Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0199 pp. 211- 220
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIRO KESRA SETDA ACEH 1)
Razali1, Mukhlis Yunus 2, T. Roli Ilhamsyah Putra3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract The purpose of this study was to determine the effect of (1) leadership style, compensation and competency either partially or simultaneous effect on job satisfaction, (2) leadership style, compensation and competency either partially or simultaneously influence employee motivation, (3) style leadership, compensation and competency either partially or simultaneously affect the performance of employees, (4) job satisfaction on employee performance, (5) work motivation on employee performance, (6) leadership style, compensation and competency either partially or simultaneously affect the performance employees through employee satisfaction, and (7) style of leadership, compensation and competency either partially or simultaneously affect the performance of employees through employee motivation. This research was conducted at the Regional Secretariat of Public Welfare Bureau of Aceh by the number of respondents was 57. Tools of analysis used in this study using path analysis, especially in the form of PLS. The results showed that the style of leadership, compensation and competency either partially or simultaneous influence on employee job satisfaction, leadership, compensation and competency either partially or simultaneously influence employee motivation, leadership, compensation and competency both partially and simultaneously influence on employee performance, job satisfaction influence on employee performance, motivation to work directly affect employee performance and leadership style, compensation and competency either partially or simultaneously affect the performance of employees through employee satisfaction and leadership style, compensation and competency either partially or simultaneously affect the performance of employees through employee motivation Regional Secretariat of Public Welfare Bureau of Aceh. Keywords Leadership Style, Compensation, Competency, Job Satisfaction, Motivation and Employee Performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh (1) gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja, (2) gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai, (3) gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, (4) kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai, (5) motivasi kerja terhadap kinerja pegawai, (6) gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja pegawai dan (7) gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Biro Kesra Setda Aceh dengan jumlah responden sebanyak 57 orang. Peralatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur terutama dalam bentuk PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai, gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai, gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai, motivasi kerja secara langsung berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja pegawai serta gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. Kata kunci :
211 -
Gaya Kepemimpinan, Kompensasi, Kompetensi, Kepuasan Kerja, Motivasi dan Kinerja Pegawai
Volume 4, No. 2, Mei 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala lebih
PENDAHULUAN Kinerja
pegawai
serta
faktor
pelatihan
juga
instansi
mempunyai peranan besar dalam meningkatkan
mendapatkan
kepuasan kerja pegawai serta akan memberikan
sorotan dari para pemerhati kinerja pemeritah,
dampak terhadap peningkatan kinerja pegawai
terutama dengan masih rendahnya kinerja
Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat
pegawai terutama dalam memberikan pelayanan
(Kesra) Setda Aceh. Gaya kepemimpinan yang
kepada
sesuai
pemerintah saat ini
masyarakat,
Keistimewaan
banyak
seperti
halnya
dengan
harapan
pegawai
akan
memberikan dampak positif dalam rangka
yang
meningkatkan kinerja pegawai, karena gaya
mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam
kepemimpinan tersebut akan dapat mendorong
memberikan pelayanan kepada masyarakat
anggota organisasi mencapai tujuan yang telah
terutama berkaitan dengan bidang keistimewaan
ditetapkan.
Sekretariat
Kesejahteraan
Biro Rakyat
(Kesra)
dan
pada
baik,
Daerah
Aceh
dan kesejahteraan masyarakat Aceh.
Kemudian
Dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja pegawai pada Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Aceh, maka
faktor
gaya
kepemimpinan
sangat
diperlukan dalam rangka mengkoordinasikan setiap kegiatan agar berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kepemimpinan pada Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Aceh, mempunyai peran penting dalam meningkatkan kepuasan kerja pegawai dan berdampak terhadap peningkatan kinerja pegawai, dimana gaya kepemimpinan yang diterapkan pada Biro Kesra Setda Aceh adalah
gaya
kepemimpinan
partisipatif,
kemudian faktor kompensasi yang memadai juga
mempunyai
meningkatkan
peran
kepuasan
penting kerja
dalam pegawai
disamping faktor motivasi yang timbul dari diri pegawai maupun motivasi yang berasal dari luar diri pegawai, sehingga akan mempengaruhi
kepemimpinan
selalin dalam
dari suatu
faktor
gaya
organisasi,
keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja karyawan (job performance) atau hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi organisasi, karena memiliki bakat, tenaga, dan kreativitas
yang
sangat
dibutuhkan
oleh
organisasi untuk mencapai tujuannya. Tercapainya
tujuan
organisasi
tidak
hanya tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan
tersebut.
