PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - INDIA BULAN : JANUARI 2014
A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India 1. Total nilai perdagangan India dengan Dunia pada bulan Januari 2014 mencapai US$ 62,48 milyar, turun sebesar 11,55% dibanding bulan Januari 2013, yang mencapai US$ 70,64 milyar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor India ke Dunia sebesar US$ 26,33 milyar, naik sebesar 1,98% dibanding bulan Januari 2013 yang mencapai US$ 25,82 milyar, dan impor India dari Dunia sebesar US$ 36,16 milyar, turun sebesar 19,34% dibanding bulan Januari 2013, yang tercatat sebesar US$ 44,83 milyar. Sehingga, neraca perdagangan India dengan Dunia, pada bulan Januari 2014, defisit sebesar US$ 9,83 milyar, atau turun sebesar 48,29% dibanding bulan Januari 2013, yang tercatat sebesar US$ 19,01 milyar. 2. Komoditi ekspor non-migas utama India ke Dunia, yang mengalami peningkatan bulan Januari 2014, antara lain adalah : Medicaments (Except Vaccines, etc., Bandages Or Pha) (HS 3004) sebesar US$ 842,03 juta, meningkat (11,28%) dibanding bulan Januari 2013, yang tercatat sebesar US$ 756,70 juta; Corn (Maize) (HS 8802) sebesar US$ 782,06 juta (+19.477,80%); Rice (HS 1006) sebesar US$ 714,28 juta (+26,62%); Light-Vessels, Fire-Floats, Dredgers, Floating Cranes,etc; (HS 8905) sebesar US$ 466,80 juta (+33.762,01%); Cotton Yarn (Other Than Sewing Thread), Containing (HS 5205) sebesar US$ 434,99 juta (+28,52%). 3. Negara tujuan ekspor India bulan bulan Januari 2014, terbesar ditujukan antara lain: Amerika Serikat sebesar US$ 3,22 milyar, atau naik 10,62% dibanding bulan Januari 2013, yang tercatat sebesar US$ 2,91 milyar;
United Arab Emirates sebesar US$ 2,52 milyar, atau turun 5,19% dibandingkan dengan bulan Januari 2013, yang tercatat sebesar US$ 2,66 milyar;
China sebesar US$ 1,66 milyar (+22,56%);
Singapura sebesar US$ 1,01 milyar (+0,73%); Saudi Arabia sebesar US$ 0,96 milyar (+11,00%). 4. Komoditi impor non-migas utama India dari Dunia, yang mengalami peningkatan bulan Januari 2014, antara lain : Electrical Apparatus For Line Telephony (HS 8517) sebesar US$ 0,99 milyar, meningkat (17,31%) dibanding bulan Januari 2013, yang tercatat sebesar US$ 0,85 milyar; Copper Ores And Concentrates (HS 2603)
sebesar US$ 0,85 milyar
(+64,54%); Light-Vessels, Fire-Floats, Dredgers, Floating Cranes,etc; (HS 8905) sebesar US$ 0,41 milyar (+317,61%). Sedangkan, komoditi yang mengalami penurunan nilai impor, antara lain : Diamonds Whether Or Not Worked, But Not Mounted (HS 7102) sebesar US$ 1,52 milyar, turun (15,96%) dibanding bulan Januari 2013, sebesar US$ 1,81 milyar; Gold (Incl Plat Plated), Unwr, (HS 7108) sebesar US$ 1,42 milyar (-80,25%). 5. Impor India pada bulan ini, terbesar berasal dari : China sebesar US$ 4,65 milyar, atau naik 5,68% dibanding bulan Januari 2013, yang tercatat sebesar US$ 4,40 milyar; Saudi Arabia sebesar US$ 2,98 milyar, atau turun 14,05% dibandingkan dengan bulan Januari 2013, yang tercatat sebesar US$ 3,47 milyar; United Arab Emirates sebesar US$ 2,13 milyar (-27,75%); Amerika Serikat sebesar US$ 1,55 milyar (-19,37%); Indonesia sebesar US$ 1,49 milyar (+2,93%).
