BAHAN DAN METODE Waktu d m Tempat Penelitian
-
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan September ZOO1 sampai dengan Oktober 2003, penelitian berlangsung dalam tiga tabap. Tahap pertama adalah sumei mtuk mencari i n f o b Icempu yang dijdikan sebagai objek yaitu di Kabupatm M u m Jambi dan Batan-). Tahap kedua adalah melaWran pbiologis sauai dengan tujuan penelitian yang dilabmkan di ll. Prof. HMO. Bafadhal RL09IRwM No.]12 Kodya Jambi. Tahap
ketiga addah pengumpulan datadata yang berfiubungan dengan produktivitas dm
produk napu. Analisis probimat (komposisi kimiawi h g ~ n gdan p h ) di Laboratorium Pengelolaan Hasil Ternak dan Lrtboriatorium Nutrisi dm Makanan
Temak Fak Petemakan Universitas Jambi, pengamatan histologi di Laboratoriurn Histologi b&m Anatomi Fak. Kedokteran Hewan IPE, sifat fisik daging di
d Daging dm Kerja Fak Peternakan IPB, analisis a s m lemak dm koIestero1 di Laboratorium AnalisalKimia Terpadu IPB.
Laboratorium T
Materi Nupu; jumlah napu yang diteliti adalah sebsnyak 37 &or, dengan perinci-
an masing-masing adalah sebagai krikut: 1) sebanyak 10 ekor napu dewasa (5 pasang) dipdihara oleh masyarakat di Kabupaten Muaro Jambi dan Batanghan yang digmakan untuk
reproduksi 2 ) sebanyak 12 ekor betina bunting
dan 1 ekor anak merupakan hasil koleksi dari tanglapan pemburu dm pemasang jerat, di gunakan untuk pengamatan kondisi napu betha ketika ditangkap dari
kawasan hutan, dan 3) sebanyak 14 ekor (7 pasang) napu hail tangkapan dari
hutan, dipelihara dm selanjutnya d i g u d m untuk pengamatan biologis dan pro-
duhvitas serta produknya Fasilitas dan perlengkapan kandang, untuk melakukan pengamatan
biologis ymg berhubungan dengan preferensi terhadap bahan pakan dan per-
tumbuha napu yang digunakan diternpatkan ke dalam satu unit kandang yang
telah disekat-sekat (&pisah) rnenjadi 14 sub unit. Ukuran setiap sub unit adalah 100 cm x 125 cm, masing-masing untuk ditempatkan satu ekor napu (Garnbar 10).
Gambar 10,Kandang napu percobaan Bahan dinding
pads bag& muka terbuat dari jaring sedangkan untuk penyekat
sebagian dari jaring dan sisanya mengguriakan dengan papan, b&an yang mengeililingi kandang terbuat dari papan. Lantai sebagian dilapisi dengan papan dan
sisanya lantai tanah sedangkan bahan untuk atap terbuat dari daun nipah. Tujuan penggunaan Jaring adalah untuk rnengurang resiko terjadiny a benturan fisik,
kxena sifat alami (liar) napu rnasih tezlihat seperti meloncat dm rnembenturkan diri ke dinding. Benturan fisik dapat mengaki batkan luka di bagian moncong d m
kepalq terutama ketika hewan tersebut b m pertarna kali dimasukkan ke dalam
kandang. Di dalam kandang dilengkapi dengan tempat air rninum yang terbuat dari plastik dan ternpat untuk meletakkan rnakanan yang terbuat dari kayu bersegi
empat dengan ukuran rnemanjang (10 x 80 crn) d m thermometer. Di sarnping itu disediakao pula tempat mtuk bedindung (terbuat d x f papan) sehingga napu dapat bersembunyi dibelakangnya. Perlengkapan dan peraIatan yang di,makan untuk
pengamatan antara lain adalah timbangan merek Ohms dengan kapasitas 2.6 kg dan 20.0 kg. dat penarigkap (serok), meteran. lernrtri es, obat-obatan dan se-
permgkat alat bedah.
