BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
Dalam bab ini akan dipaparkan tentang riwayat perusahaan dan profil perusahaan, visi dan misi dari perusahaan, dilanjutkan dengan susunan organisasi. Hal ini dilakukan karena jika ingin melakukan analisis terhadap suatu masalah , maka akan lebih baik untuk menganalisis segala sesuatu yang berhubungan terlebih dahulu. Setelah diketahui secara jelas bagaimana tentang perusahaan ini, maka mulai dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan ini. Untuk mengetahui bagaimana jaringan yang sedang digunakan dalam perusahaan ini, maka dapat dilihat secara jelas tentang penggunaan jaringan pada perusahaan ini. Setelah mengetahui tentang jaringan yang sedang digunakan, maka dapat dipelajari lebih dalam apakah jaringan yang ada akan sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Bab ini juga akan diuraikan tentang lingkup masalah yang dibahas sebelumnya. 3.1
Riwayat Organisasi PT. Pertamina adalah perusahaan milik negara. Salah satu depotnya adalah Terminal BBM Jakarta Group. Terminal BBM Jakarta Group memiliki dua cabang yaitu Terminal BBM Tanjung Priuk (ITP) dan Terminal BBM Plumpang yang selanjutnya disebut PT. Pertamina Depot Plumpang. Terminal BBM Tanjung Priuk berdiri sejak tahun 1940 diatas lahan seluas 34.624 Ha. Pertamina Depot Plumpang dibangun pada tahun 1972 di atas lahan seluas
35
36
48.352 Ha dan dioperasikan pada tahun 1974.Pertamina Depot Plumpang terletak dijalan Yos Sudarso, Jembatan II Plumpang, Jakarta Utara. Fasilitas Penerimaan terdiri dari Dermaga Pelsus dengan kedalaman alur laut 10M yang dilengkapi dengan 4 buah Dermaga Perancah M inyak Baru (PM B) dan fasilitas tambat Tanker hingga 35.000 DWT dan Marine Loading Arm Elpiji 2 buah. Pipa dari Dermaga Tanjung Priok melalui pipa diameter (Ø) 16 inchi sepanjang 5 KM dengan rata-rata Flow Rate 800 KL/jam dan dari Terminal Transit Utama Balongan melalui diameter (Ø) 16 inchi sepanjang 221 KM dengan rata-rata Flow Rate 650 KL/jam. Fasilitas Penimbunan terdiri dari Tanki timbun BBM yang dimiliki Terminal BBM Plumpang sebanyak 23 tangki timbun BBM /BBK/BBN dan 2 tangki timbun Feed Stock, sebagai berikut: Produk Pertamax +, total safe capacity 12.072 KL. Produk Pertamax, total safe capacity 23.438 KL. Produk Premium, total safe capacity 129.374 KL. Produk Solar (HSD), total safe capacity 92.494 KL. Produk FAM E, total safe capacity 22.965 KL. Feed Stock 01 & 02, total safe capacity 2.561 KL. Total semua produk 282.904 KL
Pertamina sendiri adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERM INA. Pada tahun 1961 perusahaan ini
37
berganti nama menjadi PN PERM INA dan setelah merger dengan PN PERTAM INA di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAM INA. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAM INA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAM INA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAM INA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang M inyak dan Gas Bumi.
3.1.1 Tahun Berdiri, Notaris, Nomor Akta, Alamat dan Bidang Usaha PT PERTAM INA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh M enteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam UndangUndang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP
No.31 Tahun
2003
"TENTANG
PENGALIHAN
BENTUK
PERUSAHAAN PERTAMBANGAN M INYAK DAN GAS BUM I NEGARA (PERTAM INA) M ENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)"
38
Sesuai akta pendiriannya, M aksud dari Perusahaan Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut. Adapun tujuan dari Perusahaan Perseroan adalah untuk: 1. M engusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perseroan secara efektif dan efisien. 2. M emberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Untuk
mencapai maksud
dan
tujuan
tersebut,
Perseroan
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: z M enyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan turunannya. z M enyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroan. z M elaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG. z M enyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, 2, dan 3.
