BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Proses Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PT. Matrikstama Andalan Mitra 1. Jenis dan Asal Bahan Baku Dalam pembuatan toilet cubicle tipe Shine Spot, salah satu bahan baku yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Aksesoris Shine Spot Sumber: PT. Matrikstama Andalan Mitra (2014) Dan fungsi dari masing-masing item tersebut adalah sebagai berikut: a.
Lockset: berfungsi untuk buka tutup pintu toilet cubicle.
56
57
b.
Hinges: berfungsi sebagai pegangan pintu supaya bisa menutup dan membuka, hinges terdapat dua jenis yaitu hinges LH ( kanan) dan hinges RH ( kiri )
c.
Coathook: berfungsi untuk menahan benturan pintu terhadap devider
d.
Pedestal: berfungsi sebagai kaki yaitu pegangan untuk pilaster atau devider agar dapat berdiri. Dalam memperoleh bahan baku dengan jumlah dan waktu yang
tepat, diperlukan supplier yang handal dalam memasok barang-barangnya, sehingga barang bisa tiba tepat waktu dan tidak mengganggu proses produksi. Berdasarkan keterangan dari bagian import, diketahui bahwa Aksesoris Shine Spot ini dibeli dari supplier yang berasal dari china yaitu Zhaoqing Jiayu International Trading Co Ltd, yaitu perusahaan dagang asing yang professional, terutama dalam bisnis hardware dan sudah berjalan selama 10 tahun.
2. Prosedur Pembelian Bahan Baku Untuk proses pembelian bahan baku pada PT. MATRIX dimulai dengan perencanaan produksi dari bagian marketing/sales dengan membuat sales order. Dari sales order tersebut dapat diketahui berapa jumlah kebutuhan bahan baku yang diperlukan. Lalu dari bagian proyek membuat Daftar Kebutuhan Barang (DKB) ketika lembar sales order sudah diterima oleh bagian proyek. Dari DKB tersebut akan dicek oleh
58
bagian gudang untuk dihitung persediaan bahan baku yang tersedia, sehingga dapat diketahui kebutuhan bahan baku yang harus dipesan. Lalu bagian Import dan seluruh bagian terkait berdiskusi untuk menyusun rencana produksi dan menghitung persediaan bahan baku untuk antisipasi. Disisi lain bagian keuangan juga melakukan diskusi dengan direktur untuk menentukan anggaran pembelian dan merekomendasikan ke bagian pembelian. Kemudian Purchasing Staff/mport membuat Purchase Order (PO) ke supplier. Lalu mengirimnya via email atau fax, dan meminta supplier untuk mengirim proforma invoice dan original document. Dan untuk pengirimannya, bagian import berkordinasi dengan Shipping Agent / Principal untuk ambil dan kirim barang. Dan alur untuk pemesanan bahan baku pada PT. MATRIX terpapar pada halaman selanjutnya.
Gambar 4.2 Alur Pemesanan Bahan Baku Sumber: PT. Matrikstama Andalan Mitra (2014)
59 59
60
3. Prosedur Penerimaan Bahan Baku Setelah diketahui informasi dari bagian Import bahwa bahan baku tiba di tangan perusahaan kira-kira 1 bulan setelah dilakukannya pemesanan kemudian pembayaran, namun tergantung dari proyeknya, apakah urgent atau tidak proyek tersebut. Lalu gudang menerima barang yang datang, sesuai dengan prosedur yang berlaku dan admin gudang membuat Bukti Barang Masuk (BBM). Dalam penanganan bahan baku meliputi proses penyimpanan dan pengeluaran bahan baku. Untuk proses penyimpanan bahan baku, aksesoris shine spot ditempatkan pada bagian terpisah. Karena sistem penyimpanan dalam gudang Matriks, aksesoris di tempatkan terpisah sesuai jenisnya. Agar mudah dalam pengecekan dan mengeluarkan aksesoris tersebut. Pemeriksaan bahan baku dari bagian gudang dilakukan sejak barang itu tiba di gudang. Untuk pengawasan dari bahan baku tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Setiap barang yang keluar dari gudang wajib menggunakan surat jalan yang dikeluarkan oleh sales admin. Dan untuk mengontrol jumlah stock bahan baku, dilakukan stock opname oleh Admin Gudang dan Accounting, untuk memastikan apakah jumlah persediaan bahan baku dilapangan sesuai dengan catatan gudang dan untuk melihat apakah kondisi barang masih baik atau sudah rusak.
60
61
4. Pemakaian Bahan Baku Dalam pemakaian bahan baku, PT. Matriks menggunakan sistem FIFO ( First In First Out ), bahan baku yang pertama kali masuk ke gudang, maka bahan baku tersebut yang pertama kali yang dikeluarkan dari gudang untuk proses produksi. Untuk mengeluarkan bahan baku dari gudang diperlukan Surat Jalan yang dibuatkan oleh Sales Admin, atas permintaan dari bagian proyek menggunakan SPB (Surat Permintaan Barang). Lalu Surat Jalan diperiksa oleh bagian Finnance, untuk di cek pembayarannya. Surat Jalan boleh dibuatkan jika sudah memenuhi persyaratan pembayaran. Jika dalam kontrak awal, perjanjian pembayarannya terdapat Down Payment (DP), maka Client wajib membayar DP terlebih dahulu sebelum barang dikirim. Jika persyaratan belum terpenuhi namun proyek harus segera dikerjakan, maka bagian proyek harus meminta Approvement dari direktur, sehingga barang tersebut bisa dikirimkan ke proyek untuk proses produksi. Setelah Surat Jalan sudah dibuat oleh Sales Admin, maka Surat Jalan tersebut diberikan ke gudang untuk dipersiapkan barang-barangnya. Setiap barang yang keluar akan dicatat ke dalam kartu stock oleh Petugas gudang dan akan dimasukkan kedalam rekap monitoring stock oleh Admin gudang dan rekap tersebut didistribusikan setiap bulannya ke bagian terkait. Dan berikut ini merupakan bentuk rekap monitoring stock pada PT. Matriks.
