PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS BULAN : SEPTEMBER 2013
A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Perancis 1. Total perdagangan Perancis dengan Dunia bulan September 2013 sebesar US$ 103,51 milyar, atau meningkat 3,73% dibandingkan dengan bulan September 2012, yang tercatat sebesar US$ 99,80 milyar. Total perdagangan terdiri dari ekspor Perancis bulan September 2013 sebesar US$ 46,87 milyar, atau naik 2,15% bila dibandingkan dengan bulan September 2012, yang tercatat sebesar US$ 45,88 milyar. Sedangkan, impor Perancis dari Dunia sebesar US$ 56,64 milyar, atau naik 5,07% bila dibandingkan dengan nilai impor bulan September 2012, sebesar US$ 53,91 milyar. Neraca perdagangan Perancis dengan Dunia bulan September 2013, defisit sebesar US$ 9,77 milyar, atau meningkat 21,73% bila dibandingkan dengan bulan September 2012. 2. Komoditi ekspor non migas utama Perancis ke Dunia bulan September 2013, antara lain : Aircraft, Powered (For Example, Helicopters, Aeroplanes), Nes (HS 8802), dengan nilai ekspor US$ 3,35 milyar, atau turun 22,50% dibanding bulan September
2012.
Kemudian,
Medicaments
(Except Vaccines,etc.,)
(HS 3004), dengan nilai ekspor US$ 2,18 milyar, dan naik 1,22%. Selanjutnya, Motor Cars & Other Motor Vehicles Designed To Tr (HS 8703), sebesar US$ 1,70 milyar, dan naik 1,08%. Terakhir, Parts & Access Of The Motor Vehic (HS 8708), sebesar US$ 1,51 milyar, dan naik 7,71%. Sementara itu, komoditi impor utama Perancis dari Dunia bulan September 2013, antara lain : Motor Cars & Other Motor Vehic Designed To Tr (HS 8703), dengan nilai impor US$ 2,65 milyar, dan share (pangsanya) terhadap total 50 komoditi impor non migas sebesar 12,09%, dan naik sebesar 15,14% dibanding bulan September 2012.
Berikutnya,
Medicaments (Except Vaccines,etc.,) (HS 3004), sebesar US$ 1,41 milyar, pangsanya sebesar 6,44% , dan turun 5,98%. Kemudian, Parts Of Balloons, Dirigibles, Gliders, Airplanes (HS 8803), dengan nilai sebesar US$ 1,30 milyar, pangsanya sebesar 5,93%, dan turun 7,42% serta Aircraft, Powered (For Example, Helicopters, Aeroplanes), Nes (HS 8802), sebesar US$ 1,21 milyar, pangsanya 5,51%, dan turun sebesar 26,01%.
3. Pada bulan September 2013 ini, negara mitra dagang utama Perancis (untuk ekspor), antara lain : Jerman; Inggris, dan Belgia. Ketiga negara, memberi kontribusi sebesar 32,76% terhadap total nilai ekspor Perancis ke 50 negara utama bulan September 2013. Sementara itu, negara-negara mitra dagang utama Perancis (untuk impor), antara lain : Jerman; China dan Belgia. Ketiga negara, mencatatkan pangsa sebesar 33,43% terhadap total nilai impor Perancis dari 50 negara utama, bulan September 2013.
B. Perkembangan Perdagangan Bilateral Perancis dengan Indonesia 1. Total nilai perdagangan Perancis dengan Indonesia pada bulan September 2013 sebesar US$ 448,28 juta, atau naik 74,44% bila dibandingkan dengan bulan September 2012, sebesar US$ 256,98 juta. Total perdagangan terdiri dari nilai ekspor Perancis ke Indonesia sebesar US$ 277,94 juta, atau naik 277,34% bila dibandingkan dengan bulan September 2012, sebesar US$ 73,66 juta. Sementara itu, nilai Impor Perancis dari Indonesia sebesar US$ 170,34 juta, atau turun 7,08% bila dibandingkan dengan bulan September 2012, yang tercatat sebesar US$ 183,33 juta. 2. Neraca perdagangan Perancis dengan Indonesia bulan September 2013, Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 107,60 juta. Sementara itu, pada bulan September 2012 Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$ 109,67 juta. Selama 5 tahun berturut-turut (2008 s/d 2012), surplus Indonesia dalam neraca perdagangannya dengan Perancis, cenderung menurun, rata-rata sebesar 10,09% per tahun. 3. Komoditi utama ekspor Indonesia ke Perancis antara lain : Natural Rubber, Balata, Gutta-Percha, etc (HS 4001) sebesar US$ 12,34 juta, pangsanya sebesar 9,53% terhadap total 50 komoditi utama ekspor non migas Indonesia ke Perancis bulan ini, dan mengalami penurunan sebesar 12,56% dibanding bulan September 2012; Footwear With Outer Soles Of Rbr, Plas, Leath (HS 6403) sebesar US$ 11,19 juta, pangsanya sebesar 8,64%, dan turun 1,65%; Palm Oil & Its Fractions, Whether Or Not Refined (HS 1511) sebesar US$ 10,12 juta, pangsanya sebesar 7,82%, dan naik sebesar 300,34%;
