BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kinerja Keuangan PT. Lippo Karawaci Tbk tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 Dalam Bab ini penulis akan melakukan analisis terhadap laporan keuangan dengan menggunakan teknik teknik perhitungan rasio yang biasanya digunakan dalam analisis laporan keuangan, indikator rasio tersebut sangat dibutuhkan bagi berbagai pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan
4.1.1. Analisa Rasio Likuiditas Dengan menggunakan rasio likuiditas diharapkan dapat melihat kemampuan PT. Lippo Karawaci, Tbk dalam mengembalikan atau membayar hutang jangka pendeknya. Artinya, seberapa mampu perusahaan ini mampu membayar kewajiban atau hutangnya yang sudah jatuh tempo. Untuk itu penulis menggunakan beberapa jenis rasio likuiditas, antara lain Quick Ratio, Current Ratio, Cash ratio. Berikut data rasio likuiditas untuk PT. Lippo Karawaci, Tbk dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012
41
Tabel 4.1 Rasio Likuiditas PT. Lippo Karawaci, Tbk. Tahun 2009 – 2012
Tahun
Rasio Likuiditas Total Current Asset + Cash & Near Cash Items + Short Term Investments + Inventories + Other Current Assets
2009 2010 2011 2012 8.033.582 11.825.184 11.469.634 19.964.911 1.533.260 3.660.087 2.174.561 3.337.357 0 0 0 0 5.893.283 7.068.539 7.892.171 10.504.910 607.039 1.096.558 1.402.902 6.122.644
Total Current Liabilities + Accounts Payable + Short Term Borrowings + Other Short Term Liabilities
2.876.542 294.507 548.559 2.033.476
3.325.760 275.531 459.622 2.590.606
3.406.536 416.871 0 2.989.666
3.479.207 575.701 11.218 2.892.288
2,79 0,53 0,53
3,56 1,10 1,10
3,37 0,64 0,64
5,74 0,96 0,96
Current Ratio Cash Ratio Quick Ratio Sumber : Laporan Keuangan
Current Ratio PT. Lippo Karawaci, Tbk, selama 4 Tahun selalu berada di atas angka 1 yaitu pada tahun 2009 sebesar 2,79 lalu meningkat menjadi 3,56 pada tahun 2011 sedikit mengalami penurunan menjadi 3,37 dikarenakan total current asset turun sebesar 3% bila dibandingkan dengan tahun 2010 dan tetapi pada tahun 2012 yang cukup signifikan dikarenakan kenaikan asset sebesar 70% yang membuat current ratio menjadi lebih tinggi. Dengan current ratio tersebut dapat membuktikan bahwa perusahaan mampu membayarkan atau membiayai kembali kewajiban jangka pendeknya dengan total current asset yang cukup.
42
Cash Ratio rata-rata menunjukan di bawah angka 1 yaitu sebesar 0,53 pada tahun 2009, tahun 2010 naik menjadi 1,10 lalu tahun 2011 turun kembali menjadi 0,64 dikarenakan berkurangnya total kas lancar sebesar 3% padahal ditahun yang sama terjadi peningkatan total liabilities sebesar 2%, hal ini yang menjadikan rasionya menjadi rendah. Tetapi pada tahun 2012 kembali naik menjadi 0,96 dikarenakan adanya peningkatan kas lancar sebesar 55% dengan perbandingan hutang yang hanya naik 2% maka rasionya menjadi naik. Artinya PT. Lippo Karawaci Tbk memiliki kemampuan membayar hutang jangka pendek yang cukup rendah dikarenakan jumlah hutangnya lebih besar daripada jumlah kas dan surat berharga yang dapat segera diuangkan. Untuk perhitungan Quick Ratio pada tahun 2009 adalah sebesar 0,53 lalu pada 2010 naik menjadi 1,10 kemudian turun kembali pada 2011 sebesar 0,64 kemudian naik kembali pada 2012 menjadi 0,96. Untuk besaran rasionya sama dengan Cash Ratio dikarenakan pada PT Lippo Karawaci tidak memiliki rasio Disini PT Lippo Karawaci juga memiliki quick ratio yang rendah dikarenakan sebagian besar aktiva lancar adalah berupa Persediaan (Inventories). Tetapi hal ini wajar dikarenakan untuk jenis perusahaan yproperti memang lebih memiliki persediaan inventory yang besar karena tidak semua untuk dijual tetapi sebagian disewakan seperti mal dan rumah sakit.
43
4.1.2. Analisa Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas digunakan untuk menentukan kondisi keuangan PT. Lippo Karawaci, Tbk dalam jangka panjang dan apakah PT. Lippo Karawaci, Tbk, mampu memenuhi kewajiban nya bila terjadi likuidasi, maka penulis akan menggunakan beberapa rasio solvabilitas, yaitu Debt Ratio atau Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio.
