Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199 pp. 11- 20
10 Pages
PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KOPERASI UNIT DESA DAN USAHA KECIL MENENGAH DI PROVINSI ACEH Rusli1, Said Musnadi2, Mahdani3 1)
Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract The purpose of this study was to Determine (1) the influence of education and training competence, motivation and discipline Affect the work performance of employees, (2) the effect of training competence, motivation and work discipline to organizational performance Aceh Department of Trade and Industry, (3) the effect of employee performance to organizational performance Aceh Department of Industry and Trade, (4) the indirect effect of education and training competence, motivation and work discipline to organizational performance through employee performance variables of Industry and Trade of Aceh. This research was conducted at the Department of Industry and Trade of Aceh by the number of respondents 160 people. Analytical equipment used in this study using path analysis. The study of the first hypothesis Suggests that competence education and training, motivation and discipline simultaneously Affect the work performance of employees of Industry and Trade of Aceh, the results of the second hypothesis also Suggests that competence education and training, work motivation and work discipline simultaneously Affect the performance of the organization while the third hypothesis Suggests that employee performance has a significant influence on organizational performance peningaktan Department of Industry and Trade of Aceh, and then fourth hypothesis also Suggests that there is a direct or indirect effect of variable competence education and training, work motivation and discipline to organizational performance through employee performance variables, the Department of Industry and Trade of Aceh. Keywords: Competence, Motivation, Discipline Organizational Performance
and
Employee
Performance
and
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan, (2) pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja dan kinerja karyawan terhadap kinerja Koperasi Unit Desa dan Usaha Kecil Menengah di Provinsi Aceh, (3) pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja Koperasi Unit Desa dan Usaha Kecil Menengah di Provinsi Aceh melalui kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Unit Desa dan Usaha Kecil Menengah di Provinsi Aceh, dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Peralatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dengan nilai Fhitung > Ftabel (64,054 > 2,690) pada tingkat signifikansi 0,000. Kemudian hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja KUD dan UKM di Provinsi Aceh, dengan diperoleh nilai Fhitung > Ftabel (55,910 > 2,699) pada tingkat signifikansi 0,000, kemudian hasil penelitian juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja terhadap kinerja KUD dan UKM di Provinsi Aceh melalui kinerja karyawan. Kata kunci :
Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan dan Kinerja Organisasi
pelaksana Pemerintah Aceh di bidang
PENDAHULUAN Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 11 -
Aceh
merupakan
Volume 4, No. 2, Mei 2015
unsur
kelembagaan dan usaha koperasi, usaha mikro,
kecil
dan
menengah
serta
Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pembiayaan koperasi, usaha mikro, kecil
Beberapa faktor tersebut perlu mendapat
menengah. Dinas Koperasi dan Usaha
kajian
Kecil Menengah Aceh dipimpin oleh
mengetahui
seorang
bertugas
terhadap kinerja karyawan pada Koperasi
melaksanakan tugas umum pemerintah dan
dan Usaha Kecil Menengah Aceh secara
pembangunan di bidang kelembagaan dan
umum. Berdasarkan hal tersebut akhirnya
usaha koperasi, uasha mikro, kecil dan
penulis tertarik melakukan penelitian yang
menengah serta pembiayaan koperasi,
berkaitan
usaha mikro, kecil dan menengah sesuai
sumberdaya manusia yang ada di Dinas
dengan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
kepala
dinas
peraturan
yang
perundang-undangan.
Kepala dinas sebagai pemimpin pada Dinas
Koperasi
sejauhmana
dengan
ilmiah
guna
pengaruhnya
penembangan
Aceh. Indikator kinerja atau performance
berusaha
indicators berkaitan dengan hasil yang
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai
dikuantitatifkan dan mengusahakan data
dengan kewenangan yang dimilikinya
setelah kejadian. Sementara itu indikator
dalam
kinerja dipakai untuk aktivitas yang hanya
Aceh
rangka
Usaha
sifatnya
Kecil
Menengah
dan
yang
selalu
meningkatkan
kinerja
karyawannya.
dapat ditetapkan secara lebih kualitatif atas
Secara empiris kinerja karyawan dan
dasar perilaku yang dapat diamati. Dalam
kinerja organisasi pada Dinas Koperasi dan
hal indikator kinerja Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah Aceh dipengaruhi
Usaha Kecil Menengah Aceh dapat dilihat
oleh faktor eksternal maupun internal.
dari target dan realisasi pekerjaan yang
Faktor eksternal umumnya diciptakan oleh
dapat diselesaikan oleh karyawan Dinas
kondisi dari organisasi Dinas Koperasi dan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Aceh
Usaha
dalam
Kecil
Menengah
Aceh
dan
kurun
waktu
tertentu.