Electrical Transformers, Static Converters, (HS 8504) sebesar US$ 8,82 juta, pangsanya sebesar 6,81%, dan naik sebesar 28,67%; Television Receivers, Incl Video Monitors (HS 8528) sebesar US$ 8,40 juta, dengan pangsa sebesar 6,49% , dan turun sebesar 53,65%. Kelima komoditi tersebut, kontribusinya sebesar 39,29% terhadap total 50 komoditi ekspor non migas utama Indonesia ke Perancis bulan ini. 4. Komoditi impor utama Indonesia dari Perancis antara lain : Chemical Woodpulp, Soda Or Sulfate (HS 4703), sebesar US$ 7,11 juta, meningkat signifikan sebesar 113,30% dan pangsanya sebesar 16,97% terhadap total 50 komoditi utama ekspor non migas Perancis ke Indonesia bulan ini; Heterocyclic Compounds With Nitrogen Hetero-Atom (HS 2933) sebesar US$ 4,77 juta, dengan pangsa sebesar 11,39%, dan meningkat sebesar 281,36%; Whey And Other Products Consisting Of Natural Milk (HS 0404) sebesar US$ 4,01 juta, dengan pangsa sebesar 9,57%, dan turun sebesar 1,25%; Mixtures Of Odoriferous Substances & Mixtures (HS 3302) sebesar US$ 3,70 juta, dengan pangsa sebesar 8,83%, dan naik sebesar 55,96%; Insecticides, Rodenticides, Fungicides, Herbicides, Etc., (HS 3808) sebesar US$ 3,12 juta, pangsanya sebesar 7,45% , dan naik sebesar 118,63%. Kelima komoditi tersebut, kontribusinya cukup signifikan yaitu sebesar 54,21% terhadap total 50 komoditi impor non migas utama Indonesia dari Perancis pada bulan ini.
C. Informasi lainnya 1.
Pada bulan Oktober 2013, tingkat inflasi di Perancis sebesar +0,6%, sedangkan angka konsumsi rumah tangga bulan Oktober 2013 menurun sebesar -0,2%. sementara itu, tingkat pengangguran pada trimester ketiga tahun 2013 sebesar +10,9%, dan laju produksi industri di bulan September 2013 berada di angka 0,7%. Hal tersebut mengindikasikan kondisi daya beli masyarakat Perancis bulan Oktober 2013, secara umum mengalami sedikit tekanan.
2.
Pada 8 November 2013, rating Perancis diturunkan dari AA+ menjadi AA oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor’s.
Pihak Standard & Poor’s menjelaskan penurunan rating Perancis disebabkan kinerja pemerintah Prancis untuk menurunkan defisit anggarannya serta upaya menekan tingkat pengangguran yang tinggi dinilai kurang meyakinkan. Menanggapinya, presiden François Hollande menegaskan tetap melaksanakan rencana-rencana yang disusunnya seperti program penghematan anggaran, peningkatan lowongan kerja, dan peningkatan pajak bagi orang-orang kaya. Sedangkan, Perdana Menteri Perancis Jean-Marc Ayrault menyatakan bahwa, pemerintah Perancis tidak mengkhawatirkan penurunan rating tersebut dan tetap fokus melaksanakan perbaikan ekonomi dalam negeri. Seperti diketahui, pajak pendapatan dinaikkan pemerintah Prancis hingga 23,8% dan pajak perusahaan dinaikkan hingga 19%. Peningkatan diperkirakan mencapai hingga 12 milyar euro lebih akhir tahun 2013. Sehingga, membantu perbaikan kondisi keuangan Perancis yang terbelit hutang dan defisit anggaran yang sangat mengkhawatirkan saat ini. Para anggota parlemen dari partai berhaluan kanan mengkritik kebijakan anggaran tersebut karena pengeluaran total publik masih terlalu tinggi walaupun pemerintah melakukan penghematan sebanyak € 15 milyar. Pada 13 Nopember2013 , telah disepakati pemerintah dan parlemen program alokasi tambahan dana sebesar € 3 milyar untuk mendukung program-program peningkatan lapangan kerja, pembangunan tempat tinggal baru, pendanaan keamanan luar negeri, dan konstribusi kepada Uni Eropa. Pemerintah juga menyediakan dana cadangan € 4 milyar untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada pasar finansial dalam negeri. 3.
ITPC Lyon, Perancis bulan November 2013, menerima 7 (tujuh) permintaan hubungan dagang (trade inquiry), dari perusahaan Perancis sebanyak 2 (dua) perusahaan, sedangkan penawaran dari Indonesia sebanyak 5 (lima) perusahaan yang menawarkan produk-produk makanan; produk-produk spa dan kecantikan serta Tas Kulit. Kepada perusahaan tersebut sudah diberikan data importir Perancis yang berpotensi untuk membeli produk mereka. Sementara itu, perusahaan Perancis meminta hubungan dagang dengan Produsen produk-produk Bio. Permintaan tersebut, sudah diteruskan kepada produsen Indonesia, terkait dengan produk yang mereka minati.
Sumber : Laporan ITPC Lyon, Perancis, November 2013