LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
1 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.Wr.Wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam Tahun 2014 LAKIP ini disusun sebagai perwujudan pertanggungjawaban dari kinerja Bapelkes Batam selama tahun 2015. Penyusunan laporan ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP diharapkan dapat menjadi wujud akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan tugas, pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi serta sebagai alat penilaian dan pengendalian dalam rangka memacu peningkatan kinerja organisasi. Sejalan dengan proses reformasi birokrasi, indikator keberhasilan yang digunakan dalam LAKIP diukur berdasarkan rencana strategi (renstra). Peta strategi dalam renstra yang disusun tersebut memetakan setiap Sasaran Strategis (SS) yang akan dicapai dalam rangka pencapaian tujuan organisasi sesuai visi dan misi yang diemban. Setiap SS memiliki ukuran yang disebut sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan target kinerja yang telah ditentukan. Pengukuran LAKIP dengan menggunakan IKU diharapkan sekaligus menjadi bentuk transparansi dan pertanggungjawaban pencapaian target kinerja dalam setahun. Penyusunan LAKIP ini telah melibatkan semua pemangku kepentingan baik yang berada di dalam maupun di luar lingkungan Bapelkes Batam. LAKIP ini merupakan bahan evaluasi bagi Bapelkes Batam dalam penyelenggaraan progam / kegiatan selama tahun 2015 dan menghasilkan langkah – langkah yang dilakukan organisasi dalam pencapaian kinerja dimasa yang akan datang Akhirnya semoga LAKIP ini dapat bermanfaat, khususnya bagi Balai Pelatihan Kesehatan Batam dan semua pihak yang terkait pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Batam, Januari 2016 Kepala Bapelkes Batam
Drs. Suherman, M.Kes NIP. 196508121986031004
2 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
IKHTISAR EKSEKUTIF Bapelkes Batam merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam bidang pelatihan kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan dengan tugas pokok melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Masyarakat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) tahun 2015 Bapelkes Batam melaporkan capaian kinerja tahun 2015 dikaitkan dengan Rencana Program dan kegiatan Bapelkes Batam 2011 – 2015 dan rencana kinerja tahunan Tahun 2015 serta diharapkan laporan ini dapat memberikan gambaran secara lengkap mengenai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi Bapelkes Batam selama Tahun 2015.
Berdasarkan perjanjian kinerja Tahun 2015 Bapelkes Batam melaksanakan satu program yaitu program pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan dengan 2 kegiatan yaitu dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (2079) dan pendidikan dan pelatihan aparatur (2076) yang dijabarkan lebih lanjut kedalam 1(satu) sasaran strategis.
Pada Tahun 2015 untuk melaksanakan seluruh kegiatan tersebut disediakan anggaran sebesar Rp. 19.991.111.000,-. Realisasi anggaran secara keseluruhan pada Tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 18.368.441.837 atau 91,88%.
Hasil pengukuran kinerja Bapelkes Batam tahun 2015 dengan sasaran strategis pelaksanaan pelatihan teknis, fungsional dan penjenjangan bagi aparatur dengan capaian kinerja 97,42 % yaitu dari target 1085 dan terrealisasi 1057 orang.
3 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar
i
Ikhtisar Eksekutif
ii
Daftar Isi
iii
BAB I Pendahuluan
1
A. Latar Belakang
1
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
2
C. Visi dan Misi
3
D. Struktur Organisasi
4
E. Sistematika
5
Bab II Perencanaan Kinerja
6
Bab III Akuntabilitas Kinerja
8
A. Capaian Kinerja Organisasi
8
B. Realisasi Anggaran
18
Bab IV Penutup
21
Lampiran Lampiran 1.Penetapan Kinerja Tahun 2015 Lampiran 2.Pernyataan Penetapan Kinerja Tahun 2015 Lampiran 3.Distribusi Penyelenggaraan Diklat Tahun 2015
4 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) yang berperan sebagai pemikir, perencana dan pelaksana pembangunan kesehatan yang dimotori oleh Kementerian Kesehatan. Salah satu program Kementerian Kesehatan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010–2015 yaitu program pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Program tersebut dijabarkan dalam satu upaya peningkatan mutu aparatur Kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat).