Bagi
lingkungan organisasi seperti : kebijakan
organisasi yang memberikan pelayanan
menenai
daya
kepada publik, tentu saja kinerja karyawan
manusia yang ada di Dinas Koperasi dan
itu dapat dilihat dari bagaimana organisasi
Usaha
Aceh,
tersebut dalam memberikan pelayanan
karier,
kepada publik, serta penanganan masalah-
lingkungan kerja maupun tingkat birokrasi
masalah perkoperasian dan usaha kecil
dan lain-lain. Sementara faktor internal
menengah
umumnya diciptakan oleh faktor-faktor
seperti pengurusan surat izin maupun
yang
masalah
pengembangan
Kecil
kepemimpinan,
sumber
Menengah pengembangan
terkandung
dalam
setia
jiwa
dalam
masyarakat
pengembangan oleh
seperti
usaha
masyarakat,
yang
karyawan Koperasi dan Usaha Kecil
dilakukan
Menengah Aceh seperti motivasi, mental,
diperlukan adanya seseorang yang dapat
attitude dan lain-lain, Saydan (2006 : 259).
mengarahkan
dan
sehingga
mengkoordinasikan
Volume 4, No. 4, November 2015
- 12
Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala setiap pekerjaan dengan baik, yaitu dengan
mengarahkan
motivasi
dengan
adanya figur kepemimpinan.
menciptakan kondisi (iklim) organisasi
Kepemimpinan merupakan faktor
melalui pembentukan budaya kerja atau
penting dalam memberikan pengarahan
budaya organisasi sehingga para karyawan
kepada karyawan apalagi pada saat-saat
merasa terpacu untuk bekerja lebih keras
sekarang ini di mana semua serba terbuka,
agar kinerja yang dicapai juga tinggi.
maka kepemimpinan yang dibutuhkan
Pemberian
adalah
bisa
dengan baik menurut prioritas dan dapat
karyawannya.
diterima dengan baik oleh karyawan,
Kepemimpinan yang bisa menumbuhkan
karena motivasi tidak dapat diberikan
motivasi
untuk setiap karyawan dengan bentuk yang
kepemimpinan
yang
memberdayakan
kerja
karyawan
adalah
motivasi
kepemimpinan yang bisa menumbuhkan
berbeda-beda.
rasa percaya diri para karyawan dalam
Dengan
menjalankan tugasnya masing-masing. Pemimpin
yang
harus
diarahkan
diberikannya
motivasi
kepada karyawan Koperasi dan Usaha
berorientasi
Kecil Menengah Aceh, diharapkan kepada
peningkatan kemampuan berfokus pada
setiap karyawan akan memiliki tingkat
pengembangan keterampilan-keterampilan
tanggung jawab yang tinggi sesuai dengan
karyawan untuk meningkatkan kualitas
uraian
kinerja
yang
memiliki rencana kerja yang menyeluruh
peningkatan
dan berusaha untuk merealisasikan target
karyawan.
mempunyai
Pemimpin
orientasi
kemampuan lebih tampak seperti pelatih yang
berfokus
pada
yang
diberikan
serta
pelayanan kepada masyarakat.
meningkatkan
keterampilan dan kemampuan karyawan.
jabatan
Sedangkan kerja
dapat
mengenai
dijelaskan
lingkungan
bahwa
faktor
Selain kepemimpinan, motivasi juga
lingkungan kerja dapat mempengaruhi
mempunyai peranan penting bagi para
terhadap peningkatan kinerja karyawan
karyawan dalam rangka meningkatkan
dan kinerja organisasi, dimana lingkungan
kinerjanya. Oleh sebab itu, motivasi yang
kerja yang masih kurang sesuai dengan
tinggi dari para karyawan akan sangat
harapan karyawan, seperti penerangan
diharapkan
ruangan
meningkatkan
oleh
organisasi
yang
belum
sesuai
dengan
karyawan.
