Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 197- 206
KAJIAN MANFAAT PEMBANGUNAN JALAN BERDASARKAN ANALISA PRODUCER SURPLUS DALAM EKONOMI TRANSPORTASI (Studi Kasus Jalan Kebayakan – Simpang Kraft, Aceh Tengah) Ruhdi Faisal1, Sofyan M. Saleh2, M. Isya3 1)
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Email:
[email protected]
Abstract: National road network in Aceh consists of east corridor, center corridor and west corridor. Generally, the condition of the road at center corridor of Aceh province passed through mountain range that obtained of many curves, uphill and downhill. One of that road was from Takengon City to Gayo Lues regency that passed through mountain range by road wide was 4.5 m. In rainy season, the landslide was often occurred that covered the road until cause congestion, traffic accidents and increasing travel time. In anticipating that problem, since 2013 the road at center corridor had been built that donated by Japan International Cooperation Agency (JICA). One of that road was the road construction of Kebayakan – Simpang Kraft, that located at Kebayakan, Bintang and Linge sub-district of Central Aceh with long of the road was 52.182 km and wide was 6.5 m included shoulder of the road, that the construction had been conducted since 2013 to 2016. This research aiming at finding out how much the benefit of road construction found from producer surplus aspect and evaluating of economic feasibility according to BCR, NPV, IRR and sensitivity analysis. The result that was found in this research by using some scenarios in plantation, agricultural and husbandry sector showed road of Kebayakan - Simpang Kraft fulfilled the economic feasibility standard. Based on economic evaluation of this road construction at 20 th years (2036) since the road was opened had fulfilled the economic feasibility standard by rate discount of 10% and 12%. At rate discount of 10% found the value of BCR was 1.27, NPV was Rp.67,462,750,650. At rate discount of 12% found the value of BCR was 1.01, NPV was Rp.1,934,046,476, and the value of IRR found at rate discount 12.072% or at the value of NPV = 0. Keywords : Kebayakan- Simpang Kraft, economic feasibility, producer surplus. Abstrak: Jaringan jalan nasional di Aceh terdiri dari lintas timur, lintas tengah dan lintas barat. Kondisi jalan di lintas tengah Provinsi Aceh pada umumnya melalui daerah pegunungan yang terdapat banyak tikungan, tanjakan dan turunan. Salah satu ruas tersebut adalah dari Kota Takengon menuju Kabupaten Gayo Lues yang melalui daerah pegunungan dengan lebar badan jalan 4,5 m. Apabila di musim hujan sering terjadi longsor yang dapat menutupi badan jalan sehingga mengakibatkan kemacetan, kecelakaan lalu lintas dan bertambahnya waktu tempuh perjalanan. Untuk mengantisipasi permasalah tersebut sejak tahun 2013, jalan lintas tengah mulai dibangun yang dibiayai oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). Salah satu ruas jalan tersebut adalah pembangunan Jalan Kebayakan – Simpang Kraft, yang berada di Kec. Kebayakan, Kec. Bintang dan Kec. Linge Kabupaten Aceh Tengah dengan panjang jalan 52,182 km dan lebar 6,5 m termasuk bahu jalan, yang pembangunannya dilaksanakan pada tahun 2013 hingga tahun 2016. Pada kawasan jalan yang dibangun memiliki komiditi unggulan seperti kopi arabika dibidang perkebunan, padi dibidang pertanian dan kawasan untuk pengembangan peternakan kerbau dan sapi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar manfaat pembangunan jalan yang didapatkan dari segi producer surplus dan mengevaluasi kelayakan ekonomi berdasarkan BCR, NPV, IRR dan Analisis Sensitivitas. Berdasarkan evaluasi ekonomi pembangunan jalan ini pada tahun ke 20 (tahun 2036) sejak jalan dibuka sudah memenuhi standar kelayakan ekonomis dengan discount rate 10% dan 12%. Pada discount rate 10% didapat nilai BCR 1,27, NPV Rp.67.462.750.650. Pada discount rate 12% didapat nilai BCR 1,01, NPV Rp.1.934.046.476, dan nilai IRR didapat pada discount rate 12,072% atau pada nilai NPV = 0. Kata Kunci: Kebayakan – Simpang Kraft, Kelayakan Ekonomi, Producer Surplus.
197 -
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala – Sp. Kraft (paket 3) dengan panjang jalan
PENDAHULUAN Penyebaran jaringan jalan nasional di
52,18 km dan lebar 6,5 m termasuk bahu jalan.
