LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2011
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadlirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunianya sehingga
Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Puslitbang Perkebunan tahun anggaran 2011 dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Laporan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta pengelolaan anggaran yang didasarkan pada perencanaan stratejik yang telah ditetapkan oleh Puslitbang Perkebunan. Dalam laporan ini digambarkan tingkat kinerja Puslitbang Perkebunan selama tahun anggaran 2011 berdasarkan tingkat pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ungkapan terima kasih disampaikan Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Diharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi yang semua pihak yang memerlukannya terutama dalam perbaikan maupun peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Bogor, 31 Januari 2012 Kepala Pusat,
Dr. M. Syakir
NIP.19581117 198403 1001
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………………………………………
Halaman
i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
ii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………………………………………………………………………..
iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………………………………………………………………….
iv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………………………………………………………………………
v
IKHTISAR EKSEKUTIF………………………………………………………………………………………………………………………………
vii
I. PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………………………………………
1
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA……………………………………………………………………………………………
11
2.1. Rencana Strategik 2010-2014……………………………………………………………………………………………………
11
2.2. Rencana Kinerja TA 2011…………………………………………………………………………………………………………
14
II. AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………………………………………………………………………………………….
18
3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2011……………………………………………………………………..
18
3.2. Analisis Capaian Kinerja……………………………………………………………………………………………………………
17
3.3. Akuntabilitas Keuangan…………………………………………………………………………………………………………….
27
IV. PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
31
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………………………………………………………………...
33
ii
DAFTAR TABEL Tabel Uraian
Halaman
1 Jumlah pegawai lingkup Puslitbang Perkebunan menurut Pendidikan Akhir pada tahun 2011 …………….
3
2 Jumlah pegawai lingkup Puslitbang Perkebunan berdasarkan jabatannya pada tahun 2011……………..
4
3 Keragaan Peneliti berdasarkan Kepakaran/bidang ilmu lingkup Puslitbang Perkebunan 2011………………
5
4 Jenis Laboratorium lingkup Puslitbang Perkebunan………………………………………………………………………..
6
5 Keragaan Kebun Percobaan Lingkup Puslitbang Perkebunan……………………………………………………………
7
6 Keragaan Rumah Kaca lingkup Puslitbang Perkebunan…………………………………………………………………..
8
7 Keragaan Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2005 – 2010 (Dalam Juta Rupiah) …………………………
9
8 Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2010-2014……………………………………………………….
13
9 Pengukuran Kinerja Puslitbang Perkebunan TA 2011………………………………………………………………………
19
10 Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Inovasi Perkebunan TA 2011………………………………………….
20
11 Trend Capaian Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2006-2011…………………………………
25
12 Pagu dan Realisasi Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2010 Berdasarkan Sasaran………………………..
28
iii
DAFTAR GAMBAR Gambar Uraian
Halaman
1 Alokasi Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2010 Berdasarkan Sasaran……………………………………..
27
2 Realisasi Anggaran (a) Berdasarkan UK/UPT; (b) Berdasarkan Jenis Belanja....................................
29
3 Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Berdasarkan UK/UPT........................................
30
iv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Uraian
Halaman
1 Struktur Organisasi Puslitbang Perkebunan................................................................................
34
2 Rencana Stratejik 2010 - 2014..................................................................................................
35
3 Rencana Kinerja Puslitbang Perkebunan TA 2011.......................................................................
36
4 Penetapan Kinerja Puslitbang Perkebunan TA 2011....................................................................
37
5 Pengukuran Kinerja Puslitbang Perkebunan TA 2011..................................................................
39
6 Realisasi Keuangan Per Belanja Per UK/UPT Lingkup Puslitbang Perkebunan TA 2011…………………
40
7 Realisasi Keuangan Peneriman Negara Bukan Pajak Per UK/UPT Lingkup Puslitbang Perkebunan TA 2011..........................................................................................................................
v
41
IKHTISAR EKSEKUTIF Puslitbang Perkebunan telah menetapkan Renstra 2010 – 2014 dengan mengemban visi dan misi yang futuristik dan partisipatif. Visi Puslitbang Perkebunan selaras dengan visi Badan Litbang Pertanian, karena perkebunan merupakan komponen dari pertanian. Di samping itu, beberapa komoditas perkebunan telah menjadi acuan bagi lembaga-lembaga internasonal. Berdasarkan hal tersebut, maka visi Puslitbang Perkebunan 2014 adalah : " Menjadi pusat keunggulan inovasi teknologi perkebunan berkelas dunia ". Untuk mewujudkan visi tersebut, Puslitbang Perkebunan menyusun misi sebagai berikut : (1) Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi unggulan dan kebijakan di bidang perkebunan, (2) Meningkatkan kualitas dan optimasi pemanfaatan sumberdaya penelitian dan pengembangan perkebunan dan (3) Mengembangkan jaringan dan meningkatkan kerjasama iptek di tingkat nasional dan internasional. Dengan memperhatikan visi dan misi tersebut, tujuan dan sasaran Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan tahun 2010-2014 adalah : (1) mendukung pemenuhan kebutuhan benih unggul, teknologi budidaya dan peningkatan nilai tambah tanaman perkebunan, yang sasarannya adalah tersedianya a) varietas unggul, b) teknologi budidaya, c) produk olahan dan teknologi peningkatan nilai tambah (diversifikasi), d) benih ungul; (2) menghasilkan rekomendasi kebijakan tanaman perkebunan sebagai bahan kebijakan pertanian di bidang perkebunan, yang sasarannya adalah tersedianya rekomendasi kebijakan pengembangan tanaman perkebunan; dan (3) meningkatkan diseminasi hasil penelitian perkebunan kepada pengguna yang sasarannya adalah: a) meningkatnya hasil publikasi hasil penelitian, b) meningkatnya penyebaran hasil penelitian perkebunan kepada pengguna, c) terjalinnya kerjasama dengan pihak lain Arah kebijakan dan strategi Puslitbang Perkebunan mengacu pada Renstra Litbang Pertanian 2010-2014 dengan mempertimbangkan sasaran pembangunan pertanian 2010 – 2014 melalui peningkatan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang inovatif, efisien dan efektif dengan mengedepankan kaidah ilmiah dan berkontribusi terhadap perkembangan iptek. Kebijakan tersebut diimplementasikan melalui pemanfaatan sumberdaya penelitian yang ada secara optimal dan meningkatkan jejaring kerjasama dengan institusi lain baik nasional maupun internasional. Dalam upaya mendukung pencapaian sasaran pembangunan pertanian, rumusan arah kebijakan Puslitbang Perkebunan didasarkan pada isuisu strategis terkait komoditas perkebunan Pencapaian kinerja Puslitbang Perkebunan pada TA 2011, secara umum dapat dikatagorikan baik ditinjau dari hasil pencapaian kinerja sasarannya. Jika dibandingkan antar target dan capaian Indikator utamanya, seluruh sasaran utama dapat
vi
tercapai. Sasaran varietas mencapai 130 % dari targetnya, sasaran teknologi produktivitas mencapai 100%, sasaran produk olahan/teknologi peningkatan nilai tambah mencapai 169 % dari targetnya, sasaran benih sumber mencapai 141% dari targetnya, sasaran plasma nutfah mencapai 203% dari targetnya dan sasaran rekomendasi kebijakan mencapai 150% dari targetnya. Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian kinerja diantaranya adalah : 1) ketersediaan sumberdaya manusia, baik tenaga fungsional peneliti, teknisi litkayasa dan tenadga administrasi yang memadai; 2) perencanaan kegiatan yang memadai; 3) monitoring dan evaluasi yang intensif; 4) pengelolaan keuangan yang handal ; dan 5) sarana dan prasarana penelitian yang memadai; Sedangkan kegagalan pencapaian kinerja keluaran pada kegiatan-kegiatan tertentu disebabkan karena beberapa hal di antaranya adalah : 1) Hambatan pencairan anggaran, (karena revisi, pelaksanaan lelang dan swa kelola); 2) Keterbatasan dana pada kegiatan-kegiatan tertentu; dan 3) Target output terlalu tinggi.dan 4) Kendala alam (hujan sepanjang tahun) Hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja Puslitbang Perkebunan pada TA 2011 adalah: 1) kinerja pengelolaan keuangan dan sarana dan prasarana; 2) perencanaan dan persiapan pelaksanaan kegiatan; 3) penentuan target output dan sasaran kegiatan; 4) faktor hambatan alam; Langkah – langkah alternatif yang harus dilakukan dalam menanggulangi hambatan dan permasalahan yang dihadapi dimasa yang akan datang adalah: 1) perencanaan kegiatan secara cermat dan realistis, 2) persiapan pelaksanaan kegiatan secara matang; 3) penentuan target output dan sasaran secara realistis; 4) merevisi dokumen perencanaannya jika menemui perubahan pelaksanaan kegiatan dari yang sudah direncanakan; 5) meningkatkan kapasitas sdm, aset dan sumberdaya finansial.
vii
BAB I. PENDAHULUAN Tugas dan fungsi Puslitbang Perkebunan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 adalah melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan program, serta pelaksanaan penelitian dan pengembangan perkebunan, sedangkan fungsinya adalah : a.
Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program serta pemantauan dan evaluasi penelitian dan pengembangan perkebunan;
b.
Pelaksanaan kerja sama dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan perkebunan;
c.
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan perkebunan; dan
d.
Pengelolaan urusan tata usaha Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tugas dan fungsi penyiapan perumusan kebijakan penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan rumusan
kebijakan berdasarkan atas hasil penelitian untuk mengembangkan perkebunan.
Sedangkan penyiapan perumusan program
penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan perencanaan penelitian dan pengembangan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pelaksanaan penelitian bertujuan untuk menghasilkan informasi pengetahuan dan (komponen) teknologi yang lebih unggul daripada teknologi yang ada, baik dari aspek teknik maupun sosial-ekonomi. Sedangkan tugas dan fungsi pengembangan bertujuan untuk merakit pengetahuan dan (komponen) teknologi yang dihasilkan dari penelitian sehingga menjadi suatu rekomendasi kebijakan dan paket teknologi strategis dalam arti secara teknik dapat diterapkan, secara ekonomi layak, dan secara sosial dapat diterima oleh pengguna. Selain itu dalam tugas dan fungsi pengembangan ini termasuk juga pengembangan komunikasi antar sesama peneliti dan dengan para pengguna. Pengembangan komunikasi dilaksanakan melalui berbagai forum, jejaring dan media baik yang bersifat ilmiah maupun populer.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
1
Secara vertikal Puslitbang Perkebunan termasuk salah satu unit kerja dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian). Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, Puslitbang Perkebunan memiliki dua bidang dan satu bagian yaitu Bidang Program dan Evaluasi, Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian, dan Bagian Tata Usaha, serta empat Unit Pelaksana Teknis (UPT) penelitian yang dibagi berdasarkan jenis tanaman (komoditas) mandat yang ditangani, yaitu Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro), Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas), Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain (Balitka), dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Industri (Balittri). Berdasarkan Peraturan Kementerian Pertanian No. 62-65/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lingkup Puslitbangbun, tugas dari masing-masing UPT tersebut adalah melaksanakan penelitian tanaman obat dan aromatik; tanaman palma; tanaman pemanis dan serat, serta tanaman industri dan penyegar.
Masing-masing Balai
Komoditas menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan, dan pemanfaatan plasma nutfah; b. Pelaksanaan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi, dan fitopatologi; c. Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis; d. Pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian; e. Penyiapan kerjasama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian; f.
Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 785/Kpts/PD.300/2/2009 Badan Litbang Pertanian diberi wewenang dan tugas
menangani komoditas kelapa sawit, karet, kopi, kakao, teh dan tebu. Selanjutnya Badan Litbang melimpahkan tugas tersebut kepada Puslitbang Perkebunan.
Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. B/2287/M.PAN-RB/9/2011 tanggal 12
Oktober 2011, Menteri PAN & RB telah memberikan persetujuan atas usulan perubahan mandat komoditas dan nomenklatur BalaiBalai lingkup Puslitbang Perkebunan. Tambahan mandat komoditas dan nomenklatur unit organisasi Balai-balai lingkup Puslitbang Perkebunan telah disyahkan melalui: LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
2
a.
Permentan No. 62/Permentan/OT.140/10/2011, Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain berubah nama menjadi Balai Penelitian Tanaman Palma
b.
Permentan No. 63/Permentan/OT.140/10/2011, Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat berubah nama menjadi Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Alam
c.
Permentan No. 64/Permentan/OT.140/10/2011 dengan perubahan nama Unit Organisasi yang semula bernama Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika menjadi Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
d.
Permentan No. 65/Permentan/OT.140/10/2011, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Tanaman Industri berubah nama menjadi Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar Sumberdaya Manusia. Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Puslitbang Perkebunan perlu didukung dengan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan berkarakter dengan persyaratan kompetensi tertentu. Kompetensi merupakan persyaratan mutlak bagi SDM Badan Litbang Pertanian untuk menjamin terselenggaranya kegiatan penelitian dan pengembangan yang berkualitas. Puslitbang Perkebunan memberikan prioritas tinggi terhadap peningkatan kualitas SDM dalam upaya menjamin tersedianya tenaga handal dalam melaksanakan program penelitian pertanian. Keragaan sumber daya manusia Puslitbang Perkebunan pada tahun 2011, disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah pegawai lingkup Puslitbang Perkebunan menurut Pendidikan Akhir pada tahun 2011 Unit Kerja
S3
S2
S1
SM/D3
D2
D1
SLTA
< SLTA
Jumlah
Kantor Pusat
11
6
21
6
3
1
40
7
95
Balittro
16
20
62
11
3
0
101
39
252
Balittas
9
26
61
8
0
0
69
20
193
Balitka
5
17
24
2
1
0
55
11
115
Balittri
4
13
34
4
0
1
43
17
116
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
3
Jumlah
45
82
202
31
7
2
308
94
771
Sampai dengan TA 2011 Puslitbang Perkebunan didukung oleh 771 pegawai yang terdiri dari 45 orang S3, 82 orang S2 dan 202 orang S1, 31 orang SM/D3, 7 orang D2, 2 orang D1 serta 402 orang SLTA ke bawah. Berdasarkan jabatannya sumber daya manusia di lingkungan Puslitbang Perkebunan diklasifikasikan menjad 4 (empat) yaitu Peneliti, Teknisi Litkayasa, Pustakawan, Penunjang Penelitian dan Pejabat Struktural. Jumlah pegawai berdasarkan jabatannya adalah sebagai berikut: Tabel 2. Jumlah pegawai lingkup Puslitbang Perkebunan berdasarkan jabatannya pada tahun 2011 No
1 2 3 4 5
Unit Kerja
Kantor Pusat Balittro Balittas Balitka Balittri Jumlah