harapan karyawan, kebersihan ruangan
mengemukakan
yang tidak terjaga dengan baik, warna cat
bahwa pemahaman motivasi, baik yang
pada dinding yang sangat jarang diganti
ada dalam diri karyawan maupun yang
atau dicat kembali serta ruang kantor yang
berasal
dapat
terlalu bising dengan suara kendaraan
membantu dalam peningkatan kinerja.
umum. Selain faktor tadi juga masalah
Dalam hal ini seorang manajer perlu
hubungan antar karyawan dan pimpinan
Ermayanti
13 -
dari
kinerja
dalam
(2001:3),
lingkungan
akan
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dalam organisasi yang belum berjalan
membandingkan apa yang telah dikerjakan
dengan harmonis.
dengan apa yang sedang dikerjakan. Dengan demikian pengertian kinerja
KAJIAN KEPUSTAKAAN
koperasi
Kinerja Koperasi Dan UKM
kinerja koperasi dan UKM pada dasarnya merupakan cermin atas hasil kegiatan dan kondisi yang ada disebuah perusahaan, hasil kegiatan dari perusahaan ini akan dianalisis, dimana hasil dari analisis akan
dapat
memperlihatkan
kondisi manajemen perusahaan selama periode dilakukannya analisis akan kinerja. Kinerja tingkat
juga
dimana
organisasi
merupakan
para
dalam
individu
suatu
suatu dan
perusahaan
berusaha untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien. Anthony dkk, (1995:6) dalam buku Soni Yuwono,dkk (2003) menyatakan bahwa efektifitas suatu organisasi berkaitan dengan kemampuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sedangkan
efisiensi
menggambarkan
beberapa masukan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu unit keluaran. Sedangkan (2005:229-230)
Lazzaro
Brush
mendefenisikan
bahwa
maksudnya adalah perbandingan yang esensial antara satu standar dengan hasil yang dicapai dengan pengerahan usaha fisik dan mental. Pengukuran kinerja menyajikan suatu basis bagi penentuan luas kemajuan dan perbaikan dalam usahaproduktif
merupakan
dengan
satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan, Soni Yuwono,dkk (2003). Kinerja karyawan mengacu pada prestasi seseorang yang diukur berdasarkan standar atau kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan/organisasi. Pengelolaan untuk mencapai kinerja sumber daya manusia tinggi dimaksudkan guna meningkatkan kinerja organisasi
secara
keseluruhan.
Kinerja sebenarnya meupakan konsep yang sangat kompleks, baik definisi maupun pengukurannya
yang
sering
menjadi
tantangan bagi peneliti teori manajemen dan perilaku organisasi, karena bersifat multidimensional. Sehingga pengukuran kinerja
hendaknya
menginteraksikan
dimensi pengukuran yang beragam. Robbins
(2007
:
212),
mendefinisikan prestasi kerja karyawan
dan
kinerja sama dengan pengukuran pekerjaan
usaha
UKIM
pendapatan koperasi yang diperoleh dalam
Kinerja perusahaan dalam hal ini
tersebut
dan
jalan
sebagai hasil kerja seseorang karyawan selama
periode
tertentu
dibandingkan
dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati prestasi
bersama. kerja
Oleh
umumnya
karena
itu
menyangkut
dengan pekerjaan atau macam pekerjaan manusia
yang
mengerjakan
pekerjaan
tersebut dan kemampuan/ketrampilan serta Volume 4, No. 4, November 2015
- 14
Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala lingkungan dari pada pekerjaan tersebut. Faktor kritis yang berkaitan dengan
dengan kekuasaan yang dimiliki untuk mencapai
tujuan
organisasi
keberhasilan jangka panjang organisasi
membangun
adalah
mengukur
performance (Harvey dan Brown, 1996,
seberapa baik karyawannya bekerja serta
dalam Cahyono, 2005). Perilaku pemimpin
menggunakan informasi tersebut guna
mempunyai dampak signifikan terhadap
memastikan
sikap, perilaku dan kinerja pegawai.
