Laporan AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL KOMPLEKS PERKANTORAN 2 KABUPATEN BANTUL Jalan Lingkar Timur, Manding, Bantul
i
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadiran Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat taufiq dan hidayah-Nya Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Intitusi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Penyajian laporan ini merupakan cermin prestasi dan evaluasi tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan terhadap program dan kegiatan tahun 2013, serta gambaran aktifitas manajemen dalam meraih standar atau target kinerja. Bahan utama penyusunannya adalah data, informasi, masukan, dan hasil akhir suatu kegiatan. Dasar penyusunan adalah Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999, Keputusan LAN RI Nomor 589/IX/6/1999, dan Nomor 239 Tahun 2003, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Walaupun Laporan ini sudah tersusun melalui proses yang cukup panjang namun masih banyak menyisakan kesalahan, kekurangan, dan keterbatasan.
Oleh karena itu
diharapkan masukan, kritik dan saran yang membangun demi tercapainya hasil yang lebih sempurna dalam penyusunan laporan di tahun berikutnya. Akhirnya kepada semua pihak yang memberikan perhatian dan kontribusi diucapkan terima kasih. Mudah-mudahan melalui LAKIP ini menjadikan kemajuan bagi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul. Bantul, 14 Februari 2014 Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Fomal Kabupaten Bantul
Drs. H. MASHARUN, MM Pembina Utama Muda (IV/c) NIP 195807031985031016
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF Misi kedua Pemerintah Kabupaten Bantul yang disepakati untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat menuju masyarakat Bantul yang sehat, cerdas, berakhlak mulia, dan berkepribadian Indonesia dengan memperhatikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
memiliki makna yang mendalam bagi kemajuan pembangunan pendidikan di
Kabupaten Bantul. Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal menjabarkannya kedalam visinya yaitu mewujudkan masyarakat yang cerdas, berakhlak mulia, dan berkepribadian Indonesia. Kinerja Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul Tahun 2013 dilandasi oleh Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul, Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja) Tahun 2013, Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2013.
Penekanannya adalah mewujudkan
capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun capaian sasaran strategis. Untuk memudahkan memahami mengukur kinerja disusunlah beberapa indikator kinerja beserta terget-targetnya di setiap tahun. Selama Tahun 2013 Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal telah berusaha sekuat tenaga untuk menggapai visi dan mencapai misinya. Usaha itu telah dibuktikan dengan capaian sasaran strategis berikut ini 1. Terwujudnya tenaga pendidik di semua satuan pendidikan yang memiliki kompetensi bidang pendidikan, melalui indikatornya; a. Terwujudnya tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi akademik minimal S1/D4 telah tercapai 90% dengan kategori sangat berhasil; b. Terwujudnya tenaga kependidikan
yang memiliki kompetensi bidangnya telah
tercapai 80% dengan kategori sangat berhasil. 2. Jumlah lulusan yang melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan di atasnya atau lulusan SMK yang bekerja sesuai dengan jurusannya, melalui indikator: a. Jumlah lulusan SMA/MA yang melanjutkan studinya ke jenjang di atasnya telah tercapai 70% dengan kategori sangat berhasil; b. Jumlah lulusan SMK yang yang bekerja relevan telah tercapai 70% dengan kategori sangat berhasil.
iii
3. Tersedianya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), melalui indikator terwujudnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
telah tercapai 100% dengan kategori
sangat berhasil. 4. Capaian tingkat kelulusan SMA/MA/SMK, melalui indikator: a. Persentase lulusan SMA/MA/SMK telah tercapai 100% kategori sangat berhasil b. Persentase lulusan Paket C telah tercapai 60% kategori sangat berhasil c. Persentase angka putus sekolah telah menekan sampai 0,75% kategori sangat berhasil 5. Capaian rata-rata nilai Ujian Nasional SMA/MA/SMK melalui idikator Rata-rata nilai Ujian Nasional telah tercapai 6,49 (88,78%) kategori sangat berhasil. 6. Capaian angka partisipasi kasar pada jenjang pendidikannya, melalui indikatornya: a. APK SM (SMA/MA/SMK dan Paket C) tercapai 71,31% kategori berhasil. b. APK PAUD (Formal dan Non Formal) telah tercapai 98,80% kategori sangat berhasil 7. Capaian angka partisipasi murni pada jenjang pendidikannya, melalui indikatornya APM SM (SMA/MA/SMK dan Paket C) tercapai 53,79% kategori berhasil. 8. Meningkatnya peringkat kategori sekolah, melalui indiaktornya: a. jumlah RSBI telah tercapai 4 kategori sangat berhasil. b. Jumlah SSN telah tercapai 22 kategori sangat berhasil. 9. Rasio jumlah guru dengan siswa, melalui indikator Rasio jumlah guru dengan siswa telah tercapai 32:1 kategori sangat berhasil. 10 Jumlah guru kualifikasi S1/D4, melalui indikator Rasio jumlah guru dengan siswa telah tercapai 90% kategori sangat berhasil 11 Jumlah guru bersertifikasi, melalui indikator Persentase jumlah guru telah tercapai 90% kategori sangat berhasil. 12 Tercapainya persentase sarana prasarana di satuan pendidikan, melalui indikator Rasio ruang kelas dengan jumlah siswa telah tercapai 1:9 kategori sangat berhasil. 13 Jumlah lembaga pendidikan non formal yang aktif melaksanakan kegiatan, indikator
Persentase
melalui
jumlah penduduk usia antara 15 sampai 44 tahun yang
melek/buta huruf telah tercapai 100% kategori sangat berhasil.
iv
14 Tersedinya pendidikan karakter yang terintegrasi kedalam kurikulum satuan pendidikan, melalui indikator Terwujudnya silabus kurikulum pendidikan karakter telah tercapai 100% kategori sangat berhasil 15 Terselenggaranya pendidikan ketrampilan berbasis kearifan lokal, melalui indikatornya Jumlah sekolah yang menyelenggarakan membatik telah tercapai 100% kategori sangat berhasil 16 Terwujudnya peranserta dan partisipasi dewan sekolah di setiap satuan pendidikan, melalui indikatornya Jumlah sekolah yang memiliki komite sekolah telah tercapai 100% kategori sangat berhasil Pada dasarnya Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah bagian dari idikator sasaran strategis
dan bahkan lebih disederhanakan lagi.
Oleh dengan memperhatikan capaian
sasaran strategis juga akan diketahui capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) DinasPendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul. Pencapaian sasaran yang termasuk kategori sangat berhasil
masih perlu
ditingkatkan lagi karena rasa optimis yang masih mampu untuk lebih meningkatkan capaian sasaran dengan mempertimbangkan segala potensi dan peluang yang ada diantaranya; (a) kesadaran masyarakat yang cukup tinggi untuk sekolah sampai jenjang pendidikan menengah, (b) faktor geografi wialyah Kabupaten Bantul yang mendukung terselenggaranya proses pendidikan, dan (c) komitmen eksekutif, legislativ, dan masyarakat Kabupaten Bantul dalam mensikapi terselenggaranya pendidikan.
Disisi lain masih menyisakan faktor
kelemahan dan juga ancaman, diantaranya: (a) masyarakat yang heterogen dengan berbagai macam kondisi sosial ekonomi menjadikan kemampuannya dalam penyediaan financial yang berbeda-beda, (b) semakin terbatasnya ketersediaan sumberdaya alam dan lingkungan yang terkadang menjadikan sandungan kesulitan untuk pengembangan pendidikan sesuai dengan tuntutan dan standar ideal sebuah lembaga pendidikan, (c) pola hidup sebagian masyarakat yang cenderung bergaya meninggalkan daerahnya sendiri, (d) laju arus budaya dan karakter dari luar yang tidak sejalan dengan kondisi daerah sehingga menghambat harapan dan citacita luhur pendidikan di Kabupaten Bantul.
v
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi
i ii iii v
Bab I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Tugas Pokok dan Fungsi 1.4. Struktur Organisasi 1.5. Sumber Daya Manusia
1 1 2 2 3 5
Bab II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) 2.2 Rencana Strategis 1. Visi dan Misi 2. Tujuan dan Sasaran 3. Strategi dan Kebijakan 4. Program dan Kegiatan 5. Rencana Kerja Tahunan (RKT) 6. Penetapan Kinerja (Tapkin)
6 6 11 11 15 19 22 25 26
Bab III
AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 3.2. Pencapaian Sasaran Strategis 3.3. Evaluasi Capaian Sasaran Strategis 3.4. Akuntabilitas Keuangan
28 28 30 33 41
Bab IV
Penutup.
48
Lampiran-lampiran : 1. Rencana Strategis 2. Rencana Kerja Tahunan 3. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) 4. Pengukuran Pencanaan Sasaran (PPS) 5. Analisis Efisiensi dan Efektifitas Kegiatan 6. Laporan Realisasi APBD 7. Data Prestasi 8. Data Pegawai
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Target Sasaran dan Indikator Sasaran
10
Tabel 2.2
Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran
20
Tabel 2.3
Program, Kegiatan dan Anggaran Tahun 2013
22
Tabel 2.4
Rencana Kerja Tahunan Tahun 2013
25
Tabel 2.5
Penetapan Kinerja Tahun 2013
26
Tabel 3.1
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2013
29
Tabel 3.2
Capaian Sasaran Strategis Tahun 2013
31
Table 3.3
Realisasi Keuangan Tahun 2013
41
Tabel 3.4
Alokasi Belanja Tidak Langsung, Realisasi dan Sisa Anggaran
44
Tabel 3.5
Perincaian Belanja Langsung Tahun 2013
45
vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Terwujudnya goodgovernance sudah menjadi keniscayaan harus diwujudkan
seiring dengan tuntutan kemajuan saat ini dalam mengelola Pemerintah Daerah termasuk Kabupaten Bantul.
Pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan
secara tepat, transparan, dan akuntabel
harus diutamakan untuk pelayanan kepada
masyarakat dan mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul merupakan salah satuan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul yang dibentuk bedasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007. Sebagai salah satu SKPD di Kabupaten Bantul Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam mengelola pendidikan di Kabupaten Bantul. Fungsi manajemen itu diawali dengan menyusun perencanaan (planning), mengorganisir (organizing), menggerakkan (actuating), sampai dengan mengontrol (controlling) jalannya tugas-tugas kedinasan. Semua aktifitas dalam pelaksanaan program maupun kegiatan harus bisa dipertanggungjawabkan secara resmi dihadapan para pemangku kepentingan maupun masyarakat. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN-RB) Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dijelaskan bahwa setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun laporan akuntabilitas kinerja yang disusun secara tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan LAKIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran yang dicapai Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul yang sudah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2013 dan dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul. Pencapaian sasaran sekurang-kurangnya menyajikan informasi tentang; 1) pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, 2) realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi, 3) penjelasan atas pencapaian kinerja, dan 4) pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja yang sudah ditetapkan dalam perencanaan (RPJMD Kabupaten Bantul). LAKIP Dinas Dikmenof 2013
1
Bagi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul penyusunan LAKIP Tahun 2013 ini merupakan wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi dan misi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul untuk mendukung pencapaian visi Pemerintah Kabupaten Bantul “Projotamansari Sejahtera, Demokratis, dan Agamis”.
Selanjutnya dengan LAKIP Tahun 2013 ini
diharapkan bisa dimanfaatkan untuk: 1) bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, 2) penyempuranaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, 3) penyempuranaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, dan 4) penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan. 1.2. Maksud dan Tujuan 1. Maksud penyusunan LAKIP adalah dalam rangka mengevaluasi realisasi capaian indikator kinerja utama dalam melaksanakan program dan kegiatan di tahun 2013. 2. Tujuan adalah : a. untuk mengetahui keberhasilan pencapaian indikator kinerja utama; b. sebagai laporan peratnggungjawaban selama kurun waktu 1 tahun; c. sebagai acuan dalam menyusun laporan akuntabilitas kinerja; d. sebagai tolok ukur kinerja Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal. 1.3. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Pokok Berdasarkan Peraturan Bupati Bantul Nomor 57 Tahun 2008 dijelaskan bahwa tugas pokoknya adalah melaksanakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mengelola pendidikan pada jenjang pendidikan menengah dan pendidikan non formal.
Fungsi Adapun fungsinya adalah: a. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan menengah, pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan informal; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pendidikan menengah, pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan informal; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pendidikan menengah, pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan informal;
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
2
d. Pelaksanaan kesetaraan Dinas, dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengantugas dan fungsinya; 1.4 Struktur Organisasi Struktur organisasi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul, sebagai berikut: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri atas : -
Sub Bagian Umum;
-
Sub Bagian Kepegawaian; dan
-
Sub Bagian Keuangan dan Aset;
c. Bidang Pendidikan Menengah Atas, terdiri atas : -
Seksi Kurikulum dan Ketenagaan; dan
-
Seksi Pengembangan Sarana Prasarana;
d.
Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan, terdiri atas : -
Seksi Kurikulum dan Ketenagaan; dan
-
Seksi Pengembangan Sarana Prasarana;
e.
Bidang Pengembangan Pendidikan Non Formal, terdiri atas : -
Seksi Taman Kanak-kanan dan Pendidikan Anak Usia Dini; dan
-
Seksi Pendidikan Non Formal.
f. Unit Pelaksana Teknis (UPT); -
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
g. Kelompok Jabatan Fungsional -
Guru dan Kepala Sekolah, meliputi; Guru TK, Guru SMA, Guru SMK, Guru diperbantukan di Kementerian Agama.
-
Pengawas Sekolah, meliputi; Pengawas TK, Pengawas SMA, dan Pengawas SMK
-
Penilik Pendidikan Non Formal
-
Pamong Belajar
-
Tutor, yaitu tenaga pendidik pada Kejar Paket pada jalur pendidikan nonformal.
-
Pendidik PAUD, yaitu tenaga pendidik pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) jalur nonformal.
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
3
Bagan Struktur Organisasi KEPALA DINAS Drs. H. Masharun, MM Kelompok Jabatan
SEKRETARIS Sigit Murdiyanto, SH
Fungsional Subbag Umum Drs. Istadi
Subbag Kepegawaian Ismunardi, SPd
Subbag Keuangan Warsito, S.Pd
Bidang Pendidikan Menengah Atas Suhirman, M.Pd
Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Sukarjo, M.Pd
Bidang Pengembgn Pendidikan Non Formal Suprihastuti, MM
Bidang Bina Program Listiawan, SH
Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidkn M. Ghozali, MA
Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidkn Suparwanto, S.IP
Seksi Pendidikan Non Formal
Seksi Perencanaan dan Pelaporan
Retno Wulandari, SH
M. Ali Syuriansah, M.Pd
Seksi Pengembg dan Sarana Dra. Ani Supriyati
Seksi Pengembg dan Sarana Rojiyah, SE
Seksi PAUD dan TK
Seksi Pendataan dan Informasi Dwi Wahyuni, S.Sos
UPT
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
Eny Kurnia, S.Sos Sanggar Kegiatan Belajar Suwarningsih, S.Pd
4
1.5 Sumber Daya Manusia (SDM) Pegawai berdasarkan Kualifikasi Akademik/Pendidikan 1.
Memiliki ijazah SD/MI sebanyak 0 orang;
2.
Memiliki ijazah SMP/MTs sebanyak 1 orang;
3.
Memiliki ijazah Sarjana Muda sebanyak 15 orang;
4.
Memiliki ijazah D3 sebanyak 6 orang;
5.
Memiliki ijazah S1 sebanyak 47 orang;
6.
Memiliki ijazah S2 sebanyak 36 orang;
Pegawai berdasarkan Golongan 1.
Golongan 1 sebanyak 0 orang
2.
Golongan 2 sebanyak 15 orang
3.
Golongan 3 sebanyak 29 orang;
4.
Golongan 4 sebanyak 62 orang
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1.
PENETAPAN INDIKAOTR KINERJA UTAMA (IKU) Indikator kinerja utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis oeganisasi perangkat daerah. Tujuan penetapan Indikator kinerja utama adalah untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menylenggarakan manajemen kinerja secara baik,
dan
untuk memperoleh ukuran
keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Peraturan Bupati Bantul Nomor 16 b Tahun 2011 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2011 sampai 2015 dijelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan Indikator Kinerja Utama yang terbagi untuk setiap SKPD. Bagi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul daftar Indikator Kinerja Utama adalah: 1. Angka melek huruf; 2. APK SMA/MA/SMK/Paket C; 3. APK TK/PAUD; 4. APM SM; 5. Tingkat lulusan SMA/MA/SMK; 6. Nilai rata-rata NEM SMA/MA/SMK (Nilai rata-rata Ujian Nasional); 7. Angka putus sekolah; dan 8. Angka rata-rata lama sekolah. Penjelasannya sebagai berikut: 1. Angka Buta Huruf (ABH)/Angka Melek Huruf (AMH) Definisi:
Perbandingan antara jumlah penduduk yang buta huruf atau penduduk melek huruf terhadap penduduk seluruhnya di suatu daerah dan dinyatakan dalam persentase
Data dasar yang diperlukan: 1) Jumlah penduduk buta huruf dan melek huruf 2) Jumlah penduduk seluruhnya Kriteria:
Makin rendah nilai buta huruf atau makin tinggi nilai melek huruf berarti makin baik mutu penduduk di suatu daerah.
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
6
Kegunaan:
Untuk mengetahui banyaknya penduduk yang buta huruf di suatu daerah sehingga dapat ditentukan cara penanggulangannya atau melek huruf sehingga dapat dijadikan daerah percontohan.
2. Angka Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang SM (SMA/SMK/MA dan Paket C) Definisi:
Perbandingan
antara
jumlah
siswa
pada
jenjang
pendidikan
SMA/MA/SMK/Paket C dengan penduduk kelompok usia 16 sampai 18 tahun dan dinyatakan dalam persentase. Data dasar yang diperlukan: 1) Jumlah siswa seluruhnya di SMA/SMK/MA/Paket C 2) Jumlah penduduk yang berusia 16 sampai 18 tahun 3) Khusus untuk pendidikan luar sekolah adalah peserta didik Paket C setara SLTA Kriteria:
Semakin tinggi APK
SMA/MA/SMK/Paket C berarti semakin banyak
jumlah penduduk usia 16 sampai 18 tahun yang bersekolah di SMA/MA/SMK/Paket C di suatu daerah, atau semakin banyak anak usia di luar kelompok usia sekolah tertentu bersekolah di tingkat pendidikan tertentu. Nilai APK bisa lebih besar dari 100% karena usia siswa di luar usia resmi sekolah, siswa berasal dari daerah lain di daerah perkotaan atau daerah perbatasan. Kegunaannya untuk mengetahui banyaknya anak/penduduk yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan. 3. Angka Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang TK/PAUD Pengertian yang dipakai untuk APK TK/PAUD pada dasarnya sama dengan pengertian APK SMA/MA/SMK/Paket C, namun dibedakan kelompok usianya. Usia PAUD yang digunakan adalah anak usia antara 0 sampai 6 tahun, sedangkan usia TK adalah anak usia antara 4 sampai 6 tahun.
4. Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang SM (SMA/SMK/MA dan Paket C) Definisi:
Perbandingan antara jumlah siswa pada jenjang SM (SMA/SMK/MA dan Paket C) yang berusia 16 sampai 18 tahun dengan penduduk penduduk kelompok usia 16 sampai 18 tahun dan dinyatakan dalam persentase.
Data dasar yang diperlukan: LAKIP Dinas Dikmenof 2013
7
1) Jumlah siswa jenjang SM (SMA/SMK/MA dan Paket C) berusia 16 sampai 18 tahun. 2) Jumlah penduduk yang berusia 16 sampai 18 tahun Kriteria:
Semakin tinggi APM berarti makin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di tingkat pendidikan yang sesuai di suatu daerah. Nilai ideal APM = 100%, bila lebih besar dari 100% berarti adanya siswa usia sekolah dari luar daerah bersekolah di daerah tersebut,.
Kegunaannya untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah (16 sampai 18 tahun) yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan (SMA/MA/SMK/Paket C) 5. Tingkat lulusan SMA/MA/SMK;. Definisi:
Perbandingan antara jumlah lulusan dengan jumlah siswa tingkat tertinggi dari jenjang pendidikan tertentu dan dinyatakan dalam persentase.
Data dasar yang digunakan: 1) Jumlah lulusan menurut jenjang pendidikan 2) Jumlah tingkat tertinggi menurut jenjang pendidikan Kriteria:
Semakin tinggi nilainya berarti
semakin baik, idealnya 100 % berarti
semua siswa tingkat tertinggi dapat lulus. Kegunaannya untuk mengetahui banyaknya siswa yang lulus, dari jenjang pendidikan tertentu di suatu daerah 6
Nilai rata-rata NEM SMA/MA/SMK atau Nilai rata-rata Ujian Nasional Definisi:
Hasil nilai Ujian Nasional secara keseluruhan dan selanjutnya diambil nilai rata-ratanya keseluruhan.
Data dasar yang digunakan; 1) Nilai Ujian Nasional jenjang tertentu 2) Jumlah peserta Ujian Nasional jenjang tertentu Kriteria:
Semakin mendekati nilai 10 berarti semakin tinggi nilainya, berarti terjadi peningkatan dan semakin baik
Kegunaannya untuk mengetahui adanya peningkatan mutu sekolah dilihat dari ratarata Nilai Ujian Nasional.
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
8
7. Angka Putus Sekolah (APS) Definisi:
Perbandingan antara siswa yang meninggalkan sekolah pada tingkat tertentu atau sebelum lulus pada jenjang pendidikan tertentu dengan siswa pada tingkat dan jenjang pendidikan tertentu tahun ajaran sebelumnya.
Data dasar yang digunakan: 1) Jumlah siswa putus sekolah pada tingkat dan jenjang tertentu 2) Jumlah siswa pada tingkat dan jenjang tertentu tahun sebelumnya Kriteria:
Makin rendah nilainya, berarti makin baik, idealnya = 0 %, berarti tidak ada siswa yang putus sekolah.
Kegunaannya untuk mengetahui banyaknya siswa yang putus sekolah di suatu daerah sehingga dapat ditentukan cara penanggulangannya. 8. Rata-rata Lama Belajar (RLB) Definisi:
Rata-rata lama belajar yang diperlukan siswa pada suatu jenjang pendidikan. Lama belajar sekolah dirinci menjadi tiga yaitu lama belajar sampai lulus (RLBl), lama belajar sampai putus sekolah (RLBps), dan lama belajar berdasarkan kohort (RLBk)
1) Untuk SD rata-rata lama belajar sampai lulus seharusnya 6 tahun 2) Untuk SMP/SMA/sebagian SMK
rata-rata lama belajar sampai lulus
seharusnya 3 tahun Kriteria:
Untuk SD, nilai mendekati 6 makin baik, untuk SMP/SM nilai mendekati 3 makin baik. Idealnya 6 untuk SD dan 3 untuk SMP/SM.
Kegunaannya untuk mengetahui lama belajar siswa sampai lulus, lama belajar sampai putus sekolah, dan rata-rata lama belajar gabungan antara lulus dan putus sekolah.
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
9
Target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ingin dicapai di setiap tahun belum tertuang di dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 16 b Tahun 2011 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Bantul.
Namun di dalam Lampiran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul (Perda Kabupaten Bantul Nomor 01 Tahun 2011) sudah tercantum uraian sasaran, indikator sasaran dan juga target mulai di tahun 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015. Berikut tabel target sasaran, dan indikator sasaran yang ingin dicapai dalam RPJMD. Tabel 2:1 Target Sasaran, dan Indikator Sasaran No 1
2
SASARAN Meningkat nya kualitas pendidikan
Meningkat nya sekolah berkualitas
Uraian Indikator Sasaran 1. Angka melek huruf 2. APK PAUD 3. APK SM/MA/SMK/Paket C 4. APM SMA/MA/SMK 5. Tingkat lulusan SMA/MA/SMK 6. Nilai rata-rata NEM/UN 7. Angka putus sekolah SMA/MA/SMK 8. Rata-rata Lama Belajar (RLB) 1. Jumlah sekolah sertifikat ISO SMA/SMK 2. Jumlah sekolah SSN SMA/SMK 3. Jumlah sekolah RSBI SMA/SMK 4. Jumlah sekolah SBI SMA/SMK 5. Rasio ruang kelas siswa SMA/SMK 6. Rasio guru siswa SMA/SMK
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
INDIKATOR SASARAN Satn 2011 2012 % 89,94 90,34 % 55,00 56,50 % 83,00 83,50 % 64,00 65,00 % 98,10 98,20
2013 90,74 58,00 84,00 66,00 98,25
2014 91,14 59,00 84,50 67,00 98,30
2015 91,54 60,00 85,00 68,00 98,35
Kom 2015 91,54 60,00 85,00 68,00 98,35
angka %
7,06 0,90
7,31 0,85
7,31 0,80
7,56 0,75
7,56 0,70
7,56 0,70
Thn
3,01
3,01
3,01
3,01
3,01
3,01
buah
6
7
8
9
10
10
buah
17
18
20
22
24
24
buah
4
4
4
4
4
4
buah
0
0
0
0
2
2
angka
34
32
32
32
32
32
angka
9
9
9
9
9
9
10
2.2.
RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal
Kabupaten Bantul adalah dokumen perencanaan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul untuk periode 5 (lima) tahun yakni Tahun 2011–2015 yang berorientasi
pada
keinginan
untuk
mencapai
cita-cita
secara
sistematis
dan
berkesinambungan dengan memperhitungkan kelebihan, kekurangan, peluang maupun ancaman. Penuangan dalam Renstra yang paling mendasar adalah mencantumkan vksi, misi, tujuan strategis, sasaran strategis,
program dan kebijakan serta ukuran
keberhasilan dan kegagalan. Isu-isu strategis tentu harus selalu mendapatkan perhatian. Bagi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul penyusunan Renstra 2011-2015 telah menggunakan pedoman yang baru yaitu Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul sebagi media koordinasi perencanaan pembangunan pendidikan antar bidang, pelaksana teknis serta lembaga pendidikan yang bernaung dibawahnya dengan tujuan untuk:
a. terciptanya sinkronisasi dan sinergi pelaksanaan program dan kegiatan dalam upaya mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya;
b. memantapkan hubungan dan keterikatan bidang yang satu dengan bidang yang lain di bawah kewenangan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul;
c. mensinergikan pengelolaan potensi antarbidang dan/atau dengan pihak yang peduli pendidikan;
d. keterpaduan antara rencana pembangunan olaeh masing-masing bidang; 2.2.1.
VISI Visi adalah rumusan umum keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan. Visi juga berkaitan dengan pandangan jauh kedepan yang ingin dicapai oleh suatu instansi secara terarah dan yakin akan mampu bisa dicapai. Visi harus ditanamkan dalam intern organisasi/instansi sehingga menjadi visi bersama sebagai
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
11
bekal untuk menggerakkan semua sumber daya yang dimilikinya. Visi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul Menjadikan Manusia di Kabupaten Bantul yang “Cerdas, Berakhlak Mulia, dan Berkepribadian Indonesia”. Rumusan visi tersebut merupakan penjabaran dari Visi Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu Projotamansari, Sejahtare, Demokratis, dan Agamis. Dan juga penjabaran dari rumusan visi ke 2 Kabupaten Bantul yaitu: Meningkatkan kualitas hidup rakyat menuju masyarakat Bantul yang sehat, cerdas, berakhlak mulia, dan berkepribadian Indonesia dengan memperhatikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul yang menangani pendidik menengah dan pendidikan non formal di Kabupaten Bantul berkomitmen menempatkan masyarakat Kabupaten Bantul yang menjadi peserta didik di lembaga pendidikan adalah sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya yang mengemban tugas memimpin kehidupan yang memiliki harkat dan bermartabat
serta menjadikan manusia yang bermoral, berbudi
luhur, dan berakhlak mulia. Pendidikan merupakan upaya memberdayakan peserta didik untuk mampu berkembang menjadi manusia Indonesia seutuhnya, yaitu yang menjunjung tinggi dan memegang dengan teguh norma dan nilai-nilai yaitu: a. norma agama dan kemanusiaan untuk menjalani kehidupan sehari-hari, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk individu, maupun makhluk sosial; b. norma persatuan bangsa untuk membentuk karakter bangsa dalam rangka memelihara keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;014 3 c. norma kerakyatan dan demokrasi untuk membentuk manusia yang memahami dan menerapkan prinsip-prinsip kerakyatan dan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan d. nilai-nilai keadilan sosial untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang merata dan bermutu bagi seluruh bangsa serta menjamin penghapusan segala bentuk diskriminasi dan bias gender serta terlaksananya pendidikan untuk semua dalam rangka mewujudkan masyarakat berkeadilan sosial.
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
12
Penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada paradigma universal : Pemberdayaan Manusia Seutuhnya Memperlakukan peserta didik sebagai subjek merupakan penghargaan terhadap peserta didik sebagai manusia yang utuh. Peserta didik memiliki hak untuk mengaktualisasikan dirinya secara optimal dalam aspek kecerdasan intelektual, spiritual, sosial, dan kinestetik. Paradigma ini merupakan fondasi dari pendidikan yang menyiapkan peserta didik untuk berhasil sebagai pribadi yang mandiri (makhluk individu), sebagai elemen dari sistem sosial yang saling berinteraksi dan mendukung satu sama lain (makhluk sosial) dan sebagai pemimpin bagi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di muka bumi (makhluk tuhan). Pembelajaran Sepanjang Hayat Berpusat pada Peserta Didik Pembelajaran merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, yaitu pembelajaran sejak lahir hingga akhir hayat yang diselenggarakan secara terbuka dan multimakna. Pembelajaran sepanjang hayat berlangsung secara terbuka melalui jalur formal, nonformal, dan informal yang dapat diakses oleh peserta didik setiap saat tidak dibatasi oleh usia, tempat, dan waktu. Pembelajaran dengan sistem terbuka diselenggarakan dengan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan (multi entry-multi exit system).
Pendidikan multimakna diselenggarakan
dengan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan akhlak mulia, budi perkerti luhur, dan watak, kepribadian, atau karakter unggul, serta berbagai kecakapan hidup (life skills).
Paradigma ini memperlakukan, memfasilitasi, dan
mendorong peserta didik menjadi subjek pembelajar mandiri yang bertanggung jawab, kreatif, inovatif, sportif, dan berkewirausahaan. 4 Pendidikan untuk Semua Pendidikan, adalah bagian dari hak asasi manusia dan hak setiap warga negara yang usaha pemenuhannya harus direncanakan dan dijalankan dengan sebaik mungkin. Pemenuhan atas hak untuk mendapatkan yang bermutu merupakan ukuran keadilan dan pemerataan atas hasil pembangunan dan sekaligus menjadi investasi sumber daya manusia yang diperlukan untuk mendukung keberlangsungan pembangunan bangsa. Hak untuk mendapatkan pendidikan sebagai pemenuhan hak asasi manusia telah menjadi komitmen global. Oleh karena itu, program pendidikan untuk semua yang
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
13
inklusif dan dapat menjangkau yang berdomisili yang lebih sulit serta mereka yang mempunyai kendala ekonomi dan sosial. Paradigma ini menjamin keberpihakan kepada peserta didik yang memiliki hambatan fisik ataupun mental, hambatan ekonomi dan sosial, ataupun kendala geografis. Keberpihakan pendidikan untuk semua untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang demokratis, merata, dan berkeadilan serta berkesetaraan gender. Pendidikan untuk Perkembangan, Pengembangan, dan/atau Pembangunan Berkelanjutan (PuP3B) Pendidikan menghasilkan manusia berakhlak mulia yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Manusia seperti itu memenuhi kebutuhannya dengan memperhatikan kebutuhan generasi
saat
ini
intergenerasional).
dan
generasi-generasi
Paradigma
ini
mengajak
yang
akan
manusia
datang untuk
(keberlanjutan
berpikir
tentang
keberlanjutan planet bumi dan keberlanjutan keseluruhan alam semesta. Pendidikan harus menumbuhkan pemahaman tentang pentingnya keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem, yaitu pemahaman bahwa manusia adalah bagian dari ekosistem. Pendidikan harus memberikan pemahaman tentang nilai-nilai tanggungjawab sosial dan natural untuk memberikan gambaran pada peserta didik bahwa mereka adalah bagian dari sistem sosial yang harus bersinergi dengan manusia lain dan bagian dari sistem alam yang harus bersinergi dengan alam beserta seluruh isinya. 2.2.2
MISI
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas Sumberdaya Manusia Pendidikan yang berakhlak mulia, berdayasaing, dan profesional; 2. Meningkatkan kualitas peserta didik yang cerdas komprehensif (spiritual, intelektual,
emosional, sosial, fisikal/kinestetik); 3. Meningkatkan pelayanan prima bagi pendidikan formal, nonformal dan informal; 4. Mengembangkan pendidikan berbasis budaya dan karakter bangsa.
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
14
2.2.3.
TUJUAN
Tujuan adalah segala hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis. Adapun tujuan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah : 1.
Membentuk sumberdaya manusia pendidikan yang bermutu
2.
Mewujudkan lulusan satuan pendidikan yang cerdas, berakhlak mulia, mandiri, berdaya saing dan handal;
3.
Mengembangkan kurikulum untuk mewujudkan pembelajaran yang bermutu di satuan pendidikan
4.
Mewujudkan tercapainya prestasi-prestasi siswa bidang akademik maupun non akademik
5.
Mewujudkan pemerataan dan perluasan akses pendidikan menengah dan non formal;
6.
Mewujudkan tersedianya pendidik yang kompeten dengan kualifikasi akademik minimal S1/D4 dan bersertifikasi
7.
Mewujudkan tersedianya sarana prasarana pendidikan yang optimal dan bermutu;
8.
Meningkatnya mutu penyelenggaraan pendidikan non formal
9.
Mengembangkan pendidikan karakter di setiap satuan pendidikan.
10. Mengembangkan budaya di setiap satuan pendidikan melalui kearifan lokal. 11. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta guna terciptanya paradigma pendidikan berbasis masyarakat. Selanjutnya tujuan tersebut dikelompokkan sebagai berikut; Misi ke 1 meliputi tujuan 1 dan tujuan 2; Misi ke 2 meliputi tujuan 3 dan tujuan 4; Misi ke 3 meliputi tujuan 5, 6, 7 dan 8; Misi ke 4 meliputi tujuan 9, 10 dan 11. 2.2.4
SASARAN STRATEGIS; Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam kurun waktu
tertentu sesuai dengan tujuan yang ditetapkan yang dituangkan dalam rumusan yang lebih spesifik,
terukur bisa dicapai dan rasional.
Adapun sasaran Dinas Pendidikan
Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah:
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
15
1.
Terwujudnya tenaga pendidik yang memiliki kompetensi bidang pendidikan di semua satuan pendidikan
2.
Meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan di atasnya atau lulusan SMK yang bekerja sesuai dengan jurusannya
3.
Meningkatankan kualitas kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
4.
Meningkatkan capaian tingkat kelulusan SMA/MA/SMK
5.
Meningkatkan capaian rata-rata nilai Ujian Nasional SMA/MA/SMK
6
Meningkatkan capaian angka partisipasi kasar pada jenjang pendidikannya
7
Meningkatkan capaian angka partisipasi murni pada jenjang pendidikannya
8
Meningkatkan peringkat kategori sekolah,
9
Meningkatkan rasio jumlah guru dengan siswa seczara ideal
10 Meningkatkan jumlah guru kualifikasi S1/D4 11 Meningkatkan jumlah guru bersertifikasi 12 Meningkatkan tercapainya persentase sarana prasarana di satuan pendidikan 13 Meningkatkan jumlah lembaga pendidikan non formal yang aktif melaksanakan kegiatan 14 Meningkatkan tersedinya pendidikan karakter yang terintegrasi kedalam kurikulum satuan pendidikan, 15 Meningkatkan terselenggaranya pendidikan ketrampilan berbasis kearifan lokal, 16 Meningkatkan terwujudnya peranserta dan partisipasi dewan sekolah di setiap satuan pendidikan, Sasaran untuk mencapai Misi ke 1: T1.1. Terwujudnya tenaga pendidik di semua satuan pendidikan yang memiliki kompetensi bidang pendidikan. Indikatornya; 1. Terwujudnya tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi akademik minimal S1/D4 2. Terwujudnya tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi bidangnya T1.2. Jumlah lulusan yang melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan di atasnya atau lulusan SMK yang bekerja sesuai dengan jurusannya Indikatornya:
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
16
1. Jumlah lulusan SMA/MA yang melanjutkan studinya ke jenjang di atasnya 2. Jumlah lulusan SMK yang yang bekerja relevan Sasaran untuk mencapai Misi ke 2: T2.1. Tersedianya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Indikatornya: 1
KTSP
T2. 2. Capaian tingkat kelulusan SMA/MA/SMK Indikatornya: 1. % lulusan SMA/MA/SMK 2. % lulusan Paket C 3. % Angka mengulang 4. % Angka putus sekolah T2.3. Capaian rata-rata nilai Ujian Nasional SMA/MA/SMK Indikatornya: 1. Rata-rata nilai Ujian Nasional Sasaran untuk mencapai Misi ke 3 T3.1
Capaian angka partisipasi kasar pada jenjang pendidikannya Indikatornya; 1. APK SM (SMA/MA/SMK dan Paket C) 2. APK PAUD (Formal dan Non Formal)
T3.2
Capaian angka partisipasi murni pada jenjang pendidikannya Indikatornya; APM SM (SMA/MA/SMK dan Paket C)
T3.3
Meningkatnya peringkat kategori sekolah, indikatornya; Jumlah RSBI, SSN, atau Reguler
T3.4
Rasio jumlah guru dengan siswa Indikatornya: Rasio jumlah guru dengan siswa
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
17
T3.5
Jumlah guru kualifikasi S1/D4 Indikatornya: jumlah guru
T3.6
Jumlah guru bersertifikasi indikatornya: jumlah guru
T3.7
Tercapainya persentase sarana prasarana di satuan pendidikan Indikatornya: Rasio ruang kelas dengan jumlah siswa
T3.8
Jumlah lembaga pendidikan non formal yang aktif melaksanakan kegiatan Indikatornya % Penduduk usia antara 15 sampai 44 tahun yang buta huruf
Sasaran untuk mencapai Misi ke 4 T4.1
Tersedinya pendidikan karakter yang terintegrasi kedalam kurikulum satuan pendidikan, Indikatornya: Silabus kurikulum pendidikan karakter
T4.2
Terselenggaranya pendidikan ketrampilan berbasis kearifan lokal, Indikatornya: Jumlah sekolah yang menyelenggarakan membatik
T4.3
Terwujudnya peranserta dan partisipasi dewan sekolah di setiap satuan pendidikan, Indikatornya: Jumlah sekolah yang memiliki komite sekolah
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
18
2.2.5.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Strategi Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Berikut strategi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul : 1. Peningkatan mutu pelayanan di bidang pendidikan; 2. Penyediaan pendidik yang berkualifikasi dan bersertifikasi 2. Peningkatan jaringan kerja/kemitraan dengan institusi lain 3. Peningkatan mutu peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan 4. Sosialisasi dan implementasi pendidikan budaya dan karakter bangsa 5. Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Kebijakan Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Pada dasarnya kebijakan merupakan ketentuan yang ditetapkan oleh yang memiliki kewenangan
untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam
mengembangkan atau melaksanakan seluruh program/kegiatan
untuk mencapai
terwujudnya visi, misi, tujuan maupun sasaran secara lebih efektif dan lebih lancer. Kebijakan Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah: 1.
