LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LAKIP) Tahun 2011
UPT BALAI PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA i
© 2011 Indonesian Institute of Sciences (LIPI) UPT Balai Pengembangan Instrumentasi
Katalog dalam Terbitan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/Kedeputian Jasa Ilmiah-LIPI. – Jakarta : UPT BPI LIPI, 2011. x + 52 hlm.; 21 x 29,7 cm
1.
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi 2011
Penyusun Editor Penata Letak Penata Sampul
: Demi Soetraprawata Hanif Fakhrurroja : Kunkun Kobul Kurniawan : Hanif Fakhrurroja : Hanif Fakhrurroja
Diterbitkan oleh: UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Komplek LIPI Gedung 30 Jl. Sangkuriang, Bandung 40135 Telp. (022)2503053. Fax. (022) 2504577 Website: http://www.bpi.lipi.go.id atau http://www.uptlin-kalibrasi.com E-mail:
[email protected] [email protected]
ii
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah UPT Balai Pengembangan Instrumentasi (UPT BPI LIPI), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2011, disusun sebagai pertanggungjawaban organisasi keilmuan, dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 serta merupakan wujud pertanggungjawaban kinerja LIPI dalam mencapai tujuan lembaga di berbagai tingkatan secara menyeluruh. Dua fungsi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah (1) Sebagai sarana menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh pemangku kepentingan dan (2) Sarana evaluasi atas pencapaian kinerja UPT BPI LIPI yang merupakan satu kesatuan di dalam LIPI sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa datang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011 ini merupakan laporan kedua dari seluruh rangkaian kegiatan UPT BPI LIPI yang tertuang di dalam Rencana Implementatif UPT BPI LIPI 2010-2014 yang merupakan turunan dari Rencana Koordinatif Kedeputian Jasa Ilmiah LIPI 2010–2014 yang sejalan dengan Rencana Strategis LIPI periode 2010–2014. Diawali dengan informasi ringkas peran dan sejarah perkembangan UPT BPI LIPI, Rencana Implementatif, Rencana Koordinatif serta Rencana Kinerja Tahunan, laporan ini menggambarkan hasil capaian kinerja UPT Balai Pengembangan Instrumentasi (UPT BPI) dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Harapan kami semoga laporan ini dapat memberikan manfaat, baik bagi UPT BPI LIPI sendiri, LIPI, maupun semua pihak yang berkepentingan.
Bandung, Januari 2012 Kepala UPT BPI LIPI,
Demi Soetraprawata, MT NIP. 19590620 198302 1 001
iii
iv
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………..….
iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………....
V
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………………………………………....
vii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………………………………………...
viii
RINGKASAN EKSEKUTIF…………………………………………………...…………………………………………..
vii
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………….. 1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………… 1.2 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kedeputian Jasil …………………………………….. 1.3 Struktur Organisasi dan Sumber Daya……………………………………………………. 1.4 Sistematika Penyajian LAKIP……………………………………………………………………
1 1 2 3 6
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA UPT BPI LIPI...........…………………… 2.1 Umum……………………………………………………………………………………………………. 2.2 Rencana Strategis LIPI 2010–2014………………………………………………………….. 2.2.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis LIPI……………………………………… 2.2.2 Tanggung Jawab LIPI………………………………………………………………………… 2.3 Rencana Koordinatif Kedeputian Jasil 2010–2014………………………………….. 2.3.1 Strategi Kedeputian Jasil…………………………………………………………………… 2.3.2 Kebijakan Kedeputian Jasil………………………………………………………………. 2.3.3 Program Kedeputian Jasil………………………………………………………………… 2.3.4 Lingkup Kegiatan…………………………………………………………………………….. 2.3.5 Strategi Pencapaian………………………………………………………………………… 2.4. Rencana Implementatif UPT BPI LIPI.......................................................... 2.4.1 Strategi UPT BPI LIPI............................................................................. 2.4.2 Kebijakan UPT BPI LIPI......................................................................... 2.4.3 Program UPT BPI LIPI........................................................................... 2.4 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2011……………………………………………………. 2.5 Penetapan Kinerja Tahun 2011...................................................................
7 7 8 8 11 12 13 15 18 20 22 23 24 26 26 27 28
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA UPT BPI LIPI TAHUN 2011...........………………………… 3.1 Akuntabilasi Kinerja………………………………………………………………………………. 3.2 Analisis dan Evaluasi Kinerja………………………………………………………………….. 3.3 Akuntabilitas Keuangan………………………………………………………………………….
29 29 31 40
BAB IV
PENUTUP……………………………………………………………………………………………………… 4.1 Simpulan……………………………………………………………………………………………….. 4.2 Rencana Tindak Lanjut……………………………………………………………………………
43 43 44
v
LAMPIRAN 1 - STRUKTUR ORGANISASI UPT BPI LIPI..................................................... LAMPIRAN 2 - RENCANA STRATEGIS TAHUN 2011....................................................... LAMPIRAN 3 - RENCANA KINERJA TAHUNAN UPT BPI LIPI TAHUN 2011...................... LAMPIRAN 4 - PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA..................................................... LAMPIRAN 5 - PENETAPAN KINERJA UPT BPI LIPI TAHUN 2011................................... LAMPIRAN 6 - PENGUKURAN KINERJA UPT BPI LIPI TAHUN 2011..............................
vi
46 47 49 50 51 52
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
Gambar 1.2 Gambar 1.3 Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 Gambar 3.10 Gambar 3.11
Strukur Organisasi UPT BPI LIPI berdasarkan Keputusan Kepala LIPI Kepala LIPI No. 1025/M/2002 tanggal 12 Juni 2002 …………….................... Komposisi SDM UPT BPI LIPI berdasarkan pendidikan Tahun 2011........... Komposisi pegawai UPT BPI LIPI berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2011..........……............................................................................. Skema Struktur Kelompok Kegiatan LIPI 2010-2014............................... Adopsi Inovasi di UPT BPI periode 2010-2014........................................ Paten untuk Piranti Pengaman Otomatis Regulator LPG........................ Prototipe aplikasi aplikasi Knowledge Management System (KMS) untuk Layanan Jasa Kalibrasi................................................................... (a) Desain Ruang Laboratorium Desain Aplikasi (b) Prototype lab. desain e-manufacturing........................................................................... Prototipe alat bantu kalibrasi dimensi..................................................... Sertifikat Akreditasi ISO/IEC 17025:2005................................................. Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi............................................. Perjanjian Kerjasama antara UPT BPI LIPI dan PT Rekadaya Elektrika dengan No. Kontrak Kerjasama: 1802-B2-CT-076B-R.............................. EFT dipasang di Mesin Boiler tipe Miura EX 1000 di IPDN....................... Prototype Bongo Plankton Net telah digunakan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL).............................................. Personal Seismometer Nirkabel 3 Sumbu (x,y,z)..................................... Output Kegiatan Rancang Bangun e-Layanan Jasa IPTEK Berbasis Web Versi Desktop dan Mobile Studi Kasus: Produk Hasil Penelitian UPT BPI LIPI..........................................................................................................
4 5 5 15 25 33 33 34 35 35 36 38 38 39 42
42
vii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3
viii
Alokasi anggaran Kedeputian Jasa Ilmiah LIPI 2010–2014……………………… Rencana Kinerja Tahunan UPT BPI LIPI Tahun 2011……….......………………… Penetapan Kinerja UPT BPI LIPI Tahun 2011.......…………………………………… Target dan Capaian Terhadap Sasaran Melalui Pengukuran Kinerja UPT BPI LIPI Tahun 2011...............................………………………………………………… Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran DIPA UPT BPI LIPI per Kegiatan ...... Dana program insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa.................................................................................................
16 27 28 30 41 41
RINGKASAN EKSEKUTIF Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Instrumentasi–LIPI, selanjutnya disebut UPT BPI LIPI merupakan institusi pemerintah yang berada dalam lingkup organisasi Kedeputian Jasa Ilmiah (Jasil) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sebagai lembaga pemerintah, UPT BPI LIPI turut serta mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance). Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik ini, UPT BPI LIPI dalam koordinasi dengan LIPI berupaya untuk mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) sehingga dapat mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di LIPI. Dengan sistem AKIP ini, UPT BPI LIPI telah menyusun Rencana Implementatif 2010-2014 yang mengacu pada Rencana Koordinatif Kedeputian Jasa Ilmiah Tahun 2010–2014 yang merupakan turunan dari Rencana Strategis LIPI Tahun 2010– 2014, dan berdasarkan Rencana Implementatif ini, telah disusun pula Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2011. Laporan AKIP (LAKIP) Kedeputian Jasil juga merupakan wujud pertanggungjawaban kinerja UPT BPI LIPI dalam mencapai tujuan lembaga di berbagai tingkatan secara menyeluruh. Di dalam LAKIP UPT BPI LIPI tahun 2011 ini disampaikan pencapaian kinerja UPT BPI LIPI sepanjang tahun 2011, sebagai bentuk pertanggungjawaban UPT BPI LIPI dalam melaksanakan programnya untuk turut mewujudkan misi dan tujuan LIPI yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis LIPI Tahun 2010–2014 serta untuk mencapai sasaran Kedeputian Jasil yang telah ditetapkan dalam Rencana Koordinatif Tahun 2010–2014. Program dan kegiatan untuk mencapai sasaran UPT BPI LIPI ditetapkan dalam Rencana Implementatif UPT BPI LIPI yang mengacu pada Rencana Koordinatif Kedeputian Jasa Ilmiah dengan memperhatikan dan berorientasi pada Renstra LIPI 2010–2014. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja UPT BPI LIPI dalam melaksanakan kegiatannya pada Tahun 2011 dilakukan dengan memperhatikan dan memahami tiga dokumen penting, yaitu Rencana Implementatif UPT BPI LIPI 2010-2014, Rencana Koordinatif Kedeputian Jasil 2010– 2014 dan Rencana Penetapan Kinerja Tahun 2011. Ketiga dokumen inilah yang menjadi titik tolak UPT BPI LIPI melakukan kegiatan dalam Tahun 2011. Dalam menjalankan Visi dan Misi serta upaya mencapai tujuan dan sasaran LIPI yang telah diuraikan dalam Renstra LIPI, UPT BPI LIPI telah menetapkan strategi, kebijakan, dan program yang dituangkan dalam Rencana Implementatif UPT BPI LIPI Tahun 2010–2014 yang disusun agar usaha pencapaian Visi LIPI dapat dilaksanakan secara terarah. Akuntabilitas UPT BPI LIPI merupakan tolok ukur keberhasilan UPT BPI LIPI dalam menjalankan tugas yang telah dirumuskan di dalam Rencana Implementatif UPT BPI LIPI 2010-2014, Rencana Koordinatif Kedeputian Jasa Ilmiah 2010–2014, yang merupakan terjemahan/penjabaran/turunan dari Renstra LIPI 2010–2014. Dalam Renstra LIPI, pada tahun anggaran 2010, ditargetkan untuk pencapaian tiga belas sasaran. Dari ketiga belas sasaran LIPI tersebut, Kedeputian Jasil menetapkan 11 sasaran yang ditargetkan pada tahun 2011 ini. Dari 11 sasaran yang ditargetkan Kedeputian Jasil, UPT BPI LIPI menetapkan 4 sasaran di Tahun 2011 ini, yaitu: 1) peningkatan hasil dan kapasitas penelitian, 2)
ix
peningkatan kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis, 3) tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance), dan 4) pembinaan SDM. Berdasarkan proses dan hasil penilaian serta analisis terhadap berbagai capaian kinerja UPT BPI LIPI selama tahun 2011 sebagaimana yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa secara umum UPT BPI LIPI telah berhasil mencapai sasaran strategis 2011 yang diukur dari capaian indikator kinerjanya. Seluruh kegiatan yang direncanakan pada tahun 2011 telah terlaksana dengan optimal. Hampir seluruh sasaran pada tahun 2011 dapat tercapai 100%. Hanya pada pencapaian sasaran 1 pada indikator kinerja jumlah prosiding, sasaran 2 pada indikator kinerja jumlah alat, dan sasaran 3 pada indikator kinerja jumlah frekuensi pelaksanaan monitoring-evaluasi yang bernilai kurang dari 100%, sedangkan sisanya telah mencapai 100%, bahkan beberapa indikator kinerja ada yang capaiannya melebihi 100% sehingga dapat diperoleh total capaian rata-rata sekitar 98%. Pada tahun 2011, UPT BPI LIPI memperoleh pagu anggaran DIPA sebesar Rp4.537.553.000,-. Sistem penganggaran belum dilakukan per sasaran, melainkan per program dan per kegiatan. UPT BPI LIPI melaksanakan satu program, yaitu Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek yang dijabarkan ke dalam kegiatan Pengembangan Instrumentasi. Untuk memenuhi sasaran strategisnya, UPT BPI LIPI melalui LIPI menerima dan memanfaatkan dana-dana dari sumber lainnya yang diperbolehkan dan dapat dipertanggungjawabkan, seperti Insentif Peningkatan dan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa dari Kementrian Riset dan Teknologi. Penyerapan anggaran DIPA UPT BPI LIPI sampai dengan akhir tahun 2011 mencapai Rp4.479.317.201,- atau 98,72%. Anggaran yang tidak terserap sebesar 1,28% diakibatkan oleh Harga Perkiraan Sendiri (HPS) lebih besar daripada pembelian barang dan jasa yang dilakukan sehingga terjadi efisiensi dalam pembelian barang dan jasa.
x
BAB I PENDAHULUAN Bab I ini menjelaskan tentang latar belakang penyusunan LAKIP, tugas pokok dan fungsi UPT BPI LIPI, susunan organisasi serta kiprah UPT BPI LIPI dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembangunan bangsa.
1.1 Latar Belakang Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Imu Pengetahuan Indonesia, selanjutnya disebut UPT BPI LIPI merupakan institusi pemerintah yang berada dalam lingkup organisasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah-LIPI. Sebagai lembaga pemerintah, UPT BPI LIPI turut serta mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance). Langkah-langkahnya dituangkan dengan mengacu kepada berbagai peraturan perundang-undangan, termasuk di antaranya adalah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme serta Undang-undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama. Selain itu, juga Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Selain itu, Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi juga menjadi landasan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik ini, UPT BPI LIPI berupaya untuk mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) sehingga dapat mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di UPT BPI LIPI. Sistem AKIP pada dasarnya adalah sistem manajemen berorientasi pada hasil yang merupakan salah satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif , transparan, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan. Dengan sistem AKIP ini, UPT BPI LIPI telah menyusun Rencana Implementatif Tahun 2010-2014 yang merupakan bagian dari Rencana Koordinatif Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah Tahun 2010–2014 yang merupakan turunan dari Rencana Strategis LIPI Tahun 2010–2014. Berdasarkan Rencana Implementatif ini, telah disusun pula Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja serta Laporan Pertanggungjawaban Kinerja. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan implementasi dari Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk membuat laporan yang berisi sistem pengukuran dari seluruh aktivitas kegiatan dan program yang telah dijalankannya. Pengukuran tersebut merupakan bentuk indikator kinerja keberhasilan bahkan kegagalan yang meliputi aspekLAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 1
aspek input, output, proses, manfaat, dan dampak yang dapat terlihat secara nyata dalam satu tahun anggaran. Laporan AKIP (LAKIP) UPT BPI LIPI Tahun 2011 ini dibuat dengan mengikuti format dan struktur yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010. Di dalam LAKIP UPT BPI LIPI Tahun 2011 ini disampaikan pencapaian kinerja UPT BPI LIPI sepanjang Tahun 2011, sebagai bentuk pertanggungjawaban UPT BPI LIPI dalam melaksanakan programnya untuk turut mewujudkan misi dan tujuan LIPI yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis LIPI Tahun 2010–2014 serta untuk mencapai sasaran Kedeputian Jasil yang telah ditetapkan dalam Rencana Koordinatif Tahun 2010–2014 dan Rencana Implementatif UPT BPI LIPI Tahun 20102014. Tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi diperoleh dengan membandingkan Capaian Kinerja (performance results) 2011 dengan Perjanjian Kinerja (performance agreement) 2011. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini memungkinkan teridentifikasinya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Laporan ini merupakan pertanggungjawaban UPT BPI LIPI sekaligus sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja UPT BPI LIPI di tahun-tahun berikutnya. Capaian kinerja yang merupakan indikator keberhasilan dari program dan kegiatan yang telah direncanakan, yang juga merupakan tanggung jawab kepada negara dan masyarakat akan optimalisasi dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan semua detail dari kegiatan yang telah dijalankan dituangkan dalam sebuah laporan yang transparan dan akuntabel ini.
