Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0199 pp. 247- 256
PENGARUH ORIENTASI BERBELANJA DAN KUALITAS WEBSITE TERHADAP WORD OF MOUTH (WOM) DAN DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE (STUDI KASUS PADA KONSUMEN FESH SHOP DI KOTA BANDA ACEH) 1)
Cut Mitra Susanti1, Mukhlis Yunus2, Syafruddin Chan3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: From the preliminary surveys conducted on fifteen people of Fesh Shop consumers who often make online purchases in Banda Aceh, it looks decision consumers to make purchases over the internet has not been as strong as in a conventional shopping mall. Low online shopping decision is not independent of the low Word of Mouth which is delivered from the other subscription customers. Without big buzz or noise priority issues online shopping so as not appear on the surface. Buzz and this noise usually occurs when the frequency and coverage of Word of Mouth that made by fellow customers online shopping. Internet is able to create opportunities for electronic word-of-mouth through various online media such as facebook, twitter, blog, my space, and so forth. In addition to shopping orientation factors, other factors that affect the Establishment Word of Mouth (WOM) in consumer Fesh Shop is Quality Website of online store. Through e-commerce website, online store should be able to provide information about the product to consumers quickly via the Internet. Online stores are not able to present a quality website will be lost abandoned by consumers Fesh Shop Respondents in this study were 120 people who are consumers who have taken advantage of online shopping in Banda Aceh. Since the CR values above 1.96 and P <0.05, then Ho is rejected, and H1 is accepted, which means that there is a real relationship (significant) between the construct being tested Keywords: Shopping Orientation, Quality Website, Word of Mouth, Purchase Decision Abstrak: Dari survey pendahuluan yang dilakukan terhadap lima belas orang konsumen Fesh Shop yang sering melakukan pembelian online di Kota Banda Aceh, memang terlihat keputusan konsumen untuk melakukan pembelian melalui internet belum sekuat berbelanja secara konvensional di tempat perbelanjaan. Rendahnya keputusan belanja online ini tidak terlepas dari rendahnya Word of Mouth yang disampaikan dari satu pelanggan kepelanggan lainnya. Tanpa buzz yang besar atau noise yang utamakan isu belanja online seakan belum begitu muncul dipermukaan. Buzz dan noise inilah biasanya yang akan timbul bila frekuensi dan coverage Word of Mouth yang dilakukan oleh sesama pelanggan belanja online. Internet mampu menciptakan kesempatan bagi electronic word-of-mouth melalui berbagai media online seperti facebook, twitter, blog, my space dan lain sebagainya. Selain faktor orientasi berbelanja, faktor lain yang mempengaruhi Pembentukan Word of Mouth (WOM) pada konsumen Fesh Shop yaitu Kualitas Website sebuah toko online. Melalui Website e-commerce, toko online harus mampu memberikan informasi mengenai produk kepada konsumen dengan cepat melalui internet. Toko online yang tidak mampu menyajikan website yang berkualitas akan hilang ditinggalkan oleh konsumen Fesh Shop. Responden pada penelitian ini berjumlah 120 orang yang merupakan konsumen yang telah memanfaatkan belanja online di Banda Aceh. Karena nilai CR diatas 1,96 dan nilai P < 0.05, maka Ho ditolak, dan H1 diterima, yang berarti ada hubungan yang nyata (significant) antara konstruks yang diuji. Kata Kunci:Orientasi Belanja, Kualitas Website, Word of Mouth, Keputusan Pembelian
247 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Rendahnya Word of Mouth (WOM),
PENDAHULUAN Dari
yang
diduga satu satunya adalah disebabkan oleh
dilakukan terhadap lima belas orang konsumen
orientasi berbelanja konsumen. Berdasarkan
Fesh Shop yang sering melakukan pembelian
penelitian yang dilakukan oleh Distiani dan
online di Kota Banda Aceh, memang terlihat
Berliani (2013) menyatakan bahwa perbedaan
keputusan
melakukan
orientasi berbelanja yang dimiliki individu akan
melalui internet belum sekuat
membawa perbedaan dalam pemilihan toko,
berbelanja secara konvensional di tempat
persepsi tentang atibut toko yang penting.