Meningkatkan
ketersediaan,
keterjangkauan,
kualitas/mutu
dan
relevansi,
kesetaraan, dan kepastian layanan pendidikan 2.
Menyediakan ketersediaan sarana prasarana pendidikan sesuai standar nasional pendidikan;
3.
Membangun jaringan kerja/kemitraan dengan institusi lain : Perguruan Tinggi, DUDI, LSM, dll
4.
Meningkatkan mutu peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan (prestasi, kompetensi, kualifikasi, dan sertifikasi)
5.
Mensosialisasikan dan mengimplementasikan pendidikan budaya, karakter bangsa dan kearifan lokal.
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
19
6.
Meningkatkan standar satuan pendidikan menuju tercapainya Standar Nasional Pendidikan.
7.
Meningkatkan kesejahteraan Pendidik dan Tenaga kependidikan.
Untuk mengetahui relevansi dan konsistensi antara visi, misi, tujuan, dan sasaran, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2:2 Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran 1. Misi ke 1: Meningkatkan kualitas Sumberdaya Manusia Pendidikan yang berakhlak mulia, berdayasaing, dan profesional; NO
1
2
2.
TUJUAN STRATEGIS
Membentuk sumberdaya manusia pendidikan yang bermutu
Mewujudkan lulusan satuan pendidikan yang cerdas, berakhlak mulia, mandiri, berdaya saing dan handal;
URAIAN Terwujudnya tenaga pendidik di semua satuan pendidikan yang memiliki kompetensi bidang pendidikan
Jumlah lulusan yang melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan di atasnya atau lulusan SMK yang bekerja sesuai dengan jurusannya
Komul Capaian 2014
Target 2012 84%
2013 85%
2014 86%
86%
Persentase tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi bidangnya Persentase lulusan SMA/MA yang melanjutkan studinya ke jenjang di atasnya
%
80%
82%
84%
85%
86%
86%
%
60%
62%
64%
65%
66%
66%
Persentase lulusan SMK yang yang bekerja relevan
%
60%
62%
64%
65%
66%
66%
Misi ke 2: Meningkatkan kualitas peserta didik yang cerdas komprehensif (spiritual, intelektual, emosional, sosial, fisikal/kinestetik); TUJUAN STRATEGIS
T1
SASARAN STRATEGIS Indikatornya Indikator Sasaran Satuan 2010 2011 Persentase pendidik % 80% 82% yang memiliki kualifikasi akademik minimal S1/D4
Mewujudkan proses pembelajaran yang bermutu di satuan pendidikan melalui pengembangan kurikulum Mewujudkan T tercapainya prestasi-prestasi 2 siswa bidang akademik maupun non akademik
URAIAN Tersedianya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
Capaian tingkat kelulusan SMA/MA/SMK
Capaian rata-rata nilai Ujian Nasional SMA/MA/SMK
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
SASARAN STRATEGIS Indikatornya Indikator Sasaran Satuan Target 2010 2011 KTSP % 90% 92%
Komulatif Capaian 2014 2012 93%
2013 94%
2014 95%
95%
% lulusan SMA/MA/SMK
%
98%
98,10 %
98,20 %
98,25 %
98,30%
98,30%
% lulusan Paket C % Angka Mengulang % Angka Putus sekolah
% % %
55%
57%
58%
59%
60%
60%
0,92 % 7,06
0,90 % 7,06
0,85 % 7,31
0,80 % 7,31
0,75%
0,75%
7,56
7,56
Rata-rata nilai Ujian Nasional
angka
20
3.
Misi ke 3: Meningkatkan pelayanan prima di setiap satuan pendidikan (pendidikan formal, nonformal dan informal);
NO
TUJUAN STRATEGIS
SASARAN STRATEGIS
T1
Mewujudkan pemerataan dan perluasan akses pendidikan menengah dan non formal;
URAIAN
T3
T4
4.
Mewujudkan tersedianya pendidik yang kompeten dengan kualifikasi akademik minimal S1/D4 dan bersertifikasi
Mewujudkan tersedianya sarana prasarana pendidikan yang optimal dan bermutu; Meningkatnya mutu penyelenggaraan pendidikan non formal
Indikator Sasaran
Satuan
Target 2012
2013
Capaian angka partisipasi kasar pada jenjang pendidikannya
APK SM (SMA/MA/SMK dan Paket C)
%
83,00
83,00
83,50
84,00
84,50
84,50
%
54,00
55,00
56,50
58,00
59,00
59,00
Capaian angka partisipasi murni pada jenjang pendidikannya
APK PAUD (Formal dan Non Formal) APM SM (SMA/MA/SMK dan Paket C)
%
63,00
64,00
65,00
66,00
67,00
67,00
Lbg
4
4
4
4
4
4
Jumlah SSN Rasio jumlah guru dengan siswa
lbg orang
17 9
18 9
20 9
22 9
24 9
24 9
Jumlah guru kualifikasi S1/D4 Jumlah guru bersertifikasi Tercapainya persentase standar sarana prasarana di satuan pendidikan
Jumlah guru
orang
Jumlah guru Rasio ruang kelas dengan jumlah siswa
orang orang
34
34
32
32
32
32
Jumlah lembaga pendidikan non formal yang aktif melaksanakan kegiatan
% Penduduk usia 15 – 44 tahun yang melek huruf
89,00
89,94
90,34
90,74
91,14
91,25
Meningkatnya peringkat kategori sekolah T2
Komulatif Capaian 2014
Indikatornya
Rasio jumlah guru dengan siswa
Jumlah RSBI
%
2010
2011
2014
Misi ke 4: Mengembangkan pendidikan berbasis budaya dan karakter bangsa. TUJUAN STRATEGIS Mengembangkan pendidikan karakter di setiap satuan pendidikan. Mengembangkan budaya di setiap satuan pendidikan melalui kearifan lokal. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta guna terciptanya paradigma pendidikan berbasis masyarakat.
URAIAN Tersedinya pendidikan karakter yang terintegrasi kedalam kurikulum satuan pendidikan Terselenggaranya pendidikan ketrampilan berbasis kearifan local Terwujudnya peranserta dan partisipasi dewan sekolah di setiap satuan pendidikan
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
SASARAN STRATEGIS Indikatornya Indikator Sasaran Satuan 2010 2011 Silabus kurikulum Buah % 90% 92% pendidikan karakter
Komulatif Capaian 2014
Target 2012 93%
2013 94%
2014 95%
95%
Jumlah sekolah yang menyelenggarakan membatik
Lbg %
90%
92%
93%
94%
95%
95%
Jumlah sekolah yang memiliki komite sekolah
Lbg %
90%
92%
93%
94%
95%
95%
21
2.2.6.
PROGRAM DAN KEGIATAN Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang diinginkan oleh Dinas
Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program dan kegiatan. Program dan kegiatan yang disusun merupakan implementasi dari tugas dan fungsi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul. Indikator keluaran program yang telah ditetapkan merupakan indikator kinerja program yang berisi outcome program. Outcome program merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah yang mencerminkan keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.
Sedangkan kelompok sasaran adalah pihak yang menerima
manfaat langsung dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Pendanaan indikatif merupakan perkiraan kebutuhan anggaran pembiayaan/pendanaan untuk melaksanakan program/kegiatan pertahun. Adapun program dan kegiatan Tahun 2013 yang berkaitan langsung dengan upaya mencapai visi, misi, tujuan maupun sasaran Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah: Tabel 2:3 Program, Kegiatan dan Anggaran Tahun 2013 NO
PROGRAM/KEGIATAN
APBD MURNI
APBD PERUBAHAN
BELANJA LANGSUNG 1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
Penyediaan jasa surat menyurat
4,000,000
3,800,000
2
Penyediaan jasa komunikasi,sumberdaya air & listrik
60,000,000
23,565,000
3
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas
5,800,000
5,800,000
4
Penyediaan jasa administrasi keuangan
28,704,000
27,264,000
5
Penyedia Jasa Kebersihan Kantor
7,000,000
7,000,000
6
Penyediaan Alat Tulis Kantor
20,416,000
22,500,000
7
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
19,000,000
19,000,000
8
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan kantor
6,000,000
6,000,000
9
Penyediaan peralatan rumah tangga
8,200,000
53,000,000
10
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
6,040,000
4,000,000
11
Penyediaan Makanan dan Minuman
36,000,000
39,937,500
12
Rapat - rapat koord. dan konsultasi ke luar daerah
60,000,000
75,000,000
13
Rapat - rapat koord. dan konsultasi ke dalam daerah
6,500,000
6,500,000
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
22
NO 2
PROGRAM/KEGIATAN
APBD MURNI
APBD PERUBAHAN
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
14
Pengadaan Kendaraan Dinas
67,287,500
15
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
25,940,000
16
Pengadaan mebeleur
17
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
18
14,400,000
29,800,000
112,100,000
129,050,000
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan Perlengkapan Kantor
16,000,000
20,000,000
19
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
58,250,000
249,250,000
20
Rehabilitasi sedang/ berat rumah gedung kantor 3
21
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Penilaian angka kredit pejabat fungsional 4
22
15,000,000
15,000,000
33,625,000
24,375,000
25,000,000
25,000,000
499,500,000
499,500,500
77,250,000
77,250,000
327,340,000
216,655,800
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi 5
45,287,500
Program Pendidikan Anak Usia Dini
23
Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
24
Pengembangan kurikulum, bahan ajar, dan model pembelajaran PAUD
25
Peningkatan minat, bakat dan kreativitas Anak Usia Dini
26
Pengadaan APE bagi Lembaga Paud
27
Pelatihan Manajemen Kepala TK (PAUD Formal)
20,000,000
19,190,000
28
Pemberdayaan Lembaga PAUD
77,512,500
77,512,500
29
Penyediaan Sarana, Perlengkapan dan Kebutuhan lembaga PAUD 6
14,460,000
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
30
Penyelenggaraan Paket A Setara SD
75,000,000
80,600,000
31
Penyelenggaraan Paket B Setara SMP
75,000,000
81,000,000
32
34
Penambahan Ruang Kelas Sekolah Pembangunan Laboratorium dan Ruang Praktikum sekolah (lab. Bhs, komptr, IPA, IPS dll) Pembangunan Perpustakaan Sekolah
35
Pengadaan Buku-Buku dan Alat Tulis Siswa
36
Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Siswa
37
Rehabilitasi sedang/ berat Ruang Kelas Sekolah
38
Penyelenggaraan Paket C setara SMU
40,000,000
67,530,000
39
Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah
23,985,000
23,985,000
40
Project work siswa
250,000,000
250,000,000
41
Pengembangan Kelas Wirausaha
40,000,000
60,000,000
42
Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan Swasta
2,445,352,000
2,409,632,000
43
Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta
2,645,968,500
2,626,768,500
44
Peningkatan minat, bakat dan kreativitas siswa
254,300,000
281,060,000
45
Lomba Kompentisi Siswa (LKS)
125,800,000
117,050,000
33
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
6,803,088,600 -
243,355,000 417,317,500 180,783,046
150,000,000
750,385,000 395,998,554
23
NO
PROGRAM/KEGIATAN
46
Peningkatan Minat Bakat dan Kreatifitasn Siswa SMK
47
APBD MURNI
APBD PERUBAHAN
165,790,000
162,060,000
Lomba Perpustakaan Sekolah SMA/SMK
20,000,000
20,000,000
48
Peningkatan Minat, Bakat dan kreatifitas Guru
15,000,000
15,000,000
49
Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis ICT bagi siswa SMA/SMK
200,000,000
194,200,000
50
12,500,000
14,200,000
52
Pendampingan Bantuan Pendidikan bagi Siswa keluarga tidka mampu Pembangunan Laboratorium dan Ruang Praktikum Sekolah (Lab. Bahasa, Komputer, IPA, IPS dll) SMK Pembangunan Perpustakaan Sekolah SMK
53
Rehabilitasi sedang/ berat Ruang Kelas Sekolah SMK
54
Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Siswa SMK
708,160,000
55
Pengadaan Buku-Buku dan Alat Tulis Siswa SMK
188,709,000
56
Penyelenggaraan Sekolah Adiwiyata
200,000,000
51
7
745,712,500 2,268,570,000 1,047,148,000
Program Pendidikan Non Formal
57
Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal
58
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal
30,000,000
59
Penyelenggaraan Jambore PTK Pendidikan Non Formal
20,000,000
20,000,000
8
4,347,540,000
4,374,615,000
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
60
Pelaksanaan sertifikasi Pendidik
10,000,000
10,000,000
61
Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kepddk
31,717,500
58,340,000
62
Seleksi Guru, Kepsek dan Pengawas Berprestasi
61,100,000
61,100,000
63
Kinerja Kepala Sekolah 9
25,000,000
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
64
Pelaksana Evaluasi Hasil kinerja bidang pendidikan
707,740,000
707,706,000
65
Penyelenggaraan Pelatihan, Seminar dan Lokakarya, serta diskusi ilmiah
115,000,000
172,924,500
66
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
67
Sukses Ujian Nasional
199,500,000
176,338,910
68
Penyusunan Kalender Pendidikan dan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
101,067,500
51,312,000
69
Penyusunan Profil Pendidikan dan Buku Saku
70
Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi
10 71
70,000,000
126,900,000 9,750,000
4,747,500
Program Pengelolaaan Barang Daerah
Pendataan dan Pemetaan Barang dan Aset
Jumlah Jumlah
11,549,000 20,518,836,600
21,248,682,310
20,518,836,600
21,248,682,310
0.8043 atau 80.43%
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
24
2.3.
