PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - MEI 2015
A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Total perdagangan Jerman periode Januari-Mei 2015 sebesar € 879,36 miliar, atau meningkat 4,22% dibanding periode yang sama tahun 2014, senilai € 843,74 miliar. Total perdagangan tersebut, terdiri dari ekspor sebesar € 490,27 miliar, naik 5,74% dibanding periode yang sama tahun 2014, dan impornya mencapai € 389,09 miliar, naik 2,37%. Neraca perdagangan Jerman periode Januari-Mei 2015 surplus sebesar € 101,18 miliar, atau meningkat 21,08% dibanding periode yang sama tahun 2014, yang mencapai € 83,56 miliar. 2. Negara tujuan utama ekspor Jerman periode Januari-Mei 2015, umumnya ke kawasan Uni Eropa, dan 1 ke Amerika yaitu : Amerika Serikat. Ekspor Jerman ke Amerika Serikat sebesar € 46,11 miliar, dengan pangsa 9,41%, dan naik 21,48%; Perancis sebesar € 44,47 milar,
pangsa
9,07% (+3,98%) ;
Inggris
sebesar € 37,11
miliar, pangsa 7,57% (+7,58%); dan Belanda sebesar € 31,74 miliar, pangsa 6,47% (+3,60%). Kontribusi keempat negara tersebut terhadap total ekspor Jerman pada periode ini, sebesar 32,52%. Bagi Jerman Indonesia hanya menjadi negara tujuan ke-48, sedangkan, Singapura dan Malaysia masing-masing di urutan ke-34 dan ke-38. 3. Beberapa komoditi ekspor utama Jerman ke Dunia pada periode Januari-Mei 2015, yang meningkat dibanding periode yang sama tahun 2014, antara lain :
Motor Cars & Oth Motor Vehic Principally Designed For The Trans Of Persons, Incl. Station Wagons (HS 8703) sebesar € 57,49 miliar, pangsanya 11,73% dan naik sebesar 11,13%, juga merupakan komoditi dengan nilai ekspor yang tertinggi pada periode ini ;
Parts & Access For Tractors, Motor Vehic For The Trans Of Ten Or More Persons (HS 8708) sebesar € 20,01 miliar, pangsanya 4,08% dan naik sebesar 7,25%;
Medicaments Consist Of Mxd Or Unmxd Prod For Therapeutic Or Prophy Uses (HS 3004) sebesar € 17,44 miliar, pangsanya 3,56% dan naik sebesar 6,91% ;
Powered Aircraft "E.G. Helicopters & Aeroplanes"; Spacecraft, Incl. Satellites (HS 8802) sebesar € 12,21 miliar, pangsanya 2,49% dan naik sebesar 34,55% .
Sedangkan, yang mengalami penurunan nilai ekspor, adalah :
Petroleum Oils And Oils Obtained From Bituminous Minerals (Excl. Crude); (HS 2710) sebesar € 4,66 miliar, pangsanya 0,95%, dengan penurunan sebesar 20,10% .
4. Sementara itu, untuk negara asal impor Jerman periode Januari-Mei 2015, selain dari kawasan Uni Eropa juga dari 1 negara Asia yaitu : China. Impor Jerman dari Belanda sebesar € 53,54 miliar, dengan pangsa 13,76%, naik sebesar 2,10%; Perancis sebesar € 30,34 miliar, (7,80% ) dan naik 0,57% ; China sebesar € 27,70 miliar, (7,12%) dan naik 19,32%, serta Belgia sebesar € 23,67 miliar, (6,08%) dan turun 0,23%. Keempat negara tersebut, memberi kontribusi sebesar 34,76% terhadap total impor Jerman pada periode ini. Vietnam dan Malaysia serta Thailand merupakan negara-negara ASEAN yang tercatat sebagai negara asal impor Jerman dengan peringkat masing-masing ke-26 dan ke-29 serta ke-34. Sedangkan, Indonesia posisinya berada di peringkat ke-37. Sementara itu, Pilipina dan Singapura posisinya dibawah peringkat Indonesia yaitu di peringkat ke-41 dan ke-42. 5. Beberapa komoditi impor utama Jerman dari Dunia pada periode Januari-Mei 2015, yang meningkat dibanding periode yang sama tahun 2014, antara lain :
Motor Cars & Oth Motor Vehic Princip Degned For Trans Persons, (HS 8703) sebesar € 15,91 miliar, pangsanya 4,09%, dan naik sebesar 13,21% pada periode ini , juga merupakan komoditi dengan nilai impor tertinggi pada periode ini;
Parts & Access Tractors, Motor Vehic For Trans Of Ten Or More (HS 8708) sebesar € 12,27 milar, pangsanya 3,15% dan naik sebesar 2,36%;
Medicaments Consist Of Mxd Or Unmxd Prod For Therapeutic (HS 3004) sebesar € 8,49 miliar, pangsanya 2,18% dan naik sebesar 4,81%.