62
Berikut ini adalah tabel kebutuhan baku yang diperlukan per bulan untuk masing-masing item. Tabel 4.1 Kebutuhan Bahan Baku Tahun 2013
NO
BULAN
COATHOOK 1 JANUARI 37 2 FEBRUARI 239 3 MARET 171 4 APRIL 83 5 MEI 122 6 JUNI 320 7 JULI 89 8 AGUSTUS 50 9 SEPTEMBER 108 10 OKTOBER 523 11 NOVEMBER 393 12 DESEMBER 238 TOTAL 2,373 RATA-RATA 198
KEBUTUHAN (PCS) HINGE LH HINGE RH LOCKSET PEDESTAL 57 54 37 74 345 372 239 478 285 228 171 266 168 81 83 166 250 138 122 274 461 503 320 638 69 198 89 195 66 88 50 101 168 178 108 205 876 693 523 1,046 644 599 393 790 299 414 240 470 3,688 3,546 2,375 4,703 307 296 198 392
Sumber: Data Primer (diolah), 2014 Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui bahwa pemakaian bahan baku tiap bulan mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak sama, bergantung kepada tingkat pembangunan di Indonesia, semakin banyak pembangunan, maka kebutuhan akan pembuatan cubicle toilet akan semakin meningkat. Dan juga relasi/hubungan antara PT. MATRIX dengan kontraktor juga mempengaruhi tingkat penjualan, semakin bertambahnya relasi,
maka semakin banyak proyek-proyek yang
ditawarkan para kontraktor. Terlihat pada tabel di atas, bahwa pemakaian
63
bahan baku tertinggi terjadi pada bulan Oktober, sedangkan pemakaian terendah terjadi pada bulan Januari.
5. Biaya Persediaan Bahan Baku Biaya persediaan yang terjadi dalam persediaan bahan baku PT. Matrikstama Andalan Mitra terbagi menjadi dua, yaitu biaya pemesanan dan penyimpanan. Untuk biaya pemesanan terdiri dari biaya pembelian bahan baku, biaya administrasi, biaya pengiriman, upah dan biaya telepon. Sedangkan untuk biaya penyimpanan terdiri dari biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan, biaya asuransi persediaan, dan biaya perhitungan fisik. Secara lebih rinci untuk biaya pemesanan per pesanan bahan baku Acc. Shine Spot pada tahun 2013 terlihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Komponen Biaya Per Pesanan Tahun 2013
KOMPONEN BIAYA BIAYA PEMESANAN PER PESANAN Biaya Administrasi 5,102.00 Biaya Telepon 3,000.00 Upah 5,228.00 13,330.00 TOTAL Sumber: Data Primer (diolah), 2014 NO 1 2 3
Pada tabel diatas diketahui bahwa biaya administrasi untuk setiap melakukan pesanan adalah sebesar Rp 5.102. Biaya adiministrasi diperoleh dari pembagian proporsional biaya internet per PO, karena bagian Impor
64
mengirim Purchase Order ke Supplier melalui email. Sedangkan biaya teleponnya sebesar Rp. 3.000. Untuk biaya telepon juga sudah di bagi secara proporsional per PO. Dan untuk biaya upah untuk pegawai gudang diperoleh dari upah harian pekerja gudang dibagi proporsional per PO. Jadi total biaya pemesanan per pesanan adalah Rp. 13.330. Untuk perincian lebih lanjut biaya pemesanan selama tahun 2013 terdapat pada tabel di tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Total Biaya Pemesanan Bahan Baku Tahun 2013 KOMPONEN COATHOOK
HINGE LH
JUMLAH HINGE RH
LOCKSET
PEDESTAL
Harga (Rp/Pcs)
25,100.00
43,900.00
43,900.00
132,600.00
107,500.00
Kuantitas (Pcs)
1,495.00
2,400.00
2,205.00
1,437.00
3,090.00
12.00
11.00
12.00
11.00
13.00
Biaya Pemesanan (Rp)
13,330.00
13,330.00
13,330.00
13,330.00
13,330.00
Biaya Pengiriman (Rp)
7,504,900.00
21,072,000.00
19,359,900.00
38,109,240.00
66,435,000.00
Biaya Pembelian (Rp) Total Biaya Pemesanan(Rp)
37,524,500.00
105,360,000.00
96,799,500.00
190,546,200.00
332,175,000.00
7,664,860.00
21,218,630.00
19,519,860.00
38,255,870.00
66,608,290.00
30,227.00
52,741.10
52,752.54
159,222.04
129,056.08
Frekuensi (Kali)
RATA-RATA/PCS(Rp)
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Biaya pengiriman untuk masing-masing item didapat dari 20% dikali dengan biaya pembelian. Karena berdasarkan data yang diperoleh dari bagian import, biaya yang dicadangkan untuk pengiriman adalah sebesar 20% dari total pembelian. Untuk biaya pembelian diperoleh dari perkalian antara harga per pcs dengan kuantitas barang yang dipesan. Dan total biaya pemesanan di peroleh dari biaya pemesanan dikali dengan
65
frekuensi pemesanan lalu di jumlah dengan biaya pengiriman. Untuk Ratarata/pcs diperoleh dari total biaya pembelian dijumlah dengan total biaya pemesanan lalu dibagi dengan kuantitas pemesanan. Maka berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa total biaya pemesanan pada tahun 2013 untuk Coathook adalah sebesar Rp. 7.664.860, Hinge LH sebesar Rp. 21.218.630, Hinge RH sebesar Rp. 19.519.860, Lockset sebesar Rp. 38.255.870, dan Pedestal sebesar Rp. 66.608.290. PT. MATRIX melakukan pembelian bahan baku selama tahun 2013 mencapai Rp. 37.524.500 untuk Coathook, Rp. 105.360.000 untuk Hinge LH, Rp. 96.799.500 untuk Hinge RH, Rp. 190.546.200 untuk Lockset, dan Rp. 332.175.000 untuk pedestal. Untuk biaya penyimpanan terdiri dari biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan, biaya asuransi persediaan, dan biaya perhitungan fisik. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan disini meliputi biaya sewa gudang dan biaya listrik. Dan perincian lebih lanjut biaya penyimpanan selama tahun 2013 terdapat pada tabel di halaman selanjutnya.
