35
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Aktivitas Perusahaan Dan Proses Produksi 1. Aktivitas Perusahaan Pada umumnya aktivitas awal dari keseluruhan perusahaan adalah aktivitas yang berhubungan dengan bahan baku pemasaran, pembelian maupun pemakaian bahan baku. PT. JCo Donuts & Coffee merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang food & Beverage, melakukan aktivitas pemakaian bahan baku yang dimulai pada saat proses produksi dilakukan, serta bahan baku yang digunakan oleh perusahaan adalah bahan baku yang dapat dibeli dan mengadakan kerja sama dengan pihak luar ( Suplier ) untuk melakukan penelitian dan pengembangan bahan baku yang digunakan, Keberhasilan perusahaan untuk memasarkan produk dengan sukses salah satunya akan bergantung kepada bagian pemasaran. Keberhasilan ini dapat ditunjukan dari terserapnya produk ke pasar dengan tetap memperoleh keuntungan yang diharapakan serta tercapainya pangsa pasar tertentu. PT. JCo Donuts & Coffee bukan merupakan tipe perusahaan yang menjual produknya ke konsumen akhir. PT. JCo Donuts & Coffee juga melakukan kontrak pemasaran dengan beberapa perusahaan lain, dengan demikian PT. JCo Donuts & Coffee hanya menentukan biaya standar yang diperlukan dengan mengembangkan harga jual yang sudah diketahui agar memperoleh keuntungan yang diharapkan. Dalam proses produksi yang sifatnya stock ready atau massa biasanya bentuknya relative sama dan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan pesanan. Sedangkan yang sifatnya pesanan dari konsumen, biasanya barang yang
35
36
dipesan ada sedikit perubahan rencananya. Sebab konsumen tersebut ada yang tidak puas dengan hasil rencana yang ada atau yang telah tersedia di PT. JCo Donuts & Coffee dengan cara seperti ini konsumen dapat menyampaikan keinginan bentuk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan si konsumen tersebut. Dalam hal ini konsumen dapat berkonsultasi langsung kebagian perencanaan produksi. 2. Proses Produksi Proses produksi adalah rangkaian kegiatan terpadu dan berjalan berkaitan dengan pengelolahan sumber daya berupa masukan (input) menjadi produk (output) dalam jangka waktu penyelesaian tertentu. Proses produksi yang dilakukan mulai dari bahan baku hingga produksi jadi melalui beberapa tahapan yaitu : 1. Mixing Yaitu proses pencampuran ingredient menjadi satu 2. Table Yaitu Proses pengembangan dan pembentukan donuts 3. Frying Yaitu Proses penggorengan donuts 4. Toping Yaitu Proses penghiasan donuts sesuai dengan selera
Bahan Baku yang digunakan dalam proses pembuatan Donuts JCo yaitu : 1. Tepung Terigu Terigu yg digunakan adalah terigu yg mempunyai range kandungan protein 11%-13%. Bisa jadi terigu tersebut adalah campuran antara terigu protein
37
tinggi dan terigu protein sedang. Ada beberapa merk tepung terigu yang mempunyai kandungan protein tertentu.
Terigu yg di gunakan oleh PT. J.Co Donuts & Coffee ini menggunakan spesifikasi tertentu. Namun secara umum, yang digunakan adalah tepung berprotein sedang saja tanpa dicampur tepung berprotein tinggi.
Tujuannya penggunaan tepung berprotein sedang ini akan membuat struktur donat menjadi empuk dan mengembang. Bila tepung yang digunakan berprotein tinggi, maka hasilnya adalah donat yang padat dan bantat..
2. Gula
Gula yang digunakan dalam adonan donat tidak banyak, maksimal 15% dari berat tepung. Gula berfungsi sebagai pemberi rasa, makanan ragi (ketika proses fermentasi), memberi warna, membuat empuk, dan membuat daya tahan lebih lama.
3. Garam
Garam berfungsi memberikan rasa dan mengontrol fermentasi. Jika garam bertemu dengan gula, akan menimgulkan rasa gurih. Bahkan dalam suatu komposisi tertentu, garam dan gula bisa menggantikan fungsi vetsin (MSG) pada makanan.
4. Lemak Lemak (fat) ini berbentuk mentega, margarin, butter, dan shortening. Fungsi
38
lemak adalah untuk melumasi adonan, memberi rasa sedap, dan menambah daya tahan makanan. 5. Susu
Susu yang digunakan bisa berupa susu cair atau pun susu bubuk. Susu juga menyumbangkan lemak dalam adonan, sehingga mampu memberi rasa. Susu juga berfungsi sebagai buffer (penyangga, penjaga kadar pH) dalam proses fermentasi.
6. Telur
Kuning telur digunakan untuk buat donat lebih empuk. Kuning telur juga mengurangi kecenderungan “collapse” ketika donat digoreng. Selain itu, kuning telur juga mengandung lecithin alami yang begitu bermanfaat bagi tubuh.
