Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
9 Pages
ISSN 2302-0199 pp. 122- 130
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA KERJA, MOTIVASI DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PIDIE 1)
Iramayati 1, Nasir Azis 2, Said Musnadi 3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract The purpose of this study was to determine: (1) the influence of organizational commitment, working culture, motivation and organizational climate on job satisfaction (2) the influence of organizational commitment, working culture, motivation, organizational climate and job satisfaction on performance of Health Department Of Pidie Regency (3) the indirect effect of organizational commitment, working culture, motivation, organizational climate on performance of Health Department of Pidie Regency through job satisfaction. This research was conducted at Health Department Of Pidie Regency. As for the object of this study was the effect of organizational commitment, working culture, motivation and organizational climate to job satisfaction and its impact on performance of Health Department of Pidie Regency, with the number of respondents as many as 114 people. Results showed that the organizational commitment, working culture, motivation and organizational climate simultaneously or partially effect on job satisfaction. The organizational commitment, working culture, motivation, organizational climate and job satisfaction simultaneously or partially also effect on performance of Health Department of Pidie Regency and there are significant indirect effect the organizational commitment, working culture, motivation and organizational climate to performance of Health Department of Pidie Regency through job satisfaction. Keywords: Organizational Commitment, Working Culture, Motivation, Organizational Climate, Job Satisfaction, Organizational Performance
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie (2) pengaruh komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie (3) pengaruh tidak langsung komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melalui kepuasan kerja. Lokasi penelitian ini dilakukan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah pengaruh komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja dan dampaknya terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, dengan jumlah responden sebanyak 114 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja, kemudian komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat pengaruh tidak langsung antara komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melalui kepuasan kerja pegawainya. Kata kunci :
Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, Motivasi, Iklim Organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja Dinas
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 122
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hal ini disebabkan karena motivasi kerja
PENDAHULUAN
Komitmen organisasi diperlukan sebagai
mampu menggerakkan minat seseorang untuk
salah satu indikator kinerja Sumber daya
melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan yang
manusia. Pegawai dengan komitmen yang
telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan
tinggi dapat diharapkan akan memperlihatkan
pendapat yang mengatakan bahwa motivasi
kepuasan kerja sehingga dapat memperoleh
adalah dorongan yang menyebabkan orang lain
kinerja
berperilaku.
yang
optimal.
Seseorang
yang
bergabung dalam organisasi pada sebuah
Selain komitmen, budaya kerja dan
organisasi dituntut adanya komitmen dalam
motivasi, kinerja juga dipengaruhi oleh iklim
dirinya.
organisasi.
Iklim
organisasi
yang
Kinerja juga dipengaruhi oleh budaya
menggambarkan suasana kerja organisasi atau
kerja. Budaya kerja sangat penting bagi
sejumlah keseluruhan perasaan dan sikap
organisasi. Budaya kerja yang kuat merupakan
orang-orang yang bekerja di dalam organisasi.
pembangkit semangat yang paling berpengaruh
Iklim organisasi terbentuk oleh kumpulan
dalam
dapat
persepsi dan harapan karyawan terhadap sistem
membantu para pegawai melakukan pekerjaan-
yang berlaku. Iklim organisasi selalu ada dalam
pekerjaannya dengan lebih baik, nilai-nilai
organisasi, dan eksistensinya tidak pernah
budaya dapat diterjemahkan sebagai filosofi
berkurang
usaha,
moto
senantiasa mempengaruhi seluruh kondisi dasar
organisasi, tujuan umum organisasi dan prinsip-
dan perilaku individu dalam organisasi dan
prinsip yang menjelaskan usaha. Nilai-nilai
pemimpin adalah faktor paling dominan yang
tersebut apabila dianut dan dilaksanakan secara
mempengaruhi bentuk dari iklim organisasi.
menuntun
asumsi
perilaku
dasar,
karena
slogan
atau
bersama oleh pemimpin dan anggota organisasi
sedikitpun.
