58
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Analisis Hasil
1.
Statistik Deskriptif
a.
Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data
yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Gambaran tersebut dapat dilihat dari hasil yang telah diolah pada tabel 4.1 berikut Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Ekspekstasi Kinerja
100
21
34
26.22
3.344
Kualitas Sistem
100
21
35
29.16
3.077
Kepuasan pengguna
100
17
34
27.70
2.904
Pengguna sistem e-filing WPBN
100
22
33
28.36
2.497
Valid N (listwise)
100
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013 Dari data di atas menunjukan bahwa jumlah data yang di analisa adalah sebanyak 100. 1)
Ekspekstasi Kinerja (X1) Nilai minimum dari total variabel ekspekstasi kinerja terhadap 100 responden yang dianalisa adalah 21. Nilai maksimum dari total variabel ekspekstasi kinerja terhadap 100 responden yang dianalisa adalah 34. Nilai rata-rata sebesar 26,22 dan standar deviasi 3,344. Dimana standar deviasi
59
adalah suatu ukuran yang menggambarkan tingkat penyebaran data dari nilai rata-rata. 2)
Kualitas sistem (X2) Nilai minimum dari total variabel kualitas sistem terhadap 100 responden yang dianalisa adalah 21. Nilai maksimum dari total variabel kualitas sistem terhadap 100 responden yang dianalisa adalah 35. Nilai rata-rata sebesar 29,16 dan standar deviasi 3,077.
3)
Kepuasan pengguna (X3) Nilai minimum dari total variabel kepuasan pengguna terhadap 100 responden yang dianalisa adalah 17. Nilai maksimum dari total variabel kepuasan pengguna terhadap 100 responden yang dianalisa adalah 34. Nilai rata-rata sebesar 27,70 dan standar deviasi 2,904.
4)
Wajib pajak badan pengguna sistem e-filing (Y) Nilai minimum dari total variabel wajib pajak badan pengguna sistem efiling terhadap 100 responden yang dianalisa adalah 22. Nilai maksimum dari total variabel wajib pajak badan pengguna sisitem e-filing terhadap 100 responden yang dianalisa adalah 33. Nilai rata-rata sebesar 28,36 dan standar deviasi 2,497.
b.
Analisis Frekuensi Analisis frekuensi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran
secara
umum
karakteristik
data
responden
yang telah
60
dikumpulkan
melalui
kuesioner.
Gambaran
tersebut
dikategorikan
berdasarkan jenis usaha, lama penggunaan, dan jenis SPT 1) Data responden berdasarkan Jenis Usaha Berdasarkan jenis usaha dibagi menjadi empat kategori yaitu manufaktur, perbankan, perdagangan dan jasa, dan lainnya. Dengan melihat tabel dibawah ini maka dapat diketahui presentase responden manufaktur, perbankan, perdagangan dan jasa, dan lainnya sebagai berikut; Tabel 4.2 Responden berdasarkan jenis usaha Jenis Usaha
Frequency
Percent
Manufaktur
15
15%
Perbankan
2
2%
Perdagangan dan Jasa
73
73%
Lainnya
10
10%
Total
100
100%
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013 Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden manufaktur berjumlah 15 badan dengan persentase 15%, dan untuk responden perbankan berjumlah 2 badan dengan persentase 2%, dan untuk responden perdagangan dan jasa berjumlah 73 badan dengan persentase 73%, sedangkan jenis usaha lainnya yang didominasi oleh lembaga keuangan non bank berjumlah 10 badan dengan presentasi 10%, sehingga total responden sebesar 100 badan atau sebesar 100%. Maka dapat disimpulkan bahwa
61
dalam penelitian ini reponden perdagangan dan jasa lebih mendominasi daripada manufaktur, perbankan dan lainnya. 2) Data responden berdasarkan Lama penggunaan Berdasarkan lama penggunaan dibagi menjadi tiga kategori yaitu kurang dari 1 tahun, 1 sampai 3 tahun dan lebih dari 3 tahun. Rinciannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.3 Responden berdasarkan lama penggunaan Lama Penggunaan
Frequency
Percent
< 1 Tahun
60
60%
1 – 3 Tahun
30
30%
>3 Tahun
10
10%
Total
100
100%
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013
Dari tabel 4.3 lama penggunaan diatas dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak adalah yang masa kerjanya < 1 tahun dengan persentase 60% sebanyak 60 responden, dan masa kerja 1 – 3 tahun dengan persentase 30% sebanyak 30 responden, dan yang paling sedikit masa kerja > 3 tahun dengan persentase 10% sebanyak 10 responden. 3) Data responden berdasarkan Jenis SPT Berdasarkan jenis SPT dibagi menjadi tiga kategori yaitu PPH, PPN, PPH & PPN. Dengan melihat tabel dibawah ini maka dapat diketahui
62
presentase responden yang menggunakan jenis SPT PPH, PPN, PPH & PPN sebagai berikut : Tabel 4.4 Responden berdasarkan jenis SPT Jenis SPT
Frequency
Percent
PPH
55
55%
PPN
10
10%
PPH & PPN
35
35%
Total
100
100%
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013
Dari tabel 4.4 jenis SPT diatas dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak adalah jenis SPT PPH dengan persentase 55% sebanyak 55 responden, dan jenis SPT PPN dengan persentase 10% sebanyak 10 responden, sedangkan jenis SPT PPH & PPN dengan persentase 35% sebanyak 35 responden.