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi SDM Kesehatan adalah kurangnya kompetensi aparatur kesehatan dalam mengemban tugas dan tanggung jawab serta fungsinya dalam penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan kesehatan. Selain itu, sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam upaya percepatan MDG’s. Sehingga dalam upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparatur kesehatan, pendidikan dan pelatihan mempunyai peran strategis. Hal ini, mengingat aparatur kesehatan bekerja di semua lini dari pusat sampai daerah secara lintas sektor, maka pendidikan dan pelatihan kesehatan perlu mendapatkan perhatian dari semua pemangku kepentingan.
Bapelkes Batam yang merupakan unit pelaksana teknis di bidang pelatihan kesehatan mempunyai tugas dalam menyiapkan SDM Kesehatan yang mempunyai kompetensi dan profesionalime dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Berdasarkan aspek strategis dan permasalahan diatas, maka sasaran strategis Bapelkes Batam sebagai penyelenggara pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan dan masyarakat yaitu dengan indikator kinerja jumlah SDM Kesehatan dan masyarakat yang mengikuti pelatihan.
Pelaporan kinerja Bapelkes Batam disusun sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah pasal 20 yang menyatakan bahwa laporan kinerja dihasilkan dari suatu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang diselenggarakan oleh masing-masing entitas pelaporan dan/atau entitas akuntansi. Peraturan ini kemudian dijabarkan melalui 5 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang menyebutkan bahwa SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengkalifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Sebagai entitas akuntabilitas satuan kerja, maka Balai Pelatihan Kesehatan Batam menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 (LAKIP) berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan kinerja bertujuan memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai serta sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1. Kedudukan Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2361/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 November 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan, kedudukan Balai Pelatihan Kesehatan Batam (Bapelkes Batam) merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
2. Tugas Pokok dan Fungsi Bapelkes Batam mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Masyarakat.
Adapun dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bapelkes Batam mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan rencana program dan kegiatan pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan dan Masyarakat. b. Pelaksanaan kerja sama nasional dan internasional di bidang pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan dan Masyarakat. 6 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
c. Pelaksanaan advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan dan Masyarakat. d. Pengembangan metode dan teknologi pelatihan, informasi, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM Kesehatan dan Masyarakat. e. Penyiapan pengembangan kemitraan f. Pengkajian dan pengendalian mutu, dan g. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
C. VISI DAN MISI 1. Visi Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya, Bapelkes Batam mempunyai visi sebagai berikut : “Terwujudnya Diklat SDM Kesehatan yang Profesional melalui Standar Nasional dan Internasional”.
2. Misi untuk mewujudkan visi tersebut, Bapelkes Batam mempunyai misi sebagai berikut : a. Mengembangkan kompetensi keperawatan. b. Mengembangkan sistem manajemen mutu diklat. c. Mengembangakan dan meningkatkan kemitraan serta cakupan diklat. d. Mengembangkan IPTEK sediklatan (metodologi, informasi, sarana dan prasarana). e. Menjamin ketersediaan sember daya diklat yang sesuai standar. f. Menyelenggaraan diklat yang bertaraf internasional. g. Menerapkan tata kelola diklat yang baik
D. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi Balai Pelatihan Kesehatan Batam berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2361/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 November 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan, sebagai berikut : a. Subbagian Tata Usaha; Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan perencanaan anggaran dan pelaporan, pengelolaan keuangan, urusan kepegawaian, tata usaha, rumah tangga, dan perlengkapan.
7 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
b. Seksi Pengkajian dan Pengembangan; Seksi Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengkajian dan analisis kebutuhan pendidikan, kurikulum pelatihan, metode dan teknologi pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat. c. Seksi Pengendalian Mutu; Seksi Pengendalian Mutu mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pengendalian mutu, sertifikasi, evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat. d. Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan; Seksi Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penyiapan bahan kerjasama nasional dan internasional, dan informasi pendidikan dan pelatihan, serta advokasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kesehatan e. Instalasi; Instalasi merupakan fasilitas penunjang penyelenggaraan di bidang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat. Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan nonstructural. Jenis Instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan pengembangan pelayanan pendidikan dan pelatihan; f. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
E. SISTEMATIKA Sistematika penulisan LAKIP ini terdiri dari : 1. Bab 1 Pendahuluan, terdiri dari penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organiasasi serta penjelasan tentang kedudukan, tugas pokok dan fungsi, visi dan misi serta struktur organiasi. 2. Bab 2 Perencanaan kinerja, terdiri dari ringkasan / ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan. 3. Bab 3 berisi Akuntabilitas kinerja, terdiri dari capaian kinerja organisasi dan realisasi anggaran. 4. Bab 4 berisi penutup
8 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
BAB II
PERENCANAAN KINERJA Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, entitas akuntabilitas kinerja menyusun Rencana Strategis sebagai dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahunan dan setiap tahun menyusun rencana kerja dan anggaran yang ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran. Dokumen pelaksanaan anggaran inilah yang menjadi dasar penyusunan perjanjian kinerja.