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 Rencana kinerja tahun 2013 mencerminkan rencana kegiatan, program, dan
sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan dan misi yang telah ditetapkan dalam rencana strategis Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul tahun 2010-2014. Pada dasarnya rencana kinerja tahun 2013 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai selama tahun 2013 yang memrepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun 2013 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan menjadi tolok ukur keberhasilan organisasi di dalam pencapaian visi misinya seperti terlihat pada lampiran Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2013. Tabel 2:4 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2013 NO 1
SASARAN STRATEGIS Terwujudnya tenaga pendidik di semua satuan pendidikan yang memiliki kompetensi bidang pendidikan
Jumlah lulusan yang melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan di atasnya atau lulusan SMK yang bekerja sesuai dengan jurusannya 2
Tersedianya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Capaian tingkat kelulusan SMA/MA/SMK
Capaian rata-rata nilai Ujian Nasional SMA/MA/SMK 3
Capaian angka partisipasi kasar pada jenjang pendidikannya Capaian angka partisipasi murni pada jenjang pendidikannya Meningkatnya peringkat kategori sekolah Rasio jumlah guru dengan siswa Jumlah guru kualifikasi S1/D4 Jumlah guru bersertifikasi
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
INDIKATOR SASARAN
TARGET
Terwujudnya tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi akademik minimal S1/D4
85%
Terwujudnya tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi bidangnya
85%
Jumlah lulusan SMA/MA yang melanjutkan studinya ke jenjang di atasnya
65%
Jumlah lulusan SMK yang yang bekerja relevan
65%
KTSP
94%
% lulusan SMA/MA/SMK % lulusan Paket C % Angka Mengulang % Angka Putus sekolah Rata-rata nilai Ujian Nasional
98,25% 59%
APK SM (SMA/MA/SMK dan Paket C) APK PAUD (Formal dan Non Formal) APM SM (SMA/MA/SMK dan Paket C)
84,00
Jumlah RSBI, Jumlah SSN Rasio jumlah guru dengan siswa Jumlah guru S1/D4 Jumlah guru sertifikat
4 22 9
0,80% 7,31
58,00 66,00
25
NO
4
2.4.
SASARAN STRATEGIS Tercapainya persentase standar sarana prasarana di satuan pendidikan Jumlah lembaga pendidikan non formal yang aktif melaksanakan kegiatan
INDIKATOR SASARAN Rasio ruang kelas dengan jumlah siswa
TARGET 32
% Penduduk usia 15 – 44 tahun yang melek huruf
90,74
Tersedinya pendidikan karakter yang terintegrasi kedalam kurikulum satuan pendidikan Terselenggaranya pendidikan ketrampilan berbasis kearifan local Terwujudnya peranserta dan partisipasi dewan sekolah di setiap satuan pendidikan
Silabus kurikulum pendidikan karakter
94%
Jumlah sekolah yang menyelenggarakan membatik Jumlah sekolah yang memiliki komite sekolah
94% 94%
PENETAPAN KINERJA Penyusunan penetapan kinerja Tahun 2013 mengacu pada RKT Tahun 2013.
Secara garis besar penetapan kinerja tahunan Tahun 2013 meliputi sasaran strategis, indikator sasaran strategis, target tahun 2013, nama program/kegiatan tahun 2013, dan besarnya dana pendukung kegiatan. Pengukuran pencapaian sasaran dilakukan melalui capaian indikator kinerja beserta targetnya yang didukungan oleh program/kegiatan dan besarnya dana. Berikut ini tabel penetepan kinerja tahun 2013. Tabel 2:5 Penetapan Kinerja Tahun 2013 NO 1
SASARAN STRATEGIS Terwujudnya tenaga pendidik di semua satuan pendidikan yang memiliki kompetensi bidang pendidikan
Jumlah lulusan yang melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan di atasnya atau lulusan SMK yang bekerja sesuai dengan jurusannya
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
INDIKATOR SASARAN
TARGET
PROGRAM/ KEGIATAN UTAMA
ANGGARAN
Terwujudnya tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi akademik minimal S1/D4
85%
Pelaksanaan sertifikasi pendidik
12.000.000
Terwujudnya tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi bidangnya
85%
Pelaksanaan sertifikasi pendidik
12.000.000
Jumlah lulusan SMA/MA yang melanjutkan studinya ke jenjang di atasnya
65%
Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta
2.409.632.000
Jumlah lulusan SMK yang yang bekerja relevan
65%
Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta
2,626,768,500
26
NO
SASARAN STRATEGIS
2
Tersedianya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Capaian tingkat kelulusan SMA/MA/SMK
INDIKATOR SASARAN KTSP % lulusan SMA/MA/SMK % lulusan Paket C
Capaian rata-rata nilai Ujian Nasional SMA/MA/SMK 3
Capaian angka partisipasi kasar pada jenjang pendidikannya Capaian angka partisipasi murni pada jenjang pendidikannya Meningkatnya peringkat kategori sekolah Rasio jumlah guru dengan siswa Jumlah guru kualifikasi S1/D4 Jumlah guru bersertifikasi Tercapainya persentase standar sarana prasarana di satuan pendidikan Jumlah lembaga pendidikan non formal yang aktif melaksanakan kegiatan
4
Tersedinya pendidikan karakter yang terintegrasi kedalam kurikulum satuan pendidikan Terselenggaranya pendidikan ketrampilan berbasis kearifan lokal Terwujudnya peranserta dan partisipasi dewan sekolah di setiap satuan pendidikan
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
% Angka Mengulang % Angka Putus sekolah Rata-rata nilai Ujian Nasional APK SM (SMA/MA/SMK dan Paket C) APK PAUD (Formal dan Non Formal) APM SM (SMA/MA/SMK dan Paket C)
TARGET 94%
250.000.000
Pelaksana Evaluasi Hasil kinerja bidang pendidikan Penyelenggaraan Paket C setara SMA
707,706,000
0,80% 7,31
Monitoring, evaluasi dan pelaporan Pelaksana Evaluasi Hasil kinerja bidang pendidikan
70.000.000 707,706,000
84,00
Peningkatan minat, bakat dan kreatifitas siswa
500.000.000
58,00
Peningkatan minat, bakat dan kreatifitas anak usia dini Peningkatan minat, bakat dan kreatifitas siswa
77.250.000
98,25% 59%
66,00
4
Jumlah SSN Rasio jumlah guru dengan siswa Jumlah guru
22 9
% Penduduk usia 15 – 44 tahun yang melek huruf
ANGGARAN
Projeck work siswa
Jumlah RSBI,
Jumlah guru Rasio ruang kelas dengan jumlah siswa
PROGRAM/ KEGIATAN UTAMA
67,530,000
500.000.000
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
70.000.000
32
Rehabilitasi rusak sedang/berat ruang kelas siswa
1.443.146.000
90,74%
Penyelenggaraan paket A setara SD
80.600.000
Silabus kurikulum pendidikan karakter
94%
Projeck work siswa
250.000.000
Jumlah sekolah yang menyelenggarakan membatik Jumlah sekolah yang memiliki komite sekolah
94%
Projeck work siswa
250.000.000
94%
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
70.000.000
27
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas merupakan hal yang penting untuk menjamin nilai-nilai seperti efisiensi dan efektifitas. Efisensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Sedangkan efektifitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujutantujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan. Dalam sistem pemerintahan dikenal akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP). Akuntabilitas digunakan untuk dasar menilai atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi.
Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul
berkewajiban melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999, Keputusan LAN RI Nomor 589/IX/6/1999, dan Nomor 239 Tahun 2003, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP setidaknya mampu menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran tahun 2013. 3.1 PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Peraturan Bupati Bantul Nomor 16 b Tahun 2011 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2011 sampai 2015 dijelaskan bahwa Indikator Kinerja Utama bagi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul adalah: 1. Angka melek huruf; 2. APK SMA/MA/SMK/Paket C; 3. APK TK/PAUD; 4. APM SM; 5. Tingkat lulusan SMA/MA/SMK; 6. Nilai rata-rata NEM SMA/MA/SMK (Nilai rata-rata Ujian Nasional); 7. Angka putus sekolah; dan 8. Angka rata-rata lama sekolah. LAKIP Dinas Dikmenof 2013
28
Berikut ini pencapaian indikator kinerja utama (IKU) Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul Tahun 2013. Tabel 3:1 Capaian Idikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2013 No
Sasaran Strategis
1
Jumlah lembaga pendidikan non formal yang aktif melaksanakan kegiatan Meningkatkan capaian angka partisipasi kasar pada jenjang pendidikan Meningkatkan capaian angka partisipasi kasar pada jenjang pendidikan Meningkatkan capaian angka partisipasi murni pada jenjang pendidikan Meningkatkan tingkat capaian lulusan SMA/MA/SMK Meningkatkan tingkat capaian lulusan SMA/MA/SMK Meningkatkan tingkat capaian lulusan SMA/MA/SMK Meningkatkan capaian rata-rata nilai Ujian Nasional
2 3 4 5 6 7 8
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
Indikator Kinerja Utama Angka melek huruf
Target
Realisasi
Rumus
90,74%
97,51%
672.025/ 655.296
APK SMA/MA/SMK/Paket C
84,00%
71,13%
31.496/44.277
APK TK/PAUD
58,00%
98,80%
115.000/ 116.397
APM SMA/MA/SMK
66,00%
53,79%
/44.277
Tingkat lulusan SMA/MA/SMK
98,25%
100%
9.466/9.466
Angka putus sekolah
0,80%
0,75%
232/44.277
Angka rata-rata lama sekolah
3,01
3,01
Nilai rata-rata UN
7,31
6,49
29
3.2 PENCAPAIAN SASARAN STRATEGISS Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran. Perumusan indikator kinerja sasaran lebih difokuskan pada indikator kinerja startegis. Predikat capaian kinerja dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut; A.