Peneliti
Tek. Litkayasa
Pustakawan
Penunjang Penelitian dan Pejabat Struktural
Jumlah
13 77 58 31 39 218
0 67 24 27 30 148
7 3 4 0 0 14
75 105 107 57 47 391
95 252 193 115 116 771
Komposisi tenaga penunjang penelitian dan struktural berjumlah 391 orang. Jumlah tersebut besar dibandingkan dengan jumlah tenaga fungsional lingkup Puslitbang Perkebunan (Peneliti, Teknisi. Litkayasa dan Fungsional lainnya). Seyogyanya tenaga fungsional, sebagai motor penggerak untuk mencapai tujuan organisasi lebih besar dibandingkan dengan tenaga penunjangnya sehingga perencanaan SDM kedepan perlu mempertimbangkan komposisi tersebut. Peneliti lingkup Puslitbang Perkebunan berdasarkan kepakaran/bidang ilmunya pada tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 3.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
4
Tabel 3. Keragaan Peneliti berdasarkan Kepakaran/bidang ilmu lingkup Puslitbang Perkebunan 2011 No
Bidang Keahlian
Kantor Pusat
Balittro
Balittas
Balitka
Balittri
1
Budidaya Tanaman
6
27
13
8
13
2
Ekonomi Pertanian
1
5
2
3
3
3
Fisiologi Tanaman
0
3
0
1
1
4
Hama Dan Penyakit Tanaman
6
24
17
8
7
5
Pemuliaan dan Genetika Tanaman
1
19
18
9
12
6
Teknologi Pasca Panen
1
3
3
3
1
7
Teknologi Pertanian dan Mekanisasi
1
0
4
3
2
8
Ekonomi Sumberdaya
1
0
0
0
0
9
Kesuburan Tanah dan Biologi Tanah
0
0
1
0
1
10
Kimia Analitik Lainnya
0
0
1
0
0
11
Bioteknologi Pertanian
0
0
0
1
0
12
Sistem Usaha Pertanian
0
0
0
0
1
Jumlah
17
81
59
36
41
Sumberdaya Sarana dan Prasarana. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Puslitbang Perkebunan perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana yang digunakan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga penelitian adalah Kebun Percobaan, Laboratorium dan Rumah Kaca
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
5
Laboratorium. Puslitbang Perkebunan mengelola 26 laboratorium yang jenis dan daya dukung secara kualitatif dan kuantitatif serta statusnya disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Jenis Laboratorium lingkup Puslitbang Perkebunan No
Jenis Laboratorium 1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 15 16
Biotek/Kuljar Pemuliaan Ekofisiologi Hama Penyakit Perbenihan Lab Uji Fisiologi hasil Parasitoid dan Predator Patologi Serangga Tanah/Tanaman Toksikologi JUMLAH
Balittro 1 1 1 1 1 1 1
Balittri 1 1 1 1
Balittas 1 1
1 1 1
1
7
5
Balitka 1 1 1 1
1 1 1 1 1 9
5
Jumlah 2 4 3 3 3 0 1 2 1 1 1 1 26
Laboratorium lingkup Puslitbangbun yang sudah mendapat akreditasi ada 2 (dua) dan 2 (dua) laboratorium masih dalam proses akreditasi. Laboratorium Perbenihan dan Lab Uji yang dikelola oleh Balittro mendapatkan akreditasi pada tahun 2010. Laboratorium Penyakit yang dikelola Balittro dan Lab Benih yang dikelola oleh Balittas telah diusulkan proses akreditasinya sejak tahun 2009. Kebun Percobaan. Kebun percobaan lingkup Puslitbang Perkebunan tersebar di 18 lokasi dengan luas total 778,93 Ha. Daya dukung dan pemanfaatan Kebun Percobaan disajikan pada Tabel 5.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
6
Tabel 5. Keragaan Kebun Percobaan Lingkup Puslitbang Perkebunan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Satker/Lokasi KP BALITTRO KP. Cimanggu & Cibinong KP. Manoko KP. Gunung Putri KP. Laing KP. Cicurug BALITTRI KP. Pakuwon KP. Sukamulya KP. Cahaya Negeri KP.Cikampek BALITTAS KP. Asembagus KP. Muktiharjo KP. Sumberrejo KP. Karangploso KP. Pasirian BALITKA KP. Paniki KP. Mapanget KP. Kima atas KP. Kayuwatu
Luas (Ha) 44,63 20 6,74 75 9,51 159,6 48,56 30 14,9 40,07 95,16 26,51 24,65 7,88 40 47,6 60,4 26,7
Luas Kebun Percobaan di lingkup Puslitbang Perkebunan sangat beragam berkisar antara 6,74 Ha – 159,6 Ha. Balittro mengelola 155.88 Ha, Balittri mengelola 253.06 Ha, Balittas mengelola 194,27 Ha dan Balitka mengelola 174,7 Ha. KP yang terluas adalah KP. Pakuwon yang dikelola oleh Balittri, Kebun Percobaan yang memiliki luasan terendah adalah KP. Cicurug yang dikelola oleh Balittro.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
7
Rumah Kaca. Rumah kaca sebagai fasilitas pendukung kegiatan penelitian di lingkup Puslitbang Perkebunan ada 13 buah. Daya dukung secara kualitatif dan kuantitatif serta status Rumah Kaca tersebut tercantum dalam Tabel 6. Rumah Kaca lingkup Balittro secara umum mempunyai daya dukung yang cukup optimal sedangkan rumah kaca Ekofisiologi masih perlu ditingkatkan daya dukungnya. Rumah Kaca lingkup Balittri secara umum kurang optimal karena rumah kaca tersebut baru dibangun 3 tahun yang lalu. Rumah Kaca lingkup Balittas merupakan rumah kaca yang optimal daya dukungnya. Rumah Kaca lingkup Balitka secara umum kurang optimal dan perlu ditingkatkan daya dukungnya. Tabel 6. Keragaan Rumah Kaca lingkup Puslitbang Perkebunan No 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 2 3 4
Satker/Rumah Kaca BALITTRO Pemuliaan Ekofisiologi Hama Penyakit BALITTRI Rumah Kaca BALITTAS Pemuliaan Ekofisiologi Hama Penyakit BALITKA Pemuliaan Ekofisiologi Hama Penyakit
Daya Dukung Kualitatif
Kuantitatif
Cukup Kurang Cukup Cukup
Cukup Kurang Cukup Cukup
Kurang
Kurang
Optimal Optimal Optimal Optimal
Optimal Optimal Optimal Optimal
Kurang Kurang Kurang Kurang
Kurang Kurang Kurang Kurang
Sumber Daya Keuangan. Anggaran pembangunan Badan Litbang Pertanian terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan adanya dukungan positif pemerintah terhadap kegiatan litbang yang dituntut untuk menghasilkan inovasi teknologi LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
8
yang lebih berorientasi pasar dan berdaya saing. Namun demikian, masih diperlukan dukungan pendanaan yang lebih besar untuk peningkatan hasil penelitian berupa inovasi teknologi dan varietas unggul berdaya saing yang bersifat untuk kepentingan petani. Perkembangan penganggaran lingkup Puslitbang Perkebunan lima tahun terakhir seperti terlihat pada Tabel 7. Tabel 7. Keragaan Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2005 – 2011 (Dalam Juta Rupiah)
2005
pegawai 28,556
Jenis Belanja Barang 14,932
2006
31,796
2007
Tahun Anggaran
Total
Modal 4,800
48,288
20,876
11,058
63,731
35,988
28,038
9,192
73,218
2008
37,943
25,868
2,870
66,680
2009
43,366
17,822
10,214
71,402
2010
36,908
47,271
18,635
102,814
2011
39,830
41,681
38,657
120,168
Tata Kelola.
