PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA – ITALIA PERIODE : JANUARI – MARET 2014
A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Italia 1. Total perdagangan Italia dengan Dunia pada periode Januari-Maret 2014 sebesar US$ 252,96 miliar, atau naik sebesar 2,99% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 245,62 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Italia ke Dunia periode Januari-Maret 2014 sebesar US$ 130,95 miliar, atau naik sebesar 5,71% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 123,88 miliar.
Sedangkan, impor Italia dari Dunia
sebesar US$ 122,01 miliar, atau naik 0,22% apabila dibanding nilai impor periode Januari-Maret 2013, sebesar US$ 121,74 miliar. Neraca perdagangan Italia dengan Dunia periode Januari-Maret 2014, surplus sebesar US$ 8,94 miliar atau meningkat sebesar 317,92% dibandingkan periode yang sama tahun 2013, yang tercatat surplus sebesar US$ 2,14 miliar. 2. Negara tujuan utama ekspor Italia pada periode Januari-Maret 2014, antara lain : Jerman sebesar US$ 17,46 miliar dengan kenaikan sebesar 8,10%, dan pangsanya sebesar 13,33%. Kemudian, Perancis dengan nilai sebesar US$ 14,70 miliar, naik sebesar 2,61%, dan pangsanya sebesar 11,23%. Selanjutnya, Amerika Serikat sebesar US$ 8,77 miliar (+9,95%); Inggris sebesar US$ 6,62 miliar (+12,95%), dan Swiss sebesar US$ 6,40 miliar (-14,84%). Nilai ekspor Italia ke Jerman, dan Perancis yang tergabung dalam Uni Eropa, dan Amerika Serikat (di luar Uni Eropa) pada periode ini, pangsanya mencapai 31,26% . 3. Negara asal utama impor Italia, pada periode ini, antara lain : Jerman sebesar US$ 18,82 miliar dengan kenaikan sebesar 3,81%, dan pangsanya sebesar 15,42%. Kemudian, Perancis dengan nilai sebesar US$ 10,88 miliar, naik sebesar 3,23%, dan pangsanya sebesar 8,72%. Selanjutnya, China sebesar US$ 8,37 miliar (+6,21%); Belanda sebesar US$ 6,59 miliar (-0,96%), dan Russia sebesar US$ 5,82 miliar (-19,24%). Nilai impor Italia dari Jerman dan Perancis yang tergabung dalam Uni Eropa, serta China sebagai negara di luar Uni Eropa pada periode ini, pangsanya mencapai 31,00% .
B. Perkembangan Perdagangan Bilateral Italia dengan Indonesia 1. Total nilai perdagangan Italia dengan Indonesia, pada periode Januari-Maret 2014 sebesar US$ 1.078,15 juta, atau naik sebesar 5,22% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, sebesar US$ 1.024,67 juta.
Total perdagangan
tersebut, terdiri dari ekspor Indonesia pada periode Januari-Maret 2014 sebesar US$ 700,00 juta, naik sebesar 3,42% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, sebesar US$ 676,86 juta. Sementara itu, nilai Impor Indonesia pada periode Januari-Maret 2014, sebesar US$ 378,15 juta, atau naik sebesar 8,72% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 347,81 juta. 2. Dalam neraca perdagangan Italia dengan Indonesia periode Januari-Maret 2014, Indonesia berhasil surplus sebesar US$ 321,85 juta, atau turun sebesar 2,19% dibanding surplus pada periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 329,06 juta. 3. Perkembangan impor Italia terhadap komoditi ekspor non migas utama Indonesia periode Januari-Maret 2014 adalah sebagai berikut :
Minyak Kelapa Sawit (HS 1511) mencapai US$ 281,24 juta, meningkat sebesar 41,33%. Posisi Indonesia sebagai pemasok di urutan ke-1, diikuti Malaysia; Belanda, dan Thailand;
Batubara (HS 2701) mencapai US$ 100,28 juta, turun 32,00% (posisi pemasok urutan ke-3, setelah Amerika Serikat & Russia; Pangsa pasarnya, sebesar 17,08% ;
Alas kaki (HS 6403) mencapai US$ 27,55 juta, turun 11,76% (posisi pemasok urutan ke-12, dimana urutan teratas secara berurutan, masing-masing Romania; China, Belgia.);
Kopi (HS 0901) mencapai US$ 23,87 juta, turun 0,66% (posisi pemasok urutan ke6, dimana urutan teratas secara berurutan, masing-masing Brazil; Vietnam, India, Perancis, dan Uganda). Pangsa pasar Indonesia sebesar 5,97%;
Karet Alam (HS 4001) mencapai US$ 23,21 juta, turun sebesar 11,26% (posisi pemasok di urutan ke-1, diikuti Thailand, dengan nilai sebesar US$ 22,99 juta, dan turun 7,23%. Kemudian, Perancis, Malaysia, dan Vietnam, dst).