perbelanjaan. Paling tidak itulah yang yang
Selain itu juga penggunaan sumber informasi
dikatakan oleh beberapa konsumen online yang
dan
berhasil diwawancarai penulis. Rendahnya
Orientasi berbelanja online salah satunya
keputusan belanja online ini tidak terlepas dari
dilatarbelakangi adanya manfaat berbelanja
rendahnya Word of Mouth yang disampaikan
online itu sendiri. Namun dibalik adanya
dari satu pelanggan kepelanggan lainnya.
manfaat dari sistem belanja online, terdapat
Thurau et al. (2004) mengatakan bentuk Word
resiko yang menimbulkan kekhawatiran bagi
of Mouth ini telah menjadi faktor penting dalam
para pelaku belanja online. Resiko yang paling
pembentukan perilaku konsumen. Rekomendasi
umum terjadi adalah terkait dengan masalah
ataupun review yang diberikan konsumen lain
keamanan dan penipuan serta ketidakpastian.
misalnya dalam sebuah sharing review platform
Seperti kasus penipuan melalui situs jual beli
ataupun
mampu
online OLX.or.id, yang dirasakan oleh Mantan
mempengaruhi konsumen dalam pengambilan
Menpora kita Roy Suryo ketika melakukan
keputusan untuk membeli suatu produk atau
transaksi pembelian satu sepeda Fixie melalui
jasa. Internet mampu menciptakan kesempatan
iklan yang terpasang pada situs tersebut (Jessi,
bagi electronic word-of-mouth melalui berbagai
2014). Menurut Rikwanto (2014) dalam Jessi
media online seperti facebook, twitter, blog, my
(2014), kita harus jeli memilih situs online yang
space dan lain sebagainya (Christy, 2010).
dapat dipercaya atau bisa minta rekomendasi
pembelian
survey
konsumen
komunitas
pendahuluan
untuk
niscaya
Indikasi rendahnya Word of Mouth, membuat banyak pengelola toko online yang
keputusan
pembelian
secara
online.
teman terkait penjual online mana yang dapat dipercaya.
mencoba alternatif lain untuk membuat toko
Selain faktor
mereka lebih “terdengar”. Salah satunya adalah
faktor
dengan cara mengiklankan usahanya ke media
Pembentukan Word of Mouth (WOM) pada
elektronik seperti televisi, diantaranya seperti
konsumen Fesh Shop yaitu Kualitas Website
toko
sebuah toko online. Melalui Website e-
online
www.lazada.co.id, www.zalora.co.id..
www.berniaga.com, www.elevania.co.id,
dan
lain
commerce, memberikan
yang
orientasi berbelanja,
toko
diduga
online
informasi
mempengaruhi
harus
mengenai
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
mampu produk - 248
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kepada
konsumen
dengan
cepat
melalui
8. Untuk menguji pengaruh Kualitas Website
internet. Toko online yang tidak mampu
terhadap
Keputusan
Pembelian
Online
menyajikan website yang berkualitas akan
melalui Word of Mouth (WOM) Konsumen
hilang ditinggalkan oleh konsumen Fesh Shop.
Fesh Shop di Kota Banda Aceh.
Tujuan penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah diuraikan
TINJAUAN PUSTAKA Keputusan Pembelian Online Keputusan
sebelumnya, maka penelitian ini dilakukan proses
dengan tujuan: 1. Untuk
mengetahui
Belanja,
deskriptif
Orientasi
Kualitas Website, Word of Mouth
(WOM) dan Keputusan Pembelian Online pada Konsumen Fesh Shop di Kota Banda
seleksi
pembelian online adalah yang
mengkombinasikan
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya yang kuat hubungannya dengan karakter personal, vendor/ service, website quality, sikap pada saat pembelian, maksud
Aceh. 2. Untuk
menguji
pengaruh
Orientasi
Berbelanja terhadap Word of Mouth (WOM) Konsumen Fesh Shop di Kota Banda Aceh. 3. Untuk menguji pengaruh Kualitas Website terhadap Word of Mouth (WOM) Konsumen
untuk
menguji
pengaruh
online,
dan
pengambilan
keputusan (Andrade 2000; Cho et al., 2001; Jarvenpaa et al., 2000; Lee et al., 2000) (Andy et al., 2014). Word of Mouth (WOM)
Fesh Shop di Kota Banda Aceh. 4. Untuk
membeli
Komunikasi dari mulut ke mulut Orientasi
semakin sering dilakukan oleh konsumen yang
Berbelanja terhadap Keputusan Pembelian
ingin
Online Konsumen Fesh Shop di Kota Banda
konsumen lainnya, saran yang berupa informasi
Aceh.
ini di dalam dunia marketing disebut sebagai
5. Untuk menguji pengaruh Kualitas Website terhadap
Keputusan
Pembelian
Online
Konsumen Fesh Shop di Kota Banda Aceh. 6. Untuk menguji pengaruh Word of Mouth
merekomendasikan
kepada
Word of Mouth. Hosianna et al. mendefiniskan
Word
of
Mouth
calon
(2012) sebagai
informasi tentang suatu target objek yang langsung melalui media komunikasi.
