LAPORAN AKHIR TAHUN PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER – SKEMA A Tahun Anggaran 2013
UNIVERSITAS HASANUDDIN Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 2013
Ringkasan Eksekutif Selama tahun 2013, telah berhasil dilaksanakan masing-masing program untuk 4 aktivitas, yaitu: Peningkatan Mutu Lulusan FK UH, Pemberian Beasiswa bagi kalangan ekonomi lemah, Pengembangan Penelitian Tb, dan Pengembangan kemitraan. Untuk penyerapan keuangan, pencapaian tahun 2013 menyisakan dana sebesar Rp 355,620,828 untuk komponen dana pengadaan barang dan komponen khusus. Pengaaan barang yang belum terselesaikan tinggal sisa pembayaran 1 paket pengadaan barang laboratorium Tb. Mayoritas indicator kinerja utama telah tercapai, kecuali untuk pencapaian HAKI yang sulit untuk dilaksanakan. Kekuatan implementasi program PHK-PKPD FKUH pada tahun 2013 adalah telah awamnya PIU dengan SOP dan administrasi pengelolaan keuangan sehingga pencapaian tahun 2013 mencapai 50%. Kelemahan dan kendala yang dihadapi adalah keterlambatan pencairan keuangan yang baru dapat dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sehingga banyak kegiatan yang diundur pada kwartal ketiga dan keempat yang menyebabkan bertumpuknya kegiatan dan sulitnya menyesuaikan waktu dengan para staf FKUH. Untuk selanjutnya, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada kwartal 1 dan 2 akan dilaksanakan dengan menggunakan Uang Pendahuluan dan perencanaan kegiatan yang lebih jelas dan rinci untuk setiap kwartalnya. Untuk tahun 2014, ada dua komponen pendanaan yang diluncurkan, yaitu pengadaan barang sebesar Rp 245,767,00 dan pengembangan staf sebesar 109,858,838 yang rencanya akan dilaksanakan pada bulan Maret-April 2014.
Bab 1. Pendahuluan Sebagai salah satu penerima Hibah Proyek HPEQ, Fakultas Kedokteran UNHAS telah menyusun secara rinci program – program kegiatan yang akan dilaksanakan selama tiga tahun ke depan mulai dari 2011-2013. Program HPEQ meliputi 4 aktivitas yang masing - masing terinci kembali ke dalam beberapa sub aktivitas sebagai upaya peningkatan kapasitas dan kualitas sebagai Institusi Pendidikan. Aktivitas pertama yang dilakukan olehx Fakultas Kedokteran UNHAS adalah beberapa langkah inovasi dalam rangka peningkatan mutu lulusan berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia, yang terdiri atas beberapa sub aktivitas, yaitu: (1) Pengembangan Kurikulum FK Unhas berdasarkan SKDI (2) Review dan Pembuatan Bank Soal dan sesuai dengan standar UKDI (3) Try Out Uji Kompetensi Dokter Indonesia (4) Pembimbingan bagi lulusan yang tidak berhasil dalam UKDI Aktivitas kedua dilakukan untuk memenuhi aspek pengabdian masyarakat dalam bentuk perluasan akses bagi masyarakat telah dirancang aktifitas Pemberian Beasiswa terutama untuk mahasiswa dari kalangan potensi akademik tinggi namun mengalami hambatan ekonomi. Meskipun selama ini Fakultas Kedokteran telah memberikan sejumlah beasiswa kepada mahasiswanya, namun hal ini masih dirasakan kurang memadai mengingat masih lemahnya sistem rekruitmen dan kurangnya jumlah penerima yang betul-betul berasal dari keluarga yang lemah secara ekonomi mengingat penjaringan dilakukan terhadap mahasiswa yang sudah mengenyam pendidikan pada FK UNHAS serta nominal beasiswa yang masih bervariasi. Aktifitas perluasan akses yang ditawarkan FK UNHAS pada proyek ini akan membuka kesempatan luas bagi kalangan siswa SMU berprestasi akademik untuk melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran UNHAS dengan pembiayaan secara penuh hingga mereka menyelesaikan pendidikan dokter. Kegiatan beasiswa meliputi 5 sub-aktivitas yaitu : 1. Sosialisasi Program, 2. Penjaringan calon penerima beasiswa, 3. Pemberian beasiswa, 4. Monitoring dan evaluasi, 5. Pengembangan database mahasiswa berdasarkan status ekonomi. Kegiatan pada unit beasiswa ditujukan untuk meningkatkan proporsi dan kualitas mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang melaksanakan studi di fakultas kedokteran. Aktivias ketiga dimaksudkan untuk memenuhi aspek penelitian, telah dirancang aktifitas untuk Pengembangan Penelitian baik yang bertaraf nasional maupun internasional. Kegiatan penelitian akan difokuskan pada penyakit TB dengan harapan dapat mendorong upaya pemanfaatan hasil-hasil penelitian yang langsung terkait dengan penyelesaian permasalahan kesehatan TB masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan-bahan pembelajaran TB yang akan diimplementasikan dalam kurikulum, sehingga kurikulum yang dibuat akan menjadi up to date dan komprehensif dengan masalah TB yang sesungguhnya terjadi di lapangan/masyarakat. Kegiatan ini terdiri atas beberapa sub aktivitas, yaitu : Sub Aktivitas 1. Pemetaan Potensi Penelitian TB Sub Aktivitas 2. Pembuatan Road Map Penelitian TB FK UNHAS
Sub Aktivitas 3. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Penelitian TB dalam rangka Pengembangan Kemampuan Peneliti/Pendidik dalam Penanggulangan Masalah TB Sub Aktivitas 4. Integrasi hasil penelitian TB dengan kurikulum Aktifitas terakhir HPEQ FK UNHAS adalah pembinaan kemitraan. Kerjasama antara FK UNHAS dengan FK Universitas Muhammadiyah Makassar, dan dengan FK Universitas Haluleo Kendari sebenarnya telah terjalin sejak tahun 2008 sebagai institusi binaan FK UNHAS, yang terdiri atas : Sub Aktivitas 1a. Membuat mekanisme penjaringan mahasiswa baru untuk UNISMUH Sub Aktivitas 1a. Membuat mekanisme penjaringan mahasiswa baru untuk UNHALU Sub Aktivitas 2a. Peningkatan Kualitas Implementasi KBK pada UNISMUH Sub Aktivitas 2b. Peningkatan Kualitas Implementasi KBK pada UNHALU Sub Aktivitas 3a. Pengembangan SDM UNISMUH Sub Aktivitas 3b. Pengembangan SDM UNHALU Sub Aktivitas 4a. Pengembangan akreditasi dan manajemen pengelolaan prodi pada PSPD UNISMUH Sub Aktivitas 4b. Pengembangan akreditasi dan manajemen pengelolaan prodi pada PSPD UNHALU
Bab 2. Implementasi dan Pengelolaan Program Kegiatan proyek PHK-PKPD Universitas Hasanuddin dikelola oleh suatu organisasi yang diberi nama TIM HPEQ UNHAS. Tim ini dipimpin oleh seorang Direktur Eksekutif di bawah pengarahan dan pengawasan langsung Dekan FK UNHAS selaku ketua pelaksana dan Rektor Universitas Hasanuddin sebagai penanggung jawab proyek. Dalam implementasi, tugas Direktur Eksekutif akan dibantu oleh Tim Monitoring dan Evaluasi yang bertugas mengawasi dan mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan dan bertanggungjawab langsung kepada Dekan FK UNHAS. Agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lancar, maka Direktur Eksekutif dibantu oleh 4 orang PIC (Person in charge) sebagai penanggungjawab implementasi setiap kegiatan, Bidang Pengadaan Barang dan Jasa dan Bidang Keuangan. Ketiga struktur yang disebut terakhir semuanya bertanggung jawab langsung kepada Direktur Eksekutif. Untuk memperlancar pengelolaan proyek hibah dan menjamin kelengkapan dan penyimpanan administrasi proyek, telah dibentuk pula sekretariat khusus untuk Tim HPEQ UNHAS. Secara lengkap struktur organisasi pengelolaan proyek PHK-PKPD UNHAS dapat dilihat pada gambar di bawah: Prof.Dr.dr.Idrus Paturusi Penanggung jawab
Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D Ketua Pelaksana Yusring S. Bsco, BB, MS Dr. Ir. Prastawa Budi Monev Internal dr. Budu, Ph.D, Sp.M-KVR Direktur Eksekutif
dr. Irwin Aras, M.Epid Bagian Kesekretariatan
Dr. dr. Irfan Idris Bagian Keuangan
dr. Sri Asriyani, Sp.Rad Peningkatan Mutu Lulusan
dr. Asty Amalia Koordinator Program
dr. Suryani Tawali, MPH Beasiswa
Drs. M. Darwin Ir. Annis Assiri Bagian Pengadaan
Prof. dr. Nasrum Massi, Ph.D Penelitian
dr. Bau Dilam Ardyansyah Kemitraan
Mekanisme Kerja Antar Pelaskana Kegiatan Dalam Struktur Organisasi Perguruan Tinggi:
Penanggung Jawab Program adalah Rektor Universitas Hasanuddin yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek; mengarahkan dan mengesahkan tujuan dan target proyek berdasarkan acuan proposal serta juga berwenang untuk mengevaluasi tujuan dan memberikan arahan dan oordinasi pelaksanaan yang melibatkan DIKTI. Ketua Pelaksana dalam hal ini Dekan Fakultas Kedokteran UNHAS bertanggungjawab kepada Rektor UNHAS tentang keseluruhan pelaksanaan program yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring serta evaluasi pelaksanaan program. Secara khusus, melalui Direktur Eksekutif akan mengendalikan dan mengawasi seluruh implementasi program, dan melalui Tim Monev Internal melakukan pengawasan dan mengevaluasi setiap kinerja program dan kegiatan. Direktur Eksekutif bertanggungjawab kepada Dekan FK UNHAS, bertugas sebagai koordinator terhadap semua pelaksanaan kegiatan dan program PHK-PKPD UNHAS dengan memastikan semua kegiatan yang telah direncanakan berjalan tepat waktu, sesuai anggaran yang tersedia, dan berdasarkan prosedur serta panduan yang telah ditetapkan, mengambil kebijakan strategis yang menyangkut pelaksanaan program, mengorganisir pertemuan secara regular baik di tingkat pimpinan maupun pelaksana program serta membuat perencanaan kegiatan pelaksanaan proyek setiap tahunnya sebelum tahun berjalan. Bidang Pengelola Keuangan bertanggungjawab mengelola dana program PHK-PKD dan dana lain terkait dengan penyelenggaran program seperti membuat mekanisme prediksi penggunaan anggaran, menyiapkan dan melengkapi sistem dan prosedur pemanfaatan dana termasuk sistem pengesahan dan pelaporan pemanfaatan anggaran. Bagian ini bertanggungjawab kepada Direktur Eksekutif. Bidang Pengadaan Barang dan Jasa bertanggungjawab untuk mengelola barang dan jasa yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan program, membuat suatu sistem dan prosedur terstandarisasi menyangkut pengadaan barang dan jasa. Bidang ini bertanggungjawab kepada Direktur Eksekutif. Bidang Monitoring dan Evaluasi Internal bertanggungjawab melakukan pengkajian apakah implementasi program/kegiatan sudah dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, mengidentifikasi secara dini segala potensial maslalah, kendala, hambatan dan penyimpangan yang dapat timbul dan berimplikasi terhadap kinerja dan pencapaian target yang telah direncanakan, memberikan saran perbaikan beradasarkan hasil proses audit dan monev yang dilakukannya. Bidang ini bertanggungjawab terhadap Ketua Pelaksana Program.
