Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199 pp. 144- 153
10 Pages
PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA (BLUD RSJ) ACEH Muttaqillah1, A. Rahman Lubis2, M. Shabri Abd. Majid 3 1) Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract The purpose of this study was to determine (1) the influence of the effect of work stress and work motivation on the performance of nurses, (2) determine the effect of work stress on the performance of nurses, (3) determine the effect of work motivation on the performance of nurses (4) determine the effect of work stress and motivation work on organizational performance (5) determine the effect of work stress on the performance of the organization, (6) the effect of work motivation on the performance of the organization, (7) determine the effect of nurse performance to organizational performance (8) determine the magnitude of the indirect effect of job stress and work motivation on RSJ BLUD performance through performance variables nurse. The study was conducted in Aceh Mental Hospital, while being the object of this study was the effect of work stress and motivation on the performance of nurses and its impact on the performance of Public Service Board Aceh Mental Hospital. The results of this study indicate that job stress and work motivation either simultaneously or partial effect on the performance of nurses BLUD RSJA. This mengindikaskan that job stress factors and motivation positive effect on performance improvement nurse, work stress and work motivation either simultaneously or partially affect the organizational performance BLUD RSJA. It is proved that each of the variables studied psotif influential in improving the performance of nurses, the results also show that the performance of nurses affect the performance of the organization as well as the stress of work and motivation influence performance through performance BLUD nurse. This indirectly indicates that these two variables can also affect the performance improvement through performance orgaisasi BLUD RSJA nurse. Keywords Job Stress, Work Motivation, Nurse Performance, Organizational Performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh pengaruh stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat, (2) mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja perawat, (3) mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja perawat (4) mengetahui pengaruh stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja organisasi (5) mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja organisasi, (6) mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja organisasi, (7) mengetahui pengaruh kinerja perawat terhadap kinerja organisasi (8) mengetahui besarnya pengaruh tidak langsung stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja BLUD RSJ melalui variabel kinerja perawat. Penelitian dilakukan pada Rumah Sakit Jiwa Aceh, sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah pengaruh stres kerja dan motivasi terhadap kinerja perawat serta dampaknya terhadap kinerja Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Aceh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja dan motivasi kerja baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja perawat BLUD RSJA. Hal ini mengindikaskan bahwa faktor stres kerja dan motivasi kerja berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja perawat, stres kerja dan motivasi kerja baik secara simultan maupun secara secara parsial berpengaruh terhadap kinerja organisasi BLUD RSJA. Hal ini membuktikan bahwa masingmasing variabel yang diteliti berpengaruh psotif dalam meningkatkan kinerja perawat, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kinerja perawat berpengaruh terhadap kinerja organisasi serta stres kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja BLUD melalui kinerja perawat. Hal ini mengindikasikan bahwa secara tidak langsung kedua variabel tersebut juga dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja orgaisasi melalui kinerja perawat BLUD RSJA. Kata Kunci :
Stres Kerja, Motivasi Kerja, Kinerja Perawat, Kinerja Organisasi
Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 144
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala PENDAHULUAN
Rumah
Sebagai rumah sakit rujukan, visi yang
sakit
adalah
sarana
pelayanan
diemban
oleh
BLUD
RSJ
Aceh
adalah
kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan berupa
“terwujudnya pelayanan kesehatan jiwa yang
pelayanan medis, penunjang medis, pelayanan
profesional
perawatan,
pelayanan
merealisasikan visinya, BLUD RSJ Aceh telah
pencegahan dan peningkatan kesehatan. Selain itu,
menerapkan 2 misinya, yaitu: (i) Meningkatkan
rumah sakit juga berfungsi sebagai tempat
kualitas pelayanan kesehatan jiwa masyarakat Aceh
pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para
melalui pelayanan kesehatan professional, dan (ii)
medis, tempat penelitian dan pengembangan ilmu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan teknologi di bidang kesehatan dan sebagai
tentang
tempat penyelenggaraan administrasi umum dan
penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran,
keuangan.
