21 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1
Bahan Penelitian
3.1.1
Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan 20 ekor Itik Rambon Betina, 4 ekor Itik
Rambon Jantan dan 20 ekor Itik Cihateup Betina, 4 ekor Itik Cihateup Jantan dewasa pada umur 7-8 bulan generasi ke dua (G2) hasil seleksi dengan sistem pola inti tertutup yang dipelihara pada kondisi minim air. Sex rasio antara itik Rambon jantan dan itik Rambon betina adalah 1:5 (1 ekor itik jantan dan 5 ekor itik betina).
3.1.2
Kandang dan Perlengkapan Kandang yang digunakan adalah kandang postal model FI-1/5 (Setiawan,
dkk., 2014). Model kandang ini memiliki masing-masing satu flok kandang yang diisi oleh 1 ekor jantan dan 5 ekor betina dengan fasilitas ruangan reproduksi (tempat bercampurnya jantan dan betina) dan setiap ekor betina memiliki ruangan istirahat secara individual (Gambar 5). Kandang diberi alas sekam padi dan dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat minum untuk pemenuhan kebutuhan ternak, serta lampu penerangan kandang secara memadai.
22 JB
B1
B2
B3
B4
B5
Gambar 5. Bentuk Kandang Postal Model FI-1/5 Keterangan: JB = Tempat bercampur antara Itik Rambon Jantan dan Betina B1-B5 = Ruang istirahat individual Itik Rambon Betina
3.1.3
Sistem Pemeliharaan Sistem pemeliharaan yang dilakukan menggunakan sistem pemeliharaan
intensif minim air yaitu itik dikandangkan selama 24 jam dengan pemberian pakan yang terjadwal sebanyak dua kali dalam sehari yaitu sekitar pukul tujuh dan pukul dua belas.
Itik diberikan air minum secara ad libitum namun tidak
diberikan kesempatan untuk berenang (tidak ada kolam) dan palang air berada di sisi pembatas kandang sehingga itik harus menjulurkan kepalanya untuk dapat meraih air yang disediakan. Pakan yang diberikan merupakan pakan buatan sendiri yang terdiri dari campuran tujuh bahan baku yaitu jagung, bungkil kedelai, tepung ikan, dedak, grit, mineral dan premix. Kandungan nutrisi dalam campuran pakan tersebut tersaji pada Tabel 4.
23 Tabel 4. Analisis Kandungan Nutrisi Pakan Itik Rambon dan Cihateup Kandungan Nutrisi Jumlah Air (%) 8,93 Abu (%) 18,91 Protein (%) 17,37 Lemak (%) 5,02 Serat Kasar (%) 5,82 Kalsium (%) 2,03 Fosfor (%) 0,96 Energi Metabolis (Kkal/kg) 2966,4 Sumber: Hasil Analisis di Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 2013
3.1.4
Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Timbangan analitik digunakan untuk menimbang bobot telur yang dihasilkan. 2. Candler, digunakan untuk mengetahui fertilitas telur. 3. Egg Tray digunakan untuk menampung dan menyimpan telur tetas yang dihasilkan. 4. Alat tulis digunakan untuk mencatat produksi telur dan fertilitas telur. 5. Komputer digunakan untuk mengolah data yang diperoleh. 6. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan penelitian yang dilakukan.
3.2
Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksploratif.
Data yang
diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan terhadap ukuran pemusatan data yaitu nilai rata-rata dan simpangan
24 baku. Selain itu, untuk menduga rata-rata parameter pada populasi, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus pendugaan interval rata-rata.
3.2.1
Prosedur Penelitian
3.2.1.1 Persiapan Kandang dan Objek Penelitian 1. Menyiapkan kandang model FI-1/5 sebanyak delapan unit dengan masingmasing unit memiliki ukuran yang sama. 2. Menyiapkan perlengkapan kandang seperti tempat pakan, tempat minum dan sekat penutup ruang individual. 3. Menempatkan seluruh perlengkapan kandang yang sudah bersih ke dalam kandang. 4. Memberi tanda/name tag pada masing-masing Itik Rambon dan Cihateup betina dengan mengikatkan tali rapia berbeda warna pada bagian sayap untuk mempermudah pengamatan dan pengumpulan data. 5. Memasukkan Itik Rambon dan Cihateup betina serta Itik Rambon dan Cihateup jantan ke dalam delapan unit kandang FI-1/5, masing-masing unit kandang berisi 1 ekor jantan dan 5 ekor betina (1:5). 6. Sebanyak empat unit kandang model FI-1/5 diperuntukkan bagi itik yang akan mengalami waktu pencampuran jantan dan betina selama 6 jam, sedangkan empat unit kandang lainnya diperuntukan bagi itik yang akan mengalami waktu pencampuran jantan dan betina selama 12 jam.
