PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN CERAMAH INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIPA PADA MATERI ENERGI DI SMAN 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh
Nama : Kristina Novitasari Juur NIM : 131424029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN CERAMAH INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIPA PADA MATERI ENERGI DI SMAN 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh
Nama : Kristina Novitasari Juur NIM : 131424029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. ( Kolose 3: 23)
Jangan memulai sesuatu yang tak ingin kamu selesaikan dan jangan berhenti menyelesaikan apa yang sudah kamu mulai.
Skripsi ini saya persembahkan untuk: Tuhan Yesus, sahabat terbaik dan teristimewa Bunda Maria Pendoa setia Kelurga tercinta Alm. Mama Yuliana Niat, Alm. Maria, Bapak Hieronimus Dembot, Mama Anastasia Sustriani, dan Kedua adik Leonardo Henry Dembot serta Evodius Frederick Dembot yang tak pernah berhenti berdoa dan selalu memberi dukungan Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2013 Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah Yogyakarta, 24 Juli 2017 Penulis,
Kristina Novitasari Juur
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Kristina Novitasari Juur
Nomor Induk Mahasiswa
: 131424029
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya berjudul: ANALSISI
PERBANDINGAN
ANTARA
METODE
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF DAN CERAMAH INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIPA PADA MATERI ENERGI DI SMA N 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Unversitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencatumkan nama saya sebagai Penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 24 Juli 2017 Yang menyatakan
Kristina Novitasari Juur
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Kristina Novitasari Juur, “ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN CERAMAH INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIPA PADA MATERI ENERGI DI SMAN 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA”
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unversitas Sanata Dharma. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara metode pembelajaran kooperatif dan ceramah interaktif dalam meningkatkan prestasi dan komunikasi interpersonal pada pokok bahasan energi. Pelaksanaan penelitian ini selama satu bulan dari bulan Maret hingga April 2017. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas X MIPA 1 (kelas yang menggunakan metode kooperatif) dan siswa-siswi kelas X MIPA 2 (kelas yang menggunakan metode ceramah interaktif). Kelas X MIPA 1 berjumlah 32 siswa dan kelas X MIPA 2 berjumlah 32 siswa. Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest untuk mengukur peningkatan prestasi siswa , angket dan observasi siswa untuk mengukur peningkatan komunikasi intepersonal siswa. Untuk mengetahui peningkatan prestasinya diperoleh dari nilai pretest dan posttest berupa 7 soal esay. Dan untuk mengetahui peningkatan komunikasi interpersonalnya diperoleh dari angket komunikasi interpersonal antar siswa yang terdiri dari 20 pernyataan dan angket komunikasi interpersonal antara guru dan siswa yang terdiri dari 15 pernyataan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif dan ceramah interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan analisis angket komunikasi interpersonal antara guru dan siswa meningkat di kelas X MIPA , namun komunikasi interpersonal antara siswa di kelas X MIPA 1 tidak meningkat. Sedangkan di kelas X MIPA 2 yang menggunakan metode pembelajaran ceramah interaktif komunikasi interpersonal antar siswa dan komunikasi intepersonal antara guru dan siswa tidak meningkat. Dari hasil analisis penilaian observer komunikasi interpersonal antara siswa dan komunikasi interpersonal antara guru dan siswa pada kelas X MIPA 1 lebih meningkat daripada kelas X MIPA 2 Kata Kunci : Metode Kooperatif, Metode Ceramah Interkatif, Peningkatan Prestasi, Peningkatan Komunikasi Interpersonal, Energi
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Kristina Novitasari Juur, "COMPARATIVE ANALYSIS BETWEEN COOPERATIVE METHOD AND INTERACTIVE LECTURE TO IMPROVE INTERPERSONAL COMMUNICATION AND STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT OF CLASS 10th NATURE OF SCIENCE ON ENERGY SUBJECT IN SMAN 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA"
Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teachers and Education, University of Sanata Dharma. The purpose of this research is to know the comparison between cooperative learning method and interactive lecture to improve achievement and interpersonal communication on energy subject. This research was done from March to April 2017. The subjects were students of class X MIPA 1 (class using cooperative method) and students of class X MIPA 2 (class using interactive lecture method). Class X MIPA 1 consisted of 32 students and class X MIPA 2 consisted of 32 students. Data was obtained from the pretest and posttest result to measure improvement of student achievement, questionnaire and student observation to measure improvement of student intepersonal communication. To know the improvement of his achievement is obtained from the value of pretest and posttest in the form of 7 problems essay. And to know the improvement of interpersonal communication obtained from questionnaire interpersonal communication between students consisting of 20 statements and questionnaire of interpersonal communication between teacher and student which consist of 15 statements. The result of the research shows that cooperative learning method and interactive lecture improve student's learning achievement, while the result of questionnaire for interpersonal communication between students or between teacher of class X MIPA 1 and X MIPA 2 through independent group t test is not significant, but from the observer's observation result. Interpersonal communication between students or interpersonal communication between teachers and students increases after using the cooperative method Keywords: Cooperative Method, Interactive Lecture Method, Performance Improvement, Interpersonal Communication, Energy
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatnya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Perbandingan antara Metode Pembelajaran Kooperatif dan Ceramah Interaktif dalam Meningkatkan Komunikasi Interpersonal dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X MIPA pada Materi Energi di SMAN 1 Depok SlemanYogyakarta”. Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi agar peneliti tetap semangat dan giat untuk berkonsultasi, kritik dan saran untuk perbaikan penulisan menjadi lebih baik
2.
Dr. Domi Severinus, M.Si., yang telah membantu dalam memvalidasi instrument penelitian serta membarikan motivasi untuk tetap semangat dan rajin menyelesaikan skripsi ini.
3.
Bapa Hieronimus Dembot dan Mama Anastasia Sustriani Unur yang setiap waktu selalu ada untuk memberi dukungan, kasih sayang, dan doa kepada peneliti.
4.
Kedua adik Leonardo Henry Dembot dan Evodius Frederick Dembot yang menjadi penghibur tersendiri bagi peneliti
5.
Kepala sekolah SMAN 1 Depok yang sudah memberikan ijin pelaksanaan penelitian
6.
Ibu Barbara Elena Nanlessy S.Pd. selaku guru fisika X MIPA 1 dan MIPA 2 SMAN 1 Depok yang telah banyak membantu dan memberikan masukkan yang berharga buat peneliti agar selalu semangat.
7.
Siswa/i kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 SMAN 1 Depok yang sudah mau bekerja sama dan membantu peneliti selama penelitian ini berlangsung, serta memberi semangat pada peneliti untuk segera memperpanjang nama.
8.
Keluarga besar Persekutuan Doa Pekerja Muda Karismatik Katolik ( PDPKK) Rhema Yogyakarta yang selalu memotivasi, mendoakan, menghibur, dan menjadi tempat berbagi paling nyaman.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9.
Teman-teman RKB yang sudah memotivasi, menghibur, dan mejadi teman yang selalu menemani peneliti dalam meraih mimpi-mimpi.
10.
Teman-teman pendidikan Fisika 2013 yang memberikan motivasi, semangat, dan masukan.
Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.
Yogyakarta, 24 Juli 2017 Penulis
Kristina Novitasari Juur 131424029
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................................. v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH......................................vi ABSTRAK ............................................................................................................................. vii ABSTRACT .......................................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ix DAFTAR ISI....................................................................................................................... ....xi DAFTAR TABEL...................................................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................xvi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah Penelitian .......................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 7 D. Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 7 1.
Bagi sekolah ................................................................................................................ 7
2.
Bagi calon guru dan guru ............................................................................................ 7
3.
Bagi siswa ................................................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Kontruktivis ........................................................ 8 1.
Pengertian belajar ........................................................................................................ 8
2.
Pengertian Pembelajaran ............................................................................................. 9
3.
Pengertian konstruktivisme ....................................................................................... 10
B. Pembelajaran Kooperatif dan Ceramah Interaktif ( Ceramah Siswa Aktif) ................. 12 1.
Pembelajaran Kooperatif ......................................................................................... 12
2.
Pembelajaran Gabungan (TPS - kancing gemerincing- debat) ................................. 16
3.
Ceramah siswa aktif .................................................................................................. 19 xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Prestasi Belajar.............................................................................................................. 21 D. Komunikasi dan Komunikasi Interpersonal.................................................................. 23 1.
Pengertian Komunikasi ............................................................................................. 23
2.
Pengertian komunikasi interpersonal ........................................................................ 24
E. Materi Energi ............................................................................................................... 30 1.
Energi ........................................................................................................................ 30
BAB III METODE PENELITIAN A. Design Penelitian .......................................................................................................... 39 B. Tempat Penelitian ......................................................................................................... 40 C. Subyek dan Obyek Penelitian ....................................................................................... 40 D. Waktu Penelitan ............................................................................................................ 40 E. Treatment ...................................................................................................................... 41 F.
Instrumen Penelitian ..................................................................................................... 42 1.
Instrumen Pembelajaran, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran........................ 42
2.
Instrumen Pengumpulan Data ................................................................................... 43
G.
Validitas .................................................................................................................... 68
H.
Metode Analisis......................................................................................................... 68
BAB IV DATA DAN ANALISIS A.
PelaksanaaPenelitian....................................................................................................67
B. Data dan Analisis Data................................................................................................ 102 C. Pembahasan................................................................................................................. 158 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...................................................................................................................166 B. Saran............................................................................................................................ 167 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................169 LAMPIRAN...........................................................................................................................171
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL 3.1
Kisi-kisi soal posttest...................................................................................... 44
3.2
Kisi-kisi soal pretest.......................................................................................
3.3
Kisi-kisi kuisioner interpersonal..................................................................... 57
3.4
Kisi-kisi penilaian observer............................................................................
64
3.5
Skor pernyataan kuisioner komunikasi interpersonal interpersonal ........... .
70
3.6
Porsentase komunikasi interpersonal antar siswa berdasarkan kategorisasi..
74
3.7
Porsentase komunikasi interpersonal antara guru dan siswa berdasarkan kategorisasi ..............................................................................................
3.8
50
76
Porsentase komunikasi interpersonal antara siswa dari penilaian observasi berdasarkan kategorisasi.................................................................................
81
4.1
Proses pelaksanaan penelitian kelas X MIPA 1 ................................. .....
83
4.2
Proses pelaksaaan penelitian kelas X MIPA 2...............................................
87
4.3
Data dan nilai pretest dan posttest kelas X MIPA 1.....................................
104
4.4
Hasil uji test Tpretest dan posttest kelas X MIPA 1...................................... 105
4.5
Data dan nilai pretest dan posttest kelas X MIPA 2......................................
106
4.6
Hasil uji test Tpretest dan posttest kelas X MIPA 2.....................................
107
4.7
Data dan nilai pretest kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA2..........................
109
4.8
Hasil uji test T pretest kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA2.........................
109
4.9
Data dan nilai posttest kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA2........................
111
4.10
Hasil uji test Tposttest kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA2........................
112
4.11
Data komunikasi interpersonal antar siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIIPA 1....................................................................
4.12
Hasil uji Test-T Data komunikasi interpersonal antar siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIPA 1............................................
4.13
117
Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIIPA 1..........................................................
4.14
116
Hasil uji Test-T Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa
xiii
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIIPA 1..................... 4.15
Data komunikasi interpersonal antar siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIIPA 2................................................................
4.16
122
Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIIPA 2........................................................
4.18
121
Hasil uji Test-T Data komunikasi interpersonal antar siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIIPA 2............................................
4.17
120
124
Hasil uji Test-T Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIIPA.......................... 125
4.19
Data komunikasi interpersonal antar siswa Kelas MIPA 1 dan X MIPA2 sebelum menggunakan treatment................................................................
4.20
Hasil uji Test-T Data komunikasi interpersonal antar siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA2 sebelum menggunakan treatment........................................
4.21
139
hasil uji Test-T Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas MIPA 1 dan X MIPA 2 setelah menggunakan treatment.............................
4.27
137
Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA2 setelah menggunakan treatment....................................................
4.26
136
Tabel 4.24. Hasil uji Test-T Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas MIPA 1 dan X MIPA 2 Sebelum menggunakan treatment
4.25
130
Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA2 sebelum menggunakan treatment................................................
4.24
129
Hasil uji Test-T data komunikasi interpersonal antar siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 setelah menggunakan treatment.......................................
4.23
128
Data komunikasi interpersonal antar siswa Kelas MIPA 1 dan X MIPA2 setelah menggunakan treatment.....................................................................
4.22
126
140
Kategorisasi komunikasi interpersonal antr siswa X MIPA 1 dan X MIPA 2 setelah diberi treatment................................................................................ 144
4.28
Tabel 4.28. Prosentase X MIPA 1 setelah diberi treatment..........................
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144 4.29
Prosentase X MIPA 2 setelah diberi treatment............................................... 144
4.30
Kategorisasi X MIPA 1 dan X MIPA 2 setelah diberi treatment................ 147
4.31
Porsentase X MIPA 1 setelah diberi treatment........................................... 148
4.32
Prosentase X MIPA 2 setelah diberi treatment........................................... 148
4.33
Kategorisasi komunikasi interpersonal antar siswa X MIPA 1 dan X MIPA 2 berdasarkan penilaian observer siswa...........................................
4.34
Prosentase komunikasi interpersonal antar siswa X MIPA 1 berdasarkan penilain observer siswa.................................................................................
4.35
150
Prosentase komunikasi interpersonal antar siswa X MIPA 2 berdasarkan penilain observer siswa.................................................................................
4.36
149
150
Komunikasi interpersonal antara peneliti dan siswa selama pembelajaran berlangsung....................................................................................................
xv
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR 2.1
Perubahan posisi benda yang diberi gaya F................................................
32
2.2
Benda yang diangkat setinggi h dari tanah...................................................
35
2.3
benda yang bergerak vertikal ke bawah dari keadaan
hingga keadaan
................................................................................................................. 2.4
sebuah benda yang jatuh bebas
4.1
Gambar seorang siswa sedang menjelaskan hubungan energi potensial
36
92
dengan usaha............................................................................................... 4.2
Gamabar posisi benda yang dijelaskan siswa..............................................
95
4.3
Gambar siswa sedang mempresentasikan materi hukum kekekalan pada
102
gerak jatuh bebas............................................................................................
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Ketika suatu negara tidak menaruh perhatian terhadap pendidikan, maka
negara tersebut tidak membangun sumber kekuatan, sumber kemajuan, sumber kesejahteraan, dan sumber martabatnya yang selalu bisa diperbarui, yaitu kualitas manusia dan kualitas masyarakatnya. Kualitas ini ditentukan oleh tingkat kecerdasan dan kekuatan karakter rakyatnya. (Raka, Gede dkk. 2011: 3). Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) (Suparno, 2012. 7-8) salah satu nilai yang dianggap sebagai nilai karakter bangsa yang perlu ditanamkan kepada anak didik sekolah adalah Nilai bersahabat/ Komunikasi. Komunikasi ada dimana-mana: di rumah, di kampus, di kantor, di pasar, di tempat-tempat ibadah, dsb. Para ahli menyebutkan lebih dari 80 % alokasi waku kita dalam satu hari digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama. Komunikasi menjadi salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan kualitas hubungan kita dengan sesama, bahkan kitapun tak dapat hidup tanpa berkomunikasi dengan sesama kita. Komunikasi memperantarai setiap aliran informasi dalam relasi kita dengan sesama.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Beberapa berita yang kita baca di media massa akhir-akhir ini memperlihatkan betapa merosotnya moral bangsa akibat kurangnya komunikasi dalam menjalin sebuah relasi. Kompas.com terbitan 28 Juni 2011 menulis bahwa sejak periode 2006 sampai bulan Mei 2011, jumlah seluruh pengaduan masyarakat yang masuk ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) terkait pelanggaran disiplin dokter mencapai 135 laporan. Hal ini terjadi karena kurangnya komunikasi antara dokter dan pasien, dari 135 kasus 80% terjadi karena komunikasi yang kurang baik. Beberapa kasus yang disebabkan karena komunikasi yang kurang baik juga terjadi di dalam pesawat, seperti yang di tulis oleh Andri Donnal Putera (Kompas.com. 2012) sepanjang tahun 2015 ada 6 kasus penumpang pesawat yang bercanda membawa bom didalam pesawat, rata-rata penumpang ini bercanda pada saat pesawat mengudara, tidak hanya menyebabkan keresahan diantara sesama penumpang pesawat tetapi infomasi palsu ini juga membahayakan keselamatan penerbangan. Tak hanya dilapisan masyarakat kelas bawah dan menengah, bahkan para tokoh masyarakat dan para penjabat pemerintah pun kerap kali mengalami masalah yang disebabkan kurangnya komunikasi yang baik antara sesama pejabat ataupun antarpejabat pemerintah dan masyarakat. Seperti kasus yang baru-baru ini dialami oleh gurbernur Jakarta Basuki Tjhaja Purnama (Ahok) dan anggota DPRD Jakarta, dalam kompas.com terbitan 8 Meret 2016 ditulis bahwa anggota baru DPRD Jakarta tersinggung ucapan Ahok, mereka mempermasalahkan pernyataan Ahok yang meminta anggota DPRD Jakarta baru jangan berlagak lugu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
atau belagu. Anggota DPR baru tersebut mengaku terusik karena telah dikatakan berlagak lugu atau biasa disebut belagu oleh Ahok. Dari kasus diatas peneliti dapat menyimpulkan komunikasi menjadi salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan kualitas hubungan kita dengan sesama. Komunikasi telah memperantarai informasi dari suatu pihak ke pihak lain, dengan tujuan tersebarnya maksud dan makna yang sama antara pengirim dan penerima pesan. Dengan tersampaikannya informasi maka akan membangun pemahaman dan pengertian antara dua belah pihak. Dengan demikian membangun komunikasi yang baik dengan sesama adalah salah satu hal yang penting. Pendidikan nyata yang dapat kita lihat adalah pendidikan dalam kelas. melalui proses belajar dan mengajar antara guru dan siswa. Relasi antara guru dan siswa merupakan relasi utama yang kita jumpai dalam kelas dan relasi antara komunitas ini sangat berpengaruh dalam menunjang keberhasilan sebuah proses pembelajaran, melalui relasi keduanya maka akan tercipta lingkungan belajar yang nyaman, aktif, dan kelas akan menjadi lingkungan yang baik untuk menumbuhkan kemampuan akademis yang baik, kerohanian yang baik dan karakter yang baik pula dari guru ataupun siswa. Dalam membina relasi di antara komunitas kelas maka sangat diperlukan komunikasi antara guru dan siswa, siswa dengan guru, ataupun antarsiswa. Harus adanya aliran informasi dua arah antara guru dengan siswa ataupun antarsiswa itu sendiri. Komunikasi dua arah antara komunitas kelas ini merupakan jenis komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
terjadi antara satu individu dengan individu lain, dan memerlukan tanggapan dari orang lain. Melalui komunikasi interpersonal ini, dapat diketahui bagaimana pendapat orang lain mengenai sesuatu hal atau peristiwa, dapat diketahui pula bagaiamana orang lain merespon atau menilai diri dan tingkah laku antarsesamanya, serta dapat diketahui apa yang kita inginkan. Dalam meningkatkan komunikasi interpersonal diantara komunitas kelas dan meningkatkan prestasi belajar siswa peneliti menggunakan metode pembelajaran
kooperatif
dan
ceramah
interaktif.
Pendidikan
kooperatif
mengajarkan nilai-nilai dan pengetahuan akademis secara bersamaan (Lickona. 1991). Pembelajaran kooperatif mengharuskan siswa bekerja dalam kelompokkelompok kecil dengan dua, tiga, atau empat orang temannya dalam meyelesaikan suatu tugas yang memerlukan pembelajaran saling ketergantungan anatara setiap anggota kelompoknya dan masing-masing individu harus dapat menguasi materi yang dikerjakan bersama. Pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang didominasi oleh diskusi antarpribadi maupun antarkelompok dapat meningkatkan rasa saling ketergantungan antarsiswa secara positif, dengan demikian akan terjadi kesanggupan untuk saling membantu, menerima, memberi, dan saling bekerja sama diantara siswa. Ketika berelasi dalam kelompoknya, setiap siswa tentunya harus saling berkomunikasi agar aliran informasi yang terjadi didalam kelompok dapat berlangsung dengan baik. Dengan demikian metode ini dapat meningkatkan komunikasi antarsiswa dan antara siswa dan guru. Metode pembelajaran kooperatif ini bisa membuat siswa mendominasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
pembicaraan di dalam kelas dan dalam kelompok kecil, komunikasi dua arah antara siswa lebih dominan dan komunikasi antaraa siswa dan guru akan didominasi oleh siswa. Metode ceramah interaktif dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkat komunikasi interpersonal. Dalam hal ini guru tidak menjelaskan prinsip atau konsep fisika kepada siswa secara sendiri, tetapi guru juga berusaha untuk membuat siswa aktif dalam pembelajaran, misalnya guru sering bertanya keadaan siswa lalu meminta siswa untuk sejenak berpikir lalu menyampaikan pendapatnya. SMA Negeri 1 Depok adalah salah satu sekolah negeri yang terletak di Kabupaten Depok, SMA Negeri 1 Depok merupakan salah satu dari 3 SMA Negeri yang mendapat NEM tertinggi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta ditinjau dari data NEM minimal siswa baru tahun pelajaran 2016/2017. Berdasarkan pengalaman PPL (Program Pengalaman Lapangan) yang dialami peneliti di SMAN 1 Depok, peneliti menemukan masalah yaitu kurangnya komunikasi interpersonal yang baik antar siswa maupun antara guru dan siswa. Hal ini sangat terlihat ketika peneliti mengajar, beberapa siswa malu untuk bertanya ketika pelajaran berlangsung dan memilih bertanya pada saat jam peneliti selesai megajar. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran Fisika kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2, penelitian ini belum pernah dilakukan di SMA Negeri 1 Depok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan topik “Analisis Perbandingan antara Metode Pembelajaran Kooperatif dan Ceramah Interaktif untuk Meningkatkan Komunikasi Interpersonal dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X MIA dalam Materi Usaha dan Energi di SMA N 1 Depok Sleman Yogyakarta”. B.
Rumusan Masalah Penelitian
1.
Bagaimana perkembangan komunikasi interpersonal dan prestasi belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Depok sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelajaran kooperatif ?
2.
Bagaimana perkembangan komunikasi interpersonal dan prestasi belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Depok sebelum dan sessudah menggunakan metode pembelajaran cermah interaktif ?
3.
Bagaimana perbedaan penggunaan metode pembelajaran kooperatif dan ceramah interaktif dalam meningkatkan komunikasi interpersonal dan prestasi belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Depok?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
C.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara metode
pembelajaran kooperatif dan ceramah interaktif dalam : 1.
Meningkatan kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas XI MIPA dalam materi energi
2.
Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI MIPA dalam materi energi
D.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi sekolah Menjadi sebuah sumbangan bagi sekolah untuk dapat terus mengembangkan komunikasi interpersonal siswa melalui pembelajaran Fisika
2.
Bagi calon guru dan guru Menjadi sebuah inspirasi bagi guru untuk terus menggunakan dan mengembangan berbagai metode pembelajaran Fisika guna meningkatkan komunikasi interpersonal siswa dan meningkatkan prestasi belajar
3.
Bagi siswa Melalui penelitian ini siswa diharapkan dapat lebih leluasa untuk berkomunikasi secara interpersonal baik dengan guru atau antar siswa guna memperluas wawasan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A.
Pengertian Belajar dan Pembelajaran Kontruktivis
1.
Pengertian belajar Belajar adalah suatu proses yang sangat dibutuhkan. Proses belajar akan menyebabkan adanya perubahan pada individu yang belajar. Konsep belajar banyak dikemukakan oleh beberapa ahli pendidkan dan psikologi. Secara ringkas konsep menurut beberapa ahli pendidikan dan psikologi adalah sebagai berikut: a.
Menurut R Gagne (dalam Ranta Wilis Dahar 2006 : 2) belajar dapat didefinisikan sebagai sutau proses di mana suatu organissai berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
b. Menurut James O Whittaker, belajar dapat didefenisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman (dalam Ahmadi 2013: 126). c. Menurut Howard L Kingsley, belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. d.
Witherington mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan (Kosasih,2014:2).
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
e. Menurut Crow & Crow, belajar sebagai kondisi memperoleh kebiasaankebiasaan, pengetahuan, dan sikap baru. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang ditandai dengan perubahan keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan
melaui pengalaman atau
latihan. 2.
Pengertian Pembelajaran Kata pembelajaran diidentikan dengan kata “mengajar” yang berasal dari
kata dasar “ajar”, yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Ditambahi awalan “pe” dan akhiran “an” kemudian menjadi kata “pembelajaran” yang diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar, atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. Menurut Gagne (1997) pembelajaran adalah seperangkat peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang sifatnya internal (dalam Siregar, Evelina dan Hartini, 2010: 12). Gagne menjelaskan bahwa untuk menghasilkan belajar, maka
situasi eksternal harus dirancang
sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankann proses internal yang terdapat didalam setiap peristiwa pembelajaran. Menurut Winkel (dalam Siregar, 2012: 12) pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa dengan memperhitungkan kejadian-kajadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa. Pengertian pembelajaran menurut Miarso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
(dalam Siregar, 2012: 12) adalah usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaanya terkendali. Kegiatan pembelajaran ini merupakan perpaduan dari dua aktivitas yang secara sengaja dilakukan yaitu aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada siswa, sementara aktivitas mengajar secara instruksional dilakukan guru. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sengaja, terarah, dan terencana oleh seluruh komunitas kelas, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaanya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang. 3.
Pengertian konstruktivisme Menurut Suparno (Kusniastuti, 2015: 8) konstruktivisme adalah aliran
filsafat pengetahuan yang berpendapat bahwa pengetahuan (Knowledge) merupakan hasil konstruksi (bentukan) dari orang yang sedang belajar. Gagasan konstruktivisme mengenai pengetahuan menurut Von Glasersfed dan Kitcherner (dalam Suparno, 1997 , dalam Wisudawati, 2014: 45) adalah : a. Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang dimana konsepsi dibentuk berdasarkan pengalaman-pengalaman seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
b. Pengetahuan bukanlah gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan subjek. c. Subjek membentuk skema kognitif, katergori, konsep, dan struktur yang perlu untuk pengetahuan. Menurut pandangan konstruktivistik, belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan yang dibentuk oleh siswa sendiri yang akan terjadi secara terus menerus karena adaya pemahaman-pemahaman baru. Proses membentuk suatu pengetahuan berlangsung secara bertahap dan akan selalu melengkapi atribut-atribut yang belum ada dalam skema seseorang. Pembentukan pengetahuan ini akan selalu dihadapkan dengan pengalaman dan fenomena yang dijumpai oleh seorang individu. Pengetahuan bukanlah barang jadi, tetapi terus berkembang seiring perkembangan mental seorang individu (Wisudawati, Asih Widi dan Eka sulistyowati, 2014). Pengetahuan ada pada diri seseorang yang sedang mengetahui, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seorang guru kepada orang lain dalam hal ini adalah siswa. Tugas membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
B.
Pembelajaran Kooperatif dan Ceramah Interaktif ( Ceramah Siswa Aktif)
1.
Pembelajaran Kooperatif a.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut Roger (Huda, 2012:29) pembelajaran kooperatif merupakan
aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh suatu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara
kelompok-kelompok
pembelajaran
yang
didalamnya
setiap
pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Dalam pembelajaran kooperatif setiap siswa dituntut untuk saling berinteraksi agar dapat bekerjasama dengan baik dan melakukan aktivitas-aktivitas demi mendapatkan suatu manfaat yang juga dapat dirasakan bersama-sama. Salah satu elemen dasar pembelajaran kooperatif menurut hudaa yaitu keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. Digunakan skil-skil interpersonal dan kelompok kecil agar dapat bekerjasama secara efektif dan dimotivasi untuk menerapkan keterampilan tersebut dalam kelompokkelompok kooperatif agar terwujud suasana yang produktif. Menurut Arend (Wisudawati, 2014: 54) model pembelajaran kooperatif
bertujuan
untuk
meningkatkan
pencapaian
akademik,
peningkatan rasa toleransi, menghargai perbedaan, serta membangun keterampilan sosial peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Kesimpulannya
dalam pembelajaran kooperatif para siswa akan
duduk bersama dalam kelompok, saling bertinteraksi, dan setiap peserta didik mememliki tanggung jawab dalam mencapai tujuan kelompok. b.
Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Menurut Arend (Wisudawati, 2014: 54) ada 4 karakteristik
pembelajaram kooperatif, yaitu: 1)
Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan;
2)
Tim yang dibentuk dari peserta didik dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah;
c.
3)
Tim yang dibentuk heterogen (ras, budaya, dan gender);
4)
Sistem penghargaan diorientasikan kepada kelompok dan individu.
Manfaat Pembelajaran Kooperatif Manfaat khusus dari pembelajaran kooperatif menurut Lickona adalah: 1)
Pembelajaran kooperatif mengajarkan nilai kerjasama Pembelajaran kooperatif mengajarkan siswa untuk saling bekerjasama dalam kelompok, demi tercapainya tujuan kelompok. Kerja sama yang terjalin adalah kerja sama antar anggota kelompok. Dalam relasi antar sesama anggota kelompok, setiap pribadi tidak terlepas dari komunikasi dengan sesama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
2)
Pembelajaran kooperatif dapat membangun komunitas di dalam kelas Melalui pembelajaran kooperatif setiap siswa dapat saling mengenal dan saling peduli, dapat melatih siswa menerima setiap perbedaan antar sesamanya, serta menumbuhkan perasaan keanggotaan dalam setiap unit sosial maupun di dalam kelas.