Para Ketua Pelaksana Program/Kegiatan (PIC) dari masing-masing kegiatan bertanggungjawab menjaga keberlangsungan program/kegiatannya serta melakukan langkah-langkah perbaikan pelaksanaan program berdasarkan hasil monev kegiatan yang telah berjalan, membuat laporan kemajuan dan laporan akhir pelaksanaan program/kegiatan, serta memastikan semua program yang dilakukan sesuai dengan rencana implementasi program yang telah ditetapkan. PIC kegiatan/program bertanggungjawab langsung kepada Direktur Eksekutif. Mekanisme Pengelolaan dan Pelaporan Proyek Agar pelaksanaan program PHK-PKPD UNHAS dapat berjalan optimal sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan dan dapat berjalan selaras tidak bertentangan dengan program pengembangan fakultas dan universitas lainnya secara keseluruhan, maka unsur-unsur terkait lainnya yang tidak dimasukkan dalam struktur organisasi penyelenggaraan program akan tetap dilibatkan. Ketua Pelaksana Tim HPEQ UNHAS sebagai penanggungjawab penyelenggaraan program akan mengadakan rapat koordinasi secara reguler 3 bulan sekali dengan melibatkan semua struktur yang terkait untuk membahas laporan kinerja dan kemajuan implementasi program PHK-PKPD UNHAS yang diberikan oleh Tim Monev Internal dan Direktur Eksekutif. Hasil pertemuan ini akan diberikan kepada Rektor dalam bentuk laporan tertulis implementasi triwulan program. Hanya saja dalam implementasi pelaksanaannya mekanisme ini tidak berjalan secara baik akibat kurangnya koordinasi dan komunikasi antara pengelola HPEQ dan tim Monevin. Selain itu, untuk menjamin keberlangsungan implementasi program/kegiatan yang optimal, maka para ketua bidang dan PIC kegiatan/program akan melakukan pertemuan rutin setiap bulan pada bidangnya masing-masing dengan melibatkan unsurunsur yang terkait. Dengan adanya pola komunikasi secara reguler tersebut, diharapkan bahwa kemungkinan terjadinya kendala, hambatan dan masalah antara program/kegiatan PHK-PKPD dengan program lain dalam fakultas dan sesama kegiatan PHK-PKPD dapat segera terdeteksi dan mendapatkan penanganan cepat dan menyeluruh. Implementasi pelaksanaan mekanisme ini kurang maksimal sehingga beberapa kegiatan belum terkoordinbasi secara baik. 4.2 Sistem Pengelolaan Keuangan dan Pengadaan Barang dan Jasa Dana hibah yang dikelola akan mengikuti tatakelola akuntansi pemerintah yang dilakukan di Universitas Hasanuddin. Dana tersebut akan dimasukkan dalam DIPA Universitas dan pencairannya akan mengikuti tatakelola pencairan dana fakultas kedokteran. Untuk mencairkan dana DIPA membutuhkan dokumen RKAT Fakultas yang akan dibuat dengan memasukkan proposal HPEQ ini sebagai bagian dari RKAT Fakultas Kedokteran. Olehnya itu penyusunan proposal HPEQ juga akan mengikuti penyusunan RKAT yang dilaksanakan 1 tahun sebelumnya. RKAT Fakultas yang telah
disetujui oleh Universitas akan ditandatangani oleh Rektor dan Dekan Fakultas Kedokteran. Proses pencairan dana merupakan hal mendasar yang menjadi kendala bagi pengelola HPEQ. Keterlambatan pencairan dana terjadi akibat kurangnya komunikasi dan koordinasi yang baik antara bagian keuangan Fakultas dan Rektorat sehingga membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bisa mencairkan dana sehingga penyerapa dana HPEQ masih sangat kecil. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa umumnya mengikuti aturan yang berlaku pada Kepres 80. Meskipun Universitas sudah melaksanakan pengelolaan keuangan berbasis BLU, tetapi pola pengadaan barang dan jasanya masih mengikuti Kepres 80. Pengadaan barang dan jasa yang bernilai 100 juta ke atas akan ditangani oleh Panitia di tingkat Unversitas untuk melakukan proses lelang/tender, sedang pengadaan barang yang nilainya kurang 100 juta akan dilelang di tingkat Fakultas. Panitia lelang baik ditingkat Universitas dan Fakultas tentunya yang telah memiliki sertifikat yang akan duduk dan mengelola proses pengadaan barang & jasa di Fakultas kedokteran Unhas. Secara umum prosesnya dimulai dengan pemasukan barang/jasa yang dibutuhkan oleh Fakultas yang dilengkapi dengan spesifikasi, jumlah dan harga perkiraan sementara ke pihak panitia di tingkat Universitas. Apabila dokumennya telah lengkap, maka panitia pengadaan univeritas akan mengumumkan di koran nasional menyangkut pekerjaaan pengadaan barang/jasa tersebut. Selanjutnya panitia universitas akan melakukan proses lelang bila telah ada penawaran yang masuk sampai ditentukan siapa yang menjadi pemenang pekerjaan tersebut. Semua proses ini mengikuti aturan baku yang ada dalam Kepres 80. Panitia di tingkat Fakultas demikian juga melakukan proses pengadaan berdasarkan dokumen yang dimasukkan oleh unitunit di Fakultas atau departemen/jurusan yang dilengkapi dengan spesifikasi, jumlah dan harga perkiraan sementara. Selanjutnya panitia Fakultas akan mengumumkan di koran lokal/tempat pengumuman yang umum dan selanjutnya akan menentukan pemenang bagi beberapa perusahaan yang memasukkan penawaran. Hambatan dan kendala pelaksanaan proyek: 1. Negocosting yang dilaksanakan sebelum laporan akhir 2012 sehingga terdapat dana yang tidak terserap pada tahun 2012 tidak diluncurkan ke anggaran tahun 2013 2. Keterlambatan pencairan dana sehingga bebrapa kegiatan yang direncanakan terlaksana pada kuwartal 1 dan 2 tidak dapan terealisasikan
Bab 3. Hasil yang Dicapai Pencapaian indicator kinerja utama pada pelaksanaan kegiatan HPEQ (Tabel 1) menunjukkan adanya keberhasilan pada rerata proporsi kelilisan dan rata-rata nilai UKDI. Tercapainya target ini karena adanya peningkatan kualitas lulusan yang ditunjang oleh kegiatan pada aktivitas I, utamanya kegiatan pembimbingan peserta dan retaker UKDI serta try out UKDI. Untuk aktivitas III, telah ada satu publikasi internasional di bidang TB dan 1 telah dalam tahab submit dan sedang direview. Untuk Indikator kinerja lainnya masih belum dapat dideskripsikan saat ini karena program-programnya masih dalam tahap pelaksanaan.
