel (Daucus carota L) Minimal 1 Tahun, 3) Pembuatan Produk Sayur Sop Instan dengan Daya Simpan Minimal 1 Tahun, 4) Peningkatan Efektifitas (100%) dan Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung Ubukayu dan Ubijalar sebagai Substitusi Terigu, dan 5) Peningkatan Mutu Penyosohan (80%) dengan Kandungan Tanin Turun Hingga 1% dalam Tepung Sorgum dan Pengembangan Produk Sorgum Instan. Keterbatasan inkubator menyebabkan terjadinya antrian sehingga beberapa
kegiatan penelitian harus menunda proses penyimpanannya padahal bahan baku sudah siap disimpan. Dengan demikian maka akan mempengaruhi keakuratan data penelitian karena titik awal penyimpanannya menjadi kurang tepat. Langkah Antisipatif Untuk Mengatasai Permasalahan Langkah antisipasi untuk mengatasi masalah adalah sebagai berikut : 1) melakukan perencanaan penelitian dengan mempertimbangkan musim panen dan ketersediaan peralatan, SDM, dan dana, 2) memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki musim panen kritis (pada awal dan akhir tahun, contoh rambutan dan manggis, 3) menginventarisasi peralatan bangsal dan laboratorium dengan beban kerja tinggi untuk diusulkan pengadaanya pada tahun anggaran mendatang, dan 4) meningkatkan kompetensi SDM peneliti dari sisi metodologi penelitian dan teknisi untuk peningkatan keterampilan dalam rangka pencapaian sasaran mutu/output yang diharapkan.
I.
PENDAHULUAN
Sesuai Keputusan Menteri Pertanian No. 632/Kpts/OT.140/12/2003 tanggal 30 Desember 2003, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB-Pascapanen) mempunyai 3 Bagian/Bidang dan 7 Sub Bagian/Seksi serta Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas pokok BB-Pascapanen adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen pertanian. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, BB-Pascapanen menyelenggarakan fungsi : a) Penyusunan program dan evaluasi litbang pascapanen; Pelaksanaan penelitian identifikasi dan karakterisasi sifat fungsional dan mutu hasil pertanian; b) Pelaksanaan penelitian pengolahan hasil, perbaikan mutu, pemanfaatan limbah, dan pengembangan produk baru; c) Pelaksanaan penelitian teknologi proses fisik, kimia, dan biologi hasil pertanian; d) Pelaksanaan penelitian sistem mutu dan keamanan pangan hasil pertanian; e) Pelaksanaan pengembangan sistem informasi teknologi pascapanen pertanian; f) Pelaksanaan pengembangan komponen teknologi dan usaha agribisnis bidang pascapanen pertanian; g) Pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian pascapanen pertanian. Guna mencapai visi dan misi BB-Pascapanen sesuai Renstra tahun 2005–2009, kegiatan BB-Pascapanen dikelompokkan ke dalam lima program utama yaitu: (1) Program Penelitian Teknologi Pascapanen dan Pengembangan Produk untuk Peningkatan Daya Saing dan Nilai Tambah Hasil Pertanian ; (2) Program Pengembangan Teknologi Mendukung Diversifikasi Pangan ; (3) Program Penelitian Mendukung Peningkatan Keamanan Pangan ; (4) Program Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Berbasis Kemitraan dan Keperluan Pembangunan Pertanian Berdasar Permintaan; (5) Pengembangan Sistem Informasi, Komunikasi, Diseminasi dan Umpan Balik Inovasi Teknologi Pascapanen. Kelima program utama tersebut merupakan induk dari seluruh kegiatan BB-Pascapanen dalam satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk merealisasikan program-programnya, BB-Pascapanen didukung oleh SDM, dana dan fasilitas penelitian.
Sumberdaya Manusia Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BB-Pascapanen didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 141 tenaga yang terdiri dari 63 orang tenaga peneliti (52 orang mempunyai jabatan fungsional dan 11 orang peneliti non kelas); 23 orang tenaga teknisi (10 orang mempunyai jabatan fungsional teknisi/litkayasa dan 13 orang teknisi non kelas), 1 orang arsiparis dan 61 orang tenaga administrasi. Berdasarkan strata pendidikan terdiri atas 8 orang S3; 32 orang S2; 33 orang S1; 10 orang S0; 59 orang setingkat SLTA;
5 orang setingkat SLTP dan 2 orang setingkat SD.
Saat ini, terdapat 9 orang peneliti sedang menyelesaikan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, 6 orang melanjutkan studi S3 ( 5 orang dibiayai negara dan 1 orang biaya sendiri), 3 orang melanjutkan studi S2. Dari 63 tenaga fungsional (peneliti) BB-Pascapanen terdapat 42 orang (66,67%) yang usianya dibawah 50 tahun, sisanya sebanyak 21 orang (33,33%) usianya berkisar 51 – 65 tahun. Dalam rangka mendukung pelaksanaan program program utama, BB-Pascapanen berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme SDM yang dimilikinya baik kuantitas maupun kualitasnya diantaranya melalui: a) pelatihan jangka pendek dan jangka panjang sesuai bidang keahlian, b) merekrut tenaga yang berpendidikan S2 sesuai dengan kebutuhan sampai tahun 2010.
Pembiayaan Guna mencapai keberhasilan program penelitian dan pengembangan pascapanen, dukungan dana APBN merupakan komponen yang sangat penting, karena kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen tidak dapat berjalan tanpa didukung dana yang memadai. Untuk mengurangi beban anggaran APBN, BB-Pascapanen akan terus berupaya mendapatkan dana melalui kerjasama kemitraan baik dari dalam dan luar negeri. Kerjasama di dalam negeri akan terus diintensifkan melalui kemitraan yang saling menguntungkan, antara lain dengan : dunia usaha, Pemda, petani, Usaha Kecil
Menengah (UKM), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), BUMN dan pelaku agribisnis lainnya. Kerjasama luar negeri akan dikembangkan secara bilateral, dalam bentuk hibah atau transfer ilmu pengetahuan dan teknologi maupun kerjasama trilateral melalui pemanfaatan tenaga ahli BB-Pascapanen di negara-negara sedang berkembang dengan pendanaan dari pihak ketiga (negara donor). Sebagai upaya mendapatkan sumber dana pembiayaan di luar APBN BB-Pascapanen, pada tahun 2009 BBPascapanen mendapat bantuan dana (grant) FAO, Balai Penelitian Kelapa dan Palma Lain dan Horticulture Indonesia – Netherland (Hortin) untuk melaksanakan kegiatan : 1) Penelitian perbaikan pengolahan lada bantuan dana dari FAO untuk kegiatan tahun 2008 dan 2009 sebesar USD 225,000 (ekuivalen Rp. 2.117.900.000) yang dialokasikan dalam DIPA 2009; 2) Teknologi Pengolahan Produk Sabun Mandi Cair dan Shampo serta Analisis Sifat Fisikokima dan Mikrobiologi dari VCO (Rp. 40.000.000,-), 3) Penanganan segar buah rambutan untuk tujuan ekspor
(Rp. 124.443.000,-). Alokasi
anggaran BB-Pascapanen ke depan harus mengarah kepada pencapaian cost effectiveness yang tinggi dan mampu bersaing dengan instansi atau lembaga penelitian dan pengembangan pascapanen lain. Fasilitas Penelitian BB-Pascapanen memiliki fasilitas laboratorium analisis dan bangsal pengolahan hasil yang cukup memadai yang tersebar di dua lokasi yaitu Bogor dan Karawang. Laboratorium Bogor merupakan laboratorium induk dengan akurasi tinggi yang memiliki kompetensi di bidang analisis kimia, biokimia, mikrobiologi, fraksinasi, fermentasi dan produk pangan. Laboratorium Karawang memiliki kompetensi di bidang analisis sifat-sifat rheology dan sifat fisik bahan (aneka tepung). Laboratorium Bogor dilengkapi fasilitas bangsal penanganan segar, pengolahan minyak atsiri dan produk turunannya, pengolahan hasil ternak, bangsal pengolahan kedelai, bangsal pengolahan sari buah dan produk hilirnya, pengemasan dan
canning (produk berbasis buah dan sayuran), serta bangsal pengolahan produk roti berbasis aneka tepung, teknologi kimia
dan bioproses. Laboratorium Karawang dilengkapi dengan fasilitas bangsal pengolahan aneka tepung dan produk hilirnya (proses kering dan basah) dan bangsal pengolahan beras. Laboratorium BB-Pascapanen sudah mendapatkan Akreditasi dari KAN dengan nomor LP-366-IDN pada tanggal 27 Juli 2007 untuk beberapa ruang lingkup pengujian. Pengembangan laboratorium kedepan, diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensinya, dan diharapkan semakin banyak dan beragam ruang lingkup pengujian yang terakreditasi. Laboratorium BB-Pascapanen kedepan akan dipusatkan di Bogor, sedangkan laboratorium Karawang akan difungsikan seutuhnya sebagai bangsal atau in-house model agroindustri beras dan jagung.
II. A.
RENCANA STRATEJIK
VISI DAN MISI
Visi Sebagai institusi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen pertanian, BB-Pascapanen menetapkan visinya sejalan dengan visi pembangunan pertanian dan visi Badan Litbang Pertanian. Visi
BB-Pascapanen dirumuskan sebagai berikut :
Menjadi institusi litbang utama dan andalan nasional dalam inovasi teknologi pascapanen pertanian BB-Pascapanen harus mampu menjadi institusi yang memiliki kompetensi di bidang penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen sebagai akselerator pembangunan pertanian. Untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan, BBPascapanen merumuskan misinya sebagai berikut : Misi 1.
Menciptakan inovasi teknologi pascapanen pertanian dalam rangka peningkatan daya saing dan nilai tambah hasil pertanian, diversifikasi pangan dan keamanan pangan;
2.
Melakukan pengembangan dan penyebarluasan inovasi teknologi dan rekomendasi kebijakan pascapanen pertanian sesuai dinamika kebutuhan pengguna;
3.
Membangun jaringan kerjasama nasional dan internasional dalam rangka peningkatan penguasaan IPTEK, peran dan citra
BB-Pascapanen;
4.
Mengembangkan sistem kelembagaan dan kompetensi sumberdaya untuk meningkatkan kinerja institusi agar mampu memberikan pelayanan prima.
B.
TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI Dalam jangka menengah (tahun 2005-2009) visi dan misi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen
Pertanian dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, maka disusun strategi yang dikelompokkan ke dalam empat strategi besar. Empat strategi tersebut disusun atas dasar evaluasi mendalam terhadap faktor internal dan faktor eksternal yang telah diuraikan pada perkembangan lingkungan strategis yang terkait dengan kinerja BB-Pascapanen ke depan. Tujuan Sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian, BB-Pascapanen dalam lima tahun kedepan menetapkan tujuan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian sebagai berikut : 5. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan untuk mendukung tumbuhkembangnya agroindustri di perdesaan yang akan memacu aktivitas ekonomi perdesaan, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 6. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian unggulan melalui perbaikan mutu, pengembangan produk, pemanfaatan produk samping dan limbah. 7. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi untuk merevitalisasi sumber-sumber pangan tradisional dan pemanfaatan sumber pangan baru dalam meningkatkan diversifikasi pangan.
8. Menyediakan data base dan konsep kebijakan untuk rekomendasi kebijakan penyusunan standar mutu, keamanan pangan dan harmonisasi standar mutu. Sasaran Periode 2004 – 2009 Sasaran yang ingin dicapai oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian baik yang dijabarkan dalam sasaran tahunan maupun sasaran akhir rencana strategis yaitu: 5. Tersedia dan berfungsinya paket teknologi pengolahan pangan untuk mendukung diversifikasi pangan. 6. Tersedia dan berfungsinya paket teknologi pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah, perbaikan mutu dan peningkatan daya saing produk. 7. Tersedia dan berfungsinya, serta diadopsinya model agroindustri perdesaan berbasis inovasi teknologi pengolahan. 8. Tersedia data base dan konsep kebijakan untuk rekomendasi penyusunan standar mutu, keamanan pangan dan harmonisasi standar mutu. Strategi Faktor kunci keberhasilan BB-Pascapanen berkaitan secara luas dengan visi, misi dan kinerja organisasi. Faktor kunci keberhasilan tersebut diperoleh dari hasil analisis terhadap lingkungan internal BB-Pascapanen dan eksternal yang merupakan landasan kritis dalam merancang strategi. Faktor-faktor tersebut dianalisis dan dievaluasi dengan menggunakan pendekatan SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats). Dari hasil analisis SWOT, kemudian disusun dan dirumuskan strategi penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian dalam lima tahun ke depan (2005-2009) sebagai berikut : 1.
Strategi SO (strength-opportunities)
a. Manfaatkan sumberdaya litbang pascapanen dalam menghasilkan inovasi teknologi skala pilot untuk pengembangan agroindustri b. Manfaatkan kemitraan dan promosi untuk mempercepat alih teknologi guna menumbuhkembangkan lapangan kerja dan usaha baru 2.
Strategi ST (strengths-threats) a. Dayagunakan tenaga peneliti dan fungsi laboratorium untuk menghasilkan teknologi guna mengatasi Technical
Barriers of Trade (TBT), Sanitary and Phytosanitary (SPS), dan berlakunya standar regional Europe GAP b. Giatkan apresiasi BB-Pascapanen kepada beneficiaries dan stakeholders. 3.
Strategi WO (weakness-opportunities) a. Tingkatkan kemampuan (kualifikasi) serta keberimbangan dalam komposisi (usia dan disiplin ilmu) dari SDM b. Tingkatkan sinergi program sumberdaya, diseminasi hasil penelitian dan alih teknologi
4.
Strategi WT (weakness-threats) a. Segera realisasikan tenaga sesuai keahlian b. Maksimalkan dan tempatkan SDM yang tersedia sesuai dengan keahlian c. Outsourcing untuk peningkatan kemampuan atas teknologi
C.
PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM Sejalan dengan Program Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, yaitu : 1. Program Penelitian Sumberdaya Pertanian 2. Program Penelitian Perbaikan Potensi Komoditas 3. Program Penelitian Bioteknologi Pertanian 4. Program Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijaksanaan
5. Program Penelitian dan Pengembangan Pertanian Wilayah Berorientasi Spesifik Lokasi 6. Program Penyebaran Informasi dan Diseminasi Hasil Penelitian 7. Program Pengembangan Kelembagaan dan Tupoksi BB-Pascapanen, maka BB-Pascapanen memfokuskan Sub Program Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian sebagai landasan utama program penelitian dan pengembangan pascapanen yang akan dilaksanakan selama periode 2005-2009. Secara rinci masing-masing program utama penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian periode 2005-2009 adalah sebagai berikut : 1. Program Penelitian Teknologi Pascapanen dan Pengembangan Produk untuk Peningkatan Daya Saing dan Nilai Tambah Hasil Pertanian Ruang lingkup program ini meliputi inovasi komponen teknologi, perakitan komponen teknologi, dan scaling-up teknologi sampai menjadi suatu model agroindustri dengan peningkatan nilai tambah dan daya saing. Program ini diarahkan untuk menghasilkan inovasi teknologi pascapanen bagi pengembangan agroindustri skala kecil-menengah dan skala perdesaan. 2. Program Pengembangan Teknologi Mendukung Diversifikasi Pangan Ruang lingkup program ini meliputi penelitian dan pengembangan teknologi untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan melalui diversifikasi produk, khususnya pangan berbahan baku non-beras. Sasaran yang ingin dicapai adalah keragaman produksi dan konsumsi pangan masyarakat. Program ini juga diarahkan untuk mengangkat bahan pangan tradisional dan sumber pangan lokal menjadi bahan pangan yang bermutu dengan citra tinggi.
3. Program Penelitian Mendukung Peningkatan Keamanan Pangan
Ruang lingkup program penelitian ini meliputi identifikasi kontaminan dan mutu produk pertanian, pengembangan sistem mutu, pengembangan teknik-teknik analisis mutu yang efektif dan efisien dan rekomendasi teknologi untuk menekan kontaminan pada produk pertanian. Faktor keamanan pangan berkaitan dengan tercemar tidaknya pangan oleh cemaran mikrobiologis, logam berat dan bahan kimia yang membahayakan kesehatan. Untuk dapat memproduksi pangan yang bermutu baik dan aman bagi kesehatan, tidak cukup hanya mengandalkan pengujian akhir di laboratorium saja, tetapi juga diperlukan adanya penerapan sistem jaminan mutu dan sistem manajemen lingkungan atau penerapan sistem produksi pangan yang baik (GMP-Good Manufacturing Practices) dan penerapan analisis bahaya dan titik kendali kritis (HACCP-Hazard Analysis and Critical Control Points). 4. Program Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Berbasis Kemitraan dan Keperluan Pembangunan Pertanian Berdasar Permintaan Ruang lingkup program ini meliputi kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen atas dasar permintaan
stakeholder dan adanya sharing dana dari stakeholder atau mitra. Mitra dapat berasal dari instansi pemerintah (pusat dan daerah), badan usaha (BUMN, BUMD, dan swasta), koperasi dan kelompok tani. Kegiatan dapat berbentuk kerjasama penelitian atau kerjasama pengembangan untuk tujuan komersialisasi maupun dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Kerjasama penelitian dapat mulai dari penelitian dasar, penelitian terapan sampai pada scale up. Kerjasama pengembangan diarahkan pada pengembangan teknologi di lapangan sehingga menjadi suatu Model Agroindustri yang operasional. Jenis komoditas menjadi objek penelitian maupun pengembangan dapat berasal dari komoditas unggulan maupun non unggulan tergantung dari permintaan mitra dan stakeholder.
5. Pengembangan Sistem Informasi, Komunikasi, Diseminasi, dan Umpan Balik Inovasi Teknologi Pascapanen
Ruang lingkup program ini meliputi kegiatan penyampaian inovasi teknologi pascapanen yang dihasilkan kepada pengguna (petani, pengusaha, dan direktorat teknis) melalui promosi, publikasi, gelar teknologi, ekspose, pameran, temu bisnis, meningkatkan perolehan HaKI dan melakukan komersialisasi teknologi hasil penelitian. Termasuk di dalamnya kegiatan pembinaan, pendampingan, dan koordinasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan Prima Tani.
D. INDIKATOR PENCAPAIAN TUJUAN Indikator keberhasilan dapat ditinjau dari keluaran dan dampak hasil penelitian. Keluaran merupakan indikator keberhasilan dalam jangka pendek sedangkan dampak merupakan indikator keberhasilan dalam jangka panjang. Indikator keberhasilan BB-Pascapanen antara lain ditentukan oleh : a. Terdapatnya publikasi ilmiah primer pada jurnal ilmiah terakreditasi b. Terlaksananya kesepakatan kerjasama/MoU bersama Pemda dan stakeholders lainnya c. Teradopsinya inovasi teknologi oleh petani, pelaku agribisnis dan permintaan teknologi oleh Pemda d. Bertambah banyaknya paten teknologi e. Tersedia dan berfungsinya model agroindustri (AI) dan memenuhi kelayakan ekonomi f.
Bertambahnya jumlah lisensi teknologi
g. Tersedianya data base informasi teknologi yang dapat digunakan untuk dukungan bagi pengambil kebijakan
Berdasarkan kegiatan program penelitian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian tahun 2009, bobot indikator program kegiatan tersebar, dengan proporsi sebagai berikut : Penelitian Teknologi Pascapanen dan Pengembangan Produk untuk Peningkatan Daya Saing dan Nilai Tambah Hasil Pertanian (9,80%); Pengembangan Teknologi Mendukung Diversifikasi Pangan (32,71%); Penelitian Mendukung Peningkatan Keamanan Pangan (11,26%); Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik (46,24%). Proporsi tersebut dihitung berdasarkan dana yang tersedia untuk masing-masing program dibandingkan dengan total dana kegiatan penelitian dan diseminasi seperti tercantum dalam Tabel 1.
Tabel 1. Persentase Alokasi Anggaran Berdasarkan Program Kegiatan RPTP/RDHP BB-Pascapanen TA 2009 No
Program
PAGU (Rp)
Persentase terhadap PAGU kegiatan RPTP/RDHP (%)
1.
Penelitian Teknologi Pascapanen dan Pengembangan Produk untuk Peningkatan Daya Saing dan Nilai Tambah Hasil Pertanian
160.080.000
9,80
2.
Pengembangan Teknologi Mendukung Diversifikasi Pangan
534.520.000
32,71
3.
Penelitian Mendukung Peningkatan Keamanan Pangan
184.000.000
11,26
4.
Pengembangan Sumberdaya Informasi Iptek, Diseminasi, dan Penjaringan Umpan Balik
755.700.000
46,24
1.634.300.000
100
TOTAL
RENCANA KINERJA TAHUN 2009 Kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2009 dan target luaran yang direncakanan adalah sebagai berikut : Penelitian Teknologi Pascapanen dan Pengembangan Produk untuk Peningkatan Daya Saing dan Nilai Tambah Hasil Pertanian 1. Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (hingga 30 hari) dengan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi untuk Distribusi dan Transportasi Ekspor Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 153.000.000,Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang Luaran (output) Satu paket teknologi penanganan dan pengemasan atmosfir termodifikasi buah salak dengan masa kesegaran hingga 30 hari Desain kemasan dan metode penumpukan dalam transportasi buah salak segar untuk eksport
2. Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan untuk Tujuan Ekspor Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 155.000.000,00 Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang
Luaran (output) Teknologi pelilinan dan pengemasan buah manggis dengan daya simpan 30 hari Desain kemasan dan metode penumpukan dalam transportasi buah manggis Minuman instan kulit manggis 3. Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahan Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 160.300.000,00 Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang Luaran (output) Teknologi pengemasan atmosfir termodifikasi buah rambutan dengan daya simpan 21 hari
Desain kemasan dan metode penumpukan dalam transportasi buah rambutan Produk olahan dari rambutan (buah dalam sirup dan sari buah / juice rambutan) 4. Peningkatan Kinerja Purifikasi Sampai 70% dan Pemekatan Nira sampai 60°Brix dalam Produksi Gula Aren Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 140.800.000,Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang Luaran (output) Teknologi produksi gula aren dengan tingkat kemurnian 70% dan TSS 60°Brix 5. Perbaikan dan Penggandaan Skala (150 kg/hari) Pengolahan Lada Hijau Kering dengan Konsistensi Mutu (warna, minyak) dan Daya Simpan Minimal 1 Tahun Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 140.500.000,Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang Luaran (output) Model teknologi pengolahan lada hijau kering skala 150 kg/hari (8 jam)
Produk lada hijau kering dengan konsistensi mutu (kestabilan warna dan kadar minyak atsiri) dan daya simpan minimal 1 tahun 6. Perbaikan Proses dan Pengemasan Dadih sebagai Probiotik dengan Daya Simpan Sampai 20 Hari Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 155.800.000,Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang Luaran (output) Teknologi pengolahan dadih termodifikasi Produk dadih sebagai probiotik dengan daya simpan 20 hari Karakteristik produk dadih sebagai probiotik 7. Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Paprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 Hari Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 40.000.000,Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 3 orang Luaran (output) Formula edibel coating Paprika dengan daya simpan 10 harii
8. Formulasi Biakan Mikroba Penghasil Bioetanol dengan Kemampuan Konversi Substrat Sampai 75% Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 40.000.000,Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 3 orang Luaran (output) Produk strater mikroba penghasil bioetanol dengan daya konversi substrat 75% 9. Teknologi Pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wortel (Daucus carotaL) Minimal 1 Tahun Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 40.000.000,Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 3 orang Luaran (output) Teknologi pengemasan keripik wortel Keripik wortel dengan daya simpan minimal 1 tahun
10. Pembuatan Produk Sayur Sop Instan dengan Daya Simpan Minimal 1 Tahun
Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 40.080.000,Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 3 orang Luaran (output) Produk sayuran sop instan dengan daya simpan hingga 1 tahun Pengembangan Teknologi Mendukung Diversifikasi Pangan 11. Peningkatan Efektivitas (100%) dan Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung Ubikayu dan Ubijalar sebagai Substitusi Terigu Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 100.010.000,Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang Luaran (output) Produk starter Bimo-SF dan Bimo-CF yang memiliki efektivitas 100% dan stabil selama 6 bulan Teknologi produksi starter Bimo-SF dan Bimo-CF
12. Formulasi Tepung Komposit Ubikayu, Ubijalar dan Jagung untuk Substitusi Terigu Minimal 40% dalam Mi Masukan (input)
Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 133.000.000,Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang Luaran (output) Formula tepung komposit (ubikayu, ubijalar dan jagung) untuk produk mi Karakteristik produk mi berbasis tepung komposit 13. Peningkatan Mutu Penyosohan (80%) denagn kandungan Tanin Turun Hingga 1% dalam Tepung Sorgum dan Pengembangan Produk Sorgum Instan Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 142.400.000,Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang
Luaran (output) Teknologi penyosohan sorgum Tepung sorgum dengan kandungan tanin maksimal 1% Produk sorgum dan nasi sorgum instan dengan nilai kalori 300 kkal/100 gram 14. Efisiensi Waktu Pemanenan dan Pengeringan Kedelai (50%) dengan Kerusakan Ose Maksimal 10% Menggunakan Instore Drying Masukan (input)
Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 149.120.000,00 Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang Luaran (output) Model teknologi pemanenan dan pengeringan kedelai dengan efisiensi waktu pemanenan dan pengeringan 50%, dan kerusakan ose maksimal 10%. Hasil (outcome) Berfungsinya model teknologi pemanenn dan pengerngnan kedelai di tingkat petani/gapoktan. Penelitian Mendukung Peningkatan Keamanan Pangan 15. Penyempurnaan Test Kit untuk Mengukur Total Mikroba pada Susu Segar Menggunakan Adhesive Agent dengan Akurasi 90% dan Stabilitas 1 Tahun Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 104.000.000,00 Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang Luaran (output) Test kit dengan tingkat akurasi 90% dan stabilitas 1 tahun.
16. Formulasi Biopreservatif Berbasis Bawang Putih untuk Memperpanjang Masa Simpan Karkas Ayam (48 jam) pada Suhu Ruang Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 80.000.000,00 Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 5 orang Luaran (output) Produk biopreservatif berbasis bawang putih untuk karkas ayam. Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Instan Balik 17. Penerbitan Publikasi Ilmiah, Semi Populer dan Populer Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 261.100.000,00 Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 26 orang Luaran (output) Jurnal Pascapanen Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Plotter/Poster
Leaflet Pedoman Teknis Kalender BB-Pascapanen Laporan Tahunan 18. Partisipasi Ekspose/Gelar Teknologi dan Seminar Nasional Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 214.700.000,00 Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 28 orang Luaran (output) Informasi teknologi pascapanen mencapai pengguna melalui partisipasi pada kegiatan pameran Telah dikomunikasikannya hasil penelitian melalui seminar nasional 19. Dukungan Kerja Sama Dalam dan Luar Negeri Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 135.000.000,00 Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 6 orang Luaran (output) Kerja sama terlaksana sesuai dengan MoU
Terjalinnya kemitraan baru 20. Koordinasi dan Penugasan Peneliti Mendukung Program Direktorat Teknis/ Prima Tani/BPTP/ Dinas Teknis Masukan (input) Dana yang tersedia untuk penelitian ini sebesar Rp 144.900.000,00 Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilibatkan dalam penelitian berjumlah 23 orang Luaran (output) Terselenggaranya koordinasi dalam upaya mendukung program Ditjen Teknis/UK-UPT/Dinas Teknis/Instansi Terkait Terfasilitasnya pengiriman tenaga ahli/peneliti, pejabat dalam rangka pemenuhan kebutuhan teknologi bagi Ditjen Teknis/Prima Tani/UK-UPT/Dinas Teknis/Instansi Terkait
III. A.
AKUNTABILITAS KINERJA
EVALUASI HASIL PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2009 Pengukuran kinerja kegiatan penelitian dan pengembangan meliputi realisasi penggunaan input (dana,SDM) dan
capaian kinerja (luaran dan hasil). Hasil kinerja 14 (empat belas) kegiatan penelitian dan pengembangan pascapanen serta 4 (empat) kegiatan pengembangan sumberdaya, informasi Iptek, diseminasi dan penjaringan umpan balik adalah sebagai berikut : A.1.
Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (hingga 30 hari) dengan Pengemasan Atmosfir termodifikasi untuk Distribusi dan Transportasi Ekspor Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 152.708.337,- (99,81% dari dana yang tersedia) dan
melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil (outcome) 90%. Luaran (Ouput) : Teknologi pengemasan atmosfir termodifikasi buah salak dengan kesegaran sampai 30 hari, capaiannya : telah diperoleh pengemasan buah salak dengan atmosfir termodifikasi (PE 0,04; 72 perforasi mikro) kapasitas 5
kg/dooz; b) Desain kemasan dan metode penumpukan untuk transpotasi, capaiannya : diperoleh pengemasan buah salak dengan atmosfir termodifikasi (PE 0,04; 72 perforasi mikro) kapasitas 5 kg/dooz, yang dikombinasikan dengan penumpukan kemasan menggunakan pola sistem aerasi. Hasil (Outcome) : Kesegaran buah sudah dapat dipertahankan sampai 30 hari, tetapi tingkat kerusakan masih cukup tinggi (>30%), sehingga masih diperlukan optimasi kapasitas MAP dalam kemasan dooz.
A.2.
Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan untuk Tujuan Ekspor. Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 147.960.630,- (95,46% dari dana yang tersedia) dan
melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil (outcome) 100%. Luaran (Ouput) : a) Teknologi pelilinan dan pengemasan buah manggis dengan daya simpan 30 hari, capaiannya
:
o
Perlakuan pelilinan 6%, hormon 10 ppm, dan benomyl 1000 ppm, adaptasi suhu 14-15 C selama 24 jam pada penyimpanan dingin (9oC) mampu mempertahankan buah manggis selama 4 minggu pada skala bangsal; b) Desain kemasan dan metode penumpukan dalam transportasi buah manggis, capaiannya :
Kemasan menggunakan net foam, pengepakan karton box
kapasitas 2,5 – 3 kg, penumpukkan dalam mobil berpendingin (8 tumpukkan ke atas, 8 sisi kanan-kiri, 8 x 8 x 8 box); c) Minuman instan kulit manggis, capaiannya : Formulasi minuman Kulit Buah Manggis (KBM) instan dalam bentuk tablet
effervescent terpilih berdasarkan uji hedonik (kesukaan) pada panelis adalah bubuk KBM instan 5%, aspartam 0,6%, natrium bikarbonat 40%, asam sitrat 30%, asam malat 8,6% dan sorbitol 15,8%. Hasil (Outcome) : Tersedia dan berfungsinya teknologi penanganan segar dan pengemasan buah manggis dengan daya simpan hingga 30 hari untuk tujuan ekspor, capaiannya :
Dengan perlakuan pelilinan kesegaran buah manggis dapat
dipertahankan selama 4 minggu A.3.
Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahan
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 158.035.283,- (98,56% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil (outcome) 97,50%. Luaran (Ouput) : a) Teknologi pengemasan atmosfir termodifikasi buah rambutan dengan daya simpan 21 hari, capaiannya : pengemasan dengan sistim atmosfir termodifikasi (MAP) pada buah rambutan Binjai dan Lebak Bulus terbaik diperoleh pada perlakuan: precooling dua tahap dengan bahan pengemasan LDPE antifog 10 perforasi dan suhu penyimpanan 10°C dapat mempertahankan kesegaran buah rambutan sampai 21 hari; b) Desain kemasan dan metode penumpukan dalam transportasi buah rambutan capaiannya Pengemas karton yang direkomendasikan adalah ukuran 30 x 40 x 13 cm dengan ventilasi 2 disisi pendek dan 3 disisi memanjang dengan bentuk 4 persegi panjang. Karton ini dapat diisi langsung dengan rambutan ataupun diisi dengan plastic MAP sebanyak 6 buah @ 550 g. Metode penumpukan terbaik adalah
cross stow dimana untuk 30 x 40 cm pada tumpukan 4 dapat digunakan lapisan yang berbeda-beda serta perubahan yang mengikuti arah jarum jam; c) Produk olahan dari rambutan (buah dalam sirup dan sari buah/juice rambutan) capaiannya : Berdasarkan analisis aspek organoleptik, kesukaan panelis terhadap produk buah rambutan dalam sirup tertinggi terdapat pada perlakuan rambutan dengan pengawet 300 ppm benzoate dan 300 ppm sorbat. Hasil (Outcome)
: a) Tersedia dan berfungsinya teknologi penanganan segar buah rambutan dengan pengemasan
atmosfir termodifikasi dengan daya simpan 21 hari, capaiannya : telah diperoleh dan berfungsinya teknologi penanganan segar buah rambutan dengan pengemasan atmosfir termodifikasi dengan daya simpan 21 hari; b) Tersedianya teknologi pengolahan buah rambutan dalam sirup dan juice, capaiannya : Telah tersedia teknologi pengolahan buah rambutan dalam sirup dan juice, daya simpan buah rambutan dalam sirup baru mencapai 1 bulan A.4. Aren
Peningkatan Kinerja Purifikasi Sampai 70% dan Pemekatan Nira sampai 60°Brix dalam Produksi Gula
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 138.194.135,- (98,15% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 5 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil (outcome) mencapai 90%. Luaran (Ouput) : Teknologi produksi gula aren dengan tingkat kemurnian 70% dan TSS 60°Brix, capaiannya : Telah diperoleh teknologi purifikasi nira aren sampai 80% pada tekanan operasi 1,8 bar yang menghasilkan fluksi sebesar 65,93 L.m-2.jam-1 . Pemekatan nira aren dari derajat briks 30 menjadi 60 dilakukan menggunakan evaporator vakum dengan waktu proses 4 jam pada temperatur 90oC. Hasil (Outcome)
: Berfungsinya model teknologi pengolahan gula aren hemat energi skala kelompok tani, capaiannya :
Hasil analisis ekonomi menunjukkan kombinasi antara proses ultrfiltrasi, reverse osmosis dan evaporator vakum merupakan tahapan proses yang paling layak untuk proses pengolahan gula aren. A.5.
Perbaikan dan Penggandaan Skala (150 kg/hari) Pengolahan Lada Hijau Kering dengan Konsistensi Mutu (warna, minyak) dan Daya Simpan Minimal 1 Tahun Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 139.084.487,- (98,99% dari dana yang tersedia) dan
melibatkan SDM 5 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil (outcome) mencapai 100%. Luaran (Ouput)
: a) Model teknologi pengolahan lada hijau kering skala 150 kg/hari (8 jam),
capaiannya : Model
teknologi pengolahan ini meliputi perontokan menggunakan mesin perontok, blanching dalam air mendidih selama 25 menit, perendamaan dalam asam sitrat 2% selama 30 menit, dikeringkan dengan alat pengering tray dryer dengan suhu 60°C. Rendemen berkisar antara 18,8 – 22,4%;
b) Produk lada hijau kering dengan konsistensi mutu (kestabilan warna
dan kadar minyak atsiri) dan daya simpan minimal 1 tahun; capaiannya : Pengemasan lada hijau kering dengan aluminium
foil disimpan pada suhu rendah (20°C) dapat mempertahankan warna hijau dengan karakteristik lebih baik daripada lada hijau yang ada di pasar dan mengandung kadar minyak atsiri 3%. Hasil (Outcome)
: Tersedia dan berfungsinya paket teknologi pengolahan lada hijau kering kapasitas 150 kg per hari di
tingkat petani (Lampung Timur), capaiannya : Model teknologi pengolahan lada hijau kering kapasitas 150 kg per hari telah dicoba di petani;
b) Teknologi pengemasan lada hijau kering untuk mempertahankan stabilitas mutu selama
penyimpanan, capaiannya : produk lada hijau kering yang disimpan dalam kemasan LDPE pada suhu 20°C dan kemasan PP serta aluminium foil pada suhu 20-30°C mempunyai umur simpan lebih dari 1 tahun. A.6.
Perbaikan Proses dan Pengemasan Dadih sebagai Probiotik dengan Daya Simpan Sampai 20 Hari Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 150.393.238,- (96,53% dari dana yang tersedia) dan
melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil (outcome) telah mencapai 90%. Luaran (Ouput) : a) Teknologi pengolahan dadih termodifikasi, capaiannya : Dadih susu sapi dengan penambahan Bahan Tambahan Pengental (BTP) Jelly dengan konsentrasi 0,2% memberikan hasil yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan penambahan BTP lainnya; b) Produk dadih sebagai probiotik terkemas baik dengan daya simpan 20 hari, capaiannya : Kemasan terbaik untuk dadih susu sapi adalah kemasan fleksibel (flaxypack) dan cup plastik PP. Dadih susu sapi yang dikemas dalam kemasan fleksibel dan cup plastik PP mempunyai daya tahan hingga 24 hari jika disimpan pada suhu dingin (refrigerator) dan hingga 8 hari pada suhu ruang; c) Karakteristik produk dadih sebagai probiotik, capaiannya : Seluruh dadih sapi tahan terhadap garam empedu dan pH rendah selama penyimpanan di suhu ruang dan suhu dingin, mampu mempertahankan viabilitas BAL >106 CFU/ml , sehingga merupakan produk probiotik. Dadih sapi dengan formula starter Lactobacillus casei:Bifidobacterium longum (2:1) memiliki keunggulan pada aroma, dan secara umum diminati panelis.
Hasil (Outcome)
: Berfungsi teknologi produksi dan pengemasan dadih yang dapat meningkatkan mutu dan keamanan
pangan serta dapat diterapkan di tingkat petani/peternak/perajin, capaiannya : telah disusun Standard Operasional Prosedur (SOP) untuk dadih dimulai dari penanganan susu segar sampai proses pengolahan, sedangkan untuk sapi perah selama distribusi sampai ke industri pengolah susu (IPS). A.7.
Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Paprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 Hari Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 39.848.000,- (99,62% dari dana yang tersedia) dan
melibatkan SDM 3 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 95% dan hasil (outcome) 70%. Luaran (Ouput) : a) Formula edibel coating, capaiannya : formula terbaik adalah gliserol 10% dan CMC 1%. Edible film tersebut memiliki viskositas larutan film sebesar 3.063 cP; Aw 0,51; nilai L sebesar 34,95; ketebalan 0,19 mm; laju transmisi oksigen sebesar 1,16 cc/m2/24 jam; laju transmisi uap air sebesar 225,48 g/m2/24 jam; dan kuat tarik sebesar 69,79 kgf/cm2; b) Paprika dengan daya simpan 10 hari, capaiannya : Paprika yang dicoating (baik tanpa maupun dengan penambahan asam askorbat dan minyak sereh) pada suhu ruang rata-rata mempunyai umur simpan 6-7 hari, sedangkan pada suhu AC mempunyai umur simpan 12-15 hari, dan suhu coldroom umur simpannya 21-33 hari. Hasil (Outcome)
: Formula edible coating pada paprika yang dapat meningkatkan masa simpan minimal 10 hari,
capaiannya : Formulasi edible coating yang dihasilkan baru memperpanjang daya simpan maksimum 7 hari, masih dibawah target yang diinginkan yakni 10 hari.
A.8.
Formulasi Biakan Mikroba Penghasil Bioetanol dengan Kemampuan Konversi Substrat Sampai 75%
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 39.888.976,- (99,72% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 3 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil (outcome) mencapai 80%. Luaran (Ouput) : Produk strater mikroba penghasil bioetanol dengan daya konversi substrat 75%, capaiannya : Starter S.