3)
Pembelajaran kooperatif mengajarkan keterampilan dasar kehidupan Keterampilan dasar yang dapat dikembangkan melalu pembelajaran kooperatif adalah mendengar, mengambil perspektif orang lain, berkomunikasi
dengan
efektif,
menyelesaikan
konflik,
dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. 4)
Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan pencapaian akademis, penghargaan diri, dan sikap terhadap sekolah Melalui pembelajaran kooperatif guru dan siswa mengidentifikasi perilaku-perilaku yang menghadirkan kooperasi efektif dan terusmenerus menilai dan memonitor bagaimana efektifnya pasangan kelompok bekerjasama. Dengan demikian siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan rendah dapat menarik manfaat dari pembelajaran kooperatif ini. Bukan hanya dibidang akademis, melainkan dalam perkembangan karakter pembelajaran kooperatif memberikan banyak kontribusi.
5)
Pembelajaran
kooperatif menawarkan sebuah
pengelompokan siswa
alternatif untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Menurut Orkes (dalam Lickona, 243) pembelajaran kooperatif menawarkan salah satu dari beberapa cara terbaik untuk menghindari dampak negatif pengelompokan dan mencapai kesetaran dalam pendidikan. Semua pihak bisa menaraik manfaat dari kerjasama kelompok dengan berbagai macam kemampuan. 6)
Pembelajaran kooperatif berpotensi mengurangi aspek-aspek negatif persaingan Pembelajaran kooperatif membentuk karakter siswa untuk berpikir win win solution. Kerja sama demi kepentingan bersama lebih berharga dari pada persaingan untuk menentukan siap yang kalah dan siapa yang menang
d.
Kendala-kendala utama Pembelajaraan Kooperatif Menurut Slavin (2005:68) ada 3 kendala utama terkait dengan pembelajaran
kooperatif 1)
Free rider Yang dimaksudkan dengan Free rider adalah beberapa siswa yang
tidak bertanggung jawab secara personal pada tugas kelompoknya; mereka hanya “Mengekor” saja apa
yang dilakukan oleh teman-teman
satu
kelompoknya. 2)
Diffusion of Responsibility Yang dimaksudkan dengan Diffusion Of Responsibility (penebaran
tanggung jawab) adalah suatu kondisi dimana beberapa angggota yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
dianggap tidak mampu cenderung diabaikan oleh anggota-anggota lainnya yang “ lebih mampu”. 3)
Learning a part of task specialization Hal ini terjadi pada saat siswa hanya terfokus pada bagian materi yang
menjadi tanggung jawabnya saja, sementara materi yang dikerjakan oleh kelompok lain hampir tidak digubris sama sekali, padahal semua materi tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Menurut Slavin (Huda, 2012: 69), ketiga kendala ini dapat diatasi apabila guru mampu untuk melakukan 3 hal berikut: 1)
Mengenali sedikit banyak karakteristik dan level kemampuan siswasiswanya;
2)
Selalu menyediakan waktu khusus untuk mengetahui kemajuan setiap siswanya dengan mengevaluasi mereka secara individual setelah bekerja kelompok;
3)
2.
Mengintegrasikan metode yang satu dengan metode yang lain.
Pembelajaran Gabungan (TPS - kancing gemerincing- debat) Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode pembelajaran
gabungan dari metode Think-Pair-share, kancing gemerincing, dan debat. Metode gabungan ini akan digunakan secara bersama-sama. Metode TPS
ini dikembangkan oleh Frank Lyman dari University of
Maryland. Manfaat metode ini ( Huda, 2012: 136) adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
1)
Memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain
2)
Mengoptimalkan partisipasi siswa
3)
Bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. Metode Kancing gemerincing dikembangkan oleh Spencer Kagan. Metode
ini memiliki kelebihan (Huda, 2012: 142) yaitu : 1)
Dapat diterapkan pada semua mata pelajaran dan tingkatan kelas;
2)
Dalam metode Kancing gemerincing, masing-masing anggota kelompok bekesempatan
memberikan
kontribusi
mereka
dan
mendengarkan
pandangan anggota lain; 3)
Dapat digunakan untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok. Sering kali ada satu anak/anggota yang terlalu dominan dan banyak bicara. Sebaliknya, ada anak yang pasif dan pasrah saja pada rekannya yang lebih dominan. Dengan menggunakan metode ini setiap anak akan memiliki kesempatan berbicara dan mereka pula diberikan kancing yang menjadi tanda saat kapan mereka berbicara dan saat kapan kesempatan berbicara untuk setiap siswa telah selesai. Langkah-langkah
teknik
pembelajaran
gabungan
(TPS
-
Kancing
gemerincing- Debat) 1)
Siswa dibagi dalam kelompok menggunakan game kursi bernomor. Setiap siswa akan diberi nomor dan siswa akan duduk pada kursi yang sesuai dengan nomor yang ia dapat. Setiap kelompok terdiri dari empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
anggota/siswa. Dalam kelompok akan dipilih satu siswa yang menjadi ketua kelompok 2)
Guru memberikan dua tugas. Tugas pertama berupa penyelesaian soal hitungan yang langsung dikumpulkan ketika siswa selesai bekerja dan tugas kedua berupa pernyataan yang kemudian akan analisis oleh siswa. Tugas untuk pernyataan analisis ini akan menjadi pengantar untuk teknik belajar selanjutnya, yaitu debat. Kelompok yang setuju dengan pernyataan akan menjadi kelompok pro dan kelompok yang tidak setuju dengan pernyataan akan menjadi kelompok kontra.
3)
Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompoknya. Sebelum berdiskusi siswa diberi 2 atau 3 kancing untuk masing-masing siswa. Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus meletakan satu kancing yang dimilikinya ditengah-tengah meja. Apabila kancing yang dimiliki salah seorang siswa telah habis, maka ia tidak boleh berbicara sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masingmasing. Apabila kancing sudah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesempatan untuk membagi-bagi kancing kembali dan mengulang prosedurnya kembali.
4)
Apabila diskusi siswa dalam kelompok selesai, maka guru membimbing siswa untuk mulai berdebat antara kelompok kotra dan pro. Selama debat berlangsung teknik kancing gemerincing tetap digunakan. Setiap siswa dalm kelompok pro ataupun kontra mendapat 3 atau 4 kancing . Setiap siswa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
setiap kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat saat mereka berdebat 5)
Apabila perdebatan telah selesai, maka guru mengambil kesimpulan dan memperbaiki apabila terjadi miskonsepsi saat perdebatan berlangsung
6)
Untuk materi yang tidak masuk dalam debat akan digunakan metode TPS. Dalam kelompok siswa berdiskusi, kemudian mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas
3.
Ceramah siswa aktif Menurut Suparno (2013: 180), model ceramah adalah model pembelajaran
dimana guru sendiri menerangkan dengan kata-kata, menjelaskan prinsip atau bahan Fisika kepada siswa. Biasanya siswa menjadi pasif dan hanya mendengarkan apa yang diceramahkan guru. Model ceramah seringkali digunakan karena model ini sangat praktis, tidak memerlukan banyak waktu, biaya, dan persiapan. Menurut Asih Wisudawati dan Eka Sulistyowati (Wisudawati, 2014: 144145) metode ceramah memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode ceramah yaitu: 1)
Metode ceramah sangat baik untuk materi-materi yang belum tersedia dalam bentuk hard copy sehingga dapat dilaksanakan di sekolah-sekolah yang memiliki buku-buku ajar;
2)
Guru mampu mengontrol materi yang akan diberikan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
3)
Guru dapat merencanakan waktu penyampaian materi sesuai dengan waktu yang telah disediakan dalam kurikulum;
4)
Guru dapat menyampaikan materi dalam waktu singkat;
5)
Dapat digunakan dalam kelas besar;
6)
Metode ceramah dapat digunakan dengan baik unutk tingkat kognisi dan/atau afeksi rendah;
7)
Metode ceramah lebih praktis, ekonomis, dan efisien.
Sedangkan kekurangan metode ceramah adalah: 1)
Metode ceramah memaksa peserta didik untuk menjaga konsentrasi dengan menggunakan indra telinga yang terbatas;
2)
Metode ceramah membuat peserta didik terganggu oleh hal-hal visual;
3)
Metode cermah membuat peserta didik sulit untuk menentukan gagasan guru yang bersifat analisis, sintesis, kritis, dan evaluatif;
4)
Metode cearamah membuat peserta didik cenderung diperlakukan sama rata oleh guru;
5)
Metode ceramah membuat guru cenderung bersifat otoriter;
6)
Metode ceramah membuat kelas monoton;
7)
Metode ceramah membuat kelas doktiner;
8)
Metode ceramah yang disampaikan guru tidak pandai bertutur kata akan membuat kelas menjadi membosankan. Model ceramah yang digunakan dalam penelitian ini bukanlah model
ceramah yang bersifat tradisioanal seperti diatas, tetapi model ceramah yang saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
ini berlaku yaitu model ceramah interaktif atau model ceramah siswa aktif. Dengan model ceramah siswa aktif, guru bukan menjadi pribadi yang lebih dominan aktif saat kegiatan pembelajaran berlangsung, tetapi diantara ceramah dan penjelasannya guru menuntut keterlibatan siswa melalui pertanyaan, latihan soal, dan diskusi dalam kelompok yang membuat siswa berpikir dan aktif selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Dengan demikian siswa menjadi aktif
mengelolah bahan melalui pertanyaan, diskusi, dan mengerjakan persoalan yang ditawarkan guru. Menurut Huda (2011) pembelajaran kelompok kecil dalam hal ini adalah kelompok yang dibentu pada pembelajaran ceramah interaktif keterampilan social tidak diajarkan secara sistematis dan siswa bekerjasama hanya untuk kesuksesannya sendiri. C.
Prestasi Belajar Kata “prestasi” berasal dari kata bahasa Belanda yaitu prestatie. Dalam
bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Arifin (1998) mendefenisikan prestasi sebagai kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Ahmadi (2013: 139) mengemukakan beberapa faktor internal dan eksternal prestasi belajar. Yang tergolong dalam faktor internal adalah: Faktor jasmaniah (Fisiologi) yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah a.
Faktor intelektif yang meliputi: 1)
Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
2) b.
Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki
Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.
Sedangkan yang tergolong dalam faktor eksternal yaitu 1.
Faktor sosial yang terdiri atas : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok
2.
Faktor budaya seperti adat istiadat , ilmu pengetahuan, dan teknologi.
3.
Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim Menurut Arifin (2009: 12) ada 5 fungsi utama prestasi belajar antara lain. Prestasi belajar sebgai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik; a.
Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia”
b.
Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feeback) dalam meningkatkan mutu pendidikan;
c.
Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu intitusi pendidikan sedangkan indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan perserta didik di masyarakat; d.
Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik dalam proses pembelajaran peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pembelajaran.
D.
Komunikasi dan Komunikasi Interpersonal
1.
Pengertian Komunikasi Komunikasi
mengandung
makna
bersama-sama
(common).
Kata
komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu Communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Kata komunikasi ini didefinisikan menurut sudut pandang masing-masing ahli, karena sejarah ilmu komunikasi dikembangkan dari ilmuwan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu. a.
Menurut Sarah Trenholm dan Arthur Jensen (dalam Wiryanto 2004: 6) komunikasi adalah suatu proses dimana sumber menstramisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran.
b.
Menurut Hoveland (dalam Wiryanto 2004: 6) Komunikasi adalah proses dimana individu menstrasamisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain.
c.
Menurut Albig (dalam Siahan 2000:3) komunikasi adalah pengoperan lambang-lambang yang berarti antara individu.
proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Dari buah pikiraan diatas dapat disimpulkan ada dua nilai mendasar dalam komunikasi yaitu informasi yang berupa lambang-lambang atau berupa gambaran yang menjadi stimulan dan nilai kedua adalah persuasif, yakni proses pemindahan itu hendaknya mencapai satu sarana, orang yang menerima dan memahaminya. Secara ontologis komunikasi merupakan proses pemindahan dan pengoperan arti , nilai, pesan melalui media atau lambang-lambang berupa bahasa, tulisan, ataupun isyarat. Sedangkan secara epistemologis nampak bahwa komunikasi bertujuan merubah tingkah laku sesama, merubah pola pikir atau sikap orang lain (komunikan) agar dapat membangun kebersamaan dan mencapai ide yang sama demi tujuan bersama pula. Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian komuniksi adalah proses penyampai informasi (pesan, ide, sikap, atau gagasan) dari komunikator kepada komunikan untuk merubah perilaku komunikan (pola, sikap, pandangan, dan pemahamannya) ke pola dan pemahaman yang dihendaki oleh komunikator. 2.
Pengertian komunikasi interpersonal Menurut Wiranto (2004: 32), komunikasi antarpribadi (interpersonal
communication) merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Trenholm dan Jensen (dalam Wiranto, 2004: 32) mendefinisikan komunikasi antar pribadi sebagai komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka. Komunikasi ini terjalin di antara dua pribadi, bersifat langsung, dan sering dalam bentuk percakapan. Ciri khas dari komunikasi antar pribadi ini bersifat dua arah atau timbal bailk yang biasa disebut two way
traffic communication.
Didalam kelas komunikasi dua arah ini dapat terjalin antara siswa dengan siswa atau antara siswa dengan guru. Komunikasi antar pribadi ini dapat berjalan dengan efektif apabila komunikator dan komunikan mempunyai kebersamaan, persoalan yang sama, perjuangan yang sama, dan tujuan yang sama Menurut Devi (Maulana, 2013:77-78) tujuan komunikasi interpersonal adalah: 1)
Proses belajar Komunikasi interpersonal membantu kita untuk mengerti, memahami, dan merespon lingkungan di sekitar kita, seperti peraturan, norma-norma, dan etika yang berlaku. Kita juga dapat mengetahui bagaimana pendapat orang lain tentang suatu hal ataupun suatu peristiwa, serta mengetahui bagaimana orang lain menilai diri dan tingkah laku kita
2)
Untuk membangun hubungan Komunikasi interpersonal membantu kita untuk dapat membangun dan mempertahankan hubungan sosial yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
3)
Untuk mempengaruhi Dalam komunikasi interpersonal, kita sering mencoba mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain
4)
Untuk bermain Berdiskusi tentang hobi dan menceritakan lelucon merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dapat membuat pikiran kita beristirahat sejenak dari hal-hal yang serius.
5)
Untuk menolong Melalui komunikasi interpersonal kita dapat menenangkan, menghibur, dan memberi saran kepada teman. Secara profesional atau bukan, keberhasilan menolong
tergantung
pada
keterampilan
komunikasi
interpersonal
seseorang 3.
Aspek-aspek Kemampuan Interpersonal Menurut de Vito (1995) ada lima aspek umum yang perlu dpertimbangkan dalam komunikasi interpersonal agar komunikasi dapat berjalan dengan baik yaitu: a.
Keterbukaan Kualitas keterbukaan mengacu ada tiga hal. Pertama kesediaan membukan diri, mengungkapkan informasi tentang diri kepada orang lain. kedua, kesediaan untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Dalam menjalin komunikasi interpersonal diharapkan individu penerima pesan bereaksi terbuka terhadap apa yang diucapkan individu pembawa pesan. Ketiga, kesadaran untuk memiliki dan
mengakui perasaan dan
gagasan yang timbul. Dalam hal ini diharapakan adanya keberanian untuk mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang “milik” anda dan anda bertanggung jawab atasnya. b.
Empati Empati diartikan sebagai ikut merasakan, dalam hal ini ikut merasakan sesuatu seperti yang dirasakan orang lain. Langkah yang digunakan dalam mencapai empati adalah menahan godaan godaan untuk mengevaluasi, menilai, menafsirkan, dan mengkritik. Bukan karena reaksi ini “salah”, melainkan reaksi ini sering kali menghambat pemahaman. Langkah kedua yang dilakukan untuk berempati adalah dengan
mengenal
seseorang,
keinginananya,
pengalamannya,
kemampuannya, ketakutannya, dan sebagianya agar kita. Langkah ketiga yang dapat dilakukan adalah mencoba merasakan apa yang sedang dirasakan oarang lain dari sudut pandangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
c.
Sikap mendukung Sikap mendukung dapat diperlihatkan dengan cara: 1)
Deskriptif, bukan evaluatif Pada umumnya suasana evaluatif membuat orang merasa defensif daripada dalam suasana deskriptif. Suasana yang bersifat deskriptif dan bukan evaluatif membantu terciptanya sikap saling mendukung. Sikap yang deskriptif
itu akan
menjadikan orang lain bebas dalam mengungkapkan perasaanya. 2)
Spontanitas Gaya spontan pada saat berkomunikasi akan menciptakan suasana saling mendukung. Orang yang spontan dalam komunikasi akan terus terang dan terbuka dalam mengutarakan pikirannya.
3)
Profesionalisme Bersikap profesional artinya bersikap tentatif dan berpikiran terbuka
serta
bersedia
mendengarkan
padangan
yang
berlawanan dari orang lain serta bersedia mengubah posisi jika perubahan itu dipandang perlu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
d.
Sikap Positif Sikap positif dalam komunikasi iterpersonal dikomunikasikan dengan cara: 1)
Menyatakan sikap positif Komunikasi interpersonal terbina jika orang mamiliki sikap positof terhadap diri mereka sendiri. Orang yang merasa positif terhadap diri sendiri mengisyaratkan perasaan ini kepada orang lain, yang selanjutnya juga akan merefleksikan perasaan positif ini.
2)
Dorongan Perilaku mendorong dapat berupa verbal seperti pujian, atau non verbal seperti senyuman atau menepuk bahu. Dorongan positif pada umumnya berbentuk pujian atau penghargaan, dan terdiri atas perilaku yang biasanya kita harapkan, kita nikmati, dan kita banggakan. Dorongan positif ini mendukung citra pribadi seseorang dan membuat seseorang merasa lebih baik.
e.
Kesetaraan Komunikasi interpersonal menjadi efektif apabila adanya kesetaraan. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai atau berharga, dan bahwa masingmasing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan antar pribadi yang ditandai oleh kesetaraan, ketidaksependapatan,dan konflik lebih dilihat sebagai upaya unutk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
memahami perbedaan yang pasti daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain. Kesetaraan tidak mengaruskan kita untuk unutk menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berati kita menerima pihak lain, atau memberikan penghargaan tak bersyarat kepada orang lain. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa unutk menjalin komunikasi interpersonal yang baik perlu diperhatikan kelima aspek komunikasi interpersonal, yaitu keterbukaan, empati, dukungan, kepositifan, dan kesetaraan diantara pelaku komunikasi. Dalam penelitian ini peneliti meggunakan aspek-aspek sebagai dasraa penyususnan alat ukur tigkat komunikasi interpersonal baik anatar siswa maupun anatara guru dan siswa. E.
Materi Energi 1.
Energi Istilah energi bukanlah istilah yang asing bagi kita. Dalam beraktivitas
sehari-hari kita selalu membutuhkan energi, baik ketika kita tidur, berjalan, menulis, membaca dan kegiatan lainya. Bukan hanya manusia, alat-alat seperti TV, Kipas angin, Sepeda motor, mobil dan lain sebagainya juga memerlukan energi untuk melakukan usaha. Jadi untuk melakukan usaha diperlukan sejumlah energi. Dengan begitu energi diartikan sebagai sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar dapat melakukan usaha (Kanginan, 2006: 203).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Sumber energi dibagi atas dua: sumber energi tak terbaharui, seperti energi fosil dan minyak mentah dan sumber energi terbaharui, seperti eergi Matahari, energi angin, energi air, dll. Satuan energi sama dengan satuan usaha yaitu joule. Satu joule sama dengan besar usaha yang dilakukan oleh gaya sebesar satu newton untuk memindahkan benda sejauh satu meter. Satuan lain untuk menyatakan energi adalah kalori (disingkat Kal). Satuan kalori dapat dikonversi kedalam satuan joule sehingga : 1 kalori = 4,2 joule 1 joule = 0,24 kalori 2.
Energi Kinetik a.
Pengertian energi kinetik Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena
geraknya (Kanginan, 2006: 206). Nama energi kinetik diperkenalkan pertama kali oleh Lord Kelvin fisikawan Inggris. Kata “Kinetik” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “gerak”. Energi kinetik merupakan
besaran skalar;
energi kinetik
bergantung pada massa dan laju benda. Makin besar kelajuan , maka makin besar juga energi kinetiknya. Makin besar massa benda, makin besar juga energi kinetiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
b.
Rumus energi kinetik Energi kinetik bergantungg pada massa dan kelajuan benda,
secara matematis persamaan energi kinetik adalah sebagai berikut Posisi awal
Posisi Akhir
F
V
Gambar 2. 1 Perubahan posisi benda yang diberi gaya F Pada gambar 2.1 sebuah benda bermassa m yang diam. Ketika gaya konstan diberikan selama benda menempuh jarak
, benda
akan bergerak dengan percepatan a sampai mencapai kecepatan akhir v. Usaha yang dilakukan pada benda W= F
seluruhnya diubah
menjadi energi kinetik benda pada keadaan akhir. Jadi, EK = W atau EK = F Gunakan persamaan kecepatan dari GLBB ;
;
(1)
Gunakan persamaan perpindahan dari GLBB ( ) ;
;
(2)
Energi kinetik EK dapat ditulis dengan
EK = F
= (ma)(
)=
( )=
Maka persamaan energi kinetik adalah (Kanginan, 2006: 207)
EK =
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
3.
Hubungan Usaha dan Energi Kinetik ( Teorema usaha-energi) Usaha yang dilakukan pada suatu benda memenuhi persamaan
W= F
(w = usaha, F = gaya, dan
= perpindahan). Dengan
mengganti F = m a (F = gaya, m = massa, dan a = percepatan). Jika kedua ruas dari persamaan F = m a dikalikan dengan
, maka akan
tampil usaha yang dilakukan oleh gaya pada benda. F
)
= m (a
Hasil kali
berkaitan dengan kecepatan awal v1 dan
kecepatan akhir v2 sesuai persamaan GLBB.
(
)
[
]
Persamaan diatas dapat kita tulis sebagai F F
[
] (Kanginan, 2006: 209)
sebagai energi kinetik benda ( EK), sehingga persamaan diatas dapat kita tulis sebagai F
=
Kerja total yang dilakukan pada sebuah benda sama dengan perubahan energi kinetiknya. ( Giancoli, 1998:180) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
4.
Energi Potensial Gravitasi Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan posisi
suatu benda. Misalnya, sebuah benda dengan massa m diangkat dari permukaan tanah sampai ketinggian h dari tanah. Apabila percepatan gravitasi bumi g, maka gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda adalah F = W = mg. Jadi, usaha yang diperlukan untuk mengangkat benda setinggi h adalah W = Fh W = mgh
Gambar 2.2 Benda yang diangkat setinggi h dari tanah Dengan demikian, benda yang berada pada ketinggian h mempunyai potensi untuk melakukan usaha sebesar W = m.g.h. Dikatakan benda tersebut mempunyai energi potensial gravitasi, yang besarnya
E p = mgh
dengan Ep sama dengan energi, m sama dengan massa, g sama dengan percepatan gravitasi bumi, dan h sama dengan ketinggian dari permukaan bumi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Apabila benda mula-mula berada pada ketinggian h1, karena gaya beratnya benda bergerak vertikal ke bawah hingga ketinggian h2 dari bidang acuan
Gambar 2.3 benda yang bergerak vertikal ke bawah dari keadaan hingga keadaan
W = mgh1- mgh2 = - mg (h2 - h1) W = EP Sehingga kerja yang dilakukan oleh gaya berat merupakan selisih perubahan energi potensial benda tersebut. ( Tanda negatif pada di depan
) = EP (
) merupakan hal yang
penting. Ketika benda bergerak naik, h akan semakin besar,kerja yang dilakukan gaya gravitasi akan negatif, maka energi potensial gravitasi akan bertambah. Sebaliknya
ketika benda bergerak turun, h akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
berkurang gaya gravitasi akan melakukan kerja positif maka energi potensial gravitasi akan berkurang. 5.
Hukum Kekekalan Energi Mekanik Energi mekanik merupakan gabungann dari energi potensial dan
energi kinetik. a.
Menurunkan Hukum Kekekalan Energi Mekanik Jika tidak ada gaya-gaya nonkonservatif, maka
= 0, prinsip
umuum teorema usaha-energi kita peroleh =
( 1)
Usaha oleh gaya resultan gaya-gaya konservatif,
adalah usaha yang dilakukan oleh
, dan gaya-gaya tak konservatif,
,
seingga =
(2)
Jika pada sistem hanya bekerja gaya-gaya konservatif,
,
dan persamaan tersebut menjadi = = Telah kita ketahui bahwa atau
(3) =
, sehingga
. Jumlah
= , sehingga dapat
kita tulis =0 Atau
(4)
Energi Mekanik EM = EP + EK, sehingga dapat juga kita tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
=
(5)
Persamaaan 4 dan 5 dikenal dengan sebutan hukum kekekalan energi mekanik. Hukum Ini berbunyi enrgi mekanik sistem pada posisi akhir sama dengan energi mekanik sistem pada posisi awal. b.
Aplikasi hukum kekekalan energi meknik pada benda jatuh bebas Untuk sistem yang bergerak di bawah gaya berat, misalnya pada
kasus gerak jatuh bebas. Energi mekaniknya terdiri dari energi potensial gravitasi konstan EP = mgh dan energi kinetik EK = m
,
sehingga hukum kekekalan energi mekanik dapat kita tulis =
Gerak jatuh bebas dari sebuah benda yang mula-mula berada pada ketinggian H diatas tanah. Kita tetapkan tanah sebagi bidang acuan h= 0 ( atau EP= 0). Pada gambar 2. 4, di posisi 1 benda belum bergerak,sehingga
= 0 atau
=
= 0. Semua energi
mekanik berbentuk energi potensial: EM=
=mgH.
Di posisi 2, energi mekanik sebagian berbentuk energi potensial dan sebagian lagi energi kinetik, sehingga =
= mgh +
m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Sesaat sebelum benda menyentuh tanah, h= 0 atau Ep= 0. Semua energi mekanik berbentuk energi kinetik =
=
m
Dengan mengaplikasikan hukum kekekalan energi mekanik pada kasus gerak jatuh bebas seperti gambar 4, kita peroleh EM =
=
=
=
= mgh +
m
= mgH
=
Gambar
2.4
Sebuah
benda
yang
jatuh
bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A.
Design Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif Design One-Grup Pretest-
Posttest dan kualitatif. Penelitian ini akan dilakukan pada dua kelas yang berbeda dengan metode yang berbeda pula. Penelitian kuantitatif akan menggunakan data berupa skor atau angka dan menggunakan statistik untuk analisis. Data prestasi dan komunikasi interpersoanal pada siswa akan dianalisis dengan menggunakan test-T. Dalam hal ini dua kelompok dari dua kelas yang berbeda ini diukur bukan hanya pada akhir treatment (post-test), tetapi juga sebelumnya (pre-test). Data yang diolah secara kualitatif untuk menjelaskan peningkatan komunikasi interpersonal dari masing-masing siswa terhadap metode pembelajaran yang digunakan. Skema penelitian adalah sebagai berikut:
O11
X1
O21
O12
X2
O22
Keterangan
:
O11
: prestest kelas dengan metode pembelajaran kooperatif
O12
: prestest kelas dengan metode pembelajaran ceramah interaktif
X1
: Kelas dengan metode pembelajaran kooperatif
X2
:
Kelas dengan metode pembelajaran ceramah siswa aktif
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
O21
: posttest kelas dengan metode pembelajaran kooperatif
O22
: posttest kelas dengan metode pembelajaran ceramah interaktif
Penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu (1) observasi (2) pengambilan data (3) analisis data (4) pembuatan laporan. Data yang diambil berupa hasil test siswa sebelum dan sesudah diajarakan dengan menggunakan metode ceramah siswa aktif dan metode pembelajaran kooperatif, angket penilaian diri siswa tentang komunikasi interpersonal dengan sesama siswa dan anatara siswa dan guru, dan penilaian observer. B.
Tempat Penelitian Penelitian ini akan diadakan di SMA N 1 Depok yang beralamat Jln. Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta
C.
Subyek dan Obyek Penelitian 1)
Subyek Penelitan Subyek penelitan ini adalah siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 SMA N 1 Depok yang masing-masing berjumlah 32 siswa.
2)
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perbandingan antara metode pembelajaran kooperatif dan cermah interaktif dalam pembelajaran fisika untuk materi usaha dan energi.
D.
Waktu Penelitan Penelitan ini akan dilaksakan pada tanggal Maret 2017 – April 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
E.