(WOM) dan Keputusan Pembelian Online Konsumen Fesh Shop di Kota Banda Aceh. 7. Untuk
menguji
pengaruh
Orientasi Berbelanja Stone (1954) dalam Distiani dan
Orientasi
Berbelanja terhadap Keputusan Pembelian
Berlian
(2013)
Online melalui Word of Mouth (WOM)
memperkenalkan konsep orientasi berbelanja
Konsumen Fesh Shop di Kota Banda Aceh.
yang
digambarkan
berbelanja 249 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
atau
pertama
sebagai gaya
kali
yang
gaya
hidup
berbelanja
yang
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menempatkan
penekanan
pada
aktivitas
dapat ditetapkan hipotesis yang digunakan
berbelanjanya. Selain itu Hawkins et al. (1989) ;
dalam penelitian ini, sebagai berikut :
Howell (1979)
H1 : Diduga Orientasi Berbelanja, Kualitas
2003)
dan Moschis (1992) (Seock,
mendefinisikan
berbelanja
Website, Word of Mouth (WOM) dan
sebagai gaya hidup berbelanja khusus, yang
Keputusan Pembelian Online Konsumen
mencakup aktivitas (activity), minat (interest),
Fesh Shop di Kota Banda Aceh sudah
dan
baik.
pendapat
orientasi
(opinion)
tentang
proses
berbelanjanya.
H2 : Terdapat pengaruh Orientasi Berbelanja terhadap
Kualitas Website
Word
of
Mouth
(WOM)
Konsumen Fesh Shop di Kota Banda
Website merupakan sarana yang efektif untuk melakukan promosi produk
Aceh. H3 : Terdapat pengaruh
Kualitas Website
dan jasa, Sarwono dan Prihartono (2012)
terhadap
(dalam Rian 2014) menjelaskan bahwa
Konsumen Fesh Shop di Kota Banda
kepuasan pelanggan terhadap e-commerce
Aceh.
Word
of
Mouth
(WOM)
tergantung dari tiga kualitas utama yaitu
H4 : Terdapat pengaruh Orientasi Berbelanja
kualitas informasi, kualitas sistem dan
terhadap Keputusan Pembelian Online
kualitas
pelayanan.
Kualitas
sistem
tergantung pada kebutuhan pengguna, didefinisikan sebagai sistem analisis dan pengembangan.
Konsumen Fesh Shop di Kota Banda Aceh. H5 : Terdapat pengaruh Kualitas Website terhadap Keputusan Pembelian Online Konsumen Fesh Shop di Kota Banda Aceh.
Paradigma Penelitian Untuk penelitian ini paradigma yang
H6 : Terdapat pengaruh Word of Mouth (WOM)
digunakan adalah sebagai berikut:
dan
Keputusan
Pembelian
Online Konsumen Fesh Shop di Kota
H7 : Terdapat pengaruh Orientasi Berbelanja Wahyuningsih (2007)
Kualitas Website
Banda Aceh.
Moch Suhir et al. (2014) ; Ramlan dan Omar (2011); Suliyano dan Wulandari (2012)
Orientasi Berbelanja
Kassim dan abdullah (2010)
Word of Mouth (WOM)
Zhou (2010) Adjei (2010)
YiZhang (2013), ling Molinari et al. (2008) Zhan Yuliana (2013)
Keputusan pembelian Online
g (2013 Rian Piarna (2014, ) Suhari( 2008)
terhadap Keputusan Pembelian Online melalui
Word
of
Mouth
(WOM)
Konsumen Fesh Shop di Kota Banda Aceh.
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran
H8 : Terdapat pengaruh Kualitas Website Hipotesis Berdasarkan
terhadap Keputusan Pembelian Online kerangka
pemikiran
melalui
Word
of
Mouth
(WOM)
penelitian yang telah digambarkan sebelumnya, Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 250
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Konsumen Fesh Shop di Kota Banda
HASIL PEMBAHASAN
Aceh.