cerevisiae pada tepung beras dan gula aren mempunyai daya konversi substrat (gula) dari bahan bergula (nira) lebih dari 75%. Starter S. cerevisiae pada tepung beras dan gula aren dengan perbandingan 90% : 10% ; 80% : 20% ; 70% : 30% mempunyai efisiensi fermentasi nira pada jam ke-72 masing-masing sebesar 95%, 67% dan 69%. Starter S. cerevisiae pada tapioka dan gula aren dengan perbandingan 90% : 10%; 80% : 20% ; 70% : 30% mempunyai efisiensi fermentasi nira pada jam ke-72 masing-masing sebesar 73%, 81% dan 69%. Starter Aspergillus niger pada tepung beras dan tapioka mempunyai kemampuan mengubah pati tapioka menjadi gula dan kemampuan starter S. Cerevisiae mengubah gula tapioka menjadi etanol. Hasil (Outcome) : Tersedianya formulasi biakan mikroba untuk produksi bioetanol, capaiannya : Starter Formulasi biakan mikroba untuk produksi bioetanol yang dihasilkan memiliki daya konversi substrat sesuai target (75%), tetapi daya simpan starter (stabilitas) belum sempurna. A.9. Teknologi Pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wortel (Daucus carotaL) Minimal 1 Tahun Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 39.966.416,- (99,92% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 3 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 95% dan hasil (outcome) mencapai 80%. Luaran (Ouput) : Teknologi pengemasan keripik wortel, capaiannya : Kemasan Aluminium foil ketebalan 100 µm dan kemasan plastik PP ketebalan 80 µm mampu mempertahankan nilai kerenyahan, kadar air dan FFA pada keripik wortel
selama penyimpanan; b) Keripik wortel dengan daya simpan minimal 1 tahun, capaiannya : Dengan metode akselerasi, umur simpan paling pendek dari keripik wortel dalam kemasan aluminium foil ketebalan 100 µm pada penyimpanan suhu 7°C, 15°C, 25°C, dan 30°C adalah 139,47; 111,41; 85,58 dan 75,49 hari (dengan acuan parameter FFA) dan umur simpan paling lama pada penyimpanan suhu yang sama yakni masing-masing 377,05; 316,03; 256,86; dan 232,76 hari (dengan acuan parameter nilai kerenyahan). Sedangkan umur simpan paling pendek keripik wortel dalam kemasan PP ketebalan 80 µm pada penyimpanan suhu 7°C, 15°C, 25°C, dan 30°C adalah 22 hari (dengan acuan parameter FFA) dan umur simpan paling lama pada penyimpanan suhu yang sama yakni masing-masing 67, 89, 124, dan 145 hari (dengan acuan parameter nilai kerenyahan). Hasil (outcome) : Berfungsinya teknologi pengemasan yang mampu meningkatkan daya simpan keripik wortel minimal 1 tahun, capaiannya : keripik wortel dalam kemasan aluminium foil ketebalan 100 µm dengan acuan parameter FFA, mempunyai umur simpan yaitu masing-masing 139,47; 111,41; 85,58 dan 75,49 hari dan suhu penyimpanan yang sama dengan acuan parameter nilai kerenyahan, mempunyai umur simpan lebih lama yakni masing-masing
377,05; 316,03;
256,86; dan 232,76 hari. Umur simpan keripik wortel dalam kemasan PP ketebalan 80 µm pada penyimpanan suhu 7°C, 15°C, 25°C, dan 30°C dengan acuan parameter FFA adalah 22 hari dan umur simpan dalam kemasan dan suhu penyimpanan yang sama dengan acuan parameter nilai kerenyahan mencapai 67, 89, 124, dan 145 hari. A.10. Pembuatan Produk Sayur Sop Instan dengan Daya Simpan Minimal 1 Tahun Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 39.966.416,- (99,92% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 3 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 98% Luaran (Ouput) : a) Produk sayuran sop instan dengan daya simpan hingga 1 tahun, capaiannya :
Umur simpan produk
sayur sop instan dapat bertahan 357 hari dengan perlakuan aluminium foil (alufo) tebal 1,2 mm, suhu 16°C
A.11. Peningkatan Efektivitas (100%) dan Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung Ubikayu dan Ubijalar sebagai Substitusi Terigu Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 105.485.100,- (95,90% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil (outcome) telah mencapai 100%. Luaran (Ouput) : a) Produk stater tepung bimo-SF dan Bimo-CF yang memiliki efektivitas 100% dan stabilitas selama 6 bulan, capaiannya : Telah dihasilkan starter bimo-SF sebesar 0,5kg menghasilkan 1 ton tepung kasava termodifikasi (semula 1 kg starter Bimo-SF menghasilkan 1 ton tepung kasava termodifikasi); b) Teknologi produksi starter tepung Bimo-CF dan Bimo-SF, capaiannya : Teknologi pembuatan starter tepung Bimo-CF dan Bimo-SF dengan cara pencampuran sistem vertikal (dengan alat mixer) dan cara pencampuran isolat secara bertahap (tidak langsung) menghasilkan starter yang homogen. Hasil (outcome) :
a) Teknologi pembuatan stater untuk produksi stater dan tepung ubijalar termodifikasi (Bimo-SF)
dengan viabilitas dan stabilitas tinggi, capaiannya : Uji coba produksi tepung kasava termodifikasi skala 8 ton telah dilakukan di PT Multi Prima Sejahtera (Lampung) A.12. Formulasi Tepung Komposit Ubikayu, Ubijalar dan Jagung untuk Substitusi Terigu Minimal 40% dalam Mi Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 130.345.318,- (98,00% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 5 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100 % dan hasil (outcome) 100%. Luaran (Ouput) : a). Formula tepung komposit (ubikayu, ubijalar dan jagung) untuk substitusi terigu pada produk mi, capaiannya : Hasil penelitian mi dari tepung komposit berbasis jagung substitusi terigu bisa mencapai 40%, berbasis ubijalar
30% dan ubikayu 30%;
b). Karakteristik produk mi berbasis tepung komposit, capaiannya : Mi dari tepung komposit
menggunakan terigu lokal maupun impor mengandung asam glutamat, asam aspartat, arginin, leusin dan lisin sehingga nilai gizinya sangat baik. Hasil (outcome) : a). Tersedianya teknologi tepung komposit dari ubikayu, ubijalar dan jagung skala pilot yang dapat diaplikasikan di industri kecil, capaiannya : Produk mi yang dihasilkan memiliki keunggulan daya cerna dan serat pangan yang lebih tinggi serta asam amino lebih lengkap dari mi terigu. A.13. Peningkatan Mutu Penyosohan (80%) dengan Kandungan Tanin Turun Hingga 1% dalam Tepung Sorgum dan Pengembangan Produk Sorgum Instan Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 141.929.344,- (99,67% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 6 orang peneliti sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil (outcome) 100%. Luaran (Ouput) : a). Teknologi penyosohan sorgum, capaiannya : Teknologi penyosohan sorgum terpilih yaitu biji sorgum saat disosoh dikondisikan pada kadar air 20 ± 1 %. Kadar air biji sorgum dipasaran sekitar 14 %, untuk mencapai kondisi yang diinginkan maka biji diperciki/dibasahi dengan air, diaduk merata dan didiamkan hingga kadar air 20 ± 1 %, lalu dilakukan penyosohan; b) Tepung sorgum dengan kandungan tanin maksimal 1%, capaiannya : Perlakuan reduksi tanin terbaik agar diperoleh tepung sorgum rendah tanin (kadar tanin 1 %), yaitu biji sorgum (k.a. 20%) disosoh terlebih dahulu dengan derajat sosoh 100 %, kemudian direndam dalam larutan 0,3 % Na2CO3 selama 8 jam, ditiriskan dan dikeringkan lalu digiling menjadi tepung. Metode ini dapat mereduksi tanin hingga 78,27 % (Kadar tanin biji sorgum utuh 3,11 % menjadi 0,66 % pada tepung sorgum); c) Produk bubur sorgum instan dengan nilai kalori 300kkal/100gram, capaiannya : Teknologi terpilih dalam pembuatan bubur sorgum instan yaitu : Formula adonan bahan terdiri atas tepung sorgum : tapioka = 80 : 20, dan 5% minyak nabati. Perbandingan bahan dan air adalah 1:9. Adonan dimasak hingga menjadi bubur, lalu
dituangkan dalam alat pengering drum (drum dryer). Hasil berupa serpihan, lalu digiling kasar dan diformulasi dengan susu
full cream dan gula, masing-masing sejumlah 30 dan 40%. Karakteristik bubur sorgum instan yaitu kandungan protein 7,78%, karbohidrat 84,5 %, lemak 6,66% serat pangan 9, 07 % dan daya cerna pati 77,97%, serta energi 429 kkal/100 g; d) Produk nasi sortum instan, capaiannya : Teknologi terpilih dalam pembuatan nasi sorgum instan yaitu : biji sorgum disosoh (DS 100%), direndam di dalam larutan Na2HPO4) 0.2 % pada suhu 300C selama 2 jam. Kemudian dicuci dan dimasak menggunakan rice cooker hingga matang, lalu dibekukan (suhu -40C, 24 jam) dan dithawing pada suhu 500C lalu dikeringkan. Karakteristik nasi sorgum instan adalah kandungan protein 9,31%, karbohidrat 89,5%, lemak 0,88%, amilosa 32%, serat pangan 8,8%, daya cerna pati 61,64% dan daya cerna protein 73.93%, serta energi 403 kkal/100 g. Hasil (outcome) : a) Teknologi tepung sorgum bermutu tinggi, capaiannya : Stabilitas tepung sorgum bila dikemas dengan plastik polipropilen (PP) adalah
14 bulan 5 hari, atau lebih lama dibandingkan tepung sorgum yang dikemas dengan
polietilen (PE) yaitu 5 bulan 9 hari; b) Tersedia produk pangan instan dari bahan pangan lokal (sorgum) denga beberapa jenis kegunaan yang berbeda, capainnya : Bubur sorgum instan dapat dikonsumsi anak usia sapihan dan dewasa (breakfast
cereal). A.14. Efisiensi Waktu Pemanenan dan Pengeringan Kedelai (50%) dengan Kerusakan Ose Maksimal 10% Menggunakan Instore Drying Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 142.981.656,- (95,88% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil (outcome) 100%. Luaran (Ouput) : Model teknologi instore drying kedelai, capaiannya : Tingkat kerusakan penyimpanan selama 8 minggu dengan instore drying untuk kedelai varietas willis 5,69% (tradisional 11,73%) dan Grobogan 4,57% (tradisional 10,38%)
Hasil (outcome) : Berfungsinya model teknologi instore drying kedelai yang dapat mengefisiensikan waktu, capaiannya : model teknologi instore drying dapat mempercepat waktu pemanenan selama 4 hari A.15.
Penyempurnaan Test Kit untuk Mengukur Total Mikroba pada Susu Segar Menggunakan Adhesive Agent dengan Akurasi 90% dan Stabilitas 1 Tahun Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 103.787.864,- (99,80% dari dana yang tersedia) dan
melibatkan SDM 6 orang peneliti sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil (outcome) 100%. Luaran (Ouput) : Test kit dengan tingkat akurasi 90% dan stabilitas 1 tahun, capaiannya : formula test kit terbaik adalah terbuat dari wahana cotton buds dengan adhesive agent NaOH 0,01 N, Bromothymol Blue 0,8 g/250 ml pelarut. Penghitungan dengan menggunakan metode test kit dan peta warna standar menghasilkan tingkat akurasi 91,60%. Test
kit disimpan dengan menggunakan kemasan plastik tertutup dapat mempertahankan fungsi test kit hingga 1 tahun. Hasil (outcome) : Diperolehnya test kit dengan akurasi 90% dan stablitas 1 tahun, capaiannya : Dibanding dengan metode penghitungan mikroba metode plating, Test Kit adalah mempunyai keunggulan sebagai berikut: (1) cara aplikasi lebih cepat, < 10 menit
metode plating memerlukan waktu
48 jam, (2) cara aplikasi mudah dapat diterapkan pata
peternak, tidak perlu peralatan laboratorium dan tidak perlu pelatihan khusus sedang metode plating perlu teknisi terlatih, cara lebih rumit dan perlu peralatan laboratorium (3) biaya analisis murah, untuk sekali analisis diperlukan biaya Rp. 1.500 (seribu limaratus rupiah), sedangkan metode analisis mikrobiologi (TPC) diperlukan biaya Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah). A.16. Formulasi Biopreservatif Berbasis Bawang Putih untuk Memperpanjang Masa Simpan Karkas Ayam (48 jam) pada Suhu Ruang
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 77.464.000,- (96,83% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 5 orang peneliti sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100% dan hasil (outcome) 100%. Luaran (Ouput) : Produk biopreservatif berbasis bawang putih untuk karkas ayam, capaiannya : Formula biopreservatif bawang putih yang dapat menghambat pertumbuhan S typhirium, E coli dan L monocytogenes adalah komposisi ekstrak bawang putih : ekstrak jahe : minyak kayu manis = 80 : 10 : 10. Produk biopreservatif yang dihasilkan berupa serbuk dan mempunyai rendemen 43,12%, pH 5,95, total padatan terlarut 74,11% dan kelarutan dalam air 1 : 5 Hasil (outcome) : Produk biopreservatif berbasis bawang putih dapat digunakan sebagai pengawet daging ayam sapmai 48 jam pada suhu ruang. Biopreservatif diaplikasikan terhadap daging ayam dengan perendaman 20 menit dapat menekan pertumbuhan S typhirium dan L monocytogenes sebesar 1 log CFU/ml. A.17. Penerbitan Publikasi Ilmiah, Semi Populer dan Populer Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp. 241.047.901 (92,32% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 26 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 89,29% Luaran (Ouput) : a)
Jurnal Pascapanen 2 nomor, capaiannya : telah dicetak Jurnal Pascapanen 2 nomor (volume 5 dan 6)
b) Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian 1 nomor, capaiannya : telah dicetak Buletin volume 5 tahun 2009 yang berisi 10 naskah c)
Plotter/Poster 10 teknologi, capaiannya : telah dicetak 20 judul
ploter/poster teknologi pengolahan (Meningkatkan
Ketersedian pangan, Berdayakan Pangan Lokal; Teknologi Pengawetan Daging; Produksi Bakteriosin Sebagai Pengawet Daging; Model Agroindustri Padi; Beras Berkwalitas, Masyarakat Cerdas; Teknologi Pengolahan Lada;
Teknologi
Memperpanjang Kesegaran Buah Manggis; Teknologi Pengemasan Segar Salak Pondoh, Teknologi Penanganan Mangga
Gedung untuk Ekspor; Tepung Kasava BIMO (2 macam); Model Pengeringan dan Penyimpanan Bawang Merah; Aneka Produk Mi Nusantara; Teknologi Pengolahan Mi Sukun; Mempanjang Masa Segar Bunga Alpina sp; Teknologi Pembuatan Beras Beriodium; Teknologi Pengolahan Gelondong Mete; Mi Sagu; Aneka Produk Mi Nusantara; Teknologi Beras Indeks Glikemik Rendah) d) Leaflet 20 macam, capaiannya : telah dicetak leaflet 10 judul (Teknologi Pembuatan Beras Beriodium, Teknologi Beras Indeks Glikemik Rendah, Teknologi Tepung Kasava, Teknologi Puree Buah-buahan, Produksi Bakteriosin Sebagai Pengawet Daging, Teknologi Pengolahan Lada, Tepung Kasava Bimo, Starter BIMO-CF, Teknologi Pengolahan Gelondong Mete, Mi Sagu) e)
Pedoman Teknis 4 buku, capaiannya : telah dicetak 3 buku Pedoman Teknis (Teknologi pengolahan susu, Teknologi Buah untuk Pasar, Teknologi Industri Tepung Kasava Bimo dan Pemanfaatannya, Teknologi, Laporan tahunan 2008). Direncanakan pedoman teknis masing-masing dicetak 300 eksemplar, realisasi 3 (tiga) pedoman teknis telah dicetak masing-masing sebanyak 1000 eksemplar.