Tabel 1. Status Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Antara No
Keterangan
Baseline Target
I. Indikator Kinerja Utama 1 Peningkatan rerata proporsi kelulusan dan rata-rata nilai UKDI
2
3
4
5
Peningkatan proporsi lulusan dokter yang berhasil langsung lulus UKDI (first taker)
Capaian
57% dan 50,2
60,78%
Target
Capaian
60% dan 52,5
80,77% dan 79
2013
Target
Capaian
Target
Capaian
62% dan 55%
73,1% dan 74,42%
65% dan 60
67%
65%
81,59%
75%
82,7%
85%
5 orang
4%
15 Orang
5%
Peningkatan persentasi mahasiswa dari kalangan potensi akademik tinggi namun menghadapi hambatan ekonomi
2%
3%
Peningkatan jumlah publikasi internasional terkait TB (dengan Letter of Acceptance)
2
2
Rerata 5 kerjasama per tahun dalam 7 tahun terakhir
5 kerjasama baru
Peningkatan jumlah kerjasama internasional
2012
2011
1 Accepted, 1 submit
4
1
5 Kerjasama baru
1
5
5 kerjasama baru
85%
15 Orang
3 accepted, 2 submitted
3
6 7
Peningkatan jumlah HAKI terkait TB
0
0
0
1
Indikator Kinerja Utama Universitas Mitra: 1. Kualitas Implementasi KBK
Kurang
Cukup
2. Peningkatan presentasi kelulusan dan rerata IPK per semester (UNISMUH/UNHALU)
2,23/2,54
2,5/2,65
3.Terakreditasinya FK mitra dengan status minimal akreditasi C
NA
NA
Cukup
Baik
2,6/ 2,70
Baik
Baik
Baik
2,75/2,75
2,71/2,78
Terakreditasi Min C
Terakreditasi C
3.1.4. Mekanisme dan Rancangan Sub Aktivitas 1. Pengembangan Kurikulum FK Unhas berdasarkan SKDI Pengembangan Modul Pembelajaran dan Manual Keterampilan Klinik. Modul dan manual dikembangkan oleh tim penyusun modul dan manual dimana melibatkan bidang ilmu terkait dengan sistem berjalan. Penyusunan modul dan manual standar untuk setiap keterampilan dilakukan dalam bentuk diskusi pembuatan modul dan manual yang menghadirkan semua pihak-pihak yang terlibat dalam fase preklinik maupun klinik (dosen pengampu, konsultan dan semua pihak terkait). Berikut ditampilkan daftar modul dan manual baru yang dikembangkan selama bulan Januari – Desember 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Modul/Manual Keterampilan Komunikasi Verbal Keterampilan Komunikasi Non Verbal Keterampilan Empati Keterampilan Mendengar Aktif Keterampilan Pemeriksaan Ekstremitas Atas Keterampilan Pemeriksaan Ekstremitas Bawah Keterampilan Pemeriksaan Gait dan Vertebra Keterampilan Penatalaksanaan Fraktur dan Dislokasi Ekstremitas Atas Keterampilan Penatalaksaan Fraktur dan Dislokasi Ekstremitas Bawah Keterampilan Pemeriksaan Apusan Darah Keterampilan Universal Precaution Modul Anemia Defisiensi Besi Modul Anemia Aplastik Modul Perdarahan Keterampilan Konseling Tb Keterampilan Edukasi Berhenti Merokok Keterampilan Pengambilan Spesimen dan Pembuatan Preparat BTA Keterampilan Tes Tuberkulin Keterampilan Pemeriksaan Spirometri Keterampilan Pegambilan Cairan Pleura Keterampilan Pemeriksaan Glukosa Darah Keterampilan Pemeriksaan Glukosa Urin Keterampilan Injeksi Insulin Keterampilan Penatalaksanaan Penyakit Sistem Endokrin Keterampilan Penatalaksanaan Penyakit Sistem Respirasi
Sistem/ Blok CSL I
Imunologi Hematologi CSL II
dan
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Keterampilan Konseling dan Edukasi Kasuskasus endokrin Modul Tuberculosis Modul Bronchitis Akut Modul Asma Bronchial Modul PPOK Modul ISPA Modul Infeksi Virus pada Sistem Respirasi Modul DM tipe 2 Modul Hipoglikemia Modul Hipertiroid Modul Goiter Modul Obesitas dan Sindrom Metabolik Modul Penatalaksanaan Gizi pada Obesitas
Respirasi
Endokrin Metabolisme
dan
Kardiovaskuler
Pengembangan Media Ajar berbasis Multimedia Saat ini FK UNHAS telah memiliki production house yang dimanfaatkan untuk memproduksi media-media ajar yang dapat mendukung proses pembelajaran. Selama tahun 2013 telah dihasilkan video keterampilan klinik, antara lain: 1. Video Keterampilan Universal Precaution 2. Video Keterampilan Injeksi 3. Video Keterampilan Pemeriksaan Tanda Vital 4. Video Keterampilan Anamnesis Sistem Muskuloskeletal Pengembangan sistem assesment Pengembangan sistem assessment baik untuk fase pre klinik dan klinik. Assessment merupakan salah satu faktor untuk mengetahui serapan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa. Untuk melakukan hal tersebut FKUNHAS telah membentuk Student Assessment Unit, suatu unit di bawah Wakil Dekan 1 yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan proses assessment. Unit ini telah menghasilkan Standar Prosedur Operasional terkait pelaksanaan assessment secara keseluruhan. Khusus untuk MCQ, telah dilakukan dua kali lokakarya pengembangan soal MCQ bagi staf dosen FK Unhas DAFTAR PESERTA MCQ AIPKI WILAYAH VI 8 - 9 Maret 2013 NO 1 2
NAMA dr. Dimas Bayu, Sp.PD dr. Dario Nelwan, Sp.Rad
BAGIAN INTERNA RADIOLOGI
Konsentrasi Soal Hematoimunologi Radiologi(bebas sesuai kompetensi)
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
dr. Amsyar Akil, Sp.THT dr. Deviana ,SpOG Dr.dr Habiba,SpM(K) dr. Ibrahim Labeda, Sp.B dr. Sakti, Sp.OT dr. Faisal Idrus, Sp.KJ dr. Monika Farid, Sp.OG dr. Ratna Sari Dewi, Sp.A dr. Nur Surya Wirawan, Sp.An dr. Ashari, Sp.S dr. Berti Nelwan dr. Himawan Sanusi, Sp.PD dr. Farida Ilyas,SpKK dr. Dina Nila Sari ,Sp.PD dr.Syarif Bakri, SpU dr. Ririn Nislawati dr Harun Iskandar, Sp.PD dr.Muzakkir,SpJP Dr.dr. Armyn Nurdin, M.Kes
THT OBGIN MATA BEDAH ORTHOPEDI JIWA OBGYN ANAK ANASTESI SARAF Forensik Interna Kulit Interna Bedah MATA Pulmo Cardio IKM
THT Obgin Ilmu Penyakit Mata Digestive Muskuloskeletal Jiwa Obgin Respi,Gasto dan Uro anak Emergency Neuro Forensik & medicolegal Endokrin Kulit Uro Uro Ilmu Penyakit Mata Respi Cardio IKM
DAFTAR PESERTA LOKAKARYA MCQ AIPKI WILAYAH VI 24 – 25 Mei 2013 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
NAMA dr. Martira M., Sp.A dr. Ema Al Asiry, Sp.A dr. Melda Tessy, Sp.PD dr. Rini Bachtiar, Sp.PD dr. AM. Luthfy Parewangi, Sp.PD dr. Harun Iskandar, Sp.P, Sp.PD dr. Nasruddin AM, Sp.OG dr. A. Alfiian Zainuddin, MKM Dr. dr. Sri Ramadhani, M.Kes dr. Suryani Tawali, MPH dr. Deviana Soraya Riu, Sp.OG dr. Monika F. Farid, Sp.OG dr. Jainal Arifin, Sp.OT Prof. Dr. dr. Sutji Pratiwi, Sp.THT dr. Abrar Ismail dr. Farida Tabri, Sp.KK dr. Ulfa Camelia
Konsentrasi Soal Pediatri Pediatri Urogenital GEH dan Interna Umum GEH Respirasi Bioetik dan Humaniora IKM-IKK IKM-IKK IKM-IKK Reproduksi Reproduksi Traumatologi Kepala dan Leher Kepala dan Leher Dermatologi Forensik dan Medikolegal
18 19 20 21 22
dr. Muzakkir Amir, Sp.JP dr. A. Alief Utama dr. Dimas Bayu, Sp.PD dr. St. Wahyuni, Ph.D dr. Himawan Sanusi, Sp.PD
Kardiovaskular Kardiovaskular Hematologi Imunologi Endokrin dan Metabolisme
DAFTAR SOAL Lokakarya Item Development & Item Review MCQ UKDI Hotel Horison Makassar, 27 - 28 September 2013
NO
NAMA
BAGIAN
1
dr. Irwin Aras, M. Epid
IKM-IKK
2
dr. Sri Asriyani, Sp. Rad
Radiologi
3
Dr. dr. Sri Vitayani, Sp. KK
IP Kulit dan Kelamin
4
dr. Femi Syahriani, Sp. PD
Interna
5
dr. Elizabeth, Sp. OG
Obgyn
6
dr. Ema Alasiry, Sp. A
Anak
7
dr. Jainal Arifin, Sp. OT
Ortopedi
8
dr. Farida Tabri, Sp. KK
Kulit Kelamin
9
dr. Ashari Bahar, Sp. S
10
dr. Dario Nelwan, Sp. Rad
11
Dr. dr. Amsyar Akil, Sp. THT
12
dr.Elisabeth, Sp. OG
Obgyn
13
dr. Nur Surya Wirawan, Sp. An
Anastesi
14
dr. Syarif, Sp. U dr. Hasna, Sp. M, M. Kes
Bedah Urologi Cardio
17
dr. Alief Utama Armyn dr. Melda Tessy, Sp. PD
Interna
18
dr. Irawaty Dj, Sp. P
Interna
19
dr. Asti Amalia
15 16
Saraf Radiologi THT
Mata
Anatomi
OSCE Pelaksanaan OSCE (Objective Structured Clinical Examination) yang sesuai standar kompetensi dokter Indonesia. Untuk melaksanakan OSCE yang sesuai standar dibutuhkan dosen penguji yang terlatih, skenario pelaksanaan OSCE, soal instruksi dalam OSCE, pasien simulasi, serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan OSCE. Pelatihan dosen penguji dimulai dengan menentukan jumlah dan kualifikasi penguji yang dibutuhkan saat OSCE berdasarkan jumlah dan jenis keterampilan yang akan diujikan. Selanjutnya dilakukan pelatihan bagi para penguji oleh konsultan tentang OSCE mencakup cara penilaian dan pemberian feedback dalam OSCE. Khusus untuk penyediaan pasien simulasi, dilakukan pelatihan personil yang akan menjadi pasien simulasi paling lambat satu bulan sebelum pelaksanaan OSCE. Setelah semuanya tersedia dilakukan uji coba pelaksanaan OSCE dan evaluasi untuk menilai hal-hal yang dianggap perlu untuk disempurnakan dilakukan paling lambat satu bulan sebelum OSCE dilaksanakan. Terkait pelaksanaan OSCE UKDI, salah satu masalah yang dihadapi FK Unhas adalah kurangnya penguji dan pelatih pasien simulasi yang telah terlatih secara nasional. Untuk itu, telah dilaksanakan 2 kali pelatihan penguji OSCE dengan menghadirkan narasumber dari KB UKDI dan pelatihan pelatih pasien simulasi direncanakan dilaksanakan pada bulan Oktober 2013. Pengembangan Kepaniteraan Klinik Pengembangan Kepaniteraan Klinik telah dilakukan melalui peningkatan kemampuan keterampilan klinik dan clinical reasoning mahasiswa yang dilakukan pada semua bagian yang terlibat dalam pendidikan kepaniteraan klinik. Peningkatan kemampuan mahasiswa meliputi keterampilan anamnesis, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang sesuai SKDI dimana mahasiswa dilengkapi dengan buku manual keterampilan yang digunakan sebagai penuntun dalam melaksanakan keterampilan tersebut. Keberhasilan kegiatan ini dipantau melalui log book. Sub aktivitas ini juga dilakukan dengan melakukan pengembangan sumber daya dosen pembimbing klinik dalam bentuk short course, seminar, workshop sesuai bidang masing-masing baik di dalam maupun luar negeri. Sub Aktivitas 2. Review dan Pembuatan Bank Soal dan sesuai dengan standar UKDI Sejak dua tahun terakhir telah dilaksanakan workshop pembuatan soal MCQ yang sesuai standar UKDI secara berkala yang melibatkan para dosen pengampu dari setiap sistem. Workshop ini akan dilakukan secara berkesinambungan untuk semua staf dosen guna memberikan pemahaman secara mendalam tentang prosedur pembuatan soal MCQ sesuai format UKDI. Soal-soal yang dihasilkan kemudian direview oleh tim yang dibentuk dan hasilnya dikirimkan ke tim UKDI Pusat dan dikumpulkan dalam suatu bank soal. Soal-soal hasil review sebagian akan disertakan dalam ujian masing-masing sistem yang bersangkutan dengan tujuan agar
mahasiswa terbiasa menghadapi format soal UKDI dan soal yang telah diujikan tersebut akan dievaluasi dengan item analysis. Melalui item analysis dapat disaring soal-soal yang terlau sulit ataupun terlalu mudah. Dengan demikian akan terkumpul bank soal berkualitas sesuai dengan standar kompetensi untuk diimplementasikan dalam ujian. Selama tahun 2013, telah dilakukan dua kali lokakarya Item Development dan Item Review MCQ berkerja sama dengan semua institusi pendidikan kedokteran yang tergabung dalam AIPKI wilayah VI. Soal yang terkumpul melalui proses review bertingkat, diawali dengan review oleh sesame peserta lokakarya, dilanjutkan dengan review oleh reviewer AIPKI wilayah. Soal yang telah dianggap layak selanjutnya dimasukkan ke dalam bank soal wilayah dan dikirimkan untuk mendapatkan review oleh KBUKDI. Sub Aktivitas 3. Try Out Uji Kompetensi Dokter Indonesia Untuk persiapan UKDI, telah dilaksanakan empat kali Try Out UKDI tingkat lokal setiap satu bulan sebelum pelaksanaan UKDI nasional. Try Out tersebut disertai dengan pembahasan soal dan hasil Try Out dikembalikan kepada peserta sebagai umpan balik tingkat kemampuan peserta. Sub Aktivitas 4. Pembimbingan bagi lulusan yang tidak berhasil dalam UKDI Bagi para lulusan yang tidak berhasil dalam UKDI difasilitasi untuk mendapatkan bimbingan dalam menghadapi UKDI oleh pembimbing yang berasal dari kalangan staf dosen. Bimbingan dilakukan secara intensive dua kali setiap bulan sebelum pelaksanaan UKDI selanjutnya dan dilaksanakan minimal selama 6 minggu. Disini diharapkan Dosen pembimbing berperan untuk memberikan motivasi dan membimbing dokter sehingga dapat lulus pada UKDI selanjutnya.