PT. J.Co Donuts & Coffee tidak menggunakan telur segar namun berupa tepung kuning telur (egg yolk powder). Alasannya, dengan menggunakan egg yolk powder, bakteri sudah diminimalkan dan air juga sudah dihilangkan sehingga higienitas lebih terjaga.
7. Ragi (yeast)
Ragi (yeast) adalah organisme yang dicampur dalam adonan makanan untuk proses fermentasi. Preses fermentasi ini membuat adonan donat mengembang karena proses ini menghasilkan gas CO2 dan “alkohol” (ikatan karbon) yang membuat adonan berbau wangi.
39
Ragi tidak bisa dicampur dengan bahan pengawet, karena bila hal ini dilakukan, maka ragi tersebut akan mati sehingga adonan tidak dapat berkembang.
8. Pengembang ( improver / dough conditioner )
Dough (adonan yang berbuih) membutuhkan improver yang berisi enzim, emulsifier, dan oxidizing agents. Enzim membuat fermentasi berjalan lebih baik, emulsifier membuat adonan lebih kuat atau lebih lembut, sedangkan oxidizing agents beguna untuk membuat adonan lebih kuat dan liat.
Fungsi dari dough conditioner ini intinya adalah untuk membuat adonan lebih empuk, sehingga ketika dimakan terasa soft namun liat.
9. Air
Air berfungsi sebagai pengikat semua bahan sehingga ketika di mixer dapat gluten
10. Bahan Lainnya
Soy flour (tepug kedelai) berfungsi untuk meningkatkan penyerapan air dan daya tahan. Tepung kedelai mempunyai lechitin yang sangat bagus untuk pengemulsi
Chemical leavening agents (contohnya baking powder) memberikan efek besar ketika digoreng, membuat adonan menjadi lebih mekar dan mengurangi penyerapan minyak ketika digoreng. Potato flour memperpanjang daya tahan,
40
membuat produk jadi empuk, dan menyeimbangkan rasa agar tidak terlalu manis. Sedangkan Flour membuat donuts lebih beraroma.
3. Data Produksi Perusahaan Dalam kegiatan operasinya, secara umum produk donuts yang di produksi oleh PT. JCo Donuts & Coffee dinyatakan satuan Pcs, ½ Dzn ( Lusin ), 1 Dzn ( Lusin ) & 2 Dzn ( Lusin ). Dimana dalam ½ Dzn = 6 pcs, 1 Dzn = 12 pcs, 2 Dzn = 12 pcs. Tabel 4.1 Total Produksi Donut Glazzy PT. J.Co Donuts & Coffee 2010
Periode
Total Produksi
Januari 245,411 Februari 205,240 Maret 230,314 April 217,852 Mei 234,017 Juni 220,150 July 235,626 Agutus 203,749 September 210,199 Oktober 201,260 November 194,524 Desember 232,149 Total 2,630,491 Sumber : PT. J.Co Donuts & Coffee
Produksi Yang terjual 224,949 185,999 208,927 197,011 211,664 197,099 212,600 189,631 194,658 183,902 176,929 213,578 2,396,947
Produk dalam proses akhir 104,541 90,597 93,201 105,976 104,115 102,906 104,258 68,799 81,415 71,953 77,376 85,618 1,090,755
B. Analisis Penetapan Biaya Standar
Biaya standar merupakan biaya yang di anggarkan terlebih dahulu sebelum perusahaan memulai produksi. Biaya standar yang ditetapkan mempunyai suatu
41
pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan informasi terhadap biaya yang akan dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang dan juga mengukur tinkgat efisiensi biaya produksi
Biaya-biaya yang distandarkan oleh perusahaan antara lain biaya bahan baku dlangsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, penetapan biaya produksi harus dilakukan dengan teliti dan hati-hati oleh perusahaan. Tujuannya adalah agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena kesalahan dalam penetapannya.
Standar bahan baku langsung yang di kembangkan oleh perusahaan adalah standar kuantitas bahan baku dan standar harga bahan baku, standar kuantitas bahan baku yang di tetapkan berdasarkan jumlah bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu jenis barang, sedangkan standar harga bahan baku berdasarkan pengalaman yang lalu
Standar tenaga kerja langsung yang di tetapkan perusahaan adalah standar tarif upah dan standar efisiensi tenaga kerja langsung PT. JCo Donuts & Coffee, menetapkan tarif berdasarkan atas tarif upah yang di tetapkan oleh pemerintah dan lamanya pekerja bekerja, sedangkan standar efisiensi tenaga kerja langsung didasarkan kerja sesungguhnya oleh para pekerja yang mempunyai kemampuan sama rata ketika bekerja dengan mesin pada kondisi normal
Standar tarif overhead yang di tetapkan oleh perusahaan terdiri dari tarif biaya overhead tetap dan tarif overhead variabel. Standar overhead pabrik dengan jumlah jam kerja yang di perkirakan akan d butuhkan untuk menghasilkan produk tertentu yang telah di tetapkan berdasarkan anggaran produksi
42
Dalam penulisan skripsi ini pembahasan dibatasi pada satu jenis produk yaitu Donuts Glazzy
1. Standar Perunit Bahan Baku
Biaya Bahan Baku Standar adalah biaya bahan baku langsung yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu unit produk.
