PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - NOVEMBER 2013
A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India 1. Total nilai perdagangan India dengan Dunia periode Januari-November 2013 mencapai US$ 716,74 milyar, turunk 0,34% dibandingkan periode yang sama tahun 2012, yang mencapai US$ 719,17 milyar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor India ke Dunia sebesar US$ 286,45 milyar, naik 5,39% dibandingkan periode yang sama tahun 2012 yang mencapai US$ 271,80 milyar, dan impor India dari Dunia sebesar US$ 430,30 milyar, turun 3,81% dibandingkan periode yang sama tahun 2012, yang mencapai US$ 447,36 milyar. Sehingga, neraca perdagangan India dengan Dunia, pada periode JanuariNovember 2013, defisit sebesar US$ 143,85 milyar, atau naik 18,06% dibandingkan defisit pada periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 175,56 milyar. 2. Komoditi ekspor non-migas utama India ke Dunia, yang mengalami peningkatan pada periode Januari-November 2013, antara lain adalah : •
Diamonds Whether Or Not Worked, But Not Mounted (HS 7102) sebesar US$ 25,82 milyar, meningkat (22,84%) dibanding periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 21,02 milyar;
•
Medicaments (Except Vaccines, etc., Bandages Or Pha) (HS 3004) sebesar US$ 8,56 milyar (+12,77%);
•
Rice (HS 1006) sebesar US$ 6,74 milyar (+23,01%);
•
Motor Cars & Oth Motor Vehic Design To Tr (HS 8703) sebesar US$ 4,60 milyar (+20,59%);
•
Cotton Yarn (Other Than Sewing Thread) (HS 5205) sebesar US$ 3,98 milyar (+43,19%);
•
Meat Of Bovine Animals, Frozen (HS 0202) sebesar US$ 3,54 milyar (+33,49%).
3. Negara tujuan ekspor India periode Januari-November 2013, terbesar ditujukan antara lain: •
Amerika Serikat sebesar US$ 35,63 milyar, atau naik sebesar 6,68% dibanding
periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 33,40 milyar; •
United Arab Emirates sebesar US$ 29,48 milyar, atau turun 13,07% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 35,92 milyar;
•
Singapura sebesar US$ 12,79 milyar (-5,68%);
•
Hongkong sebesar US$ 12,61 milyar (-4,94%);
•
China sebesar US$ 12,11 milyar (+5,49%).
4. Komoditi impor non-migas utama India dari Dunia, yang mengalami peningkatan periode Januari-November 2013, antara lain : •
Diamonds Whether Or Not Worked, But Not Mounted (HS 7102) sebesar US$ 20,67 milyar, meningkat (10,88%) dibanding periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 18,65 milyar;
•
Electrical Apparatus For Line Telephony (HS 8517) sebesar US$ 9,97 milyar (+13,29%);
•
Copper Ores and Concentrates (HS 2603) sebesar US$ 7,06 milyar (+62,68%).
Sedangkan, komoditi yang mengalami penurunan nilai impor, antara lain : •
Gold (Incl Gold Plated With Platinum), (HS 7108) sebesar US$ 37,98 milyar, turun (19,48%) dibanding periode yang sama tahun 2012, sebesar US$ 42,16 milyar;
•
Coal, Briquettes, Ovoid, Etc.Mfr from Coal (HS 2701) sebesar US$ 13,72 milyar (-7,74%);
•
Palm Oil & Its Fractions (HS 1511) sebesar US$ 6,21 milyar (-14,67%).
5. Impor India pada periode ini, terbesar berasal dari : •
China sebesar US$ 47,25 milyar, atau turun 1,94% dibanding periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 48,18 milyar;
•
Saudi Arabia sebesar US$ 33,34 milyar (+8,95%);
•
United Arab Emirates sebesar US$ 30,72 milyar, atau turun 13,34% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, yang tercatat sebesar US$ 35,44 milyar;
•
Switzerland (Swiss) sebesar US$ 24,62 milyar (-9,51%);
•
Amerika Serikat sebesar US$ 20,99 milyar (-9,54%).