Pakan, jenis dm ragam bsthan pakan yang diberikan kepada napu yang
dipelihara oleh masyarakat di lokasi pengamatan yaih disesuaikm dengan kondisi p&an yang tersedia di daerah seternpat. Pada umumnya jenis pakan yang diberikan adalah daun singkong karet dm beberapa jenis tumbuhan atmi seperti dam
budi-budi, setiap kali pemberian hanya satu jenis. Bahan pakan seperti buah-
buaholn hanya sebagai selingan dm diberikan dalarn kondisi tertentu, yaitu hanya ketika musim buah-buahan Sedmgkan jenis bahan pakan ymg digunakm untuk napu percobaan terdiri atas delapm macam, yaitu: daun singkong, kangkung,
kubis Wl), ubi rambat, singkong, kulit singkong, kulit pisang kapok, kulit pisang uli dan juga disediakan air minurn Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dibagi ke ddam tiga tabp, dengan tahaptahap sebagai berikut:
Penelitian tahap I :(suwed yang be-tan d a m kamkteristik fisik, reprodubi dan jenis pakan yang dikonsumsi). Pada tahap ini mencakup pencarian informasi yang berkaitan dengan kematan penelitian, terrnamk melakukan wawancara dengan pihak pemerintah atau
instansi terkait dalarn hd ini adalah Bdi Konservasi dan Sumber Daya Alam Provinsi Jambi dan dengan sejumlah rnasyarakat di tempat lokasi survei. Kemudian dilanjutkan dengan pencarian d m menelusuri keberadaan napu yang ada di m a s y d a t serta ke tempat-tempat yang dijadikan sebagai sasaran perburu-
an dan pemssangan jerat ke berbagai pelosok Hasil survei diperoleh napu dari dua kabupaten, yaitu Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Batanghan, baik napu yang dipelihara oleh rnasymakat rnaupun napu liar yang merupakan hasil tangkapan masyarakat dari hutan.
Napu yang dijurnpai dan dipelihara oleh masyarakat kemudian diidentifikasi dan selmjutnya diamati secara berMa, data-data yang berhasil dikumpulkan di lapangan kernudian ditabulasi dan dianalisis secara dakriptif. Sedangkan napu yang baru bahasil ditangkap oleh rnasyarakat dari hutan diarnati kondisinya dm
di data, k e d i a n dipillh untuk digunakan pada penelitian tahap selanjutrlya Peubah yang diamati: 1
Karstkteristik dan penarnpilan tubuh yang meliputi warm bulk ukuran-
u k u m tilik seperb tinggi pundak, panjang bdan dan lingkar dada, yang m w u kepada cara pengukuran ternak nrminansia domestikasi menunit petrmjuk G m d i et al. (1989).
2
Reproduksi, siklus reproduksi dan tingkah laku reproduksi yang mdiputi,
bobot lahir, jumlah anak per kelahirm, lama k e b d g m , umur pertama beran&, tingkah laku kawin dan tinghh laku beranak. Khusus uutuk
waktu beranak berdasarh musim hujm dm mush kemarau (kering),
dilakukan analisis statistik men@an
uji Khi-kuadrat
3 Tingkah Iaku makan napu pada kondisi lapangan meliputi, pola pemberian
pakan di lokasi penangkaran, jenis bahm pakan yang d i b e r i b dan yang dapat dikonsumsi.
Penelitian tahap ke 11: (Penggunaan p s h d m pcrtumbuhan),
Sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan, yaitu untuk mengetahui
respons napu terhadap pakan ppercobaan, pada lahap ini d i g m a l a sebanyak I 4 ekor napu (7 pasmg). Bobot rata-rata keduajenis hewan tersebut masing-masing dalah 2.40 f 0.69 kg tiantan) dan 2.49 f 0.67 kg (betina). Masing-masing napu ditempatkan ke d a l m satu unit kandang yang terbagi menjach 14 sub unit, setiap
sub unit ditempati oleh satu ekor dengan waktu pengamtan selma 20 minggu.