Perjanjian kinerja disusun dengan mencantumkan indikator kinerja dan target kinerja yang disusun dengan kriteria sebagai berikut : a. Spesifik (specific) b. Dapat diukur (measurable) c. Dapat dicapai (attainable) d. Berjangka waktu (time bound) e. Dapat dipantau dan dikumpulkan (trackable)
Perjanjian kinerja adalah lembar / dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program / kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima amanah dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu yang berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Perjanjian Kinerja Bapelkes Batam Tahun 2015 (terlampir) adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Bapelkes Batam tahun 2015
1
Sasaran Strategis Indikator Kinerja (1) (2) Pelaksanaan pelatihan a. Jumlah aparatur kesehatan yang teknis, fungsional, dan mengikuti pelatihan teknis, penjenjangan fungsional dan penjenjangan
Target (3) 1085 Orang
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK) dengan jumlah anggaran DIPA Bapelkes Batam Tahun 2015 Rp. 19.991.111.000
9 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara berkala (triwulan) dan tahunan. Pengukuran dan pembandingan kinerja dalam laporan kinerja harus cukup menggambarkan posisi kinerja instansi pemerintah.
1. Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015 Capaian kinerja Bapelkes Batam Tahun 2015 dapat dilihat dari target dan realisasi kinerja adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Bapelkes Batam Tahun 2015
1
Sasaran Strategis Indikator Kinerja (1) (2) Pelaksanaan a. Jumlah aparatur kesehatan pelatihan teknis, yang mengikuti pelatihan fungsional, dan teknis, fungsional dan penjenjangan penjenjangan
Target (3) 1085 Orang
Realisasi (4) 1057 Orang
% (5) 97.42
Pada tabel diatas menunjukkan capaian kinerja Bapelkes Batam Tahun 2015 dengan sasaran strategis Pelaksanaan Pelatihan Teknis, fungsional dan penjenjangan dan indikator kinerja jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional dan penjenjangan dibawah target yang telah ditetapkan yaitu dari target 1085 orang, terrealisasi sebanyak 1057 orang atau 97,42 %. Hal ini dikarenakan adanya beberapa pelatihan dengan penetapan peserta yang kurang dari target yaitu pelatihan prajabatan dan TKHI serta pelatihan yang dengan kekurangan peserta yaitu pelatihan Manajemen of Training dan pelatihan Farmasi Klinik Dasar.
10 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
2. Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Tahun ini dan Tahun Sebelumnya Pencapaian kinerja Bapelkes Batam Tahun 2015, apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.2 Perbandingan Pencapaian Kinerja Bapelkes Batam Tahun 2014 dan 2015 N o
Sasaran Strategis
1
Pelaksanaan pelatihan teknis, fungsional dan penjenjangan bagi aparatur
2
Pelaksanaan pelatihan teknis bagi tenaga kesehatan
3
Pelaksanaan pelatihan bidang kesehatan bagi masyarakat
Indikator Kinerja Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional dan penjejangan Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis fungsional Jumlah masyarakat yang mengikuti pelatihan bidang kesehatan
Total Output
2014
2015
Target
Real
%
Target
Real
%
305
471
154.43
1085
1057
97.42
305
471
154.43
1085
1057
97.42
Pada Tabel dan grafik diatas, menunjukkan perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja Tahun 2015 dengan tahun sebelumnya, dengan analisa sebagai berikut: a. Pada Tahun 2015, sasaran kinerja Bapelkes Batam hanya pada sasaran strategis pelaksanaan pelatihan teknis, fungsional dan penjenjangan bagi aparatur dengan indikator kinerja Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional dan penjenjangan. Hal ini, mengikuti kebijakan anggaran bahwa Bapelkes Batam merupakan unit pelaksana teknis dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan aparatur (2076). b. Apabila target dan realisasi Tahun 2015 (Tabel 3.1) dari Target 1085 orang dan Realisasi 1.057 Orang atau 97,42%, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Tahun 2014 (Tabel 3.2), dari target 305 orang, terrealisasi 471 orang atau 154,43%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan prosentasi capaian kinerja dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena pada Tahun 2014 target kinerja lebih sedikit sedangkan realisasi lebih besar yang dikarenakan adanya penambahan anggaran yang bersumber dari PNBP yang mampu mendongkrak kinerja. Sedangkan Tahun 2015, terjadi peningkatan target kinerja sampai dengan 1.085 orang karena terjadi peningkatan alokasi anggaran Rp. 12.240.537.000,menjadi Rp19.991.111.000.