kemampuan
untuk
pelaksanaannya
standar-standar
sekarang
memenuhi dan
terus
organisasi
dalam
menuju
high
Efektivitas pemimpin dipengaruhi oleh
meningkat sepanjang waktu. Teknik yang
karakteristik
paling tua yang digunakan manajemen
dengan proses komunikasi yang terjadi
adalah
antara pemimpin dan bawahan.
melalui
penilaian
kinerja
bawahannya
dan
terkait
(performance apprasial). Penilaian kinerja dapat pula menjadi sumber kerisauan dan
Motivasi Kerja Untuk
frustasi bagi manajer dan karyawan. Hal ini disebabkan ketidakpastian di sekitar
mencapai
tujuan
dan
keberhasilan dari sebuah organisasi maka pimpinan dari organisasi tersebut harus
sistem penilaian kinerja.
memperhatikan apa-apa yang membuat karyawannya
Kepemimpinan Untuk
dalam
dan
melakukan pekerjaan dan berusaha untuk
mengendalikan berbagai fungsi subsistem
supaya karyan benar-benar memahami apa
dalam organisasi agar tetap konsisten
itu
dengan
tujuan
Ermayanti
seorang
pemimpin
merupakan
mengelola
termotivasi
karena
bagian
peningkatan (Bass,1994
organisasi
kinerja dalam
dibutuhkan pemimpin
penting
dalam
para
pekerja
Cahyono
Disamping itu kemampuan
motivasi
sebenarnya,
(2001:3),
menurut
mengemukakan
bahwa pemahaman motivasi, baik yang ada dalam diri karyawan maupun yang berasal
dari
lingkungan
akan
dapat
2005).
membantu dalam peningkatan kinerja.
pemimpin
Dalam hal ini seorang pimpinan perlu
dalam menggerakan dan memberdayakan
mengarahkan
karyawannya akan berpengaruh terhadap
menciptakan kondisi (iklim) organisasi
kinerja karyawan. Perubahan lingkungan
melalui pembentukan budaya kerja atau
dan tehnologi yang cepat meningkatkan
budaya organisasi sehingga para karyawan
kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh
merasa terpacu untuk bekerja lebih keras
organisasi,
agar kinerja yang dicapai juga tinggi.
hal
ini
memunculkan
kebutuhan organisasi terhadap pemimpin yang
dapat
mengembangkan 15 -
mengarahkan usaha-usaha
dan bawahan
Volume 4, No. 4, November 2015
motivasi
Menurut
Nawawi
dengan
dan
Hadari,
(2005 : 52), motivasi merupakan proses psikologis
yang
berlangsung
dalam
Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala interaksi antar kepribadian yang berbeda-
Kemudian
beda untuk memenuhi kebutuhan sebagai
penelitian yang dilakukan oleh Lewa dan
manusia.
Dari proses ini dihasilkan
Subowo, (2005) dimana lingkungan kerja
dorongan
(motif)
dapat berdampak terhadap peningkatan
Kemauan
dan
berupa
kehendak.
keinginan
bertindak/berbuat
melalui
untuk
oleh
hasil
Lingkungan kerja merupakan suatu masalah yang perlu diperhatikan oleh
Menurut motivasi
didukung
kinerja karyawan dalam suatu organisasi.
pengambilan
keputusan.
juga
Hasibuan,
adalah
(2006:95)
“pemberian
daya
setiap
orang
yang
mempengaruhi
kerja
karyawan
dalam
mereka
mau
menyelesaikan
efektif
dan
menghasilkan barang atau jasa. Karyawan
berintegrasi dengan segala daya upayanya
yang merasa senang, optimis mengenai
untuk mencapai kepuasan”.
kegiatan
dan
adanya
lingkungan
bekerjasama,
agar
suatu
pekerjaan, karena lingkungan kerja dapat
penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang,
melakukan
bekerja
Lingkungan Kerja Menurut
para
Nitisemito
(2008:78)
pekerja
dan
dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas
yang
dibebankannya.