Sub Aktivitas 5. Publikasi presentasi Oral Internasional Proses perencanaan, aplikasi, dan evaluasi proses pendidikan di FKUH merupakan salah satu aspek yang penting untuk dituangkan dalam bentuk penelitian kedokteran sebagai salah satu bahan pembelajaran atas keberhasilan dan hambatan dalam proses pelaksanaan pendidikan. Beberapa penelitian telah dilakukan dan hasilnya perlu difasilitasi untuk dapat dipublikasikan pada kongres-kongres pendidikan Internasional guna membagi dan mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor penentu keberhasilan dan hambatan dalam mengaplikasikan pendidikan pada fakultas kedokteran. Selama tahun 2013, telah dilaksanakan satu kali presentasi oral tingkat Internasional yang dilakukan pada AMEE congress di Praha, Cekoslovakia dengan topic standard setting OSCE. Direncanakan pada tahun 2014 akan dilaksanakan lagi 1 presentasi oral internasional untuk mencapai pencapaian indicator kerja tambahan.
ANALISIS PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA DAN IMPLEMENTASI PROGRAM Dari Hasil Uji Kompetensi Dokter Indonesia FKUH pada bulan Agustus 2013 diperoleh data bahwa: - Dari 33 org peserta hanya hanya 19 org yang lulus ( 57 %) , sedangkan khusus untuk first taker kelulusannya 60,7 %. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan 2 triwulan sebelumnya yaitu 94 % dan 89,6 % untuk firstaker. - Rerata kelulusan retaker rerata tahun 2013 hanya 24 % , dimana angka ini mengalami penurunan dibanding 2 thn sebelumnya yaitu 32% dan 34% Penurunan hasil ujian kompetensi pada periode ini di pengaruhi oleh banyak hal baik dari faktor karakteristik mahasiswa sendiri maupun faktur institusi pengelola. Dari aspek pengelola kami menyadari masih banyak kekurangan yang ada dalam mempersiapkan peserta untuk menghadapi uji kompetensi. Salah satu hal yang menjadi perbedaan perlakuan yang diberikan pada pserta periode agustus dan periode sebelumnya adalah dalam hal persiapan peserta dalam hal pembibingan dan latihan simulasi kasus- kasus yang diberikan. Pada periode sebelumnya waktu pembimbingan dan simulasi kasus yang diberikan sebelum menghadapi ujian lebih lama dibandingkan periode agustus , hal ini terjadi karena kendala dalam hal penyiapan sarana dan prasarana latihan dalam hal ini latihan khususnya ruangan dan sdm yang memandu latihan-latihan tersebut. Berkaitan ruangan sebagai tempat pembimbingan dan sarana latihan sering kali terkendala karena banyaknya kegiatan yang dilaksanakan secara bersamaan apalagi jika jumlah peserta cukup besar sehingga dibutuhkan ruangan dengankapasitas yang besar yang dapat menampung first taker dan retaker. Selain masalah ruangan masalah lain yang timbul adalah sdm yang terbatas khususnya dalam hal pengelolaan simulasi kasus-kasus. Pada pelaksanaan pembimbingan latihan kasus digunakan metode ujian dimana diberikan soal-soal dalam jumlah tertentu untuk masing-masing divisi/system sebelum pembimbingan materi diberikan, dimana materi tersebut perlu diperbanyak setiap akan melakukan pembimbingan yang kadang kala terkendala jika pada periode yang sama terdapat banyak materi yang juga akan diperbanyak sementara sdm dan sarana terbatas. Selain itu berkaitan analisis hasil ujian juga sering kali mengalami keterlambatan mengengat alat scanner ujian yang ada di fakultas hanya 1 jadi sering kali membutuhkan waktu untuk mendapatkan hasilnya jika pada saat yang bersamaan banyak hasil ujian yang harus di periksa. Berkaitan kendala-kendala terknis tersebut diatas perlu dilakukan beberapa pembenahan yang nantinya dapat memudahakan dalam hal persiapan peserta menghadapi ujian antara lain : 1. Menyiapkan ruangan yang permanen untuk digunakan selama pembimbingan persiapan uji kompetensi , yang selama ini dilakukan adalah mencari ruangan yang dapat digunakan selama alokasi pembimbingan. 2. Mengganti metode latihan kasus dari paper based menjadi computer based, hanya saja hal ini juga masih menjadi kendala karena jumlah komputer yang ada
yang dapat digunakan untuk CBT jumlahnya hanya 100, sementara komputer yang ada juga sering kali digunakan untuk ujian bagi blok maupun ujian komprehensif danpraktek kuliah lainnya yang kadang kala jika jumlah peserta ujian lebih dari 200 org maka waktu ujian menjadi lebih lama karena ujian harus dilaksanakan 3 ronde, yang dengan sendirinya masih sangat kesulitan dalam waktu penggunaan computer selain untuk ujian. Penambahan jumlah computer merupakan solusi yang sangat sesuai khususnya untuk pengelolaan pembimbingan persiapan uji kompetensi dan untuk pengelolaan ujian secara umum, dimana jika menggunakan system computer kendala waktu untuk penggandaan materi dan analisis ujian sudah tidak ada sehingga waktuya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif. Selain itu penambahan komputer juga berdapmpak pada system assessment dimana jika jumlah computer ditambah minimal 50 komputer maka seluruh blok dapat diakomodir melakukan ujian dengan CBT karena waktu ujian tiap blok menjadi hanya 2 round sehingga menjadi lebih efisien dalam hal waktu dan jumlah pengawas yang dibutuhkan dan pengelolaan hasil ujian.
Peningkatan Akses Bagi siswa SMU Berprestasi Akademik Dari Keluarga Kurang Mampu untuk MElanjutkan Studi di Fakultas Kedokteran Unhas Sub Aktivitas 1. Penjaringan siswa SMU berprestasi akademik dari keluarga tidak mampu sebagai calon penerima beasiswa pendidikan kedokteran UNHAS Pada tahun 2013, kegiatan ini tidak lagi dilaksanakan karena penerima beasiswa pada tahun 2012 ditingkatan menjadi 15 orang. .
Sub Aktivitas 2. Pemberian beasiswa Para penerima beasiswa akan menerima beasiswa untuk komponen biaya hidup dan kebutuhan alat-alat belajar setiap bulan yang akan mereka terima melalui rekening bank yang mereka miliki. Sub Aktivitas 3. Pembinaan, monitoring, dan evaluasi prestasi akademik mahasiswa penerima beasiswa Untuk menjamin keberhasilan program beasiswa ini, para penerima beasiswa menerima pembinaan dan konseling selama menjalani kuliah di fakultas kedokteran
Unhas dari tim khusus. Monitoring dan evaluasi prestasi akademik penerima beasiswa dilaksanakan setiap semester oleh tim yang juga melakukan pembinaan kepada mahasiswa tersebut. Dengan demikian diharapkan para penerima beasiswa tersebut akan mempunyai motivasi yang tinggi untuk senantiasa meningkatkan prestasi akademiknya. Analisis Prestasi Secara keseluruhan prestasi penerima beasiswa cukup baik, bahkan beberapa di antaranya meraih prestasi di luar kegiatan perkuliahan baik lokal maupun nasional. Salah satu penerima beasiswa HPEQ yang berasal dari pulau terpencil di Maluku Utara aktif dalam organisasi Tim Bantuan Medis (TBM) fakultas kedokteran Unhas yang merupakan organisasi yang dianggap mampu meningkatkan kemampuan penerima beasiswa dalam hal kepercayaan diri, bekerjasama, dan bersosialisasi. Beberapa penerima beasiswa berhasil menjadi peserta dan juara pada kompetisi nasional. Di antaranya: juara dua tingkat nasional lomba penulisan proposal, lima puluh besar penulisan essay tingkat nasional dataprint mahasiswa 2012, finalis PMC Temu Ilmiah Nasional di Bandung tahun 2013, mengikuti Indonesian Medical Olympiade tahun 2013. Selain itu, beberapa penerima beasiswa HPEQ menjadi asisten dosen di beberapa departemen di antaranya di Bagian Fisiologi. Untuk penilaian prestasi akdemik semester awal 2013/2014, berhubung masih ada satu mata kuliah yang belum diumumkan nilainya pada saat laporan ini dibuat, maka penghitungan IPK semester awal didasarkan pada matakuliah yang diumumkan nilainya. Untuk penerima beasiswa angkatan 2011, seluruhnya mengalami penurunan indeks prestasi kumulatif pada semester awal 2013/2014. Terlihat bahwa pada 2 mata kuliah nilai seluruh penerima beasiswa mengalami penurunan. Hal ini ternyata tidak hanya terjadi pada penerima beasiswa HPEQ namun juga dialami mayoritas mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah tersebut, namun secara keseluruhan prestasi akademik penerima beasiswa HPEQ dari angkatan 2011 dapat dikatakan stabil dimana IPK rata-rata berada pada kisaran 2,8 – 3,4 (Lihat grafik. 1)
INDEKS PRESTASI KUMULATIF PENERIMA BEASISWA Ike HPEQ ANGKATAN 2011
4.5 4 3.5
3.54 3.21 2.95 2.65
3.33 3.21 3.04
3 2.5 IPK 2
Widyawati Pongiman
3.84 3.68 3.54 3.29 3.25 2.99 2.95
3,5. Ike 3,28. idar
3.15 2.99
2.57
2,92. Ririn 2,78. Julham .2,42. Priska
1.96 1.79
1.5
Julham Soamole Priska Kurnia Perdana Ririn earesfin
1.36
1
Idar Sunandar
0.5 0 I
II
III
IV
V
Grafik 1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) penerima beasiswa HPEQ Angkatan 2011 selama 4 semester Untuk angkatan 2012 seluruhnya mengalami peningkatan prestasi akademik dilihat dari perkembangan IPK semester berada pada kisaran 2,8 – 4,00. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut.