Keberhasilan
suatu
organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap organisasi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai.
terhadap keinginan pegawai untuk berbuat yang Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 212
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kepemimpinan merupakan kemampuan keahlian
untuk
dalam
definisi tentang kinerja, salah satunya adalah
organisasi maka berbagai pengaruh perubahan
Dale Timpe (2007:31), kinerja adalah tingkat
yang
prestasi seseorang atau karyawan dalam suatu
terjadi
mencapai
akibat
tujuan
ditetapkan. Beberapa pakar telah memberikan
reformasi
menuntut
organisasi untuk mengadakan inovasi-inovasi
organisasi
guna menghadapi tuntutan perubahan dan
meningkatkan produktifitas. Kinerja menurut
penyusunan dan kebijakan yang selaras dengan
Meiner (2005; 43) adalah sebagai kesuksesan
perubahan lingkungan. Suatu organisasi harus
yang dapat dicapai individu didalam melakukan
mampu menyusun kebijakan yang tepat untuk
pekerjaannya, dimana ukuran kesuksesan yang
menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
dicapai individu tidak dapat disamakan dengan
Penyusunan kebijakan yang menjadi perhatian
individu yang lain. Kesuksesan yang dicapat
manajemen,
individu adalah berdasarkan ukuran yang
salah
satunya
menyangkut
atau
dan
perusahaan
disesuaikan
yang
dengan
dapat
pemberdayaan sumber daya manusia dalam
berlaku
jenis
suatu organisasi atau instansi.
pekerjaannya. Sedangkan Subowo (2005:130),
Fenomena tentang kecenderungan gaya
berpendapat bahwa kinerja berkaitan erat
kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala
dengan tujuan atau sebagai suatu hasil dari
Biro
gaya
perilaku kerja individu, hasil yang diharapkan
kepemimpinan partisipatif, hal ini terlihat dari
dapat merupakan tuntutan dari individu itu
adanya
sendiri.
Kesra
Setda
pimpinan
Aceh yang
adalah
selalu
berupaya
mengembangkan karyawan dalam mencapai karir
yang
diinginkan,
sehingga
pegawai
Menurut
Prawirosentono,
(2009:106)
memberikan definisi kinerja sebagai hasil kerja
diberikan kesempatan untuk dapat berkembang
yang dapat
sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya,
sekelompok orang dalam suatu organisasi
pimpinan selalu mendorong keterlibatan dalam
sesuai dengan wewenang dan tanggung-jawab
setiap kegiatan dinas maupun pimpinan selalu
masing-masing, dalam rangka upaya mencapai
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada
tujuan organisasi bersangkutan secara legal,
pegawai terhadap setiap tugas yang akan
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan.
moral dan etika. Kinerja karyawan lebih mengarah
dicapai oleh seseorang atau
pada
tingkatan
prestasi
kerja
karyawan.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Sedangkan menurut Robbins (2007 : 212),
Kinerja Kinerja yang dihasilkan oleh individu
kinerja karyawan sebagai hasil kerja seseorang
dalam suatu organisasi sangat mempengaruhi
karyawan selama periode tertentu dibandingkan
keberhasilan
dengan
suatu
organisasi
dalam
mewujudkan misi dan visi organisasi yang telah 213 -
Volume 4, No. 2, Mei 2015
berbagai
kemungkinan,
misalnya
standar, target/sasaran atau kriteria yang telah
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
mencapai hasil sebanyak yang sebenarnya dapat
bersama. Oleh karena itu kinerja umumnya
dicapai”.
menyangkut dengan pekerjaan atau macam
Karyawan melewatkan sebagian besar
pekerjaan manusia yang mengerjakan pekerjaan
waktunya untuk bekerja dan bagian dari
tersebut dan kemampuan/ketrampilan serta
hidupnya ini harus dibuat sedemikian rupa
lingkungan dari pada pekerjaan tersebut.
sehingga
menyenangkan
dan
memuaskan.