1.2 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi UPT BPI LIPI UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (UPT BPI LIPI) berdiri sejak tahun 1987, berdasarkan SK Ketua LIPI No. 1333/Kep/D.5/1987 pada tanggal 25 Nopember 1987. Saat itu, UPT BPI LIPI bernama UPT Balai Pemanfaatan hasil Penelitian dan Pengembangan Instrumentasi, kemudian pada tahun 2002 berubah nama menjadi UPT Balai Pengembangan Instrumentasi dengan Keputusan Kepala LIPI No. 1025/M/2002 tanggal 12 Juni 2002. UPT BPI LIPI merupakan salah satu unit kerja di bawah Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI dan pembinaan sehari-harinya dilakukan oleh Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi LIPI (Puslit KIM-LIPI). UPT BPI LIPI merupakan unit kerja yang sangat potensial di bidangnya, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung dan bisa dijadikan peluang untuk meningkatkan kinerja, di antaranya adalah sebagai berikut. • Tupoksi UPT yang merupakan mekanisme penyebarluasan hasil-hasil penelitian di bidang kalibrasi dan instrumentasi serta menunjang pelaksanaan program pengembangan MSTQ. • Peningkatan daya saing pada era perdagangan bebas mendatang dimana salah satunya adalah menerapkan standar yang dipersyaratkan. • Telah terakreditasinya laboratorium kalibrasi UPT Balai LIN-LIPI sejak tahun 1997 oleh Komite Akreditasi Nasional dengan Nomor Akreditasi LK-006-IDN dengan kecenderungan meningkatnya rentang ukur yang dimiliki setiap tahunnya. 2 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
Tugas UPT BPI LIPI adalah Unit Pelaksana Teknis yang mempunyai tugas pokok di bidang pengembangan, pemanfaatan, penyebarluasan dan penerapan hasil-hasil penelitian pada bidang kalibrasi serta mempunyai program pengembangan MSTQ. UPT Balai Pengembangan Instrumentasi berada di bawah tanggung jawab Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI, dimana pembinaan sehari-harinya dilakukan oleh Puslit KIM LIPI. Fungsi UPT BPI LIPI menyelenggarakan fungsi: 1) Pengembangan kalibrasi dan penerapan hasil-hasil penelitian dibidang instrumentasi. 2) Pelayanan kalibrasi untuk masyarakat industri dalam rangka peningkatan mutu produk. 3) Pelaksanaan dukungan program pengembangan MSTQ dengan jalan memasyarakatkan hasil-hasil yang sudah dicapai dalam program pengembangan MSTQ di bidang kalibrasi. 4) Pelaksanaan peningkatan sumber daya manusia industri di bidang instrumentasi dan kalibrasi. 5) Pelaksanaan urusan ketatausahaan.
1.3 Struktur Organisasi dan Sumber Daya Struktur Organisasi UPT BPI LIPI ditetapkan dalam Keputusan Kepala LIPI No. 1025/M/2002 tanggal 12 Juni 2002 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi BPI LIPI. UPT BPI LIPI dipimpin oleh seorang Kepala yang bertugas memimpin UPT BPI LIPI sesuai dengan kebijakan yang digariskan oleh pemerintah. UPT BPI LIPI membawahi 3 (tiga) Seksi dan 1 (satu) Sub Bag. setingkat Eselon IV dan 1 (satu) kelompok fungsional. Keempat tingkat Eselon IV dan kelompok fungsional adalah sebagai berikut: 1) Sub Bagian Tata Usaha; 2) Seksi Rekayasa Instrumentasi; 3) Seksi Pengembangan Metoda Pengukuran Instrumentasi; 4) Seksi Penyebarluasan Hasil Pengembangan Instrumentasi; 5) Kelompok Fungsional.
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 3
Berikut adalah struktur organisasi dari UPT BPI LIPI.
Gambar 1.1
Strukur Organisasi UPT BPI LIPI berdasarkan Keputusan Kepala LIPI Kepala LIPI No. 1025/M/2002 tanggal 12 Juni 2002
Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata pesuratan dan kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan rumah tangga. Seksi Rekayasa Instrumentasi Seksi Rekayasa Instrumentasi mempunyai tugas mengkoordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan program pengembangan, pembinaan dan pelayanan di bidang rekayasa instrumentasi. Seksi Pengembangan Metoda Pengukuran Instrumentasi Seksi Pengembangan Metoda Pengukuran Instrumentasi mempunyai tugas memberikan pelayanan jasa untuk melakukan kegiatan kalibrasi terhadap besaran-besaran alat ukur sesuai dengan ruang lingkup yang diakui. Seksi Penyebarluasan Hasil Pengembangan Instrumentasi Seksi Penyebarluasan Hasil Pengembangan Instrumentasi mempunyai tugas mengkoordinasikan, integrasi dan sinkronisasi penyebaran informasi dan mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian dan industri dalam rangka penyebarluasan pemanfaatan hasil penelitian di bidang instrumentasi dan kalibrasi. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional pada masing-masing Seksi mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas beberapa jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. Masingmasing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala UPT. Kelompok Jabatan Fungsional yang ada di UPT BPI LIPI terdiri atas peneliti, perekayasa, litkayasa, arsiparis, dan analis kepegawaian. 4 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, UPT BPI LIPI didukung oleh sumber daya, yang meliputi sumber daya manusia (SDM), anggaran, dan sarana prasarana. UPT BPI LIPI memiliki SDM sebanyak 57 orang, terdiri dari 6 orang S2, 16 orang S1, 8 orang DIII, 24 Orang SLTA, dan 3 orang SD. Komposisi SDM UPT BPI LIPI berdasarkan pendidikan diperlihatkan pada Gambar 1.2.
3
SD 0
SLTP
24
Pendidikan
SLTA 0
D-I
8
D-III 0
D-IV
16
S-1 6
S-2 0
S-3 0
5
10
15
20
25
Jumlah
Gambar 1.2
Komposisi SDM UPT BPI LIPI berdasarkan pendidikan Tahun 2011
Komposisi pegawai UPT BPI LIPI berdasarkan jabatan fungsionalnya untuk tahun 2011, yaitu 7 orang peneliti, 2 orang perekayasa, 12 orang litkayasa, 2 orang analisis kepegawaian dan 1 orang arsiparis. Komposisi SDM termaksud ditunjukkan dalam bentuk grafik dengan uraian singkat berikut ini. 14 Litkayasa; 12 12
10
Jumlah
Peneliti 8
Litkayasa
Peneliti ; 7
Analisis Kepegawaian 6
Arsiparis Perekayasa
4 Analisis Kepegawaian; 2 2
0
Gambar 1.3
Perekayasa; 2
Arsiparis; 1
Jabatan Fungsional
Komposisi pegawai UPT BPI LIPI berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2011
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 5
Sumber daya lain yang sangat penting dalam menjalankan program dan kegiatan di UPT BPI LIPI adalah anggaran. Pada tahun 2011, UPT BPI LIPI memperoleh pagu anggaran DIPA sebesar Rp4.537.553.000,- dan terealisasi sebesar Rp4.479.317.201,- atau 98,72%. Kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan UPT BPI LIPI juga tidak terlepas dari dukungan sarana dan prasarana yang ada, antara lain gedung berlantai 3 dengan luas bangunan 1800 m2, laboratorium kalibrasi (Suhu, Kelistrikan, Dimensi panjang/sudut dan survey geodetik, Gaya dan Massa), laboratorium elektronika, laboratorium disain kontruksi dan workshop mekanik. Untuk laboratorium kalibrasi yang ada di UPT BPI seluruhnya telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) Badan Standardisasi Nasional (BSN) berdasarkan SNI/ISO-IEC 17025:2008 guna mendukung kinerja dan salah satu kompetensi UPT BPI LIPI.
1.4 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAKIP Struktur serta sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kali ini sedikit mengalami perubahan. Bila sebelumnya penyusunan serta penyajian LAKIP berdasarkan pada Pedoman Penyusunan yang dibuat oleh Inspektorat LIPI maka mulai tahun 2011 sejalan dengan bergulirnya Renstra LIPI 2010–2014 penyajian LAKIP bersumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPan). Adapun struktur LAKIP secara sistematis terlihat komponen-komponen berikut. Pengantar Ringkasan Eksekutif, yang secara integratif memberikan gambaran singkat tentang seluruh isi laporan. BAB I Pendahuluan, menjelaskan latar belakang dan dasar-dasar penyusunan LAKIP; kedudukan, tugas pokok dan fungsi UPT BPI LIPI; struktur organisasi dan sumber daya yang mendukung; serta sistematika penyajian LAKIP. BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan Rencana Implementatif UPT BPI LIPI yang mengacu pada Rencana Koordinatif Kedeputian Jasa Ilmiah yang merupakan turunan dari Rencana Strategis LIPI 2010–2014, Rencana Kinerja Tahunan 2011, dan Penetapan Kinerja Tahun 2011. BAB III Akuntabilitas Kinerja UPT BPI LIPI, menjelaskan secara menyeluruh pencapaian kinerja UPT BPI LIPI Tahun 2011 serta analisisnya dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2011. BAB IV Penutup, menyimpulkan isi Laporan Akuntabilitas Kinerja UPT BPI LIPI tahun 2011 dan rekomendasi bagi perbaikan kinerja di masa datang.
6 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA UPT BPI LIPI
Bab II ini menjelaskan tentang rencana strategis LIPI tahun 2010–2014 yang berisi visi, misi, tujuan dan sasaran; rencana koordinatif Kedeputian Jasil 2010–2014 yang berisi strategi, kebijakan, program; rencana implementatif UPT BPI LIPI 2010-2014; rencana kinerja tahunan UPT BPI LIPI tahun 2011; dan penetapan kinerja UPT BPI LIPI tahun 2011.
2.1 UMUM Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai salah satu lembaga riset di Indonesia sesuai dengan tugas dan fungsinya menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan, pelayanan jasa dan pembinaan perkembangan kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang efisien, efektif, dan berkualitas. Akumulasi temuan dan hasil penelitian yang terhimpun sejalan dengan perjalanan sejarah LIPI sebagai institusi penyelenggara penelitian terkemuka di Indonesia dapat ditingkatkan kemanfaatan dan nilai tambahnya melalui berbagi dengan para pemangku kepentingan dan pengguna akhir. Berbagi dalam hal ini dapat dilaksanakan dalam bentuk diseminasi, alih pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat, termasuk di dalamnya untuk keperluan pemberdayaan melalui pengembangan usaha. Untuk keperluan ini perlu dilakukan upaya penyesuaian pengetahuan yang diusung sesuai dengan kebutuhan yang terus berkembang, kemudahan mengaksesnya, meningkatkan kemampuan, dan menyediakan sistem layanan yang efektif. Mengembangkan kapasitas adopsi inovasi untuk membangun masyarakat berbasis pengetahuan dipandang sebagai langkah yang strategis untuk mencapai maksud tersebut. UPT BPI LIPI yang ada di bawah Kedeputian Jasa Ilmiah sebagai pintu depan layanan LIPI kepada masyarakat, perlu terus menyempurnakan perilaku organisasi dan kinerja agar mampu selalu tampil sebagai perintis layanan inovatif ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, salah satunya dengan mengembangkan layanan jasa kalibrasi berbasis eCommerce. Pengukuran dan evaluasi kinerja UPT BPI LIPI dalam melaksanakan kegiatannya pada tahun 2011 dilakukan dengan memperhatikan dan memahami tiga dokumen penting, yaitu Rencana Implementatif UPT BPI LIPI, Rencana Koordinatif Kedeputian Jasil 2010–2014, dan Rencana Penetapan Kinerja tahun 2011. Ketiga dokumen inilah yang menjadi titik tolak UPT BPI LIPI melakukan kegiatan dalam tahun 2011. Penetapan program dan kegiatan yang tertera dalam dokumen tersebut memperhatikan dan berorientasi pada Renstra LIPI 2010– 2014, dengan memperhatikan kepentingan nasional melalui Program Utama Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 7
2.2 RENCANA STRATEGIS LIPI 2010–2014 LIPI menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan, pelayanan jasa dan pembinaan perkembangan kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang efisien, efektif, dan berkualitas untuk dapat menjawab permasalahan-permasalahan pembangunan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, diperlukan peningkatan dan pengelolaan berbagai sumber daya. Bertitik tolak berbagai hal tersebut, LIPI menyusun Rencana Strategis 2010–2014, yang berisi rencana program penelitian dan pengembangan, rencana penguatan SDM, sarana dan prasarana, rencana kebijakan anggaran serta kebijakan investasi strategis. Rencana-rencana tersebut disusun dengan memperhatikan keterkaitannya dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010–2014 dan juga kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional serta Visi dan Misi dan tujuan strategis LIPI dan juga kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional.
2.2.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis LIPI a. Visi Dalam Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010–2014, dinyatakan bahwa Visi RPJMN 2010–2014 adalah Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan. Di tengah perubahan dunia yang sangat dinamis, LIPI yang merupakan salah satu garda depan dalam mendorong agar visi pembangunan nasional dapat tercapai melalui landasan keilmuan yang mendasar, mencanangkan Visi: Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, makmur, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis. Dalam upaya mencapai visi jangka panjang tersebut, dan sejalan dengan Visi Pembangunan 2010–2014, LIPI menetapkan Visi (target capaian) tahun 2014, sebagai berikut. Menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang berada dalam peringkat kelompok terbaik dunia dalam menghasilkan iptek guna meningkatkan kualitas SDM dan memperkuat daya saing perekonomian nasional.