Iklim
organisasi
Kinerja juga dipengaruhi oleh faktor
dapat memperkuat budaya kerja. Suatu budaya
kepuasan
yang
pegawai merupakan hal yang bersifat individual
kuat
ditandai
oleh
nilai-nilai
inti
kerja
pegawai.
Kepuasan
kerja
organisasi yang dipegang kukuh dan disepakati
tentang
secara luas. Semakin banyak anggota organisasi
pekerjaannya.
yang menerima nilai-nilai inti dan semakin
sebagai efektivitas atau respons emosional
besar komitmen mereka terhadap nilai-nilai
terhadap berbagai aspek pekerjaan.
tersebut, semakin kuat suatu budaya. Suatu
perasaan
Dinas
seseorang
kepuasan
Kesehatan
kerja
terhadap merupakan
Kabupaten
Pidie
budaya yang kuat akan memiliki pengaruh yang
berupaya untuk meningkatkan kinerja dalan era
besar
otonomi daerah ini merupakan suatu keharusan
dalam
sikap
anggota
organisasi
dibandingkan dengan budaya yang lemah. Motivasi
sebab Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie adalah
merupakan salah satu faktor
unsur staf yang membantu pimpinan dalam
yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang.
menjalankan roda pemerintahan kabupaten
123 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dalam bidang kesehatan.
memiliki diantara para pegawai bahkan masih
Kenyataan yang ada dari pengamatan
sering
tergantung
kepada
yang
lainnya,
selama ini menunjukan bahwa masih lambatnya
sehingga pekerjaan tidak dapat ditangani secara
cara kerja serta pembagian kerja oleh pimpinan
baik dan hasilnya tidak memenuhi harapan.
tidak
yang
Keempat, pegawai kerapkali datang, istirahat
ditentukan dalam organisasi. Pembagian tugas
dan pulang tidak sesuai dengan waktu yang
pekerjaan seringkali diberikan kepada beberapa
telah ditentukan.
sesuai
dengan
bidang/tugas
orang yang dianggap cakap dan pembagian
Pemaparan di atas merupakan alasan
tugas sesuai dengan tuntutan organisasi tidak
penulis dalam meneliti lebih lanjut tentang
sepenuhnya bisa berjalan, sehingga fungsi
kemampuan sumber daya manusia dengan
pemegang jabatan belum sepenuhnya dapat
mengambil judul penelitian sebagai berikut:
berjalan
tersebut
“Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Kerja,
menunjukan menurunnya kinerja pegawai yang
Motivasi Dan Iklim Organisasi Terhadap
salah satu indikasinya adalah tidak optimalnya
Kepuasan Kerja Pegawai Serta Dampaknya
pencapaian target atau realisasi anggaran.
Pada Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie.”
dan
Indikasi banyak
dipahami.
tersebut
faktor
yang
Kasus
dipengaruhi secara
oleh
langsung
mempengaruhi kinerja pegawai yang kemudian mempengaruhi kinerja organisasi secara umum. Hal ini dimungkinkan karena beberapa alasan antara lain: pertama, Belum memenuhi standar kerja bagi organisasi maupun pegawai di dalam melaksanakan bidang tugasnya, akhirnya evaluasi yang dilakukan hasilnya belum efektif serta juga karena peran pimpinan dalam menjalankan kegiatan organisasi. Kedua, dari segi kualitas layanan yang diberikan masih rendah dan terkesan tidak dikerjakan
secara
professional,
sehingga
menunjukan bahwa dalam organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie belum memiliki pegawai yang handal dan efektif dalam menangani suatu pekerjaan. Ketiga, kurangnya rasa tanggung jawab pada pekerjaan disebabkan belum tumbuh rasa
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Kinerja Organisasi Menurut
Mangkunegara,
(2009:67),
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Menurut Simanjuntak, (2005:1) kinerja suatu organisasi atau perusahaan adalah akumulasi kinerja semua individu yang bekerja didalamnya.