11 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
3. Perbandingaan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; Dalam dokumen perencanaan strategis Bapelkes Batam Tahun 2011 – 2015, dengan target yang tercantum dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.3 Target Jangka Menengah berdasarkan Renstra Bapelkes Batam 2011 – 2015 No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
2011
2012
2013
2014
2015
Total
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
1
Pelaksanaan pelatihan teknis, fungsional dan penjenjangan bagi aparatur Pelaksanaan pelatihan teknis bagi tenaga kesehatan
Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional dan penjejangan Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis fungsional Jumlah masyarakat yang mengikuti pelatihan bidang kesehatan
762
560
1290
1480
1040
5132
0
60
60
30
30
180
90
60
90
60
90
390
852
680
1440
1570
1160
5702
2
3
Pelaksanaan pelatihan bidang kesehatan bagi masyarakat Total Output
Adapun target dan realisasi sesuai dengan anggaran yang diperoleh adalah sebagai berikut : Grafik 3.4 Target dan Capaian Kinerja Output Peserta Pelatihan Bapelkes Batam Tahun 2011 – 2015 berdasarkan Alokasi Anggaran yang Diperoleh 1200
1085 1057
1000 780
800 600
620 612
600
560 550
400
TARGET 471
REALISASI
305
200 0 2011
2012
2013
2014
2015
Dalam tabel diatas, target jangka menengah Bapelkes Batam Tahun 2011 – 2015, secara keseluruhan ditargetkan 5.702 orang, sehingga apabila dihitung secara kumulatif, realisasi kinerja sampai dengan Tahun 2015 dibandingkan dengan target jangka menengah yaitu 74,39 % atau jumlah peserta yang dilatih yaitu 4.242 orang. Hal ini terjadi sesuai dengan alokasi anggaran yang diberikan pada Bapelkes Batam.
Apabila dirinci secara detail dalam target jangka menengah per sasaran strategis adalah sebagai berikut : 12 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
Tabel 3.4 Target dan Realisasi Jangka Menengah No
Sasaran Strategis
-1
-2
Indikator Kinerja -3
Target
Realisasi
Prosentasi
-4
-5
-6
1
Pelaksanaan pelatihan teknis, jabatan fungsional, penjenjangan dan prajabatan bagi aparatur
Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional dan penjejangan
5132
3480
67.81
2
Pelaksanaan pelatihan teknis bagi tenaga kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis
180
187
103.89
3
Pelaksanaan pelatihan bidang kesehatan bagi masyarakat
Jumlah masyarakat yang mengikuti pelatihan di bidang kesehatan
390
575
147.44
5702
4242
74.39
Total Output
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa realisasi kinerja terhadap target yang ditetapkan dalam target jangka menengah yang ada pada dokumen perencanaan strategis yaitu pada pelaksanaan pelatihan teknis, fungsional dan penjenjangan bagi aparatur, realisasi kinerja hanya mencapai 67,81 %. Hal ini terjadi karena masih banyak pelatihan bagi aparatur yang dilaksanakan di pusat. Sedangkan untuk pelatihan teknis fungsional bagi tenaga kesehatan dan masyarakat sudah melampaui target yang telah ditetapkan dalam renstra yaitu 103,89 % untuk pelatihan teknis fungsional bagi tenaga kesehatan dan 147,44 % untuk pelatihan bidang kesehatan bagi masyarakat. Sehingga pada tahun yang akan datang, pelatihan yang dilaksanakan akan diprioritaskan bagi pelatihan aparatur.