Uji Measurement Model Gambar
METODE PENELITIAN
berikut
menunjukkan
hubungan indikator dan unobserved variabel
Lokasi dan Objek Penelitian
(variabel laten) dalam Measurement Model
Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Kota Banda Aceh, sedangkan objek penelitian yang akan dijadikan sebagai unit analisis dalam penelitian ini adalah konsumen Fesh Shop di kota Banda Aceh. Penarikan Sampel Dalam penelitian ini digunakan model dengan 24 parameter, maka jumlah responden
Gambar 4.1.
minimum untuk sampel penelitian ini adalah 24 x 5 = 120 responden. dilakukan
dengan
teknik
model
dengan
Beberapa tabel berikut menunjukkan
Pengambilan sampel menggunakan
Measurement loading factor
hubungan
indikator
dengan
konstruksnya
masing-masing. Loading factor yang digunakan
Purposive sampling.
untuk mengukur konstribusi masing-masing Metode Analisis Data
indikator bila nilainya diatas 0,6, maka
Teknik analisis data yang digunakan
dikatakan indikator itu cukup representative
dalam penelitian ini adalah The Structural
untuk menerangkan unobserved variabel nya.
Equation Modeling (SEM) dari paket software
Oleh sebab itu indikator ini harus diikutsertakan
statistic AMOS 18.0 untuk pengujian hipotesis.
pada pemerosesan data selanjutnya.
Model persamaan SEM adalah sekumpulan teknik-teknik statistik yang memungkinkan
Tabel 4.1. Loading factor variabel orientasi belanja
pengujian sebuah rangkaian hubungan relatif “rumit” secara simultan (Ferdinand, 2006;181).
Indikator
Keunggulan aplikasi SEM dalam penelitian
Kemudahan Manfaat Resiko
adalah
karena
kemampuannya
untuk
Variabel <--<--<---
Loading Factor
Orientasi_Belanja Orientasi_Belanja Orientasi_Belanja
,946 ,937 ,740
mengkompirmasi dimensi-dimensi dari sebuah Loading
konsep atau faktor yang sangat lazim digunakan
factor
indikator
dari
serta kemampuannya untuk mengukur pengaruh
unobserved variabel Orientasi Belanja yang
hubungan-hubungan yang ada secara teoritis
mempunyai skor tertinggi adalah
(Ferdinand, 2006;5).
variabel “Kemudahan berarti
251 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
pada sub
yaitu 0.946, yang
sub variabel ini memberi kontribusi
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sebesar
94,6 persen terhadap
variabel
Orientasi Belanja. Artinya pengelola situs Belanja Online bila ingin meningkatkan Orientasi Belanjanya , maka sub variabel
Tabel 4.3. Loading faktor sub variabel manfaat Indikator X124 X123 X122 X121
<--<--<--<---
Kemudahan harus mendapat prioritas utama dibandingkan “Manfaat
dimensi
lainnya,
seperti
dan Resiko yang hanya mencatat
skor masing-masing 0,937 dan 0,740. Tabel 4.2. Loading faktor kemudahan Indikator X111 X112 X113 X114 X115
Manfaat Manfaat Manfaat Manfaat
Loading
factor
indikator
dari
unobserved sub variabel Manfaat
yang
mempunyai skor tertinggi adalah X122 yaitu “Internet memungkinkan saya lebih cepat
sub
variabel
dalam berbelanja atau bertransaksi” yaitu 0,958 yang berarti “Internet memungkinkan
Variabel <--<--<--<--<---
Loading Factor ,771 ,835 ,958 ,936
Variabel
Loading Factor
Kemudahan Kemudahan Kemudahan Kemudahan Kemudahan
,946 ,950 ,787 ,841 ,820
saya lebih cepat dalam berbelanja atau bertransaksi”
memberi
kontribusi
sebesar
95,8% terhadap sub variabel Manfaat. Artinya kalau Pengelola situs belanja online
Loading
factor
indikator
dari
unobserved sub variabel Kemudahan yang mempunyai skor tertinggi adalah X12 yaitu “Saya mudah melakukan transaksi melalui toko online” yaitu 0,950, yang berarti “Saya mudah melakukan transaksi melalui toko online” memberi kontribusi sebesar 95% terhadap sub variabel Kemudahan. Artinya kalau
Pengelola
meningkatkan
belanja
aspek
online
ingin
Kemudahan
kepada
pengunjung website nya, maka kemudahan
ingin
meningkatkan Manfaat agar orientasi belanja customernya
juga bisa meningkat, maka
kecepatan dalam mereka melakukan transaksi di situs belanja online tersebut harus menjadi focus perhatian utama, selain indikator lain seperti Saya dapat berbelanja dan bertransaksi lainya menggunakan media e-commerce atau Internet dapat menghemat biaya yang harus saya
keluarkan
dalam
berbelanja
atau
bertransaksi , yang mencatat angka loading faktor sebesar 0,936 dan 0,835.