Yarn (oth th sewing thread) of Synth Staple (HS 5509), dengan nilai sebesar US$ 7,76 juta, naik 47,34% (posisi Indonesia di urutan ke-3, setelah Romania dan Turki.);
Timah (HS 8001) dengan nilai sebesar US$ 5,84 juta, turun sebesar 20,92% (posisi Indonesia di urutan ke-2, setelah Malaysia, dengan nilai sebesar US$ 10,78 juta, dan naik 89,91%. Kemudian, Belanda, Brazil, dan Belgia.);
Oxygen-function amino-compounds (HS 2922) dengan nilai sebesar US$ 4,19 juta, naik sebesar 2,85% . Impor terbesar dari Jerman, sebesar US$ 43,07 juta, yang diikuti Belgia, dengan nilai US$ 20,06 juta, dan Swiss di urutan ke-3, dan China, dst. ; Sementara, Indonesia hanya di urutan ke-9 .
Other Furniture and Parts Thereof (HS 9403) mencapai US$ 3,96 juta, mengalami penurunan sebesar 16,96% (posisi Indonesia di urutan ke-14, dimana urutan teratas secara berurutan, masing-masing China; Jerman; Polandia; Perancis, dan Romania.).
Coconut (copra), palm kernel (HS 1513), dengan nilai sebesar US$ 3,80 juta, turun 58,78% (posisi Indonesia di urutan ke-3, dimana impor terbesar dari Belanda sebesar US$ 8,68 juta dan Pilipina sebesar US$ 5,67 juta; Dari ke-10 komoditi ekspor non migas utama Indonesia di pasar Italia, pada periode ini, negara pesaing Indonesia umumnya dari kawasan Eropa, sedangkan dari kawasan Asia dan ASEAN pesaing Indonesia adalah : China; India; Thailand, Malaysia, Vietnam dan Pilipina.
Sementara itu, dari beberapa komoditi ekspor yang potensial dari Indonesia ke Italia, pada periode ini, terdapat 3 (tiga) komoditi, dengan nilai di atas US$ 5,00 juta, yaitu :
Tricycles, Scooters, Pedal Cars and Similar Toys; Dolls' Carriages; (HS 9503), dengan nilai US$ 2,61 juta, turun 20,08% dibanding tahun 2013. Posisi Indonesia di urutan ke-8, dimana Vietnam (ke-9) dan Malaysia (ke-14) sebagai pemasok dari ASEAN;
Vegetable products not elsewhere specified (HS 1404) mencapai US$ 1,74 juta, turun 38,73% dibanding periode yang sama tahun 2013. Posisi Indonesia di urutan ke-2, setelah Spanyol, dengan nilai sebesar US$ 4,78 juta dan naik 94,87% . Kemudian, China, dan Peru, dst.;
Monitors & projectors, not incorporating television reception apparatus; (HS 8528) mencapai US$ 0,92 juta, naik sebesar 225,10% dibanding periode yang sama tahun 2013. Posisi Indonesia di urutan ke-21, dimana posisi teratas secara berturut-turut adalah Polandia; Slowakia; China; Belanda, dan Jerman,dst.
4. Impor Indonesia dari Italia antara lain:
Dishwashing Machines; Machinery for Cleaning or Drying Bottles (HS 8422) sebesar US$ 87,17 juta, meningkat sebesar 119,87% dibanding periode yang sama tahun 2013, yang mencapai US$ 39,65 juta;
Machinery for preparing or making up tobacco, not specified (HS 8478) sebesar US$ 17,06 juta, turun sebesar 62,95%, dibanding tahun 2013;
Taps, Cocks, Valves and Similar Appliances for Pipes, Boiler (HS 8481) sebesar US$ 16,57 juta, naik sebesar 23,37% dibanding periode yang sama tahun 2013; Ke-3 komoditi di atas kontribusinya terhadap nilai impor Indonesia dari Italia, pada periode Januari-Maret 2014, mencapai US$ 120,801 juta, atau sebesar 49,68% dari nilai total impor Indonesia dari Italia pada periode ini.
