16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1
Bahan Penelitian
3.1.1 Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian adalah kuda Sumba jantan yang berumur 4-7 tahun sebanyak 33 ekor yang mengikuti perlombaan pacuan kuda pada bulan Oktober tahun 2015 di lapangan kuda Rihi Eti, Kota Waingapu, Nusa Tenggara Timur. Acara perlombaan pacuan kuda ini dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur. Untuk menentukan objek yang diteliti yang berumur 4-7 tahun dilakukan dengan cara melihat recording kuda peserta pacuan dan juga dengan cara penentuan umur kuda. Penentuan umur kuda dilakukan dengan cara menduga kondisi gigi seri. Penentuan umur dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu berdasarkan catatan kelahiran dan berdasarkan pergantian gigi seri susu menjadi gigi permanen. Anak kuda dengan umur 6 sampai 10 bulan mempunyai gigi sebanyak 24 buah yang disebut dengan gigi susu, gigi tersebut terdiri dari 12 gigi seri dan 12 gigi geraham. Gigi seri meliputi tiga pasang pada bagian rahang atas dan tiga pasang pada bagian rahang bawah. Proses penanggalan gigi seri dimulai pada umur 2,5 tahun. Gigi seri bagian pusat tanggal terlebih dahulu dan akan menjadi gigi parmanen. Kuda yang berumur empat tahun ditandai dengan tanggalnya gigi bagian pertengahan dan pada umur lima tahun, bagian luar, atau samping, gigi seri sudah mulai tanggal dan digantikan dengan gigi permanen. Kuda yang berumur lima tahun ini dikatakan telah bermulut βpenuhβ karena semua gigi telah permanen. Umur 6 sampai 8 tahun gigi parmanen sudah usang yang mulai dari
17 bagian pusat hingga bagian pertengahan mengarah kesamping (Bogart dan Taylor, 1983). 3.1.2 Alat-alat Penelitian yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam penelitian: 1. Pita ukur dalam satuan (cm) dengan ketelitian 0,1 cm digunakan untuk mengukur lingkar dada. 2. Timbangan ternak untuk menimbang bobot badan kuda jantan, berkapasitas 1000 kg dengan ketelitian 500 gram. 3. Alat tulis kerja (ATK) untuk mencatat hasil pengukuran dan mencatat kegiatan yang telah dilakukan. 4. Kamera untuk mengambil foto kuda agar dapat mengetahui bentuk tubuh, warna kuda dan untuk dokumentasi pada saat penelitian. 5. Laptop untuk mengolah data yang didapat dari hasil pengumpulan data. 3.2
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yaitu metode penelitian yang
diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual kuda lokal Sumba di daerah Waingapu Kabupaten Sumba Timur. Pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu, sampel ditentukan berdasarkan umur kuda sumba jantan berumur 4-7 tahun peserta pacuan kuda Rihi Eti, Kota Waingapu. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 33 ekor. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sugiyono (2011) yang menyebutkan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian yaitu minimal 30 agar penyebaran data
18 normal.
Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan metode Analisis
Deskriptif. 3.3
Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah:
1. Lingkar dada, diukur dengan cara melingkarkan pita ukur tepat pada benjolan tulang bahu kaki depan melewati daerah rusuk depan dan melingkari rongga dada (cm) (Soenarjo, 1998).
Ilustrasi 1. Pengukuran Lingkar Dada
2. Bobot badan, terdapat 2 pengukuran bobot badan: a.
Bobot badan timbang (kg), dengan cara menggunakan alat timbangan yaitu kuda dimasukkan ke dalam ruang kecil yang sudah dihubungkan dengan alat timbangan. Setelah kuda masuk ke dalam ruangan tersebut maka dapat dilihat bobot badan yang tertera pada alat timbangan.
19
Ilustrasi 2. Timbangan Digital
Ilustrasi 3. Penimbangan Kuda Sumba
b.
Bobot badan yang dihitung dengan menggunakan rumus Schoorl (πΏπ· + 22)2 BB = 100 Keterangan: BB = Berat badan (kg) LD = Lingkar dada (cm)
c.
Penyimpangan, nilai selisih antara bobot badan menggunakan rumus Schoorl dengan bobot aktual (kg).
20 d.
Persentase penyimpangan (%), nilai selisih antara bobot badan rumus Schoorl dengan bobot aktual dibagi dengan bobot aktual dikali 100%.
% penyimpangan rumus Schoorl :
βπ΅π΄βπ΅πβ π΅π΄
π₯ 100%
Keterangan : BA = Bobot badan aktual BS = Bobot badan Schoorl
e. Perbandingan
:
Besarnya
penyimpangan
pada
rumus
Schoorl
dibandingkan dengan bobot badan aktual.
3.4
Analisis Data Analisis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Rata-rata
x adalah rata-rata hitung dari semua nilai yang terdapat dalam
sampel π₯=
π₯π π
Keterangan: π₯π = Jumlah dari semua sampel π = Banyaknya data sampel π = 33 x = Rata-rata sampel 2. Ragam (s2)
ο( xi ο x) 2 s ο½ n ο1 2
Keterangan: xi = Nilai setiap individu dalam sampel
x
= Rataan sampel
21 π π s2
= Banyaknya sampel = 33 = Ragam sampel
3. Simpangan Baku (s) s ο½ s2 ο½
ο( xi ο x) 2 n ο1
4. Koefisien Variasi (KV)
πΎπ =
π
π₯ 100%
x Keterangan: s = Simpangan Baku x = Rata-rata sampel 5. Simpangan (π) Untuk mengetahui simpangan antara bobot badan dugaan berdasarkan rumus Schoorl terhadap bobot badan sebenarnya. π = βππ β Γπβ Keterangan: π = Simpangan antara bobot badan dugaan berdasarkan rumus Schoorl terhadap bobot badan sebenarnya. Yi = Bobot badan sebenarnya Γπ = Bobot badan dugaan berdasarkan rumus Schoorl 6. Persentase simpangan (% simpangan) Untuk mengetahui persentase simpangan bobot badan dugaan berdasarkan rumus Schoorl terhadap bobot badan sebenarnya % simpangan = β
ππβΓπ ππ
β π₯ 100%
22 Keterangan: % simpangan ππ Γπ
= Persentase simpangan bobot badan dugaan berdasarkan Rumus Schoorl terhadap bobot badan sebenarnya. = Bobot badan sebenarnya = Bobot badan berdasarkan rumus Schoorl