Berikut pada table 4.2 di sajikan perhitungan biaya standar bahan baku untuk memproduksi 1 Pcs donuts
Tabel 4.2 Standar Bahan Baku untuk 1 Pcs Donuts 2010 Standar Kuantitas (12 Bahan Baku (KG) Pcs) Tepung Terigu 0.625 Ragi 0.250 Fresh Milk 0.355 Telur 0.250 Gula Pasir 0.200 Garam 0.065 Mentega 0.150 Minyak Goreng 0.500 Cocoa Powder 0.050 Total Sumber : Data diolah
Harga Standar Rp 7,000 Rp 11,500 Rp 9,500 Rp 13,900 Rp 9,200 Rp 2,000 Rp 10,500 Rp 10,900 Rp 29,600 Rp 104,100
Biaya Standar Bahan Baku (12 Pcs) Rp 4,375 Rp 2,875 Rp 3,373 Rp 3,475 Rp 1,840 Rp 130 Rp 1,575 Rp 5,450 Rp 1,480 Rp 24,573
Biaya Standar Bahan Baku (1 Pcs) Rp 365 Rp 240 Rp 281 Rp 290 Rp 153 Rp 11 Rp 131 Rp 454 Rp 123 Rp 2,048
2. Standar Perunit Tenaga Kerja Langsung
Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar adalah biaya tenaga kerja langsung yang seharusnya dikeluarkan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu atau menghasilkan satu unit produk tertentu
43
Berikut pada table 4.3 di sajikan perhitungan biaya standar tenaga langsung untuk 1 Pcs donuts.
Tabel 4.3 Standar Biaya Tenaga Kerja untuk 1 Pcs Donus 2010 Standar Jenis Jam (12 Pekerjaan Pcs) Mixing 0.50 Table 0.50 Frying 0.25 Toping 0.25 Total 1.50 Sumber : Data diolah
Standar Tarif Rp Rp Rp Rp Rp
5,111 6,000 5,111 5,333 21,556
Biaya Standar Tenaga Kerja (12Pcs) Rp 2,556 Rp 3,000 Rp 1,278 Rp 1,333 Rp 8,167
Biaya Standar Tenaga Kerja (1Pcs) Rp 213 Rp 250 Rp 106 Rp 111 Rp 681
3. Standar Perunit Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik Standar adalah biaya overhead pabrik yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu unit produk yang dapa dibedakan antara biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel.
Berikut pada table 4.4 di sajikan perhitungan biaya standar tenaga langsung untuk 1 Pcs donuts
44
Tabel 4.4 Standar Biaya Overhead Pabrik untuk 1 Pcs Donus 2010
Biaya Standar Overhead Jam Mesin Pabrik (12Pcs) Biaya Variabel 1.50 Biaya Teatp 1.50 Total Sumber : Data diolah
Standar Biaya Overhead Rp Rp Rp
3,200 5,200 8,400
Biaya Standar Overhead Pabrik (12Pcs) Rp Rp Rp
4,800 7,800 12,600
Biaya Standar Overhead Pabrik (1Pcs) Rp Rp Rp
400 650 1,050
Tabel 4.5 Rekapitulasi Biaya Standar Per 1 Pcs Donuts PT. J.Co Donuts & Coffee Keterangan Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik
Biaya Standar Per unit Rp 2,048 Rp 681 Rp 1,050
Total Biaya Standar Harga Jual 1 Pcs Donuts Laba Bruto Perusahaan Sumber : Data diolah
Rp Rp Rp
3,778 6,000 2,222
4. Perhitungan Produk Ekuivalen
Untuk menentukan standar yang diperbolehkan untuk setiap komponen biaya, maka kuantitas standar yang diperbolehkan perunit dikalikan dengan jumlah unit ekuivalen dari unit produk yang diproduksi selama periode tersebut.Perhitungan ini harus mencerminkan tingkat penyelesaian dari barang dalam proses. Karena
45
penekanan standar adalah pengendalian biaya, maka standar produksi dihitung untuk produksi periode berjalan.
Tabel 4.6 Total Produk Ekuivalen Donuts Glazzy ( Pcs ) PT. J.Co Donuts & Coffee 2010
Ket Bahan Baku Langsung Tenaga Kerja Langsung Overhead Pabrik
Produk Unit Selesai
WIP Akhir
% Penyelesaian
Total Produk Ekuivalen
2,630,491
1,090,755
100% 3,721,246
2,630,491
1,090,755
60% 3,284,944
2,630,491
1,090,755
60% 3,284,944
Berdasarkan produksi ekuivalen dapat di tentukan jumlah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
C. Penentuan Biaya Standar
1. Penentuan Biaya Standar Bahan Baku Langsung
Standar biaya bahan baku perusahaan ditentukan oleh dua unsur yaitu standar harga bahan baku dan standar kuantitas bahan baku.
1. Standar Kuantitas Bahan Baku
Standar Kuantitas bahan baku merupakan pedoman pengeluaran kuantitas bahan baku yang seharusnya di pergunakan untuk membuat produk. Standar kuantitas bahan baku di tetapkan oleh perusahaan.
46
2. Standar Harga Bahan Baku
Standar harga bahan baku merupakan harga bahan baku yang seharusnya di beli di PT. JCo Donuts & Coffee. Menetapkan harga bahan baku berdasarkan harga bahan baku sebelumnya. Berikut data mengenai sumber harga bahan baku perusahaan.
Berikut pada table 4.7 di sajikan perhitungan komposisi standar bahan baku langsung dengan menggunakan biaya produk ekuivalen untuk 1 pcs donut
Tabel 4.7 Komposisi Standar Bahan Baku (PE) untuk 1 Pcs Donuts 2010 Bahan Baku (KG)
Kuantitas Standar (KG)
Produk Ekuivalen
Kuantitas Standar
Harga Standar (KG)
Total
Tepung Terigu
0.052
3,721,246
193,815
Rp
Ragi
0.021
3,721,246
77,526
Rp
Fresh Milk
0.030
3,721,246
110,087
Rp
9,500 1,045,825,178
Telur
0.021
3,721,246
77,526
Rp
13,900 1,077,610,821
Gula Pasir
0.017
3,721,246
62,021
Rp
9,200
570,591,053
Garam
0.005
3,721,246
20,157
Rp
2,000
40,313,498
Mentega Minyak Goreng Cocoa Powder
0.013
3,721,246
46,516
Rp
10,500
488,413,538
0.042
3,721,246
155,052
Rp
10,900 1,690,065,892
0.004
3,721,246
15,505
Rp
29,600
TOTAL BIAYA BAHAN BAKU STANDAR Sumber : Data di Olah
7,000 1,356,704,271 11,500
891,548,521
458,953,673 7,620,026,445
47
2. Penentuan Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung
Standar biaya tenaga kerja langsung merupakan pedoman biaya tenaga kerja langsung yang seharusnya terjadi untuk membuat suatu produk. Perusahaan dalam menetpakan standar biaya tenaga kerja langsung ditentukan oleh 2 ( dua ) faktor, yaitu tarif upah langsung dan standar jam kerja langsung.
1. Standar Jam Kerja Langsung
Standar jam kerja langsung merupakan jam kerja yang seharusnya terjadi untuk membuat suatu produk. Perusahaan menetapkan standar jam kerja langsung dilakukan oleh direktur operasional pabrik dan para manager bagian produksi dengan memperhatikan tata letak peralatan, kemampuan karyawan, alat-alat produksi langsung yang di tetapkan perusahaan. Proses Produksi Pada PT. JCo Donuts & Coffee berlangsung 3 shiff, untuk shiff Pertama mulai pukul. 08.00 – 17.00 WIB . Shiff ke-2 mulai pukul 11.00 20.00 WIB, untuk shif ke-3 mulai pukul. 14.00 – 23.00 WIB. Istirahat selama satu jam, istirahat tersebut ditentukan tergantung shif masuk. Waktu efektif produksi yaitu 15 Jam perhari.
2. Standar Tarif Upah Langsung
Standar tarif upah langsung merupakan tarif upah langsung yang seharusnya terjadi. Standar tarif upah ini di tetapkan oleh perusahaan didasarkan pada upah periode lalu dan mengikuti kebijakan pemerintah mengenai upah minimum regional (UMR), tarif upah langsung ini di tetapkan
48
oleh bagian umum dan bagian akuntansi. Adapun data yang di peroleh dari perusahaan adalah sbb :
Tabel 4.8 Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung (PE) untuk 1 pcs donuts 2010
Jenis Pekerjaan
Jam Kerja Standar (1 Pcs)
Produk Ekuivalen
Standar Jam Kerja Langsung
Tarif Upah Standar (Perjam )
Total
Mixing
0.04
3,284,944
136,873
Rp 5,111
699,571,407
Table
0.04
3,284,944
136,873
Rp 6,000
821,236,000
Frying
0.02
3,284,944
68,436
Rp 5,111
349,785,704
Toping
0.02
3,284,944
68,436
Rp 5,333
364,993,778
TOTAL STANDAR BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
2,235,586,889
3. Penentuan Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung
Standar biaya overhead pabrik merupakan biaya overhead pabrik yang seharusnya terjadi untuk membuat suatu produk. Dalam menetapkan standar tarif biaya overhead pabrik, PT. J.Co Donuts & Coffee melakukan koordinasi dan kerjasama antara bagian produksi, personalia, dan akuntansi. Perusahaan dalan membebankan biaya overhead pabrik kepada produknya menggunakan dasar jam kerja langsung yaitu anggaran overhead pabrik dibandingkan dengan taksiran jam kerja langsung.
