18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1
Bahan Penelitian
3.1.1
Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah telur Itik Rambon dan
Cihateup yang diperoleh dari pencampuran jantan dan betina selama 6 jam/hari dan 12 jam/hari. Pemeliharaan dilaksanakan di Local Ducks – Breeding and Production Station, Universitas Padjadjaran, Sumedang. Itik yang digunakan berumur 7 bulan terdiri dari itik Rambon (20 ekor betina dan 4 ekor jantan) dan Itik Cihateup (20 ekor betina dan 4 ekor jantan) generasi kedua (G2) hasil seleksi dengan sistem pola inti tertutup (Anang, 2013) yang dipelihara pada kondisi minim air. Itik diberi akses terhadap air terbatas hanya untuk minum, tanpa ada kesempatan untuk berenang.. Terdapat dua kelompok pada lama pencampuran antara jantan dengan betina yaitu 6 jam/hari dan 12 jam/hari dengan jumlah masing-masing pada setiap kelompok adalah 20 betina dan 4 jantan (Rambon: 10 ekor betina dan 2 ekor jantan ; Cihateup: 10 ekor betina dan 2 ekor jantan) serta dengan sex ratio yang sama yaitu 1:5 (1 ekor jantan dengan 5 ekor betina). Masing-masing itik akan ditandai dengan pita untuk memudahkan dalam penelitian. Pengumpulan telur dilakukan selama 37 hari dan telur yang terkumpul selama maksimal 4 hari langsung ditetaskan untuk mempertahankan daya tetas.
3.1.2
Kandang dan Perlengkapan Kandang yang digunakan adalah kandang postal model FI-1/5 (Setiawan
dkk., 2014). Model kandang ini memiliki masing-masing satu flok kandang yang
19 diisi oleh 1 ekor jantan dan 5 ekor betina dengan fasilitas ruangan reproduksi (tempat bercampurnya jantan dan betina) dan ruangan istirahat sekaligus tempat untuk bertelur secara individual untuk setiap ekor betina (Ilustrasi 1).
B1
B2
B3
B4
B5
JB Ilustrasi 1. Bentuk Kandang Postal Model FI-1/5 Keterangan : B1 – B5 = Ruang istirahat dan tempat bertelur setiap ekor Itik Betina. JB = Tempat bercampurnya jantan dan betina dan ruang istirahat untuk jantan. Perlengkapan lainnya yang disediakan adalah sekam padi untuk alas kandang, tempat pakan dan tempat air minum, serta lampu penerangan kandang.
3.1.3
Peralatan Penelitian
1. Egg tray untuk menyimpan telur sebelum ditetaskan. 2. Alat tulis untuk menandai telur dan mencatat data yang diperoleh. 3. Candler untuk mengetahui antara telur fertil dan infertil. 4. Mesin tetas untuk menetaskan telur yang terkumpul dan telah diseleksi. 5. Kamera untuk mengambil bukti pelaksanaan penelitian berupa gambar. 6. Kalkulator untuk membantu dalam mengolah data. 7. Laptop untuk menyimpan data dan membuat laporan penelitian.
20 3.2
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksploratif dengan mengumpulkan
data dari lapangan. Data hasil pengamatan di analisis secara deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan terhadap ukuran pemusatan yaitu nilai rata-rata dan ukuran penyebaran yaitu nilai standard deviasi serta dilakukan pendugaan parameter yaitu menaksir atau menduga nilai suatu parameter berdasarkan suatu statistik yang diketahui.
3.2.1
Prosedur Penelitian
1. Persiapan kandang Persiapan kandang yang akan dilakukan yaitu membagi unit kandang model FI-1/5 sesuai dengan kelompok dengan ukuran yang sama. Setiap kelompok disediakan 4 unit kandang, jadi total kandang keseluruhan adalah 8 unit kandang. Satu unit kandang terbagi menjadi lima sub unit kandang untuk betina dan satu sub unit kandang untuk pejantan. Sub unit kandang pejantan memiliki luasan yang lebih besar karena pencampuran jantan dan betina dilakukan pada sub unit kandang jantan pada waktu yang telah ditentukan. 2. Pemeliharaan Itik Pemeliharaan Itik akan dilaksanakan selama 37 hari dengan lama pencampuran antara jantan dan betina yaitu 6 jam/hari dan 12 jam/hari. Pukul 07.00 WIB itik betina pada masing-masing kelompok dikeluarkan dari kandangnya untuk bercampur dengan pejantan. Setelah 6 jam, yaitu pada pukul 13.00 WIB itik betina pada kelompok 1 dimasukkan kembali ke sub unit kandang masing-masing, sedangkan itik betina pada kelompok
