21
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2009 sampai Januari 2010. Pemeliharaan ternak di Laboratorium Lapang, kandang blok B sapi perah bagian IPT Perah Departemen IPTP dan analisis proksimat rumput gajah dan pakan dilakukan di Laboratorium Analisa Bahan Makanan Ternak, Departemen INTP Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Materi Penelitian Ternak Penelitian ini menggunakan empat ekor sapi perah dara PFH dengan karakteristik ternak ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 7 Karakteristik sapi dara No
Kode ternak
Umur (bulan)
Lingkar dada (cm)
Bobot Badan (kg)
1.
KT 82
31
156
297
2.
KT 84
25
147
253
3.
KT 87
20
126
164
4.
KT 88
19
132
188
Ransum Ransum yang digunakan ada empat macam dan dihitung berdasarkan kebutuhan TDN untuk pertumbuhan bobot badan. Ransum ini terdiri atas rumput gajah (Pennisetum purpureum) dan beberapa bahan pakan untuk formulasi konsentrat. Kandungan protein kasar konsentrat adalah sebesar 12%-15% dan bahan kering sebesar 86%. Pemberian ransum sebanyak ± 3% dari bobot hidup dan penghitungan kebutuhan gizi pakan mengacu pada petunjuk Nutrient Requirements of Dairy Cattle (NRC 2001). Rasio hijauan dan konsentrat adalah 60:40%, diberikan secara ad libitum. Pakan diberikan dua kali sehari yaitu pukul 07.00 dan 15.00 WIB dengan pengukuran tingkat konsumsi pakan di pagi hari.
22
Pemberian air minum disediakan secara ad libitum. Kandungan nutrien bahan pakan disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Komposisi pakan dan kandungan nutrien konsentrat (%) Bahan Pakan
Konsentrat 21.6
B 24.04
Dedak halus
20
Dedak kasar
Onggok
A
C
D 26.2
30.4
20
20
20
20.18
17.7
-
0.24
4
3
3
28.56
30.13
23.11
15.61
5
Bungkil sawit
-
-
16
5
Pollard
-
8
12
5
Bungkil kedele
-
-
-
10
1.7
1.37
2.4
0.3
Garam
1.69
1.4
2.4
-
CaCO3
1.7
1.38
2.39
0.5
Bahan kering
86
86
86.7
86
Protein kasar
12
12
13
15
Abu
8.348
7.519
5.747
6.374
Lemak
6.299
5.847
5.305
5.833
Beta-N
45.92
46.457
44.951
43.179
Serat kasar
12.84
11.747
9.954
10.39
55
60
65
70
Ca
0.83
0.821
0.335
0.33
P
0.25
0.309
0.803
0.81
1863.83
1823.36
2550.03
2639.08
Mollases Bungkil kelapa
Urea
Analisis (%):
TDN
Harga (Rp)
Peralatan Peralatan yang digunakan adalah termometer rektal (Safety, Japan), termometer bola basah dan bola kering (dry-wet, Sanghai), termometer pengukur suhu permukaan kulit digital/digital surface temperature/infrared thermometer
23
(Anritsu Hl-2000, Tokyo), termometer bola hitam (black globe thermometer) atau pyranometer dan display, kabel termokopel, pengukur waktu (stopwatch Alba, Tokyo), stetoskop (Stetoscope, Japan), pita ukur, BTU-psychrometer, timbangan rumput 110 kilogram dengan kepekaan 500 gram, timbangan konsentrat kapasitas lima kilogram dengan kepekaan 20 gram. Naungan Naungan digunakan untuk melindungi sapi dari sinar matahari langsung. Bahan naungan yang digunakan adalah paranet 75%. Pemberian naungan diarea penggembalaan untuk ternak sapi perah dilakukan pada setiap akhir perlakuan pemberian ransum, diantara pemberian pakan dengan pengamatan pada pukul 09.00-15.00 WIB. Pemberian naungan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan mikro, daya tahan panas dan konsumsi energi ransum dengan mengamati lama bernaung pada ternak. Fasilitas naungan tersebut berada di suatu padang penggembalaan dengan luas 650 m2.
Struktur bangunan naungan
2
mempunyai luas 27 m (9x3 m), dengan tinggi bangunan 2,3 m. Pada area penggembalaan ternak, menyediakan air minum secara ad libitum dan meniadakan hijauan. Deskripsi penelitian ini, dapat dilihat pada Lampiran 1. Metode Penelitian Pemeliharaan Ternak Sapi dipelihara pada tiap tiap periode perlakuan selama 21 hari, masa adaptasi dua pekan (14 hari) dengan setiap hari pengamatan yang dilanjutkan untuk pengumpulan data 7 hari terakhir. Parameter yang Diamati Parameter yang diamati terdiri atas faktor iklim dan respons fisiologis ternak sapi. Faktor iklim yang diukur meliputi suhu udara bola basah dan bola kering (DBT-WBT), kelembaban (RH), kecepatan angin, menghitung temperature humidity index (THI) dan jumlah radiasi.