keperawatan dan ilmu kesehatan lainnya serta
pelayanan
rehabilitasi,
Adapun tugas pokok BLUD RSJ Aceh adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
kepada
kesehatan
masyarakat”.
jiwa
melalui
Untuk
pendidikan,
pengembangan sistem dan prosedur pelayanan administratif. Pegawai BLUD RSJ Aceh terdiri atas tenaga
pencegahan,
medis, paramedis dan tenaga administrasi yang
penyembuhan, dan rehabilitasi, yang dilakukan
semuanya adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
secara serasi dan terpadu dalam meningkatkan
kontrak yang terikat dengan undang-undang tentang
kesehatan jiwa, upaya rujukan, pendidikan
pokok-pokok kepegawaian, sehingga mempunyai
tenaga
spesifikasi
kesehatan
jiwa,
penelitian
dan
tersendiri
dalam
pembinaannya.
pengembangan ilmu kedokteran serta pelayanan
Penelitian ini lebih memfokuskan pada kinerja
yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan
perawat terutama dalam memberikan pelayanan
kesehatan jiwa dengan menerapkan prinsip
maksimal kepada pasien jiwa yang dirawat di
manusiawi dan Islami. Sedangkan fungsi
BLUD RSJ Aceh. Di rumah sakit tenaga perawat
BLUD RSJ Aceh antara lain adalah pelaksanaan
merupakan sumber daya manusia terbanyak dari
urusan ketatausahaan rumah sakit, penyusunan
segi jumlah dan paling lama berinteraksi
program kerja, penyelenggaraan pelayanan
dengan klien. Oleh karena itu, tenaga perawat
kesehatan jiwa, penyelenggaraan pelayanan
rumah sakit adalah ujung tombak pelayanan
penunjang
medik,
kesehatan, dimana perawat bekerja selama 24
keperawatan,
jam mendampingi dan memonitor kesehatan
medik
penyelenggaraan
dan
non
pelayanan
penyelenggaraan pengembangan Sumber Daya
pasien
Manusia,
dan
berkesinambungan untuk memberikan asuhan
pengembangan di bidang kesehatan jiwa dan
keperawatan yang komprehensif dan professional
penyelenggaraan
(Sondang, 2006).
penyelenggaraan
evaluasi
penelitian
dan
pelaporan
(Qanun Aceh No 5 tahun 2007). 145 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
secara
terus
menerus
dan
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Stres kerja merupakan aspek yang penting
bagi
suatu
organisasi
terutama
buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahua betapa
keterkaitannya dengan kinerja perawat dalam
buruknya
menjalankan tugas dan fungsinya. Organisasi
perusahaan/instansi menghadapi krisis yang
harus memiliki kinerja, kinerja yang baik/tinggi
serius. Kesan-kesan buruk organisasi yang
dapat
meningkatkan
mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-
kinerjanya. Sebaliknya, bila kinerja menurun
tanda peringatan adanya kinerja yang merosot
dapat merugikan organisasi yaitu turunnya
(Ambar, 2003:223).
membantu
organisasi
kinerja organisasi dan hilangnya kepercayaan
kinerja
telah
Menurut
merosot
Ambar
(2003:223),
masyarakat. Oleh karenanya kinerja karyawan
menyebutkan
perlu memperoleh perhatian antara lain dengan
merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha
jalan melaksanakan kajian berkaitan dengan
dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil
variabel stres kerja.
kerjanya.
