PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI – PEBRUARI 2014
A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-Pebruari 2014 tercatat defisit sebesar US$ 34,80 miliar, meningkat 30,55% dibanding periode yang sama tahun 2013, yang tercatat defisit sebesar US$ 26,65 miliar. Total perdagangan JepangDunia pada periode Januari-Pebruari 2014, tercatat sebesar US$ 249,61 miliar, atau naik 0,64% dibanding periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 248,03 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Jepang ke Dunia sebesar US$ 107,41 miliar, atau turun 2,97% dibanding periode yang sama tahun 2013 yang tercatat sebesar US$ 110,69 miliar, dan impor sebesar US$ 142,20 miliar, atau naik 3,54% dibanding periode yang sama
tahun 2013, yang tercatat sebesar
US$ 137,34 miliar. 2. Ekspor Jepang ke Dunia periode Januari-Pebruari 2014 terbesar ditujukan ke Amerika Serikat sebesar US$ 20,28 miliar, atau naik 0,05% dibanding periode yang sama tahun 2013, dan merupakan 18,88% dari total ekspor Jepang ke Dunia. Kemudian, ke China sebesar US$ 18,83 miliar, atau naik 6,91% dibanding periode yang sama tahun 2013. Korea Selatan sebesar US$ 8,53 miliar (-5,93%); Taiwan US$ 6,17 miliar (-9,53%); Hongkong US$ 5,10 miliar
(-3,15%); Thailand US$ 4,92 miliar (-19,50%), dan
Singapura US$ 3,37 miliar (+8,25%). Sedangkan, Indonesia di peringkat ke-9, dengan nilai sebesar US$ 2,34 miliar (-13,79%). 3. Komoditi ekspor non-migas utama Jepang ke Dunia, yang meningkat periode JanuariPebruari 2014 adalah Special HS, Chile, Japan, Korea, Mexico, Norway (HS 0000) sebesar US$ 5,39 miliar (0,45%); Machines And Apps Used Soley For Manufacture Of (HS 8486) sebesar US$ 2,51 miliar (44,84%); dan Self-Propelled Bulldozers, Angledozers, Graders, (HS 8429) sebesar US$ 1,31 miliar (3,75%). Sementara itu, Motor Cars & Oth Motor Vehicles (HS 8703) sebesar US$ 13,85 miliar, mengalami penurunan 2,75% dibanding periode yang sama tahun 2013, juga merupakan komoditi ekspor non migas Jepang dengan nilai tertinggi pada periode ini, dan pangsanya sebesar 12,90%; Selanjutnya, Parts & Access Of The Motor Vehicles Of Headings 8 (HS 8708) sebesar US$ 5,10 miliar (-6,90%); dan Electronic Integrated Circuits (HS 8542) sebesar US$ 3,73 miliar (-5,59%).
4. Impor Jepang pada periode Januari-Pebruari 2014 terbesar berasal dari China sebesar US$ 30,03 miliar, atau naik 7,15% dibanding periode yang sama tahun 2013, dan merupakan 21,12% dari total impor Jepang dari Dunia. Kemudian, dari Amerika Serikat US$ 12,01 miliar (+9,04%); Saudi Arabia sebesar US$ 8,85 miliar (-1,04%); Australia sebesar US$ 8,25 miliar (+1,02%); United Arab Emirates sebesar US$ 7,37 miliar (-0,14%); Qatar sebesar US$ 7,02 miliar (+4,45%); Korea Selatan sebesar US$ 6,01 miliar (-9,32%), dan Malaysia sebesar US$ 5,44 miliar (+1,04%). Sementara itu, impor dari Indonesia sebesar US$ 4,77 miliar, mengalami penurunan sebesar 6,67%. Pada periode ini, Indonesia menduduki peringkat ke-9 sebagai negara asal impor Jepang, dan Malaysia berada di peringkat ke-8. 5. Beberapa komoditi impor non migas utama Jepang dari Dunia, yang mengalami peningkatan, pada periode Januari-Pebruari 2014 antara lain adalah:
Automatic Data
Processing
Machines
(HS 8471) sebesar US$ 3,22 miliar,
meningkat sebesar 11,49% dibanding periode yang sama tahun 2013;
Iron Ores & Concentrates (HS 2601) sebesar US$ 2,91 miliar (10,25%) .
