1
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1
Bahan Penelitian
3.1.1
Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah domba Padjadjaran
jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur antara 24 sampai 30 bulan. Domba di peroleh dari breeding station Laboratorium Pemuliaan dan Biometrika Fakultas Peternakan Universitas PadjadjaranSumedang. 3.1.2 Bahan dan Perlengkapan a. Kandang Percobaan Domba ditempatkan pada kandang individu dengan lantai bambu bercelah yang masing-masing berukuran (p x l x t) 110 x 50 x 90 cm sebanyak 20 unit. Setiap pen kandang dilengkapi dengan bak pakan dan minum. b. Perlengkapan penelitian 1. Mesin penggiling untuk menghaluskan ransum. 2. Terpal dan timbangan digital dengan tingkat ketelitian sepuluh gram untuk menimbang ransum. 3. Kantung plastik dengan ukuran 15 x 30 cm untuk menyimpan ransum. 4. Kertas label untuk menandai konsentrat setiap perlakuan. 5. Timbangan digital skala 150 kg untuk menimbang domba. 6. Tempat makan dan minum terbuat dari plastik dan ember. 7. Kapas dan alkohol untuk membersihkan bagian yang akan disuntik. 8. Jarum dan spuit untuk mengambil sampel darah pada domba.
2
9. Vaccumtube EDTA 5 mL untuk sampel darah. 10. Termos berisi es untuk penyimpanan sementara tabung EDTA yang berisi sampel darah. 3.1.3
Bahan Penyusun Ransum Bahan yang digunakan untuk menyusun ransum adalah limbah kulit jeruk
manis (Citrus sinensis) yang diperoleh dari rumah makan yang berada didaerah Jatinangor dan Bandung, yang terdiri atas 65% kulit jeruk, 30-35% membran jeruk, dan 0-10% biji ( Mirzaei dan Naser, 2008).
Dedak, pollard, bungkil kelapa,
molases, onggok, dan tepung gaplek diperoleh dari KSU TandangSari Tanjungsari. Ampas tahu diperoleh dari pabrik tahu yang berada di desa Sayang kecamatan Jatinangor. Kandungan dari bahan pakan penyusun ransum dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 1. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Penyusun Ransum Nama Bahan Pakan
Kandungan Zat Makanan (100% BK) BK ABU PK SK LK BETN TDN -------------------------------- % -------------------------------*Brachiaria brizanta 32,00 11,40 9.38 32,00 2.82 44.40 54.30 Dedak Padi Halus 87,70 13,60 11,00 14,00 8,60 50,90 67,90 Ampas Tahu 14,60 5,10 30,30 22,20 9,90 32,50 77,90 Bungkil Kelapa 86,00 8,20 19,00 14,00 10,90 45,40 78,00 Citrus sinensis 90,01 7,70 6,50 12,76 3,40 0 79,00 Molases 82,40 11,00 3,90 0,40 0,30 84,40 70,70 Pollard 88,50 5,90 18,50 9,80 3,90 61,90 69,20 Onggok 79,80 2,40 1,80 8,90 0,30 86,50 78,30 Tepung Gaplek 79,50 4,69 2,60 5,67 0,70 86,30 78,50 Sumber: Hasil Analisis Proksimat di Laboratorium Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan ternak Fakultas peternakan Universitas Padjadjaran (2010) dan * Sutardi (1983)
Keterangan: BK : Bahan Kering PK : Protein Kasar SK : Serat Kasar
LK : Lemak Kasar BETN : Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen TDN :Total Digestale Nutrient
18
Rumput yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumput BB (Brachiaria brizanta). Pemberian air minum adalah secara adlibitum. 3.1.4
Susunan Ransum Penelitian Ransum yang digunakan untuk penelitian ini dibuat dalam bentuk
konsentrat, sedangkan pemberian rumputnya secara as-fed. Konsentrat terdiri atas Limbah jeruk manis (Citrus sinensis), pollard, Tepung gaplek, onggok, bungkil kelapa, ampas tahu, molasses, dan dedak. Limbah jeruk manis (Citrus sinensis) yang digunakan terdiri atas beberapa level yaitu 0%, 7%, 12%, dan 17%. Susunan bahan pakan serta kandungan dari nutrisi konsentrat dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Susunan dan Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Penyusun Konsentrat Nama Bahan Pakan Dedak Padi Halus Tepung Gaplek Ampas Tahu Bungkil Kelapa Citrus sinensis Molases Pollard Onggok Jumlah Komposisi Zat Makanan Bahan Kering Abu Protein Kasar Lemak Kasar Serat Kasar BETN TDN
Kandungan Zat Makanan (100% BK) R0 R1 R2 R3 -------------------------- % -------------------------27,92 27,59 27,82 28,09 5. 36 3,22 5,4 5,43 0. 99 1,22 1,34 1,24 13 10,14 8,1 6,59 0 7,00 12,00 17,00 3,10 3,11 3,13 3,14 21,65 22,76 23,25 23,65 27,98 25,32 19,53 15,58 100,00 100,00 100,00 100,00 85,15 7,56 12,00 5,004 10,955 51,753 73,00
85,419 7,721 12,00 4,929 11,16 51,692 73. 00
Sumber: Perhitungan menggunakan Aplikasi Winfeed (2015)
85,848 7,937 12,00 4,903 11,205 52,309 73. 00
86,305 8,134 12,00 4,903 11,312 52,435 73,00
19
3.2
Metode Penelitian
3.2.1