Kepuasan kerja juga merupakan perasaan
Kepuasan Kerja Pegawai akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek dirinya menyokong dan sebaliknya jika aspekaspek tersebut tidak menyokong, pegawai akan merasa tidak puas.
seseorang terhadap pekerjaan yang ditekuninya. Jadi kepuasan kerja itu sendiri berkaitan antara harapan karyawan dan apa yang diperoleh dari pekerjaan. Motivasi
Seiring dengan perkembangan tekhnologi
Motivasi adalah kondisi yang sangat
yang berkembang sangat pesat, dimana segala
dibutuhkan oleh semua orang.
macam peralatan kerja telah diciptakan oleh
setiap hari untuk menjalankan kehidupan,
manusia
membantu orang lain, memimpin sekelompok
untuk
mempermudah
mempercepat
pekerjaan
dan
untuk
dapat
orang
dan
untuk
mencapai
Diperlukan
tujuan
yang
menghasilkan produk yang lebih berkualitas,
diinginkan (Harvey, 2006 : 5). Motivasi berasal
tetapi sumber daya manusia tetap memegang
dari kata
peranan penting karena sekalipun peralatan
mendorong atau menggerakkan (Saydan, 2006:
tersebut sangat modern, namun peralatan
226). Motivasi merupakan semua kekuatan
tersebut tetap tidak akan berjalan dan bahkan
yang ada dalam diri seseorang yang memberi
hanya merupakan benda mati dan dapat pula
daya, arah dan memelihara tingkah laku yang
rusak apabila manusianya tidak mempunyai
bersangkutan.
kemampuan
hari, motivasi diartikan sebagai keseluruhan
atau
tidak
cermat
mengoperasikannya.
“movere”
(latin), yang berarti
Dalam kehidupan kita sehari-
proses pemberian dorongan atau rangsangan
Menurut Allen (2006:146), mengatakan
kepada
para
karyawan,
sehingga
mereka
bahwa: “Unsur manusia memegang peranan
bersedia bekerja dengan rela tanpa merasa
penting dalam proses suatu pekerjaan, ia
dipaksa (Saydan, : 2006).
menyatakan bahwa betapapun sempurnanya
Motivasi adalah suatu kecenderungan
rencana-rencana, organisasi, dan pengawasan
untuk beraktifitas, dimulai dari dorongan dalam
serta penelitiannya, bila mereka tidak dapat
diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian
menjalankan
diri,
tugasnya
dengan
minat
dan
gembira maka suatu perusahaan tidak akan
penyesuaian
diri
dikatakan
untuk
memuaskan motif (Mangkunegara, 2005 : 93). Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 214
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sedangkan menurut Rivai dan Sagala, (2009 :
Kompensasi
455) “Motivasi adalah serangkaian sikap dan
Kompensasi
adalah
sesuatu
yang
nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk
diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan
kerja
tujuan individu”.
merupakan salah satu hal yang sangat penting
organisasi
mempunyai
kepemimpinan yang berbeda-beda karena setiap pemimpin mempunyai gaya tersendiri dalam mempengaruhi pengikut/bawahannya. Definisi gaya kepemimpinan menurut Rivai (2006:60) yaitu sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin. Setiap pemimpin bisa saja memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, tetapi bukan berarti bahwa suatu gaya kepemimpinan
dianggap lebih baik
ataupun lebih bisa karena situasi dimana mereka berada sangat menentukan. Sahertian dan Mataheru (2005 : 15), menyatakan bahwa “kepemimpinan dipandang sebagai suatu keterampilan individu (skill) sehingga
diperlukan
kepemimpinan
dapat
latihan”. diartikan
Masalah bermacam-
macam, hal ini tergantung pada sudut pandang dan
konteks
Kompensasi
yang
baik
bagi organisasi maupun karyawan. Apabila
Gaya Kepemimpinan Setiap
mereka.
pengertian
para
ahli
yang
kompensasi diberikan secara benar dan teratur maka komitmen karyawan untuk bekerja secara lebih baik agar tercapai sasaran atau tujuan organisasi. Menurut Griffin (2006:432) Kompensasi (compensation) adalah remunerasi finansial yang
diberikan
oleh
organisasi
kepada
karyawannya sebagai imbalan atas pekerjaan mereka.