bertransaksi pada websitenya harus menjadi fokus perhatian utama, selain indikator lain seperti Interaksi saya dengan toko online lancar dan mudah dan , Saya tidak perlu menghabiskan
waktu
yang
lama
untuk
memikirkan bagaimana cara menggunakan toko online,
yang mencatat angka loading
faktor sebesar 0,946 dan 0,841.
Tabel 4.4. Loading faktor sub variabel resiko Indikator
Variabel
X133 X132 X131
<--<--<---
Loading unobserved
Loading Factor
Resiko Resiko Resiko
sub
factor variabel
,744 ,878 ,779
indikator
dari
Resiko
yang
mempunyai skor tertinggi adalah X33 “Saya merasa aman melakukan proses transaksi pembelian produk Fesh Shop secara online.” Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 252
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala yaitu 0.878, yang berarti “Saya merasa aman
merekomendasikan keluarga atau teman saya
melakukan proses transaksi pembelian produk
untuk melakukan transaksi secara online
Fesh Shop secara online.” memberi kontribusi
melalui media social, dan Saya mendapatkan
sebesar 87,8% terhadap sub variabel Resiko .
informasi tentang toko online dari keluarga
Artinya kalau Pengelola situs belanja online
atau teman dalam media sosial yang hanya
ingin meningkatkan aspek pengurangan Resiko
mencatat skor masing-masing 0,891 dan 0,729.
terhadap situs belanja online nya, maka
Tabel 4.6. Loading factor variabel kualitas website
kemanan dalam melakukan pembelian secara
Indikator
online pada situs yang dimilikinya harus mendapat
prioritas
utama
dibandingkan
indikator lainnya, seperti Saya merasa dengan bertransaksi melalui toko online memiliki
X25 X24 X23 X22 X21
Variabel <--<--<--<--<---
Loading Factor
Kualitas_WEB Kualitas_WEB Kualitas_WEB Kualitas_WEB Kualitas_WEB
Loading
factor
,881 ,829 ,873 ,962 ,972
indikator
dari
resiko yang kecil dan Saya merasa nyaman
unobserved sub variabel Kualitas Website yang
menggunakan sarana online untuk membeli
mempunyai skor tertinggi adalah X21 yaitu
produk Fesh Shop yang hanya mencatat skor
Interaksi dengan website e-commerce jelas dan
masing-masing 0.779 dan 0,744.
dapat dimengerti yaitu 0.972, yang berarti dukungan tersebut memberi kontribusi sebesar
Tabel 4.5. Loading faktor variabel Word of Mouth
97,2% terhadap sub variabel Kualitas Website. Artinya kalau Pengelola situs belanja online
Indikator
Variabel
Loading Factor
Y1
<---
WOM
,932
Y2
<---
WOM
,891
Y3
<---
WOM
,729
ingin meningkatkan Kualitas Website, maka menu yang ditampilkan serta keterangan yang dicantumkan
Loading
factor
indikator
dari
unobserved variabel Word of Mouth (WOM)
dalam
situs
belanja
online
tersebut harus mudah dimengerti.yang hanya mencatat skor masing-masing 0,792 dan 0,654.