Pakan, pemberim pakan drlakukan dua lcali d d m satu hari yaitu pagi hari antamjam 8.00 - 9.00 wib dan sore hari antarajam 16.00- 17.00. Pemberian pakan secara Wetaria agar napu bebas mernilih jenis bahan pakan sesuai dengan preferensi dan untuk mengetauhi banyahya j d a h setiap jenis bahan p a l m yang dikonsumsi. Jenis b h n pakan yang digunakan terdiri Btas 8 macam, y a k : d m singkong kangkung kubis (kol), ubi rambat, singkong, kulit singkong, kulit pisang kepok d m kulit pisang uli, dalam W ini digunakan kulit pisang yang ielah masak, dengan komposisi kimiawi seperti termturn di Tabel 3. Kulit singko~ig, kangkung, kubis dan dam singkong disajikan d a l m keadaan segar, kulit pisang dm kulit singkong dipotong-potong dengan ukuran masing-masing 1.5 cm x 4 cm dan 2 cm x 2 cm, sedangkan singkong dm ubi rmb& dalam bentuk segi empat (1 x 1 x 1 cm). Kangkung diberi bersm tangkainya, d m singkong tanpa tangkai dm kubis bagtan tengah kelopak dibuang, tujuan pernotongan addah agar pakan lebih mudah dikonsumsi. Seblum disqikan setiap jenis bahan pakan ditimbang terlebih dahulu demikian pula pakan yang tersisa Dengan dernikian maka dapat diketahui besarnya judah masing-masing jenis bahan pakan yang
dikomumsi oleh setiap napu, air *urn
diberikan ad libitum. Penelitian yang
dilakukan pada tahap Ieblh ditekdcm kepada preferensi, ketersediaan dm pemanfaatan surnber bahm yang terdapat dm mudah diperoleh di lokasi pengarnatan. Sehubungan dengan itu mtuk mengetahui kebutuhan p
h yang lebih men-
dJam dari sisi kebutuhan nutrisi masih perlu dilakukan penelitian lanjutan.
Tabel 3 Komposisi kimiolwi bsthan pakan yang disajikanl)Jenis bahan pkan
hhan king
Protein
Lernak
Saat
lcasar
liasar
Kaw
BERl
Ah
Bmb&W
10.40 21.10
30.76 25.36 15.16 6.18 8.24 4.45 2.68 4.45
2.98 3.72 1.56 14.71 12.82 3.19 0.73 1.10
12.69 19.53 10.78 22.05 15.72
42.81 43.48
10.76
7.91 Kubis 6.40 64.84 7.66 Kulit pisang kepok 17.00 43.82 11.18 Kulit pisang uli 15.60 55.80 14.37 11.21 Kulit singkong 28.20 74.59 6.56 4.85 87.92 3.82 41.05 Singkmg Ubi rambat 36.20 3.95 87.04 3.46 Keterangan: I' Hasil mlisis laborstmimi THT, N d s i dan M a k m Temak Fapet Unja
Peubah yang diamati: 1
Konsumsi dan preferensi terhadap jenis b
h pakan, yaitu diperoleh
dengan cara menghihmg selisih setiap jenis pakan yang diberikan
dengan sisa pakan pada penimbangan hari (pagi) berikutnya yang dilaliukan setiap hari. 2
Pertarnbahan bobot badan harian, dipemleh dengan cara melakukan penimbangan bobot hidup setiap minggu, yaitu pada saat napu sebelum diberi &an
(antara jam 8.00 s/d jam 9.00). Sdanjutnya untuk me-
ngetahui besarnya pertambahan bobot badan &an
dihitung berdasar-
kan ketentuan berikut: Bobot badan akhir/kg - bobt badan awallkg Waktu dari awal penganwan sampai akhir pengamatan (7 harihari) 3
Konversi pakan, yaitu perbandingan antara konsurnsi dengan ratsan
pertambahan bobot badan. Unhk mengetahui preferensi dan proporsi terhadap jenis bszhan p
h yang
disukai dan dikonsumsi oleh napu percobam digunakan andisis ragam. Sedang-
kan untuk mengetahui perbedm jumIah setiap j d s bahan p
h yang dikon-
sumsi dilanjutkan dengan uji Duncan. Untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap jumlah pakan yang dlkonsumsi hgunakan uji t.
Penelitian t a b p ke IU:(Pengmmhn pmduk).