f)
Kalender BB- Pascapanen , capaiannya : telah dicetak kalender tahun 2009
Hasil (outcome)
: Terdistribusinya jurnal, buletin, dan publikasi lain kepada para stakeholders, capaiannya : Telah
didistribusikannya jurnal, buletin, dan publikasi lain kepada Instansi lingkup Deptan, Pemda, Perguruan Tinggi, Dinas, dan pihak swasta. Dampak (impact) : Meningkatnya permintaan pelatihan teknologi yang dihasilkan BB-Pascapanen A.18. Partisipasi Ekspose/Gelar Teknologi dan Seminar Nasional Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 192.367.600,- (89,60% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 28 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%. Luaran (Ouput) :
a) Informasi teknologi pascapanen mencapai pengguna melalui partisipasi pada kegiatan pameran, capaiannya : Pameran telah dilaksanakan sebanyak 10 kali pameran (Agrinex Expo’ Bulogvaganza, Produksi Indonesia, Dukungan Teknologi Badan Litbang dalam Pembangunan Pertanian, Agro & Food Expo, Flori Flora Nasional, Pangan Nusantara IV, Pekan Agro Inovasi III, Pameran dalam Seminar Nasional Pembangunan Pertanian & Tetranologi, Hari Pangan Sedunia); b) Telah dikomunikasikannya hasil penelitian melalui seminar nasional capaiannya : Telah dilaksanakan seminar nasional 3 kali (Simposium Teknologi Inovatif, Seminar Nasional Teknologi Pascapanen Buah, Seminar Tematik dalam rangka HUT Litbang Pertanian) Hasil (outcome) : Tersosialisasinya/disampaikannya hasil penelitian BB-Pascapanen kepada pengguna/ masyarakat melalui kegiatan ekspose/gelar teknologi dan seminar nasional sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tentang informasi teknologi bidang pascapanen pertanian. A.19. Dukungan Kerja Sama Dalam dan Luar Negeri Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 128.211.627 (94,97 %dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 6 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%. Luaran (Ouput) : a). Kerja sama terlaksana sesuai dengan Mou (3 Mou), capaiannya 5 MoU (kerja sama pengolahan puree buah-buahan, model gudang pengeringan-penyimpanan bawang merah, pengembangan agroindustri jagung, pengolahan mi sagu, kerjasama pengolahan lada dengan FOA); b) Terjalinnya kemitraan baru 3 mitra, capaiannya 3 mitra ( PT Multi Prima Sejahtera
kerja sama teknologi pengolahan tepung kasava BIMO CF, Pemda prov Sumbar kerjasama
Pengolahan Susu Sapi dan Dadih Kerbau, PT Petrokimia Gresik kerjasama Pengembangan Beras Indeks Glikemiks Rendah) A.20. Teknis
Koordinasi dan Penugasan Peneliti Mendukung Program Direktorat Teknis/ Prima Tani/BPTP/ Dinas
Realisasi penggunaan dana untuk penelitian ini sebesar Rp 120.209.609,- (82,96% dari dana yang tersedia) dan melibatkan SDM 23 orang sesuai yang direncanakan (100%). Tingkat capaian kinerja Luaran (output) 100%. Luaran (Ouput)
: a). Terselenggaranya koordinasi dalam upaya mendukung program Ditjen Teknis/UK-UPT/Dinas
Teknis/Instansi Terkait, capaiannya : telah terselenggara koordinasi dengan Ditjen Teknis/UK/UPT/Dinas Teknis/Instansi terkait sebayak 7 kali;
b) Terfasilitasnya pengiriman tenaga ahli/peneliti, pejabat dalam rangka pemenuhan
kebutuhan teknologi bagi Ditjen Teknis/Prima Tani/UK-UPT/Dinas Teknis/Instansi Terkait, capaiannya : telah dikirim 20 orang tenaga ahli/peneliti untuk kebutuhan teknologi bagi Ditjen Teknis/Prima Tani/UK-UPT/Dinas Teknis/Instansi Terkait
2. Hasil Kinerja Sasaran Kumulatif tahun 2005 - 2009 Pencapaian Sasaran tahun 2009 sesuai Rencana Strategi BB-Pascapanen tahun 2005 – 2009 adalah sebagai berikut : 2. a. Sebelas paket inovasi teknologi dan delapan model teknologi/agroindustri untuk peningkatan daya saing dan nilai tambah hasil pertanian, realisasi kumulatif 17 paket teknologi dan 5 model teknologi/agroindustri (100% paket teknologi dan 100% model teknologi/agroindustri dari target keseluruhan sampai tahun 2009) Rencana realisasi kegiatan penelitian teknologi pascapanen dan pengembangan produk untuk peningkatan daya saing dan nilai tambah hasil pertanian periode 2005-2009 adalah dihasilkannya 17 paket teknologi dan 5 model teknologi adalah sebagai berikut:
Rencana 11 paket teknologi
1) Teknologi pemanfaatan tanaman untuk bahan baku industri biofarmaka, 2) Teknologi sintesa vanilin dan optimasi pemurnian eugenol dari minyak daun cengkeh, 3) teknologi pengolahan minyak jarak sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah,
4) Teknologi penanganan segar bunga tropika untuk pemasaran
lokal/ekspor, 5) Teknologi pembekuan cepat dan edible coating irisan buah mangga arumanis, 6) Penelitian pengolahan teknologi minyak dedak padi (rice bran oil), 7) Pemanfaatan limbah sekam sebagai penghasil silika, 8) Pemanfaatan gel lidah buaya sebagai pengawet buah dan sayuran segar, 9) Teknologi pengolahan sayuran kering siap santap, 10) Produksi Rhamnosidase dari Aspergillus sp., 11) Mikroenkapsulasi oleoresin jahe sebagai perisa (flavoring agent),
Rencana 8 model teknologi/agroindustri 1) Pengembangan teknologi pengolahan jeruk, 2) Inovasi teknologi produksi gula aren dengan teknologi membran untuk pengembangan agroindustri perdesaan, 3) Teknologi pengolahan santan kelapa awet untuk pengembangan agroindustri perdesaan, 4) Penelitian dan pengembangan produk hilir pati kasava, 5) Penelitian dan pengembangan teknologi minyak kelapa murni dan produk hilirnya, 6) teknologi sistem pengeringanpenyimpanan (instore drying) bawang merah, 7) Teknologi diversifikasi pengolahan lada, dan 8) Pengembangan teknologi pascapanen pisang dan kelapa mendukung pembangunan kawasan eks PLG.
Realisasi 17 paket teknologi Teknologi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 17 teknologi (rencana dalam Renstra 2005-2009 11 teknologi), sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100%.
Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) teknologi pemanfaatan tanaman untuk bahan baku industri biofarmaka (tahun 2005-2006), 2) teknologi sintesis vanilin (tahun 2006), 3) teknologi pengolahan minyak jarak (tahun 20062007), 4) teknologi pengolahan sayuran kering siap santap (tahun 2007), 5) teknologi produksi rhamnosidase dari Aspergillus sp. (tahun 2007),
6) Teknologi mikroenkapsulasi oleoresin jahe sebagai perisa (tahun
2007), 7) Teknologi pembekuan cepat dan edible coating irisan buah mangga arumanis (tahun 2007), 8) teknologi minyak dedak padi (rice bran oil) (tahun 2007), 9) teknologi mikroenkapsulasi oleoresin lada (tahun 2008), 10) Teknologi Pengemasan Bunga Potong Alpinia sp. (tahun 2008), dan 11) Pemanfaatan Gel Lidah Buaya untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah Belimbing Manis (tahun 2008). 12) Teknologi pengemasan atmosfir termodifikasi buah salak, (tahun 2009), 13) Teknologi pelilinan dan pengemasan buah manggis, (tahun 2009). 14) Teknologi pengemasan atmosfir termodifikasi buah rambutan, (tahun 2009), 15) Teknologi produksi gula aren, (tahun 2009), 16) Teknologi pengolahan dadih termodifikasi, (tahun 2009), 17) Teknologi pengemasan keripik wortel, (tahun 2009)
Realisasi 8 model teknologi/agroindustri Model teknologi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 8 model teknologi (rencana dalam Renstra 2005-2009 8 model teknologi), sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 81.25 %. Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) model agroindustri pengolahan jeruk siam (tahun 2005-2007), 2) model agroindustri pengolahan pati kasava (tahun 2005-2007), 3) model agroindustri pengolahan minyak kelapa murni (tahun 2005-2006), dan
4) model teknologi pengeringan dan penyimpanan bawang merah (2008), 5)
Model teknologi pengolahan lada hijau kering, (tahun 2009). Selain itu sudah dihasilkan 2 paket teknologi yaitu : 1) Inovasi Teknologi Produksi Gula Aren (tahun 2008), dan 2) Inovasi Teknologi Pengolahan Santan Kelapa (tahun 2008), tidak dikembangkan dalam entuk model teknolodi/agroindustri. Kedua teknologi tersebut hanya dikembangkan dalam skala pilot di bangsal, karena inovasi teknologi yang dihasilkan kurang tepat untuk tingkat agroindustri pedesaan
2. b.
Lima paket teknologi, satu model aplikasi dan rekomendasi model pengolahan mendukung diversifikasi pangan, realisasi kumulatif 7 paket teknologi, 1 model aplikasi dan 1 rekomendasi (100% dari target keseluruhan sampai tahun 2009) Rencana realisasi kegiatan Program untuk mendukung Program Pengembangan Teknologi Mendukung Diversifikasi Pangan periode 2005-2009 adalah dihasilkannya 5 paket teknologi, satu model aplikasi
dan
rekomendasi model pengolahan mendukung diversifikasi pangan.
Rencana 5 paket teknologi 1) Teknologi pemanfaatan kacang-kacangan untuk produk tempe, 2) teknologi pengolahan sagu, 3) teknologi pengolahan beras fungsional, 4) teknologi pengolahan jagung, dan 5) Teknologi pengolahan pangan untuk diversifikasi produk pangan pokok berbahan baku ubijalar dan ubikayu ;
Rencana 1 model aplikasi penekanan kehilangan 1) Aplikasi penekanan kehilangan hasil pascapanen padi dan penerapan GMP
Rencana 1 rekomendasi 1) Rekomendasi penerapan teknologi pascapanen mendukung ketahanan pangan di Papua.
Realisasi 7 paket teknologi Teknologi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 8 model teknologi (rencana dalam Renstra 2005-2009 5 teknologi), sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %. Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) teknologi produksi tempe kacang tunggak (tahun 2006-2007), 2) teknologi mi sagu (tahun 2005), 3) teknologi pembuatan beras fungsional (tahun 2006-2007), 4) teknologi pengolahan jagung (tahun 2005-2006), 5) teknologi diversifikasi produk pangan pokok berbahan baku ubi jalar dan ubi kayu (tahun 2007-2008)., 6) Teknologi produksi stater Bimo-SF dan Bimo-CF (tahun 2009), 7) Teknologi penyosohan sorgum (tahun 2009)
Realisasi 1 model aplikasi penekanan kehilangan Model Aplikasi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009
berjumlah 1 model aplikasi
(rencana dalam Renstra 2005-2009 1 model aplikasi) sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %. Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) Model aplikasi metode pengukuran losses padi dan penerapan GMP (2005-2006)
Rencana 1 rekomendasi Rekomendasi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 1 rekomendasi (rencana dalam Renstra 2005-2009 satu Rekomendasi) sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %. Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) Rekomendasi penerapan teknologi pengolahan sagu rakyat dan model teknologi produksi pengolahan sagu dan ubijalar rakyat di Papua (tahun 2007-2008).
2. c. Rekomendasi teknologi identifikasi kontaminan produk sayuran dan buah-buahan, dua model teknologi dan dua paket teknologi serta 1 formula mendukung peningkatan keamanan pangan, realisasi kumulatif 1 rekomendasi, 2 model teknologi dan 2 paket teknologi (100% dari target keseluruhan sampai tahun 2009) Program Penelitian Mendukung Peningkatan Keamanan Pangan periode 2005-2009 meliputi : 1 (satu) rekomendasi, 2 model teknologi, 2 paket teknologi dan 1 formula Bahan Tambahan Pangan (BTP). Rencana 1 rekomendasi 1) Identifikasi kontaminan dan perbaikan mutu produk sayuran dan buah-buahan Rencana 2 model teknologi 1) Model teknologi perbaikan mutu dan keamanan pangan susu di tingkat peternak dan koperasi susu, 2) Model teknologi penyimpanan jagung untuk mengendalikan aflatoksin
Rencana 2 paket teknologi 1) Teknologi produksi bakteriosin sebagai biopreservatif untuk mengendalikan kontaminan daging dan produk daging, 2) Teknologi pembuatan Paper Stick Kit Test untuk deteksi tingkat kontaminan mikroba pada susu segar Rencana 1 formula Bahan Tambahan Pangan (BTP) 1) Formula Bahan Tambahan Pangan (BTP) pemutih yang aman pada beras.
Realisasi 2 rekomendasi Rekomendasi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 2 rekomendasi (rencana dalam Renstra 2005-2009 satu Rekomendasi) sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %. Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) Rekomendasi penanganan sayuran dan buah yang memenuhi persyaratan keamanan pangan (tahun 2005-2007), 2) Rekomendasi Keamanan Pangan Hasil Pertanian dan Produk Olahannya (tahun 2009)
Realisasi 2 model teknologi Model teknologi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 2 model (rencana dalam Renstra 2005-2009 dua model) sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %.
Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) Model SOP penanganan susu segar (tahun 2005), 2) Model teknologi sistem penyimpanan jagung untuk mengendalikan aflatoksin (tahun 2007-2008),
Realisasi 2 paket teknologi Teknologi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 2 paket teknologi (rencana dalam Renstra 2005-2009 dua model) sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %. Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) Paket teknologi produksi bakteriosin sebagai biopreservatif untuk mengendalikan kontaminan daging dan produk daging (tahun 2007-2008), 2) Pembuatan paper kit test untuk deteksi tingkat kontaminan mikroba pada susu segar (tahun 2008 dan dilanjutkan pada tahun 2009).
Satu formula Bahan Tambahan Pangan (BTP) Sampai dengan tahun 2009, formula Bahan Tambahan Pangan tidak dapat direalisasikan, yaitu pemanfaatan BTP pemutih yang aman pada beras. Kegiatan tersebut tidak dapat dilakukan karena terkait kebijakan untuk melaksanakan kegiatan yang lebih diprioritaskan.
2. d. Lima model dan dua paket teknologi pascapanen berbasis kemitraan dan keperluan pembangunan pertanian berdasar permintaan, realisasi kumulatif 4 model dan 2 paket teknologi (100 % dari target keseluruhan sampai tahun 2009)
Rencana realisasi program Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Berbasis Kemitraan dan Keperluan Pembangunan Pertanian berdasar Permintaan periode 2005-2009 meliputi terbentuknya 5 (lima) model dan dua paket teknologi Rencana 5 model teknologi 1) model teknologi perbaikan mutu dan diversifikasi produk lada, 2) model teknologi pengolahan mete terpadu, 3) model teknologi pengolahan pasta tomat dan cabai, 4) model teknologi pengolahan minyak atsiri (minyak akar wangi dan minyak nilam) dan produk turunannya , dan 5) model teknologi produksi konsentrat jambu biji merah dengan teknologi membran untuk pengembangan agroindustri perdesaan ;
Rencana dua paket teknologi 1) Teknologi penanganan pascapanen mangga untuk pemasaran domestik dan ekspor. 2) Teknologi produksi bioetanol dari umbi-umbian.