85% sampai 100%
masuk kategori
B.
70% sampai < 85% masuk kategori
berhasil
C.
55% sampai < 70% masuk kategori
cukup berhasil
D.
< 55%
tidak berhasil
masuk kategori
sangat berhasil
. Pengukuran kinerja dilakukan dengan formula membandingkan rencana dan realisasi. Adapun metodenya sebagai berikut: a.
Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tinggi kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendah kinerja, rumusnya:
b.
Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tinggi kinerja, rumusnya:
Atau rumus lain:
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
30
Capaian masing-masing Indikator Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2013 adalah: Tabel 3:2 Capaian Sasaran Strategis Tahun 2013 NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR SASARAN
TARGET
CAP
INTERVAL (%) D
1
2
Terwujudnya tenaga pendidik di semua satuan pendidikan yang memiliki kompetensi bidang pendidikan
Terwujudnya tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi akademik minimal S1/D4 Terwujudnya tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi bidangnya
90%
90%
A √
85%
80%
√
Jumlah lulusan yang melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan di atasnya atau lulusan SMK yang bekerja sesuai dengan jurusannya
Jumlah lulusan SMA/MA yang melanjutkan studinya ke jenjang di atasnya Jumlah lulusan SMK yang yang bekerja relevan
65%
70%
√
65%
70%
√
Tersedianya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Capaian tingkat kelulusan SMA/MA/SMK
KTSP
94%
100%
√
% lulusan SMA/MA/SMK
98,25%
100%
√
% lulusan Paket C % Angka Mengulang % Angka Putus sekolah Rata-rata nilai Ujian Nasional
59%
60%
0,80% 7,31
0,75% 6,49
√ √ √ √
APK SM (SMA/MA/SM, Paket C) APK PAUD (Formal dan Non Formal) APM SM (SMA/MA/SMK)
84%
71,31%
58%
98,80%
66%
53,79%
Jumlah RSBI
4
4
Jumlah SSN
22
22
Rasio jumlah guru dengan siswa Jumlah guru S1/D4
9
9
√ √ √
90%
90%
√
Jumlah guru sertifikasi
90%
90%
√
Capaian rata-rata nilai Ujian Nasional SMA/MA/SMK 3
Capaian angka partisipasi kasar pada jenjang pendidikannya Capaian angka partisipasi murni pada jenjang pendidikannya Meningkatnya peringkat kategori sekolah Rasio jumlah guru dengan siswa Jumlah guru kualifikasi S1/D4 Jumlah guru bersertifikasi
C
B
√ √ √ √ √
√
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
31
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR SASARAN
TARGET
CAP
INTERVAL (%) D
4
C
B
A
Tercapainya persentase standar sarana prasarana di satuan pendidikan Jumlah lembaga pendidikan non formal yang aktif melaksanakan kegiatan
Rasio ruang kelas dengan jumlah siswa
32
32
√
% Penduduk usia 15 – 44 tahun yang melek/buta huruf
90,74%
97,51%
√
Tersedinya pendidikan karakter yang terintegrasi kedalam kurikulum satuan pendidikan Terselenggaranya pendidikan ketrampilan berbasis kearifan lokal Terwujudnya peranserta dan partisipasi dewan sekolah di setiap satuan pendidikan
Silabus kurikulum pendidikan karakter
94%
100%
√ √
Jumlah sekolah yang menyelenggarakan membatik
94%
100%
√
Jumlah sekolah yang memiliki komite sekolah
94%
100%
√
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
32
3.3 EVALUASI CAPAIAN SASARAN STRATEGIS Sasaran 1:
Terwujudnya tenaga pendidik yang memiliki kompetensi bidang pendidikan di semua satuan pendidikan.
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 1 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
1 2
INDIKATOR SASARAN
TARGET
Terwujudnya tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi akademik minimal S1/D4 Terwujudnya tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi bidangnya
REALISASI
90%
90%
85%
80%
% CAPAIAN
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: 1. Wilayah Kabupaten Bantul yang banyak dikelilingi lembaga pendidikan Perguruan Tinggi yang sudah terakreditasi
memberikan sumbangsih dan
kemudahan bagi para guru untuk meningkatkan kualifikasi akademiknya sampai ke jenjang S1. Sedangkan untuk jenjang D4 tidak ada yang mengikutinya. 2. Dorongan dan motivasi dari Pemerintah Kabupaten Bantul untuk selalu meningkatkan studi bagi para guru. 3. Begitu pula bagi para tenaga administrasi atau tenaga bukan guru sudah banyak yang melanjutkan pendidikan dan kompetensinya melalui berbagai pendidikan dan latihan. Sasaran 2:
Meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan di atasnya atau lulusan SMK yang bekerja sesuai dengan jurusannya
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 1 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
1 2
INDIKATOR SASARAN
Jumlah lulusan SMA/MA yang melanjutkan studinya ke jenjang di atasnya Jumlah lulusan SMK yang yang bekerja relevan
TARGET
REALISASI
65%
70%
65%
70%
% CAPAIAN
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: 1. Kesadaran dan kebutuhan para lulusan SMA/MA untuk melanjutkan jenjang pendidikan sampai pada Perguruan Tinggi untuk membekali dirinya dalam memasuki kehidupan di masa yang akan datang;
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
33
2. Ketersediaan lembaga pendidikan tinggi yang dekat dengan wilayah Kabupaten Bantul memberikan kontribusi untuk meringankan beban biaya pendidikan ke Perguruan tinggi. 3. Kualitas pendidikan di SMK yang selalu berorientasi pada dunia kerja dan dunia industri
memberikan kontribusi bahwa lulusan SMK selalu mendapat
kesempatan untuk bekerja sesuai dengan program keahliannya. Sasaran 3:
Meningkatankan kualitas kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 2 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
1
INDIKATOR SASAARAN
TARGET
Terwujudnya KTSP di satuan pendidikan
REALISASI
94%
% CAPAIAN
100%
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: KTSP
sudah
menjadi
kebutuhan
di
setiap
satuan
menyempurnakan proses pembelajaran di sekolah,
pendidikan
untuk
sehingga setiap satuan
pendidikan sudah menyelenggarakan KTSP. Sasaran 4:
Meningkatkan capaian tingkat kelulusan SMA/MA/SMK.
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 2 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
1 2 3 4
INDIKATOR SASARAN
% lulusan SMA/MA/SMK % lulusan Paket C % Angka Mengulang % Angka Putus sekolah
TARGET
REALISASI
98,25% 59%
100% 60%
0,80%
0,75%
% CAPAIAN
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: 1. Capaian persentase lulusan SMA/MA/SMK Tahun 2013 mencapai 100%, merupakan hasil kerja keras proses pembelajaran di Kabupaten Bantul yang disertai persiapan menghadapi ujian nasional yang dengan berbagai macam kebijakan dan strategis yang dikenal 10 program sukses ujian nasional. 2. Capauan persentasi lulusan Paket C di Tahun 2013
merupakan hasi jerih
payah jajaran pendidikan non formal untuk mengikuti jejak keberhasilan pendidikan persekolahan dalam ujian nasional. Pada tahun 2013 ujian nasional Paket mendapat predikat juara 1 di tingkat Provinsi DIY. LAKIP Dinas Dikmenof 2013
34
3. Capaian persentasi angka mengulang diharapkan semakin menurun. Kebijakan dan antisipasi kepada seluruh siswa agar selalu disiplin dan giat untuk belajar; 4. Capaian persentasi angka putus sekolah diharapkan semakin menurun. Kebijakan dan antisipasi kepada seluruh siswa agar selalu disiplin, giat belajar, dan menghindari segala macam bentuk-bentuk kenakalan pelajar baik itu tawuran pelajar atau yang lain; Sasaran 5:
Meningkatkan capaian rata-rata nilai Ujian Nasional SMA/MA/SMK.
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 2 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
1
INDIKATOR SASARAN
TARGET
Rata-rata nilai Ujian Nasional SMA/MA/SMK
7,31
REALISASI
% CAPAIAN
6,49
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: Rata-rata nilai ujian nasional di tahun 2013 bagi Kabupaten memang mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya siswa Kabupaten Bantul selalu menduduki peringkat pertama di jajaran Provinsi DIY.
Namun dari segi kelulusan
di Tahun 2013 ini Kabupaten Bantul menempati urutan 1 di jajaran Provinsi DIY mengalahkan kabupaten/kota.. Sasaran 6:
Meningkatkan capaian angka partisipasi kasar pada jenjang pendidikannya.
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 3 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
1 2
INDIKATOR SASARAN
TARGET
Capaian APK SM (SMA/MA/SM, Paket C) Capaian APK PAUD (Formal dan Non Formal)
84% 58%
REALISASI
% CAPAIAN
71,31% 98,80%
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: 1. Angka partisipasi kasar sekolah menengah adlah untuk mengetahui seberapa banyak penduduk Kabupaten Bantul usia 16 sampai 18 tahu yang bersekolah di sekolah menengah di Kabupaten Bantul. Realisasinya sebesar 71,31%, hal ini menunjukkan bahwa tidak semua penduduk Kabupaten Bantul usia 16 sampai 18 tahun bersekolah di Kabupaten Bantul. Secara geografi dan historis wilayah Kabupaten Bantul berada di posisi pinggir selatan.
Hal ini berdampak bagi
masyarakat Kabupaten Bantul yang domisilinya di sebelah utara atau berbatasan dengan Kota Yogyakarta LAKIP Dinas Dikmenof 2013
akan menentukan pilihan sekolah di
35
wilayah Kota Yogyakarta,
karena jarak tempuh yang lebih dekat.
Pada
kenyataan persentase penduduk Kabupaten Bantul usia 16 sampai 18 tahun yang bersekolah jumlah melebih 71,31% karena tidak semuanya bersekolah di Kabupaten Bantul. 2. Angka partisipasi kasar di jajaran peendidikan anak usia dini (PAUD) faktanya membanggakan yakni mencapai 98,80%.
Hal ini karena penduduk usia 0
smapi 6 tahun sudah digalakkan untuk diikutkan dalam pendidikan yang tertampung dalam Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), Satuan PAUD Sejenis (SPS), dan lembaga penyelenggara PAUD yang berada di seluruh pedukuhan, dan Posyandu. Hal yang menarik bahwa di seluruh Posyandu
sudah terintegrasi penyelenggaraan PAUD bersamaan dengan
kegiatan-kegiatan Posyandu.
Sasaran 7:
Meningkatkan capaian angka partisipasi murni pada jenjang pendidikannya.
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 3 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
1
INDIKATOR SASARAN
Capaian APM SM (SMA/MA/SMK)
TARGET
66%
REALISASI
% CAPAIAN
53,79%
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: Angka partisipasi murni sekolah menengah diperoleh dengan formula jumlah siswa sekolah menengah di Kabupaten Bantul usia 16 sampai 18 tahu yang bersekolah di sekolah menengah di Kabupaten Bantul. Realisasinya sebesar 53,79%,
hal ini
menunjukkan bahwa tidak semua siswa sekolah menengah berada pada usia 16 sampai 18 tahun. Standarnya semua siswa sekolah menengah berusia 16 sampai 18 tahun. Capaian APM 53,79%
ini menunjukkan bahwa beberapa siswa
berdasarkan usianya belum sampai 16 tahun sudah terdaftar di kelas 1, atau ada beberapa siswa yang semestinya sudah usia lebih dari 18 tahun masih tercata sebagai siswa sekolah menengah.
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
36
Sasaran 8:
Meningkatkan peringkat kategori sekolah.
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 3 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
INDIKATOR SASARAN
Jumlah RSBI Jumlah SSN
TARGET
4 22
REALISASI
% CAPAIAN
4 22
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: 1. Jumlah RSBI pada tahun 2013 sebanyak 4 sekolah yaitu SMAN 1 Bantul, SMAN 1 Kasihan, SMKN 1 Bantul, dan SMKN 1 Kasihan.
Sesuai fakwa MA yang
menganulir kebijakan RSBI maka RSBI di Kabupaten Bantul juga dikembalikan status dan kategorinya menjadi SSN. 2. Sekolah Standar Nasional (SSN) pada tahun 2013 sebanyak 22 sekolah dan dengan kembalinya RSBI berarti jumlah SSN bertambah 4. Sasaran 9:
Meningkatkan rasio jumlah guru dengan siswa secara ideal.