Sedangkan, komoditi yang mengalami penurunan nilai impor, antara lain :
Electric Apparatus For Line Telephony, incl Curr Line System (HS 8517) sebesar US$ 4,05 miliar, turun 7,63% dibanding periode yang sama tahun 2013, juga merupakan komoditi impor non migas Jepang dengan nilai tertinggi pada periode ini;
Coal; Briquettes, Ovoids dan Similar Solid (HS 2701) sebesar US$ 3,73 miliar (-1,65%);
Medicaments (Except Vaccines, Etc; Bandages Or Pha) (HS 3004) sebesar US$ 2,16 miliar (-16,43%).
B. Perdagangan bilateral Jepang dengan Indonesia 1. Selama periode Januari-Pebruari 2014, neraca perdagangan Jepang dengan Indonesia surplus bagi Indonesia sebesar US$ 2,43 miliar, naik 1,43% dibanding surplus periode yang sama tahun 2013, sebesar US$ 2,39 miliar. Total perdagangan periode JanuariPebruari 2014 tercatat sebesar US$ 7,11 miliar, atau turun 9,14% dibanding periode yang sama tahun 2013, sebesar US$ 7,83 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Jepang ke Indonesia sebesar US$ 2,34 miliar, atau turun sebesar 13,79% dibanding periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 2,72 miliar, dan impor Jepang dari Indonesia sebesar US$ 4,77 miliar, atau turun sebesar 6,67%
dibanding periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 5,11 miliar . 2. Beberapa komoditi ekspor non migas utama Indonesia ke Jepang yang meningkat nilai ekspornya pada periode Januari-Pebruari 2014 adalah :
Copper Ores & Concentrates (HS 2603) sebesar US$ 149,55 juta, atau meningkat 28,46% dibanding periode yang sama tahun 2013, sebesar US$ 116,42 juta;
Plywood, Veneered Panels And Similar Laminated Wood (HS 4412) sebesar US$ 124,77 juta (7,23%);
Insulated Wire, Cable And Other Insulated Electric (HS 8544) sebesar US$ 106,36 juta (11,04%).
Sementara itu, komoditi ekspor non migas utama Indonesia yang turun nilai ekspornya ke Jepang, antara lain:
Coal, Briquettes, Ovoids and Similar Solid Fuels Man (HS 2701) sebesar US$ 619,33 juta, turun 14,45% dibanding tahun 2013, dan merupakan 12,99% dari total impor Jepang pada periode ini;
Natural Rubber, Balata, Gutta-Percha, etc (HS 4001) sebesar US$ 153,87 juta (-17,70%);
Nickle Mattes, Nickle Oxide Sinters (HS 7501) sebesar US$ 128,52 juta (-15,07%) ,
Ash & Residues (except from iron or steel manuf) (HS 2620) sebesar US$ 88,39 juta (-26,68%).
3. Beberapa komoditi impor utama Indonesia dari Jepang, yang nilai impornya meningkat, selama periode Januari-Pebruari 2014, adalah :
Compression-Ignition Internal Combustion Piston (HS 8408) sebesar US$ 51,52 juta, atau meningkat 36,20% dibanding periode yang sama tahun 2013, sebesar US$ 37,82 juta;
Automatic Regulating Or Controlling Instruments (HS 9032) sebesar US$ 41,93 juta (0,01%);
Machine Tools For Working Metal By Forging Etc., (HS 8462) sebesar US$ 36,46 juta (120,42%);
Flat-Rolled Alloy Steel (Other Than Stainless) Pro (HS 7225) sebesar US$ 35,90 juta (11,54%).
