IV METODE PENELITIAN
4.1
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza
Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan bahwa outlet takoyummy merupakan salah satu outlet khas oriental di Kota Bogor yang relatif baru didirikan dan mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam memasarkan jajanan camilan oriental. Selain itu pertimbangan lain berupa adanya ketersediaan data yang dibutuhkan dan kesediaan manajemen outlet untuk menjadikan outlet tersebut sebagai lokasi penelitian. Kegiatan pengumpulan data dilakukan mulai bulan Januari sampai dengan April 2011.
4.2
Jenis dan Sumber Data Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam metode ilmiah.
Pengumpulan data juga diartikan sebagai prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam pengumpulan data selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Bahkan banyak masalah yang dirumuskan tidak akan bisa dipecahkan karena metode untuk memperoleh data yang digunakan tidak memungkinkan ataupun metode yang ada tidak dapat menghasilkan data seperti yang diinginkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dilapangan dan wawancara terstruktur dengan pihak outlet takoyummy. Data sekunder diperoleh dari dokumen, laporan manajemen perusahaan outlet takoyummy, perpustakaan, literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian serta data dari instansi-instansi terkait seperti Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag), Badan Pusat Statistik (BPS), dan instansi-instansi terkait lainnya. Jenis dan sumber data yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jenis dan Sumber Data Penelitian Sumber Data No. Jenis Data 1 Primer 1. Pemilik (wawancara dan 2. Bagian kuisioner ) Pemasaran, keuangan dan Produksi 3. Kelembagaan 2 Sekunder 1. Dinas Informasi pariwisata dan kebudayaan Kota Bogor 2. Penelitian Kepustakaan 4.3
Tujuan 1. Mengetahui unsur pemasaran (STP) dan bauran pemasaran (7P) 2. Mengetahui alternatif strategi yang akan dilaksanakan 3. Mengkaji peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh takoyummy 1. Mengetahui pertumbuhan takoyummy di Kota Bogor 2. Literatur lain yang berkaitan dengan topik penelitian 3. Internet dan kepustakaan
Teknik Pengumpulan Data Dalam pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah : 1) Teknik Observasi : melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan promosi perusahaan. 2) Teknik Wawancara : melakukan wawancara dengan pemilik outlet serta pegawai outlet untuk mendapatkan informasi yang lengkap. 3) Teknik Kepustakaan : membaca buku-buku yang terkait dengan judul penelitian dan literatur-literatur lainnya yang menunjang pelaksanaan penelitian. 4) Studi Pendahuluan : mendatangi outlet, melakukan pengamatan dan wawancara langsung dengan pihak outlet sebelum memulai penyusunan skripsi. 5) Teknik Pengisian Kuesioner : pengisian kuesioner dilakukan oleh satu atau dua orang responden, yaitu pemilik outlet serta bagian keuangan outlet takoyummy.
Pemilihan responden berdasarkan pihak yang memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keahlian dalam permasalahan yang berhubungan dengan strategi pemasaran pada outlet takoyummy.
4.4
Teknik Pengambilan Sample Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling. Pemilihan responden tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa informasi dapat terkumpul dari sumber yang tepat diantara responden yang dipandang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. responden ini terdiri dari empat responden yaitu pemilik outlet, bagian keuangan, dan karyawan bagian pemasaran serta bagian produksi. Responden dipilih dengan pertimbangan bahwa keempat responden ini merupakan orang yang sangat mengetahui kondisi outlet, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal perusahaan.
4.5
Metode Pengolahan Data Metode pengolahan data dan analisis data terdiri dari data deskriptif
kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan manajemen strategi dan manajemen pemasaran selanjutnya disajikan dalam bentuk tabulasi, bagan dan uraian. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui lingkungan perusahaan agar diketahui apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.
Sedangkan analisis kuantitatif digunakan pada matriks
SWOT dan matriks QSPM diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel.
4.6
Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan. Matriks
ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi SO, strategi WO, strategi WT, dan strategi ST (Tabel 4). Langkahlangkah menyusun matrik SWOT adalah sebagai berikut : 1) Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan
2) Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan 3) Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan 4) Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan 5) Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi SO dalam sel yang tepat. 6) Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi WO dalam sel yang tepat. 7) Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi ST dalam sel yang tepat. 8) Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi WT dalam sel yang tepat. Tabel 4 . Matrik SWOT Internal Eksternal OPPORTUNITIES-O Peluang Eksternal Perusahaan THREATS-T Ancaman Eksternal Perusahaan
STRENGTHS-S Kekuatan Internal Perusahaan STRATEGI S-O Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
WEAKNESSES-W Kelemahan Internal perusahaan STRATEGI W-O Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
STRATEGI S-T STRATEGI S-O Gunakan kekuatan untuk Meminimumkan menghindari ancaman kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber : David, 2006. Hasil dari matriks SWOT ini sendiri diharapkan dapat memberikan beberapa alternatif strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh pihak manajemen perusahaan agar tujuan awal dari organisasi tercapai dan kegiatan pemasaran perusahaan dapat memberikan hasil yang maksimal.
4.7
Analisis Matrik QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Setelah mengembangkan sejumlah alternatif strategi, perusahaan harus
mampu mengevaluasi dan kemudian memilih strategi yang terbaik dan paling cocok dengan
kondisi internal perusahaan serta
lingkungan eksternal.
Penggunaan QSPM dapat dilihat pada Tabel 5. Ada enam langkah yang harus diikuti untuk membuat matrik QSPM yaitu :
1) Menyusun daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang sama dengan matrik SWOT. 2) Memberikan bobot untuk masing-masing kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. 3) Menyusun alternatif strategi yang akan dievaluasi. 4) Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness Scores - AS) yang berkisar antara 1 sampai 4. Nilai 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, 4 = sangat menarik. Bila tidak ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi yang sedang dipertimbangkan tidak diberikan nilai (AS). 5) Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Scores – TAS), kemudian mengalikan bobot dengan nilai daya tarik (AS). 6) Menghitung jumlah total nilai daya tarik (TAS). Alternatif strategi yang memiliki nilai total terbesar merupakan strategi yang paling baik.
Tabel 5. Matrik QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Faktor-Faktor Bobot Sukses Strategi
Alternatif Strategi Strategi I Strategi II
Strategi III
AS
AS
TAS
AS
TAS
TAS
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Total Sumber : David, 2006. Keterangan : AS = Attractiveness Scores (Nilai Daya Tarik) TAS = Total Attractiveness Scores (Total Nilai Daya Tarik)
Besaran total nilai dalam QSPM matrik inilah yang menjadi informasi quantitatif yang menjadi dasar bagi perumusan strategi pemasaran. strategi dengan demikian menjadi rumusan hasil akhir dari penelitian ini.
Rumus