Apabila digambarkan secara kumulatif dalam grafik untuk setiap sasaran strategis adalah sebagai berikut : Grafik 3.2 Target dan Realisasi Kinerja Kumulatif Jangka Menegah Tahun 2011 – 2015 Sasaran Strategis : Pelaksanaan Pelatihan Teknis, Fungsional dan Penjenjangan bagi Aparatur 6000 5132
5000 4092
4000
3480
3000
2612 1942
2000 1000
2423
Target Jangka Menengah Realisasi
1392 1322 780 762
0 2011
2012
2013
2014
2015
13 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
Pada grafik diatas menggambarkan pada sasaran strategis pelaksanaan pelatihan teknis, fungsional dan penjenjangan bagi aparatur, realisasi kinerja kumulatif baru mencapai 67,81 %. Sedangkan untuk sasaran strategis Pelaksanaan pelatihan teknis bagi tenaga kesehatan, sebagai berikut : Grafik 3.3 Target dan Realisasi Kinerja Kumulatif Jangka Menegah Tahun 2011 – 2015 Sasaran Strategis : Pelaksanaan Pelatihan Teknis bagi Tenaga Kesehatan 200
187
187
150
187 180
150 120 Target
100 58
Realisasi 60
50 0 0
0 2011
2012
2013
2014
2015
Pada grafik diatas menggambarkan pada sasaran strategis pelaksanaan pelatihan teknis, fungsional dan penjenjangan bagi aparatur, realisasi kinerja kumulatif sudah mencapai 103,89 %. Sedangkan sasaran strategis Pelaksanaan pelatihan bidang kesehatan bagi masyarakat, sebagai berikut : Grafik 3.4 Target dan Realisasi Kinerja Kumulatif Jangka Menegah Tahun 2011 – 2015 Sasaran Strategis : Pelaksanaan Pelatihan Bidang Kesehatan bagi Masyarakat 700 575
575
600
575
500 400
390
300
300
200 100
Realisasi
240
180
Target
150
90 90
0 2011
2012
2013
2014
2015
14 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
Pada grafik diatas menggambarkan pada sasaran strategis pelaksanaan pelatihan bidang kesehatan bagi masyarakat, realisasi kinerja kumulatif sudah mencapai 147,44 %.
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional. Realisasi kinerja sesuai dengan standar nasional yaitu target untuk pelatihan bagi aparatur sebanyak 45.000 orang sedangkan pelatihan untuk tenaga kesehatan dan masyarakat sebanyak 12.500 orang. Sehingga apabila dibandingkan dengan secara nasional, Bapelkes Batam berkonstribusi 7,73 % untuk aparatur yang dilatih dan 6,35 % untuk tenaga kesehatan dan masyarakat yang dilatih.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; Apabila dibandingkan dengan Tahun 2014, capaian kinerja Bapelkes Batam Tahun 2015, mengalami peningkatan target kinerja yang semula 305 menjadi 1.085 dengan realisasi kinerja 471 orang Tahun 2014 dan 1.057 pada tahun 2015. Apabila dilihat dari prosentase capaian kinerja dalam satu tahun mengalami penurunan yaitu prosentase capaian Tahun 2014 adalah 154,43 % sedangkan Tahun 2015 adalah 97,42 %. Hal ini dikarenakan hal-hal sebagai berikut : 1. Pada triwulan I TA 2015, belum terlaksananya kegiatan pelatihan yang dikarenakan masih menunggu kebijakan Pusdiklat Aparatur BPPSDM Kesehatan RI. 2. Pada triwulan II, terutama pada pelatihan Perjenjangan dan TKHI terjadi pengurangan jumlah peserta. Hal ini terjadi disesuaikan dengan kuota dari Biro Kepegawaian Kemenkes RI dan Pusat Kesehatan Haji. Hal lain adalah adanya peserta Golongan III yang mengundurkan diri dari Diklat Prajabatan. 3. Pada Triwulan III dan IV, realisasi jumlah peserta yang kurang dikarenakan kebijakan pengampuan dalam melaksanakan diklat prajabatan K1 K2 dengan mekanisme PNBP, SDM penyelenggara Diklat yang terbatas dari faktor jumlah dan juga kompetensi, dan Finalisasi jadwal pelatihan yang menyesuaikan dengan ketersediaan fasilitator dari luar .
