IV-1
BAB IV ANALISA HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
Prosedur pengujian kualifikasi reparasi pengelasan pada proses pembuatan pipa dilakukan berdasarkan kriteria penerimaan dalam API 5L edisi ke 43 tahun 2004 dan ASME IX edition 2004. Pengujian yang di lakukan mencakup Pengujian Tidak Merusak dan Pengujian Merusak. Pengujian tidak merusak meliputi : -
Pengujian Dye Penetrant
-
Pengujian Ultrasonic Off Line Manual
-
Pengujian Radiografi
Pengujian merusak meliputi : -
Pengujian Tensile
-
Pengujian Bending
-
Pengujian Nick Break
Untuk pengujian merusak, tiap-tiap pengujian di butuhkan 2 spesimen benda uji.
4.1.
Hasil Pengujian Tidak merusak
4.1.1. Hasil Pengujian Dye Penetrant
Gambar 4.1. Hasil pengujian dye penetrant Dari gambar hasil pengujian dye penetrant diatas,
terlihat tidak adanya
perbedaan warna pada daerah sambungan las yang telah di semprot dengan penetrant sehingga dapat disimpulkan pada hasil sambungan las, tidak terjadi cacat las
IV-2
permukaan. Dengan demikian, pengujian ini telah memenuhi persyaratan. Data hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran.
4.1.2. Hasil Pengujian Ultrasonic Off line manual
Gambar 4.2. Hasil Pembacaan Monitor Alat Ultrasonic Dari hasil pembacaan operator, didapatkan data untuk side A pada pengujian ini ditemukan cacat dengan signal DAC (Distance Amplitudo Correction) sebesar 20%, sedangkan side B tidak ditemukan adanya cacat. Dari hasil pengujian telah sesuai dengan kriteria penerimaan yaitu untuk acceptance limit signal maksimum sebesar 33 1/3% dan telah memenuhi persyaratan. Data hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran.
4.1.3. Hasil Pengujian Radiografi
Gambar 4.3. Film Radiografi Hasil Pengujian Dari gambar di atas, oleh interpreter NDT level 2 dihasilkan pembacaan film yang digambarkan dalam tabel dibawah ini :
IV-3
Tabel 4.1. Laporan Pengujian Radiografi Lokasi
Macam Cacat Las
End – 0
-
0–8
-
8 – 16
Porosity (masih dalam kriteria penerimaan)
16 – End
-
End - End
Porosity (masih dalam kriteria penerimaan)
Dari pembacaan film diatas, masih ditemukan adanya porosity pada area 8-16, dan end – end, tetapi hasilnya masuk dalam kriteria penerimaan sesuai gambar 3.18. sehingga hasil pengujian ini telah memenuhi persyaratan. Data hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran.
4.2.
Pengujian Merusak
4.2.1. Hasil Pengujian Tensile (tarik)
Gambar 4.4. Spesimen Hasil Pengujian Tensile Dari gambar diatas, pengujian tensile test telah lulus uji dikarenakan kekuatan sambungan las masih lebih besar daripada daerah benda kerjanya. Berikut terlampir table hasil pengujian tensile nya.
IV-4
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Tensile Item No
Lokasi
Tensile Stress
1
Transverse Weld (TW)
580,68 Mpa / 84.219,75 Psi
2
Transverse Weld (TW)
581,53 Mpa / 84.343,43 Psi
Grafik 4.1. Hasil pengujian tensile
Dari grafik pengujian tensile, tegangan tarik yang terjadi untuk benda uji satu sebesar 580, 68 Mpa (84.219,75 Psi) dan benda uji dua sebesar 581,53 MPa (84.343,43 Psi) sehingga kekuatan las masih masuk kriteria di dalam API 5L yaitu di antara 448 MPa (77.000 Psi) dan 758 MPa (110.000 Psi) sehingga telah sesuai dengan kriteria penerimaan sehingga pengujian ini telah memenuhi persyaratan. Data hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran.
4.2.2. Hasil Pengujian Bending (Bengkok)
Gambar 4.5. Hasil pengujian bending
IV-5
Dari gambar benda kerja hasil test, dapat terlihat bahwa berdasarkan kriteria penerimaan yang di atur dalam ASME IX QW.163 dimana lasan dan daerah HAZ pada transversal weld bend masih utuh atau tidak adanya cacat (crack) setelah di lakukan uji bengkok, maka pengujian ini telah memenuhi persyaratan. Data hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran.
4.2.3. Hasil Pengujian Nick Break
Gambar 4.6. Hasil pengujian Nick Break Dari gambar hasil pengujian, dapat terlihat bahwa tidak adanya kantung gas dan inklusi terak pada permukaan spesimen hasil pengujian sesuai dengan kriteria penerimaannya sehingga pengujian ini telah memenuhi persyaratan. Data hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran.