Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199 pp. 180- 188
9 Pages
KONTRIBUSI KEPUASAN KERJA, IKLIM ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KUALITAS LAYANAN MEDIS PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) RUMAH SAKIT JIWA ACEH 1)
Azhari1, Amri2, Shabri Abd. Majid 2 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract The purpose of this study was to (1) determine the effect of job satisfaction, organizational climate and organizational commitment to quality simultaneous medical services, (2) determine the effect of nurse job satisfaction partially on the quality of medical services, (3) determine the effect of partial nurse organizational climate the quality of medical services, and (4) determine the effect of organizational commitment of nurses partially on the quality of medical services Public Service Agency Aceh Mental Hospital.. This research study is a type of testing hypotheses about the effects of job satisfaction, organizational climate and nurse commitment to quality medical services. The research was conducted at the General Services Agency Aceh Mental Hospital. While the object of this study is the quality of service, job satisfaction, organizational climate and commitment, the number of samples are 133 nurses. Partial results of the study showed that there were influences job satisfaction, organizational climate and organizational commitment to quality of service simultaneously medical, research results also indicate that there are significant job satisfaction of nurses partially on the quality of medical services, then the nurse organizational climate partially on the quality of medical services and organizational commitment partially nurses also have an influence on the quality of medical services at the Public Service Agency Aceh Mental Hospital. Keywords Job Satisfaction, Organizational Climate, Organizational Commitment, and Quality of Service Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui pengaruh kepuasan kerja, iklim organisasi dan komitmen organisasi secara simultan terhadap kualitas layanan medis, (2) mengetahui pengaruh kepuasan kerja perawat secara parsial terhadap kualitas layanan medis, (3) mengetahui pengaruh iklim organisasi perawat secara parsial terhadap kualitas layanan medis dan (4) mengetahui pengaruh komitmen organisasi perawat secara parsial terhadap kualitas layanan medis pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Jiwa Aceh.. Penelitian ini merupakan tipe penelitian pengujian hipotesis mengenai pengaruh kepuasan kerja, iklim organisasi dan komitmen perawat terhadap kualitas layanan medis. Penelitian ini dilaksanakan pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Jiwa Aceh. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah kualitas layanan, kepuasan kerja, iklim organisasi dan komitmen, dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 133 orang perawat. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan terdapat pengaruh kepuasan kerja, iklim organisasi dan komitmen organisasi secara simultan terhadap kualitas layanan medis, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kepuasan kerja perawat secara parsial terhadap kualitas layanan medis, kemudian iklim organisasi perawat secara parsial terhadap kualitas layanan medis serta komitmen organisasi perawat secara parsial juga mempunyai pengaruh terhadap kualitas layanan medis pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Jiwa Aceh. Kata kunci :
Kepuasan Kerja, Iklim Organisasi, Komitmen Organisasi dan Kualitas Layanan
PENDAHULUAN Rumah sakit sebagai salah satu
mewujudkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kebutuhan
masyarakat
yang
meningkat
lembaga penyedia jasa pelayanan kesehatan
menyebabkan banyak rumah sakit swasta
memiliki peranan yang sangat besar dalam
bermunculan
dan
berkompetisi
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
untuk - 180
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menyediakan terhadap kebutuhan kesehatan dan
komitmen.
pelayanan serta peralatan medis yang canggih.
terlepas dari pengaruh kondisi iklim organisasi
Walaupun pihak pemerintah telah membuat
yang berlaku serta komitmen dari perawat dan
program
yang
dokter. Perasaan senang dan terpuaskan juga
pelayanan
diperoleh dari perlakuan yang diterimanya dari
kesehatan yang bermutu, akan tetapi tujuan ini
organisasi serta hubungan timbal balik antara
masih belum berjalan secara optimal karena
tenaga medis dan rumah sakit sehingga perawat
masih banyak pelayanan rumah sakit di
dan dokter merasa bertanggung jawab dan
Indonesia termasuk di Aceh belum mencapai
merasa memiliki terhadap rumah sakit.