Bahaya
stres
diakibatkan
bahwa
sehingga
Sedangkan
kinerja
organisasi
Hasibuan
(2004:34),
karena
mengemukakan bahwa kinerja (prestasi kerja)
kondisi kelelahan fisik, emosional dan mental
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
yang disebabkan oleh adanya keterlibatan
dalam
dalam waktu yang lama dengan situasi yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
menuntut secara emosional. Proses berlangsung
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta
secara bertahap, akumulatif, dan lama kelamaan
waktu.
menjadi semakin memburuk. Oleh karena itu,
melaksanakan
Sedangkan
tugas-tugas
menurut
Mathis
yang
dan
pihak BLUD RSJ Aceh perlu meminimalisir
Jackson (2002:78), menyatakan bahwa kinerja
terjadi stres kerja yang bersifat negatif.
organisasi pada dasarnya adalah apa yang
Di samping faktor stres kerja dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja perawat dan juga
dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan dalam lingkungan organisasi.
kinerja organisasi, faktor motivasi kerja juga
Berdasarkan penjelasan dari beberapa
mempunyai peran besar dalam meningkatkan
teori diatas dapat dijelaskan bahwa kinerja
kinerja perawat dan kinerja organisasi secara
organisasi
keseluruhan.
kemampuan yang dimiliki oleh para individu
merupakan
kombinasi
dari
dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan KAJIAN KEPUSTAKAAN
bersama dalam organisasi tersebut.
Kinerja Organisasi
Kinerja Perawat
Kinerja organisasi merupakan jawaban dari
Menurut Ilyas (2002), yang dimaksud
berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang
dengan kinerja perawat adalah penampilan hasil
telah ditetapkan. Para atasan atau manajer
keraja perawat baik secara kuantitas maupun
sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat
kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 146
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala perorangan
maupun
Kinerja
misalnya standar, target/sasaran atau kriteria
organisasi merupakan hasil interaksi yang
yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
kompleks
disepakati bersama. Oleh karena itu prestasi
dan
kelompok.
agregasi
kinerja
sejumlah
individu dalam organisasi.
kerja umumnya menyangkut dengan pekerjaan
Dalam penilaian kualitas pelayanan
atau
macam
pekerjaan pekerjaan
manusia
yang
tersebut
dan
keperawatan kepada klien digunakan standar
mengerjakan
praktik keperawatan yang merupakan pedoman
kemampuan/ketrampilan serta lingkungan dari
bagi perawat dalam melaksanakan asuhan
pada pekerjaan tersebut.
keparawatan. Standar praktik keperawatan oleh
Dari pengertian tersebut di atas, sangat
PPNI (2000) yang mengacu dalam tahapan
jelas menyatakan bahwa indikator kinerja
proses
meliputi pekerjaan tepat waktu, tekun dalam
keperawatan,
yang
meliputi:
(1)
pengkajian, (2) diagnosa keperawatan, (3)
menjalankan
perencanaan, (4) implementasi, (5) evaluasi.
penghargaan atas prestasi kerja dan kualitas
Menurut
Timpe
(2002:31),
kinerja
pekerjaan,
disiplin
kerja,
kerja yang diperlihatkan oleh karyawan.
adalah tingkat prestasi seseorang atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dapat
meningkatkan
produktifitas.
Stres Kerja
Kinerja
Secara umum stres kerja dipahami
menurut Meiner (2005; 43) adalah sebagai
sebagai kondisi yang mengancam, menekan dan
kesuksesan yang dapat dicapai individu didalam
tidak
melakukan
ukuran
interpersonal ataupun intra personal, perubahan
kesuksesan yang dicapai individu tidak dapat
pada rutinitas sehari-hari, kehilangan sesuatu
disamakan
atau seseorang yang penting merupakan kondisi
pekerjaannya,
dengan
dimana
individu
yang
lain.
Kesuksesan yang didapat individu adalah
individu.