B. Perkembangan perdagangan bilateral India dengan Indonesia 1. Perkembangan neraca perdagangan antara India dengan Indonesia periode JanuariNovember 2013, menunjukkan surplus bagi Indonesia sebesar US$ 8.826,92 juta, atau meningkat 18,12% dibanding periode yang sama tahun 2012, yang tercatat surplus sebesar US$ 7.472,91 juta. Neraca perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Indonesia ke India sebesar US$ 13.662,35 juta, naik 5,66% dibanding tahun 2012, dan impor sebesar US$ 4.835,43 juta, atau turun 11,40% dibanding periode yang sama tahun 2012. 2. Indonesia merupakan negara tujuan ekspor ke-13 India, dan pangsa Indonesia sebesar 1,69% dari total ekspor India ke Dunia. Sementara itu, Indonesia merupakan negara asal impor ke-9, dengan pangsa sebesar 3,18% dari total impor India dari Dunia senilai US$ 430,30 milyar . 3. Perkembangan impor India terhadap ekspor komoditi non migas utama Indonesia (HS 4 Digit) periode Januari-November 2013, dibanding periode yang sama tahun 2012, antara lain sebagai berikut : •
Coal; Briquettes, Ovoids and Similar Solid Fuels M (HS 2701) impor India terbesar adalah dari Indonesia sebesar US$ 6.026,80 juta, naik 17,27% dengan pangsa sebesar 43,93% diikuti Australia, sebesar US$ 4.523,1 juta ,Rep. Afrika Selatan sebesar US$ 1.863,4 juta .
•
Palm Oil and Its Fractions (HS 1512) impor dari Indonesia
mencapai
US$ 4.404,99 juta, turun 9,23% dengan pangsa sebesar 70,98%; diikuti Malaysia, dan Thailand; •
Copper Ores & Concentrates, (HS 2603) Impor dari Indonesia mencapai nilai US$ 771,14 juta, naik 89,87%. Posisi Indonesia urutan ke-3 dari Dunia dengan pangsa 10,93%. Impor terbesar dari Chili dengan pangsa 39,96%, dan ke-2 adalah Australia, dengan pangsa 22,69% ;
•
Natural Rubber, Balata, Gutta-Percha, (HS 4001) senilai US$ 332,85 juta, naik 7,98% (posisi Indonesia di urutan ke-1 diikuti Thailand dan Vietnam). Pangsa Indonesia cukup dominan yaitu sebesar 40,92%;
•
Coconut (Copra), Palm Kernel Or Babassu Oil And (HS 1513) mencapai US$ 215,51 juta, naik 60,92% (posisi Indonesia urutan ke-1 diikuti Malaysia dengan nilai US$ 28,88 juta dan pangsanya 11,66%). Sedangkan, Indonesia pangsanya 87,01%; Urutan ke-3 adalah Thailand, dan pangsanya 1,32% .
•
Chemical Wood Pulp, Soda Or Sulfate, Other Than (HS 4703) mencapai nilai US$ 152,09 juta, naik 4,47% (posisi Indonesia urutan ke-1, diikuti Amerika Serikat, Chili, Kanada, dst.); Pangsa Indonesia sebesar 36,90%. Sedangkan, Amerika Serikat pangsanya tercatat sebesar 15,29% .
•
Industrial Monocarboxylic Fatty Acids (HS 3823) impor terbesar dari Malaysia sebesar US$ 106,22 juta, dengan pangsa 51,65% dan Indonesia di urutan ke-2 nilainya mencapai US$ 66,71 juta, turun 22,72% dengan pangsa 32,75%.
•
Television Receivers, incl Video Monitors (HS 8528) senilai US$ 28,07 juta, turun 66,70% (posisi Indonesia urutan ke-7 dari Dunia, setelah China, Malaysia, Vietnam dan Thailand, dst.). Pangsa Indonesia sebesar 1,69%, sedangkan China dan Malaysia pangsanya masing-masing mencapai 53,48% dan 23,01%.