Aceh terdiri dari lintas timur, lintas tengah dan
Pada penelitian ini dilakukan 3 skenario
lintas barat. Kondisi jalan di lintas tengah pada
pengembangan yaitu dibidang perkebunan,
umumnya melalui daerah pegunungan yang
pertanian
terdapat banyak tikungan, tanjakan dan turunan.
berpedoman pada rencana pola tata ruang
Salah satu ruas jalan tersebut adalah dari Kota
Kabupaten Aceh Tengah 2012-2032. Jalan
Takengon menuju Kabupaten Gayo Lues.
Kebayakan Simpang Kraft berada pada 3
Selama ini perjalanan melalui jalan eksisting
kecamatan
melewati Kecamatan Pegasing, dimulai dari
Kecamatan Bintang dan Kecamatan Linge,
Jalan Yossudarso di Kota Takengon – Simpang
Kabupaten Aceh Tengah. Lokasi Penelitian
Kraft sekitar 65,5 km. Jalan ini pada umumnya
dapat dilihat pada Gambar 1.
dan
yaitu
peternakan.
Kecamatan
Skenario
ini
Kebayakan,
melalui daerah pegunungan yang terdapat
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
banyak tikungan, tanjakan dan turunan dengan
seberapa besar manfaat yang didapatkan dari
lebar jalan eksisting lebih kurang 4,5 m.
segi producer surplus akibat pembangunan
Apabila di musim hujan sering terjadi longsor
jalan ini dan mengevaluasi kelayakan ekonomi
yang dapat menutupi badan jalan sehingga
berdasarkan Benefit Cost Ratio (BCR), Net
mengakibatkan kemacetan, kecelakaan lalu
Present Value (NPV), Internal Rate Return
lintas
(IRR) dan Analisis Sensitivitasnya terhadap
dan
bertambahnya
waktu
tempuh
perjalanan.
perubahan manfaat dan biaya.
Untuk
mengantisipasi
permasalahan
tersebut mulai tahun 2013 jalan lintas tengah dibangun
yang
International
dibiayai
Cooperation
oleh
Japan
Agency
(JICA)
meliputi ruas Sp. Kraft – Bts. Aceh Tengah (paket 1) dengan panjang 39,51 km, ruas Bts. Aceh Tengah – Blangkejeren (paket 2) dengan panjang 47,64 km dan Kebayakan – Sp. Kraft (paket 3) dengan panjang 52,18km yang diharapkan lebar jalan sesuai dengan spesifikasi jalan
terbaru
meningkatkan
dan
dapat
membuka
aksesibilitas
serta daerah
terpencil/terisolir (Iwan 2014). Penelitian ini
Gambar 1. Peta lokasi penelitian
dilakukan pada pembangunan Jalan Kebayakan
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 198
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala KAJIAN KEPUSTAKAAN
kata lain, harga jual tetap, sehingga petani
Biaya-biaya Proyek
dapat menjual hasilnya sebanyak mungkin;
Biaya-biaya
proyek
meliputi
biaya
pengadaan tanah, administrasi dan sertifikasi, perancangan,
konstruksi,
dan
supervisi
(Departemen P.U, 2005 : 13). Estimasi biaya
e. Konsumsi
rumah
tangga
tetap
tidak
dipengaruhi oleh produksi; f. Biaya transportasi dan produksi sama untuk petani.
pengadaan tanah termasuk juga dalam biaya Menurut anonim (2008), persyaratan
proyek yang nilainya disesuaikan dengan Keppres No. 55/1993, Peraturan Kepala BPN No. 1/1994 dan Pedoman Pengadaan tanah untuk pembangunan jalan yang dikeluarkan
kondisi iklim untuk tanaman kopi arabika dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.