pembangunan
kesehatan
bertujuan agar terselenggaranya
mutu yang optimal. Mutu
Tingkat
kepuasan
kerja
tidak
Kepuasan kerja yang tinggi merupakan tanda
pelayanan
kesehatan
yang
bahwa orang telah melakukan manajemen perilaku
merupakan
suatu
yang efektif. Bila perawat banyak mengalami
fenomena yang unik sebab dimensi dan
ketidakpuasan kerja maka akan berdampak pada
indikatornya berbeda diantara orang-orang yang
buruknya pelayanan rumah sakit. Terdapat berbagai
terlibat dalam pelayanan kesehatan untuk
penyebab terjadinya ketidakpuasan kerja tersebut,
mengantisipasi hal tersebut, seyogyanya yang
antara lain adalah rendahnya gaji atau imbalan yang
dipakai sebagai pedoman adalah hakikat dasar
diterima. Para perawat merasa tingkat gaji yang
dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan yaitu
mereka terima tidak sesuai dengan yang mereka
memenuhi
harapkan. Selain itu ketidakpuasan kerja tersebut
disediakan rumah
sakit
kebutuhan
dan
tuntutan
para
pemakai jasa pelayanan kesehatan. Mutu
pelayanan
juga berasal dari kesempatan untuk promosi yang
menunjukkan
sangat terbatas dan kurang transparan, yang
bagaimana memenuhi kebutuhan dan tuntutan
menurunkan semangat para perawat dan dokter
setiap pasien. Dengan demikian, yang dimaksud
untuk meningkatkan kualitas kerja, menambah
dengan mutu pelayanan kesehatan adalah yang
pengetahuan dan wawasan. Mereka merasa tidak
menunjukkan
perlu untuk melakukan hal tersebut, karena tidak
pada
tingkat
kesempurnaan
pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas
pada
diri
setiap
pasien.
Tingkat
kesempurnaan tersebut dapat tercapai apabila para tenaga medis yang dalam penelitian ini difokuskan pada perawat dan dokter dapat melaksanakan standar pelayanan kesehatan
pelayanan
rumah
sakit
berhubungan dengan faktor di dalam organisasi, seperti kepuasan kerja, iklim organisasi dan 181 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kualitas Pelayanan Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. Kualitas
akan mempengaruhi karir mereka sama sekali.
melebihi harapan (Tjiptono, 2006:51). Definisi lain kualitas adalah derajat yang dicapai oleh karakteristik yang berkaitan dalam memenuhi
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala persyaratan
(Lupiyoadi
dan
Hamdani,
2008:175).
berdasarkan lima prinsip Service Quality yaitu kecepatan,
Kualitas
sering
dianggap
sebagai
ketepatan,
keramahan
dan
kenyamanan layanan.
ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian. Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi
produk,
sedangkan
kualitas
kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa jauh suatu produk mampu memenuhi persyaratan atau spesifikasi kualitas yang telah ditetapkan. Sedangkan
pelayanan
oleh
Mauludin
(2005:39) didefinisikan sebagai aktivitas pada keterkaitan antara pemasok dan pelanggan untuk
memenuhi
kebutuhan
pelanggan.
Pelayanan pelanggan yang bermutu membuat pengertian
ekonomi
perusahaan
adalah
sumber bisnis
kehidupan
yang
berulang.
Meluaskan basis pelanggan adalah vital ini berarti perusahaan tidak harus menarik klien atau
pelanggan
baru,
tetapi
juga
harus
tergantung
pada
mempertahankan yang sudah ada. Kepuasan
pasien
yang
dilakukan
karyawan
untuk
memenuhi keinginan pelanggannya dengan jasa yang akan diberikan. Suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien, ditentukan oleh kenyataan apakah jasa yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan persepsi
pasien, pasien
dengan
tentang
menggunakan
pelayanan
yang
diterima (memuaskan atau mengecewakan, juga termasuk lamanya waktu pelayanan). Kepuasan dimulai dari penerimaan terhadap pasien dari pertama
kali
datang,
yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya, senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja (Rivai, 2005:475). Kepuasan kerja merupakan sesuatu yang besifat individual. Semakin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu,
maka
semakin
tinggi
kepuasan
terhadap kegiatan tersebut. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh As’ad (2009:103-104) bahwa
pada
dasarnya
kepuasan
kerja
merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan mempunyai tingkat kepuasan yang
berbeda-beda
individu
terhadap
tergantung
penilaian
aspek-aspek
pekerjaan
seperti, bayaran, promosi jabatan, kondisi kerja, rekan kerja, dan pengawasan yang dirasakan
kualitas pelayanan. Pelayanan adalah semua upaya
Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan evaluasi
sampai
pasien
meninggalkan rumah sakit. Pelayanan dibentuk
sesuai dengan keinginan individu tersebut. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya dan apabila semakin sedikit aspek-aspek dalam pekerjaan tersebut yang sesuai
dengan
semakin
keinginan
individu,
maka
tingkat
kepuasan
yang
dipertegas
oleh
rendah
dirasakannya. Hal
ini
Robbins
(2006:148) mengemukakan bahwa: “Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap
pekerjaannya”. Menurut
Greenberg dan Baron (2006:160), kepuasan Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 182
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kerja adalah reaksi kognitif, afektif, dan
dapat diukur, merupakan kumpulan persepsi
evaluatif dari individu yang mencerminkan
dari para anggota organisasinya tentang aspek-
pengalaman-pengalaman yang menyenangkan
aspek
terhadap
harapan-
mempengaruhi motivasi dan perilaku mereka,
harapannya terhadap masa depan. Hasibuan
khususnya kebudayaan di dalam organisasi,
(2007:202)
kerja
gaya kepemimpinan yang berlaku, tingkatan
yang
atau derajat struktur, dan praktek-praktek serta
pekerjaannya
serta
mengatakan,
merupakan
sikap
kepuasan emosional
menyenangkan dan mencintai pekerjaannnya.
