Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
9 Pages
ISSN 2302-0199 pp. 20-28
“PENGARUH DISTINCTIVE CAPABILITIES DAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP CITRA DESTINASI DAN DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN BERKUNJUNG PADA DESTINASI WISATA MARITIM PULAU WEH”. 1)
Cut Devi Maulidasari1 ,Mukhlis Yunus2,Syafruddin Chan3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: In the last 3 years, the number of foreign tourists who come to Sabang can be said to be going nowhere if you do not want to say to decline. In 2011, foreign tourists who come to Sabang amounted to 5,055 people. But the next year dropped to about 4,622 people. In 2013, while it increased but the increase is very small. Whereas in the target set by the city government through the City Tourism Office Sabang Sabang is increased by at least 30 percent annually. Visible even from year to year has decreased. This indicates a lack of foreign tourists decision to decide maritime tourist destinations in Sabang as one destination tourist destinations. Low-making visit is not independent of the image is less strong maritime tourist destinations in Sabang as one of the tourist destinations are worth a visit by tourists mancanegara.Tujuan this study is to analyze the distinctive capabilities Effect on Weh island tourist destination image, Effect of integrated marketing communication affect the image Weh island tourist destination, tourist destination image Influence of the decision to visit, Effect of distinctive capabilities to the decision of a visit, Effect of integrated marketing communication to decision berkunjung.Sampel in this study were 160 tourists who had visited Sabang travel. Testing this hypothesis is to analyze the value of Critical Ratio (CR) and the Probability (P) if the results of the data, compared with the required statistical limits, ie above 1.96 for the value of CR and below 0.05 for the value of P (probability). Of 5 verificatif hypotheses are tested, all of them passed the test by using two criteria exist. Then to 5 of this hypothesis is accepted. In other words, there is a significant influence between the variables tested, both associated with an intervening variable and dependent. Keywords: Distinctive Capabilities, Integrated Marketing Communication, Destinations Image , Decision to Visit, Maritime Travel Destinations, Pulau Weh Abstrak: Dalam 3 tahun terakhir, jumlah wisatawan asing yang datang ke Sabang dapat dikatakan jalan di tempat kalau tidak ingin dikatakan menurun. Tahun 2011 wisatawan asing yang datang ke Sabang berjumlah 5.055 orang. Namun tahun berikutnya menurun drastis menjadi 4.622 orang. Tahun 2013 walau pun meningkat tetapi peningkatannya sangat kecil. Padahal dalam target yang dicanangkan oleh pemerintah kota Sabang melalui Dinas Pariwisata Kota Sabang adalah meningkat minimal 30 persen setiap tahunnya. Bahkan terlihat dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan rendahnya keputusan wisatawan asing untuk memutuskan destinasi wisata maritim di Sabang sebagai salah satu tujuan destinasi wisatanya. Rendahnya keputusan berkunjung ini tidak terlepas dari kurang kuatnya citra destinasi wisata maritim di Sabang sebagai salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi oleh turis mancanegara.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengaruh distinctive capabilities terhadap citra destinasi wisata pulau Weh, Pengaruh integrated marketing communication berpengaruh terhadap citra destinasi wisata pulau Weh, Pengaruh citra destinasi wisata terhadap keputusan berkunjung, Pengaruh distinctive capabilities terhadap keputusan berkunjung, Pengaruh integrated marketing communication terhadap keputusan berkunjung.Sampel pada penelitian ini adalah 160 orang turis yang telah melakukan kunjungan wisata ke Sabang. Pengujian hipotesis ini adalah dengan menganalisis nilai Critical Ratio (CR) dan nilai Probability (P) hasil olah data, dibandingkan dengan batasan statistik yang disyaratkan, yaitu diatas 1,96 untuk nilai CR dan dibawah 0,05 untuk nilai P (probabilitas). Dari 5 hipotesis verificatif yang diuji, semuanya lolos uji dengan menggunakan 2 kriteria yang ada. Maka ke 5 hipotesis ini diterima. Dengan kata lain terdapat pengaruh yang significant
Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 20
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala antar variabel yang diuji tersebut, baik yang terkait dengan variabel intervening maupun dependent. Kata Kunci: Distinctive Capabilities, Integrated Marketing Communication, Citra Destinasi, Keputusan Berkunjung, Destinasi Wisata Maritim, Pulau Weh
PENDAHULUAN
marketing
communication
yang
dilakukan,
Sabang memiliki banyak daerah tujuan
sehingga mereka tidak dapat message tentang
wisata terutama wisata alam. Dalam master plan
strong point yang didapat bila wisatawan
kawasan sabang 2007-2021 telah ditetapkan
mancanegara berkunjung ke Sabang. Penyebab
daerah wisata yang akan dijadikan prioritas
lain adalah yang terkait dengan faktor distinctive
dalam
pariwisata
capabilities atau kapabilitas unik yang dimiliki
sabang dalam jangka waktu 5 tahun yang akan
destinasi Sabang. Walaupun tidak ada yang
datang adalah daerah wisata maritim di Iboih dan
menyangkal alam bawah laut di Sabang menjadi
Gapang. Selanjutnya dikembangkan kawasan
salah satu diving spot terbaik di dunia, namun
internasional resort di Gua Sarang Kampung
wisatawan asing yang melakukan kunjungan
Raya, Revitalisasi Kota Lama Sabang. Kawasan
wisata juga memerlukan faktor penunjang lain
wisata Iboih dan Gapang merupakan daerah
yang dapat menjamin kenyamanan yang ia
tujuan
menyajikan
dapatkan pada saat ia berlibur di Sabang. Faktor
pemandangan alam bawah laut yang sangat
seperti akomodasi, aksesibilitas, infrastruktur
indah. Pemandangan ini dapat dinikmati dengan
jalan, air bersih dan energi
menyelam atau pun dengan menaiki perahu
keharusan yang mutlak. Apakah Sabang sudah
dengan dasar kaca yang telah tersedia disana.
memenuhi ekspektasi turis mancanegara untuk
Eksplorasi keindahan alam bawah laut di Iboih
item yang disebutkan tadi. Kelihatannya belum.
pengembangan
wisata
kawasan
maritim
yang
dan Gapang dapat dilanjutkan hingga ke Pulau Rubiah. Selain pemandangan alam bawah laut, potensi wisata yang dapat dikelola dari Iboih dan Gapang
adalah
wisata
memancing
(game
fishing). Potensi pariwisata ini merupakan peluang untuk menarik kunjungan wisatawan dunia
dengan
semua
fasilitas
berskala
internasional. Banyak
faktor
yang
dapat
ditunjuk
sebagai sumber kegagalan peningkatan citra destinasi wisata maritim di Sabang. Diantaranya adalah
belum
komunikasi 21 -
terintegrasinya
pemasaran
atau
Volume 4, No. 2, Mei 2015
kegiatan integrated
menjadi sebuah
Tujuan penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Distinctive
capabilities
dan
integrated
marketing communication Destinasi Wisata Maritim Pulau Weh, citra destinasi dan keputusan wisatawan untuk berkunjung pada destinasi wisata tersebut. 2. Pengaruh distinctive capabilities terhadap citra destinasi wisata pulau Weh 3. Pengaruh
integrated
marketing
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala communication berpengaruh terhadap citra
(Andreason dan Lindestad, 2008). Tentu saja,
destinasi wisata pulau Weh.
citra yang ada dalam benak wisatawan tidak
4. Pengaruh citra destinasi wisata terhadap keputusan berkunjung.
itu sendiri. Jadi, citra destinasi memiliki potensi
5. Pengaruh distinctive capabilities terhadap keputusan berkunjung. 6. Pengaruh
integrated terhadap
communication
selamanya selaras dengan kondisi riil destinasi dalam
mempengaruhi
kompetitif
tidaknya
destinasi (LeBlanc dan Nguyen, 2006). marketing keputusan
berkunjung.