INDEKS PRESTASI KUMULATIF PENERIMA BEASISWA HPEQ ANGKATAN 4,00.2012 Oei Roby
4.5 4
3.5
wiranata 3.49. Fetty 3.34. Mikael Andriani 3.26 3.24. Armawati Payungallo 3.12 3.09. 3.07. Baharuddin 2.87. Andika Aji 2.35. Banni Aprilita
3.48 3.45 3.07 2.97 2.72 2.65 2.46 2.3 2.2 1.93
3.47 3.28 3.02 3 Nurhidayah2.87 32.98. 2.69 2.5 IPK 2 1.88 1.5
Andi Octavian Pratama Oei Robby Wiranata Wijaya Fetty Andriany Awal Safar Armawati
1
Nurhidayah
0.5 0 I
II
III
IV
Grafik 1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) penerima beasiswa HPEQ Angkatan 2012 selama 3 semester
1. Ike Widyawati Fongiman (C11111013) Prestasi akademik Ike Widyawati relatif stabil dengan Indeks Prestasi Akademik di atas 3. Selain itu yang bersangkutan juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dalam bidang penelitian. Prestasi lain Ike yaitu menjadi asisten dosen di Bagian Fisiologi. 2. Idar Sunandar (C11111125) Prestasi akademik Idar Sunandar relatif stabil dengan Indeks Prestasi Akademik di atas 3. Selain itu yang bersangkutan juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dalam bidang penelitian, Pada awal 2014 Idar mengikuti final lomba poster mahasiswa tingkat nasional di Jakarta. Prestasi lain Idar yaitu menjadi asisten dosen di Bagian Fisiologi
NO
NAMA
NIM
ASAL
INDEKS PRESTASI KUMULATIF (PER SEMESTER) I
II
III
IV
V
1
Ike Widyawati Pongiman
C11111013
Mamuju
3.21
3.21
3.29
3.84
3.5
2
Idar Sunandar
C11111125
Makassar
3.33
3.54
3.25
3.68
3.28
3. Julham Soamole (C11111258) Julham merupakan penerima beasiswa HPEQ yang berasal dari Pulau terpencil di daerah Maluku Utara .Ia berasal dari keluarga yang boleh dikatakan marginal. Ayah sudah meninggal dunia dan ibunya bekerja sebagai penjual singkong) dan kakak sebgai tukang ojek. Walaupun pada saat masuk sebagai mahasiswa fakultas kedokteran, Julham terlihat minder, kemampuan berbicara di depan umum masih terlihat terbatas, selain itu dari hasil tes, terlihat bahwa kemampuan akademik tidak begitu memuaskan. Namun menurut Tim Seleksi Penerima Beasiswa HPEQ, dari segi ekonomi Saudara Julham lah yang paling layak menerima beasiswa. Diharapkan dengan pemberian beasiswa Julham dapat keluar dari marginalisasi sosial dan ekonomi. Pada semester 1 dan 2 prestasi akademik Julham tidak begitu memuaskan dengan IPK berturut-turut 1.79 dan 1.36. Selama dua semester Tim Beasiswa HPEQ bekerja keras membantu Julham dengan memberikan bimbingan dan konseling, bantuan peer teacher, serta mendukung kegiatan Julham untuk meningkatkan kepercayan diri dengan bergabung dalam organisasi kemahasiswaan Tim Bantuan Medis dan Tim Sepakbola Mahasiswa. Pada semester 3 prestasi akademik Julham meningkat IPK yang sebelumnya di bawah 2 menjadi 2.57. Kemudian pada Semester 4 semakin meningkat menjadi 2.99 Selain itu kepercayaan diri dan kemampuan berbicara di depan umum semakin baik.
Walaupun pada semester 5 terjadi penurunan namun masih dapat diterima (lihat pada grafik 1) 4. Ririn Earisfin (C11111279) Prestasi Ririn, pada 4 semester sebelumnya menunjukkan peningkatan yang cukup baik, walaupun pada awal pemberian beasiswa, Ririn bersama Julham Soamole merupakan penerima beasiswa yang dari hasil evaluasi awal (psikotest dan MMPI (psikiatrik test)) menunjukkan kemampuan yang berada di bawah penerima beasiswa lain (hasil IQ tes 79, dan kepribadian yang kurang begitu mudah beradaptasi dengan lingkungan), namun karena pertimbangaan ekonomi, dan sesuai dengan tujuan pemberian beasiswa HPEQ ini untuk mngeluarkan mereka dari situasi marginal baik dari segi ekonomi dan social sehingga keduanya tetap dimasukkan sebagai penerima beasiswa, tentu dengan pemantauan dan asistensi dari pengelola beasiswa HPEQ. Setelah 5 semester berjalan, ternyata keduanya memperlihatatkan prestasi yang tidak mengecewakan, dan berhasil beradaptasi dengan situasi akademik yang ada di fakultas kedokteran Unhas, hal ini terlihat dari prestasi akedemik mereka, dan keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
NO
NAMA
NIM
ASAL
INDEKS PRESTASI KUMULATIF (PER SEMESTER) I
II
III
IV
V
3
Julham Soamole
C11111258
Maluku Utara
1.79
1.36
2.57
2.99
2.78
4
Ririn earesfin
C11111279
Luwu
1.96
2.95
2.95
3.54
2.92
5. Priska Kurnia Perdana ( C11111136) Priska Kurnia Perdana merupakan penerima beasiswa HPEQ dengan IQ tertinggi pada saat seleksi penerima beasiwa HPEQ. Prestasi akademik relatif stabil, pada 4 semester awal, namun pada semester V, terjadi penurunan yang cukup signifikan, Priska mengatakan bahwa pada semester awal 2013/2014 ini tingkat kesulitan matakuliah yang diambil lebih tinggi dari semester-semester sebelumnya, selain itu pnamun ia berjanji akan memperbaikinya pada semester berikutnya. Selain kegiatan akademik, Priska juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan Medical Youth Research Club (MYRC) Fakultas Kedokteran Unhas. NO
NAMA
NIM
ASAL
INDEKS PRESTASI KUMULATIF (PER SEMESTER)
3
Priska Kurnia Perdana
C11111136
Toraja
I
II
III
IV
V
3.04
2.65
2.99
3.15
2.42
6. Andi Octavian Pratama (C11112023); 7. Oei Roby Wiranata Wijaya (C11112005); 8. Fetty Andriany ( C11112043) Ketiga penerima beasiswa di atas memperlihatkan prestasi akademik yang cukup stabil. Tetap di atas 3. Selain itu mereka juga mengikuti kegiatan lain selain kegiatan perkuliahan. Andi Octavian Pratama dan Fetty Andriany aktif dalam organisasi Medical Youth Research Club (MYRC) berupa kegiatan pembuatan research paper Hasanuddin Scientific Fair 2013, PMC Temu Ilmiah Nasional 2013 di Bandung dan Occtavian berhasil menjadi finalis.
NO
NAMA
NIM
INDEKS PRESTASI KUMULATIF (PER SEMESTER)
ASAL
I
II
III
6
Andi Octavian Pratama
C11112023
Maros
3.47
3.07
3.12
7
Oei Robby Wiranata Wijaya
C11112005
Makassar
3.47
3.48
4.00
8
Fetty Andriany
C11112043
Balikpapan
3.28
3.45
3.49
V
IV
9. Awal Safar (C11112146); 10. Armawati (C11112055); 11. Nurhidayah (C11112039); Baharuddin (C11112313); Keempat penerima beasiswa di atas memperlihatkan prestasi akademik yang pada semester sebelumnya menunjukkan penurunan, namun pada semester III ini prestasi mereka meningkat kembali dengan IPK rata-rata di atas 3,00. . Selain itu mahasiswa ini juga terlibat dalam kegiatan ektrakurikuler diantaranya kegiatan lomba penulisan proposal . Dan Awal Safar salah satu penerima beasiswa HPEQ berhasi meraih juara 2 lomba penulisan proposal MYRC FK Unhas dan 50 besar penulisan essay se-nasional data print tingkat mahasiswa 2012.
NO
NAMA
NIM
ASAL
INDEKS PRESTASI KUMULATIF (PER SEMESTER) I
II
III
9
Awal Safar
C11112146
Luwu
3.28
2.97
3.26
10
Armawati
C11112055
Sengkang
2.98
2.72
3.24
11
Nurhidayah
C11112039
Sidrap
2.87
2.65
3.09
12
Baharuddin
C11112313
Sengkang
2.69
2.46
3.07
IV
V
9. 12. Banni Aprilita Pratiwi (C11112286)
14. Mikael Payungallo (C11112298); 15. Andika Aji Saputra (C11112310) Kedua penerima beasiswa HPEQ di atas yang pada semester sebelumnya menunjukkan penurunan IPK yang cukup serius. Pada semester ini (semester awal 2013/2014) menunjukkan peningkatan prestasi yang cukup menggembirakan bahkan Mikael Payungallo yang semester sebelumnya mengalami penurunan IPK dari 3,02 menjadi 2,2 , pada semester awal 2013/2014 ini naik menjadi 3,34. Sedangkan Andika Aji Saputra juga mengalami peningkatan IPK walaupun tidak setinggi yang dicapai oleh Mikael yaitu dari 2,3 menjadi 2,82.
NO
NAMA
NIM
ASAL
INDEKS PRESTASI KUMULATIF (PER SEMESTER) I
II
III
14
Mikael Payungallo
C11112298
Toraja
3.02
2.2
3.34
15
Andika Aji Saputra
C11112310
Masamba
3
2.3
2.87
IV
V
15. Banni Aprilita Pratiwi (C11112286) Prestasi akademik Banni Aprilita sampai pada akhir masa pemberian beasiwa tidak menunjukkan peningkatan yang diharapkan oleh pihak pengelola beasiwa HPEQ walaupun, usaha-usaha telah dilakukan untuk menignkatkan prestasinya.