Adapun alternatif solusi yang telah dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan dalam mencapai target kinerja yaitu 1. Merencanakan target pelatihan yang sifatnya nasional dengan koordinasi yang baik dengan pusat 15 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
2. Melakukan pemetaan sasaran undangan untuk menjadi peserta pelatihan pada pelatihan teknis. 3. Meningkatkan koordinasi baik dengan pihak internal maupun eksternal yang terlibat dalam pelaksanaan pelatihan. 4. Melakukan advokasi untuk mempromosikan pelatihan teknis yang akan dilaksanakan di Bapelkes Batam ke pihak pelanggan. 5. Memberdayakan SDM Bapelkes Batam secara keseluruhan untuk pelayanan supporting dan meningkatkan kinerja pada tupoksi pelayananannya. 6. Solusi yang lain adalah meningkatkan pelatihan yang bersumber PNBP dan mengusulkan pelatihan-pelatihan yang belum ada tarif nya dalam PNBP seperti Pelatihan untuk Mahasiswa, sehingga dapat mendongkrak kinerja.
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; Analisa penggunaan sumber daya tergambarkan pada analisa realisasi anggaran, dimana dari tahun ke tahun realisasi anggaran meningkat beriringan dengan peningkatan realisasi kinerja (Tabel 3.5). Pada Tahun 2015, Pagu Anggaran adalah Rp 19.991.111.000 dengan realisasi sebesar Rp. 18.368.441.837 atau 91,88%, memperoleh capaian output 97,42%. Tabel 3.6 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Keuangan Perbandingan Alokasi Anggaran Diklat dengan Realisasi Kinerja Bapelkes Batam Tahun 2011 – 2015 No 1 2. 3. 4.
TA Pagu Alokasi Anggaran Untuk Diklat Realisasi Kinerja Unit Cost per Output Kinerja
2011 27,911,606,000
2012 16,941,780,000
2013 20,900,224,000
2014 12,719,870,000
4,547,281,000 840
5,160,190,000 760
5,124,459,000 1074
2,897,501,000 471
5,413,429
6,789,723
4,771,377
6,151,806
2015 19,991,111,000 4,194,670,000 1057 3,969,467
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa alokasi anggaran untuk pelatihan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu alokasi anggaran Bapelkes Batam untuk menghasilkan kinerja pelatihan secara keseluruhan, pada Tahun 2011 sebesar Rp. 4,547,281,000 dengan realisasi kinerja 780 Orang atau unit cost untuk menghasilkan per output kinerja adalah Rp. 5,413,429, meningkat pada Tahun 2012 sebesar Rp. 5,160,190,000 dengan realisasi menurun menjadi 760 orang atau unit cost untuk menghasilkan per output kinerja adalah 6,789,723. Pada Tahun 2013 dengan anggaran yang hampir sama yaitu Rp. 5,124,459,000 tetapi terjadi peningkatan realisasi output 16 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
yaitu 1.074 Orang atau unit cost untuk menghasilkan per output kinerja adalah 4,771,377 dan menurun pada Tahun 2014 sebesar Rp. 2,897,501 dengan penurunan target menjadi 305 Orang tetapi unit cost untuk menghasilkan per output kinerja yang tertinggi adalah Rp. 6,151,806. Sedangkan Tahun 2015 dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4,194,670,000, tetapi realisasi kinerja mengalami peningkatan yaitu 1,057 Orang atau 3,969,467. Sehingga apabila dibandingkan antara biaya yang diperlukan untuk menghasilkan output kinerja per orang, seperti tergambar pada tabel diatas, menunjukkan bahwa pada tahun 2015 membutuhkan biaya terrendah yaitu sebesar Rp. 3,969,467. Hal ini merupakan pembiyaan yang paling efektif dan efisien yang dikarenakan adanya efisiensi anggaran perjalanan dinas, dimana pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan cara cost-sharing yaitu dengan biaya penyelenggaraan dari DIPA Bapelkes Batam sedangkan untuk biaya perjalanan dinas ditanggung oleh unit kerja pengirim peserta. Apabila dilihat dari sisi penggunaan sumber daya manusia, Bapelkes Batam telah melakukan efisiensi yang luar biasa dimana pada Tahun 2015 Bapelkes Batam hanya memiliki tenaga 31 Orang PNS dan 38 Orang pramubakti, dengan rincian 5 orang pejabat struktural, 6 orang pejabat fungsional widyaiswara dan 20 orang staf teknis dan penunjang. Tetapi untuk mewujudkan sasaran kinerja tersebut Bapelkes Batam berkolaborasi dengan stake holder lain untuk mendapatkan fasilitator yang dapat membantu proses belajar mengajar.