25 3.2.1.2 Pemeliharaan Itik 1. Memelihara Itik Rambon dan Cihateup pada kandang Model FI-1/5 sebagaimana diuraikan pada sub-bab 3.2.1.1, dengan pemberian pakan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan sore hari. Air minum diberikan secara ad libitum. 2. Setiap pagi hari pukul tujuh, mencampurkan itik betina dan itik jantan di ruangan reproduksi selama 6 jam dan 12 jam. Setelah waktu bercampur terpenuhi (6 jam dan 12 jam), memasukkan itik betina dari masing-masing kelompok segera ke dalam ruangan istirahat individual dan menutup ruang tersebut sehingga antara betina dan jantan tidak dapat bercampur kembali.
3.2.1.3 Pengumpulan Telur 1. Mengumpulkan telur dari ruangan istirahat individual pada pagi hari sebelum itik betina dicampurkan dengan itik jantan yang ada di ruangan reproduksi. Seluruh telur yang dikumpulkan diberi tanda sesuai dengan asal induk dan pejantannya. 2. Mencatat telur yang telah dikumpulkan setiap hari selama masa produksi satu bulan (32 hari).
3.2.1.4 Pengamatan Telur 1. Mencatat produksi telur harian pada masing-masing individu itik betina. 2. Memperoleh fertilitas telur dengan cara candling telur pada telur yang layak untuk ditetaskan (setting egg) yang sebelumnya telah melakukan seleksi pada telur yang didapatkan selama pengamatan pengumpulan telur.
26 Sebelumnya telur disimpan dan dikumpulkan terlebih dahulu selama 4 hari setelah itu telur memasuki proses penetasan. Melakukan candling pada hari ke lima setelah telur masuk ke dalam mesin tetas.
3.2.2
Variabel Penelitian yang Diamati Variabel yang diamati dalam penelitian ini terdiri atas:
1. Produksi telur harian/Duck day production (%), dihitung dengan cara membagi jumlah produksi telur yang dihasilkan dengan jumlah itik yang ada pada saat itu, dikalikan 100%. ( ) 2. Fertilitas telur (%), dihitung dengan cara membagi jumlah telur yang fertil dengan jumlah telur yang dimasukkan ke dalam mesin tetas,dikalikan 100%. ( )
3.2.3
Analisis Statistik Data hasil penelitian yang terkumpul selanjutnya diolah dengan
menggunakan analisis statistika deskriptif yang meliputi: 1
Rata-rata/Mean ( ̅ ) Rata-rata hitung untuk data yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung
dengan cara membagi jumlah nilai data oleh banyaknya data. ∑ ̅
27 Keterangan:
2
∑ n i
= Jumlah nilai data = Banyaknya data sampel = 1,2,3,…,dst
Simpangan Baku (s) Simpangan baku adalah akar dari ragam. Ragam merupakan jumlah
kuadrat semua deviasi nilai-nilai individu terhadap rata-rata populasi. Rumus simpangan baku (s) adalah sebagai berikut:
s s2
Keterangan:
3
( x i x ) 2 n 1
= Nilai setiap individu sampel ̅ = Rataan sampel = Banyaknya data sampel i = 1,2,3,..... s = Ragam sampel
Koefisien Variasi (KV) Koefisien variasi adalah suatu gambaran keragaman suatu data yang
diukur (Sudjana, 2006).
KV
Keterangan:
s x100% X
= Simpangan baku ̅ = Rata-rata sampel
28 4
Pendugaan Interval rata-rata Pendugaan parameter adalah pendugaan karakteristik populasi dengan
menggunakan informasi karakteristik sampel. Pada pendugaan interval rata-rata digunakan batas-batas tertentu yang disebut batas bawah dan batas atas dari ratarata yang diperoleh hasil analisis sampel dengan menggunakan tingkat kepercayaan tertentu maka hasil analisis sampel diharapkan dapat diterapkan pada populasi (Siagian dan Sugiarto, 2000). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: s tidak diketahui:
̅
Keterangan:
⁄
√
̅
̅ = Rata-rata sampel s = Simpangan baku = Banyaknya data sampel = Rata-rata populasi
⁄
√