Tabel 4.2 Rasio Solvabilitas PT. Lippo Karawaci, Tbk. Tahun 2009 – 2012 Tahun
Rasio Solvabilitas Total Current Asset + Cash & Near Cash Items + Short Term Investments + Inventories + Other Current Assets
2009 8.033.582 1.533.260 0 5.893.283 607.039
2010 11.825.184 3.660.087 0 7.068.539 1.096.558
2011 11.469.634 2.174.561 0 7.892.171 1.402.902
2012 19.964.911 3.337.357 0 10.504.910 6.122.644
Total Long-Term Assets + Long Term Investments + Net Fixed Assets + Other Long Term Assets
3.555.926 860.497 2.230.963 464.466
3.668.513 992.174 2.160.134 516.205
6.224.902 2.899.630 2.543.882 781.390
4.310.008 301.746 3.151.861 856.401
11.589.508
15.493.697
17.694.536
24.274.919
Total Current Liabilities + Accounts Payable + Short Term Borrowings + Other Short Term Liabilities
2.876.542 294.507 548.559 2.033.476
3.325.760 275.531 459.622 2.590.606
3.406.536 416.871 0 2.989.666
3.479.207 575.701 11.218 2.892.288
Total Long Term Liabilities + Long Term Borrowings + Other Long Term Borrowings
3.962.170 2.335.246 1.626.925
4.650.208 2.916.244 1.733.964
5.443.617 3.753.098 1.690.518
9.919.982 5.998.283 3.921.699
Total Liabilities
6.838.712
7.975.968
8.850.153
13.399.189
Total Shareholders Equity
5.288.931
8.179.417
9.409.018
11.470.106
0,59 1,29
0,51 0,98
0,50 0,94
0,55 1,17
Total Asset
Debt Ratio Debt to Equity Ratio Sumber : Laporan Keuangan
44
Debt Ratio PT. Lippo Karawaci, Tbk menunjukan angka berfluktuasi tahunnya, yaitu itu untuk Debt ratio sebesar 0,59 pada tahun 2009, pada tahun 2010 menjadi 0,51 lalu tahun 2011 menjadi 0,50 dan pada tahun 2012 menjadi 0,55. Disini Debt Ratio menunjukan angka sekitar diatas 0.5, artinya kreditur membiayai lebih dari 50% dari total aktiva yang dimiliki perusahaan. Sedangkan dari sisi Debt to Equity Ratiom pada tahun 2009 sebesar 1,29, kemudian pada tahun 2010 turun sebesar 0,98 dan di tahun 2011 turun menjadi sebesar 0,94 dan pada tahun 2012 naik menjadi 1,17. Penurunan dari tahun 2009 sampai dengan 2011 dikarenakan kenaikan total Liabilities sebesar 51%, sementara meski Total Shareholders Equity naik tapi jumlahnya hanya 22%, dan itu yang menjadikan peningkatan pada rasio Debt to Equity. Disini, PT. Lippo Karawaci, Tbk memiliki rasio diatas angka 1 yang berarti lebih dari 100% perusahaan dibiayai dari utang dari pihak lain, atau dapat diartikan juga bahwa setiap pemegang saham memiliki kewajiban lebih dari 100% modal yang diinvestasikan. Secara keseluruhan PT. Lippo Karawaci, Tbk memiliki rasio yang cukup baik dikarenakan memiliki rasio hutang yang rendah bila dibandingkan dengan total asset yang dimiliki. Hal ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kemampuan membayar utang yang cukup baik apabila terjadi likuidasi.
45
4.1.3. Analisa Rasio Aktivitas Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya, baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya dengan menggunakan Rasio Asset Turnover, Inventory Turnover, Working Capital Turnover. Tabel 4.3 Rasio Aktivitas PT. Lippo Karawaci, Tbk. Tahun 2009 – 2012 Tahun
Rasio Aktivitas Total Current Asset + Cash & Near Cash Items + Short Term Investments + Inventories + Other Current Assets
2009 8.033.582 1.533.260 0 5.893.283 607.039
2010 11.825.184 3.660.087 0 7.068.539 1.096.558
2011 11.469.634 2.174.561 0 7.892.171 1.402.902
2012 19.964.911 3.337.357 0 10.504.910 6.122.644
Total Long-Term Assets + Long Term Investments + Net Fixed Assets + Other Long Term Assets
3.555.926 860.497 2.230.963 464.466
3.668.513 992.174 2.160.134 516.205
6.224.902 2.899.630 2.543.882 781.390
4.310.008 301.746 3.151.861 856.401
11.589.508
15.493.697
17.694.536
24.274.919
Total Current Liabilities + Accounts Payable + Short Term Borrowings + Other Short Term Liabilities
2.876.542 294.507 548.559 2.033.476
3.325.760 275.531 459.622 2.590.606
3.406.536 416.871 0 2.989.666
3.479.207 575.701 11.218 2.892.288
Revenue - Cost of Goods Sold - Gross Income
2.565.101 1.378.533 1.186.568
3.125.313 1.601.542 1.523.770
4.189.580 2.293.260 1.896.320
6.160.214 3.339.267 2.820.947
0,22 0,25 0,50
0,20 0,25 0,37
0,24 0,31 0,52
0,25 0,36 0,37
Total Asset
Asset Turnover Inventory Turnover Working Capital Turnover Sumber : Laporan Keuangan
Untuk Rasio aktivitas PT Lippo Karawaci, Tbk untuk Asset Turnover pada tahun 2009 sebesar 0,22 lalu tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 0,20 tetapi kemudian di tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi sebesar 0,24 dan di tahun 2012 sebesar 0,25. Hal
46
berarti PT. Lippo Karawaci, Tbk memiliki rasio Asset Turnover yang menunjukan peningkatan setiap tahunnya, meskipun pada tahun 2010 ada penurunan yang disebabkan oleh adanya kenaikan asset sebesar 34% tetapi untuk penerimaan hanya mengalami peningkatan sebesar 22% yang berarti rasio kenaikan asset tidak dimbangi kenaikan penerimaan. Sedangkan untuk Inventory turnover mengalami kenaikan setiap tahunnya yaitu pada tahun 2009 sebesar 0,25, tahun 2010 nilainya tetap 0,25 kemudian di tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi sebesar 0,31 dan pada tahun 2012 menjadi sebesar 0,36. Hal ini menunjukan bahwa PT. Lippo Karawaci, Tbk memiliki inventory turnover yang cukup rendah, tetapi dikarenakan ada peningkatan setiap tahun dan jumlah tersebut mengindikasikan perusahaan berusaha melakukan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi dalam mengontrol modal yang ada di persediaan yang dimilikinya. Working capital turnover Ratio pada tahun 2009 sebesar 0,50 kemudian tahun