Persyaratan kondisi iklim untuk tanaman
oleh Departemen Pekerjaan Umum.
kopi arabika Tanaman Iklim
Metode Producer Surplus Tamin konsep
(2008),
menyatakan
bahwa
producer
surplus
pendekatan
Kopi Arabika
menetapkan kriteria keuntungan (benefit) yang
tinggi tempat
700 - 1.400 m dpl
suhu udara harian
15 - 24 0C
curah hujan rata-rata
2000-4000 mm/th
jumlah bulan kering
1 - 3 bulan/tahun
digunakan adalah berupa semua surplus yang
Sumber: Anonim (2008)
dinikmati oleh produsen barang dan jasa yang dijual dan tercakup dalam daerah pengaruh proyek. Beberapa asumsi yang digunakan pada metode
producer
surplus
adalah
pertanian, perkebunan dan peternakan Intensifikasi adalah berbagai macam
sebagai upaya
berikut: a. Dengan adanya proyek pembangunan jalan baru, mengakibatkan peningkatan kepada luas areal tanam atau peningkatan tingkat
transportasi
aksesibilitasnya
yang
berkurang lebih
karena
baik
dari
produktivitas
pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, penjarangan penanaman dan sebagainya. Pada
muda maupun tanaman yang produktivitasnya di bawah standar optimal, Sukamto (2005). Ektensifikasi
c. Produk dijual dengan harga seragam di lokasi yang berjarak tertentu yang sama
produksi
tidak
akan
mengakibatkan jatuhnya harga pasar, dengan Volume 3, No. 3, Agustus 2014
adalah
usaha
untuk
meningkatkan produksi dengan perluasan areal budi daya, Anonim (2013). Menurut Anonim (2000), hasil penelitian
(rata-rata) dari seluruh wilayah tinjauan;
199 -
meningkatkan
tanaman/kondisi tanaman, misalnya dengan
investasi-investasi lainnya;
d. Tambahan
untuk
umumnya kegiatan ini dilakukan pada tanaman
produksi; b. Biaya
Intensifikasi dan Ekstensifikasi dibidang
yang
dilakukan
oleh
Lokal
Pengkajian
Teknologi Pertanian (LPTP) Banda Aceh tahun
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2000 di Aceh Barat, Aceh Selatan dan Aceh
a.
Benefit Cost Ratio (BCR)
Tenggara dengan metode intensifikasi dapat
Menurut Tamin (2008 : 901), benefit cost
meningkatkan produktivitas padi 7,15 – 7,83
ratio adalah nisbah antara present value benefit
ton/ha, memerlukan biaya produksi antara
dibagi dengan present value cost. Hasil BCR
(Rp.2.500.000
Rp.2.700.000)/ha/musim,
dari suatu proyek dikatakan layak secara
petani mendapat keuntungan (Rp.3.800.000 s/d
finansial bila nilai BCR lebih besar dari 1 (>1).
Rp.4.600.000)/ha
Persamaan untuk metode ini adalah sebagai
s/d
permusim
(harga
gabah
Rp.1000/kg).
berikut: B/C
= Nett
P r esentValue Nett Benefits
....(1)
CapitalCost
Memelihara Ternak Kerbau di Kandang Menurut Husin (2010), hijauan dipotong
b.
Net Present Value (NPV)
dan diberikan secara terus menerus di kandang
Menurut Tamin (2008 : 901), net present
untuk tujuan penggemukan. Umur ternak yang
value adalah selisih antara present value benefit
baik untuk dimakan adalah 2-3 tahun. 1 ha
dikurangi dengan present value cost. Hasil NPV
dapat menampung 10-14 ekor kerbau dewasa.
dari suatu proyek dikatakan layak secara
Beberapa hasil penelitian ditemukan bahwa
finansial adalah yang menghasilkan nilai NPV
kerbau betina melahirkan anak pertama pada
bernilai positif. Persamaan untuk metode ini
umur antara 37,4 bulan (3,12 tahun) sampai
adalah sebagai berikut:
39,4 bulan (3,28 tahun). Jarak beranak rata-rata
Bt Ct NPV= n ..................................(2) t 0 (1 r )t
20 bulan (1,67 tahun).
Dimana: Evaluasi Kelayakan Ekonomi
NPV = Nilai sekarang bersih;
Menurut Tamin (1999), perhitungan
Bt
kelayakan pembangunan atau peningkatan jalan dilakukan
dengan
menghitung
beberapa
= Besaran total dari komponen manfaat proyek pada tahun t;
Ct
parameter kelayakan ekonomi yaitu, BCR, NPV
= Besaran total dari komponen biaya pada tahun t;
dan IRR. Tiga skenario tingkat suku bunga diuji
n
= Umur ekonomi proyek yang dikaji;
masing-masing merefleksikan kondisi ekonomi
r
= Tingkat suku bunga (% / tahun);
makro. Tingkat suku bunga tersebut adalah
t
= Umur ekonomi proyek, dimulai dari
sebesar 10%, 12% dan 15% per tahun. Estimasi perencana yang digunakan adalah 20 tahun,
tahap perencanaan sampai akhir umur rencana jalan.
dengan harapan agar selama umur tersebut, keuntungan yang dihasilkan dapat menutup biaya yang dikeluarkan. Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 200
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala c.