Para
pegawai
yang
telah
mendedikasikan dirinya pada pekerjaan dalam organisasi mendapatkan balas jasa berupa kompensasi yang diberikan secara finansial maupun non finansial. Kemudian Rivai dan Sagala (2009 : 741), juga memberikan definisi tentang kompensasi yaitu
merupakan
sesuatu
yang
diterima
karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka
pada
perusahaan.
Pemberian
kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran
dalam
melakukan
tugas
keorganisasian. Kompetensi
membahasnya. Beberapa batasan pengertian
Pengertian kompetensi menurut Wibowo,
kepemimpinan yang dipaparkan di bawah ini
(2008: 134), adalah suatu kemampuan untuk
dikaitkan
melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan
dengan
konteks
penelitian
variabel yang menjadi sasaran penelitian. 215 -
Volume 4, No. 2, Mei 2015
dan
atau tugas yang dilandasi atas pengetahuan dan
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ketrampilan serta didukung oleh sikap kerja
METODE PENELITIAN
yang dituntut pekerjaan sebagai kemampuan
Lokasi dan Objek Penelitian
seseorang untuk menghasilkan pekerjaan pada
Penelitian dilakukan pada Biro Kesra
tingkat yang memuaskan termasuk kemampuan
Setda Aceh
mengaplikasikan
penelitian
pengetahuan,
keterampilan menunjukkan
dan
karakteristik
pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki atau dibutuhkan
dalam
pelaksanaan
tugas,
menjelaskan apa yang dilakukan seseorang ditempat kerja pada berbagai tingkatan dan memperinci standar masing-masing tingkatan, mendefinisikan karakteristik, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh individu dalam menjalankan tugas sehingga mencapai standar kualitas kerja. Sukanto
Reksohadiprojo
(2009)
memberikan pengertian bahwa motivasi adalah segala
sesuatu
yang
membuat
seseorang
bertingkah laku atau paling tidak berkeinginan untuk
bersikap
Reksohadiprojo
tertentu.
(2009)
motivasi
Menurut adalah
keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong
keinginan
individu
untuk
melaknkan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatn tujuan. Secara garis besar Owens (2008:99) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan
dalam
mengaktifkan
atau
diri
seseorang
yang
rnenggerakkan
orang
tersebut. Dengan motivasi maka seseorang tergerak atau terdorong untuk berbuat sesuatu.
sedangkan yang menjadi objek adalah
gaya
kepemimpinan,
kompensasi, motivasi, pelatihan kepuasan kerja dan kinerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. Populasi dan Penarikan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Biro Kesra Setda Aceh. Unit sampel dalam penelitian ini sebanyak 57 orang responden, dimana berdasarkan pendapat Nyoman dan Made, (2008), dimana ukuran sampel berkisar 30 – 60 orang. Ukuran sampel ini jika dibandingkan dengan indikator variabel sangatlah
kecil
sehinggga
pemodelan
persamaan struktural tidak dapat dilakukan dengan Partial Least Square. Peralatan Analisis Data Peralatan analisis data yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian adalah analisis jalur (Partial Least Square). Asumsi-asumsi standar yang harus dipenuhi sebelum membangun model path analysis antara
lain:
(1)
berbentuk
rekursif;
(2)
hubungan satu arah; (3) linier, aditif dan kausal, (4)
berdistribusi
normal;
(5)
tidak
ada
multikolinieriti; dan (6) semua variable terukur, minimal dalam skala interval.