NO
13
NAMA
Banni Aprilita Pratiwi
NIM
C11112286
ASAL
Makassar
INDEKS PRESTASI KUMULATIF (PER SEMESTER) I
II
III
1.88
1.93
2.35
IV
V
REKAPITULASI INDEKS PRESTASI AKADEMIK (IPK) PENERIMA BEASISWA HPEQ
NO
NAMA
1
Ike Pongiman
2
NIM
Widyawati
ASAL
INDEKS PRESTASI (PER SEMESTER)
KUMULATIF
I
II
III
IV
V
C11111013
Mamuju
3.21
3.21
3.29
3.84
3.5
Julham Soamole
C11111258
Maluku Utara
1.79
1.36
2.57
2.99
2.78
3
Priska Kurnia Perdana
C11111136
Toraja
3.04
2.65
2.99
3.15
2.42
4
Ririn earesfin
C11111279
Luwu
1.96
2.95
2.95
3.54
2.92
5
Idar Sunandar
C11111125
Makassar
3.33
3.54
3.25
3.68
3.28
6
Andi Octavian Pratama
C11112023
Maros
3.47
3.07
3.12
7
Oei Robby Wijaya
C11112005
Makassar
3.47
3.48
4.00
8
Fetty Andriany
C11112043
Balikpapan
3.28
3.45
3.49
9
Awal Safar
C11112146
Luwu
3.28
2.97
3.26
10
Armawati
C11112055
Sengkang
2.98
2.72
3.24
11
Nurhidayah
C11112039
Sidrap
2.87
2.65
3.09
12
Baharuddin
C11112313
Sengkang
2.69
2.46
3.07
13
Banni Aprilita Pratiwi
C11112286
Makassar
1.88
1.93
2.35
14
Mikael Payungallo
C11112298
Toraja
3.02
2.2
3.34
15
Andika Aji Saputra
C11112310
Masamba
3
2.3
2.87
Wiranata
Sesuai dengan tujuan dari pemberian beasiswa HPEQ ini adalah untuk meningkatkan kualitas bagi mahasiswa fakultas kedokteran dari keluarga yang kurang mampu sehingga diharapkan ke depan program beasiswa dapat memutuskan rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas anak bangsa di masa yang akan datang. Untuk tujuan tersebut, TIM Beasiswa HPEQ Fakultas kedokteran melakukan berbagai upaya diantaranya :
a. Konsultasi dan monitoring rutin setiap bulan Konsultasi rutin dilaksanakan setiap bulan antara penerima beasiswa (grantees) dan pengelola beasiswa HPEQ, dalam kegiatan ini akan dikonsultasikan bersama mengenai perkembangan studi setiap grantee termasuk kesulitan-kesulitan yang ditemukan dalam proses studi untuk ditindaklanjuti baik dalam bentuk fasilitasi konseling, peer teacher dll. Selain itu pengelola beasiswa HPEQ akan bekerjasama dengan pengelola setiap blok mata kuliah yang diikuti oleh para grantees untuk memantau kegiatan dan kesulitan akademik yang dialami para grantees sehingga mudah untuk dicarikan solusinya. b. Konseling Kegiatan ini sifatnya sesuai kebutuhan, dimana jika grantee dianggap perlu untuk berkonsultasi dengan konsultan yang sesuai (akademik, psikiater, maupun psikolog) maka pengelola beasiswa akan memfasilitasi kegiatan tersebut. c. Peer-teaching Kegiatan ini melanjutkan kegiatan pada semester sebelumnya. Pada awalnya pengelola sendiri yang menjadi tutor untuk setiap grantee, namun ternyata dtemukan banyak kendala baik dari segi waktu, kendala psikologik (grantee merasa lebih comfortable jika belajar dengan temannya sendiri), maka diangkatlah beberapa peer mahasiswa yang berprestasi akademik sebagai peer-teacher. Hal ini direspon baik oleh para grantees, sehingga pada semester 2 tahun ini kegiatan tersebut dilanjutkan. Untuk peer teacher ditunjuk 5 orang mahasiswa berprestasi untuk memberikan pendampingan dan pembimbingan bagi grantees, yakni Dini Anggraeni, Arsy Adliah Anwar, Jefman E Marzuki, dan Arliawan Arsyadi Ali, dan Tri Kurniawan. d. Presentation session Untuk meningkatkan rasa percaya diri, dan kemampuan komunikasi akademik para penerima beasiswa, diadakan presentation session setiap bulannya untuk setiap grantee dengan topik yang mereka pilih sendiri dengan arahan dari pengelola beasiswa HPEQ. Evaluasi terhadap desain dan implementasinya Program beasiswa HPEQ dengan adanya database, relatif cukup baik untuk membantu proses seleksi mahasiswa yang kurang mampu dari segi ekonomi. Hal positif yang dapat diambil pada program beasiswa HPEQ ini, bahwa pengelolaan beasiswa yang ditujukan pada keluarga yang kurang mampu dan marginal dalam hal kehidupan ekonomi terbukti dapat meningkatkan kualitas mahasiswa tersebut dan mengeluarkan mereka dari situasi marginal (dalam hal peningkataan prestasi akademi, cara berkomunikasi, kepercayaan diri, dan prestasi non-akademik), sehingga diharapkan mereka penerima beasiswa yang berasal dari daerah terpencil dan marginal, dapat kembali ke daerah masing-masing dan
merupakan pelopor dalam memutus rantai kemiskinan, keterbelakangan, marginalisasi yang ada di daerah tersebut. Namun karena seleksi dilakukan pada mahasiswa yang sudah masuk di Fakultas Kedokteran, maka agak sulit mendapatkan mereka yang betul-betul kurang mampu untuk diberikan beasiswa karena seperti diketahui bersama bahwa biaya pendidikan di Fakultas Kedokteran relatif cukup tinggi. Ke depannya, rekruitmen terhadap calon penerima beasiswa dalam rangka meningkatkan akses terhadap pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat yang kurang mampu, sebaiknya langsung dilakukan mulai dari pendidikan sedini mungkin dengan melihat potensi anak-anak di aerah yang berasal dari keluarga kurang mampu. Keberlanjutan pemberian beasiswa Untuk keberlanjutan pemberian beasiswa, bagi para penerima beasiswa HPEQ yang memperlihatkan prestasi baik akademik mapun non-akademik, telah diusulkan sebagai penerima skema beasiswa yang ada di Universitas Hasanuddin.
Pengembangan Penanggulangan Masalah TB sebagai Fakultas Kedokteran UNHAS
Bidang Unggulan
Sub Aktivitas 1. Pemetaan Potensi Penelitian TB Meliputi komponen fungsionalisasi Database penelitian TB, yang terdiri dari kegiatan pelatihan SDM yang akan mengoperasikan sistem yang telah dibuat serta sosialisasi sistem kepada komponen yang terkait dalam hal ini pihak puskesmas dan RS yang akan terlibat dalam penanggulangan serta penelitian TB Pada bulan September 2011, sub aktivitas ini telah sampai pada tahap penandatanganan MOU dengan instansi terkait yairu RS Wahidin Sudiro Husodo, Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Kota Makassar, dan Dinas Kesehatan Kota Makassar. Tahap selanjutnya yaitu pelatihan para staf yang menginput data yang akan dimanfaatkan sebagai database penelitian telah dilaksanakan pada tahun 2012. Saat ini berdasarkan hasil monitoring evaluasi pada kwartal kedua 2012 proses fungsionalisasi telah berjalan dengan baik. Monitoring dan evaluasi untuk tahun 2013 belum rampung dilaksanakan. Sub Aktivitas 2. Pembuatan Road Map Penelitian TB FK UNHAS Pada tahun 2011 dan 2012, telah dibentuk tim yang mendata & menganalisa penelitian-penelitian TB yang telah rampung dan sementara berjalan. Pendataan mencakup jenis penelitian, unit pelaksana, dan outcome penelitian. Data yang diperoleh telah diklasifikasikan ke 5 tema yang telah ditetapkan yaitu pengembangan penelitian TB berbasis pada hasil kerja di laboratorium tentang diagnostik TB, pengembangan penelitian tentang TB anak, pengembangan penelitian tentang Multi Drug Resistent (MDR) dan Extended Drug Resistent (XDR) TB, pengembangan penelitian tentang TB extrapulmoner, pengembangan penelitian yang dapat memproduksi vaksin khusus TB. Selanjutnya, untuk merumuskan road map penelitian telah dibuat lokakarya pembuatan Road Map Penelitian TB. Sehingga, pada tahun 2013, kegiatan pada sub aktivitas ini berfokus ada monitoring dan evaluasi road map penelitian TB. Proses ini dilaksanakan setiap tiga bulan oleh sebuah tim yang ditugaskan oleh Dekan dan akan membuat laporan monitoring evaluasi yang dilaporkan setiap tiga bulan pada PIC bidang 3, Unit Penelitian FKUH, dan Dekan FKUH. Sub Aktivitas 3. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Penelitian TB dalam rangka Pengembangan Kemampuan Peneliti/Pendidik dalam Penanggulangan Masalah TB (1).Pelaksanaan hibah penelitian TB bagi staf dosen FK-UNHAS dan di luar FKUNHAS Hibah penelitian TB pada tahun 2013 dilakukan dengan besarnya hibah maksimal Rp. 100.000.000,00 yang diberikan pada 7 penelitian. Sosialisasi telah dilaksanakan pada akhir tahun 2012. Pada bulan Januari 2013, pemasukan proposal penelitian dibuka dengan tenggat waktu hingga Maret 2013. Penilaian proposal dilakukan oleh tim review yang sudah berpengalaman melakukan penelitian di bidang TB. Dana hibah penelitian diberikan dalam dua tahap. Semua pendanaan hibah penelitian telah diberikan dalam 3 tahap, tahap pertama dan kedua telah diberikan
sebesar 70% dari total hibah pada bulan pertama dimulainya penelitian, dan tahap ketiga hibah sebesar 30% dari total hibah pada akhir penelitian setelah memasukkan laporan kemajuan penelitian.