Treatment Treatment merupakan perlakuan khusus dari peneliti dalam hal ini adalah
adalah metode pembelajaran kepada subyek atau sampel yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan. Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah treatment pada dua kelas eksperimen dengan metode kooperatif dan metode ceramah interaktif. Dalam pelaksanaan treatment ini untuk kelas X MIPA 1, setiap siswa akan dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Masing-masing kelompok terdiri 3-4 orang dan setiap siswa akan diberikan kancing sebagai kuota bicara, namun sebelum dibagi dalam kelompok setiap siswa akan diberi kuisioner penilaian diri tentang komunikasi interpersonal antarsiswa dan masing-masing siswa akan menyelesaikan soal prestest. Setelah itu para siswa akan masuk dalam kelompok dan mulai berdiskusi dan mengerjakan latihan soal. Pada saat berdiskusi, peneliti akan mengontrol kegiatan siswa agar siswa menggunakan kancing yang dibagikan dengan baik dan sesuai yang diharapkan peneliti. Setelah selesai berdiskusi latihan soal yang berupa latihan soal akan dikumpulkan kepada peneliti, sedangkan latihan soal yang berisi argumen-argumen siswa akan digunakan siswa pada saat debat. Pada akhir kegiatan peneliti akan memberikan penjelasan secara umum dan memberikan soal post-test kepada siswa serta memberikan kuisioner penilain diri tentang komunikasi interpersonal kepada siswa. Metode cermah interaktif atau ceramah siswa aktif unutk kelas X MIPA 2, dalam pelakasaan metode ini. Metode ceramah yang digunakan peneliti jauh berbeda dengan metode ceramah tradisional yang dulu sering digunakan. Metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
ceramah yang digunakan peneliti adalah metode ceramah siswa aktif, guru bukan menjadi pribadi yang lebih dominan aktif saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam pelaksanaan treatment ini untuk kelas X MIPA 2, peneliti akan menjelaskan materi dengan bantuan media Power point, ketika menjelaskan peneliti juga berinteraksi dengan siswa melalui pertanyaan-pertanyaan dan diskusi, kemudian siswa akan mengerjakan latihan soal. Namun, sebelum memberi treatment, siswa akan diberikan kuisioner tentang komunikasi interpersonal pada masing-masing siswa serta menyelesaikan soal prestest. Setelah pemberian treatment, peneliti akan memberikan soal post-test kepada siswa serta memberikan kuisioner penilain diri tentang komunikasi interpersonal setelah siswa di beri treatment.
F.
Instrumen Penelitian 1.
Instrumen
Pembelajaran,
yaitu
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran Rencana pelaksaan pembelajaran (RPP) dibuat untuk menentukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama proses penelitian. RPP yang disusun merupakan RPP yang berdasarkan aturan dari Kurikulum 2013 (Kutilas). RPP terdiri atas : (1) Identitas Sekolah, (2) Kompetensi Inti, (3) Tujuan Pembelajaran, (3) Kompetensi Dasar dan Indikator, (4) Penguraian Tujuan Pembelajaran pada Setiap Pertemuan, (5) Materi Pembelajaran, (6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Kegiatan Pembelajaran, (7) Teknik Penilaian, (8) Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar. 2.
Instrumen Pengumpulan Data a.
Pre-Test dan Post-Test Pre-Test dilakukan sebelum para siswa diberikan treatment atau
sebelum diberikan metode pembelajaran. Tujuan diberikan pre-test adalah unutk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan treatment. Sedangkan post-test dilakukan setelah siswa diberi treatment. Post-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa tentang materi usaha dan energi setelah menggunakan metode pembelajaran kooperatif dan metode ceramah interaktif.
Masing-
masing kelas akan mendapatkan soal pre-test dan post-test yang sama. Bentuk soal-soal pre-test dan post-test dalam penelitan ini adalah dalam bentuk esay. Soal pre-test dan post-test yang diberikan sebanyak 7 soal yang telah divalidasi oleh guru mata pelajaran fisika SMA N 1 Depok dan juga divalidasi pakar oleh dosen pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Posttest Materi Energi Kelas X Kompetensi Dasar : 3. 9 Menganalisis konsep energi,usaha (kerja), hubungan usaha (kerja) dan perubahan energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa sehari-hari 4.9 Menerapkan metode ilmiah untuk mengajukan gagasan penyelesaian masalah gerak dalam kehidupan sehari-hari, yang berkaitan dengan konsep energi, usaha (kerja) dan hukum kekekalan energi Materi Pokok
: Energi
Tabel 3.1. Kisi-kisi soal posttest materi energi Penyelesaian
IPK
No. Soal
Soal
Menjelaskan
2
Apa yang dimaksud dengan a. energi potensial bernilai maksimum ? b. energi kinetik bernilai maksimum
perbedaan
energi
kinetik
energi
potensial
dan
c.
Energi potensial bernilai
Bobot maksimum maksimum 5
saat kecepatan benda bernilai 0 dan energi mekanik sama dengan energi potensial d.
Energi kinetik bernilai maksimum saat posisi benda adalah sama dengan 0 dan energi mekanik sam dengan energi kinetik
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menghitung besar, energi kinetik dan potensial yang dimiliki oleh suatu benda
3
7
Benda pertama memiliki massa m dan kecepatan v. Benda kedua memiliki massa 3 kali benda pertama dan kecepatan 2 kali benda pertama. Tentukan perbandingan energi kinetik yang dimiliki oleh benda kedua dan benda pertama!
Dik =
Sebuah benda berada pada
Dik =
= 1 Kg ( misal) = 3 Kg = 1 m/s = 2 m/s Dit = Perbandingan EK benda adalah =...? ⁄ ⁄
ketinggian seperti yang terlihat pada gambar berikut.
10
Dit =
= 6000 J =10 m = 8m =......
10
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
=m g 6000 J= m (10 m/s2) (10 m) 6000 = 100 . m m = 60 Kg maka, = m g = (60 Kg) (10 m/s2) (8 m) = 4800 J
Jika benda telah turun sejauh 2 meter dari posisi mula-mula, berapakah energi potensial yang dimiliki benda itu sekarang? Menggunakan teorema usaha dan energi untuk
5
Berapa usaha yang diperlukan untuk mempercepat sebuah mobil dengan massa 1000 Kg
1. Dik= m = 1000 Kg = 20 m/s = 30 m/s
10
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menentukan besaranbesaran
yang bergerak dengan kecepatann 20 m/s sampai 30 m/s ?
Dit = W =...? W = EK2 – EK1 W= ⁄ m - ⁄ = ⁄ (
)(
) -
⁄ (
)( ) = (500 Kg) (900 m2/s2) - (500 Kg) (400 m2/s2) = 450 000J – 200000 J = 250 000 J Menggunakan persamaan kekekalan energi mekanik untuk memecahkan persoalan
6
Seekor burung sedang melayang terbang pada ketinggian 10 m di atas tanah dengan kecepatan konstan sebesar 10 m/s. Jika massa burung adalah 2 kg, tentukan energi mekanik burung!
10 Dik = h = 12 m
m= 2 kg Dit = EM= ...?
EM = Ep + Ek = m g h + ½ m v2 = ( 2 Kg) (10 m/s2) (12 m) +1/2 ( 2 Kg) (10 m/s)2 =240 J + 100 J = 340 J
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menentukan energi mekanik dari suatu benda
4
Tinggi bukit adalah 40 m, sebuah roller-coaster mulai dari keadaan diam pada puncak. Hitunglah laju rollercoaster di kaki bukit!
Dik =
15
= 40 m =0 m = 0 ( saat pelepasan) = 10 m/s2
Dit =
⁄ m
= ... ?
+
m g
= ⁄ m
+mg
( m dapat di coret) ⁄
0
+ g
= ⁄
+ g
+ (10 m/s2) (40 m) = ⁄ 400 m2/s2
+0
= ⁄
= 2 (400 m2/s2) = 28,3 m/s
Menjelaskan hukum kekekalan energi dan
1
Apakah energi itu bersifat Ya, energi itu bersifat kekal. kekal ? jika iya, lalu Mengapa
5
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
contohnya
kita harus menghemat penggunaan energi ( misalnya bensin) ?
Alasan kita harus menghemat bensin adalah karena energi dalam hal ini adalah bensin berubah
bentuk
menjadi
gas
buangan
kendaraa bermotor. Energi ( bensin) berubah bentuk, namun tak dapat kembali lagi menjadi bensin. Maka dari itu kita harus menghemat penggunaan bensin.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pretest Materi Energi Kelas X Kompetensi Dasar : 3. 9 Menganalisis konsep energi,usaha (kerja), hubungan usaha (kerja) dan perubahan energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa sehari-hari 4.9 Menerapkan metode ilmiah untuk mengajukan gagasan penyelesaian masalah gerak dalam kehidupan sehari-hari, yang berkaitan dengan konsep energi, usaha (kerja) dan hukum kekekalan energi Materi Pokok
: Energi
IPK
No. Soal 7
Menjelaskan perbedaan
energi
Soal
Tabel 3.2 Kisi-kisi soal pretest materi energi Penyelesaian
Apa perbedaaan energi kinetik dan energi potensial ?
Bobot maksimum Energi kinetik adalah energi yang dimiliki 5 benda karena kecepatannya, sedangkan
kinetik dan energi
energi potensial adalah energi yang dimiliki
potensial
benda karena posisinya
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menghitung besar, 1 energi yang dimiliki oleh seuatu benda
Buah kelapa dengan massa 4 kg berada pada tangkainya setinggi 6 meter di atas tanah sedangkan buah nangka bermassa 3 kg berada pada 4 meter di atas tanah. Tentukan perbandingan energi pontesnsial benda itu !
Dik = m1= 4 Kg
10
=6m =4 m m2= 3 Kg Dit = Perebandingan energi potensial= ...?
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menggunakan teorema usaha dan energi untuk menentukan besaran- besaran
2
Air terjun dalam tiap detik mengalirkan 100 m3 air. Tinggi air terjun 12 m ( g = 10 m/s2). Hitunglah energinya tiap detik!
Dik = Vol= 100 m3 10 = 1 gr/ cm3 = 1000 Kg/m3 = 12 m = 10 m/s2 = Vol. = ( 100 m3) (1000 Kg/m3) = 105 Kg Dit = energi tiap detik =...? energi tiap detik = m.g.h = (105 Kg) (10 m/s2) (12 m) = 12 .106 J
5
Berapa usaha yang diperlukan oleh untuk mempercepat sebuah mobil dengan massa 2000 Kg yang bergerak dengan kecepatan 40 Km/jam menjadi 60 Km/s ?
10 Dik= m = 2000 Kg = 30 m/s = 40 m/s Dit = W =...? W = EK2 – EK1 W= ⁄ m - ⁄ = ⁄ ( ⁄ (
)( )(
) – )
= (1000 Kg) (16,67 m2/s2) - (1000 Kg) (11,11 m2/s2) = 16670 J – 11110 J 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= 5060 J Menggunakan persamaan kekekalan energi mekanik untuk memecahkan persoalan
4
Sebuah batu dilepaskan dari ketinggian 3,0 m diatas tanah, hitunglah laju batu ketika telah mencapai posisi 1,0 m diatas tanah!
Dik =
15
= 3,0 m = 1,0 m = 0 ( saat pelepasan) = 10 m/s2 Dit = = ... ? ⁄ m + m g = ⁄ m + m g ( m dapat di coret)
⁄
= ⁄
+ g
+ g
0 + (10 m/s2) (3,0 m) = ⁄ (10 m/s2) (1,0 m)
30 m2/s2
= ⁄
+
+ 10 m2/s2
= 2 (30 m2/s2 - 10 m2/s2) = 6,32 m/s
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menentukan energi mekanik dari suatu benda
3
Seekor burung sedang melayang terbang pada ketinggian 10 m di atas tanah dengan kecepatan konstan sebesar 10 m/s. Jika massa burung adalah 2 kg. Tentukan energi mekanik burung !
10 Dik = h = 10 m
m= 2 kg Dit = EM= ...? EM = Ep + Ek = m g h + ½ m v2 = ( 2 Kg) (10 m/s2) (10 m) +1/2 ( 2 Kg) (10 m/s)2 = 200 J + 100 J = 300 J
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menjelaskan hukum 6 kekekalan energi dan contohnya
Apakah yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi ? berikan contohnya !
Energi itu tidak dapat dimusnahkan dan 5 tidak dapat diciptkan, energi hanya dapat berubah bentuk dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Contohnya energi listrik yang berubah bentuk menjadi enegi cahaya.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
b.
Kuisioner/ Angket Komunikasi Interpersonal Menurut Suparno (2010: 61), angket/kuisioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui. Kuisioner akan digunakan untuk menilai seberapa sering siswa berkomunikasi secara interpersonal dan seberapa penting komunikasi
interpersonal
bagi
siswa
sebelum
dan
sesudah
mendapatkan treatment dengan metode pembelajaran kooperatif dan ceramah interaktif. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuisioner yang bersifat tertutup, yaitu kuisioner yanng sudah disedikan alternatif jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan dirinya. Kuisioner ini terdiri dari 35 item pernyataan dengan 4 alternatif jawaban, yaitu SS (Sangat Setuju), Setuju (S), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Siswa hanya boleh memilih salah satu jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut adalah kisi-kisi kuisioner komunikasi interpersonal Tabel 3.3. Kisi-kisi kuisioner komunikasi interpersonal Indikator Pernyataan No
Aspek
Indikator
Indikator Pernyataan kuisioner
kuisioner No
Antar guru dan siswa
1, 20
Keterbukaan siswa pada
No
Antarsiswa
1
Keterbukaan
1. Berani membuka diri
Terbuka untuk menyapa teman lain
1
guru pada saat mengalami kesulitan dalam memahami materi
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Berani
Berani mengungkapkan
2,3
Siswa berani
mengungkapkan
pendapat saat berdiskusi
mengancungkan tangan
pendapat secara
dalam kelompok
dan berpendapat saat guru
jujur
2,3
bertanya
3. Berani mengakui
Berani mengungkapkan
4,5
Siswa berani untuk jujur
perasaan yang
perasaan saat dilukai dan
atau tidak ketika
ditunjukan kepada
kecewa pada teman serta
mengalami kebingungan
orang lain
berani untuk untuk
4
mengungkapan perasaan saat melihat teman lain berhasil
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Berani
2
Empati
Menyambut baik setiap
6,7
Menerima dan bersedia
bertanggungjawab
kritikan dari teman dan
merubah pendapat atau
atas pernyataan
kebersediaan untuk
marah saat guru
atau perasaan
merubah atau tidak
mengatakan pendapat
yang dilontarkan
pendapat yang salah
siswa belum tepat
1. Mendengarkan
kemauan siswa untuk
8
kemauan siswa untuk
pendapat orang
mendengarkan pendapat
mendengarkan guru dan
lain
temannya
tidak menggunakan HP
5,6
7,8,9
pada saat guru menjelaskan materi
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dukungan
1. Mendukung pendapat teman
kemauan siswa untuk
9,10
-
mendukung pendapat serta berbicara temannya
2. Spontanitas
Spontanitas siswa saat
11
berbicara dengan
Spontanitas siswa saat
10
menjawab pertanyaan guru
temannya 3. profesionlisme
Sikap profesionalisme
12
siswa saat berdiskusi. Bersedia mengubah sudut pandangnya saat salah atau merasa pendapatnyalah yang
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
paling benar 4
Kepositifan
1. memiliki sikap
Sikap positif berupa rasa
13
Sikap positif berupa rasa
positif terhadap
percaya diri menjadi
percaya diri menjadi lawan
diri sendiri
lawan biacar yang baik
biacar yang baik bagi guru
11
bagi temannya
2. menerima sikap orang lain
Kemauan siswa untuk
14
Kemauan siswa belajar
menerima atau tidak sikap
bersama bersama guru
dari temannya yang tidak
yang tidak disukainya
12
disukainya pada saat berinteraksi
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Berani
Kemauan siswa untuk
memberikan
memberikan pujian
pujian terhadap
kepada lawan biacanya
lawan bicara
yang memperoleh prestasi
15
-
16,17
Kemauan siswa untuk
yang baik 5
Kesetaraan
1. Mampu
Kemauan siswa untuk
menghargai
menghargai pendapat
menghargai pendapat guru
pendapat orang
temannya.
yang berbeda dengan
lain
13, 15
pendapatnya
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Mampu
Kemauan siswa untuk
18,19
Kemauan siswa untuk
memahami
memahami setiap
memehami setiap
perbedaan
perbedaan pandangan
perbedaan pandangan
dengan temannya
dengan guru
14
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
3.
Observasi Observasi dilaksanakan pada saat penelitian berlangsung, yaitu pada saat peneliti mengajar 2 orang observer menilai komunikasi yang terjalin antara siswa dan siswa, sedangkan komunikasi yang terjalin antara peneliti dan siswa diobservasi oleh peneliti. Penilaian observer siswa adalah dengan cara memberikan centag (skor 1) apabila pernyataan yang dinilai terlaksana, sedangkan apabila pernyataan yang dinilai tidak terlaksana, maka observer akan memberikan silang ( skor 0). Berikut adalah indikator penilain observer siswa Tabel 3.4 Kisi-kisi Penilaian Observer
No 1
Aspek
Indikator
Keterbukaan 1. Berani membuka diri
pernyataan Terbuka untuk menyapa teman lain
2. Berani
Berani mengungkapkan
mengungkapkan
pendapat saat berdiskusi
pendapat secara
dalam kelompok
jujur Berani mengungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
No
Aspek
Indikator
pernyataan
3. Berani mengakui
perasaan saat dilukai dan
perasaan yang
kecewa pada teman serta
ditunjukan kepada
berani untuk untuk
orang lain
mengungkapan perasaan saat melihat teman lain berhasil
4. Berani
2
Empati
Menyambut baik setiap
bertanggungjawab
kritikan dari teman dan
atas pernyataan atau
kebersediaan untuk merubah
perasaan yang
atau tidak pendapat yang
dilontarkan
salah
Mendengarkan
kemauan siswa untuk
pendapat orang lain
mendengarkan pendapat temannya
3
Dukungan
1. Mendukung
kemauan siswa untuk
pendapat teman
mendukung pendapat serta berbicara temannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
No
Aspek
Indikator 2. Spontanitas
pernyataan Spontanitas siswa saat berbicara dengan temannya
3. Profesionlisme
Sikap profesionalisme siswa saat berdiskusi. Bersedia mengubah sudut pandangnya saat salah atau merasa pendapatnyalah yang paling benar
4
Kepositifan
1. Memiliki sikap
Sikap positif berupa rasa
positif terhadap diri
percaya diri menjadi lawan
sendiri
biacara yang baik bagi temannya
2. Menerima sikap
Kemauan siswa untuk
orang lain
menerima atau tidak sikap dari temannya yang tidak disukainya pada saat berinteraksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
No
Aspek
Indikator
pernyataan
3.Berani memberikan
Kemauan siswa untuk
pujian terhadap lawan
memberikan pujian kepada
bicara
lawan biacanya yang memperoleh prestasi yang baik
5
Kesetaraan
Mampu menghargai
Kemauan siswa untuk
pendapat orang lain
menghargai pendapat temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
G.
Validitas Validitas digunakan untuk mengukur atau menentukan apakah suatu
tes sungguh mengukur apa yang mau diiukur. Menurut Suparno (2014: 65) validitas
menunjuk
pada
kesesuaian,
kepenuh-artian,
bergunanya
kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulannya Valid apabila sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan validitas isi atau content validity. Validitas isi mengukur apakah isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur (Suparno, 2014: 65). Kuisioner dan soal-soal yang digunakan diuji validitasnya dengan uji experts judgment yaitu menggunakan pendapat atau penilaian dari para ahli.
H.
Metode Analisis 1.
Kuisioner/angket Data kuisioner/angket komunikasi interpersonal baik anata
siswa maupaun antara siswa dan guru sebelum dan sesudah diterapkan metode pembelajaran koopertif dan ceramah interaktif akan dianalisis meggunakan penilaian dengan kriteria sebagai berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Tabel 3.5 Skor pernyataan kuisioner komunikasi interpersonal Jawaban
Skor Pernyataan Positif
Sangat Setuju
4
Setuju
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Jumlah
skor
keseluruhan
diperoleh
dengan
cara
menjumlahkan skor dari setiap soal dalam kuisioner yang telah dijawab oleh siswa masing-masing untuk sebelum dan sesudah diberi treatment. Untuk membandingkan komunikasi interpersonal sebelum dan sesudah digunakan uji statistik berupa uji T untuk kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
dependen. Persamaan umum yang digunakan adalah sebagai berikut :
(X √(∑
X ) ) (
(∑
)
)
Dengan :
X
Skor komunikasi interpersonal awal
X
Skor komunikasi interpersonal akhir = selisih Skor
Dalam
penelitian
(Suparno, 2011:87)
ini
perhitungan
menggunakan
Penelitian ini dikatakan signifikan bila hasil perhitungan P
SPSS. maka
ada perbedaan antara komunikasi interpersonal sebelum dan komunikasi
interpersonal
setelah
menggunakan
metode
(ada
peningkatan komunikasi interpersonal) , tetapi apabila penelitian tidak signifikan maka maka tidak ada perbedaan interpersonal
sebelum
menggunakan
metode
interpersonal siswa).
dan (tidak
komunikasi terjadi
antara komunikasi interpersonal
peningkatan
setelah
komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Untuk membandingkan perbedaan
komunikasi interpersonal
sebelum menggunakan metode ceramah interaktif dan metode kooperatif ataupun sesudah menggunakan metode ceramah interaktif dan metode kooperatif , maka digunakan uji statistik berupa uji T untuk kelompok independen. Persamaan umum yang digunakan adalah sebagai berikut :
(X √[
(
)
X ) (
(
) )
][
]
Dengan :
X
Skor komunikasi interpersonal sesudah (metode kooperatif)
X
Skor komunikasi interpersonal sesudah (metode ceramah interaktif)
n
= Jumlah sampel (Suparno, 2011:83)
Dalam penelitian ini perhitungan menggunakan SPSS. Penelitian ini dikatakan signifikan bila hasil perhitungan P
maka ada
perbedaan komunikasi interpersonal pada siswa setelah menggunakan metode kooperatif dan metode ceramah interaktif , tetapi apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
penelitian tidak signifikan maka tidak ada perbedaan komunikasi interpersonal siswa setelah menggunakan metode kooperatif dan metode ceramah interaktif. Untuk menentukan tingkat komunikasi interpersonal
siswa,
maka perlu adanya klasifikasi tingkat komunikasi interpersonal siswa. Tingkatan-tingkatan ini dibagi atas 4 kategori, yaitu: sangat tinggi, tinggi, kurang, dan sangat kurang. Namun, karena perbedaan jumlah pernyataan dari kuisioner yang akan menilai peningkatan komunikasi interpersonal antar siswa dan peningkatan kamunikasi interpersonal antar siswa dan guru, maka penilaian kuisioner dibedakan atas dua yaitu: 1.
Kuisioner komunikasi interpersonal antar siswa a.
Menentukan skor tertinggi Skor tertinggi dapat ditentukan dengan mengalikan banyak pernyataan dengan skor maksimum. Maka skor tertinggi : 4 x 20 = 80.
b.
Menentukan skor terendah Skor terrendah dapat ditentukan dengan mengalikan banyak pernyataan dengan skor minimum. Maka skor tertinggi : 1 x 20 = 20.
c.
Menentukan banyaknya interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Besarnya interval dihitung dengan cara: menghitung selisih skor tertinggi dengan skor terendah kemudian dibagi banyaknya interval. Besarnya interval skor adalah :
= 15.
Tabel 3.6. Porsentase komunikasi interpersonal siswa berdasarkan kategorisasi Interval Jumlah
Kategori
Skor
Komunikasi
Frekuensi Prosentase (%)
interpersonal
d.
20-34
Kurang
35-49
Cukup
50-64
Baik
65-80
sangat baik
Menghitung Frekuensi Frekuensi diperoleh dengan menghitung jumlah siswa yang mendapatkan skor serupa pada suatu interval jumlah skor tertentu.
e.
Menghitung Prosentase (%) Prosentase ihitung dengan menggunakan persamaan Porsentase =
X 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
2.
Kuisioner komunikasi interpersonal antar siswa dan guru a.
Menentukan skor tertinggi Skor tertinggi dapat ditentukan dengan mengalikan banyak pernyataan dengan skor maksimum. Maka skor tertinggi : 4 x 15 = 60.
b.
Menentukan skor terendah Skor tertinggi dapat ditentukan dengan mengalikan banyak pernyataan dengan skor minimum. Maka skor tertinggi : 1 x 15= 15.
c.
Menentukan banyaknya interval Besarnya interval dihitung dengan cara: menghitung selisih skor tertinggi dengan skor terendah kemudian dibagi banyaknya interval. Besarnya interval skor adalah : menjadi 11.
= 11,25 dibulatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Tabel 3.7. Porsentase komunikasi interpersonal antara siswa dan guru berdasarkan kategorisasi
d.
Interval
Kategori
Jumlah
Komunikasi
Skor
interpersonal
15-25
kurang
26-36
cukup
37-47
baik
48-60
sangat baik
Frekuensi
Prosentase (%)
Menghitung Frekuensi Frekuensi diperoleh dengan menghitung jumlah siswa yang mendapatkan skor serupa pada suatu interval jumlah skor tertentu.
e.
Menghitung Prosentase (%) Prosentase ihitung dengan menggunakan persamaan
Porsentase =
X 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
2.
Pre-test dan Post-test Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar dalam pembelajaran
fisika dengan metode pembelajran kooperatif dan ceramah interaktif unutk materi usaha dan energi diukur dengan menggunkan analsis berikut: a.
Memberikan skor pada setiap pertanyaan Pre-test dan post-test berupa soal esay, setiap soal memiliki bobot masing-masing
sesuai
dengan
tingkat
kesulitan
dalan
menyelesaikannya. b.
Membuat skor total Jumlah soal Pre-test dan post-test yang diberikan terdiri dari 5 soal esay. Keseluruhan skor soal akan dijumlahkan. Hasil penjumlah keseluruhan skor soal ini akan menjadi skor total.
c.
Menghitung nilai akhir Nilai akhir diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut Nilai akhir =
d.
x 100
Menganalisis nilai akhir Analsis yang digunakan adalah T-test untuk kelompok dependen. Test ini digunakan untuk mengetes dua kelompok dependen atau satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pada pre-test dan post-test ( Suparno, 2011:87). Persamaannya adalah sebagai berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
(X √(∑
X ) ) (
(∑
)
)
Dengan :
X
Skor prestasi awal
X
Skor prestasi akhir
= selisih Skor N= Jumlah pasangan skor Dalam
penelitian
ini
perhitungan
(Suparno, 2011:87) menggunakan
Penelitian ini dikatakan signifikan bila hasil perhitungan P
SPSS.
maka ada
perbedaan antara pretest dan posttest (ada peningkatan prestasi belajar pada siswa), , tetapi apabila penelitian tidak signifikan maka maka tidak ada perbedaan antara pretest dan posttest ( tidak tejadi peningkatan prestasi belajar pada siswa). Untuk membandingkan perbedaan
prestasi belajar siswa
sebelum menggunakan metode ceramah interaktif dan metode kooperatif ataupun sesudah menggunakan metode ceramah interaktif dan metode kooperatif
, maka digunakan uji statistik berupa uji T
untuk kelompok independen. Persamaan umum yang digunakan adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
(X √[
(
) (
X ) (
) )
][
]
Dengan :
X
Skor prestasi belajar sesudah (metode kooperatif)
X
Skor prestasi belajar sesudah (metode ceramah interaktif)
n Dalam
= Jumlah sampel (Suparno, 2011:83) penelitian
ini
perhitungan
menggunakan
Penelitian ini dikatakan signifikan bila hasil perhitungan P ada perbedaan prestasi belar pada siswa setelah
SPSS. maka
menggunakan
metode kooperatif dan metode ceramah interaktif , tetapi apabila penelitian tidak signifikan maka tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa setelah menggunakan metode kooperatif dan metode ceramah interaktif. 3.
Observasi Ada 12 pernyataan dari 4 aspek komunikasi interpersonal yang akan akan dinilai observer. Apabila terlaksan maka akan diberi skor 1 (satu) dan apabila tidak terlaksana akan diberi nilai 0 ( nol).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Untuk menentukan tingkat komunikasi interpersonal
siswa,
maka perlu adanya klasifikasi tingkat komunikasi interpersonal siswa. Tingkatan-tingkatan ini dibagi atas 4 kategori, yaitu: sangat tinggi, tinggi, kurang, dan sangat kurang a.
Menentukan skor tertinggi Skor tertinggi dapat ditentukan dengan mengalikan banyak pernyataan dengan skor maksimum. Maka skor tertinggi : 1 x 12 = 12.
f.
Menentukan skor terendah Skor terrendah dapat ditentukan dengan mengalikan banyak pernyataan dengan skor minimum. Maka skor tertinggi : 0 x 12 = 0.
g.
Menentukan banyaknya interval Besarnya interval dihitung dengan cara: menghitung selisih skor tertinggi dengan skor terendah kemudian dibagi banyaknya interval. Besarnya interval skor adalah :
=3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Tabel 3.6. Porsentase komunikasi interpersonal siswa dari penilaian observer berdasarkan kategorisasi Interval Jumlah
Kategori
Skor
Komunikasi
Frekuensi Prosentase (%)
interpersonal
h.
0-2
Kurang
3-5
Cukup
6-8
Baik
9-12
sangat baik
Menghitung Frekuensi Frekuensi diperoleh dengan menghitung jumlah siswa yang mendapatkan skor serupa pada suatu interval jumlah skor tertentu.
i.
Menghitung Prosentase (%) Prosentase ihitung dengan menggunakan persamaan Porsentase =
X 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
BAB IV DATA DAN ANALISIS A.
Pelaksaaan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 SMA
Negeri 1 Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta, tanggal 9 Maret 2017. Penelitian ini menggunakan kelas X MIPA 1 sebagai kelas yang menggunakan metode pembelajaran, sedangkan kelas X MIPA 2 yang menggunakan metode pembelajaran ceramah interaktif. SMA Negeri 1 Depok sudah menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas X, sehingga kelas X sudah masuk kelas penjurusan MIPA dan sosial. Mata pelajaran Fisika pada kelas X dilaksanakasn 3 jam dalam seminggu. 1.