Dengan demikian, motivasi dapat dipandang sebagai motor yang menimbulkan energi dalam diri seseorang dan dengan energi tersebut seseorang dapat berbuat sesuatu. Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 216
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala HASIL PEMBAHASAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kompensasi dan Kompetensi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada Biro Kesra Setda Aceh Hasil
pengujian
secara
Pengaruh Kompetensi Terhadap Kepuasan Kerja Kompetensi pada Biro Kesra Setda Aceh mempunyai pengaruh terhadap peningkatan
simultan
kepuasan kerja pegawai. Besarnya pengaruh
(bersama-sama) variabel gaya kepemimpinan
dapat dilihat dari nilai koefisien sebesar 0,334
dan kompensasi serta kompetensi berpengaruh
artinya setiap perubahan terhadap variabel
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai
kompetensi sebanyak 1 satuan, maka akan
Biro Kesra Setda Aceh. Hal ini ditandai oleh
meningkatkan kepuasan kerja sebanyak 0,334
nilai Fhitung > Ftabel (28,272 > 2.672) pada tingkat
pada satuan skala likert.
signifikansi 0.0001. Pengaruh Gaya kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Gaya
kepemimpinan
mempunyai
pengaruh terhadap Kepuasan Kerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh dengan nilai koefisien sebesar
0,297,
artinya
Pengaruh Secara Simultan Kepemimpinan, Kompensasi Kompetensi Terhadap Motivasi Pegawai
setiap
perubahan
terhadap variabel gaya kepemimpinan sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan kepuasan kerja sebanyak 0,297 pada satuan skala likert. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja
Hasil
Setda
Aceh
mempunyai
pengaruh
terhadap peningkatan kepuasan kerja pegawai dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,298 artinya setiap perubahan terhadap variabel kompensasi sebanyak 1 satuan, maka akan meningkatkan kepuasan kerja sebanyak 0,298
secara
simultan
(bersama-sama) variabel gaya kepemimpinan dan kompensasi serta kompetensi berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (28,976 > 2.672) pada tingkat signifikansi 0.0001. Pengaruh Gaya kepemimpinan Terhadap Motivasi kerja Pegawai
Kompensasi yang diberikan oleh Biro Kesra
pengujian
Gaya dan kerja
Gaya
kepemimpinan
mempunyai
pengaruh terhadap Motivasi kerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh dengan nilai koefisien sebesar 0,316. Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi kerja
pada satuan skala likert.
Kompensasi yang diberikan oleh Biro Kesra
Setda
Aceh
mempunyai
pengaruh
terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,316. 217 -
Volume 4, No. 2, Mei 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pengaruh Kompetensi Terhadap Motivasi kerja Kompetensi pada Biro Kesra Setda Aceh mempunyai pengaruh terhadap peningkatan
kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. 2. Kemudian
hasil
penelitian
juga
motivasi kerja pegawai. Besarnya pengaruh
membuktikan bahwa gaya kepemimpinan,
dapat dilihat dari nilai koefisien sebesar 0,305.
kompensasi dan kompetensi baik secara
Pengaruh Secara Simultan Gaya kepemimpinan, Kompensasi dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Biro Kesra Setda Aceh Hasil penelitian secara simultan variabel
parsial
maupun
simultan
berpengaruh
terhadap motivasi kerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. 3. Hasil penelitian terhadap variabel gaya kepemimpinan,
kompensasi
dan
gaya kepemimpinan dan kompensasi serta
kompetensi baik secara parsial maupun
kompetensi berpengaruh signifikan terhadap
simultan
kinerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. Hal ini
pegawai Biro Kesra Setda Aceh.
ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (28,272 > 2.672) pada tingkat signifikansi 0.0001. Hasil
penelitian
dapat
signifikan
disimpulkan
terhadap
terhadap
kinerja
4. Sedangkan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Biro Kesra Setda
bahwa gaya kepemimpinan secara positif berpengaruh
berpengaruh
kinerja
pegawai Biro Kesra Setda Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0.002 < 0,05
Aceh. 5. Kemudian motivasi kerja secara langsung berpengaruh terhadap kinerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. 6. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa
(0,1% < 5%). Variabel kompensasi berpengaruh
gaya
secara signifikan terhadap kinerja pegawai Biro
kompetensi baik secara parsial maupun
Kesra Setda Aceh. Hasil ini ditunjukkan oleh
simultan
nilai signifikannya yang sebesar 0,015 < 0,05
pegawai melalui kepuasan kerja pegawai
(0.015%
Biro Kesra Setda Aceh.
>
5%).