Prosedur Penelitian
a. Tahap Persiapan 1. Pembuatan Tepung Limbah Jeruk Manis (Citrus sinensis) Limbah jeruk manis (Citrus sinensis) yang telah dikumpulkan kemudian di keringkan di bawah sinar matahari langsung sampai kandungan air sekitar 10%. Limbah jeruk yang sudah kering kemudian dihaluskan dengan menggunakan Hammer mill hingga menjadi tepung. Pembuatan tepung limbah jeruk dilakukan di Feed mill Laboratorium Ternak Unggas Nutrisi Non Ruminansia dan Industri Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. 2. Penyusunan Ransum Penelitian Penyusunan ransum penelitian menggunakan aplikasi Winfeed berdasarkan bahan kering. Pencampuran bahan pakan dilakukan di feed mill menggunakan mixer, dilakukan dua minggu sekali. b. Tahap Pendahuluan Tahap pendahuluan dilakukan selama 7 hari dengan pemberian ransum minimal 2 kali sehari yang bertujuan untuk penyesuaian domba pada ransum percobaan dan lingkungan sekitar. c. Tahap Penelitian Penelitian berlangsung selama 6 minggu atau sekitar 42 hari. Pemberian rumput dilakukan dua kali sehari pada pukul 08.00 WIB dan 16.00 WIB dan pemberian konsentrat dilakukan pada pukul 13.00 WIB. d. Tahap Koleksi Data Pengambilan sampel darah dilakukan pada akhir penelitian yaitu pada minggu ke enam. Sampel darah diambil dari vena jungularis, yaitu bagian leher
20
dengan menggunakan vaccumtube EDTA ukuran 5 mL yang kemudian disimpan di dalam termos dengan kondisi suhu yang dingin. e. Tahap Analisis Sampel Perhitungan sel darah merah, hemoglobin, dan hematoklit dilakukan di Laboratorium YOPE Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan menggunakan alat hematology analyzer. 3.2.2
Peubah yang Diamati dan Pengukuran Peubah yang diamati yaitu sel darah merah, hematokrit, dan hemoglobin
dengan menggunakan mesin hematology analyzer.
Hematology analyzer
merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis darah secara otomatis, namun harus dipastikan antikoagulan yang terdapat dalam tabung EDTAada dalam konsisi yang tidak menggumpal. 3.2.3
Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian
dilakukan
secara
eksperimental
dengan
menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri atas empat perlakuan dengan lima ulangan. Setiap perlakuan terdiri atas lima ekor sehingga terdapat 20 unit percobaan. Adapun perlakuan penelitiannya sebagai berikut: 1. R1 = Rumput BB + konsentrat tanpa Limbah jeruk manis 2. R2 = Rumput BB + konsentrat mengandung 7% Limbah jeruk manis 3. R3 = Rumput BB + konsentrat mengandung 12% Limbah jeruk manis 4. R4 = Rumput BB + konsentrat mengandung 17% Limbah jeruk manis
21
Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan analisis ragam dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji Duncan. Model matematika yang digunakan (Gaspersz, 1995) adalah sebagai berikut: Yij= µ + 𝜶i + 𝜺ij Keterangan : 𝑌𝑖𝑗 = Kandungan sel darah merah, hemoglobin, dan hematokrit yang diberi perlakuan ke-i dengan ulangan ke-j (respon percobaan) 𝜇 = Nilai Tengah Populasi 𝜏𝑖 = Efek perlakuan ke-i i = Perlakuan ke-I (1,2,3,4) j = Ulangan ke-j (1,2,3,4) 𝜺𝒊𝒋 = Kekeliruan, berupa efek acak yang berasal dari unit eksperimen ke-j karena dikenai perlakuan ke-i Asumsi : 1. Nilai ij menyebar normal satu sama lain 2. Nilai harapan dari ij= 0 3. Ragam dari ij = 2 Jadi, ij NID (0, 2 ) Tabel 3. Tabel Sidik Ragam Sumber Keragaman DB Perlakuan (t-1)= 3 Galat t(r-1)= 16 Total (tr-1)= 19 Keterangan: T = Perlakuan R = Ulangan DB = Derajat Bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah JKP = Jumlah Kuadrat Perlakuan JKG = Jumlah Kuadrat Galat JKT = Jumlah Kuadrat Total KTP = Kuadrat Tengah Perlakuan KTG = Kuadrat Tengah Galat
JK JKP JKG JKT
KT KTP KTG
Fhit KTP/KTG
2
Kaidah Keputusan : 1.
Jika F hitung ≤ F tabel 0,05 artinya tidak berbeda nyata (non significant), terima H0 dan tolak H1
2.
Jika F hitung ˃ F tabel0,05 artinya berbeda nyata (significant), tolak H0 dan terima H1
Bila 𝐻0 ditolak, maka dilakukan pengujian perbedaan antara perlakuan dengan Uji Duncan, dengan model matika sebagai berikut:
S𝑥̅
𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟
=√
LSR α = SSRα . S𝑥̅ Keterangan: S𝑥̅ = Standar Error KTG = Kuadrat Tengah Galat r = Banyaknya Ulangan LSRα = Least Significant Range SSRα = Studentized Significant Range Apabila selisih antara perlakuan (d) dibandingkan dengan LSRα, kaidah keputusannya adalah sebagai berikut: 1. Bila d ≤ LSRα: (perlakuan tidak berbeda nyata) 2. Bila d > LSRα: (perlakuan berbeda nyata)