Implementasi reformasi perencanaan dan penganggaran sebagai manifestasi Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengisyaratkan bahwa penyusunan strategi pembangunan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang menjamin konsistensi antara perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan. Penyusunan kebijakan, rencana program dan kegiatan harus mengedepankan semangat yang berpijak pada sistem perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi perspektif jangka menengah dan berbasis kinerja yang mencakup 3 (tiga) aspek berupa unified budgeting, performance based budgeting, dan medium
term expenditure frame work.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
9
Untuk menjamin tercapainya good governance di UK/UPT lingkup Puslitbang Perkebunan, pelaksanaan program dan anggaran dikawal dengan penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) di setiap UK/UPT. Langkah-langkah operasional penerapan SPI, yaitu: (1) Pembentukan Satuan Pelaksana (Satlak); (2) Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan SPI; (3) Pelaksanaan Penilaian Pelaksanaan SPI; dan (4) Penyusunan Laporan Pelaksanaan SPI. Untuk menjamin kelancaran dan tercapainya target pelaksanaan program dan anggaran Puslitbang Perkebunan dilakukan Monitoring dan Evaluasi secara berkala dan terus menerus. Monitoring ditujukan untuk memantau proses pelaksanaan dan kemajuan yang telah dicapai dari setiap program yang dituangkan di dalam Renstra beserta turunannya (RKT, PK). Evaluasi dilaksanakan sebagai upaya perbaikan terhadap perencanaan, penilaian dan pengawasan terhadap pelaksanan kegiatan agar berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien. Dokumen pelaksanaan Monev dituangkan dalam LAKIP, SIMMONEV dan Laporan Pelaksanaan Monev. Langkah-langkah operasional program Monev 2010-2014 mencakup: (1) Menyiapkan Pedoman Umum, Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), dan Petunjuk Teknis (Juknis) Monev yang disusun secara berjenjang sampai tingkat UPT, (2) Melaksanakan monev secara reguler dan berjenjang, dan (3) Mengevaluasi capaian sasaran Renstra setiap tahun. Selain itu untuk mengukur Indikator Kinerja Utama (IKU), Puslitbang Perkebunan mengharuskan setiap UK/UPT menyusun Laporan Pencapaian IKU yang berisi uraian kegiatan utama serta target dan realisasi pencapaian sasarannya secara reguler pada setiap triwulan.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
10
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2. 1. Rencana Strategik 2010-2014 Untuk mengantisifasi perubahan paradigma dan dinamika lingkungan strategis yang dihadapi Puslitbang Perkebunan di masa mendatang, khususnya periode 2010 – 2014, Puslibang Perkebunan membutuhkan strategi khusus agar kiprah dan eksistensinya sebagai lembaga penelitian di bidang perkebunan dapat terwujud, terutama dalam mendukung pembangunan pertanian.
Dengan
penetapan Rencana Strategis (Renstra) Puslitbang Perkebunan TA 2010-2014 sebagai pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatannya, diharapkan kegiatan penelitian perkebunan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, menghasilkan produk-produk teknologi yang inovatif, sesuai kebutuhan pengguna, dan berkelanjutan. Selaras dengan visi Badan Litbang Pertanian pada TA 2014, maka Puslitbang Perkebunan telah menetapkan visi pada Tahun 2014 : " Menjadi pusat keunggulan inovasi teknologi perkebunan berkelas dunia ". Untuk mewujudkan visi tersebut, Puslibang Perkebunan menyusun misi sebagai berikut: (1) Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi unggulan dan kebijakan di bidang perkebunan (2) Meningkatkan kualitas dan optimalisasi sumberdaya penelitian dan pengembangan perkebunan (3) Mengembangkan jaringan dan meningkatkan kerjasama iptek ditingkat nasional dan internasional Tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut: 1.
Mendukung Pemenuhan Kebutuhan Benih Unggul, Teknologi Budidaya dan Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan, yang sasarannya adalah tersedianya a) varietas unggul, b) teknologi budidaya, c) Produk Olahan dan Teknologi Peningkatan Nilai Tambah (diversifikasi), d) benih ungul
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
11
2.
Menghasilkan Rekomendasi Kebijakan Tanaman Perkebunan sebagai bahan Kebijakan Pertanian di bidang Perkebunan, yang sasarannya adalah tersedianya Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Tanaman Perkebunan
3.
Meningkatkan
Diseminasi hasil penelitian Perkebunan kepada pengguna yang sasarannya adalah: a) meningkatnya hasil
publikasi hasil penelitian, b) meningkatnya
penyebaran
hasil penelitian
perkebunan
kepada pengguna, c) terjalinnya
kerjasama dengan pihak lain Indikator Kinerja Utama (IKU) Puslitbang Perkebunan 2010-2014 terkait dengan program penelitian dan pengembangan perkebunan yang mencakup kegiatan-kegiatan perakitan varietas; perakitan teknologi budidaya; perakitan produk olahan; bibit dan produksi benih sumber; serta pelestarian plasma nutfah dan sintesa kebijakan adalah: 1.
Tersedianya varietas (jumlah varietas unggul yang dihasilkan)
2.
Tersedianya teknologi (jumlah teknologi budidaya yang dihasilkan)
3.
Tersedianya formula/teknologi (jumlah produk olahan/teknologi peningkatan nilai tambah)
4.
Tersedianya benih sumber tanaman perkebunan yang dihasilkan (ton) dan plantlet tebu (jumlah bibit tebu yang dihasilkan)
5.
Tersedianya aksesi (jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan terkarakterisasi)
6.
Tersedianya rekomendasi (jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan)
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
12
Secara rinci indikator kinerja utama per tahun lingkup Puslitbang Perkebunan adalah sebagai berikut: Tabel 8. Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2010-2014 Sub Kegiatan Utama
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Target
Indikator Kinerja Utama 2010 6
2011 10
2012 6
2013 10
2014 10
Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan (teknologi)
15
19
19
17
14
Jumlah Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah (teknologi) Jumlah bibit Tebu yang dihasilkan (budset)
12
13
11
12
12
-
300,000 plantlet
500,000 plantlet
2.500,000 budset
2.500,000 budset
Produksi Benih Sumber
Jumlah Benih Sumber yang dihasilkan (ton)
260
263
340
341
343
Pelestarian Plasma Nutfah
Jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan terkarakterisasi (aksesi) Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan (rekomendasi)
4,040
4,370
4,490
4,610
4,730
5
6
6
6
6
Perakitan Varietas
Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan (varietas)
Perakitan Teknologi Budidaya Perakitan Produk Olahan' Bibit Tebu
Sintesa Kebijakan
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
13
2.2. Rencana Kinerja TA 2011 Sasaran Kinerja Tahun 2011 yang merupakan penjabaran dari Indikator Kinerja Utama/Sasaran yang telah tercantum dalam Renstra 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1. Tersedianya varietas unggul tanaman perkebunan, yang targetnya sebanyak 6 varietas 2. Tersedianya inovasi teknologi budidaya, dengan target jumlah teknologi yang dihasilkan sebanyak 19 teknologi 3. Tersedianya teknologi diversifikasi dan peningkatan nilai tambah dengan target jumlah teknologi olahan yang dihasilkan sebanyak
11 produk 4. Tersedianya rekomendasi kebijakan yang tergetnya sebanyak 6 kebijakan 5. Tersedianya sumberdaya genetik dengan target jumlah plasma nutfah sebanyak 4.490 aksesi 6. Tersedianya benih sumber dengan target jumlah benih sebanyak: 840 ton; 760.000 setek/rhizome; dan 500.000 plantlet tebu 7. Terselenggaranya Diseminasi dengan target jumlah jurnal/publikasi sebanyak 8 terbitan 8. Terwujudnya kerjasama penelitian dengan traget jumlah MOU kerjasama sebanyak 20 MOU