Distinctive Capabilities Distinctive capabilities disebut juga kapabilitas
unik
yaitu
kemampuan
TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan untuk mengintegrasikan semua
Pengambilan Keputusan Konsumen
resouces
Menurut pemahaman yang paling umum, sebuah keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan perkataan lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang
ketika
mengambil
keputusan
(Schiffman dan Kanuk, 2007:485). Hal ini berarti jika seseorang mempunyai pilihan antara melakukan pembelian dan tidak melakukan
yang dimilikinya
tangible
maupun
baik
intangible
yang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan sumber daya yang unik dan berbeda dengan yang dimiliki pesaing dan merupakan kemampuan yang memiliki karakteristik
istimewa
dibangun
oleh
perusahaan yang kompetitif. Seperti merek
pembelian, pilihan antara merk X dan merk Y,
yang kuat, pola pemasok dan hubungan
atau
pelanggan,
pilihan
untuk
menggunakan
waktu
mengerjakan “A” atau “B” orang tersebut berada
keterampilan
khusus,
pengetahuan dan proses (Walters, 2002).
dalam posisi untuk mengambil keputusan.
Integrated Marketing Communication
Konsep Cita Destinasi Wisata Seperti halnya industri jasa lainnya, industri pariwisata juga memiliki intangibility,
Komunikasi
pemasaran
terpadu/terintegrasi (integrated marketing
inseparability, heterogenity dan perishability..
communication/IMC) mengintegrasikan dan
Sifat
mengkoordinasikan
tersebut
menyebabkan
wisatawan
berbagai
berhadapan dengan kurangnya atribut untuk
komunikasi
mengevaluasi bagus tidaknya sebuah destinasi.
menghantarkan
Akan tetapi karena keputusan harus dibuat, maka
konsisten, dan menarik tentang organisasi
wisatawan menggunakan citra tempat tujuan
dan produknya (Kotler dan Armstrong,
wisata sebagai alat untuk melakukan evaluasi
perusahaan
saluran
pesan
untuk yang
jelas,
2008:120). Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 22
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Dengan
meningkatnya
penekanan
H5 : Terdapat Pengaruh Integrated Marketing
pada hubungan pelanggan dan stakeholder,
Communication terhadap Keputusan Berkunjung.
baik
H6 : Terdapat Pengaruh Citra Destinasi Wisata
akademisi
dan
profesional
telah
berusaha memberikan berbagai nama untuk
terhadap Keputusan Berkunjung. METODE PENELITIAN
proses yang dirancang untuk membantu organisasi lebih berpusat pada pelanggan.
Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di daerah
Paradigma Penelitian Untuk penelitian ini paradigma yang
tujuan wisata Pulau Weh yang berada pada posisi paling ujung barat Indonesia. Objek
digunakan adalah sebagai berikut::
penelitian berhubungan dengan keterkaitan citra destinasi wisata dan keputusan wisatawan untuk berkunjung ke pulau Weh dikaitkan dengan distinctive capabilities dan integrated marketing communication. Penarikan Sampel Tahun 2013 jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Weh sebanyak 20.000 orang. Dari jumlah tersebut, 7.000 orang di antara mereka adalah Hipotesis
wisatawan
asing.