39
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang M IGAS baru, Pertamina tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri M IGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar. Kantor Pusat Pertamina sendiri beralamatkan di Jl. M edan M erdeka Timur 1A, Jakarta 10110 . Sedangkan Pt. Pertamina Depot Plumpang beralamatkan di Jl. Yos Sudarso, Jakarta Utara. 3.1.2
Visi dan Misi Adapun Visi dan M isi Pertamina adalah Clean (Bersih) Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik. Competitive (Kompetitif) M ampu berkompetisi dalam skala regional
maupun
internasional,
mendorong pertumbuhan
melalui
investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja Confident (Percaya Diri) Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUM N, dan membangun kebanggaan bangsa Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan) Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
40
Commercial (Komersial) M enciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat. Capable (Berkemampuan) Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan. 3.2
S truktur Organisasi Struktur organisasi untuk PT. Pertamina Depot Plumpang dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Pertamina Depot Plumpang (sumber: Pertamina presentation, p 5)
41
Job Description PT. Pertamina Depot Plumpang ini memiliki beberapa tingkatan dalam struktur organisasinya. Level pertama adalah Operation Head, berfungsi untuk merencanakan. mengatur, mengkoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan operasi instalasi serta pengendalian mutu produk, pemeliharaan dan pendayagunaan sarana dan fasilitas operasi yang siap pakai, pengawasan LK3, pengamanan lokasi depot plumpang, pendayagunaan SDM serta dukungan tertib administrasi atau keuangan, agar penyediaan dan penyaluran produk tepat waktu, jumlah, mutu, tempat dan sarana. Level kedua adalah PWS Utama PPP yang bertugas untuk melaksanakan kegiatan penerimaan dari Up. VI penerimaan dari kapal, pemompa ke kapal, ke cikampek, plumpang, penimbunan dan penyaluran BBM dan BBK dengan menggunakan sarfas secara efektif, efisien, dan berpedoman pada prosedur dan sistem SAP yang berlaku secara aspek LK3, agar seluruh kegiatan distribusi BBM dapat dilaksanakan dengan aman, tepat mutu, tepat waktu, dan tepat jumlah. Level ketiga adalah PWS. Utama LK3 bertugas untuk melaksanakan pengawasan kegiatan LK3 meliputi pemeliharaan aset LK3, pemantauan seluruh kegiatan operasi dari aspek keselamatan kerja dan bahaya api, lingkungan kerja yang bebas dari bahaya api dan kecelakaan kerja serta menyelenggarakan latihan-latihan penanggulangan bahaya kebakaran bersama seluruh pekerja, untuk mencapai kondisi yang sarfas pemadam kebakaran dan keselamatan kerja
42
yang selalu siap pakai serta kondisi lingkungan kerja yang aman dan bebas dari bahaya api atau kecelakaan kerja di Plumpang. Level keempat adalah PWS. Utama Jasa pemeliharaan bertugas untuk melakksanakan
pengawasan
terhadap
seluruh
kegiatan
teknik
meliputi
perencanaan, pemeliharaan, sarana dan fasilitas operasi, pemeliharaan lapangan, pemeliharaan tenaga listrik, kehandalan dan konstruksi dan instrumen dengan tetap memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja, dengan tetap memperhatikan skala prioritas dalam penggunaan anggaran yang telah disetujui dan diupayakan agar tidak terjadi over realisasi anggaran. Level kelima adalah PWS. Utama QQ melaksanakan pengawasan, pemantauan, mengevaluasi dan mengidentifikasi semua kegiatan mengenai implementasi quality assurance, implementasi quality dan quantity produk dalam menjaga kualitas produk BBM serta mengidentifikasikan dan menjelaskan perubahan kualitas produk serta hal-hal yang perlu dirubah sesuai standar mutu melalui implementasi pengawasan mutu produk secara rutin maupun berkala (test report laboratorium). M emonitor kinerja meter arus. ATG dan semua alat ukur, layanan pelanggan, implementasi audit & standarisasi mutu, evaluasi sarfas untuk pengukuran QQ, Claim Product, implementation standard system & prosedur. Level keenam adalah Ast. Umum & Layanan Pekerja, yang bertugas melaksanakan kegiatan administrasi umum meliputi perawatan pekerja dan keluarga, korespondensi, rumah tangga kantor serta ketatausahaan sesuai
43
prosedur yang berlaku dengan menerapkan tertib administrasi untuk mendukung kelancaran operasi di Plumpang. Pada level ketujuh adalah Komandan Sekuriti yang memiliki tugas melaksanakan pengawasan dan pengamanan secara rutin pada saat kegiatan dan pada saat selesai kegiatan operasional Plumpang sesuai SOP dan pelaporan serta mengkoordinir personil keamanan yang tepat dan terprogram. 3.3
Sistem yang Sedang Berjalan Pada PT. Pertamina Depo Plumpang sistem yang sedang berjalan adalah teknologi NAT. Gambar topologi jaringan PT. Pertamina Depot Plumpang:
gambar 3.2 Topologi NAT PT. Pertamina Depot Plumpang (sumber: Pertamina dokumen)
44