66
Tabel 4.4 Total Biaya Penyimpanan Bahan Baku Tahun 2013
KOMPONEN COATHOOK Frekuensi Pemesanan (Kali) Biaya fasilitasfasilitas penyimpanan (Rp)
HINGE LH
JUMLAH HINGE RH
LOCKSET
PEDESTAL
12.00
11.00
12.00
11.00
13.00
332,141.60
332,141.60
332,141.60
332,141.60
332,141.64
14,102.40
14,102.40
14,102.40
14,102.40
14,102.40
Biaya Asuransi Gudang (Rp) Biaya penghitungan fisik (Rp) Total Biaya Penyimpanan
10,000.00
10,000.00
10,000.00
10,000.00
10,000.00
466,244.00
456,244.00
466,244.00
456,244.00
476,244.04
Rata-rata/pcs (Rp)
174.17
110.98
117.89
166.69
83.95
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Berdasarkan
tabel
4.4,
komponen
biaya
fasilitas-fasilitas
penyimpanan dan biaya asuransi gudang untuk setiap item dianggap sama setiap tahunnya karena tidak ada perubahan pada luas gudang untuk penyimpanan Acc. Shine Spot. Dan untuk komponen biaya penghitungan fisik sebesar Rp.10.000 untuk setiap kali pemesanan. Sehingga didapat total biaya penyimpanan untuk masing-masing item dari penjumlahan antara biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan, biaya asuransi persediaan, dan biaya perhitungan fisik. Untuk rata-rata /pcs diperoleh dari total biaya penyimpanan dibagi dengan jumlah kuantitas pembeli dan persediaan awal bulan Januari. Dan diperoleh bahwa besarnya total biaya penyimpanan selama tahun 2013 untuk Coathook adalah sebesar Rp. 466.244, Hinge LH
67
sebesar Rp. 456.244, Hinge RH sebesar Rp. 466.244, Lockset sebesar Rp. 456.244, dan Pedestal sebesar Rp 476.244,04.
B. Analisis Data 1. Analisa Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pengendalian persediaan bahan baku ini memiliki peran yang sangat penting dan berkaitan erat dengan kegitatan operasi produksi perusahaan, selain menjaga ketersediaan untuk kelancaran proses produksi, pengendalian bahan baku juga bertujuan untuk meminimumkan biaya persediaan yang ditimbulkan. a) Metode PT. Matrikstama Andalan Mitra Pengendalian
persediaan
yang
dilakukan
oleh
PT.
Matrikstama Andalan Mitra memiliki tujuan untuk menjaga ketersediaan bahan baku yang berada di gudang, sehingga tidak menggangu proses produksi, dan proyek yang dikerjakan dapat selesai sesuai dengan kontrak yang disepakati. Berikut ini merupakan tabel rencana pembelian bahan baku yang dilakukan oleh PT. Matrikstama Andalan Mitra selama tahun 2013.
68
Tabel 4.5 Total Pembelian Bahan Baku Tahun 2013
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL RATA-RATA
COATHOOK 0 0 0 0 280 13 0 0 0 339 258 605 1,495 125
PEMBELIAN (PCS) HINGE HINGE LOCKSET LH RH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 600 240 280 39 0 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 441 576 339 429 345 200 891 1,044 605 2,400 2,205 1,437 200 184 120
PEDESTAL 0 100 0 0 560 26 0 0 0 678 516 1,210 3,090 258
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Dari Tabel 4.5 terlihat pembelian bahan baku terjadi paling banyak pada bulan Desember, dikarenakan banyaknya proyek yang minta diselesaikan pada akhir tahun, sedangkan ketersediaan bahan baku di gudang pun semakin menipis, maka dari itu pembelian terjadi paling banyak di bulan Desember. Dan terlihat bahwa di bulan Januari, Maret-April dan Juli-September tidak ada pembelian dikarenakan masih tersedianya stock barang digudang. Berdasarkan informasi dari bagian Impor, PT. MATRIX melakukan pemesanan jika sudah dapat informasi dari bagian gudang bahwa stock Acc.Shine Spot sudah mulai menipis, dan jika ada proyek yang dalam jumlah besar, maka akan dilakukan pemesanan secara khusus untuk proyek
69
tersebut. Untuk data perkembangan persediaan bahan baku Acc.Shine Spot yang terjadi selama tahun 2013 pada PT. MATRIX disajikan pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 4.6 Persediaan Coathook Tahun 2013
NO.
BULAN
PEMBELIAN (PCS)
PERSEDIAAN AWAL (PCS)
PEMAKAIAN (PCS)
PERSEDIAAN AKHIR (PCS)
PERSEDIAAN RATA-RATA (PCS)
1
JANUARI
0
1,195
37
1,158
1,177
2
FEBRUARI
0
1,158
239
919
1,039
3
MARET
0
919
171
748
834
4
APRIL
0
748
83
665
707
5
MEI
280
665
122
823
744
6
JUNI
13
823
320
516
670
7
JULI
0
516
89
427
472
8
AGUSTUS
0
427
50
377
402
9
SEPTEMBER
0
377
108
269
323
10
OKTOBER
339
269
523
85
177
11
NOVEMBER
258
85
393
(50)
18
12
DESEMBER
605
(50)
238
317
134
1,495
7,132
2,373
6,254
6,693
125
594
198
521
558
TOTAL RATA-RATA
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
70
Tabel 4.7 Persediaan Hinge LH Tahun 2013
NO.
BULAN
PEMBELIAN (PCS)
PERSEDIAAN AWAL (PCS)
PEMAKAIAN (PCS)
PERSEDIAAN AKHIR (PCS)
PERSEDIAAN RATA-RATA (PCS)
1
JANUARI
0
1,711
57
1,654
1,683
2
FEBRUARI
0
1,654
345
1,309
1,482
3
MARET
0
1,309
285
1,024
1,167
4
APRIL
0
1,024
168
856
940
5
MEI
600
856
250
1,206
1,031
6
JUNI
39
1,206
461
784
995
7
JULI
0
784
69
715
750
8
AGUSTUS
0
715
66
649
682
9
SEPTEMBER
0
649
168
481
565
10
OKTOBER
441
481
876
46
264
11
NOVEMBER
429
46
644
(169)
(62)
12
DESEMBER
891
(169)
299
423
127
2,400
10,266
3,688
8,978
9,622
200
856
307
748
802
TOTAL RATA-RATA
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.8 Persediaan Hinge RH Tahun 2013
NO.
BULAN
PEMBELIAN (PCS)
PERSEDIAAN AWAL (PCS)
PEMAKAIAN (PCS)
PERSEDIAAN AKHIR (PCS)
PERSEDIAAN RATA-RATA (PCS)
1
JANUARI
0
1,750
54
1,696
1,723
2
FEBRUARI
0
1,696
372
1,324
1,510
3
MARET
0
1,324
228
1,096
1,210
4
APRIL
5
MEI
6
JUNI
7 8
0
1,096
81
1,015
1,056
240
1,015
138
1,117
1,066
0
1,117
503
614
866
JULI
0
614
198
416
515
AGUSTUS
0
416
88
328
372
9
SEPTEMBER
0
328
178
150
239
10
OKTOBER
576
150
693
33
92
11
NOVEMBER
345
33
599
(221)
(94)
12
DESEMBER
1,044
(221)
414
409
94
TOTAL
2,205
9,318
3,546
7,977
8,648
184
777
296
665
721
RATA-RATA
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
71
Tabel 4.9 Persediaan Lockset Tahun 2013
NO.