2.
Pengujian Instrumen Data a.
Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh koesioner tersebut. Suatu butir pertanyaan dapat dikatakan valid jika rhitung ≥ rtabel. Berdasarkan tabel r diketahui nilai r tabel product moment untuk 100 responden dengan
63
responden 0.05 yitu (n-2) = 98 yaitu sebesar 0.197. Selain itu, pertanyaan dikatakan valid jika kolerasi masing-masing indikator pertanyaan terhadap total skor menunjukan hasil yang signifikan, sig < 0.05. Tabel berikut menunjukan hasil uji validitas empat variabel untuk 100 responden. Tabel 4.5 Validitas Item Pertanyaan Ekspekstasi Kinerja (X1) Item Pertanyaan PX01 PX02 PX03 PX04 PX05 PX06 PX07
Person Correlation 0.460 0.467 0.537 0.603 0.567 0.845 0.801
Sig. (2-tailed)
Keterangan
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan dikatakan valid karena satu pertanyaan memiliki nilai signifikan dibawah 0.05 dan nilai r hitung (Person Correlation) > nilai r tabel product moment. Dari Output SPSS yang kemudian datanya telah diolah terlihat bahwa korelasi antara masing – masing pernyataan terhadap r – tabel menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing – masing indikator pernyataan ekspektasi kinerja adalah valid.
64
Tabel 4.6 Validitas Item Pertanyaan Kualitas Sistem (X2) Item Pertanyaan PX08 PX09 PX10 PX11 PX12 PX13 PX14
Person Correlation 0.664 0.627 0.698 0.575 0.731 0.663 0.406
Sig. (2-tailed)
Keterangan
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan dikatakan valid karena satu pertanyaan memiliki nilai signifikan dibawah 0.05 dan nilai r hitung (Person Correlation) > nilai r tabel product moment. Dari Output SPSS yang kemudian datanya telah diolah terlihat bahwa korelasi antara masing – masing pernyataan terhadap r – tabel menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing – masing indikator pernyataan kualitas sistem adalah valid. Tabel 4.7 Validitas Item Pertanyaan Kepuasan Pengguna (X3) Item Pertanyaan PX15 PX16 PX17 PX18 PX19 PX20 PX21
Person Correlation 0.727 0.600 0.455 0.350 0.552 0.686 0.628
Sig. (2-tailed)
Keterangan
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013
65
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan dikatakan valid karena satu pertanyaan memiliki nilai signifikan dibawah 0.05 dan nilai r hitung (Person Correlation) > nilai r tabel product moment. Dari Output SPSS yang kemudian datanya telah diolah terlihat bahwa korelasi antara masing – masing pernyataan terhadap r – tabel menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing – masing indikator pernyataan kepuasan pengguna adalah valid. Tabel 4.8 Validitas Item Pertanyaan Wajib Pajak Badan Pengguna Sistem E-filling (Y) Item Pertanyaan PY22 PY23 PY24 PY25 PY26 PY27 PY28
Person Correlation 0.642 0.425 0.619 0.336 0.537 0.636 0.749
Sig. (2-tailed)
Keterangan
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan dikatakan valid karena satu pertanyaan memiliki nilai signifikan dibawah 0.05 dan nilai r hitung (Person Correlation) > nilai r tabel product moment. Dari Output SPSS yang kemudian datanya telah diolah terlihat bahwa korelasi antara masing – masing pernyataan terhadap r – tabel menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing – masing indikator pernyataan Wajib Pajak Badan Pengguna Sistem e-filing adalah valid.