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 3 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
INDIKATOR SASARAN
Rasio jumlah guru dengan siswa
TARGET
9
REALISASI
% CAPAIAN
9
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: Rasio jumlah guru dengan jumlah siswa selalu diupayakan mendati ideal. Perolehan angka ini juga turut memperhitungkan jumlah guru tidak tetap maupun guru tetap yayasan di beberapa lembaga pendidikan miliki yayasan/swasta. Sasaran 10:
Meningkatkan jumlah guru kualifikasi S1/D4.
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 3 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
1
INDIKATOR SASARAN
Persentase jumlah guru S1/D4
TARGET
90%
REALISASI
% CAPAIAN
90%
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: Pada dasarnya menginginkan pada tahun 2014 kondisi guru di Kabupaten Bantul sudah memiliki kualifikasi akademik S1 dengan program dan jurusan yang relevan. Beberapa guruyang belum memiliki kualifikasi akademik S1 adalah beberapa guru yang usianya mendekati 60 tahun atausudah mendekati usia pensiun.
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
37
Sasaran 11:
Meningkatkan jumlah guru bersertifikasi.
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 3 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
1
INDIKATOR SASARAN
Persentase jumlah guru sertifikasi
TARGET
90%
REALISASI
% CAPAIAN
90%
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: Pada dasarnya menginginkan pada tahun 2014 kondisi guru di Kabupaten Bantul sudah memiliki sertifikat pendidik dan mendapatkan tunjangan profesi (tunjangan sertifikasi) secara keseluruhan.
Hal ini sesuai dengan target nasional.
Namun
kebijakan sertifikasi itu merupakan kebijakan Pemerintah Pusat yang mendasarkan pada skala prioritas dan ketersediaan anggaran untuk tunjangannya,
maka
peserta sertifikasi dari Kabupaten Bantul juga secara bertahap. Capaian 90% ini merupakan bekal untuk lebih meningkatkan kinerja para guru dan meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Bantul. Sasaran 12:
Meningkatkan tercapainya persentase sarana prasarana di satuan pendidikan.
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 3 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
1
INDIKATOR SASARAN
Rasio ruang kelas dengan jumlah siswa
TARGET
32
REALISASI
% CAPAIAN
32
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: Rasio ruang kelas dengan jumlah siswa sudah berada pada posisi ideal yaitu bahwa setiap rombongan belajar diikuti oleh 32 siswa. Di Kabupaten Bantul ketersediaan ruang kelas sudah cukup walaupun sebarannya belum bisa merata, khususnya di SMK. Beberapa sekolah swasta ada kecenderungan kekurangan siswa di setiap rombongan belajar jika disesuaikan pada ketentuan ideal.
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
38
Sasaran 13:
Meningkatkan jumlah lembaga pendidikan non formal yang aktif melaksanakan kegiatan.
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 3 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
INDIKATOR SASARAN Persentase jumlah penduduk usia 15 sampai 44 tahun yang melek/buta huruf
TARGET 90,74%
REALISASI 97,51%
% CAPAIAN
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: Capaian prestasi pada peninkatakan angka melek huruf adalah merupakan prestasi kinerja di sektor pendidikan non formal. Lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan non formal sudah sangat aktif meberikan pelayanan pendidikan dengan memberikan kesempatan, tenaga, fasilitas dan sarana-sarana lain seperti gedung, ruangan, maupu perabot lainnya. Animo masyarakat untuk mengiktuinya juga cukup tinggi. . Sasaran 14:
Meningkatkan tersedinya pendidikan karakter yang terintegrasi kedalam kurikulum satuan pendidikan,.
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 4 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
INDIKATOR SASARAN
TARGET
Silabus kurikulum pendidikan karakter
94%
REALISASI
% CAPAIAN
100%
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: Kabupaten Bantul termasuk salah satu daerah yang ditunjukan sebagai percontohan pelaksanaan pendidikan karakter di satuan pendidikan. Pada tahun 2010
telah
dilaksanalkan
pendidikan
karakter
di
SMA,
SMK
dan
TK.
Tindaklanjutnya adalah mengimbaskan pada sekolah lain yang sejenisnya,
dan
hasilnya di seluruh satuan pendidikan sudah menyelengarakan pendidikan karakter.
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
39
Sasaran 15:
Meningkatkan terselenggaranya pendidikan ketrampilan berbasis kearifan lokal.
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 4 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
INDIKATOR SASARAN
TARGET
Jumlah sekolah yang menyelenggarakan pendidikan membatik
94%
REALISASI
% CAPAIAN
100%
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: Pelajaran membatik sudah di instruksikan oleh Bupati Bantul, dan sudah diberikan materi dan kurikulum, pelatihan, dan fasilitas lainnya untuk melaksanakan pelajaran membatik bagi seluruh siswa di Kabupaten Bantul. Sehingga angka capaiannya sudah 100%
Sasaran 16:
Meningkatkan terwujudnya peranserta dan partisipasi dewan sekolah di setiap satuan pendidikan.
Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran 4 Tahun 2013 adalah sebagaiberikut: No
INDIKATOR SASARAN
Jumlah sekolah komite/dewan sekolah
yang
TARGET
memiliki
94%
REALISASI
% CAPAIAN
100%
Pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut dengan uraian sebagai berikut: Selurh satuan pendidikan di Kabupaten Bantul sudah memiliki komite atau dewan sekolah. Komite/dewan sekolah sebagai sebagai mitra pemerintah untuk turut serta memajukan sekolah.
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
40
3.4 AKUNTABILITAS KEUANGAN Tabel dan realisasi anggaran pencapaian sasaran strategis Tahun 2013 adalah sebagai berikut: Tabel 3:3 Realisasi Keuangan Tahun 2013 NO
PROGRAM/KEGIATAN
APBD MURNI
APBD PERUBAHAN
REALISASI
SISA
BELANJA LANGSUNG 1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
Penyediaan jasa surat menyurat
2
4
Penyediaan jasa komunikasi,sumberdaya air & listrik Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas Penyediaan jasa administrasi keuangan
4,000,000
3,800,000
3,671,550
128,450
60,000,000
23,565,000
20,343,252
3,221,748
5,800,000
5,800,000
4,717,000
1,083,000
28,704,000
27,264,000
27,264,000
-
5
Penyedia Jasa Kebersihan Kantor
7,000,000
7,000,000
7,000,000
-
6
Penyediaan Alat Tulis Kantor
20,416,000
22,500,000
22,499,200
800
7
19,000,000
19,000,000
19,000,000
-
6,000,000
6,000,000
6,000,000
-
8,200,000
53,000,000
50,229,500
2,770,500
6,040,000
4,000,000
3,945,500
54,500
11
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan PerundangUndangan Penyediaan Makanan dan Minuman
36,000,000
39,937,500
39,937,500
12
Rapat - rapat koord. dan konsultasi ke luar daerah
60,000,000
75,000,000
61,812,400
13,187,600
13
Rapat - rapat koord. dan konsultasi ke dalam daerah
6,500,000
6,500,000
3,670,000
2,830,000
3
8 9 10
2
-
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
14
Pengadaan Kendaraan Dinas
67,287,500
62,103,500
5,184,000
15
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
25,940,000
25,245,000
695,000
16
14,400,000
29,800,000
28,570,000
1,230,000
112,100,000
129,050,000
129,049,997
3
16,000,000
20,000,000
20,000,000
19
Pengadaan mebeleur Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan Perlengkapan Kantor Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
58,250,000
249,250,000
238,110,000
11,140,000
20
Rehabilitasi sedang/ berat rumah gedung kantor
45,287,500
44,667,500
620,000
15,000,000
15,000,000
14,825,000
175,000
33,625,000
24,375,000
13,537,500
10,837,500
25,000,000
25,000,000
24,125,000
875,000
17 18
3 21
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
22 5 23
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Penilaian angka kredit pejabat fungsional 4
-
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
41
26
Pengembangan kurikulum, bahan ajar, dan model pembelajaran PAUD Peningkatan minat, bakat dan kreativitas Anak Usia Dini Pengadaan APE bagi Lembaga Paud
27
Pelatihan Manajemen Kepala TK (PAUD Formal)
20,000,000
19,190,000
19,190,000
-
28
Pemberdayaan Lembaga PAUD Penyediaan Sarana, Perlengkapan dan Kebutuhan lembaga PAUD
77,512,500
77,512,500
76,762,500
750,000
14,460,000
-
14,460,000
24 25
29 6
499,500,000
499,500,500
495,500,500
4,000,000
77,250,000
77,250,000
60,000,000
17,250,000
327,340,000
216,655,800
212,355,800
4,300,000
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
30
Penyelenggaraan Paket A Setara SD
75,000,000
80,600,000
80,600,000
-
31
Penyelenggaraan Paket B Setara SMP
75,000,000
81,000,000
81,000,000
-
7 32
Program Pendidikan Menengah
34
Penambahan Ruang Kelas Sekolah Pembangunan Laboratorium dan Ruang Praktikum sekolah (lab. Bhs, komptr, IPA, IPS dll) Pembangunan Perpustakaan Sekolah
35
Pengadaan Buku-Buku dan Alat Tulis Siswa
36
Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Siswa
37
Rehabilitasi sedang/ berat Ruang Kelas Sekolah
38
40
Penyelenggaraan Paket C setara SMU Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah Project work siswa
41
Pengembangan Kelas Wirausaha
42
33
6,803,088,600 -
-
-
243,355,000
242,235,000
1,120,000
417,317,500
408,922,500
8,395,000
180,783,046
180,783,046
750,385,000
142,225,000
395,998,554
154,354,600
241,643,954
40,000,000
67,530,000
65,490,000
2,040,000
23,985,000
23,985,000
23,985,000
250,000,000
250,000,000
249,980,000
20,000
40,000,000
60,000,000
59,900,000
100,000
Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan Swasta
2,445,352,000
2,409,632,000
2,398,676,500
10,955,500
43
Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta
2,645,968,500
2,626,768,500
2,618,966,000
7,802,500
44
Peningkatan minat, bakat dan kreativitas siswa
254,300,000
281,060,000
246,503,000
34,557,000
45
Lomba Kompentisi Siswa (LKS)
125,800,000
117,050,000
116,500,400
549,600
46
Peningkatan Minat Bakat dan Kreatifitasn Siswa SMK
165,790,000
162,060,000
156,860,000
5,200,000
47
Lomba Perpustakaan Sekolah SMA/SMK
20,000,000
20,000,000
12,470,000
7,530,000
48
15,000,000
15,000,000
15,000,000
-
200,000,000
194,200,000
189,975,000
4,225,000
12,500,000
14,200,000
9,472,500
4,727,500
745,712,500
731,362,500
14,350,000
52
Peningkatan Minat, Bakat dan kreatifitas Guru Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis ICT bagi siswa SMA/SMK Pendampingan Bantuan Pendidikan bagi Siswa keluarga tidka mampu Pembangunan Laboratorium dan Ruang Praktikum Sekolah (Lab. Bahasa, Komputer, IPA, IPS dll) SMK Pembangunan Perpustakaan Sekolah SMK
2,268,570,000
1,631,120,000
637,450,000
53
Rehabilitasi sedang/ berat Ruang Kelas Sekolah SMK
1,047,148,000
12,050,000
1,035,098,000
54
Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Siswa SMK
708,160,000
55
Pengadaan Buku-Buku dan Alat Tulis Siswa SMK
188,709,000
56
Penyelenggaraan Sekolah Adiwiyata
200,000,000
197,745,000
4,374,615,000
4,122,902,500
39
49 50 51
8 57
150,000,000
-
608,160,000
-
708,160,000 188,709,000 2,255,000
Program Pendidikan Non Formal
Pemberian bantuan operasional pendidikan non
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
4,347,540,000
42
251,712,500
formal Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal Penyelenggaraan Jambore PTK Pendidikan Non Formal
58 59 9 60
62 63
Kinerja Kepala Sekolah
10 64
-
-
20,000,000
20,000,000
18,750,000
1,250,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
-
31,717,500
58,340,000
56,365,000
1,975,000
61,100,000
61,100,000
41,100,000
20,000,000
25,000,000
9,915,000
15,085,000
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pelaksanaan sertifikasi Pendidik Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kepddk Seleksi Guru, Kepsek dan Pengawas Berprestasi
61
30,000,000
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Pelaksana Evaluasi Hasil kinerja bidang pendidikan Penyelenggaraan Pelatihan, Seminar dan Lokakarya, serta diskusi ilmiah Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
707,740,000
707,706,000
707,566,000
140,000
115,000,000
172,924,500
147,150,500
25,774,000
70,000,000
61,760,000
8,240,000
199,500,000
176,338,910
176,238,910
100,000
101,067,500
51,312,000
44,792,000
6,520,000
69
Sukses Ujian Nasional Penyusunan Kalender Pendidikan dan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Penyusunan Profil Pendidikan dan Buku Saku
126,900,000
102,405,000
24,495,000
70
Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi
4,747,500
3,987,500
760,000
11,549,000
7,041,500
4,507,500
20,518,836,600
21,248,682,310
17,089,499,109
4,159,183,201
20,518,836,600
21,248,682,310
17,089,499,109
4,159,183,201
65 66 67 68
11 71
9,750,000
Program Pengelolaaan Barang Daerah
Pendataan dan Pemetaan Barang dan Aset
Jumlah Jumlah 0.8043 atau 80.43%
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
43
Rincian dan penjelasan masing-masing pos pelaporan keuangan 1. Pendapatan Dinas Pendidikan Menegah dan Non Formal Kabupaten Bantul bukan termasuk yang melaksanakan tugas penghasil PAD (Pendapatan Asli Daerah). Tugas dan perannya untuk turun mencerdaskan kehidupan bangsa tentu lebih banyak yang bernuansa memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat luas. Jika terjadi dana yang berasal dari masyarakat itu penggunaannya lebih diarahkan pada upaya memajukan lembaga pendidikan dalam memberikan pelayanan pembelajaran di sekolah yang disepakati melalui musyawarah antara sekolah dengan orangtua murid maupun dewan sekolah. 2. Belanja Belanja dibedakan menjadi 2, yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung, terdiri dari gaji PNS beserta tunjangan dan tambahan penghasilan lainnya. Belanja langsung terdiri dari; belanja pegawai, belanja barang & jasa, dan belanja modal. 2.1.