Dengan
peningkatan
kinerja
kata
lain,
organisasi
upaya
dilakukan
melalui peningkatan kinerja masing-masing individu. Menurut Rivai (2005:63) kinerja adalah merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu
didalam
melaksanakan
tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 124
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dan telah disepakati bersama. LAN
(2008)
Komitmen Organisasi
mendefinisikan
kinerja
sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan
dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema
strategis
(strategic
scheme)
suatu
organisasi.
paling
sering
didefinisikan sebagai (1) keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu; (2) keinginan
untuk
berusaha
keras
sesuai
keinginan organisasi; (3) keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi (Luthan, 2006:249).
adalah kecintaan dan kesetiaan, terdiri dari
Kepuasan kerja sebagai suatu perasaan tentang
merupakan
organisasi
Menurut Sunarto (2005:25), komitmen
Kepuasan Kerja
positif
Komitmen
pekerjaan
hasil
dari
seseorang sebuah
penyatuan
dengan
tujuan
dan
nilai-nilai
yang
perusahaan, keinginan untuk tetap berada dalam
evaluasi
organisasi dan kesediaan untuk bekerja keras
karakteristiknya (Robbins, 2006:107). Howell
atas nama organisasi.
dan Dipboye (dalam Munandar, 2009:350) memandang kepuasan kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya yaitu aspek- aspek seperti gaji atau upah yang diterima, kondisi kerja dan sikap pimpinan. Dengan kata lain, kepuasan kerja
mencerminkan
sikap
tenaga
kerja
Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek sehingga
disarankan
untuk
meningkatkan kepuasan kerja dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat komitmen yang lebih tinggi (Kreitner 2005:273). As’ad (2005:104) berpendapat bahwa kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan karyawan.
125 -
Menurut Amnuai dalam Tika (2006:4) Budaya kerja adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggotaanggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalahmasalah adaptasi ekternal dan integrasi internal. Edward Burnett dalam Tika (2006:2)
terhadap pekerjaannya.
pekerjaan
Budaya Kerja
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
mengatakan
bahwa
budaya
mempunyai
pengertian teknografis yang luas meliputi ilmu pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan berbagai kemampuan dan kebiasaan lainnya yang didapat sebagai anggota masyarakat. Sedangkan Vijay Sathe dalam Tika (2006:2) mengatakan bahwa budaya adalah seperangkat asumsi penting yang dimiliki bersama anggota masyarakat. Motivasi Motivasi
merupakan
dorongan
yang
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala datang
dari
dalam
mengaktifkan,
diri
pegawai
menggerakkan
yang
kebutuhan
serta
2006:125).
psikologis
pegawai.
(Sivastav,
mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan.
George Litwin dan Robert Stringer dalam
Karena itu, kunci motivasi adalah memahami
Alavi dan Jahandari (2005:250) mendefinisikan
hubungan kebutuhan, dorongan dan tujuan
iklim organisasi adalah persepsi orang dalam
(Rivai, 2006:148).
organisasi dimana ia bekerja dan pandangan
Menurut French dan Raven dalam Sule
atau
perasaannya
tentang
dimensi-dimensi
dan Kurniawan (2005:235), motivasi adalah
seperti kebebasan, struktur organisasi, upah dan
“sesuatau yang mendorong seseorang untuk
gaji, kehati-hatian dan ketulusan hati dan
menunjukkan
dukungan terhadap organisasi.
perilaku
tertentu”.
Krietner
(2005:248), motivasi adalah ”proses-proses psikologis meminta mengarahkan, arahan, dan menetapkan tindakan sukarela yang mengarah
Robins
(2006:213), sebagai
“proses
motivasi yang
ikut
menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran”. Intensitas terkait seberapa jauh seseorang berusaha, yang memiliki arah yang jelas dan waktu
untuk
Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dinas
pada tujuan”.
didefinisikan
METODE PENELITIAN
mencapai
sasaran
tersebut.