Realisasi 5 model teknologi Model teknologi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 5 model (rencana dalam Renstra 2005-2009 lima model) sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %. Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) Model teknologi pengolahan lada, 2) Model teknologi pengolahan mete, 3) Model pengolahan pasta tomat dan cabe, 4) Model produksi minyak akar wangi dan minyak nilam, 5) Model
produksi konsentrat jambu biji merah dalam proses perakitan teknologi menuju pembentukan model produksi dengan teknologi membran
Realisasi dua paket teknologi Teknologi yang telah dihasilkan oleh BB-Pascapanen sampai tahun 2009 berjumlah 2 paket teknologi (rencana dalam Renstra 2005-2009 2 paket teknologi) sehingga capaian sasaran sudah terealisasi 100 %. Capaiannya adalah sebagai berikut : 1) Teknologi sistem penanganan segar buah mangga untuk tujuan ekspor, 2) Teknologi produksi konsentrat jambu biji merah. Terdapat satu kegiatan penelitian tahun 2008 yang tidak dapat direalisasikan, yaitu pengembangan teknologi produksi bioetanol dari umbi-umbian yang direncanakan dilaksanakan pada tahun 2008, namun diganti dengan judul penelitian lain yang lebih diprioritaskan
2. e. Tiga Puluh Enam Mitra Kerjasama, 9 jurnal pascapanen, 5 buletin pascapanen, 20 petunjuk teknis, 100 leaflet dan poster, 60 kali seminar bulanan, 4 kali seminar/lokakarya nasional, 10 kali gelar teknologi, 2 kali open house, 15 HaKI (paten atau merk), realisasi kumulatif 21 mitra kerjasama, 8 jurnal pascapanen, 4 buletin pascapanen, 15 petunjuk teknis, 90 leaflet dan 46 poster, 48 kali seminar bulanan, 2 kali seminar/lokakarya nasional, 6 kali gelar teknologi, 1 kali open house, dan 13 HaKI dan merk terdiri dari 8 paten dan 5 merk (94,93% dari target keseluruhan sampai tahun
2009)
Rencana Program Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan jaringan Umpan Balik periode 2005-2009 meliputi 9 jurnal pascapanen, 5 buletin pascapanen, 20 petunjuk teknis, 100 leaflet dan poster, 60 kali seminar bulanan, 4 kali seminar/lokakarya nasional, 10 kali gelar teknologi, 2 kali open house, 15 HaKI (paten atau merk), realisasi kumulatif 21 mitra kerjasama, 8 jurnal pascapanen, 4 buletin pascapanen, 15 petunjuk teknis, 90 leaflet dan 46 poster, 48 kali seminar bulanan,
2 kali seminar/lokakarya nasional, 6 kali gelar
teknologi, 1 kali open house, dan 13 HaKI dan merk terdiri dari 8 paten dan 5 merk
Realisasi Capaiannya selama periode tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut : 24 mitra kerjasama, 9 jurnal pascapanen, 5 buletin pascapanen, 17 petunjuk teknis, 100 leaflet dan 56 poster, 60 kali seminar bulanan, 5 kali seminar/lokakarya nasional, 6 kali gelar teknologi, 2 kali open house, dan pendaftaran 13 HaKI (8 paten dan 5 merk). Paten atas teknologi proses/formula terdiri atas : 1) mesin pembubur daging buah sistem sikat dengan pengumpan konveyor ulir, 2) perekat kayu lapis berbasis kardanol, 3) mesin pembuat sayuran kering, 4) proses purifikasi minyak kelapa murni berbasis teknologi membran ultrafiltrasi, minuman
isotonik
alami
air
kelapa
berbasis
5)
proses
pembuatan
teknologi membran ultrafiltrasi, 6) Formula sanitizer untuk
menghilangkan mikroba dan residu pestisida pada sayuran segar, 7) formula penghilang pahit pada jus dan konsentrat jeruk siam dan aplikasinya, 8) fortifikasi iodium pada beras, 9) mesin pencuci buah. Sedangkan merk untuk produk hasil teknologi BB-Pascapanen terdiri atas : 1) Laurica, 2) Puresso, 3) Syva, 4) Kernelo, 5) Citrus
van Sambas. 3.
Fokus dan Sasaran Kegiatan
Pada tahun anggaran 2009, BB-Pascapanen melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen serta model guna mencapai sasaran sebagai berikut : 3. a. Tersedia
dan
berfungsinya
11
paket
inovasi
teknologi
pascapanen
dan
8
model
agroindustri/produksi untuk peningkatan daya saing dan nilai tambah hasil pertanian Guna mencapai sasaran ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan, diantaranya : Perbaikan dan penggandaan skala (150 kg/hari) Lada Hijau Kering dengan konsistensi muru (warna minyak) dan daya simpan minimal 1 tahun Model pengolahan lada kering hijau skala 150 kg/hari telah diaplikasikan di tingkat petani (Lampung Timur) dan menghasilkan lada hijau kering dengan karekteristik lelbi baik daripada lada hijau kering yang ada di pasar. Proses pengolahan tersebut meliputi perontokan, blanching dalam air mendidih selama 25 menit, perendaman dalam asam sitrat 2% selama 30 menit dan dikeringkan dengan alat pengering try dryer pada shun 60° C. Rendemen berkisar 18,8 – 22,4%
3. b. Tersedia dan berfungsinya 5 paket teknologi, 1 model aplikasi dan rekomendasi model pengolahan mendukung diversifikasi pangan Guna mencapai sasaran ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan, antara lain :
Peningkatan Efektivitas (100%) dan Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung Ubikayu dan Ubijalar sebagai Substitusi Terigu
Teknologi pembuatan starter tepung Bimo-CF dan Bimo-SF dengan cara pencampuran sistem vertikal (dengan alat mixer) dan cara pencampuran isolat secara bertahap (tidak langsung) menghasilkan starter yang homogen. Uji coba produksi tepung kasava termodikasi telah dilakukan di PT Multi Prima Sejahtera (Lampung) pda skala 8 ton 3. c. Tersedia dan berfungsinya rekomendasi teknologi identifikasi kontaminan produk sayuran dan buah-buahan, dua model teknologi dan dua paket teknologi serta satu formula pemutih pada beras mendukung peningkatan keamanan pangan Guna mencapai sasaran ini, pada tahun 2009 telah dilaksanakan beberapa kegiatan, antara lain : Formulasi Biopreservatif Berbasis Bawang Putih untuk Memperpanjang Masa Simpan Karkas Ayam (48 jam) pada Suhu Ruang Formula biopreservatif berbasis bawang putih dapat menghambat
pertumbuhan S. typhirium, E.coli dan L.
monocytogenes adalah komposisi ekstrak bawang putih : ekstrak jahe : minyak kayumanis = 80 : 10 : 10. Produk biopreservatif yang dihasilkan berupa serbuk dan mempunyai rendemen 43,12%, pH 5,95, total padatan terlarut 74,11 % dan kelarutan dalam air 1 : 5. Aplikasi biopreservatif terhadap daging ayam dengan perendaman 10 menit dapat menekan pertumbuhan S. typhirium
dan E.coli sebesar 1 log CFU/mL dan L.
monocytogenes 2 log CFU/mL. Aplikasi biopreservatif terhadap daging ayam dengan perendaman 20 menit dapat menekan pertumbuhan S. typhirium dan L. monocytogenes sebesar 1 log CFU/mL. Aroma biopreservatif yang dihasilkan sangat spesifik dan dapat digunakan sebagai bumbu.
3. d. Tersedia dan berfungsinya 5 model dan 2 paket teknologi pascapanen berbasis kemitraan dan keperluan pembangunan pertanian berdasar permintaan Guna mencapai sasaran ini, pada tahun 2009 telah dilaksanakan kegiatan : Penyempurnaan Model Teknologi Pascapanen (Mi Sagu, Jagung dan Bawang Merah) Penerapan penyempurnaan model teknologi di lapangan telah dilaksanakan, antara lain model pengolahan mi sagu/ubi jalar di Pesantren Al Qur’an Wal Hadis Bogor (Jabar), penyimpanan dan pengeringan bawang merah di Kab. Brebes (Jateng), penanganan dan penyimpanan jagung di Kab. Sragen, pengawalan dan pendampingan pengolahan jeruk di Kab. Mamuju Utara (Sulsel). Penambahan tawas dalam pembuatan mi sagu sering digunakan agar menghasilkan mi sagu yang tidak mudah patah, namun penggunaan tawas mendapat sorotan dan kritikan dari masyarakat. Sebagai pengganti tawas digunakan Sodium Tri Poly Phosfat (STPP) dan guargum yang mempunyai fungsi sebagai pengental sebagai pengganti tawas. STPP dan guargum merupakan bahan pengental yang umum digunakan industri makanan dibandingkan tawas. Selain itu, telah dilakukan pula perbaikan kemasan mi sagu. Uji pengolahan mi ubi jalar telah dilaksanakan dengan menggunakan bahan baku (ubi jalar) sebanyak 100 kg, teknologi ini merupakan adopsi dari teknologi yang telah dihasilkan BB-Pascapanen sebelumnya. Peningkatan bobot akurasi untuk identifikasi tingkat cemaran aflatoksin pada jagung dengan menggunakan teknologi pengolahan citra digital dilakukan dengan cara memberbaiki sistem pemograman agar lebih tajam dalam membaca karakterisitik warna (RGB), dilanjutkan dengan mengulang kegiatan identifikasi, training dan validasi pada sampel jagung. Perbaikan sistem pemrograman dan kegiatan pengulangan proses training telah mampu meningkatkan sistem akurasi sistem identifikasi dari sebelumnya 74% menjadi 82%. Disamping itu,
pada tanggal 19 Oktober 2009 telah dilaksanakan pula pelatihan penerapan SOP penanganan dan penyimpanan jagung. o Penelitian Sistem Pengeringan - Penyimpanan (Instore Drying) Bawang Merah dimulai pada tahun 2007, kegiatan penelitian ini dilakukan di BB-Pascapanen (Karawang) dengan kapasitas 5-10 ton bawang merah. Model instore drying tersebut dilengkapi dengan sistem pengaturan aerasi udara (ballwind), tungku pemanas, blower penghisap dan ventilasi udara yang berfungsi untuk membantu pengaturan suhu dan kelembaban di dalam ruang instore drying. Dengan menggunakan teknologi instore drying, tingkat kerusakan bawang merah dapat ditekan menjadi 10,38%. Berdasarkan permintaan Pemda Kab. Brebes,
pada tahun 2008 BB-
Pascapanen membangun model instore drying bawang merah berkapaitas 15 -20 ton di sentra produksi bawang merah, yaitu di Kelompok Tani Desa Tengguli, Kab Brebes. Model teknologi instore drying yang diterapkan di Desa Tengguli Kab. Brebes, Jawa Tengah adalah model tempat pengeringan-penyimpanan bawang merah berukuran 7,5 m (p) x 5,5 m(l) x 4,45 m(t), atap bangunan terbuat dari fiber glass tebal 0,6 mm dilengkapi dengan
4 buah aerasi udara (ballwindow) diameter 24 inci, tungku pemanas, blower
penghisap dan ventilasi udara yang dapat berfungsi untuk membantu pengaturan suhu dan kelembaban udara di dalam ruang instore drying. Dinding bangunan terbuat dari bilik bambu dan fiber glass. Bagian dalam terdiri dari rak-rak terbuat dari kayu dan bambu (jumlah rak ada 4 buah, tiap rak terdiri dari 6 susun) tempat meletakan gedengan bawang merah yang akan dikeringkan. Dengan menggunakan model teknologi instore
drying tersebut, tingkat kerusakan bawang merah di Kelompok Tani Desa Tengguli dapat ditekan dari 20% menjadi 10,13% selama penyimpanan 8 minggu, umur simpan dapat diperpanjang dari 4 minggu (tradisional) menjadi 8 minggu dengan kualitas bawang masih baik. Hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa dengan penambahan biaya proses sebesar Rp 107/kg dapat meningkatkan keuntungan Kelompok Tani Desa Tengguli
Rp 1.897/kg dalam sekali proses
(15 ton). Pada tahun 2009 dilakukan penyempurnaan bangunan,
dapur pemanas, kipas. Rata-rata mutu banwang merah dengan pengeringan dengan instore drying setelah dilakukan penyempurnaan adalah : kadar air 83,27% (di petani 83,44%), kadar abu 0,7% (di petani 0,72%), kerusakan 0,37% (di petani 1,12%), susut bobot 11,28% (di petani 16,21%). 3. e. Terjalin dan terbinanya 36 mitra kerjasama, terbitnya 9 jurnal pascapanen, 5 buletin pascapanen, 20 petunjuk teknis, 100 leaflet dan poster, terselenggaranya 60 kali seminar bulanan, 4 kali seminar/lokakarya nasional, 10 kali gelar teknologi, 2 kali open house dan terbitnya 15 HaKI Sampai dengan tahun 2009 BB-Pascapanen telah berhasil melaksanakan :
Kerjasama dengan mitra BB-Pascapanen dapat menambah 3 (tiga) mitra kerja sama baru yaitu : 1) Kerja sama alih teknologi pengolahan tepung kasava termodifikasi dengan PT Multi Prima Sejahtera, 2) Kerja sama penelitian dan pengembangan beras indeks glikemiks rendah dengan PT Gresik Petrokimia, 3) Kerja sama penanganan dan pengolahan dadih dan susu sapi/kerbau dengan Pemda Prov. Sumbar. Disamping itu telah ditanda-tangani MoU sebagai berikut : 1) Kerja sama pengolahan puree buah-buahan dengan CV Promindo (Cirebon), 2) Kerja sama pengembangan agroindustri jagung dengan Pemda Kab. Sragen (Jateng), 3) Kerja sama pengolahan mi sagu dengan pesantren Al Qur’an al Hadis (Bogor), 4) Kerja sama pengolahan lada dengan FAO
Pencetakan jurnal dan buletin pascapanen pertanian
Telah dicetak jurnal Jurnal Pascapanen 2 nomor (volume 5 dan 6) dan Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian 1 nomor (volume 5 tahun 2009)
Petunjuk teknis Telah dicetak Pedoman Teknis 4 buku (Teknologi pengolahan susu, Teknologi Buah untuk Pasar, Teknologi Industri Tepung Kasava Bimo dan Pemanfaatannya, Teknologi, Laporan tahunan 2008)
Pencetakan leaflet dan poster Telah dicetak 20 judul ploter/poster teknologi pengolahan (Meningkatkan Ketersedian pangan, Berdayakan Pangan Lokal; Teknologi Pengawetan Daging; Produksi Bakteriosin Sebagai Pengawet Daging; Model Agroindustri Padi; Beras Berkwalitas, Masyarakat Cerdas; Teknologi Pengolahan Lada;
Teknologi
Memperpanjang Kesegaran Buah Manggis; Teknologi Pengemasan Segar Salak Pondoh, Teknologi Penanganan Mangga Gedung untuk Ekspor; Tepung Kasava BIMO (2 macam); Model Pengeringan dan Penyimpanan Bawang Merah; Aneka Produk Mi Nusantara; Teknologi Pengolahan Mi Sukun; Mempanjang Masa Segar Bunga Alpina sp; Teknologi Pembuatan Beras Beriodium; Teknologi Pengolahan Gelondong Mete; Mi Sagu; Aneka Produk Mi Nusantara; Teknologi Beras Indeks Glikemik Rendah) dan Leaflet 10 judul (Teknologi Pembuatan Beras Beriodium, Teknologi Beras Indeks Glikemik Rendah, Teknologi Tepung Kasava, Teknologi Puree Buah-buahan, Produksi Bakteriosin Sebagai Pengawet Daging, Teknologi Pengolahan Lada, Tepung Kasava Bimo, Starter BIMO-CF, Teknologi Pengolahan Gelondong Mete, Mi Sagu)
Seminar bulanan Telah dilaksanakan 12 kali seminar bulanan.