yang mempunyai skor tertinggi adalah pada Y1 “Saya sering membicarakan toko online
Analisis Structural Equation Modeling
kepada keluarga atau teman melalui media
Analisis selanjutnya adalah analisis
social” yaitu 0.932, yang berarti indikator ini
Structural Equation Model (SEM) secara Full
memberi
kontribusi
persen
Model yang dimaksudkan untuk menguji
terhadap
variabel WOM. Artinya pengelola
model dan hipotesis yang dikembangkan
situs belanja online bila ingin meningkatkan
dalam penelitian ini. Pengujian model dalam
WOM,
sering
Structural Equation Model dilakukan dengan
membicarakan toko online kepada keluarga
dua pengujian, yaitu uji kesesuaian model dan
atau teman melalui media social, harus
uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien
mendapat
prioritas
regresi. Hasil pengolahan data untuk analisis
indikator
lainnya, seperti “Saya sering
253 -
maka
sebesar
indikator
utama
93,2
Saya
dibandingkan
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala SEM terlihat pada Gambar 4.2 dibawah ini :
berjalan dengan baik. Paling tidak itulah yang tergambar dari akumulasi pendapat responden yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini. 2. Pengujian hipotesis untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara variabel Orientasi belanja
(X1),
Kualitas
Website
(X2)
variabel WOM (Y) dan variabel Keputusan Pembelian (Z) , menunjukkan nilai koefsien yang melampau batas terndah (cut off). Gambar 4.2. Structural equation model
Sehingga
Pengujian Hipotesis Setelah
tahap
dapat
disimpulkan
terdapat
hubungan yang significant anta variabel X, –
tahap
pengujian
Y dan Z.
adalah
3. Dari analisa pengaruh langsung dan tidak
pengujian hipotesis penelitian yang diajukan
langusng dapat diambil kesimpulan bahwa
pada Bab II. Pengujian hipotesis ini didasarkan
pengaruh
atas
dengan
koefisiem hubungan yang lebih besar
menggunakan analisis SEM, dengan cara
dibandingkan angka koefisien pengaruh
menganalisis nilai regresi (Regression Weights
secara langsung. Dalam keadaan ini kita
Analisis Structural Equation Modeling).
bisa menamakan variabel WOM yang
dilakukan,
langkah
pengolahan
data
selanjutnya
penelitian
tidak
langsung
memiliki
berfungsi sebagai variabel intervening, Tabel 4.7. Hubungan antar konstruks Hubungan Konstruk WOM <--- Kualitas_WEB WOM <--- Orientasi_Belanja Keputusan_Pembelian <--- WOM Keputusan_Pembelian <--- Orientasi_Belanja Keputusan_Pembelian <--- Kualitas_WEB
dapat kita sebut sebagai variabel full Estimate ,115 ,623 ,394 ,125 ,761
Karena nilai CR diatas 1,96 dan nilai P
intervening. Saran 1. Dari
informasi
menyarankan
ini
maka
kepada
para
kita
dapat
pengambil
< 0.05, maka H0 ditolak, dan H1 diterima,
keputusan yang terkait dengan pengelolaan
yang berarti ada hubungan yang nyata
belanja
(significant) antara konstruks yang diuji.
kebijakan yang terkait dengan orientasi
KESIMPULAN DAN SARAN
online
untuk
menjalankan
belanja dan peningkatan kualitas WEB untuk mendorong WOM.
Kesimpulan
meningkatnya
1. Dari uji deskriftif yang dilakukan, maka
keputusan
didapat kesimpulan bahwa semua variabel
,
Hanya dengan
WOM,
belanja
online
peningkatan juga
akan
meningkat.
yang digunakan pada penelitian ini telah Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 254
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2. Hal
ini
dilakukan
karena
pengaruh
hubungan yang memalui WOM lebih besar dibandingkan koefisen directnya. DAFTAR PUSTAKA
Distiani F. K., dan Berlian G. S. 2013, Pengaruh Orientasi Belanja Terhadap Intensi Pembelian Produk Pakaian Secara Online pada Pengguna Online Shop. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, Vol. 02, No. 1, pp. 1-10
2010. The influence of C2C communications in online brand communities on customer purchase behavior. Journal Of The Academy Marketing. Spinger Link, Vol.38., pp. 634-653.
Ella. T., A. Suroso dan U. Kumorohadi. 2012. Analisis Faktor – faktor Kunci Dari Niat Pembelian Kembali Secara Online (Studi Kasus pada Konsumen Fesh Shop). Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol 19, No. 2, pp. 126-141.
Andy, P. M., I. Suyadi dan Riyadi. 2014. Pengaruh Kepercayaan dan Kenyamanan Terhadap Keputusan Pembelian Online (Studi pada Pelanggan Website Ride Inc.). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 8, No. 2., pp. 1 -7.
Ferdinand, A. 2006. Structural Equation Modelling Dalam Penelitian Manajemen : Aplikasi Model-Model Rumit Dalam Penelitian Untuk Tesis, Magister & Disertasi Doktor. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Babin, B. J; L,Yong-Kie; Kim, Eun-Fu; dan Griffin, M. 2005. Modeling consumer Satisfaction and Word-Of-Mouth : Resturant Patronage Korea. Journal of service Marketing, Vol.19, No. 1. pp 133-139.