Program dan Kegiatan. Untuk dapat mencapai kinerja tersebut, maka pada TA 2011, kegiatan Penelitian dan Pengembangan Perkebunan mengalokasikan anggarannya pada sub-sub kegiatan sebagai berikut: A. Perakitan varietas unggul tanaman perkebunan Komoditas/Judul Sub Kegiatan Kapas 1 Perakitan varietas kapas hibrida nasional berproduktivitas > 3,5 ton mendukung pengembangan kapas di lahan kering 2 Perakitan varietas kapas tahan A. biguttula, H. armigera, P gossypiella berproduktivitas >4ton/ha, berumur < 110 hari dan tahan keterbatasan air hingga 35 % air tanah tersedia Jarak Pagar 3 Perakitan varietas hibrida unggul jarak pagar untuk mendapatkan produksi > 10 ton/ha/th, dan kadar minyak > 40%, dan umur panen pertama <110 hari LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
Pagu Anggaran 173,000,000 320,350,000 250,000,000
14
Kelapa dan Palma 4 Perakitan kelapa dalam komposit dengan produktivitas > 3 ton kopra/ha/thn dan perakitan varietas kopyor genjah dan persentase kopyor>70% 5 Persiapan pelepasan aren genjah (umur berbunga 5-6 th) dengan produktivitas 10 l/ph/hari, populasi pinang, dan perakitan Aren super genjah (umur 3-4 th) produktivitas nira > 15 l/ph/hari Lada, Vanili
182,369,000 193.947.000
Perakitan Varietas Lada Hibrida dengan Produktivitasi (> 6 ton/ha/thn) dan tahan Penyakit BPB (100%)
116.800.000
7 Uji Adaptasi Vanili Produksi Tinggi (5 ton/ha/thn) dan Tahan Penyakit Busuk Batang vanili (BBV) >85% Sambiloto, kunyit, akar wangi
100.900.000
Persiapan pelepasan varietas 2 tanaman obat dan 1 tanaman aromatik dan uji adaptasi 2 tanaman obat
288,467,000
Galur harapan Unggul Jahe Putih Besar Produktivitas 30 t/ha Toleran 70% Layu Bakteri Melalui Variasi Somaklonal, Fusi Protoplast dan Rekayasa Genetik Perakitan Galur/Mutan Jahe Putih Kecil Tahan Bercak Daun >70% Produ ktivitas >12 t/ha dan Kadar Minyak Atsiri > 3,5 % dengan Teknik Irradiasi
192,730,000
Varietas nilam 60% tahan terhadap layu bakteri, produktivitas > 320 Kg/ha melalui fusi protoplas, variasi somaklonal dan rekayasa genetik JUMLAH
237,245,000
6
8 Jahe 9 10
95.686.000
Nilam 11
366.347.000
B. Perakitan teknologi Budidaya tanaman perkebunan; Jarak Pagar 1 Teknik pengelolaan tanaman jarak pagar untuk produksi >10 ton kadar minyak >40% umur panen <110 hari 2 Teknik pengelolaan lahan, hara, dan air yang efisien untuk mendukung varietas unggul jarak pagar berproduksi >10ton kadar minyak >40% umur panen <110 hari 3 Teknik pengendalian hama dan penyakit pada jarak pagar Kapas 4 Teknologi budidaya pendukung pelepasan varietas baru kapas berproduktivitas >3,5 ton dan toleran terhadap hama penghisap dan penggerek buah
167,000,000 107,300,000 66,900,000 79,250,000
Kelapa dan Palma
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
15
5 6 7
Konfirmasi marka DNA kelapa kopyor untuk seleksi dini dan uji ketahanan aksesi kelapa terhadap phytophthora penyebab kehilangan hasil 25-40% Pengendalian hama terpadu dan teknologi pemupukan pada Kelapa dan palma untuk mencegah kehilangan hasil > 20% Teknik Perbanyakan invitro kelapa aren dan sagu yang cepat, Seragam dan dengan peningkatan efisiensi > 20%
Lada, Jambu mete, kemiri sunan 8 Optimalisasi Pemupukan dan Kultivasi untuk Meningkatkan Produktivitas Riil Lada >100%, 9 Pemanfaatan Mikroba Rhizosphere Nonpatogenik untuk Peningkatan Efisiensi Serapan Hara (50%) pada Tanaman Lada dan Kemiri Sunan, 10 Peningkatan Produktivitas Jambu Mete (> 2 ton/ha/thn) melalui Perbaikan Teknik Kultivasi, 11 Perbanyakan Lada, Jambu Mete, dan Kemiri Sunan secara efisien (> 30%) dan massal melalui kultur 12 Somatic Embriogenesis dan Multiplikasi Tunas, 13 Peningkatan Adopsi dan Efisiensi serta Strategi Pengembangan Biodiesel 14 Peningkatan Produktivitas Jambu Mete (> 2 ton/ha/thn) melalui Perbaikan Genetik 15 Perakitan Teknologi Pengendalian Hama Penggerek Batang dan Penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) Lada (> 50%) Jahe 16 Teknik Budidaya Penekanan Serangan Layu Bakteri (50%) Melalui Solarisasi Tanah dan Biofumigan serta Peningkatan Ketahanan Jahe (30%)Melalui Elisitor dan Pemupukan Berimbang 17 Pengujian Pemupukan dan Fungisida Untuk Menekan Serangan Bercak Daun Jahe
110,000,000 192.802.000 194.798.000
183.500.000 145.700.000 88.400.000 148.400.000 130.645.000 93.500.000 92.900.000
154,794,000 112,020,000
Nilam 18 19
Pengendalian Penurunan Produktivitas Tanaman dan Lahan Nilam pada Sistem Budidaya Menetap Perakitan Budidaya Nilam Hemat Pupuk (> 25% dosis standar) dengan Produktivitas ≥ 320 kh/ha melalui Pemanfaatan Pupuk Organik dan Hayati. JUMLAH
229,196,000 115,679,000 1.039.680.000
C. Perakitan Produk Olahan dan Teknologi Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan; Mimba 1 Formulasi pestisida berbahan aktif mikroba, entomopatogen, nabati (mimba) untuk serangga hama kapas dengan efektivitas >75% dan pupuk organik Kelapa dan Palma 2 Produk Olahan/formula tanaman kelapa dan palma
143,550,000 119.905.000
Tanaman Obat dan Aromatik LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
16
3 4
Formula Jamu Ternak Berbasis Tanaman Obat Peningkat Fertilitas Sapi Dan Minyak Atsiri Sebagai Bio Aditif Bahan Bakar Minyak. Efektivitas Biopestisida Berbasis Sitronella, Eugenol dan Azadirachtin untuk Menekan Serangan OPT Utama Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura > 50%. JUMLAH
322,101,000 226,511,000 119.905.000
D. Penyediaan Benih Ungul Tanaman Perkebunan; 1
Penyediaan dan Penyebarluasan Benih Sumber Tanaman Lada, Vanili, dan Jambu Mete
179.380.000
2
Percepatan produksi benih sumber tembakau, serat buah, serat batang dan tanaman minyak industri
557.000.000
3
Produksi Benih Sumber 5 Ton Jahe, 1,5 Ton Kencur, 5 Ton Kunyit, 5 ton Temulawak, 100.000 Setek Nilamm, 150.000 Anakan Seraiwangi, 300 Planlet Jahe dan Nilam Benih Sumber Tanaman Kelapa dan Palma JUMLAH
202,450,000
4
248.558.000 948.038.000
E. Pelestarian Plasma Nutfah tanaman perkebunan, Kelapa dan Palma 1 Plasma Nutfah Tanaman Kelapa dan Palma Tembakau dan Tanaman serat 2 Peningkatan keragaman genetik, konservasi, karakterisasi, evaluasi plasma nutfah tanaman tembakau, serat, dan minyak industri Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri 3 Percepatan dan Pemanfaatan Plasma Nutfah melalui Evaluasi Genetik dan Pengembangan Koleksi Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri Secara Efisien (> 50%) Tanaman Obat dan Aromatik 4 Konservasi 100 Jenis, Rejuvenasi, Karakterisasi dan Evaluasi 8 Jenis Serta Dokumentasi Plasma Nutfah Tanaman Obat dan Aromatik JUMLAH LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
406.761.000
561.000.000
152.500.000
287,608,000 1.079.461.000
17
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Dalam tahun anggaran 2011, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan telah menetapkan 3 (tiga) sasaran yang akan dicapai. Ketiga sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Realisasi sampai akhir tahun 2011 menunjukkan bahwa seluruh sasaran yang telah dapat dicapai dengan hasil baik. Terkait dengan beberapa kegiatan penelitian yang bersifat multiyears, maka beberapa keluaran belum mencapai sasaran seperti ditargetkan dalam IKU. Jadi baru mencapai sasaran antara (berupa bahan perakitan varietas dan komponen teknologi atau bahan formula). Pembahasan capaian kinerja dibawah ini hanya menyangkut keluaran yang sudah mencapai sasaran yang ditargetkan dalam IKU. Secara rinci pencapaian sasaran tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam uraian berikut: 3.1. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA SASARAN TAHUN 2011 Pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Tahun 2011 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam Tabel 9 : Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, kinerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan tahun 2011 secara umum menunjukkan hasil yang relatif telah mencapai bahkan beberapa sasaran melampaui keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2011.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
18
Tabel 9. Pengukuran Kinerja Puslitbang Perkebunan TA 2011 No
Sasaran Strategis
1 Tersedianya Inovasi tanaman perkebunan
Uraian Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan
Indikator Kinerja Target 10 var/klon
Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan Jumlah Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah (teknologi) Jumlah Bibit Tebu yang dihasilkan (plantlet) Jumlah Benih Sumber yang dihasilkan (ton)
2 Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Tanaman Perkebunan
3.2.
Jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan terkarakterisasi Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan
Realisasi 13 var/klon
% 130%
25 teknologi
25 teknologi
100%
13 foramula/tekn
22 formula/tekn
169%
300.000 plantlet
100.000 plantlet
33%
263 ton
371 ton
141%
4.370 aksesi
8.862 aksesi
203%
6 rekomendasi
10 rekomendasi
150%
ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2011 Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan dapat dijelaskan sebagai
berikut : Sasaran 1 :
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
Tersedianya Inovasi Tanaman Perkebunan.
19
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 10. Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Inovasi Perkebunan TA 2011 Indikator Kinerja Sasaran Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan Jumlah Produk Olahan yang dihasilkan Jumlah Benih Sumber yang dihasilkan (ton) Jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan terkarakterisasi
Target 10 varietas 25 teknologi 13 formula/tekn
Capaian 13 varietas 25 teknologi 22 formula/tekn
% 130 100 169
263 ton 4.370 aksesi
371 ton 8.862 aksesi
141 203
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 telah tercapai. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PKK. Sasaran ini dicapai melalui 5 sub kegiatan
yaitu sub Kegiatan: Perakitan Varietas, Perakitan Teknologi Peningkatan
Produktivitas, Perakitan Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah, Pelestarian Plasma Nutfah Tanaman Perkebunan, dan Pengelolaan Benih Sumber Tanaman Perkebunan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan dengan rincian sebagai berikut: Indikator kinerja sasaran “ Varietas Unggul Tanaman Perkebunan”, dicapai melalui sub kegiatan perakitan varietas. Pada TA 2011, kinerja perakitan varietas dari target 10 varietas/klon unggul, telah terealisasi 13 varietas unggul, yang terdiri dari 4 varietas tanaman obat yaitu 1 varietas sambiloto dengan nama SAMBINA 1, 1 varietas kunyit tahan naungan dengan nama CURDONA 1, dan 2 varietas akar wangi dengan nama VERINA 1 dan VERINA 2; 2 varietas kemiri minyak (kemiri Sunan 1 dan 2), 1 varietas Jambu mete (populasi Muna), 1 varietas aren super genjah Kutim dan 1 varietas Kelapa Dalam Adonara;
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
dan pelepasan
20
empat varietas unggul tembakau: (1) Tembakau Bondowoso varietas Maesan1; (2) Tembakau Bondowoso varietas Maesan2, (3) Tembakau Probolinggo varietas Paiton1, dan (4) Tembakau Probolinggo varietas Paiton2 Indikator kinerja sasaran “ Teknologi Peningkatan Produktivitas” dicapai melalui sub kegiatan Perakitan Teknologi Peningkatan Produktivitas. Capaian kinerja Teknologi Peningkatan Produktivitas dari target 25 teknologi terealisasi 25 teknologi, dengan rincian sebagai berikut: 1.
Komponen teknologi pemupukan lada monokulktur dan polikultur di Lampung
2.
Komponen teknologi pemanfaatan mikroba rhizosphere untuk efisiensi serapan hara tanaman lada dan kemiri Sunan
3.
Komponen teknologi perbanyakan lada, mete dan kemiri Sunan melalui Somatic Embryogenesis (SE)
4.
Komponen teknologi pengendalian hama penggerek batang dan penyakit busuk pangkal batang lada
5.
Komponen teknologi peningkatan adopsi teknologi tanaman penghasil biodiesel
6. Teknologi penekanan serangan layu bakteri pada jahe melalui solarisasi tanah, biofumigan dan pemupukan berimbang 7. Teknologi pengendalian serangan bercak daun jahe dengan pemupukan dan fungisida 8. Teknologi pengendalian penurunan produktivitas tanaman nilam dengan sistem budidaya menetap 9. Teknologi peningkatan efisiensi pemupukan pada tanaman nilam
10. Teknologi pengendalian hayati Phytophthora palmivora, 11. Teknolog pengendalian hama Brontispa dengan bakteri Serratia, 12. Protokol invitro kelapa kopyor, 13. Protokol somatik embriogenesis sagu, dan media organogenesis aren. 14. Satu model simulasi potensi produksi dan kadar minyak jarak pagar 15. Satu Jenis dan dosis ZPT yang mampu meningkatkan produksi dan kadar minyak jarak pagar serta memperpendek umur panen 16. Dua Jenis tanaman sela yang sesuai untuk pertanaman jarak pagar berumur 3 tahun 17. Satu provenan sebagai batang bawah yang dapat meningkatkan produksi dan kadar minyak jarak pagar serta mempercepat umur panen LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
21
18. Satu cara aplikasi pemupukan 19. Satu teknik kombinasi pemberian nutrisi dan pengairan jarak pagar 20. Satu teknik kombinasi tanah liat dan bahan organik jarak pagar 21. Satu teknik pengolahan tanah dan penyiangan jarak pagar efisien di lahan berpasir dengan Mosittas 22. Dua musuh alami (parasitoid atau predator) efektif mengendalikan hama kutu jarak pagar 23. Satu isolat jamur dan tiga isolat bakteri efektif menekan R. bataticola 24. Satu teknologi aplikasi pemupukan N dan ZPT pada galur/varietas baru kapas+palawija 25. Satu teknologi pengendalian A. biguttula dengan predator dan parasitoid untuk varietas tahan penggerek buah Indikator kinerja sasaran “Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan”, dicapai melalui kegiatan Perakitan Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah Tanaman Perkebunan. Capaian kinerja Produk Peningkatan Nilai Tambah dari target 13 formula/teknologi telah terealisasi sebanyak 22 formula/teknologi , dengan rincian sebagai berikut: 1.
Formula agensia hayati untuk pengendalian hama dan penyakit lada.
2.
Formula jamu ternak berbasis tanaman obat peningkat fertilitas Sapi (2 formula)
3.
Formula minyak atsiri sebagai bioaditif untuk bensin dan solar (2 formula)
4.
Formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan hama wereng coklat Nilaparvata lugens pada padi (1 formula)
5.
formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan nematode bercak akar jahe (1 formula)
6.
formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan OPT teh (3 formula)
7.
formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan hama penggerek buah pada kakao (2 formula)
8.
formula pestisida nabati efektif untuk mengendalikan hama penggulung daun nilam (1 formula)
9.
Biskuit kaya serat, formula biskuit kaya serat pangan,
10. Formula biopestisida Serratia
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
22
11. Alat pengolahan nira aren menjadi etanol yang disempurnakan 12. Formulasi MABA yang mampu mengendalikan Phytophthora nicotioanae; 13. Biopestisida berbahan aktif ekstrak tembakau yang mampu mengendalikan hama utama kapas dan tembakau; 14. Formulasi biopestisida B. bassiana agar tetap patogenik terhadap H. armigera; 15. Formulasi Organeem plus yang lebih efektif terhadap hama kapas dan tembakau; 16. Produk Carna-5 yang mampu mengendalikan CMV; 17. Formulasi pupuk organik berbasis jarak pagar. Indikator kinerja sasaran “ Plasma Nutfah Tanaman Perkebunan”, dicapai melalui kegiatan Pelestarian Plasma Nutfah dengan outputnya berupa plasma nutfah tanaman obat dan aromatik; tanaman rempah dan industri; Tembakau dan tanaman serat serta tanaman kelapa dan Palma : 1.
Tanaman Obat dan Aromatika sebanyak
2.
Tanaman Rempah dan Industri sebanyak
3.
Tanaman Tembakau dan serat - seratan sebanyak
4.
