BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN 1.1.
Objek Penelitian dan Alat Penelitian 1.1.1. Objek Penelitian Ternak yang digunakan dalam penelitian terdiri dari ayam petelur fase
layer sebanyak 120 ekor untuk pengukuran thermoregulasi dan 7500 ekor untuk penentuan hen day production di masing-masing tempat penelitian, masingmasing berumur 56 minggu dengan Strain Leghorn. Sampel ayam masingmasing dipelihara dalam kandang sistem battery individual di lokasi perkandangan CV. Acum Jaya Abadi di Desa Sumur Wiru Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan Jawa Barat dan di Peternakan Ayam Petelur Grow Jaya di Desa Cihampelas, Cililin, Jawa Barat. 1.1.2. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a) Thermometer Infrared b) Thermomerter Bola Kering/Dry Bulb (DB), c) Thermometer Bola Basah/Wet Bulb (WB) dan d) Thermometer Klinik 1.2.
Metode Penelitian
1.2.1.
Pengukuran Suhu Tubuh Ayam a.
Suhu tubuh ayam diukur dengan menggunakan Thermometer Infrared.
22
b.
Suhu tubuh ayam diukur pada bagian Pial, jengger, bulu dan shank.
c.
Pengukuran ini dilakukan pada waktu pagi jam 04.30, siang 14.00, dan sore hari 17.00 selama satu bulan.
1.2.2.
Pengukuran Suhu dan Kelembaban a.
Suhu dan kelembaban kandang diukur dengan menggunakan thermometer bola kering (DB) dan bola basah (WB).
b.
Thermometer ditempatkan di tiga titik dalam kandang, data yang diperoleh dari tiga titik tersebut dirata-ratakan.
c.
Pengukuran dilakukan pada pagi jam 04.30, siang jam 14.00, dan sore hari jam 17.00
1.2.3.
d.
pengukuran dilakukan selama satu bulan.
e.
Menulis hasil pengamatan pada tabel
f.
THI dikalkulasikan berdasarkan Mader, dkk (2006)
Penentuan Temperature Humidity Index (THI) a.
Sumbu X ditepakan sebagai suhu (ºC) dan sumbu Y sebagai kelembaban.
b.
Skala minimal suhu 15ºC dan maksimal 50ºC, dengan menggunakan tingkat ketelitian skala 0,2, contoh 15; 15,2; 15,4 ... 50ºC
c.
Skala minimal kelembaban 0% dan maksimal 100%, dengan ketelitian skala 5, contoh 0,5, 10 ... 100%
23
d.
Formula yang digunakan untuk membuat grafik THI, berdasarkan (Mader dkk, 2006) : THI = (0,8 × T_db) + ((RH/100) × (T_db - 14,4)) + 46,4
e.
Program Microsoft Office Excel digunakan untuk mempermudah perhitungan dan penyusunan grafik THI.
f. 1.2.4.
Masing-masing comfort zone-nya diberi warna atau garis berbeda
Pengukuran Hen Day Production (HDP) Hen Day Production (HDP) adalah cara menghitung produksi telur harian;
perhitungannya adalah jumlah telur dibagi jumlah ayam saat itu x 100% biasa dihitung selama 1 bulan (rata-rata selama 1 bulan). a. Menghitung jumlah produksi telur (butir) b. Menghitung jumlah ayam yang ada dikandang saat itu (ekor) c. Melakukan perhitungan dengan membagi jumlah produksi telur dengan jumlah ayam 1.3.
Parameter yang Diukur
1.3.1.
Pengaturan Permukaan Suhu Tubuh (Thermoregulasi) Pengukuran suhu permukaan tubuh ayam petelur fase layer menggunakan
Thermometer Infrared yang meliputi beberapa bagian dari tubuh ayam, diantaranya sebagai berikut: a.
Pial
b.
Jengger
c.
Bulu (dibagian paha dan punggung ayam)
d.
Shank
24
1.3.2.