Sedangkan untuk menentukan perhitungan biaya overhead pabrik seperti biaya listrik, biaya telp, biaya air, biaya pemeliharaan dan perawatan, dll menggunakan
49
persentase. Persentase untuk produksi donuts 50%, Beverage 40%, dan JCool 10%.
Adapun anggaran biaya overhead pabrik pada tahun 2010 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.9 Biaya Overhead Pabrik Standar PT. J.Co Donuts & Coffee Tahun 2010
No
Biaya Overhead Pabrik Standar
Biaya Overhead Pabrik
All Produksi
Persentase
149,315,648
50%
74,657,824
Produksi Donuts
Biaya Overhead Variabel : 1
Biaya Listrik
2
Biaya Telepon
85,307,466
50%
42,653,733
3
Biaya Air
93,871,286
50%
46,935,643
Jumlah Biaya Variabel
164,247,200
328,494,400
Biaya Overhead Tetap : 290,537,048
50%
145,268,524
Biaya Penyusutan Mesin
78,400,000
50%
39,200,000
3
Biaya Penyusutan Gudang
71,000,000
50%
35,500,000
4
Biaya Penyusutan Inventaris Prod
93,866,353
50%
46,933,176
1
Biaya Pemeliharaan & Perawatan
2
Jumlah Biaya Tetap TOTAL
266,901,700
533,803,401
431,148,900
862,297,801
Sumber : Data diolah
Kapasitas Standar = 410,618 Jam Kapasitas Normal Jam Mesin = 374,119 Jam Mesin Biaya overhead variabel : Rp. 164,247,200 = Rp. 400
410,618 Jam \
50
Biaya overhead tetap
: Rp. 266,901,700 = Rp. 650
410,618 Jam Tarif BOP Pada Kapasitas Standar
+ Rp. 1,050
D. Perhitungan & Analisis Varians
PT. J.Co Donuts & Coffee telah menetapkan biaya standar produksi untuk setiap produk yang dihasilkan, dengan adanya standar yang telah ditetapkan perusahaaan
dapat
mengetahui
tingkat
efisiensi
biaya
produksi
dengan
membandingkan antara biaya actual yang terjadi dalam kegiatan produksi dengan biaya standar yang telah ditetapkan, selisih antara biaya standar actual dengan biaya standar disebut varians perbandingan antara biaya actual yang terjadi dengan biaya standar yang telah di tetapkan kemungkinan dapat menimbulkan selisih yang menguntungkan ( Favourable ) dan selisih biaya yang tidak menguntungkan ( Unfavourable ).
Kedua selisih ini sebaiknya dianalisa untuk dapat melakukan
tindakan perbaikan analisa varians biaya produksi dibagi menjadi tiga bagian analisa yaitu analisa varians bahan baku langsung, varians tenaga kerja langsung dan varians biaya overhead pabrik.
1. Analisa Varians Bahan Baku Langsung
Sebelum menganalisa varians bahan baku langsung penulis akan menampilkan data total biaya bahan baku actual
51
Tabel 4.10 Komposisi Aktual Bahan Baku (PE) untuk 1 Pcs Donuts 2010 Bahan Baku (KG) Tepung Terigu
Kuantitas Aktual (KG)
Produk Ekuivalen
Kuantitas Aktual
Harga Aktual (KG)
0.029
3,721,246
108,536
Rp 5,500
596,949,879
Ragi Fresh Milk
0.010
3,721,246
38,763
Rp 8,000
310,103,833
0.038
3,721,246
141,097
Rp 11,500
1,622,618,308
Telur
0.021
3,721,246
77,526
Rp 13,900
1,077,610,821
Gula Pasir
0.010
3,721,246
37,212
Rp 6,500
241,880,990
Garam
0.005
3,721,246
20,157
Rp 2,000
40,313,498
Mentega Minyak Goreng Cocoa Powder
0.017
3,721,246
62,021
Rp 12,000
744,249,200
0.042
3,721,246
155,052
Rp 10,900
1,690,065,892
0.004
3,721,246
15,505
Rp 29,600
458,953,673
TOTAL BIAYA BAHAN BAKU AKTUAL Sumber : PT. J.Co Donuts & Coffee
Total
6,782,746,095
Untuk mempermudah melakukan analisa, penulis mencoba membuat analisa rekapitulasi biaya bahan baku standar dikurangi dengan biaya bahan baku aktual.