Konflik
yang dapat menimbulkan stress.
berdasarkan
ukuran
yang
berlaku
disesuaikan
dengan
jenis
pekerjaannya.
sebagai pengalaman emosi negatif diikuti
Sedangkan Beyley (1982:56) dalam Subowo
dengan perubahan fisiologi, kognitif, emosional
(2005:130),
kinerja
dan perilaku. Menurut Robbin (2007), stres
berkaitan erat dengan tujuan atau sebagai suatu
adalah suatu kondisi psikologis pada seseorang
hasil dari perilaku kerja individu, hasil yang
yang berkembang karena individu tersebut
diharapkan dapat merupakan tuntutan dari
dihadapkan pada situasi yang membebani atau
individu itu sendiri.
melebihi kemampuan yang ada. Kondisi yang
berpendapat
bahwa
dan
menyenangkan
Robbins (2007 : 212), mendefinisikan
Dalam
hal
ini
lingkungan
seseorang karyawan selama periode tertentu
menimbulkan stres kerja.
147 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
didefinisikan
membebani seseorang sering dijumpai dari
prestasi kerja karyawan sebagai hasil kerja
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,
stres
kerjanya
sehingga
bisa
Stres kerja merupakan suatu bentuk
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun
penyebab utama adalah sangat sulit.
mental, terhadap suatu perubahan di lingkungan kerja yang dirasakan mengakibatkan dirinya terancam (Anoraga, 2005:108).
Hubungan Stres Kerja dengan Kinerja Perawat
Selanjutnya menurut Gibson et al, Perawat juga mengalami stres kerja,
(2003: 336), mendefinisikan stres kerja sebagai suatu tanggapan penyesuaian, diperantarai oleh perbedaan-perbedaan
individual
dan
atau
proses-proses psikologis, akibat dari setiap tindakan lingkungan, situasi atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan atau
ini
Selain mengurus pasien, keluarga pasien yang suka menuntut, mareka juga berhadapan dengan dokter yang juga mengalami stres. Hal tersebut sering menjadi alasan mengapa peawat merasa kelebihan beban, kelebihan kerja dan kurang di
fisik berlebihan kepada seseorang. Definisi
tetapi mareka mempunyai alasan yang berbeda.
menggambarkan
stres
sedikit negatif dari kebanyakan definisi lain. Meskipun demikian, istilah berlebihan dalam definisi ini tentu saja tidak semua stres itu negatif. Stres menurut (Gibson et al, 2003: 339) adalah merangsang dalam pengertian positif, sehingga stres perlu dalam hidup kita. Definisi ini memberikan fokus perhatian pada keadaan lingkungan khusus sebagai sumber potensi dari stres. Keadaan seperti itu disebut stresor (penyebab stres). Apakah stres dirasakan oleh
hargai. Perawat muda
memulai kariernya
dengan antusiasme dan idealisme yang luar biasa. Mareka percaya bahwa perawat adalah profesi
yang
sangat
istimewa.
Idealisme
tersebut runtuh ketika mareka berhadapan dengan pasien,keluarga atau dokter yang kritis, menuntut dan tidak tahu terima kasih, yang memperlakukan mareka seperti warga negara kelas dua. Salah satu alasan terbesar munculnya kejenuhan perawat adalah kesenjangan atantara harapan dan kenyataan. Stres
individu khusus tergantung pada karakteristik
di
tempat
kerja
bukanlah
unik yang bersifat individual. Lebih lanjut,
fenomena baru, akan tetapi, dewasa ini stres
definisi
telah menjadi masalah manajemen yang sangat
menekankan
suatu
tanggapan suatu
penting didunia bisnis, Manajer perusahaan dan
tanggapan pribadi untuk merangsang dalam
penyelia pabrik mengakui bahwa stres kerja
lingkungan
telah mewabah, dua dari tiga pekerja mengaku
penyesuaian.