Tanaman Kelapa dan Palma sebanyak
2.690 aksesi 470 aksesi 1.250 aksesi 142 aksesi
Indikator kinerja sasaran “ Benih Sumber Tanaman Perkebunan”, dicapai melalui kegiatan Pengelolaan UPBS, dengan output berupa benih sumber: 1. Tanaman Obat dan Aromatika sebanyak
6
2. Tanaman Tembakau dan serat - seratan sebanyak
9,32 ton
3. Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri sebanyak 4. Tanaman Kelapa dan Palma sebanyak
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
33,36 322
ton ton ton
23
Sasaran 2 :
Rekomendasi Kebijakan
Indikator kinerja sasaran “Rekomendasi Kebijakan”, dicapai melalui kegiatan Analisa Kebijakan. Capaian kinerja Analisis Kebijakan dari target 6 rekomendasi Kebijakan telah terealisasi sebanyak 9 rekomendasi kebijakan, dengan output sebagai berikut: Kebijakan Responsif: 1.
Bea keluar kakao
2.
Hama penting tanaman perkebunan
3.
Sistem beli putus tebu
4.
Penggunaan pestisida sintetis pada tanaman pertanian
5.
Riset Feedstock dan teknologi biofuel generasi kedua
6.
Kelangkaan bahan baku jamu
7.
Peluang swasembada gula tahun 2014 tanpa perluasan areal
Kebijakan antisipatif: 1.
Strategi pencapaian target swasembada gula
2.
Optimalisasi manfaat Gernas Kakao
Sasaran 3 :
Diseminasi Inovasi Perkebunan
Indikator kinerja sasaran “Diseminasi Inovasi Perkebunan ”, dicapai melalui kegiatan yang outputnya berupa: 1. Publikasi Hasil Penelitian LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
melalui majalah ilmiah populer dan semi populer (17 terbitan) 24
2. Kerjasama Penelitian dengan Pihak Lain (22 MOU) Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja diperoleh gambaran sebagaimana tercantum dalam Tabel 11. berikut: Tabel 11. Trend Capaian Indikator Kinerja Utama Puslitbang Perkebunan TA 2006-2011 No
Indikator Kinerja
Tahun Anggaran 2008 2009
Satuan
2006
2007
1 Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan 2 Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan 3 Jumlah Tekn Peningkatan Nilai Tambah/Produk Olahan yang dihasilkan
varietas teknologi teknologi/ produk
7 18 5
36 17 6
14 21 8
4 Jumlah Benih Sumber yang dihasilkan 5 Jumlah PN yang terpelihara
ton aksesi
116 2,813
191 3,052
7 Jumlah MOU Kerjasama 8 Jumlah Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan
MOU rekomendasi
9 4
12 4
2010
2011
10 16 12
10 19 13
13 26 18
374 3,195
340 2,741
263 4.370
371 8.862
16 4
42 4
20 6
22 6
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) peningkatan pada capaian indikator Produk olahan, Benih Sumber, MOU kerjasama. Sedangkan indikator lainnya trend tidak teratur, dalam arti dari tahun ke tahun kadang meningkat kadang menurun. Penurunan terjadi terutama karena dalam beberapa tahun terakhir varietas dan teknologi difokuskan pada komoditas tertentu yang menjadi komoditas strategis Departemen Pertanian. Sasaran utama pada umumnya dapat dicapai, kecuali untuk sasaran benih tebu dalam bentuk planlet. Tercapainya sasaran tersebut di atas antara lain disebabkan oleh: 1. Ketersediaan Sumberdaya Manusia, baik tenaga fungsional peneliti, teknisi Litkayasa dan tenadga administrasi yang memadai; 2. Perencanaan kegiatan yang memadai; LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
25
3. Monitoring dan evaluasi yang intensif; 4. Ketersediaan dan pengelolaan keuangan yang handal ; dan 5. Sarana dan prasarana penelitian yang memadai; Sedangkan kegagalan pencapaian kinerja pada beberapa kegiatan tertentu disebabkan karena beberapa hal di antaranya adalah : 1. Hambatan pencairan anggaran, (karena revisi, pelaksanaan lelang dan swa kelola) 2. Keterbatasan dana; dan 3. Target output terlalu tinggi. 4. Kendala alam (hujan sepanjang tahun) Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam menanggulangi hambatan dan permasalahan yang dihadapi di masa yang akan datang adalah: 1. Perencanaan kegiatan secara cermat dan realistis, 2. Persiapan pelaksanaan kegiatan secara matang; 3. Penentuan target output dan sasaran secara realistis; 4. Merevisi dokumen perencanaannya jika menemui perubahan pelaksanaan kegiatan dari yang sudah direncanakan; 5. Meningkatkan kapasitas SDM, Aset dan SD Finansiial;
3.3.
AKUNTABILITAS KEUANGAN Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan pada umumnya cukup
berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan pada tahun 2011 mendapat anggaran sebesar Rp. 85.085.000.000,- dan setelah mengalami revisi-revisi termasuk mendapatkan tambahan LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
26
melalui APBN mengalami kenaikan menjadi Rp. Rp. 120.219.500.000,- atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 35.000.000.000,- (41% dari anggaran semula). Alokasi anggaran Puslitbang perkebunan TA 2011 berdasarkan sasaran yang akan dicapai dapat dilihat pada Gambar 1. berikut:
VARIETAS (6.41%) TEKN. BUDIDAYA (7.85%)
PROD. OLAHAN (2.07%) BENIH (1.4%) REKOMENDASI KEBIJAKAN (0.40%) LAINNYA (81.87%)
Gambar 1. Alokasi Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2010 Berdasarkan Sasaran Anggaran Puslitbang Perkebunan pada TA 2011, 81.87%
dilalokasikan untuk gaji, operasional dan pemeliharaan dan
penambahan asset perkantoran dan kegiatan manajemen, dan 18.13 % dialokasikan pada kegiatan utama yang menghasilkan sasaran yang telah ditargetkan, yang terdiri dari 6.41% untuk mencapai target varietas, 7.85% untuk target sasaran teknologi Peningkatan Produktivitas, 2.07 % untuk target sasaran Teknologi Nilai Tambah/Produk Olahan,1.40% untuk benih sumber dan
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
27
0.4% untuk target Rekomendasi pengembangan tanaman perkebunan. Realisasi anggaran berdasarkan sasaran disajikan dalam tabel 12 berikut: Tabel 12. Pagu dan Realisasi Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2010 Berdasarkan Sasaran
No.
1
2 3
Sasaran
Program/Kegiatan/Sub Kegiatan
Inovasi Tan. Perkebunan
Program : Penciptaan Tekn. dan Var.Unggul Berdaya Saing Kegiatan : Litbang Perkebunan
-
Varietas
1
Sub kegiatan : Varietas unggul baru
-
Teknologi Peningkatan Produktivitas
2
Sub kegiatan : Teknologi budidaya
-
3
-
Teknologi Peningk. Nlilai Tambah/Produk Olahan Benih Sumber
4
Sub kegiatan : Produk olahan/Tekn. Nilai Tambah Sub kegiatan : Benih sumber
-
Plasma Nutfah
5
Sub kegiatan : Plasma Nutfah
Rekomendasi Kebijakan Diseminasi Inovasi
6
Sub kegiatan : Sintesa Kebijakan
7
Sub kegiatan : Diseminasi
8
Sub Kegiatan : Lainnya (Keg. Manajemen Gaji, operasional, aset)
4 Penunjang
Total
Anggaran
Realisasi Rp
%
3,423,800,000 10,955,284,000
3,207,091,000 93.67 10,019,221,000 91.46
2,051,817,000
1,884,186,000 91.83
1,680,738,000 3,214,869,000 580,000,000 3,692,031,000 94,620,961,000
120,219,500,000
1,522,688,000 3,102,175,000 523,227,000 3,535,107,000 91,692,207,000
90.60 96.49 90.21 95.75 96.90
115,485,902,000 96.06
Anggaran Puslitbang Perkebunan TA 2011 tersebut diatas telah direalisasikan sebesar Rp. 115.485.902.000,- atau sebesar 96.06 %.