52
Tabel 4.11 Rekapitulasi Komposisi Bahan Baku PT. J.Co Donuts & Coffee 2010 Bahan Baku Standar Bahan Baku
Bahan Baku Aktual
Harga Standar
Kuantitas Aktual
193,815
Rp 7,000
1,356,704,271
108,536
Rp 5,500
596,949,879
759,754,392
Ragi Fresh Milk
77,526
Rp 11,500
891,548,521
38,763
Rp 8,000
310,103,833
581,444,688
110,087
Rp. 9,500
1,045,825,178
141,097
Rp11,500
1,622,618,308
(576,793,130)
Telur Gula Pasir
77,526
Rp.13,900
1,077,610,821
77,526
Rp13,900
1,077,610,821
-
62,021
Rp 9,200
570,591,053
37,212
Rp 6,500
241,880,990
Garam
20,157
Rp 2,000
40,313,498
20,157
Rp 2,000
40,313,498
-
Mentega Minyak Goreng Cocoa Powder
46,516
Rp 10,500
488,413,538
62,021
Rp12,000
744,249,200
(255,835,663)
155,052
Rp 10,900
1,690,065,892
155,052
Rp10,900
1,690,065,892
-
15,505
Rp 29,600
458,953,673
15,505
Rp29,600
458,953,673
-
Tepung Terigu
Kuantitas Standar
Harga Aktual
Total Biaya Bahan Baku Aktual
Total Varians komposisi Bahan Baku
Total Biaya Bahan Baku Standar
Total Varians Komposisi Bahan Baku
328,710,063
837,280,350
Sumber : Data di Olah
Selisih biaya bahan baku terdiri dari 2 ( dua ) jenis selisih yaitu :
a. Analisa Varians harga bahan baku
Adapun selisih harga bahan baku dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
53
Tabel 4.12 Selisih Harga Bahan Baku 2010
Kuantitas Aktual (KG)
Bahan Harga Harga Baku Standar Aktual Tepung Terigu 7,000 5,500 108,536 Ragi 11,500 8,000 38,763 Fresh Milk 9,500 11,500 141,097 Telur 13,900 13,900 77,526 Gula Pasir 9,200 6,500 37,212 Garam 2,000 2,000 20,157 Mentega 10,500 12,000 62,021 Minyak Goreng 10,900 10,900 155,052 Cocoa Powder 29,600 29,600 15,505 Total Selisih Harga Bahan Baku Sumber : Data diolah
Selisih Harga Bahan Baku
Favourabel / Unfavourabel
162,804,513 135,670,427 (282,194,488) 100,473,642 (93,031,150)
F F UF F UF
23,722,943
F
Dari perhitungan di atas di ketahui bahwa jumlah varians harga bahan baku keseluruhan adalah sebesar 23,722,943 yang sifatnya menguntungkan ( Favourable ). Ini dikarenakan harga bahan baku Tepung Terigu, Ragi, dan Gula Pasir lebih rendah dari harga standar yang di tetapkan perusahaan, sedangkan varians yang sifatnya tidak menguntungkan ( Unfavourable ) terdapat pada fresh milk dan mentega, hal ini terjadi karena harga bahan baku ragi dan mentega mengalami kenaikan harga.
b. Analisa Selisih kuantitas bahan baku
Adapun selisih kuantitas bahan baku dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
54
Tabel 4.13 Selisih Kuantitas Bahan Baku 2010
Harga Standar
Selisih Kuantitas Bahan Baku
Favourabel / Unfavourabel
108,536 38,763
7,000 11,500
596,949,879 445,774,260
F F
141,097 77,526 37,212 20,157
9,500 13,900 9,200 2,000
(294,598,642) 228,236,421 -
UF
Mentega 46,516 62,021 10,500 Minyak Goreng 155,052 155,052 10,900 Cocoa Powder 15,505 15,505 29,600 Total Selisih Kuantitas Bahan Baku Sumber : Data diolah
(162,804,513)
UF
Bahan Baku Tepung Terigu Ragi Fresh Milk Telur Gula Pasir Garam
Kuantitas Standar (KG)
Kuantitas Aktual (KG)
193,815 77,526 110,087 77,526 62,021 20,157
F
813,557,407
F
Dari perhitungan di atas di ketahui bahwa jumlah varians harga bahan baku keseluruhan
adalah
sebesar
813,557,407
yang
sifatnya
menguntungkan
(Favourable). Ini dikarenakan harga bahan baku Tepung Terigu, Gula Pasir dan fresh milk, hal ini terjadi karena kuantitas sesungguhnya lebih rendah dari pada kuantitas standar. Sedangkan selisih yang tidak menguntungkan (Unfavourable ) terjadi pada Fresh Milk dan Mentega, hal ini terjadi karena kuantitas sesungguhnya lebih besar dari pada kuantitas standar.
2. Analisa Varians Tenaga Kerja Langsung
Sebelum menganalisa varians tenaga kerja langsung penulis akan menampilkan data total biaya tenaga kerja langsung aktual.