(2). Partisipasi pada research grant TB di luar HPEQ Tim peneliti TB FK-UNHAS akan aktif berpartisipasi dalam hibah penelitian nasional maupun internasional untuk meningkatkan kualitas penelitian dan membuka kesempatan untuk melakukan kerjasama penelitian dengan universitas/institusi/pemerintah/swasta dalam penelitian tentang TB baik dalam taraf nasional maupun internasional. Saat ini, telah ada satu penelitian TB yang mendapatkan hibah dari LPMP Universitas Hasanuddin. (3).Peningkatan sumber daya manusia khususnya peneliti penyakit Tuberkulosis Diagnosis penyakit TB harus dilakukan dengan bantuan alat diagnostik yang akurat. Berbagai metode diagnostik TB telah dikembangkan mulai dari yang konvensional sampai ke tingkat molekuler. Dalam melaksanakan penelitian TB dibutuhkan peneliti yang dapat memahami dan menggunakan berbagai metode dan tehnik pemeriksaan yang berhubungan dengan deteksi kuman M. tuberculosis dan respon tubuh terhadap adanya kuman tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan usaha untuk meningkatkan kemampuan para peneliti agar dapat melaksanakan penelitiannya sesuai standar yang seharusnya. Pada tahun 2013, pengembangan staf terkait keterampilan di bidang Tb belum dilaksanakan karena dana HPEQ hingga Juni 2013 tidak dapat dicairkan sedangkan kegiatan yang direncanakan seharusnya terlaksana pada bulan Maret 2013. Saat ini PIC sedang menyusun TOR untuk kegiatan pengembangan staf yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2013. (4).Peningkatan publikasi hasil penelitian di simposium/kongres nasional dan internasional Hasil penelitian TB yang berkualitas diharapkan dapat dipresentasikan di simposium/kongres penyakit infeksi pada umumnya dan penyakit tuberkulosis pada khususnya baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, hasil penelitian tersebut menjadi dasar pengetahuan bagi para dosen sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa. Semua proposal penelitian yang didanai dari HPEQ dan dana diluar HPEQ serta kerjasama penelitian TB dengan institusi di luar FK-UNHAS diharapkan menghasilkan publikasi di jurnal nasional terakreditasi dan internasional serta HAKI. Selama tahun 2013, belum dapat dipastikan adanya presentasi oral nasional maupun internasional yang dapat terlaksana. Namun, ada satu judul yang sudah submit dan jika diterima dapat dipresentasikan pada tahun 2014. Sub Aktivitas 4. Integrasi hasil penelitian TB dengan kurikulum (1). Evaluasi kurikulum TB FK UNHAS sejak tahun 2003 telah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi yang komprehensif. Kurikulum berbasis kompetensi terkait TB telah diterapkan dan tersebar di beberapa sistem/blok seperti Sistem Respirasi, Infeksi Tropis, Indera Khusus dan lain-lain. Dalam penerapan kurikulum tersebut, berbagai metode pembelajaran telah dilakukan baik dalam bentuk tutorial dan clinical skill lab. Namun tampaknya pelaksanaannya belum sepenuhnya dapat diterapkan oleh seluruh dosen yang terlibat dalam proses pembelajaran. Proses evaluasi kurikulum Tb ini telah menghasilkan dimasukkannya beberapa keterampilan baru terkait Tb pada blok CSL II
(2). Pengembangan bahan pembelajaran TB berupa modul dan manual keterampilan klinik, pengembangan buku ajar, pengembangan bahan ajar berbasis multimedia a. Pengembangan Modul dan Manual Keterampilan Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan strategi pendekatan Problem Based Learning (PBL) merupakan inovasi dalam dunia pendidikan kedokteran yang telah dikembangkan. Fakultas Kedokteran UNHAS sejak beberapa tahun yang lalu sudahan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dokter Indonesia tersebut. Dalam implementasi kurikulum maka disusunlah strategi dan metode pembelajaran KBK selama pendidikan preklinik maupun klinik. Salah satu indikator daripada keberhasilan penerapan kurikulum berbasis kompetensi adalah rerata nilai dan proporsi kelulusan dokter Fakultas Kedokteran UNHAS pada UKDI. Menilik hasil beberapa tahun melihatkan bahwa keberhasilan lulusan pada UKDI masih dibawah target yang ingin dicapai. Ketimpangan ini karena masih banyaknya ketidaksinkronisasi antara materi pembelajaran dengan Standar Kompetensi Dokter Oleh karena itu perlu dilakukan usaha-usaha pengembangan kurikulum secara terintegrasi yang mengadopsi kisi-kisi pembelajaran kompetensi sesuai SKDI . Tuberkulosis merupakan salah satu program unggulan daripada Universitas Hasanuddin, Oleh karennya harus diselaraskan dengan kurikulum yang berjalan Dengan dituangkannya muatan SKDI ke dalam kurikulum merupakan salah satu langkah strategis yang sangat efektif. Oleh karena itu diperlukan SDM staf dosen pengajar yang mengetahui teknik penyusunan modul dan manual yang benar dan berpedoman pada SKDI. Pada tahun 2013, telah dihasilkan satu modul Tuberculosis dewasa yang disajikan pada blok Respirasi. Modul ini berbeda dengan mosul sebelumnya, karena dilengkapi dengan 20 soal MCQ terkait Tb, dan disertai dengan hasil pemeriksaan legkap yang membantu mahasiswa untuk menguasai keterampilan penegakan diagnosis dan penatalaksanaan Tb paru. b. Pengembangan bahan ajar berbasis multimedia Kegiatan tutorial dan alih keterampilan klinik merupakan salah satu kegiatan proses belajar mengajar terpenting dalam pelaksanaan Problem Based Learning di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Indikator kualitas kegiatan akademik dari segi material dapat dilihat dari beberapa aspek misalnya sistem penjadwalan dan pelaksanaan yang baik, ratio dosen pengajar dan jumlah mahasiswa yang ideal, kapasitas dan fasilitas kuliah ruangan yang memadai, tersedianya fasiltas laboratorium lengkap, perpustakaan lengkap dan bahan ajar. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan akademik adalah dengan inovasi bahan ajar melalui produk pembelajaran interaktif berbasis multimedia. Metode pembelajaran yang diterapkan oleh dosen sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas perkuliahan. Oleh karena itu media pembelajaran berbasis multimedia akan turut berperan dalam peningkatan kualitas metode pembelajaran. Selanjutnya Fakultas Kedokteran Unhas dapat memberikan pengayaan material bahan ajar dan perkuliahan bagi mitra FK-Unhas melalui fasilitas internet dan teleteaching.
Produk media ajar berbasis digital dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar memungkinkan pembelajaran dengan sistem yang terpadu dan sistematis. Pemanfaatan produk media ajar berbasis multimedia ini akan menunjang keberhasilan kegiatan akademik yang efektif dan efisien yang diukur dari peningkatan IPK dan jumlah mahasiswa yang mengakses produk bahan ajar ini. Selain itu produk bahan ajar ini mendukung pengembangan metode pembelajaran e-learning sehingga kurikulum berbasis kompetensi dapat dicapai. Pada akhir tahun 2012 telah dilakukan pengembangan video Tb, dan proses editing dan finalisasi telah dilaksanakan pada awal tahun 2013. Video tersebut sekarang akan mulai digunakan untuk kalanagan mahasiswa FK Unhas. Selanjutnya direncanakan untuk mengembangkan video terkait Tb lainnya. Pada bulan Juli 2013, 10 staf dosen FKUH diutus untuk mengikuti lokakarya ppengembangan media ajar Tb dalam bentuk media animasi pad FK UGM Yogyakarta. Para staf tersebut dilatih cara mengembangkan media animasi, mulai dari pengembangan storyboard hingga finalisasi. Pelatihan ini masih merupakan pelatihan pengembangan animasi bagi pemula. (4) Pengembangan Assessment Tb a. Lokakarya MCQ Tb Sistem assessment dalam metode pembelajaran Problem Based Learning yang memiliki nilai validitas dan reliabilitas yang tinggi sangat diperlukan untuk menilai sejauh mana keberhasilan sebuah sistem yang sedang berjalan melalui penilaian terhadap kemampuan mahasiswa. Multiple choice question merupakan salah satu bentuk assessment yang memiliki nilai objektivitas yang tinggi dan sangat luas digunakan di berbagai institusi. Namun, pola assessment ini memiliki kelemahan jika tidak dibarengi dengan validitas yang tinggi. Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan assessment telah dilaksanakan Lokakarya Multiple Choice Question bagi kalangan dosen FK Unhas yang telah menghasikan soal terkait Tb yang telah dimasukkan ke dalam bank soal. b. Lokakarya OSCE Tb Fakultas Kedokteran UNHAS sejak tahun 2003 telah menerapkan pola kurikulum berbasis kompetensi yang komprehensif. Dalam perjalanannya belum sepenuhnya dapat diterapkan oleh seluruh dosen yang terlibat dalam proses pembelajaran. Materi pembelajaran mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin seharusnya dibuat sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai oleh mahasiswa sesuai dengan yang dianjurkan oleh direktorat jenderal pendidikan tinggi dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Untuk pencapaian hasil terbaik implementasi sistem komptensi tersebut, maka perlu seluruh komponen pendukukng harus direalisasikan. Salah satunya dengan pelaksanaan OSCE. OSCE yang baik akan menguji kemampuan calon lulusan dokter dalam hal kompetensi keterapilan skill. Dalam pelaksaan UKDI ke depan, selain ujian teori dokter, komponen UKDI lain adalah OSCE dimana kemampuan para dokter akan keterampilan klinik akan diuji secara objektif. Dengan menuangkan kompetensi keterampilan klinik melalui OSCE yang berintegrasi dan komprehensif dapat menghasilkan lulusan dokter terbaik yang
mempunyai kompetensi unggul dalam diagnosis dan penatalaksanaan baik dari aspek promotif, preventif dan kuratif. Mengikuti kurikulum berbasis kompetensi ini sebenarnya OSCE sudah lama diterapkan, namun dalam pelaksanaannya belum maksimal. Pelaksanaan OSCE yang tidak maksimal ini dilatar belakangi oleh berbagai kondisi, diantaranya belum seimbangnya staff dosen baik dari segi kuantitas maupun kualitas pengetahuan mengenai OSCE yang dirasakan masih kurang. Di lain pihak jumlah proporsi mahasiswa yang sangat banyak membutuhkan fasilitas SDM dan waktu dalam jumlah yang banyak. Untuk mencapai pelaksanaan OSCE yang maksimal akan dilaksanakan workshop OSCE untuk keterampilan terkait Tb bagi segenap staff dosen pengajar yang terlibat dalam pelaksanaan blok sistem yang berjalan. (5) Pengembangan Staf Dosen dalam bidang kurikulum, penelitian kedokteran, dan assessment a. Pengembangan Staf Dalam Negeri Pada tahun 2013, pengembangan staf disokuskan pada pengembangan Media Ajar Tb dimana telah dilaksanakan pelatihan pengembangan media ajar berbasis animasi pada bulan Juli 2013 di FK UGM Yogyakarta. Peserta Pelatihan berjumlah 10 orang yang mewakili masing-masing bagian terkait pengembangan kurikulum Tb. NO 1 2 3 4 5
NAMA dr. Berti F. Nelwan, DFM, Sp.PA dr. Robertus Setiadji, Sp.FK dr. A. Alfian Zainuddin, MKM dr. Faqi Nurdiansyah Hendra dr. Bob Wahyudin, Sp.A
6 7 8 9 10
dr. Irawati Djaharuddin, Sp.P dr. Nurhayana SAN, Sp.PK dr. A. Yasmin Syauki, M.Si, Sp.GK dr. Aldian Irma dr. Ririn Nislawati
BAGIAN Patologi Anatomi Farmakologi IKM-IKK MEU IK Anak Ilmu Penyakit Dalam Patologi Klinik Ilmu Gizi MEU IP Mata
Peserta Pelatihan Pengembangan Media Ajar b. Pengembangan Staf Luar Negeri Kegiatan ini mencakup pelatihan dalam bidang: 1. Keterampilan esensial dalam pendidikan kedokteran Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16-19 Januari 2013 pada APMEC 2013 di Singapura. FK Unhas mengirimkan 4 (empat) orang staf yang mewakili MEU, CEU, dan SAU yang terlibat aktif alam pengembangan kurikulum sekurang-kurangnya 3 tahun.