Belanja Tidak Langsung Pada Tahun 2013 alokasi anggaran Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal
untuk belanja tidak langsung sebesar Rp 215.105.706.364,-.
Selengkapnya disajikan
dalam table berikut ini Tabel 3:4 Alokasi Belanja Tidak Langsung, Realisasi dan Sisa Anggaran No
URAIAN
ALOKASI
REALISASI
Gaji dan Tunjangan
215.105.706.364
128.364.380.202
86.741.326.162
1
Gaji pokok PNS
109.186.143.690
46.874.290.570
62.311.853.120
2
Tunjangan Keluarga
10.073.180.103
4.085.707.785
5.987.472.318
3
Tunjangan Struktural
333.318.000
198.799.000
134.519.000
4
Tunjangan Fungsional
11.299.588.400
5.112.620.000
6.186.968.400
5
Tunjangan Fungsional Umum
529.610.000
141.570.000
388.040.000
6
Tunjangan Beras
6.044.930.700
2.674.499.460
3.470.431.240
7
Tunjangan PPh/Tunjangan khusus
2.912.723.811
1.288.258.071
1.624.465.740
8
Pembulatan
1.492.996
669.816
823.180
9
Tunjangan profesi guru
73.067.207.664
66.943.715.500
6.123.492.164
10
Tambahan penghasilan guru
1.657.511.000
1.044.250.000
613.261.000
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
SISA ANGGARAN
44
Anggaran tersebut untuk gaji PNS beserta tunjangan dan tambahan penghasilan lainnya yang bertugas di Dinas Dikmenof Kabupaten Bantul, SKB Kabupaten Bantul, TK Negeri Bantul, dan seluruh SMA/SMK Negeri se Kabupaten Bantul, serta PNS yang statusnya diperbantukan bukan di TK/SMA/SMK Negeri Kabupaten Bantul. Proses pencairan Belanja Tidak Langsung (Gaji PNS) di lingkungan Dinas Dikmenof Kabupaten Bantul pada Tahun 2013 yang berlaku
bahwa proses pencairan
gaji PNS Dinas Dikmenof, TK Negeri dan SKB Kab. Bantul diajukan oleh Dinas Dikmenof Kabupaten Bantul melalui satu SP2D.
Sedangkan proses pencairan gaji PNS di semua
SMA/SMK Negeri oleh masing-masing sekolah melalui penerbitan SP2D tersendiri langsung pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kabupaten Bantul. Mekanisme pencairan gaji PNS yang demikian ini berakibat pada realisasi belanja tidak langsung (gaji PNS) bagi Dinas Dikmenof menjadi tidak bisa maksimal.
Jika proses
pencairan belanja tidak langsung (gaji PNS) seluruhnya dilakukan oleh Dinas Dikmenof Kab. Bangtul maka angka realisasi belanja tidak langsung akan semakin tinggi. 2.2.
Belanja Langsung Pada tahun 2013 alokasi Belanja Langsung pada Dinas Pendidikan Menengah
dan Non Formal Kabupaten Bantul sebesar Rp 21.248.682.310,-.
Program yang
dilaksanakan sebanyak 11 Program, dan dijabarkan dalam 71 jenis kegiatan/pekerjaan. Pembagian Belanja langsung dijelaskan dalam table berikut ini: Tabel 3:5 Perincian Belanja Langsung Tahun 2013 NO 1 2 3
2.
PEMBAGIAN Belanja pegawai Belanja barang dan jasa Belanja modal JUMLAH
ALOKASI DANA 10,032,610,000 9,127,597,264 2,088,475,046 21,248,682,310
REALISASI 8,934,328,500 7,742,060,609 413,110,000 17,089,499,109
SISA 1,098,281,500 1,385,536,655 1,675,365,046 4,159,183,201
Aset Aset yang dimiliki Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul yang ada disekolah dalam pelaporannya disampaikan langsung pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) cq Bidang Aset. Sehingga yang terlampir hanya aset di Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal.
Jumlah keseluruhan aset baik aset lancar maupun aset tetap Tahun 2013 sebagai berikut : LAKIP Dinas Dikmenof 2013
45
1.
Aset Lancar Aset lancar terdiri dari Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas di Bendahara Penerimaan dan Persediaan. baik Kas di Bendahara Pengeluaran maupun Kas di Bendahara. Aset lancar terdiri dari : Alat Tulis Kantor, Alat dan Bahan Pembersih, Alat listrik dan Elektronik, Barang Cetak , dan Kuitansi.
Berikut lampiran Aset
Lancar: NO 1 2 3 4 5
2.
URAIAN
JUMLAH
Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Pengeluaran Piutang Pajak Piutang Lain-lain Persediaan Jumlah
0 0 0 0 376.579.300 376.579.300
Aset Tetap Sampai tahun 2013 terdapat tambahan aset tetap.
Aset tetap ini termasuk
klasifikasi / golongan peralatan dan mesin, atau barang yang usianya lebih 1 (satu) tahun. Berikut lampiran Aset Tetap: NO 1 2 3 4 5 6 7
3.
URAIAN Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan. Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Jumlah
JUMLAH 1.930.203.450 3.047.517.388 19.785.000 7.717.833,32
5.055.223.671,32
Aset Lainnya Berikut lampiran tentang aset lainnya: NO 1 2 3 4 5
URAIAN Tagihan penjualan angsuran Tagihan tuntutan ganti rugi daerah Kemitraan dengan pihak ketiga Aset tak berwujud Aset lainnya Jumlah
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
JUMLAH
5.200.000 5.200.000
46
4.
Kewajiban Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul tidak memiliki pos pengeluaran untuk kewajiban. Utang pemotongan pihak ketiga nihil Berikut lampiran tentang aset lainnya: NO 1 2 3 4 5
ASET TETAP Utang pemotongan pihak ketiga Uang mukadari kas daerah Pendapatan diterima di muka/ditangguhkan Utang jangka pendek
JUMLAH
Jumlah
5.
EKUITAS DANA Ekuitas Dana terdiri dari Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. 1.
Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Lancar terdiri dari; Silpa (Sikpa), Cadangan piutang, Cadangan Persediaan, Uangmuka dari Kas Daerah. Jumlah Ekuitas Dana Lancar per 30 Desember 2013
sebesar (Rp
219.127.640.126) dengan rincian sebagai berikut :
2.
a.
Cadangan persediaan
Rp 376.579.300,-
b.
SILPA/SIKPA
Rp (219.504.219.426),-
Ekuitas Dana Investasi
Yang termasuk dalam Ekuitas Dana Investasi adalah Ekuitas Dana Investasi yang diinvestasikan dalam aset tetap. Sampai dengan akhir tahun 2013 jumlah Ekuitas Dana investasi diinvestasikan dalam aset tetap sebesar Rp 5.005.223.671,32
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
47
BAB IV PENUTUP A.
Simpulan dan Capaian Kinerja Visi Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul sudah disepakati yaitu ingin mewujudkan insane yang “cerdas, berakhlak mulia, dan
berkepribadian Indonesia”. Kabupaten Bantul,
Visi ini sudah selaras dengan misi Pemerintah
dan juga sudah dijabarkan dalam 4 misi yang ingin dicapai.
Penjabaran visi dan misi selajutnya diperincia dalam tujuan dan sasaran strategis. Berdasarkan capaian indikator sasaran strategis pada tahun 2013 keseluruhan menujukkan hasil yang membanggakan pengukuran 85% sampai dengan 100%, sangat berhasil.
secara
berada pada skala
yang berarti termasuk dalam kategori
Beberapa indikator dari sasaran strategis menunjukkan bahwa
capaiannya jauh melampuahi target dan melwbih angkka 100% diantaranya adalah persentase guru yang sudah kualifikasi akademik S1, persentase lulusan SMA/MA yang melanjutkan ke perguruan tinggi, persentase lulusan SMK yang bekerja sesuai keahliannya, penyelenggaraan KTSP, persentase lulusan SMA/MA/SMK. Dan yang paling fantastis capaiannya adalah APK PAUD. Adapun capaian indikator kategori berhasil dengan skala pengukuran 70% sampai kurang dari 85%
adalah pada
indikator APK (SMA/MA/SMK/Paket C) dan APM (SMA/MA/SMK). Keduanya belum bisa memenuhi targetnya dan berada pada posisi kategori berhasil. standar normatif
Adapun
untuk mengukur capaian adalah target yang sudah disepakati
untuk tahun 2013. B.
Permasalahan dalam mencapai kinerja Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul merupakan SKPD yang menjalankan fungsi di bidang pendidikan untuk lingkup pendidikan menengah dan pendidikan non formal, maupun informal. Kebijakan, regulasi, dan kondisi geografis banyak mendukung dan menguntungkan pendidikan. Masyarakat yang berdomisili di daerah berbatasan dengan Kota Yogyakarta memang ada yang tergoda untuk ikut-ikut bersekolah di Kota Yogyakarta dengan beberapa alasan yang sifatnya lebih pribadi.
Fenomena ini cukup membuat
Pemerintah Kabupaten Bantul peduli agar warga masyarakat atau seluruh
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
48
penduduk Kabupaten Bantul bisa dan mau bersekolah di wilayah Kabupaten Bantul. Upaya-upaya terobosanyang dilakukan diantranya
selalu berinovasi dalam
memberikan pelayanan pendidikan di Kabupaten Bantul melalui penyempurnaan kurikulum, peningkatan mutu para guru, peningkatan sarana-prasaran maupun fasilitas pendidkan yang lebih menarik dan memberi kontribusi positif pada mutu pendidikan di Kabupaten Bantul. C.
Solusi/pemecahan masalah Dengan mengetahui dan menyadari sepenuhnnya
bahwa terjadinya
permasalahan seperti diuraikan diatas, maka langkah yang bias ditempuh adalah selalu meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Bantul melalui peningkatan mutu akademik maupun mutu yang sifatnya bukan akademik.
Upaya lain yang
ditempuh adalah selalu mengajak masyarakat luas untuk menerima pendidikan di Kabupaten Bantul mampu dan berani menampilkan mutunya sejajar dengan wilayah lain. Dengan bersedia mengikuti pendidikan di daerahnya berarti dalam kurun waktu selama mengikuti pendidikan di satuan pendidikan sudah melakukan penghematan untuk biaya pendidikan. Upaya lain diantaranya selalu menunjukkan prestasi akademik maupun prestasi non akademik bagi sekolah di Kabupaten Bantul. Demikian laporan ini disusun dengan harapan semoga bermanfaat bagi pimpinan, staf, dan masyarakat luas yang membutuhkannya. Laporan ini juga sebagai instrospeksi dan refleksi terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
Bantul, 14 Februari 2014 Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul
Drs. H. MASHARUN, MM Pembina Utama Muda (IV/c) NIP 195807031985031016
LAKIP Dinas Dikmenof 2013
49