C. Informasi Lainnya 1. Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Jepang Tahun 2014. Pada 8 April 2014, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jepang tahun 2014 sebesar 1,4%. Perkiraan lebih kecil 0,3% dibanding dengan perkiraan oleh lembaga yang sama pada 21 Januari 2014. Penurunan ini disebabkan perkiraan adanya efek negatif dari kenaikan pajak konsumsi yang lebih besar dibandingkan upaya penanggulangan efek negatif yang dilakukan pemerintah Jepang. 2. Kunjungan kerja Atdag Tokyo ke Prefektur Shiga dan ke Pameran Cooperative Grocer Chain (CGC) Atdag mengunjungi produsen tempe Indonesia di Prefektur Shiga yaitu Rustono Tempeh. Pengusaha tempe asal Grobokan, Jawa Tengah yang memproduksi 15.000-20.000 tempe per bulan, dan mengirimkan produknya ke 560 toko di seluruh Jepang. Menurut Pak Rustono, lebih 80 persen konsumennya, adalah orang Jepang dan selebihnya masyarakat Indonesia yang tinggal di Jepang. Sejak tahun 2013, perusahaan Rustono Tempe mengembangkan sistem waralaba/franchise ke berbagai negara diantaranya Thailand, Meksiko, Perancis dan Australia. Keuntungan Indonesia dengan sistem waralaba tersebut karena mesin-mesin buatan Indonesia yang dipakai untuk keperluan pembuatan tempe, dikirimkan langsung dari Jogyakarta ke negara-negara franchisor (penerima franchise).
Pada 22 April 2014, Atdag Tokyo menghadiri pameran yang diselenggarakan Cooperative Grocer Chain (CGC) di Tokyo Big Sight. Koperasi ini berdiri tahun 1973 dan mempunyai anggota 226 perusahaan, yang membawahi 3.867 supermarket di seluruh Jepang. Koperasi ini mengimpor berbagai produk dari berbagai negara yaitu Spanyol, Italia, Perancis, Amerika Serikat, Chili, Meksiko, China dan dari negara-negara ASEAN dimana produk yang diimpor adalah semua jenis barang untuk kebutuhan Super Market antara lain makanan olahan dan makanan jadi (sosis, selai, ikan, buah, sayur kaleng, snack), berbagai jenis minuman (anggur, minuman kesehatan, jus, dll) serta kebutuhan mandi lainnya. Dari Indonesia, produk yang diimpor adalah ikan tuna kaleng, edamame, nenas kaleng, toilet tissue, shrimp, tissue paper, pet foods. Untuk importasi produk dari berbagai negara, CGC membuka kantor perwakilan di Seattle (USA), Shanghai (China), Paris (France), Bangkok (Thailand) dan Singapura. Strategi CGC adalah terus menerus melakukan pengembangan produk, memanjakan konsumen dengan menyediakan berbagai produk dari seluruh dunia serta siap bersaing dengan toko pengecer besar lainnya (big retailers).
Konsep pameran tahunan merupakan pengembangan bisnis dan program kerja serta fokus pada pelestarian lingkungan. Kekuatan CGC adalah dalam sistem distribusi modern dan penggunaan jaringan IT. Pesaing utama koperasi ini adalah Ito Yokado, AEON dan Seven & I. Pada kunjungan tersebut, Atdag Tokyo diterima oleh Mr. Katsumi Kato, Director & Corporate Officer Foreign Trade Division dan Pejabat CGC lainnya yang menyampaikan daftar sejumlah produk Indonesia yang dibutuhkan dan siap menjembatani produk/ perusahaan yang ingin melakukan ekspor ke koperasi CGC.
Pada
pertemuan, Atdag
juga
menyampaikan
permohonan
untuk
mengimpor lebih banyak lagi produk-produk dari Indonesia.
3. Pelayanan Inquiries Pelayanan Inquiries bulan April 2014, Atdag Tokyo menerima 10 inquiries yang terdiri dari 5 Inquiries Offer to buy dari pengusaha/ importir Jepang dan 5 Inquiries
Offer to sell dari pengusaha Indonesia. Semua permintaan Inquiries dari pengusaha Indonesia maupun importir Jepang telah ditindak lanjuti.
Sumber : Laporan Atdag Tokyo, Jepang, April 2014