Internal Rate of Return (IRR)
t
Menurut Tamin (2008 : 901), internal
tahap perencanaan sampai akhir umur
rate of return digunakan untuk mengetahui tingkat suku bunga pada saat nilai NPV = 0. Persamaan untuk metode ini adalah sebagai berikut:
= Umur ekonomi proyek, dimulai dari
rencana jalan. d.
Analisis Sensitivitas Menurut
Tamin
(2008),
analisis
sensitivitas ini dilakukan untuk menunjukkan
NPV= n (B C )(1 IRR)1....................(3) t t 0 t
seberapa
peka
parameter
ekonomi
yang
Dimana:
didapatkan, dibandingkan dengan perubahan
NPV = Nilai sekarang bersih;
peubah yang digunakan, seperti tingkat suku
Bt
bunga, biaya dan manfaat konstruksi.
= Besaran total dari komponen manfaat proyek pada tahun t;
Ct
= Besaran total dari komponen biaya
METODE PENELITIAN
pada tahun t;
Metode Pengumpulan Data
n
= Umur ekonomi proyek yang dikaji;
i
= Tingkat suku bunga (% / tahun);
Data yang digunakan pada penelitian ini hanya data sekunder saja. Data yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada bagan alir Gambar 2.
Gambar 2. Bagan Alir Penelitian
201 -
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 6.
Metode Producer Surplus
Resume seluruh biaya peternakan.
Pada penelitian ini dilakukan beberapa skenario yang mencangkup bidang perkebunan, pertanian
dan
Evaluasi Kelayakan Ekonomi
peternakan. Skenario yang
Evaluasi
kelayakan
ekonomi
pada
dilakukan berpedoman pada rencana pola ruang
pembangunan Jalan Kebayakan – Simpang
Kabupaten Aceh Tengah tahun 2012-2032.
Kraft berdasarkan indikator ekonomi BCR,
a.
Skenario bidang perkebunan
1.
Komoditi
perkebunan
yang
NPV, IRR serta analisis sensitivitas. Evaluasi ini akan
membandingkan
besarnya
biaya
yang
dikeluarkan untuk pembangunan jalan tersebut
dikembangkan;
dengan besarnya manfaat ekonomi yang didapat
2.
Luas wilayah perkebunan;
3.
Perhitungan biaya untuk membuka 1 ha
dalam masa analisa 20 tahun sejak jalan dibuka.
lahan perkebunan baru; 4.
Penentuan produksi 1 ha per tahun;
5.
Skenario mencetak lahan baru;
6.
Resume seluruh biaya perkebunan.
b.
Skenario bidang pertanian
1.
Komoditi
Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas ini dilakukan untuk dapat mengetahui seberapa peka parameter ekonomi yang dianalisis pada pembangunan
pertanian
Jalan yang
akan
dikembangkan;
Kebayakan
–
Simpang
Kraft
jika
dibandingkan dengan perubahan variabel yang digunakan. Analisis sensitivitas ini dilakukan
2.
Luas wilayah pertanian;
3.
Penentuan produksi pertanian tanaman
dengan
melakukan
perubahan
biaya
dan
manfaat sebesar 10%.
padi; 4.
Biaya produksi pertanian tanaman padi;
5.
Hasil produksi tanaman padi tanpa proyek;
6.
Hasil produksi tanaman padi dengan proyek;
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Biaya Proyek Berdasarkan data yang diperoleh dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I
7.
Resume seluruh biaya pertanian.
c.
Skenario bidang perternakan
1.
Penentuan
peternakan
yang
(BBPJN Wil. I) Medan, rencana anggaran biaya untuk pembangunan Jalan Kebayakan-Simpang akan
Kraft sebesar Rp. 249.141.131.000,- sudah
dikembangkan;
termasuk PPN 10%. Biaya perencanaan sebesar
2.
Luas wilayah peternakan;
Rp. 9.965. 645. 000,- dan biaya pengawasan
3.
Penentuan biaya awal pembuatan kandang
selama 3 (tiga) tahun sebesar Rp. 7.474 .234.
dan pagar peternakan;
000,-.
4.
Biaya produksi peternakan;
Rp.1.363. 000. 000,- per tahun dan biaya
5.