55
Tabel 4.14 Standar Biaya Aktual Tenaga Kerja Langsung 2010
Jenis Pekerjaan
Jam Kerja Aktual
Produk Ekuivalen
Jam Kerja Langsung Aktual
Tarif Upah Aktual (Perjam )
Total
Mixing
0.05
3,284,944 159,685
Rp 5,333
851,652,148
Table
0.02
3,284,944 77,561
Rp 5,556
430,895,432
Frying
0.01
3,284,944 45,624
Rp 4,667
212,913,037
Toping 0.03 3,284,944 91,248 Rp 5,556 TOTAL BIAYA AKTUAL TENAGA KERJA LANGSUNG Sumber : PT. J.Co Donuts & Coffee
506,935,802 2,002,396,420
Untuk mempermudah melakukan analisa, penulis mencoba membuat analisa rekapitulasi biaya bahan baku standar dikurangi dengan biaya bahan baku actual.
Tabel 4.15 Rekapitulasi Biaya tenaga Kerja Langsung PT. J.Co Donuts & Coffee 2010
Jenis Pekerjaan
Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar Total Biaya Standar Tarif Tenaga Jam Upah Kerja Kerja Standar Standar Langsung (Perjam )
Biaya Tenaga Kerja Langsung Aktual Total Biaya Jam Tarif Tenaga Kerja Upah Kerja Langsung Aktual Aktual Aktual (Perjam )
Mixing
136,873
Rp 5,111
699,571,407
159,685
Rp 5,333
851,652,148
(152,080,741)
Table
136,873
Rp 6,000
821,236,000
77,561
Rp 5,556
430,895,432
390,340,568
Frying
68,436
Rp 5,111
349,785,704
45,624
Rp 4,667
212,913,037
136,872,667
Toping
68,436
Rp 5,333
364,993,778
91,248
Rp 5,556
506,935,802
(141,942,025)
Total Varians Biaya Tenaga Kerja Langsung Sumber : Data di Olah
Total Varinas Biaya Tenaga Kerja Langsung
233,190,469
56
Selisih biaya tenaga kerja langsung terdiri dari 2 (dua) jenis selisih, yaitu :
a. Selisih tarif upah langsung
Tabel 4.16 Selisih Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung 2010 Jenis pekerjaan
Tarif Upah Standar
Tarif Upah Aktual
Jam Kerja Aktual
Selisih Harga Bahan Baku
Favourabel / Unfavourabel
Mixing
5,111
5,333
159,685
(35,485,506)
Table
6,000
5,556
77,561
34,471,635
F
Frying
5,111
4,667
45,624
20,277,432
F
Toping 5,333 5,556 91,248 Total Selisih Tarif Upah Tenaga Kerja Langsug Sumber : Data diolah
UF
(20,277,432)
UF
(1,013,872)
UF
Dari perhitungan di atas di ketahui bahwa jumlah penyimpangan tarif upah tenaga kerja langsung keseluruhan adalah sebesar 1,013,872 yang sifatnya tidak menguntungkan (Unfavourable). Ini dikarenakan jenis pekerjaan Mixing dan Toping terjadi karena tarif upah standar lebih kecil dari pada tarif upah sesungguhnya. Sedangkan selisih yang menguntungkan (Favourable ) terjadi pada jenis pekerjaan Table dan Frying hal ini terjadi karena tarif upah standar lebih besar dari pada tarif upah sesungguhnya.
b. Selisih Efesiensi Upah Langsung
Adapun selisih efesiensi upah dapat dihitung dengan cara :
57
Tabel 4.17 Selisih Efesiensi Tenaga Kerja Langsung 2010 Jenis pekerjaan
Jam Kerja Standar
Jam kerja Aktual
Tarif Upah Standar
Selisih Harga Bahan Baku
Favourabel / Unfavourabel UF
Mixing
136,873
159,685
5,111
(116,595,235)
Table
136,873
77,561
6,000
355,868,933
F
Frying
68,436
45,624
5,111
116,595,235
F
Toping 68,436 91,248 5,333 Total Selisih Efisiensi Tenaga Kerja Langsung Sumber : Data diolah
(121,664,593) 234,204,341
UF F
Dari perhitungan di atas di ketahui bahwa jumlah penyimpangan tarif upah tenaga kerja langsung keseluruhan adalah sebesar 234,204,341 yang sifatnya menguntungkan (Favourable). Ini dikarenakan jenis pekerjaan Table dan Frying, hal ini terjadi karena tarif upah standar lebih besar dari pada tarif upah sesungguhnya. Sedangkan selisih yang tidak menguntungkan (Unfavourable ) terjadi pada jenis pekerjaan Mixing dan Toping, hal ini terjadi karena tarif upah standar lebih kecil dari pada tarif upah sesungguhnya.
3. Analisa Varians Biaya Overhead Pabrik
Sebelum menganalisa varians biaya overhead pabrik penulis akan menampilkan data total biaya overhead pabrik aktual.
