PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - R.R TIONGKOK PERIODE : JANUARI - MEI 2016
A. Perkembangan Perekonomian dan Perdagangan RR Tiongkok 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok dengan Dunia pada periode Januari - Mei 2016 sebesar US$ 1,39 trilyun atau turun 8,14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, sebesar US$ 1,51 trilyun. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor RR Tiongkok ke Dunia sebesar US$ 817,39 miliar, turun 7,08% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, yang tercatat sebesar US$ 879,64 miliar. Sementara itu, nilai impor RR Tiongkok dari Dunia periode Januari - Mei 2016 sebesar US$ 574,26 miliar atau turun 9,62% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, yang tercatat sebesar US$ 635,38 miliar. 2. Neraca perdagangan RR Tiongkok dengan Dunia periode Januari - Mei 2016 tercatat surplus sebesar US$ 243,13 miliar menurun 0,46% bila dibandingkan dengan periode
yang sama tahun 2015,
yang tercatat surplus
sebesar
US$ 244,26 miliar. 3. Negara tujuan ekspor RR Tiongkok terbesar pada periode ini adalah Amerika Serikat sebesar US$ 142,49 miliar, menurun 9,80% dibanding periode yang sama tahun 2015, sebesar US$ 157,98 miliar. Kemudian, Hongkong sebesar US$ 108,71 miliar (-4,73%); ke Jepang sebesar US$ 51,20 miliar (-7,01%). Sementara itu, negara asal impor RR Tiongkok terbesar pada periode ini, adalah Korea Selatan dengan nilai US$ 61,10 miliar, turun 9,62% dibanding periode yang sama tahun 2015; Jepang sebesar US$ 53,93 miliar (-5,51%); Amerika Serikat sebesar US$ 51,51 miliar (-13,41%), dan Taiwan dengan nilai impor US$ 50,64 miliar (-9,39%). 4. Beberapa komoditi impor Non Migas RR Tiongkok terbesar dari Dunia pada periode Januari - Mei 2016, antara lain : Electro Integr Circuit & Microassem (HS 8542) US$ 83,81 miliar, turun 0,86%; Iron Ores & Concentrates, Including Roast Pyrites (HS 2601) US$ 20,21 miliar (-18,16%) ; Motor Cars & Vehicles For Transporting Persons (HS 8703) sebesar US$ 16,15 miliar (-10,93%);
Electric Apparatus For Line Telephony Etc, Parts (HS 8517) sebesar US$ 16,63 miliar (-7,12%); Liquid Crystal Devices Nesoi; Lasers; Opt Appl; Pt (HS 9013) US$ 14,16 miliar (-23,41%). 5. Beberapa komoditi ekspor Non Migas RR Tiongkok terbesar ke Dunia, pada periode Januari - Mei 2016, antara lain : Electric Apparatus For Line Telephony or Line Telegr (HS 8517) sebesar US$ 69,87 miliar, menurun 10,01% dibanding periode yang sama tahun 2015; Automatic Data Process Machines; Magn Reader Etc (HS 8471) US$ 45,85 miliar, turun 13,49%; Electronic Integrated Circuits & Microassembl, Pts (HS 8542) sebesar US$ 25,76 miliar, meningkat 11,29% dibanding periode yang sama tahun 2015; Semiconductor Devices; Light-Emit Diodes Etc, Pts (HS 8541) sebesar US$ 11,80 miliar, naik 2,93% dibanding periode yang sama tahun 2015; Lamps & Lighting Fittings & Parts Etc Nesoi (HS 9405) sebesar US$ 11,58 miliar, turun 8,29%.