Hasil produksi peternakan;
Biaya
pemeliharaan
rutin
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
sebesar
- 202
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pemeliharaan berkala sebesar Rp. 27.266. 000.
a.
000,- per 5 tahun.
Skenario Bidang Perkebunan Hasil skenario untuk pengembangan
perkebunan hanya dapat dikembangkan pada Manfaat Proyek
Kecamatan Linge. Manurut data BPS (2013)
Manfaat pembangunan Jalan Kebayakan Simpang Kraft hingga pada 20 tahun sejak jalan dibuka (tahun 2017 - 2036) Rp. 1.659. 512. 737. 771 (ditinjau dari asumsi surplus dari bidang perkebunan, Manfaat
pertanian
pada
dan
bidang
peternakan).
perkebunan
Rp.
1.191.852.000.000, pertanian Rp. 143. 255. 382 .400 dan peternakan Rp. 324.405.355.371, sedangkan biaya proyek dan biaya perawatan rutin dan berkala berjumlah Rp. 397. 457. 810. 000.
Berdasarkan
hasil
tersebut
untuk
pembangunan jalan ini memiliki manfaat yang cukup besar bila dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Kecamatan linge terletak pada ketinggian 942990 m dari permukaan laut. Syarat untuk perkebunan kopi arabika adalah adalah cocok untuk ditanami pada ketinggian 700-1.400 m dpl (Anonim, 2008). Untuk itu di Kecamatan Linge cocok untuk ditanami perkebunan kopi arabika. Luas wilayah perkecamatan rencana pola ruang yang terbaru 2012-2032 berbeda dengan luas wilayah sebelumnya (eksisting). Perbedaan ini disebabkan Luas wilayah yang terbaru
menggunakan
(Geographic
bantuan
Information
peta
System)
GIS
berbeda
dengan luas eksisting. Asumsi luas areal yang akan
ditanami
kopi
adalah
dengan
mengurangkan luas areal rencana pola ruang Metode Producer Surplus Pembangunan
jalan
2012-2032 dengan luas areal eksisting yang ini
diasumsikan
sudah ditanami perkebunan kopi arabika.
dapat meningkatkan hasil produksi masyarakat disekitar lokasi
pembangunan jalan yang
mengacu kepada rencana pola ruang Kabupaten Aceh Tengah tahun 2012-2032. Rencana pola ruang tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2.
Rencana pola ruang di 3 Kecamatan pada Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012-2032
No RENCANA POLA RUANG
KECAMATAN (Ha) Kebayakan
Bintang
Linge
b.
Skenario Bidang Pertanian Menurut data dari BPS Aceh (2012) pada
Kecamatan Kebayakan, Bintang dan Linge memiliki banyak komoditi unggulan seperti padi, tomat, cabe besar, cabe rawit dan bawang merah.
Biasanya
lahan
tempat
menanam
komoditi unggulan ini tumpang tindih dengan
1
Pertanian lahan basah
335,42
838,33
740,00
tanaman padi. Tanaman padi di Kabupaten
2
Kawasan peruntukan perkebunan Kawasan peruntukan peternakan Total Luas Wilayah
1.382,52
2.447,43
12.505,30
Aceh Tengah umumnya selama tahun sekali
0,30
2.886,12
panen. Pada penelitian ini hanya membuat
3.286,06
16.131,42
3
1.717,94
Sumber: Bappeda Aceh Tengah (2012)
skenario
pertanian
pada
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
padi
dikarenakan luas areal tanaman padi dari tahun ketahunnya hampir sama.
203 -
tanaman
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Biaya intensifikasi dari hasil rujukan
Tabel 3.
Hasil perhitungan kelayakan ekonomi Jalan Kebayakan – Simpang Kraft dengan parameter BCR, NPV dan IRR
penelitian yang dilakukan Lokal Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) Banda Aceh Tahun 2000 di Aceh Barat, Aceh Selatan dan Aceh Tenggara. Hasil skenario setelah adanya jalan
Kriteria Kelayakan Ekonomi
10%
12%
15%
NPV (Rp)
67.462.750.650
1.934.046.476
-60.099.031.352)
(BCR)
1,27
1,01
0,72
dan dengan asumsi petani mempermudah
Discount Rate
12,072%
(IRR)
membawa pupuk ke lokasi pertanian dapat Nilai IRR yang diperoleh dengan metode
meningkatkan hasil surplus komoditi padi
coba-coba untuk beberapa suku bunga pada
sebesar Rp.7.162. 769. 120 per tahun.
tahun ke 20 analisa sejak jalan dibuka atau d.