C. Informasi lainnya 1. Perkembangan mata uang Euro Kurs mata uang Euro tercatat melemah 0,58% pada bulan Mei 2014 dibandingkan dengan kurs tengah bulan April 2014, menurut Bank Italia. pada bulan April 2014 pada level US$ 1,381 per Euro. Sedangkan, bulan Mei 2014 pada level US$ 1,3732 per Euro. 2. Pameran World of Coffee Rimini 10-12 Juni 2014 Pameran World of Coffee ini merupakan pameran kopi terbesar di dunia yang diselenggarakan setiap tahun di negara yang berbeda-beda.Tahun ini diselenggarakn di Rimini, Italia mulai 10-12 Juni 2014 oleh SCAE (Specialty Coffee Association of Europe). Indonesia yang diwakili KBRI Roma (kerjasama Atase Pertanian dan Atase Perdagangan) yang berpartisipasi dengan menghadirkan sample biji kopi baik roasted maupun green coffee bean dan teh dari PTPN 12 serta kopi dan teh bubuk dari PT Haldin; Sample dari Glori Morning Cafe Bandung; CV. Gayo Mandiri Coffee; PT. Andalan Pesik Internasional, dan kopi luwak dari Puslitkoka Jember. Adapun negara-negara penghasil kopi yang ikut berpartisipasi pada pameran ini adalah Indonesia, Honduras, Costarica, Brazil, India, Equador, Kenya, Cape Verde, Guatemala, Nicaragua, Uganda, Ethiopia, Kenya, Yemen dan assosiasi kopi Afrika. Hal yang menarik adalah bahwa stand dari negara-negara Amerika Latin yang terdiri dari Guatemala, Honduras, Costarica dan Nicaragua bergabung dalam satu cluster sehingga terlihat sangat menonjol.
Sementara Asosiasi kopi Brazil memberikan
kesempatan kepada pengunjung untuk melakukan tasting kopi di standnya.
Pameran World of Coffee 2014 juga diikuti banyak perusahaan produsen mesin seperti mesin pengolah kopi menjadi roasted coffee, mesin grinder penghancur kopi, maupun aneka mesin untuk membuat minuman kopi seperti espresso, cappucino, maupun american coffee dari berbagai negara termasuk dari Amerika Serikat, China dan Korea Selatan. Pada saat pameran para importir kopi yang berasal dari Polandia, Slovakia, Turki, Belanda, German, Italia, Saudi Arabia, Inggris, Chile, China, Swiss, Ceko,Taiwan, Israel, dan Romania datang mengunjungi stand Indonesia meminta para eksportir kopi baik arabica maupun robusta. Umumnya mereka sudah mengetahui kualitas kopi Indonesia cukup bagus terutama kopi Arabika. Mereka berharap mendapatkan sampel kopi asal Indonesia yang bisa dibawa sebagai contoh saat mereka pulang. Namun, karena keterbatasan sampel yang dimiliki, hal tersebut tidak bisa dipenuhi. Sebagian importir ini menginginkan impor langsung dari Indonesia dan meminta dihubungkan dengan para pengusaha kopi Indonesia. Permintaan import baik kopi robusta dan arabica dari Indonesia bervariasi mulai dari 2-20 kontainer/bulan. Dapat di- informasi-kan bahwa sebagian importir tersebut selama ini membeli kopi dari perantara di Italia dan Jerman. Sehingga, mereka ingin membeli langsung dari eksportir Indonesia. Peluang transaksi setiap bulannya diperkirakan bisa mencapai US$ 300.000 (rata-rata 5 contaainer/bln x US$ 3/Kg). Dalam pameran digelar lomba kompetisi barista (penyaji kopi) yang salah satu jurinya berasal dari Indonesia yaitu Bapak Hendri Kurniawan. Diantara peserta yang ikut lomba barista di World of Coffee 2014 ada dari Indonesia yaitu Yosua Putra Tanu, namun di babak awal kompetisi yaitu saat babak penyisihan peserta dari Indonesia tersebut gagal. Namun, keikutsertaan tersebut perlu mendapat dukungan karena bisa membawa nama baik Indonesia di tingkat dunia dalam hal penyajian kopi. Kopi Indonesia sudah cukup dikenal kualitasnya di Eropa barat, Romania, Polandia, Israel, Chili, Turki, dan Timur Tengah. Menurut para pengunjung yang mengunjungi stand Indonesia. Kebanyakan mereka mengimpor tidak langsung dari Indonesia, karena itu perlu nama-nama kontak person para eksportir kopi Indonesia.
Sumber : Laporan Atdag Roma, Italia, Juni 2014