Motivasi sebagai alat pemberi semangat yang
Kesehatan Kabupaten Pidie. Sebagai objek penelitian adalah komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi, kepuasan kerja pegawai dan kinerja dinas (SKPD) sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini, jumlah populasi
meningkatkan kinerja.
yakni keseluruhan PNS Dinas Kesehatan
Iklim Organisasi
Kabupaten Pidie yang berjumlah 1529 orang.
Forehand dan Glimer dalam Srivastav
Agar sampel yang diperoleh representative,
(2006:125) mendefinisikan iklim organisasi
peneliti menggunakan rumus Slovin (Umar,
adalah perpaduan dari karaktristik-karaktristik
2008:108), sebagai berikut :
organisasi yang terintegrasi secara konseptual. Karaktristik
organisasi
dijabarkan
keperibadian
organisasi
dan
dalam
pengaruhnya
terhadap motivasi dan tingkah laku dari anggota
N = Ukuran Populasi
dalam suatu organisasi. Iklim
organisasi
Keterangan : n = Jumlah sampel
adalah
hasil
dari
interaksi antar struktur organisasi, sistem, budaya, tingkah laku pimpinan dan kebutuhan-
e = Nilai kritis (9%) Jadi besarnya sampel minimum dapat dihitung sebagai berikut: Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 126
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala n=
1529 1529 = = 114,23 1 + 1529 (0,09) 13,3849 ≈ 114 orang
Pemilihan sampel berdasarkan de-sain Probabilitas, dimana setiap sampel dipilih berdasar prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Sampel yang dipilih
Tabel 1. Rangkuman Hasil Substrktur 1
Koefisien
Jalur
Pegaruh Antar Variabel
Koefisien Jalur (Beta)
Nilai Sig.
Hasil Pengujian
X1 Y X2 Y X3 Y X4 Y
0,195 0,318 0,117 0,410
0,003 0,000 0,033 0,000
Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak
adalah menerapkan pola sampel proporssional random sampling dimana Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie tersebar pada 28 unit kerja
Adapun persamaan untuk substruktur 1 adalah sebagai berikut:
(lokasi/wilayah) dan jumlah sampel pada setiap
Y = 0,195X1 + 0,318X2 + 0,117X3 + 0,410X4
unit kerja proporsional dengan jumlah pegawai
+ 0,559ε1
Hasil
pada setiap unit kerja tersebut.
penelitian
menunjukkan Metode Analisis Data
bahwa
secara variabel
simultan komitmen
organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim
Peralatan analisis data yang digunakan
organisasi
berpengaruh
secara
signifikan
untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian
terhadap kepuasan kerja pegawai. Hal ini
ini adalah analisis jalur (path analysis).
ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (60,047 > 2,45) pada tingkat signifikansi 0,000.
HASIL PEMBAHASAN
Besarnya pengaruh secara simultan dari
Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, motivasi dan iklim organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Hasil
penelitian
koefisien R2 dimana nilai R2 adalah sebesar 0,688, artinya sebesar 68,8% nilai dari variabel
parsial
kepuasan kerja pegawai dipengaruhi oleh
komitmen
variabel komitmen orgaisasi, budaya kerja,
organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim
motivasi dan iklim organisasi, sedangkan
organisasi
sisanya 31,2% dipengaruhi oleh variabel lain di
menyebutkan
bahwa
berpengaruh
secara
keempat variabel ini dapat dilihat dari nilai
variabel
secara
signifikan
terhadap kepuasan kerja pegawai. Hal ini dapat
luar penelitian ini.