2009 mengalami penurunan sebesar 0,37 dan naik
kembali di tahun 2010 menjadi sebesar 0,52 tetapi kembali menurun di tahun 2011 sebesar 0,37. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan aktivitas bisnis cukup baik yang ditandai dengan makin pendeknya rasio perputaran meskipun ada penurunan rasio di tahun 2010 yang disebabkan kenaikan asset yang sebesar 47% dan hutang yang hanya 16% tetapi untuk penerimaan hanya naik sebesar 22%. Begitu pula di tahun 2012 yang pada asset mengalami kenaikan yang signifikan bila dibandingkan
47
dengan tahun 2011 yaitu naik 74% yang dipengaruhi oleh kenaikan nilai inventory serta hutang yang hanya naik sebesar 2% tetapi penerimaan hanya naik sebesar 47% saja. Artinya PT. Lippo Karawaci, Tbk memiliki rasio penjualan yang cukup rendah bila dibandingkan dengan modal kerja, tetapi hal ini wajar dikarenakan untuk sektor properti rasio perputaran penjualan tidak secepat sektor lain semisal perusahan consumer goods atau otomotif. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa PT Lippo Karawaci Tbk memiliki rasio aktivitas yang cukup rendah, hal ini ditandai dengan rendahnya rasio aktivitas yang dilihat dari Asset Turnover,Inventory Turnover dan Working Capital Turnover, Aktiva yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif
48
4.1.4. Analisa Rasio Profitabilitas Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang diperoleh, dan pada skripsi ini penulis akan menggunakan beberapa rasio yaitu: Net Profit Margin, Return on Investment Asset (ROI/ROA), Return on Equity (ROE) dan Earning per Shares. Berikut adalah rasio profitabilitas untuk PT Lippo Karawaci, Tbk dari tahun 2009 sampai tahun 2012. Tabel 4.4 Rasio Profitabilitas PT. Lippo Karawaci, Tbk. Tahun 2009 – 2012 Tahun
Rasio Profitabilitas
2009 388.054
2010 525.346
2011 708.282
2012 1.060.222
Revenue - Cost of Goods Sold - Gross Income
2.565.101 1.378.533 1.186.568
3.125.313 1.601.542 1.523.770
4.189.580 2.293.260 1.896.320
6.160.214 3.339.267 2.820.947
Total Current Asset + Cash & Near Cash Items + Short Term Investments + Inventories + Other Current Assets
8.033.582 1.533.260 0 5.893.283 607.039
11.825.184 3.660.087 0 7.068.539 1.096.558
11.469.634 2.174.561 0 7.892.171 1.402.902
19.964.911 3.337.357 0 10.504.910 6.122.644
Total Long-Term Assets + Long Term Investments + Net Fixed Assets + Other Long Term Assets
3.555.926 860.497 2.230.963 464.466
3.668.513 992.174 2.160.134 516.205
6.224.902 2.899.630 2.543.882 781.390
4.310.008 301.746 3.151.861 856.401
Total Shareholders Equity
5.288.931
8.179.417
9.409.018
11.470.106
Net Income Adjusted
Total Asset
16.878.440
23.673.115
27.103.554
35.745.025
Total Shares Outstanding
18.200
21.628
22.981
22.772
Net Profit Margin Return on Investment Asset Return on Equity Earning per Shares
15,13% 2,30% 7,34% 21,32
16,81% 2,22% 6,42% 24,29
16,91% 2,61% 7,53% 30,82
17,21% 2,97% 9,24% 46,56
Sumber : Laporan Keuangan
49
Untuk Rasio Profitabilitas PT. Lippo Karawaci, Tbk, untuk Nett Profit margin menunjukan peningkatan setiap tahunnya, yaitu pada tahun 2009 sebesar 15,13% kemudian naik sebesar 16,81% pada 2010 kemudian naik kembali sebesar 16,91% pada 2011 dan pada 2012 naik menjadi 17,21%. Secara keseluruhan, hal ini menandakan bahwa rasio keuntungan bersih (Net Income Adjusted) terhadap penerimaan (Revenue), pada PT. Lippo Karawaci, Tbk memiliki trend meningkat setiap tahun. Return on Investment Asset Rasio pada tahun 2009 adalah sebesar 2,30% dan pada tahun 2010 ada penurunan menjadi 2,22% tetapi kemudian meningkat pada tahun 2010 menjadi 2,61% dan kembali naik pada 2012 menjadi 2,97%. Untuk penurunan rasio pada tahun 2010 dikarenakan pertumbuhan asset yang mencapai 40% tetapi kenaikan Net Income Adjusted hanya sebesar 35%, hal ini yang membuat rasionya menjadi sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya. Tetapi pada tahun 2011 dan 2012 PT Lippo Karawaci berhasil menaikan rasio Return on Investment ini dikarenakan keberhasilannya dalam memanfaatkan pertumbuhan asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba bersih yang lebih besar. Return on Equity Rasio pada tahun 2009 adalah sebesar 7,34% lalu pada tahun 2010 ada penurunan menjadi 6,42% kemudian naik kembali pada tahun 2010 menjadi 7,53% dan kembali naik pada 2012 menjadi 9,24%. Pada rasio ini membuktikan tingkat keuntungan dari investasi yang ditanamkan pemegang saham cenderung naik dan ada sedikit penurunan di
50
2010 karena pada saat itu ada kenaikan Total Shareholders Equity sebesar Rp. 8.179.417 atau 55% bila dibanding dengan tahun 2009 tetapi pada Net Income Adjusted hanya mengalami kenaikan 35%. Sedangkan untuk Earning per Share perusahaan selalu mengalami kenaikan setiap tahun yaitu sebesar Rp. 21,32 pada 2009 lalu pada 2010 sebesar Rp. 24,29 lalu pada 2011 Rp. 30,82 dan tertinggi di tahun 2012 sebesar Rp. 46,56 yang disebabkan perbandingan jumlah saham yang beredar mengalami penurunan tetapi pada Net Income Adjusted mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 50%. Secara keseluruhan hal ini membuktikan bahwa PT. Lippo Karawaci, Tbk memiliki rasio Earning per Share yang cukup baik dan terus meningkat setiap tahun.