66
b. Hasil Uji Reabilitas Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan suatu indikator dari variabel suatu konstruk. Satu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Pengukuran yang reliabel akan menunjukan instrument yang sudah dipercaya dan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya pula. Reliabilitas suatu konstruk dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Reliabilitas yang kurang dari 0,60 dinyatakan kurang baik. Dan reliabilitas dengan nilai 0,70 dinyatakan dapat diterima. Sedangkan untuk nilai 0,80 adalah baik. 1)
Uji Reabilitas terhadap X1 (Ekspestasi Kinerja) Tabel 4.9 Hasil Uji Reabilitas (X1) Reliability Statistics Cronbach's Alpha .737
N of Items 7
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013
Hasil output SPSS pada Tabel 4.9 menunjukan bahwa konstruk atau variabel ekspekstasi kinerja memberikan Cronbach’s Alpha 0,737. Hasil tersebut dapat dihasilkan dengan menginput seluruh butir pertanyaan ke dalam perhitungan SPSS. Maka berdasarkan hasil ini dapat dilihat bahwa Cronbach’s Alpha 0,737 > 0,60. Hal ini berarti jawaban responden untuk variabel X1 dinyatakan reliabel atau dapat diterima sebagai instrument penelitian.
67
2)
Uji Reabilitas terhadap X2 (Kualitas Sistem) Tabel 4.10 Hasil Uji Reabilitas (X2) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.736
7
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013 Hasil output SPSS pada Tabel 4.10 menunjukan bahwa konstruk atau variabel kualitas sistem memberikan Cronbach’s Alpha 0,736. Hasil tersebut dapat dihasilkan dengan menginput seluruh butir pertanyaan ke dalam perhitungan SPSS. Maka berdasarkan hasil ini dapat dilihat bahwa Cronbach’s Alpha 0,736 > 0,60. Hal ini berarti jawaban responden untuk variabel X2 dinyatakan reliabel atau dapat diterima sebagai instrument penelitian. 3)
Uji Reabilitas terhadap X3 (Kepuasan Pengguna) Tabel 4.11 Hasil Uji Reabilitas (X3) Reliability Statistics Cronbach's Alpha .665
N of Items 7
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013 Hasil output SPSS pada Tabel 4.11 menunjukan bahwa konstruk atau variabel kepuasan pengguna memberikan Cronbach’s Alpha 0,665. Hasil tersebut dapat dihasilkan dengan menginput seluruh butir pertanyaan ke dalam perhitungan SPSS. Maka berdasarkan hasil ini dapat dilihat bahwa
68
Cronbach’s Alpha 0,665 > 0,60. Hal ini berarti jawaban responden untuk variabel X3 dinyatakan reliabel atau dapat diterima sebagai instrument penelitian. 4)
Uji Reabilitas terhadap Y (Wajib Pajak Badan Pengguna Sistem efiling)
Tabel 4.12 Hasil Uji Reabilitas Wajib Pajak Badan Pengguna Sistem e-filing (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha .650
N of Items 7
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013 Hasil output SPSS pada Tabel 4.12 menunjukan bahwa konstruk atau variabel wajib pajak pengguna sistem e-filing memberikan Cronbach’s Alpha 0,650. Hasil tersebut dapat dihasilkan dengan menginput seluruh butir pertanyaan ke dalam perhitungan SPSS. Maka berdasarkan hasil ini dapat dilihat bahwa Cronbach’s Alpha 0,650 > 0,60. Hal ini berarti jawaban responden untuk variabel Y dinyatakan reliabel atau dapat diterima sebagai instrument penelitian. 3.
Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Pengujian ini dikatakan normal jika signifikan lebih besar dari 0,05 .
69
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
100
Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
0E-7 2.23248049
Absolute
.111
Positive
.062
Negative
-.111
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1.111 .169
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013 Berdasarkan Tabel 4.13, terlihat bahwa pada kolom KolmogorovSmirnov dapat diketahui nilai signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05 yaitu 0,169 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas. Salah satu cara untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolonieritas ini adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Batas nilai VIF adalah 10 dan T adalah 0,10.
70
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients Model
a
Unstandardized Standardized Coefficients B
Std.
t
Sig.