Pengamatan faktor iklim tersebut
dilakukan setiap hari pada pukul 09.00 – 15.00 WIB dengan interval 60 menit. Respons fisiologis ternak sapi yang diukur adalah suhu permukaan kulit (Ts), suhu rektal (Tr), menghitung suhu tubuh (Tb), frekuensi pernafasan (Rr),
24
denyut jantung (Hr). Pencatatan suhu permukaan kulit (Ts), suhu rektal (Tr), suhu tubuh (Tb), frekuensi pernapasan (Rr) dan denyut jantung (Hr) setiap hari pada pukul 10.00, 12.00 dan 14.00 WIB. Konsumsi pakan diukur setiap hari pada pukul 06.30 WIB. Pemberian naungan pada dua hari terakhir periode perlakuan untuk menghitung lama bernaung ternak akibat adanya radiasi matahari, tingkah laku ingestif, ruminasi, lying behaviour (berbaring), agonistik dan allelomimetik. Pengamatan tingkah laku antara pukul 09.00 – 15.00 WIB dengan interval 60 menit. Metode Pengukuran Parameter Faktor iklim. Suhu udara dan kelembaban diukur dengan termometer bola basah dan bola kering.
Pengukuran dilakukan dibawah kandang dan
naungan. Indeks suhu kelembaban (THI) dihitung dengan rumus yaitu : THI = DBT + 0.36DP + 41.2 dengan ; DBT : suhu bola kering (oC) dan DP
: dew point (oC) Kecepatan angin diukur dengan menggunakan anemometer digital diluar
kandang. Radiasi diukur dengan menggunakan pyranometer dimana mempunyai satuan watt/m2. Respons fisiologis sapi. Suhu permukaan kulit diukur pada empat titik lokasi pengukuran yaitu punggung (a), dada (b), tungkai atas (c) dan tungkai bawah (d). rataan suhu permukaan kulit dihitung berdasarkan rumus McLean et al. (1983) yaitu : Ts = 0.25 (a + b) + 0.32 c + 0.18 d Suhu rektal (Tr) diukur dengan memasukkan thermometer klinis ke dalam rektal sedalam ± 10 cm selama tiga menit.
suhu tubuh (Tb) dihitung
menggunakan data Ts dan Tr berdasarkan rumus McLean et al. (1983) yaitu : Tb = 0.86 Tr + 0.14 Ts. Tingkah Laku. Pengamatan tingkah laku bernaung ternak dihitung setiap 60 menit antara pukul 09.00 – 15.00 WIB dengan menggunakan stopwatch. Konsumsi ransum dihitung dengan menimbang sisa ransum yang diberikan dikurangi sisa ransum setiap hari.
25
Rancangan Penelitian Terdapat dua faktor dalam percobaan ini yaitu individu sapi dan perlakuan, sehingga digunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin 4 X 4. Perlakuan yang diujikan yaitu : A (Hijauan + konsentrat TDN 55%) B (Hijauan + konsentrat TDN 60%) C (Hijauan + konsentrat TDN 65%) D (Hijauan + konsentrat TDN 70%) Pola pengacakan perlakuan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Skema perlakuan penelitian Kode Ternak Sapi Periode KT 82 KT 84 KT 87
KT88
I
C
D
A
B
II
D
C
B
A
III
B
A
D
C
IV
A
B
C
D
Model matematika dalam rancangan percobaan ini adalah (Steel & Torrie 1995): Yijk = µ + αi + βj + τk + εijk Keterangan : Yijk : pengamatan dari perlakuan pakan ke-k dalam sapi ke-i dan waktu ke-j µ
: nilai rataan umum
αi : pengaruh aditif dari kondisi periode (efek baris) βj : pengaruh aditif dari kondisi ternak (efek kolom)
τk
:
pengaruh aditif dari urutan perlakuan
εijk : galat percobaan pada perlakuan ke-k dalam sapi ke-j dan periode ke-i Analisis Data Data mengenai iklim mikro dianalisis secara statistik untuk mendapatkan rataan dan standar deviasi. Respons termoregulasi dianalisis menggunakan sidik ragam (Anova). Perbedaan nilai rata-rata pada peubah yang diukur dari setiap
26
perlakuan pakan diketahui melalui uji Beda Nyata Terkecil.
Tingkah laku
bernaung dianalisis secara statistik menggunakan korelasi, regresi.
Data
pengamatan lama bernaung yang diperoleh, diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda (Walpole 1995) untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel yaitu : Y = βo + β1 x1 + β2 x2 + ε Keterangan : Y = intensitas lama bernaung βo = konstanta β1… β2 = koefisien masing-masing regresi β1 = Koefisien suhu lingkungan β2 = Koefisien radiasi matahari ε = galat Pengukuran BB Periode Awal
Pengukuran BB Akhir Periode
Pengamatan lingkungan mikro (1-21)
Tingkah laku
Kandang : Pengamatan respon termoregulasi (1-18) Masa adaptasi (1-14)
0
7
14
18
21
waktu pengamatan (hari) Keterangan :
Respons Termoregulasi : Pkl 10; 12 dan 14 WIB Suhu Rektal Suhu Kulit Suhu Tubuh Denyut Jantung Frekuensi Respirasi
Lingkungan Mikro : Pukul 09.00-15.00 WIB Suhu Lingkungan Kelembaban Udara Kecepatan Angin THI Radiasi Matahari
Gambar 4. Prosedur kerja per periode penelitian
Tingkah Laku Ternak : Pukul 09.00-15.00 WIB Bernaung Berbaring Ruminasi Ingestive Berdiri Agonistik, dll.