2. Keterampilan di bidang Tuberculosis dan Infeksi Tropis Untuk kegiatan ini 2 staf dosen dari bagian Interna dan Infeksi tropis mengikuti APSR 2013 di Yokohama Jepang. Kegiatan ini berfokos pada pembaruan teknologi diagnosis dan penatalaksanaan Tb Paru. 3. Penelitian di bidang pendidikan kedokteran Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 – 19 Juli 2013 di Dundee, Skotlandia. Peserta kegiatan ini adalah staf pengajar tetap Fakultas Kedokteran Unhas yang berperan aktif dalam proses pengembangan pendidikan dan penelitian pendidikan sekurang-kurangnya 3 tahun. Pada pelatihan ini, dilakukan Pengenalan penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam bidang pedidikan kedokteran untuk menunjang pengembangan dan implementasi kurikulum. Metode kurusus menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran termasuk kuliah interaktif, presentasi penelitian, kerja kelompok, kuis, dan umpan balik terhadap proposal penelitian dari para ahli. Topik-topik kursus meliputi:
Pendidikan, penelitian, dan bukti Teori dalam penelitian pendidikan kedokteran Perencanaan penelitian Pertimbangan etik dalam penelitian Kualitas dalam penelitian pendidikan kedokteran Metodologi Kuantitatif dan sampling Perancangan kuisioner dan analisis Metodologi kualitatif dan sampling Analisis data kualitatif Metode penelitian campuran
ANALISIS PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA DAN IMPLEMENTASI PROGRAM Sesuai dengan target untuk menjadikan UNHAS sebagai pusat penelitian TB dengan penggunaan dana HPEQ selama 3 tahun , dari berbagai usaha yang telah dilakukan selama hampir 3 tahun ke belakang ini telah banyak perubahan dan peningkatan yang kami buat sehubungan dengan penelitian TB di UNHAS, sebagai berikut: Program Penelitian TB HPEQ Sesuai dengan protocol yang kami buat beberapa program penelitian yang diadakan seperti: a. Pemberian dana penelitian bagi dosen yang mengirim proposalnya tentang TB ke panitia untuk di review dan diseleksi oleh panitia dari HPEQ dan terdiri dari tahun pertama ada 5 proposal, tahun kedua 8 proposal dan tahun ketiga7 proposal dengan masing masing mendapatkan dana sebesar 100 juta b. Pembelian beberapa peralatan yang akan menunjang laboratorium TB yang bertaraf international yang ada di RS Wahidin yang merupakan laboratorium
kerja sama penelitian antara NITD Singapore dengan UNHAS. Lab NHCR ini dapat melayani pasien TB di area kawasan Indonesia Timur
c.
d.
e.
f.
g.
Laboratorium Tb ini boleh dikatakan sebagai tempat atau pusat /centre penelitian Tb di UNHAS yang akan dikembangkan terus oleh UNHAS walaupun sudah akan berakhir kerja samanya dengan Novartisl Institute of Tropical Disease (NITD) di Singapore pada akhir tahun depan. Beberapa judul penelitian yang dilakukan oleh beberapa dosen UNHAs yang mendapat hibah penelitian HPEQ ini sebagian besar menggunakan laboratorium NHCR TB ini untuk diagnostik smear, kultur, dan uji sensitivitas obat anti tuberculosis baik lini pertama maupun obat TB line kedua. Diagnosis menggunakan molekuler dan ELISA juga dapat dikerjakan di lab NHCR ini dengan alat rapid test GeneXpert yang dapat lebih mudah dan cepat dalam mendiagnosis TB secara molekuler Beberapa topik penelitian seperti diagnosis penderita TB tulang, TB pada ibu hamil dan TB anak, penggunaan bahan alami seperti alga dan tumbuhan seperti daun miana telah dilakukan untuk sebagai bahan baku pengganti obat anti TB dan semuanya telah dikerjakan di Laboratorium TB NHCR ini. Publikasi ilmiah sehubungan dengan penelitian ini sudah kita dapatkan di Jurnal international ada 2 yang sudah accepted dan rencana ada 3 lagi yang akan di submit dalam tahun ini ke jurnal international di samping beberapa judul penelitian akan di kirim ke jurnal nasional terakreditasi seperti penelitian TB pada ibu hamil. Pengoperasian data link tentang penderita suspect TB dari beberapa Puskesmas dan rumah sakit akan memudahkan bagi kita sebagai dosen dan peneliti untuk mengetahui jumlah penderita yang ada di masyarakat makassar dan dapat menggunakan data ini utk bahan penelitian mahasiswa baik S1 sampai S3 . Pembuatan buku ajar TB untuk mahasiswa sudah juga dirancang dan akan diselesaikan dalam tahun ini sehingga dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai sumber referensi untuk mereka dalam mendapatkan informasi akan kompetensi dokter khusus penyakit tuberculosis. Melakukan seminar dan workshop tentang tuberculosis sudah dilakukan denan melibatkan beberapa pakar dibidang masing-masing seperti TB anak, Tb tulang, TB kulit, TB ibu hamil dan TB paru serta TB ekstra paru, dengan mengundang sebanyak mungkin dokter umum dan masyarakat umum sebagai peserta symposium Akan membuat pelatihan penulisan karya ilmiah di jurnal international sekaligus membimbing mereka yang telah mendapat dana penelitian untuk dapat mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal tersebut sehingga mamfaat dari penelitian ini yang dibiayai oleh HPEQ dapat disebarluaskan ke masyarakat ilmiah berarti juga dapat membantu dosen untuk belajar menulis, meneliti dan mendapatkan poin untuk kenaikan pangkat dan bahkan membantu dosen untuk menyelesaikan studi mereka di jenjang S2 dan bahkan S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri Membentuk center of excellence TB research di UNHAS yang dapat merupakan pusat penelitian TB di Indonesia khususnya di Indonesia Timur, dengan fokus ke penelitian kandidat vaksin TB di Makassar dengan menggunakan isolate lokal
makassar, penelitian yang berhubungan dengan diagnosis cepat TB paru dan Extra-paru serta penelitian menggunakan bahan alam untuk menjadi kandidat obat baru pada penderita TB di Indonesia. h. Mengirim beberapa dosen ke pusat kegiatan penelitian di senter senter penelitian seperti di UI Jakarta, UNAIR Surabaya, dan Litbangkes Jakarta serta beberapa tempat penelitian di negara luar seperti di Thailand, Singapore, Belanda dan Jepang untuk meningkatkan SDM dosen UNHAS dalam rangka membangun kerjasama penelitian sehingga hasil penelitian kita juga dapat dengan mudah diterima di jurnal international bila ada kolaborasi research bersama i. Melakukan presentasi ilmiah hasil penelitian baik di tingkat nasional maupun international untuk penyebarluasan ide gagasan dan hasil penelitian di level nasional dan international untuk mendapatkanlink kerja sama penelitian di UNHAS Demikian beberapa item kerja dan usaha yang telah dan akan dilakukan selama hampir 3 tahun ini dalam rangka membangun UNHAS sebagai pusat penelitian TB di Indonesia khususnya di Indonesia Timur. Dengan dana yang dihibahkan dalam bentuk HPEQ ini ke UNHAS banyak mamfaat yang telah kami rasakan sebagai dosen untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan kita serta melengkapi beberapa sarana dan prasarana kita untuk membantu dalam menurunkan angka kesakitan penyakit TB di Indonesia Timur pada khususnya Sub Aktivitas 4. Kemitraan Aktifitas terakhir HPEQ FK UNHAS adalah pembinaan kemitraan. Kerjasama antara FK UNHAS dengan FK Universitas Muhammadiyah Makassar, dan dengan FK Universitas Haluleo Kendari sebenarnya telah terjalin sejak tahun 2008 sebagai institusi binaan FK UNHAS. Kendala pelaksanaan aktivitas kemitraan adalah penundaan kegiatan in house training karena sulitnya mencari kesesuaian jadwal dengan narasumber. Untuk masalah sumber daya manusia, Unismuh memiliki jumlah yang lebih baik dibandingkan Unhalu karena penambahan dosen setiap tahun lebih banyak, terakhir tahun ini mendapat penambahan 14 staf. Saat ini FK Unismuh telah memiliki rumah sakit Pendidikan dan dosen pendidik klinik sehingga pelaksanaan kepaniteraan klinik terpisah dari FKUNHAS. Dosen pendidik klinik merupakan dokter-dokter spesialis yang telah memenuhi kriteria yang disepakati bersama dimana sebelum melakukan bimbingan pada mahasiswa kepaniteraan klinik, mendapatkan pelatihan sebelumnya. Mahasiswa kepaniteraan klinik tersebut mendapat bimbingan langsung dari supervisor pembimbing klinik dalam pelaksanaan proses pendidikan. Proses perkuliahan masih sebagian besar diampu oleh dosen FKUH. Untuk proses tutorial dan pelatihan keterampilan klinik telah hampir 100% diampu oleh dosen FK Unismuh dan Unhalu. Beberapa dosen FK Unismuh dan Unhalu yang mendapat pembiayaan PHK-PKPD dan menempuh pendidikan di FKUH di bidang S2
biomedik telah menyelesaikan pendidikan dan saat ini diberikan kepercayaan untuk mengampu perkuliahan sesuai bidang keahlian masing-masing. Kendala utama di FK Unhalu adalah kurangya staf akademik karena masih banyak yang melanjutkan pendidikan sehingga dosen yang menelola proses perkuliahan masih sedikit. Untuk kepaniteraan klinik telah dilaksanaka secara mandiri, kecuali untuk Forensik karena di Kendari masih kesulitan spesialis Forensik. Kendala pelaksanaan lain di FK Unhalu adalah jumlah input mahasiswa yang peningkatannya signifikan dimana tahun ini menerima mahasiswa 160 orang. FK Unismuh menerima mahasiswa baru tahun ini sebesar 100 orang. Hal ini mengakibatkan perbandingan jumlah dosen dan mahasiswa semakin tidak memadai dan proses pendidikan dan pembimbingan sulit dilaksanakan dengan baik. Baik FK Unismuh dan Unhalu telah terakreditasi C, bahkan Unhalu hanya terkait 4 angka dari akreditasi B. Pada akhir tahun 2013, Unismuh telah berhasil menyusun buku blok dan buku panduan kepaniteraan klinik dan telah siap untuk diimplementasikan pada tahun 2014. Hal ini diharapkan akan mampu menunjang proses pendidikan pada fase akademik dan profesi yang nantinya akan meningkatkan prestasi lulusan FK Unismuh.