51
4.1.5. Analisa Rasio Nilai Pasar Rasio Nilai Pasar adalah sekumpulan rasio yang menghubungkan harga samah perusahaan dengan laba, arus kas dan nilai buku per lembar sahamnya Jenis rasio nilai pasar adalah Price Earning Ratio (PER) dan Rasio Nilai Buku (Price to Book Value) Tabel 4.5 Rasio Nilai Pasar PT. Lippo Karawaci Tbk Tahun 2009 – 2012 Tahun
Rasio Nilai Pasar Earning per Shares Share Price Ekuitas Total Shares Outstanding Price Earning Ratio Book Value Price To Book Value
2009 21,32
2010 24,29
2011 30,82
2012 46,56
485 5.288.931 18.200
680 8.179.417 21.628
660 9.409.018 22.981
1.000 11.470.106 22.772
22,75 290,61 1,67
27,99 378,19 1,80
21,41 409,42 1,61
21,48 503,70 1,99
Sumber : Laporan Keuangan
Price Earning Ratio untuk PT. Lippo Karawaci, Tbk pada tahun 2009 adalah sebesar 22,75 lalu pada tahun 2010 naik menjadi 27,99 kemudian terjadi penurunan menjadi 21,41 pada 2011 kemudian sedikit naik pada 2012 menjadi 21,48%. Hal ini menunjukan harga pasar dari setiap lembar saham akan cukup baik yaitu rata-rata 23,41 untuk empat tahun terakhir. Sedangkan untuk Rasio Nilai Buku untuk PT. Lippo Karawaci, Tbk pada tahun 2009 adalah sebesar 1,67% lalu pada tahun 2010 ada naik menjadi 1,80% kemudian terjadi penurunan menjadi 1,61% pada 2011
52
menjadi 2,61% dan kembali naik pada 2012 menjadi 1,99%. Jadi untuk empat tahun terakhir Rasio nilai PBV dari PT. Lippo Karawaci, Tbk, selalu di atas angka satu, yang menandakan nilai pasar saham ini selalu lebih tinggi dari nilai bukunya dan hal ini sangat baik, mengingat dengan tingginya harga pasar dari suatu saham tersebut berarti capital gain (actual return) juga semakin tinggi.
53
4.2. Perbandingan kinerja keuangan PT. Lippo Karawaci, Tbk, tahun 2009 sampai 2012 dengan perusahaan sejenis di Bursa Efek Indonesia 4.2.1. Rasio Likuiditas a. PT. Alam Sutera Realty, Tbk Tabel 4.6 Rasio Likuiditas PT. Alam Sutera Realty, Tbk Tahun 2009 – 2012 Tahun
Rasio Likuiditas Total Current Asset + Cash & Near Cash Items + Short Term Investments + Inventories + Other Current Assets Total Current Liabilities + Accounts Payable + Short Term Borrowings + Other Short Term Liabilities Current Ratio Cash Ratio Quick Ratio
2009 2.410.716 430.593 115.091 1.841.950 23.082
2010 3.153.728 732.357 172.119 2.186.131 63.121
2011 3.662.153 844.906 285.074 2.395.213 136.959
2012 5.147.001 1.641.316 371.100 2.911.280 223.306
637.308 19.063 0 618.245
1.511.002 26.212 0 1.484.790
2.987.871 35.519 554.227 2.398.125
3.162.986 35.257 231.450 2.896.279
3,78 0,68 0,86
2,09 0,48 0,60
1,23 0,28 0,38
1,63 0,52 0,64
Sumber : La pora n Keuanga n
b. PT Summarecon Agung,Tbk Tabel 4.7 Rasio Likuiditas PT. Summarecon Agung, Tbk Tahun 2009 – 2012
54
Tahun
Rasio Likuiditas Total Current Asset + Cash & Near Cash Items + Short Term Investments + Inventories + Other Current Assets Total Current Liabilities + Accounts Payable + Short Term Borrowings + Other Short Term Liabilities Current Ratio Cash Ratio Quick Ratio Sumber : Laporan Keuangan
Current Ratio
Cash Ratio
Quick Ratio
55
2009 1.656.706 633.169 0 712.901 310.636
2010 3.160.719 1.120.483 0 1.308.433 731.802
2011 4.725.594 1.495.901 0 2.741.082 488.611
2012 5.972.624 2.427.999 0 2.819.764 724.860
199.596 62.785 0 136.811
409.682 181.665 0 228.017
505.933 246.765 0 259.168
5.197.490 184.225 444.927 4.568.338
8,30 3,17 3,17
7,72 2,74 2,74
9,34 2,96 2,96
1,15 0,47 0,47
Dalam analisa rasio likuiditas, untuk Current Ratio terlihat pada grafik PT. Lippo Karawaci Tbk memiliki peningkatan dari tahun ke tahun yang tertinggi di tahun 2012 dikarenakan adanya peningkatan asset sebesar 74% yang menjadikan kemampuan membayar kewajiban jangka pendeknya turut naik. Sedangkan untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk dalam hal ini mengalami penurunan dari tahun 2009 hingga 2011 yang disebabkan adanya kenaikan pada liabilities yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan total asset perusahaan. Untuk PT. Summarecon Agung, Tbk selama empat tahun terakhir turun di tahun 2010 dan 2012, keduanya disebabkan oleh kenaikan Total Current Liabilities yang lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan assetnya, dan puncaknya pada tahun 2012 dengan kenaikan Total Current Liabilities sebesar 927% sementara pertumbuhan Total Asset hanya 26%. Kesimpulannya selama empat tahun terakhir, untuk Current Ratio dari ketiga perusahan diatas PT
56
Lippo Karawaci memiliki kemampuan membayar hutang jangka pendek yang lebih baik, dikarenakan rasionya lebih stabil dan cenderung naik setiap tahun. Sedangkan untuk cash ratio pada PT. Lippo Karawaci, Tbk ratarata menunjukan di bawah angka 1 yaitu sebesar 0,53 pada tahun 2009, tahun 2010 naik menjadi 1,10 lalu tahun 2011 turun kembali menjadi 0,64 dikarenakan berkurangnya total kas lancar sebesar 3% padahal ditahun yang sama terjadi peningkatan total liabilities sebesar 2%, hal ini yang menjadikan rasionya menjadi rendah. Tetapi pada tahun 2012 kembali naik menjadi 0,96 dikarenakan adanya peningkatan kas lancar sebesar 55% dengan perbandingan hutang yang hanya naik 2% maka rasionya menjadi naik. Sementara untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk menunjukan rasio yang tidak jauh berbeda dengan PT. Lippo Karawaci, Tbk bahkan selalu dibawah angka 1yang menandakan kas lancar yang dimiliki untuk membayar hutang lancar tidak terlalu besar dan terendah di tahun 2011, hal ini diakibatkan kenaikan Total Current Liabilities masih selalu lebih lebih tinggi dari kas lancar yang dimiliki. Dan terakhir untuk PT. Summarecon Agung, Tbk selama tahun 2009 sampai dengan 2011 selalu berada di atas angka 1 yang berarti kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya sangat baik dan hanya di tahun 2012 mengalami penurunan dikarenakan lonjakan Total Current Liabilities sebesar 927% dikarenakan adanya pembayaran
57
Other Short Term Liabilities sebesar Rp. 4.568.338 padahal saat itu asset yang dimiliki hanya bertumbuh 26% dari tahun sebelumnya. Untuk Cash Ratio
perbandingan ketiga perusahaan tersebut
menunjukan PT. Summarecon Agung, Tbk menunjukan nilai rata-rata yang lebih baik dikarenakan hampir selalu di atas angka 1 dan hanya di tahun 2012 saja ada penurunan dikarenakan adanya pembayaran Total Current Liabilities. Untuk Quick Ratio pada PT. Lippo Karawaci, Tbk secara keseluruhan tidak begitu memuaskan dikarenakan hanya di tahun 2010 yang berada di atas angka 1 dan sisanya, hutang lancar yang dimiliki masih lebih besar dari kas lancar yang dimiliki . Sementara itu, untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk juga menunjukan nilai yang tidak terlalu baik, karena hampir empat tahun terakhir selalu berada dibawah angka 1 yang berarti untuk minimnya kemampuan kas lancar untuk membayar hutang lancar tersebut. Bila dibandingkan dengan ketiganya, sama seperti Cash Ratio, dari segi rata-rata rasio selama empat tahun terakhir PT. Summarecon Agung, Tbk menunjukan nilai yang lebih baik dari kedua perusahaan sejenis.