di
kehidupan
kerjanya
yang
kebijakan-kebijakan personalia.
Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja,
Ashkanasy
et
al.
kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja
mendefinisikan
pegawai
persepsi individu yang berdasarkan pada pola-
harus
diciptakan
sebaik-baiknya
supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan
pola
kedisiplinan
pengalaman
pegawai
meningkat.
Pegawai
yang
iklim
(2008:22)
diterima dan
dalam
organisasi
dalam
pengalaman-
perilaku-perilaku
individu
yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik
organisasi juga merupakan konsep deskriptif
dan pikiran) kepada suatu perusahaan dan
yang berdasarkan pada persepsi lingkungan
memperoleh imbalan atas jasa yang diberikan
sosial anggota organisasi. Iklim organisasi
kepada perusahaan.
merupakan persepsi karyawan terhadap praktek,
Iklim Organisasi
dan
organisasi.
spesifik
sendiri menurut Hasibuan adalah setiap orang
prosedur,
suatu
sebagai
jenis-jenis
perilaku
Iklim
yang
diberikan penghargaan dan didukung dalam
Iklim belakangan ini diidentifikasikan sebagai komponen sistem sosial (Muchinsky, 2007:363). Iklim merupakan sebuah situasi yang berhubungan dengan pemikiran, perasaan, dan perilaku anggotanya yang bersifat temporal dan subyektif (Smither, 2008:399). Iklim
latar tertentu. Iklim organisasi dikatakan oleh Bowditch dan Buono (2007:299) sebagai lingkungan
psikologis
tempat
orang-orang
berinteraksi, lebih berfokus pada persepsi individual daripada pengalaman aktual anggota organisasi.
organisasi didefinisikan oleh Bowditch dan Buono (2007:299) sebagai pengukuran yang
Komitmen
luas atas harapan-harapan orang-orang tentang
Ali (2009:515) mengartikan komitmen
hal-hal yang disukai dalam organisasi yang
sebagai kontrak, perjanjian (keterikatan) untuk
sedang mereka temui. Iklim organisasi dapat
melaksanakan sesuatu. Senada dengan pendapat
berfungsi sebagai indikator terpenuhi atau
tersebut,
tidaknya harapan-harapan karyawan tersebut di
menyatakan bahwa komitmen merupakan suatu
organisasi.
keadaan
French
(2005:90)
berpendapat
bahwa iklim organisasi adalah sesuatu yang 183 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Cooper
untuk
dan
tetap
Makin
(2005:178)
mempertahankan
hubungan, yang meliputi ketergantungan dan
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kepercayaan individu sehingga tidak akan
organisasi dan komitmen, dengan jumlah
meninggalkan hubungan tersebut.
responden sebanyak 100 orang.