dilihat dari semua koefisien sig. variabelvariabel tersebut yang lebih kecil dari α = 0,05. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, Motivasi, Iklim Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Hasil
penelitian
menyebutkan organisasi,
bahwa
budaya
secara variabel
kerja,
parsial komitmen
motivasi,
iklim
organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh 127 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala secara
signifikan
terhadap
kinerja
Dinas
Kesehatan Kabupaten Pidie. Hal ini dapat dilihat dari semua koefisien sig. variabelvariabel tersebut yang lebih kecil dari α = 0,05. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
Pengaruh Tidak Langsung Komitmen Organisasi, Budaya Kerja, Motivasi dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melalui Kepuasan Kerja
berikut ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Tabel 2. Rangkuman Hasil Substrktur 2
Koefisien
Jalur
komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi dan iklim organisasi baik secara langsung
Pegaruh Antar Variabel
Koefisien Jalur (Beta)
Nilai Sig.
Hasil Pengujian
X1 Z
0,284
0,000
Ho ditolak
X2 Z X3 Z X4 Z Y Z
0,246 0,115 0,229 0,197
0,007 0,036 0,014 0,038
Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak
maupun tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie
melalui kepuasan kerja pegawainya.
Pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel komitmen organisasi, budaya kerja, motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja
Adapun persamaan untuk sub-struktur 2 adalah sebagai berikut:
terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie dapat dijelaskan pada gambar 1 berikut ini.
Y = 0,284X1 + 0,246X2 + 0,115X3 + 0,229X4 +
ε 2 = 0,545
0,197Y + 0,545ε2
Hasil
organisasi,
X1
penelitian
menunjukkan
bahwa
budaya
secara variabel
kerja,
simultan
signifikan
terhadap
0,508
komitmen
motivasi,
iklim
organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh secara
ε1 ε 1 = 0,559
kinerja
Dinas
0,079 0,497
0,195
ε2
0,284
X2 0,246
0,318
0,145
0,197
Y 0,117
X3
0,767
0,115
0,101
Kesehatan Kabupaten Pidie. Hal ini ditandai
Z
0,410
0,229
X4
oleh nilai Fhitung > Ftabel (51,119 > 2,30) pada tingkat signifikansi 0,000.
Gambar 1. Diagram jalur pengaruh langsung dan tidak langsung
Besarnya pengaruh secara simultan dari kelima variabel ini dapat dilihat dari nilai
Gambar di atas memberikan informasi
koefisien R2 dimana nilai R2 adalah sebesar
bahwa komitmen organisasi (X1), budaya kerja
0,703, artinya sebesar 70,3% nilai dari variabel
(X2) motivasi (X3), iklim organisasi (X4) dan
kinerja Dinas Kesehatan dipengaruhi oleh
kepuasan
variabel komitmen organisasi, budaya kerja,
langsung dan tidak langsung terhadap kinerja
motivasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja,
Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie (Z).
sedangkan sisanya 29,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Hasil
kerja
(Y)
perhitungan
berpengaruh
terhadap
secara
besaran
pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total masing-masing variabel Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 128
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kerja pegawai baik secara simultan maupun
pada tabel 3 berikut ini.
parsial berpengaruh terhadap kinerja Dinas
Tabel 3. Hasil estimasi pengaruh langsung dan tidak langsung
Kesehatan Kabupaten Pidie.
