IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), mengingat kota Bogor merupakan salah satu kota tujuan untuk wisata. Selain itu, dengan mempertimbangkan bahwa Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel sebagai restoran yang tergolong masih baru didirikan dan menghadapi tingkat persaingan usaha yang cukup tinggi antar pesaing dalam lingkungan industri yang sama, yaitu industri makanan. Kegiatan pengumpulan data, dilakukan mulai bulan Desember 2009 sampai dengan bulan Februari 2010, dan dilanjutkan kembali pada bulan September sampai dengan Desember 2010. 4.2 . Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan serta wawancara dengan manajer perusahaan dan karyawan perusahaan. Kegiatan wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai perusahaan, mulai dari sejarah perusahaan, kondisi, dan kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan baik dari kegiatan produksi sampai dengan kegiatan pemasaran. Data sekunder diperoleh dari laporan manajemen Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel, perpustakaan, internet, studi literatur yang berhubungan dengan topik penelitian, serta data dari instansi-instansi terkait seperti Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor dan informasi lain yang terkait dengan penelitian. 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif meliputi transfer data, editing data, pengolahan data, dan interprestasi data secara deskriptif. Analisis kualitatif dilakukan untuk menganalisis keadaan Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel. Analisis kuanitatif digunakan untuk menguji kelayakan usaha yang sedang berjalan tersebut. Data yang diperoleh disederhanakan dalam bentuk tabulasi kemudian diolah secara komputerisasi dengan menggunakan Software
Microsoft Excel dan interprestasi data secara deskriptif. Perhitungan biaya dan manfaat yang diperoleh disusun dalam bentuk cashflow. Untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan dapat diketahui dari nilai NPV, IRR dan Net B/C yang diperoleh. 4.3.1. Analisis Rugi-Laba Rugi-laba perusahaan dihitung berdasarkan jumlah penerimaan dikurangi dengan jumlah pengeluaran (biaya-biaya) dan pajak. Besarnya laba pada Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel adalah membandingkan data laporan penjualan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, dan mengevaluasi apakah terjadinya peningkatan atau penurunan pada penjualan perusahaan. 4.3.2. Analisis Kelayakan Usaha Analisis kelayakan yang dilakukan diarahkan kepada Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel yang sudah berjalan, dimana investasi dimulai pada tahun ke nol selama setahun sedangkan dimulainya produksi pada tahun pertama. Analisis kelayakan usaha ini bertujuan untuk mengevaluasi, yang kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan apakah suatu gagasan usaha atau proyek dapat diteruskan (diterima) atau dihentikan (ditolak). Biaya Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel, terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan, upah tenaga kerja, pajak tanah dan sebagainya, sedangkan biaya variabel meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan lain-lain. Komponen manfaat dan biaya dilakukan melalui penyusunan aliran tunai (cash flow), dengan terlebih dahulu mengelompokan komponen
yang termasuk ke dalam manfaat dan biaya.
Penyusunan ini dilakukan untuk mengetahui nilai manfaat bersih dan nilai manfaat bersih tambahan. Alat analisis data yang digunakan berdasarkan studi kelayakan proyek yaitu analisis aspek pasar, analisis aspek teknis, analisis aspek manajemen, analisis aspek sosial, dan analisis aspek finansial seperti NPV, IRR, Net B/C, Payback Period dan analisis nilai pengganti (switching value). 4.3.2.1. Analisis Aspek Pasar Ide untuk memulai usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel diperoleh karena melihat adanya peluang pasar akan produk pizza dan pastel yang hampir
30
dapat dikatakan digemari dan diketahui oleh banyak orang. Pada produk utama pizza dan pastel yang ditawarkan oleh Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel ini juga memiliki pesaing dengan usaha sejenis, namun produk pizza dan pastel yang ditawarkan memiliki keunikan dari beragam rasa yang ditawarkan, bentuk yang tidak pada umumnya, dan sajian yang khas. Proyeksi tentang permintaan dan penawaran akan suatu produk, terkait jumlah yang ditawarkan pesaing, bagaimana perkembangan di masa lalu dan bagaimana perkiraan di masa yang akan datang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel memiliki pesaing sejenis di Kota Bogor, seperti misalnya Pizza Hut, Papa Ronz, Pastel Ma’cik, Pantasteik. Empat restoran ini merupakan pesaing utama karena restoran Pizza Hut, Papa Ronz, Pantasteik jenis hidangan utama yang ditawarkannya sama yaitu pizza. Untuk menu utama jenis makanan pastel, usaha Pastel Ma’cik memiliki kesamaan sehingga merupakan salah satu pesaing utama. Walaupun terdapat kesamaan dalam menu utamanya Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel tetap memiliki konsep penyajian dan layout bangunan yang berbeda dari usaha sejenis lainnya tersebut. Harga di Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel dibandingkan dari pesaingnya dan cara penentuan harga dilakukan. Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan seperti cara distribusi dan pembayaran serta perkiraan penjualan yang bisa dicapai oleh perusahaan. 4.3.2.2. Analisis Aspek Teknis Aspek teknis dianalisis secara deskriptif melihat kebutuhan bahan baku dan peralatan pada Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel, apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi suatu produk akan dibuat, terkait kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai dalam pembuatan suatu produk, temperatur proses pematangan, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi proyek, input proyek (persediaan) dan output (produk). Dalam analisis aspek teknis dapat mengetahui bagaimana suatu produk dihasilkan, dan yang paling terpenting adalah komposisi bahan baku yang tepat untuk menghasilkan produk yang memuaskan bagi konsumen.