Menurut Sunarto (2005:25), komitmen adalah kecintaan dan kesetiaan, terdiri dari: penyatuan
dengan
tujuan
dan
HASIL PEMBAHASAN Seperti
nilai-nilai
perusahaan, keinginan untuk tetap berada dalam organisasi, dan kesediaan untuk bekerja keras
yang
dikemukakan
pada
perumusan masalah dan hipotesis penelitian yaitu menganalisis pengaruh kepuasan kerja (X1), iklim organisasi (X2) dan komitmen
atas nama organisasi. Menurut Robbins (2006:99), komitmen karyawan terhadap organisasi yaitu sampai tingkat mana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tertentu. komitmen kerja karyawan menentukan berhasil tidaknya tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini berarti apabila setiap anggota organisasi memiliki komitmen yang tinggi maka besar kemungkinan keberhasilan
organisasi
(X3)
(independen
sebagai
variabel)
variabel terhadap
bebas kualitas
pelayanan medis RSJ Aceh sebagai variabel terikat
(dependent
simultan
maupun
variabel)
baik
secara
parsial,
maka
untuk
menjelaskan didasarkan kepada analisis regresi berganda seperti yang terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Pengaruh Kepuasan Kerja, Iklim Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Pelayanan Medis RSJ Aceh Nama Variabel
B
atau kesuksesan dapat tercapai. Keberhasilan
Konstanta (a)
2,536
Standar Error 0,107
suatu organisasi akan berdampak baik bagi
Kepuasan Kerja Iklim Organisasi
0,173 0,117
Komitmen Organisasi
0,074
kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan
thitung
Sig
23,674
0,000
0,031 0,038
5,588 3,108
0,000 0,002
0,027
2,759
0,007
Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)
dan karyawannya.
Dari tabel di atas dapat jelaskan analisis METODE PENELITIAN
diperoleh persamaan regresi berganda sebagai
Lokasi dan Objek Penelitian
berikut.
Penelitian ini merupakan tipe penelitian pengujian
hipotesis
mengenai
Y = 2,536 + 0,173X1 + 0,117X2 + 0,074X3
pengaruh
kepuasan kerja, iklim organisasi dan komitmen
Dari persamaan regresi di atas dapat dijelaskan hasil penelitian sebagai berikut:
perawat terhadap kualitas layanan medis. Penelitian
ini
dilaksanakan
pada
Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit
Koefisien Regresi (ei):
Konstanta sebesar 2,536. Artinya jika
Jiwa Aceh. Objek penelitian adalah perawat.
faktor-faktor kepuasan kerja (X1), iklim
Sedangkan subjek penelitian penelitian ini
organisasi (X2) dan komitmen organisasi
adalah kualitas layanan, kepuasan kerja, iklim
(X3), dianggap konstan, maka besarnya kualitas pelayanan medis adalah 2,536 pada Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 184
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala satuan skala likert atau kualitas pelayanan
penelitian adalah objek penelitian dan
medis RSJ Aceh masih dikatakan rendah,
waktu penelitian.
hal ini apabila kepuasan kerja, iklim
Koefisien regresi komitmen organisasi (x3)
organisasi dan komitmen organisasi bersifat
sebesar
tetap (tidak mengalami perubahan)
perubahan/perbaikan,
Koefisien regresi kepuasan kerja (X1)
komitmen organisasi yang ada dalam diri
sebesar 0,173. Artinya bahwa setiap 100%
perawat, maka akan meningkatkan kualitas
peningkatan, dalam variabel kepuasan kerja,
pelayanan medis RSJ Aceh sebesar 7,4%,
maka
kualitas
jadi dengan adanya komitmen organisasi
pelayanan medis RSJ Aceh sebesar 17,3%,
yang tinggi dari perawat akan dapat
dengan demikian semakin tinggi tingkat
meningkatkan kualitas pelayanan medis
kepuasan kerja yang dirasakan oleh perawat
RSJ Aceh, jadi terdapat pengaruh positif
RSJ
dan
akan
meningkatkan
Aceh,
maka
akan
semakin
Artinya
signifikan
setiap
dalam
variabel
komitmen
organisasi
terhadap
RSJ Aceh, jadi terdapat pengaruh positif
penelitian ini konsisten dengan penelitian
dan signifikan kepuasan kerja terhadap
yang
kualitas pelayanan. Hasil penelitian ini
sedangkan perbedaan penelitian adalah
konsisten dengan penelitian yang dilakukan
objek penelitian dan waktu penelitian.
kualitas
100%
meningkatkan kualitas pelayanan medis
oleh Bayu (2010), sedangkan perbedaan
dilakukan
pelayanan.
oleh
Hasil
Satria
(2005),
Pengujian Secara Simultan
penelitian adalah objek penelitian dan
0,074.