Mayoritas
kerja
luas
tidak
dari
membutuhkan
penyesuaian, jadi, mereka bukan benar-benar
mengalami
stres
kerja.
sumber potensial dari stres. Situasi yang tidak
mengindentifikasikan
sama, upaya kerja, keletihan, ketidakpastian
menyebabkan
lingkungan, kekawatiran, kejutan emosional
mengeluarkan sekitar $ 200 milyar per tahun
bisa menghasilkan stres. Karena itu, untuk
karena
memisahkan suatu faktor tunggal sebagai
kejenuhan, produktivitas yang semakin rendah,
bahwa
pemilik
masalah
Perkiraan
terbaru
stres
kerja
perusahaan
harus
absen,
keterlambatan,
Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 148
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala angka keluar masuk yang sangat tinggi,
tercukupinya
sandang,
pangan,
papan,
kompensasi pekerjaan, dan peningkatan biaya
kebutuhan akan rasa aman, serta pengakuan
asuransi kesehatan. Ini diyakini bahwa sekitar
akan keberadaannya dalam bekerja.
80 % penyakit dan kesakitan dipic dan diperburuk oleh stres (National Safety Council,
METODE PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian
2004).
Adapun yang menjadi lokasi penelitian Motivasi Kerja
adalah Rumah Sakit Jiwa Aceh, sedangkan
Motivasi adalah kondisi yang sangat dibutuhkan oleh semua orang. Diperlukan setiap hari untuk menjalankan kehidupan, membantu orang lain, memimpin sekelompok orang
dan untuk
mencapai
tujuan yang
yang
menjadi
objek
penelitian
mengenai
pengaruh stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat serta implikasinya terhadap kinerja Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa.
diinginkan, Harvey, C, (2006:5). Motivasi atau dorongan untuk bekerja
Populasi dan Sampel Populasi populasi adalah seluruh perawat
ini sangat menentukan bagi tercapainya sesuatu tujuan,
maka
menumbuhkan
manusia motivasi
dapat
pada BLUD RSJA yang berjumlah 133 orang
setinggi-
perawat, pengambilan sampel dilakukan secara
harus kerja
tingginya bagi para karyawan dalam organisasi.
sensus.
Motivasi timbul karena adanya suatu kebutuhan dan
karenanya
perbuatan
tesebut
terarah
Peralatan Analisis Data Peralatan analisis data yang digunakan
pencapaian tujuan tertentu. Apabila tujuan telah tercapai maka akan tercapai kepuasan dan cenderung untuk diulang kembali, sehingga
Pengaruh motivasi terhadap kinerja dalam
suatu
adalah analisis jalur (path analysis). Asumsiasumsi standar yang harus dipenuhi sebelum
lebih kuat dan mantap.
karyawan
untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian
lembaga/organisasi
adalah para pegawai/karyawan yang bekerja harus memiliki motivasi yang tinggi. Pegawai dapat mengaktulisasikan diri sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk lebih
membangun model path analysis antara lain: (1) berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah; (3) linier, aditif dan kausal, (4) berdistribusi normal; (5) tidak ada multikolinieriti; dan (6) semua variable terukur, minimal dalam skala interval. Model jalur sesuai dengan kerangka
berperan dalam lembaga/ instansi. Mereka memerlukan kondisi yang mendukung baik dari dalam diri pegawai, berupa motivasi agar dapat bekerja
dengan
kebutuhannya, 149 -
baik baik
untuk
memenuhi
kebutuhan
Volume 4, No. 1, Februari 2015
akan
pemikiran yang telah dijelaskan sebagai berikut ini:
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala X1 PYX1
PzX1
rX3X1
Y PYX2
PzY
Z
PzX2
X2
ε2
ε1
Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perawat Pada BLUD RSJA Pengaruh Secara Simultan Stres Kerja, Motivasi kerja Terhadap Kinerja Perawat Hasil pengujian secara simultan (bersamasama) variabel stres kerja dan motivasi kerja
Gambar 3.1. Diagram Jalur
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
Perawat BLUD RSJA. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (63,145 > 3,065) pada tingkat
HASIL PEMBAHASAN
signifikansi 1 persen.
Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin dari para responden,
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat
tingkat usia responden, pendidikan terakhir responden, dan status perkawinan dari para
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja mempunyai pengaruh parsial terhadap kinerja
responden.
perawat BLUD RSJA dengan nilai koefisien
Tabel 1.Karakteristik Responden
sebesar 0,492, artinya setiap peningkatan No.