Skenario Bidang Peternakan
tahun ke 24, NPV = 0 didapat pada discount
Rencanan pola ruang Kabupaten Aceh
rate
Tengah
tahun
2012-2032
kawasan
untuk
peternakan terbesar di Aceh Tengah akan
12,072%,
ini
menunjukkan
bahwa
pembangunan Jalan Kebayakan – Simpang Kraft layak untuk dilakukan.
dikembangkan di Kecamatan Linge dengan luas areal peternakan 2.886,12 ha. Husin (2010), 1
Analisis Sensitivitas
ha padang rumput mampu memberi pakan 10-
Analisis
sensitivitas
yang
dilakukan
14 ekor ternak dewasa. Asumsi yang dilakukan
terhadap biaya dan manfaat pada level tetap,
pada penelitian ini perkiraan 1 ha mampu
turun 10% dan naik 10%, hasilnya dapat dilihat
memberi 14 ekor pakan ternak kerbau/sapi.
pada Tabel 4 dan Tabel 5.
Perkiraan jumlah ternak dan luas areal adalah
Untuk kriteria ekonomi parameter NVP,
64% kerbau dan 36% sapi. Perkiraan untuk
BCR dan IRR nilai yang paling besar adalah
membuat 1 kandang peternakan membutuhkan
pada skenario VII. Untuk kriteria ekonomi
modal
parameter NVP, BCR dan IRR nilai yang paling
sebesar
Rp.39.000.000
dan
untuk
membuat pagar peternakan seluas 2 ha sekitar
besar adalah pada skenario I.
Rp.13.000.000. Evaluasi Kelayakan Ekonomi Estimasi perencanaan yang digunakan adalah 20 tahun, dengan harapan agar selama
Tabel 4. Analisis sensitivitas terhadap parameter NPV dari pembangunan Jalan Kebayakan – Simpang Kraft Kabupaten Aceh Tengah Jenis Skenario No.
Manfaat
I
Tetap
0
II
+ 10 %
Tetap
42.870.404
-21.130.933
-81.274.167
umur tersebut, keuntungan yang dihasilkan dapat
menutupi
biaya
yang
dikeluarkan.
Net Present Value (Ribu Rp)
Biaya Proyek
10%
12%
-243.155.266 -228.853.453
15% -210.798.836
Kriteria kelakayakan ekonomi dengan discount
III
-10%
Tetap
92.055.097
24.999.026
-38.923.896
rate 10%, 12% dan 15%, hasil perhitungan
IV
Tetap
+ 10 %
98.801.372
25.192.431
-44.933.799
dapat dilihat pada Tabel 3.
V
Tetap
-10%
36.124.129
-21.324.338
-75.264.264
VI
+ 10 %
-10%
11.531.783
-44.389.317
-96.439.399
VII
-10%
+ 10 %
123.393.718
48.257.410
-23.758.664
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 204
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 5. Analisis Sensitivitas Terhadap Parameter NPV dari pembangunan Jalan Kebayakan – Simpang Kraft Kabupaten Aceh Tengah Jenis Skenario No.
BCR IRR%
Biaya Proyek
Manfaat
10%
12%
15%
I
Tetap
0
0,00
0,00
0,00
0,000%
II
+ 10 %
Tetap
1,16
0,92
0,65
11,253%
III
-10%
Tetap
1,42
1,12
0,80
12,986%
IV
Tetap
+ 10 %
1,40
1,11
0,79
12,898%
V
Tetap
-10%
1,15
0,91
0,64
11,167%
VI
+ 10 %
-10%
1,04
0,83
0,59
10,354%
VII
-10%
+ 10 %
1,56
1,23
0,88
13,820%
Gambar 3. Hasil skenario manfaat pembangunan jalan
menggunakan
metode
producer
ekonomi
dalam
surplus
Pembahasan Manfaat
atau
keuntungan
yang
didapatkan dari pembangunan Jalan Kebayakan – Simpang Kraft pada penelitian ini berupa keuntungan finansial. Skenario yang dilakukan dengan mengetahui produksi unggulan pada bidang perkebunan, pertanian dan peternakan Hasil skenario dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.
terbesar
ada
pada
bidang
perkebunan yang keuntungan dihitung selama 20 tahun sejak jalan mulai dibuka (tahun 20172036). Keuntungan pada bidang perkebunan tinggi
kelayakan
penelitian ini dihitung dengan discount rate 10%, 12%, dan 15%, Nilai BCR>1 diperoleh pada discount rate 10% dan 12% yang menunjukkan
bahwa
pembangunan
Jalan
Kebayakan – Simpang Kraft layak untuk dilakukan karena perbandingan dari nilai manfaat lebih besar dari pada biaya proyek.