8 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
b. Misi Untuk mencapai visi tersebut, dan dengan memperhatikan Misi Pembangunan Nasional 2010–2014 maka LIPI menetapkan 5 (lima) misi yang akan dilaksanakan di masa mendatang, yaitu. 1) Menciptakan "great science" (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional; 2) Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI; 3) Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan; 4) Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional; 5) Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem).
c. Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan dan sasaran pada masing-masing misi adalah sebagai berikut. 1) Menciptakan “great science” (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional. Tujuan: a) Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas. b) Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi. Sasaran: a) Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari peningkatan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional. b) Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI. c) Terungkapnya potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia yang diukur dari jumlah catatan (record) dan spesies baru. d) Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai.
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 9
e) Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi yang diukur dari jumlah kerja sama. 2) Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI. Tujuan: Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance. Sasaran: a) Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional, yang diukur dari jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah dari LIPI. b) Mendorong agar hasil kajian kebijakan LIPI dipakai sebagai rujukan, yang diukur dari jumlah hasil kajian kebijakan yang dipakai. 3) Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan. Tujuan: Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan. Sasaran: a) Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional, dan internasional. b) Meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat, yang diukur dari jumlah kegiatan dan peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan iptek LIPI. 4) Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional. Tujuan: a) Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posisi tawar Indonesia di dunia internasional. b) Meningkatkan kontribusi dan keterlibatan ilmiah Indonesia pada aras internasional.
10 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
Sasaran: Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional, yang diukur dari jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah regional dan internasional. 5) Memperkuat infrastruktur dan sistem kelembagaan. Tujuan: a) Meningkatkan, memelihara, dan memanfaatkan sarana atau prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah. b) Memantapkan sistem manajemen kelembagaan. Sasaran: a) Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik, yang dipakai untuk kegiatan. b) Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat asas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian. c) Terbinanya SDM yang diukur dari terpenuhinya kebutuhan kompetensi satuan kerja.
2.2.2 Tanggung Jawab LIPI Dalam menjalankan misi dan upaya mencapai tujuan, LIPI sebagai institusi pemerintah yang bergerak dalam bidang ilmu pengetahuan tidak hanya menjalankan tugas kepemerintahan, tetapi juga menjalankan tugas negara, merumuskan posisinya dengan 3 (tiga) tanggung jawab, sebagai berikut: 1) Tanggung jawab kepada dunia ilmu pengetahuan, 2) Tanggung jawab kepada masyarakat, 3) Tanggung jawab kepada pihak yang berkepentingan. Rencana Strategis LIPI Tahun 2010–2014 ini mengikat dan diperuntukkan sebagai penyelaras berbagai bidang keilmuan yang majemuk yang dimiliki LIPI serta sebagai pedoman bagi setiap Kedeputian dan Satuan Kerja LIPI dalam menyusun Rencana Koordinatif (Rencana Strategis Tingkat Kedeputian) dan Rencana Implementatif (Rencana Strategis Tingkat Satuan Kerja) untuk tahun 2010–2014.
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 11
2.3 RENCANA KOORDINATIF KEDEPUTIAN JASIL 2010–2014 Dalam menjalankan Visi dan Misi serta upaya mencapai tujuan dan sasaran LIPI yang telah diuraikan di atas, Kedeputian Jasil dalam hal ini memandang perlu untuk menempatkan diri pada posisi terdepan sebagai Penggerak Pengetahuan (New Knowledge Powerhouse). Implikasi penting dari pandangan tersebut di antaranya adalah bahwa Kedeputian Jasil harus lebih mengutamakan pengembangan sistem-sistem pengelolaan keluaran dari kegiatan-kegiatan penelitian LIPI agar dihasilkan dampak empiris yang dapat meningkatkan manfaat keluaran-keluaran tersebut yang akan mengangkat nilai kegiatan penelitiannya sendiri. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Kedeputian Jasil telah menetapkan strategi, kebijakan, dan program yang dituangkan dalam Rencana Koordinatif Kedeputian Jasil Tahun 2010–2014 yang disusun agar usaha pencapaian Visi LIPI yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan secara terarah. Rencana Koordinatif tersebut dikembangkan dengan menggunakan Renstra LIPI 2010–2014 sebagai acuan utama. Selanjutnya, dokumen Rencana Koordinatif (Rencana Strategis Tingkat Kedeputian Jasil) Tahun 2010–2014 harus dijadikan acuan atau rujukan utama dalam penyusunan rencana kegiatan bagi seluruh satuan kerja di bawah Kedeputian Jasil dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Bila kita tinjau berdasarkan kebijakan iptek nasional maka strategi pembangunan iptek dilaksanakan melalui dua prioritas pembangunan, yaitu. 1) Penguatan Sistem Inovasi Nasional (SIN) yang berfungsi sebagai wahana pembangunan iptek menuju visi pembangunan iptek dalam jangka panjang. SIN Indonesia diatur melalui Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnasiptek). Undang-undang ini memberikan landasan hukum bagi pengaturan pola hubungan yang saling memperkuat antara unsur penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan iptek dalam satu keseluruhan yang utuh untuk mencapai tujuan. Unsur yang dimaksud dalam SIN terdiri atas unsur kelembagaan, unsur sumber daya, dan unsur jaringan iptek. Untuk mencapai hasil tersebut, akan dilaksanakan kegiatan pembangunan dengan keluaran-keluaran, sebagai berikut. a) Regulasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi hubungan kerja sama antarlembaga litbang dan antara lemlit dan perguruan tinggi; b) Terbangunnya pusat-pusat pengetahuan dan teknologi tematis dalam tingkat nasional dan regional sebagai bagian dari dan terintegrasi dengan “teknopolis” Indonesia yang melibatkan cluster pengetahuan tertentu, pengembangan kawasan, dan pelayanan jasa. c) Terbangunnya pusat-pusat intermediasi yang menghubungkan antara lemlit dan industri/masyarakat pengguna; d) Tersedianya pusat purwarupa (prototype center) di beberapa kota; e) Perumusan standar nasional Indonesia (SNI) untuk menjamin kualitas proses produksi, sesuai dengan kebutuhan pasar, perkembangan teknologi dan standar 12 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
internasional serta untuk memperkuat penilaian kesesuaian yang terkait erat dengan kegiatan akreditasi dan sertifikasi. 2)
Peningkatan Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek (P3 Iptek) yang dilaksanakan sesuai dengan arah yang digariskan dalam RPJPN 2005–2025. Dari delapan fokus program prioritas pembangunan Iptek yang telah diadopsi oleh LIPI, Kedeputian Jasil mengadopsi 3 (tiga) fokus, terdiri atas: a)
b)
c)
Energi, energi baru, dan terbarukan yang mencakup kegiatan litbang dalam bidang sumber daya energi, konservasi dan konversi energi serta tenaga listrik dan mekatronika yang diarahkan untuk mendukung ARN di bidang energi. Industri, rancang bangun, dan rekayasa mencakup kegiatan pengembangan dalam bidang industri proses, industri manufaktur, industri hankam, teknologi dan sistem transportasi, instrumentasi, teknologi produksi pertanian serta agroindustri. Informatika dan komunikasi yang mencakup kegiatan litbang dalam bidang informasi dan komunikasi, elektronika dan telekomunikasi serta informatika.
2.3.1 Strategi Kedeputian Jasil Sejalan dengan empat program prioritas nasional yang telah diadopsi oleh LIPI, tiga di antaranya menjadi program Kedeputian Jasil maka untuk mempercepat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, LIPI dalam melaksanakan programnya menetapkan strukturisasi yang didasarkan pada penguatan kapasitas dan kompetensi satker-satker, pendekatan terpadu multidisplin serta menjawab isu-isu nasional dan internasional. Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek LIPI disusun dalam 5 (lima) kelompok. 1)
Kelompok Penelitian Lanjut (Advanced Researches) Kelompok ini dirancang untuk melakukan kegiatan penelitian lanjut di berbagai bidang keilmuan yang sejajar dengan penelitian lanjut di berbagai lembaga riset lainnya di dunia dalam menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan mendukung pembangunan nasional. Kelompok ini ditujukan khusus untuk kegiatan LIPI yang akan membawa LIPI berada pada aras iptek global. Kelompok ini akan diisi oleh beberapa kegiatan terpilih yang sifatnya benar-benar suatu frontier researches. Kegiatan ini hanya dapat diisi oleh peneliti yang mampu membangun jaringan/network internasional dan melakukan suatu kegiatan riset yang menjadi perhatian/pertarungan tingkat global dengan outcome berkelas dunia, seperti publikasi pada jurnal international, world class discovery, world class invention, dan sitasi internasional. Salah satu kegiatan untuk menjalankan subprogram ini adalah dengan membangun International Center for Interdisciplinary Advanced Research (ICIAR).
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 13
2)
Kelompok Penelitian Mendasar (Basic Strategic Research) LIPI mempertimbangkan perlunya pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didasarkan pada penelitian mendasar dan strategis yang akan menghasilkan ilmu pengetahuan baru maupun pendalaman atas pengetahuan yang sudah ada, yang akan diperlukan untuk pembangunan di masa depan. Penelitian mendasar ini merupakan pilar penting dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di tanah air. Kelompok ini ditujukan khusus untuk pelaksanaan penelitian mendasar dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan, baik di bidang eksakta, social, dan kemanusiaan. Penelitian mendasar ini diperlukan untuk menunjang pembangunan teknologi yang akan diperlukan dalam pembangunan nasional di kemudian hari.
3)
Kelompok Penelitian Divisional Cutting Edges Sudah sejak lama dirasakan sulitnya membangun kerja sama dengan pihak lain terkait yang dianggap potensial, terutama industri, dalam upaya meningkatkan pemanfaatan dan menerapkan hasil penelitian LIPI. Untuk itu mulai tahun 2010, LIPI melanjutkan dan memperkuat kegiatan yang ditujukan untuk mencari terobosan dalam implementasi hasil litbang ini. Kelompok ini ditujukan untuk menjawab tantangan/isu nasional yang memerlukan berbagai keahlian maupun hasil litbang LIPI dan sekaligus melibatkan pihak eksternal LIPI. Kegiatan dalam kelompok ini dilaksanakan antara lain melalui Kegiatan Inkubator Teknologi dan Bisnis, yang terintegrasi dalam taman pengetahuan (science park)/teknopolis untuk meningkatkan kemampuan alih teknologi dan adopsi inovasi oleh industri dan pengguna lainnya dalam rangka peningkatan daya saing perekonomian nasional. Keberhasilan inkubasi sangat ditentukan oleh program dukungan pada tahap pascainkubasi, seperti berbagai layanan yang disediakan oleh science park. Tanpa langkah integratif ini tingkat keberhasilan inkubasi pada umumnya sangat rendah. Di Indonesia di bawah 30% versus di atas 80% di negara-negara anggota OECD, Cina, dan Taiwan dengan program integratif tersebut.
4)
Kelompok Penelitian Interdisiplin (Interdiciplinary Researches) Kelompok ini untuk membangun kegiatan litbang yang interdisiplin antarsatker, menyinergikan berbagai keahlian dan kemampuan yang ada di LIPI untuk melaksanakan kegiatan prioritas LIPI dalam rangka menghasilkan produk litbang yang prospektif dan strategis melalui cara yang kompetitif dan selektif. Kegiatan dalam kelompok ini mengikuti rancangan yang disusun secara Top-Down. Kegiatan dalam kelompok ini dilaksanakan antara lain melalui Kegiatan Kompetitif LIPI.
5)
Kelompok Penelitian Tematik (Competency Building Researches) Untuk membangun kemampuan organisasi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi, LIPI menetapkan Kelompok Penelitian Tematik. Kelompok Penelitian Tematik ini ditujukan untuk membangun kompetensi lembaga di bidang yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi satuan kerja guna peningkatan kualitas peneliti, terutama peneliti
14 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
junior, dan meningkatkan kemampuan personel fungsional lainnya, agar memiliki keahlian di bidang ilmu yang direncanakan. Keseluruhan 5 (lima) kelompok ini bila digambarkan secara skematis membentuk kerucut dan puncaknya adalah Advanced Researches seperti diperlihatkan dalam Gambar 2.1. Kelima kelompok tersebut akan didukung oleh perencanaan anggaran, kemampuan SDM, dan kompetensi inti, ketersediaan sarana dan prasarana riset, difusi hasil litbang dan pemanfaatannya oleh masyarakat (terutama industri dan stakeholders lainnya) serta mengikuti perkembangan iptek yang terjadi (state of the art).