BULAN
PEMBELIAN (PCS)
PERSEDIAAN AWAL (PCS)
PEMAKAIAN (PCS)
PERSEDIAAN AKHIR (PCS)
PERSEDIAAN RATA-RATA (PCS)
1
JANUARI
0
1,300
37
1,263
1,282
2
FEBRUARI
0
1,263
239
1,024
1,144
3
MARET
0
1,024
171
853
939
4
APRIL
0
853
83
770
812
5
MEI
280
770
122
928
849
6
JUNI
13
928
320
621
775
7
JULI
0
621
89
532
577
8
AGUSTUS
0
532
50
482
507
9
SEPTEMBER
0
482
108
374
428
10
OKTOBER
339
374
523
190
282
11
NOVEMBER
200
190
393
(3)
94
12
DESEMBER
605
(3)
240
362
180
1,437
8,334
2,375
7,396
7,865
120
695
198
616
655
TOTAL RATA-RATA
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.10 Persediaan Pedestal Tahun 2013
NO.
BULAN
1
JANUARI
2
FEBRUARI
3
MARET
4
APRIL
5
MEI
6
JUNI
7 8
PEMBELIAN (PCS)
PERSEDIAAN AWAL (PCS)
PEMAKAIAN (PCS)
PERSEDIAAN AKHIR (PCS)
PERSEDIAAN RATA-RATA (PCS)
0
2,583
74
2,509
2,546
100
2,509
478
2,131
2,320
0
2,131
266
1,865
1,998
0
1,865
166
1,699
1,782
560
1,699
274
1,985
1,842
26
1,985
638
1,373
1,679
JULI
0
1,373
195
1,178
1,276
AGUSTUS
0
1,178
101
1,077
1,128
9
SEPTEMBER
0
1,077
205
872
975
10
OKTOBER
678
872
1,046
504
688
11
NOVEMBER
516
504
790
230
367
12
DESEMBER
1,210
230
470
970
600
TOTAL
3,090
18,006
4,703
16,393
17,200
258
1,501
392
1,366
1,433
RATA-RATA
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
72
Dari tabel-tabel diatas, untuk persediaan pada awal bulan Januari 2013 merupakan persediaan akhir bulan Desember 2012, sedangkan persediaan awal bulan Februari merupakan persediaan akhir bulan Januari, dan seterusnya. Jumlah persediaan akhir didapat dari jumlah pembelian ditambah dengan jumlah persediaan awal, lalu dikurangi dengan jumlah pemakaian. Dan rata-rata persediaan diperoleh dari nilai rata-rata antara persediaan awal dan persediaan akhir. Dapat terlihat pada tabel-tabel di atas, bahwa persediaan awal pada bulan Desember bernilai minus untuk beberapa item bahan baku, hal tersebut disebabkan bertambahnya jumlah pemakaian bahan baku secara tiba-tiba pada bulan November, karena beberapa masalah. Berdasarkan info dari bagian proyek, masalah yang biasa muncul itu seperti beberapa proyek ingin diselesaikan beberapa unit toiletnya lebih cepat dari yang dijadwalkan, atau ada masalah teknis, seperti perubahan gambar di lapangan sehingga menyebabkan Acc. Shine Spot yang dibutuhkan melebihi budget awal, dan beberapa masalah teknis lainnya. Karena masalah-masalah tersebut maka terjadi kekurangan bahan baku pada bulan Desember. Maka dari itu, penelitian in dilakukan dengan harapan dapat mengatasi masalahmasalah yang terjadi dalam persedian bahan baku ini.
Dibawah ini terdapat tabel Frekuensi pemesanan bahan baku Acc.Shine Spot yang terjadi selama tahun 2013.
Tabel 4.11 Frekuensi Pemesanan Acc. Shine Spot Tahun 2013
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL RATA-RATA
FREKU ENSI (KALI) 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 3 5 12 1
COAT HOOK (PCS) 0 0 0 0 280 13 0 0 0 339 258 605 1,495 125
FREKU ENSI (KALI) 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 3 4 11 1
HINGE LH (PCS) 0 0 0 0 600 39 0 0 0 441 429 891 2,400 200
PEMESANAN FREKU HINGE ENSI RH (KALI) (PCS) 0 0 0 0 0 0 0 0 1 240 0 0 0 0 0 0 0 0 2 576 3 345 6 1,044 12 2,205 1 184
FREKU ENSI (KALI) 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 2 5 11 1
LOCK SET (PCS) 0 0 0 0 280 13 0 0 0 339 200 605 1,437 120
FREKU ENSI (KALI) 0 1 0 0 1 1 0 0 0 2 3 5 13 1
PEDE STAL (PCS) 0 100 0 0 560 26 0 0 0 678 516 1,210 3,090 258
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
73 73
74
Berdasarkan tabel 4.11 diketahui ada perbedaan frekuensi pemesanan untuk masing-masing item barang. Frekuensi pemesanan pedestal paling banyak dikarenakan adanya beberapa proyek yang hanya membeli pedestal untuk pengganti pedestal yang sudah usang. Dan terlihat selama tahun 2013 PT. Matrikstama melakukan pembelian sebanyak 1.495 pcs Coathook dengan frekuensi 12 kali, Hinge LH 2.400 pcs dengan frekuensi 11 kali, Hinge RH 2.205 pcs dengan frekuensi 12 kali, Lockset 1.437 pcs dengan frekuensi 11 kali, dan Pedestal 3.090 pcs dengan frekuensi 13 kali. Tinggi rendahnya frekuensi pemesanan bahan baku dangant berpengaruh terhadap biaya pembelian, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanannya. Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 diketahui bahwa total biaya pembelian, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12 Total Biaya Persediaan Acc. Shine Spot 2013
JUMLAH (Rp) KOMPONEN Biaya Pembelian (Rp) Total Biaya Pemesanan(Rp) Total Biaya Penyimpanan(Rp) Total Biaya Persediaan(Rp)
COATHOOK
HINGE LH
HINGE RH
LOCKSET
PEDESTAL
37,524,500.00
105,360,000.00
96,799,500.00
190,546,200.00
332,175,000.00
7,664,860.00
21,218,630.00
19,519,860.00
38,255,870.00
66,608,290.00
466,244.00
456,244.00
466,244.00
456,244.00
476,244.04
45,655,604.00
127,034,874.00
116,785,604.00
229,258,314.00
399,259,534.04
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
74
75
Dari tabel 4.12 diketahui bahwa total biaya persediaan dalam setahun untuk masing-masing item adalah Rp. 45.655.604 biaya untuk Coathook, Rp. 127.034.874 biaya untuk Hinge LH, Rp. 116.785.604 biaya untuk Hinge RH, Rp. 229.258.314 biaya untuk Lockset, dan Rp. 399.259.534,04 biaya untuk pedestal, sehingga diperoleh total biaya persediaan dalam pembelian Acc. Shine Spot selama tahun 2013 adalah Rp. 917.993.930,04.