Uraian
1.
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Usia responden: < 20 tahun 20 - 29 tahun 30 - 39 tahun 40 - 49 tahun ≥ 50 tahun Status perkawinan Kawin Belum Menikah Janda/ Duda Pendidikan terakhir SPK/Sederajat Diploma III Sarjana Pascasarjana Pendapatan < Rp. 1.500.000,1.500.000 - 1.999.999,Rp. 2.000.000-2.499.999,Rp. 2.500.000-2.999.999,Rp. 3.000.000-3.499.999,≥ Rp. 3.500.000,-
2.
3.
4.
5.
Frek
Persen
78 55
58,6 41,4
16 24 57 34 2
12,0 18,0 42,9 25,6 1,5
81 46 6
60,9 34,6 4,5
50 34 49 0
37,6 25,6 36,8 0,0
6 43 48
4,5 32,3 63,2 100.0
133 Jumlah Sumber : Data Primer, 2014 (diolah)
terhadap variabel stres kerja sebesar 100%, maka akan meningkatkan kinerja perawat sebanyak 49,2% pada satuan skala likert. Pengaruh Motivasi kerja Terhadap Kinerja perawat Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja yang diberikan oleh perawat pada BLUD RSJA mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja perawat dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,365, artinya setiap kenaikan terhadap variabel motivasi kerja sebanyak 100 persen, maka akan meningkatkan kinerja perawat sebanyak 36,5% pada satuan skala likert.
Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 150
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Organisasi Pada BLUD RSJA
Pengaruh Kinerja Perawat Kinerja Organisasi BLUD RSJA
Terhadap
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Pengaruh Secara Simultan Stres Kerja, Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Organisasi BLUD RSJA Hasil
penelitian
dijelaskan
bahwa
secara
simultan variabel stres kerja dan motivasi kerja serta kinerja perawat berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi BLUD RSJA. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (44,381 >
perawat mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja
organisasi
BLUD
RSJA
dengan
diperoleh nilai koefisien sebesar 0,913, artinya setiap kenaikan terhadap variabel kinerja perawat sebanyak 100 persen, maka akan meningkatkan
kinerja
organisasi
sebanyak
91,3% pada satuan skala likert. Pengaruh Tidak Langsung Stres Kerja, Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Melalui Kinerja Perawat
3,065) pada tingkat signifikansi 1 persen.
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Organisasi BLUD RSJA
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja dan motivasi kerja mempunyai
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi BLUD RSJA diperoleh nilai koefisien
sebesar
perubahan
0,465,
terhadap
artinya
variabel
setiap
stres
kerja
sebanyak 100 persen, maka akan meningkatkan kinerja organisasi sebanyak 46,5% pada satuan skala likert.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja yang ada dalam diri perawat mempunyai pengaruh terhadap kinerja organisasi BLUD RSJA dengan diperoleh nilai koefisien sebesar artinya
setiap
perubahan
terhadap
variabel motivasi kerja sebanyak 100 persen, maka akan meningkatkan kinerja organisasi sebanyak 30,9% pada satuan skala likert. 151 -
terhadap
peningkatan
kinerja
organisasi BLUD RSJA melalui kinerja perawat dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,913, artinya setiap perubahan terhadap variabel kinerja organisasi sebanyak 100 persen, maka akan meningkatkan kinerja organisasi sebanyak 91,3% pada satuan skala likert. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa stres kerja dan
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Organisasi BLUD RSJA
0,309,
pengaruh
Volume 4, No. 1, Februari 2015
motivasi kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja organisasi melalui kinerja perawat pada BLUD RSJA. Adapun struktur pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tinggi para perawat mampu meningkatkan kinerja organisasi BLUD RSJA.