58
4.2.2. Rasio Solvabilitas a. PT. Alam Sutera Realty, Tbk Tabel 4.8 Rasio Solvabilitas PT. Alam, Sutera Realty, Tbk Tahun 2009 – 2012 Tahun
Rasio Solvabilitas Total Current Asset + Cash & Near Cash Items + Short Term Investments + Inventories + Other Current Assets
2009 2.410.716 430.593 115.091 1.841.950 23.082
2010 3.153.728 732.357 172.119 2.186.131 63.121
2011 3.662.153 844.906 285.074 2.395.213 136.959
2012 5.147.001 1.641.316 371.100 2.911.280 223.306
Total Long-Term Assets + Long Term Investments + Net Fixed Assets + Other Long Term Assets
1.127.379 0 1.054.567 72.812
1.422.919 0 1.100.486 322.433
2.337.404 27.461 1.503.625 806.319
5.790.485 663.062 4.096.292 1.031.131
Total Asset
3.538.095
4.576.647
5.999.557
10.937.487
Total Current Liabilities + Accounts Payable + Short Term Borrowings + Other Short Term Liabilities
637.308 19.063 0 618.245
1.511.002 26.212 0 1.484.790
2.987.871 35.519 554.227 2.398.125
3.162.986 35.257 231.450 2.896.279
Total Long Term Liabilities + Long Term Borrowings + Other Long Term Borrowings
987.529 803.970 183.560
860.564 669.174 191.390
232.805 0 232.805
3.051.556 1.948.834 1.102.722
Total Liabilities
1.624.837
2.371.566
3.220.676
6.214.543
Total Shareholders Equity
1.935.128
2.216.421
2.786.872
4.731.875
0,46 0,84
0,52 1,07
0,54 1,16
0,57 1,31
Debt Ratio Debt to Equity Ratio Sumber : Laporan Keuangan
59
b. PT. Summarecon Agung, Tbk Tabel 4.9 Rasio Solvabilitas PT. Summarecon Agung, Tbk Tahun 2009 – 2012 Tahun
Rasio Solvabilitas Total Current Asset + Cash & Near Cash Items + Short Term Investments + Inventories + Other Current Assets
2009 1.656.706 633.169 0 712.901 310.636
2010 3.160.719 1.120.483 0 1.308.433 731.802
2011 4.725.594 1.495.901 0 2.741.082 488.611
2012 5.972.624 2.427.999 0 2.819.764 724.860
Total Long-Term Assets + Long Term Investments + Net Fixed Assets + Other Long Term Assets
2.759.866 1.238.012 1.411.113 110.741
2.889.549 1.282.378 1.482.321 124.850
3.339.153 1.929.125 1.148.009 262.020
4.797.345 2.549.919 1.883.908 363.518
Total Asset
4.416.573
6.050.268
8.064.748
10.769.969
199.596 62.785 0 136.811
409.682 181.665 0 228.017
505.933 246.765 0 259.168
5.197.490 184.225 444.927 4.568.338
2.535.883 1.113.184 1.422.700
3.572.425 976.250 2.596.175
5.116.141 1.431.040 3.685.101
1.863.497 678.349 1.185.148
Total Current Liabilities + Accounts Payable + Short Term Borrowings + Other Short Term Liabilities Total Long Term Liabilities + Long Term Borrowings + Other Long Term Borrowings Total Liabilities
2.735.479
3.982.107
5.622.075
7.060.987
Total Shareholders Equity
1.724.798
2.157.533
2.477.100
3.815.400
0,62 1,59
0,66 1,85
0,70 2,27
0,66 1,85
Debt Ratio Debt to Equity Ratio Sumber : Laporan Keuangan
60
Debt Ratio
Debt to Equity Ratio
61
Untuk Rasio Solvabilitas PT. Lippo Karawaci Tbk, pada Debt Ratio dan mengalami penurunan pada tahun 2010 dan 2011 yang menandakan Rasio total hutang PT. Lippo Karawaci, Tbk terhadap total aktiva yang dimiliki cukup baik. Sementara untuk PT
Summarecon
Agung Tbk menunjukan peningkatan rasio dari 2009 hingga 2011 yang disebabkan
kenaikan Total Liabilities masih lebih tinggi dari
pertumbuhan asset, tetapi rasio tersebut menurun di tahun 2012 karena berkurannya kenaikan Total Liabilities yang hanya 26% dibanding dengan Total Asset yang bertumbuh 34. Dan terakahir untuk PT. Summarecon Agung, Tbk menunjukan angka yang berfluktuatif dimana ada kenaikan di tahun 2010 dan 2012 dikarenakan adanya kenaikan Total
62
Liabilities yang lebih tinggi pada tahun tersebut bila dibandingkan dengan pertumbuhan asset. Untuk perbandingan ketiganya semuanya menunjukan rasio yang baik, namun dari rata-rata PT. Alam Sutera Realty, Tbk menunjukan nilai yang lebih rendah dari kedua perusahaan sejenis. Sedangkan dari sisi Debt to Equity Ratio menunjukan bahwa untuk PT. Lippo Karawaci, Tbk mengalami penurunan dari tahun 2009 sampai dengan 2011 tetapi kembali naik dikarenakan kenaikan total Liabilities sebesar 51% sementara meski Total Shareholders Equity naik tapi jumlahnya hanya 22%, dan itu yang menjadikan peningkatan pada rasio Debt to Equity.