31
4.3.2.3.Analisis Aspek Manajemen Pengelolaan usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel yang sudah memiliki struktur organisasi yang sederhana, namun perlu diketahui seberapa efektifkah tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap pegawai sesuai dengan wewenangnya masing-masing. Analisis ini digunakan secara kualitatif untuk melihat apakah fungsi manajemen dapat diterapkan dalam kegiatan operasional suatu usaha. Analisis ini dapat dilihat berdasarkan sesuai tidaknya proyek dengan pola sosial budaya masyarakat setempat dan kesanggupan atau keahlian staf yang ada untuk mengelola proyek. 4.3.2.4. Analisis Aspek Sosial Analisis sosial dapat dilakukan dengan menganalisis perkiraan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel terhadap kondisi sosial masyarakat, lingkungan maupun terhadap manfaatmanfaat dari adanya suatu kegiatan usaha yang sudah berjalan. 4.3.2.5.Analisis Aspek Finansial Dalam perhitungan manfaat dan biaya, pendekatan yang dilakukan pada dasarnya tergantung pada pihak yang berkepetingan langsung dalam usaha. Dilihat dari sudut badan atau orang yang menanamkan modalnya dalam usaha, suatu perhitungan dapat dikatakan privat atau finansial bila yang berkepentingan langsung dalam manfaat atau biaya adalah individu pengusaha. Studi kelayakan finansial yang dilakukan adalah untuk menganalisis usaha Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel. Analisis kelayakan usaha dalam penelitian ini berarti memulai usaha dari tahun ke nol dan belum memiliki aset sama sekali. Data keseluruhan dilakukan secara kuantitatif dan alat analisis yang digunakan untuk menguji kelayakan yaitu NPV, IRR, Net B/C, Payback Period dan analisis nilai pengganti (switching value). 1) Net Present Value (NPV) NPV dari suatu proyek merupakan nilai sekarang (present value) dari selisih antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada tingkat diskonto (bunga) tertentu (Gray et al. 1978).
32
Rumus yang digunakan : n
N P V= ∑ t =0
Bt - Ct (1+i)t
Keterangan : NPV = nilai bersih sekarang (Rupiah) Bt = manfaat pada tahun ke-t (Rupiah) n = umur proyek (tahun)
Ct = biaya pada tahun ke-t (Rupiah) i = tingkat diskonto (%) t = tahun
Dalam metode NPV terdapat tiga kriteria investasi, yaitu : a) NPV lebih besar dari nol, secara finansial proyek layak untuk diusahakan dan dapat menghasilkan keuntungan. b) NPV sama dengan nol, secara finansial proyek sulit untuk dilaksanakan dan tidak akan menghasilkan keuntungan maupun mendatangkan kerugian. c) NPV kurang dari nol, secara finansial lebih baik proyek tidak dilaksanakan karena akan menimbulkan kerugian. 2) Internal Rate of Return (IRR) IRR merupakan tingkat pengembalian yang dapat dibayar proyek atas sumbersumber yang digunakan untuk menutupi pengeluaran investasi dan operasional selama umur proyek (Gittinger 1986). Secara matematis nilai tersebut dirumuskan sebagai berikut :
I
Keterangan :
R= i1 +R N
N
IRR NPV1 NPV2 i1 i2
= = = = =
1
1
−PN
P
V (i2 − i1 ) V P V 2
tingkat internal hasil (%) nilai bersih sekarang bernilai positif (Rupiah) nilai bersih sekarang bernilai negatif (Rupiah) tingkat diskonto menghasilkan NPV positif (%) tingkat diskonto menghasilkan NPV negatif (%)
Jika hasil analisis IRR lebih besar dari bunga bank (tingkat diskonto) yang berlaku, maka proyek tersebut layak untuk dilaksanakan, sebaliknya jika IRR lebih kecil dari tingkat suku bank maka usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
33
3) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) Ratio manfaat dan biaya diperoleh bila nilai sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang arus biaya (Gittinger 1986). Net B/C menunjukkan besarnya tingkat tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah. Proyek layak dilaksanakan apabila nilai Net B/C lebih besar dari satu. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: n
Net B/C =
∑
Bt - Ct (1+i)t
t =0
Bt - Ct (1 + i)t
Keterangan : Bt Ct n i
= = = =
>0 <0
penerimaan (benefit) pada tahun ke-t biaya (cost) pada tahun ke-t umur proyek tingkat diskonto