b) Metode Material Requirement Planning (MRP) MRP
merupakan
suatu
metode
perencaanaan
dan
penjadwalan untuk semua bahan baku yang diperlukan dalam suatu proses produksi dengan menggunakan tenggang waktu, sehingga dapat menentukan kapan dan berapa banyak bahan baku yang akan dipesan. Dan langkah-langkah dasar proses pengolahan MRP adalah: 1) Gross Requirement (kebutuhan kotor) Langkah pertama dalam metode MRP adalah penentuan kebutuhan kotor (Gross Requirement). Kebutuhan kotor untuk Acc. Shine Spot selama tahun 2013 diperoleh dari sales order yang dibuat oleh para sales, lalu akan dihitung budget untuk proyek tersebut oleh bagian Enginerring. Sehingga dapat diketahui jumlah bahan baku yang diperlukan untuk proyek itu. Dan pada tabel 4.13 adalah rincian kebutuhan kotor untuk bahan baku Acc. Shine Spot selama tahun 2013.
76
Tabel 4.13 Kebutuhan Kotor Acc. Shine Spot Tahun 2013
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL RATA-RATA
COATHOOK 37 239 171 83 122 320 89 50 108 523 393 238 2373 198
GROSS REQUIREMENT (PCS) HINGE HINGE LH RH LOCKSET PEDESTAL 57 54 37 74 345 372 239 478 285 228 171 266 168 81 83 166 250 138 122 274 461 503 320 638 69 198 89 195 66 88 50 101 168 178 108 205 876 693 523 1046 644 599 393 790 299 414 240 470 3688 3546 2375 4703 307 296 198 392
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
2) OH : On Hand (persediaan di tangan) Persediaan di tangan pada awal Januari 2013 merupakan persediaan akhir pada bulan Desember 2012, dan rinciannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14 Persediaan Awal Acc. Shine Spot Tahun 2013
Jumlah (pcs)
COATHOOK 1,195
PERSEDIAAN AWAL HINGE LH HINGE RH LOCKSET 1,711 1,750 1,300
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
PEDESTAL 2,583
77
3) NR : Net Requirement (kebutuhan bersih) Kebutuhan bersih ada jika jumlah rencana penerimaan dan persediaan di tangan untuk suatu periode lebih kecil dari kebutuhan kotor, maka kebutuhan bersih diperoleh dari kebutuhan kotor dikurang dengan rencana penerimaan dan persediaan di tangan. Dibawah ini adalah tabel-tabel kebutuhan bersih untuk masing-masing bahan baku Acc. Shine Spot selama tahun 2013.
Tabel 4.15 Kebutuhan Bersih Bahan Baku Coathook Tahun 2013
PERIODE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
KEBUTUHAN KOTOR
37
239
171
83
122
320
89
50
108
523
393
238
2,373
PERSEDIAAN DITANGAN
1,195
1,158
919
748
665
543
223
134
0
0
0
0
5,585
KEBUTUHAN BERSIH
0
0
0
0
0
0
0
0
24
523
393
238
1,178
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.16 Kebutuhan Bersih Bahan Baku Hinge LH Tahun 2013
PERIODE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
KEBUTUHAN KOTOR
57
345
285
168
250
461
69
66
168
876
644
299
3,688
PERSEDIAAN DITANGAN
1,711
1,654
1,309
1,024
856
606
145
76
0
0
0
0
7,381
KEBUTUHAN BERSIH
0
0
0
0
0
0
0
0
158
876
644
299
1,977
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
78
Tabel 4.17 Kebutuhan Bersih Bahan Baku Hinge RH Tahun 2013
PERIODE
1
2
3
54
372
228
81
PERSEDIAAN DITANGAN
1,750
1,696
1,324
KEBUTUHAN BERSIH
0
0
0
KEBUTUHAN KOTOR
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
138
503
198
88
178
693
599
414
3,546
1,096
1,015
877
374
176
0
0
0
0
8,308
0
0
0
0
0
90
693
599
414
1,796
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.18 Kebutuhan Bersih Bahan Baku Lockset Tahun 2013
PERIODE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
KEBUTUHAN KOTOR
37
239
171
83
122
320
89
50
108
523
393
240
2,375
PERSEDIAAN DITANGAN
1,300
1,263
1,024
853
770
648
328
239
189
0
0
0
6,614
KEBUTUHAN BERSIH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
442
393
240
1,075
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.19 Kebutuhan Bersih Bahan Baku Pedestal Tahun 2013 PERIODE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
KEBUTUHAN KOTOR
74
478
266
166
274
638
195
101
205
1,046
790
470
4,703
PERSEDIAAN DITANGAN
2,583
2,509
2,031
1,765
1,599
1,325
687
492
391
0
0
0
13,382
KEBUTUHAN BERSIH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
790
470
2,120
860
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
4) PORec : Planned Order Receipts (rencana penerimaan pemesanan) Langkah ketiga dalam proses perhitungan MRP ini adalah dengan menghitung lott sizing. Adapun teknik Lott Sizing yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
79
a. Lot for Lot Dibawah ini adalah tabel-tabel hasil perhitungan MRP dengan teknik Lot for Lot.