21 2 dimasukkan kembali ke sub unit kandang masing-masing setelah 12 jam bercampur dengan itik pejantan yaitu pada pukul 19.00 WIB. Pemberian pakan sebanyak dua kali dalam sehari (pagi dan sore hari) dan air minum diberikan ad libitum. 3. Pengumpulan telur Pengumpulan telur akan dilakukan pada setiap pagi hari di masing-masing ruangan istirahat individual sebelum itik betina dicampurkan dengan itik jantan. Setiap telur ditandai untuk membedakan antara telur Itik Rambon dan Cihateup kelompok 1 dengan telur Itik Rambon dan Cihateup kelompok 2. Pengumpulan telur ini dilaksanakan sepanjang periode pemeliharaan. Telur yang terkumpul disimpan pada egg tray yang kemudian dilanjutkan dengan proses seleksi. 4. Seleksi telur Seleksi dilakukan sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas, telur yang akan ditetaskan yaitu telur yang berbentuk ideal (normal), bersih dan tidak ada keretakan. 5. Persiapan mesin tetas Sebelum telur dimasukkan, mesin tetas difumigasi terlebih dahulu guna membunuh mikroorganisme yang mungkin akan mencemari telur sehingga dapat mempengaruhi hasil akhir penetasan. 6. Penetasan telur Telur yang terkumpul selama 4 hari langsung ditetaskan setelah melewati proses seleksi. Penetasan dilakukan dengan menggunakan 1 mesin tetas. Penetasan dilakukan sebanyak 9 periode dengan menggunakan mesin tetas
22 yang sama dan diberi tanda untuk membedakan antar periode penetasan. Lama penetasan untuk telur itik kurang lebih 28 hari. 7. Pengamatan hasil tetas Setelah telur menetas dilakukan pengamatan terhadap hasil tetas berupa daya tetas dan kualitas Day Old Duckling yang layak untuk dijual (salable duckling). 8. Pengolahan data Data yang diperoleh setelah penetasan yaitu daya tetas dan salable duckling diolah dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu dengan mencari nilai rata-rata, simpangan baku, koefisien variasi dan pendugaan parameter dengan alat bantu berupa kalkulator.
3.2.2
Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini meliputi :
1. Daya Tetas Daya tetas adalah banyaknya telur yang menetas dari sejumlah telur fertil yang ditetaskan. Rumus perhitungannya sebagai berikut :
2. Salable Duckling Salable Duckling atau Day Old Duck (DOD) layak jual adalah jumlah anak itik hasil penetasan yang layak untuk dijual atau dipasarkan. Penilaian DOD berdasarkan visual sesuai dengan standar perusahaan penetasan. Anak itik dengan fisik yang abnormal, lemah, tali pusar tidak sehat maka tidak layak jual (Ulmer-Franco dkk., 2010). Untuk mengetahui
23 kualitas DOD layak untuk dijual atau tidak, digunakan metode scoring, seperti yang telah dilakukan oleh Tona, dkk (2003). Tabel 3. Alokasi Skor Untuk Berbagai Parameter yang Diamati Parameter
Karakteristik
Aktivitas
baik (lincah) buruk (lemah) bersih dan kering basah kotor dan basah terserap sempurna tidak terserap sempurna terbuka dan cerah terbuka dan tidak cerah tertutup kaki dan jari normal satu kaki terinfeksi dua kaki terinfeksi tertutup dan bersih tertutup dan kotor tidak tertutup dan kotor tidak ada selaput selaput kecil selaput besar selaput sangat besar tidak ada yolk yolk kecil yolk besar yolk sangat besar
Penampilan
Keterserapan Yolk Mata
Kaki
Pusar
Sisa selaput
Sisa yolk
(Tona dkk., 2003)
Skor 6 0 10 8 0 12 0 16 8 0 16 8 0 12 6 0 12 8 4 0 16 12 8 0
24 2.2.3. Analisis Data Data hasil penelitian akan dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif yang meliputi : 1. Rata – rata / Mean Rata-rata adalah bilangan yang diperoleh dari seluruh jumlah data dibagi dengan banyaknya data, rumusnya adalah :
̅=
∑
Keterangan : ̅ = rata – rata sampel
∑
= jumlah data
ke-
= banyaknya data sampel 2. Simpangan Baku (Standar Deviasi Sampel) Simpangan baku adalah akar dari ragam. Ragam merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individu terhadap rata-rata populasi, rumusnya adalah : ∑
√
̅
Keterangan : = standar deviasi = nilai data ke-
̅ = rata-rata sampel = jumlah data
25 3. Koefisien Variasi Koefisien variasi adalah ukuran yang digunakan untuk membandingkan variasi relatif beberapa kumpulan data dengan satuan yang berbeda, rumusnya adalah : ̅
Keterangan : = koefisien variasi
= standar deviasi
̅ = rata-rata sampel 4. Pendugaan Parameter Pendugaan parameter merupakan proses menaksir atau menduga nilai suatu parameter berdasarkan suatu statistik yang diketahui. Pendugaan parameter dengan sampel kecil (n<30) dilakukan dengan menggunakan distribusi t dan standard deviasi s. Rumusnya adalah : ̅
(
)
̅ √
(
)
√
Keterangan : ̅
nilai rata-rata sampel standar deviasi sampel
(
)
n = ukuran sampel = pendugaan parameter rata-rata
= nilai kritis t yang dibaca dari tabel t untuk kondisi yang
bersesuaian