Gambar 2.1
Skema Struktur Kelompok Kegiatan LIPI 2010-2014
2.3.2 Kebijakan Kedeputian Jasil 1) Kebijakan SDM Kebijakan Kedeputian Jasil tentang pengembangan sumber daya manusia secara garis besar diuraikan sebagai berikut: a) Memantapkan pengembangan SDM peneliti dengan komposisi perbandingan S3 : S2 : S1 yang ideal, yaitu 1 : 2 : 4 untuk komposisi kompetensi yang sama, sedangkan perbandingan tenaga peneliti dengan tenaga penunjang/administrasi idealnya adalah minimal 2 : 1 di setiap unit kerja. Komposisi ideal ini akan dicapai dengan melakukan penerimaan pegawai dan pemanfaatan tenaga luar, sesuai dengan program kerja di masing-masing unit di LIPI, dan mengurangi/memperkecil penerimaan pegawai penunjang; b) Penerimaan pegawai baru akan terus diupayakan setiap tahunnya, paling kurang dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah pegawai yang pensiun; c) Kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan pendidikan dan pelatihan di tingkat S1, S2, S3, dan program post doctoral didukung oleh sumber daya (SDM, dana, dan LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 15
infrastruktur) di masing-masing pihak secara timbal balik dan dengan memanfaatkan ICIAR. 2) Kebijakan Anggaran Kedeputian Jasil LIPI menetapkan kebijakan bahwa sumber anggaran DIPA sebagai investasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yang hasilnya dapat diukur melalui indikator-indikator kinerja. Di samping itu, anggaran DIPA yang terdiri atas komponen mengikat dan tidak mengikat, akan terus diupayakan agar anggaran mengikat tercukupi dan anggaran tidak mengikat meningkat. Selain itu, peningkatan PNBP akan terus diupayakan dengan meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Alokasi pendanaan satker-satker di Kedeputian Jasa ILmiah untuk periode 2010–2014 yang disusun bersama dapat dilihat pada table berikut ini. Tabel 2.1 Alokasi anggaran Kedeputian Jasa Ilmiah LIPI 2010–2014 (dalam juta rupiah)
Tahun
Mengikat
PNBP
Tidak mengikat
TOTAL
2010 2011 2012 2013 2014
34,913,982,000 37,130,707,000 40,150,000,000 42,650,000,000 45,300,500,000
4,425,719,000 5,003,856,000 5,700,000,000 6,250,500,000 7,400,500,000
10,892,687,000 15,600,000,000 16,000,000,000 21,000,000,000 27,500,000,000
50,232,388,000 57,734,563,000 61,850,000,000 69,900,500,000 80,201,000,000
Alokasi anggaran seperti pada Tabel 2.1 tersebut di atas merupakan alokasi dasar yang ditetapkan dan diusulkan oleh Kedeputian Jasil dan belum mencakup kegiatan-kegiatan PHLN yang direncanakan akan dilakukan pada tahun-tahun mendatang. Di samping itu, perlu dicatat, dalam Renstra LIPI 2010–2014, dicantumkan beberapa rencana Kedeputian Jasa Ilmiah-LIPI untuk membangun dan memperkuat fasilitas dan prasarana penelitian, antara lain untuk pembangunan sarana pengembangan Science Park di Komplek CSC-Cibinong, laboratorium permanen konversi energi dan gedung administrasi, sarana prasarana pengembangan JMKC, penggantian peralatan pengujian dan kalibrator yang telah tua serta kebutuhan anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium yang cukup besar, terutama laboratorium rujukan NMI dan pengujian. 3) Kebijakan Kerja Sama Kedeputian Jasa Ilmiah-LIPI akan mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri yang dapat memberikan peningkatan citra LIPI di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya untuk peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak di luar negeri akan mendapatkan perhatian khusus mengingat berbagai hal, antara lain untuk memperlihatkan peran Indonesia dalam perkembangan iptek dunia, membangun jaringan (networking) dengan berbagai lembaga litbang dalam upaya peningkatan kemampuan dan bertukar informasi serta pencarian berbagai sumber dana untuk kegiatan kerja sama riset yang bersifat inovatif. Berbagai kerja sama yang telah dilakukan dengan negara lain, seperti Jepang, Cina, Korea, Uni Eropa, Amerika, Australia, dan lembaga-lembaga internasional, seperti ASEAN, WAITRO, APCTT, APMP, BIPM, CODATA, UNESCO, ISDS, ANF, METI, akan terus 16 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
dikembangkan dalam rangka memperbesar peran Indonesia dalam berbagai lembaga tersebut guna dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan bangsa dan iptek. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan insentif pada anggaran LIPI sehingga anggaran dari berbagai kerja sama, baik yang berasal dari pihak swasta maupun pihak-pihak pemberi donor, semakin mendekati pada angka 30% dari anggaran LIPI. 4) Kebijakan Penentuan Prioritas Dalam pemantapan perencanaan program penelitian jangka panjang di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), penentuan Prioritas Program Penelitian LIPI yang merupakan bagian dari proses perencanaan strategis jangka panjang, ditetapkan berdasarkan penelaahan berkelanjutan. Perencanaan berjangka panjang tidak terlepas dari amanat RPJPN 2005–2025 yang pada dasarnya menekankan pada daya saing dan kemandirian perekonomian nasional berbasis iptek. Secara spesifik, perencanaan bersifat inovatif harus diletakkan secara dini dan mencakup dimensi-dimensi inovatif yang melibatkan peran akademik, peran ekonomi, peran kepemerintahan, peran kemasyarakatan, dan peran kenegaraan dari iptek. Selain itu, beberapa Satker telah mendapatkan kepercayaan dan mengemban tugas khusus nasional di bidang-bidang yang mendukung daya saing perekonomian nasional di tataran global. LIPI menugaskan: a) Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi sebagai National Metrology Institute yang berperan untuk memelihara ketertelusuran pengukuran di Indonesia sesuai dengan standar satuan ukuran internasional. b) Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian untuk berperan aktif dalam penjaminan mutu produk peralatan konversi energi yang menjadi program nasional. c) Pusat Inovasi, Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah, dan Pusat Penelitian dan Pengkajian Perkembangan Iptek-LIPI melakukan kajian dalam upaya mendukung penentuan prioritas program penelitian 2010–2014 dan program jangka panjang hingga tahun 2030. Untuk tahun 2010–2014, LIPI mendukung 4 dari 11 bidang prioritas nasional (Ketahanan Pangan, Energi, Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana serta Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi. Dari ke-4 bidang tersebut, Kedeputian Jasa Ilmiah melaksanakan 3 dari 4 bidang tersebut, sebagai berikut: a) Energi Kegiatan yang akan dilakukan LIPI dalam bidang ini adalah pilot plan untuk biogasolin dari ligno selulosa serta standardisasi teknologi pengujian konversi energi untuk mendukung upaya konversi minyak tanah ke gas. b) Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Kegiatan yang akan dilakukan LIPI dalam bidang ini adalah pengembangan sistem informasi dan penelitian kerusakan terumbu karang, penyusunan dokumen ilmiah kontribusi Indoneisa untuk perubahan iklim, penyusunan panduan dan sosialisasi kesiapsiagaan masyarakat serta konservasi ex-situ dalam bentuk kebun raya daerah. c) Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 17
Kegiatan yang akan dilakukan LIPI dalam bidang ini adalah pengembangan dan perlindungan bahasa masyarakat lokal, drafting paten, dan pendaftaran HKI atas produk inovasi teknologi LIPI serta kapitalisasi, pemanfaatan paten, dan invensi LIPI.
2.3.3 Program Kedeputian Jasil 2.3.3.1 Penguatan Sistem Inovasi Nasional 1) Penataan Kelembagaan Iptek Kedeputian Jasa Ilmiah mendukung dan mengimplementasikan usaha LIPI untuk membangun dan menyempurnakan tata kelola litbang yang profesional, efisien, dan efektif serta meningkatnya kesadaran iptek di masyarakat. Beberapa kegiatan LIPI yang terkait adalah sebagai berikut. a) Perencanaan, Penganggaran, Verifikasi, dan Perbendaharaan Berjalannya sistem pengelolaan keuangan, perencanaan, dan penganggaran yang efektif dan selaras dengan pola perencanaan, penganggaran, dan pengelolaan keuangan negara serta sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. b) Penataan, Pengembangan Organisasi dan SDM, termasuk Reformasi Birokrasi Kebijakan reformasi birokrasi di LIPI diharapkan dapat menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik sehingga meningkatkan kinerja organisasi litbang. Beberapa keluaran yang diharapkan adalah terciptanya sistem kerja dan prosedur pelayanan penelitian yang standar dan teruji; penguatan peran organisasi litbang yang semakin handal; pengintegrasian Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian; pembinaan dan pengembangan karir SDM; Implementasi perencanaan pengembangan SDM; dan Penerimaan PNS sesuai kualifikasi kebutuhan organisasi. 2) Penguatan Sumber Daya Iptek Penguatan sumber daya iptek ditujukan untuk membangun pusat-pusat keunggulan pengetahuan regional dan tematis yang kompeten mendukung kebutuhan strategis nasional di lingkungan Jasil. Beberapa kegiatan LIPI yang terkait adalah sebagai berikut. a)
b)
c)
Penataan Pengembangan Organisasi dan SDM Peningkatan kompetensi SDM Iptek, dengan peningkatan jumlah peneliti yang mengikuti pendidikan S2 dan S3 sehingga tercapai komposisi SDM yang makin baik. Pengelolaan sarana dan prasarana Meningkatnya kualitas fasilitas-fasilitas riset yang ada, termasuk jaringan teknologi informasi dan komunikasi/TIK. Dengan demikian, dapat dilakukan transformasi Kompetensi dan Infrastruktur Sarana dan Prasarana di kampus-kampus LIPI Gatot Subroto, Bandung, Serpong, dan Cibinong menjadi pusat-pusat unggulan inovatif nasional secara berjejaring dengan pusat-pusat di mancanegara. Pembangunan pusat penelitian maju dan interdisipliner bertaraf internasional Terbangunnya International Center for Interdisciplinary Research (ICIAR) dan fasilitasnya di Jakarta dan Bogor.
18 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
d)
Pembangunan sarana dan prasarana laboratorium Terbangunnya prasarana dan sarana untuk memfasilitasi kegiatan Adopsi Inovasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di masyarakat. Pengembangan laboratorium pengujian terakreditasi, laboratorium pendukung program Technopolis (Biohydropolis).
3) Penguatan Jaringan Iptek Terbangunnya pola kerja sama antarlembaga litbang serta lembaga penelitian dengan perguruan tinggi, dan antara lembaga penelitian dengan industri/masyarakat pengguna. a) Pengembangan jaringan kerja sama penelitian dan pemanfaatan iptek Meningkatnya kerja sama dengan berbagai pihak dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya iptek. Hal ini dicapai, antara lain melalui penyebarluasan hasil riset, produk, teknologi, dan kemampuan riset LIPI; penguatan standar pelayanan jasa ilmiah ke masyarakat, di antaranya layanan ISSN. b) Pembangunan Teknopolis Pengembangan pusat unggulan tematik teknopolis LIPI yang melibatkan pengembangan kawasan dan pelayanan jasa alih teknologi. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan sarana dan prasarana pusat inkubator teknologi dan bisnis LIPI serta kegiatan kewirausahaan teknologi (technopreneurship) sebagai sarana sirkulasi inovasi hasil litbang. Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah dapat berjalannya keterkaitan yang saling mendukung antara unsur-unsur dalam sistem inovasi yang tercermin dari tumbuhnya usaha inovatif baru yang berdaya saing. c) Pengembangan dan Penerapan Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian Mengupayakan penerapan sistem penjaminan mutu dan teknologi pengujian dalam rangka peningkatan mutu layanan kepada masyarakat/industri yang pada prinsipnya dalam rangka meningkatkan daya saing produk-produk industri nasional. Upaya peningkatan daya saing produk nasional ini dilakukan melalui pengujian produk sesuai standar nasional dan internasional yang diacu. Sasaran utama kegiatan ini adalah terwujudnya National Testing Technology House untuk UMKM serta penerapan sistem mutu dan teknologi pengujian untuk produk alat kesehatan, elektronik, alat pertahanan dan keamanan, IT, dan transportasi. d) Pengembangan Kalibrasi, Instrumentasi dan Pengukuran Ilmiah (KIPI) yang mendukung daya saing industri dan perekonomian nasional Merupakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi garda depan yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah ekonomi dan finansial tinggi serta yang mampu memberikan dampak signifikan bagi transformasi sosial dan masyarakat dalam waktu yang relatif singkat. Pengembangan Kalibrasi, Instumentasi dan Pengukuran llmiah, baik fisika maupun kimia, sebagai satu kesatuan paket rujukan metrologi nasional. Sasaran yang ingin diwujudkan pada kegiatan ini adalah terbangunnya sistem standardisasi nasional yang mencakup pengukuran metrologi dan perangkat kalibrasi nasional
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 19
e)
f)
g)
Pelaksanaan Litbang dan Aplikasi Teknologi Hasil Litbang serta Penerapan Aplikasi berkandungan iptek dan nilai tambah tinggi di daerah Penerapan ini terkait dengan hasil litbang yang berasal dari Program Divisional Cutting Edge. Terwujudnya hubungan kerja antara lembaga penelitian; Pemerintah Daerah dan dunia usaha/industri; Penerapan dan pengembangan hasil litbang LIPI di daerah yang berjejaring dengan Teknopolis. Pengembangan Indonesian Knowledge Ring (Indo K-Ring) Terbangunnya jejaring pengetahuan relasi kompetensi litbang tematis regional-global antarlembaga litbang, pelayanan jasa komersial, dan pemangku kepentingan. Pendekatan yang dilakukan dapat melalui innovation fair yang memungkinkan interaksi dan adopsi inovasi hasil riset/produk berbasis KI milik LIPI dengan calon pengguna/industri. Pengembangan Pusat Keunggulan Manajemen Pengetahuan Inovatif dan Penguatan Masyarakat Berbasis Pengetahuan (Jakarta Green Knowledge Management Center) Sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya sirkulasi pengetahuan dan inovasi yang dapat mendukung pengembangan kawasan inovatif, cluster-cluster pengetahuan dan peningkatan pelayanan jasa pengetahuan (bibliotainment). Termasuk di dalamnya pengembangan e-knowledge, berupa pengembangan sistem pengelolaan dokumentasi dan informasi ilmiah berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
2.3.4 Lingkup Kegiatan Program Penguatan Kapasitas dan Adopsi Inovasi menjadi landasan perencanaan kegiatan Kedeputian Jasa Ilmiah dalam melaksanakan perannya untuk mendukung pencapaian visi LIPI Tahun 2010–2014.
2.3.4.1 Tematik teknopolis dan inkubator Program ini meliputi kegiatan: 1) Kajian Pengembangan Science Park (Teknopolis) di Cibinong Science Center 2) Penguatan Kekayaan Intelektual LIPI 3) Pengelolaan KI LIPI sebagai aset tak berwujud 4) Pemanfaatan Produk berbasis KI/teknologi LIPI dalam skala terbatas 5) Pengembangan inkubator teknologi 6) Peningkatan komersialisasi dan difusi hasil teknologi LIPI.
2.3.4.2 Green Jakarta Millennium Knowledge Center (Green JMKC) 1)
Pengembangan bibliotainmen sebagai paduan sistem pengelolaan dokumentasi dan informasi ilmiah melalui reposisi perpustakaan konvensional dan penerapan perkembangan teknologi terkini. a) pengembangan sistem database dan portal ilmiah, b) pengembangan scientific publishing house (e-book dan e-journal), c) pengembangan e-library,
20 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
d) pelaksanaan preservasi dokumen ilmiah dan dokumen langka, e) Pengembangan produk kemasan dan jasa Informasi Teknologi berbasis Multimedia. 2)
Pengembangan sistem informasi manajemen a) Pembuatan SOP untuk membentuk sistem pengelolaan dokumen dan layanan informasi ilmiah yang handal. b) Peningkatan nilai dan pengakuan internasional terhadap dokumen nasional melalui penominasian dokumen terpilih ke program Memory Of the World (MOW) – UNESCO.
3)
Pengembangan portal dan sistem pengelolaan pengetahuan a) Penelitian dan pengembangan Indonesian Knowledge Ring. b) Pengembangan portal ilmiah Indonesia.
2.3.4.3 National Testing Technology House 1) 2)
3) 4)
5)
Penelitian dan pengembangan sistem mutu manajemen dan laboratorium pengujian/kalibrasi; Penelitian dan pengembangan teknologi pengujian untuk peralatan rumah tangga dan industri berbasis kelistrikan, peralatan kesehatan, pertahanan keamanan, IT dan transportasi, energi dan peralatannya terutama untuk mendukung penerapan SNI wajib bagi berbagai produk. Sertifikasi Auditor Sistem Manajemen Mutu ISO 9000-series melalui Lembaga Sertifikasi Personil Sistem Mutu yang bersertifikat KAN. Peningkatan jaminan mutu produk industri (UKM maupun besar) melalui layanan pengujian berdasarkan SNI ataupun standar lain yang dipersyaratkan produk untuk peningkatan daya saing. Penguatan manajemen organisasi dan laboratorium melalui advokasi (bimbingan teknis) dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 ataupun ISO/IEC 17025 untuk laboratorium pengujian/kalibrasi.