Tabel 4.20 Perhitungan Lot for Lot untuk Bahan Baku Coathook Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT (PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
24
523
393
238
1,178
0
0
0
0
0
0
0
0
24
523
393
238
1,178
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.21 Perhitungan Lot for Lot untuk Bahan Baku Hinge LH Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT (PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
158
876
644
299
1,977
0
0
0
0
0
0
0
0
158
876
644
299
1,977
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.22 Perhitungan Lot for Lot untuk Bahan Baku Hinge RH Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT (PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
90
693
599
414
1,796
0
0
0
0
0
0
0
0
90
693
599
414
1,796
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
80
Tabel 4.23 Perhitungan Lot for Lot untuk Bahan Baku Lockset Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT (PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
442
393
240
1,075
0
0
0
0
0
0
0
0
0
442
393
240
1,075
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.24 Perhitungan Lot for Lot untuk Bahan Baku Pedestal Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT (PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
860
790
470
2,120
0
0
0
0
0
0
0
0
0
860
790
470
2,120
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Dari hasil perhitungan MRP dengan teknik Lot for Lot di atas diketahui bahwa total bahan baku Coathook yang dipesan untuk tahun 2013 adalah 1.178 pcs dengan frekuensi pemesanan 4 kali, untuk Hinge LH 1.977 pcs dengan frekuensi pemesanan 4 kali, untuk Hinge RH 1.796 pcs dengan frekuensi pemesanan 4 kali, untuk Lockset 1.075 pcs dengan frekuensi pemesanan 3 kali, dan untuk Pedestal 2.120 pcs dengan frekuensi pemesanan 3 kali, sehingga rincian biaya persediaannya adalah sebagai berikut:
81
Tabel 4.25 Biaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tahun 2013
KOMPONEN Total Biaya Pembelian (Rp) Total Biaya Pemesanan (Rp) Total Biaya Penyimpanan (Rp) Total Biaya Persediaan (Rp)
COATHOOK
HINGE LH
HINGE RH
LOCKSET
PEDESTAL
29,567,800.00
86,790,300.00
78,844,400.00
142,545,000.00
227,900,000.00
5,960,880.00
17,411,380.00
15,822,200.00
28,548,990.00
45,619,990.00
386,244.00
386,244.00
386,244.00
376,244.00
376,244.00
35,920,924.00
104,587,924.00
95,052,844.00
171,470,234.00
273,896,234.00
Sumber: Data Primer (diolah), 2014 Noted: Total Biaya Pembelian = Total Pembelian x Harga Pembelian Total Biaya Pemesanan = (Biaya Pemesanan x Frekuensi Pembelian) + (20% x Total Biaya Pembelian) Total Biaya Penyimpanan= (Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan+ Biaya Asuransi Gudang) + (Biaya penghitungan fisik x Frekuensi Pembelian)
Dari tabel 4.25 diketahui bahwa total biaya persediaan selama tahun 2013 untuk bahan baku Coathook sebesar Rp. 35.920.924, untuk Hinge LH sebesar Rp. 104.587.924, untuk Hinge RH sebesar Rp. 95.052.844, untuk Lockset sebesar Rp. 171.470.234, dan untuk Pedestal sebesar Rp. 273.896.234. Sehingga total seluruh
82
biaya persediaan bahan baku Acc. Shine Spot dengan teknik perhitungan Lot for Lot adalah Rp. 680.928.160.
b. Economic Order Quantity (EOQ)
Dibawah ini adalah tabel rincian perhitungan MRP dengan teknik Economic Order Quantity (EOQ)
Tabel 4.26 Rincian Perhitungan Teknik EOQ
RATA-RATA KEBUTUHAN BERSIH (D) PCS
BIAYA PEMESANAN/PCS (S) Rp
BIAYA PENYIMPANAN/PCS (H) Rp
COATHOOK
295
30,227.00
174.17
320
HINGE LH
494
52,741.10
110.98
685
HINGE RH
449
52,752.54
117.89
634
LOCKSET
358
159,222.04
166.69
827
PEDESTAL
707
129,056.08
83.95
1,474
BAHAN BAKU
EOQ = √2SD H PCS
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah EOQ untuk Coathook sebesar 320 pcs, Hinge LH sebesar 685 pcs, Hinge RH sebesar 634 pcs, Lockset sebesar 827 pcs, dan pedestal sebesar 1.474 pcs. Maka di bawah ini merupakan tabel-tabel hasil perhitungan MRP dengan teknik EOQ.
83
Tabel 4.27 Perhitungan EOQ untuk Bahan Baku Coathook Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
24
523
393
238
1,178
0
0
0
0
0
0
0
0
320
320
320
320
1,280
0
0
0
0
0
0
0
0
296
93
20
102
511
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.28 Perhitungan EOQ untuk Bahan Baku Hinge LH Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
158
876
644
299
1,977
0
0
0
0
0
0
0
0
685
685
685
0
2,055
0
0
0
0
0
0
0
0
527
336
377
78
1,318
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.29 Perhitungan EOQ untuk Bahan Baku Hinge RH Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
90
693
599
414
1,796
0
0
0
0
0
0
0
0
634
634
634
0
1,902
0
0
0
0
0
0
0
0
544
485
520
106
1,655
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
84
Tabel 4.30 Perhitungan EOQ untuk Bahan Baku Lockset Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
442
393
240
1,075
0
0
0
0
0
0
0
0
0
827
827
0
1,654
0
0
0
0
0
0
0
0
0
385
819
579
1,783
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.31 Perhitungan EOQ untuk Bahan Baku Pedestal Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
860
790
470
2,120
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,474
1,474
0
2,948
0
0
0
0
0
0
0
0
0
614
1,298
828
2,740
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Dari hasil perhitungan MRP dengan teknik EOQ di atas diketahui bahwa total bahan baku Coathook yang dipesan untuk tahun 2013 adalah 1.280 pcs dengan frekuensi pemesanan 4 kali, untuk Hinge LH 2.055 pcs dengan frekuensi pemesanan 3 kali, untuk Hinge RH 1.902 pcs dengan frekuensi pemesanan 3 kali, untuk Lockset 1.654 pcs dengan frekuensi pemesanan 2 kali, dan untuk Pedestal 2.948 pcs dengan frekuensi pemesanan 2 kali, sehingga rincian biaya persediaannya adalah sebagai berikut:
85
Tabel 4.32 Biaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tahun 2013
KOMPONEN Total Biaya Pembelian (Rp) Total Biaya Pemesanan (Rp) Total Biaya Penyimpanan (Rp) Total Biaya Persediaan (Rp)
COATHOOK
HINGE LH
HINGE RH
LOCKSET
PEDESTAL
32,128,000.00
90,214,500.00
83,497,800.00
219,320,400.00
316,910,000.00
6,478,920.00
18,082,890.00
16,739,550.00
43,890,740.00
63,408,660.00
386,244.00
376,244.00
376,244.00
366,244.00
366,244.00
38,993,164.00
108,673,634.00
100,613,594.00
263,577,384.00
380,684,904.00
Sumber: Data Primer (diolah), 2014 Dari tabel 4.32 diketahui bahwa total biaya persediaan selama tahun 2013 untuk bahan baku Coathook sebesar Rp. 38.993.164, untuk Hinge LH sebesar Rp. 108.673.634, untuk Hinge RH sebesar Rp. 100.613.594, untuk Lockset sebesar Rp. 263.577.384, dan untuk Pedestal sebesar Rp. 380.684.904. Sehingga total seluruh biaya persediaan bahan baku Acc. Shine Spot dengan teknik perhitungan EOQ adalah Rp. 892.542.680.