Sedangkan, yang mengalami penurunan nilai impor, antara lain :
Petro Oils & Oils Obtaind Frm Bitum Minerals (HS 2709) sebesar € 14,14 milar, pangsanya 3,63% dan turun sebesar 35,98% ;
Petro Oils & Oils Obtained Fm Bitum Minerals (Excl. Crude); (HS 2710) sebesar € 7,96 miliar, pangsanya 2,05% dan turun sebesar 18,61% .
B. Perkembangan perdagangan bilateral Jerman dengan Indonesia 1. Pada periode Januari-Mei 2015, total perdagangan Jerman dengan Indonesia senilai € 2.368,37 juta, naik 4,83% dibanding total perdagangan periode yang sama tahun 2014, dengan nilai € 2.259,28 juta. Realisasi total perdagangan tersebut terdiri dari
ekspor senilai € 1.096,10 juta, dan impor sebesar € 1.272,27 juta. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, ekspor naik 1,33%. Dan, impor naik 8,04%. Sehingga, neraca perdagangan antara Jerman dengan Indonesia periode Januari-Mei 2015 tercatat surplus bagi Indonesia sebesar € 176,17 juta, meningkat 83,59% dibanding periode Januari-Mei 2014 dengan surplus sebesar € 95,96 juta. 2. Ekspor Jerman ke Indonesia pada periode Januari-Mei 2015 terdiri dari : Powered Aircraft "E.G. Helicopters And Aeroplanes"; (HS 8802) meningkat sebesar 296,87%, dari € 18,51 juta menjadi € 73,46 juta; Electronic Integrated Circuits; Parts Thereof (HS 8542) meningkat sebesar 46,19%, dari € 33,06 juta menjadi € 48,33 juta; Machinery For Working Rubber Or Plastics Or For The Manuf (HS 8477) meningkat signifikan yakni 101,79%, dari € 19,52 juta menjadi € 39,39 juta. 3. Impor Jerman dari Indonesia pada periode Januari-Mei 2015 terdiri dari : Coconut "Copra", Palm Kernel Or Babassu Oil & Fractions Thereof (HS 1513) turun sebesar 11,95%, dari € 128,13 juta menjadi € 112,82 juta; Palm Oil & Its Fractions, Whether Or Not Refined (HS 1511) meningkat sebesar 16,24%, dari € 51,96 juta menjadi € 60,40 juta; Footwear With Outer Soles Of Rubb, Plast, Leath Or Comp Leath (HS 6403) meningkat sebesar 35,79%, dari € 44,31 juta menjadi € 60,17 juta .