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Adjei.
Cahaya, A. P. dan I. Widiyanto. 2012. Studi tentang Minat Beli E-Toll Card di Kota Semarang. Diponegoro Journal of Management. Vol 1, No. 2, pp. 30310. Chen, L. Y. 2013. The Quality Of Mobile Shopping System and Its Impact on Purchase Intention and Performance. International Journal of Managing Information Technology (IJMIT), Vol.5, No.2. Dian, Y., dan Jony O. Haryanto. 2012. Pengaruh Personal Selling, Display, Promosi Penjualan Terhadap Kesadaran Merek dan Intensi Membeli Pada Produk Kecantikan PON’S. Buletin Studi Ekonomi, Vo. 17, No. 2, pp. 142-156.
255 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Gwinner et al. 1998. Relational Benefits in Services Industries : The Customer’s Perspective. Journal of The Academy of Marketing Science, www.emeraldinsight.com. Diunduh pada tanggal 3 Juli 2014. Hair, J. F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., & Black, W.C. 1998. Multivariate Data Analaysis. Edisi 5. New Jersey : Prentice Hall Inc. Harsasi, M. 2006. Word of Mouth dalam Industri Jasa Kaitannya dengan Sikap dan Kemungkinan Membeli. Jurnal Bisnis Strategis, Vol.15 No.1 pp.31-41. Hosianna, A. H., Suharyono dan S. Kumadji. 2012. Faktor faktor yang membentuk komunikasi Word of Mouth dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. Makalah yang diunduh pada tanggal 15 Juli 2014.
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kassim, N., dan Abdullah, N.A 2010. The effect of perceived service quality dimentions on customer satisfaction, trust, and loyalty in e-commerce settings A cross cultural analysis. Asia Pasific Journal or Marketing and Logistics. Vol. 22 No. 3, pp. 351-371. Kwek, C. L., L. Teck., Chai, Hoi, Tan Piew. 2010. The Effect of Shopping Orientation, Online Trust and Prior Online Purchase Experience toward Costumers’ Online Purchase Intention. International Business Reseach. Vol. 3 (3), pp. 63-74. Moch, S., I. Suyadi dan Riyadi. 2014. Pengaruh Persepsi Risiko, Kemudahan dan Manfaat Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online (Survei Terhadap Pengguna Situs Website www.kaskus.co.id). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 8, No.1, pp.1-10. Molinari, K. L., R. Abralt, dan P. Dion. 2008. Satisfaction, quality, and value and effects on repurchase and positive WOM behavioural intension in a B2B context. Journal of services Marketing. Pensylvania, USA. Vol 22/5 p:363373. Ramlan, R. dan Z. O. Fatimah. 2011. A Study on Factor That Influence Online Shopping in Malaysia. Journal of Applied Science.
Suhari, Y. 2008. Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK. Vol. 13, No. 2, pp. 140 146. Thurau, H.., Gwinner, K. P., Walsh, G., dan Gremier. D. D. 2004. Electronic Word of Mouth via Consumer-Opinion Platforms : What Motives Consumers to Articulate Themselves On The Internet?. Journal of Interactive Marketing. Vo. 18, No. 1. Tjiptono, F. 2006. Pemasaran Jasa. Penerbit Andi, Yogyakarta. Wahyuningsih. 2007. Effect of Consumer Search Behavior Typology on The Relationship Between Satisfaction and Behavioral Intention. The South East Asian Journal of Mangement. Vol. 1. No. 1., pp. 65-81. Zhang Y. 2013. The Impacts of Virtual Community’s Online Word-of-Mouth on Consumer’s Intention. dalam E.Qi et al (eds), The 19th International Conferenve on Industrial Engineering and End Engineering Management, Springer Link, Vol. 126, pp. 1195 – 1200. Zhou. 2013. Three Essays on The Economic Impact of Online Word of Mouth in Online Software Market. Disertasi. UMI 3557958. ProQuest. LLC. pp.1161.
Rian, P. 2014. Pengaruh Sumber Informasi dan Kualitas Website terhadap Kepercayaan Pelanggan dalam Menentukan Keputusan Bertransaksi pada e-commerce (Studi kasus pada pelanggan e-commerce di Indonesia). Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol No.1, pp : 10 – 21. Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 256