PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI – APRIL 2015
A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jepang 1. Neraca perdagangan Jepang dengan Dunia periode Januari-April 2015 tercatat defisit sebesar US$ 12,15 miliar, turun 78,70% dibanding periode yang sama tahun 2014, yang tercatat defisit sebesar US$ 57,06 miliar. Total perdagangan Jepang-Dunia pada periode Januari-April 2015, tercatat sebesar US$ 440,80 miliar, atau turun 14,41% dibanding periode yang sama tahun 2014, yang tercatat sebesar US$ 515,04 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Jepang ke Dunia sebesar US$ 214,33 miliar, atau turun 6,40% dibanding periode yang sama tahun 2014 yang tercatat sebesar US$ 228,99 miliar, dan impor sebesar US$ 226,48 miliar, atau turun 20,83% dibanding periode yang sama tahun 2014, yang tercatat sebesar US$ 286,05 miliar. 2. Ekspor Jepang ke Dunia periode Januari-April 2015 terbesar ditujukan ke Amerika Serikat sebesar US$ 43,16 miliar, atau naik 1,94% dibanding periode yang sama tahun 2014, dan merupakan 20,14% dari total ekspor Jepang ke Dunia. Kemudian, ke China sebesar US$ 35,65 miliar, atau turun 12,65% dibanding periode yang sama tahun 2014. Korea Selatan sebesar US$ 15,91 miliar (-9,96%); Taiwan US$ 12,18 miliar (-8,75%); Hongkong US$ 11,57 miliar (-0,83%); Thailand US$ 9,74 miliar (-6,41%), dan Singapura US$ 7,22 miliar (+2,41%). Sedangkan, Indonesia di peringkat ke-10, setelah Vietnam, dengan nilai sebesar US$ 4,34 miliar (-15,41%). 3. Komoditi ekspor non-migas utama Jepang ke Dunia, yang meningkat periode JanuariApril 2015 adalah Special HS, Chile, Japan, Korea, Mexico, Norway (HS 0000) sebesar US$ 12,58 miliar (10,65%); dan Diodes, Transistors And Similar Devices; Photosens (HS 8541) sebesar US$ 2,79 miliar (2,01%). Sementara itu, Motor Cars & Oth Motor Vehicles (HS 8703) sebesar US$ 27,32 miliar, mengalami penurunan 6,22% dibanding periode yang sama tahun 2014, juga merupakan komoditi ekspor non migas Jepang dengan nilai tertinggi pada periode ini, dan pangsanya sebesar 12,75%; Selanjutnya, Parts & Access Of The Motor Vehicles Of Headings 8 (HS 8708) sebesar US$ 9,76 miliar (-10,33%); dan Electronic Integrated Circuits And Microassemblies (HS 8542) sebesar US$ 7,82 miliar (-1,07%). 4. Impor Jepang pada periode Januari - April 2015 terbesar berasal dari China sebesar US$ 53,85 miliar, atau turun 13,11% dibanding periode yang sama tahun 2014, dan merupakan 23,78% dari total impor Jepang dari Dunia. Kemudian, dari Amerika
Serikat US$ 22,81 miliar (-3,98%); Australia sebesar US$ 13,25 miliar (-20,54%); Korea Selatan sebesar US$ 9,42 miliar (-19,02%); Malaysia sebesar US$ 8,76 miliar (-19,23%); Saudi Arabia sebesar US$ 8,74 miliar (-50,76%); United Arab Emirates sebesar US$ 8,30 miliar (-44,05%), dan Taiwan sebesar US$ 7,74 miliar (-6,17%). Sementara itu, impor dari Indonesia sebesar US$ 7,11 miliar, mengalami penurunan sebesar 22,96%. Pada periode ini, Indonesia menduduki peringkat ke-9 sebagai negara asal impor Jepang, dan Malaysia berada di peringkat ke-5. 5. Beberapa komoditi impor non migas utama Jepang dari Dunia, yang mengalami peningkatan, pada periode Januari-April 2015 antara lain adalah:
Medicaments (Except Vaccines Etc., Bandages Or Pha (HS 3004) sebesar US$ 4,86 miliar, meningkat sebesar 6,02% dibanding periode yang sama tahun 2014;
Aluminium, Unwrought (HS 7601) sebesar US$ 2,08 miliar (14,27%) .