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Selain efisiensi anggaran, peningkatan kinerja Tahun 2015 didukung oleh program / kegiatan lain yang diselenggarakan yaitu kegiatan penyiapan kurikulum dan modul serta metodologi dan teknologi diklat. Selain itu didukung unsur pengendalian mutu pelatihan seperti akreditasi dan sertifikasi pelatihan serta didukung oleh peningkatan mutu pelayanan terhadap pelanggan serta penyediaan sarana dan prasarana yang lebih memadai.
8. Hal Lain Terkait Penambahan Output Peserta Pelatihan Pada Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, Bapelkes Batam melaporkan kinerja berdasarkan anggaran yang diperoleh dari DIPA Bapelkes Batam Tahun 2015 dengan perjanjian kinerja output sebanyak 1085 orang dengan realisasi kinerja 1057 Orang. Tetapi pada 17 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
pelaksanaan nya pada Tahun 2015, Bapelkes Batam juga mendapatkan penugasan dari Instansi Eselon II yaitu Pusdiklat Aparatur dan Pusdiklat Tenaga Kesehatan dengan output peserta 157 Orang. Selain itu Bapelkes Batam juga mendapatkan permintaan memfasilitasi pelatihan dari mahasiswa, yang merupakan faktor yang dapat meningkatkan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Bapelkes Batam tahun 2015. Output pelatihan mahasiswa tersebut mencapai 876 Orang. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Bapelkes Batam sangat efektif dalam melaksanakan kegiatan pada Tahun 2015, dimana output peserta pelatihan mencapai total 1.071 Orang. Apabila dibandingkan dengan renstra, seharusnya Bapelkes Batam mampu memenuhi target jangka menengah, apabila didukung oleh pembiayaan yang cukup.
B. REALISASI ANGGARAN Pagu anggaran Bapelkes Batam Tahun 2015 Rp. 19.991.111.000.. Realisasi anggaran secara keseluruhan pada Tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 18.368.441.837 atau 91,88%. Hal ini menunjukkan efektifitas dalam pencapaian kinerja karena dengan realisasi anggaran 91,88 % mencapai kinerja 97,24%. Tabel 3.6 Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran dengan Target dan Realisasi Kinerja Bapelkes Batam Tahun 2011 – 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8.
TA Pagu Realisasi Anggaran (Rp.) Realisasi anggaran (%) Alokasi Anggaran Untuk Diklat Target Kinerja Realisasi Kinerja Realisasi Kinerja (%) Unit Cost per Output Kinerja
2011 27,911,606,000 14,600,561,099 52.31 %
2012 16,941,780,000 11,444,172,390 67.55 %
2013 20,900,224,000 16,575,967,654 79.31 %
2014 12,719,870,000 11,355,027,949 89.27 %
4,547,281,000 690 840 126,09 %
5,160,190,000 770 760 98,7%
5,124,459,000 1080 1074 99,44 %
2,897,501,000 305 471 154,43 %
5,413,429
6,789,723
4,771,377
6,151,806
2015 19,991,111,000 18.368.441.837 91,88% 4,194,670,000 1085 1057 97,42 3,902,018
Dalam tabel diatas menunjukkan hal – hal sebagai berikut : 1. Pagu anggaran total Bapelkes Batam dari Tahun 2011 mengalami penurunan pada tahun 2012. Hal ini dikarenakan pada Tahun 2011 merupakan tahun berdirinya Bapelkes Batam, dimana anggaran digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional Bapelkes Batam baik belanja modal maupun belanja keperluan operasional perkantoran, sedangkan alokasi anggaran khusus diklat mengalami peningkatan, sehingga berdampak pada peningkatan kinerja. Selain itu, mengenai serapan anggaran pada tahun 2011 sangat rendah tetapi meningkat pada tahun 2012. Sedangkan untuk 18 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