Untuk menguji hipotesis mengenai
waktu penelitian.
variabel
Koefisien regresi iklim organisasi (x2)
organisasi dan komitmen organisasi terhadap
sebesar
0,117.
peningkatan, organisasi,
Artinya dalam
maka
pengaruh
100%
kualitas
variabel
iklim
dijelaskan pada tabel berikut ini:
akan
Tabel 2. Analisis Of Variance (Anova)
relatif
meningkatkan kualitas pelayanan medis
Model
RSJ Aceh sebesar 11,7%, jadi dengan
Regresi Sisa Total
adanya iklim organisasi yang ada di RSJ
Sum of Squares 3,523 2,543 6,066
df 3 129 132
medis,
kerja,
setiap
secara
pelayanan
kepuasan
Mean Squares 1,174 0,020
maka
iklim
dapat
Fhitung
Ftabel
59,560
2,674
Sig. 0,000
Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)
Hasil
Aceh, maka akan dapat meningkatkan
pengujian
secara
simultan
kualitas pelayanan medis RSJ Aceh, jadi
diperoleh Fhitung sebesar 59,560, sedangkan Ftabel
terdapat pengaruh positif dan signifikan
pada tingkat signifikansi
iklim
kualitas
sebesar 2,674. Hal ini memperlihatkan bahwa
pelayanan. Hasil penelitian ini konsisten
Fhitung > Ftabel, dengan tingkat signifikansi 1%.
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dengan demikian hasil perhitungan ini dapat di
Bayu
ambil
185 -
organisasi
(2010),
terhadap
sedangkan
perbedaan
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
suatu
keputusan
=5 % adalah
bahwa
menerima
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala hipotesis alternatif dan menolak hipotesis nol,
ditelidi dalam penelitian ini. Faktor lain yang
artinya bahwa variabel kepuasan kerja (X1),
diprediksi
iklim organisasi (X2) dan komitmen organisasi
pelayanan medis diantaranya adalah gaya
(X3), secara bersama-sama berpengaruh secara
kepemimpinan, pendidikan, stres kerja maupun
signifikan terhadap kualitas pelayanan medis
kompensasi.
bisa
mempengaruhi
kualitas
RSJ Aceh. Implikasi Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Koefisien Korelasi dan Determinasi Sedangkan untuk melihat hubungan dan
pengaruh
variabel
kepuasan
kerja,
iklim
kepuasan kerja perawat pada RSJ Aceh mampu meningkatkan kualitas pelayanan medis RSJ
organisasi dan komitmen organisasi terhadap
Aceh
kualitas pelayanan medis RSJ Aceh berdasarkan
kemampuan sesuai dengan kualifikasi pekerjaan
korelasi dan determinasi seperti dijelaskan pada
yang
tabel berikut ini:
menjalankan
R
RSquare
0,762
0,581
0,571
perawat
diberikan
oleh
mempunyai
pimpinan
tugasnya
dalam
dalam
memberikan
pelayanan kepada pasien, perawat merasa puas
Tabel 3. Model Summary Adjusted R2
terutama
Std. Error of the estimate 0,140
Durbin Watson
terhadap kondisi lingkungan kerja di RSJ Aceh,
1,811
serta perawat mampu menjalin hubungan yang
Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)
professional dengan rekan kerja di RSJ Aceh.
Koefisien korelasi (R) = 0,762 yang
Hal mengindikasikan bahwa variabel kepuasan
menunjukkan bahwa derajat hubungan antara
kerja yang penulis teliti ini konsisten dengan
variabel bebas dengan variabel terikat sebesar
penelitian yang dilakukan oleh Bayu (2010),
76,2%. Artinya kualitas pelayanan medis sangat
dimana kepuasan kerja berpengaruh komitmen
erat hubungannya dengan faktor kepuasan kerja
kerja
(X1),
komitmen
peningkatan kualitas pelayanan medis. Bila
organisasi (X3). Artinya variabel yang diteliti
suatu pekerjaan dianggap menyenangkan ada
mempunyai hubungan yang erat terhadap
dua kemungkinan yang dapat terjadi yakni
peningkatan kualitas pelayanan medis RSJ
perawat
Aceh.
produktif/berprestasi
iklim
organisasi
Koefisien
(X2),
Determinasi
(R²)
sebesar
serta
mempunyai
dampak
tersebut
ditempat/stagnan.
terhadap
bersikap atau
lebih
bersikap
Sebaliknya
bila
jalan suatu
0,581. Artinya sebesar 58,1% perubahan-
pekerjaan
dianggap
perubahan kualitas pelayanan medis RSJ Aceh
menyenangkan
akan
dapat dijelaskan oleh perubahan-perubahan
kemungkinan yakni karyawan tersebut bersikap
dalam faktor kepuasan kerja (X1), iklim
stagnan
organisasi (X2), komitmen organisasi
(X3).
semampunya untuk melawan perasaan tidak
Sedangkan selebihnya yaitu sebesar 41,9%
menyenangkan itu atau bersikap apatis/ekstrim
dengan
cara
tidak/kurang
muncul
pula
berusaha
dua
bertahan
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 186
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sehingga
tidak
perduli
dengan
produktivitas/prestasi kerjanya lagi.