Sedangkan
variabel
kompetensi berpengaruh signifikan terhadap
kepemimpinan,
kompensasi
berpengaruh terhadap
7. Sedangkan
gaya
dan
kinerja
kepemimpinan,
kinerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. Hal ini
kompensasi dan kompetensi baik secara
ditandai oleh nilai signifikan 0.024 > 0,05
parsial
(0.000% > 5%).
terhadap kinerja pegawai melalui motivasi
maupun
simultan
berpengaruh
kerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Saran
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya
1. Untuk meningkatkan kinerja karyawan
kepemimpinan,
kompensasi
dan
berdasarkan gaya kepemimpinan maka Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 218
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala gaya kepemimpinan yang perlu diterapkan adalah gaya kepemimpinan partisipatif, karena dapat melibatkan seluruh pegawai dalam pengambilan keputusan yang dapat dijalankan secara bersama-sama oleh semua pegawai. 2. Kompensasi
kepada
ditingkatkan
terutama
meningkatkan pegawai,
pegawai dengan
insentif
seiring
perlu
kerja
dengan
cara kepada
semakin
meningkatnya kebutuhan pokok pegawai, sehingga kompensasi perlu dinaikkan lagi, karena selama ini belum sesuai dengna kemampuan kerja dan beban kerja pegawai. 3. Kompetensi
pegawai
juga
harus
ditingkatkan terutama melalui program pendidikan seperti mengikuti kualiah bagi yang
berstatus
sarjana
ke
jenjang
pascasarjana dan pelatihan yang dilakukan oleh
organisasi
maupun
oleh
Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan. 4. Kepuasan kerja pegawai perlu ditingkatkan lagi terutama masalah menghargai sesama rekan
kerja
keharmonisan
sehingga dalam
akan
bekerja
timbul sehingga
terjalin komunikasi yang lebih bagi, dan agar hubungan sesama pegawai menjadi lebih baik dalam menyelesaikan pekerjaan, dan diharapkan terjadi kekompkan dalam sebuah tim untuk mencapai tujuan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN (2006), Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, BPFE, Yogyakarta. Arikunto Suharsimi, (2007). Prosedur Penelitian Suatu Praktik. RinekA Cipta, Jakarta. Allen,
219 -
Volume 4, No. 2, Mei 2015
As’ad Mohd, (2009), Psikologi Industri, BPFE Yogyakarta. Dessler, Gary, (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2. Prenhallindo, Jakarta. Fuad Mas’ud, (2008), Pemimpin dan Kepemimpinan, CV. Rajawali, Jakarta. Handoko Hani, (2006). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi II, Cetakan Keempat Belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Hani Handoko, (2007). Penilaian Kinerja. Ghalia Indonesia, Jakarta Hasibuan (2009), Organisasi dan Motivasi. Bumi Aksara, Jakarta Hasibuan, Malayu S.P, (2006), Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi Revisi, Bumi Aksara:Jakarta. Keban, (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta. Malhotra K Naresh, (2006), Riset Pemasaran Pendekatan Terapan, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Mangkunegara A.A Anwar Parabu, (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung. Mangkunegara, A.A Anwar Prabu, (2006). Evaluasi Kinerja SDM. PT Refika Aditama: Bandung. Mathis, R.L, Jackson, J.H, (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat, Jakarta. Moekijat, (2005), Manajemen Personalia, Erlangga, Jakarta. Nitisemito, (2008), Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Jambatan, Jakarta. Peter dan Watermen, (2006), Culture Organization, Rineka Cipta, Jakarta. Rivai Veitzal, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk perusahaan dari Teori ke praktik, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Robbins, Stephen P, (2007). Perilaku Organisasi. PT Indeks, Jakarta. Schein, (2005), Human Resource Management. Thompson Learning Asia, Singapore. Schermerhorn John R, (2003) Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Andi, Yogyakarta. Sedarmayati, (2009) Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju, Bandung. Sekaran Uma, (2005), Research Methods for Business (Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Silalahi Bennet, (2006), Pengaruh Budaya terhadap Efektifitas Organisasi, Tarsito
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Bandung. Strauss dan Sayles, (2006), Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Prenhallindo, Jakarta. Thoha Miftah, (2007), Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya Raja Grafindo Persada, Jakarta. Umar, Hussein, (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wursanto, (2009), Dasar-dasar Manajemen Personalia, Pustaka Dian, Jakarta.
Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 220