Sebelum Penelitian Sebelum memulai penelitan, peneliti mempersiapkan instrumen- instrumen
yanag akan digunakan selama melaksanakan penelitain. Instrumen yang digunakan dalam melaksakan penelitian ada 2 jenis, yaitu instrumen pengajaran dan instrumen pengambilan data. Instrumen pembelajaran terdiri dari: RPP dan LKS. Sedangkan instrumen pengambilan data antara lain soal prestest, soal posttest, kuisoner komunikasi interpersonal, lembar penilaian observer, soal-soal wawancara, dan dokumentasi menggunakan kamera digital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
2.
Selama Penelitian Pelaksanaan penelitian ini tidak sesuai dengan rencana awal peneliti, karena
alokasi waktu yang mendadak dirubah oleh pihak sekolah, hal ini terjadi karena adanya pelaksaan ujian USBN untuk siswa kelas XII, serta pelaksaan ujian tengah semester untuk semua siswa SMA Negeri 1 Depok. Alokasi waktu untuk setiap kelas responden juga berbeda. Tabel berikut merupakan jadwal pengambilan data yang dilakukan di kelas X MIPA 1 yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif dan kelas X MIPA 2 yang menggunakan metode pembelajaran ceramah interaktif. Tabel 4.1. Proses Pelaksaan Penelitian kelas X MIPA 1 No 1
Hari/Tanggal
Pukul
Kamis, 9 Maret
12.00-13.30
2017
WIB
Kegiatan Pembelajaran a. Peneliti menginformasikan kepada siswa materi yang akan dipelajari bersama dan memberikan pretest kepada siswa. b. Peneliti memperkenalkan kepada siswa metode pembelajaran yang digunakan dan aturan penggunaan kancing
c. Peneliti membentuk kelompok baru dengan bantuan game kursi bernomor dan mengatur agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
distribusi siswa yang memiliki pemahaman yang baik merata ke setiap kelompok d. Peneliti mulai mengajar dengan metode kooperatif. Pada pertemuan ini siswa sampai pada tahap pembuatan argumen dengan aturan metode kancing gemerincing yang siap didebatkan di pertemuan berikutnya Senin, 13 Maret 10.45-11.15 2017
WIB
a. Peneliti melanjutkan pelajaran mengenai energi menggunakan metode kooperatif. Pada pertemuan ini siswa dibagi dalam kelompok afirmatif dan negasi. b. Siswa mulai berdebat dengan dengan aturan metode kancing gemerincing c. Peneliti menyimpulkan materi yang didebatkan dan peneguhan konsep siswa d. Peneliti memberikan pernyataan untuk debat pertemuan berikutnya. Argumen disiapkan siswa dari rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Kamis, 16 Maret 11.00-12.00 2017
a. Peneliti memberikan kuisoner komunikasi interpersonal kepada siswa sebelum menggunakan metode kooperatif. b. Peneliti mulai membagi kelompok afirmatif dan kelompk negasi. c. Siswa mulai berdebat dengan aturan kancing gemerincing untuk masalah “Kita harus berhemat, padahal energi itu kekal”. d. Peneliti belum menyimpulkan hasil debat karena akan digunakan sebagi apersepsi untuk pertemuan tentang energi mekanik dan hukum kekekalan energi mekanik.
Senin, 27 Maret
10.45-11.15
a. Peneliti melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif. Metode yang paling menonjol pada pertemuan ini adalah metode TPS. b. Peneliti memberikan latihan soal kepada siswa, kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
siswa mengerjakan soal latihan dan mempresentasikan jawaban di depan kelas. Kamis, 6 April
12.00-13.00
2017
WIB
a. Peneliti melanjutkan pembelajaran dengan metode koopertif. Siswa diminta untuk berdiskusi tentang apa itu energi mekanik dna hukum kekekalan energi b. Setelah berdiskusi, peneliti memilih 3 kelompok yang jarang aktif untuk menjelaskan hasil diskusi di depan kelas disertai dengan tanya jawab c. Kelompok yang tidak mendapat bagian untuk menjelaskan mendapat tugas unutk menyelesaikan latihan soal di depan kelas kemudian dijelaskan kepada temanteman d. Siswa diberi posttest dan angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Tabel 4.2. Proses Pelaksaan Penelitian kelas X MIPA 2 No
Hari/Tanggal
1. Kamis,
Pukul
6 08.45-11.15
Maret 207
Kegiatan Pembelajaran a. Guru mata pelajaran Fisika menyampaikan bahwa selama kurang lebih satu bulan, siswa/i akan belajar Fisika bersama peneliti b. Peneliti menginformasikan kepada siswa materi yang akan dipelajari bersama dan memberikan pretest kepada siswa. c. Peneliti membagi kelompok siswa menggunakan game kursi bernomor dan menyamaratakan pendistribusian siswa yang memiliki kemampuan yang baik d. Peneliti mulai mengajar menggunakan metode ceramah interaktif
8.30-10.45 WIB
a. Peneliti memberikan
Kamis,13
kuisioner komunikasi
Maret 2017
interpersonal b. Peneliti melanjutkan Materi Energi dengan menggunakan metode ceramah interaktif. Pada pertemuan kedua ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
peneliti dibantu oleh observer siswa untuk menilai siswa-siswa yang aktif berkomunikasi dalam kelas c. Siswa mengerjakan post-test.
Penelitian ini tidak berjalan sesuai dengan rencana karena ada beberapa kendala, yaitu: a.
Beberapa siswa tidak mengikuti seluruh proses pembelajaran, ada siswa yang sakit,
b.
Banyak waktu terpotong secara mendadak dari pihak sekolah karena persipan ujian USBN untuk kelas XII yang menggunakan ruang kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 sebagai ruang ujian, akibatnya proses pembelajaran yang seharusnya berlangsung 90 menit menjadi 60 menit. Waktu 60 menit (dari pukul 11.00 WIB - Pukul 12.00 WIB) ini pun tidak digunakan seutuhnya karena Pukul 12.00 sekolah harus dalam kondisi clean area dan kursi-kursi sudah ditata rapi. Dengan demikian waktu eferktif pembelajaran hanya berlangsung 50 menit, sedangkan 10 menit terakhir digunakan siswa untuk menata ruangan kelas agar siap digunakan sebagai ruangan ujian.
c.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa/i kelas XII dari kelas berbeda berulang kali masuk ke kelas yang sedang diteliti untuk meminta doa agar lancarkan saat ujian. Alokasi waktu 3 JP yang diberikan oleh pihak sekolah adalah 1 JP 30 menit. Pertemuan pada jam pembelajaran digunakan untuk mengisi angket pre-test, hal ini terjadi karena perubahan waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
mendadak dari pihak sekolah yang tidak diketahui oleh peneliti. Pertemuan kedua digunakan untuk mempelajari energi mekanik dan hukum kekekalan energi dan pertemuan ketiga digunakan untuk post-test. Namun kegiatan pembelajaran pada jam kedua mengalami kendala karena kelas XII yang berulang kali masuk untuk meminta doa agar lancar pada saat ujian. Hal ini menyebaabkan waktu untuk mengerjakan post-test di jam ketiga semakin sedikit. Secara rinci proses pelaksaan penelitian dijelaskan sebagi berikut: a.
Penelitian di kelas yang menggunakan metode ceramah interaktif Penelitian
dengan
menggunakan
metode
ceramah
interaktif
dilaksanakan di kelas X MIPA 2. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu yang tidak menentu. Pada penelitian ini peneliti dibantu oleh 3 orang mahasiswa yang bertugas sebagai observer sebanyak dua orang dan satu orang yang lain sebagai pengambil gambar. Penelitian pertama dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2017. Peneliti melaksakan penelitian bersama salah seorang teman yang bertugas untuk mengambil gambar. Diawal pertemuan peneliti didampingi oleh guru mata pelajaran yang menyampaikan maksud kedatangan peneliti, kemudian waktu diserahkan sepenuhnya kepada peneliti. Setelah guru meninggalkan kelas, peneliti kemudian memberikan informasi kepada siswa mengenai pembelajaran yang akan dilakukan bersama dengan peneliti untuk beberapa minggu kedepan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Pada hari pertama penelitian, ada salah seorang siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran karena sakit. Sehingga jumlah responden kelas X MIPA 2 berkurang menjadi 31 siswa. Setelah mengabsen siswa, peneliti mulai memberikan topik dan tujuan pembelajaran, kemudian siswa diminta untuk mengerjakan pretest. Setelah mengerjakan soal pretest, peneliti membagi siswa dalam kelompok dengan menggunakan game kursi bernomor. Jumlah kelompok yang terbentuk adalah 8 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang. Pada saat pembagian kelompok, peneliti juga berusaha agar pendistribusian siswa yang memiliki kemampuan yang baik tersebar merata di setiap kelompok. Kegiatan selanjutnya adalah mengajar siswa dengan metode ceramah siswa aktif. Metode ceramah interaktif ini diberikan peneliti dengan menggunakan media berupa PPT disertai tanya jawab dengan siswa. Di awal peneliti bertanya kepada siswa apa itu energi. Sebagain siswa spontan memberikan jawaban, namun ketika peneliti meminta siswa mengacungkan tangan sebelum menjawab beberapa siswa berani mengacungkan tangan, sementara siswa lain hanya duduk diam. Dari jawaban yang diberikan siswa, sebagian besar siswa sudah paham apa itu energi, kemudian dalam kelompok siswa mendiskusikan contoh-cntoh energi, dan selanjutnya perwakilan dari kelompok menjelaskan contoh-contoh dari energi. Setelah itu, dengan menggunakan media PPT peneliti menjelaskan energi kinetik. Sebelum menjelaskan pengertian energi kinetik, peneliti bertanya kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
siswa apa itu enegri kinetik dan siswa secara spontan menjawab. Setelah mempelajari konsep energi kinetik, peneliti meminta siswa untuk menjelaskan hubungan energi kinetik dan usaha. Pada saat berdiskusi dalam kelompok, hampir semua siswa aktif berdiskusi namun ada dua kelompok yang jarang berdiskusi yaitu kelompok 5 dan 8. Kelompok 8 jarang berdiskusi karena semua aktif mencari di internet, setelah mendapatkan hasil barulah mereka mulai berdiskusi; sedangkan kelompok 5 hanya 1 orang siswa yang aktif mencari sedangkan 3 orang lainnya hanya diam saja sibuk dengan urusannya masing-masing. Kelompok 5 ini juga tidak pernah bertanya kepada peneliti, padahal peneliti sudah berusaha untuk membangun komunikasi, namun tak ada komunikasi timbal balik dari anggota kelompok. Sedangkan, kelompok lain berlomba-lomba untuk mendapatkan
kesempatan
bertanya-tanya
dengan
peneliti.
Setelah
membuktikan atau menemukan hubungan usaha dan energi kinetik, peneliti meminta siswa untuk kembali berdiskusi tentang energi potensial gravitasi. Kelompok 5 mulai berdiskusi dalam kelompok, namun belum berani untuk mengerjakan di depan kelas. Pada saat menentukan hubungan energi potensial dan usaha ada 3 kelompok yang aktif bertanya yaitu keompok 1, 2 dan 4. Diantara ketiganya yang lebih aktif adalah kelompok 2. Setelah beberapa kali bertanya akhirnya kelompok 2 menemukan jawaban, dan salah seorang perwakilan kelompok 2 dengan nomor absen 13 maju kedepan kelas, menulis hasil yang diperoleh kelompoknya di papan tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
kemudian ia menjelaskan langkah-langkah untuk menentukan hubungan usaha dan energi potensial. Setelah itu siswa kembali dalam kelompok dan mengerjakan latihan soal sebanyak 7 soal. Masing-masing kelompok mendapat kesempatan untuk menjelaskan penyelesaian soal di depan kelas. Di akhir pembelajaran peneliti meminta siswa untuk merefleksi materi yang belum dipahami dan apabila ada yang belum mengerti peneliti memberi waktu untuk bertanya, tetapi tidak ada yang bertanya. Maka dari itu peneliti mencoba mereview kembali materi yang dipelajari dengan mengajukan pertanyaan tentang materi yang dipelajari hari itu.
Gambar 4.1. Seorang siswa sedang menjelaskan tentang potensial gravitasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Berdasarkan pengamatan hari pertama pada kelas X MIPA 2, hampir semua siswa sudah paham dengan materi yang dijelaskan, hal ini terbukti ketika siswa aktif membahas soal, serta
beberapa orang aktif untuk
menjelaskan baik dalam kelompok maupun di depan kelas. Namun, di hari pertama, peneliti
mengalami
kesulitan untuk menilai peningkatan
komunikasi interpersonal antar siswa, karena siswa berdiskusi dalam kelompok. Hasil rekaman video yang diperoleh pun tidak menampilkan seluruh aktivitas dalam kelas, dengan demikian peneliti berinisiatif untuk menambah instrumen penilaian yaitu dengan bantuan observer siswa. Penelitian kedua berlangsung pada hari Kamis 16 Maret 2017 di kelas X MIPA 2 dengan metode ceramah interaktif berjalan dengan baik. Ada perubahan alokasi waktu pembelajaran yang mendadak dari pihak sekolah yang tidak di ketahui peneliti. Peneliti tidak mendapat informasi bahwa pada hari Kamis 13 Maret 2017 alokasi jam pembelajaran di sekolah berubah yaitu 1 jam pelajaran berlangsung selama 30 menit. Hal ini menyebabkan satu jam pertama pembelajaran terbengkelai, peneliti terlambat dan 10 menit sebelum jam pertama berakhir peneliti baru datang. Waktu 10 menit yang tersisa tersebut digunakan peneliti untuk mengisi kuisioner komunikasi interpersonal sebelum diberi treatment. Setelah pelajaran jam pertama selesai peneliti mengajar materi energi mekanik dan Hukum Kekekalan energi mekanik. Di pertemuan kedua ini peneliti dibantu oleh observer siswa untuk menilai siswa. Sebelum pembelajaran dimulai siswa diberi nomor punggung sesuai nomor absen, dengan demikian saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
siswa berdiskusi observer dengan mudah menilai siswa-siswa yang berbicara atau tidak. Pada pertemuan kedua ini semua siswa hadir, peneliti tetap mengajar dengan menggunakan metode ceramah interaktif dengan menggunakan media PPT dan latihan soal untuk menunjang pembelajaran. Kegiatan diskusi berjalan dengan baik. Kelompok 5 mulai mengalami perubahan, salah seorang siswa mulai berkomunikasi dengan peneliti. Sedangkan siswa lain berdiskusi ketika peneliti meninggalkan kelompok. Respon spontan dari siswa ketika ditanya mengapa kita harus menghemat penggunaan energi, padahal energi itu bersifat kekal sempat membuat kelas menjadi berisik, namun tanpa diminta untuk mengacungkan tangan, beberapa orang siswa mulai megacungkan tangan, dan peneliti memberikan kesempatan kepada semua siswa yang megacungkan tangan untuk menjawab. Peneliti juga berusaha agar siswa-siswa yang tidak aktif untuk menjawab pertanyaan. Salah satunya adalah siswa di kelompok 5. Ketika ditunjuk, siswa kelompok 5 mulai berdiskusi dan salah seorang perwakilan kelompok menjawab. Meski jawaban semua siswa belum tepat, peneliti tetap berusaha untuk menggali pemahaman siswa. Ketika peneliti menjelaskan, respon spontan siswa kembali membuat kelas menjadi berisik. Materi hukum kekekalan energi mekanik pada benda jatuh bebas dijelaskan oleh setiap kelompok. Ada tiga keadaan yaitu ketika benda di atas, di tengah , dan di tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Gambar 4.2. Gambar posisi benda yang dijelaskan siswa Setelah materi selesai, siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan latihan soal. Beberapa siswa mulai mengacungkan tangan dan mulai mengerjakan latihan soal di depan kelas serta menjelaskan kepada temanteman. Namun, Ketika siswa sedang menjelaskan beberapa kali siswi-siswa dari kelas XII meminta ijin untuk masuk ke kelas dalam rangka meminta doa restu dari siswa/i kelas X agar lancar saat USBN ataupun saat UN yang akan dilaksanakan pada hari Senin. Peneliti sudah berusaha agar kegiatan ini dilaksanakan ketika pembelajaran selesai, namun beberapa siswa mulai berteriak-teriak di luar kelas dan mereka beralasan bahwa setelah pembelajaran mereka harus masuk ke kelasnya masing-masing untuk belajar. Setelah mengerjakan soal latihan , siswa diberi post-test. Pada saat memberikan post-test waktu yang tersisa kurang dari 30 menit, sedangkan jumlah soal post-test sebanyak 7 butir soal esay. Siswa dapat mengerjakan soal post-test tersebut, bahkan ada beberapa siswa yang mengumpulkan lembar jawaban sebelum waktunya. Kuisioner setelah treatment belum bisa diberikan karena waktu yang kurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
b.
Penelitian di kelas yang menggunakan metode kooperatif Penelitian hari pertama dilaksanakan pada hari Kamis 6 Maret 2017.
Diawal pembelajaran peneliti didampingi oleh guru mata pelajaran fisika dan guru tersebut menyampaikan alasan peneliti mengajar. Setelah guru mata pelajaran meninggalkan kelas, peneliti langsung memberikan pre-test kepada siswa. Setekah pre-test diberikan siswa dibagi dalam kelompok, ketika dibagi dalam kelompok salah seorang siswa meminta kepada peneliti agar diusahakan siswa/i yang sering remidi bisa berbaur dalam kelompok dengan siswa/iyang memiliki kemampuan yang baik. Dengan menggunakan game kursi bernomor siswa mulai masuk dalam kelompok, setelah itu peneliti memeriksa kembali kelompok yang terbentuk agar penyebaran siswa yang sering remidi dan siswa yang memiliki kemampuan yang baik tersebar merata. Setelah pembagian kelompok siswa diberikan kancing, satu orang mendapatkan dua kancing. Kemudian peneliti
menjelaskan cara
menggunakan kancing sesuai aturan kancing gemerincing. Setelah itu peneliti menjelaskan metode yang digunakan selama pembelajaran. Ada beberapa siswa yang protes ketika peneliti menjelaskan bahwa metode debat akan digunakan selama pembelajaran. Pada awal pembelajaran ini siswa secara sukarela maju untuk mendemostrasikan kegiatan melepaskan buku dari ketinggian tertentu, lalu peneliti mengajukan pertanyaan energi apa saja yang ada ada saat buku dilepakan. Secara keseluruhan siswa bisa menjawab. Namun, ketika peneliti menunjuk salah satu buku yang diam diatas meja, apakah memiliki energi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
atau tidak, banyak terjadi perbedaan pendapat dari setiap kelompok. Kemudian peneliti meminta siswa berdiskusi dalam kelompok dengan memilih dua opsi yaitu kelompok pro apabila kelompok setuju jika buku yang diletakan diatas meja dan dalam kedaan diam memiliki energi dan kelompok kontra apabila kelompok setuju jika buku yang diletakan diatas meja dan dalam kedaan diam tidak memiliki energi menggunakan aturan kancing gemerincing. Pembelajaran yang paling menonjol saat siswa berdiskusi adalah metode kancing gemerincing. Pada saat menggunakan metode ini siswa mengalami kendala yaitu siswa tidak terbiasa menggunakan metode ini sehingga beberapa siswa merasa metode ini malah mempersulit siswa karena ada batasan bicara pada masing-masing siswa ketika berdiskusi dan kendala yang paling sering dijumpai pada setiap kelompok adalah pada beberapa kelompok ada siswa yang tidak mau berbicara, akibatnya teman lain yang kehabisan kouta berbicara dan mau berbicara dalam kelompok diam. Namun, kendala-kendala ini bisa diatasi oleh masing-masing ketua kelompok. Ketua kelompok tetap mengkoordinir dan mengkondisikan anggota-anggota kelompoknya untuk berbicara, agar pembuatan argumen yang digunakan pada saat debat dapat selesai pada waktunya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 13 Maret 2017 dengan alokasi waktu pembelajaran adalah 1 JP (30 menit). Diawal pembelajaran peneliti megucapkan salam dan berdoa, kemudian mengabsen siswa, ternyata semua siswa mengikuti pelajaran. Setelah mengabsen siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
peneliti langsung mengkondisikan siswa agar langsung duduk di tempatnya masing-masing. Kemudian setelah duduk peneliti menentukan kelompokkelompok yang akan berdebat. Dalam perencanaannya akan ada 4 topik yang diperdebatkan dengan alokasi wakku satu topik 20 menit, namun karena kekurangan waktu peneliti menggunakan 2 topik perdebatan dengan pembagian kelompok satu kelompok pro atau kontra terdiri dari 8 orang. Pemilihan kelompok pro dan kontra juga tidak berdasarkan jawaban dan argumen yang sudah dikerjakan siswa. Dari 4 kelompok yang dipilih peneliti menetukan 1 kelompok yaitu kelompok 6 menjadi kelompok kontra, sebelumnya kelompok 6 menjadi kelompok kontra bergabung dengan kelompok 3 yang semula menjadi kelompok pro. Sedangkan 2 kelompok lainnya bergabung menjadi satu kelompok, yaitu kelompok 4 yang semula pro bergabung bersama kelompok 5 yang semula juga menjawab pro. Penggabungan kelompok ini juga berdasarkan kemampuan masing-masing kelompok. Kelompok yang kurang dapat berbicara dan memiliki kemampuan yang baik akan bergabung dengan kelompok yang paling berisik namun memiliki kamampuan yang rendah. Dengan adanya pembagain kelompok seperti ini, kelompok yang semula pro yang kemudian masuk ke kelompok kontra akan banyak belajar karena pada saat dimasukan dalam kelompok kontra, kelompok tersebut akan berusaha mencari argumen agar bisa berkompetisi saat berdebat, hal ini membuat wawasan siswa bertambah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Debat berlangsung selama 25 menit, setiap mempertahankan argumennya masing-masing. Ketika menyampaikan pendapat masingmasing siswa mempunyai 2 kuota bicara yang ditandai dengan kancing. Namun, karena waktu yang tidak cukup peneliti kemudian manarik kesimpulan dan menjelaskan. Pada saat berdebat salah seoarang siswa yang pada pertemuan sebelumnya dibentak oleh teman ketua kelompoknya bergabung dengan kelompok kontra. Ketika perdebatan berlangsung siswa tersebut hanya diam dan tidak berinisiatif untuk beradu argumen, siswa hanya biacara beberapa kali dalam kelompok. Sedangkan pada kelompok pro ada satu orang siswa yang suka menyendiri, dia hanya bicara kepada peneliti dan bertukar pikiran dengan peneliti. Ketika peneliti memintanya untuk berpendapat dalam kelompok siswa tersebut hanya diam saja dan sesekali berbicara dengan kelompoknya, namun tidak berani beradu pendapat dengan kelompok kontra. Pertemuan ketiga untuk kelas X MIPA berlangsung pada hari Kamis 16 Maret 2017. Pada pertemuan ini alokasi waktu untuk 1 JP adalah 30 meit. Peneliti memiliki kesempatan melaksakan kegiatan pembelajaran selama 60 menit ( 2 JP) yang dimulai pukul 11.00- 12.00, tetapi pada pukul 12 sekolah harus dalam kondisi clean area dan kelas harus sudah dibersihkan untuk persiapan USBN kelas XII. Dengan demikian pembelajaran berlangsung selama 50 menit. Karena 10 menit terakhir digunakan siswa untuk membersihkan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Debat kedua dengan tema energi itu kekal atau tidak. Apabila kekal megapa harus hemat energi ?. Penyusunan argumen untuk debat kedua ini tidak dilakukan di dalam kelas tetapi sebelum pembelajaran dimulai, hal ini dilakukan agar waktu tidak digunakan untuk berdebat dan mulai masuk ke materi tentang energi, namun siswa masih berargumen dalam kelompoknya masing-masing dan 5 menit kemudian debat dimulai. Kelompok yang menjadi kelompk pro adalah kelompok 2 dan 7, sedangkan kelompok yang menjadi kelompok kontra adalah kelompok 1 dan 8. Pemilihan kelompok ini berdasarkan kemampuan siswa dan keaktifan kelompok masing-masing. Misalnya kelompok 7 yang kurang serius saat berdiskusi bergabung dengan kelompok 2 yang disiplin saat berdiskusi dan memiliki kemampuan yang baik sedangkan kelompok 1 yang kurang banyak berbicara bergabung dengan kelompok 8 yang banyak bicara dan disiplin dalam menggunakan kancing. Pada saat perdebatan dimulai setiap orang diberi 1 kancing sebagia kouta biacara, hal ini dilakukan agar semua siswa memiliki kesempatan berbicara. Metode debat pada pertemuan kedua ini berlangsung selama 25 menit. Setelah itu peneliti membuat kesimpulan dan memberi peneguhan terhadap argumen-argumen yang sudah benar. Selanjutnya siswa belajar tentang energi kinetik, energi potensial, hubungan usaha dengan energi kinetik, dan hubungan usaha dengan energi potensial. Siswa aktif mengutarakan pendapat, namun saat menentukan persamaan hubungan energi kinetik dan usaha, siswa mengalami kebingungan. Kemudian setelah dipecahkan bersama siswa mulai mengerti. Untuk materi hubungan usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
dan energi potensial salah satu kelompok sukarela maju ke depan kelas dan menjelaskan kepada teman-teman hubungan usaha dan
energi kinetik.
Setelah keempat topik ini selesai, peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan kembali materi yang belum dipahami, namun tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan. Siswa malah meminta agar pelajaran berakhir karena meraka belum membersihkan kelas. Pertemuan terakhir untuk kelas X MIPA 1 adalah pada hari Kamis, 6 April 2017. Pada hari terakhir penelitian semua siswa kelas X MIPA 1 hadir. Pertemuan ini diawali dengan salam pembuka, absensi, dan doa pembuka, kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran
yang
digunakan
dalam
pertemuan.
Peneliti
juga
menginformasikan bahwa diakhir pembelajaran siswa akan mengerjakan post-test. Pada bagian isi pmbelajaran peneliti menampilkan gambar
(lihat
gambar 1). Dalam kelompk siswa berdiskusi dengan aturan kancing gemerincing, kelompok-kelompok terpilih akan mempresentasikan bagianbagian tertentu yang menjadi tugas mereka. Setelah materi energi mekanik dan hukum kekekalan energi selesai, siswa diberi post-test dan siswa juga mengisi kuisioner akhir setelah diberi treatment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Gambar 4.3. Siswa sedang mempresentasikan materi hukum kekekalan energi pada gerak jatuh bebas. B. Data dan Analisis Data 1. Prestasi Belajar
2.
a.
Data dan analisis pretest dan posttest Kelas X MIPA 1
b.
Data dan analisis pretest dan posttest Kelas X MIPA 2
c.
Data dan analisis pretest Kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2
d.
Data dan analisis posttest Kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2
Komunikasi Interpersonal a.
Data dan analisis komunikasi interpersonal antarsiswa kelas X MIPA 1
b.
Data dan analisis komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas X MIPA 1
c.
Data dan analisis komunikasi interpersonal antarsiswa kelas X MIPA 2
d.
Data dan analisis komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas X MIPA 1
e.
Data dan analisis komunikasi interpersonal antarsiswa kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2 sebelum diberi treatment
f.
Data dan analisis komunikasi interpersonal antarsiswa kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2 setelah diberi treatment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
g.
Data dan analisis komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2 sebelum diberi treatment
h.
Data dan analisis komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2 setelah diberi treatment
i.
Data dan analisis kategorisasi porsentase tingkat komunikasi interpersonal anatar siswa kelas X MIPA 1 dan MIPA 2 setelah diberi treatment
j.
Data dan analisis kategorisasi porsentase tingkat komunikasi interpersonal anatar guru dan siswa kelas X MIPA 1 dan MIPA 2 setelah diberi treatment
k.
Data dan analisis kategorisasi porsentase tingkat komunikasi interpersonal anatar guru dan siswa kelas X MIPA 1 dan MIPA 2 berdasarkan penilaian observer.
l.
Data dan analisis kategorisasi porsentase tingkat komunikasi interpersonal anatar guru dan siswa kelas X MIPA 1 dan MIPA 2 berdasarkan penilaian observer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
a.
Data dan analsisi pretest dan posttest kelas X MIPA 1 Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajara pada kelas X
MIPA 1, peneliti melakukan Uji test-t pada pretest dan posttest siswa. Data pretest dan posttest kelas X MIPA 1 dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.3. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas X MIPA 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nilai Pretest 36,92 36,92 44,62 43,08 43,08 24,62 21,54 44,62 43,85 58,46 33,85 56,92 44,62
Nilai Posttest 60 95,38 81,54 81,54 86,15 58,46 83,08 86,15 100 58,46 73,85 67,69 96,92
36,92 44,62 40 50,77 44,62 30 47,69 44,62 52,31 50,77 50,77 52,31 32,31
90,77 98,46 70,77 90,77 86,15 64,62 96,92 90,77 90,77 72,31 100 60 96,92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
No 27 28 29 30 Rata-rata
Nilai Pretest 43,08 32,31 35,38 50,77 42,41
Nilai Posttest 89,23 98,46 78,46 89,23 83,13
Data pretest dan posttest kelas X MIPA 1 kemudian dianalisisi dengan bantuan program SPSS. Uji test-t ini menggunakan analisis Paired Sample Test. Hasil output SPSS data pretest dan posttest kelas X MIPA 1 dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil uji Test-T Pretest dan Posttest Kelas X MIPA 1 Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pretest
42.4117
30
8.96990
1.63767
Posttest
83.1277
30
13.57747
2.47889
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval
Mean Pair Pretest 1
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
-40.71600 16.01509
2.92394
of the Difference Lower
Upper
-46.69613
-34.73587
Sig. (2t -13.925
df
tailed)
29
Posttest
Dari hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -13,925, p = 0,000 dengan level signifikan
0,05, mean pretest kelas X
MIPA 1 adalah 42,41, mean Posttest kelas X MIPA 1 adalah 83,13.