Lokakarya/Seminar Nasional Telah dilaksanakan seminar nasional
3 kali (Simposium Teknologi Inovatif, Seminar Nasional Teknologi
Pascapanen Buah, Seminar Tematik dalam rangka HUT Litbang Pertanian) B.
ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA 1. Berdasarkan Pengukuran Kinerja 1.1.
Penggunaan Input Total anggaran yang tersedia dalam DIPA BB-Pascapanen TA 2009 sebelum revisi sebesar Rp. 14.980.562.000,- realisasi keuangan kumulatif sampai dengan 31 Desember 2009 adalah Rp. 14.638.135.462 (97,71%). Pada tahun 2009
BB-Pascapanen memperoleh dana hibah (grant) dari FAO sebesar
USD 225,000 (ekuivalen Rp. 2.119.700.000.-), dana hibah tersebut dikelola oleh FAO digunakan untuk kegiatan kerja sama penelitian lada di provinsi Lampung dan Bangka. Dana hibah tersebut baru dituangkan dalam revisi DIPA BB-Pascapanen TA 2009 pada tanggal 15 Desember 2009, sehingga total anggaran DIPA BB-Pascapanen TA 2009 sesudah revisi adalah Rp 17.573.750.000,-. Sampai dengan 31 Desember 2009, pengeluaran biaya operasional kegaitan penelitian lada yang dikelola oleh FAO belum disyahkan oleh KPKN VI Jakarta, sehingga realisasi keuangan penggunaan dana FAO belum dapat diperhitungkan pada realisasi keuangan BB-Pascpanen.
Anggaran yang tersedia untuk kegiatan penelitian, pengembangan sumberdaya
informasi Iptek, diseminasi dan jaringan umpan balik (sebelum revisi) sebesar Rp 2.806.740.000,- sedangkan realisasi penyerapan dananya sebesar
Rp 2.694.755.247,- (96,01%). Penyerapan
anggaran untuk penelitian
berkisar antara 95,46 – 99,92%, sedangkan pengembangan sumberdaya
informasi Iptek, diseminasi dan jaringan umpan balik berkisar antara 89,60 – 94,97%. 1.2.
Realisasi
Output Secara umum capaian kinerja dari 16 kegiatan penelitian dan 4 kegiatan pengembangan sumberdaya informasi Iptek, diseminasi dan jaringan umpan balik telah dapat diselesaikan dengan baik. Capaian kinerja dari 16 kegiatan penelitian (Efisiensi Waktu Pemanenan dan Pengeringan Kedelai (50%) dengan Kerusakan Ose Maksimal 10% Menggunakan Instore Drying; Peningkatan Mutu Penyosohan (80%) dengan Kandungan Tanin Turun Hingga 1% dalam Tepung Sorgum dan Pengembangan Produk Sorgum Instan; Formulasi Tepung Komposit Ubikayu, Ubijalar dan Jagung untuk Substitusi Terigu Minimal 40% dalam Mi; Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (Hingga 30 hari) dengan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi untuk Distribusi dan Transportasi Ekspor; Perbaikan Proses dan Pengemasan Dadih sebagai Probiotik dengan Daya Simpan sampai 20 Hari; Perbaikan dan Penggandaan Skala (150 Kg/Hari) Pengolahan Lada Hijau Kering dengan Konsistensi Mutu (warna, minyak) dan Daya Simpan Minimal 1 Tahun; Penyempurnaan Test Kit untuk Mengukur Total Mikroba pada Susu Segar Menggunakan Adhesive Agent
dengan Akurasi 90% dan Stabilitas 1 Tahun;
Peningkatan Kinerja Purifikasi Sampai 70% dan Pemekatan Nira Sampai 60° Brix dalam Produksi Gula Aren; Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahan; Pembuatan Produk Sayur Sop Instan dengan Daya Simpan Hingga 1 Tahun; Peningkatan Efektivitas (100%) dan Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung Ubikayu dan Ubijalar sebagai Substitusi Terigu; Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Páprika untuk
Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari; Formulasi Biakan Mikroba Penghasil Bioetanol dengan Kemampuan Konversi Substrat Sampai 75%; Teknologi Pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wortel (Daucus carota L.) Minimal 1 Tahun; Penyempurnaan Model Teknologi Pascapanen (Bawang Merah, Mi sagu/Ubijalar, Silo Jagung dan Jeruk); Formulasi Biopreservatif Berbasis Bawang Putih untuk Memperpanjang Masa Simpan Karkas Ayam (48 jam) pada Suhu Ruang; dan Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (Hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan untuk Tujuan Ekspor) dan 4 kegiatan pengembangan sumberdaya informasi Iptek, diseminasi dan jaringan umpan balik (Partisipasi Ekspose, Gelar Teknologi, Ilmiah/Seminar Nasional; Dukungan dan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri; Penerbitan Publikasi, Semi Populer (jurnal 2 kali, Buletin 2 kali, Laporan Tahunan, Pedoman Teknis 4 kali, Brosur/leaflet); dan Koordinasi dan Penugasan Peneliti Mendukung Program Direktorat Teknis/Prima Tani/BPTP/Dinas Teknis) capaian kinerja output 90 - 100%.
Outcome Berdasarkan uji teknologi di laboratorium dan lapangan pada tahun 2009, secara umum teknologi dapat berfungsi dengan baik. Dari 16 kegiatan penelitian dan pengembangan capain kinerjanya berkisar 70 -100%, rincian capaian kinerjanya adalah sebagai berikut : satu kegiatan (Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Páprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari) capaian kinerjanya 70%; dua kegiatan (Formulasi Biakan Mikroba Penghasil Bioetanol dengan Kemampuan Konversi Substrat Sampai 75%; dan Teknologi Pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wortel (Daucus carota L.) Minimal 1 Tahun) capaian kinerjanya 80%; tiga kegiatan (Peningkatan Kinerja Purifikasi Sampai 70% dan Pemekatan Nira Sampai 60° Brix dalam Produksi Gula Aren; Perbaikan Proses dan Pengemasan Dadih sebagai Probiotik dengan Daya
Simpan sampai 20 Hari; dan Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (hingga 30 hari) dengan Pengemasan Atmosfir termodifikasi untuk Distribusi dan Transportasi Ekspor) capaian kinerjanya 90%; satu kegiatan (Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahan) capaian kinerjanya 97,5%; dan satu Kegiatan (Pembuatan Produk Sayur Sop Instan dengan Daya Simpan Minimal 1 Tahun) capaian kinerjanya 98%; dan delapan kegiatan (Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan untuk Tujuan Ekspor; Perbaikan dan Penggandaan Skala (150 kg/hari) Pengolahan Lada Hijau Kering dengan Konsistensi Mutu (warna, minyak) dan Daya Simpan Minimal 1 Tahun;
Peningkatan Efektivitas (100%) dan
Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung Ubikayu dan Ubijalar sebagai Substitusi Terigu; Formulasi Tepung Komposit Ubikayu, Ubijalar dan Jagung untuk Substitusi Terigu Minimal 40% dalam Mi; Peningkatan Mutu Penyosohan (80%) dengan Kandungan Tanin Turun Hingga 1% dalam Tepung Sorgum dan Pengembangan Produk Sorgum Instan; Efisiensi Waktu Pemanenan dan Pengeringan Kedelai (50%) dengan Kerusakan Ose Maksimal 10% Menggunakan Instore Drying; Penyempurnaan Test Kit untuk Mengukur Total Mikroba pada Susu Segar Menggunakan Adhesive Agent dengan Akurasi 90% dan Stabilitas 1 Tahun; Formulasi Biopreservatif Berbasis Bawang Putih untuk Memperpanjang Masa Simpan Karkas Ayam (48 jam) pada Suhu Ruang) capaian kinerjanya 100%. Pada kegiatan pengembangan sumberdaya informasi Iptek, diseminasi dan jaringan umpan balik, kegiatan Penerbitan Publikasi Ilmiah, Semi Populer dan Populer capaiannya kinerjanya yaitu telah didistribusikannya jurnal, buletin, dan publikasi lain kepada Instansi lingkup Deptan, Pemda, Perguruan Tinggi, Dinas, dan pihak swasta. Sedangkan capaian kinerja kegiatan Partisipasi Ekspose/Gelar Teknologi dan Seminar Nasional adalah Tersosialisasinya hasil penelitian BB-Pascapanen kepada pengguna/ masyarakat.
Dampak (impact) Kegiatan Penerbitan Publikasi Ilmiah, Semi Populer dan Populer memberikan dampak berupa : a) Meningkatkan pengetahuan dan pemahanan masyarakat (Stakeholder) mengenai teknologi pascapanen terbaru yang diharapkan dapat menggugah minat untuk mengadopsi teknologi hasil BB-Pascapanen untuk meningkatkan pendapatan masyarakat,
b) Meningkatnya beberapa hal seperti peningkatan
permintaan teknologi BB-Pascapanen melalui pelatihan, permintaan narasumber, kunjungan ilmiah, study banding, magang teknologi, permintaan jurnal/publikasi lainnya dan lain-lain.
Hambatan/kendala c. Pelaksanaan penelitian yang tergantung musim panen Kegiatan penelitian yang cukup kritis karena ketergantungan terhadap musim panen diantaranya penelitian Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan untuk Tujuan Ekspor dan Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahannya. Masa panen komoditas tersebut berada pada awal tahun (JanuariPebruari) dan akhir tahun (Nopember-Desember), dimana pada periode tersebut merupakan waktu untuk persiapan
pelaksanaan penelitian dan akhir pelaksanaan kegiatan. Selain itu, keterbatasan alokasi pendanaan untuk setiap pengajuan persekot sangat mempengaruhi kelancaran penelitian. Dengan musim panen seperti tersebut diatas menyebabkan banyak waktu yang kurang efektif untuk pelaksanaan penelitian tersebut. d. Keterbatasan ketersediaan peralatan bangsal dan laboratorium Peralatan bangsal dan laboratorium yang banyak digunakan untuk kegiatan penelitian tahun 2009, yaitu unit pendingin (cold storage) dan inkubator. Beberapa penelitian yang menggunakan cold storage yaitu penelitian : 1) Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (hingga 30 hari) dengan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi untuk Distribusi dan Transportasi Ekspor, 2) Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan untuk Tujuan Ekspor, 3) Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (hingga 21 hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi dan Pengembangan Produk Olahannya, dan
4) Formulasi dan Aplikasi
Edible Coating pada Paprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari. Keterbatasan cold storage tersebut menyebabkan proses penyimpanan dilakukan bersama-sama sehingga melampaui kapasitas cold storage dan dapat mempengaruhi keakuratan data penelitian, khususnya data kadar etilen. Hal yang sama terjadi pada peralatan inkubator untuk penelitian penyimpanan. Beberapa kegiatan penelitian yang menggunakan alat ini yaitu : 1) Perbaikan dan Penggandaan Skala (150 kg/hari) Pengolahan Lada Hijau Kering dengan Konsistensi Mutu (warna, minyak) dan daya simpan minimal 1 tahun, 2) Teknologi pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wotel (Daucus carota L) Minimal 1 Tahun, 3) Pembuatan Produk Sayur Sop Instan dengan Daya Simpan Minimal 1 Tahun, 4) Peningkatan Efektifitas (100%) dan Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung Ubukayu dan Ubijalar sebagai Substitusi Terigu, dan 5) Peningkatan Mutu Penyosohan (80%) dengan Kandungan Tanin Turun Hingga 1% dalam Tepung Sorgum dan Pengembangan Produk Sorgum Instan.
Keterbatasan inkubator
menyebabkan terjadinya antrian sehingga beberapa kegiatan penelitian harus menunda proses penyimpanannya padahal
bahan baku sudah siap disimpan. Dengan demikian maka akan mempengaruhi keakuratan data penelitian karena titik awal penyimpanannya menjadi kurang tepat. Langkah antisipasi untuk mengatasi masalah Untuk mengatasi hambatan/kendala yang ditemukan selama pelaksanaan kegiatan ke depan akan dilakukan langkah antisipasi sebagai berikut : 1) melakukan perencanaan penelitian dengan mempertimbangkan musim panen dan ketersediaan peralatan, SDM, dan dana, 2) memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki musim panen kritis (pada awal dan akhir tahun, contoh rambutan dan manggis, 3) menginventarisasi peralatan bangsal dan laboratorium dengan beban kerja tinggi untuk diusulkan pengadaanya pada tahun anggaran mendatang, dan 4) meningkatkan kompetensi SDM peneliti dari sisi metodologi penelitian dan teknisi untuk peningkatan keterampilan dalam rangka pencapaian sasaran mutu/output yang diharapkan.
C. Aspek Keuangan Pada tahun 2009, BB-Pascapanen memperoleh dana sebesar Rp. 14.980.562.000,-, sedangkan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp. 14,638,135,462 (97,71 %). Alokasi dan realisasi dana adalah sebagai berikut :
No.
Anggaran
Jenis Pengeluaran
(Rp.)