Sesuai
dengan
kemampuan peneliti, jumlah wisatawan yang
Sesuai dengan latar belakang penelitian,
dijadikan sampel penelitian sebanyak 160 orang
masalah penelitian, kerangka penelitian, maka
yang diambil dari beberapa lokasi wisata
hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan
maritim di Pulau Weh terdiri dari Iboih, Gapang,
sebagai berikut:
Sumur Tiga
H1 : Di duga Distinctive Capabilities, Integrated Marketing Communication, Citra Destinasi dan Keputusan Berkunjung pada destinasi Wisata Pengaruh
Distinctive
Capabilities terhadap Citra Destinasi Wisata . H3 : Terdapat Pengaruh Integrated Marketing Communication terhadap Citra Destinasi. H4 : Terdapat Pengaruh Distinctive Capabilities Terhadap Keputusan Berkunjung. 23 -
Volume 4, No. 2, Mei 2015
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Structural
Maritim Pulau Weh sudah baik. H2 : Terdapat
Metode Analisis Data
Equation Modeling (SEM) dari paket software statistic AMOS 18.0 untuk pengujian hipotesis. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Measurement Model Gambar berikut menunjukkan hubungan indikator dan unobserved variabel (variabel
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala laten) dalam Measurement Model.
Wisata di Pulau Weh ingin meningkatkan keunikan
daerah
tujuan
wisatanya,
maka
indikator X21 dari sub variabel Distinctive Capabilities harus mendapat prioritas utama dibandingkan indikator lainnya. Tabel 4.2 Loading Faktor Integrtaed Marketing Communication (IMC)
Gambar 4.1 Measurement Model Dengan Loading Factor
Beberapa hubungan
tabel
indikator
berikut
menunjukkan
dengan
konstruksnya
masing-masing. Loading factor yang digunakan untuk mengukur konstribusi masing-masing indikator bila nilainya diatas 0,6, maka dikatakan indikator
itu
cukup
representative
untuk
menerangkan unobserved variabel nya. Oleh
Dimensi Personal_Selling Periklanan Public_Relations Promosi_Penjualan
Variabel Distinctive_Capabilities Distinctive_Capabilities Distinctive_Capabilities Distinctive_Capabilities Distinctive_Capabilities
yang mempunyai skor tertinggi adalah
<--<--<--<--<---
Loading factor indikator dari unobserved variabel
Distinctive
mempunyai
Capabilities
skor tertinggi
adalah
indikator X11 yaitu 0.871, yang berarti vindikator ini
yang pada sub
memberi kontribusi sebesar 87
persen terhadap
sub variabel Distinctive
Capabilities. Artinya bila pengelola Destinasi
sub
variabel Public Relations, yaitu 0.958, yang berarti kegiatan Public Relations
memberi
kontribusi sebesar 95,8 % terhadap variabel Integrated Marketing Communication (IMC). Tabel 4.3 Loading Faktor Variabel Citra Destinasi Wisata Indikator
Estimate .871 .840 .861 .802 .083
Estimate .681 .903 .958 .870
Integrated Marketing Communication (IMC)
pemerosesan data selanjutnya.
Indikator X11 X12 X13 X14 X15
Variabel IMC IMC IMC IMC
Loading factor dimensi dari unobserved
sebab itu indikator ini harus diikutsertakan pada
Tabel 4.1 Loading Factor Distinctive Capabilities
<--<--<--<---
Variabel
Loading Factor
Z1
<---
Keputusan Menginap
0,846
Z2
<---
Keputusan Menginap
0,773
Z3
<---
Keputusan Menginap
0,675
Z4
<---
Keputusan Menginap
0,449
Loading factor Indikator dari unobserved Citra Destinasi Wisata yang mempunyai skor tertinggi adalah
Y1 yaitu “Dibandingkan
tempat wisata lain yang telah saya kunjungi Destinasi Wisata Pulau Weh punya kesan lebih kuat sebagai kawasan Diving”,
yaitu 0.889,
yang berarti kegiatan ini memberi kontribusi sebesar 88,9% terhadap variabel Citra Destinasi Wisata. Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 24
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pengujian Hipotesis
Tabel 4.4 Loading Faktor Variabel Keputusan Berkunjung
Tabel 4.5 Hubungan Antar Konstruks
No
Indikator Z1 Z2 Z3 Z4 Z5
Variabel Keputusan_Berkunjung Keputusan_Berkunjung Keputusan_Berkunjung Keputusan_Berkunjung Keputusan_Berkunjung
<--<--<--<--<---
Estimate .759 .908 .834 .887 .635
Loading factor indikator dari unobserved Keputusan
Berkunjung
Kembali
mempunyai skor tertinggi adalah
Z2
yang yaitu
kepada teman saya yaitu 0.908, yang berarti kegiatan ini memberi kontribusi sebesar 90,8% terhadap
variabel
Keputusan
Berkunjung
Kembali.