C. Informasi lainnya 1.
Perkembangan perekonomian Jerman kuartal kedua tahun 2015 Perekonomian Jerman masih meningkat pada periode musim panas ini. Output sektor jasa meningkat secara kontinyu. Meskipun, sempat mengalami penurunan tajam pada bulan Juni, produksi sektor industri masih cenderung naik secara rata-rata. Sebaliknya, produksi sektor konstruksi menurun pada paruh kuartal kedua. Pada sisi perekonomian domestik, pengeluaran pribadi masih menjadi pilar utama penunjang perekonomian. Pasar tenaga kerja yang kuat dan perkembangan positif pada pendapatan riil, menciptakan lingkungan yang mendorong daya beli konsumer. Ekspor barang perusahaan-perusahaan Jerman kuartal kedua tahun 2015, naik secara signifikan, dibanding kuartal sebelumnya. Nilai ekspor naik sebesar 3,6%, sesuai kenaikan yang cukup tinggi di awal tahun, dan harga ekspor masih tetap. Sehingga, kenaikan ekspor tidak bersamaan dengan penyesuaian harga. Nilai impor kuartal kedua tahun 2015, naik sebesar 1,6% dibanding kuartal sebelumnya, atau naik lebih
rendah dibanding ekspor. Perdagangan luar negeri menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, di kuartal kedua tahun 2015. Sektor industri cenderung meningkat secara moderat. Pada bulan Juni 2015, output industri turun 1,3%. Namun, salah satu faktor penyebabnya karena pekerja banyak yang mengambil hari libur nasional dan libur akhir pekan. Secara rata-rata, output industri di kuartal kedua meningkat 0,2%. Peningkatan ini, didorong pertumbuhan output industri dua bulan yang lalu. Demikian juga, pada kuartal pertama tahun 2015. Omset industri meningkat cukup kuat sebesar 0,7%. Perkembangan ini terutama disebabkan peningkatan permintaan luar negeri sebesar 1,5% . Sementara, bisnis dalam negeri hampir tidak berkembang, hanya meningkat sebesar 0,1%. Pada bagian tertentu, sektor industri naik karena permintaan luar negeri yang kuat. Pesanan baru industri naik sebesar 2,0% di bulan Juni 2015 dan sebesar 3,0% secara keseluruhan kuartal kedua tahun 2015. 2.
Partisipasi Indonesia pada Pameran spoga+gafa 2015 Kemendag RI dan KBRI di Berlin (Atase Perdagangan + Indonesian Trade Promotion Center /ITPC Hamburg) pada 30 Agustus - 1 September 2015 berpartisipasi pada pameran furniture spoga+gafa 2015 di Köln. Pameran ini diikuti 29 perusahaan dari Indonesia yang merupakan peserta pameran mandiri dan peserta yang mendapatkan dukungan fasilitasi dari Kemendag RI, KBRI Berlin melalui Atase Perdagangan dan ITPC Hamburg. Keikutsertaan perusahaan Indonesia yang difasilitasi pemerintah Indonesia pada pameran spoga+gafa 2015 juga atas dukungan dan kerjasama yang telah terjalin selama ini dengan lembaga SIPPO (Swiss Import Promotion Programme) yang meloloskan 10 perusahaan untuk menempati Pavilion Indonesia yaitu PT. Amangriya - Sidoarjo, CV Bagaskara Galih Perkasa – Semarang, CV. Dijawa Abadi (Kayu Lama) – Semarang, CV Ergo Furniture Indonesia (Ergo Casual Furniture) – Cirebon, CV Green Riverina – Bendo, Jawa Tengah, CV Jawa Corner – Kudus, PT Kernel Indonesia Potential – Gresik, UD. Permata Furni – Semarang, PT. Tunas Sinergi Persadatama - Cirebon, CV. Sunteak Alliance – Jepara. Selain itu, 4 perusahaan yang merupakan alumni program SIPPO yaitu PT. Casa Java Furniture - Semarang, PT. Evoline Furniture Industri – Sidoarjo,PT Khavindo Mebel Indonesia–Cirebon, dan Teak 123–Jepara. Seleksi dilakukan SIPPO melalui penjaringan di pameran-pameran furnitur di Indonesia, dan kunjungan ke lokasi calon peserta untuk mengetahui kondisi perusahaan secara langsung baik dari aspek sertifikasi, keuangan, jumlah pegawai, proses produksi, desain produk, dan lainnya.