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Oleh karena p = 0,000
0,05 maka hasil signifikan. Dengan
demikian pretest dan Posttest kelas X MIPA 1 ada perbedaan. Oleh karena nilai mean Posttest lebih besar dari mean pretest maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar siswa setelah siswa diajar dengan meggunakan metode kooperatif. b.
Data dan analisis pretest dan posttest kelas X MIPA 2 Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar pada kelas X
MIPA 2, peneliti melakukan Uji test-t pada pretest dan posttest siswa. Data nilai pretest dan posttest kelas X MIPA 2 dapat dilihat pada Tabel 4. 5. Tabel 4. 5. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas X MIPA 2 No Nilai Pretest Nilai Posttest 1 40 84,62 2 43,08 87,69 3 41,54 86,15 4 55,38 81,54 5 40 100 6 44,62 84,62 7 33,85 80 8 38,46 55,38 9 50,77 81,54 10 40 80 11 47,69 70,77 12 53,85 98,46 13 47,69 87,69 14 44,62 40 15 47,69 67,69 16 38,46 70,77 17 38,46 72,31 18 49,23 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
No 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
Nilai Pretest
Nilai Posttest
47,69 52,31 24,62 44,62 36,92 44,62 44,62 21,54 43,08 40 40 47,69 42,77
93,85 80 64,62 92,31 58,46 61,54 92,31 80 89,23 73,85 61,54 73,85 78,4
Data analisis kelas X MIPA 2 kemudian dianalisis dengan bantuan program SPSS. Uji test-t ini menggunakan analisis Paired Samples Test. Hasil output SPSS data pretest dan posttest kelas X MIPA 2 dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Hasil uji Test-T Pretest dan Posttest Kelas X MIPA 2 Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pretest2
42.7700
30
7.44263
1.35883
Posttest2
78.3597
30
14.24971
2.60163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
Pretest2 Posttest 2
Std. Deviation
95% Confidence Interval of the Difference
Std. Error Mean
-35.58967 14.10422 2.57507
Lower
Upper
t
df
-40.85627
-30.32306 -13.821
29
Dari hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = - 13, 821, p = 0,000 dengan level signifikan
0,05, mean pretest = 42,77 , mean
posttest = 78,34. Oleh karena p = 0,000
0,05 maka hasil signifikan. Dengan
demikian pretest dan Posttest kelas X MIPA 2 ada perbedaan. Oleh karena nilai mean Posttest lebih besar dari mean pretest aka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar siswa setelah siswa diajar dengan meggunakan metode ceramah interaktif. c.
Analisis Pretest Kelas X MIPA 1 dan Kelas X MIPA 2 Untuk mengetahui prestasi belajar awal siswa, peneliti
memberikan pretest pada masing-masing siswa kelas X MIPA 1 dan kelas
X
MIPA
2.
Data
ini
kemudian
dianalisis
dengan
menggunakanuji statistik test-t untuk kelompok independen. Data nilai pretest kelas kotrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tebel 4.7.
Sig. (2tailed) .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Tabel 4.7. Data Nilai Pretest X MIPA 1 dan Nilai Pretest X MIPA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Rata-rata
Nilai Pretest X MIPA 1 X MIPA 2 36,92 40 36,92 43,08 44,62 41,54 43,08 55,38 43,08 40 24,62 44,62 21,54 33,85 44,62 38,46 43,85 50,77 58,46 40 33,85 47,69 56,92 53,85 44,62 47,69 36,92 44,62 44,62 47,69 40 38,46 50,77 38,46 44,62 46,15 30 49,23 47,69 47,69 44,62 52,31 52,31 24,62 50,77 44,62 50,77 36,92 52,31 44,62 32,31 44,62 43,08 21,54 32,31 43,08 35,38 40 50,77 40 47,69 42,41 42,98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Data nilai pretest kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 kemudian dianalisis dengan bantuan program SPSS. Uji test-t ini menggunkan anaslsisi Independen Sample Test. Hasil output kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Hasil uji Test-T Nilai Pretest X MIPA 1 dan Nilai Pretest X MIPA 2 Group Statistics Code Pretest
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
MIPA1
30
42.4117
8.96990
1.63767
MIPA2
31
42.9784
7.40894
1.33069
Independent Samples Test pretest Levene's Test for Equality of Variances
F Skor Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig.
t-test for Equality of Means
t
1.431 .236 -.269
df
Sig. Std. (2- Mean Error tailed Differen Differen ) ce ce
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
59 .789 -.56672 2.10351 -4.77583 3.64239
-.269 56.238 .789 -.56672 2.11014 -4.79345 3.66001
Dari hasil output SPSS dapat dilihat bahwa nilai t = -0,269, p = 0,789 dengan level signifikan
0,05, mean pretest1 sebagai kelas
X MIPA 1 = 42,41, mean pretest2 sebagai kelas X MIPA 2 = 42.98.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Oleh karena p = 0,789
0,05 maka hasil tidak signifikan.
Dengan demikian secara statistik pemahaman awal kedua kelas sebelum diberikan treatmenttidak berbeda. d.
Data dan analisis posttest kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2 Untuk mengetahui prestasi akhir siswa, peneliti memberikan
posttest pada masing-masing siswa dari kedua kelas tersebut. Data nilai posttest ini kemudian dianalisis dengan uji statistik tes-t untuk kelompok independen. Data nilai posttest pada kelas X MIPA 1 dan Kelas X MIPA 2 dapat dilihat pada Tabel 4.9 Tabel 4.9. Data Nilai posttset X MIPA 1 dan Nilai Pretest X MIPA 2 Nilai Posttest No X MIPA 1 X MIPA 2 1 60 84,62 2 95,38 87,69 3 81,54 86,15 4 81,54 81,54 5 86,15 100 6 58,46 84,62 7 69,23 80 8 83,08 55,38 9 86,15 81,54 10 100 80 11 58,46 70,77 12 73,85 98,46 13 67,69 87,69 14 96,92 40 15 90,77 67,69 16 98,46 70,77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Nilai Posttest X MIPA 1 X MIPA 2
No 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Rata-rata
70,77 90,77 86,15 64,62 96,92 90,77 90,77 72,31 100 60 96,92 89,23 96,92 98,46 78,46 89,23 83,12
72,31 100 93,85 80 64,62 92,31 58,46 61,54 75,38 92,31 80 89,23 73,85 61,54 73,85 78,26
Data nilai posttest kelas X MIPA 1 dan Kelas X MIPA 2 kemudian diuji dengan menggunakan prograa SPSS. Uji test-t menggunakan analisis Independent Sample. Hasil output SPSS data posttest kelas X MIPA 1 dan Kelas X MIPA 2 dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10. Hasil uji Test-T Posttset X MIPA 1 dan Nilai X MIPA 2 Group Statistics Kode Posttest
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
MIPA1
32
83.1244
13.59489
2.40326
MIPA2
31
78.2635
14.02042
2.51814
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Independent Samples Test Post test Levene's Test for Equality of Variances
F Skor
t-test for Equality of Means
Sig.
Equal variances assumed .050
t
Sig. (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference
df
95% Confidence Interval of the Difference Lower
.824 1.397
61
.167
4.86083
3.47917
-2.09621 11.81787
1.397
60.758
.168
4.86083
3.48090
-2.10023 11.82188
Equal variances not assumed
Dari hasil SPSS dapat dilihat bahwa t = 1.396 dengan dengan level signifikan
0,05, mean posttest X MIPA 1 = 83,12 , mean
pretest X MIPA 2 = 78.26. Oleh karena p = 0,168
0,05 maka hasil tidak signifikan.
Dengan demikian secara statistik prestasi akhir siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 tidak berbeda. Dari analisis di atas dapat diketahui bahwa prestasi akhir belajar dari kedua kelas adalah sama. Dengan demikian peningkatan prestasi belajar pada kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2 yang diberi treatment berbeda adalah sama. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa hal, antar lain :
Upper
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
a)
Metode ceramah interaktif yang biasa dilakukan Metode cermah interaktif yang biasa diajarkan kepada siswa Hal
ini membuat siswa di kelas X MIPA 2 terbiasa. Bebeda dengan kelas X MIPA 1 yang belum terbiasa menggunakan metode kooperatif. Dalam penggunaan metode kooeratif ini keaktifan siswa dalam kelompok
lebih dominan daripada keaktifan siswa bersama guru.
Beberapa siswa yang mengalami kesulitan berkomunikasi dan malu berbicara baik dengan teman kelompok maupun dengan guru dikelas X MIPA 1 menyebabkan mereka mengalami kesulitan saat terutama saat belajar menggunakan metode kancing gemerincing. Terkadang ada beberapa yang susah
berbicara sehingga membuat diskusi
dikelompok menjadi terhambat. Namun bukan berarti metode koperatif ini tidak baik digunakan. Justru sebaliknya, bahwa dengan metode ini siswa menjadi berani berbicara, berani mengungkapkan pendapat, dan berani bertanya. Apabila dibiasakan, maka prestasi belajar siswa dapat lebih meningkat b)
Keterbatasan waktu pada kelas X MIPA 1 Alokasi waktu yang sering berubah karena adanya kegiatan-
kegiatan dadakan di sekolah yang menyebabkan jam pelajaran terkahir harus diperpendek. Jadwal pelajaran Fisika di kelas X MIPA 1 adalah pada jam 7-8 di hari kamis dan jam 4 di hari senin. Pada hari senin jadwa pelajaran sering kali berubah karena adanya upacara bendera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
yang membuat alokasi waktu pelajaran harus diperpendek, sedangkan pada hari kamis didua pertemuan terakhir alokasi waktu diperpendek karena ertepatan dengan waktu untuk membersihkan ruangan untuk persiapan ujian USBN kelas XII dan ujian mid semester kelas X dan XI. Perubahan alokasi waktu yang diketahui secara mendadak oleh peneliti menyebabkan pembelajaran tidak sesuai dengan rencana pelaksaan pembelajaran (RPP) yang sudah diencakanakan peneliti. Dengan demikian beberapa latihan soal dikerjakan dengan terburuburu oleh siswa, dan beberapa siswa tidak bertanya ketika bingung, mereka khawatir petugas sekolah akan memarahi mereka karena kelas masih dalam keadaan kotor dan belum dirapikan. Namun, nilai mean dari kedua kelas berbeda. Nilai mean kelas X MIPA 1 lebih besar dari pada nilai mean kelas X MIPA 2. Selisih peningatan nilai mean kelas X MIPA 1 sebelum dan sesudah diberi treatment juga lebih besar dari pada selisih peningkatan nilai mean kelas X MIPA 2 sebelum dan sesudah diberi tretament. 3.
Komunikasi Interpersonal a.
Data dan analisisi komunikasi interpersonal antar siswa kelas X MIPA 1 Untuk mengetahui peningkatan komunikasi interpersonal antara
siswa pada kelas X MIPA 1, peneliti melakukan Uji test-t pada data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
komunikasi interpersonal antar siswa awal
dan komunikasi
interpersonal antar siswa akhir. Data komunikasi interpersonal antar siswa awal dan komunikasi interpersonal antar siswa akhir kelas X MIPA 1 dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11. Data komunikasi interpersonal antar siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIIPA 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Sebelum 63 60 60 61 60 68 63 60 60 59 60 49 59 62 67 62 57 54 63 56 58 57 61 61 60 64 69 61
Sesudah 57 60 61 60 60 57 65 57 58 58 61 49 60 62 70 59 58 54 63 87 62 60 61 65 63 63 67 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
No 29 30 Rata-rata
Sebelum 60 67 60,7
Sesudah 58 67 61,4
Analisis statistik menggunakan SPSS untuk mengetahui peningkatan komunikasi interpersonal antar siswa kelas X MIPA 1, peneliti melakukan Uji test-t yaitu Paired Sample Test. Hasil output SPSS data komunikasi interpersonal antar siswa awal dan komunikasi interpersonal antar siswa akhir kelas X MIPA 1 dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12. Hasil uji Test-T Data komunikasi interpersonal antar siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIPA 1 Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Awal
60.7000
30
4.06965
.74301
Akhir
61.4000
30
6.31692
1.15331
Paired Samples Test
Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean Pair 1
Awal– Akhir
-70000
Std. Deviation 6.44419
Std. Error Mean 1.17654
Lower -3.10630
Upper 1.70630
t -.595
Sig. (2tailed)
df 29
.556
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Dari hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = - 0, 595, p = 0,556 dengan level signifikan
0,05, mean awal = 60,70 , mean
akhir = 61,40. Oleh karena p = 0,556
0,05 maka hasil tidak signifikan.
Dengan demikian secara statistik Komunikasi interpersonal antar siswa kelas X MIPA 1 sebelum dan sesudah menggunakan metode kooperatif tidak ada perbedaan. b.
Data dan analisis
komunikasi interpersonal antara guru dan
siswa kelas X MIPA 1 Untuk mengetahui peningkatan komunikasi interpersonal antara guru dan siswa pada kelas X MIPA 1, peneliti melakukan Uji test-t pada data komunikasi interpersonal antara guru komunikasi interpersonal antara guru dan
siswa awal
dan
siswa akhir. Data data
komunikasi interpersonal antar siswa awal
dan komunikasi
interpersonal antar siswa akhir kelas X MIPA 1 dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13. Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIIPA 1 No 1 2 3 4 5 6 7
Total skor ( awal) 44 41 41 46 45 41 49
Total Skor (akhir) 44 41 48 42 45 40 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
41 44 44 43 36 44 45 45 42 42 36 46 44 47 41 44 4 42 43 48 45 43 51 43,5
43 44 47 44 36 47 45 52 45 46 39 50 43 44 40 46 49 46 44 50 42 43 54 45,1
Untuk mengetahui peningkatan komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas X MIPA 1, peneliti melakukan Uji test-t yaitu Paired Sample Test. Hasil output SPSS data komunikasi interpersonal antara guruu dan siswa awal dan komunikasi interpersonal antara guru dan siswa akhir kelas X MIPA 1 dapat dilihat pada Tabel 4. 14
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Tabel 4.14. Hasil uji Test-T Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIIPA 1 Paired Samples Statistics Mean Pair Sebelum 1 Sesudah
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
43.5000
30
3.19212
.58280
45.1000
30
4.21287
.76916
Paired Differences
Mean Pair 1
Sebelum– Sesudah
95% Confidence Interval of the Difference
Std. Deviatio Std. Error n Mean
-1.60000 2.87198
Lower
.52435
-2.67242
Upper -3.051
t -.595
Sig. (2tailed)
df 29
Dari hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = - 3,051, p = 0,005 dengan level signifikan
0,05, mean awal = 43,50 , mean
akhir = 45,10. Oleh karena p = 0,005
0,05 maka hasil signifikan. Dengan
demikian secara statistik Komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas X MIPA 1 sebelum dan sesudah menggunakan metode kooperatif ada perbedaan.
.005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
c.
Data dan analisis komunikasi interpersonal antar siswa kelas X MIPA 2 Seperti halnya kelas X MIPA 1, untuk mengetahui peningkatan
komunikasi interpersonal antara siswa pada kelas X MIPA 2, peneliti melakukan Uji test-t pada data komunikasi interpersonal antar siswa awal
dan komunikasi interpersonal antar siswa akhir. Data data
komunikasi interpersonal antar siswa awal
dan komunikasi
interpersonal antar siswa akhir kelas X MIPA 2 dapat dilihat pada tabel 4. 15
Tabel 4.15. Data komunikasi interpersonal antar siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIIPA 2 No Total skor ( awal) Total Skor (akhir) 1 58 57 2 64 62 3 61 56 4 62 58 5 63 59 6 55 60 7 62 64 8 59 61 9 65 66 10 69 59 11 61 61 12 60 54 13 69 58 14 53 57 15 65 66 16 65 58 17 58 57 18 62 61 19 56 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
No 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Rata-rata
Total skor ( awal)
Total Skor (akhir)
59 59 61 58 61 56 62 56 61 57 60,59
62 58 57 57 61 61 58 57 61 58 59,41
Untuk mengetahui peningkatan komunikasi interpersonal antara siswa kelas X MIPA 2, peneliti melakukan Uji test-t yaitu Paired Sample Test. Hasil output SPSS data komunikasi interpersonal antara siswa awal dan komunikasi interpersonal antara siswa akhir kelas X MIPA 2 dapat dilihat pada tabel 4.16 Tabel 4.16. Hasil uji Test-T Data komunikasi interpersonal antar siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIIPA 2 Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Awal
60.5862
29
3.86853
.71837
Akhir
59.4138
29
2.83495
.52644
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean Pair 1
awal– akhir
Std. Std. Error Deviation Mean
1.17241 4.005383
.752789
Lower
Upper
-.36958
2.71441
t 1.557
Sig. (2tailed)
df 28
Dari hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = 1.557, p = 0,131 dengan level signifikan
0,05, mean awal = 60,59, mean akhir =
59,41. Oleh karena p = 0, 131
0,05 maka hasil tidak signifikan.
Dengan demikian secara statistik Komunikasi interpersonal antar siswa kelas X MIPA 2 sebelum dan sesudah menggunakan metode ceramah interaktif tidak
ada perbedaan. Demikian tidak ada
peningkatan komunikasi interpersonal antar siswa setelah siswa diajar dengan meggunakan metode ceramah interaktif. d.
Data dan analisis
komunikasi interpersonal antara guru dan
siswa kelas X MIPA 2 Untuk mengetahui peningkatan komunikasi interpersonal antara guru dan siswa pada kelas X MIPA 2, peneliti melakukan Uji test-t pada data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa awal dan komunikasi interpersonal antara guru dan
siswa akhir. Data data
.131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
komunikasi interpersonal antara guru dan siswa awal dan komunikasi interpersonal antara guru dan siswa akhir kelas X MIPA 2 dapat dilihat pada tabel 4.17 Tabel 4.17. Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIIPA 2 No Total skor ( awal) Total Skor (akhir) 1 40 40 2 37 44 3 42 41 4 49 42 5 44 40 6 38 43 7 41 43 8 42 44 9 43 51 10 46 44 11 47 47 12 43 41 13 50 40 14 40 42 15 50 50 16 45 41 17 42 40 18 44 44 19 42 45 20 43 44 21 45 47 22 41 40 23 44 45 24 45 43 25 40 43 26 45 44 27 43 43 28 38 44 29 41 45 Rata-rata 43,10 43,45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Untuk mengetahui peningkatan komunikasi interpersonal antara guru dna siswa kelas X MIPA 2, peneliti melakukan Uji test-t yaitu Paired Sample Test. Hasil output SPSS data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa awal dan komunikasi interpersonal antara guru dan siswa akhir kelas X MIPA 2 dapat dilihat pada 4.18 Tabel 4.18.Hasil uji Test-T Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa sebelum dan sesudah diberi treatment pada kelas X MIIPA Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Awal
43.1034
29
3.30956
.61457
Akhir
43.4483
29
2.78499
.51716
Paired Differences
D a Pair 1
r
awal– akhir
Mean
Std. Deviatio Std. Error n Mean
-.34483 3.88473
.72138
95% Confidence Interval of the Difference Lower -1.82250
Upper
t
1.13284 -.478
df 28
Sig. (2tailed) .636
Dari hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = - 0,478, p = 0,636 dengan level signifikan
0,05, mean awal = 43,10 , mean
akhir = 43,45. Oleh karena p = 0, 636
0,05 maka hasil tidak signifikan.
Dengan demikian secara statistik Komunikasi interpersonal antar siswa kelas X MIPA 1 sebelum dan sesudah menggunakan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
ceramah interaktif tidak ada perbedaan. Dengan demikian tidak ada peningkatan komunikasi interpersonal antar guru dan siswa setelah siswa diajar dengan meggunakan metode ceramah interaktif. e.
Data dan analisis komunikasi interpersonal antar siswa kelas MIPA 1 dan X MIPA 2 sebelum menggunakan treatment Untuk
membandingkan
perbedaan
kedua
metode
pembelajaran ini yaitu metode kooperatif dan metode ceramah interaktif, maka dilihat perbandigan komunikasi interpersonal antar siswa di kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2. Peneliti melakukan Uji test-t pada data komunikasi interpersonal antar siswa psebelum diberikan treatment. Data komunikasi interpersonal antar siswa sebelum diberikan treatment dapat dilihat pada Tabel 4.19
Tabel 4.19. Data komunikasi interpersonal antar siswa Kelas MIPA 1 dan X MIPA2 sebelum menggunakan treatment Komunikasi Interpersonal antar No siswa sebelum diberikan treatment X MIPA 1 X MIPA 2 1 63 58 2 60 64 3 60 61 4 61 62 5 60 63 6 68 57 7 63 55 8 60 62 9 60 59 10 59 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
No
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Rata- rata
Komunikasi Interpersonal antar siswa sebelum diberikan treatment X MIPA 1 X MIPA 2 60 69 49 61 59 60 62 69 67 53 62 65 57 65 54 58 63 62 56 59 58 56 57 59 61 59 61 61 60 58 64 58 69 61 61 56 60 62 67 56 61 57 60,7 60,34
Data komunikasi antara siswa kelas X MIPA 1 dan Kelas X MIPA 2 kemudian diuji dengan menggunakan program SPSS. Uji test-t menggunakan analisis Independent Sample. Hasil output SPSS data komunikasi interpersonal antara siswa kelas X MIPA 1 dan Kelas X MIPA 2 sebelum diberi treatment dapat dilihat pada tabel 4.20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Tabel 4.20. Hasil uji Test-T Data komunikasi interpersonal antar siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA2 sebelum menggunakan treatment Group Statistics Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Sebelum MIPA 1
30
60.7000
4.06965
.74301
MIPA 2
32
60.3438
3.76409
.66540
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
F Skor
Equal variances assumed
Sig. .056
T
.814 358
Equal variances not assumed
Sig. (2tailed)
df
Mean Std. Error Difference Difference
Lower
Upper
60
.722
.35625
.99487
-1.63378
2.34628
.357 58.793
.722
.35625
.99741
-1.63971
2.35221
Dari hasil SPSS dapat dilihat bahwa t = 0.357 dengan level signifikan
0,05, mean kelas X MIPA 1 = 60,70 , mean kelas X
MIPA 2 = 60.34. Oleh karena p = 0,722
0,05 maka hasil tidak signifikan.
Dengan demikian secara statistik komunikasi interpersonal awal antara siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 sebelum treatment tidak berbeda.
diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
f.
Data dan analisis komunikasi interpersonal antar siswa kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2 setelah diberi treatment. Untuk membandingkan perbedaan kedua metode pembelajaran
ini yaitu metode kooperatif dan metode ceramah interaktif dalam memingkatkan komunikasi interpersonal antara siswa, maka dilihat perbandingan komunikasi interpersonal antar siswa di kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2 setelah diberi treatment. Peneliti melakukan Uji test-t pada data komunikasi interpersonal antar siswa setelah diberi treatment. Data komunikasi interpersonal antar siswa setelah diberikan treatment dapat dilihat pada tabel 4.21 Tabel 4.21. Data komunikasi interpersonal antar siswa Kelas MIPA 1 dan X MIPA2 setelah menggunakan treatment
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Komunikasi Interpersonal antar siswa setelah diberikan treatment X MIPA 1 X MIPA 2 57 57 60 62 61 56 60 58. 60 59 57 60 65 64 57 61 58 66 58 59 61 61 63 54 49 58 60 57 62 66 66 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Rata-rata
70 59 58 54 63 87 62 60 61 65 63 63 67 60 58 67 61,59
57 61 59 62 58 57 57 61 61 58 57 61 58 59,41
Uji test-t menggunakan analisis Independent Sample. Hasil output SPSS data komunikasi interpersonal antara siswa kelas X MIPA 1 dan Kelas X MIPA 2 setelah diberi treatment dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.22. Hasil uji Test-T data komunikasi interpersonal antar siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 setelah menggunakan treatment
Group Statistics code Setelah
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
MIPA1
32
61.5938
6.16891
1.09052
MIPA2
29
59.4138
2.83495
.52644
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. (2-
F Skor
Equal variances assumed
3.040
Sig.
T
.086 1.743
Equal variances not assumed
df
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Difference
Lower
59
.087
2,17996
1.25102
-.32333
4.68325
1.800 44.459
.079
2.17996
1.21094
-.25982
4.61973
Dari hasil SPSS dapat dilihat bahwa t = 1.800 dengan dengan level signifikan
0,05, mean kelas X MIPA 1 = 61,59 , mean X
MIPA 2 = 59.41. Oleh karena p = 0.079
Upper
0,05 maka hasil tidak signifikan. Dengan
demikian secara statistik komunikasi interpersonal akhir antara siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 setelah diberikan treatment tidak berbeda. Salah satu instrumen pengukur tingkat komunikasi interpersonal antar siswa adalaha angket. Angkat yang diberikan terdiri dari 20 pernyataan,mencakup 5 aspek, yaitu keterbukaan, empati, dukungan, kepositifan, dan kesetaraan. Untuk aspek keterbukaan ada 4 indikator yaitu berani membuka diri, berani mengungkapkan pendapat secara jujur, berani mengakui perasaan yang ditunjukan kepada orang lain, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
berani bertanggung jawab atas pernyataan atau perasaan yang dilontarkan. Masing-masing indikator ini terdiri dari 2 pernyataan. Pada kelas X MIPA 1 pernyataan yang paling tinggi skornya adalah pernyataan nomor 6
dan nomor 3 yaitu “Saya bersedia merubah
pendapat saya bila ternyata pendapat saya salah” dan
“Saya
mengatakan pendapat saya secara jujur bila orang lain meminta bantuan saya”. Pada saat pembelajaran berlangsung hal ini sangat kelihatan ketika siswa siswa berdiskusi dengan metode kancing gemerincing. Setiap siswa memiliki pendapat yang berbeda, namun siswa tetap berdiskusi dan memperbanyak referensi internet untuk mendukung setiap argumen yang dimiliki siswa hingga siswa menemukan jawaban yang tepat. Sedangkan pada kelas X MIPA 2 pernyataan yang memeiliki skor paling tinggi adalah pernyataan nomor 1 yaitu “ Dalam kelompok saya terlebih dahulu menyapa”. Pada saat pembelajaran hal ini begitu terlihat pada saat siswa masuk dalam kelompok baru yang dibentuk dengan game kursi bernomor. Untuk
aspek
empati
terdiri
dari
satu
indikator
yaitu
mendengarkan pendapat orang lain nomor 8 yaitu Saya senang mendengarkan pendapat dari orang lain. Pada kelas X MIPA 1 skor nomor 8 merupakan skor paling besar dibandingkan skor pada nomor pernyataan lainnya. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa yang tidak ikut berdebat mendengarkan dengan baik setiap alur debat. Pada saat teman lain menjelaskan di depan kelas setiap siswa juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
mendengarkan dengan baik apa yang dijelaskan, meski terkadang ada yag masih berbicara, tapi apa yang dibicarakan siswa adalah bagian dari materi. Pada kelas X MIPA 2 skor untuk pernyataan nomor 8 setara dengan beberapa skor dari aspek lain, pada saat pembelajaran berlangsung terkadang siswa tidak saling mendengarkan terutama ketika siswa bekerja dalam kelompok. Ada yang mendominasi pembicaraan dan jarang mendengar pendapat teman lain dan ada yang menjadi pendengar pasif
tanpa memberi kontribusi selama bekerja
sama dalam kelompok. Untuk aspek dukungan terdiri dari 3 indikator yaitu mendukung pendapat teman, spontanitas, dan profesionalisme. Setiap indikator ini memiliki jumlah pernyataan yang berbeda. Pada kelas X MIPA 1 pernyataan 9 yang memiliki skor tertinggi yaitu “saya merasa memberikan dukungan kepada teman-teman adalah tindakan yang baik”. Bentuk dukungan siswa sangat menonjol pada saat debat, setiap siswa dalam kelompok debat saling mendukung argumen teman satu kelompoknya. Pada kelas X MIPA 2 pernyataan nomor 9 ini juga adalah pernyataan yang memiliki skor paling tinggi. Pada saat pembelajaran di kelas X MIPA 2 dukungan yang diberikan siswa kepada temannya tidak begitu menonjol. Selama pembelajaran hanya beberapa orang siswa dalam beberapa kelompok yang memberikan dukungan kepada teman, ketika ditunjuk untuk mengerjakan soal di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
depan kelas dan menjelaskan keada siswa. Bentuk dukungan yang terlihat yaitu siswa meyakinkan temannya. Untuk aspek kepositifan ada 3 indikator, yaitu memiliki sikap positif terhadap diri sendiri, menerima sikap orang lain, dan berani memberikan pujian terhadap lawan bicara. Untuk kelas X MIPA 1 pernyataan yang paling besar bobotnya adalah 15 yang berbuyi “saya memuji orang lain yang memperoleh prestasi’. Hal ini sangat berbeda dengan yang terjadi di kelas. Siswa jarang memberikan pujian kepada temannya. Hanya beberapa siswa yang saling memuji siswa lain. Sedangkan untuk kelas X MIPA 2 pernyataan yang memiliki skor teringgi adalah nomor 13 yaitu “ saya merasa diri mampu menjadi teman bicara yang baik bagi orang lain” . Hal ini sangat berbeda dengan yang terjadi didalam kelas. Pada saat pembelajaran siswa-siswa yang biasa aktif selalu mendominasi pembicaraan sedangkan siswa-siswa yang lain jarang berbicara. Selain pernyataan nomor 13, pernyataan yang memiliki skor paling tinggi juga adalah skor momor 15 yaitu “ saya memuji orang lain yang memperoleh prestasi” . Hal ini juga sangat tidak sesuai dengan kejadian selama pembelajaran berlangsung. Siswa jarang memberikan pujian kepada teman yang memperoleh prestasi. Ketika ada teman yang bisa memecahkan persoalan dalam kelas misalnya ketika memperlajari hubungan usaha potensial dan energi, hanya sau orang siswa yang berhasil menjawab benar dan bersedia menjelaskan kepada teman-teman sekelasnya. Teman-teman sekelasnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
tidak memberikan apresiasi, mereka hanya mencatat dan mencocokan jawaban saja. Untuk aspek kesetaraan ada 2 indikator yaitu mampu menghargai pendapat orang lain dan mampu menghargai perbedaan. Masing-masing indikator terdiri dari 2 pernyataan. Pada kelas X MIPA 1 Pernyataan yang memiliki skor paling tinggi yaitu pernyataan 18 dan 19 yaitu “saya berpikir perbedaan pendapat adalah hal yang biasa dalam rangka pemecahan masalah” dan “dengan adanya perbedaan pendapat, wawasan saya akan semakian luas”. Hal ini sangat nampak ketika pembelajaran di kelas, perbedaan pendapat sangat jelas ketika siswa berdebat. Masing-masing kelompok mempertahankan argumennya dan berdebat untuk saling menemukan titik temu. Pada saat berdiskusi juga terjadi perbedaan kelompok antar siswa. Ketika
terjadi perbedaan
pendapat, siswa tetap berdiskusi seperti biasa dan mencoba mencari jalan keluar dengan memperbanyak referensi. Sedangkan pada kelas X MIPA 2 skor paling tinggi adalah pada nomor 18 yaitu “saya berpikir perbedaan pendapat adalah hal yang biasa dalam rangka pemecahan masalah”. Perbedaan pendapat yang ada pada kelas X MIPA 2 itu jarang terjadi, karena siswa terkadang ikut-ikutan setuju ketika teman lainnya berpendapat. Biasanya siswa percaya begitu saja terhadap saran atau pendapat dari teman yng dianggap pintar dalam kelompok atau dari teman yang aktif mencari pemecahan masalah. Terkadang siswa bermental “ ikut-ikutan “.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
g.