Kesimpulan
Hasil penelitian terhadap variabel iklim organisasi juga berpengaruh terhadap kualitas
pelayanan
medis,
hal
ini
mengindikasikan bahwa kualitas pelayanan medis RSJ Aceh juga dipengaruhi oleh adanya iklim organisasi yang ada di RSJ Aceh. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil publikasi yang dikembangkan oleh Satria (2005) dimana iklim
organisasi
mampu
mempengaruhi
peningkatan kualitas pelayanan menjadi lebih baik. Iklim organisasi akan membawa dampak psikologis terhadap kualitas layanan medis dan kepuasan kerja karena dari iklim kerja yang kondusif seseorang tidak akan merasakan beban kerja yang berat namun menganggap pekerjaan sebagai permainan yang mengasikkan.
variabel komitmen organisasi juga mempunyai signifikan
terhadap
peningkatan
kualitas pelayanan medis, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi dalam penelitian yang menunjukkan bahwa komitmen organisasi yang
dimiliki
oleh
perawat
RSJ
1. Hasil
penelitian
kepuasan komitmen
Aceh
mempunyai pengaruh dalam meningkatkan
kerja,
menunjukkan iklim
organisasi
bahwa
organisasi secara
dan
simultan
terhadap kualitas layanan medis pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Jiwa Aceh. 2. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja perawat secara parsial terhadap kualitas layanan medis pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Jiwa Aceh. 3. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa iklim organisasi perawat secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
Sedangkan hasil penelitian terhadap
pengaruh
KESIMPULAN DAN SARAN
layanan
medis
pada
Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Jiwa Aceh. 4. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa komitmen organisasi perawat secara parsial juga
mempunyai
kualitas
layanan
pengaruh medis
pada
terhadap Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Jiwa Aceh.
kualitas pelayanan medis. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
Saran
oleh Satria (2005) dimana komitmen organisasi
1. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan
mempunyai pengaruh dalam meningkatkan
medis berdasarkan kepuasan kerja perawat
kualitas pelayanan medis pada RSJ Aceh.
maka yang perlu diperhatikan adalah dengan meningkatkan kemampuan perawat sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan.
187 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2. Kualitas
pelayanan medis juga
dapat
ditingkatkan berdasarkan iklim organisasi,
Gordon, I. 2002. Best Practices: Customer Relationship Management. Ivey Business Journal.
dimana indikator yang perlu diperhatikan oleh pimpinan adalah mempertahankan rasa nyaman yang selama ini diperoleh perawat serta memberikan standar kerja yang jelas
Heskett, J. L., Jones, T. O., Loveman, G, W., Sasser, W, E, Jr., Schlesinger, L, A., 1994. Putting the service-profit-chain to work. Harvard Business Review, March-Aprl.
kepada setiap perawat. 3. Sedangkan peningkatan kualitas pelayanan berdasarkan komitmen organisasi, maka yang perlu ditingkatkan adalah pimpinan harus dapat meminimalisir hal-hal yang dapat membuat perawat untuk memutuskan untuk keluar dari Rumah Sakit Jiwa Aceh
Ismawati, E. 2008. Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemasaran dengan faktor lingkungan sebagai moderat variabel. Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Kotler, P. dan K. K. Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta. PT. Indeks.
ini, sehingga perawat akan memerlukan pengorbanan yang harus dipertimbangkan. 4.
Dalam
rangka
meningkatkan
kualitas
pelayanan medis, maka kepuasan kerja perawat
perlu
ditingkatkan
melalui
pemberian penghargaan, iklim organisasi perlu dibuat menjadi lebih baik terutama dengan memperbaiki sarana dan prasarana sedangkan komitmen organisasi yang perlu mendapatkan
perhatian
pimpinan
bagaimana perawat menjadikan rumah sakit sebagai
bagian
dari
keluarga
serta
menciptakan ketentraman dalam bekerja. DAFTAR KEPUSTAKAAN Ambar, T. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta. Ferdinand, A. 2000. Manajemen Pemasaran : Sebuah Pendekatan Strategik. Research Paper, Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang. Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 188