4.2.3. Rasio Aktivitas a. PT Alam Sutera Realty, Tbk Tabel 4.10 Rasio Aktivitas PT. Alam Sutera Realty, Tbk Tahun 2009 – 2012
63
Tahun
Rasio Aktivitas Total Current Asset + Cash & Near Cash Items + Short Term Investments + Inventories + Other Current Assets
2009 2.410.716 430.593 115.091 1.841.950 23.082
2010 3.153.728 732.357 172.119 2.186.131 63.121
2011 3.662.153 844.906 285.074 2.395.213 136.959
2012 5.147.001 1.641.316 371.100 2.911.280 223.306
Total Long-Term Assets + Long Term Investments + Net Fixed Assets + Other Long Term Assets
1.127.379 0 1.054.567 72.812
1.422.919 0 1.100.486 322.433
2.337.404 27.461 1.503.625 806.319
5.790.485 663.062 4.096.292 1.031.131
Total Asset
3.538.095
4.576.647
5.999.557
10.937.487
Total Current Liabilities + Accounts Payable + Short Term Borrowings + Other Short Term Liabilities
637.308 19.063 0 618.245
1.511.002 26.212 0 1.484.790
2.987.871 35.519 554.227 2.398.125
3.162.986 35.257 231.450 2.896.279
Revenue - Cost of Goods Sold - Gross Income
403.627 241.599 162.029
790.934 384.485 406.449
1.381.046 566.656 814.391
2.446.414 979.517 1.466.897
0,11 0,14 0,23
0,17 0,19 0,48
0,23 0,25 2,05
0,22 0,37 1,23
Asset Turnover Inventory Turnover Working Capital Turnover Sumber : Laporan Keuangan
b. PT. Summarecon Agung, Tbk Tabel 4.11 Rasio Aktivitas PT. Summarecon Agung, Tbk Tahun 2009 – 2012
64
Tahun
Rasio Aktivitas Total Current Asset + Cash & Near Cash Items + Short Term Investments + Inventories + Other Current Assets
2009 1.656.706 633.169 0 712.901 310.636
2010 3.160.719 1.120.483 0 1.308.433 731.802
2011 4.725.594 1.495.901 0 2.741.082 488.611
2012 5.972.624 2.427.999 0 2.819.764 724.860
Total Long-Term Assets + Long Term Investments + Net Fixed Assets + Other Long Term Assets
2.759.866 1.238.012 1.411.113 110.741
2.889.549 1.282.378 1.482.321 124.850
3.339.153 1.929.125 1.148.009 262.020
4.797.345 2.549.919 1.883.908 363.518
Total Asset
4.416.573
6.050.268
8.064.748
10.769.969
199.596 62.785 0 136.811
409.682 181.665 0 228.017
505.933 246.765 0 259.168
5.197.490 184.225 444.927 4.568.338
1.197.693 593.272 604.420
1.700.832 947.778 753.054
2.359.331 1.312.185 1.047.145
3.463.163 1.871.176 1.591.987
0,27 0,87 0,82
0,28 0,94 0,62
0,29 0,65 0,56
0,32 0,67 4,47
Total Current Liabilities + Accounts Payable + Short Term Borrowings + Other Short Term Liabilities Revenue - Cost of Goods Sold - Gross Income Asset Turnover Inventory Turnover Working Capital Turnover Sumber : Laporan Keuangan
Aset Turnover
65
Inventory Turnover
Working Capital Turnover
66
Pada Rasio Aktivitas, untuk Asset Turnover dari PT. Lippo Karawaci, Tbk menunjukan peningkatan setiap tahun dan hanya di 2010 dikarenakan pada tahun itu kenaikan asset masih lebih lebih rendah dari Revenue. Sedangkan untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk sejak tahun 2009 mengalami peningkatan yang cukup signifikan sampai dengan tahun 2011 tetapi pada tahun 2012 mengalami penurunan yang disebabkan kecilnya kenaikan liabilities yang hanya sebesar 6% bila dibandingkan dengan asset yang
naik 41% maupun revenue yang naik
77%. Dan untuk PT. Summarecon Agung, Tbk meskipun pada tahun 2009 sampai 2011 menunjukan trend yang menurun tetapi pada 2012 melonjak signifikan hal ini disebabkan adanya peningkatan liabilities yang sebesar 927 % yang menjadikan revenue menjadi sangat besar terhadap selisih antara asset dan hutang. Perbandingan untuk ketiga perusahaan diatas, yang memiliki rata-rata asset turnover tertinggi adalah PT. Alam Sutera Realty, Tbk, karena secara konsiten mampu memanfaatkan pertumbuhan asset yang dimilikinya untuk menambah penerimaannya. Untuk Inventory Turnover PT. Lippo Karawaci, Tbk, mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal ini berarti perusahaan memiliki inventory turnover yang cukup baik karena adanya peningkatan besaran rasio setiap tahun, yang menandakan perusahaan cukup efisien dalam mengatur perputaran inventaris setiap tahunnya. Sedangkan untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk tidak berbeda jauh dari PT. Lippo Karawaci, Tbk, karena
67
besaran rasionya tidak berbeda jauh, hanya saja selama empat tahun terakhir selalu menunjukan peningkatan dengan rata-rata rasio Inventory Turnover 0,24. Dan untuk PT. Summarecon Agung, Tbk memiliki rasio yang lebih tinggi yaitu 0,78. Hal ini menandakan perusahaan memiliki rasio inventory turnover yang lebih cepat bila dibanding dengan kedua perusahan sejenis. Sementara untuk rasio working capital turnover, pada PT. Lippo Karawaci, Tbk rata menunjukan rasio yang cukup rendah, yaitu rata-rata hanya 0,44. Bila dibanding dengan PT. Alam Sutera Realty, Tbk yang mengalami kenaikan pada dua tahun terakhir dan dikarenakan kenaikan Revenue sebesar 75% di tahun 2011 dan 77% padahal pada saat itu pertumbuhan total current asset tidak terlalu tinggi. Sementara untuk PT. Summarecon Agung, Tbk memiliki working capital turnover yang lebih tinggi dari kedua perusahaan sejenis dan pada tahun 2012 mencapai puncaknya dimana rasionya mencapai 4,47 yang disebabkan oleh kenaikan pada revenue meskipun pada saat itu kelebihan dari aktiva lancar atas kewajiban cukup rendah dan ini menandakan perusahaan mampu memaksimalkan penjualan meskipun dengan minimnya jumlah modal kerja pada saat itu. Dan pada working capital turnover ini, apabila secara rata-rata maka yang memiliki rasio tertinggi adalah PT. Alam Sutera Realty, Tbk.