2.3.4.4 Kalibrasi, Instrumentasi dan Pengukuran Ilmiah (KIPI)/National Calibration, Instrumentation, and Scientific Measurements 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Penelitian dan pengembangan sistem pengukuran standard, Partisipasi dalam uji banding internasional, Partisipasi dalam forum metrologi ilmiah di tingkat regional dan internasional, Assessment dan surveillance layanan kalibrasi oleh assessor internasional dan nasional, Pemeliharaan ketertelusuran (rekalibrasi) standar nasional satuan ukuran, Pelaksanaan pertemuan ilmiah, E-Commerce untuk Pelayanan Jasa Kalibrasi dan Rekayasa Instrumentasi Pengembangan Rekayasa Instrumentasi berbasis Web Enable Manufacturing (eManufacturing) Benchmarking prototipe produk melalui uji terap. LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 21
2.3.5 Strategi Pencapaian Untuk mencapai keempat kebijakan utama tersebut akan dilakukan melalui beberapa strategi, antara lain:
1) Mengembangkan jaringan kerja sama penelitian dan pemasyarakatan iptek Tujuan: Meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya iptek. Sasaran: a) meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kehidupan yang berkualitas melalui adopsi iptek terkini; b) penyebarluasan hasil riset, produk, teknologi, dan kemampuan riset LIPI; c) penguatan standar pelayanan dan pengendalian mutu; d) kerja sama penguatan kapasitas penelitian dan pengembangan e) penerapan dan pelayanan standar ilmiah ke masyarakat; f) kegiatan sosialisasi/pembinaan/temu ilmiah,
2) Mengembangkan pusat unggulan tematik teknopolis LIPI Tujuan: Mengembangkan pusat unggulan tematik teknopolis LIPI yang melibatkan pengembangan kawasan dan pelayanan jasa alih teknologi. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan sarana dan prasarana pusat inkubator teknologi dan bisnis LIPI serta kegiatan kewirausahaan teknologi (technopreneurship) sebagai sarana sirkulasi inovasi hasil litbang. Sasaran: Terwujudnya keterkaitan yang saling mendukung antara unsur-unsur dalam sistem inovasi yang tercermin dari tumbuhnya usaha inovatif baru yang berdaya saing.
3) Mengembangkan dan menerapkan sistem mutu dan teknologi pengujian untuk peningkatan daya saing industri nasional Tujuan: Menerapkan sistem penjaminan mutu dan teknologi pengujian dalam rangka peningkatan mutu produk dan layanan kepada masyarakat/industri yang prinsipnya dalam rangka meningkatkan daya saing produk-produk industri nasional. Peningkatan daya saing produk nasional ini dilakukan melalui pengujian produk sesuai standar nasional dan internasional yang diacu. Sasaran: Terwujudnya National Testing Technology House untuk peningkatan daya saing industri dan UMKM serta penerapan sistem mutu dan teknologi pengujian untuk produk energi, alat kesehatan, elektronik, alat pertahanan dan keamanan, IT, dan transportasi
4) Mengembangkan dan menerapkan kalibrasi, instrumentasi dan pengukuran ilmiah untuk mendukung daya saing industri dan perekonomian nasional Tujuan: Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi garda depan yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah ekonomi dan finansial tinggi serta yang mampu memberikan dampak signifikan bagi transformasi sosial dan masyarakat dalam waktu yang relatif singkat. Pengembangan Kalibrasi, Instumentasi dan Pengukuran llmiah sebagai satu kesatuan paket rujukan metrologi nasional. Sasaran: Terbangunnya Sistem Standar Nasional Satuan Ukuran yang mencakup pengukuran, metrologi dan perangkat kalibrasi nasional 22 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
5) Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta penerapan teknologi hasil litbang dengan nilai tambah yang tinggi di daerah Tujuan: Menerapkan hasil litbang yang berasal dari Program Divisional Cutting Edge. Sasaran: Terwujudnya hubungan kerja antara lembaga penelitian; Pemerintah Daerah dan dunia usaha/industri; Penerapan dan pengembangan hasil litbang LIPI di daerah yang berjejaring dengan Teknopolis.
6) Mengembangkan Indonesian Knowledge Ring (Indo K-Ring) sebagai sebuah jejaring pengetahuan yang dihubungkan dengan relasi kompetensi litbang tematis antarlembaga litbang secara regional dan global Tujuan: Membangun jejaring pengetahuan relasi kompetensi litbang tematis regionalglobal antarlembaga litbang, pelayanan jasa komersial, dan pemangku kepentingan. Sasaran: Terlaksananya innovation fair yang memungkinkan interaksi dan adopsi inovasi hasil riset/produk berbasis KI milik LIPI dengan calon pengguna/industri.
7) Mengembangkan pusat keunggulan manajemen pengetahuan inovatif dan penguatan masyarakat berbasis pengetahuan (Jakarta Green Knowledge Management Center) Tujuan: Mengembangkan pengelolaan pengetahuan berupa pengembangan sistem pengelolaan dokumentasi dan informasi ilmiah berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sasaran: Terwujudnya sirkulasi pengetahuan dan inovasi yang dapat mendukung pengembangan kawasan inovatif, cluster-cluster pengetahuan dan peningkatan pelayanan jasa pengetahuan (bibliotainment), termasuk e-knowledge dan e-library.
2.4 RENCANA IMPLEMENTATIF UPT BPI LIPI Rencana Implementatif (Renstra) adalah rencana lima tahun ke depan yang disusun berdasarkan pertimbangan kondisi internal dan eksternal, terutama yang terkait dengan keunggulan, kendala, tantangan dan peluang satuan kerja pelaksana. Renstra ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan arahan dalam upaya pencapaian sasaran penelitian dan pengembangan bidang instrumentasi dan kalibrasi yang telah ditetapkan untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia serta pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan disusunnya rencana implementatif (Renstra) UPT BPI LIPI lima tahun ke depan (2010-2014), yang merupakan kelanjutan Renstra lima tahun sebelumnya (20052009), maka UPT BPI mempunyai acuan umum tentang arah pengembangan instrumentasi dan kalibrasi ke depan dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal serta dinamika lingkungan strategis. Renstra disusun dalam rangka memenuhi Inpres No.7 tahun 1999 tentang kewajiban penyusunan Renstra dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan Rencana Implementatif UPT BPI 2010-2014 mengacu dan berpedoman kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional II (RPJMN II), Reformasi Perencanaan dan LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 23
Penganggaran berbasis kinerja, Renstra Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 20102014 dan Rencana Koordinatif Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI 2010-2014. Dengan disusunnya Rencana Implementatif UPT BPI 2010-2014 ini, maka unit kerja di lingkup UPT BPI mempunyai acuan umum tentang arah pengembangan instrumentasi dan kalibrasi ke depan untuk dituangkan dalam rencana kegiatan penelitian dan pengembangan yang disesuaikan dengan dinamika lingkungan strategis dan respon dari stakeholder.
2.4.1 Strategi UPT BPI LIPI Strategi UPT BPI LIPI untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan adalah sebagai berikut. 1. Mengupayakan peningkatan kuantitas dan kualitas SDM melalui usulan-usulan rekruitmen, peningkatan pendidikan dan pelatihan baik melaui anggaran APBN ataupun melalui anggaran lain dari dalam dan luar negeri guna mencapai perbandingan struktur SDM penelitian sesuai dengan target sasaran Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI. 2. Pelaksanaan setiap kegiatan di UPT BPI 2010-2014 harus diupayakan agar mempunyai output yang terukur kemudian dikelola dengan baik sesuai dengan “Rencana Kegiatan Koordinatif kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI”. Untuk memandu pelaksananaan kegiatan di UPT BPI perlu menetapkan tahapan kegiatan berbasis kompetensi yang dapat dijadikan acuan bersama dalam upaya peningkatan nilai kegiatan adalah sebagai berikut. a. Tahap Pengembangan. b. Tahap Penerapan Output/ Hasil. c. Tahap Penyebarluasan. d. Pengelolaan Tahapan (Manajemen Aset /Knowledge Mananagement). “Pengelolaan Tahapan” diperlukan sebagai pendukung pengelolaan masukan dan keluaran dari keempat tahapan tersebut di atas, selanjutnya seluruh rangkain tahapan kegiatan di UPT-BPI pada periode 2010-2014 dikemas dalam suatu rangkaian kegiatan pertumbuhan nilai yang disebut sebagai “Value Creation ” untuk mempermudah proses integrasi dan sinkronisasi antara kompetensi, masukan dan keluaran yang diperlukan pada pelaksanaan kegiatan koordinatif dalam pelaksanaan Adopsi Inovasi di UPT BPI periode 2010-2014 dan hal ini tergambar pada diagram berikut.
24 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
Gambar 2.2
Adopsi Inovasi di UPT BPI periode 2010-2014
3. Mengoptimalkan kapasitas unit kerja UPT BPI untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian dan pengembangan untuk memperkuat inovasi teknologi instrumentasi yang berorientasi ke depan, memecahkan masalah, berwawasan lingkungan, menjamin keselamatan manusia serta dihasilkan dalam waktu yang relatif cepat, efisien dan berdampak besar. 4. Meningkatkan intensitas promosi, komunikasi melalui media dan partisipasi pada kegiatan ilmiah nasional dan internasional. 5. Meningkatkan kerja sama penelitian dan pengembangan dalam rangka memacu peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian untuk memenuhi peningkatan kebutuhan pengguna dan pasar. Kerjasama penelitian dan pengembangan ini juga diarahkan untuk pencapaian pengakuan kompetensi yang mengarah pada peningkatan perolehan pendanaan diluar APBN. 6. Mengembangkan sistem alih teknologi berbasis HaKI hasil litbang ke dunia industri melalui lisensi. 7. Melaksanaan monev dituangkan dalam LAKIP, dan Laporan pelaksanaan Monev. Langkah-langkah kegiatan monev 2010-2014 mencakup: 1) menyiapkan petunjuk teknis monev yang disusun secara berjenjang, 2) melaksanakan monev secara reguler dan berjenjang, dan 3) mengevaluasi capaian sasaran Rencana Implementatif setiap tahun. Secara operasional, dalam rangka pencapaian good governance di lingkup UPT BPI, Sistem Pengawasan Internal (SPI) diterapkan di setiap seksi dan dilengkapi dengan pedoman standar operasional (SOP) SPI. Selain itu untuk mengukur indikator kinerja, UPT BPI mencanangkan sistem pengendalian kinerja kegiatan dengan menyusun Pedoman Manajemen Operasional (PMO) yang berisi uraian kegiatan utama serta target dan realisasi pencapaiannya secara reguler pada setiap triwulan. LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 25
8. Menerapkan kebijakan reformasi birokrasi secara konsisten pada semua tingkatan.
2.4.2 Kebijakan UPT BPI LIPI Arah kebijakan UPT BPI dalam rangka melaksanakan pengembangan instrumentasi dan kalibrasi berjangka menengah 2010-2014, selaras dengan arah kebijakan Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah sebagaimana tertuang dalam Rencana Koordinatif Kedeputian Bidang Jasil 2010-2014, khususnya pengembangan bidang instrumentasi dan kalibrasi. Kebijakan dan strategi UPT BPI merupakan bagian integral dari kebijakan dan strategi Kedeputian Bidang Jasil dan upaya implementatif untuk mencapai target-target sasaran, tujuan melalui penyelenggaraan 5 (lima) misi untuk mewujudkan visi LIPI 20102014, disusun berdasarkan hasil analisis terhadap faktor lingkungan strategis. Kebijakan UPT BPI LIPI adalah sebagai berikut. 1. Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan kapabilitas sumber daya penelitian dan pengembangan Instrumentasi dan kalibrasi melalui peningkatan kuantitas dan kualitas SDM menuju pada arah perbandingan yang ideal baik dari sisi tingkat pendidikan maupun dari jumlah peneliti terhadap SDM pendukungnya, penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana, dan struktur penganggaran yang sesuai dengan kebutuhan. 2. Memfokuskan penciptaan inovasi teknologi instrumentasi berbasis perkembangan teknologi kekinian yang mendorong pada peningkatan kemampuan kompetensi inti UPT BPI, untuk dapat menghasilkan produk-produk penelitian dan pengembangan yang mengarah pada implementasi di masyarakat. 3. Memperluas jejaring kerja sama, promosi dan diseminasi hasil penelitian dan pengembangan kepada seluruh pemangku kepentingan nasionall untuk mempercepat proses pencapaian target-target sasaran yang ditetapkan. 4. Mendorong inovasi teknologi yang mengarah pada pengakuan dan perlindungan HaKI (Hak Kekayaan Intelektual ) secara nasional. 5. Meningkatkan penerapan manajemen penelitian dan pengembangan instrumentasi dan kalibrasi yang akuntabel dan good governance.
2.4.3 Program UPT BPI LIPI Sesuai dengan Pokok-pokok Reformasi Perencanaan dan Penganggaran (SEB Meneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menkeu, No. 0412.M.PPN/06/2009 19 Juni 2009) program hanya ada di Eselon I dan kegiatan di Eselon II/Eselon III (unit kerja mandiri). Program Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah (Eselon I ) pada periode 2010-2014 adalah Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek. Sejalan dengan program tersebut, UPT Balai Pengembangan Instrumentasi menetapkan kebijakan alokasi sumber daya Litbang menurut prioritas bidang P3-IPTEK yang ditetapkan oleh Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah, yaitu industri, rancang bangun dan rekayasa. Sesuai dengan Rencana Koordinatif Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah tentang lingkup kegiatan UPT BPI berada di dalam lingkup Penelitian dan Pengembangan Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi atau Kalibrasi, Instrumentasi, dan Pengukuran Ilmiah (KIPI) dengan sub-sub kegiatannya adalah 1) E-Commerce kalibrasi dan instrumentasi yaitu cakupan kegiatan untuk peningkatan Pelayanan Jasa kepada mayarakat tentang hasil-hasil 26 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
pengembangan kalibrasi dan rekayasa instrumentasi, 2) Pengembangan Rekayasa Instrumentasi berbasis E-Manufacturing yaitu cakupan kegiatan tentang pengembangan inovasi teknologi rekayasa instrumentasi berbasis perkembangan Iptek kekinian, 3) Pengembangan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Kalibrasi berbasis ISO/IEC 17025:2005 atau SNI 17025:2008 Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Uji dan Kalibrasi yaitu cakupan kegiatan untuk meningkatkan mutu sistem pengukuran baik teknik maupun ilmiah yang akan diberikan kepada masyarakat industri, 4) Benchmarking prototipe produk hasil penelitian dan pengembangan yang inovatip melalui uji terap lapangan yaitu cakupan kegiatan untuk melakukan kajian uji terap lapangan dari sebuah prototipe produk penelitian sebelum diberikan kepada masyarakat pengguna.