Dari gambar di atas dapat dilihat keuntungan
Kriteria
dikarenakan
lahan
yang
akan
Nilai IRR yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada discount rate = 12,072%, ini menunjukkan
bahwa
pembangunan
Jalan
Kebayakan – Simpang Kraft mempunyai manfaat untuk dilakukan bila nilai IRR dengan discount rate di bawah 12,072% (<12,072%).
dikembangkan selama 20 tahun sekitar 8.000 ha dan harga komoditi kopi arabika yang dianggap tetap yaitu pada harga produsen pada bulan maret
2014
Rp.57.000,
yang
pada
penelitian harga komoditi kopi tinggi.
saat
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1.
Hasil skenario selama 20 tahun sejak jalan
dibuka
keuntungan
(2017-2036) finansial
pada
manfaat/ bidang
perkebunan sebesar Rp. 1.91. 852. 800. 000, bidang pertanian sebesar Rp. 143. 255. 382 .400 dan bidang peternakan Rp. 324. 405. 355 .371. 205 -
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2.
Berdasarkan pembangunan
evaluasi jalan
ekonomi
Kebayakan
–
Simpang Kraft pada tahun ke 24 atau tahun ke 20 analisa sejak jalan dibuka sudah
memenuhi
standar
kelayakan
ekonomis pada discount rate 10% nilai BCR 1,27 nilai NPV Rp. 67. 462. 750. 650, discount rate 12% nilai BCR 1,01 nilai NPV Rp. 1.934. 046. 476 dan discount rate 15% nilai BCR 0,72 dengan NPV Rp.-60.099.031.352. 3.
Nilai IRR yang diperoleh pada penelitian ini pada discount rate 12,072%, ini menunjukkan bahwa pembangunan Jalan Kebayakan – Simpang Kraft mempunyai manfaat untuk dilakukan bila IRR dengan discount rate di bawah 12,072% (<12, 072%).
Saran Untuk memperoleh manfaat dibangunnya
Anonim, 2008. Teknologi Budidaya Kopi Poliklonal. Lampung: Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung. Anonim, 2013. Kamus Pertanian Umum. Jakarta: Penebar Swadaya. Bappeda Aceh Tengah, 2012. Aceh. BPS Aceh, 2012. Aceh Dalam Angka. Aceh. BPS Aceh Tengah, 2013. Statistik Daerah Kecamatan Linge 2013. Aceh. Departemen Pekerjaan Umum, 2005. Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga. Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Aceh Tengah, 2012, Aceh Tengah. Husin, M.N, Helmi & Gani, F.A. 2010 Pedoman Pemeliharaan Kerbau di Pedesaan. Bahan Kuliah Jurusan Peternakan. Aceh: Universitas Syiah Kuala. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang jalan. Soemarno, MS, 2011. Model Pengembangan Kawasan Produk Unggulan Kopi Rakyat. Malang: Bahan Kuliah Universitas Brawijaya. Sukamto, H, 2005. Kamus Pertanian. Penerbit CV. Semarang: Aneka Ilmu. Tamin, O.Z, 2008. Perencanaan, Permodelan dan Rekayasa Transportasi. Bandung: Penerbit ITB. Tamin, O.Z, Rahmah & Frazila. 1999. Kajian Kelayakan Jalur Lintas Selatan di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Universitas Tarumanagara. pp. 401-423.
Jalan Kebayakan – Simpang Kraft sebaikanya menggunakan
persepsi
stakeholder
dan
melibatkan keterwakilan semua elemen yang terlibat langsung maupun tidak langsung baik pengguna
jalan,
masyarakat
disekitarnya,
organisasi masyarakat dan instansi terkait, agar hasil yang didapatkan lebih memuaskan. DAFTAR KEPUSTAKAAN Anonim, 2000. Teknologi Pemupukan padi sawah lahan Irigasi di Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Banda Aceh: Lokal Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) Banda Aceh.
Volume 3, No. 3, Agustus 2014
- 206