Coefficients
Collinearity Statistics
Beta
Tol
VIF
Error (Constant)
10.194
3.737
2.728
.008
Ekspektasi Kinerja
.166
.070
.222
2.376
.020
.951
1.051
Kualitas Sistem
.265
.078
.319
3.411
.001
.952
1.051
Kepuasan Pengguna
.220
.079
.256
2.794
.006
.994
1.006
a. Dependent Variable: Y
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa setiap variabel memiliki nilai Tolerance tidak kurang dari 0.10 dan Veriance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10, sehingga dapat dinyatakan model regresi linier berganda terbebas dari uji multikolonieritas.
c. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana pada model regresi ada korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah yang tidak adanya masalah autokorelasi.
71
Tabel 4.15 Hasil Uji Autokorelasi b
Model Summary Model
1
R
.448
R Square
a
.200
Adjusted R
Std. Error of the
Durbin-
Square
Estimate
Watson
.175
2.267
1.750
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013 Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,750. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (N) = 100, serta K = 3 ( K adalah jumlah variabel independen ) diperoleh nilai dL sebesar 1,6131 dan dU sebesar 1,7364. Karena du < d < 4-du (1,7364 < 1,750 < 4-1,7364), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi, positif atau negatif dan keputusan diterima.
d. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan didalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas
72
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013 Gambar 4.1 menunjukan titik-titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbuh Y. ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi Wajib Pajak badan pengguna sistem e-filing berdasarkan masukan atas variabel ekspektasi kinerja, kualitas sistem, dan kepuasan pengguna. 4.
Hasil Regresi dan Hasil Uji Hipotesis a.
Analisis Regresi Berganda Untuk mengetahui hubungan dua atau lebih indevenden variabel
dengan satu dependen variabel, misalnya dalam penelitian ini yaitu ekspekstasi kinerja, kualitas sistem, kepuasan pengguna dan wajib pajak pengguna
sistem
e-filing.
Berdasarkan
pada
pengolahan
data,
73
menggunakan software SPSS 20.0 maka didapatkan suatu model linier berganda dalam tabel 4.16 sebagai berikut: Tabel 4.16 Coefficients Model
a
Unstandardized Standardized Coefficients B
t
Sig.
Coefficients
Std.
Collinearity Statistics
Beta
Tol
VIF
Error (Constant)
10.194
3.737
2.728
.008
Ekspektasi Kinerja
.166
.070
.222
2.376
.020
.951
1.051
Kualitas Sistem
.265
.078
.319
3.411
.001
.952
1.051
Kepuasan pengguna
.220
.079
.256
2.794
.006
.994
1.006
a. Dependent Variable: Y
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai koefisien dari persamaan regresi. Dalam penelitian ini persamaan regresi berganda yang digunakan adalah: Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + € Tingkat Wajib pajak badan pengguna sistem e-filing = 10.194 + 0.166X1 + 0.265X2 + 0.220X3 Keterangan : a
=
Konstanta
b
=
Koefisien regresi
Y
=
Tingkat wajib pajak badan pengguna sistem e-filing
X1 =
Ekspekstasi Kinerja
74
X2 =
Kualitas Sistem
X3 =
Kepuasan Pengguna
€
Standar error
=
Dari hasil pengujian regresi di atas, maka dapat diketahui bahwa: 1)
Nilai konstanta sebesar 10.194 menunjukan bahwa ekspekstasi kinerja, kualitas sistem, dan kepuasan pengguna dianggap konstan atau tetap.
2)
Nilai koefisiensi regresi variabel ekspekstasi kinerja sebesar 0.166 menunjukan bahwa ekspekstasi kinerja mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap wajib pajak badan pengguna sistem e-filing. Semakin besar ekspektasi kinerja yang dimiliki oleh Wajib Pajak maka semakin besar juga wajib pajak badan pengguna sistem e-filing.
3)
Nilai koefisiensi regresi variabel kualitas sistem sebesar 0.265 menunjukan bahwa kualitas sistem mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap wajib pajak badan pengguna sistem efiling. Semakin besar kualitas sistem yang ditingkatkan oleh Aparat Pajak, maka semakin besar juga jumlah wajib pajak badan pengguna sistem e-filing.