c. Fixed Period Requirement (FPR) Dibawah ini merupakan tabel-tabel hasil perhitungan MRP dengan teknik Fixed Period Requirement (FPR).
86
Tabel 4.33 Perhitungan FPR untuk Bahan Baku Coathook Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
24
523
393
238
1,178
0
0
0
0
0
0
0
0
547
0
631
0
1,178
0
0
0
0
0
0
0
0
523
0
238
0
761
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.34 Perhitungan FPR untuk Bahan Baku Hinge LH Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
158
876
644
299
1,977
0
0
0
0
0
0
0
0
1,034
0
943
0
1,977
0
0
0
0
0
0
0
0
876
0
299
0
1,175
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.35 Perhitungan FPR untuk Bahan Baku Hinge RH Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
90
693
599
414
1,796
0
0
0
0
0
0
0
0
783
0
1,013
0
1,796
0
0
0
0
0
0
0
0
693
0
414
0
1,107
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
87
Tabel 4.36 Perhitungan FPR untuk Bahan Baku Lockset Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
10
11
12
TOTAL
0
442
393
240
1,075
0
0
835
0
240
1,075
0
0
393
0
0
393
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.37 Perhitungan FPR untuk Bahan Baku Pedestal Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
10
11
12
TOTAL
0
860
790
470
2,120
0
0
1,650
0
470
2,120
0
0
790
0
0
790
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Dari hasil perhitungan MRP dengan teknik FPR di atas diketahui bahwa total bahan baku Coathook yang dipesan untuk tahun 2013 adalah 1.178 pcs dengan frekuensi pemesanan 2 kali, untuk Hinge LH 1.977 pcs dengan frekuensi pemesanan 2 kali, untuk Hinge RH 1.796 pcs dengan frekuensi pemesanan 2 kali, untuk Lockset 1.075 pcs dengan frekuensi pemesanan 2 kali, dan untuk Pedestal 2.120 pcs dengan frekuensi pemesanan 2 kali, sehingga rincian biaya persediaannya adalah sebagai berikut:
88
Tabel 4.38 Biaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tahun 2013
KOMPONEN Total Biaya Pembelian (Rp) Total Biaya Pemesanan (Rp) Total Biaya Penyimpanan (Rp) Total Biaya Persediaan (Rp)
COATHOOK
HINGE LH
HINGE RH
LOCKSET
PEDESTAL
29,567,800.00
86,790,300.0 0
78,844,400.00
142,545,000.00
227,900,000.00
5,940,220.00
17,384,720.0 0
15,795,540.00
28,535,660.00
45,606,660.00
366,244.00
366,244.00
366,244.00
366,244.00
366,244.00
35,874,264.00
104,541,264. 00
95,006,184.00
171,446,904.00
273,872,904.00
Sumber: Data Primer (diolah), 2014 Dari tabel 4.38 diketahui bahwa total biaya persediaan selama tahun 2013 untuk bahan baku Coathook sebesar Rp. 35.874.264, untuk Hinge LH sebesar Rp. 104.541.264, untuk Hinge RH sebesar Rp. 95.006.184, untuk Lockset sebesar Rp. 171.446.904, dan untuk Pedestal sebesar Rp. 273.872.904. Sehingga total seluruh biaya persediaan bahan baku Acc. Shine Spot dengan teknik perhitungan FPR adalah Rp. 680.741.520.
d. Part Period Balancing (PPB) Dibawah ini adalah tabel rincian perhitungan MRP dengan teknik Part Period Balancing (PPB)
89
Tabel 4.39 Rincian Perhitungan Teknik PPB
BIAYA PEMESANAN/PCS (S) Rp 30,227.00
BIAYA PENYIMPANAN/PCS (H) Rp 174.17
PPB = S H PCS 174
HINGE LH
52,741.10
110.98
475
HINGE RH
52,752.54
117.89
447
LOKSET
159,222.04
166.69
955
PEDESTAL
129,056.08
83.95
1,537
BAHAN BAKU COATHOOK
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah PPB untuk Coathook sebesar 174 pcs, Hinge LH sebesar 475 pcs, Hinge RH sebesar 447 pcs, Lockset sebesar 955 pcs, dan pedestal sebesar 1.537 pcs. Maka di bawah ini merupakan tabel-tabel hasil perhitungan MRP dengan teknik PPB.