Tidak terserapnya seluruh anggaran di Puslitbang Perkebunan terutama disebabkan karena kendala pencairan anggaran
dan tidak tercapainya target PNBP. Beradasarkan jenis sasarannya, hampir seluruh sasaran utama mempunyai realisasi diatas 100%, kecuali pada sasaran benih tebu hasil kultur jaringan berupa planlet tebu hanya mencapai 33%. LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
Hal ini disebabkan karena 28
keterbatasan SDM dan sarana penunjang (AC pada ruangan pembibitan) di laboratorium kultur jaringan, mengingat laboratorium ini baru satu tahun ini mulai beroperasi. Untuk menggambarkan kinerja keuangan UK/UPT lingkup Puslitbang Perkebunan pada
Gambar 2 disajikan Realisasi
anggaran berdasarkan UK/UPT, berdasarkan jenis belanja dan realisasi PNBPlingkup Puslitbang Perkebunan.
70,000,000
50,000,000
60,000,000
40,000,000
50,000,000
30,000,000
40,000,000 30,000,000
20,000,000
20,000,000
10,000,000
10,000,000
0
0
Pagu
P-bun 62,764,434
Balittro 21,026,851
Balittri 10,044,720
Balittas 15,876,400
Balitka 10,507,095
Pagu
Pegawai 39,830,025
Barang 41,657,934
Modal 38,731,541
Realisasi
59,815,288
20,220,690
9,530,404
15,530,324
10,389,226
Realisasi
39,165,146
39,471,682
36,849,104
95.30
96.17
94.88
97.82
98.88
98.33
94.75
95.14
% Realisasi
a
% Realisasi
b
Gambar 2. Realisasi Anggaran (a) Berdasarkan UK/UPT; (b) Berdasarkan Jenis Belanja
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
29
800,000,000 600,000,000 400,000,000 200,000,000 0 Target PNBP
PUSLIT 10,000,000
BALITTRI 675,853,000
BALITTRO 532,000,000
BALITKA 291,314,500
BALITTAS 380,000,000
Realisasi PNBP
6,600,000
146,629,000
532,047,350
293,500,000
564,891,300
66.00
21.70
100.01
100.75
148.66
% Realisasi
Gambar 3. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Berdasarkan UK/UPT Gambar 2. Realisasi anggaran berdasarkan UK/UPT menunjukkan capaian realisasi berkisar antara 94.88 % - 98.88 %. Realisasi terendah terjadi pada Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri (Balittri), yang disebabkan karena rendahnya capaian PNBP sehingga anggaran yang bersumber dari PNBP tidak dapat direalisasikan. Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
30
BAB IV PENUTUP Peran Puslitbang Perkebunan sebagai lembaga penelitian dan pengembangan di bidang perkebunan menjadi semakin strategis, karena sampai saat ini sistem usahatani berbasis perkebunan masih dianggap belum mampu memberikan kesejahteraan bagi petani. Kondisi ini terjadi karena masih ditemukannya berbagai permasalahan, diantaranya adalah rendahnya produktivitas dan mutu produk yang dihasilkan di tingkat petani, kehilangan hasil yang disebabkan oleh hama dan penyakit, serta mutu bahan tanaman yang kurang baik. Permasalahan ini terus berlangsung walaupun Puslitbang Perkebunan telah memberikan kontribusi bagi pengembangan Perkebunan Rakyat melalui hasil-hasil litbang di bidang penyediaan bahan tanaman, komponen teknologi budidaya, dan teknologi pengolahan hasil. Salah satu upaya Puslitbang Perkebunan beserta ke empat UPT di bawahnya untuk meningkatkan daya saing produk Perkebunan adalah dengan memperbaiki dan meningkatkan kinerja kegiatan yang masih kurang dan mempertahankan kinerja kegiatan yang sudah bagus. Pencapaian kinerja Puslitbang Perkebunan pada TA 2011, secara umum dapat dikatagorikan baik ditinjau dari hasil pencapaian kinerja sasarannya. Jika dibandingkan antar target dan capaian Indikator utamanya, seluruh sasaran dapat tercapai dengan kategori sangat berhasil.
Sasaran varietas mencapai 133 % dari targetnya, sasaran teknologi produktivitas mencapai
147%, sasaran teknologi peningkatan nilai tambah mencapai 283% dari targetnya, sasaran benih sumber mencapai 122% dari targetnya, sasaran plasma nutfah mencapai 108% dari tergetnya dan
sasaran rekomendasi kebijakan
mencapai 120% dari
targetnya.
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
31
Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan dalam pencapaian kinerja diantaranya adalah : 1) Ketersediaan Sumberdaya Manusia, baik tenaga fungsional peneliti, teknisi Litkayasa dan tenaga administrasi yang memadai; 2) Perencanaan kegiatan yang memadai; 3) Monitoring dan evaluasi yang intensif; 4) Pengelolaan keuangan yang handal ; dan 5) Sarana dan prasarana penelitian yang memadai; Sedangkan kegagalan pencapaian kinerja keluaran pada kegiatan-kegiatan tertentu disebabkan karena beberapa hal
di
antaranya adalah : 1) Hambatan pencairan anggaran, (karena revisi, pelaksanaan lelang dan swa kelola); 2) Keterbatasan dana pada kegiatan-kegiatan tertentu; dan 3) Target output terlalu tinggi.dan 4) Kendala alam (hujan sepanjang tahun) Hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja Puslitbang Perkebunan pada TA 2011 adalah: 1) Kinerja pengelolaan keuangan dan sarana dan prasarana; 2) Perencanaan dan persiapan pelaksanaan kegiatan;
3) Penentuan
target output dan sasaran kegiatan; 4) Faktor hambatan alam; Langkah – langkah alternatif yang harus dilakukan dalam menanggulangi hambatan dan permasalahan yang dihadapi adalah dimasa yang akan datang adalah: 1) Perencanaan kegiatan secara cermat dan realistis, 2) Persiapan pelaksanaan kegiatan secara matang; 3) Penentuan target output dan sasaran secara realistis; 4) Merevisi dokumen perencanaannya jika menemui perubahan pelaksanaan kegiatan dari yang sudah direncanakan; 5) Meningkatkan kapasitas SDM, Aset dan SD Finansiial;
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
32
LAKIP PUSLITBANGBUN 2011
33
Lampiran 1. Struktur Organisasi Puslitbang Perkebunan
PUSLITBANG PERKEBUNAN
BAG. TATA USAHA
SUBBAG. KEU
SUB BAG KEPEG
BALITRRO
BALITRI
BIDANG PROGDAN EVALUASI
BIDANG KERJASAMA DAN PHP
SUB BID PROGRAMSU
SUB BID KERJASAMA
SUB BID EVALUASIS
SUB BID PHP
BALITTAS
KELOMPOK FUNGSIONAL
BALITKA
Lampiran 5.
PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN No
SASARAN STRATEGIS 1 Tersedianya Varietas Unggul Tanaman Perkebunan Yang Berdaya saing 2 Tersedianya Inovasi Teknologi Budidaya
INDIKATOR KINERJA jumlah varietas unggul
TARGET 10 varietas
Jumlah teknologi yg dihasilkan
25 teknologi
26 teknologi
3 Tersedianya Teknologi Diversifikasi dan Peningkatan Nilai Tambah
Jumlah teknologi olahan yg dihasilkan
13 Produk
18 Produk
138.462
4 Tersedianya Rekomendasi Kebijakan
Jumlah kebijakan
10 kebijakan
166.667
5 Tersedianya Sumberdaya Genetik Tanaman Perkebunan Benih Sumber 6 Tersedianya
Jumlah Plasma Nutfah Jumlah Benih
6 kebijakan 4,370 aksesi 263 ton 760,000 setek/rhizom 300,000 plantlet tebu
7 Terselenggaranya Diseminasi 8 Terwujudnya kerjasama penelitian Tanaman Perkebunan
Jumlah jurnal/publikasi jumlah MOU Kerjasama
8 terbitan 20 MOU
REALISASI 13 varietas
8,862 aksesi 371 ton setek/rhizo 100.000 m plantlet tebu 17 terbitan 22 MOU
% 130 104
202.792 141.065 0.033 212.5 110