Jadi perusahaan ini memiliki satu wireless router yang terhubung langsung ke server, pada router ini terdapat ip public yang diperoleh dari ISP. Server selain terhubung ke router juga terhubung langsung ke Pertamina Pusat. 3.4 Masalah yang Dihadapi Luasnya lokasi perusahaan dan banyak tempat yang perlu dipantau secara terus menerus, kilang-kilang minyak yang merupakan aset bernilai tinggi sering menjadi sasaran untuk kejahatan seperti pencurian minyak yang harus diawasi pada PT. Pertamina Depot Plumpang maka diperlukan pemantauan secara berkala untuk meminimalisir kejahatan dan kesalahan-kesalahan yang terjadi yang dapat menyebabkan kebocoran atau kebakaran kilang tersebut. Oleh karena itu, agar keamanan pada PT. Pertamina Depot Plumpang terjaga, diperlukan suatu cara untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap yang lebih efektif , efisien, dan dapat diawasi selama 24 jam penuh. Salah satu solusi untuk meringankan permasalahan tersebut adalah dengan melakukan pengawasan di perusahaan menggunakan IP Camera (Internet Protocol Camera). Sementara untuk sekarang belum tersedia sistem untuk melakukan pemantauan tersebut, jaringan yang telah tersedia di perusahaan seperti yang telah dijabarkan diatas merupakan jaringan NAT yang digunakan oleh PT. Pertamina untuk melakukan pengiriman data, berupa data-data pekerjaan yang akan dikirimkan ke atasan, dan dapat diakses juga oleh PT. Pertamina Pusat. Sementara itu jaringan yang telah ada juga tidak cukup untuk digunakan dengan melewatkan data dari IP Camera, oleh karenanya maka akan dibangun jaringan
45
baru yang akan sanggup untuk mengawasi area ini dan jaringan baru ini akan dibangun dengan sistem yang mampu melewatkan data berupa video dan gambar, salah satu alasan lainnya untuk tidak menggunakan jaringan lama adalah karena jaringan yang lama letaknya sangat berjauhan dengan jaringan baru yang akan dibuat ini. Jaringan yang baru ini akan dibuat lebih ke area lapangan yaitu kilang-kilang minyak dan akan sangat jauh dari jaringan NAT yang terletak pada area perkantorannya. Juga jaringan ini dirancang agar dapat dipantau oleh admin yang bertugas memantau area serta pimpinan dari PT. Pertamina Depot Plumpang, bukan untuk diakses oleh sembarang orang, bahkan Pertamina Pusat belum diperkenankan untuk mengakses jaringan ini karena suatu dan lain hal. 3.5 Alternatif Pemecahan Masalah Oleh karena itu, dengan mengacu pada masalah yang dihadapi oleh PT. Pertamina Depot Plumpang ini solusi diberikan yang tepat yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Yaitu dengan merancang sebuah jaringan baru yang terpisah dari jaringan yang telah ada pada kantor, jaringan ini berada di lapangan untuk memantau area, jaringan ini dilengkapi dengan 23 IP Camera yang berada pada ketinggian kamera 12-15 meter pada posisi-posisi strategis untuk memantau kilang-kilang minyak, area gerbang masuk, dan tempat-tempat lainnya yang dinilai strategis untuk dipantau. Jaringan ini akan di bangun menggunakan fiber optic yang menggunakan 3 jalur. Jika salah satu jalur putus atau bermasalah tidak akan mengganggu jalur yang lain.
46
Sehingga terciptanya jaringan yang memadai untuk sistem pemantauan yang dapat memantau area PT. Pertamina Depot Plumpang dengan sempurna, serta memungkinkan untuk terjadinya pemantauan berkelanjutan oleh admin dan secara berkala oleh pimpinan apabila diperlukan. Adapun opsi yang akan diusulkan adalah : IP Camera CCTV Adapun dalam opsi yang dipilih adalah dengan menggunakan IP Camera, dikarenakan empat poin yang membedakan IP Camera dan CCTV yaitu sistem, display, lokasi monitor, dan cara akses. Setelah jaringan ini selesai dibangun maka admin dapat dengan gampang melakukan pemantauan secara berkala. 3.5.1 Software dan Hardware yang Dibutuhkan Untuk menjalankan usulan tersebut maka dibutuhkah beberapa Hardware dan software yang akan digunakan agar usulan tersebut dapat berjalan, hardware tersebut antara lain : •
IP Camera
•
Panel Box
•
fiber optic
•
OTB (optic terminal box)
•
media converter
•
switch jenis 4210 24 port
•
hardisk server
47
Dan Software yang dibutuhkan antaralain : •
ip utilities
•
M ilestone XProtect Smart Client.
•
M ilestone XProtect Professional.
3.5.2 Topologi Jaringan Setelah Usulan Solusi Gambar dibawah menunjukkan connection pada masing masing IP Camera yang diaplikasikan pada PT. Pertamina Depot Plumpang.
Gambar 3.3 Titik lokasi IP Camera Sistim IP Camera pada gambar terlihat peletakan masing- masing IP Camera yang akan dihubungkan dengan menggunakan fiber optic ke OTB (optic terminal box) dari fiber, kemudian dihubungkan ke media converter. Dari media converter kemudian dihubungkan ke switch yang kemudian akan terhubung ke hardisk server. Recording menggunakan
48
milestone XProtect smart client, terdapat teknologi computer vision, melakukan recording saat ada object yang bergerak. Durasi penyimpanan video ini berlangsung kurang lebih tujuh sampai dengan delapan hari. 3.6 Diagram Aliran Data Diagram aliran data dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Gambar 3.4 Diagram Aliran Data
49
Dari diagram diatas dapat terlihat bahwa masing-masing IP Camera tergabung menjadi satu melalui fiber optic yang kemudian di-convert oleh media converter dari fiber optic menjadi UTP, lalu dihubungkan ke switch dan kemudian diteruskan ke server untuk kemudian dipantau oleh pengawas lapangan melalui hardware yang tersedia, yaitu monitor, pc, atau LCD.