4)
Nilai koefisiensi regresi variabel kepuasan pengguna sebesar 0.220 menunjukan bahwa kepuasan pengguna mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap wajib pajak badan pengguna sistem
75
e-filing. Kepuasan pengguna yang dilakukan bertujuan untuk menguji seberapa besar e-filing dalam membantu melaporkan SPT pajaknya.
Analisis Koefisien Determinasi (R2)
b.
Analisis koefisien determinasi (uji adjusted R square), untuk mengukur sejauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefesien determinasi adalah nol dan satu. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada kolom adjusted R square, yang ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary Model
R
1
R Square
.448
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.200
.175
2.267
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013 Pada tabel 4.17 di atas dapat dilihat besarnya Adjusted R Square adalah 0,175, hal ini berarti 17,5% variasi wajib pajak badan pengguna e-filing dapat dijelaskan oleh variasi ketiga variabel independen yaitu ekspekstasi kinerja, kualitas sistem, dan kepuasan pengguna. Sedangkan
76
sisanya (100% - 17,5% = 82,5%) dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel independen yg digunakan. c.
Uji Hipotesis
1) Uji signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Tabel 4.18 Hasil Uji t Statistik a
Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
10.194
3.737
Ekspektasi Kinerja
.166
.070
Kualitas Sistem
.265
Kepuasan Pengguna
.220
T
Sig.
Beta 2.728
.008
.222
2.376
.020
.078
.319
3.411
.001
.079
.256
2.794
.006
a. Dependent Variable: Y
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013 Uji t dipakai untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel pada signifikan 0.05. Berdasarkan tabel t dengan tingkat signifikan 0.05/2 = 0.025 diketahui df2 (n – k - 1) atau 100 – 3 – 1 = 96, (n adalah jumlah sempel, dan k adalah jumlah variabel independen), diperoleh angka sebesar 1.9850. hasil uji t dari pengujian stastitik adalah sebagai berikut : a)
Variabel ekspektasi kinerja (X1)
77
Hasil perbandingan antara thitung dan ttabel ternyata thitung (2.376) > ttabel (1.9850) dan tingkat signifikasi < 0.05 (0.020 < 0.05), maka keputusan yang diambil adalah Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Dengan kata lain variabel ekspektasi kinerja (X1) secara individu berpengaruh signifikan terhadap wajib pajak badan pengguna sistem e-filing (Y). b)
Variabel kualitas sistem (X2) Hasil perbandingan antara thitung dan ttabel ternyata thitung (3.411)
> ttabel (1.9850) dan tingkat signifikasi < 0.05 (0.001 < 0.05), maka keputusan yang diambil adalah Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Dengan kata lain variabel kualitas sistem (X2) secara individu berpengaruh signifikan terhadap wajib pajak badan pengguna sistem e-filing (Y). c)
Variabel kepuasan pengguna (X3) Hasil perbandingan antara thitung dan ttabel ternyata thitung (2.794)
> ttabel (1.9850) dan tingkat signifikasi < 0.05 (0.006 < 0.05), maka keputusan yang diambil adalah Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Dengan kata lain variabel kepuasan pengguna (X3) secara individu berpengaruh signifikan terhadap wajib pajak badan pengguna sistem e-filing (Y).
2) Uji signifikan simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas (independen) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen).
78
Tabel 4.19 Hasil Uji F Statistik a
ANOVA Model
Sum of Squares
Regression
Df
Mean Square
123.627
3
41.209
1 Residual
493.413
96
5.140
Total
617.040
99
F 8.018
Sig. .000
b
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Sumber : output SPSS versi 20.0, diolah tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.19 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai F hitung diperoleh sebesar 8.018 dengan tingkat signifikan 0.000. Sedangkan pada tabel F dengan signifikan 0.05, diketahui df 1 (jumlah variabel = 1) atau 4 – 1 = 3, dan df2 (n – k - 1) atau 100 – 3 – 1 = 96, (n adalah
jumlah sempel, dan k adalah jumlah variabel independen),
diperoleh angka sebesar 2.70. Hasil perbandingan antara Fhitung dan Ftabel ternyata Fhitung (8.018) > Ftabel (2.70) dan tingkat signifikasi < 0.05 (0.000 < 0.05), maka dapat dinyatakan terdapat signifikan ekspekatsi kinerja, kualitas sistem, dan kepuasan pengguna terhadap wajib pajak pengguna sistem e-filing.
79
B.
Pembahasan
1.