Menghitung Produksi Telur Menggunakan Metode Hen Day Production (HDP) Perhitungannya adalah jumlah telur dibagi jumlah ayam saat itu x 100%
biasa dihitung selama satu bulan (rata-rata selama 1 bulan). 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒆𝒍𝒖𝒓 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒚𝒂𝒎 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒊𝒕𝒖 1.4.
Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan metode penelitian eksperimental mengggunakan
rata-rata hitungan, simpangan baku dan uji-T student. Analisis data menggunakan analisis T-student dengan populasi tidak berpasangan,: - P1 = Ayam petelur dengan THI 72 (23-240C; 70-75%) - P2= Ayam petelur dengan THI 89 (27-330c; 85-92%) Langkah pengujian : 1. Rata-rata hitung 𝑋̅ =
∑(Xi) 𝑁
2. Simpangan Baku √∑ 𝑋 2 − 1 (∑ 𝑋)2 𝑛 𝑆= 𝑛−1 3. Koefisien Variasi (KV) 𝐾𝑣 =
𝑆 × 100% 𝑋
25
4. Menghitng varians dari masing masing variabel
Sx2 =
(∑ y)2 (∑ x)2 ∑ yi2 n Sy2 = n n-1 n-1
∑ xi2 -
Keterangan : Sx2 = Varian Ayam petelur dengan THI <76 Sy2= Varian Ayam petelur dengan THI >77 Menghitung keseragaman 𝐹=
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 , ∝ (𝑛1 − 1 ; 𝑛2 − 1) 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Jika :
F hitung > F tabel = Varians sama
F hitung < F tabel = Varians tidak sama Keterangan : F = Keseragaman populasi n1 = Jumlah Ayam petelur dengan THI <76 n2= Jumlah Ayam petelur dengan THI >77 Untuk varians yang sama 1 1 𝑆𝑑̅ = √𝑆𝑝2 ( + ) 𝑛1 𝑛2 Dimana : 𝑆𝑃 ² =
(n1 − 1)Sx 2 + (n2 − 1)Sy 2 n1 + n2 − 2
Keterangan : S𝑑̅
= Varians
26
𝑠𝑝2 = Varians gabungan ayam petelur dengan THI <76 dan >77 𝑠𝑥 2 = Varians sampel ayam petelur pada THI <76 𝑠𝑦 2 = Varians sampel ayam petelur pada THI >77 x
= Rata-rata parameter sampel ayam petelur pada THI <76
𝑦̅
= Rata-rata parameter sampel ayam petelur pada THI >77
Untuk varians yang tidak sama 2
2
𝑠𝑥 𝑠𝑦 S𝑑̅ = √( 𝑛 + 𝑛 ) 1
2
5. Statistik Uji 𝑡 =
̅ x̅−y ̅ S𝑑
Nilai t hitung yang diperoleh dibandingkan dengan nilai 𝑡′𝛼 =
𝑡𝛼 ; 𝑛1 − 1 𝑊1 + 𝑡𝛼 ; 𝑛2 − 1 𝑊2 𝑤1 + 𝑤2
𝑤1 =
𝑠𝑥 2 𝑛1
𝑑𝑎𝑛
𝑤2 =
𝑠𝑦 2 𝑛2
Keterangan : t’
= t’hitung pada pembanding α
tα; n1-1 = Nilai t table baris α dan kolom sampel n1-1 tα; n2-1 = Nilai t table baris α dan kolom sampel n2-1 w1 = Rasio simpang / varians ayam petelur degan THI <76 dengan jumlah sampelnya W2 = Rasio simpang / varians ayam petelur degan THI >77 dengan jumlah sampelnya Hipotesis
27
H0 = Tidak terdapat perbedaan Hen Day Production pada ayam dalam THI < 76 dan THI > 77 H1 = terdapat perbedaan Hen Day Production pada ayam dalam THI < 76 dan THI > 77 Jika t hitung ≤ t table maka H0 diterima. Jika t hitung> t table maka H0 ditolak.
28