Suatu
organisasi atau perusahaan harus dapat memperhatikan kondisi yang ada dalam peusahaan baik didalam maupun diluar ruangan tempat kerja, sehingga karyawan dapat bekerja dengan lancar dan merasa aman. Berdasarkan pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa lingkungan kerja yang nyaman
dapat
tugasnya
Lingkungan
lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar
pekerjaan
berdampak
terhadap
kerja
atau
menunjukkan
kerjanya yang
baik
baik. akan
mendorong seseorang untuk bekerja lebih baik
dan
bersikap
mempunyai
kesetiaan
positif
seperti
yang
tinggi,
kegembiraan, kebanggaan dalam dinas, kerjasama
dan
kedisiplinan
dalam
kewajiban (Moekijat, 2005 : 136). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan
lingkungan
kerja
adalah
segala sesuatu baik sarana dan prasarana yang ada disekitar karyawan atau pekerja sehingga langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi dalam pelaksanakan tugas-tugas dan pekerjaannya.
kepuasan pegawai. Hubungan lingkungan kerja dengan peningkatan kepuasan kerja
METODE PENELITIAN
juga dibuktikan dari hasil penelitian yang
Lokasi dan Objek Penelitian
dilakukan oleh Nasution dan Rodhiyah
Penelitian
ini
dilakukan
pada
(2008), bahwa lingkungan kerja yang
Koperasi Unit Desa dan Usaha Kecil
nyaman
terhadap
Menengah
di
Provinsi
peningkatan kepuasan kerja karyawan.
penelitian
ini
adalah
dapat
berdampak
Aceh.
Objek
kepemimpinan,
Volume 4, No. 4, November 2015
- 16
Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala motivasi,
lingkungan
kerja,
kinerja
karyawan dan kinerja koperasi dan UKM. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah
Gambar 1. Diagram Jalur
seluruh Koperasi Unit Desa dan Usaha Kecil Menengah di Provinsi Aceh yang berjumlah sebanyak 91 unit KUD dan 2020 UKM dengan jumlah karyawan sebanyak 2699 orang.
HASIL PEMBAHASAN
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Koperasi Unit Desa dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Aceh
Menurut Arikunto (2002 : 108) populasi
adalah
penelitian.
keseluruhan
Apabila
subjek
seseorang
ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitian juga disebut studi populasi atau studi sensus.
Perkembangan KUD dan UKM di Provinsi
Aceh
saat
ini
cenderung
mengalami stagnasi terutama koperasi unit desa
yang
penurunan usaha
cenderung perkembangan,
kecil
menengah
menunjukkan
mengalami sedangkan juga
belum
perkembangan
yang
menggemberikan. Pada penelitian ini akan dilihat
Peralatan Analisis Data
pengaruh
kepemimpinan
yang
yang
dijalankan oleh pimpinan dalam mengelola
digunakan untuk melakukan pengujian
KUD dan UKM, kemudian motivasi kerja
hipotesis penelitian adalah analisis jalur
yaitu dorongan yang timbul dari dalam diri
(path analysis). Asumsi-asumsi standar
karyawan dan segenap unsur pada KUD
yang harus dipenuhi sebelum membangun
dan UKM, sedangkan lingkungan kerja
model path analysis antara lain: (1)
juga menjadi salah satu faktor yang dapat
berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah;
mempengaruhi perkembangan KUD dan
(3)
Peralatan
linier,
berdistribusi
analisis
aditif normal;
dan (5)
data
kausal,
(4)
UKM di Provinsi Aceh. Dalam penelitian
tidak
ada
ini akan dibuktikan pengaruh dari variabel
multikolini; dan (6) semua variable terukur,
kepemimpinan,
minimal dalam skala interval.
lingkungan
motivasi
kerja
dan
kerja baik secara simultan
Model jalur sesuai dengan kerangka
maupun parsial terhadap kinerja karyawan
pemikiran yang telah dijelaskan sebagai
pada Koperasi Unit Desa dan Usaha Kecil
berikut ini:
Menengah Provinsi Aceh. Hasil penelitian secara simultan variabel kepemimpinan, motivasi kerja,
17 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dan
lingkungan
signifikan
kerja
terhadap
berpengaruh
kinerja
terhadap kinerja Koperasi Unit Desa dan
karyawan
Usaha Kecil Menengah Provinsi Aceh. Hal
Koperasi Unit Desa dan Usaha Kecil
ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (55,910
Menengah Provinsi Aceh. Hal ini ditandai
> 2,699) pada tingkat signifikansi 0,000.