B. Perkembangan perdagangan bilateral India dengan Indonesia 1. Perkembangan neraca perdagangan antara India dengan Indonesia pada bulan bulan Januari 2014, menunjukkan surplus bagi Indonesia sebesar US$ 1.039,13 juta, atau meningkat sebesar 6,08% dibanding bulan Januari 2013, yang tercatat surplus sebesar US$ 979,58 juta. Neraca perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Indonesia ke India yang mencapai US$ 1.488,80 juta, meningkat sebesar 2,93%
dibanding tahun 2013, dan impor sebesar US$ 449,68 juta, namun turun sebesar 3,67% dibanding bulan Januari 2013. 2. Indonesia merupakan negara tujuan ekspor urutan ke-16 India, dan pangsa Indonesia sebesar 1,71% dari total ekspor India ke Dunia. Sementara itu, Indonesia merupakan negara asal impor urutan ke-5, dengan pangsa sebesar 4,12% dari total impor India dari Dunia senilai US$ 36,16 milyar . 3. Perkembangan impor India terhadap ekspor komoditi non migas utama Indonesia (HS 4 Digit) bulan Januari 2014, dibanding bulan Januari 2013, antara lain sebagai berikut : Coal; Briquettes, Ovoids and Similar Solid Fuels M (HS 2701) mencapai US$ 586,71 juta, naik sebesar 1,96% (posisi urutan ke-1 impor India dari Dunia, diikuti Australia, Afrika Selatan, dst. dan pangsa-nya cukup signifikan yaitu sebesar 43,36%); Palm Oil & Its Fractions (HS 1511) mencapai US$ 408,84 juta, turun sebesar 21,10% (posisi urutan ke-1 dari Dunia diikuti Malaysia, Pilipina, dst.); Pangsanya cukup dominan yaitu sebesar 69,59% . Copper Ores And Concentrates (HS 2603) mencapai nilai US$ 213,02 juta, atau meningkat sebesar 123,08% dibanding bulan Januari 2013 dan (posisi urutan ke-2 dari Dunia dengan pangsa 25,00%, setelah Chili dengan pangsa 37,62%. Sedangkan, Australia di urutan ke-3 dengan pangsa, 21,31% ; Natural Rubber, Balata, Gutta-Percha, (HS 4001) mencapai nilai US$ 31,66 juta, dan meningkat sebesar 27,56% (posisi urutan ke-1 dari Dunia dengan pangsa 48,19%, diikuti Thailand dengan pangsa 17,98%, dan Vietnam pangsanya 17,70%, dst.); Coconut (Copra), Palm Kernel Or Babassu Oil And (HS 1513) mencapai nilai US$ 23,21 juta, naik sebesar 81,48% (posisi urutan ke-1 dari Dunia, dan pangsanya absolut yang mencapai 100,00%);
Chemical Wood Pulp, Soda Or Sulfate, Other Than (HS 4703) senilai US$ 14,74 juta, naik sebesar 57,09% (posisi di urutan ke-1 dari Dunia, diikuti Amerika Serikat dan Malaysia, dst). Pangsa Indonesia sebesar 40,49%;
Acyclic Alcohols And Their Derivatives (HS 2905) mencapai nilai US$ 9,88 juta, meningkat fantastis yaitu sebesar 427,93%. Sementara itu, Saudi Arabia berada di urutan ke-1, dari Dunia diikuti Kuwait, Iran, dst.);
Industrial Monocarboxylic Fatty Acid; Acid Oils (HS 3823) mencapai nilai US$ 9,46 juta, naik sebesar 283,20% (posisi urutan ke-2 dari Dunia, setelah Malaysia); Pangsa Indonesia sebesar 36,96% . Sementara, Malaysia pangsanya mencapai 50,00% ;
Cocoa Beans, Whole Or Broken, Raw Or Roasted (HS 1801) mencapai nilai US$ 5,61 juta, dan baru diimpor India bulan ini (posisi di urutan ke-1, dari Dunia diikuti Ghana, Pantai Gading, dst.); Pangsa Indonesia sebesar 55,82%. Sedangkan, Ghana pangsanya tercatat sebesar 28,27% ;
Tin, Unwrought (HS 8001) impor terbesar dari Malaysia dengan nilai sebesar US$ 12,69 juta, dan pangsanya sebesar 73,75% ; Diikuti Indonesia yang mencapai nilai sebesar US$ 4,18 juta, mengalami penurunan sebesar 36,87%, dan pangsanya sebesar 24,29%. Kemudian, Jerman dan Uni Emirat Arab, dst. 4. Perkembangan impor India terhadap ekspor komoditi non migas potensial Indonesia (HS 4 Digit) bulan Bulan Januari 2014, dibanding bulan yang sama tahun 2013, adalah sebagai berikut: Coconuts, Brazil Nuts & Cashew Nuts (HS 0801) mencapai US$ 4,51 juta, turun sebesar 58,59% (posisi urutan ke-3 impor India dari Dunia). Posisi tertinggi diduduki secara berturut-turut adalah : Tanzania, Ghana, diikuti Pantai Gading, dst.; Pangsa pasar Tanzania mencapai 38,86%, sedangkan pangsa pasar Indonesia hanya sebesar 15,01% , dan Ghana pangsanya 15,08% ; Pepper Of The Genus Piper (HS 0904) sebesar US$ 2,67 juta (-4,25%); Posisi Indonesia di urutan ke-1, disusul Srilanka dan Vietnam. Pangsa Indonesia, sebesar 28,78% ; Essential Oils, Concretes And Absolutes (HS 3301) sebesar US$ 1,01 juta (-12,08%) ; Impor terbesar dari China sebesar US$ 4,18 juta, juga turun sebear 9,45% . Sementara itu, pangsa China sebesar 37,34% , sedangkan pangsa Indonesia sebesar 8,99% .
C. Informasi lainnya 1. Inflasi India meningkat menjadi 5,7 persen pada bulan Maret 2014
Menurut data dari Kementerian Perdagangan & Industri India tertanggal 15 April 2014, tercatat bahwa inflasi harga grosir India naik menjadi 5,7 persen pada Maret 2014, dari 4,68 persen pada bulan Pebruari 2014. Kenaikan tersebut, merupakan dampak dari kenaikan tajam harga pangan dan bahan bakar. Angka inflasi utama India berdasarkan Indeks Harga Grosir (WPI), pada bulan Maret 2013 tercatat sebesar 5,65 persen. Inflasi inti pada tahun 2014-15, kemungkinan tidak akan berubah secara signifikan berdasarkan Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Grosir (WPI) . 2. Impor emas India tahun 2013 – 2014, turun 40 % . Impor emas dan perak India turun 40 persen menjadi US$ 33,46 miliar pada tahun 2013-2014, akibat pembatasan yang dilakukan pemerintah dalam rangka mengurangi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD). Sebelumnya, impor konsumen logam mulia terbesar di dunia itu, pada 2012-2013 mencapai US$ 55,79 miliar. CAD yang merupakan selisih dari arus keluar valuta asing atas arus masuk, menyentuh angka tertinggi dalam sejarah, sebesar 4,8 persen dari PDB tahun 2012-2013, terutama karena meningkatnya impor minyak bumi dan emas. Kondisi tersebut membuat mata uang Rupee India tertekan, sehingga membuat impor semakin mahal dan inflasi bahan bakar.
Sumber : Laporan Atdag New Delhi, India, April 2014