Data dan Analisis komunikasi interpersonal awal antara guru dan siswa kelas X MIPA 1 dan Kelas X MIPA 2 sebelum diberi treatment Sebelum diberi treatment yang berbeda pada dua kelas yang
berbeda, peneliti ingin membandingkan dan melihat interpersonal awal
komunikasi
antara siswa dan guru pada kedua kelas ini.
Peneliti melakukan Uji test-t pada data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa sebelum diberikan diberikan treatment. Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa sebelum diberikan treatment dapat dilihat pada tabel 4.23. Tabel 4.23. Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA2 sebelum menggunakan treatment No Komunikasi Interpersonal antara guru dan siswa sebelum diberikan treatment X MIPA 1 X MIPA 2 1 44 40 2 41 37 3 41 42 4 46 49 5 45 44 6 41 39 7 49 38 8 41 41 9 44 42 10 44 43 11 43 46 12 36 47 13 44 43 14 45 50 15 45 40 16 42 50 17 42 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
No
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Rata-rata
Komunikasi Interpersonal antara guru dan siswa sebelum diberikan treatment X MIPA 1 X MIPA 2 36 42 46 44 44 44 47 42 41 43 44 45 42 41 42 44 43 44 48 45 45 40 43 45 51 43 38 41 43.50 43.03
Uji test-t menggunakan analisis Independent Sample. Hasil output SPSS data komunikasi interpersonal antara siswa dan guru pada kelas X MIPA 1 dan Kelas X MIPA 2 sebelum diberi treatment dapat dilihat pada tabel 4.24. Tabel 4.24. Hasil uji Test-T Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas MIPA 1 dan X MIPA 2 Sebelum menggunakan treatment Group Statistics Kode Sebelum
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
MIPA1
30
43.5000
3.19212
.58280
MIPA2
32
43.0313
3.23772
.57235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Independent Samples Test
Group Statistics Kode Test for N Levene's of Variances Sebelum Equality MIPA1 MIPA2
F Skor
Equal variances assumed
Sig. .069
Equal variances not assumed
.794
Mean
Std. Deviation
30
43.5000
32
43.0313
T .574
Std. Error Mean
t-test for 3.19212 Equality of Means 3.23772
Sig. (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference
df
.58280 95% Confidence .57235 Interval of the Difference Lower
Upper
60
.568
.46875
.81723
-1.16595
2.10345
.574 59.842
.568
.46875
.81685
-1.16528
2.10278
Dari hasil SPSS dapat dilihat bahwa t = 0. 574 dengan dengan level signifikan
0,05, mean kelas X MIPA 1 = 43,50 , mean kelas
X MIPA 2 = 43,03. Oleh karena p = 0,568
0,05 maka hasil tidak signifikan.
Dengan demikian secara statistik komunikasi interpersonal awal antara guru dan siswa siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 sebelum diberi treatment tidak berbeda. h.
Data dan Analisis komunikasi interpersonal anatara siswa dan guru setelah diberikan treatment yang berbeda Setelah diberikan treatet berupa metode pembelajaran kooperatif
pada kelas X MIPA 1 dan Metode pembelajaran ceramah interaktif pada kelas X MIPA 2. Peneliti melakukan Uji test-t pada data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa setelah diberikan treatment. Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa setelah diberikan treatment dapat dilihat pada tabel 4.25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Tabel 4.25. Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA2 setelah menggunakan treatment Sampel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Rata-rata
Komunikasi Interpersonal antara guru dan siswa setelah diberikan treatment X MIPA 1 X MIPA 2 44 40 41 44 48 41 42 42 45 40 40 43 54 43 43 44 44 51 47 44 44 47 46 41 36 40 47 42 45 50 38 41 52 40 45 44 46 45 39 44 50 47 43 40 44 45 40 43 46 43 49 44 46 43 44 44 50 45 42 43 54 44,91 43.45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Uji test-t menggunakan analisis Independent Sample. Hasil output SPSS data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas X MIPA 1 dan Kelas X MIPA 2 setelah diberi treatment dapat dilihat pada tabel 4.26. Tabel 4. 26. hasil uji Test-T Data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas MIPA 1 dan X MIPA 2 setelah menggunakan treatment Group Statistics kode Setelah
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
MIPA1
32
44.9063
4.26811
.75450
MIPA2
29
43.4483
2.78499
.51716
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
F Skor
Equal variances assumed
3.733
Equal variances not assumed
Sig. .058
T 1 .562
Sig. (2tailed)
Df
Mean Std. Error Difference Difference
Lower
59
.124
1.45797
.93334
-.40963
3.32558
1.594 59.819
.117
1.45797
.91473
-.37609
3.29203
Dari hasil SPSS dapat dilihat bahwa t = 1,594 dengan level signifikan 2 = 43,45.
Upper
0,05, mean X MIPA 1 = 44.91 , mean kelas X MIPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Oleh karena p = 0,117
0,05 maka hasil tidak signifikan.
Dengan demikian secara statistik komunikasi interpersonal akhir antara guru dan siswa siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 sebelum tidak berbeda. Salah satu instrumen pengukur tingkat komunikasi interpersonal antara guru dan siswa adalah angket. Angket yang diberikan terdiri dari 15 pernyataan ini mencakup 5 Aspek, yaitu keterbukaan, empati, dukungan, kepositifan, dan kesetaraan. Untuk aspek keterbukaan ada 4 indikator yaitu keterbukaan siswa pada guru pada saat mengalami kesulitan dalam memahami materi, siswa berani mengancungkan tangan dan berpendapat saat guru bertanya, siswa berani untuk jujur atau tidak ketika mengalami kebingungan, dan menerima dan bersedia merubah pendapat atau marah saat guru mengatakan pendapat siswa belum tepat. Pada kelas X MIPA 1 pernyataan yang mendapat skor paling tinggi adalah pernyataan nomor 5 yaitu “saya bersikap tenang saat guru mengatakan bahwa saya pendapat saya belum tepat”. Pada saat berinteraksi dalam kelas, beberapa kali siswa mengalami miskonsepsi dan ada beberapa siswa yang salah ketika mengerjakan soal latihan, ketika dikomentari peneliti
siswa menerima dan
mencoba mengerjakan lagi. Sedangkan pada kelas X MIPA 2 pernyataan yang mendapat skor tetinggi adalah pernyataan nomor 3 yaitu “ saya bersedia untuk mendengar penjelasan guru”. Pada saat pelajaran berlangsung siswa sangat antusias untuk mendengarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
penjelasan dari peneiti, namun respon sebagia siswa setelah mendengarkan adalah pasif. Untuk aspek empati ada satu indikator yaitu kemauan siswa untuk mendengarkan guru dan tidak bermain HP pada saat guru mejelaskan materi. Indiktor ini memiliki 3 pernyataan, pernyataan yang memiliki skor paling tinggi pada kelas X MIPA 1 yaitu pernyataan “ saya bersedia mendengarkan pendapat guru, meskipun berbeda dengan pendapat saya”. Selama penelitian, sering terjadi perbedaan pendapat antara siswa dengan guru dan siswa, misalnya siswa sering bingung dalam menentukan titik acuan unutk nilai h (ketinggian) pada persamaan energi potensial. Namun, siswa tetap mendengarkan penjelasan peneliti. Pada kelas X MIPA 2 , pernyataan yang mendapat skor paling tinggi sama dengan kelas X MIPA 1. Perbedaan pendapat yang peneliti jumpai selama pembelajaran hanya terjadi pada satu kelompok yaitu kelompok 2 dengan siswa yang bernomor absen 13. Sedangkan siswa lain itu tidak beradu pendapat dengan peneliti, maka dapat disimpulkan siswa tidka konsisiten dan tidak serius pada ssaat mengisi angket karena pada kenyataannya apa yang terjadi selama pembelajaran tidak sesuai deengan apa yang diisi siswa dalam angket. Untuk aspek dukungan, ada satu indikator yaitu spontanitas siswa saat menjawab pertanyaan guru. Satu indikator ini memiliki satu pernyataan yaitu “Saya akan memberikan respon secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
spontan pada saat guru bertanya”. Pada kelas X MIPA 1 pernyaatan ini juga memiliki skor yang tinggi. Pada saat meaksanakan penelitian terkadang siswa merespon spontan dengan menjawab secara bersama-sama tanpa menunjuk tangan untuk menjawab pada saat peneliti bertanya. Pada kelas X MIPA 2 pernytaan diatas merupakan pernyataan dengan skor paling rendah. Pada kenyataanya siswa menjawab secara spontan jika peneliti bertanya dan lebih siswa lebih sering menjawab bersama-sama. Ketidak seriusan siswa mengisi angket kembali terjadi. Untuk aspek Kepositifan ada 2 indikator, dengan jumlah pernyataan masing-masing 1. Pada kelas X MIPA 1 skor tertinggi yaitu pada pernytaaan “Saya menyambut baik setiap kritikan dan saran dari guru tentang pendapat saya”. Saat berdiskusi dengan siswa, siswa tetap semangat berdiskusi dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi ketika pendapatnya berbeda dengan pendapat peneliti. Pada kelas X MIPA 2 pernyataan diatas merupakan pernyataan dengan skor tertinggi, pada kenyataannya hal ini benarbenar terjadi. Ketika terjadi perbedaan pendapat siswa akan menyembut baik setiap kritikan dan saran dari peneliti dan mencoba mencari tahu kebearannya, namun hal ini terjadi hanya pada beberapa siswa yang angktif dikelas. Untuk aspek kesetaraan ada 2 indikator dengan jumlah pernyataan yang berbeda. Pada kelas X MIPA 1 pernyataan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
memiliki skor paling tinggi adalah “Saya berpikir
perbedaan
pendapat adalah hal yang biasa dalam rangka pemecahan masalah”. Siswa tetap berdiskusi dengan baik meskipun terjadi perbedaan pendapat dengan guru.
Pernyataan diatas juga merupakan
pernyataan yang memiliki skor tertinggi pada kelas X MIPA 2. Pada kenyataanya perbedaaan pendapat antara peneliti dan siswa itu jarang terjadi. i. Data dan analisis kategorisasi porsentase tingkat komunikasi interpersonal antar siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 setelah diberi treatment
a)
Data kategorisasi
Tabel 4. 27. Kategorisasi komunikasi interpersonal antr siswa X MIPA 1 dan X MIPA 2 setelah diberi treatment Kode Kategori X MIPA 2 Kategori siswa X MIPA 1 1 57 baik 57 baik 2 60 baik 62 baik 3 61 baik 56 baik 4 60 baik 58 baik 5 60 baik 59 baik 6 57 baik 0 7 65 sangat baik 60 baik 8 57 baik 64 baik 9 58 baik 61 baik 10 58 baik 66 sangat baik 11 61 baik 59 baik 12 63 baik 61 baik 13 49 cukup 54 baik 14 60 baik 58 baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Kode Kategori X MIPA 2 siswa X MIPA 1 15 62 baik 57 16 66 baik 66 17 70 sangat baik 58 18 59 baik 57 19 58 baik 61 20 54 baik 0 21 63 baik 59 22 57 sangat baik 62 23 62 baik 58 24 60 baik 57 25 61 baik 57 26 65 sangat baik 0 27 63 baik 61 28 63 baik 61 29 67 sangat baik 58 30 60 baik 57 31 58 baik 61 32 67 sangat baik 58 b) Mean D baik 61,59 53,84 a ta Prosentase X MIPA 1 dan X MIPA 2
Kategori baik sangat baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik
Tabel 4.28. Prosentase X MIPA 1 setelah diberi treatment interval 20-34 35-49 50-64 65-80
frekuensi 0 1 24 7
Prosentase ( % ) 0 3,13 75 21,88
kategori kurang cukup baik sangat baik
Tabel 4.29. Prosentase X MIPA 2 setelah diberi treatment Interval 20-34 35-49 50-64 65-80
Frekuensi 0 0 27 2
Prosentase ( % ) 0 0 93,1 6,89
kategori kurang cukup baik sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Analisis porsentase dan kategorisasi komunikasi interpersonal antar siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 hanya dianalisis dari data komunikasi interpersonal antar siswa setelah diberi treatment. Berdasarkan perhitungan seperti yang disajikan dalam tabel 4.27 X MIPA 1. Komunikasi interpersonal antara siswa selama pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif diperoleh sebanyak 21,88 % siswa termasuk dalam kategori komunikasi interpersonal anatar siswa sangat baik, sebanyak 75 % termasuk dalam kategori baik, dan sebanyak 3,13 % termasuk dalam kategori cukup. Sedangkan pada kelas X MIPA 2 sebanyak 6,89 % siswa termasuk dalam kategori komunikasi interpersonal antar siswa sangat baik dan sebanyak 93,1 % termasuk dalam kategori baik. Namun rata-rata komunikasi interpersonal antar siswa setelah diberi treatment berbeda meskipun dalam kategori yang sama, yaitu kategori baik. Rata- rata akhir komunikasi interpersonal antara siswa pada tabel 4.26, kelas X MIPA 1 adalah 61,59 lebih besar dari rata-rata akhir komunikasi interpersonal antar siswa pada kelas X MIPA 2 yaitu 53,84.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
j. Data dan analisis kategorisasi serta porsentase tingkat komunikasi interpersonal antara guru siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA a) Data kategorisasi Tabel 4.30. Kategorisasi X MIPA 1 dan X MIPA 2 setelah diberi treatment Kode siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Mean
X MIPA 1 44 41 48 42 45 40 54 43 44 47 44 46 36 47 45 38 52 45 46 39 50 43 44 40 46 49 46 44 50 42 43 54 44,91
Kategori baik baik sangat baik baik baik baik sangat baik baik baik baik baik baik cukup baik baik baik sangat baik baik baik baik sangat baik baik baik baik baik sangat baik baik baik sangat baik baik baik sangat baik baik
X MIPA 2 40 44 41 42 40 0 43 43 44 51 44 47 41 40 42 50 41 40 44 0 45 44 47 40 45 0 43 43 44 43 44 45 39,38
Kategori baik baik baik baik baik baik baik baik Sangat baik baik baik baik baik baik Sangat baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
b) Data Prosentase X MIPA 1 dan X MIPA 2 setelah diberi treatment Tabel 4. 31. Porsentase X MIPA 1 setelah diberi treatment Interval 15-25 26-36 37-47 48-60
Frekuensi 0 1 24 7
Prosentase ( % ) 0 3,13 75 21,88
Kategori kurang cukup baik sangat baik
Tabel 4. 32. Prosentase X MIPA 2 setelah diberi treatment Interval 15-25 26-36 37-47 48-60
Frekuensi 0 0 27 2
Analisis
porsentase
Prosentase ( % ) 0 0 93,10 6,89 dan
kategorisasi
Kategori kurang cukup baik sangat baik komunikasi
interpersonal antara guru dan siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 hanya dianalisis dari data komunikasi interpersonal antara guru dan siswa setelah diberi treatment. Berdasarkan perhitungan seperti yang disajikan dalam tabel 4.30, yaitu tabel kategorisasi tingkat komunikasi interpersonal antara guru dan siswakelas X MIPA 1 sebanyak
21, 88 % siswa masuk dalam kategori sangat baik,
sebanyak 75 % masuk dalam kategori baik, dan sebanyak 3, 13 % siswa masuk dalam kategori cukup. Sedangakan pada tabel 4.31 untuk kelas X MIPA 2 sebanyak 6, 89 % siswa masuk dalam kategori sangat baik dan sebanyak 93,10 siswa termasuk dalam kategori baik. Dari perbandingan kedua tabel 4.30 dan tabel 4.31 diatas dapat dilihat pada porsentase kategori sangat baik lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
besar pada kelas X MIPA 1 dibanding kelas X MIPA 2. Dari hasil rata-rata komunikasi interpersonal antara guru dan siswa setelah diberi treatment pada tabel 4.29 kelas X MIPA 1 memperoleh mean 44,91 lebih besar dari kelas X MIPA 2 yaitu 39,38. k. Data dan analisis kategorisasi porsentase tingkat komunikasi interpersonal antar siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 berdasarkan penilaian observer siswa selama pembelajaran berlangsung
a)
Data kategorisasi Tabel 4.33. Kategorisasi komunikasi interpersonal antar siswa X MIPA 1 dan X MIPA 2 berdasarkan penilaian observer siswa Kode siswa X MIPA 1 1 9 2 5 3 3 4 6 5 5 6 5 7 7 8 7 9 6 10 7 11 8 12 2 13 7 14 8 15 7 16 7 17 9
Kategori Sangat baik cukup cukup baik cukup cukup baik baik baik baik baik kurang baik baik baik baik Sangat baik
X MIPA 2 5 2 6 7 5 5 7 5 3 6 7 7 6 3 4 4 4
Kategori cukup kurang baik baik cukup cukup baik cukup cukup baik baik baik baik cukup cukup cukup cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Kode siswa X MIPA 1 18 8 19 7 20 8 21 5 22 7 23 10 24 7 25 9 26 10 27 8 28 8 29 8 30 7 31 5 32 10 Mean 7,03
b)
Kategori baik baik baik cukup baik Sangat baik baik Sangat baik Sangat baik baik baik baik baik cukup Sangat baik Sangat baik
X MIPA 2 5 6 8 3 6 4 5 5 7 4 2 7 6 9 8 5,34
Kategori cukup baik baik cukup baik cukup cukup cukup baik cukup kurang baik baik Sangat baik baik Cukup
Data Prosentase X MIPA 1 dan X MIPA 2
Tabel 4.34. Prosentase komunikasi interpersonal antar siswa X MIPA 1 berdasarkan penilain observer siswa Interval 0-2 3-5 6-8 9 -12
Frekuensi 1 6 19 6
Prosentase ( % ) 3,13 18,75 59,38 18,75
Kategori Kurang Cukup Baik Sangat baik
Tabel 4.35. Prosentase komunikasi interpersonal antar siswa X MIPA 2 berdasarkan penilain observer siswa Interval 0-2 3-5 6-8 9 -12
Frekuensi 2 15 14 1
Prosentase ( % ) 6,25 46,88 43,75 3,13
Kategori Kurang Cukup Baik Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
Analisis
porsentase
dan
kategorisasi
komunikasi
interpersonal antar siswa kelas X MIPA 1 dan
X MIPA 2
dianalisis dari data komunikasi interpersonal siswa pada saat diberi treatment. Berdasarkan perhitungan seperti yang disajikan pada tabel 33 yaitu tabel porsentase komunikasi
interpersonal
siswa berdasarkan penilaian observer sebanyak 18, 75 % siswa masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 5,38 % masuk dalam kategori baik,
sebanyak 18,75 % siswa masuk dalam kategori
cukup, dan sebanyak 3,13 % siswa masuk dalam kategori kurang. Hasil analisis prosentase pada kelas X MIPA 1 jauh berbeda dengan hasil analisis data prosentase pada kelas X MIPA 2. Pada kelas X MIPA 2 sebaanyak 3, 125 % siswa masuk dalam kategori sangat baik, sebanyak 43,75 % siswa termasuk dalam kategori baik, sebanyak 46, 88 % siswa masuk dalam kategori cukup dan sebanyak 6,25 % siswa masuk dalam kategori kurang. Dari perbandingan kedua tabel 4.34 dan tabel 4.35 diatas dapat dilihat pada porsentase kategori sebagian besar kelas X MIPA 1 berada pada kategori baik yaitu sebanyak 56,25 %, sedangkan kelas X MIPA 2 lebih dominan berada pada kategori cukup yaitu sebnayak 46, 875 %. Dari hasil rata-rata komunikasi interpersonal antar siswa pada tabel 4.32 pun mean yang diperolah kelas X MIPA 1 lebih besar yaitu 7, 03 dan termasuk kategori baik, sedangkan kelas X MIPA 2 memilik mean 5,34375 dan termasuk pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
kategori
cukup.
Maka
selama
pembelajaran
berlangsung
berdasarkan penilaian observer yaitu komunikasi interpersonal yang terjalin anatara siswa dikelas X MIPA 1 yang meggunakan metode
kooperatif
lebih
meningkat
daripada
komunikasi
interpersonal pada kelas X MIPA 2 yang diajar dengan metode ceramah interaktif. c) Data dan analisis kategorisasi serta porsentase tingkat komunikasi interpersonal antara guru dan siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 berdasarkan penilaian Observer Tabel 4.36. Komunikasi interpersonal antara peneliti dan siswa selama pembelajaran berlangsung Hari/tanggal
Kelas
Jam Pelajaran
Kamis, 9 Maret 2017
X MIPA 2
3
Jumlah siswa yang bertanya 3
4
4
4
3
1
Keterangan
Bertanya tentang mengapa mereka diberi pretest, padahalmateri belum dipelajari 4 orang siswa protes karena kelompok yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan yang mereka mau Ketika berdiskusi dalam kelompok dan peneliti membimbing diskusi, 4 orang siswa bertanya contoh-contoh energi Pada saat belajar tentang teorema usaha dan energi kinetik ada 6 siswa yang bertanya dan meminta agar peneliti menjelaskan secara rinci 1 orang siswa aktif bertanya tentang energi petensial gravitasi. Setelah paham siswa ini yang bernama Arta maju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Hari/tanggal
Kelas
Jam Pelajaran
Jumlah siswa yang bertanya
Keterangan
dan menjelaskan kepada peneliti dan teman-teman sekelas.
5
7 kelomp ok
Beberapa siswa dalam 7 , yatu kelompok 1,2,3,5,6,7, dan 8 kelompok aktif bertanya mengenai latihan soal. Sedangkan kelompok 4 hanya diam saja. Berasarkan pengematan peneliti, kelompok 4 jarang berkomunikasi engan peneliti meski beberapa kalai peneliti mencoba membangun kmunikasi, namun mereka hanya senyum dan terkdang menjawab singkat.
Perwakilan dari masingmasing kelompok menegerjakan soal latihan didepan kelas dan menjelaskan kepada temanteman lain. 4 orang 4 orang siswa bertanya siswa mengapa diadakan prestest padahal materinya belum dipelajari 8 Beberapa siswa dalam kelompok kelompok merasa kebingungan ketika menggunakan metode kancing gemerincing, sehingga setiap kelompok kerap kali memeanggil peneliti untuk menjelaskan secara berulangulang cara menggunakan kancing Perwakilan dari kelompok yait 1 orang
Kamis , 9 Maret 2017
X MIPA 1
7
8
Satu kelompok menegalami masalah, yaitu salah satu temannya tidak mau berbicara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Hari/tanggal
Kelas
Jam Pelajaran
Senin, 13 Maret 2017
X MIPA 1
4 ( 30 Menit)
Kamis, 16 Maret 2017
X MIPA 2
3 ( 10 menit) 4 ( 30 Menit)
Jumlah Keterangan siswa yang bertanya Akibarnya ketua kelompok 1 memanggil peneliti dan kelompok teman-teman lainnya juga berkomentar bahwa salah satu orang teman mereka tidak mau berbicara akibatnya mereka tidak bisa berpendapat saat menyusun argumen debat, namun karena kondisi tersebut siswa yang tidak mau berbicara akhirnya berbicara 2 Secara umum 2 kelompok Kelomp yang berdebat berkomunikasi ok yang kepada peneliti. Namun, dari berdeba hasil ada 2 orang siswa yang t tidak aktif berdebat.
-
Mengisi angket
7 siswa
7 orang siswa aktif mengankat tangan dan menjawab pertanyaan diawal pembelajran 1 orang siswa yang aktif bertanaya kepada peneliti dan berdiskusi bersama peneliti sedangkan siswa lain hanya berdiskusi dengan teman lain. 3 orang siswa yang merupakan perwakilan dari kelompok yang kurang akif untuk menjelaskan hukum energi mekenakik pada benda jatuh bebas pada posisi tertentu, sedangkan 2 orang lainnya menrupakan sukarelawan yang mau mengerjakan soal latihan sekaligus menjelaskan penyelesaiannya kepad ateman lain
1 siswa
5 siswa
5 ( 30 Menit)
Post test
Waktu posttest siswa 25 menit, 5 menit lainnya diguanakn unutk proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Hari/tanggal
Kelas
Jam Pelajaran
Kamis, 16 Maret 2017
X MIPA 1
7 ( 30)
8 (20)
Jumlah siswa yang bertanya 2 kelompok yang berdebat
Semua kelomp ok
Satu kelomp ok
Senin, 27 Maret 2017
X MIPA 1
1 ( 30 Menit)
Semua kelomp ok Semua kelomp ok
Kamis, 6 April 2017
X MIPA 1
7 ( 30 menit)
3 Kelomp
Keterangan Debat unutk kelompok yang kedua ini agak berbeda dengan debat dari kelompok yang pertama, perdebatan dari kelompok yang kedua ini sanagat memakan waktu yag lama, karena siswa merasa berkompetisi unutk menenang. n pada saat berdebat mereka lebih berkomunikasi anatar siswa. Namun, beberapa kali siswa bertanaya kepada peneliti karena ada beberapa pernyataan kelompok pro yang sudah benar namun tetap dibantah oleh kelompok kontra. Secara umum semua kelompok aktif bertanya kepada peneliti ketika mereka harus menemukan hubungan usaha dan energi kinetik dan hubungan usaha dan energi potensial. Salah satu kelompok bersedia maju menjelaskan kepada teman-teman, namun karena salah siswa tersebut meminta bimbingan peneliti.
Secara umum semua kelompok aktif bertanya kepada peneliti ketika menyelesaikan latian soal. Setiap kelompok mendapat kesempatan menjeleaskan peneyelasian soal didepan kelas dan meminta konfirmasi dari peneliti. Ketika penenlit bertanya setiap kelompok juga berusaha unutk menjelaskan kapada peneliti dan kepada teman-teman lain. Setelah berdiskusi, 3 Kelompok maing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Hari/tanggal
Kelas
Jam Pelajaran
8 ( 30 Menit)
Jumlah siswa yang bertanya ok
Perwaki lan dari setiap kelomp ok yang sudah berdisk usi Post test
Keterangan
mendapatkan kesempatan unutk menjelaskan hukum kekekalan energi pada benda jatuh bebas pada posisi tertetu dan selanjtunya meminta konfirmasi dari peneliti serta memberi kesempatan kepada peneliti unutk bertanya. Kelompok juga aktif menjawab pertanyaan peneliti . Setiap kelompok mengutus perwakilannya untuk mengerjakan soal latihan. Stelah mnegerjakan setiap orang menjelaskan dan aabil aada pertanyaan dari peneliti, setiap orang yang mengerjakan soal latihan akan menjwaba pertanyaan dan kalau tidak bisa dijaab maka teman satu kelompoknya akan membantu menjawan. Waktu post test 22 menit.
Dari tabel diatas secara umum dapat dilihat bahwa siswa yang diajarkan dengan metode kooperatif memiliki tingkat komunikasi interpersonal antara siswa dan guru yang baik. Hal ini dapat dilihat dari frekuensi siswa yang sering melakukan komunikasi bersama guru dalam setiap pertemuan. Pada saat pembelajaran kooperatif siswa lebih dituntut untuk dominan beraktivitas dalam kelas baik dalam hal mencari materi maupaun dalam hal berkomunikasi. Setelah dilakukan treatment di kelas X MIPA 1 dengan metode kooperatif ada 2 orang siswa yang memiliki skor paling rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
berdasarkan skor kategorisasi dari data komunikasi interpersonal antar siswa yang dikumpulkan oleh observer siswa ada 2 orang siswa yang memiliki skor paling rendah yaitu siswa dengan kode 3 dan 12. Skor yang diperoleh siswa sangat rendah yaitu 3 untuk siswa dengan kode siswa 3 dan 2 untuk siswa dengan kode siswa 12. Menyadari hal ini peneliti melakukan wawancara kepada kedua siswa tersebut. Berikut adalah alasan ketidakaktifan siswa untuk berkomunikasi antara siswa yaitu 1)
Siswa merasa lebih nyaman untuk berdiskusi dengan guru, karena guru sudah mengerti materi yang didiskusikan siswa. Siswa tidak merasa nyaman ketika berdiskusi antar siwa karena pemahaman
yang
mereka
miliki
minim
dibandingkan
pemahaman guru. Dengan demikian siswa merasa kesulitan saat berbicara dan siswa lebih suak berdiskusi dengan guru. 2)
Pada saat berdiskusi siswa bingung apa yang mau didiskusikan, karena ketidakpahaman siswa pada materi.