oleh nilai Fhitung > Ftabel (64,054 > 2,699)
Hal
ini
berarti
variabel
pada tingkat signifikansi 0,000. Hasil
kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan
penelitian ini membuktikan bahwa secara
kerja secara bersama-sama berpengaruh
simultan kepemimpinan, motivasi kerja,
terhadap kinerja Koperasi Unit Desa dan
dan
Usaha Kecil Menengah Provinsi Aceh.
lingkungan
signifikan
kerja
terhadap
berpengaruh
kinerja
karyawan
Besarnya pengaruh secara simultan dari
Koperasi Unit Desa dan Usaha Kecil
ketiga variabel ini dapat dilihat dari nilai
Menengah Provinsi Aceh.
koefisien
determinasinya.
Koefisien
Hasil penelitian juga memberikan
determinasi (R2) pengaruh ketiga variabel
penjelasan bahwa variabel kepemimpinan,
ini terhadap kinerja KUD dan UKM
motivasi kerja, dan lingkungan kerja yang
Provinsi Aceh adalah sebesar 0,636,
dirasakan oleh karyawan secara bersama-
artinya
sama
didasarkan
berpengaruh
terhadap
kinerja
sebesar
63,6%
kinerja
KUD
perubahan dan
karyawan Koperasi Unit Desa dan Usaha
Provinsi Aceh dapat
Kecil Menengah Provinsi Aceh. Besarnya
perubahan dari variabel kepemimpinan dan
pengaruh secara simultan dari ketiga
motivasi kerja, lingkungan kerja dan
variabel
nilai
kinerja karyawan, sedangkan selebihnya
Koefisien
sebesar 0,364 artinya sebesar 36,4%
determinasi (R2) dimana pengaruh ketiga
dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel
variabel terhadap kinerja karyawan adalah
kepemimpinan,
sebesar 0,667, artinya sebesar 66,7%
lingkungan kerja.
ini
koefisien
peningkatan
dapat
dilihat
determinasinya.
kinerja
dari
karyawan
dijelaskan
UKM
motivasi
kerja,
oleh
dan
dapat
Hasil penelitian berdasarkan analisis
dijelaskan oleh perubahan dari variabel
jalur menunjukkan bahwa kepemimpinan,
kepemimpinan,
motivasi kerja, dan lingkungan kerja
motivasi
kerja,
dan
lingkungan kerja.
berpengaruh terhadap kinerja KUD dan UKM Provinsi Acehbaik secara langsung
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Koperasi Unit Desa dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Aceh Hasil penelitian secara simultan
maupun secara tidak langsung, maka dilakukan perbandingan pengaruh secara langsung dan tidak langsung dari masingmasing variabel tersebut.
variabel kepemimpinan, motivasi kerja dan
Pengaruh langsung kepemimpinan
lingkungan kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja KUD dan UKM Provinsi Volume 4, No. 4, November 2015
- 18
Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Aceh adalah sebesar 0.415 dan pengaruh
KESIMPULAN DAN SARAN
tidak langsung kepemimpinan terhadap
Kesimpulan
kinierja organisasi adalah sebesar 0,415,
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hal ini menunjukkan bahwa pengaruh
kepemimpinan,
langsung
besar
lingkungan kerja baik secara simultan
dengan pengaruh tidak langsung. Dengan
maupun parsial berpengaruh terhadap
demikian pengaruh kepemimpinan baik
kinerja karyawan.
secara
kepemimpinan
langsung
lebih
sama
maupun
tidak
motivasi
kerja,
2. Hasil penelitian terhadap hipotesis
langsung mampu meningkatkan kinerja
kedua
menunjukkan
KUD dan UKM di Provinsi Aceh.