68
4.2.4. Rasio Profitabilitas a. PT Alam Sutera Realty, Tbk Tabel 4.12 Rasio Profitabilitas PT. Alam Sutera Realty, Tbk Tahun 2009 – 2012 Tahun
Rasio Profitabilitas Net Income Adjusted
2009 94.021
2010 290.484
2011 601.654
2012 1.192.716
Revenue - Cost of Goods Sold - Gross Income
403.627 241.599 162.029
790.934 384.485 406.449
1.381.046 566.656 814.391
2.446.414 979.517 1.466.897
Total Current Asset + Cash & Near Cash Items + Short Term Investments + Inventories + Other Current Assets
2.410.716 430.593 115.091 1.841.950 23.082
3.153.728 732.357 172.119 2.186.131 63.121
3.662.153 844.906 285.074 2.395.213 136.959
5.147.001 1.641.316 371.100 2.911.280 223.306
Total Long-Term Assets + Long Term Investments + Net Fixed Assets + Other Long Term Assets
1.127.379 0 1.054.567 72.812
1.422.919 0 1.100.486 322.433
2.337.404 27.461 1.503.625 806.319
5.790.485 663.062 4.096.292 1.031.131
Total Shareholders Equity
1.935.128
2.216.421
2.786.872
4.731.875
Total Asset
5.473.223
6.793.068
8.786.429 15.669.362
Total Shares Outstanding
17.863
17.863
17.863
19.649
Net Profit Margin Return on Investment Asset Return on Equity Earning per Shares
23,29% 1,72% 4,86% 5,26
36,73% 4,28% 13,11% 16,26
43,57% 6,85% 21,59% 33,68
48,75% 7,61% 25,21% 60,70
Sumber : Laporan Keuangan
69
b. PT Summarecon Agung,Tbk Tabel 4.13 Rasio Profitabilitas PT. Summarecon Agung, Tbk Tahun 2009 – 2012
Rasio Profitabilitas
Tahun
Net Income Adjusted
2009 167.343
2010 233.478
2011 392.019
2012 797.814
Revenue - Cost of Goods Sold - Gross Income
1.197.693 593.272 604.420
1.700.832 947.778 753.054
2.359.331 1.312.185 1.047.145
3.463.163 1.871.176 1.591.987
Total Current Asset + Cash & Near Cash Items + Short Term Investments + Inventories + Other Current Assets
1.656.706 633.169 0 712.901 310.636
3.160.719 1.120.483 0 1.308.433 731.802
4.725.594 1.495.901 0 2.741.082 488.611
5.972.624 2.427.999 0 2.819.764 724.860
Total Long-Term Assets + Long Term Investments + Net Fixed Assets + Other Long Term Assets
2.759.866 1.238.012 1.411.113 110.741
2.889.549 1.282.378 1.482.321 124.850
3.339.153 1.929.125 1.148.009 262.020
4.797.345 2.549.919 1.883.908 363.518
Total Shareholders Equity
1.724.798
2.157.533
2.477.100
3.815.400
Total Asset
6.141.371
8.207.802 10.541.848 14.585.369
Total Shares Outstanding Net Profit Margin Return on Investment Asset Return on Equity Earning per Shares Sumber : Laporan Keuangan
70
6.437
6.873
6.873
7.213
13,97% 2,72% 9,70% 26,00
13,73% 2,84% 10,82% 33,97
16,62% 3,72% 15,83% 57,04
23,04% 5,47% 20,91% 110,60
Net Profit Margin
Return on Investment Asset
71
Return on Equity
Earning per Shares
72
Untuk Rasio Profitabilitas, pada Nett Profit Margin PT. Lippo Karawaci Tbk, dari tahun 2009 sampai 2012 selalu mengalami peningkatan meskipun tidak terlalu signifikan yaitu hanya naik 4% selama 4 tahun terakhir. Sedangkan untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk selalu mengalami peningkatan meskipun agak sedikit melambat pada tahun 2011 dan 2012 karena kenaikannya tidak sebesar tahun 2010 yanghampir 58%. Dan Untuk PT. Summarecon Agung, Tbk meskipun padat tahun 2010 sempat mengalami penurunan tetapi pada dua tahun terakhir mampu menaikan Nett Profit Margin dikarenakan pada net income adjusted yang terus naik dan lebih besar dari rasio kenaikan revenue. Dan secara keseluruhan untuk Nett Profit margin tertinggi adalah PT. Alam Sutera Realty, Tbk dimana rata-rata sebesar 38% sementara untuk PT. Lippo Karawaci, Tbk dan PT Summarecon Agung hanya 17%. Sedangkan untuk Return on Investment Asset, PT. Lippo Karawaci, Tbk berhasil menaikan rasio tersebut pada tahun 2010 ada penurunan sebesar 3% tetapi pada tahun selanjutnya terus mengalami peningkatan yang cukup baik, hal ini disebabkan adanya peningkatan net income adjusted yang besar pada dua tahun terakhir. Sedangkan untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk memiliki trend menaik sampai dengan tahun 2012 hal ini dikarenakan peningkatan Net Income Adjusted yang sangat baik yaitu rata-rata sekitar 138% setiap tahun padahal pertumbuhan rata-rata Total Asset hanya naik 44%. Dan untuk PT.