Tabel 4.40 Perhitungan PPB untuk Bahan Baku Coathook Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
24
523
393
238
1,178
0
0
0
0
0
0
0
0
24
523
393
238
1,178
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
0
90
Tabel 4.41 Perhitungan PPB untuk Bahan Baku Hinge LH Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
158
876
644
299
1,977
0
0
0
0
0
0
0
0
158
876
644
299
1,977
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.42 Perhitungan PPB untuk Bahan Baku Hinge RH Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
90
693
599
414
1,796
0
0
0
0
0
0
0
0
90
693
1.013
0
1,796
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
414
0
414
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Tabel 4.43 Perhitungan PPB untuk Bahan Baku Lockset Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
442
393
240
1,075
0
0
0
0
0
0
0
0
0
835
0
240
1,075
0
0
0
0
0
0
0
0
0
393
0
0
393
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
91
Tabel 4.44 Perhitungan PPB untuk Bahan Baku Pedestal Tahun 2013
PERIODE KEBUTUHAN BERSIH (PCS) UKURAN LOT(PCS) PERSEDIAAN (PCS)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
860
790
470
2,120
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,650
0
470
2,120
0
0
0
0
0
0
0
0
0
790
0
0
790
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Dari hasil perhitungan MRP dengan teknik PPB di atas diketahui bahwa total bahan baku Coathook yang dipesan untuk tahun 2013 adalah 1.178 pcs dengan frekuensi pemesanan 4 kali, untuk Hinge LH 1.977 pcs dengan frekuensi pemesanan 4 kali, untuk Hinge RH 1.796 pcs dengan frekuensi pemesanan 3 kali, untuk Lockset 1.075 pcs dengan frekuensi pemesanan 2 kali, dan untuk Pedestal 2.120 pcs dengan frekuensi pemesanan 2 kali, sehingga rincian biaya persediaannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.45 Biaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tahun 2013
KOMPONEN Total Biaya Pembelian (Rp) Total Biaya Pemesanan (Rp) Total Biaya Penyimpanan (Rp) Total Biaya Persediaan (Rp)
COATHOOK
HINGE LH
HINGE RH
LOCKSET
PEDESTAL
29,567,800.00
86,790,300.00
78,844,400.00
142,545,000.00
227,900,000.00
5,966,880.00
17,411,380.00
15,808,870.00
28,535,660.00
45,606,660.00
386,244.00
386,244.00
386,244.00
366,244.00
366,244.00
35,920,924.00
104,587,924.00
95,029,514.00
171,446,904.00
273,872,904.00
92
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Dari tabel 4.45 diketahui bahwa total biaya persediaan selama tahun 2013 untuk bahan baku Coathook sebesar Rp. 35.920.924, untuk Hinge LH sebesar Rp. 104.587.924, untuk Hinge RH sebesar Rp. 95.029.514 untuk Lockset sebesar Rp. 171.446.904, dan untuk Pedestal sebesar Rp. 273.872.904. Sehingga total seluruh biaya persediaan bahan baku Acc. Shine Spot dengan teknik perhitungan PPB adalah Rp. 680.858.170.
5) PORel : Planned Order Release (rencana pemesanan) Berdasarkan info dari bagian impor, lead time untuk rencana pemesanan masing-masing item adalah sama yaitu rata-rata 3bulan. Jadi bahan baku Acc. Shine Spot diperkirakan datang 3 bulan setelah proses pemesanan. Namun semua itu tergantung dengan approvment dari masing-masing pihak yang terkait, seperti dari divisi Finance, Direktur, dan lain-lain.
2. Analisa Perbandingan Metode Pengendalian Berdasarkan hasil perhitungan metode pengendalian persediaan untuk bahan baku Acc. Shine Spot. dengan teknik Lot for Lot, EOQ, FPR, dan PPB selama periode Januari sampai dengan Desember tahun 2013,
93
maka dapat dilihat perbandingan biaya persediaan pada masing-masing teknik, dan rinciannya sebagai berikut.
Tabel 4.46 Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku Acc. Shine Spot
METODE KOMPONEN
PT. MATRIX
MRP EOQ FPR QTY FREK QTY FREK 1,280 4 1,178 2 2,055 4 1,977 2 1,902 1,796 3 2 1,654 2 1,075 2 2,948 2 2,120 2
PPB QTY FREK 1,178 4 1,977 4 1,796 3 1,075 2 2,120 2
QTY
FREK
COATHOOK HINGE LH HINGE RH LOKSET PEDESTAL
1,495 2,400 2,205 1,437 3,090
12 11 12 11 13
LFL QTY FREK 1,178 4 1,977 4 1,796 4 1,075 3 2,120 3
TOTAL BIAYA PEMBELIAN (RP)
762,405,200.00
565,647,500.00
742,070,700.00
565,647,500.00
565,647,500.00
TOTAL BIAYA PEMESANAN(RP)
153,267,510.00
113,369,440.00
148,600,760.00
113,262,800.00
113,329,450.00
2,321,220.04
1,911,220.00
1,871,220.00
1,831,220.00
1,881,220.00
917,993,930.04
680,928,160.00
892,542,680.00
680,741,520.00
680,858,170.00
TOTAL BIAYA PENYIMPANAN(RP) TOTAL BIAYA PERSEDIAAN(RP)
Sumber: Data Primer (diolah), 2014
Pada tabel 4.46 terlihat bahwa metode MRP menghasilkan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan metode perusahaan. Dengan menghitung kebutuhan bersih untuk masing-masing item, maka dapat diketahui jumlah barang yang harus dipesan sesuai kebutuhan, sehingga tidak terjadi penumpukan barang digudang dan dapat mengurangi biaya persediaan. Untuk metode PT. MATRIX total biaya persediaan yang dikeluarkan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp. 917.993.930. Total
94
biaya persediaan sangat besar dikarenakan sering dilakukannyaa pembelian bahan baku dalam jumlah kecil, tanpa mempehitungkan kebutuhan bersih sehingga biaya yang ditimbulkan menjadi sangat besar. Untuk metode MRP dengan teknik Lot for Lot total biaya persediaan yang dikeluarkan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp. 680.928.160. Dengan teknik Lot for Lot perusahaan dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp. 237.065.770,04 atau sekitar 25,82%. Dengan teknik EOQ total biaya persediaan yang dikeluarkan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp. 892.542.680. Dan dengan teknik EOQ perusahaan dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp. 25.451.250,04 atau sekitar 2,77%. Sedangkan dengan teknik FPR total biaya persediaan yang dikeluarkan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp. 680.741.520. Dengan teknik FPR perusahaan dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp. 237.252.410, 04 atau sekitar 25,84%. Dan dengan teknik PPB total biaya persediaan yang dikeluarkan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp. 680.858.170. Dengan teknik PPB perusahaan
dapat
menghemat
biaya
persediaan
sebesar
Rp.
237.135.760,04 atau sekitar 25,83%. Sehingga dapat ditentukan jenis teknik lot sizing yang dapat digunakan guna meminimumkan biaya persediaan bahan baku perusahaan. Dari beberapa teknik lot sizing terlihat bahwa teknik Fixed Period
95
Requirement (FPR) menghasilkan biaya yang paling minimum dibanding dengan teknik lainnya, yaitu sebesar Rp. 680.741.520 dengan jumlah produksi sesuai dengan permintaan. Penggunaan metode MRP dengan teknik-teknik lot sizing diatas bukan merupakan aturan baku, semua itu bergantung pada jumlah kebutuhan bahan baku, dan juga perubahan biaya maupun harga bahan baku. Karena hal tersebut sangat mempengaruhi perhitungan pada lot sizing. Jadi, jika terjadi perubahan pada perencanaan, maka perhitungan pada lot sizing perlu dihitung ulang guna menjaga hasil keakuratannya.