Nilai Net B/C mengandung dua arti penting, yaitu : a) Net B/C ≥ 1 berarti proyek layak b) Net B/C < 1 berarti proyek tidak layak 4) Payback Period (PP) Payback Period (PP) diartikan sebagai jangka waktu pengembalian biaya investasi yang telah dikeluarkan melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek. Payback period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukan terjadinya arus penerimaan secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value (Ibrahim 2003). Analisis payback periode menunjukan bahwa lamanya usaha atau proyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi. Dihitung dengan rumus: PP=
Keterangan : I Ab
I Ab
= Jumlah modal investasi = Manfaat bersih rata-rata per tahun
4.3.3 Analisis Nilai Pengganti Analisis nilai pengganti (switching value) merupakan salah satu variasi dari analisis sensitivitas. Pada switching value digunakan untuk mengetahui
34
sampai pada titik berapa peningkatan atau penurunan suatu komponen yang dapat mengakibatkan perubahan dalam kriteria investasi yaitu ambang batas kelayakan proyek. Kondisi untuk masing-masing komponen dibuat pada kondisi peningkatan harga input seperti meningkatnya harga bahan baku utama, dan penurunan harga output seperti berkurangmya jumlah penjualan. Dengan switching value dapat diketahui sampai batas maksimal berapa usaha masih layak. Kondisi tersebut dibuat sampai mencapai nilai NPV mendekati nol, nilai Net B/C mendekati satu dan nilai IRR mendekati tingkat diskonto. 4.4
Asumsi Dasar Asumsi dasar yang digunakan dalam analisis kelayakan finansial usaha
Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Modal usaha seluruhnya berasal dari modal sendiri. 2) Umur Proyek adalah 10 tahun, penetapan umur proyek didasarkan pada umur ekonomis peralatan yang digunakan perusahaan. Tetapi pada perhitungannya hanya hingga sembilan tahun, karena penelitian dimulai pada tahun 2009, sedangkan usaha sudah berjalan mulai dari tahun 2008. Dengan demikian komponen investasi sudah dipakai selama setahun sehingga mengurangi umur ekonomis yang tersisa. 3) Tingkat diskonto yang digunakan merupakan tingkat suku bunga deposito Bank Rakyat Indonesia bulan Maret 2010 sebesar enam persen pertahun. Adapun alasan pemilihan suku bunga enam persen pada Bank Rakyat Indonesia, karena bank tersebut merupakan bank BUMN yang menggunakan suku bunga sesuai standar yang dijaminkan oleh Bank Indonesia. 4) Harga jual produk yang ditetapkan bervariasi dan merupakan harga per porsi. Harga makanan berkisar antara Rp 8.000,00 sampai dengan Rp 56.000,00. Harga terendah ditetapkan pada pastel snack Rp 8.000,00 sedangkan harga tertinggi Rp 56.000,00 ditetapkan pada menu pizza dengan rasa Calzone berukuran seperempat meter. Harga minuman yang ditawarkan dimulai Rp 2.000,00 sampai dengan Rp 18.000,00 dimana harga terendah ditetapkan pada minuman es buah pala, dan harga tertinggi pada es kopyor. Harga dari pizza dengan rasa Chocoberry per meter Rp 144.000,00, setengah meter Rp 72.000,00 dan seperempat meter seharga Rp 36.000,00. Khusus Pizza
35
Kastengels harga per strip Rp 16.000,00 dan harga per meter Rp 248.000,00. Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel memiliki harga jual yang sudah termasuk pajak dan daftar harga dapat dilihat pada Lampiran 6 dan Lampiran 7. 5) Perhitungan biaya terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional didasarkan pada harga yang berlaku pada tahun 2009 hingga tahun 2010 6) Biaya penyusutan komponen investasi dihitung dengan sisa umur investasi yang sudah berjalan, dikarenakan Restoran Pastel Pizza and Rijsttafel sedang berjalan satu tahun. Nilai sisa adalah nilai barang atau peralatan yang tidak habis selama umur proyek dan dinilai masih memiliki umur ekonomis karena belum terpakai seluruhnya. Nilai sisa dihitung di akhir proyek, dan dimasukkan kedalam komponen inflow. 7) Besarnya pajak yang digunakan berdasarkan undang-undang Republik Indonesia tentang Perpajakan Tahun 2007 yang isinya adalah : a) Tidak dikenakan pajak apabila perusahaan menderita kerugian. b) Dikenakan
pajak
10
persen
apabila
perusahaan
memperoleh
pendapatan sebesar kurang dari sama dengan Rp 50.000.000,00. c) Dikenakan
pajak
15
persen
apabila
perusahaan
memperoleh
pendapatan antara Rp 50.000.000,00 hingga Rp 100.000.000,00. d) Dikenakan
pajak
30
persen
apabila
perusahaan
memperoleh
pendapatan sebesar lebih dari sama dengan Rp 100.000.000,00.
36