2.5 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2011 Pada tahun 2011 kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh UPT BPI LIPI sebagian besar merupakan lanjutan dari tahun-tahun sebelumnya. RKT 2011 disesuaikan dengan Renstra 2010–2014 yang disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dengan memperhatikan Agenda Riset Nasional (ARN) 2010–2014, dan dinamika perkembangan Iptek yang berorientasi pada pemecahan masalah dalam pembangunan nasional dan daerah dalam jangka pendek dan menengah. RKT ini juga sudah mengacu kepada Indikator Kinerja Utama (IKU) LIPI yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala LIPI No 276/E/2010 tertanggal 23 Februari 2010. RKT LIPI Tahun 2011 tersebut disesuaikan formatnya dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 sebagai berikut. Tabel 2.2 Rencana Kinerja Tahunan UPT BPI LIPI Tahun 2011 No
SASARAN
1
Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian
2
Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis
3
Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance)
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2011
Jumlah Jurnal Jumlah Prosiding Jumlah Paten Jumlah Prototipe Jumlah Sertifikat Terakreditasi Jumlah Dokumen Standar Jumlah sertifikat kalibrasi Jumlah sertifikat personal Jumlah alat jumlah paket dokumen perencanaaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang taat asas dan tepat waktu (Renstra, PK, RKT, LAKIP, Lap. Tahunan) jumlah frekuensi pelaksanaan monitoringevaluasi jumlah paket pelaporan administrasi yang akuntabel, taat asas dan tepat waktu (SAI, Persediaan, SABMN, triwulan) jumlah pelaporan tindaklanjut LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan)
4 paper 3 paper 1 paten 3 unit 1 lembar 1 set 250 lembar 60 lembar 3 unit 1 set
2 1 set
1 set
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 27
No 4
SASARAN Terbinanya SDM
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2011
Jumlah pegawai yang sedang mengikuti pendidikan S-2 dan S-3 Jumlah pegawai yang mengikuti training kompetensi teknis dan admistrasi
4 orang 17 orang
2.5 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 Penetapan Kinerja (PK) tahun 2011 UPT BPI LIPI telah dibuat secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. PK ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2011. Penetapan Kinerja UPT BPI LIPI tahun 2011 disusun berdasarkan pada RKT 2011 yang telah disesuaikan dengan anggaran DIPA yang diterima oleh UPT BPI LIPI. Format PK UPT BPI LIPI 2011 tersebut telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 sebagai yang diperlihatkan pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Penetapan Kinerja BPI LIPI Tahun 2011 No SASARAN INDIKATOR KINERJA 1
Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian
2
Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance)
3
4
Terbinanya SDM
Jumlah Jurnal Jumlah Prosiding Jumlah Paten Jumlah Prototipe Jumlah Sertifikat Terakreditasi Jumlah Dokumen Standar Jumlah sertifikat kalibrasi Jumlah sertifikat personal Jumlah alat
TARGET AWAL
TARGET AKHIR
4 paper 3 paper 1 paten 3 unit 1 lembar 1 set 250 lembar 60 lembar 3 unit
4 paper 2 paper 1 paten 3 unit 1 lembar 1 set 511 lembar 83 lembar 2 unit
1 set
1 set
2
1
1 set
1 set
1 set
1 set
4 orang
4 orang
17 orang
20 orang
jumlah paket dokumen perencanaaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang taat asas dan tepat waktu (Renstra, PK, RKT, LAKIP, Lap. Tahunan) jumlah frekuensi pelaksanaan monitoring-evaluasi jumlah paket pelaporan administrasi yang akuntabel, taat asas dan tepat waktu (SAI, Persediaan, SABMN, triwulan) jumlah pelaporan tindaklanjut LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) Jumlah pegawai yang sedang mengikuti pendidikan S-2 dan S-3 Jumlah pegawai yang mengikuti training kompetensi teknis dan admistrasi
28 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA UPT BPI LIPI TAHUN 2011
Dalam bab ini, laporan akuntabilitas kinerja meliputi hasil pengukuran capaian kinerja, hasil analisis capaian kinerja, dan akuntabilitas keuangan UPT BPI LIPI tahun anggaran 2011. Kinerja tersebut diukur dengan membandingkan antara target Rencana Kinerja Tahun 2011 dan Penetapan Kinerja Tahun 2011 dengan realisasi capaian.
3.1 AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas UPT BPI LIPI merupakan tolok ukur keberhasilan UPT BPI LIPI dalam menjalankan tugas yang telah dirumuskan di dalam Rencana Implementatif UPT BPI LIPI 2010-2014, Rencana Koordinatif Kedeputian Jasa Ilmiah 2010–2014, yang merupakan terjemahan/penjabaran/turunan dari Renstra LIPI 2010–2014. Dalam Renstra LIPI, pada tahun anggaran 2011, ditargetkan untuk pencapaian tiga belas sasaran. Dari ketiga belas sasaran LIPI tersebut, Kedeputian Jasil menetapkan 11 sasaran yang ditargetkan pada tahun 2011 ini. Dari 11 sasaran yang ditargetkan Kedeputian Jasil, UPT BPI LIPI menetapkan 4 sasaran di Tahun 2011 ini, yaitu: 1) peningkatan hasil dan kapasitas penelitian, 2) peningkatan kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis, 3) tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance), dan 4) pembinaan SDM. Keempat sasaran UPT BPI LIPI tersebut ditetapkan untuk turut serta mewujudkan keenam tujuan LIPI untuk mencapai misi LIPI, yaitu sebagai berikut. 1) Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas, dicapai melalui dua sasaran, yaitu sasaran 1; 2) Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi, dicapai melalui sasaran 2; 3) Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance, dicapai melalui sasaran 3; 4) Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan, dicapai melalui sasaran 1; 5) Meningkatkan, memelihara, dan memanfaatkan sarana/prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan, dicapai melalui sasaran 4. Pengukuran tingkat capaian kinerja UPT BPI LIPI dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan target pada indikator sasaran. Untuk memperoleh persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) dari masing-masing indikator, digunakan rumus sebagai berikut: LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 29
Persentase pencapaian rencana tingkat capaian = Realisasi / Target x 100% Target dan capaian terhadap empat sasaran yang telah ditetapkan UPT BPI LIPI pada tahun 2011 berdasarkan indikator kinerja dapat dilihat pada Table 3.1 di bawah ini. Target dan realisasi yang tercantum merupakan target dan realisasi hanya untuk tahun 2011, dan bukan merupakan target sasaran sampai tahun 2014. Tabel 3.1 Target dan Capaian Terhadap Sasaran Melalui Pengukuran Kinerja UPT BPI LIPI Tahun 2011 TARGET No SASARAN INDIKATOR KINERJA REALISASI % 2010 1
2
3
4
Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian
Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance)
Terbinanya SDM
Jumlah Jurnal Jumlah Prosiding Jumlah Paten Jumlah Prototipe Jumlah Sertifikat Terakreditasi Jumlah Dokumen Standar Jumlah sertifikat kalibrasi Jumlah sertifikat personal Jumlah alat
jumlah paket dokumen perencanaaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang taat asas dan tepat waktu (Renstra, PK, RKT, LAKIP, Lap. Tahunan) jumlah frekuensi pelaksanaan monitoring-evaluasi jumlah paket pelaporan administrasi yang akuntabel, taat asas dan tepat waktu (SAI, Persediaan, SABMN, triwulan) jumlah pelaporan tindaklanjut LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) Jumlah pegawai yang sedang mengikuti pendidikan S-2 dan S-3 Jumlah pegawai yang mengikuti training kompetensi teknis dan admistrasi
4 paper 3 paper 1 paten 3 unit
4 paper 2 paper 1 paten 3 unit 1 lembar
100 66,67 100 100 100
1 set 250 lembar 60 lembar 3 unit
1 set 511 lembar 83 lembar 2 unit
100 204,4 138,3 66,67
1 set
1 set
100
2
1
50
1 set
1 set
100
1 set
1 set
100
4 orang
4 orang
100
17 orang
20 orang
117
1 lembar
30 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
Dari Tabel 3.1 di atas tampak bahwa secara umum UPT BPI LIPI telah berhasil mencapai sasaran strategis 2011 yang diukur dari capaian indikator kinerjanya. Seluruh kegiatan yang direncanakan pada tahun 2011 telah terlaksana dengan optimal. Hampir seluruh sasaran pada tahun 2011 dapat tercapai 100%. Hanya pada pencapaian sasaran 1 pada indikator kinerja jumlah prosiding, sasaran 2 pada indikator kinerja jumlah alat, dan sasaran 3 pada indikator kinerja jumlah frekuensi pelaksanaan monitoring-evaluasi yang bernilai kurang dari 100%, sedangkan sisanya telah mencapai 100%, bahkan beberapa indikator kinerja ada yang capaiannya melebihi 100% sehingga dapat diperoleh total capaian rata-rata sekitar 98%. Berikut disampaikan secara lebih rinci analisis dan evaluasi kinerja untuk setiap sasaran. Secara sepintas disampaikan pula keterkaitan pencapaian sasaran tersebut dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh LIPI.
3.2 ANALISIS DAN EVALUASI KINERJA Analisis dan evaluasi kinerja dalam mencapai target optimal sesuai Rencana Implementatif UPT BPI LIPI dan Rencana Koordinatif Kedeputian Jasil diuraikan secara rinci dalam subbab ini. Masing-masing sasaran kegiatan dan indikator kinerja serta realisasinya dibahas secara sistematis dari setiap sasaran. Sasaran 1: Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai lembaga keilmuan mempunyai tugas dan fungsi antara lain menyelenggarakan riset keilmuan yang bersifat mendasar, inter dan multidisipliner. Mata rantai dari kegiatan riset tersebut antara lain dihasilkannya Hak Kekayaan Intelektual (HKI), baik berupa Hak Cipta maupun Hak Kekayaan Industri. Hasil penelitian LIPI yang dituangkan dalam bentuk publikasi ilmiah yang termuat dalam buku berISBN dan terbitan berkala yang ber-ISSN merupakan bagian dari Hak Cipta, sedangkan hasil penelitian lainnya adalah berupa Hak Kekayaan Industri. Publikasi ilmiah dan HKI, termasuk paten, prototipe, dan model merupakan hasil penelitian yang memiliki nilai tinggi. Walaupun indikator-indikator tersebut tidak sepenuhnya dapat dinyatakan sebagai indikator keluaran, LIPI telah menetapkannya sebagai pengukur keberhasilan pencapaian target tahunan. Indikator-indikator tersebut menunjukkan ekspresi akumulasi pengetahuan yang dikuasai para peneliti, tidak sekadar menunjukkan kemampuan peneliti dalam menyelesaikan pekerjaan penelitian. Capaian atau realisasi dari indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur hasil dan kapasitas penelitian LIPI pada tahun 2011 secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 31
IndikatorKinerja Jumlah Jurnal Jumlah Prosiding Jumlah Paten Jumlah Prototipe Jumlah Sertifikat Terakreditasi Jumlah Dokumen Standar
Satuan Paper Paper Paten Unit Lembar Set
Target 2011
Realisasi
% Capaian Target
4 3 1 3 1 1
100 66,67 100 100 100 100
100 66,67 100 100 100 100
Berdasarkan tabel di atas, persentase capaian kinerja UPT BPI LIPI, bila dilihat dari jumlah publikasi ilmiah (Jurnal), paten, prototipe, sertifikat terakreditasi, dan dokumen standar, sudah memenuhi target yang telah ditetapkan. Hal ini antara lain didorong oleh adanya kegiatan lain yang didanai dari luar DIPA LIPI, seperti Program Insentif Peneliti dan Perekayasa yang didanai Ristek. Namun, untuk publikasi ilmiah dalam bentuk prosiding tidak memenuhi target yang ditetapkan. Beberapa paper yang dibuat oleh para Peneliti di UPT BPI LIPI telah berhasil dipublikasikan dalam Jurnal Nasional yang terakreditasi, yaitu 1) Hanif Fakhrurroja, Jurnal Teknologi Indonesia, Volume 33, No. 1, ISSN 0126-1533, Nomor Akreditasi 9/AkredLIPI/P2MBI/5/2007, “Desain Arsitektur Knowledge Management System Layanan Jasa Kalibrasi di UPT BPI LIPI dengan Menggunakan Soft System Methodology”; 2) Demi Soetraprawata, Arjon Turnip, Jurnal Teknologi Indonesia, Volume 33, No. 2, ISSN 0126-1533, Nomor Akreditasi 262/AU1/LIPI/P2MBI/05/2010, “Neural Network Training Using Sequential extended Kalman Filter for Reliable Road Friction Coefficient Estimation”; 3) Hariyadi, Sugiono, Hanif Fakhrurroja, Edi Tanu. Jurnal Teknologi Indonesia, Volume 34, Edisi Khusus 2011, ISSN 0126-1533, Nomor Akreditasi 262/AU1/LIPI/P2MBI/05/2010, “Analisis Hasil Uji Terap Alat Penghemat BBM EFT pada Engine Diesel Genset 35 KVA dengan Beban Statis”; 4) Hanif Fakhrurroja, Aris Munandar. Jurnal Teknologi Indonesia, Volume 34, No. 2, ISSN 01261533, Nomor Akreditasi262/AU1/LIPI/P2MBI/05/2010 , “Perancangan e-Calibration Order untuk Layanan Jasa Kalibrasi di UPT BPI LIPI”. Selain dalam bentuk Jurnal Nasional, para peneliti di UPT BPI LIPI turut serta berpartisipasi dalam Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional X Kerjasama LIPI dan Kementrian Pendidikan Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta, 8-11 November 2011 dengan mengirimkan paper, yaitu 1) Dwi Esti K, Hariyadi, Hanif Fakhrurroja, “Analisa Kinerja Biosolar Setelah Dilewatkan Alat EFT (Electric Fuel Treatment), 2) Hanif Fakhrurroja, Hariyadi, Dwi Esti K, “Analisis Hasil Pengujian Sifat-Sifat Fisika/Kimia dan Kinerja Bensin pada Alat Penghemat BBM Electric Fuel Treatment”. 1 (satu) Paten yang dihasilkan UPT BPI LIPI adalah Piranti Pengaman Otomatis Regulator LPG dengan inventornya adalah Demi Soetraprawata, MT dan Aryadi Suprihatin dengan No. Pendaftaran Paten S00201100044.
32 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
Gambar 3.1 Paten untuk Piranti Pengaman Otomatis Regulator
LPG
3 (tiga) unit prototipe hasil penelitian UPT BPI LIPI, yaitu prototype aplikasi Knowledge Management System (KMS) untuk Layanan Jasa Kalibrasi, prototipe lab desain emanufacturing, dan Prototipe alat bantu kalibrasi dimensi.
Gambar 3.2
Prototipe aplikasi aplikasi Knowledge Management System (KMS) untuk Layanan Jasa Kalibrasi
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 33
(a)
(b) Gambar 3.3 (a) Desain Ruang Laboratorium Desain Aplikasi (b) Prototype lab. desain emanufacturing 34 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
Gambar 3.4 Prototipe alat bantu kalibrasi dimensi Capaian kinerja UPT BPI lainnya adalah berhasil mempertahankan status akreditasi ISO/IEC 17025:2005 untuk Laboratorium Kalibrasi oleh Komite Akreditasi Nasional dengan No Sertifikat Kalibrasi LK-006-IDN.
Gambar 3.5 Sertifikat Akreditasi ISO/IEC 17025:2005
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 35
Secara keseluruhan, target untuk sasaran pertama telah dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan adanya inisiatif peneliti yang melakukan kajian/analisis dari data yang terkumpul pada tahun-tahun sebelumnya untuk dipublikasikan secara mandiri dalam tahun 2011. Dengan tercapainya sasaran 1 maka telah mendukung pencapaian Tujuan pertama LIPI, yaitu Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas.
Sasaran 2:
Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai.