Variabel
Koefisien Jalur
eksogen terhadap variabel endogen dapat dilihat
Pengaruh Langsung
X1 →Y X2 →Y X3 →Y X4 →Y
0,195 0,318 0,117 0,410
0,195 0,318 0,117 0,410
X1 → Z
0,284
0,284
X2 → Z
0,246
0,246
X3 → Z
0,115
0,115
X4 → Z
0,229
0,229
Y→Z
0,197
0,197
4. Secara
tidak
langsung
komitmen
organisasi, budaya kerja, motivasi dan
Tidak Langsung Melalui Y
Total
0,195 x 0,197 = 0,038 0,318 x 0,197 = 0,063 0,117 x 0,197 = 0,023 0,410 x 0,197 = 0,081 -
0,195 0,318 0,117 0,410 0,284+ 0,038 = 0,322 0,246+ 0,063 = 0,309 0,115+ 0,023 = 0,138 0,229+ 0,081 = 0,310 0,197
iklim organisasi
berpengaruh terhadap
kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie melalui kepuasan kerja. Saran 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten
dilakukan
usaha-usaha
kepuasan
kerja
seperti
Pidie,
perlu
mening-katkan mening-katkan
kepuasan pegawai terhadap manajemen dan lebih memperhatikan kondisi kenyamanan lingkungan kerja di Dinas Kesehatan
KESIMPULAN DAN SARAN
Kabupaten Pidie. Kesimpulan 1. Secara
2. Untuk meningkatkan komitmen organisasi deskriptif,
hasil
penelitian
yang
akan
berdampak
pada
kinerja
menunjukkan bahwa kinerja organisasi,
organisasi, Dinas Kesehatan Kabupaten
kepuasan
organisasi,
Pidie perlu melakukan usaha-usaha seperti
Kesehatan
membuat pegawai merasa menjadi bagian
Kabupaten Pidie cenderung kurang baik
dari keluarga besar dari Dinas Kesehatan
sedangkan motivasi dan iklim organisasi di
Kabupaten Pidie dan membuat Dinas
Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie sudah
Kesehatan Kabupaten Pidie memiliki arti
baik.
yang sangat besar bagi pegawai.
budaya
2. Hasil
kerja, kerja
komitmen di
penelitian
Dinas
bahwa
3. Budaya kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
kerja,
Pidie juga perlu ditingkatkan yaitu dengan
motivasi dan iklim organisasi baik secara
melakukan usaha-usaha seperti membina
simultan
berpengaruh
kekompakan antar bidang dalam bekerja
terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan
sehingga dapat mendorong kualitas dan
Kabupaten Pidie.
kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dan
komitmen
menunjukkan
organisasi,
maupun
budaya
parsial
3. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa komitmen
kerja
promosi dan sebagainya didasarkan atas
motivasi, iklim organisasi, dan kepuasan
prestasi kerja pegawai, bukan sebaliknya
129 -
organisasi,
budaya
memberi imbalan seperti kenaikan gaji,
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala atas senioritas, sikap pilih kasih dan sebagainya. DAFTAR KEPUSTAKAAN
Alavi, et. al., 2005. “The Organizational Climate Of Kerman Shahid Bahonar University”, Public Personnel Management, Vol.34, No.3. As’ad, M. 2005. Psikologi Industri, Edisi Keenam, Liberty: Yogyakarta.
Sule, E. Trisnawati dan Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen, Edisi Kesatu, Penerbit Prenadi Media: Jakarta. Sunarto. 2005, Manajemen Karyawan, Amus: Yogyakarta. Tika,
P. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Bumi Aksara: Jakarta.
Umar, H. 2008. Riset Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Kreitner, Robert dan A. Kinicki. 2005. Perilaku Organisasi, Salemba Empat: Jakarta. LAN.
2008. Teknik Penyusunan Kinerja/Berkinerja Tinggi, LAN-RI: Jakarta.
Luthan, F. 2006. Perilaku Organisasi, Andi: Yogyakarta. Mangkunegara dan A. Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja Rosdakarya: Bandung Munandar, dkk. 2009. Peran Budaya Organisasi Dalam Peningkatan Unjuk Kerja Perusahaan, Bagian Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas. Rivai, V. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan :Dari Teori Ke Praktek. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh, Penerbit PT. Indeks: Jakarta. Simanjuntak dan Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja.. Lembaga Penerbit FE-UI: Jakarta. Srivastav dan A. Kumar. 2006, “Organizational Climate as a Dependent Variable, relationship with role stress, coping strategy and personal variables”, Journal Of Management Research, Vol.6, No.3, Dec.
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 130