selanjutnya
adalah
analisis
Structural Equation Model (SEM) secara Full hipotesis
penelitian
ini.
yang
dikembangkan
Pengujian
model
dalam
0,052
2
IMC
Citra Destinasi Wisata
0,813
3
Distinctive Capabilities
Keputusan Berkunjung Kembali
0,082
4
IMC
Keputusan Berkunjung Kembali
0,568
5
Citra Destinasi Wisata
Keputusan Berkunjung Kembali
0,170
0.05, maka Ho ditolak, dan H1 diterima, yang berarti ada hubungan yang nyata (significant) antara konstruks yang diuji. Tabel 4.6 Kesimpulan Hipotesis 1-5 Hipotesis 1
2
dalam
Structural Equation Model dilakukan dengan
3
dua pengujian, yaitu uji kesesuaian model dan uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien
Gambar 4.2 Structural Equation Model
25 -
Volume 4, No. 2, Mei 2015
Hipotesis
CR Cut off >1.96 0,842
P Value Cut off < 0,05 0,004
Menguji pengaruh variabel independent Distinctive Capabilities (X1) dengan variabel intervening Citra Destinasi Wisata (Y) Menguji pengaruh variabel independent IMC (X2) dengan variabel intervening Citra Destinasi Wisata (Y) Menguji pengaruh variabel independent Distinctive Capabilities (X1) dengan variabel dependen Keputusan Berkunjung Kembali (Z)
Keterangan H1 Diterima
10,221
***
H1 Diterima
1,186
0,003
H1 Diterima
4
Menguji pengaruh variabel independent IMC (X2) dengan variabel dependen Keputusan Berkunjung Kembali (Z)
4,064
***
H1 Diterima
5
Menguji pengaruh variabel Intervening Citra Destinasi Wisata (Y) dengan variabel dependen Keputusan Berkunjung Kembali (Z)
1,327
0,005
H1 Diterima
regresi. Hasil pengolahan data untuk analisis SEM terlihat pada Gambar 4.2 dibawah ini :
Menguji pengaruh variabel independent Distinctive Capabilities (X1) dengan variabel intervening Citra Destinasi Wisata (Y) Menguji pengaruh variabel independent IMC (X2) dengan variabel intervening Citra Destinasi Wisata (Y) Menguji pengaruh variabel independent Distinctive Capabilities (X1) dengan variabel dependen Keputusan Berkunjung Kembali (Z) Menguji pengaruh variabel independent IMC (X2) dengan variabel dependen Keputusan Berkunjung Kembali (Z) Menguji pengaruh variabel Intervening Citra Destinasi Wisata (Y) dengan variabel dependen Keputusan Berkunjung Kembali (Z)
Citra Destinasi Wisata
Karena nilai CR diatas 1,96 dan nilai P <
Model yang dimaksudkan untuk menguji model dan
Hipotesis
Distinctive Capabilities
Analisis Structural Equation Modeling Analisis
Beta
1
Keramah tamahan pelaku wisata di Sabang membuat saya ingin merekomendasikan Sabang
Pengaruh Antara
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala d. Keputusan Berkunjung Kembali.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
Kesimpulan hasil
penelitian
yang
terangkum pada Bab IV dapat dijelaskan bahwa dari 5 indikator yang ada pada variabel Distinctive Capabilities, indikator “Dukungan fasilitas
pariwisata
yang
ada
membuat
kenikmatan berwisata di pulau Weh semakin tinggi” merupakan indikator yang memiliki rata-rata tertinggi. Sedangkan masalah harga yang ditawarkan oleh pelaku wisata di pulau Weh cukup relative lebih murah dibandingkan dengan
harga
di
daerah
wisata
lainnya
tergantung dengan persepsi wisatawan yang bersangkutan. hasil
penelitian
yang
terangkum pada Bab IV dapat dijelaskan bahwa dari 4 dimensi yang ada pada variabel Integrated Marketing Communication, dimensi “Sales Promotion” memiliki
merupakan dimensi yang
rata-rata tertinggi
yaitu
3,72.