Peningkatan kreativitas dalam menciptakan nilai LIPI diukur dalam bentuk jumlah produk/layanan dan HAKI yang digunakan oleh masyarakat. Realisasi pencapaian tujuan kedua LIPI, yaitu “Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi”, dicapai melalui realisasi dari jumlah produk/layanan dan HAKI yang digunakan oleh masyarakat. Berdasarkan Pengukuran Penetapan Kinerja Tahun 2011, pencapaian target indikator kinerja UPT BPI LIPI dalam sasaran ini adalah seperti tabel di bawah ini. Indikator Kinerja Jumlah sertifikat kalibrasi Jumlah sertifikat personal Jumlah alat
Satuan
Target IKK
Realisasi
% Capaian Target
lembar lembar unit
250 60 3
511 83 2
204,4 138,3 66,67
Dari tabel di atas tampak bahwa persentase capaian kinerja UPT BPI LIPI dari sasaran kedua ini ada yang melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu untuk jumlah sertifikat kalibrasi sebanyak 511 lembar dan sertifikat personil melaui Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi sebanyak 60 lembar. Hal ini dikarenakan pada Tahun 2011 ini telah dibangunnya website UPT BPI LIPI yang terintegrasi dengan layanan jasa kalibrasi berbasis ecommerce sehingga mampu menyebarluaskan informasi layanan jasa kalibrasi kepada masyarakat luas dan mendatangkan pelanggan baru.
Gambar 3.6
Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi
36 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
Pelanggan layanan jasa kalibrasi UPT BPI LIPI terdiri dari berbagai industri dan Instansi Pemerintah, mulai dari industri makanan, manufacturing, konstruksi, farmasi, dan Kesehatan. Industri-industri tersebut antara lain: PT. Waskita Karya, PT. Kimia Farma, PT. Promits, PT. Calibramed, PT. Honda Prospect, PT. Multi Instrumentasi, PT. Charoen Pokphand Indonesia, PT. Combiphar, PT. Multibrata Anugerah Utama, PT. Jasa Medivest, PT. Industri Kereta Api, PT. Incasari Raya, PT. Surya Mulya Bangun Indo, PT. Promits, PT. Duta Hita Jaya, PT. Domusindo Perdana, BPFK Surabaya, RSIA LIMIJATI, PT. Incasari Raya, NR. Karya Murni, PT. Kontrol Power Utama, PT. Geocon Persada Jaya, PT. Adyawinsa Stamping Industry, PT. Tirta Investama, PT. Astra Nippon Gasket Indo, PT. Vitabiotics Health Care, PT. United Tractors, PT. Sugih Instrumendo Abadi, PT. Grant Surya Mulya Sarana, PT. Medion, PT. Indonesia Pondasi Raya, PT. Duta Hita Jaya, PT. Indocater, PT. Armindo Caturpratama, PT. Tamindo Permai Glass, PT. Sawah Besar Farma, BPFK Surabaya, PT. Padi Hijau Buana, PT. Kresindo Perdana, PT. Patra Teknik Mandiri, RS. Al Islam Bandung, PT. Indocal, PT. Sugih Instrumendo Abadi, RS. Santo Yusup, PT. Tamindo Permai Glass, PT. Rekadaya Elektrika, PT. Abbott Indonesia, PT. Agronesia, PT. Inni Pionner Food Industri, PT. Kievit Indonesia, PT. JFE Shoji Steel, PT. Cometric Citra Utama, PPPPTK IPA, PT. Everbright, CV. Adika Precision Manufacturing, dan Unit Pel. Kemetrologian Pontianak. Peserta Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi berasal dari berbagai industri dan Instansi Pemerintah, mulai dari industri makanan, manufacturing, konstruksi, farmasi, dan Kesehatan. Industri-industri tersebut antara lain: PT. Armindo Catur Pratama, PT. Denso Indonesia, PT. Dharma Control Cable Indonesia, PT. IKPP Serang, PT. Indonesia Nippon Seiki, PT. Komatsu Reman Indonesia, PT. Mulia Jaya Mandiri, PT. Pakoakuina, PT. Prima Jaya Mandiri M.D.S., PT. Pura Barutama Unit Kertas, PT. Sanoh Indonesia, PT. SEIN, PT. Trias Santosa, Tbk, BLH Provinsi Sumatera Utara, BPFK Surabaya, Direktorat Metrologi, PT. Bakrie Tosanjaya, PT. Bentoel Prima, PT. Combiphar, PT. Eastern Pro Engineering, PT. HM Sampoerna Tbk, PT. ISM Tbk Divisi Bogasari, PT. Primasakti Gemilang, PT. Semen Padang, UPT PSMB-LT Disperindag Jatim, PT. Hufarindo, PT. Kimia Farma (Persero), PT. Quantum Inti Akurasi, Pusat Penelitian Perkeb. Gula Indonesia, PT. Bintang Toedjoe, PT. Smelting, PT. Pupuk Sriwijaya Palembang, PT. Samsung Electronic Indonesia, PT. Timah Tbk, dan PT. Ceres Meiji Indotama. Layanan jasa kalibrasi pada Tahun 2011 juga menghasilkan satu buah dokumen Surat Perjanjian Kerjasama antara UPT BPI LIPI dan PT Rekadaya Elektrika dengan No. Kontrak Kerjasama: 1802-B2-CT-076B-R Senilai Rp33.000.000,-.
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 37
Gambar 3.7
Perjanjian Kerjasama antara UPT BPI LIPI dan PT Rekadaya Elektrika dengan No. Kontrak Kerjasama: 1802-B2-CT-076B-R
Alat/prototipe hasil penelitian UPT BPI LIPI yang telah dipakai oleh masyarakat pada Tahun 2011 adalah sebanyak 2 alat dari 3 alat yang ditargetkan. Dua alat tersebut adalah Alat Penghemat BBM atau yang disebut Electric Fuel Treatment (EFT) dan Prototype Bongo Plankton Net. EFT telah digunakan di Institut Pemerintahan dalam Negeri (IPDN) di Kabupaten Sumedang yang diikat dengan Perjanjian Kerjasama antara UPT BPI LIPI melalui Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik-LIPI dan IPDN dengan No. 074/19/IPDN/2011 dan No. 320/IPT.4/KS/2011. EFT 110 LHD seri 3 paralel 3 digunakan untuk mesin boiler tipe Miura EX 1000 dan EFT 135 LHD seri 6 dipakai untuk saluran air tanah menuju tanki utama Boiler tipe Miura EX 1000. Prototype Bongo Plankton Net telah digunakan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL).
Gambar 3.8
EFT dipasang di Mesin Boiler tipe Miura EX 1000 di IPDN
38 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
Gambar 3.9 Sasaran 3:
Prototype Bongo Plankton Net telah digunakan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL)
Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat asas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian.
Tata kelola organisasi yang baik (Good Corporate Governance) dicerminkan dari akuntabilitas kinerja yang meningkat, dengan indikator kinerja berupa: 1) jumlah paket perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel (LAKIP); 2) jumlah pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris yang tertib dan taat asas (paket laporan keuangan). Kedua indikator tersebut telah tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Selain itu, frekuensi pelaksanaan monitoring dan evaluasi juga telah dilaksanakan sesuai dengan target/rencana. Indikator Kinerja Jumlah paket dokumen perencanaaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang taat asas dan tepat waktu (Renstra, PK, RKT, LAKIP, Lap. Tahunan) Jumlah paket pelaporan administrasi yang akuntabel, taat asas, dan tepat waktu (SAI, Persediaan, SABMN, triwulan) Jumlah frekuensi pelaksanaan monitoring-evaluasi
Satuan
Target 2011
Capaian
% Capaian Target
Set
1
1
100
Set
1
1
100
Kali
2
1
50
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 39
Pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris yang tertib dan taat asas ditunjukkan dengan berkurangnya temuan-temuan pemeriksaan BPK RI atas kepatuhan UPT BPI LIPI terhadap peraturan perundang-undangan. Laporan Keuangan UPT BPI LIPI tahun 2010 mendapat opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Sistem Akuntansi Keuangan dalam Laporan Keuangan dinilai wajar. Sasaran 4:
Terbinanya SDM yang diukur dari terpenuhinya kebutuhan kompetensi satuan kerja.
Pembinaan sumber daya manusia diukur dari terpenuhinya kebutuhan sumber daya manusia guna melaksanakan tugas dan fungsi UPT BPI LIPI. Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia guna melaksanakan tugas dan fungsi, dilakukan rekrutmen pegawai yang semakin lama semakin ditingkatkan kualitasnya. Pembinaan SDM difokuskan pada perluasan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan/keahlian bagi seluruh pegawai agar lebih profesional. Pimpinan di UPT BPI LIPI senantiasa mendorong para pegawai untuk mengikuti pendidikan formal maupun diklatdiklat teknis/khusus yang menunjang pelaksanaan tugas, baik melalui anggaran LIPI sendiri maupun dengan memanfaatkan tawaran-tawaran beasiswa yang ada. Indikator Kinerja Jumlah pegawai yang sedang mengikuti pendidikan S-2 dan S-3 Jumlah pegawai yang mengikuti training kompetensi teknis dan admistrasi
Satuan
Target 2011
Capaian
% Capaian Target
Orang
4
4
100
Orang
17
20
117
Jumlah pegawai UPT BPI LIPI yang terbina pada tahun 2011 ini adalah sejumlah 24 dari 21 pegawai yang ditargetkan, dengan rincian: jumlah pegawai yang sedang menempuh pendidikan S2 dan S3 adalah 4 orang, 2 orang di luar negeri, yaitu Korea Selatan dan Taiwan, 2 orang di dalan negeri, yaitu di Institut Teknologi Bandung (ITB). Jumlah pegawai yang mengikuti training kompetensi teknis dan administrasi sebanyak 20 orang. Dengan tercapainya sasaran 4 ini maka UPT BPI LIPI dapat turut mewujudkan Tujuan Keenam LIPI, yaitu Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana/prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan.
3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN Pada tahun 2011, UPT BPI LIPI memperoleh pagu anggaran DIPA sebesar Rp4.537.553.000,-. Sistem penganggaran belum dilakukan per sasaran, melainkan per program dan per kegiatan. UPT BPI LIPI melaksanakan satu program, yaitu Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek yang dijabarkan ke dalam kegiatan Pengembangan Instrumentasi. Untuk memenuhi sasaran strategisnya, UPT BPI LIPI melalui LIPI menerima dan memanfaatkan dana-dana dari sumber lainnya yang diperbolehkan dan 40 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
dapat dipertanggungjawabkan, seperti Insentif Peningkatan dan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa dari Kementrian Riset dan Teknologi. Pagu dan realisasi anggaran DIPA UPT BPI LIPI Tahun 2011 masih disusun berdasarkan kegiatan, belum berdasarkan sasaran karena belum terintegrasinya sistem yang ada. Rincian pagu dan realisasi anggaran per kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran DIPA UPT BPI LIPI per Kegiatan Kegiatan Program PAGU Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek
1
Pengembangan Instrumentasi Mutu Layanan Jasa Bidang Kalibrasi dan Instrumentasi bagi Masyarakat dan Industri Kecil/Menengah melalui HasilHasil Pengembangan Desain Rekayasa, Penerapan SNI 17025:2005 dan Penyebarluasannya. Tata Kelola Jasa Ilmiah Pendukung Instrumentasi JUMLAH
Realisasi s.d. 31 Des 2011
4.537.553.000 600.000.000
4.479.317.201 573.534.430
3.937.553.000
3.905.782.771
4.537.553.000
4.479.317.201
Dalam rangka mempercepat proses peningkatan penyerapan anggaran, telah dilakukan upaya-upaya sebagai antara lain: 1) Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan pengadaan barang dan jasa; 2) Meningkatkan koordinasi dengan para penanggung jawab kegiatan. Berdasarkan upaya-upaya yang telah dilakukan, penyerapan anggaran DIPA UPT BPI LIPI sampai dengan akhir tahun 2011 dapat mencapai Rp4.479.317.201,- atau 98,72%. Anggaran yang tidak terserap sebesar 1,28% diakibatkan oleh harga perkiraan sendiri (HPS) lebih besar daripada pembelian barang dan jasa yang dilakukan sehingga terjadi efisiensi dalam penbelian barang dan jasa. Di samping anggaran yang diterima melalui DIPA, UPT BPI LIPI juga memperoleh dana yang turut membantu pencapaian sasaran UPT BPI LIPI, yang tercapat pada Catatan atas Laporan Keuangan 2011 UPT BPI LIPI, sebagai berikut. Tabel 3.3 Dana program insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa Program
342.000.000 200.000.000
Realisasi s.d. 31 Des 2011 341.082.771 199.428.633
142.000.000
141.654.138
342.000.000
341.082.771
Alokasi
Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa: • Disain dan Pembuatan Personal Seismometer Nirkabel 3 Sumbu (x,y,z) • Rancang Bangun e-Layanan Jasa IPTEK Berbasis Web Versi Desktop dan Mobile Studi Kasus: Produk Hasil Penelitian UPT BPI LIPI
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 41
Dana program insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa, kerja sama Kementerian Ristek dan LIPI yang diperoleh UPT BPI LIPI senilai Rp342.000.000,- terbagi dalam dua kegiatan, yaitu Disain dan Pembuatan Personal Seismometer Nirkabel 3 Sumbu (x,y,z) dengan Pagu sebesar Rp200.000.000,- dan realisasi sebesar Rp199.428.633,- atau sebesar 99,71%, serta Rancang Bangun e-Layanan Jasa IPTEK Berbasis Web Versi Desktop dan Mobile Studi Kasus: Produk Hasil Penelitian UPT BPI LIPI dengan Pagu sebesar Rp142.000.000,- dan realisasi sebesar Rp141.654.138,- atau sebesar 99,76%.