alokasi anggaran khusus diklat yaitu anggaran yang digunakan untuk menghasilkan kinerja dari tahun 2011 sebesar Rp. 4,547,281,000 dengan target kinerja 690 orang dan realisasi kinerja 840 Orang, mengalami peningkatan pada Tahun 2012 yaitu Rp. 5,160,190,000 tetapi dengan target kinerja yang meningkat yaitu 770 orang dan terealisasi 760 Orang. Hal ini dikarenakan hanya perbedaan pada komponen pembiayaan. 2. Pada Tahun 2013 pagu anggaran total meningkat kembali, tetapi alokasi untuk diklat mengalami penurunan yaitu Rp. 5,124,459,000 dengan target kinerja meningkat yaitu dengan output 1.080 orang dan terealisasi 1.074 orang. Hal ini dikarenakan telah terpenuhinya belanja modal dan anggaran bisa fokus ke dalam pelaksanaan tupoksi atau kinerja. Selain itu, untuk meningkatkan kinerja Bapelkes Batam memberlakukan sistem cost-sharing dengan stakeholder dimana Bapelkes Batam menanggung biaya penyelenggaraan pelatihan sedangkan stake holder menanggung biaya perjalanan dinas peserta. 3. Pada Tahun 2014, pagu anggaran menurun drastis sehingga berdampak drastis pada alokasi anggaran khusus diklat yaitu Rp. 2,897,501,000, sehingga terjadi penurunan target kinerja. Hal ini dikarenakan alokasi anggaran untuk Kementerian Kesehatan fokus kepada Program Jaminan Kesehatan. Tetapi dari sisi realisasi anggaran mengalami peningkatan. 4. Pada Tahun 2015, pagu anggaran total meningkat kembali dan alokasi anggaran untuk pelatihan mengalami peningkatan yaitu Rp. 3,947,220,000. Hal ini seiring dengan peningkatan target kinerja menjadi 1.085 Orang. Peningkatan target kinerja ini apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya seharusnya memerlukan anggaran yang lebih besar, tetapi pada tahun 2015 alokasi anggaran lebih efisien. Hal ini dikarenakan terjadinya efisiensi pada anggaran perjalanan dinas yang merupakan pembiayaan terbesar dalam penyelenggaraan pelatihan.
19 LAKIP BAPELKES BATAM 2015
BAB IV
PENUTUP
Secara umum pelaksanaan pencapaian kinerja Balai Pelatihan Kesehatan Batam pada tahun 2015 berjalan lancar dan dengan efektifitas yang tinggi apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dengan realisasi anggaran yang terus meningkat yaitu pada tahun 2015 mencapai 91,88 % dapat menghasilkan capaian kinerja yang tinggi yaitu mencapai 97,42 %.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja Bapelkes Batam adalah sebagai berikut : 1. Melakukan komunikasi dan advokasi dengan Unit Kerja pusat agar melaksanakan kegiatan pelatihan di Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kesehatan. 2. Meningkatkan PNBP fungsional melaui penyelenggaraan diklat dengan cara melakukan komunikasi dan advokasi dengan stake holder dalam pelaksanaan pelatihan baik dengan pemerintah pusat maupun daerah, institusi pendidikan kesehatan dan organisasi profesi dan swasta / masyarakat. 3. Menyusun perencanaan diklat yang sesuai kebutuhan. 4. Melaksanaan pengendalian mutu pelatihan melalui mekanisme akreditasi dan sertifikasi pelatihan sesuai dengan ketentuan, misalnya akreditasi dan sertifikasi lembaga pelatihan dari Lembaga Administrasi Negara untuk legalitas pelaksanaan pelatihan diklat prajabatan dan diklat kepemimpinan tertentu serta akreditasi dan sertifikasi untuk pelatihan bidang kesehatan. 5. Meningkatkan pengkajian dan pengembangan pelatihan, agar diperoleh kurikulum dan modul serta metodologi dan teknologi pelatihan sesuai dengan kebutuhan.
20 LAKIP BAPELKES BATAM 2015