Sedangkan Public Relation sudah selayaknya harus ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari angka rata-rata yang sangat kecil hanya 3,63. c. Citra Destinasi Wisata. Berdasarkan
hasil
yang
penelitian
yang
terangkum pada Bab IV dapat dijelaskan bahwa dari 5 indikator yang ada pada variabel Citra Destinasi Wisata, indikator “Dibandingkan tempat wisata lain yang telah dikunjungi, destinasi pulau Weh punya kesan lebih kuat sebagai kawasan diving” merupakan indikator yang memiliki rata-rata tertinggi yaitu 3,68
indikator yang ada pada variabel Keputusan Berkunjung
Kembali,
Indikator
“Saya
menjadikan pulau Weh sebagai prioritas utama ketika ingin melakukan kunjungan wisata” merupakan indikator yang memiliki rata-rata tertinggi yaitu 3,76. 2. Dari 5 pengujian hipotesis yang dilakukan, semuanya memenuhi syarat untuk diterima, karena memilik p value dibawah 0,05. Namun demikian ada perbedaan dalam hal pemberian pengaruh kepada variabel yang diprediksinya. Koefisien pengaruh tertinggi ditunjukkan oleh Integrated Marketing Communication dalam memprediksi variabel Citra Destinasi Wisata
b. Integrated Marketing Communication Berdasarkan
penelitian
terangkum pada Bab IV dapat dijelaskan bahwa,
1. a. Distinctive Capabilities Berdasarkan
hasil
(H2). Sedangkan koefisien pengaruh terendah ditunjukkan oleh Distinctive Capabilities yang memiliki daya dorong relatif kecil untuk meningkatkan Citra Destinasi Wisata. 3. Pengaruh
langsung
antara
Keputusan
Berkunjung
Kembali
dan
Keputusan
Berkunjung Kembali adalah 0,082. 4. Pengaruh Marketing
langsung
antara
Communication
dan
Integrated Keputusan
Berkunjung Kembali adalah 0,568. Saran 1.a. Pada variabel Distinctive Capabilities, temuan deskripsi nya menyarankan kepada Pelaku Wisata di Pulau Weh untuk benar-benar memperhatikan harga atraksi wisata yang ditawarkan oleh pelaku wisata di Pulau Weh lebih murah dibandingkan harga ditempat lain, Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 26
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala karena indikator ini yang paling besar perannya
variabel Integrated Marketing Communication
dalam menilai tinggi atau rendahnya tingkat
sebesar 13,8%.