kepemimpinan,
bahwa
motivasi
kerja,
Selanjutnya pengaruh motivasi kerja
lingkungan kerja baik secara simultan
langsung terhadap kinerja KUD dan UKM
maupun parsial berpengaruh terhadap
Provinsi Aceh adalah sebesar 0,260 dan
kinerja KUD dan UKM di Provinsi
pengaruh tidak langsung motivasi kerja
Aceh.
terhadap kinerja KUD dan UKM Provinsi
3. Hasil penelitian juga membuktikan
Aceh adalah sebesar 0,260, sehingga dapat
bahwa
dikatakan
mempunyai
bahwa
pengaruh
langsung
kinerja
karyawan
pengaruh
juga
terhadap
dalam
peningkatan kinerja KUD dan UKM di
mempengaruhi peningkatan kinerja KUD
Provinsi Aceh dengan nilai koefisien
dan UKM Provinsi Aceh.
sebesar 0,976.
motivasi
kerja
sama
besar
Pengaruh lingkungan kerja secara
4. Hasil penelitian juga membuktikan
langsung terhadap kinerja KUD dan UKM
bahwa
Provinsi Aceh yang mempunyai nilai
langsung
sebesar 0,255 dan pengaruh tidak langsung
kerja,
lingkungan kerja terhadap kinerja KUD
kinerja KUD dan UKM di Provinsi
dan UKM Provinsi Aceh adalah sebesar
Aceh melalui kinerja karyawan.
0,232,
menunjukkan
langsung
lingkungan
bahwa kerja
lebih
Provinsi Aceh bila dibandingkan dengan tidak
langsung.
Dengan
demikian pengaruh lingkungan kerja dapat secara
tidak
langsung
mampu
meningkatkan kinerja KUD dan UKM di Provinsi Aceh.
19 -
pengaruh
tidak
kepemimpinan, motivasi
lingkungan
kerja
terhadap
pengaruh
mempengaruhi kinerja KUD dan UKM
pengaruh
terdapat
Volume 4, No. 4, November 2015
Saran 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan pada KUD dan UKM di Provinsi Aceh berdasarkan variabel kepemimpinan, hendaknya pimpinan dapat memberikan pengarahan dan perencanaan dalam menjalankan usaha pada KUD dan UKM sehingga dapat
Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala meningkatkan nilai tambah bagi KUD dan UKM. 2. Motivasi kerja karyawan juga perlu diperhatikan,
sehingga
diperlukan
peran pimpinan dalam memberikan motivasi kerja karyawan terutama memberikan kompensasi yang sesuai dengan tanggung jawab diembannya. 3. Masalah lingkungan kerja hendaknya juga
menjadi
perhatian
pimpinan,
terutama bagaimana pimpinan dapat menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dalam lingkungan KUD dan UKM sehingga para karyawan merasa nyaman dalam bekerja. 4. Dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan,
hendaknya
Nawawi dan Hadari, 2005. Administrasi dan Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta: Ghalia Indonesia. Rivai, V., 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Cetakan Pertama). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Robbins, S.P., 2007. Jakarta: Perilaku Organisasi. PT. Indeks. Yuwono, dkk. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Semarang: Andi Offset. Ermayanti, 2001. Pengaruh Faktor Motivasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Kantor Perum Perhutani Unit II Surabaya. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang. Nitisemito, 2008. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghallia Indonesia. Nasution dan Rodhiyah, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesatu. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Badan Penerbit STIE. Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Bina Aksara. Moekijat, 2005. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.
perlu
mendapatkan perhatian adalah pegawai harus
dapat
memanfaatkan
secara
maksimal sumber daya yang ada pada KUD
dan
UKM
dalam
rangka
meningkatkan laba usaha dan asset usaha. DAFTAR KEPUSTAKAAN Cahyono, 2005. Manajemen Personalia. (penerjemah : Moh. Mas'ud). Jakarta: Erlangga. Harvey dan Brown, 2006. Management. 2nd edition. Pretice-Hall, Inc. Hasibuan, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Haji Masagung. Lazzaro dan Brush, 2005. The Presentation of Acute Hospital Inpatient Statistics. The Hospital and Health Service Review. Januari 11-14. Lewa dan Subowo, 2005. Judul Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Fisik Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Pertamina (Persero) Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat. Cirebon. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol. III No. 12.
Volume 4, No. 4, November 2015
- 20