Ekspektasi Kinerja Terhadap Tingkat Wajib Pajak Badan Pengguna Sistem E-filing Pengetahuan tentang sistem pelaporan SPT menggunakan e-filing yang dimiliki oleh masyarakat dituding sangat berpengaruh terhadap jumlah wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Tanpa adanya ekspektasi kinerja e-filling maka Wajib Pajak akan mengalami kesulitan dalam
melaporkan
E-SPT
pajaknya,
melakukan
pengisian
Surat
Pemberitahuan (SPT), dan tidak akan mengetahui tentang peraturan perundang-undangan perpajakan sehingga Wajib Pajak otomatis akan melakukan kelalaian dalam melapor pemenuhan kewajiban perpajakannya. Menurut Winna Titis Sugihanti (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-filing Studi Empiris pada Wajib Pajak Badan Kota Semarang”. Dari hasil penelitian yang dilakukan Winna diketahui bahwa ekspektasi kinerja berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku pengguna e-filing. Sedangkan dalam penelitian ini, diketahui bahwa ekspektasi kinerja memiliki pengaruh signifikan terhadap wajib pajak pengguna e-filing dan berdasarkan dari hasil kuesioner yang menyangkut ekspektasi kinerja, didapatkan rata-rata 3.74 yang berarti Setuju (S) bahwa kuesioner tersebut berpengaruh pada ekspektasi kinerja (X1). Dari hasil uji t diperoleh thitung
80
sebesar 2.376 dengan tingkat signifikan 0.020. Oleh karena thitung > ttabel dan tingkat signifikan 0.05. 2.
Kualitas Sistem Terhadap Tingkat Wajib Pajak Badan Pengguna Sistem E-filing Sistem merupakan faktor wajib pajak yang dapat dikendalikan oleh pemerintah. Kantor Pelayanan Pajak memiliki peran yang sangat penting dalam segala jenis pelayanan yang berhubungan dengan pemenuhan kewajiban maupun hak wajib pajak dibidang perpajakan seperti penerbitan atau pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), melayani Wajib Pajak dalam mengisi, dan menyampaikan Surat Pembertahuan. Penyediaan pelayanan yang berkualitas merupakan keniscayaan yang harus dipenuhi oleh setiap penyelenggaraan Negara sesuai dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat. Menurut Winna Titis Sugihanti (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-filing Studi Empiris pada Wajib Pajak Badan Kota Semarang”. Dari hasil penelitian yang dilakukan Winna diketahui bahwa kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku pengguna e-filing. Sedangkan dalam penelitian ini, diketahui bahwa kualitas sistem memiliki pengaruh signifikan terhadap wajib pajak pengguna e-filing dan berdasarkan dari hasil kuesioner yang menyangkut kualitas sistem didapatkan rata-rata 4.16 yang berarti Setuju (S) bahwa kuesioner tersebut berpengaruh pada kualitas sistem (X2). Dari hasil uji t diperoleh thitung
81
sebesar 3.411 dengan tingkat signifikan 0.001. Oleh karena thitung > ttabel dan tingkat signifikan 0.05. 3.
Kepuasan Pengguna Terhadap Tingkat Wajib Pajak Badan Pengguna Sistem E-filing Dalam pelaksanaan sistem e-filing bahwa pengguna yang merasa puas terhadap sistem e-filing akan mengulangi penggunaan e-filing tersebut di masa yang akan datang. Begitu pula sebaliknya, jika tingkat kepuasan pengguna rendah maka pengguna tidak akan menggunakan sistem di masa yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pengguna sering dijadikan proksi kesuksesan suatu sistem yang diterapkan. Menurut Winna Titis Sugihanti (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-filing Studi Empiris pada Wajib Pajak Badan Kota Semarang”. Dari hasil penelitian yang dilakukan Winna diketahui bahwa kepuasan pengguna berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku pengguna e-filing. Sedangkan dalam penelitian ini, diketahui bahwa kepuasan pengguna memiliki pengaruh signifikan terhadap wajib pajak pengguna e-filing dan berdasarkan dari hasil kuesioner yang menyangkut kepuasan pengguna didapatkan rata-rata 3.95 yang berarti Setuju (S) bahwa kuesioner tersebut berpengaruh pada kepuasan pengguna (X3). Dari hasil uji t diperoleh thitung sebesar 2.794 dengan tingkat signifikan 0.006. Oleh karena thitung > ttabel dan tingkat signifikan 0.05.