3)
Siswa juga merasa dalam kelompok terkadang siswa tidak didengarkan oleh siswa lain, selain itu siswa juga tidak suka dikritik oleh siswa lain karena siswa tidak mau mencari alasan apabila siswa sedang dikritik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
Pembahasan 1. Prestasi Belajar Dari hasil Uji T Test Pretest kemampuan awal siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 adalah tidak signifikan. Artinya tidak ada perbedaan tingkat pemahaman awal siswa sebelum diberikan treatment. Setelah diberikan treatment yang berbeda pada kedua kelas yaitu ceramah interaktif untuk kelas X MIPA 2 dan metode pembelajaran kooperatif untuk kelas X MIPA 1, kedua kelas diberikan posttest pada kedua kelas. Skor rata-rata posttest lebih timggi daripada pretest. Hasil uji T menunjukan adanya perbedaan yang signifikan, dengan demikian baik pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif maupun dengan menggunakan
metode ceramah
interaktif sama-sama meningkatkan
prestasi belajar siswa. Penelitian ini mendukung teori dari Thomas Lickona, Arend, dan Roger
yang
mengatakan
bahwa
pembelajaran
kooperatif
dapat
meningkatkan pencapaian akademis, salah satunya yaitu prestasi belajar siswa yang meningkat setelah menggunakan pembelajaran kooperatif. Penelitian ini juga mendukung teori dari Suparno ( Suparno, 2013: 180) yang mengatakan bahwa pada umumnya metode ceramah yang digabungkan dengan beberapa metode akan membuat siswa sungguh aktif dan berpikir membangun pengetahuannya. Metode ceramah siswa aktif yang dilakukan peneliti digabugkan dengan metode demonstrasi, metode diskusi kelompok , serta menggunakan media pembelajaran berupa PPT, dengan
demikian
siswa
sungguh
aktif
dan
berpikir
mambangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
pengetahuannnya, sehingga prestasi belajar siswa setelah diberi treatment akan meningkat. Untuk melihat perbandingan prestasi belajar pada kedua kelas ini, maka dilakukan uji T menggunakan analisis Independent Sample. Secara statistik peningkatan prestasi belajar dari kedua kelas adalah tidak signifikan atau sama .
2.
Komunikasi interpersonal a.
Komunikasi intepersonal berdasarkan angket 1)
Komunikasi interpersonal antar siswa Diawal pembelajaran siswa diberi angket komunikasi
interpersonal antara siswa yang berjumlah 20 pernyataan dan setelah treatment siswa diberikan angket . Dari hasil Uji T Test komunikasi interpersonal awal siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 adalah tidak siginifikan. Artinya tidak ada perbedaan tingkat pemahaman awal. Setelah diberikan treatment pada kelas X MIPA 1 secara statistik komunikasi interpersonal antar siswa sebelum dan sesudah diberikan treatment tidak memiliki perbedaaan atau tidak signifikan. Namun jika dilihat dari nilai mean, nilai mean sesudah diberikan treatment lebih besar dari pada mean sesudah diberi treatment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Di kelas X MIPA 2 secara statistik juga tidak signifikan atau tidak ada perbedaan, namun jika dilihat dari nilai mean komunikasi interpersonal anatar siswa pada kelas X MIPA 2 sedikit berbeda. Nilai mean sebelum treatment lebih besar daripada nilai mean setelah treatment. Dengan demikian komunikasi interpersonal siswa setalah diberi treatment tidak meningkat. Untuk mengetahui perbandingan penggunaan metode pembelajaran ceramah interaktif dan pembelajaran kooperatif siswa terhadap meningkatan komunikasi interpersoanal anatar siswa. analisis Independent Sample. Untuk perbandingan komunikasi interpersonal anata siswa pada kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2 dan secara statistik perbandingan komunikasi interpersonal antara siswa dari kedua model pembeljaran ini tidak signifikan. Artinya komunikasi interpersonal akhir antara siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 setelah diberikan treatment tidak berbeda. Namun nilai mean kelas X MIPA 1 lebih besar daripada nilai mean kelas X MIPA 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
2)
Komunikasi interpersonal antara siswa dan guru Diawal pembelajaran siswa diberi angket komunikasi
interpersonal antara siswa dan guru
yang berjumlah
15
pernyataan. Uji T dengan analisis Independent Sample untuk membandingkan komunikasi interpersonal awal siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2. Secara statistik, komunikasi interpersonal anatara guru dan siswa pada kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 adalah sama atau tidak singnifikan. Dari hasil Uji T Test yaitu Paired Sample Test komunikasi interpersonal sesudah dan sebelum menggunakan metode kooperatif pada
siswa kelas X MIPA 1 adalah
siginifikan. Artinya adanya perbedaan komunikasi interpersonal antarasiswa dan guru setelah menggunkana metode kooperatif, sedangkan pada kelas X MIPA 2 hasil uji T menunjukan tidak adanya perbedaan komunikasi interpersonal antara guru dan siswa setelah menggunakan metode ceramah interaktif. Untuk
membandingkan
peningkatan
komunikasi
interpersonal antara guru dan siswa pada kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2, peneliti menggunakan uji T yaitu Independent Sample. Setelah diberikan treatment yang berbeda pada kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2, secara statistik peningkatan komunikasi interpersonal antara guru dan siswa pada kedua kelas ini sama atau tidak signifikan. Namun, nilai mean pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
kedua kelas sedikit berbeda, kelas X MIPA 1 memiliki nilai mean lebih tinggi dari pada nilai mean dari kelas x MIPA 2. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebakan hasil analisis
komunikasi
interpersonal
antar
siswa
maupun
komunikasi antara guru dan siswa tidak signifikan pada kedua kelas , yaitu (a)
Ketidak seriusan siswa mengisi angket Pada saat mengisi angket setelah treatment siswa amat tergesa-gesah karena siswa waktu mengisi angket adalah jam pulang sekolah. Siswa igin cepat pulang, karena sudah dijemput.
(b)
Ada siswa yang tidak suka belajar kelompok Beberapa orang siswa yang diwawancarai oleh peneliti tidak suka belajar kelompok, karena mereka merasa bahwa mereka sama-sama tidak tahu sehingga ketika berdiskusi mereka lebih memilih untuk langsung bertanya kepada peneliti daripada berdiskusi dalam kelompok.
(c)
Tidak benar-benar mengukur keadaaan siswa Apa yang diisi siswa tidak sepenuhnya mengukur keadaaan siswa. Menurut pengamatan peneliti, pada saat pengisian angket ada siswa yang berdiskusi dan cendrung memilih jawaban yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
b.
Komunikasi interpersonal berdasarkan peilain observer 1)
Komunikasi interpersonal antar siswa Pada
tabel
4.27
dengan
jelas
diperlihatkan
data
kategorisasi antar siswa kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2 setelah diberi treatment. Mean komunikasi interpersonal antar siswa pada kelas X MIPA 1 berada kategori baik, sedangkan mean komunikasi interpersonal kelas X MIPA 2 berada pada kategori cukup. Pada tabel 4.27 dan tabel 4.28 dapat dilihat perbedaan prosentase dan kategori komunikasi interpersonal anatar siswa pada kelas X MIPA 1 dan kelas X MIPA 2. Sebagian besara kelas siswa X MIPA 1 berada pada kategori baik, sedangkan sebagain besar siswa kelas X MIPA 2 berada pada kategori cukup baik. 2)
Komunikasi
interpersonal
antara
guru
dan
siswa
berdasarkan penilaian peneliti Pada tabel 4.35 dalam setiap pertemuan pada masingmasing kelas, jumlah siswa yang aktif berkomunikasi secara interpersonal dengan peneliti sangat berbeda. Kelas X mIPA 1 sering kali berkomunikasi interpersonal dengan peneliti, sedangkan pada kelas X MIPA 2 jumlah
siswa yang
berkomunikasi dengan peneliti sangat sedikit dan yang paling aktif berbicara dengan peneliti hanya orang yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
Dari penilaian observer diatas baik itu komunikasi interpersonal antar siswa maupaun komunikasi antara guru dan siswa, maka dapat disimpulkan metode pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kmunikasi interpersonal pada siswa daripada dengan menggunakan metode ceramah interaktif. Hal ini mendukung teori dari Miftahul (2011: 82) yang mangatakan bahwa perbedaan pemebelajaran kooperatif dengan metode ceramah interaktif aadalah pada kelompok kooperatif
adanya keterampilan sosial untuk bekerjasama secara
efektif salah satunya adalah komunikasi interpersonal, sedangkan pada kelompok kecil yang diajarkan dengan metode ceramah interaktif keterampilan-keterampilan sosial tidak diajarkan secara sistematis. Selain itu dengan adanya pembelajaran kooperatif setiap siswa mendapat kesempatan untuk berkontribusi pada kelompoknya masingmasing yang akan membawa dampak posifit bagi kelompok, sedangkan pada pembelajarn dengan menggunakan metode ceramah interaktif ada siswa yang membiarkan teman satu kelompoknya bekerja sendiri, sementara teman lain tinggal mencopy-paste jawaban jika sudah selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
C.
Keterbatasan Penelitian 1.
Alokasi waktu yang kurang untuk kelas X MIPA 1 sehingga jumlah pertemuan lebih banyak dari pada kelas X MIPA 2.
2.
Ada siswa kelas X MIPA 1 yang tidak suka belajar bersama teman, alasannya karena dia tidak suka belajar dengan teman yang sama-sama tidak paham. Akibatnya diskusi menggunakan kancing dalam kelompok menjadi terhambat.
3.
Ketidak seriusan siswa saat mengisi angket Apa yang diisi siswa pada angket terkadang tidak sesuai dengan keadaaan yang sebenarnya, akibatnya beberapa hasil uji T tidak signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan Berdasarkan data dan analsis yang telah disampaikan sebelumnya,
dapat diambil kesimpulan berikut: 1. Secara
umum
pembelajaran
Fisika
pada
materi
energi
dengan
menggunakan metode kooperatif jenis gabungan dari model TPS ( Think - Pair – Share ), kancing gemerincing, dan debat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan analisis angket komunikasi
interpersonal antara guru dan siswa meningkat di kelas X MIPA , namun komunikasi interpersonal antara siswa di kelas. X MIPA 1 tidak meningkat sedangkan dari hasil analisis penilaian observer komunikasi interpersonal antara siswa dan komunikasi interpersonal antara guru dan siswa pada kelas X MIPA 1 2. Secara
umum
pembelajaran
Fisika
pada
materi
energi
dengan
menggunakan metode ceramah interaktif dapat meningkatakan prestasi belajar siswa. Berdasarkan analisis angket dan analisis penilaian observer komunikasi interpersonal antar siswa dan komunikasi intepersonal antara guru dan siswa di kelas X MIPA 2 tidak meningkat. 3. Metode pembelajaran kooperatif dan ceramah interaktif sama-sama meningkatkan komunikasi interpersonal siswa, namun prestasi belajar siswa lebih meningkat di kelas yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif. Komunikasi interpersonal baik itu antar siswa maupun antar guru dan siswa meningkat di kelas yang menggunakan metode 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
pembelajaran kooperatif daripada di kelas yang menggunakan ceramah interakif. B.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1.
Guru dapat menggunakan metode koopertif model gabungan dari 3 model yaitu TPS, kancing gemerincing, dan debat dalam mengajar materi-materi tertentu dalam Fisika. Karena selain meningkatakan prestasi belajar siswa, metode ini juga dapat meningkakan salah satu karakter yaitu karakter komunikasi interpersonal siswa
2.
Bagi peneliti selanjutnya agar dapat memperhitungkan pemerataan waktu penelitian di masing-maing kelas, agar terus memotivasi siswa yang tidak suka belajar kelompok sehingga aktif dalam kelompok, dan agar peneliti selanjutnya lebih mengawasi ketika siswa mengisi angket.
3.
Topik-topik debat yang dipilih sebaiknya adalah topik-topik yang ada dalam kehidupan siswa sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu H dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Arifin, Zainal.2009. Evalusi Pembelajaran Prinsip teknik Prisedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Cardoyo, Hemana. 2016. (Skripsi) Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Suhu dan Kalor Terhadap Motivasi dan Prestasi Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Dahar, Ratna Wilis.2006. Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta : Erlangga Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Erlangga Khairani, Makmun. 2015. Psikologi komunikasi dalam pembelajaran. Yogyakarta: aswaja Presindo Koesoema, Doni. 2012. Pendidikan Karakter Utuh Dan Meluruh. Yogyakarta: Kanisius Kusniastuti,Indah. 2015. (Skripsi) Pembelajaran Fisika dengan Menggunakan Metode
Eksperimen unutk Materi Pengukuran dalam Meniingatkan
Prestasi Belajar, minat, dan nilai karakter pada siswa kelas X SMAN 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Sendawar, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Yogyakarta: Universitas sanata arma Kosasih, E. 2014. Strategi belajar dan pembelajaran implementasi kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya Lickona, Thomas.2008. Pendidikan karakter panduan lengkap mendidikk siswa menjadi pintar dan baik . Diterjemahkan oleh Lita S. Bandung: Nusa Media Maksum, dkk. 2009 . Fisika SMA/MA kelas XI. Jakarta :
Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional. Maulana, Herdiyan dan Gumgu, Gumelar. 2013. Psikologi Kounikasi dan Persuasi. Jakarta: Akademia Permata Siahan, S. M.1990. Komunikasi Pemahaman dan Penerapannya. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia Siswanto. Sukaryadi. 2009. Kompetensi Fisika. Jakarta : Departemen
Pusat Perbukuan,
Pendidikan Nasional
Sukoco, Benediktus Heru. 2013. (skripsi) Deskripsi Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Semester Tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Suparno, Paul. 2013. Sumbangan Pendidikan Fisika Terhadap Pembangunan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma ___________. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivisme dan Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma ___________.2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma ___________.2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Raka, Gede dkk. 2011. Pendidikan Karakter di Sekolah. Jakarta: Elek Media Komputindo Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Grasindo Wisudawati, Asih Widi dan Eka sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: PT Bumi Aksara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1. Surat Ijin 2. Validasi 3. RPP 4. Scan pretest, posttest, angket dan lembar observasi 5. Daftar Nilai
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
Surat Ijin JPMIPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
Surat Ijin Bappeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
Surat keterangan telah melakukan penelitian di SMAN 1 Depok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
Lembar Validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Identitas Sekolah
: SMA Negeri 1 Depok
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester : X MIPA 1 / II AlokasiWaktu
: 6 X 45 menit
A. KompetensiInti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2
:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
B. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat : 1. Menjelaskan teorema usaha dan
energi , energi kinetik dan energi
potensial 2. Menghitung besaran-besaran yang berkaitan dengan energi 3. Menghitung energi kinetik dan potensial dari suatu benda 4. Menjelaskan hukum kekekalan energi 5. Menggunakan persamaan kekekalan energi mekanik untuk memecahkan persoalan.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9
Pertemuan 1 ( 3 JP)
Menganalisis
konsep Pre-test dan pembagian kelompok energi,usaha (kerja), 1. Menjelaskan konsep teorema usaha dan hubungan usaha (kerja) energi, energi kinetik, dan energi potensial dan perubahan energi, 2. Menghitung besaran-besaran yang berkaitan hukum kekekalan dengan teorema usaha dan energi, energi energi, serta kinetik, dan energi potensial penerapannya dalam Pertemuan 2 ( 3 JP ) peristiwa sehari-hari 1. Menentukan energi
energi mekanik suatu
benda 2. Menjelaskan hukum kekekalan energi 3. Menggunakan persamaan kekekalan energi mekanik untuk memecahkan persoalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi Post test ( 1 JP)
4.9 Menerapkan
metode
ilmiah untuk Mengajukan
gagasan
penyelesaian masalah gerak dalam kehidupan sehari-hari, berkaitan
yang dengan
konsep energi, usaha (kerja)
dan
hukum
kekekalan energi
E. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 : •
Konsep usaha dan energi
•
Energi kinetik
•
Energi potensial
F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 ( 2 J P) 1.
Pendahuluan (45 menit) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, meminta salah seorang peserta didik memimpin doa, memeriksa kehadiran siswa, kemudian mengatur tempat duduk secara berkelompok. Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
Sebagai apersepsi, guru mereview kembali tentang energi, energi potensial, dan energi kinetik yang pernah dipelajari siswa di bangku SMP Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti ( 85 menit)
No
Sintaks/Tahapan
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran (1)
(2)
1.
Mengamati
(3) 1. Guru
meletakan
sebuah
buku
diatas
meja,
kemudian meminta siswa mengamati ada atau tidaknya energi pada buku yang diam diatas meja dengan ketinggian m 2. Guru meminta seorang siswa untuk melepaskan sebuah buku dari ketinggian tertentu. Siswa lain mengamati.
2.
Menanya
1. Apakah benda yang diam diatas meja dengan ketinggian m memiliki energi ? 2. Apakah buku yang dilempar memiliki energi?
3
Mencoba
Mencoba 1.
Guru membagikan soal latihan yang, kemudian siswa berdiskusi dalam anggota kelompok dan mencoba mencari informasi dari buku dan internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
No
Sintaks/Tahapan
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran 2.
Siswa
bersama
kelompoknya
mencermati
permasalahan yang diberikan pada soal-soal latihan dan mencari jawaban dari buku ataupun internet.
4
Mengasosiasi
1. Siswa dibimbing guru melakukan diskusi tentang teorema usaha- energi , konsep energi, dan macammacam energi 2. Siswa
menerapkan
persamaan
energi
untuk
menyelesaikan soal-soal yang diberikan
5
Mengkomunikasikan
Mengomunikasikan
1. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan 2. Perwakilan dari setiap kelompok akan mengerjakan salah
satu
soal
hitungan
didepan
kelas
dan
menjelaskan teorema usaha-energi 3. Guru melakukan penguatan materi dari hasil diskusi siswa
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Siswa diberi kesempatan untuk membuat rangkuman dan melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Konfirmasi guru agar seluruh hasil belajar tentang konsep usaha, konsep energi, energi kinetik, dan energi potensial
Pertemuan 2( 2 J P) 2.
Pendahuluan (10 menit) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, meminta salah seorang peserta didik memimpin doa, memeriksa kehadiran siswa, kemudian mengatur tempat duduk secara berkelompok. Sebagai apersepsi, guru mereview kembalimateri SMP tentang kaitan energi potensial dan energi kinetik serta energi mekanik. Guru juga mereview kembali bunyi hukum kekekalan energi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilakukan
2. Kegiatan Inti (85 menit)
No
Sintaks/Tahapan
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran (1)
(2)
1.
Mengamati
(3) 1. Siswa mengamati guru yang menampilkan slogan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
No
Sintaks/Tahapan
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran hemat BBM 2. Siswa mengamati guru yang menampilkan foto bunyi hukum kekekalan energi dari buku fisika 3. Siswa mengamati gambar benda jatuh bebas
2.
Menanya
1. Mengapa harus berhemat kalau energi itu kekal ? 2. Bagaimanakah perubahan energi pada benda jatuh bebas ?
3
Mencoba 1. Siswa
bersama
kelompoknya
mencermati
permasalahan yang diberikan pada soal latihan , mencari jawaban dengan membuka buku atau internet. 2. Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru 3. Siswa mencari tahu perubahan energi pada benda yang jatuh bebas 4
Mengasosiasi
1. Siswa dibimbing guru melakukan diskusi tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
No
Sintaks/Tahapan
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran konsep energi mekanik dan kekekalan energi 2. Siswa menerapkan persamaan kekekalan energi mekanik
pada
benda
jatuh
bebas
untuk
menyelesaikan soal-soal yang diberikan
5
Mengomunikasikan
1. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi “ Mengapa harus berhemat ? “. 2. 3 kelompok terpilih akan menjelaskan perubahan energi pada benda yang jatuh bebas 3. Perwakilan dari setiap kelompok akan mengerjakan salah satu soal hitungan didepan kelas
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Siswa diberi kesempatan untuk membuat rangkuman dan melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar yang dilakukan.
Konfirmasi guru agar seluruh hasil belajar tentang konsep usaha, konsep energi, energi kinetik, dan energi potensial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
Posttest
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
B. Identitas Sekolah
: SMA Negeri 1 Depok
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester : X MIPA 2/ II AlokasiWaktu
: 6 X 45 menit
D. KompetensiInti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
E. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat : 1. Menjelaskan konsep energi , energi kinetik dan energi potensial 2. Menghitung besaran-besaran yang berkaitan dengan energi 3. Menghitung energi kinetik dan potensial dari suatu benda 4. Menjelaskan hukum kekekalan energi 5. Menggunakan
persamaan
kekekalan
energi
mekanik
untuk
memecahkan persoalan
6.
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9
Pertemuan 1 ( 2 JP)
Menganalisis
konsep Pre-test dan pembagian kelompok energi,usaha (kerja), 1. Menjelaskan teorema usaha dan energi, energi hubungan usaha (kerja) kinetik, dan energi potensial dan perubahan energi, hukum kekekalan Pertemuan 2 ( 1 JP) energi,
serta
1. Menghitung energi mekanik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
Kompetensi Dasar penerapannya
dalam
Indikator Pencapaian Kompetensi 2.
Menghitung dengan
peristiwa sehari-hari
besaran
teorema
yang
berkaitan
usaha-energi,
energi
kinetik, dan energi potensial Pertemuan 3 ( 2JP) 1.
Menjelaskan konsep kekekalan energi
2. Menggunakan persamaan kekekalan energi mekanik untuk memecahkan persoalan Pertemuan 4 (1 JP) Posttest 4.9 Menerapkan
metode
ilmiah untuk Mengajukan
gagasan
penyelesaian masalah gerak dalam kehidupan sehari-hari, berkaitan
yang dengan
konsep energi, usaha (kerja)
dan
hukum
kekekalan energi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
G. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 : •
Energi
•
Energi kinetik
•
Energi potensial
H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 ( 1 J P) 1.
Pendahuluan (40 menit) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, meminta salah seorang peserta didik memimpin doa, memeriksa kehadiran siswa, kemudian mengatur tempat duduk secara berkelompok. Pretest Sebagai apersepsi, guru mereview kembali tentang energi, energi potensial, dan energi kinetik yang pernah dipelajari siswa di bangku SMP. Guru juga meriview kembali konsep usaha yang sudah dipelajari. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilakukan. Pembagian kancing sebagai kuota bicara
2. Kegiatan Inti ( 40 menit)
No
Sintaks/Tahapan
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran (1)
(2)
1.
Mengamati
(3) 1.
Guru memeinta siswa meletakan sebuah buku diatas meja, kemudian meminta siswa mengamati ada atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
tidaknya energi pada buku yang diam diatas meja dengan ketinggian h 2.
Guru meminta siswa lain untuk melepaskaan buku ke meja pada kegiatan tertentu. Lalu siswa mengamati apakah buku tersebut memiliki energi.
2.
Menanya
1.
Apakah benda yang diam diatas meja dengan ketinggian m memiliki energi ?
2.
Apakah buku yang dilepaskan dari ketinggian tertentu ke meja memiliki energi ?
3
Mencoba
1.
Peserta didik mulai berdiskusi untuk menjawab pertanyaan debat, pada saat berdiskusi siswa menggunakan kancing sebagai kuota bicara . Masing-masing kelompok menyiapkan argumenargumen
yang
mendukung.
Kelompok
yang
menjawab setuju akan menjadi kelompok pro dan kelompok yang menjawab tidka setuju akan menjadi kelompok kontra 2.
Dua Kelompok pro dan dua kelompok kontra yang dipilih untuk berdebat mencoba berdiskusi kembali dalam kelompok sekaligus menggabungan argumen yang sudah dibuat.
4
Mengasosiasi 1. Siswa menganalisis kejadian yang didemostrasikan dan membuat argumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
5
Mengomunikasikan
1. Dalam kelompok siswa saling berkomunikasi dan saling bependapat untuk menyusun argumen debat. Dari hasil komunikasi, setiap kelompok memutuskan untuk masuk kedalam kelompok pro atau kelompok kontra, selanjutnya siswa menyusun argumen. 2. Siswa mengomunikasikan jawabannya dengan aturan debat yang berlaku. Kelompok pro pertama-tama membacakan
argumennya
selanjutnya
kelompok
kontra membacakan argumennya. Setelah kedua kelompok membacakan argumennya, kelompok pro dipersilahkan untuk bertanya atau membantah kepada kelompok kontra, kemudian akan terjadi tanya jawab dengan tetap menggunakan kancing sebagai kuota berbicara. Setelah pertanyaan kelompok pro bisa dijawab dengan baik maka giliran kelompok kontra untuk bertanya atau membantah kepada kelompok pro. Dengan aturan yan sama yaitu kancing sebagai kuota biacara. Apabila kedua keompok sudah menemukan jawabannya maka guru mengambil kesimpulan dan memperbaiki segala macam miskonsepsi dari siswa.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Siswa diberi kesempatan untuk melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar yang dilakukan
Pertemuan 2 ( 1 J P) 1. Pendahuluan (5 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, meminta salah seorang peserta didik memimpin doa, memeriksa kehadiran siswa, kemudian mengatur tempat duduk secara berkelompok. Guru meriviem kembali materi tentang Energi dipertemuan sebelumnya
2. Kegiatan Inti ( 30 menit)
No
Sintaks/Tahapan Pembelajaran
(1) 1.
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran (3)
(2)
-
Mengamati
2.
Menanya
3
Mencoba
-
1.
2.
4
Mengasosiasi
Siswa mencari dari sumber lain hubungan usaha dan energi kinetik serta hubungan usaha dengan energi potensial Siswa mencari dari sumber-sumber belajar konsep energi mekanik dan kekalan energi mekanik pada benda jatuh bebas
Siswa mengggunakan persamaan energi kinetik, energi potensial,
teorema usaha dan energi , serta persamaan
energi mekanik untuk menyelesaikan persoalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
5
Mengomunikasikan
Perwakilan dari setiap kelompok mengerjakan soal dipapan dan menjelaskan teknik penyelesaiannya kepada temanteman disertai tanya jawab. Setiap kelompok yang mendapat giliran untuk mengerjakan dan menjelaskan teknik
penyelesaian
soal
bertangung
jawab
unutk
menjelasakan dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain yang bertanya.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Siswa diberi kesempatan untuk membuat rangkuman dan melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar yang dilakukann
Konfirmasi guru agar seluruh hasil belajar tentang konsp usaha dan energi serta penyelesaian soal dari setiap siswa
Pertemuan 3 ( 2 J P) 1. Pendahuluan (10 menit)
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, meminta salah seorang peserta didik memimpin doa, memeriksa kehadiran siswa, kemudian mengatur tempat duduk secara berkelompok.
Guru merivew kembali materi Energi mekanik
2. Kegiatan Inti ( 70 menit)
No
Sintaks/Tahapan
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran (1)
(2)
(3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
No
Sintaks/Tahapan
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran 1.
Mengamati
1.
Siswa mengamati gambar yang bertuliskan slogan hemat energi
2.
Menanya
2.
Siswa membaca bunyi hukum kekekalan energi
1.
Mengapa kita perlu berhemat energi, padalah energi itu kekal? ( pertanyaan debat)
3
Mencoba
1.
Siswa mengerjakan latihan soal yang berkaitan dengan energi.
4
Mengasosiasi
2.
Siswa berdiskusi tentang energi itu kekal atau tidak.
1.
Menganalisis masalah dan menentukan argumen dan peserta didik didampingi oleh guru. Siswa yang mendukung energi itu kekal akan menjadi kelompok pro, sedangkan yang tidak mendukung akan menjadi kelompok kontra
2.
Siswa menggunakan persamaan hukum kekekalan energi mekanik untuk memecahkan persoalan
5
Mengomunikasikan
1. Dalam kelompok siswa saling berkomunikasi dan saling bependapat untuk menyusun argumen debat. Dari
hasil
komunikasi,
setiap
kelompok
memutuskan untuk masuk kedalam kelompok pro atau kelompok kontra, selanjutnya siswa menyusun argumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
No
Sintaks/Tahapan
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran 2. Siswa mengomunikasikan jawabannya dengan aturan debat yang berlaku. Kelompok pro pertamatama
membacakan
kelompok
kontra
Setelah
kedua
argumennya,
argumennya
selanjutnya
membacakan
argumennya.
kelompok
membacakan
kelompok pro dipersilahkan untuk
bertanya atau membantah kepada kelompok kontra, kemudian akan terjadi tanya jawab dengan tetap menggunakan kancing sebagai kuota berbicara. Setelah pertanyaan kelompok pro bisa dijawab dengan baik maka giliran kelompok kontra untuk bertanya atau membantah kepada kelompok pro. Dengan aturan yang sama yaitu kancing sebagai kuota biacara. Apabila kedua keompok sudah menemukan jawabannya maka guru mengambil kesimpulan dan memperbaiki
segala macam
miskonsepsi dari siswa. 3. Mengerjakan latihan soal didepan kelas dan menjelaskan kepada teman-teman lain
3. Kegiatan Penutup ( 10 menit)
Siswa diberi kesempatan untuk membuat rangkuman dan melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar yang dialami
Konfirmasi guru agar seluruh hasil belajar tentang konsep hukum kekekalan energi pada gerak jatuh bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
Pertemuan ke-4 Posttest ( 30 Menit). G. Teknik Penilaian Sikap
:
lembar
observasi
siswa
(
komunikasi
interpersonal) Pengetahuan
: tes tulis uraian
H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/alat 2. Sumber Belajar
: Laptop, LCD, :
Giancoli, Douglas C. 1998. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga
Martin Kanginan. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Erlangga.