58
Tabel 4.18 Biaya Overhead Pabrik Akual PT. J.Co Donuts & Coffee Tahun 2010
No
By. Overhead pabrik Aktual
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Variabel : 1 Biaya Listrik 2 Biaya Telepon 3 Biaya Air Jumlah Biaya Variabel
85,765,879 40,750,867 65,460,501 191,977,247
Biaya Overhead Tetap : 1 Biaya Pemeliharaan & Perawatan 2 Biaya Penyusutan Mesin 3 Biaya Penyusutan Gudang Biaya Penyusutan Inventaris 4 Prod Jumlah Biaya Tetap Total Biaya Overhead Sumber : PT. J.Co Donuts & Coffee
65,437,925 12,587,596 11,675,489 38,283,821 127,984,831 319,962,078
Untuk mempermudah melakukan analisa, penulis mencoba membuat analisa rekapitulasi biaya bahan baku standar dikurangi dengan biaya bahan baku aktual.
Tabel 4.19 Rekapitulasi Biaya Overhead Pabrik PT. J.Co Donuts & Coffee 2010
Biaya Overhead Pabrik Biaya Variabel Biaya Tetap
Biaya Overhead Standar Total Biaya Tarif Kapasitas Overhead BOP Standar Standar
Biaya Overhead Aktual Total Biaya Tarif Kapasitas Overhead BOP Normal Aktual
Total Varians Biaya Overhead Pabrik
410,618
Rp 400
164,247,200
374,119
Rp 513
191,977,247
(27,730,047)
410,618
Rp 650
266,901,700
374,119
Rp 342
127,984,831
138,916,869
Total Varians Biaya Overhead Pabrik Sumber : Data di Olah
111,186,822
59
Metode Analisa Biaya Overhead pabrik yang digunakan adalah 3 selisih, Adapun metode ini terdiri dari :
a. Varians Anggaran
BOP Sesungguhnya
Rp. 319,962,078
Anggaran berdasarkan aktivitas sesungguhnya :
Kapasitas Normal x Tarif Standar BOP Variabel ( 374,119 x 400 )
Rp. 149,647,600
Overhead Tetap yang dianggarkan
Rp. 266,901,700
Anggaran berdasarkan jam kerja aktual
Rp. 416,549,300
-
Selisih Anggaran
Rp. 96,587,222 ( F )
b. Varians Kapasitas Menganggur
Anggaran berdasarkan jam kerja aktual
Rp. 416,549,300
Kapasitas Normal x Tarif Overhead Standar ( 374,119 x 1,050 )
Rp. 392,824,950
Selisih Kapasitas
Rp. 23,724,350 ( UF)
c. Selisih Efesiensi
Kapasitas Normal x Tarif Overhead Standar ( 374,119 x 1,050 )
Rp. 392,824,950
-
60
Overhead yang dibebankan ke produksi
Kapasitas Standar x Tarif Overhead Standar
( 410,618 x 1,050 )
Rp. 431,148,900
-
Rp. 38,323,950 ( F )
Total Varian Biaya Overhead Pabrik
Rp. 111,186,822 ( F )
Jumlah keseluruhan penyimpangan biaya overhead pabrik adalah sebesar Rp. 111,186,822
yang
sifatnya
menguntungkan
(Favorable).
Selisih
yang
menguntungkan ini dapat di ketahui penyebabnya setelah di uraikan menjadi selisih anggaran, selisih kapasitas, selisih efisiensi. Dimana pada selisih anggaran terdapat selisih yang menguntungkan (Favorable) sebesar Rp. 96,587,222. Hal ini terjadi karena biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih kecil dari pada anggaran fleksibel pada jam sesungguhnya. Sedangkan untuk selisih kapasitas terdapat selisih yang tidak menguntungkan (Unfavorable) sebesar Rp. 23,724,350. Hal ini terjadi karena jam sesungguhnya lebih besar dari pada jam standar. Dan untuk selisih efisiensi terdapat selisih yang menguntungkan (Favorable) sebesar Rp. 38,323,950. Hal ini terjadi karena biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih kecil dari pada overhead yang dibebankan ke produksi.
61
E. Peranan Biaya Standar dalam meningkatkan biaya produksi PT. J.Co Donuts & Coffee
PT. J.Co Donuts & Coffee dalam melaksanakan kegiatannya telah menggunakan biaya standar untuk meningkatkan biaya produksi. Dimana biaya standar ini disusun berdasarkan atas pengalaman tahun sebelumnya dan proyeksi untuk tahun berikutnya dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya standar tahun lalu.
Biaya standar sangat berperan bagi PT. J.Co Donuts & Coffee untuk meningkatkan biaya produksi. Biaya standar memberikan pedoman kepada manajement berapa biaya yang seharusnya untuk melaksakan kegiatan produksi. Sehingga
dapat
merangsang
masing-masing
individu
dalam
melaksanakan
pekerjaannya secara efisien dan efektif. Selain itu manajement dapat mendekteksi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dari biaya standar melalui metode analisis selisih, yaitu dengn cara membandingkan antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya terjadi. Dan dari analisi ini dapat diketahui selisih yang terjadi, selisih yang menguntungkan ( favorable) atau tidak menguntungkan (unfavorable). Denagn diketahuinya selisih ini berarti manajement dapat mengetahui apakah biaya yang telah dikeluarkan dapat dikendalikan dengan baik sesuai standar yang di tetapkan.