73
Summarecon Agung, Tbk juga menunjukan trend yang positif dimana ada kenaikan rata-rata sebesar 27%. Secara keseluruhan untuk rasio tertinggi adalah PT Sumarecon Agung Tbk dimana rata-rata Return on Investment Asset selama empat tahun terakhir sebesar 3,7%. Hal ini menunjukan adanya keberhasilan dalam memanfaatkan pertumbuhan asset yang dimiliki, untuk menghasilkan laba bersih yang lebih besar. Untuk rasio Return on Equity pada PT. Lippo Karawaci, Tbk, ada penurunan di tahun 2010 tetapi untuk tahun 2011 dan 2012 kembali meningkat dan rata-rata kenaikannya ROE adalah 9% selama empat tahun terakhir. Sedangkan untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk memiliki Return on Equity yang cukup tinggi dengan rata-rata adalah hampir 17%. Dan terakhir untuk PT. Summarecon Agung, Tbk juga memiliki trend yang terus meningkat setiap tahun dengan rata-rata adalah sebesar 14,3%. Jadi untuk rasio Return on Equity tertinggi adalah PT. Alam Sutera Realty, Tbk, disini berarti yang artinya hasil tingkat keuntungan investasi yang ditanamkan pemegang saham di perusahaan ini
lebih besar di
dibanding dengan dua perusahan sejenis. Sedangkan untuk Earning per Shares, pada PT. Lippo Karawaci, Tbk mengalami peningkatan setiap tahun dengan rata-rata kenaikan sekitar 31%. Sementara untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu pada tahun 2010 yang naik lebih dari 200% dan di tahun 2011 sebesar 107% yang disebabkan oleh kenaikan yang cukup tinggi untuk net income adjusted, padahal saat itu
74
jumlah saham yang beredar tidak ada perubahan, dan baru di tahun 2012 ketika ada kenaikan total share outstanding sebesar 10% yang membuat rasio Earning per share turun padahal pada saat itu Net Income Adjusted naik cukup baik, yaitu sebesar 98%. Dan untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk, juga mengalami peningkatan di setiap tahunnya dengan rata-rata kenaikan sebesar 64%. Tetapi secara keseluruhan dari ketiga perusahan tersebut pada rasio Earning per share tertinggi selama empat tahun terakhir adalah PT. Summarecon Agung, Tbk yaitu sebesar 57.
75
4.2.5. Rasio Nilai Pasar a. PT. Alam Sutera Realty, Tbk Tabel 4.14 Rasio Nilai Pasar PT. Alam Sutera Realty, Tbk Tahun 2009 – 2012 Tahun
Rasio Nilai Pasar Earning per Shares Share Price Ekuitas Total Shares Outstanding Price Earning Ratio Book Value Price To Book Value
2009 5,26
2010 16,26
2011 33,68
2012 60,70
105 1.935.128 17.863
295 2.216.421 17.863
460 2.786.872 17.863
600 4.731.875 19.649
19,95 108,33 0,97
18,14 124,08 2,38
13,66 156,01 2,95
9,88 240,82 2,49
Sumber : Laporan Keuangan
b.
PT. Summarecon Agung, Tbk Tabel 4.15 Rasio Nilai Pasar PT. Summarecon Agung, Tbk Tahun 2009 – 2012 Tahun
Rasio Nilai Pasar Earning per Shares Share Price Ekuitas Total Shares Outstanding Price Earning Ratio Book Value Price To Book Value Sumber : Laporan Keuangan
76
2009 26,00
2010 33,97
2011 57,04
2012 110,60
300 1.724.798 6.437
545 2.157.533 6.873
620 2.477.100 6.873
950 3.815.400 7.213
11,54 267,96 1,12
16,04 313,91 1,74
10,87 360,40 1,72
8,59 528,93 1,80
Price Earning Ratio
Price to Book Value
Price Earning Ratio untuk PT. Lippo Karawaci, Tbk pada tahun untuk empat tahun terakhir rata-rata adalah sebesar 23,41. Sementara untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk menunjukan grafik yang tidak terlalu baik selama empat tahun terakhir, dimana terjadi penurunan yang mengakibatkan adanya penurunan pada laba per lem bar saham. Dan PT. Summarecon Agung, Tbk, meskipun dari tahun 2009 ke 2010 ada peningkatan, tetapi pada tahun 2011 hingga 2012
77
mengalami penurunan dikarenakan selama dua tahun terakhir tersebut peningkatan Share Price tidaklah sebesar Earning per Share. Secara keseluruhan, perusahaan dengan nilai Price Earning Ratio tertinggi adalah PT. Lippo Karawaci, Tbk dengan rata-rata sebesar 23,41. Hal ini berarti laba perkiraaan laba per lembar saham di masa mendatang cukup baik dibandingkan dengan kedua perusahaan sejenis. Sedangkan untuk Rasio Nilai Buku untuk PT Lippo Karawaci selama empat tahun terakhir Rasio nilai PBV selalu di atas angka satu, yang menandakan nilai pasar saham ini selalu lebih tinggi dari nilai bukunya dan hal ini sangat baik. Sementara itu untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk mengalami peningkatan selama tahun 2009 hingga 2011 tetapi turun sebesar 15% di tahun 2012 dikarenakan pada saat itu share price mengalami penurunan sebesar 30% tetapi book value mengalami kenaikan karena adanya peningkatan ekuitas sebesar 70%. Sedangkan untuk PT. Summarecon Agung, Tbk, menunjukan grafik yang berfluktuasi dimana setiap tahun terjadi kenaikan dan penurunan, tetapi secara keseluruhan peningkatan rata-rata sekitar 120% selama empat tahun terakhir. Dari ketiga perusahaan diatas hampir semuanya menunjukan rasio PVB diatas angka 1, terkecuali PT. Alam Sutera Realty, Tbk yang pada tahun 2009 memiliki rasio 0,97. Meskipun begitu, peningkatan rasio PVB untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk, mengalami peningkatan yang signifikan di tahuntahun selanjutnya dan tertinggi di 2011 sebesar 2,95 atau secara rata-
78
rata sebesar 2,20. Hal ini menunjukan kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya cukup tinggi, dan hal ini akan diikuti oleh kenaikan capital gain yang lebih tinggi bila dibanding perusahan lain sejenis.
79