A
PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
1
PENGELOLAAN GAJI, HONORARIUM DAN TUNJANGAN
2
PENYELENGGARAAN OPERASIONAL PERKANTORAN
Realisasi s/d 31 Des. 2009 Rp.
%
6,439,210,000
6,458,631,208
100.30
9,600,000
9,600,000
100.00
40,800,000
40,392,000
99.00
8,960,000
8,960,000
100.00
a.
Poliklinik/obat-obatan (termasuk honorarium dokter dan perawat)
b.
Pengadaan Pakaian Dinas Pegawai
c.
Pengadaan toga/pakaian kerja dokter/satpam/tenaga teknis lainnya
d.
Perawatan Gedung Kantor
554,410,000
554,017,200
99.93
e.
Perawatan alat Besar/Alat Bantu
130,144,000
129,990,500
99.88
f.
Perawatan Kendaraan Bermotor 4/6/10
168,500,000
168,427,995
99.96
g.
Perawatan Kendaraan Bermotor roda 2
16,000,000
15,996,500
99.98
h.
Langganan Daya dan Jasa
544,800,000
544,136,035
99.88
Operasional perkantoran dan pimpinan
728,290,000
724,273,475
99.45
2,201,504,000 2,195,793,705
99.74
i.
supir/
Jumlah A (2)
pesuruh/perawat/
No.
Jenis Pengeluaran
3
Anggaran (Rp.)
Realisasi s/d 31 Des. 2009 Rp.
%
PELAYANAN PUBLIK ATAU BIROKRASI a.
Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
5,900,000
5,900,000
100
b.
Pelaksanaan Rapat Kerja Tahunan BB-Pascapanen
79,100,000
76,671,700
96.93
c.
Sinkronisasi, penyusuan program dan Renstra 2010-2014
164,377,000
164,057,141
99.81
d.
Kegiatan kelembagaan fungsional peneliti
77,084,000
77,015,050
99.91
e.
Penataan Manajemen Kelembagaan Program
115,425,000
115,312,150
99.90
e.
Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan
96,000,000
95,113,059
99.08
Jumlah 3
537,886,000
534,069,100
99.29
Jumlah A
9,178,600,000
9,188,494,013
100.11
48,800,000
48,135,000
98.64
1,752,110,000
1,522,811,000
86.91
B
PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN
I
PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI INOVASI (POOR FARMER INCOME IMPROVEMENT THROUGH INNOVATION) 1
Pengadaan alat pengolah data
2
Pengadaan alat laboratorium
3
Pengadaan kendaraan bermotor roda-4/roda-6/roda-10
205,000,000
198,831,818
96.99
4
Monitoring dan Pengawasan Pelaksanaan Program dan Kegiatan
200,800,000
200,665,254
99.93
5
Penguatan kelembagaan
94,000,000
92,804,682
98.73
6 a.
Penyelenggaraan sosialisasi/workshop/diseminasi/seminar/ publikasi Partisipasi ekspose, gelar teknologi, seminar ilmiah nasional
214,700,000
192,367,600
89.60
b.
Dukungan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri
135,000,000
128,211,627
94.97
Jumlah I (1 s/d 6)
2,650,410,000
2,383,826,981
89.94
No.
Jenis Pengeluaran 7 A. B.
D. E.
F. G.
H.
I. J.
N.
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan pascapanen pertanian Efisiensi Waktu Pemanenan dan Pengeringan Kedelai (50%) dengan Kerusakan Ose Maksimal 10% Menggunakan InstoreDrying Peningkatan Mutu Penyosohan (80%) dengan Kadar Tanin Turun Hingga 1% dalam Tepung Sorgum & Pengembangan Produk Sorgum Instan Formulasi Tepung Komposit Ubikayu, Ubijalar dan Jagung untuk Substitusi Terigu Minimal 40% dalam Mi Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (Hingga 30 Hari) dengan Pengemasan Atmosfir Termodidikasi untuk Distribusi & Trans. Ekspor Perbaikan Proses dan Pengemasan Dadih sebagai Probiotik dengan Daya Simpan sampai 20 Hari Perbaikan dan Penggandaan SKL (150 Kg/Hr) Pengolahan Lada Hijau Kering Dengan Konsisten Mutu (Warna, Minyak) & Daya Simpan Minimal 1 Tahun Penyempurnaan Test Kit untuk Mengukur Total Mikroba pada Susu Segar Menggunakan Adhesive Agent dengan Akurasi 90% & Stab 1 Tahun Peningkatan Kinerja Purifikasi sampai 70% dan Pemekatan Nira sampai 60 Derajat Brix dalam Produksi Gula Aren Peningkatan Daya Simpan Buah Rambutan (Hingga 21 Hari) Menggunakan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi & Pengembangan Produk Olahan Pembuatan Produk Sayuran Sop Instan dengan Daya Simpan Minimal 1 Tahun
Anggaran (Rp.)
Realisasi s/d 31 Des. 2009 Rp.
%
149,120,000
142,981,656
95.88
142,400,000
141,929,344
99.67
133,000,000
130,345,318
98.00
153,000,000
152,708,337
99.81
155,800,000
150,393,238
96.53
140,500,000
139,084,487
98.99
104,000,000
103,787,864
99.80
140,800,000
138,194,135
98.15
160,300,000
158,035,283
98.59
40,080,000
39,430,226
98.38
Jumlah I (7)
1,319,000,000
1,296,889,888
98.32
No.
Anggaran
Jenis Pengeluaran
8
(Rp.)
Pengadaan peralatan kantor (inventaris kantor) JUMLAH I
II
PENELITIAN DAN DISEMINASI (PRIMATANI DAN SL-PTT) (TP)
INOVASI
Realisasi s/d 31 Des. 2009 Rp.
%
30,590,000
29,525,000
96.52
4,000,000,000
3,710,241,869
92.76
123,800,000
123,260,950
99.56
26,800,000
26,162,150
97.62
PERTANIAN
1
Pembinaan administrasi pengelolaan kepegawaian
a.
Pengembangan SDM
b.
Pembinaan dan penelitian jabatan fungsional
c.
Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program (RKA-KL)
135,252,000
134,924,450
99.76
d.
Rapat-Rapat Kerja/Konsultasi
164,800,000
164,690,048
99.93
450,652,000
449,037,598
99.64
Koordinasi/Kerja/Dinas/Pimpinan
Kelompok
Jumlah II (1) 2
Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan
213,270,000
213,075,850
99.91
3
Penyelenggaraan sosialisasi/workshop/diseminasi/ publikasi Penerbitan Publikasi Ilmiah, Semi Populer
261,100,000
241,047,901
92.32
144,900,000
120,209,609
82.96
619,270,000
574,333,360
a. b.
Koordinasi dan Penugasan Penelitian Mendukung Direktorat Teknis/Primatani/BPTP/Dinas Teknis Jumlah II (2 s/d 3)
Program
92.74
No.
Rp.
%
Penyelenggaraan penelitian pascapanen pertanian
a.
Peningkatan Efektifitas (100%) & Stabilitas Starter (6 Bulan) untuk Fermentasi Tepung Ubikayu & Ubijalar sebagai Substitusi Terigu
110,000,000
105,485,100
95.90
b.
Penelitian Teknologi Pascapanen rospektif (Edible Coating, Formulasi Biakan Mikroba Oenghasil Bioetanol, Keripik Wortel)
120,000,000
119,703,392
99.75
c.
Penyempurnaan Model Teknologi Pascapanen (Bawang Merah, Mi Sagu/Ubi jalar, Silo Jagung dan Jeruk)
195,400,000
194,251,500
99.41
d.
Formulasi Biopreservatif Berbasis Bawang Putih untuk Memperpanjang Masa Siman Karkas Ayam (48 Jam) pada Suhu Ruang Peningkatan Masa Simpan Buah Manggis (Hingga 30 Hari) dengan Metode Pililinan dan Pengemasan untuk Tujuan Ekspor
80,000,000
77,464,000
96.83
155,000,000
147,960,630
95.46
71,640,000
71,164,000
99.34
f.
Rekomendasi Olahannya
dan
(Rp.)
Realisasi s/d 31 Des. 2009
4
e.
C.
Anggaran
Jenis Pengeluaran pengembangan
Keamanan Pangan Hasil Pertanian dan Produk Jumlah II (4)
732,040,000
716,028,622
97.81
JUMLAH II
1,801,962,000
1,739,399,580
96.53
Jumlah B
5,801,962,000
5,449,641,449
93.93
TOTAL PROGAM A + B (Sebelum revisi)
14,980,562,000
14,638,135,462
97.71
Tambahan dana (revisi)
1 Gaji 2 Pengelolaan pinjaman/hibah luar negeri
473,488,000 2,119,700,000
TOTAL (Sesudah revisi)
17,573,750,000
14,638,135,462
Realisasi pembayaran gaji minus Rp 555.200.708, hal ini disebabkan adanya pengangkatan 17 (tujuh belas) orang tenaga PNS dan kenaikan gaji berkala/tunjangan, anggaran gaji PNS tersebut tidak dialokasikan pada DIPA BB-Pascapanen TA 2008. BB-Pascapanen mendapatkan dana hibah (grant) dari FAO sebesar Rp. 2.119.700.000,- untuk kegiatan penelitian pengolahan lada, pengelolaan dana tersebut dilaksanakan oleh FAO. Sampai akhir Desember 2009, realisasi pengeluaran dana hibah belum disyahkan oleh KPKN VI Jakarta, sehingga realisasi pengeluaran dana hibah belum dapat diperhitungkan.
83.30
IV. PENUTUP Capaian kinerja sebanyak 16 kegiatan penelitian Teknologi Pascapanen dan Pengembangan Produk dan 4 kegiatan Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik telah dilaksanakan cukup baik. Capaian output kegiatan penelitian berkisar 95-100%, sedangkan capaian outcome 80-100%. Capaian output untuk kegiatan Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik 89,29-100%. Kegiatan penelitian dengan output <100% yaitu:
1) Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Paprika untuk
Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari (capaian rata-rata 95%) karena daya simpannya belum mencapai target (masih 7 hari) sehingga masih perlu perbaikan formula, dan 2) Teknologi pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wotel (Daucus carota L) Minimal 1 Tahun (capaian rata-rata 95%) karena daya simpan belum mencapai 1 tahun sehingga perlu perbaikan jenis bahan pengemas. Kegiatan penelitian dengan capaian outcome <100% yaitu 1) Peningkatan Daya Simpan Buah Salak (hingga 30 hari) dengan Pengemasan Atmosfir Termodifikasi untuk Distribusi dan Transportasi Ekspor (capaian 90%) karena kerusakan masih cukup tinggi (>30%) sehingga masih perlu optimasi kapasitas MAP, 2) Peningkatan Kinerja Purifikasi sampai 70% dan Pemekatan Nira sampai 60o Brix dalam Produksi Gula Aren (capaian 90%) karena teknologi yang dihasilkan kurang sesuai untuk kelompok tani (menggunakan tekanan tinggi),
3) Perbaikan Proses dan Pengemasan Dadih sebagai
Probiotik dengan Daya Simpan sampai 20 hari (capaian 90%) karena masih diperlukan penyesuaian taste produk sesuai selera konsumen setempat, 4) Formulasi dan Aplikasi Edible Coating pada Paprika untuk Meningkatkan Masa Simpan Minimal 10 hari (capaian 70%) karena perlu perbaikan formula edible coating, 5) Formulasi Biakan Mikroba Penghasil Bioetanol dengan Kemampuan Konversi Substrat sampai 75% (capaian 80%) karena stabilitas starter belum sempurna, Teknologi pengemasan untuk Meningkatkan Daya Simpan Keripik Wotel (Daucus carota L) Minimal 1 Tahun (capaian 80%) karena jenis bahan pengemas belum sesuai. sehingga daya simpan belum dapat mencapai 1 tahun
Untuk kegiatan Pengembangan Sumber Daya Informasi Iptek, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik capaian rata-rata output 89,29%. Realisasi output pembuatan leaflet terealisasi 10 macam dari rencana 20 macam leaflet (capaian 50%) dan buku pedoman teknis terealisasi 3 buah buku (capaian 75%) dari target 4 buah buku, hal tersebut disebabkan karena dalam perencanaan pembuatan leaflet dan buku pedoman masing-masing dicetak sebanyak 300 eksemplar, namun realisasinya masing-masing dicetak 1000 eksemplar. Hambatan/kendala yang dihadapi
antara lain : 1) Pelaksanaan penelitian yang tergantung musim panen; 2)
Keterbatasan ketersediaan peralatan bangsal dan laboratorium. Langkah antisipasi untuk mengatasi masalah adalah sebagai berikut : 1) melakukan perencanaan penelitian dengan mempertimbangkan musim panen dan ketersediaan peralatan, SDM, dan dana, 2) memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki musim panen kritis (pada awal dan akhir tahun, contoh rambutan dan manggis, 3) menginventarisasi peralatan bangsal dan laboratorium dengan beban kerja tinggi untuk diusulkan pengadaanya pada tahun anggaran mendatang, dan 4) meningkatkan kompetensi SDM peneliti dari sisi metodologi penelitian dan teknisi untuk peningkatan keterampilan dalam rangka pencapaian sasaran mutu/output yang diharapkan.
Anggaran yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan BB-Pascapanen tahun 2009 sebesar Rp. 14.980.562.000,-, sedangkan realisasi sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp. 14,638,135,462 (97,71%). Disamping anggaran tersebut, BB-Pascapanen mendapatkan dana hibah (grant) dari FAO sebesar Rp. 2.119.700.000,- untuk kegiatan penelitian pengolahan lada yang pengelolaan dananya dilaksanakan oleh FAO. Sampai akhir Desember 2009, realisasi pengeluaran dana hibah belum disyahkan oleh KPKN VI Jakarta, sehingga realisasi pengeluaran dana hibah belum dapat diperhitungkan.
KEPALA BB-PASCAPANEN
BAGIAN TATA USAHA
SUBBAG KEPEGAWAIAN
BIDANG PROGRAM & EVALUASI
SEKSI PROGRAM
SUBBAG PERLENGKAPAN
SUBBAG RUMAH TANGGA & KEUANGAN
BIDANG KERJASAMA & PENDAYAGUNAAN HASIL PENELITIAN
SEKSI KERJASAMA
SEKSI EVALUASI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Gambar 1. Struktur organisasi BB-Pascapanen
SEKSI PENDAYAGUNAAN HASIL PENELITIAN