B. Perkembangan Perdagangan Bilateral RR Tiongkok dengan Indonesia 1. Total nilai perdagangan RR Tiongkok dengan Indonesia periode Januari - Mei 2016 sebesar US$ 20,89 miliar, turun 7,52% dibanding periode yang sama tahun 2015, sebesar US$ 22,59 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor RR Tiongkok ke Indonesia sebesar US$ 13,32 miliar, turun 10,24% dibanding periode yang sama tahun 2015, yang tercatat sebesar US$ 14,84 miliar. Sementara itu, nilai impor RR Tiongkok dari Indonesia periode Januari - Mei 2016 sebesar US$ 7,56 miliar, turun 2,30% dibanding periode yang sama tahun 2015, yang tercatat US$ 7,74 miliar. Neraca perdagangan Indonesia dengan RR Tiongkok periode Januari - Mei 2016 tercatat defisit bagi Indonesia sebesar US$ 5,76 miliar, meningkat 18,89% dibanding periode Januari - Mei 2015, yang tercatat defisit sebesar US$ 7,10 miliar. 2. Beberapa komoditi ekspor terbesar Indonesia ke RR Tiongkok periode Januari Mei 2016 dibanding periode yang sama tahun 2015, antara lain: Oils Etc From High Temp Coal Tar; Sim Aromatic Etc (HS 2707), mencapai US$ 650,75 juta, naik sebesar 4.099,58%;
Palm Oil & Its Fractions, Not Chemically Modif (HS 1511), mencapai US$ 633,41 juta, turun sebesar 6,70%; Lignite, Agglomerated, Or Not, (HS 2702) mencapai US$ 624,08 juta, turun 28,35%; Coal; Briquettes, Ovoids, etc, (HS 2701) mencapai US$ 557,41 juta, turun 25,78%; Chemical Woodpulp, Soda Or Sulfate, Not Dissoly Gr (HS 4703), sebesar US$ 425,46 juta, turun 14,17%. C. Informasi Lainnya 1. Pameran 11th China (Fuzhou) International Fisheries Expo. Atase Perdagangan telah berpartisipasi pada pameran 11th China (Fuzhou) International Fisheries Expo (FIFE) pada tanggal 3 s/d 5 Juni 2016 di Fuzhou Cross-Strait International Conference and Exhibition Centre, Propinsi Fujian. Negara-negara yang hadir antara lain adalah Australia, Ghana, Indonesia, Jepang, Malaysia, Nigeria, Taiwan, Tanzania, Thailand, dan lainnya. Keikutsertaan kami mendapatkan dukungan dari Ministry of Commerce Propinsi Fujian dan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) Propinsi Fujian dengan memberikan fasilitas lahan pameran gratis seluas 54 meter persegi, menempati Hall 8 untuk peserta pameran Internasional. Perusahaan perikanan yang berpartisipasi untuk
mempromosikan produk perikanan
Indonesia adalah PT.
Central
Proteinaprima Tbk. (produk udang beku, dan makanan olahan dari ikan); PT. Charly Wijaya Tuna (produk ikan tuna dan ikan beku); dan Asosiasi Rumput Laut Indonesia-ARLI (produk rumput laut kering, tripang, dan karaganen). ARLI pada kesempatan ini membawa 3 anggota mereka yakni CV. Persada Semesta, PT. Rika Rayhan Mandiri, dan PT. Phoenix Jaya. Selama pelaksanan pameran, kami mencatat telah terjadi beberapa pertemuan antara peserta pameran dengan potential buyers dari Tiongkok. Para potential buyers tersebut berasal dari beberapa perusahaan distributor, hotel restoran kafe (Horeka), dan juga perusahaan pengolahan yang melihat potensi produk perikanan Indonesia merupakan produk yang memiliki kualitas terbaik dan juga diminati pasar di kota Fuzhou dan sekitarnya. Kami mencatat potensi kontrak dagang dan retail selama pameran adalah sekitar USD 632 ribu atau Rp. 8,6 milyar. Pada saat pelaksanaan pameran, kami telah mempertemukan PT. Central Proteinaprima