Sedangkan, komoditi yang mengalami penurunan nilai impor, antara lain :
Electric Apparatus For Line Telephony, incl Curr Line System (HS 8517) sebesar US$ 7,22 miliar, turun 11,42% dibanding periode yang sama tahun 2014, juga merupakan komoditi impor non migas Jepang dengan nilai tertinggi pada periode ini;
Coal; Briquettes, Ovoids dan Similar Solid (HS 2701) sebesar US$ 5,89 miliar (-18,70%);
Electronic Integrated Circuits (HS 8542) sebesar US$ 5,41 miliar (-4,78%).
B. Perdagangan bilateral Jepang dengan Indonesia 1. Selama periode Januari-April 2015, neraca perdagangan Jepang dengan Indonesia surplus bagi Indonesia sebesar US$ 2,77 miliar, turun 32,41% dibanding surplus periode yang sama tahun 2014, sebesar US$ 4,10 miliar. Total perdagangan periode Januari-April 2015 tercatat sebesar US$ 11,44 miliar, atau turun 20,26% dibanding periode yang sama tahun 2014, sebesar US$ 14,35 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Jepang ke Indonesia sebesar US$ 4,34 miliar, atau turun sebesar 15,41% dibanding
periode yang
sama tahun
2014, yang
tercatat sebesar
US$ 5,13 miliar, dan impor Jepang dari Indonesia sebesar US$ 7,11 miliar, atau turun sebesar 22,96% dibanding periode yang sama tahun 2014, yang tercatat sebesar US$ 9,22 miliar .
2. Beberapa komoditi ekspor non migas utama Indonesia ke Jepang yang meningkat nilai ekspornya pada periode Januari-April 2015 adalah :
Ash and Residues (Except From Iron Or Steel Manufa) (HS 2620) sebesar US$ 331,20 juta,
atau meningkat 41,41% dibanding
periode yang sama
tahun 2014, sebesar US$ 234,21 juta;
Nickle Mattes, Nickle Oxide Sinter (HS 7501) sebesar US$ 254,69 juta (12,84%);
Copper Ores & Concentrates (HS 2603) sebesar US$ 235,87 juta (68,11%).
Sementara itu, komoditi ekspor non migas utama Indonesia yang turun nilai ekspornya ke Jepang, antara lain:
Coal, Briquettes, Ovoids and Similar Solid Fuels Man (HS 2701) sebesar US$ 932,27 juta, turun 22,41% dibanding tahun 2014, dan merupakan 13,12% dari total impor Jepang pada periode ini;
Natural Rubber, Balata, Gutta-Percha, etc (HS 4001) sebesar US$ 233,63 juta (-22,18%);
Plywood, Veneered Panels And Similar Laminated Wood (HS 4412) sebesar US$ 215,60 juta (-15,48%) , dan
Insulated Wire,
Cable
and
Other
Insulated
Electric (HS 8544) sebesar
US$ 199,87 juta (-2,79%).
3. Beberapa komoditi impor utama Indonesia dari Jepang, yang nilai impornya meningkat, selama periode Januari-April 2015, adalah :
Motor Cars And Other Motor Vehicles Designed To Trans (HS 8703) sebesar US$ 179,60 juta, atau meningkat 4,70% dibanding periode yang sama tahun 2014, sebesar US$ 171,54 juta;
Flat - Rolled Iron Or Nonalloy Steel Products, 600 M (HS 7208) sebesar US$ 137,70 juta (23,92%);
Machines and Mechanical Appliances Having Individu (HS 8479) sebesar US$ 108,88 juta (32,34%);
C. Informasi Lainnya 1. Perkembangan indikator ekonomi Jepang kuartal pertama tahun 2015. Pada 8 Juni 2015, pemerintah Jepang mengumumkan estimasi kedua GDP periode Januari-Maret 2015, yaitu naik 1,0% dibanding periode OktoberDesember 2014, dan secara annual basis, terjadi kenaikan sebesar 3,9%.
Estimasi pertama tanggal 20 Mei yang lalu, hanya mencatat kenaikan sebesar 2,4% (annual basis). Namun, nilai investasi kapital perusahaanperusahaan Jepang ternyata lebih besar dibanding perkiraan sebelumnya, sehingga estimasi kedua mencatat kenaikan yang lebih besar dibanding estimasi pertama. Pada 26 Juni 2015, Ministry of Internal Affairs and Communications (MIC) mengumumkan nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga bulan Mei 2015 sebesar JPY 286.433, atau meningkat 4,8% dibanding bulan Mei 2014. Sejak kenaikan pajak konsumsi menjadi 8% bulan April tahun 2014, nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan kembali dibanding tahun sebelumnya.
