III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1.
Bahan dan Alat Penelitian
3.1.1. Bahan Penelitian Penelitian menggunakan 30 ekor Itik Rambon dengan jumlah ternak yang hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik Rambon yang dipelihara dari mulai DOD (Day Old Duck) pada kondisi minim air. DOD diperoleh dari hasil pengembangbiakan itik Rambon generasi ketiga di Local Duck Breeding and Production Station. Jumlah materi penelitian tersebut merupakan ternak-ternak itik yang memenuhi persyaratan sebagai bahan penelitian selama 10 minggu pengamatan. Keterbatasan jumlah ternak tersebut dikarenakan Local Duck Breeding and Production Station, Laboratorium Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, sebagai tempat pembibitan Itik Rambon generasi ke tiga tidak mampu menyediakan jumlah DOD seperti pada usulan penelitian untuk diteliti akibat rendahnya produksi dan daya tetas telur, serta kondisi itik yang memasuki fase rontok bulu. Setiap ekor itik ditandai dengan nomor pada sayap (wing tag) sebagai identitas individual. Nomor itik yang diteliti disesuaikan dengan identitas yang sudah ditentukan untuk memudahkan dalam pengambilan data penelitian. 3.1.2. Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Timbangan Digital.
Timbangan digital digunakan untuk mengetahui bobot badan itik mulai dari DOD sampai dengan umur 10 minggu. 2. Seperangkat Alat Tulis. Seperangkat alat tulis berupa pulpen dan buku catatan yang digunakan untuk mencatat data yang telah diperoleh saat penelitian. 3.1.3. Kandang Penelitian Kandang yang digunakan dalam penelitian sebanyak 8 unit.
Setiap
unitnya terbuat dari ram kawat dengan ukuran panjang 1 m, lebar 1 m, dan tinggi 1 m untuk kapasitas 5 ekor itik. Kandang dilakukan penambahan luas pada saat umur itik memasuki 8 minggu mengingat tubuh itik semakin besar, sehingga dimensi kandang menjadi panjang 2 m, lebar 1 m, dan tinggi 1 m. Setiap unit kandang diberi keterangan berupa nomor dan jenis kelamin.
Alas kandang
menggunakan sekam padi sebagai litter-nya. Lampu listrik berkekuatan 5 watt digunakan sebanyak 2 buah untuk setiap unit kandang pada awal pemeliharaan diletakan dengan jarak sekitar 15 cm di atas permukaan litter yang berfungsi sebagai alat penerang dan sebagai induk buatan. Lampu listrik mulai dinyalakan pada hari pertama dan dinaikan setiap satu minggu sekali secara bertahap. Lampu listrik mulai dipadamkan setelah itik tumbuh bulu dengan sempurna umur tiga minggu. 3.1.4. Susunan Ransum Penelitian Ransum yang digunakan berbentuk pellet dan diberikan rata-rata sebanyak 50 gram per ekor per hari pada saat masa starter dan mengalami penambahan pada minggu-minggu selanjutnya.
Susunan dan kandungan nutrient serta energi
ransum yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1 dan 2.
Tabel 1. Susunan Ransum Penelitian Itik Rambon Generasi Ke Tiga Umur 1 Hari Sampai 10 Minggu Komposisi Starter Grower …………..……..…%........................ Jagung 59,00 55,00 Dedak 7,00 22,50 Bungkil kedelai 14,00 7,00 Bungkil kelapa 5,75 6,00 Tepung ikan 11,00 7,00 Tepung tulang 1,25 2,50 Minyak 1,50 1,50 Top mix 0,50 0,50 Tabel 2. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Ransum Penelitian Itik Rambon Generasi Ke Tiga Umur 1 Hari Sampai 10 Minggu Kandungan Zat Pakan Starter Grower Protein (%) 17,11 14,85 Lemak Kasar (%) 7,64 7,60 Serat Kasar (%) 6,82 7,34 Total Kalsium (%) 1,04 1,29 Total fosfor (%) 0,65 0,47 ME (kcal/kg) 2924 2894 Keterangan : Hasil Pengujian di Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (2017) 3.2.
Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental. Adapun data yang
diperoleh berasal dari hasil penimbangan bobot hidup itik Rambon selama 10 minggu. 3.2.1. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Ruangan kandang, peralatan, dan kandang disanitasi sebelum penelitian. Sanitasi yang dilakukan meliputi penyemprotan desinfektan ke seluruh ruangan kandang serta setelahnya dikosongkan selama dua minggu
dalam keadaan tertutup. Alas kandang dilapisi sekam padi sebagai litter-nya. Tempat ransum dan air minum disediakan sebelum DOD masuk ke kandang. Lampu listrik berkekuatan 5 watt dinyalakan setelah DOD tiba sampai umur tiga minggu sebagai alat penerangan dan sebagai induk buatan. 2. Tahap Pemeliharaan DOD diperoleh langsung dari hasil penetasan dan dipelihara sampai umur 10 minggu pada kondisi minim air. Ransum diberikan satu kali setiap hari pada pukul 17.00 WIB dan secara bertahap dilakukan penambahan pada keesokan harinya. Pakan yang diberikan dalam bentuk pellet. Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum serta keadaanya diperiksa setiap hari. Lampu listrik dinaikan setiap satu minggu sekali secara bertahap dan mulai dipadamkan setelah itik tumbuh bulu sempurna pada umur tiga minggu. Penyusunan ransum dilakukan setiap dua kali dalam satu minggu guna menjaga agar kualitasnya terjaga dan tidak berbau tengik. 3. Tahap Pengumpulan Data Pengumpulan data pertambahan bobot badan itik dilakukan setiap minggu. Penimbangan dilakukan mulai dari hari pertama minggu pertama DOD berada di kandang sampai umur 10 minggu.
3.2.2. Variabel Penelitian yang Diamati Adapun variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah perubahan bobot badan itik Rambon generasi ke tiga selama 10 minggu. 3.2.3. Analisis Statistik Hubungan antara bobot badan dengan umur akan diduga non linier. Maksud dari penggunaan model non linier adalah agar dapat memahami performa
biologis dari genotipe yaitu membandingkan bentuk pertumbuhan dengan model kurva non linier. Kurva Logistik dan Gompertz merupakan kurva dengan model non linier. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
Bentuk persamaan matematik Logistik model fungsi pertumbuhan yang digunakan adalah sebagai berikut :
𝑦=
𝑎 1 + 𝑏𝑒 −𝑐𝑥
Keterangan : y
= Bobot badan ternak pada waktu t (gram)
a
= Bobot badan yang mungkin dicapai pada waktu tak terhingga (asimtot data)
e
= Logaritma dasar (2,7182)
x
= Satuan waktu saat pengamatan (minggu)
b dan c = parameter yang dicari
Bentuk persamaan matematik Gompertz model fungsi pertumbuhan yang digunakan adalah sebagai berikut :
𝑦 = 𝑎𝑒 −𝑒
𝑏−𝑐𝑥
Keterangan : y
= Bobot badan ternak pada waktu t (gram)
a
= Bobot badan yang mungkin dicapai pada waktu tak terhingga (asimtot data)
e
= Logaritma dasar (2,7182)
x
= Satuan waktu saat pengamatan (minggu)
b dan c = parameter yang dicari
Setelah memperoleh persamaan regresi, dilanjutkan dengan perhitungan galat bakunya (Se), dan koefisien korelasi (r). Akurasi model akan diuji dengan : 1. Galat baku (Se) = √𝐾𝑇𝐺 (semakin kecil Se semakin baik). 2. Koefisien korelasi (r) =
𝑐𝑜𝑣 (𝑦,𝑦̅) 2 2 √𝜎 𝑦 ̅ +𝜎𝑦
(semakin besar nilai r maka model
penduga semakin tepat). Pengolahan data dan penyajian perhitungan persamaan matematik di atas dilukiskan menggunakan program Curve Expert 1.4.