dengan distributor produk makanan dan minuman Fuzhou Weimin International Trade Holding Ltd. Dari pertemuan tersebut akan dijajaki penjualan produk makanan olahan dari PT. Central dengan merk Fiesta untuk dapat dipasarkan di Propinsi Fujian dan sekitarnya. Menurut kami pameran FIFE kali ini berjalan dengan sangat baik, sehingga kami memandang perlunya untuk berpartisipasi pada pameran yang sama tahun depan. Informasi yang kami dapatkan dari pihak penyelenggara bahwa mereka bersedia menyiapkan lahan pameran gratis yang lebih luas untuk tahun depan. Mereka juga menyampaikan dapat melakukan kegiatan promosi lainnya khusus untuk kepesertaan Indonesia, seperti seminar potensi perikanan Indonesia, peliputan media lokal dan nasional, poster ukuran besar di pintu masuk pameran, dan sebagainya. Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan dan partisipasi K/L terkait untuk pameran FIFE 2017. Sehingga diharapkan produk perikanan Indonesia dapat lebih banyak diterima oleh konsumen Tiongkok. 2. Pameran 3rd China International Aquatic Products Exposition (CIAPE) 2016. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN), Kementerian Perdagangan, berpartisipasi pada pameran CIAPE 2016, tanggal 18-20 Juni 2016 di Zhanjiang International Convention & Exhibition Center, Propinsi Guangdong. Kepesertaan Indonesia menempati lahan pameran seluas 288 meter persegi dan menghadirkan 11 (sebelas) perusahaan produk perikanan. Pameran CIAPE 2016 ini telah dihadiri oleh sekitar 20.000 pengunjung dari berbagai wilayah di Tiongkok dan juga internasional, dan diikuti oleh 500 ekshibitor. Selain Indonesia, terdapat kepesertaan dari negara lainnya yakni Ekuador, Thailand, dan Vietnam. Keikutsertaan Kemendag pada pameran ini mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Zhanjiang, China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT), Pemerintah Propinsi Guangdong, dan China Aquatic Production Chamber of Commerce (APCC), dengan mendapatkan dukungan 288 meter lahan segara gratis berikut konstruksinya. Kemendag memberikan dukungan dengan membiayai pengiriman produk sample dari perusahaan yang berpartisipasi. Perusahaan perikanan yang berpartisipasi adalah: PT Medan Tropical Canning & Frozen Industries, PT Inti Luhur Fuja Abadi (Ilufaseafood), PT Madsumaya Indo Seafood, PT Nusantara Alam Bahari, CV Bintang Mandiri Waskito, PT Samudra Kencana Mina, PT Bumi Menara Internusa, PT Indoboga Jaya Makmur (Seafer), PT Cahaya Bahari Belitung, dan PT SK Foods Indonesia.
Selama pelaksanan pameran, kami mencatat telah terjadi beberapa pertemuan antara peserta pameran dengan potential buyers dari Tiongkok. Selama 3 hari, permintaan produk perikanan Indonesia dari importir dan distributor di Tiongkok didominasi oleh produk udang jenis vaname, cumi beku, ikan jenis skipjack, dan ikan tuna. Kami mencatat potensi kontrak dagang dan retail selama pameran adalah sekitar USD 3,7 juta atau Rp. 49,6 milyar. Rincian dari potensi transaksi tersebut adalah: (1) PT. Nusantara Alam Bahari mendapatkan pemesanan produk ikan, cumi, dan udang dengan nilai sekitar USD 931 ribu atau Rp. 12,3 milyar; (2) PT. Cahaya Bahari Belitung yang mendapatkan pemesanan dan trial order produk ikan, cumi, sotong, dan udang dengan nilai sekitar USD 170 ribu atau Rp 2,2 milyar; (3) PT. Inti Luhur Fuja Abadi (Ilufaseafood) yang mendapatkan pemesanan untuk produk ikan beku dengan nilai sekitar USD 140 ribu atau Rp. 1,9 milyar; dan (4) PT. SK Foods Indonesia yang mendapatkan pemesanan, baik bulanan maupun trial order, untuk produk udang vaname dan black tiger dengan nilai mencapai USD 2,5 juta atau Rp. 33,2 milyar. Menurut kami pameran CIAPE kali ini berjalan dengan sangat baik, sehingga kami memandang perlunya Pemerintah Indonesia untuk berpartisipasi pada pameran yang sama tahun depan. Informasi yang kami dapatkan dari pihak penyelenggara bahwa mereka bersedia menyiapkan lahan pameran gratis dan konstruksinya yang lebih luas untuk tahun depan. Mereka juga dapat melakukan kegiatan promosi kepesertaan Indonesia, peliputan media lokal dan nasional.
Sumber : Laporan Atdag Beijing, RR Tiongkok, Juni 2016