kunjungan wisatawan di Pulau Weh. b. Pada
variabel
Communication
Integrated temuan
Marketing deskripsinya
menyarankan para pelaku Wisata di Pulau Weh untuk
benar-benar memperhatikan dimensi
public relation, karena dimensi ini yang paling besar peranannya dalam menunjang Keputusan Berkunjung Kembali para wisatawan ke Pulau Weh. c. Pada variabel Citra Destinasi Wisata temuan deskripsi nya menyarankan para pelaku Wisata di
Pulau
Weh
untuk
benar-benar
memperhatikan tantangan atau challenge yang diberikan kepada wisatawan, karena wisatawan juga menginginkan ada hal-hal baru sebagai variasi dari wisata kelautan di Pulau Weh. d. Pada
variabel
Keputusan
Berkunjung
Kembali, temuan deskripsinya menyarankan para pelaku wisata di Pulau Weh untuk benarbenar memperhatikan kenyamanan, dan suasana damai baik di resort tempat menginap ataupun di lokasi wisata. 2. Peningkatan Keputusan Berkunjung Kembali akan sangat baik bila dilakukan dengan meningkatkan Citra Destinasi Wisata tersebut. 3.Terkait dengan variabel eksogen, dari 2 variabel yang ada, pengaruh terbesar diberikan oleh Integrated Marketing Communication dengan koefisien sebesar 0,138 sedangkan pengaruh dari variabel eksogen ke mediating, koefisien terbesar diberikan juga diberikan oleh
27 -
Volume 4, No. 2, Mei 2015
DAFTAR PUSTAKA Aghaei, M., Mina Hayati dan Amin Asadollahi (2014) Effect of Integrated Marketing Communication Infrastructures on Brand Personality to Improve the Performance of the Brand in Iran’s Chain Stores. Research Journal of Recent Sciences, Vol. 3(5), 16. Danibrata, Aulia (2011) Pengaruh Integrated Marketing Communication terhadap Brand Equity pada Sebuah Bank Pemerintah di Jakarta, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 12, No. 1, Hal. 21-38. Engel, F. James Rogerd Blackwell dan Paul Miniard (2005), Perilaku Konsumen, Bina Rupa Aksara, Jakarta. Ferdinand, Augusty (2002) Kualitas Strategi Pemasaran: Sebuah Studi Pendahuluan, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia Volume 1, No. 1, Hal. 107-199. Hasangholipoor, T., Seyed Abolghasem Mira, dan Sahar S.S, (2014) Study of the Role of Integrated Marketing Communication in Developing Ecotourism Industry of Kish Island, Information and Knowledge Management, Vol. 4, No. 1. Jefkins, Frank, (2008), Public Relations Edisi ke 5., Erlangga, Jakarta. Kasali, Rhenald. (2003), Manajemen Public Relations. Grafiti, Jakarta. Kotler P & G. Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Terjemah oleh Bob Sabran, M.M. Edisi 12. Jilid 2. Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip. (2005) Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid I, PT Indeks, Jakarta. Lita, R. P (2010) Pengaruh Implementasi Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Proses Keputusan Wisatawan Mengunjungi Objek Wisata di Kota Padang, Jurnal Pariwisata, Vol 2 No.2 Juli-Desember 2010. Malhotra, Naresh K (2007) Marketing Research An Applied Oritentation, Fourth Edition, New Jersey: Prentice Hall. Inc. Mowen, John C dan Minor, Michael (2002) Consumer Behaviour, 4th ed, Englewood Cliffs, N.J. Prentice Hall, Inc. Premono B.T Dan Adi Kunarso (2011) Pengaruh Perilaku Pengunjung Terhadap Jumlah Kunjungan Di Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 12, No. 2, Hal. 135-147.
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Roostika, Ratna (2012) Citra Merek Tujuan Wisata dan Perilaku Wisatawan: Yogyakarta Sebagai Daerah Tujuan Wisata, Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 1, April 2012 Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk (2007) Perilaku Konsumen, Edisi Ketujuh, Edisi Bahasa Indonesia, Indeks, Jakarta. Sekaran, Uma (2006) Research Methods For Business: Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 2, Terjemahan: Kwan Men Yon, Salemba Empat, Jakarta. Simamora, Bilson (2004) Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Soegiarto (2008) Pengaruh Perilaku Wisatawan Nusantara Terhadap Wisata Kuliner di Surakarta, Jurnal Pariwisata Indonesia, Vol. IV, No. 1 Juli, Hal. 569-576.
Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 28