Gambar 3.10
Personal Seismometer Nirkabel 3 Sumbu (x,y,z)
Menu e-Layanan Jasa IPTEK 1) Icon Aplikasi e-Commerce 2) Fasiltas Pencarian/Search 3) Menu Masuk Pelanggan 4) Shopping Chart 5) Menu Layanan Baru 6) Menu Featured Products 7) Kategori Layanan Jasa UPT BPI LIPI 8) Contact Online 9) Menu Layanan Terakhir Dilihat 10) Informasi 11) Daftar LayananTerlaris
Gambar 3.11
Output Kegiatan Rancang Bangun e-Layanan Jasa IPTEK Berbasis Web Versi Desktop dan Mobile Studi Kasus: Produk Hasil Penelitian UPT BPI LIPI
42 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
BAB IV PENUTUP Bab IV ini menyimpulkan isi Laporan Akuntabilitas Kinerja UPT BPI LIPI Tahun 2011 dan rencana tindak lanjut bagi perbaikan kinerja di masa datang
4.1 SIMPULAN Arahan strategi dan sasaran untuk mengoptimalkan usaha UPT BPI LIPI dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya telah diuraikan dalam bentuk program dan kebijakan yang tertuang dalam Rencana Implementatif UPT BPI LIPI yang merupakan turunan dari Rencana Koordinatif Kedeputian Jasil yang sesuai dengan Rencana Stategis (Renstra) LIPI 2010–2014. Beberapa perubahan dan penyempurnaan terus dilakukan selama proses pelaksanaan, karena tahun 2011 merupakan tahun kedua dari Rencana Strategis 2010–2014, untuk menyesuaikan dengan perkembangan tuntutan dan kebutuhan, dengan tetap dalam koridor kebijakan yang ditetapkan. Berdasarkan proses dan hasil penilaian serta analisis terhadap berbagai capaian kinerja UPT BPI LIPI selama tahun 2011 sebagaimana yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa secara umum kinerja UPT BPI LIPI telah memenuhi berbagai target yang ditetapkan. Keputusan Kepala LIPI No. 1025/M/2002 tanggal 12 Juni 2002 menegaskan bahwa UPT BPI LIPI mempunyai tugas pokok di bidang pengembangan, pemanfaatan, penyebarluasan dan penerapan hasil-hasil penelitian pada bidang kalibrasi serta mempunyai program pengembangan MSTQ. Keluaran dan dampak kegiatan yang dijalankan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan untuk pengembangan, pemanfaatan, penyebarluasan, dan penerapan hasil-hasil instrumentasi yang memberi landasan inovatif pada usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat serta berperan dalam usaha menciptakan kondisi yang subur untuk pencitraan dan pengembangan daya saing bangsa di tataran global. Capaian kinerja UPT BPI LIPI ditunjukkan oleh kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan iptek yang termasuk dalam Program Tematik LIPI dengan ditemukannya 1 buah teknologi baru dan 3 buah prototipe hasil riset UPT BPI LIPI. Selain itu, UPT BPI LIPI juga menghasilkan 7 publikasi ilmiah melalui 3 Jurnal Nasional yang terakreditasi dan 2 buah prosiding di Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional X. Capaian kinerja lain ditunjukkan dengan terlampauinya target pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk layanan jasa kalibrasi dan Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan mengeluarkan 511 sertifikat kalibrasi dan 83 sertifikat personal. Capaian kinerja dalam bentuk penyerapan DIPA UPT BPI LIPI juga mendekati target yang diharapkan, yaitu sebesar 98,72%. Penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka pembangunan ekonomi menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Persaingan dalam era globalisasi pada dasarnya adalah kompetisi penguasaan dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta kualitas jasa. LIPI dengan hasil dan kegiatan penelitiannya berupaya memberikan kontribusi yang nyata dalam
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 43
membantu pembangunan tersebut, terutama dalam bentuk dukungan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Meskipun berbagai keluaran yang dihasilkan telah terbukti memiliki relevansi dengan harapan masyarakat, yang tercermin dengan dimanfaatkannya dan dikomersialisasikannya beberapa keluaran oleh berbagai pihak, namun disadari masih banyak harapan masyarakat yang belum dapat dipenuhi. Pada tahun-tahun mendatang, UPT BPI LIPI akan lebih memfokuskan program untuk mengoptimalkan pengembangan iptek dan kontribusinya untuk pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi perubahan, baik akibat dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan berbagai negara lain maupun akibat dari proses politik yang sedang terjadi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, masalah ini disebabkan oleh faktor-faktor masih sulitnya menyesuaikan karakteristik administrasi keuangan untuk penyelenggaraan penelitian dengan kebijakan dan peraturan administrasi negara yang berlaku serta tingkat kemampuan pegawai administrasi. Ciri-ciri utama yang mengarah pada pemberian penjelasan terhadap masalah ini adalah data-data yang berkaitan dengan pembelanjaan PNBP dan pengadaan barang dan jasa penelitian.
4.2 RENCANA TINDAK LANJUT Menyikapi permasalahan yang dihadapi UPT BPI LIPI dalam tahun kedua Rencana Strategis periode 2010–2014 maka UPT BPI LIPI akan menekankan pada masalah-masalah sebagai berikut. 1. Penajaman fokus program sejalan dengan perkembangan iptek dan isu global serta arahan kebijakan-kebijakan nasional yang menginduk pada RPJMN II (2010–2014) dan RPJP (2009–2024). Beberapa perkembangan pengetahuan dan isu global yang mencuat pada akhir-akhir ini harus diantisipasi oleh UPT BPI LIPI dengan pengembangan program-program yang tepat dan memperhitungkan kebutuhan nasional. 2.
Melakukan penguatan kelembagaan UPT BPI LIPI sebagai lembaga penelitian dan pelayanan kepada masyarakat dengan penekanan pada peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya penelitian dan tenaga penunjangnya. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki, dirasakan sebagai salah satu penyebab kesulitan UPT BPI LIPI secara keseluruhan untuk memenuhi perkembangan kebutuhan dan tuntutan serta untuk mencapai taret-target yang ditetapkan. Pengangkatan pegawai diharapkan dapat menekan laju pengurangan tenaga peneliti, terutama akibat pensiun. Rasio tenaga peneliti dengan strata pendidikan S3:S2:S1 ke arah pembengkakan tingkat S1 diantisipasi dengan memprioritaskan program pendidikan dari jenjang S1 ke jenjang S2. Pendidikan dan pelatihan jangka pendek untuk memberi landasan yang kuat bagi pengembangan tenaga peneliti profesional dengan kompetensi yang kuat harus terus dilaksanakan. Mengingat saling ketergantungan antara sarana-prasarana, kualitas pelaksana, dan ketersediaan dana penelitian, pengembangan sarana dan prasarana penelitian
44 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
tidak dapat dilepaskan dari program pengembangan ini. Ketimpangan atau kelemahan di satu komponen dalam siklus kegiatan penelitian ini secara kumulatif akan mengakibatkan penurunan produktivitas, kualitas, dan efektivitas penelitian itu sendiri. 3.
Meningkatkan efektivitas pengelolaan penelitian (research management) Kinerja kegiatan penelitian akan optimal jika didukung dengan sistem pengelolaan yang baik secara terintegrasi dan menyeluruh. Oleh sebab itu, seluruh sumber daya yang terlibat dalam sistem pengelolaan penelitian perlu ditata dan ditingkatkan kapasitasnya. Pemanfaatan perkembangan teknologi terakhir, terutama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diutamakan dalam hal ini agar kegiatan penelitian dapat diselenggarakan dengan baik dan hasil-hasilnya dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat yang membutuhkan. Perlu dilakukan penyempurnaan sistem monitoring dan evaluasi kegiatan dengan membentuk sistem terpadu.
-o-
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 45
LAMPIRAN 1- STRUKTUR ORGANISASI UPT BPI LIPI
46 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
LAMPIRAN 2- RENCANA STRATEGIS TAHUN 2011 Rencana Strategis Lembaga / Unit Organisasi Esilon I/II Visi
:
Menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang berada dalam peringkat kelompok terbaik dunia dalam menghasilkan IPTEK guna meningkatkan kualitas SDM dan memperkuat daya saing perekonomian.
Misi : 1) Menciptakan "great science" (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional; 2) Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI; 3) Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan; 4) Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional; 5) Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem).
TUJUAN
SASARAN URAIAN
INDIKATOR
Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas.
Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari peningkatan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional.
Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi
Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI. Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan Iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai. Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan alih
Target UPT BPI 3 (tiga) personal yang meningkat jenjang pendidikannya pertahun Target UPT BPI 5 (lima) personel yang naik jabatan fungsionalnya pertahun Target UPT BPI 7 publikasi pertahun Target UPT BPI 2 paten pertahun Target UPT BPI 1 pengguna teknologi pertahun
Target UPT BPI 2 kerjasama pertahun
CARA MENCAPAI TUJUAN & SASARAN KEBIJAKAN PROGRAM • Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan kapabilitas sumber daya penelitian dan pengembangan Instrumentasi dan kalibrasi melalui peningkatan kuantitas dan kualitas SDM menuju pada arah perbandingan yang ideal baik dari sisi tingkat pendidikan maupun dari jumlah peneliti terhadap SDM pendukungnya, penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana, dan struktur penganggaran yang sesuai dengan kebutuhan. • Memfokuskan penciptaan inovasi teknologi
Sesuai dengan Pokok-pokok Reformasi Perencanaan dan Penganggaran (SEB Meneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menkeu, No.0412.M.PPN/06/ 2009 19 Juni 2009 ) program hanya ada di Eselon I dan kegiatan di Eselon II/Eselon III (unit kerja mandiri). Program Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah (Eselon I ) pada periode 2010-2014 adalah Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Iptek. Sejalan dengan program tersebut, UPT Balai Pengembangan
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 47
KET.
TUJUAN
Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan.
Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana atau prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah untuk memantapkan sistem manajemen kelembagaan
SASARAN URAIAN teknologi (adopsi inovasi) yang diukur dari jumlah kerja sama Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan internasional. Meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat, yang diukur dari jumlah kegiatan dan peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan Iptek LIPI. Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan. Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat asas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian Terbinanya SDM yang diukur dari terpenuhinya kebutuhan kompetensi satuan kerja.
INDIKATOR
Target UPT BPI 2 interaksi ilmiah pertahun
Target UPT BPI 2 kegiatan pemasyarakatan Iptek pertahun
Tersedianya sarana instrumentasi di UPT BPI Tersedianya sarana Kalibrasi di UPT BPI
Tersedianya pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat asas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian
CARA MENCAPAI TUJUAN & SASARAN KEBIJAKAN PROGRAM instrumentasi berbasis perkembangan teknologi kekinian yang mendorong pada peningkatan kemampuan kompetensi inti UPT BPI, untuk dapat menghasilkan produk-produk penelitian dan pengembangan yang mengarah pada implementasi di masyarakat. • Memperluas jejaring kerja sama, promosi dan diseminasi hasil penelitian dan pengembangan kepada seluruh pemangku kepentingan nasionall untuk mempercepat proses pencapaian target-target sasaran yang ditetapkan. • Mendorong inovasi teknologi yang mengarah pada pengakuan dan perlindungan HaKI (Hak Kekayaan Intelektual ) secara nasional. • Meningkatkan penerapan manajemen penelitian dan pengembangan instrumentasi dan kalibrasi yang akuntabel dan good governance.
Target UPT BPI sebanyak 25 personel pertahun yang terbina kompetensinya.
48 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
Instrumentasi menetapkan kebijakan alokasi sumber daya Litbang menurut prioritas bidang P3IPTEK yang ditetapkan oleh Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah, yaitu industri, rancang bangun dan rekayasa.
KET.
LAMPIRAN 3- RENCANA KINERJA TAHUNAN UPT BPI LIPI TAHUN 2011
Formulir Rencana Kinerja Tahunan Tingkat Unit Organisasi Eselon II / Unit Kerja Mandiri K/L Unit Esilon III Tahun Anggaran No
: :
SASARAN
1
Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian
2
Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis
3
Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance)
4
Terbinanya SDM
UPT Balai Pengembangan Instrumentasi 2011 INDIKATOR KINERJA
TARGET
Jumlah Jurnal Jumlah Prosiding Jumlah Paten Jumlah Prototipe Jumlah Sertifikat Terakreditasi Jumlah Dokumen Standar Jumlah sertifikat kalibrasi Jumlah sertifikat personal Jumlah alat jumlah paket dokumen perencanaaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang taat asas dan tepat waktu (Renstra, PK, RKT, LAKIP, Lap. Tahunan) jumlah frekuensi pelaksanaan monitoringevaluasi jumlah paket pelaporan administrasi yang akuntabel, taat asas dan tepat waktu (SAI, Persediaan, SABMN, triwulan) jumlah pelaporan tindaklanjut LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) Jumlah pegawai yang sedang mengikuti pendidikan S-2 dan S-3 Jumlah pegawai yang mengikuti training kompetensi teknis dan admistrasi
4 paper 3 paper 1 paten 3 unit 1 lembar 1 set 250 lembar 60 lembar 3 unit 1 set
2 1 set
1 set 4 orang 17 orang
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 49
LAMPIRAN 4- PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA
50 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011
LAMPIRAN 5- PENETAPAN KINERJA UPT BPI LIPI TAHUN 2011 Formulir Penetapan Kinerja Tingkat Satuan Kerja Kementrian/Lembaga Unit Satuan Kerja Tahun Anggaran No
: :
SASARAN
1
Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian
2
Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis
3
Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance)
4
UPT Balai Pengembangan Instrumentasi 2011
Terbinanya SDM
INDIKATOR KINERJA
TARGET
Jumlah Jurnal Jumlah Prosiding Jumlah Paten Jumlah Prototipe Jumlah Sertifikat Terakreditasi Jumlah Dokumen Standar Jumlah sertifikat kalibrasi Jumlah sertifikat personal Jumlah alat jumlah paket dokumen perencanaaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang taat asas dan tepat waktu (Renstra, PK, RKT, LAKIP, Lap. Tahunan) jumlah frekuensi pelaksanaan monitoring-evaluasi jumlah paket pelaporan administrasi yang akuntabel, taat asas dan tepat waktu (SAI, Persediaan, SABMN, triwulan) jumlah pelaporan tindaklanjut LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) Jumlah pegawai yang sedang mengikuti pendidikan S-2 dan S-3 Jumlah pegawai yang mengikuti training kompetensi teknis dan admistrasi
4 paper 3 paper 1 paten 3 unit 1 lembar 1 set 250 lembar 60 lembar 3 unit 1 set
2 1 set
1 set 4 orang 17 orang
Jumlah Anggaran : Kegiatan Pengembangan Instrumentasi : Rp 4.537.553.000,Jakarta, 25 Februari 2011 Kepala UPT BPI LIPI
Deputi Bidang Jasa IImiah
Prof. Dr. Ir. Jan Sopaheluwakan, M.Sc. NIP. 19510520 1977011001
Demi Soetraprawata, MT. NIP. 19590620 1983021001
LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011 | 51
LAMPIRAN 6 - PENGUKURAN KINERJA UPT BPI LIPI TAHUN 2011 Formulir Pengukuran Kinerja Tingkat Satuan Kerja Kementrian/Lembaga Unit Satuan Kerja Tahun Anggaran No 1
2
3
4
: :
SASARAN Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian
Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (good corporate governance)
Terbinanya SDM
UPT Balai Pengembangan Instrumentasi 2011 INDIKATOR KINERJA Jumlah Jurnal Jumlah Prosiding Jumlah Paten Jumlah Prototipe Jumlah Sertifikat Terakreditasi Jumlah Dokumen Standar Jumlah sertifikat kalibrasi Jumlah sertifikat personal Jumlah alat
jumlah paket dokumen perencanaaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang taat asas dan tepat waktu (Renstra, PK, RKT, LAKIP, Lap. Tahunan) jumlah frekuensi pelaksanaan monitoring-evaluasi jumlah paket pelaporan administrasi yang akuntabel, taat asas dan tepat waktu (SAI, Persediaan, SABMN, triwulan) jumlah pelaporan tindaklanjut LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) Jumlah pegawai yang sedang mengikuti pendidikan S-2 dan S-3 Jumlah pegawai yang mengikuti training kompetensi teknis dan admistrasi
TARGET
REALISASI
%
4 paper 3 paper 1 paten 3 unit
4 paper 2 paper 1 paten 3 unit 1 lembar
100 66,67 100 100 100
1 set 250 lembar 60 lembar 3 unit
1 set 511 lembar 83 lembar 2 unit
100 204,4 138,3 66,67
1 set
1 set
100
2
1
50
1 set
1 set
100
1 set
1 set
100
4 orang
4 orang
100
17 orang
20 orang
117
1 lembar
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp 4.537.553.000,Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2011 : Rp4.479.317.201,-
52 | LAKIP UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Tahun 2011