Pameran spoga+gafa 2015 berlangsung 30 Agustus hingga 1 September 2015 di Messe Köln merupakan pameran internasional, khusus menampilkan produk-produk garden furniture dan peralatan-peralatan lainnya. Pameran ini berlangsung sekali tiap tahun. Pada tahun 2015, pameran spoga+gafa diikuti 2.024 perusahaan dari 59 negara (83% merupakan peserta dari luar Jerman) dengan areal seluas 225.000 m2. Jumlah pengunjung pameran spoga+gafa 2015 sekitar 37.000 orang dari 108 negara (63% merupakan pengunjung internasional). Sebagai pameran terkemuka di Jerman dan dunia fokusnya pada produk-produk gardening dan seputar aktivitas outdoor, dengan menitikberatkan pada garden creation, garden living, garden care, garden unique dan garden basic. Pada penyelenggaraan pameran spoga+gafa tahun 2015 ditampilkan pameran yang bertema sustainability dan mengetengahkan aspek-aspek ekologi, kesinambungan ekonomi dan sosial. Pavilion Indonesia menampilkan special design “Trade with Remarkable Indonesia” dikombinasikan dengan tema outdoor furniture, yang mencerminkan suasana alam dan budaya Indonesia. Juga, terdapat Pavilion Alumni Indonesia, atas dukungan Atase Perdagangan pada KBRI Berlin dan ITPC Hamburg, yang ditempati 4 (empat) perusahaan alumni coaching program SIPPO sebelumnya. Sesuai kesepakatan dalam program coaching SIPPO (Swiss Import Promotion Programme), perusahaan yang mengikuti coaching selama 3 tahun berturut-turut, dan 3 kali mengikuti pameran tidak diperkenankan kembali mendapat dukungan SIPPO, diharapkan berpartisipasi secara mandiri. Berdasar laporan seluruh peserta, perkiraan transaksi langsung yang diperoleh selama pameran spoga+gafa 2015 tercatat sekitar US$ 1,42 juta, dan prospective orders senilai US$ 1,79 juta (Total transaksi mencapai US$ 3,20 juta) serta inquiries sebanyak 610 yang akan ditindaklanjuti peserta pameran. Apabila dibandingkan dengan penyelenggaraan spoga+gafa 2014 terjadi kenaikan dalam hal traksaksi dan kontak dagang sebesar 30,76% (Jumlah transaksi tahun 2014 sebesar US$ 2,45 juta), jumlah inquiries naik sebesar 11,52% (Jumlah inquiries tahun 2014 mencapai 547). Sehari sebelum pameran dimulai, dilaksanakan workshop yang dipandu konsultan SIPPO dan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI untuk mempersiapkan para peserta dalam melaksanakan kegiatan pameran. Melalui kegiatan ini, SIPPO memberi informasi kepada peserta pameran dari Indonesia berupa Trend Furniture 2015/2016, dan gambaran trend furniture untuk dijadikan pedoman produksi dan persiapan pada pameran tahun berikutnya.
Selama pameran peserta didampingi 3 orang konsultan dari SIPPO, untuk memperluas jangkauan calon pembeli. Para konsultan ini melakukan komunikasi dengan berbagai pembeli potensial, untuk mempromosikan produk para peserta di Pavilion Indonesia. Keikutsertaan Indonesia pada pameran spoga+gafa 2015 mendapat perhatian dan antusiasme pengunjung dari berbagai negara seperti Jerman, Swiss, Jepang, Amerika Serikat, Perancis dan negara-negara di kawasan Eropa lainnya. Selain dari negara-negara di kawasan Eropa, pengunjung dari wilayah Asia, Timur Tengah dan Afrika juga turut hadir pada pameran ini. Produk outdoor furniture dari kayu jati dengan desain warna natural yang diproduksi CV Bagaskara Galih Perkasa–Semarang, dan Teak 123–Jepara, mendapat banyak permintaan pembeli dari Jerman, Swiss, Jepang, Amerika Serikat, Perancis dan negara Eropa lainnya. Pada pertemuan dengan importir Jerman di pameran spoga+gafa 2015, Atase Perdagangan menyampaikan informasi misi pembelian dan penyelenggaraan pameran Trade Expo Indonesia 2015. Importir furniture blaha Gartenmöbel dan Teak & More GmbH, mengkonfirmasi datang pada Trade Expo Indonesia 2015 di Jakarta. Di hari kedua pameran, Atase Perdagangan (Atdag) pada KBRI Berlin telah menyelenggarakan jamuan makan malam bersama yang dihadiri sekitar 60 peserta pameran dan perwakilan dari SIPPO, Perwakilan Kemendag RI, KBRI Berlin dan ITPC Hamburg. Dimana, Atdag Berlin menyampaikan apresiasi kepada peserta pameran yang turut mendukung peningkatan ekspor Indonesia, juga kepada Ditjen PEN Kemendag, lembaga SIPPO dan ITPC Hamburg, yang mendukung dalam memfasilitasi pengusaha Indonesia pada pameran spoga+gafa tahun 2015. Peserta pameran SPOGA juga memberikan apresiasi positif atas dukungan yang diberikan KBRI Berlin melalui Atase Perdagangan, diharapkan dukungan ini senantiasa berlanjut. (bth)
Sumber : Laporan Atdag Berlin, Jerman, Agustus 2015