2. Peningkatan hubungan dagang antara Indonesia dengan Jepang.
Kunjungan Kerja ke Sentra Industri Furniture, CCI, Pameran Batik IMARI, OISCA. Pada Juni 2015, Bidang Perdagangan berkunjung ke Kyushu yaitu Okawa city, Fukuoka sebagai sentra produk furniture terbesar di Jepang dan melihat perkembangan berbagai produk yang diimpor dari Indonesia. Perusahaan SEKI Kagu merupakan perusahaan di bidang manufacturer, trading company, distributor, wholesaler dan karyawan 300 orang, total revenue US$ 100 juta setahun. Kebijakan mutu perusahaan
adalah menyediakan produk ramah
lingkungan, diterima masyarakat sekitar, mematuhi peraturan/norma sosial, melakukan kegiatan perusahaan secara efisien, dan karyawannya handal dalam mencapai target perusahaan, sesuai dengan yang ditetapkan manajemen. Perusahaan SEKI Kagu menjual produk furniturenya dan memasok berbagai supplier di seantero Jepang. Karena permintaan pasar dalam negeri Jepang menyusut, sejak 2013 dilakukan ekspor ke Taiwan, Hongkong dan Thailand. President Seki Kagu menginginkan berbagai produk premium/ high-taste (untuk konsumsi kelas menengah atas Jepang) dari Indonesia, unique dan ukurannya lebih besar daripada ukuran yang biasa dipakai di Jepang. Selanjutnya, pihak Atdag
Tokyo
/ KBRI
mengharapkan
perusahaan Seki Kagu datang di pameran TEI 2015. Akibat melemahnya nilai tukar yen, impor dari beberapa negara menurun, dan harga jual menjadi tinggi. Namun, perusahaan ingin mencari produk yang lebih murah. Tindak lanjut kegiatan TEI 2015, kunjungan kerja ke Chamber and Commerce and Industry (CCI) Okawa City, di-informasi-kan kegiatan dari Bidang Perdagangan antara lain pembuatan surat keterangan terkait hubungan istimewa (API-U), surat keterangan terkait
Representative
Office di Indonesia, dan pemberian stempel terkait Hibah.
Pertengahan Juni 2015 ke Fukuoka Art Museum, mendukung importir batik dari Yogyakarta (IMARI) yang sedang pameran berbagai produk batik Indonesia, dan akhir Juni sampai awal Juli 2015 di Kumamoto
Prefectural Art Museum Annex. Saat pameran tidak
ada penjualan langsung, namun menurut Mr.
Imari Koga, sesudah pameran berlangsung jumlah pembelian produk batik rata-rata hampir mencapai JPY 5 juta atau sekitar US$ 50.000. Semua produk batik yang dipamerkan merupakan karya busana Ms.
Fukagawa, desainer batik asal Prefektur Kumamoto. Pelanggannya berusia di atas 60 tahun - 85 tahun, dan merupakan pelanggan setia membeli pakaian untuk musim panas mendatang. Harga busana sekitar JPY 60.000–JPY 70.000 (Rp 7 juta – Rp 8 juta). Modelnya sangat sederhana, namun pas di badan serta gampang dipakai. Kunjungan ke The Organization for Industrial, Spritual and Cultural Advancement International (OISCA), sebagai lembaga nirlaba, dengan pusat pelatihan di berbagai negara. Di Indonesia pusat pelatihannya di Sukabumi. OISCA menyelenggarakan training sekitar 1 tahun dengan merekrut peserta pelatihan dari negara-negara Fiji, Malaysia, Myanmar, Mongolia, Papua New Guinea, Philipppines, Tibet dan Indonesia. OISCA juga melaksanakan program bidang peternakan, permeubelan dan pemberdayaan wanita.
3. Pelayanan Inquiries Pelayanan Inquiries bulan Juni 2015, Atdag Tokyo menerima 22 inquiries yang terdiri dari 4 Inquiries Offer to buy dari pengusaha/ importir Jepang dan 18 Inquiries Offer to sell dari pengusaha Indonesia. Semua permintaan Inquiries dari pengusaha Indonesia maupun importir Jepang telah ditindak lanjuti.
Sumber : Laporan Atdag Tokyo, Jepang, Juni 2015