2 = 0,594
0,465
0,492
X1
4. Stres kerja dan motivasi kerja berpengaruh
e = 0,502
terhadap kinerja BLUD melalui kinerja perawat. Hal ini mengindikasikan bahwa secara
tidak langsung kedua
tersebut juga dapat berpengaruh terhadap
Z
peningkatan 0,309
kinerja
orgaisasi
melalui
kinerja perawat BLUD RSJA.
0,365
X2
variabel
0,913
Y
Berdasarkan model jalur substruktur 1 dan 2 di atas, maka dapat dituliskan persamaan
Saran 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel secara bersama-sama mempunyai
jalur analisis sebagai berikut:
pengaruh baik secara langsung dan tidak
Z = 0,465X1 + 0,309X2 + 0,913Y + ε2
langsung
dalam
meningkatkan
kinerja
KESIMPULAN DAN SARAN
peawat maupun kinerja organisasi, sehingga
Kesimpulan
keberadaan
1. Stres kerja dan motivasi kerja baik secara
dipertahankan
simultan
maupun
parsial
berpengaruh
terhadap kinerja perawat BLUD RSJA. Hal
variabel
tersebut
terutama
perlu dalam
meningkatkan kinerja organisasi BLUD RSJA.
ini mengindikaskan bahwa faktor stres kerja
2. Stres kerja dan motivasi kerja dapat
dan motivasi kerja berpengaruh positif
menjadi referensi bagi pimpinan dalam
terhadap
pengambilan
peningkatan
kinerja
perawat
berkaitan
BLUD RSJA.
kebijaksanaan
dengan
organisasi
peningkatan
kinerja
2. Stres kerja dan motivasi kerja baik secara
perawat dan peningkatan kinerja organisasi.
simultan maupun secara secara parsial
3. Stres kerja dan motivasi kerja menjadi salah
berpengaruh terhadap kinerja organisasi
satu faktor yang dapat dijadikan indikator
BLUD RSJA. Hal ini membuktikan bahwa
bagi
masing-masing
maupun
variabel
yang
diteliti
pimpinan
baik
tidak
secara
langsung perawat,
langsung terhadap
berpengaruh psotif dalam meningkatkan
peningkatan kinerja
sehingga
kinerja perawat BLUD RSJA.
dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam terhadap
menilai tingkat keberhasilan organisasi
kinerja organisasi BLUD RSJA, hal ini
dalam meningkatkan pelayanan kepada
membuktikan bahwa kinerja perawat yang
masyarakat.
3. Kinerja
perawat
berpengaruh
Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 152
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 4. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi BLUD RSJA, berkaitan
dengan
faktor
stres
kerja,
motivasi kerja yang dimiliki perawat dalam rangka
meningkatkan
kinerja
dan
peningkatan kinerja organisasi di masa yang akan datang. 5. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya peneliti dapat memberikan batasan stres kerja yang dapat meningkatkan kinerja, sehingga stres kerja dapat memberikan kontribusi
bagi
peningkatan
kinerja
organisasi di masa yang akan datang. DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ambar Teguh, Sulistiyani (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta. Gibson
Ivancevich Donnelly. (2003), Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses, Binarupa Aksara. Jakarta.
Ilyas, Y, (2004), Perencanaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Teori Metoda dan Formula, Jakarta: Pusat kjian Ekonomi EKMUI Cetakan Kedua Mathis Robert, L, dan Jackson, Jhon, H. (2002), Manajemen Sumberdaya Manusia, Edisi Bahasa Indonesia, PT. Salemba Emban Patria, Jakarta. Meiner
Jhon B, (2005), Organizational Behavior, ME, Sharpe Inc. USA.
Robbins SP, (2007), Perilaku Organisasi. PT. Indeks Jakarta. Sondang Siagian, P, (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta Subowo (2005), Pengaruh Kepemimpinan, 153 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Lingkungan Kerja Fisik Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Pertamina (Persero) Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat, Cirebon, Sinergi, Kajian Bisnis dan Manajemen,Hal, 129-140. Timpe Dale, (2002), Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis (Memimpin Manusia). PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.