Pada tahap ini dilakukan pernotongan sebanyak 5 &or napu (4 ekor jrtntm dan 1 ekor W)deslgm rataan bobot botong adalah 30172707 g, tujuannya
adalah untuk mengetahui Weristik produk yang terkait dengan karkas dan non k a r k sifat-sifat fisik, s&-sifat kimiawi d d n g dm histologi otot. Sebelum diptong hewan dipuasakan terlebih dahulu unh& rnengurmgi isi saluran pencemaan sehingga dhmplan &an diperoleh bobot karkas mendekati sebmarnya Pcubah yang d m t i adalah kamktenstik, komponen k a b dan non ksvkas mdiputi: bobot potong, bobot karkas segar (panas), persenme bobot
h k a s dingin, bobot non h k a s seperti kepala, Mi&M, organ dalam (meliputi hati, jantung, pam-paru, h p q organ penamman dm saluran permmaan) dan
lemak organ dalam (pelvis,jantung dm ginjal). Khusus pada h k a s dilakukan deboning yaitu untuk pengamatan kompo-
d pada karh), yang digundan 'A karkors pada b a g k sebeIah kiri. Sewaktu dilakukan deboning diambil sisi karkas (proporsi dagindtulang, tulang dan l
pula sampd daging p d a otot longissirnus thoracis el Iumbamrn yang digunakan mtuk analisis komposisi kirniawi (Mar air, protein kasar, lemak h a r , abu,
kolesterol dan asam lemak), sifat fisik dm histotogi. Data-data yang diperoleh
dari setiap peubah yang d i d kernudian ditabdasi dm di analisis berdasarh niIai ratarata dm simpangan baku. Khusus untuk pengamatan histologi psnjang
sarkomr dibandinghn pula dengm otot sapi, domba dan ayarn potong Sedangkan untuk mengetahui pengaruh jenis h w a n M a p panjang ukwan ssrkomer digunakan d i s i s r a m uji Duncan digunakan untuk melihat pwbedaan ukuran sarkomer antar jenis hewan Sifat - sifat fisik, kimiawi dan histoIogi: 1
Air Bebas.
Penenturn banyaknya jumlah air bebas d i l a k u h rnenggunakan metode Hmm (1972) seperti yang dikernukakan oleh Swsttland (1984). 2
pH
Pengukurm pH d@g menggunahn pH meter ymg rnmghti metode Ockemm~(1985). 3
Perserrtase Susut Masak
Dihitung berdasarh selisih anlara bobot daging sebelum dm sesudah
perebusan (suhu internal 81°C) kemudian dibagi dewan bobot d&ng
sebelum perebusan dan dikaf i 100%. 4
Keempukan. Ditentulcan berdsmkan niIai daya putus (r6Iai shear force)
dengan
menggunakan alat Warner-BrarzlerShear. 5
Kadru Protein Kasar.
Ditentukan rnenggumhn Kjeldhal (AOAC 1975). 6 Kadar Lernak Kasar.
Ditentuh rnenggunakan soxlet (AOAC 1975). 7 Kadar Arr.
Ditentukan menggunakan oven (AOAC 1 975). 8 Kadar Abu. Ditentukan rnenggunakan tanur listrik (AOAC 1975). 9 Kadat Kol Werol. Ditentukan dengan menggunakan HPLC rnerek Kortec K25,TC 1900, RI.
SE G 1 mengikuti prosedur AOAC (1995). 10 Komposisi Asam Lemak Daging. Ekstraksi lemak dilakukan menchloroform - methanol seperti yang diiakukan oleh Falch (Slover dm Lanza 1977). Methylasi rnengikuti prosedur Metcalfe (Slover dm Lanza 1977). Standart internal FAME WuQ acid methyl esters) yang digunakan merek Supelca dengan kode 07756 - I A LB 10138. Kromatogdi Gas (GC)yang digunakan adalah merek Shimadw model GC-17A dengan uhran kolom 60 rn x 0.25 rnm (ID).Temperatur program (awd) 109°C selama 20 menit dm (akhir) 220°C selama 15 menit dengan kenaikan temperatur 1O°C/menit, linear vdositi 20 cddetik dan split rasio 1: 80. 11 Histologi (panjang ukuran sarkomer). Umur potong hewan (napu, domba dan sapi) yang digundan lebih kurang dua tahun. Teknik pembuatan preparat dilakukan berdaarlcan kepada modifikasi dari teknik Savell el ol. (1978). Pembuatan preparat histologis yaifudengan cara melakhomogenisasi sebanyak 10 g dqtging
(sampel) bermma 70 ml sduosa 0.25 M. menggunakan blender (merek Philips Model TX 2000) pada kecepatan No.2 sdama 30
- 60 detik.
Kemudian sampel dtarnati menggunahm mikroskop phase kontras pada pembesaran objektif 20x, untuk memudabkm pengarmitan dan perhitungan, mikrwkop dihubungkan dengan alat rnuiti media (komputer) dengm
ukuran monitor 14 inci. Penghitungan panjang sarkomer dilakukan menggunakan alat bantu rnikrometer, s e t i q sampel diarnbil sebanyak 10
m p j b r i l . h u d i a n dari setiap myoJbril dipilih sebanyak 30 sarkomer,
hasil yang diperoleh sdanjutnya dihitung dan dirata-ratdm serta dimalisis secara statistik