4. Perkembangan impor India terhadap ekspor komoditi non migas potensial Indonesia (HS 4 Digit) periode Januari-November 2013, dibanding periode yang sama tahun 2012, adalah sebagai berikut: •
Gold (incl Gold Plated With Platinum), Unwrought (HS 7108) mencapai nilai US$ 21,64 juta, turun 86,72% . Dimana posisi teratas secara berturut-turut adalah Switzerland (Swiss); Uni Emirat Arab, Rep. Afrika Selatan, dst. Sedangkan, Indonesia di posisi ke-21 dari Dunia. Sementara itu, Singapura (ke-10), dan Malaysia (ke-16) ;
•
Tanned Or Crust Hides Of Other Animals (HS 4106) sebesar US$ 0,82 juta, turun sebesar 9,77%. Posisi Indonesia urutan ke-10 dari Dunia, teratas secara berurutan adalah Saudi Arabia, Australia dan Amerika Serikat, dst.;
•
Machine Tools For Deburring, Honing Or (HS 8460) sebesar US$ 0,32 juta, posisi Indonesia urutan ke-18, dari Dunia. Baru diimpor India pada periode ini. Teratas secara berturut-turut adalah Jerman, Jepang, dan China. Pangsa Jermant mencapai 35,76% .
C. Informasi lainnya 1. GDP India tumbuh melambat menjadi 4,7 persen Pemerinta India mengumumkan bahwa Gross Domestic Product (GDP) hanya tumbuh sebesar 4,7 persen pada Desember 2013. Melambatnya pertumbuhan GDP tersebut dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan sektor manufaktur (turun
1,9%) dan pertambangan (turun 1,6%) di India. Lambatnya pertumbuhan ekonomi India juga dipengaruhi hasil pertanian yang (turun 3,6%) pada periode OktoberDesember 2013 . 2. Keputusan pertemuan G-20 di Australia memenuhi keinginan pemerintah India Pada 23 Pebruari 2014, melalui pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral yang tergabung dalam G-20 di Sydney, diputuskan meningkatkan pertumbuhan ekonomi global menjadi 2 persen atau US$ 2 triliun selama 5 tahun ke depan. Keputusan ini memenuhi keinginan pemerintah India di bidang moneter. Menteri Keuangan India menambahkan, bahwa G-20 berjanji untuk memperbaiki sistem arus informasi pajak dan kinerja International Monetary Fund (IMF). Keputusan yang ditetapkan dalam pertemuan G-20 di Sydney itu, memberi dukungan yang signifikan bagi pertumbuhan perekonomian India selama 5 tahun ke depan. Pemerintah India berharap keputusan yang ditetapkan oleh G-20 itu, dapat menjaga stabilitas keuangan Induia dan mampu mengupayakan pemecahan di bidang moneter yang tidak dapat diatasi oleh pemerintah India. Kelompok G-20 merupakan kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah Uni Eropa, yang menjadi forum sistematis menghimpun kekuatankekuatan ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia. 3. India targetkan ekspor tekstil tahun 2014-2015 sebesar US$ 60 miliar Dewan Tekstil India mengumumkan bahwa pemerintah India telah menetapkan target ekspor tekstil tahun 2014-15 sebesar US$ 60 miliar. Hal ini merupakan inisiatif bersama antara Kementerian Tekstil dan Kementerian Perdagangan & Industri India. Target US$ 60 miliar merupakan kenaikan 30% dari target ambisius tahun keuangan 2013-2014 yaitu sebesar US$ 43 miliar. Menurut Reserve Bank of India, ekspor tekstil India semester I tahun keuangan 2013-2014 mencapai hampir US$ 14,9 miliar. Ekspor garment siap pakai menyumbang hampir 50% (US$ 7,1 miliar). Ekspor pakaian tumbuh 15% selama April sampai Desember 2013. Ekspor kumulatif untuk periode yang sama mencatat peningkatan 16,3% dibanding tahun keuangan sebelumnya sebesar US$ 10,56 miliar. Industri tekstil India mengekspor ke lebih dari 100 negara.
Sumber : Laporan Atdag New Delhi, India, Pebruari 2014