Young & Freedman. 2000. Fisika Universitas jilid 1. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
Lampiran Materi
A.
Materi Energi 2.
Energi Istilah energi bukanlah istilah yang asing bagi kita. Dalam beraktivitas
sehari-hari kita selalu membutuhkan energi, baik ketika kita tidur, berjalan, menulis, membaca dan kegiatan lainya. Bukan hanya manusia, alat-alat seperti TV, Kipas angin, Sepeda motor, mobil dan lain sebagainya juga memerlukan energi untuk melakukan usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Jadi untuk melakukan usaha diperlukan sejumlah energi. Dengan begitu energi diartikan sebagai sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar dapat melakukan usaha( Kanginan, 2006: 203). Sumber energi dibagi atas dua: sumber energi tak terbaharui, seperti energi fosil dan minyak mentah dan sumber energi terbaharui, seperti eergi Matahari, energi angin, energi air, dll. Satuan energi sama dengan satuan usaha yaitu joule . Satu joule sama dengan besar usaha yang dilakukan oleh gaya sebesar satu newton untuk memindahkan benda sejauh satu meter. Satuan lain untuk menyatakan energi adalah kalori (disingkat Kal). Satuan kalori dapat dikonversi kedalam satuan joule sehingga : 1 kalori = 4,2 joule 1 joule= 0,24 kalori
3.
Energi Kinetik a.
Pengertian energi kinetik Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena
geraknya (Kanginan, 2006: 206). Nama energi kinetik diperkenalkan pertama kali oleh Lord Kelvin fisikawan Inggris. Kata “Kinetik” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “gerak”. Energi kinetik merupakan
besaran skalar;
energi kinetik
bergantung pada massa dan laju benda. Makin besar kelajuan , maka makin besar juga energi kinetiknya. Makin besar massa benda, makin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
besar juga energi kinetiknya. b.
Rumus energi kinetik Energi kinetik bergantungg pada massa dan kelajuan benda,
secara matematis persamaan energi kinetik adalah sebagai berikut Posisi awal
Posisi Akhir
F
V
Gambar 1 Perubahan posisi benda yang diberi gaya F Pada gambar 1 sebuah benda bermassa m yang diam. Ketika gaya konstan diberikan selama benda menempuh jarak
, benda
akan bergerak dengan percepatan a sampai mencapai kecepatan akhir v. Usaha yang dilakukan pada benda W= F
seluruhnya diubah
menjadi energi kinetik benda pada keadaan akhir. Jadi, EK = W atau EK = F Gunakan persamaan kecepatan dari GLBB ;
;
(1)
Gunakan persamaan perpindahan dari GLBB ( ) ;
;
(2)
Energi kinetik EK dapat ditulis dengan
EK = F
= (ma)(
)=
( )=
Maka persamaan energi kinetik adalah
EK =
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
(Kanginan, 2006: 207)
3.
Hubungan Usaha dan Energi Kinetik ( Teorema usaha-energi) Usaha yang dilakukan pada suatu benda memenuhi persamaan
W= F
(w = usaha, F = gaya, dan
= perpindahan). Dengan
mengganti F = m a (F = gaya, m = massa, dan a = percepatan). Jika kedua ruas dari persamaan F = m a dikalikan dengan
, maka akan
tampil usaha yang dilakukan oleh gaya pada benda. F
)
= m (a
Hasil kali
berkaitan dengan kecepatan awal v1 dan
kecepatan akhir v2 sesuai persamaan GLBB.
(
)
[
]
Persamaan diatas dapat kita tulis sebagai F F
[
] (Kanginan, 2006: 209)
sebagai energi kinetik benda ( EK), sehingga persamaan diatas dapat kita tulis sebagai F
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
Kerja total yang dilakukan pada sebuah benda sama dengan perubahan energi kinetiknya. ( Giancoli, 1998:180) . 4.
Energi Potensial Gravitasi Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan posisi
suatu benda. Misalnya, sebuah benda dengan massa m diangkat dari permukaan tanah sampai ketinggian h dari tanah. Apabila percepatan gravitasi bumi g, maka gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda adalah F = W = mg. Jadi, usaha yang diperlukan untuk mengangkat benda setinggi h adalah W = Fh W = mgh
Gambar 2 Benda yang diangkat setinggi h dari tanah
Dengan demikian, benda yang berada pada ketinggian h mempunyai potensi untuk melakukan usaha sebesar W = m.g.h. Dikatakan benda tersebut mempunyai energi potensial gravitasi, yang besarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
E p = mgh
dengan Ep sama dengan energi potensial, m sama dengan massa ,g sama dengan percepatan gravitasi bumi, h sama dengan ketinggian dari permukaan tanah. Apabila benda mula-mula berada pada ketinggian h1, karena gaya beratnya benda bergerak vertikal ke bawah hingga ketinggian h2 dari bidang acuan
Gambar 3 benda yang bergerak vertikal ke bawah dari keadaan hingga keadaan
W = mgh1- mgh2 = - mg (h2 - h1) W=
EP
Sehingga kerja yang dilakukan oleh gaya berat merupakan selisih perubahan energi potensial benda tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
( Tanda negatif pada di depan
) (
) merupakan hal yang
penting. Ketika benda bergerak naik, h akan semakin besar,kerja yang dilakukan gaya gravitasi akan negatif, maka energi potensial gravitasi akan bertambah. Sebaliknya
ketika benda bergerak turun, h akan
berkurang gaya gravitasi akan melakukan kerja positif maka energi potensial gravitasi akan berkurang.
8. Hukum Kekekalan Energi Mekanik Ene rgi mekanik merupakan gabungann dari energi potensial dan energi kinetik. a.
Menurunkan Hukum Kekekalan Energi Mekanik Jika tidak ada gaya-gaya nonkonservatif, maka
= 0, prinsip
umuum teorema usaha-energi kita peroleh =
( 1)
Usaha oleh gaya resultan gaya-gaya konservatif,
adalah usaha yang dilakukan oleh
, dan gaya-gaya tak konservatif,
,
seingga =
(2)
Jika pada sistem hanya bekerja gaya-gaya konservatif, dan persamaan tersebut menjadi
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
= =
(3)
Telah kita ketahui bahwa atau
=
, sehingga
. Jumlah
=
, sehingga dapat
kita tulis
=0
Atau
(4)
Energi Mekanik EM = EP + EK, sehingga dapt juga kita tulis =
(5)
Persamaaan 4 dan 5 dikenal dengan sebutan hukum kekekalan energi mekanik. Hukum Ini berbunyi enrgi mekanik sistem pada posisi akhir sama dengan energi mekanik sistem pada posisi awal. b.
Aplikasi hukum kekekalan energi meknik pada benda jatuh bebas Untuk sistem yang bergerak di bawah gaya berat, misalnya pada
kasus gerak jatuh bebas. Energi mekaniknya terdiri dari energi potensial gravitasi konstan EP = mgh dan energi kinetik EK = m
,
sehingga hukum kekekalan energi mekanik dapat kita tulis =
Gerak jatuh bebas dari sebuah benda yang mula-mula berada pada ketinggian H diatas tanah. Kita tetapkan tanah sebagi bidang acuan h= 0 ( atau EP= 0). Pada gambar 4, di posisi 1 benda belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
bergerak,sehingga
= 0 atau
=
= 0. Semua energi
mekanik berbentuk energi potensial: EM=
=mgH.
Di posisi 2, energi mekanik sebagian berbentuk energi potensial dan sebagian lagi energi kinetik, sehingga =
= mgh +
m
Sesaat sebelum benda menyentuh tanah, h= 0 atau Ep= 0. Semua energi mekanik berbentuk energi kinetik =
=
m
Dengan mengaplikasikan hukum kekekalan energi mekanik pada kasus gerak jatuh bebas seperti gambar 4, kita peroleh EM =
=
=
=
= mgh +
= mgH
=
m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
Gambar 4. sebuah benda yang jatuh bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Penilaian kognitif Materi tentang energi potensial dan energi kinetik No
Indikator
1.
Menghitung besaran- Teorema usaha-energi besaran berkaitan
Soal
Kunci Jawaban
Skor
Diketahui:
10
yang Sebuah benda bermassa 4 kg
m = 4 kg
dengan mula-mula diam kemudian
a = 3 m/s²
konsep usaha dan bergerak lurus dengan percepatan energy,
energi 3 m/s². Hitunglah usaha yang
t = 3 detik Ditanya: Usaha (W)
kinetik, dan energi diubah menjadi energi kinetik potensial
setelah 3 detik!
Hitung terlebih dahulu nilai v1 dan v2. Pada soal diatas benda mulamula diam, sehingga v1 = 0. Maka v2 dapat dicari dengan
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan rumus gerak lurus berubah beraturan (GLBB): v2 = v1 + a.t v2 = 0 + 3 (3) = 9 m/s Selanjutnya kita dapat menghitung usaha (W) dengan rumus:
2
Sebuah peti bermassa 80 Kg
Dik : m = 80 Kg
10
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dinaikan dari atas tanah .Jika
h= 1,5 m
tinggi truk 1,5 m dan percepatan
g= 10 m/s2
gravitasi 10 m/s2, maka besar
Dit= w=..?
usaha yang harus dilakukan untuk menaikan peti tersebut
W= F. S
adalah..
W = F. W = mg. W = (80) (10) ( 1,5-0) W = 1200 J
3
10
Energi kinetik Sebuah sepeda yang massanya 40
Dik= m= 40 Kg
kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s. Tentukan besar energi
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kinetik sepeda tersebut!
v= 10 m/s
Dit = ... ?
Energi kinetik suatu benda : Ek = 1/2 m v2 Ek = 1/2 x 40 x 102 Ek = 2000 joule
4
Perhatikan gambar berikut!
a. Energi kinetik dititik A
15
Pada soal di samping , benda
mengalami
gerak
jatuh bebas sehingga vA = 0. Maka energi kinetik saat
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dititik A:
b. Energi kinetik pada saat dititik B Sebuah benda yang massanya 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 25
Dengan hukum kekekalan energi mekanik:
m seperti pada gambar. Hitunglah: a. Energi kinetik dititik A b. Energi kinetik benda saat berada dititik B (10 m diatas tanah)
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Energi Potensial
Diketahui: Ep = 40 Joule
Sebuah bola besi massanya 0,2
m = 0,2 kg
kg dilempar vertikal keatas.
g = 10 m/s²
5
Energi potensial benda pada ketinggian maksimum adalah 40
Ditanya: ketinggian maksimum
J. Bila g = 10 m/s², maka
(h)
hitunglah ketinggian maksimum yang dicapai bola tersebut!
Jawab: Ep = m.g.h 40 = 0,2 (10). h h = 40/2 h = 20 meter
Skor Total =
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Latihan soal Hukum Kekekalan Energi No
Indikator
1
Menghitung
Soal
Kunci Jawaban
besar Sebuah apel memiliki massa 300 Dik
energi mekanik pada
gram jatuh dari pohonnya pada
m = 300 gram = 0,4 kg
Skor `10
g =10 m/s2
ketinggian 10 meter. Jika g =10 benda jatuh bebas
h = 10 m
m/s2, berapakah energi mekanik pada apel?
Dit
Em? Jawab Em = Ep + Ek Karena bendanya sudah jatuh dan tidak diketahui kecepatannya, maka Ek dikatakan nilainya nol. (Ek = 0) Em = Ep
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Em = m g h Em = 0,3 x 10 x 10 = 30 joule Jadi energi mekanik pada apel yang jatuh tersebut adalah 30 J.
2
Menghitung
energi Sebuah mangga yang massanya Dik : m = 100 gram = 0,1 kg
mekanik benda
100
gram
dilempar
secara
10
h = 10 m ;
vertikal ke atas. Pada waktu v = 4 m/s
ketinggiannya 10 meter dari permukaan
tanah
g =10 m/s2
memiliki
kecepatan 4 m/s. Berapakah
Dit Em…?
energi mekanik buah mangga pada saat tersebut? Jika g =10 Jawab m/s2
Em = Ep + Ek Em = m g h + ½ m v2 Em = 0,1 . 10 . 10 + ½ . 0.1. 42
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Em = 10 + 0,8 Em = 10,8 joule
3
Menjelaskan hukum Apa yang dimaksudakan dengan Energi itu bersifat kekal yang artinya energi tidak dapat hukum kekekalan energi? kekekalan energi diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat berubah bentuk dari suatu bentuk kebentuk lainnya.
5
Skor Total =
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
Lembar penilaian komunikasiasi interpersonal ( Oleh observer siswa) Lembar Observasi Siswa Sekolah Kelas
: SMA N 1 Depok : X MIPA 1
Jam Pelajaran : Berilah tanda centang ( ) pada kolom dibawah ini apabila siswa sudah memenuhi indikator peningkatan komunikasi interpersonal. Kelompok : Indikator komunikasi komunikasi interpersonal antara siswa Terbuka untuk menyapa teman lain
Berani mengungkapkan pendapat saat berdiskusi dalam kelompok Berani mengungkapkan perasaan saat dilukai dan kecewa pada teman serta berani untuk untuk mengungkapan perasaan saat melihat teman lain berhasil Menyambut baik setiap kritikan dari teman dan bersedia untuk merubah pendapat yang salah kemauan siswa untuk mendengarkan pendapat temannya kemauan siswa untuk mendukung pendapat serta berbicara temannya Spontanitas siswa saat berbicara dengan temannya Bersedia mengubah sudut pandangnya saat salah Sikap positif berupa rasa percaya diri menjadi lawan biacara yang baik bagi temannya Kemauan siswa untuk menerima
Nomor siswa
Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
atau tidak sikap dari temannya yang tidak disukainya pada saat berinteraksi Kemauan siswa untuk memberikan pujian kepada lawan biacanya yang memperoleh prestasi yang baik Kemauan siswa untuk menghargai pendapat temannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
Kelas X MIPA 1
Pembuatan Argumen
Mempresentasikan Hasil diskusi
Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
Kelas X MIPA 2
Menjelaskan Teorema usaha dan energi
Mengerjakan latihan soal , setelah itu menjelaskan
Berdiskusi dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
Jawaban pretest siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
Jawaban angket setelah treaatment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
Jawaban angket sisiwa sebelum treatmet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
Lambar penilaian observer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
Jawaban posttest siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran Rekapitulasi Nilai Kelas X MIPA 1 Kode siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
2 0 0 4 4 2 2 2 2 0 2 2 0 2 0 3 2 2 2 2 2
3 10 10 10 10 10 2 2 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 2 10
Skor soal Pretest 4 5 2 2 0 2 2 0 2 2 0 2 0 2 0 0 2 2 2 2 2 10 0 0 2 10 2 2 0 2 2 2 0 2 2 2 2 2 0 0 2 2
6 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 5 0 0 0 2 2 0 3 0
7 0 2 3 0 4 0 0 3 2,5 4 0 5 3 2 2 0 5 3 2,5 5
Total 24 24 29 28 28 16 14 29 28,5 38 22 37 29 24 29 26 33 29 19,5 31
Nilai 36,92 36,92 44,62 43,08 43,08 24,62 -21,54 44,62 43,85 58,46 33,85 56,92 44,62 36,92 44,62 40 50,77 44,62 30 47,69
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
2 2 2 2 0 2 2 2 2 0 2
3 10 10 10 10 10 2 10 5 10 10
Skor soal Pretest 4 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 10 2 2 0 2 0 2 0 0 2 2
6 0 4 3 4 0 0 0 0 0 3
7 3 4 4 5 0 3 4 2 3 4
Total 29 34 33 33 34 21 28 21 23 33
Nilai 44,62 52,31 50,77 50,77 52,31 32,31 43,08 32,31 35,38 50,77
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 4 4 5 3 5 3 3 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 3 5 5
2 3 3 5 2 5 5 4 4 4 5 5 3 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4
3 4 10 10 10 10 6 6 6 10 10 8 6 6 10 10 10 10 10 10 4 10 10 10
Skor soal Posttest 4 5 15 3 15 10 3 10 8 10 12 10 0 10 15 10 15 10 15 3 15 10 3 3 15 4 4 10 15 10 15 4 15 10 3 4 15 4 15 4 15 4 15 10 15 10 15 5
6 10 10 10 10 4 4 4 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 10 5 10 4 10
7 0 10 10 10 10 10 3 5 10 10 4 10 4 10 10 10 10 10 10 4 10 10 10
Total 39 62 53 53 56 38 45 54 56 65 38 48 44 63 59 64 46 59 56 42 63 59 59
Nilai 60 95,38 81,54 81,54 86,15 58,46 69,23 83,08 86,15 100 58,46 73,85 67,69 96,92 90,77 98,46 70,77 90,77 86,15 64,62 96,92 90,77 90,77 235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24 25 26 27 28 29 30 31 32
5 5 3 4 4 4 5 4 5
4 5 3 4 5 4 4 4 4
10 10 4 10 4 10 10 10 4
4 15 5 15 15 15 15 3 15
4 10 4 10 10 10 10 10 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10
47 65 39 63 58 63 64 51 58
72,31 100 60 96,92 89,23 96,92 98,46 78,46 89,23
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor jawaban angket antar siswa X MIPA 1 sebelum treatment No.
1 4
2 2
3 4
4 3
5 3
6 4
7 3
8 3
9 4
10 3
11 3
12 4
13 14 3 3
15 3
16 2
17 3
18 3
19 20 3 3
Total 63
4
3
4
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
60
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
4
3
2
60
3
4
4
3
3
4
3
3
4
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
61
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
3
3
4
4
3
4
3
4
4
4
2
3
3
3
3
3
4
4
4
3
68
3
4
3
1
3
4
3
4
1
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
63
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
60
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
59
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
4
3
60
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
49
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
59
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor jawaban angket antar siswa X MIPA 1 sebelum treatment No.
1 3
2 3
3 4
4 2
5 1
6 4
7 3
8 4
9 3
10 3
11 2
12 2
13 14 4 3
15 3
16 3
17 4
18 4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
2
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
2
4
2
3
4
3
4
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
4
3
3
4
2
4
4
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
19 20 4 3
Total 62
-
-
-
-
-
-
-
-
3
3
3
3
3
4
4
3
67
3
3
1
4
2
3
4
4
3
62
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
57
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
54
4
3
3
3
4
2
3
2
3
3
3
4
63
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
56
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
4
2
2
58
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
2
3
3
3
3
57
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
4
3
61
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
4
2
61
4
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
4
4
3
60
4
1
2
4
3
4
4
3
4
3
2
3
4
2
4
4
4
4
64
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor jawaban angket antar siswa X MIPA 1 sebelum treatment No.
1 4
2 2
3 4
4 4
5 4
6 4
7 3
8 4
9 4
10 3
11 3
12 3
13 14 3 3
15 4
16 2
17 4
18 4
19 20 4 3
Total 69
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
61
3
3
3
2
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
60
4
2
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
2
4
4
3
3
4
3
67
29 30 31 32
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor jawaban angket antar siswa X MIPA 1 setelah treatment No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17 18 19
20
Total
1
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
57
2
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
60
3
2
4
3
3
3
4
3
4
4
2
3
3
3
3
3
2
4
3
3
2
61
4
3
3
3
3
4
4
3
3
4
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
60
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
6
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
57
7
3
4
3
2
3
4
3
4
4
2
3
3
3
2
4
3
4
4
4
3
65
8
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
57
9
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
58
10
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
58
11
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
2
3
3
4
3
61
12
2
3
3
2
3
4
4
3
4
3
2
3
3
3
4
3
4
4
3
3
63
13
2
3
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
49
14
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
60
15
3
3
4
2
3
4
3
4
4
3
2
3
2
3
3
3
4
3
3
3
62
16
3
2
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3
2
4
2
3
4
4
3
66
17
4
2
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
2
4
4
4
4
70
18
4
2
3
2
3
4
3
3
4
2
3
3
3
2
4
2
3
3
4
2
59
19
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
58
20
2
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
54
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor jawaban angket antar siswa X MIPA 1 setelah treatment NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17 18 19
20
Total
21
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
2
3
3
3
3
63
22
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
57
23
3
2
4
2
3
4
3
3
4
3
3
3
3
2
4
2
3
4
4
3
62
24
2
3
3
2
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
60
25
3
3
3
2
2
4
3
4
4
3
2
3
3
2
3
3
3
4
4
3
61
26
3
2
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
2
3
4
4
3
65
27
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
4
4
3
63
28
2
2
4
2
2
4
3
4
4
3
3
4
2
2
3
4
4
4
4
3
63
29
3
2
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
2
4
4
4
4
67
30
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
31
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
58
32
4
2
4
3
3
4
4
3
4
2
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
67
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswaa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3
Skor jawaban angket komunikasi interpersonal siswa dan guru sebelum Treatment 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 2 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
12 13 14 15
2 3 3
2 3 2
3 2 4
2 3 3
3 3 4
3 3 2
2 3 1
2 3 3
3 3 4
2 3 3
2 3 2
3 3 4
2 3 3
3 3 4
2 3 3
3 3 3 2 3
3 2 3 2 4
2 2 2 2 3
3 3 3 2 4
3 3 3 2 3
3 2 3 2 3
2 3 3 3 2
3 3 3 2 3
3 3 3 3 3
3 2 2 2 4
3 2 2 2 3
3 3 3 3 3
4 4 3 3 3
4 4 3 3 3
3 3 3 3 2
16 17 18 19 20 21
Total 44 41 41 46 45 41 49 41 44 44 43 0 36 44 45 0 45 42 42 36 46
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswaa 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4
Skor jawaban angket komunikasi interpersonal siswa dan guru sebelum Treatment 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 2 4 3 2 2 2 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3
Total 44 47 41 44 42 42 43 48 45 43 51
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 3 3 3 2 3 2 4 2 3 4 3 2 2 4 3 3 4 3
2 2 2 4 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 4 2 3 3 3
Total jawaban angket komunikasi interpersonal siswa dan guru setelah treatment 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3
14 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4
15 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3
Total 44 41 48 42 45 40 54 43 44 47 44 46 36 47 45 38 52 45
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4
2 3 2 4 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3
Total jawaban angket komunikasi interpersonal siswa dan guru setelah treatment 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
14 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Total 46 39 50 43 44 40 46 49 46 44 50 42 43 54
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa
Penilai Observer untuk komunikasi interpersonal antar siswa 1
2
3
1
1
1
1
2
1
1
4 1
5
6
7
1
1
1
8
9 1
4
1
5
12
Total
1
1
9
1
5
1
3
1
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
5
6
1
1
1
1
1
5
7
1
1
1
1
1
7
8
1
1
1
1
7
9
1
1
1
6
10
1
1
1
1
7
11
1
1
1
1
8
1
2
12
1
11
1 1
3
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1 1
1
1
1
1
1 1
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa
Penilai Observer untuk komunikasi interpersonal antar siswa 1
2
13
1
14
3
4
5
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
1
1
1
1
1
16
1
1
1
1
1
17
1
1
1
18
1
1
1
19
1
1
20
1
1
21
1
1
22
1
1
1
1
1
23
1
1
1
1
1
24
1
1
1
1
1
25
1
1
1
1
1
26
1
1
1
1
1
27
1
1
1
1
28
1
1
29
1
1
30
1
1
1 1
1
1
7
8
9
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
1
8
1
7
1
7
1
9
1
8
1
7
1
8
1
1
5
1
1
7
1
10
1
7
1 1
1
1
1
1
1
1
Total
1
1
1
12
1
1
1
11
1
1
1
1 1
1
1
1
9
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
8
1
1
8
1
1
8
1
7
1
1 1
1
1
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa
Penilai Observer untuk komunikasi interpersonal antar siswa 1
2
3
31
1
1
1
32
1
1
1
4
5
6
7
8
9
10
11
1 1
1
1
1
1
1
12
Total
1
5
1
10
Lampiran Rekapitulasi Nilai Kelas X MIPA 2
.Kode siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 8 10 10 10 10 10 10 10 10
2 2 0 2 3 0 0 3 3 2
Skor nilai pre-test X MIPA 2 3 4 5 10 0 2 7 2 2 5 2 2 10 2 2 10 0 0 10 0 3 0 2 0 5 0 2 10 2 2
6 0 3 2 5 2 2 5 1 3
7 4 4 4 4 4 4 2 4 4
Total 26 28 27 36 26 29 22 25 33
Nilai 40 43,08 41,54 55,38 40 44,62 33,85 38,46 50,77
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
.Kode siswa 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10
2 0 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 0 2 2 0 2 0 3 0 2 2 2 3
Skor nilai pre-test X MIPA 2 3 4 5 7 5 0 10 0 2 10 3 2 10 0 0 10 0 2 10 2 2 5 0 5 10 2 0 10 2 2 10 2 2 10 2 0 10 4 3 0 2 2 10 0 2 10 4 0 7 2 4 0 0 0 5 3 2 2 0 0 10 0 2 10 2 2 10 2 2 10 2 2
6 0 3 5 5 0 2 0 0 0 2 3 2 0 0 0 3 0 3 2 0 0 0 0
7 4 4 5 4 5 3 3 3 4 4 4 5 0 5 0 1 0 3 0 4 0 0 4
Total 26 31 35 31 29 31 25 25 30 32 31 34 16 29 24 29 0 29 14 28 26 26 31
Nilai 40 47,69 53,85 47,69 44,62 47,69 38,46 38,46 46,15 49,23 47,69 52,31 24,62 44,62 36,92 44,62 0 44,62 21,54 43,08 40 40 47,69
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 5 5 2 5 5 5 3 4 3 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 3
2 5 3 5 5 5 3 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 5 3 5
3 10 4 4 4 10 10 10 5 10 3 4 10 10 4 7 4 4 10 8 6
Skor nilai post-test X MIPA 2 4 5 15 0 15 10 15 10 15 10 15 10 7 10 10 10 4 2 15 2 15 10 10 3 15 10 15 2 0 2 4 10 4 10 4 10 15 10 15 10 15 10
6 10 10 10 4 10 10 10 10 10 4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
7 10 10 10 10 10 10 4 7 10 10 10 10 10 2 3 10 10 10 10 3
Total 55 57 56 53 65 55 52 36 53 52 46 64 57 26 44 46 47 65 61 52
Nilai 84,61538 87,69231 86,15385 81,53846 100 84,61538 80 55,38462 81,53846 80 70,76923 98,46154 87,69231 40 67,69231 70,76923 72,30769 100 93,84615 80
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
2 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5
3 4 10 10 10 2 10 4 10 10 2 4
Skor nilai post-test X MIPA 2 4 5 10 2 10 10 0 0 2 4 15 4 15 5 15 10 15 8 10 4 4 10 7 7
6 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10
7 6 10 10 4 10 10 4 10 4 4 10
Total 42 60 38 40 49 60 52 58 48 40 48
Nilai 64,61538 92,30769 58,46154 61,53846 75,38462 92,30769 80 89,23077 73,84615 61,53846 73,84615
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3
pre Jawaban siswa kuisioner kominkasi interpersonal antara siswa X MIPA 2 treatment) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 1 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 1 2 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 1 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 4 3 2 4 2 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
( Sebelum 18 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
19 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3
20 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
Total 58 64 61 62 63 57 55 62 59 65 69 61 60 69 53 65 65 58 62 59
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3
pre Jawaban siswa kuisioner kominkasi interpersonal antara siswa X MIPA 2 treatment) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3
( Sebelum 18 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
19 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3
20 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
Total 56 59 59 61 58 58 61 56 62 56 61 57
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Jawaban siswa kuisioner kominkasi interpersonal antara siswa X MIPA 2 ( Sebelum treatment) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 1 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 2 3 2 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 3 2 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 1 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 3 2 4 2 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
Total 58 64 61 62 63 57 55 62 59 65 69 61 60 69 53 65 65 58 62 59 56
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Jawaban siswa kuisioner kominkasi interpersonal antara siswa X MIPA 2 ( Sebelum treatment) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
Total 59 59 61 58 58 61 56 62 56 61 57
255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Pretest kuisioner komunikasi interpersonal antara guru dengan siswa X MIPA 2 ( sebelum Treatment) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
Total 40 37 42 49 44 39 38 41 42 43 46 47 43 50 40 50 45 42 44 44 42 43 45
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Pretest kuisioner komunikasi interpersonal antara guru dengan siswa X MIPA 2 ( sebelum Treatment) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3
Total 41 44 44 45 40 45 43 38 41
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa.
19
1 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
Komunikasi interpersonal post guru siswa setelah treatment 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 4 3 3 2 2 3 4 4 4 3 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3
20
-
-
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total 13 14 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 -
-
15 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 -
40 44 41 42 40 43 43 44 51 44 47 41 40 42 50 41 40 44 258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3
Komunikasi interpersonal post guru siswa setelah treatment 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Total 13 14 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
45 44 47 40 45 43 43 44 43 44 45
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 10 11 12 13 14 15 16
1 1 1 1 1 1
17 18 19 20
1 1 1
21 22 23
1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
Skor Penilaian komunikasi interpersonal antar siswa ( Observer) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Total 12
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 2 6 7 5 5 7 5 3 6 7 7 6 3 4 4 4 5 6 8 3 6 4
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode siswa 24 25 26
1 1 1 1
2 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
27 28 29 30 31 32
Skor Penilaian komunikasi interpersonal antar siswa ( Observer) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Total 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 5 7 4 2 7 6 9 8
261